Sei sulla pagina 1di 52

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Raja Mahmud Tanjung


Pertanyaan : Mengapa Gaya Nuklir tidak bisa mengimbangi gaya
Coloumb ?
Jawaban :
 Yuli Triyana (Halliday., Resnick., (1999)., Fisika Modern., Erlangga.,
PT. Gelora Aksara Pratama.)
Gaya Nuklir adalah gaya yang mengontrol struktur elektron.
Gaya Coloumb adalah sifat-sifat dari atom. Akan tetapi untuk
mengikat inti bersama-sama, maka harus ada sebuah gaya tarik yang
kuat yang macamnya baru sama sekali, dan beraksi di antara
neutron dan proton yang membentuk inti tersebut. Gaya ini harus
cukup kuat untuk mengatasi gaya Coloumb yang bersifat menolak
di antara proton-proton (yang bermuatan positif) dan untuk
mengikat neutron dan proton ke dalam volume inti yang kecil
tersebut.
 Suganti ( Cromer,Alan H. 1994. Fisika untuk ilmu-ilmu hayati.
Yogyakarta : Gajah Mada Universitas Press.)
massa atom dapat ditentukan dengan menggunakan
spektrometer massa. Spektrometer massa adalah alat pengukur
selisih sebuah massa penyusunnya dengan massa itu sendiri.
Menurut perhitungan, massa suatu atom m didefenisikan sebagai
selisih antara massa bagian-bagiannya dan massa atom itu. Secara
matematis :
m = (Zmp + (A-Z)mn) - mi
Keterangan : m = selisih massa
mp =massa proton
mN = massa neutron
mi = massa inti
Z = massa atom
A = nomor massa
2. Ruth Fika
Pertanyaan : Bagaimana cara mengukur massa sebuah atom ?
Jawaban:
 Suganti (Soegeng, R., (2004), Fisika Untuk Kurikulum Berbasis
Kompetensi dan Sistem Semester, ITB, Bandung.)
Inti atom terdiri dari proton-proton yang bermuatan positif
dan neutron-neutron yang tak bermuatan. Proton-proton yang
bermuatan positif tentunya saling tolak menolak melalui gaya
Coloumb. Tetapi nyatanya proton-proton berkumpul menjadi
satu karena adanya gaya inti (nuklir). Atom yang stabil adalah
atom yang memiliki jumlah proton dan jmlah neutron yang sama.
Ketika atom kelebihan proton maka atom menjadi tidak stabil
dan gaya inti menjadi lemah, sehingga gaya Coloumb menjadi
besar, hal ini menyebabkan inti menjadi pecah atau yang disebut
dengan peluruhan.
 Sariana (Mukti Hamjah harahap, Fisika inti).
Cara Nuklir
Dengan cara ini diukur jari-jari gaya inti
(nuclear force radius),yaitu jarak dari pusat inti
(core) ke jarak jangkauan gaya inti.
Jangkauan gaya inti lebih panjang sedikit
dari ukuran inti. Maka, gaya nuklir tidak
mempengaruhi gaya Coloumb.
3. Ruth Carolina
Pertanyaan :Apakah dari momentum sudut menyebabkan
momen magnetik dan menyebabkan momen listrik ?
Jawaban:
 Kembang Hati (Cromer,Alan H. 1994. Fisika untuk ilmu-
ilmu hayati. Yogyakarta : Gajah Mada Universitas Press.)
Momentum sudut inti, momen magnetik inti, dan momen
listrik inti. Konsekuensi asumsi bentuk inti tersebut menyebabkan
adanya distribusi muatan dalam inti yang tidak simetris sehingga
menyebabkan adanya momen listrik inti dan berkenaan dengan
adanya kutub-kutub listrik inti sehingga dari momen sudut, momen
magnetik dan momen listrik saling berkaitan anatara satu dengan
yang lain karena saling mempengaruhi antara momentum yang satu
dengan momentum yang lainnya. Ukuran inti, jari-jari inti, massa
inti, momentum sudut inti, momen magnetik inti, momen listrik
inti. Intin 1 sampai 6 atom terdiri dari nukleon dan elektron.
4. Sariana
Pertanyaan : bagaimana cara kita menentukan jari-jari ?
Jawaban :
 Windi Nurcahyati (Mukti Hamjah harahap, Fisika inti). (Halaman
56)
Melalui percobaan hamburan yang telah dilakukan oleh
Rutherford membuktikan bahwa inti mempunyai ukuran dan bentuk.
sebuah inti atom tetap memiliki jari-jari inti atom. Berdasarkan hasil
percobaan menunjukkan bahwa Jari-jari inti bergantung pada nomor
massa, jumlah proton, dan neutron. Jika inti atom diasumsikan sebagai
inti bulat (bola), maka jari-jari inti dirumuskan secara empiris sebagai
suatu pendekatan yaitu sebagai berikut :
R = R0. A1/3
Keterangan: A = Nomor massa atom
R = Jari-jari inti (fm)
R0 = 1,2 × 10-15
Pertanyaan dan Jawaban Diskusi
1. Respioka
Pertanyaan: Apa hubungan energy ikat inti dan defek massa? Apakah ada
kelemahan pengobatan nuklir di bidang kedokteran?
Jawaban:
• Ruth Fika.
