Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
(BRIDGE DESIGN )
Oleh:
Prof. Dr. Ir. Bambang Boediono, M.E
DAFTAR ISI
1. TIPE-TIPE JEMBATAN
2. KOMPONEN JEMBATAN
3. PEMBEBANAN JEMBATAN
4. ASPEK DESAIN KOMPONEN JEMBATAN
I. TIPE-TIPE
JEMBATAN
BASED ON FUNCTION :
PEDESTRIAN BRIDGE
HIGHWAY BRIDGE
RAILROAD BRIDGE
BASED ON MATERIAL :
WOOD/BAMBOO BRIDGE
STEEL BRIDGE
CONCRETE BRIDGE
BASED ON TYPES OF
SUPERSTRUCTURE:
SLAB BRIDGE
GIRDER BRIDGE
TRUSS BRIDGE
ARCH BRIDGE
SUSPENSION BRIDGE
CABLE-STAYED BRIDGE
Technical Data
Length Overall
Extra span
1200 m
60m
Approach span
160m
120m
Lane Width
Sidewalk
7m
1.5m
Long of Bridge
: 644 m
Stretching of Bridge
: 530 m
Width of Bridge
: 21.5 m
Vertical Clearance
: 38 m
System
: Cable Stay
Long of Bridge
: 385 m
Stretching of Bridge
: 245 m
Width of Bridge
: 18 m
Vertical Clearance
: 27 m
System
: ARC
Long of Bridge
: 693 m
Span of Bridge
: 40 m
Width of Bridge
: 2x12.7 m
Vertical Clearance
: 30 m
System
: PC-I Girder
Long of Bridge
: 250 m
Span of Bridge
: 40 m
Width of Bridge
: 2x12.7 m
Vertical Clearance
: 50 m
System
Long of Bridge
: 520 m
Span of Bridge
: 40 m
Width of Bridge
: 21.5 m
Vertical Clearance
: 60 m
System
: PC-I Girder
KOMPONEN-KOMPONEN
JEMBATAN
Abutment
Girder (Superstructures)
Expansion Joint
(Substructures)
Deck
Bearing
Pier (Substructures)
Pile Cap
Foundation
III. PEMBEBANAN
JEMBATAN
1. Beban Permanen
3. Beban Lingkungan
Loading Case
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
BEBAN LAJUR D
UNIFORM DISTRIBUTED LOAD (UDL) :
UDL memiliki intesitas q kPa, dengan q tergantung
pada panjang bentang yang di bebani total (L).
L 30 m; q 8.0 kN / m 2
15
L 30 m; q 8.0 0.5 kN / m 2
L
5m
50 kN
49m
200 kN
200 kN
0.5
1.75
0.5
Hanya satu truk harus ditempatkan dalam tiap lajur lalu lintas
rencana untuk panjang penuh jembatan. Truk T harus
ditempatkan di tengah lajur lalu lintas.
S 3000
30
GAYA SENTRIFUGAL
(CENTRIFUGAL FORCE)
Untuk jembatan yang mempunyai kelengkungan pada
arah horizontal, maka akan timbul gaya centrifugal yang
besarnya dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
TTR
0.006V 2 TT
dimana :
TTR
: gaya centrifugal pada suatu section jembatan
TT
: beban kendaraan total yang berada pada section
yang sama
V
: kecepatan rencana (km/jam)
R
: radius dari kelengkungan jembatan
EFEK RANGKAK
(CREEP
AND
EFFECT)
DAN SUSUT
SHRINKAGE
EFEK TEMPERATUR
(TEMPERATURE EFFECT)
Pengaruh merusak utama dari variasi suhu adalah
Temperatur
Jembatan Ratarata Minimum
Teemperatur
Jembatan Ratarata Maksimum
Lantai Beton
diatas gelagar
atau box beton
15o C
40o C
Lantai Beton
diatas gelagar,
box atau rangka
baja
Lantai Pelat
baja diatas
gelagar, box,
atau rangka
baja
Akibat Pengaruh
Temperatur
Bahan
15o C
15o C
40o C
45o C
Coefficients of
Thermal
Expansion
Steel
12 x 10-6/oC
Concrete :
fc < 30 MPa
fc < 30 MPa
10 x 10-6/oC
11 x 10-6/oC
Aluminum
24 x 10-6/oC
Variasi
Temperatu
r Didalam
Bangunan
Atas
Jembatan
(Perbedaa
n
Temperatu
r)
EFEK PRATEGANG
(PRESTRESSING EFFECT)
Gaya prategang akan memberikan efek
Longitudinal
p = 5.14x10-4 CDV2
dimana :
p = Tekanan Air (MPa)
CD = Drag coefficient (Lihat Tabel 1)
V = Kecepatan air rencana (m/sec.)
Lateral
p = 5.14x10-4 ClV2
dimana :
p = Tekanan Air Lateral (MPa)
CL = Lateral Drag coefficient (Lihat Tabel 2)
V = Kecepatan air rencana (m/sec.)
DRAG COEFFICIENTS
Tabel 1. Drag Coefficients
CD
CL
Type
Semicircular-nosed pier
0.7
square-ended pier
1.4
0.0
1.4
0.5
0.8
10
0.7
20
0.9
> 30o
1.0
Pa K a w s H 2 / 2
Dimana :
Pa = Tekanan tanah Aktif ; ws = Berat jenis tanah
H = Tinggi timbunan ;
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif
cos 2
Ka
sin sin
2
cos cos 1
cos
cos
TEKANAN TANAH
(Lanjut.)
Tekanan tanah aktif tambahan harus
kN
VW
CW
Ab
kN / m
BEBAN ANGIN
(Lanjut..)
