Sei sulla pagina 1di 50

Indonesia Certificate in

Banking Risk and Regulation


Training Instructor Course
Level 3
Part A: Manajemen dan regulasi
risiko pasar dan risiko treasury

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3. Manajemen modal dan risiko treasury

Market risk and treasury risk Part A


management and regulation

1. An introduction to the use of 2. The Internal Models


3. Capital management and
statistics in the measurement Approach to measuring and
treasury risk
of financial risk managing market risk

Credit risk and operational risk Part B


management and regulation

4. Internal Ratings-Based 6. Advanced Measurement


5. Collateral and 7. Managing
approaches to measuring Approach to measuring
securitization operational risk
credit risk operational risk

Supervision and regulation


Part C

8. The supervisory 9. Supervision of operational 10. Basel II disclosure 11. The BI


review process risk and other risks requirements supervisory regime

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1 Manajemen modal

Selain mengelola risiko suku bank, Treasury juga bertugas


mengelola struktur modal bank.

Treasury akan menjamin bahwa besarnya modal cukup tidak


hanya untuk mendukung usaha bank tetapi juga menenuhi
kewajiban penyediaan modal yang diminta supervisor.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.1 Struktur modal dan regulasi

Perhatian utama Basel II adalah perhitungan modal bank baik


melalui kewajiban penyediaan modal minimum Pilar 1 maupun
proses pengawasan Pilar. Pilar 2 mensyaratkan bahwa faktor-
faktor yang tidak dimasukkan dalam Pilar 1 harus dipertimbangkan
guna menjamin bahwa modal suatu bank cukup menyediakan
cadangan untuk menanggung kerugian karena risiko yang dijalani
bank dalam melakukan bisnis pemberian kredit dan perdagangan.

Terdapat perluasan peraturan dalam Basel II terkait


struktur modal dan hubungan antar kelompok modal.
Dalam Basel I Komite tidak hanya membuat suatu
kerangka-kerja untuk perhitungan kecukupan modal,
Komite juga membuat kerangka-kerja untuk struktur
modal bank, yang sering dikenal dengan eligible capital.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.1 Struktur modal dan regulasi

Komite Basel mamandang bahwa elemen utama modal suatu bank


adalah ekuitas. Tetapi untuk maksud modal yang terkait regulasi
kebanyakan bank memiliki modal dalam dua kategori (tier), yaitu:

Tier 1 modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh dan


saham preferen perpetual non-kumulatif, serta cadangan tambahan
modal (disclosed reserves) contoh: agio saham, modal
sumbangan, laba rugi tahun lalu, laba rugi tahun berjalan

Tier 2 undisclosed reserves, cadangan revaluasi aktiva,


cadangan umum dan cadangan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP), instrumen modal hybrid (modal pinjaman) dan
hutang subordinasi.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.2 Model economic capital

Perhitungan modal dan manajemen modal merupakan fungsi vital


dari Treasury bank.

Fungsi ini secara teknis terkait dengan pasar (dalam hal modal
hutang atau ekuitas diterbitkan di pasar modal) dan fungsi ini harus
dilakukan pada tingkat group untuk memenuhi ketentuan Komite
Basel.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.2 Model economic capital

Pengukuran modal tidak hanya terbatas pada


pemenuhan ketentuan Basel II. Terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi tingkat dan struktur modal yang
tidak dicakup dalam Basel II pada Pilar 1. Banyak bank
memiliki model risiko internal mereka sendiri dan dengan
demikian struktur modal mereka sendiri. Model ini dikenal
dengan model economic capital. Peran dari model
economic capital ini diakui dalam Basel II pada Pilar 2
yang meminta bank untuk mengungkapkan model ini
pada supervisor menyangkut struktur, penggunaan dan
hasilnya.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.2 Model economic capital

Hasil dari model economic capital ini direview oleh


supervisor yang mengamati berbaga risiko, termasuk
yang belum dicakup dalam ketentuan Pilar I dari Basel II,
seperti risiko konsentrasi. Risiko konsentrasi
(Concentration risk) merupakan risiko kerugian dari
konsentrasi kredit dalam suatu bidang bisnis seperti
wilayah, industri atau credit grades.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.1 Capital management

