Sei sulla pagina 1di 29

KASUS

DRUG INDUCED 2

Kelompok 4 :
Akalili Yulita N.A. (20140430007)
Indri Suci Cahyani (20140430025)
Nurita Pusparini (20140430036)
Nusaibah Romadhoni (20140430037)
Reyhan Suhail (20140430039)

PRODI FARMASI
UNIVERSITAS HANGTUAH SURABAYA
(2014)
CASE

Pasien MRS dengan keluhan sesak, bengkak kaki kanan, kiri, jalan sebentar sudah lelah
nafas pendek, tidur harus pakai 2 batal. Riwayat penyakit pasien PJK dan OMI. Riwayat
obat captopril 3x25 mg, aspilet 1x1, ISDN 3x5 mg, simvastatin 10 mg 1x1. Diagnosa:
heart failure
Data lab: WBC 8000, HB 6, Trombosit 150.000, BUN 60, Cr 2,5, SGPT 32, SGOT 90,
Asam urat 8, GDA 180, TD 160/100
Data klinis : suhu 36,5 ; Nadi 94 ; RR 22
Pengobatan pasien di rumah sakit
Hari pertama pasien mendapatkan terapi furosemide 20 mg 1x1, Aspilet 1x1,
Captopril 3x25, ISDN 3x5 mg, Simvastatin 10 mg 1x1, Infus NaCl
Hari ketiga hasil lab pasien menunjukkan GDA 350 dan pasien mengeluhkan batuk
Pasien MRS dengan keluhan:
S sesak, bengkak kaki kanan, kiri, jalan sebentar sudah lelah nafas pendek, tidur
harus pakai 2 batal.
U
B Riwayat penyakit:
Pasien PJK dan OMI.
J
Riwayat obat:
E Captopril 3x25 mg
K aspilet 1x1
ISDN 3x5 mg
T simvastatin 10 mg 1x1.

I Diagnosa: heart failure


F Keluhan hari ketiga MRS : Batuk
Data lab:
WBC 8000
HB 6
O Trombosit 150.000
BUN 60
B Cr 2,5
SGPT 32
J SGOT 90
Asam urat 8
E GDA 180
TD 160/100
K
Data klinis :
T suhu 36,5
Nadi 94
I RR 22

F Hari ketiga MRS hasil lab : GDA 350


T Pasien mendapatkan terapi:
furosemide 20 mg 1x1
E Aspilet 1x1
R Captopril 3x25
ISDN 3x5 mg
A Simvastatin 10 mg 1x1
Infus NaCl
P
I
Pada kasus pasien mengalami gejala:
SOB (Short of Breathness) / Dyspnea
disertai udema perifer dengan tanda
sesak, bengkak kaki kanan, kiri, jalan
sebentar sudah lelah nafas pendek
Orthopnea dimana pada saat tidur
pasien diganjal dengan 2 bantal
(Dipiro, et al. 2015.)
(Dipiro, et al. 2015.)
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
- Edema Furosemide 20mg 1x1 Disarankan Efektifitas:
Keluhan:
Penggunaan Edema pada pasien,
Edema merupakan Dosis pada BB
bengkak kaki furosemide tetap
komplikasi yang timbul dari furosemide Sekresi urine
kiri dan kanan diberikan untuk
ketidak mampuan jantung underdose BUN
mengatasi
untuk memompa cairan
Edema pada
sehingga terjadi overload.
pasien dan ESO :
Furosemide loop diuretik
dikombinasi Kadar Asam urat
yang bekerja dengan
dengan Kadar Gula
Menghambat reabsorpsi Na Hiponatremia (Na)
dan Cl di loop ascending Spironolakton
dosis rendah Hipokalemia (Kalium)
Henle dan tubulus ginjal,
dengan mengganggu sistem (25mg/hari)
cotransport yang mengikat untuk
Cl, sehingga menyebabkan memperbaiki
peningkatan ekskresi air, prognosis pasien
Na, Cl, Mg, dan K. HF tanpa resiko
Hiperkalemi atau
( Lukman, 2003 )
Dehidrasi
ESO Furosemide

(Pustakanya Apa)
(Dipiro, et al. 2015.)
INI KAN JADI PAKE TAMBAHAN
SPIRONOLAKTON PUSTAKANYA
MANA??
Dosis Furosemide

Dosis Furosemide yang digunakan


untuk terapi pada pasien sudah sesuai

(Dipiro, et al. 2015.)

(Lacy F.C., 2008.)


Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik
Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
GDA pada Hiperglikemi Dari data klinik pasien Belum ada Disarankan Efektivitas:
-
hari ketiga menunjukkan adanya terapi. dilakukan Penurunan kadar gula
350 peningkatan kadar gula pemberian terapi darah.
darah yang insulin pada
signifikan.peningkatan pasien secara
kadar gula darah pasien intravena.
disebabkan oleh stress Diawali dengan
metabolik akibat penyakit bolus insulin 0,1
akut yang diderita oleh u/kg maksimum
pasien. Meskipun 10 U. Kemudian
pasientidak emiliki dilanjutkan
riwayat penyakit diabetes dengan continues
mellitus. infusion insulin
(ADA,2017) 0,1U/kg/jam
maksimum
10U/jam.
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Td Heart Captopril 3x25 Penggunaan Efektifitas:
sesak,
160/100 Failure Captopril pada Td
Dari data lab ADR
bengkak kaki Stage III pasien dihari
menunjukkan bahwa Eso:
kanan, kiri, ketiga
pasien menderita Hipotensi
disarankan
hipertensi stage II, Batuk kering
jalan sebentar diganti dengan
penggunaan captopril
sudah lelah Bisoprolol dosis
pada pasien digunakan
1,25mg/ Hari
sebagai antihipertensi
nafas pendek, maksimal
tetapi, setelah 3 hari
tidur harus 10mg/hari
penggunaan captopril
pasien mengeluhkan
pakai 2 batal.
batuk (Intolerant
terhadap golongan ACE-I)
Riwayat
Penyakit:
PJK ; OMI
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

- HB 6 Anemia PRC Perlu tambahan Efektifitas:


terapi menggunakan Hb
PRCnyaitu pemberian Indikasi
PRC karena pasien
komponen darah untuk belum
mengalami anemia
mengatasi kondisi yang diobati
dengan tanda Hb 6.
menyebabkan morbiditas dan
mortalitas bermakna yang
tidak dapat diatasi dengan
cara lain.

Transfusi sel darah merah


hampir selalu di indikasikan
pada kadar Hemoglobin (Hb)
<7g/dl atau penyakit yang
membutuhkan kapasitas
transport oksigen lebih tinggi
(contoh: penyakit jantung
iskemik berat). (Eki Pratidina,
Pupu Puspita)
Stamos D. Thomas, Silver A. Marc. 2010.
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
- Heart Aspilet 1x1 Penggunaan Efektifitas:
sesak, bengkak
Failure Aspilet sebagai Sesak
Aspirin menghambat -
kaki kanan, kiri, terapi
sintesis tromboksan A2
jalan sebentar antitromboksan
(TXA2) didalam
pada pasien
trombosit pada
sudah lelah sudah tepat
prostasiklin (PGI2) di
nafas pendek, dengan dosis 75-
pembuluh darah
100mg/hari
dengan menghambat
tidur harus
secara irreversible
pakai 2 batal. enzim siklooksigenase
(Said alfin khalilullah,
2011)
Riwayat Pada pasien ini Aspilet
di berikan
Penyakit:
dikarenakan pasien
PJK ; OMI memiliki riwayat PJK
dan OMI dan riwayat
pengobatan memakai
Aspilet.
Dosis Aspilet
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Nadi: 94 Heart ISDN 3x5 mg Penggunaan Efektifitas:
keluhan sesak,
RR: 22 Failure ISDN pada Sesak
Sesak pada pasein - Nadi
jalan sebentar (sesak) pasien
terjadi karena adanya RR
sudah lelah disarankan tetap
ketidak seimbangan
dilanjutkan
demand dengan suplai
nafas pendek sebagai
oksigen. ISDN merupakan
Vasolidator
vasodilator yang bekerja
pada pasien
dengan cara merelaksasi
Riwayat
otot polos vaskular
Penyakit: pembuluh darah arteri
dan vena. Mengurangi
PJK ; OMI
tekanan ventrikel kiri
(preload) dan dilatasi
mengurangi resistansi
arteri (afterload).
Sehingga dapat
mengurangi kebutuhan
oksigen jantung
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

sesak, bengkak - Heart Simvastatin 10 mg 1x1 Terapi Efektifitas


failure simvastatin sudah Data Lab:
kaki kanan, kiri, Pemberian Simvastatin Underdose
tepat disarankan LD,HDL pasien.
pada pasien dengan
jalan sebentar terapi tetap
coronary artery disease
dilanjutakan,
sudah lelah dapat menghambat
namun perlu
pembentukan thrombus.
nafas pendek, disesuaikan
Pada kasus ini pasien
dosisnya menjadi
tidur harus memiliki riwayat penyakit
20-40mg satu
PJK sehingga terapi
pakai 2 batal. kali sehari pada
Simvastatin tetap harus
malam hari
diberikan agar tidak
memperberat kerja
Riwayat jantung pasien,
Penyakit: dikarenakan pasien telah
mengalami HF
PJK ; OMI
Simvastatin berfungsi untuk menurunkan
resiko perburukan HF.
(Trinath K Mishra,2008).

