Sei sulla pagina 1di 103

Laporan Tahunan .

Annual Report

P R O G R E S S I V E

2010

PT. Ciputra Property Tbk. Jl. Prof. Dr. Satrio Kaveling 6 Jakarta 12940 T. (62-21) 522 5858, 522 6868 F. (62-21) 520 5262 Email address. investor@ciputraproperty.com www.ciputraproperty.com

D A F T A R
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Sambutan Dewan Komisaris Message from The Board of Commissioners Dewan Komisaris Board of Commissioners Laporan Direksi Directors Report Dewan Direksi Board of Directors Profil Perseroan Corporate Profile Visi & Misi . Vision & Mission Struktur Perseroan . Company Structure Sekilas Perseroan . The Company in Brief Bidang Usaha . Line of Business Prestasi Perseroan . Company Achievement Akuntan Perseroan . Company Accountant

I S I
1 3 6 9 13

19 21 22 23 33 36

Informasi Saham Share Information Informasi Perdagangan Saham . Share Trading Information Kronologis Pencatatan Saham . Share Listing Chronology Nama dan Alamat Lembaga dan atau Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Institution and/or Profession of the Supporting Capital Market Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

37 39 40

The Company is now growing, more daring in making expansionary moves and has determined steps to be taken for acquisitions, land purchases and other matters to support current as well as future business development. This expansionary stance, however, is not accompanied by excessive ambition, but by through calculations, feasibility studies by an independent party if necessary, and consideration of the sustainability of the Company's business in the future. It is with this stance, the Company makes stride after stride toward its ultimate goals as embodied in the Companys vision and mission.

41 49

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

55

Sumber Daya Manusia Human Resources

71

Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2010 The Managements Statement on the 2010 Annual Report

77

C O N T E N T

Ikhtisar Data Keuangan . Financial Highlight

Ikhtisar Data Keuangan . Financial Highlight

Grafik Ikhtisar Data Keuangan / Financial Highlight Graphic

IKHTISAR DATA KEUANGAN


355,668

Financial Highlight

400,000
337,415

350,000

dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah

202,038

186,877

187,539

209,934

220,568

250,000

268,876

300,000

294,244

324,580

173,876

200,000

149,314

155,371

Keterangan
Laporan Laba Rugi Pendapatan usaha Laba kotor Laba usaha Laba bersih sebelum bunga, pajak dan depresiasi Laba usaha setelah pajak Laba (rugi) bersih setelah efek proforma Laba (rugi) bersih sebelum efek proforma Neraca

Pertumbuhan/ Growth
5% 5% -3% 6% -8% 52% 52%

2010

2009

2008

2007

2006

Description
Statements of Income

137,789

126,634

111,432

150,000

126,249

139,961

74,200

100,000

76,988

91,009

355,668 220,568 108,617 149,314 77,845 155,371 155,371

337,415 209,934 111,432 139,961 84,421 74,200 74,200

324,580 202,038 99,268 137,789 64,180 187,539 187,539

294,244 186,877 103,324 126,249 81,593 91,009 80,125

268,876 173,876 76,998 126,634 55,435 42,925 (27)

50,000

2006

2007

2008

2009

2010

Revenues Gross profit Operating profit Earning before interest, taxes and depreciation (EBITDA) Net operating profit after tax (NOPAT) Net profit (loss) after effect of pro forma adjustment Net profit (loss) before effect of pro forma adjustment Balance Sheets

103,324

Pendapatan Usaha Revenues

42,925

Laba Kotor Gross Profit

99,268

Laba Usaha Operating Profit Laba (rugi) bersih setelah efek proforma Net profit (loss) after effect of pro forma adjustment

108,617

Laba usaha sebelum bunga, pajak dan depresiasi Earning before interest, taxes, and depreciation (EBITDA)

4,500,000
3,823,459

Aset - Kas dan setara kas - Aktiva tetap Properti investasi Kewajiban - Pinjaman bank - Pendapatan diterima di muka - Uang muka pelanggan Hak minoritas Ekuitas - bersih Rasio Keuangan

