Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Family Medicine
Scabies
Ulfi Ainun Hanifah
130112160658
1973
1984
Tn. W (45) Ny. T (42) J (40) Tn. A (36) Ny. W (32) Ny. N (26) Tn. T (28) B (26) S (21)
Siklus Keluarga:
Duvall Life Cicle Stage VI : masa usia dewasa (Pelepasan Anak)
Family Map
Bentuk Keluarga:
Keluarga Inti (Nuclear Family)
Siklus Keluarga:
Duvall Life Cicle Stage VI : masa usia dewasa (Pelepasan Anak)
• Pasien tinggal satu atap dengan suami, anak dan kedua orang tua
pasien
• Hubungan antar anggota Keluarga tidak ada konflik
• Pasien dan suami pasien bekerja di pabrik. Sumber penghasilan
keluarga berasal dari penghasilan suami dan pasien sendiri
Fungsi Keluarga
berdasar APGAR dan SCREEM
Selalu/ Kadang-ka Jarang/
No. Pernyataan Sering dang/ Pern tidak
(2) ah (1) (0)
1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika v
saya menghadapi masalah
Social Pasien berhubungan baik dengan anggota Keluarga dan juga dengan tetangga juga
(Sosial) rekan kerjanya.
Culture Pasien, suami dan Keluarga pasien merupakan suku sunda. Tidak mempengaruhi
(Budaya) keluhan pasien saat ini.
Religion Pasien beragama Islam. Pasien melakukan Ibadan dengan rajin, namun pada saat sholat
(Agama) pasien suka menggunakan mukena umum yang dipkai bersama di mushola
tempat kerjanya,
Economy Pasien dan suami bekerha dipabrik. Penghasilan keduanya sekitar 5 juta perbulan,
(Ekonomi) penghasilan tersebut dapat menunuhi kebutuhan Keluarga. Pasien memiliki tabungan
sendiri dirumah.
Education Pasien merupakan tamatan SMA, pasien sedikit mengerti jika ada keluhan fisik pada
(Pendidikan) pasien ataupun keluarganya.
Medical Pasien merupakan anggota BPJS, begitupun suami dan anaknya juga orang tuanya. Jika
(Kesehatan) pasien sakit, maka pasien akan berobat ke puskesmas babakan sari sebagai tempat
pelayanan Kesehatan tingkat pertama.
• Keadaan Umum :
• Leher : KGB membesar (-)
Hasil sakit ringan
• Kesadaran :
• Thorax :
• Pulmo : VBS ka=ki ,
Pemeriksaan Kompos Mentis rh -/- , wh -/-
• Tanda- tanda Vital : • Cor : S1=S2, murmur (-)
Fisik •
•
N : 90 x / min
R : 24 x / min
• Abdomen : datar lembut,
• TD : 120/80 mmHg nyeri tekan epigastrium (+),
• S : 36.5˚C BU (+) normal
• Kepala : • Ekstremitas : Akral hangat,
• Konjungtiva anemis -/- CRT < 2 detik
sclera ikterik -/-
• Hidung : secret -/-
• Telinga : secret -/-
Status Dermatologikus
Distribusi : Regioner
Ad Regio : Sela jari tangan, paha dan perut
Karakteristik :
1. a/r sela jari tangan, paha dan perut :
• Lesi multipel, diskret, bulat, diameter 2-3 mm, batas tegas, me
nimbul kemerahan, kering.
• Efloresensi : papula eritem, krusta sanguinolenta
Diagnosis Banding
• Skabies
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan kanalikuli dengan burrow ink -> untuk memperkuat
diagnosis skabies
• Pemeriksaan apusan kulit dengan mikroskop (tungau, telur, nimfa,
skibala) -> untuk memperkuat diagnosis skabies
Aspek Personal
• Pasien datang karena gatal tidak membaik dan dirasakan
mulai mengganggu aktivitas harian
Diagnostik • Pasien khawatir penyakitnya dapat berakibat lebih
buruk dari yang sekarang sudah dialami dan
Holistik menularkan pada orang lain
• Pasien berharap pasien dapat sembuh, gatal dan bekas
luka hilang
Aspek Klinis
Skabies
Aspek Risiko Internal
Kebersihan diri kurang
Aspek Risiko Eksternal
Kasur dan rumah yang lembab, anggota Keluarga lain
mengalami hal yang sama.