3.1.3 Pertimbangan lain

Jumlah dan struktur modal yang dimiliki suatu bank bisa sangat
dipengaruhi oleh perbandingan dengan peer group-nya (bank lain
dengan aset dan profil risiko serupa). Hal ini merupakan
pertimbangan penting ketika bank ingin mempertahankan peringkat
kredit seperti yang diinginkan dari agen pemeringkat seperti
Standard & Poor's dan Moody's Investors Service.

Jumlah dan struktur modal aktual juga bisa dipengaruhi oleh


pertimbangan lain seperti pertimbanan dari sasaran strategis.
Penciptaan modal war chest (dana yang dikumpulkan untuk tujuan
tertentu) untuk mendanai akuisisi dapat secara signifikan
mempengaruhi jumlah modal.

Dana war chest tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga bank


tetap bisa melakukan akuisisi meskipun kondisi untuk penambahan
modal baru tidak ideal.
Global Association of Risk Professionals, Inc.
3.2 Types of capital

3.2.1 Modal bank

Eligible capital (modal yang diperbolehkan berdasar regulasi)


didefinisikan sebagai ekuitas pemegang saham dan obligasi yang
diterbitkan bank yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai modal hutang.

Modal hutang paling tepat didefinisikan sebagai modal


yang akan dibayar kembali ketika bank dilikuidiasi
setelah deposan dan debitur bank lainnya, tetapi sebelum
pemilik modal ekuitas (pemegang saham biasa dan
saham preferen).
Karena alasan ini modal hutang dikenal sebagai hutang
subordinasi (terhadap deposan dan debitur bank lainnya)

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.1 Modal bank

Modal ekuitas (Equity capital) terdiri dari saham biasa


yang telah disetor penuh dan saham preferen perpetual
non-kumulatif. Istilah stock dan share pada intinya
adalah sama dan penggunaannya dapat saling
dipertukarkan.
Modal suatu bank, sesuai regulasi Basel, dapat terdiri dari dua
kelompo `tier utama: Tier 1 dan Tier 2, ditambah satu tier
tambahan yang penggunaannya sangat terbatas, yaitu Tier 3.

Struktur modal bank menjadi rumit ketika melihat bagaimana modal


tercipta dan macap instrumen hutang dan ekuitas yang ada dipasar
modal.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.2 Modal Tier 1

Komite Basel memandang bahwa elemen kunci dari


modal yang harus menjadi perhatian utama dari
supervisor adalah modal ekuitas, ditambah laba akrual
yang dicadangkan (accrual of profits to reserves). Kedua
komponen ini merupakan modal inti (core capital).

Terhadap modal inti ini bank dapat menambahkan apa yang


dikenal dengan modal Tier 1 inovatif untuk membentuk total
modal Tier 1. Modal Tier 1 inovatif merupakan instrumen pasar
modal, yang dalam hal pembayaran kembali, berada antara ekuitas
saham dan hutang, dan memiliki fitur keduanya.

Supervisor menetapkan aturan ketat menyangkut fitur dari


instrumen inovatif ini dan sejauh mana instrumen dapat
digunakan.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Modal Tier 2 terdiri dari modal hutang subordinasi


(terhadap deposan dan debitur lain) dalam bank
dilikuidasi.
Tetapi tidak termasuk saham preferen perpetual non-
kumulatif.

Peringkat kreditor

Likuidasi suatu perusahaan biasanya berakibat dengan tidak


terbayarnya semua kreditor dari penjualan aktiva perusahaan.
Dengan demikian peringkat kreditur untuk pembayaran kembali
dalam hal gagal bayar (default) sangatlah penting (yaitu siapa yang
memperoleh pembayaran pertama, kedua dan seterunya). Meskipun
pemilik modal hutang (kreditur) akan dibayar sebelum pemegang
saham, mereka akan dibayar setelah deposan dan kreditur lainya.
Global Association of Risk Professionals, Inc.
3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Peringkat kreditur

Oleh karena itu pemilik modal hutang merupakan kreditur yang


dibayar paling akhir setelah suatu likuidasi (sebelum distribusi
kepada pemegang instrumen modal Tier 1).