4% 3% 24% -3% 17% 1% 12% -7% 4%

3,823,459 1,296,947 1,280,673 416,535 260,103 56,436 46,234 114,365 3,448,990

3,651,889 1,264,489 967,078 428,334 217,002 56,093 40,579 122,911 3,311,975

3,625,081 1,667,715 807,540 434,274 262,415 58,000 48,045 28,624 124,891 3,237,775

3,534,027 1,633,109 465,155 447,032 376,128 138,568 39,736 107,663 3,050,236

1,393,478 77,384 417,292 452,949 439,817 193,512 38,826 272,536 681,125

Assets Cash and cash equivalents Fixed assets Investment properties Liabilities Bank loan Unearned income Advances from customers Minority interests Shareholders equity - net Financial Ratio

3,534,027

3,448,990

4,000,000

3,625,081

3,651,889

dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah

3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000


439,817 1,393,478

3,050,236

3,500,000

Marjin laba lotor Marjin laba usaha Marjin laba (rugi) bersih Laba (rugi) bersih terhadap ekuitas Laba (rugi) bersih terhadap aktiva Kewajiban terhadap ekuitas Kewajiban terhadap aktiva Pinjaman terhadap ekuitas Pinjaman terhadap aktiva Data Saham

3,237,775

62% 31% 44% 5% 4% 0.1 0.1 0.0 0.0

62% 33% 22% 2% 2% 0.1 0.1 0.0 0.0

62% 31% 58% 6% 5% 0.1 0.1 0.0 0.0

64% 35% 31% 3% 3% 0.1 0.1 0.0 0.0

65% 29% 16% 6% 3% 0.6 0.3 0.3 0.1

Gross profit margin Operating profit margin Net profit (loss) margin Return on equity Return on assets Debt to equity Debt to assets Loan to equity Loan to assets Share Data

681,125

3,311,975

500,000 0

2006

2007

2008

2009

2010

Aset Assets

Kewajiban Liabilities

Ekuitas Shareholders Equity

Jumlah rata-rata saham yang beredar (dalam jutaan) Laba bersih per saham (dalam Rupiah) Price to Book Price to Earning Nominal harga saham Penutupan harga saham

376,128

262,415

217,002

260,103

6,150 25 1.76 17 250 440

6,150 12 0.98 20 250 245

6,150 30 0.52 4 250 129

3,347 27 2.40 22 250 600

542 79 N/A N/A 250 N/A

Average outstanding share (in million) Earning per share (in Rupiah) Price to Book Price to Earning Share Price at par value Closing Share Price

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Sambutan Dewan Komisaris . Message from the Board of Commisioners

Sambutan Dewan Komisaris . Message from the Board Commisioners

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS


Messages from the Board Commisioners

Pemegang Saham yang Terhormat, Rasanya tidak berlebihan bila saya mengatakan bahwa kita semua patut bersyukur tahun 2010 merupakan tahun gemilang tidak hanya bagi Perseroan tetapi juga bagi sektor properti dan tanah air. Perseroan, berbekal kerjasama segenap jajaran manajemen dan karyawan PT Ciputra Property Tbk., dapat kembali bekerja dengan kapasitas penuh meneruskan proyek Ciputra World Jakarta setelah sempat menjalankan strategi wait and see tahun sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh kondisi kondusif perekonomian dalam negeri seiring dengan pemulihan perekonomian global, kendati dilatarbelakangi Krisis Hutang Negara Eropa yang mulai terkuak di awal tahun. Media luar negeri menyebut Bursa Efek Indonesia sebagai bursa dengan pencapaian terbaik, cadangan devisa tumbuh lebih dari 46 persen, nilai tukar Rupiah menguat sebesar 4 persen, nilai kumulatif ekspor meningkat tajam sekitar 35 persen. Semua ini merupakan indikator bahwa perekonomian Indonesia benar-benar dalam keadaan prima. Dalam kondisi ini pula lah, Perseroan mencatat kinerja yang cukup membanggakan. Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 356 miliar, meningkat 5% dari Rp 337 miliar tahun sebelumnya, dan laba bersih sebesar Rp 155 miliar, melambung 109% dari Rp 74 miliar. Pengembangan mega proyek Perseroan, Ciputra World Jakarta, telah kembali berjalan dengan kapasitas penuh setelah melambat di 2009 sebagai bagian dari strategi Perseroan mengantisipasi imbas krisis keuangan global. Pada saat laporan tahunan ini diterbitkan mega proyek ini sudah mencapai lantai 9 untuk mal, lantai 9 untuk Raffles Tower, lantai 14 untuk perkantoran, serta lantai 15 untuk apartemen myHome serta Ascott Serviced Residences. Kami, Dewan Komisaris, yakin benar bahwa Direksi dengan segala kemampuannya yang sudah terbukti akan mampu mengelola proses konstruksi sehingga proyek dapat dirampungkan sesuai dengan jadwal yang telah diumumkan.