Tabel 1. Kecapatan angin rencana
BEBAN GEMPA
Gaya Gempa Nominal didefinisikan sebagai :
CI
V
Wt
R
V = Gaya Geser Gempa (Earthquake Forces)
C = Koefisien Gaya Gempa (Earthquake Coefficients)
I = Faktor Keutamaan Struktur (Importance Factors)
R = Faktor Modifikasi Respon Struktur (Response
Modification Factors)
Wt = Berat Elemen Struktur (Structure Weight)
Respons
Spektrum
Gempa
rencana
(SNI 0317262002)
D D
Y
R 1.6
(SNI 03-1726-2002)
col
D Y p
D
A
Y
Y
col
D F Y p
D
B
Y
Y
Case A
Case B
col
D
Y 1
Case B
col b
D
Y 1
Case C
col b F
D
Y 1
AASHTO Response
Modification factors R
Importance Category
(Substructures)
Subtructure
Critical
Essential
Other
1.5
1.5
2.0
1.5
1.5
2.0
1.5
3.0
2.0
Single columns
1.5
2.0
3.0
1.5
1.5
3.5
2.0
5.0
3.0
1.5
3.5
5.0
ULTIMATE
(STRENGTH LIMIT)
2
3
4
5
TRANSIEN
T ACTIONS
PERMANENT
ACTIONS
Action
Self weight
Superimposed
dead load
Shrinkage & creep
Prestress
Earth pressure
Settlement
D lane loading
T truck loading
Breaking force
Centrifugal force
Wind load
Earthquake
SERVICEABILITY
Catatan :
1.
Dalam keadaan batas daya layan dalam tabel ini, aksi dengan tanda X untuk kombinasi
tertentu adalah memasukkan faktor beban daya layan penuh. Nomor dengan tanda o
memasukkan faktor beban yang sudah diturunkan harganya.
2.
Dalam keadaan batas ultimit dalam tabel ini, aksi dengan tanda X untuk kombinasi
tertentu adalah memasukkan faktor beban ultimit penuh. Nomor dengan tanda o
memasukkan faktor beban yang sudah diturunkan yang besarnya sama dengan beban
daya layan.
KOMBINASI PEMBEBANAN
Kondisi Operasional (Service):
SL 1
SL 2
SL 3
SL 4
SL 5
:
:
:
:
:
DL + (LL + Rem)
DL + 1/1.4 (0.25 LL + EQL + 0.3 EQT)
DL + 1/1.4 (0.25 LL + 0.3 EQL + EQT)
0.9 DL + 1/1.4 (+ EQL + 0.3 EQT)
0.9 DL + 1/1.4 (+ EQT + 0.3 EQL)
KOMBINASI PEMBEBANAN
Kondisi Ultimit:
UL 1
: 1.3 DL + 2 (LL + Rem)
UL 2
: 1.3 DL + 0.25 (LL) + EQL + 0.3 EQT
UL 3
: 1.3 DL + 0.25 (LL) + 0.3 EQL + EQT
UL 4
: 0.9 DL + EQL + 0.3 EQT
UL 5
: 0.9 DL + EQT + 0.3 EQL
Dimana :
DL
: beban mati
LL
: beban hidup
EQL
: Beban gempa statik eqivalen arah
longitudinal (searah sumbu jembatan)
EQT
: Beban gempa statik eqivalen arah
transversal (tegak lurus sumbu jembatan)
Kombinasi Beban
(AASHTO 2004)
PILAR (PIER)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan pilar :
Balanced Stiffness dan Balanced Frame
Geometry
Kelangsingan Lokal dan Global
Pembesaran Momen (Momen Magnification)
Perencanaan Sendi Plastis (Detailing)
Balanced Stiffness-CALTRANS
Perbandingan
Antara dua kolom
atau portal
manapun dalam
satu jembatan
Antara kolom atau
portal yang
bersebelahan
Lebar jembatan
konstant
k ie
k ej
k ie
k ej
Lebar jembatan
bervariasi
k ie
0.5
(1a)
e
j
k ie
0.75
(2a)
e
j
mi
(1b)
0.5
mj
mi
mj
0.75
(2b)
Ti
0 .7
Tj
Dimana :
Ti = periode getar alami portal yang lebih kecil
Tj = periode getar alami portal yang lebih besar
Kekakuan Pier-pier
Jembatan
Ti
0.7
Tj
kie
0.75
e
kj
k ie
k ej
0. 5
Kelangsingan Pilar
k .lu
22
r
22
k .Lu
100
r
k.lu
100
r
k
lu
r
Pembesaran Momen
M c b .M b s M s
Mb = Momen Braced
Cm
1,0
Pu
1
Pc
Ms = Momen Sway
s
1
Pu
c
1,0
Perencanaan Sendi
Plastis
PIERHEAD
Pierhead harus memperhitungkan minimum lebar dudukan balok/girder
dihitung dengan formula berikut :
N > ps + cr+sh + temp + EQ + 100 mm
Dimana :
ps : perpendekkan elastic akibat prestressed
cr+sh : deformasi akibat creep dan shrinkage
temp : deformasi akibat perubahan temperatur
EQ : deformasi relative akibat gempa.
N
pscrsh
EQ
100 mm
ABUTMENT
Ph = Tekanan Tanah aktif
HD = Tekanan tanah aktif akibat
pelat injak
HL = Tekanan tanah aktif akibat
beban hidup surcharge
DL = Beban Mati
LL = Beban hidup
WS = Beban Angin pada
superstruktur
WL = Beban Angin pada
beban hidup
BR = Gaya Rem
CR+SH+TU = Susut + rangkak +
temperatur
PELAT LANTAI
(DECK)
BALOK (GIRDER)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain
SISTEM STRUKTUR
PILE CAP
TERIMA KASIH