Sei sulla pagina 1di 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN PIODERMA
DEFINISI
• Pioderma berasal dari kata pio dan derma. Pio
berarti nanah, dan derma berarti kulit, dengan kata
lain artinya kulit bernanah.
• Dalam definisi di literatur pioderma adalah infeksi
kulit yang disebabkan oleh staphylococcus aureus
atau streptococcus beta hemoliticus.Infeksi pada
kulit ini dapat bersifat superfisial (hanya sebatas di
epidermis) atau profunda (lebih dalam mencapai
dermis).
Klasifikasi

• Ada dua klasifikasi pioderma, antara lain :


– Pioderma Primer
– Pioderma Sekunder.
Lanjutan….
Bentuk bentuk Pioderma , antara lain :
• Impetigo
• Folikulitis
• Furunkel/Karbunkel
• Ektima
• Pionika
• Erisipelas
• Selulitis
• Flegmon
• Ulkus Piogenik
ETIOLOGI
– Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus
B hemolitikus
– Faktor Predisposisi Higiene yang kurang.
– Menurunnya daya tahan tubuh
– Telah ada penyakit lain di kulit
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
• Benjolan merah di kulit yang membesar dan menjadi
bernanah setelah beberapa hari, dan akan pecah dengan
sendirinya
• Nyeri, berdenyut-denyut
• Demam / Panas
• Adanya Nodul
• Mual, Muntah
• Krusta
• Gatal-gatal
• Radang
• Papul dan Prustul
PENATALAKSANAAN
1.Pada pengobatan umum kasus pioderma , factor
hygiene perorangan dan lingkungan harus
diperhatikan
2.PengobatanSistemik :
• Penisilin G prokain
• Ampisilin
• Amoksisilin
• Golongan obat penisilin resisten-penisilinase
Lanjutan…
3. Obat Antibiotika Topikal yang sering digunakan pada
Pioderma, antara lain:
• Basitrasin.
• Neomisin dan mupirosin.
KOMPLIKASI
– Bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain.
– Septikemia (bakteri dalam peredaran darah).
– Erisipelas adalah peradangan epidermis dan dermis
yang ditandai dengan infiltrat eritema, edema,
berbatas tegas, dan disertai dengan rasa panas dan
nyeri.
– Selulitis adalah peradangan supuratif yang
menyerang subkutis, ditandai dengan peradangan
lokal, infiltrate eritema berbatas tidak tegas,
disertai dengan rasa nyeri tekan dan gejala
prodromal tersebut di atas.
A.Pengkajian
a. Data biografi (nama, umur, pekerjaan, alamat, dll)
b. Riwayat kesehatan lalu
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Riwayat kesehatan sekarang
B. Diagnosa
• Nyeri
• Kerusakan integritas kulit
APLIKASI KASUS SEMU
Pasien datang dengan keluhan nyeri ditungkai kanan,
bengkak dan memerah, sudah 4 hari susah untuk jalan
perut terasa penuh, sebah, mbesesek, sesak nafas (-).
Pasien datang di ke RS pada tgl 3 Juni 2013 pukul 15.38
WIB Di IGD pasien mendapat terapi infus RL 20 tpm,
injeksi cefotaxim 2x1 gr, injeksi ranitidine 2x50 ml, injeksi
ketorolax 3x30 mg, mestus cr tube, hutriltam 3x1, lalu
dibawa ke bangsal mawar.
Kesadaran : Compos Mentis, GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6 ).
Tanda-tanda Vital
– Tekanan Darah : 145/80 mmHg.
– Nadi : 96x/menit
– Pernafasan : 20x/menit
– Suhu : 36,2 0c
• PENGKAJIAN
A. Biodata pasien
• Nama : Ny. S
• Umur : 54 th
• Alamat : Daleman
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Kawin
• Pendidikan :SMP
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Diagnosa medis :Selulitis
B. Riwayat Kesehatan
• Keluhan utama
• Pasien mengatakan nyeri di tungkai kanan
• Riwayat penyakit sekarang
• Pasien datang dengan keluhan nyeri ditungkai kanan
seperti tertusuk tusuk , bengkak dan memerah,
sudah 4 hari susah untuk jalan perut terasa penuh,
sebah, mbesesek, sesak nafas (-). Pasien datang di ke
RS pada tgl 3 Juni 2013 pukul 15.38 WIB Di IGD
pasien mendapat terapi infus RL 20 tpm, injeksi
cefotaxim 2x1 gr, injeksi ranitidine 2x50 ml, injeksi
ketorolax 3x30 mg, mestus cr tube, hutriltam 3x1,
lalu dibawa ke bangsal mawar.
• Riwayat penyakit dahulu
• Pasien mengatakan dulu pernah menderita selulitis
tetapi tidak separah sekarang.Jika sakit pasien
berobat ke dokter dan puskesman di tempat
tinggalnya.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Tanda Vital:
• Kesadaran : Compos Mentis, GCS : 15 (E : 4, V : 5, M :
6 ).
• Tanda-tanda Vital
– Tekanan Darah : 145/80 mmHg.
– Nadi : 96x/menit
– Pernafasan : 20x/menit
– Suhu : 36,2 0c
– Skala Nyeri : 8
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC

