Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ca cervix "
Rr Pramita Ines P
CASE
IDENTITY OF PATIENT
Name
: Ny . A
Age
: 66 years
Religion
: Islam
Education : High School
Occupation : Housewife
Address
: Bekasi Timur
No. RM
: 01-31-87-63
History of Marriage :
Married 1x , at the age of 16 years .
KB history :
pill for 10 years
Socio-economic history :
housewife , husband merchant
PHYSICAL EXAMINATION
-
Status Gynecologic
Inspection : calm urethra Vulva
Inspekulo : Portio looks bumpy , atrophy ,
bleed easily , extending to the lateral
fornix , Fluxus ( + )
RVT : CUT AF , b / u 1 suprasimfisis
fingers , palpable lower portion with a
bumpy surface extending to the lateral
fornix . Right and left , up to 1/3 of the
vagina . No palpable masses adnexa . TSA
well . Mucous slippery , ampulla not
kollaps , mass ( - ) , blood ( - ) , stool ( + )
Nama Test
LAB
Hasil
Unit
Nilai Normal
10.02
Ribu/mm3
5 10
Netrofil
66.3
50 70
Limfosit
20.9
25 40
Monosit
6.1
28
Eosinofil
5.7
24
Basofil
1.1
01
Eritrosit
4.28
Juta/uL
3.6 5.8
Hemoglobin
13.0
g/dl
12.0 16.0
Hematokrit
13.0
35 47
MCV
83.0
fL
80 100
MCH
30.3
Pg
26 34
MCHC
36.5
32 36
RDW-CV
11.95
11.5 14.5
Trombosit
286
ribu/mm3
150 440
Darah Rutin
Lekosit
Hitung Jenis
Menit
<6
Menit
<11
*Menyusul
mg/dL
<180
Natrium (Na)
*Menyusul
mmol/L
135 145
Kalium (K)
*Menyusul
mmol/L
3.5 5.5
Hemostasis
Masa perdarahan/BT
Masa Pembekuan/CT
Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu
Elektrolit
pathology tissues
Macroscopic : COM network Cam 0.3 cc
brown chewy all print blocks
Microscopy: preparation cervical biopsy
contains malignant tumor mass keratinized
squamous cell carcinoma , poorly
differentiated , lightweight berserbukan
stromal cell lymphocytes. Not found
limfovaskuler invasion .
Impression : cervical squamous cell
carcinoma , poorly differentiated keratinized .
Work diagnose
Vaginal bleeding ec Ca Cerviks clinical stage
IIIA
+
Hypertension Grade II
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
TREATMENT
Observation of vital signs and
bleeding ,
Asam Traneksamat 3x100 mg IV,
Asam Mefenamat 3x500 mg PO,
Captorpil 3x25 mg PO,
R/ CT scan with kontras.
Definition
CA CERVIX
Primary malignancy of the cervix uteri
( the cervical canal and or porsio )
Patients between 30-60 years of
age , Most are 45-50 years old.
Epidemiology
Risk factor
MAYOR
HPV (Human
Papilloma Virus)
tipe 16, 18, 31, 33,
35,39,45, 51, 52, 56, 58,
59, 66, 68, dan 70
MINO
R
Etiology
direct cause is not known with certainty.
The main causes of family papovirida
Human Papilloma Virus ( HPV ) cause
cervical cell .
Oncoprotein E6 and E7 derived from HPV
is the cause of the malignancy .
ANATOMY
Histology
nonkeratinizing ectocervix stratified
epithelium squamous epithelium ,
consisting of : basal layer Parabasal and
intermediate layers superficial layer
stroma mixture smooth muscle and
fibrous tissue ( fibromuskuler ) made of
collagen connective tissue ( smooth
muscle and elastic tissue ) and ground
substance ( mucopolysaccharides ) .
Stroma walking through the intake of
blood vessels , lymphatics and nerves
LIMFOGE
N
HEMATOG
EN
parametrium , body
of the uterus ,
vagina , bladder and
rectum
immediate
deploymen
t
Examination
The standard examination is
recommended by FIGO clinical
examination which is the basis for
determining the stage of disease
Colposcopes
Radiolog
Diagnosis
Histopathological examination of
tissue obtained through biopsy .
Location biopsy should be taken from
healthy tissue and avoid biopsy tissue
necrosis in large lesions . If the biopsy
is suspected mikroinvasi , followed by
conization , conization can be done
with a knife (cold knife ) or with
electrocautery .
