Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
• suatu keadaan yang mana penderita memerlukan pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan
Gawat berakibat fatal bagi penderita
Darurat
• spesialisasi medis yang berkenaan dengan perawatan wanita selama kehamilan, melahirkan, dan selama 4-
8 minggu setelah melahirkan (masa nifas, periode dimana organ-organ reproduksi pulih dari kehamilan dan
Obstetrik kembali ke kondisi biasa mereka)
• spesialisasi medis yang berhubungan dengan perawatan kesehatan bagi perempuan, khususnya diagnosis
Ginokologi
dan pengobatan gangguan yang memengaruhi perempuan
• harus dilakukan intervensi yang cepat dan tepat untuk mencegah gangguan saraf dan motorik termasuk
Solusi
mencegah kematian pada BBL
Untuk mengetahui
apakah cTnI dapat
digunakan sebagai
penanda prognostic
pada perkembangan
saraf untuk jangka
panjang pada bayi
Untuk menyelidiki dengan asfiksia
apakah hipotermi dapat
Untuk mengetahui
mengurangi pelepasan
apakah kompresi
troponin jantung I (cTnI)
jantung setelah lahir
pada bayi dengan HIE
dapat mempengaruhi
(Hipoxia Ischemia
tingkat cTnI
Encephalopathy)
daripada normotermi
Tujuan
Penelitian
Background Methods Results Conclusions
•The American Heart Association, The •We retrospectively collected •We confirmed an increase in cTnI •Our results suggest that hypothermia
European Resuscitation and The resuscitation data at birth and cTnI after cardiac compressions (p=0.003, is cardio protective after HIE. The
International Liaison Committee levels for the first 3 days in HIE Mann-Whitney test). We found that level of cTnI at 24 h of age is good
Issued New Neonatal Resuscitation infants who fulfilled cooling entry hypothermia significantly reduced prognostic marker for neuro-
Guidelines (2010) where therapeutic criteria.These infants received either the release of cTnI (peak level and devlopmental outcome at 18-22
hypothermia is introduced after normothermia care or induced area under the curve within 20 h of months in both normothermia and
hypoxic-ischaemic encephalopathy hypothermia treatment in the age), p=0.002, linear regression. hypothermia infants
(HIE) in term infants to prevent brain neonatal period and were then Receiver operating characteristic
injury. Our study aimed to investigate followed up and tested by standard curve showed a level of cTnI at 24 h
whether hypothermia can reduce the cognitive and motor assessments. of age < 0.22 ng/ml for normothermic
release of a cardiac cellular marker, The outcome is defined of as death , and <0.15 ng/mlfor hypothermic
cardiac troponin I (cTnI), in HIE disability or good infants predicts a good outcome
infants compared to normothermia
care, if cTnI can be used as a
prognostic marker for long term
neuro-developmental outcome and if
cardiac compression at birth affects
the level of cTnI
P
C I
O
Analisis PICO
75 bayi yang memenuhi kriteria Kriteria: bayi yang diberi terapi Bayi diperiksa suhu rektal
sama seperti percobaan TOBY pendinginan atau yang mendapat
(penelitian sebelumnya) perawatan Normotermi (NT) setelah
normotermi: 37oC
asfiksia sedang atau berat perinatal hipotermi : 36,5oC
NT (Normothermi HT (Hypothermi
Terapeutic) Terapeutic)
53 bayi didinginkan seluruh tubuh menggunakan
10 bayi (6NT dan 4HT) adalah sampel dari perangkat pendingin servo
percobaan TOBY (penelitian sebelumnya)
8 bayi memenuhi kriteria klinis dan neurologi untuk 4 bayi menggunakan topi yang dingin
terapi pendinginan tetapi usia bayi lebih lama 6 jam
pada saat penerimaan maka hanya diberikan
perawatan normotermi (NT) 5 bayi menggunakan matras tubuh manual yang
dikontrol
n= 6NT+8NT = 14 bayi NT
n= 53HT+4HT+5HT = 62 bayi HT
