Sei sulla pagina 1di 27

Kelompok 1

Ageng Cahya Kurnia Putri

Cultural Dimension Andi Bayu Indra


Ardiaz Ajie Aryandika
Badlin Isnan Bahrun
Boma Wibowo
Simulation Case Citra Nurul Uhthi
Debby Regina Exsaudina Situmorang
Desfa Seralantu Sukamdi
Outline
• Introduction
• Profil
• Metodologi
• Tugas 1 – Dimensi Hofstede
• Tugas 2 - Wawancara
• Tugas 3 - Analisis & Kajian
• Kesimpulan
Profile
Metodologi :
Survey Kuisioner & Wawancara

Responden :
• 30 responden di Pasar Tradisional
& Pasar Modern
• Usia >17 tahun
Lokasi
• Pasar Tempel
Km 18 Ngepos, Jl. Magelang, Lumbungrejo,
Kec. Sleman, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55552

• Carrefour Ambarrukmo Plaza


Ambarrukmo Plaza, Lantai G, Jalan Laksda
Adisucipto Km.6, Depok, Caturtunggal, Kecamatan
Depok, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Survei Dimensi
Budaya Hofstede
Uji Beda 2 Kelompok Amatan Survei
Konsumen Pasar Tradisional Konsumen Pasar Modern
Dimensi Paired Samples t-test
(n=30) (n=30)

Power Distance 55 49,656 .185

Uncertainty Avoidance 64,166 63,966 .954

Individualism 65,5 65 .061

Masculinity 64 58,966 .731


Studi Perbandingan Berbasis Model Hofstede
Konsumen Pasar Tradisional Konsumen Pasar Modern
Dimensi Temuan Riset Hofstede
(n=30) (n=30)

Power Distance 55 49,656 78

Uncertainty Avoidance 64,166 63,966 48

Individualism 65,5 65 14

Masculinity 64 58,966 46
Power Distance
Hasil Survey Dimensi Kebudayaan Hofstede Power distance di pasar
70 tradisional lebih tinggi
dibanding dengan pasar
60
modern.
Hal ini menunjukan bahwa
50 masyarakat di pasar
tradisional lebih bergantung
40
pada struktur
kemasyarakatan atau dengan
kata lain masyarakat di pasar
30
tradisonal lebih suka menjadi
pengikut atau dipimpin.
20
Sebaliknya jika masyarakat di
pasar modern justru lebih
10
cenderung ingin adanya
kesetaraan antara satu dan
0
Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity
yang lainnya
Pasar Tradisional Pasar Modern2
Uncertainty Audience
Hasil Survey Dimensi Kebudayaan Hofstede Power distance di pasar
70 tradisional lebih tinggi
dibanding dengan pasar
60
modern.
Hal ini menunjukan bahwa
50 masyarakat di pasar
tradisional lebih bergantung
40
pada struktur
kemasyarakatan atau dengan
kata lain masyarakat di pasar
30
tradisonal lebih suka menjadi
pengikut atau dipimpin.
20
Sebaliknya jika masyarakat di
pasar modern justru lebih
10
cenderung ingin adanya
kesetaraan antara satu dan
0
Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity
yang lainnya
Pasar Tradisional Pasar Modern2
Individualism
Hasil Survey Dimensi Kebudayaan Hofstede
70 Tingkat individualism yang
60
sama-sama tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa,
50 keduanya memiliki sifat
cost benefit oriented
40
dimana keduanya mencari
30
keuntungan pribadi seperti
mencari barang yang
20
menurutnya paling baik
10
dengan harga yang paling
murah menurut mereka
0
Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity

Pasar Tradisional Pasar Modern2


Masculinity
Hasil Survey Dimensi Kebudayaan Hofstede
70 Pasar tradisional maupun
pasar modern memiliki
60 tingkat masculinity yang
tinggi.
50
Namun pasar tradisional
memiliki tingkat masculinity
40 lebih tinggi dibanding pasar
modern. Hal ini menunjukan
30 bahwa, kedua pasar ini sama-
sama memiliki tingkat
20
kompetitif yang tinggi
sehingga lebih berfokus pada
dirinya sendiri.
10
Selain itu hal ini dikarenakan
0
nilai individualism keduanya
Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity sama-sama tinggi.
Pasar Tradisional Pasar Modern2
Wawancara Mendalam
Responden Pasar
Wawancara
3 Responden untuk Pasar Modern

Kriteria Responden 1 Responden 2 Responden 3

Nama Wulan Putri Dina

Usia 45 tahun 24 tahun 24 tahun

Pendidikan S2 S1 S1

Pekerjaan BUMN Karyawan Karyawan Swasta

Pendapatan Rp. 5 juta Rp. 2,5 juta Rp 2 juta


Wawancara
3 Responden untuk Pasar Tradisional

Kriteria Responden 1 Responden 2 Responden 3

Nama Jumirah Yati Parjilah

Usia 45 tahun 33 tahun 45 tahun

Pendidikan SD SMP SD

Pekerjaan Asisten RT Pedagang Kue Asisten RT

Pendapatan Rp. 2 juta Rp. 3 juta Rp. 2 juta


Produk

Jarak

Waktu
Kategori
Nominal

Motif

Frekuensi Kedatangan
Kajian keterkaitan pola
dimensi budaya
dan pola keperilakuan
konsumen
Metrik Pasar Tradisional
Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity

Jarak V V V V

Waktu V - V V

Frekuensi - V - V

Nominal V - V V

motif V V V V

Produk V - V V
Metrik Pasar Modern

Power distance Uncertainty Avoidance Individualism Masculinity

Jarak - V - -

Waktu - V - V

Frekuensi - - - V

Nominal V V V V

Motif V V V V

Produk V V V V
Metrik Deskriptif – Power Distance
Pasar Modern Pasar Tradisional
Nilai Distance Power didapatkan sebesar 49,6 Nilai Power Distance didapatkan sebesar 55
jika dibandingkan dengan standar Hofstede jika dibandingkan dengan standar Hofstede
yaitu 78 mengindikasikan bahwa telah terjadi yaitu 78. Nilai ini lebih tinggi daripada
konsumen di pasar modern.
fenomena kesenjangan sosial pada
konsumen Pasar Modern. Indikiasi faktor Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi
yang mempengaruhinya yaitu pada faktor fenomena kesenjangan sosial tidak terlalu
Nominal, Motif & Produk besar pada konsumen Pasar tradisional
dikarenakan adanya faktor yang
mempengaruhinya yaitu pada faktor jarak,
waktu, nominal, Motif & Produk.
Implikasi dari faktor tersebut yaitu pada
komunikasi langsung & kedekatan antara
konsumen dengan penjual di pasar
tradisional
Metrik Deskriptif – Uncertainty Avoidance
Pasar Modern Pasar Tradisional
Nilai UA didapatkan sebesar 63 jika Nilai UA didapatkan sebesar 66,14 jika
dibandingkan dengan standar Hofstede yaitu dibandingkan dengan standar Hofstede yaitu
48 mengindikasikan bahwa konsumen pasar 48. Nilai ini lebih tinggi daripada konsumen
modern telah dapat mengurangi di pasar modern. Hal ini dikarenakan adanya
ketidakpastian yang dipengaruhi pada faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu pada
Waktu, Nominal, Motif & Produk. faktor, frekuensi & Produk. Implikasi dari
faktor tersebut yaitu pada konsumen yang
Hal ini dibuktikan pada adanya label harga
dapat bertanya langsung dengan penjual di
pada tiap produk
pasar tradisional
Metrik Deskriptif – Individualism
Pasar Modern Pasar Tradisional
Nilai Individualism didapatkan sebesar Nilai Individualism didapatkan sebesar 65,5
64,344 jika dibandingkan dengan standar jika dibandingkan dengan standar Hofstede
Hofstede yaitu 14 mengindikasikan bahwa yaitu 14. Hal ini dikarenakan adanya faktor
konsumen pasar modern memiliki faktor yang mempengaruhinya yaitu pada faktor,
individualism yang tinggi dan dipengaruhi nominal, motif & Produk. Implikasi dari
pada faktor Nominal, Motif & Produk. Hal ini faktor tersebut yaitu pada konsumen
dibuktikan pembelian produk atas dasar membeli konsumsi kebutuhan pribadi
kebutuhan pribadi
Metrik Deskriptif – Masculinity
Pasar Modern Pasar Tradisional
Nilai Masculinity didapatkan sebesar 58,66 Nilai Masculinity didapatkan sebesar 64 jika
jika dibandingkan dengan standar Hofstede dibandingkan dengan standar Hofstede yaitu
yaitu 46 mengindikasikan bahwa konsumen 46. Hal ini dikarenakan adanya faktor
pasar modern memiliki kecenderungan keinginan untuk mendapatkan berbagai
melakukan pembelian dikarenakan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan.
kebutuhan motif sosial yang tinggi. faktor Faktor yang mempengaruhi adalah Jarak,
yang mempengaruhi adalah faktor waktu, Waktu, Frekuensi, Nominal, Motif & Produk.
frekuensi, Nominal, Motif & Produk.
Implikasi Marketing
Pasar Tradisional

Promo Diskon Akhir


Bulan

Harga Grosir & Harga


Retail
Undian Berhadiah

Paket Pembelian
(Bundling Sembako)
Flash Sale

Brand Ambassador /
Endorser Pasar Modern
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil survey ditemukan bahwa prilaku konsumen pada
pasar tradisional dan pasar modern tidak jauh berbeda jika ditinjau
dari prespektif dimensi kebudayaan hofstede.
• Ditemukan beberapa pola/pattern dalam mengidentifikasi prilaku
konsumen seperti pola frekuensi pembelian, preferensi produk,
nominal, dan waktu pembelian yang dapat digunakan oleh marketer
dengan memperhatikan aspek aspek kebudayaan (konsumen pasar
tempel & Carefour) dalam merumuskan strategi pemasaran.

Potrebbero piacerti anche