• Christine Maranata Siahaan : Selisih antara massa inti dengan jumlah massa
nukleon – nukleon pembentuknya merupakan defek massa dimana massa inti
selalu lebih kecil dibanding dengan jumlah massa nukleon – nukleonnya.
Hubungan defek massa dan energy ikat inti yaitu defek massa digunakan
sebagai energy yang diperlukan untuk menyatukan nucleon-nucleon menjadi
sebuah inti atau dalam proses pembentukan inti dilepaskan sejumlah energi.
Dan untuk memecah inti menjadi nucleon-nucleon pembentuknya diperlukan
juga energy yang sama. Energi inilah yang disebut sebagai energy ikat inti.
(Diktat Softcopy Fisika Inti)
• Rima Nilmalasari : Menurut WHO dan IAEA kedokteran nuklir merupakan
suatu spesialis kedokteran yang menggunakan energi radiasi terbuka dari
nuklir untuk menilai fungsi dari organ, mendiagnosa dan mengobati penyakit.
Energi radiasi terbuka ini diberkan kedalam bnetuk obat radioaktif yang
dimaksukkan kedalam tbuh dengan cara di minum atau disuntikkan. Obat radioaktif
ini berupa sinar beta, sinar gamma, dan sinar alfa. Sinar beta digunakan dalam
bidang kedokteran untuk prosedur terapi, sinar alfa masih dalam proses penelitian
dengan prosepek yang menjanjikan dibidang kedokteran, dan sinar gamma untuk
proses diagnostik. (fisika kedokteran).
Jadi kelemahan pengobatan ini adalah jika dosis tidak sesuai dengan prosedur akan
mengakibatkan hal yang fatal dan juga harus benar-benar mampu mengaplikasikan
alat pencacah geiger dan detektoe lainnya dalam proses pengobatan terapi.
Di samping berbagai kegunaan dan manfaat radioaktif dalam kehidupan, ternyata
terdapat berbagai efek yang cukup berbahaya. Diantaranya :
• Dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah,
akibat radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
• Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
• Dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
• Dapat mengakibatkan tumor atau kanker
• Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan
dan pertumbuhan kanker
• Dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi) (softcopy diktat fisika
inti dari pak mukti).
2. Ruth Fika
Pertanyaan: Mengapa dalam reaksi inti selalu menggunakan neutron
sebagai penembak inti?
Jawaban:
Christine Maranata Siahaan: Dalam penembakan inti tidak hanya
neutron yang digunakan tetapi ada juga proton, alfa dan partikel
subatomic lain. Seperti pada percobaan:
Ernest Rutherford : James Chadwick :
14
N  He  O  H
4 17 1
9
4 Be  24He 126 C  01n
7 2 8 1
pada percobaan Rutherford dan James tersebut menggunakan
partikel alfa.
Rima Nilmalasari : memang bukan hanya neutron saja namun
proton, alfa dan partikel subatomic lainnya juga bisa. Namun
menurut saya dalam buku softcopy fisika inti dari bapak mengatakan
Pada tahun 1920 Rutherford menyarankan bahwa satu proton dalam inti
dapat mengikat elektron, sehingga elektron tidak bebas lagi. Gabungan
elektron dan proton ini akan membentuk partikel netral yang ia
menamakan netron. Dan neutron bersifat netral.
Pada tahun 1930 W.G. Bothe dan H. Becker menemukan bahwa ketika sinar α ditembakkan
ke atom – atom Berilium, ia menemukan suatu pancaran sinar/radiasi ( pancaran radiasi ini
tidak tampak oleh mata namun dapat diamati). Mereka mengaanggap ini adalah pancaran
gelombang elktromagnetik seperti sinar X atau sinar γ yang waktu itu dikenal sebagai sinar
yang dapat menembus material yang cukup tebal. Namun banyak orang meragukan bahwa ini
adalah xinar γ atau sinar X karena pada eksprimen ini terlihat bahwa daya tembus radiasi ini
jauh lebih besar dibandingkan dengan daya tembus sinar γ maupun sinar X.
Pada tahun 1932 James Chadwick memberikan satu ide untuk menerangkan mengapa hasil
Julio Curie demikian. Ia mengatakan bahwa yang menumbuk proton adalah partikel
bermassa yang netral (netron) bukan sinar γ, menurut dia hanyalah partikel yang cukup
besar sajalah yang dapat menendang proton dengan keras sehingga energi kinetik proton
dapat dapat menjadi sangat besar. Sinar γ yang berupa gelombang tidak mampu
menendang proton dengan keras.
Maka dari itu pada materi ini lebih mengutamakan penembakan menggunakan neutron.