Pemegang saham sebenarnya bukan kreditor perusahaan atas


saham yang mereka miliki. Setiap nilai yang tersisa dalam likuidasi
setelah pembayaran kepada semua kreditur merupakan hak
dari pemegang saham.

Peserta sertifikasi harus ingat bahwa kewajiban akan diakusi


sebagai modal Tier 1 hanya jika kewajiban tersebut peringkatnya
setelah semua klaim lainya.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Upper Tier 2 capital

Upper Tier 2 capital (modal Tier 2 atas) berbeda dari


penerbitan hutang subordinasi lainnya yang membayar
bunga. Upper Tier 2 capital terdiri dari:

saham preferen (secara teknis adalah hutang) yang memberi hak


kepada penerbitnya untuk menunda pembayaran dividen yang
jumlahnya tetap. Karena dividen merupakan prosentasi tetap dari
kewajiban, dalam banyak kasus hal tersebut mirip dengan
karakteristik pembayaran bunga.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Upper Tier 2 capital

cadangan umum yang terdiri dari cadangan penghapusan kredit


bermasalah yang diperkirakan akan terjadi atau PPAP (biasanya
dilakukan dalam satu tahun mendatang), tetapi tidak boleh
dikaitkan dengan suatu default tertentu. Perlu diingat bahwa
pemasukan cadangan umum dibatasi maksimal 1,25% dari aktiva
tertimbang menurut risiko berdasarkan Pendekatan Standar untuk
risiko kredit.

Jika kerugian yang diharapkan atau expected loss (EL) lebih tinggi
dari cadangan total, maka 50% dari perbedaan tersebut harus
dikurangkan dari masing-masing modal Tier 1 dan Tier 2. jika EL
lebih kecil dari cadangang maka perbedaan tersebut
diperhitungkan dalam modal Tier 2.
Global Association of Risk Professionals, Inc.
3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Upper Tier 2 capital

cadangan revaluasi, yaitu kenaikan modal yang berasal dari


revaluasi aktiva tertentu seperti real estat.

instrumen modal hutang hybrid yang mirip dengan ekuitas dan


harus mencakup kemampuan untuk menyokong kerugian berjalan
tanpa harus memicu likuidasi.

Perlu diperhatikan bahwa bagi bank yang tunduk pada Standar


Akuntansi Internasional (IAS), definis cadangan secara signifkan
berubah berdasar Standar Akuntansi IAS 39.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.3 Modal Tier 2

Lower Tier 2 capital

Penerbitan hutang subordinasi yang membayar bunga dan harus


memiliki tanggal pembayaran kembali (jatuh tempo) paling tidak lima
tahun pada saat hutang tersebut pertama kali diterbitkan, serta hanya:

80% dari hutang yang belum jatuh tempo dapat dimasukkan sebagai
modal Tier 2 untuk jatuh tempo minimal empat tahun
60% untuk 3 tahun sebelum pembayaran
40% untuk 2 tahun sebelum pembayaran
20% untuk 1 tahun sebelum pembayaran.

Jenis hutang subordinasi ini dikenal dengan lower Tier 2


capital (modal Tier 2 bawah).

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.4 Modal Tier 3

Modal Tier 3 adalah modal hutang yang dapat digunakan untuk


mendukung risiko pasar di kegiatan perdagangan bank (trading
book of the bank).

Modal Tier 3 ini terdiri dari hutang subordinasi yang pada saat
diterbitkan memiliki umur minimal 2 tahun.

