Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
FILARIASIS
Disusun oleh:
1261050169
Pembimbing:
Filariasis atau yang lebih dikenal juga dengan penyakit kaki gajah
merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi
cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
(Chin J, 2006).
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
VEKTOR
• Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
timbul lagi setelah bekerja berat.
• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha,
ketiakyang tampak kemerahan, panas dan sakit.
• Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kearah ujung kaki ataulengan.
• Adanya luka yang mengeluarkan darah dan nanah pada kelenjar limfe (getah
bening) yangmeradang.
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-
lakiyang tampak kemerahan dan terasapanas.
B. Gejala dan Tanda KlinisAkut
• Limfedema
• terjadi pembengkakan seluruh kaki, seluruh
lengan, skrotum, penis, vulva, vagina, dan
payudara.
• Lymph Scrotum
• Lymph scrotum adalah pelebaran saluran limfe
superfisial pada kulit scrotum, kadangkadang
pada kulit penis, sehingga saluran limfe tersebut
mudah pecah dan cairan limfe mengalir keluar
dan membasahi pakaian.
• Kiluria
• Kiluria adalah kebocoran atau pecahnya saluran
limfe dan pembuluh darah di ginjal (pelvis renal)
oleh cacing filaria dewasa spesies W. brancofti,
sehingga cairan limfe dan darah masuk ke dalam
saluran kemih.
Hidrokel
Hidrokel adalah pembengkakan
kantung buah pelir karena
terkumpulnya cairan limfe di dalam
tunica vaginalis testis.
Akumulasi cairan limfe disertai dengan
komplikasi yaitu Chyle (Chylocele),
darah (haematocele) atau nanah
(pyocele).
Hidrokel banyak ditemukan didaerah
endemis W. bancrofti dan dapat
digunakan sebagai indikator adanya
infeksi W. bancrofti.
Diagnosis
Klinik
Demam, lymphangitis, lymphadenitis, persisten lymphadenitis,
lymphvarices, lymphoedema, hydrocele, chyluria
Parasitologi
menemukan microfilaria di dalam darah, cairan hidrokel atau cairan
kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal
Teknik biologi molekuler dapat digunakan untuk mendeteksi parasit
melalui DNA parasit menggunakan reaksi rantai polymerase (Polymerase
Chain Reaction/ PCR).
Radiodiagnosis
Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG)
pada skrotum dan kelenjar getah bening
inguinal
Pemeriksaan limfosintigrafi dengan
menggunakan dekstran atau albumin yang
ditandai dengan zat radioaktif
Imunologi
Dengan tehnik ELISA dan immunochromatografic test (ICT),
menggunakan antobodi monoklonial yang spesifik.
Interpretasi hasil:
• Positif untuk antibodi brugia spesifik
jika terdapat garis pada baris B dan
C. dianggap sebagai yang positif.
• Negatif untuk antibodi brugia spesifik
jika hanya kontrol garis B yang
muncul.
• Invalid jika kontrol garis B tidak
muncul.
Penatalaksanaan
Perawatan umum :
Istirahat di tempat tidur, pindah tempat ke daerah dingin
Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi sekunder dan
abses
Pengikatan di daerah pembendungan akan mengurangi
edema
Diethyl Carbamazine Citrate (DEC)
1. Melumpuhkan otot mf, mf tidak dpt bertahan di tempat
hidupnya
2. Mengubah komposisi dinding mf, jadi lebih mudah
dihancurkan oleh sistim pertahanan tubuh
Dalam beberapa jam mf di sirkulasi darah mati
3. Menyebabkan matinya sebagian cacing dewasa.
Anak-anak :
- 1 mg/KgBB P.O. dosis tunggal untuk hari I
- 1 mg/KgBB P.O. 3x/hari pada hari II
- 1-2 mg/KgBB P.O. 3x/hari pada hari III
- 6 mg/KgBB P.O. 3x/hari pada hari IV-XIV
Dewasa :
- 50 mg P.O. dosis tunggal hari I
- 50 mg P.O. 3x/hari pada hari II
- 100mg P.O. 3x/hari pada hari III
- 6 mg/KgBB P.O. 3x/hari pada hari IV-XIV
Efek samping ada 2 macam :
Karena obat sendiri
Karena mf atau filaria yang mati