Soft copy diktat fisika inti


3. Warmi
Pertanyaan: Apa perbedaan penggunaan posfor dalam bidang
pertanian dan kedokteran?
Jawaban:
Christine Maranata Siahaan: Posfor memiliki banyak manfaat
misalnya dalam pertanian untuk merangsang pertumbuhan akar dan
mempercepat pembungaan serta pemasakan biji dan buah. Untuk
kedokteran dapat digunakan untuk mendeteksi kanker yang terdapat
di dalam tubuh. (Diktat softcopy Fisika Inti)
 SARIANA SITANGGANG
Mengapa saat partikel alpa bertumbukan dengan
inti anak, arahnya berlawanan?
 FATIMAH ANNISA SIHOMBING
Jawaban :
misalkan terdapat dua neutron dan dua proton yang
kebetulan berada didalam inti atom untuk
membentuk partikel alpa . Partikel alpa terikat dalam
inti atom oleh gaya inti. Begitu ia bergerak melalui
jari-jari R, partikel alpa merasakan tolakan coulomb
dari inti anak. Gaya coulomb yang berasal dari inti
anak ini yang membuat partikel alpa dan inti anak
arahnya berlawanan arah.
5/16/2018 13
 SRI RAHAYU
Pada peluruhan betha, bagaimana dan syarat suatu inti memancarkan dan
menangkap elektron?

Jawaban :
 RUTH FIKA RONAULI SIMBOLON
Dalam peluruhan beta, sebuah proton berubah menjadi inti atau sebaliknya.
Jadi Z dan N masing-masinng berubah satu satuan, tetapi A tidak berubah.
Pada peluruhan beta, yang paling utama adalah sebuah netron meluruh menjadi
sebuah proton dan sebuah elektron
n→p+e

 ULFAH HASTATI NASUTION


Ketika proses peluruhan ini pertama kali dipelajari, partikel yang dipancarkan
disebut partikel beta, kemudian baru diketahui bahwa partikel itu adalah
elektron.
Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron kulit atom
dan juga bukan elektron yang semula berada dalam inti. Tetapi elektron ini
diciptakan oleh inti dari energi yang ada. Jika ada beda energi diam sekurang-
kurangnya mec2, maka penciptaan elektron sangat mungkin terjadi.

5/16/2018 14
 REZEKY SEPTIANNISA

Salah satu proses peluruhan inti adalah tangkapan


elektron (Electron capture, EC). Proses reaksinya
adalah
P + e- → n + v
Di sini sebuah proton menagkap elektron dariorbitnya
beralih menjadi sebuah netron ditambah sebuah
neutrino. Elektron yang ditangkap ini adalah elektron
terdalam sebuah atom, dan proses ini dicirikan dengan
kulit asal elektronnya: tangkapan kulit K, kulit L, dan
seterusnya. Tangkapan elektron ini tidak terjadi pada
proton bebas, tetapi hanya proton yang ada di dalam
inti.

5/16/2018 15
 WARMI HARTATI
Mengapa peluruhan radioaktif disebut sebagai
peristiwa statistik ?

Jawaban :
 RIZKY DWI YULINAR
Yang dikatakan peristiwa statistik bukan pada
peluruhan radioaktifnya, namun ketika data yang
diperoleh dari hasil peluruhan itulah yang akan diolah
menggunakan metode statistik eperti pada buku
diktat Fisika Inti. Jadi, peristiwa statistik itu ialah
kegiatan mengolah data yangtelah diperoleh dari hasil
pengukuran.

5/16/2018 16
PERTANYAAN DAN JAWABAN SETELAH DISKUSI

5/16/2018
 Ayu Muthia Ningsih
Pertanyaan:
Pada diktat halaman 36 disebutkan bahwa radioaktivitas alpha terjadi
pada inti-inti dengan Z >82 sedangkan pada buku bapak disebutkan
bahwa Z >83 mengapa demikian? Berikan alasannya
Jawaban:
Kata kunci jawaban adalah jumlah proton dan netron pada inti atom.