Selain itu pembayaran kewajiban dapat ditunda jika modal bank


turun dibawah rasio modal individual yang ditetapkan oleh
supervisor nasional.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.2 Types of capital

3.2.5 Opsi dalam instrumen modal

Terdapat juga pembatasan atas penambahan


(pencantuman) opsi pada semua instrumen modal hutang
yang digunakan untuk tujuan modal.
Jika pembeli memiliki opsi (hak) untuk meminta
pembayaran sebelum tanggal pembayaran hutang yang
dijadwalkan (suatu put option), tanggal opsi dianggap
sebagai tanggal pembayaran untuk tujuan permodalan.
Jika penerbit memiliki hak untuk membayar kembali
sebelum tanggal pembayaran yang dijadwalkan (suatu
call option), hal ini diabaikan, kecuali jika penerbit harus
membayar bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi
kepada pemilik instrumen karena tidak melakukan
eksekusi opsi (dikenal dengan istilah step up clause).

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.3 Deductions from capital

3.3.1 Pengurangan Goodwill

Goodwill dapat dilihat sebagai pos modal dalam neraca


perusahaan.

Goodwill muncul dari pembelian suatu perusahaan dimana nilai


yang dibayar melebih nilai modal perusahaan yang dibeli
sebagaimana yang tercantum di neraca perusahaan yang dibeli
tersebut.

Kelebihan pembayaran kepada pemegang saham perusahaan


yang dibeli menjadi goodwill di neraca baru yang merupakan
neraca konsolidasi perusahaan yang membeli dan yang dibeli.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.3 Deductions from capital

3.3.1 Pengurangan Goodwill

Dalam Basel I dan Basel II, modal Tier 1 dikenai


beberapa penyesuaian. Salah satu penyesuaian penting
adalah pengurangan pos goodwill dalam neraca.
Neraca baru bank (perusahaan yang dibeli plus yang
membeli) akan memiliki modal Tier 1 lebih kecil dibanding
jumlah modal yang ada pada kedua bank secara
independen sebelum akuisisi, tergantung pada besarnya
pembayaran goodwill yang dilakukan kepada pemegang
saham bank yang dibeli.
Karena tujuan akuisis seringkali adalah untuk
mengembangkan usaha, pengurangan modal Tier 1
mungkin memerlukan penerbitan saham baru.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.3 Deductions from capital

3.3.2 Investasi di perusahaan anak

Investasi di perusahaan anak (subsidiaries) yang melakukan


aktivitas perbankan dan sejenisnya, bila perusahaan anak tidak
dikonsolidasi dalam neraca group perbankan, akan berakibat pada
pengurangan modal sebesar nilai buku dari investasi tersebut.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.3 Deductions from capital

3.3.3 kepemilikan saham di bank lain

Dibeberapa negara, seringkali modal suatu bank dikurangi dengan


nilai saham yang dimiliki diperusahaan lain. Hal ini tergantung pada
kebijakan dari supervisor lokal.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.4 Rations between tiers of capital

3.4 Rasio antar Tier modal

Komite basel menetapkan aturan untuk rasio antar


kelompok modal yang harus dipertahankan bank.
Pembatasan utama adalah bahwa modal Tier 2 tidak
boleh melebihi 50% dari total regulatory capital (modal
Tier 2 tidak boleh melebih modal Tier 1.

Batasan lain adalah:

instrumen inovatif dibatasi maksimum sebesar 15% dari modal


Tier 1 (setelah berbagai pengurangan)
lower Tier 2 capital (hutang subordinasi) hanya boleh maksimal
50% dari modal inti.

Selain itu supervisor lokal sering kali mengenakan beberapa


ketentuan rasio tambahan antar tier yang berbeda atau antar
komponen dalam tier (sub-tier).
Global Association of Risk Professionals, Inc.
3.5 The capital creation process

3.5 Proses penciptaan modal

Bank menambah modal karena bebarapa sebab dan dengan


berbagai cara. Alasan utama bank menambah modal baru dalam
jumlah besar adalah:

akusisi besar

penghapusan (write-off) kredit yang berdampak pada penurunan


modal bank dalam jumlah besar sehingga perlu panambahan
modal baru untuk mendukung usaha bank yang ada saat ini, atau

manajemen senior meminta pemegang saham yang ada saat ini


untuk mendukung strategi pertumbuhan cepat di neraca baik
melalui penciptaan bisnis baru atau proposal akuisisi.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.5 The capital creation process