Esteemed Shareholders, I believe it would not be amiss for me to say that we should be thankful that 2010 was an outstanding year not only for the Company but also for the property sector and the nation. Armed with the cooperation of the entire management and employees of PT Ciputra Property Tbk., the Company was able to return working at full capacity on Ciputra World Jakarta after implementing a wait and see strategy the previous year. All this was made possible by the conducive condition of the domestic economy in line with the the recovery of the global economy, despite having the European Sovereign Debt Crisis that began unfolding early in the year in the backdrop. The foreign media touted the Indonesian Stock Exchange as the best performing bourse, foreign exchange reserves grew more than 46 percent, the rupiah strengthened by 4 percent, the cumulative value of exports increased sharply to around 35 percent. All are indicators that the Indonesian economy is indeed in prime condition. And it was also in this condition that the Company delivered a sterling performance. In 2010, the Company booked revenues totalling Rp 356 billion, up 5% from Rp 337 billion the previous year, and a net profit of Rp 155 billion, soaring 109% from Rp 74 billion.

Dr. (HC) Ir. Ciputra Komisaris Utama . President Commisoner

The development of the Companys mega project, Ciputra World Jakarta, has returned to running at full capacity after slowing down in 2009 as part of the Companys strategy in anticipating the impact of the global financial crisis. As of the publication of this report, this mega project has reached the 9th floor of the mall, the 9th floor of the Raffles Tower, the14th floor of the office tower, and the 15th floor of the myHome apartments and Ascott Serviced Residences. We, the Board of Commissioners, are genuinely convinced that the Board of Directors with its proven ability will be able to manage the construction process so that the projects are completed ontime in compliance with the publicised schedule.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Sambutan Dewan Komisaris . Messages from the Board of Commisioners

Dewan Komisaris . Board of Commisioners

Sebagai pendukung gerakan Go Green, Perseroan pun berupaya untuk menerapkan konsep bangunan hijau dalam pengembangan proyek Ciputra World Jakarta (CWJ). Guna memenuhi salah satu aspek Greenship, perangkat penilaian khusus Indonesia yang disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), Perseroan antara lain menggunakan kaca double glazed, lift yang dilengkapi destination control, dan eskalator dengan pengatur kecepatan. Penggunaan tersebut meningkatkan efisiensi energi yang akan membawa manfaat bagi CWJ dan para penyewa/penghuni di kemudian hari. Berkat upaya ini Perseroan berhasil meraih sertifikasi Gold Standard Green Building dari GBCI. Standar emas berarti CWJ dinyatakan sangat green. Dari segi tata kelola perusahaan, kami mengapresiasi konsistensi Direksi dalam pengembangan Enterprise Wide Risk Management dalam berbagai kegiatan Perseroan. Direksi menunjuk Beca Carter Hollings & Ferner Overseas Ltd. di tahun 2010, untuk melakukan audit keselamatan terhadap peralatan dan bagian bangunan yang rawan kebakaran dan kecelakan lainnya di proyek Ciputra World Jakarta. Sementara untuk aset-aset yang sudah beroperasi seperti Mal Ciputra Jakarta dan Semarang, serta Hotel Ciputra Jakarta dan Semarang, Perseroan senantiasa melakukan tinjauan ulang atas daftar risiko atau risk register dalam upaya untuk mengidentifikasi risiko yang sudah ada maupun potensi risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha. Bersama Komite Audit, Dewan Komisaris terus-menerus mengupayakan peningkatan tata kelola perusahaan. Pengawasan dilakukan secara teratur dan konsisten, dan temuan-temuan mengenai operasional Perseroan dicermati secara seksama. Sejumlah laporan yang disampaikan Internal Auditor, External Auditor Purwantono, Suherman & Surja serta Komite Audit kepada Dewan Komisaris, telah kami sampaikan kepada Direksi Perseroan untuk ditindak lanjuti. Namun kami tidak mencatat adanya hal-hal yang perlu diperlakukan secara istimewa. Melangkah ke depan, kami optimis bahwa sektor properti, dan dengan demikian Perseroan, akan terus menunjukkan kinerja yang positif, namun tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gejolak keuangan di panggung internasional yang mau tak mau akan berimbas terhadap perekonomian nasional. Akhir kata, perkenankan saya, atas nama Dewan Komisaris, untuk mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi serta seluruh jajaran manajemen Perseroan untuk kinerja yang sangat baik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada segenap pemangku kepentingan yang meliputi para pemegang saham, mitra usaha serta seluruh karyawan untuk kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan. Dewan Komisaris meyakini bahwa dengan komitmen dan kerja keras Direksi serta dukungan dan kepercayaan lebih lanjut para pemangku kepentingan, Perseroan akan mampu untuk lebih berjaya di tahun-tahun berikut.