17
 Fitri Rizki
Pertanyaan:
Pada diktat halaman 36 disebutkan bahwa partikel alpha secara individual tidak ada di
dalam inti atom.

5/16/2018
Jawaban :
Sesuatu partikel yang sudah keluar dari inti atom disebut radioaktif. Radioaktif terdiri
dari Alpha, Beta dan Gamma.

• Yayuk Nurjannah
Pertanyaan:
Mengapa peluruhan berurutan terjadi hanya pada peluruhan Gamma?
Jawaban:
Gamma merupakan sinar yang memiliki energi yang sangat tinggi. Peluruhan Gamma
terjadi dari peluruhan Alpha dan Beta yang biasanya berada dalam tingkat eksitasi,
yang kemudian transisi ke tingkat dasar menimbulkan pemancaran sinar Gamma. Pada
dasarnya radioaktif akan terus meluruh jika memiliki energi yang tinggi. Karena
memiliki tingkat energi yang tinggi , sinar Gamma akan terus meluruh menjadi inti
anak dan inti cucu secara berurutan yang kemudian disebut peluruhan berurutan. 18
 Suganti
Pertanyaan:
Apakah peluruhan Alpha, Beta, Gamma dapat terjadi secara bersamaan?

5/16/2018
Jawaban:
Tidak. Namun peluruhan Alpha dan Gamma bisa terjadi secara bersamaan.
Begitu juga dengan peluruhan Beda dan Gamma dapat terjadi secara
bersamaan. Namun jika ketiganya, tidak pernah terjadi secara bersamaan.

19
Pertanyaan dan Jawaban
Nama Kelompok :
1. Respioka Simanungkalit

2. Sani Sahuri Rangkuti

3. Siti Handayani

4. Sri Rahayu Harahap

5. Winda Veronika Banjarnahor


1. Ririn Elviana
a. Bagaimana yang dimaksud keberadaan inti anak
konstan ?
Jawab : (Sri Rahayu Harahap)
Inti anak dikatakan konstan apabila aktivitas induk
dan aktivitas anak sama, dan nilai N10 = N1. Dalam
hal ini N10 yaitu inti induk pada saat t = 0 dan N1 yaitu
inti induk pada saat t ≠ 0,
Sehingga,
b. Pada slide terakhir dalam ppt, mengapa At
menggunakan 4108 dan A0 = 7410 ?
Jawab : (Soraya Imsa Perdani, Siti Handayani)
Karena pada soal tersebut dilakukan aktivitas dua
bahan radioaktif berulang-ulang kali, misalkan pada
saat t=0 jam sampai dengan t=0,5 jam, aktivitas yang
dilakukannya kan adalah ln At= 4108/menit dikurang
ln Ao= 7410/menit sehingga menghasilkan A=-
0,59/menit dan begitupun seterusnya.
Atau pada soal dapat juga dicari secara matematis
dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Diketahui :
At=4108/menit
Ao=7410/menit
t = 0,5 jam = 30 menit
Ditanya: t1/2 … ?
Jawab :
4108 =7410 e-λt
ln 4108 = ln 7410 –λ (30)
ln 4108 – ln 7410 = -λ (30)
8, 321 – 8, 911 = -λ (30)
-0,59 = λ (30)
λ = 0,0196/menit
maka,
t1/2 = ln 2/ λ = 0,693/0,0196 = 35,4 menit.
Dan begitupun untuk percobaan radioaktif seterusnya.
c. Mengapa simbol N diawal presentasi dikatakan
jumlah atom sedangkan di akhir presentasi dikatakan
laju perubahan
Jawab : (Winda Veronika Banjarnahor)
N bukan untuk menyatakan jumlah atom melainkan
untyk menyatakan bahwa jumlah inti zat radioaktif.
Dapat dilihat dari rumus secara matematis dapat
ditulis menjadi :
A=. ............(1)
Dimana aktivitas A didefenisikan sebagai laju
peluruhan sejumlah inti radioaktif terhadap waktu.
Makin banyak inti yang meluruh persatuan waktu,
makin besar A,
...........(2)
Tanda negatif menyatakan bahwa N berkurang
terhadap bertambahnya waktu ( 1 & 2)
2. Yuniar laila
Bagaimana hubungan waktu paruh dengan umur
rata-rata ?
Jawab : (Sariana, Fatimah Annisa, Sani Sahuri
Rangkuti)