Pemberian Simvastatin tetap dilanjutkan


Chonnam Med J. 2013 Apr; 49(1): 16. karena statin mempunyai efek pleotropik
Published online 2013 Apr 25. doi: 10.4068/cmj.2013.49.1.1
PMCID: PMC3651980
yaitu memperbaiki fungsi endothelial,
Role of Statins in Coronary Artery Disease mengurangi inflamasi, dan mengurangi
pembentukan thrombus.
DOSIS SIMVASTATIN

Pasien dengan PJK atau berisiko tinggi terkena PJK: Dosis harus dimulai
pada 40 mg sekali sehari di malam hari.
(Lacy F. Charles. 2009. Drug Information Handbook 17th Edition. Hudson Ohaio: Lexicom)
Problem Asesment Plan
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

sesak, bengkak Heart Infus NaCL Penggunaan


Failure terapi Nacl pada
kaki kanan, kiri, pasien
jalan sebentar disarankan tetap
diberikan untuk....
sudah lelah
nafas pendek,
tidur harus
pakai 2 batal.

Riwayat
Penyakit:
PJK ; OMI
Daftar Interaksi Obat
No Obat Interaksi yang terjadi

1. Simvastatin dengan Jeruk Bali Meningkatkan konsentrasi Simvastatin

Dilaporkan pasien mengalami gagal


2. ACEI (Captopril) dengan Aspirin ginjal karena penggunaan Captopril +
Aspirin
Mengurangi efektifitas diuretik
Kombinasi aspirin dan furosemid
3. Loop diuretic dengan Aspirin
dapat meningkatkan risiko gagal
ginjal akut dan toksisitas salisilat.
4. Aspirin dengan makanan Menunda absorbsi dari aspirin

5. ADA LAGI?
Simvastatin dan makanan
Coadministration dengan jeruk
bali secara signifikan dapat
meningkatkan konsentrasi lovastatin dan
simvastatin plasma dan metabolit asam
aktifnya. Mekanismenya adalah
penghambatan metabolisme first-pass
yang dimediasi CYP450 3A4 di dinding
usus oleh senyawa tertentu yang ada
pada jeruk bali. Pasien disarankan untuk
menghindari konsumsi jeruk bali.
(Website: www.drugs.com)
(Stockley, I.H., 2010)

Aspirin dengan makanan : Menunda absorbsi dari aspirin


Ace inhibitor dengan Aspirin : Dilaporkan pasien mengalami gagal ginjal karena penggunaan Captopril + Aspirin
Loop diuretic dengan Aspirin : Aspirin dapat mengurangi efek diuretik bumetanida, furosemid, atau piretanida, dan
venodilatasi yang dihasilkan oleh furosemid. Kombinasi aspirin dan furosemid dapat
meningkatkan risiko gagal ginjal akut dan toksisitas salisilat.
TERAPI NON FARMAKOLOGI Pengelolahan Aktifitas
K 1 Hindari aktifitas berat pilih
O aktifitas yang lebih ringan
Cukup istirahat (tidur teratur)
N Kelola stress dengan baik
S 2 4
E
L
I
N 3
G
Cara Minum Obat, Efek/Interaksi Yang Berpotensi Pada Terapi
K Yang Didapatkan Pasien Setelah KRS
O Furosemide
N Aspilet : Diminum satu hari sekali setelah makan
Captopril
S Bisoprolol
E

ISDN
Simvastatin : Diminum satu hari sekali pada malam hari saja (sebelum
L tidur), dinformasikan pada pasien untuk menghindari konsumsi jeruk bali
selama menggunakan terapi obat simvastatin
I
N
G
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, et al. 2015. Pharmacotherapy Handbook 9th Edition. US: McGraw-Hill Education
Lacy, F.,C., Amstrong L.,L., Goldman,P.,M., Lance, L., L., 2008, Drug Information Handbook, 17th Edition, Part I and Part 2,
Lexi-Comp, USA.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Pamela, C.C., dan Fisher, B.D., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar, diterjemahkan oleh Agoes,
A.H., Edisi II, 153, 157, 158, 159, 162,160, 163, Widya Medika.
Stockley, I.H., 2010, Stockleys Drug Interaction, Nine Edition, 21, 144, 698, 700, 904, 920, 936, Pharmaceutical Press,
London.
Dr. Widyati , M.Clin.Pharm,Apt. 2014. Praktik Farmasi Klinik ( Fokus pada Pharmaceutical Care ). Surabaya: Briliant
Internationals
Stamos D. Thomas, Silver A. Marc. 2010. Management of Anemia in Heart Failure. USA; Departement of Medicine, Section
of Cardiology University of Llinos, Chicago

Potrebbero piacerti anche