1 Nyeri akut Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri


Dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan Aktivitas- aktivitas :
pada skala 1 1. Lakukan pengkajian nyeri
Indikator : komprehensif yangmeliputi
1. Mengenali kapan nyeri terjadi lokasi, karakteristik,
2. Menggambarkan faktor penyebab onset/durasi, frekuensi, kualitas,
3. Menggunakan tindakan pencegahan intensitas atau beratnya nyeri
4. Menggunakan tindakan pengurangan dan faktor pencetus
(nyeri) tanpa analgesik 2. Pastikan perawatan analgesik
5. Menggunakan sumberdayayang bagi pasien dilakukan dengan
tersedia pemantauan yang ketat
6. Mengenali apa yang terkait dengan 3. Gali pengetahuan dan
nyeri kepercayaan pasien mengenai
nyeri
4. Pertimbangkan pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
Diagnosa NOC NIC
5. Tentuksn akibat dari pengalaman
nyeri terhadap kualitas hidup pasien
(misalnya, tidur, nafsu makan,
pengertian, perasaan, hubungan,
performa kerja dan tanggung jawab
peran)
6. Gali bersama pasien faktor-faktor
yang dapat menurunkan atau
memperberat nyeri
7. Berikan informasi mengenai nyeri,
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan dirasakan, dan antisipasi
dari ketidaknyamanan akibat
prosedur
8. Pertimbangkan tipe dan sumber
nyeri ketika memilih strategi
penurunan nyeri
9. Dorong pasien untuk memonitor
nyeri dan menangani nyerinya
dengan tepat
Diagnosa NOC NIC

2. Kerusakan integritas Integritas jaringan: Kulit dan Pemberian Obat : Kulit


kulit membrane mukosa Aktivitas-aktivitas :
Indikatornya: 1. Ikuti prinsip 5 benar pemberian
1. suhu kulit obat
2. Sensasi 2. Catat riwayat medis pasien dan
3. Tekstur riwayat alergi
4. Integritas kulit 3. Tentukan pengetahuan pasien
5. Pigmentasi abnormal mengenai medikasi dan
6. Lesi pada kulit pemahaman pasien mengenai
7. Kanker kulit mode pemberian obat.
8. Pengelupasan kulit 4. Tentukan kondisi kulit pasien diatas
9. penebalan kulit area dimana obat akan diberikan.
5. Buang sisa obat sebelumnya dan
bersihkan kulit.
6. Ukur banyaknya obat topical
dengan benar untuk medikasi
sistemik dengan menggunakan alat
pengukur yang terstandarisasi.
Diagnosa NOC NIC
7. Berikan agen topical sesuai yang
diresepkan.
8. Berikan tambalan transdermal dan
obat topical pada area kulit yang
tidak berambut sesuai kebutuhan.
9. Sebarkan obat diatas kulkt, sesuai
kebutuhan.
10. Rotasikan operasi pemberian untuk
obat topical sistemik.
11. Monitor adanya efek samping local
dan sistemik dari pengobatan.
12. Ajarkan dan monitor teknik
pemberian mandiri, sesuai
kebutuhan.
13. Dokumentasikan pemberian obat
dan respon pasien, sesuai dengan
protocol institusi.
Diagnosa Keperawatan
No DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS : Pasien mengeluh nyeri pada Ketidakseimbangan host,agent,dan Nyeri akut
tungkai kanan. lingkungan
DO :
P: Selulitis Furunkel oleh staphylococcus dan
Q: Rasa seperti ditusuk tusuk strepthococcus
R: Ditungkai kanan
S: 8 Bakteri masuk
T:sudah 4 hari
GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6 ) Folikelitis dan perifelikulitis
Tanda Tanda Vital:
Tekanan Darah : 145/80
Nyeri akut
mmHg
ありがとうございます
(Arigatou gozaimasu)

Potrebbero piacerti anche