Jadi hubungan umur paruh dengan waktu paruh


adalah berbanding lurus, semakin besar umur paruh
maka waktu paruh akan semakin besar
3. Ruth Fika
Bagaimana penjelasan grafik peluruhan dan
recovery radon ?
Jawab : (Sri Rahayu Harahap, Siti Habibah)
Salah satu contoh terjadinya kesetimbangan sekuler
adalah peluruhan radium menjadi radon. Dalam
proses peluruhan radium menjadi radon, inti ini
mengalami aktivitas, pada waktu t = 0 mengalami
recovery dan slow recovery. Kemudian pada waktu 1,
mengalami net recovery dan mengalami
kesetimbangan sekuler. Jadi, pada waktu 1 radon
mengalami kesetimbangan sekuler.
SESI TANYA JAWAB
1. AYU MUTIA NINGSIH
Adakah hubungan antara energi awal sistem (slide 4) dengan jumlah
energi yang ditransfer ke inti sasaran ( buku halaman 88)? Jika ada
jelaskan mana hubungannya dan jika tidak ada, jelaskan
perbedaannya!

JAWABAN
Tidak ada hubungan antara energi awal system dengan jumlah
energi transfer ke inti sasaran.
Perbedaannya Dilihat dari rumus bahwasannya untuk menghitung
Jumlah energi yang ditransfer ke inti sasaran dapat dihitung dengan
rumus :

28 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
dimana Em adalah energi kinetik awal dari
partikel penembak dengan massa m, dan EM
adalah energi kinetik yang diterima oleh inti
sasaran dengan massa M.
SedangkanEi  ,Krumus
 m c 2dari Energi 2awal system
 KX  M Xc
x x
tersebut adalah :

29 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
2. YULI TRIYANA
Pada slide 10 terdapat: Agar supaya memenuhi kekekalan
momentum dan energi, partikel yang datang harus mempunyai
energi kinetik minimal? mengapa demikian?

JAWABAN
Pada reaksi inti yang digunakan partikel penembak, maka energi
partikel penembak harus cukup besar agar reaksi dapat terjadi.
Besarnya energi kinetik minimum dari partikel penembak agar terjadi
reaksi dinamakan Energi Ambang.
Untuk reaksi-reaksi eksoergik, nampaknya tidak diperlukan nilai
ambang, tetapi sering di dalam praktek menghadapi energi
penghalang tertentu terdapat energi ambang minimum.
30 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
Dalam hal reaksi endoergik, energi ambang sekurang-kurangnya sama
dengan –Q. Ini harus dalam bentuk energi kinetik projektil. Fraksi ,
energi kinetik projektil diperlukan untuk translasi inti senyawa. Dengan
demikian suatu reaksi hanya akan berlangsung apabila :

Atau energi ambang Eo  (1 +m/M)Q.

Karena reaksi inti harus memenuhi hukum kekekalan energi dan


momentum maka energi ambang itu juga merupakan energi yang
memenuhi kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi .
Partikel datangnya harus mempunyai energi kinetik minimal.

31 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
3. SRI ARFANI
Bagaimana jika energy yang keluar tidak sama dengan energy awal
? Peristiwa apa yang akan terjadi?

JAWABAN
A. SRI RAHAYU

Q = Energi kinetik akhir – energi kinetik awal


Kalau energi yang keluar tidak sama dengan energi awal, berarti Q
tidak sama dengan nol.
Jika Q tidak sama dengan nol, berarti terjadi hamburan tak elastis
(Halliday :151)

32 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
B. CHRISTINE MARANATHA SIAHAAN
Pada suatu inti berlaku:
Hukum kekekalan nomor massa

Hukum kekekalan muatan

Hukum kekekalan massa energi

Hukum kekekalan momentum

Dalam reaksi inti harus memenuhi hukum kekekalan momentum,


jadi energi yang masuk harus sama dengan energi yang keluar.

33 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
C. KELOMPOK 6
Pada kekekalan energy reaksi inti, energy yang keluar dengan energy awal
adalah sama. Hal ini terjadi karena berlaku konsep hukum kekekalan energy
pada reaksi inti, dimana inti yang ditembaki akan berubah menjadii inti yang
lain disertai pelepasan partikel lain. Bagaimana jika energy yang keluar dan
energy awal tidak sama ? jika energy yang keluar dan energy awal tidak
sama maka tidak terjadi hukum kekekalan energy pada reaksi inti. Peristiwa
yang akan terjadi adalah dinamakan Energi Ambang yaitu sebagai contoh
misalnya pada reaksi berikut:
A+B C+ D
A adalah partikel penembak, B adalah partikel sasaran, C dan D adalah
partikel baru hasil reaksi, maka pada reaksi inti yang digunakan partikel
penembak, maka energi partikel penembak harus cukup besar agar reaksi
dapat terjadi. Besarnya energi kinetik minimum dari partikel penembak agar
terjadi reaksi dinamakan Energi Ambang. (Harahap, M. H. 2014 : 95).