3.5.1 Akuisisi dan modal

Alasan bank seringkali perlu menambah modal setelah


akuisis adalah bahwa bank yang mengakuisisi perlu
membayar premium kepada bank yang diakuisisi (lihat
bagian 3.3.1)
Perlu diperhatikan bahwa ketika akuisisi dilakukan, yang
lebih menjadi perhatian pemegang saham dan pasar
adalah premium terhadap harga pasar saham yang
berlaku saat ini dari bank target.
Premium ini seharusnya tidak dicampur-adukan dengan
nilai buku saham, yang relevan dengan modal bank untuk
tujuan regulasi.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.5 The capital creation process

3.5.2 Modal dan laba

Bank yang memperoleh keuntungan (profitable) menciptakan arus


modal baru secara kontinyu karena laba, setelah kredit macet dan
penyisihan lainnya, tersedia untuk didistribusikan kepada
pemegang saham. Akan tetapi biasanya bank menahan sebagian
labanya untuk ditambahkan ke modal Tier 1, khusus bagi bank
yang bisnisnya berkembang.

Laba yang ditahan ini dikenal dengan istilah retentions.

Retensi memungkinkan bank untuk mendukung bisnis baru tanpa


harus perlu meminta pemegang saham untuk menambah modal
baru. Penambahan modal melalui pemegang saham merupakan
suatu proses yang bila dilakukan secara teratur akan
menghabiskan waktu dan biayanya mahal.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.5 The capital creation process

3.5.2 Modal dan Laba

Proses penambahan ke modal Tier 1 bank melalui retensi


dilakukan secara tahunan ketika pemegang saham menyetuhui
laporan keuangan yang telah diaudit, sebagaimana yang diusulkan
oleh manajemen senior.

Dalam praktek salah satu persetujuan penting yang diberikan oleh


pemegang saham adalah distribusi laba.

Distribusi laba dapat dibagi antara laba yang ditahan sebaga modal
baru (lihat bagian 3.2.2), dan bagian yang dikembalikan kepada
pemegang saham sebagai dividen.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.5 The capital creation process

3.5.2 Modal dan Laba

Meskipun proses laporan, secara hukum, biasanya dilakukan secara


tahunan atau tengah tahunan (meskipun laporan triwulanan juga
dilakukan di USA dan di negara-negara lain), proses penciptaan laba
adalah kontinyu.

Komite Basel mengakui hal ini dengan memperbolehkan laporan


interim yang diaudit, dikurangi dengan estimasi pajak dan dividen,
untuk dimasukkan dalam modal Tier 1, tergantung pada persetujuan
otoritas perbankan. Hal ini terutama bermanfaat bagi bank yang
memiliki pertumbuhan bisnis yang cepat, dan kosekuensinya, neraca
yang tumbuh cepat.

Jika pengakuan ini terpaksa harus menunggu sampai setahun penuh


sebelum laba ditahan tersebut tersedia sebagai modal, bank mungkin
perlu untuk menambah modal injeksi sementara dari pemegang
saham untuk mempertahan pertumbuhan bisnisnya yang cepat.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6 Economic capital

Economic capital (modal ekonomi) merupakan suatu


ukuran kewajiban penyediaan modal bank yang
menghubungkan secara langsung modal dengan risiko
agregat yang dijalani bank.
Untuk bisa bertahan hidup dalam jangka panjang suatu
bank perlu melewati berbagai periode dimana kondisi
ekstrim dapat menyebabkan bank mengalami kerugian
besar.
Jika bank memiliki tingkat modal untuk mendukung bank
melalui periode seperti itu bank akan bertahan hidup; jika
tidak bank akan gagal.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Value at Risk

Penggunaan economic capital sebagai ukuran risiko bersumber


langsung dari pengembangan metodologi Value at Risk (VaR) (lihat
bab 2) yang terjadi dalam bisnis perdagangan bank.

