Sei sulla pagina 1di 30

KONTRASEPSI

Nama

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


Kontrasepsi

Cepat
Dapat
Aman Berdaya guna Terjangkau mengembalikan
diterima
kesuburan

Molouk Jaafarpour et al. Female Sexual Dysfunction: Prevalence and Risk Factors. Original article DOI:10.7860/JCDR/2
013/6813.3822
Kontrasepsi
MKJP Non MKJP

Implan Kondom

IUD Pil

MOP Suntik

MOW
Molouk Jaafarpour et al. Female Sexual Dysfunction: Prevalence and Risk Factors. Original article DOI:10.7860/JCDR/2
013/6813.3822
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi oral
Pil kombinasi (estrogen dan progestin)
Cara kerja: supresi ovulasi

Pengaruh
Disfungsi seksual

Mahnaz S et al. Comparing the effects of the second- and third- generation oral contraceptives on sexual functioning. 2015. Jan-Feb; 20(1): 47-55
Zlatko Pastor, Katerina Holla and Roman Chmel. The influence of combined oral contraceptives on female sexual desire: A systematic review. The
European Journal of Contraception and Reproductive Health Care. 2013;18: 27-34. DOI:10.3109/13625187.2012.728643
Kontrasepsi Hormonal
Perkembangan folikel
Estradiol (), Progesteron
Estrogen dan ovulasi dan corpus
()
progestin luteum terhambat
menghambat
produksi dan
sekresi FSH dan
LH Produksi GnRH
Pil kontrasepsi terhambat

Menebalkan Menghambat penetrasi


mukus serviks sperma

Progestin
Memicu efek agonis
Androgen
dan antagonis pada Disfungsi seksual
(testosteron)
reseptor androgen
Efek pada Seksualitas Wanita

Efek positif Efek negatif


kehilangan darah saat lubrikasi
menstruasi (40% dalam 3
nyeri vestibular
bulan)
Perubahan anatomi
dispareunia (20 minggu
penggunaan dienogest)

Lara JB, Maureen B, Andrew TG. The effects of hormonal contraceptives on female sexuality: A review
Pil kontrasepsi, androgen, fungsi seksual

SHBG
Pil
kontrasepsi produksi fungsi
androgen testosteron seksual

Petra MC, Kathy LM, Stephanie SF. Impact of contraception on female sexual function/. Journal of womens health. 2016. DOI:
10.1089/jwh.2015.5703
Mehmet Sakinci, et al. Comparative analysis of copper intrauterine device impact on female sexual dysfunction subtypes. Original article.
Tawainese journal of obstetrics & gynecology. 2016:30-34. Doi:10.1016/j.tjog.2014.12.011
Kontrasepsi Non-hormonal

IUD

Efek negatif Efek positif


Gangguan benang Perdarahan
Nyeri dan Kram
IUD berkurang

Gangguan
arousal/lubrikasi/orgasme
Model Konsep Akseptabilitas Seksual
Terhadap Kontrasepsi

3Jenny A. Higgins and Anne R. Davis. Contraceptive Sex-Acceptability:


A Commentary, Synopsis, and an Agenda for Future Reasearch. Contraception. 2014 july; 90(1): 4-10.
Kontrasepsi Non-hormonal

Vasektomi Ligasi tuba


International Index of
FSFI
Erectile Function

Perbaikan pada domain desire, arousal,


Tidak berubah
orgasm, lubrication, dan satisfaction

Petra MC, Kathy LM, Stephanie SF. Impact of contraception on female sexual function.
Journal of womens health. 2016. DOI: 10.1089/jwh.2015.5703
Fungsi Seksual Wanita
Fungsi seksual

Fase inisiasi, arousal, orgasme dan resolusi.


Gejala (biogenik) atau gejala yang bermanifestasi dari
konflik intrapsikis/intrapersonal (psikogenik) atau
kombinasi dari kedua faktor tersebut

Disfungsi seksual

masalah-masalah seksual seperti penurunan libido atau


keinginan, masalah orgasme dan dispareunia

Graziottin A, Giraldi A. Anatomy and physiology of womens sexual function. Standard Committee Book,
Standar Practice in Sexual Medicine, Blackwell, Oxford, UK. 2006, p.289-304 Chapter 19.
Biologi dan Patofisiologi