34 5/16/2018
SESI TANYA JAWAB
4. RUTH CAROLINA SIJABAT
Jelaskan mengapa kenaikan energi kinetik sama dengan proses
penurunan massa diam!

JAWABAN
Suatu reaksi inti dapat dinotasikan sebagai berikut:
X + x —–> Y + y
Energi awal system tersebut adalah : i E  K x  m x c 2
 K X  M X c 2

Dengan cara identik, energi akhir reaksi, Ef system adalah :


E f  KY  M Y c 2  K y  m y c 2
Karena tidak ada energy eksternal yang bekerja pada sistem ini,
maka energi akhir harus sama dengan energi awal, yaitu :
Ef = Ei
35
KY + MYc2 + Ky + m5/16/2018
2 2
yc = Kx + mxc + KX + MXc
2
SESI TANYA JAWAB
Persamaan ini dapat dituliskan sebagai :
[(KY + Ky ) – (KX + Kx)] = [ (MX + mx) c2 - (MY + my)c2]

Dari persamaan diatas menyatakan bahwa, di dalam reaksi ini, sistem


itu kehilangan energi massa diam dan mendapat energi kinetik, dalam
jumlah 8,13 MeV per peristiwa. Reaksi-reaksi yang menyerupai reaksi
yang satu ini Q>0 dinamakan reaksi eksotermik. Reaksi-reaksi untuk
mana Q<0 dinamakan reaksi endotermik. Reaksi-reaksi seperti itu
akan “berlangsung” kecuali jika sejumlah energi kinetik minimum
tertentu (energi ambang) diangkut ke dalam sistem oleh proyektil
tertentu. ( Halliday and Resnick )

36 5/16/2018
TERIMA KASIH

KELOMPOK 6:

