Sei sulla pagina 1di 13

TES RIVALTA

VESALIUS
Tujuan
membedakan antara cairan transudat (berasal dari proses
transudasi) dan eksudat (berasal dari proses eksudasi)
secara kualitatif.

Prinsip : seromucin yang terdapat dalam eksudat akan


bereaksi dengan asam asetat glasial membentuk
kekeruhan yang nyata.
Fx asam asetat glasial sebagai pendenaturasi transudat
maupun eksudat kekeruhan bisa diamati.
Cairan yang diambil melalui torakosintesis biasanya dari:
Pungsi Pleura (normalnya sebanyak 10-20 cc, kalau lebih
dari itu berarti bukan cairan fisiologis)
Cavum Peritoneum (Asites)
Alat Dan Bahan
Alat :
Beker glass
Pengaduk
Pipet
Bahan :
Aquadest
Asam asetat glasial
Larutan A (eksudat)
Larutan B (transudat)

A B
Cara Kerja
Memasukkan aquades 100 Memasukkan aquades 100
ml ke dalam beker glass A ml ke dalam beker glass B

Menambahkan 1 tetes (0,1 Menambahkan 1 tetes (0,1


ml) asam asetat glasial 1 cm ml) asam asetat glasial 1 cm
di atas permukaan di atas permukaan

Aduk sampai rata Aduk sampai rata

Menambahkan 1 tetes Menambahkan 1 tetes


larutan A, 1 cm di atas larutan B, 1 cm di atas
permukaan (jangan permukaan (jangan
diaduk diaduk

Amati yang terjadi


Hasil
A
Beker Glass A (eksudat) :
tampak kekeruhan yang nyata
serupa kabut tebal hasil
tes positif

Beker Glass B (transudat) :


tampak bayangan keruh B
serupa kabut halus hasil
tes positif lemah
Pembahasan
Interpretasi :
1. hasil tes positif (menimbulkan kekeruhan nyata serupa
kabut tebal, terbentuk endapan) eksudat
2. hasil tes positif lemah (menimbulkan kekeruhan serupa
kabut halus) transudat
3. hasil tes negatif (tidak menyebabkan kekeruhan)
cairan tubuh normal/ transudat
Pemeriksaan Fisik

Warna : clear, pale yellow (kuning pucat)


Kejernihan : jernih, tidak ada cloting (-

Transudat bekuan darah)


Bau :odorless (- bau)

Warna : menyerupai transudat variasi


kekuningan, kemerahan, tergantung

Eksudat penyebab
Kejernihan : variable cloudiness or
turbidity
Bau : lebih berbau
Pemeriksaan Kimia

Total Protein :< 3,0 g/dl


Pleural fluid/serum protein ratio < 0,5
Pleural fluid/serum LD (laktat dehidrogenase) ratio < 0,6

Transudat


Glukosa = Glukosa plasma
Fibrinogen rendah (300-400 mg/dl)
Serum pleural fluid albumin gradient > 1,2 g/dl

Total Protein :> 3,0 g/dl


Pleural fluid/serum protein ratio > 0,5
Pleural fluid/serum LD ratio > 0,6

Eksudat


Glukosa < Glukosa plasma
Fibrinogen tinggi (4-6 g/dl )
Serum pleural fluid albumin gradient <1,2 g/dl
Pemeriksaan Mikroskopis

Lekosit <1000/l
Eritrosit <10.000/l
Transudat Dominasi Mononuklear

Lekosit >1000/l
Eritrosit >10.000/l
Eksudat Dominasi Polimorfonuklear
Proses Transudasi
Proses keluarnya cairan dari intravaskular ke
ekstravaskular karena perubahan tekanan
tekanan hidrostatik meningkat pada penderita
hipertensi
tekanan onkotik menurun pada penderita
hipoalbuminemia.
Yang menjaga tekanan onkotik tetap normal adalah protein
protein albumin dihasilkan di hepar.

Serosis hepatis (terbentuknya jaringan ikat/fibrosis di


hepar sehingga sebagian sel hepatosit dan jaringan di
hepar rusak) jumlah hepatosit menurun jumlah
protein albumin menurun hipoalbuminemia tekanan
onkotik menurun transudasi.
SELAMAT BELAJAR

Mohon koreksinya
Terimakasih

Potrebbero piacerti anche