Sei sulla pagina 1di 19

HENDRIK

POLTEKKES MAKASSAR
JURUSAN FISIOTERAPI
PRODI STUDI D. IV
APA ERGONOMI ?

MENGADOP ISTILAH 5 W + 1 H

1. Apa yang dimaksud dengan Ergonomi ?


2. Mengapa harus dengan Ergonomi ?
3. Di mana Ergonomi dapat diterapkan ?
4. Kapan Ergonomi harus diterapkan ?
5. Siapa yang berkepentingan dengan Ergonomi ?
6. Bagaimana Ergonomi dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan kualitas hidup ?
Istilah Ergonomi berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata :
ERGON = kerja
NOMOS = aturan/hukum
WHAT IS
ERGONOMICS ? Ergonomi : suatu aturan atau
norma dalam sistem kerja
- Skandinavia = Bioteknologi
- AS = Human Engineering atau
Human factors Engineering
Pengalaman menunjukkan
bahwa setiap aktivitas atau
pekerjaan yang dilakukan,
apabila tidak dilakukan secara
ergonomis akan mengakibatkan
WHY IS ketidaknyamanan, biaya tinggi,
ERGONOMICS ? kecelakaan dan PAK
performansi yang berakibat
Pada menurunnya efisiensi dan
daya kerja. Penerapan
Ergonomi di segala bidang suatu
keharusan
Secara umum penerapan
ergonomi dapat dilakukan di
WHERE IS mana saja, baik di lingkungan
ERGONOMICS rumah, diperjalanan, di
APPLIED ? lingkungan sosial maupun
dilingkungan tempat kerja
Ergonomi dapat diterapkan
kapan saja dalam waktu 24
jam sehari semalam,
WHEN IS sehingga baik pada saat
ERGONOMICS bekerja, istirahat maupun
APPLIED ? dalam berinteraksi sosial
kita dapat melakukan
dengan sehat, aman dan
nyaman.
Setiap komponen masyarakat,
baik masyarakat pekerja
WHO MUST maupun masyarakat sosial
APPLY harus menerapkan ergonomi
ERGONOMICS ? dalam upaya menciptakan
kenyamanan, kesehatan,
keselamatan dan produktivitas
kerja yang setinggi-tingginya.
Untuk dapat menerapkan
ergonomi secara benar dan
tepat, maka kita harus
mempelajari dan memahami
HOW IS ergonomi secara detail. Dalam
ERGONOMICS penerapan ergonomi diperlukan
APPLIED ?
suatu seni agar apa yang akan
diterapkan dapat diterima oleh
pemakainya dan memberikan
manfaat yang besar kepadanya.
• Studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan
desain/perancangan (Eko Nurmianto)
• Suatu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni
untuk menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan,
sistem, organisasi dan lingkungan dengan
kemampuan, keahlian dan keterbatasan manusia
sehingga tercapai satu kondisi dan lingkungan yang
sehat, aman, nyaman, efisien dan produktif, melalui
pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara
optimal dan maksimal. (Adnyana Manuaba)
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, ERGONOMI masih
tetap tidak lepas dari makna dasar yakni ERGON (kerja) dan
NOMOS (hukum-hukum alam).
KERJA (sempit) = kegiatan yang mendapatkan upah
KERJA (luas) = semua gerakan manusia, meski tidak
mendapatkan upah.

ERGONOMI = gerakan yang efektif, efisien, nyaman, aman,


tidak menimbulkan kelelahandan kecelakaan sesuai
kemampuan tubuh tetapi mendapatkan hasil kerja yang lebih
optimal.
Oleh karena itu Pendekatan Ergonomi memerlukan
keseimbangan antara KEMAMPUAN TUBUH dan TUGAS
KERJA
* Jika ingin meningkatkan KEMAMPUAN TUBUH, maka
beberapa hal di sekitar lingkungan alam manusia perlu
direvisi /dimodifikasi/didesain ulang disesuaikan dengan
kemampuan tubuh manusia, seperti :
- Peralatan
- Lingkungan fisik
- Posisi gerak (kerja)