Non- Farmakologis :
Terapi Farmakologis :
• Edukasi pemakaian
• Cetirizine
obat
1 x 20 mg
• Edukasi
• Krim Permetrin
5 % digunakan di
seluruh tubuh
pada seluruh
anggota Keluarga
secara serentak
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemo-
Kesehatan profilaksis
1 Tn. S Myalgia BMI, Tekanan Darah, PHBS, Pola makan teratur, Multivitamin
(42 thn) Profil Lipid, Gula Darah, Aktivitas fisik, Smoking
Pemeriksaan Prostat Cessation
2 Ny. R Dispepsia e.c Tekanan Darah, BMI, PHBS, Pola makan dan gizi HPV Multivitamin
(36 thn) Gastritis Profil Lipid, Gula seimbang, Olahraga, kontra-
Darah, SADARI, Pap- sepsi, pola asuh anak
Smear
3 An. R Sehat BMI, Pendengaran PHBS, Pola makan dan gizi Td, MR Multivitamin
(15 thn) dan penglihatan, seimbang, Aktivitas fisik,
Anemia Pendidikan seks, Kenakalan
Remaja
4 An. R ISPA BMI, penglihatan dan Pola makan dan gizi Td, MR Multivitamin
(6 thn) Penggendongan, develo seimbang, aktivitas fisik,
pment assessment Kesehatan gigi mulut, indera
Home Visit
Alasan Dilakukan Home Visit
• Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lebih
lanjut juga untuk melakukan follow up kondisi
kesehatan pasien
• Mengetahui Faktor Resiko Keluarga
• Mengetahui Faktor Resiko Rumah & Lingkungan
Demografi Keluarga
No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis
Dalam &biopsikososial
keluarga
1 Tn S Kepala Laki- laki 42 tahun Supir truk SMA Myalgia
Keluarga
Suami
Ayah
2 Ny R Istri Perempuan 36 tahun Ibu Rumah Tangga SMA Dispepsia e.c
Ibu Gastritis
3 An R Anak Perempuan 15 tahun Pelajar SMP Sehat
Pelayanan Memuaskan
Interpretasi
• Rumah berada di lingkungan padat rapi
• Kondisi rumah cukup bersih, rumah disapu dan dipel setiap h
ari
• Pencahayaan dan ventilasi kurang
• Kebersihan toilet cukup baik, jamban berada didalam rumah
• Pengelolaan sampah cukup baik, sampah dikumpulkan
pada kardus terbuka, diambil petugas setiap seminggu sekali
• Akses terhadap sarana kesehatan baik
Lingkungan Pekerjaan
• Anggota keluarga yang bekerja: Suami pasien (Kepala Keluarga)
• Risiko kesehatan dalam pekerjaannya:
Faktor Risiko
Faktor Fisik Resiko KLL, Getaran Mesin dalam jangka waktu lama
(resiko LBP)
Faktor Kimia Polusi asap mesin kendaraan
Aktivitas Fisik :
• Hindari gaya hidup inaktif
• Aktivitas Aerobic, intensitas sedang selama 150 menit selama 1 minggu atau inte
nsitas berat 75 menit selama 1 minggu
• Aktivitas pengutan otot dilakukan 1 kali setiap hari
Olahraga :
• Frekuensi 3-5 kali seminggu
• 20-60 menit setiap sesi
• Target mencapai 50-85% Nadi maksimal
Basic Science
GASTRITIS
PENDAHULUAN
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submucosa lambung
Etiologi :
– Infeksi Helicobacter pylori infeksi pada 90% di negara berkembang
peptic ulcer
– Gangguan fungsi system imum autoantibodi terhadap faktor instrinsik
dan secretory canalicular structure cell parietal pada gaster
– Infeksi virus enteric rotavirus menginfeksi mukosa lambung
– Infeksi Jamur Candida species, pada pasien immunocompromised
– Pemakaian NSAID(OAINS) gastropathy
GASTRITIS AKUT
• Onset tiba- tiba, dimana gejala yang muncul : nyeri epigastrium,
mual, muntah, rasa terbakar di uluhati.
• Dalam pemeriksaan histopatologi didapatkan : infiltrasi neutrophil,
edema sel permukaan lambung, kemerahan pada permukaan
lambung
Jika gastritis akut tidak di tangani dengan baik, akan dapat berkemb
ang menjadi gastritis kronik
GASTRITIS KRONIK
• Fase awal = Gastritis Superfisial perubahan karna inflamasi
masih terbatas pada lapisan mukosa lamina propria, terdapat ede
ma sel dan infiltrate pada lapisan lambung
• Fase Lanjutan = Gastritis Atrofik inflamasi lebih dalam dan
sudah mulai merusak bagian permukaan lambung
• Fase Final = Gastritis Atrofi Inflamasi hingga menghilangkan
struktur glandular pada mukosa lambung, mukosa menjadi
sangat tipis, pembuluh darah lambung sangat jelas terlihat.
GASTRITIS KRONIK
Juga dibedakan dari letak predominan
• Type A = body-predominant, disebabkan autoimmune, berhubungan
dengan anemia pernisious.
• Type B= antral-predominant, disebut juga “gastritis kronik atropi multi
focal”, biasanya disebabkan infeksi H.pylori, dapat menyebabkan
duodenal dan peptic ulser.
DIAGNOSIS
• Kebanyakan tanpa gejala / keluhan tidak khas
• Keluhan yang sering dihubung-hubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas
dan pedih di ulu hati disertai mual muntah sebenarnya tidak berkolerasi baik
dengan gastritis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi
• Gambaran endoskopi yang dijumpai : eritema, eksudatif, erosi mukosa, perdaraha,
rugae lambung edema
• Gambaran histopatologi dapat memperlihatkan keadaan yang mendasari
(ex. Autoimun atau respon adaptif dari lambung)
PENATALAKSANAAN
NON-FARMAKOLOGI
• Edukasi penyakit dan faktor resiko penyakit
• Edukasi pola makan teratur
• Hindari makanan pedas, asam, kopi, teh, makanan yang
banyak mengandung gas (nangka, kol, tape, durian)
• Manajemen stres
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Terima Kasih