Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Consists of all structures in the body that make up the airway and
help us breathe
Diaphragm
Intercostal muscles
Accessory muscles of breathing
Nerves from the brain and spinal cord to those muscles
Larynx
Dibagi atas dan bawah
Pharynx
Dari hidung ke mulut
sampai ke esophagus dan
trakhea
Nasopharynx
Oropharynx
Laryngopharynx
AIRWAY MANAGEMENT
LIFE SUPPORT
Resusitasi
Stabilisasi
A = airway
B = breathing
C = circulation
D = disability
TERAPI DEFINITIF/
SPESIALISTIK
8
Life support
A B C D
Quick Diagnosis Quick Treatment
A= Airway, bebaskan jalan nafas, Lindungi C-spine
B= Breathing, beri bantuan nafas, tambah oksigen
C= Circulation, hentikan perdarahan, beri infus
D= Disability/SSP, cegah TIK
Pasien obstruksi (A) atau apneu (B) akan mati dalam 3-5 menit
Pasien shock berat (C) akan mati dalam 1-2 jam
Pasien coma (D) akan mati dalam 1 minggu
9
A. Chin Lift
B.Jaw Thrust
10
12
3. Advanced Airway
13
C. Combitube
14
Airway
Menilai jalan nafas
15
Listen
Snoring
Gurgling
Stridor
Hoarness
Feel
Trachea location
16
17
18
Airway Definitive
Pipa dalam trakea dengan balon (cuff) yang dikembangkan.
3 macam:
Orotrakeal (Intubasi Oral)
Nasotrakeal (Intubasi Nasal)
Surgical airway (Krikotiroidotomi/ trakeostomi)
20
21
OBJECTIVE
22
23
2. Jaw Thrust
Pegang pada angulus
mandibulae, dorong
mandibula ke depan (ventral ).
Aman untuk C-spine pada
korban trauma
24
JANGAN LAKUKAN !!
26
AIRWAY DASAR
1. Oropharyngeal Airway (OPA)
Menahan lidah tidak jatuh
ke belakang .
Fasilitas suction.
Mencegah
lidah/
ETT
tergigit
Merangsang muntah pada
pasien sadar/ setengah
sadar.
Hati hati pada anak dapat
lukai jaringan lunak.
27
Oropharyngeal Airway/Guedel
NO: 0
6
28
29
1.
2.
3.
30
OPA,
kecil
31
NASOPHARYNGEAL AIRWAY
Komplikasi
Kerusakan mukosa nasal
Laryngospasme
32
CARA PEMASANGAN
NASOPHARYNGEAL AIRWAY
Cara pemasangan: beri jelly pelicin, didorong memasuki lubang hidung hingga
ujung pipa terletak di orofaring.
Arah ujungnya datar menyusur dasar rongga hidung,
arah menuju anak telinga (tragus).
1.
2.
3.
33
3. Advanced Airway
A.Endotrakeal Tube (ETT)
Keuntungan :
Menjaga jalan nafas terbuka
Mengurangi risiko aspirasi
Sebagai fasilitas suction trakea
Sebagai fasilitas pemberian oksigen konsentrasi tinggi
34
Komplikasi
Hipoksia
Trauma
Muntah-aspirasi isi lambung
Hipertensi
Disritmia jantung
Intubasi satu paru
Intubasi esofagus
Cardiac arrest akibat vagal reflex
35
36
Laryngoscope
37
Menyiapkan Laryngoscope
1.
3.
2.
4.
38
Memegang Laryngoscope
Memegang laryngoscope
selalu dengan tangan kiri
39
Melepas Laryngoscope
Memasang dan melepas
laryngoscope selalu dengan
sudut 45
40
: Prematur : ID 2.5
Aterm : 3.0 3.5
Selalu menyiapkan satu ukuran dibawah dan diatas.
Pilih ET yang High Volume Low Pressure (ETT putih/ fortex)
Bila memakai yg re-useable, cek cuff dan patensi lubang ET.
41
42
C. Spuit 20 cc.
D. Stylet (bila perlu).
E. Handsgloves steril.
F. KY jelly.
G. Forcep Magill (bila perlu).
H. AMBU Bag dg kantung reservoir dihubungkan dengan
sumber oksigen.
2. Obat Emergency
- Sulfas Atropin (SA) dalam spuit
- Adrenaline dalam spuit.
3. Pasien
Informed consent mengenai tujuan dan resiko tindakan.
44
45
46
INTUBASI TRAKEA
48
LIDAH
VALEKULA
EPIGLOTIS
Trakea
Esofagus !!!
Sniffing Position
Mambantu Visualisasi laring
49
ELEVASI LARINGOSKOP
Gunakan kekuatan tangan untuk mengangkat. Jangan diungkit
dg menggunakan gigi seri atas sebagai titik tumpu (awas
patah!!).
Arah elevasi laringoskop
50
INTUBASI TRAKEA
51
INTUBASI TRAKEA
Plica Vocalis
Epiglotis
Trakea
52
BURP MANUEVER
Menekan kartilago krikoid ke bawah, atas,
kanan (Back, Up, Right Pressure= BURP)
Membantu visualisasi plika vokalis
Dilakukan oleh asisten yg membantu
intubator
ADAMS APPLE
BURP
THYROID
CRICOID
53
INTUBASI TRAKEA
G.
H.Intubasi endobronkhial
55
Teknik Oral
2
56
3
4
57
58
Teknik Nasal
2
59
4
60
61
MENCEGAH KOMPLIKASI
INTUBASI TRAKEA
Pasien dengan
intubasi
trakhea,
bantuan
ventilasi tidak
perlu sinkron
dengan
kompresi dada
pada saat RJP
63
3. Advanced Airway
B. Laryngeal Mask Airway
Keuntungan :
Teknik pemasangan lebih mudah
Trauma lebih sedikit
Tidak membutuhkan laringoskop
Kerugian :Tidak melindungi terhadap aspirasi
64
65