Dilatasi dinding vagina; dan


Sexual arousal pembesaran klitoris dan bulbus
vestibulovagina

Peningkatan aliran Peningkatan sekresi


darah ke vagina uterus dan kelenjar Lubrikasi vagina
dan uterus Bartholin

Graziottin A, Giraldi A. Anatomy and physiology of womens sexual function. Standard Committee Book,
Standar Practice in Sexual Medicine, Blackwell, Oxford, UK. 2006, p.289-304 Chapter 19.
Biologi dan Patofisiologi
Transudasi plasma
Dinding anterior
dari pembengkakan
Non-aroused dan posterior
pembuluh darah di
vagina kolaps
dinding vagina

Lubrikasi Cairan keluar


K+ > Na+
tambahan melalui epitel

Graziottin A, Giraldi A. Anatomy and physiology of womens sexual function. Standard Committee Book,
Standar Practice in Sexual Medicine, Blackwell, Oxford, UK. 2006, p.289-304 Chapter 19.
Respon Seksual

fantasi seksual,
lamunan seksual,
mimpi erotis, gairah
mental seksual, dan
Inisiasi hasrat seksual dan
Sistem limbik fenomena seksual terkait
kaskade inisiasi
neurovaskular memicu
somatik dan respon
fungsi genital seksual
serta perilaku sosial

Masters, WH., Johnson, VE. 1960. The human female: anatomy of sexual response. Minn Med. 43:316.
Model Linear Respon Seksual Wanita

Basson, R., dkk. 2000. Report of International Consensus Development Conference on Sexual Dysfunction: definitions
and classifications.J Urol. 163: 888 93.
Respon Seksual

Masters, WH., Johnson, VE. 1960. The human female: anatomy of sexual response. Minn Med. 43:316.
Disfungsi Seksual Wanita

DSM (2013)
genitopelvi-pelvic
female sexual interest/ female orgasmic
pain/penetration
arousal disorder atau disorder atau gangguan
disorder atau gangguan
gangguan birahi orgasme
penetrasi

Jean-Jasmin Lee et al. Female Sexual Dysfunction with Combined Oral Contraceptive Use. Singapore Med J. 2017;58(6):
285-288.
Disfungsi Seksual Wanita

pasien selama minimal 6 bulan mengalami


Gangguan gangguan persisten atau berulang:
(a) penetrasi vagina saat coitus
genito-pelvik (b) nyeri pelvic atau vulvovaginal selama
coitus
atau penetrasi, (c) merasa cemas akan nyeri pelvic atau
vulvovaginal saat atau setelah coitus
atau vaginismus (d) kram otot pelvic saat penetrasi vagina

Jean-Jasmin Lee et al. Female Sexual Dysfunction with Combined Oral Contraceptive Use. Singapore Med J. 2017;58(6):
285-288.
Disfungsi Seksual Wanita

DSM-IV dan ICD-10


gangguan gangguan
gangguan nyeri
minat/keinginan gangguan birahi orgasme
seksual (sexual
seksual (desire (arousal disorder) (orgasmic
pain disorder)
disorders) disorder)

Jean-Jasmin Lee et al. Female Sexual Dysfunction with Combined Oral Contraceptive Use. Singapore Med J. 2017;58(6):
285-288.
Model Biopsikososial

Petra MC, Kathy LM, Stephanie SF. Impact of contraception on female sexual function/. Journal of womens health. 2016.
Terapi Disfungsi Seksual Wanita
Berhubungan dengan pil kombinasi

Hentikan pil
Pertimbangkan kontrasepsi lain (LNG-IUS, IUD cooper,
etonogestrel imlant, strrilisasi permanen

Kekeringan vagina dan dispareunia

Lubrikan vagina
Pelembab
Estrogen vagina dosis rendah

Petra MC, Kathy LM, Stephanie SF. Impact of contraception on female sexual function/. Journal of womens health. 2016.
Konsensus Internasional Sistem Klasifikasi Untuk
Disfungsi Seksual Wanita
GANGGUAN GAIRAH SEKSUAL
Hambatan hasrat seksual yang mengakibatkan rendahnya minat seksual mengakibatkan
kegagalan untuk memulai atau menanggapi keintiman seksual.

Gangguan Gairah Seksual Hypoaktif keinginan seksual yang rendah


yaitu kurangnya atau tidak adanya fantasi atau
pikiran-pikiran tentang seksual yang bersifat
berulang dan persisten, atau
hilangnya keinginan untuk melakukan
aktivitas seksual
Gangguan Keengganan Seksual Perasaan tidak suka yang konsisten dan
ekstrim terhadap kontak seksual atau
kegiatan serupa
Konsensus Internasional Sistem Klasifikasi Untuk
Disfungsi Seksual Wanita
GANGGUAN HASRAT SEKSUAL
Ketidakmampuan untuk menerima rangsangan seksual yang terjadi secara persisten, yang diekspresikan dengan hilangnya
respon genitalia dan respon somatik terhadap rangsangan.
Gangguan Hasrat Seksual Genital Tidak ada atau nyata berkurang perasaan gairah seksual
(kegembiraan seksual dan kenikmatan seksual) dari
setiap jenis rangsangan seksual.
Pelumasan vagina atau tanda-tanda lain dari fisik respon
masih terjadi.