As a proponent of the Go Green movement, the Company also strives to implement the green building concept in the development of Ciputra World Jakarta (CWJ). In order to meet the requirements of an aspect Greenship, an Indonesia-specific assessment tools developed by Green Building Council Indonesia (GBCI), the Company, among others, installed double glazed glass, elevators equipped with destination control and escalators with speed control. Their usage improves energy efficiency that will benefit CWJ and its tenants / occupants in the future. The Company was awarded a Gold Standard Green Building certification by GBCI for its efforts. The gold standard denotes that CWJ is deemed to be very green. In terms of corporate governance, we appreciate the Board of Directors consistency in developing Enterprise Wide Risk Management in the Companys various activities. The Board appointed Beca Carter Hollings & Ferner Overseas Ltd. in 2010, to conduct safety audits on equipment and parts of buildings that are prone to fire and other accidents at Ciputra World Jakarta. As for assets that are already operating such as Ciputra Mall and Hotel at Jakarta and Semarang, the Company constantly reviews its risk register in order to identify existing risks and the potential risks that may arise in running the business.

DEWAN KOMISARIS
Board of Commisioners

Pendiri dan Pimpinan Grup Ciputra sejak 1981. Juga Pendiri dan menjabat sebagai Komisaris di PT Pembangunan Jaya dan PT Metropolitan Development Tbk. masing-masing sejak tahun1961 dan 1971. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1995, PT Jaya Real Property Tbk sejak tahun 1995, PT Ciputra Development Tbk. sejak tahun 2002 dan PT Ciputra Surya Tbk. sejak tahun 1990. Pendiri dan Presiden pertama Asosiasi Real Estate Indonesia (REI). Turut mendirikan Asosiasi Insinyur Arsitek Indonesia, Asia Pacific Real Estate Foundation (APREF) dan International Federation of Real Estate Associations (FIABCI), selain pernah menjabat sebagai Presiden di dua organisasi yang disebut terakhir. Di samping itu juga mendirikan dan menjabat sebagai Ketua Jaya Raya Foundation, Ketua Umum Yayasan Prasetya Mulya, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Yayasan untuk Bangsa (AYUB), dan sebagai Ketua Badan Penasehat Yayasan Tarumanagara. Memegang gelar Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa bidang teknik dari Universitas Tarumanagara, Jakarta.

The Board of Commissioners, in concert with the Audit Committee, continually strives to improve corporate governance. Oversight is implemented regularly and consistently, and the findings on the Company's operations thoroughly examined. We have passed along the reports submitted by the Internal Auditors, External Auditors Purwantono, Suherman & Surja and the Audit Committee to the Board of Commissioners to the Companys Board of Directors for further action. We did not note, however, the existence of matters that need to be especially handled. Moving forward, we are optimistic that the property sector, and thus the Company, will continue to show positive results, but will remain vigilant against the possibilities of financial upheavals on the international stage which will inevitably have an impact on the nations economy. In closing, allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to say thank you and extend our highest appreciation to the Directors as well as the entire management of the Company for a most excellent performance. We also extend our thanks to all stakeholders that comprise our shareholders, business partners and all employees for the trust and support they have given the Company. The Board of Commissioners believes that with the Board of Directors commitment and hard work as well as the continued support and trust of the stakeholders, the Company will be able to achieve even more in the years to come.