1. CINTA GUSTINA
2. FITRI RIZKY
3. REMA YELINA
4. VINARI MUZDALIFAH
5. VISHA WAHYUNI

37 5/16/2018
Pertanyaan dan Jawaban
1. Fitri Rizky : Pada pembelokan partikel β,
berlaku β+ dan β-. Apakah keduanya sama ?
Jawab :
Karena sinar β- bermuatan negatif, selalu
dibelokkan ke arah positif. Begitu pula sinar β+
bermuatan positif, selalu diblokkan ke arah
negatif. Sesuai dengan hukum Coulomb yang
menyatakan bahwa “ Muatan listrik yang sejenis
akan tolak-menolak, sedangkan muatan listrik
tak sejenis akan tarik menarik”
2. Cinta Gustina : Ketika menembus plat, apakah
energi sinar  berkurang ?
Jawab :
Energi dari sinar  tidak dapat berkurang karena
dari sifat sinar  adalah diskrit. Tetapi secara
makro, energinya dapat berkurang dan secara
mikro intensitasnya yang berkurang.
3. Tinah Khoiroh : Apakah fungsi dari pasangan
ion ?
Jawab :
Fungsi dari pasangan ion adalah untuk
kestabilan ion itu sendiri. Pembentukan ikatan
ion terjadi di antara atom-atom yang selisih
keelektronegativitasnya besar. Pembentukan
ikatan ion terjadi melalui perpindahan elektron
diantara atom-atom. Ion bermuatan berlawanan
distabilkan oleh gaya tarik menarik Coulomb
diantara kedua ion.
4. Bpk. Mukti Hamjah : Eksitasi adalah proses
berpindahnya elektron dari kulit dalam ke luar.
Apakah bisa elektron berpindah dari luar ke
dalam ?
Jawab :
Bisa, peristiwa itu disebut deeksitasi. Apabila
elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke
lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi, maka
elektron akan menyerap energi. Inilah peristiwa
eksitasi. Sedangkan apabila elektron pindah dari
lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke
lintasan dengan tingkat energi lebih rendah
maka elektron akan memancarkan energi. Inilah
peristiwa deeksitasi.
 Respioka
Pada saat kapankah detektor itu akan efisien? Dan
apakah yang menjadikan sebuah detektor itu
efisien?
Jawab
 Yarmila Andani
Pada saat radiasi yang mengenai detektor akan
diubah menjadi sebuah pulsa listrik dan di catat
sebagai sebuah cacahan, maka sistem pencacahan
akan mempunyai efisiensi. Detektor itu menjadi
efisiensi karena memang sudah karakteristik dari
detektor memiliki keunggulan yaitu efisiensi
detektor.
 Fitri Rizky
Dalam detektor radiasi ada jenis detektor ionisasi
gas, gas apa saja yg bisa dipakai atau dijadikan
sebagai detektor pada detektor jenis ionisasi gas
tersebut?
Jawab
 Soraya Imsa Perdani Nst
Gas yang biasa digunakan adalah gas mulia dengan
campuran gas poliatomik “quench gas”, tetapi ada
juga yang hanya diisi dengan udara biasa dengan
tekanan sedikit lebih rendah dari pada tekanan di
luar
 Ruth Fika Ronauli Simbolon
Coba jelaskan perpindahan kalor radiasi antara gas dengan benda
Dan Sinar apa saja yg bisa di deteksi pada detektor radiasi? Dan
adakah syarat sinar tertentu yg dapat diterima oleh detektor
radiasi?
Jawab
 Rahmah Hanifah Imron
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa menggunakan medium
atau perantara. Perpindahan kalor secara radiasi hanya terjadi
pada gas dan pada ruang hampa udara. Misalnya sinar matahari
dengan bumi. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda
tersebut akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor
yang mengenainya. Benda yang meneruskan kalor radiasi sering
disebut diaterman, Misalnya udara. Sedangkan benda yang
menyerap kalor radiasi disebut aterman, misalnya kaca dan air.
Sinar apa saja yang bisa di deteksi pada detektor radiasi?
 Detektor Isian Gas (Gas Filled Detector) untuk dapat mengenali adanya radiasi nuklir,
baik alfa, beta, maupun gamma.
 Detektor Sintilasi untuk mengukur ketiga jenis radiasi .
 Detektor Semikonduktor terdiri dari :
 (Sumber : buku bapak)
 Surface barrier : untuk mengukur radiasi alfa dan beta
 PIPS (Passivate Implant Planar Silicon) : untuk mengukur radiasi alfa dan beta
 HPGe : untuk mengukur radiasi gamma
 LEGe : untuk mengukur radiasi Sinar-X dan gamma
 SiLi : untuk mengukur radiasi Sinar-X.
 Ge (Li) : untuk mengukur radiasi gamma
(Sumber : Sudiono, SST. Buku Pedoman Mata Kuliah Alat Deteksi dan Pengukuran
Radiasi. STTN BATAN) ini dri internet link
http://yogaswaradipta.blogspot.co.id/2017/11/detektor-radiasi-jenis semikonduktor.html
3. Adakah syarat sinar tertentu yang dapat diterima oleh detektor radiasi?
Jawab :
Detektor Semikonduktor terdiri dari :
Surface barrier
Detektor surface barrier dapat memisahkan tiga kelompok partikel alfa dari Am-241 dengan energi 5,486;
5,443; dan 5,389 MeV.
PIPS (Passivate Implant Planar Silicon)
Detektor ini dapat digunakan dalam spektrometri alfa, monitoring beta, deteksi beta berenergi rendah dan
ion-ion berat.
LEGe
Detektor LEGe memiliki daerah aktif 50 mm2 s.d. 38 mm2 dan dengan ketebalan berkisar antara 5 mm
s.d. 20 mm.. Untuk meningkatkan respon pada tingkat eneergi yang rendah, biasanya dilengkapi dengan
jendela tipis yang terbuat dari bahan Be. Untuk aplikasi yang melibatkan energi di atas 30 keV, detektor
LEGe dapat dilengkapi dengan jendela yang terbuat dari bahan alumunium setebal 0,5 mm.
Ge (Li)
Detektor Ge(Li) sangat efisien untuk mengukur radiasi gamma yang memiliki energi yang rendah (kira-
kira kurang dari 150 keV) atau Sinar-X dan partikel beta atau elektron.
(Sumber : Sudiono, SST. Buku Pedoman Mata Kuliah Alat Deteksi dan Pengukuran Radiasi. STTN
BATAN) ini dri internet link http://yogaswaradipta.blogspot.co.id/2017/11/detektor-radiasi-jenis
semikonduktor.html
 Christine Maranata Siahaan
Bagaimana cara alat detektor radiasi mendeteksi radiasi dan
mengapa harus terjadi ionisasi?
Jawab
 Shasza Addaraby Lubis
Berdasarkan sumber buku pedoman Fisika Inti, dimana sinar radioaktif tidak
dapat dilihat dengan mata secara langsung karena setiap radiasi akan diubah
menjadi sebuah pulsa listrik dengan ketinggian yang sebanding dengan energi
radiasinya. Alat detektor radiasi mendeteksi radiasi dengan menangkap pulsa
listrik yang telah diubah. Prinsip kerja detektor berdasarkan pada interaksi
radiasi, sehingga menghasilkan besaran fisis lain yang mudah dilihat atau diukur.
Ionisasi merupakan proses yang konsep dasarnya merupakan pendeteksian
radiasi ionisasi berdasarkan atas interaksi partikel radiasi dengan materi
penyusun detektor, sehingga terjadilah proses ionisasi, maka pulsa tersebut
dapat ditangkap oleh detektor radiasi.
Pertanyaan Diskusi
1. WARMI HARTATI SITANGGANG