Gangguan Hasrat Seksual Subjektif Keluhan gangguan gairah genital seksual.


Keluhan dapat mencakup minimal vulva vagina bengkak
atau pelumasan dari semua jenis rangsangan seksual dan
berkurangnya sensasi seksual dari membelai genital.
Gairah seksual subyektif masih terjadi dari rangsangan
seksual alat kelamin.
Kelainan Orgasme Kesulitan yang berulang atau menetap,
Keterlambatan atau ketiadaan mencapai orgasme setelah ran
gsangan seksual yang cukup dan gairah seksual yang normal
yang menyebabkan personal distres.
Konsensus Internasional Sistem Klasifikasi Untuk
Disfungsi Seksual Wanita
GANGGUAN SEKSUAL NYERI
Dispareunia Nyeri genital berulang atau menetap
terkait dengan hubungan seksual. Hal ini dapat
dibagi nyeri dalam dan nyeri dangkal.
Vaginismus Kejang dari otot-otot sepertiga bagian luar
vagina yang berulang atau menetap yang
mengganggu penetrasi vagina yang
menyebabkan kesulitan pribadi.
Gangguan nyeri seksual lainnya Nyeri genital yang berulang atau menetap
disebabkan oleh rangsangan seksual bukan
coitus.
Ini termasuk anatomi dan kondisi inflamasi.

Petra MC, Kathy LM, Stephanie SF. Impact of contraception on female sexual function/. Journal of womens health. 2016.
No. Pertanyaan
Minnesota 1 Sekali-sekali saya berfikir tentang hal-hal yang buruk untuk diutarakan
2 Kadang-kadang saya merasa ingin mengumpat atau mencaci maki
Multiphasic 3 Saya tidak selalu mengatakan yang benar
4 Saya tidak membaca setiap tajuk rencana surat kabar harian
Personality 5 Saya kadang-kadang marah
Inventory 6
Apa yang dapat saya kerjakan hari ini kadang-kadang saya tunda sampai
besok
Lie Scale 7 Bila saya sedang tidak enak badan kadang-kadang saya mudah tersinggung
8 Sopan santun saya di rumah tidak sebaik seperti jika bersama orang lain
(Skala L- 9
Bila saya yakin tidak seorang pun melihatnya, mungkin sekali-sekali saya
akan menyelundup nonton tanpa karcis
MMPI) 10 Saya lebih senang menang daripada kalah dalam suatu pertandingan
Saya ingin mengenal orang-orang penting karena dengan demikian saya me
11
rasa menjadi lebih penting juga
12 Saya tidak selalu menyukai setiap orang yang saya kenal
13 Kadang-kadang saya mempergunjingkan orang lain (gosip)
Saya kadang kadang memilih orang-orang yang tidak saya kenal dalam
14
suatu pemilihan
15 Sekali-sekali tertawa mendengar lelucon porno
Jennifer E Frank, Patricia Mistretta, and Joshua Will. Diagnosis and treatment of female sexual dysfunction. Volume 7, number 5. 2008
Indeks Fungsi Seksual Wanita
Female Sexual Function Index (FSFI)

Hasrat/minat Rangsangan Lubrikasi

Kepuasan
Orgasme Dispareunia
seksual

Wiegel M, Meston C, Rosen R. The Female Sexual Function Index (FSFI): Cross-Validation and Development of Clinical
Cuttoff Scores. Journal of Sex & Marital Therapy ; 1-20. 2005.
Indeks Fungsi Seksual Wanita
Female Sexual Function Index (FSFI)

Wiegel M, Meston C, Rosen R. The Female Sexual Function Index (FSFI): Cross-Validation and Development of Clinical
Cuttoff Scores. Journal of Sex & Marital Therapy ; 1-20. 2005.
Indeks Fungsi Seksual Wanita
Female Sexual Function Index (FSFI)

Baik 30

Sedang 23 29

Buruk < 23
Wiegel M, Meston C, Rosen R. The Female Sexual Function Index (FSFI): Cross-Validation and Development of Clinical
Cuttoff Scores. Journal of Sex & Marital Therapy ; 1-20. 2005.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

Potrebbero piacerti anche