Kompresi jantung selama resusitasi
Kompresi jantung sesuai dengan pedoman ILCOR (International Liaison
Committee issued new neonatal Resuscitation) 2010
Melakukan pengkajian respirasi bayi, warna dan detak jantung bayi setiap 30
detik
Detak jantung bayi >60x/menit Detak jantung bayi <60x/menit,
meskipun ventilasi bayi baik
• Hentikan melakukan kompresi • Pemberian oksigenasi
jantung • Kompresi jantung dilanjutkan
• Melakukan intervensi selanjutnya • Diberikan adrenalin melalui IV line
(perawatan normotermi (NT) atau atau ETT (jika tidak dapat diberikan
perawatan hipotermi (HT) melalui IV line)
Pengambilan sampel cTnI (troponin I)
dan uji
Sampel darah cTnI diambil dari arteri umbilikus
(tali pusat) dan dianalisis secara rutin
No. KETERANGAN NT HT
3) Pelepasan cTnI
BERKURANG secara
1) Tingkat cTnI pada kedua 2) Bayi NT yang baru lahir
signifikan pada bayi HT
kelompok SAMA sebelum dengan HIE memiliki nilai
setelah dimulai terapi
memulai terapi cTnI lebih TINGGI
pendinginan daripada bayi
pendinginan dibandingkan bayi HT
NT sebelum usia 24 jam
setelah kelahiran
Tingkat cTnI pada saat 24 jam kelahiran merupakan prediktor yang baik untuk
perkembangan neuro jangka panjang
35 dari 75 bayi dilakukan kompresi jantung, diantaranya ada 13 bayi diberikan obat adrenalin
melalui ETT atau IV
43 bayi telah menerima informasi tentang kompresi jantung dan pengkajian awal nilai cTnI
kurang dari 6 jam sejak kelahiran pada bayi NT atau sebelum diberikan terapi cooling
Diantara 43 bayi tersebut, bayi yang menerima kompresi jantung mempunyai nilai cTnI lebih
tinggi
Pada bayi yang diberikan terpi obat inotropik mengalami peningkatan level cTnI pada AUC
KELEBIHAN
• Data kami ini berbeda dari penelitian
sebelumnya (Shastri et al, 2012) dimana
penelitian sebelumnya tidak menemukan
perbedaan dalam cardiac troponin antara
cooling dan non-cooling pada bayi,
dikarenakan penelitian tersebut tidak
dilakukan secara bertahap dan penundaan
terhadap waktu pengambilan sampel cTnI
• Jurnal ini jelas menunujukan bahwa tingkat
cTnI berkurang dalam waktu 24 jam.
KEKURANGAN
• Terdapat keterbatasan pada penelitian ini,
tidak terdapat standarisasi pada waktu
pengambilan sampel cTnI yang dilakukan
peneliti, walaupun dilakukan secara bertahap.
• Data yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan bahwa terapi
pada bayi baru lahir yang mengalami asfixia dengan menggunakan
MANFAAT
perawatan normothermia dan perawatan hypothermia (dengan terapi
pendinginan) dalam meningkatkan cTnI efektif dilakukan pada bayi
baru lahir dengan asfixia
PRAKTIS
• Penerapan secara paktis dapat diterapkan di Indonesia, karena hasil
yang didapatkan efektif bagi bayi baru lahir dengan asfiksia.
Beberapa penelitian lain juga mengatakan bahwa terapi hipotermi
dapat menjadi terapi lanjutan setelah kompresi jantung pada bayi
asfiksia maupun dewasa yang telah mengalami serangan jantung.
MANFAAT • Data yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan bahwa teori-
teori tentang terapi pada bayi baru lahir dengan asfixia dapat
TEORITIS
menambah wawasan perawat dalam pengambilan keputusan untuk
intervensi yang tepat bagi bayi dengan asfixia.
• Penanganan kompresi jantung pada bayi baru
lahir dengan asfiksi dapat mempengaruhi
tingkat cTnI. Sedangkan, terapi hipotermi dapat
mengurangi pelepasan troponin jantung I (cTnI)
pada bayi dengan HIE (Hipoxia Ischemia
Encephalopathy) daripada normotermi.
• Tingkat cTnI dapat digunakan sebagai penanda
prognostic pada perkembangan saraf untuk
jangka panjang pada bayi dengan asfiksia.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil
yang signifikan pada tingkat cTnI terhadap
perkembangan neurologis bayi.
THX THX