Sei sulla pagina 1di 26

Product Safety

Metal Control
Tujuan
Untuk mempermudah kontrol benda metal yang digunakan di produksi, dan mengurangi resiko
kontaminasi benda metal terhadap garment.

Ruang Lingkup
Semua proses yang membutuhkan jarum mesin, jarum tangan, gunting, pisau/cutter dan alat-alat lain
yang digunakan di produksi.

Metal Control Diantaranya :


 Metal Tools & Trims
 Needle Control
 Metal Detection
Metal Tools
 Big Scissor  Needle Guard
 Small Scissor  Pulley Guard
 Screw Driver  Eye Guard
 Clamp Cutting  Sewing Needle
 Cutter  Hand Needle
 Needle For Matching  Tag Gun Needle
 Barbell  Cutting Blade Replacement (Cutting Km, Band
 Metal Gloves Knife)

 Metal Tools Box  Dispenser Tape


 Tweezers  Hand Dispenser
 Metal Pattern  Tag Gun
 Etc.
Metal Tools

• Semua metal tools harus teridentifikasi dengan


jelas, baik itu dengan nomor maupun nama
operator.

• Metal tools yang tidak di gunakan harus di simpan


di Metal Tools Box

• In / Out metal tools harus tercatat dalam laporan


dan ditanda tangan.

• Data Stock metal tools yang ada di laporan dengan


actual yang di gunakan harus sama.

Metal Tools Box


Metal Log Sheet
Metal Tools

Barble & Match Needle Cutting KM Band Knife Cutting Spreading Clamp Heat Transfer Labe

Weight Scale Thermo Hygrometer Metal Gloves Numbering Big Scissor Pins

Hand Needle Broken Needle Broken Needle Hand Dispenser Tag Gun Dispenser Tape
Metal Tools

Eye Guard Cover Dynamo Needle Guard

Hand Guard Pulley Guard Small Scissor Broken Metal Box

Ironing Gerindstone Small Scissor


Interlining Test
Test interlining dilakukan pada
saat produksi jalan style yang
menggunakan interlining (cup,
placket, collar dll).

Tujuan dilakukannya test


Temperature Test Pressure Test
interlining untuk memastikan
kekuatan rekatan interlining Thermometer
tersebut sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.

Sebelum menggunakan mesin


fusing, (suhu, tekanan dan
waktu) pada mesin harus di
seting terlebih dahulu oleh Glue Line Test Bond strength Test
mekanik sesuai dengan standar
yang telah di tentukan oleh Stop Watch Bond Strength
supplier interlining tersebut.

Permeriksaan suhu, tekanan dan Themp paper


waktu pada mesin fusing
tersebut dilakukan sehari 3x,
pagi, siang dan sore. Interlining Test Report
Supplier Sheet
Nickel Test
Nickel test dilakukan pada aksesories
garment yang skin contact atau
sesuai permintaan buyer.

 Siapkan aksesoris yang akan


dilakukan nickel test
 Siapkan Cotton buds & Nickel
solution 1 dan 2
 Gunakan sarung tangan karet dan 1 2
kacamata
 Teteskan nickel solution 1 dan 2
pada cotton buds masing-masing 1
tetes.
 Gosok cotton buds pada aksesoris
secara melingkar selama ± 30 s
 Jika cotton buds tersebut berubah
menjadi berwarna Pink berarti
test tersebut Reject
 Catat hasil test kedalam report
nickel test yang telah di sediakan. 3 4
Pull Force Test
Pull Force Test bertujuan untuk
menguji keamanan aksesories kecil
(Small Part) seperti button, snap,
bow, eyelet dll.

Proses Pengetesan
 Siapkan garment/aksesoris yang
akan di tes
 Pasangkan upper grip lower clamp
ke dalam mesin sesuai dengan
aksesoris yang akan di test
 Jepit aksesoris dengan upper grip
 Pastikan jarum hitam pada force
gauge mengarah ke angka 0, lalu
tekan tombol ON.
 Putar fly wheel pada mesin secara
perlahan sehingga jarum pada
force gauge menunjukan pada
angka yang sudah ditentukan, lalu
tahan selama 10 detik
 Catat hasil test kedalam laporan
yang sudah disediakan
Pull Force Test
CARA KALIBRASI INTERNAL FULL PORCE TEST

1 3

2 4
Pull Force Test
Needle Control
Needle control bertujuan agar penggunaan jarum di
produksi dapat terkontrol baik itu jarum mesin
maupun jarum tangan, dan memastikan bahwa satu-
satunya jarum yang ada di produksi adalah jarum
yang terpasang di mesin/sedang di pakai oleh
operator.

Mechanic Room Needle Storage Needle Sample


 Tempat penukaran jarum harus terpisah dari area
mekanik lainnya, agar tidak semua orang bisa
masuk untuk memastikan jarum tidak ada yang
hilang.

 Tempat penyimpanan jarum harus di box terkunci


dan hanya orang yang di beri kewenangan yang
bisa mengaksesnya. Needle Inventory Broken Needle Official Report
Report Log

Daily Report Needle Change Hand Needle Log


Box
Needle Control
 Setiap proses penukaran jarum harus di pastikan bahwa
patahan jarum tersebut lengkap dengan cara
membandingkan jarum tersebut pada mockup jarum yang
sudah disediakan di adm jarum, dan harus menggunakan
kotak penukaran jarum untuk menghindari jarum jatuh
pada saat penukaran.

 Jika terjadi jarum patah, maka harus melakukan


pencarian patahan jarum tersebut sesuai dengan prosedur Sewing Needle Sewing Needle Sewing Machine
yang sudah ditetapkan.