Stadium
Tingkat Kriteria
0
Karsinoma insitu (preinvasive carcinoma)
1
Karsinoma terbatas pada serviks
1A Karsinoma hanya bisa di diagnosis secara mikroskopis
1A1
Invasi stroma dalamnya 3 mm dan lebarnya < 7 mm
1A2 Invasi stroma dalamnya 3-5 mm dan lebarnya > 7 mm
1B Secara klinis tumor dapat diidentifikasi pada serviks atau massa tumor lebih
besar dari 1A2
1B1 Secara klinis lesi ukuran < 4 cm
1B2 Secara klinis lesi ukuran > 4 cm
II Tumor telah menginvasi uterus tapi tidak mencapai 1/3 distal vagina atau
dinding panggul
IIA Tanpa invasi ke parametrium
IIB Dengan invasi ke parametrium
III Tumor menginvasi sampai dinding pelvis dan atau menginfiltrasi sampai 1/3
distal vagina, dan atau menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal
IIIA Tumor hanya menginfiltrasi 1/3 distal vagina
IIIB Tumor sudah menginfiltrasi dinding panggul
IVA Tumor menginvasi mukosa kandung kemih atau rectum dan atau menginvasi
keluar dari true pelvis
IVB Metastasis jauh
Clasification of cancer:
Grossly :
-preclinical stage
-stadium beginning
-Stadium half more
-advanced stage
Mikroskopis
Displasia
Stadium karsinoma insitu
Stadium karsinoma
mikroinvasif
Stadium karsinoma
invasive
Treatment
Setelah diagnosis kanker serviks ditegakkan
tentukan terapi yang tepat
Jenis terapi tergantung usia dan keadaaan
pasien, luasnya penyebaran dan komplikasi
yang menyertai.
Menurut Setyarini (2009) penatalaksanaan
yang dilakukan pada klien kanker serviks,
tergantung pada stadiumnya. penatalaksanaan
medis terbagi menjadi tiga cara yaitu:
histerektomi, radiasi dan kemoterapi.
Histerektomi
Suatu tindakan pembedahan yang
bertujuan untuk mengangkat uterus
dan serviks (total) ataupun salah
satunya (subtotal).
Biasanya dilakukan pada stadium
klinik IA sampai IIA (klasifikasi FIGO).
Umur pasien sebaiknya sebelum
menopause, atau bila keadaan
umum baik, dapat juga pada pasien
yang berumur kurang dari 65 tahun.
Radiasi
Bertujuan untuk merusak sel tumor pada serviks serta
mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik.
Kanker serviks stadium II B, III, IV diobati dengan radiasi.
Pengobatan kuratif ialah mematikan sel kanker serta sel
yang telah menjalar ke sekitarnya dan atau
bermetastasis ke kelenjar getah bening panggul, dengan
tetap mempertahankan sebanyak mungkin kebutuhan
jaringan sehat di sekitar seperti rektum, vesika urinaria,
usus halus, ureter. Radioterapi dengan dosis kuratif
hanya akan diberikan pada stadium I sampai III B.
Bila sel kanker sudah keluar rongga panggul, maka
radioterapi hanya bersifat paliatif yang diberikan secara
selektif pada stadium IV A.
Kemoterapi
Pemberian obat melalui infus, tablet, atau
intramuskuler.
1. Utamanya untuk membunuh sel kanker dan
menghambat perkembangannya.
2. Untuk penyembuhan
3. Untuk mencegah kanker yang kambuh, ini
disebut pengobatan adjuvant.
4. Untuk mengontrol penyakit dalam periode waktu
yang lama walaupun tidak mungkin sembuh.
5. Sebagai paliatif untuk memberikan kualitas
hidup yang lebih baik.
Prognosis
Prognosis
tergantung dari
stadium
5-years survival rate :
1.stadium I lebih dari 90%,
2.stadium II 60-80%,
3.stadium III kira - kira 50%,
4.stadium IV kurang dari 30%.
kontrasepsi
metode barier (kondom,
Pemakaian
Vaksin HPV
Vaksin HPV (telah disahkan oleh Food and Drug
Administration (FDA) dan Advisory Committee on
Immunization Practices (ACIP) dan di Indonesia
sudah diizinkan badan POM RI.) yang telah beredar
dibuat dengan teknologi rekombinan berpotensi
untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
Terdapat 2 jenis vaksin HPV yaitu :
Vaksin HPV
Vaksin hpv diberikan pada perempuan usia 10-55 th
melalui suntikan sebanyak 3x yaitu :
Pemberian 1st saat kunjungan pertama ke pusat kesehatan
Pemberian 2nd 2 bulan setelah dosis pertama
Pemberian 3rd 6 bulan setelah dosis pertama
THANK YOU