- Apakah setiap radiasi gamma akan diubah menjadi radiasi listrik?

- Apakah pulsa listrik tersebut sebanding dengan karakteristik radiasi yang dikeluarkan
pada detektor?

JAWABAN :

1. FITRI RIZKY : suatu sistem pencacah dibedakan menjadi tiga sistem pencacah yaitu
diferensial, integral dan sprektroskopi. Sistem pencacah diferensial untuk mengukur
jumlah radiasi dalam selang energi tertentu. Sistem pencacah integral untuk mengukur
jumlah radiasi yang yang memasuki detektor tanpa memperhatikan tingkat energi
radiasinya, dan sistem pencacah spektroskopi hampir sama dengan pencacahan
diferensial, namun bedanya hasil pencacahan tersebut ditampilkan sebagai suatu grafik
antara jumlah radiasi terhadap energi radiasi yang sering disebut sebagai spectrum
radiasi.
1. WARMI HARTATI SITANGGANG

- Apakah setiap radiasi gamma akan diubah menjadi radiasi listrik?

- Apakah pulsa listrik tersebut sebanding dengan karakteristik radiasi yang dikeluarkan pada
detektor?

JAWABAN :

2. SRI RAHAYU : karakteristik itu bentuk geometrinya sama densitas bahannya. Semakin luas
geometrinya radiasi yang diubah menjadi pulsa listrik semakin banyak. Jadi efisiensinya
semakin tinggi, begitu juga dengan densitas bahannya, semakin rapat densitas bahannya,
semakin besar efesiensinya.

3. YARMILA ANDANI : - YA, setiap radiasi gamma yang ditangkap oleh detektor akan berubah
menjadi sinyal pulsa yang diperkuat oleh amplifier dan diteruskan ke MCA, seperti yang
terlihat pada gambar sinyal pengeluaran yang terdapat pada video yang ditunjukkan.

-YA, pulsa listrik sebanding dengan karakteristik radiasi yaitu tingkatan

energi dan banyaknya pulsa yang dikeluarkan dari detektor


1. WARMI HARTATI SITANGGANG
- Apakah setiap radiasi gamma akan diubah menjadi radiasi listrik?
- Apakah pulsa listrik tersebut sebanding dengan karakteristik radiasi yang
dikeluarkan pada detektor?

Jawaban:
4. YAYUK NURJANAH : Karakteristik detector sangat mempengaruhi efisiensi system
pencacah dan tentunya mempengaruhi karakteristik radiasinya juga. Sebagai contoh
detektor sintilasi mempunyai efisiensi 50 % terhadap radisi gamma sedangkan detector
isian gas hanya 5%. Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik detector akan dibahas
oleh kelompok 8.
3. RAJA MAHMUD TANJUNG
Mengapa sinar alpha tidak bisa digunakan sebagai pencacahan radiasi di dalam tubuh manusia,
mengapa hanya sinar gamma saja yang bisa?
Jawaban:
1. RIRIN ELVIANA : pemancaran energi sinar alpha lebih kecil daripada sinar gamma, sehingga
sinar alpha tidak bisa digunakan sebagai pencacahan radiasi
2. RIZKY DWI YULINAR: berdasarkan atas daya tembus yang dimilikinya dimana daya tembus
sinar gamma paling besar dibanding dua lainnya. Sinar alpha hanya mampu menembus kertas,
sinar beta mampu menembus lempeng dan sinar gamma mampu menembus beton.
3. TINAH KHOIRO H NASUTION: Berdasarkan faktor bobot radiasi untuk electron (radiasi beta,
foton (gamma dan sinar X) bernilai 1, sedang untuk radiasi alpha bernilai 20. ini berarti radiasi
alpha bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh 20 kali lebih parah dibandingkan
dengan radiasi bheta, gamma atau sinar X.

Potrebbero piacerti anche