Metodologi VaR memberikan suatu alat tepat baik bagi supervisor


maupun manajemen bank karena memberi jawaban atas satu
pertanyaan penting:

Berapa tingkat keyakinan yang saya miliki bahwa bank tidak akan
rugi lebih dari XXX US dollar dalam aktivitas perdagangan hari ini?

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Suatu laporan risiko bank biasanya berisi pernyataan berikut:

portofolio perdagangan memiliki DVaR USD 5 juta dengan tingkat


keyakinan 99%.

Dalam pernyataan ini tingkat keyakinan berhubungan dengan


tingkat probabilitas bahwa kejadian akan terjadi, yaitu dalam istilah
DVaR (Daily Value at Risk) dinyatakan sebagai berikut:

dalam periode satu hari perdagangan terdapat kemungkinan 1%


(100%-99%) bahwa kerugian dalam portofolio perdagangan dapat
melebihi USD 5 juta.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Kelihatannya merupakan probabiltas yang rendah, tetapi lihat cara


lain, pernyataan tersebut bisa berarti:

Kita dapat menganggap bahwa bank tidak akan rugi lebih dari
USD 5 juta di aktivitas perdagangan pada lebih dari 2,5 hari dalam
setahun (asumsi sekitar 250 hari dalam setahun)

Peserta sertifikasi harus ingat bahwa dalam praktek 2,5 hari


dibulatkan menjadi 3 hari karena laba dan rugi dihitung secara
harian. 2,5 hari adalah perkiraan dan tergantung pada beberapa
faktor, seperti akurasi dari model. Meskipun demikian model VaR
memberikan gambaran yang jelas pengkuran risiko pada portofolio
yang berbeda dan pada bank yang berbeda.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Jadi VaR merupakan kemajuan besar baik bagi manajemen


maupun supervisor yang berusaha untuk memahami risiko yang
dijalani dalam aktivitas perdagangan. Jelas bahwa bank dengan
DVaR yang lebih tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi.

Contoh

Bank G memiliki DVaR USD 10 juta dengan tingkat keyakinan


99%, Bank H memiliki DVaR of USD 5 juta dengan tingkat
keyakinan yang sama. Jelas bahwa Bank G menjalankan risiko
dua kali lipat dari risiko Bank H, ketika diukur dengan DVaR.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Tidak bisa dihindari penggunaan DVaR menyebabkan senior


manajemen mananyakan pertanyaan lebih lanjut:

Jadi sebarapa buruk kerugian yang dapat dialami bank dalam 2,5
hari?

Metodologi Economic capital

Jawaban atas pertanyaan diatas agak sulit untuk dijawab karena:

semakin kecil kemungkinan even terjadi, semakin sedikit data untuk


mendukung analisis
kombinasi dari data yang jelek dan kebutuhan untuk memprediksi
kejadian yang jarang terjadi memerlukan teknik pemodelan statististik
yang kompleks.
Global Association of Risk Professionals, Inc.
3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Metodologi Economic capital

DVaR tidak memberi indikasi kerugian sesungguhnya yang akan


terjadi diluar tingkat keyakinan 99%. Dalam contoh diatas Bank G
menjalani risiko dua kali lipat DVaR Bank H.

Hal ini tidak secara otomatis berarti Bank G akan rugi dua kali lipat
kerugian Bank H ketika tingkat keyakikan melebihi 99%. Kerugian
Bank G bisa lebih kecil, sama, atau lebih besar dari dua kali
kerugian Bank H, karena kerugian diatas tingkat keyakinan 99%
dapat berbeda secara signifikan untuk tiap bank.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Metodologi Economic capital

Bagi banyak bank, merupakan hal penting bahwa jawaban atas


pertanyaan mengenai seberapa besar kerugian haruslah
mencakup semua risiko yang dijalani bank tidak hanya risiko yang
berasal dari portofolio perdagangan.