* Kemampuan tubuh meningkat secara optimal, maka tugas


kerja yang dikerjakan juga akan meningkat, demikian
sebaliknya jika lingkungan alam sekitar manusia tidak
sesuai dengan kemampuan alamiah tubuh manusia, akan
menimbulkan hasil kerja yang tidak optimal.
TUJUAN
L - Optimal
I - Efisiensi
N (Produktifitas)
G - Kesehatan
MANUSIA K - Keselamatan
U - Aman
N - Nyaman
G
- Kesehatan A
- F isiologi N
- Anatomi
- Psikologi
- Biomekanik
- Kinesiologi
- Engineering
- Manajemen
- Desain/redesain

Gb. Pendekatan Ergonomi


Tiga (3) hal yang penting dalam mempelajari Ergonomi :
Ergonomi menitikberatkan pada manusia (human-
centred). Fokus ergonomi pada manusia merupakan hal
yang utama bukan pada mesin atau peralatan (ergonomi
cocok bagi mereka yang ingin mengembangkan sistem
kerja).
Ergonomi membutuhkan bangunan sistem kerja yang
terkait dengan pengguna. Mesin dan peralatan merupakan
fasilitas kerja yang harus disesuaikan dengan performa
manusia.
Ergonomi menitikberatkan pada perbaikan sistem kerja.
Perbaikan proses harus disesuaikan dengan perbedaan
kemampuan dan kelemahan setiap individu yang
dirumuskan dengan cara diukur baik secara kualitatif
maupun kuantitatif dalam jangka waktu tertentu.
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui
upaya pencegahan cidera dan PAK, menurunkan beban
kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan
kepuasan kerja
2. Eningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan
kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir
kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan
sosial baik selam kurun waktu usia produktif maupun
setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai
aspek yaitu teknis, ekonomis, antropologis dan budaya
dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
Material Task/Work Place Personal Physiological
Characteristics Characteristics Capacity Capacity

TASK WORK
DEMANDS CAPACITY

Organizational Environmental Psycological Biomechanical


Characteristic Characteristics Capacity Capacity

Performance
Quality Stress
Fatique Accident
Discomfort Diseases
Injury Productivitas

Konsep Keseimbangan Kapasitas Kerja dgn Tuntutan Tugas


KEMAMPUAN KERJA , ditentukan oleh :
1.Personal capacity (karakteristik Pribadi), meliputi faktor
usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman,
status sosial, agama dan kepercayaan, status kesehatan,
kebugaran tubuh, dll
2.Physiological Capacity (kemampuan fisiologis), meliputi
kemampuan dan daya tahan cardio-vasculer,
neuromuscular, panca indera, dsb
3.Psycological Capacity (kemampuan psikologis), meliputi
berhubungan dgn kemampuan mental, waktu reaksi,
kemampuan adaptasi, stabilitas emosi,dll
4.Biomechanical Capacity (kemampuan biomekanik),
berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan sendi,
tendon dan jalinan tulang.
TUNTUTAN TUGAS , tergantung pada :
1.Task and Material Characteristics (karakteristik tugas
dan material); ditentukan oleh karakteristik peralatan
dan mesin, tipe, kecepatan dan irama kerja, dsb.
2.Organization Characteristics; berhubungan dengan
jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir,
cuti dan libur, manajemen, dsb.
3.Environmental Characteristics; berkaitan dengan
manusia teman setugas, suhu dan kelembaban, bising
dan getaran, penerangan, sosio-budaya, norma, adat
dan kebiasaan, bahan pencemar, dll.
PERFORMANCE ATAU TAMPILAN SESEORANG,
tergantung pada rasio besarnya tuntutan tugas dengan
besarnya kemampuan yang bersangkutan. Dengan
demikian, apabila :
1.Rasio tuntutan tugas lebih besar dari pada kemampuan
seseorang/kapasitas kerjanya, maka akan terjadi
penampilan akhir berupa ketidaknyamanan “overstress”,
kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa sakit, penyakit dan tidak
produktif.
2.Sebaliknya, bila tuntutan tugas lebih rendah dari
kemampuan seseorang/kapasitas kerja, maka akan terjadi
penampilan akhir berupa “understress”, kebosanan,
kejemuan, kelesuan, sakit, tidak produktif.
3.Perlu ada keseimbangan dinamis antara tuntutan tugas
dengan kemampuan agar tercapai kondisidan lingkungan
yg sehat, aman, nyaman dan produktif.

Potrebbero piacerti anche