 Setiap penukaran jarum harus di catat ke dalam laporan


yang sudah di sediakan dan melampirkan jarum penukaran
tersebut di laporan.

 Jika ada proses pemasangan aksesoris yang menggunakan


jarum tangan, harus di pastikan bahwa jarum tersebut
terkontrol, dengan menunjuk penanggung jawab pada Hand Needle Sewing Template Cutting Blade
departemen tersebut, dan mengumpulkan jarum tangan inventory Report
setiap akan istirahat dan pulang kerja.

 Mesin yang tidak di gunakan tidak boleh ada jarumnya,


supervisor/mekanik harus mengembalikan jarum tersebut
ke adm jarum.

 Penggunaan pisau cutting juga harus terdokumentasi


dengan baik, harus ada record penukaran dan inventory
nya. Magnet Floor Magnetpen Oil Leak Control
Needle Control
Proses pencarian jika
terjadi jarum patah
Needle Detection
Needle detection bertujuan agar product (Garment) yang akan di
packing bebas dari resiko kontaminasi benda metal.

 Sebelum mesin needle detector di gunakan harus di kalibrasi


terlebih dahulu, jika kalibrasi tersebut pass. Mesin baru bisa di Needle Detector Red Bin Box
gunakan, tapi jika filed operator harus segera memberitahu
supervisor/chief/mekanik untuk memperbaiki mesin tersebut.

 Semua garment yang akan di packing harus PASS melalui test


mesin needle detector 100%
 Mesin needle detector harus di kalibrasi 2jam sekali atau sesuai
dengan permintaan buyer dengan kartu kalibrasi yang sudah di
tentukan dan catat kedalam report kalibrasi.
Needle Detection Calibration Card
 Product (garment) reject harus di masukan ke dalam Red Bin Box Report

 Operator mesin needle detector tidak boleh menggunakan


aksesoris benda metal Seperti perhiasan, jam tangan, sabuk dan
lain-lain)

 Catat semua garment yang PASS needle detection ke dalam form


report yang sudah disediakan.
Hand Held Calibration Report
Detector
Needle Detection
Mold Prevention / Moisture Measurement
Aqua Boy adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kelembaban bahan/fabric dan carton box.

Thermo hygrometer adalah alat untuk mengukur


kelembaban ruangan.

Tujuan
 Untuk mengetahui index kelembaban bahan/fabric
 Untuk menghindari terjadinya jamur pada
produk/garment.

Moisture Measurement
 Pemeriksaan dilakukan setiap akan dilakukan
final/shipment
 Permeriksaan random check dilakukan setiap ada style
baru, pemeriksaan dilakukan dari incoming material
sampai dengan packing, untuk mengetahui index
kelembaban style tersebut.

AQUA BOY
Mold Prevention / Moisture Measurement

CARA PEMERIKSAAN

Tusuk bagian atas, samping dan


bawah carton box dengan
menggunakan jarum elektroda 205,
dengan kedalaman 1~mm, lalu tkan
tombol berwarna putih.

Letakan jarum elektroda 207


diantara tumpukan garment bagian
atas dan bawah di dalam carton
Carton Box Top Top box, lalu tekan tombol berwarna
putih.

Catat hasil pengukuran kedalam


laporan yang sudah disediakan.

Side Bottom Bottom


Mold Prevention / Moisture Measurement

PENGGUNAAN SUPER DRY


Lighting Record
RECOMMENDED LUX-VALUES H&M:
Minimum
Departement
Lux
Lux Meter adalah alat untuk All Inspection Areas 1000

mengukur intensitas Cutting/Sewing/Trimming area


Ironing/Finishing/Packing area
750
500
pencahayaan. Warehouse for :Fabric/Trims/Finished Product 250

Tujuan
 Untuk mengukur intensitas
pencahayaan area kerja tiap
departement.
 Sebagai bahan untuk evaluasi
departemen/bagian mana yang
pencahayaannya kurang dari
standar yang sudah di tentukan
KALIBRASI

Filosofi Kalibrasi
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau
pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.

Definisi Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain:
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasionalmaupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan
acuan tersertifikasi.
KALIBRASI
Tujuan Kalibrasi
 Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar
yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian
perbandingan yang tak terputus.
 Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument
ukur.
 Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.

Manfaat Kalibrasi
 Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
 Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium
dan produksi yang dimiliki.
 Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan
oleh alat ukur.
KALIBRASI
Hasil Kalibrasi antara lain:
 Nilai Obyek Ukur
 Nilai Koreksi/Penyimpangan
 Nilai Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran,
dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan
memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan yang
digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
 Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.

Persyaratan Kalibrasi
 Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional
 Metode kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
 Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang
terakreditasi
 Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran udara,
dan kedap getaran
 Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak
KALIBRASI
LIST PERALATAN YANG HARUS DI KALIBRASI
1 Mesin Cuci External
2 Tumble Dry External
3 Crock Meter External
4 Full Test External
5 Light Box External
6 Digital Scale (Lab) External
7 Gramasi Tool External
8 Aqua Boy External
9 Lux Meter External
10 Incubator External
11 PH Meter External
12 Weight Load External
13 Measuring calibrator External
14 Yard Count External
15 Needle Detector Internal
16 Measuring Tape Internal
17 Digital Scale (Packing) Internal
18 Pull Strength Meter (Cutting) Internal
19 Weight Scale (Mekanik) Internal
20 Gelas Ukur (Lab) External
21 Batu Timbangan (Calibrator) External
KALIBRASI
CONTOH REPORT KALIBRASI EXTERNAL
KALIBRASI
CONTOH REPORT INTERNAL KALIBRASI

Calibrator

Digital Scale Bond


Strength
Meter

Potrebbero piacerti anche