Bagi banyak bank umum hal juga berarti mengukur kerugian


potensial dari kredit korporasi dan/atu retail, kerana risiko kredit ini
sering kali merupakan sumber kerugian potensial terbesar.

Selain itu, hal ini berarti mempertimbangkan risiko-risiko lain


seperti risiko yang ditimbulkan dari kegiatan operasi, (yaitu risiko
operasional).

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.1 Economic capital dan VaR

Metodologi Economic capital

Beberapa bank yang paling canggih segera mengembangkan


model yang mengukur kerugian ekstrim potensial dengan
menggunakan skenario yang mencakup kerugian dari kombinasi:

risiko pasar (termasuk yang ada di banking book)


risiko kredit
risiko operasional
risiko-risiko lain.

Model ini selanjutnya mengestimasi kebutuhan modal bagi bank


agar bisa bertahan dari kerugian yang sangat besar (worst case)
yang bersumber dari kombinasi bidang risiko tersebut.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Gambar 3.1

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Diagram diatas memberikan ilustrasi beberap poin penting:

diagram tersebut menunjukkan distribusi statistik dari kerugian


potensial yang bisa dialami bank selama suatu periode tertentu
dimasa datang, misal satu tahun.
diagran tersebut menceng (skewed), yaitu rentang kemungkinan
kerugian diatas rata-rata (mean) lebih besar dari pada
kemungkinan kerugian dibawah rata-rate (mean)
kerugian yang paling mungkin (sering) terjadi berada dibawah
kerugian rata-rata (mean)
economic capital akan diperlukan untuk mencakup kerugian yang
lebih besar dan oleh karena itu lebih besar dari modal yang
diperlukan untuk mencakup 99% tingkat keyakinan yang biasanya
digunakan dalam perhitungan VaR.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Kesimpulan penting dapat ditarik dari diagram tersebut, yaitu:

dalam sebagian besar tahun bank akan kelihatan lebih profitable


dibanding secara rata-rata karena kerugian yang paling mungkin
terjadi (A) berada dibawah tingkat rata-rata (B).

ketika tingkat kerugian tinggi, kerugian tersebut sangat tinggi, yaitu


tahun-tahun buruk jarang terjadi tetapi ketika terjadi, waspadalah!

suatu bank yang memiliki modal cukup (yaitu suatu bank yang
memiliki modal untuk bisa bertahan pada tahun-tahun buruk) akan
kelihatan memiliki modal yang terlalu besar pada sebagian besar
tahun.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Penjelasan dari kesimpulan diatas cukup mudah untuk dipahami,


yaitu:

kerugian dari sebagian besar bank umum didominasi oleh


kerugian kredit dan terjadi dalam jumlah besar hanya ketika kondisi
ekonomi mengalami resesi, dan bank menderita kerugian pada
kredit korporasi serta retail pada saat bersamaan. (Sedikit bank
yang melakukan diversifikasi geografi dari bisnis mereka pada
berbagai sektor ekonomi)
banyak bank umum memiliki konsentrasi risiko yang tinggi, baik
karena alasan geografis maupun historis. Suatu bank dapat
memiliki hubungan yang erat dengan suatu wilayah tertentu atau
dengan industri tertentu. Sebagai contoh bank yang memiliki basis
KPR sangat tergantung pada prospek pasar perumahan.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Risiko konsentrasi

Risiko konsentrasi merupakan informasi penting yang diberikan


oleh model economic capital. Informasi ini terutama penting bagi
supervisor.

Dalam kenyataan banyak supervisor menyampaikan hal yang


menjadi perhatian mereka bahwa model Basel II yang berbasis
grading tidak memberikan informasi yang memadai dalam bidang
manajemen risiko konsentrasi.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Problem Model data

Data yang tersedia untuk mempopulasi dan dengan demikian untuk


mengukur distribusi kerugian sulit untuk dukumpulkan. Terdapat
banyak alasan untuk hal ini, yang utama adalah karena perlunya
penyatuan berbagai ukuran risiko yang cukup berbeda.

kerugian dari perdagangan dapat dengan mudah di-update secara


harian, dari data tersebut kemungkinan cukup banyak yang
menghasilkan kerugian.

Sehingga data harian selama satu tahun akan memberikan


informasi masa lalu yang tepat, demikian juga dengan model Daily
Value at Risk untuk risiko pasar yang didasarkan pada data
tersebut.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Problem model data

sebaliknya, transaksi yang menimbulkan kerugian kredit tidak


sesering transaksi perdagangan. Transaksi ini juga berlangsung
lebih lama yang berarti kerugian risiko kredit lebih jarang terjadi.
Karena alasan ini kerugian risiko kredir biasanya dinilai dengan
menggunakan data kerugian tahunan.

Perlu diingat bahwa jika data historis digunakan, model VaR


memerlukan data historis 100 tahun untuk menentukan kerugian
pada tingkat keyakinan 99%. Karena alasan ini harus digunakan
teknik lain.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.2 Pengukuran economic capital

Problem data data

merupakan hal yang sulit untuk membuat model risko


oprerasional khususnya karena beberapa risiko operasional sulit
dikuantifikasi dalam bentuk kerugian finansial. Dalam praktek
kewajiban penyediaan modal biasanya dinilai dalam periode
tahunan seperti halnya risiko kredit.

Seperti halnya dengan risiko kredit, kesulitan dalam


mengumpulkan data historis yang cukup berarti teknik statistik lain
perlu untukk digunakan.

Teknik statistik ini diluar cakupan Seritifikasi.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.3 Penerimaan supervisor atas model economic


capital

Supervisor seringkali takut menerima model economic capital


sebagai dasar untuk mengestimasi kewajiban penyediaan modal
berdasarkan berbagai alasan berikut:

issue data, seperti kualitas, relevansi dan kecukupan


issue yang terkait dengan penambahan kewajiban penyediaan
modal pada berbagai periode berbeda (harian dan tahunan)
model masih relatif baru (membuat verifikasi sulit)
kesulitas yang terkait dengan penggunaan model untuk
mendukung keputusan dalam menjaga modal. Metode pengukuran
kejadian (kerugian) yang sangat jarang terjadi bisa sulit untuk
dipahami. Sebagai contoh, bagaimana bank akan bereaksi bila
kemungkinan tingkat kerugian ekstrim tertentu naik dari 0.05% (5
dalam 10,000) menjadi 0.1% (1 in 1,000)? Apakah bank akan
menaikkan modal atau mengabaikannya?

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.3 Penerimaan supervisor atas model economic capital

Akan tetapi beberapa bank yang canggih menggunakan model


economic capital untuk mendukung keputusan yang terkait dengan
tingkat dan struktur modal yang mereka yakini harus dimiliki. Model ini
juga digunakan untuk penentuan harga transaksi, dimana tingkat harga
ini dikaitkan dengan kemungkinan tingkat kerugian yang dapat
ditanggung bank dari waktu ke waktu.

Selain itu, model tersebut member informasi yang berguna mengenai


risiko konsentrasi portofolio bank.

Beberapa bank besar bahkan mempublikasikan hasil dari model


economic capital mereka dalam laporan tahunan yang memperlihatkan
pentingnya model tersebut dalam membantu manajemen membuat
keputusan yang terkait dengan modal dan risiko.

Global Association of Risk Professionals, Inc.


3.6 Economic capital

3.6.3 Penerimaan supervisor atas model economic


capital

Dengan meluasnya penggunaan model seperti itu jelas sekali tidak


dapat diabaikan oleh supervisor. Dalam Pilar 2 dari Basel II bank
yang menggunakan model seperti itu diminta untuk menyampaikan
dan mendiskusikan hasilnya dengan supervisor.

Terdapat juga persyaratan bagi bank yang telah maju untuk


mengembangkan berbagai metodologi guna mengamati modal
dalam kaitannya dengan estimasi risiko mereka. Metodologi seperti
ini mungkin dan sering melibatkan pengembangan dan
penggunaan model economic capital.

Global Association of Risk Professionals, Inc.

Potrebbero piacerti anche