Founder and Chairman of Ciputra Group since 1981. Also Founder and Commissioner of PT Pembangunan Jaya and PT Metropolitan Development Tbk. since 1961 and 1971, respectively. President Commissioner of the Company since 1995, PT Jaya Real Property Tbk since 1995, PT Ciputra Development Tbk. since 2002 and PT Ciputra Surya Tbk. since 1990. Founder and first President of Real Estate Indonesia (REI). Cofounded the Indonesian Association of Engineers and Architects, the Asia Pacific Real Estate Foundation (APREF) and the International Federation of Real Estate Associations (FIABCI), and served as President in the latter two mentioned organization. Also founded and serves as Chairman of the Jaya Raya Foundation, Chairman of the Prasetya Mulya Foundation, Chairman of the Board of Trustees for the Indonesian Association of Christian Charity Foundations (AYUB), and as Chairman of the Board of Advisors for the Tarumanagara Foundation. Holds an Architecture degree from the Bandung Institute of Technology (ITB). Holds an honorary doctorate degree in engineering from Tarumanagara University.
PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Dr. (HC) Ir. Ciputra Komisaris Utama . President Commissioner

Dr. (HC) Ir. Ciputra Komisaris Utama President Commissioner

Dewan Komisaris . Board of Commisioners

Dewan Komisaris . Board of Commisioners

Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994. Selain itu juga sebagai Komisaris di PT Ciputra Development Tbk sejak tahun 1984. Aktif dalam berbagai organisasi bisnis maupun lingkungan sosial, salah satunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina di Yayasan Pendidikan Ir. Ciputra (YPIC). Lulusan Sekolah Farmasi Surabaya. Commissioner of the Company since 1994. Also Commisoner of PT Ciputra Development Tbk since 1984. Active in various business and social organizations, among others as Vice Chairman of the Board of Trustees for the Ir. Ciputra Education Foundation (YPIC). A graduate of the Surabaya School of Pharmacy. Selain itu juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Swadharma Kerry Satya, Komisaris PT Damai Indah Golf dan anggota Badan Pengawas Perbankan Indonesia. Saat ini menjadi dosen di beberapa universitas, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Manado (Unima) dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), gelar Master of Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat, gelar Master of Business Administration dari Boston University, Amerika Serikat, dan gelar Doktor di bidang ekonomi dari UGM.

Independent Commissioner and Chairman of the Companys Audit Committee since 2007. Also Chief Commissioner of PT Swadharma Kerry Satya, Commissioner of PT Damai Indah Golf and member of the Indonesian Banking Regulatory Body. Lecturer at various universities, including Gadjah Mada University (UGM), Bogor Insitute of Agriculture (IPB), Manado State University (Unima) and Indonesian Banking Development Institute (LPPI). Holds a bachelors degree in Economics from Gadjah Mada University (UGM), a Master of Public Administration from Harvard University, United States, a Master of Business Administration from Boston University, United States, and a doctorate degree in Economics from UGM.

Dian Sumeler Komisaris . Commissioner

Widigdo Sukarman Komisaris Independen . Independent Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994. Selain itu juga menjabat sebagai Komisaris di PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 1995. Aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan melalui Yayasan Pendidikan Ir. Ciputra (YPIC). Memegang gelar Sarjana Teknik Industri dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Commissioner of the Company since 1994. Also Commissioner of PT Ciputra Surya Tbk since 1995. Active in various social and education actvities through the Ir. Ciputra Educational Foundation (YPIC). Holds a Bachelor degree in Industrial Engineering from the University of Southern California, Los Angeles, United States.

Menjabat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2007. Saat ini juga menjadi anggota pada beberapa organisasi sosial di bawah naungan Keuskupan Agung Jakarta, Wakil Ketua Umum Forum Rumah Yatim Piatu Indonesia, Staf Khusus dan Kepala Biro Lembaga Daya Dharma, dan anggota Penguji Nasional untuk Sekolah Kejuruan pada Departemen Pendidikan Nasional. Memegang gelar Sarjana Pekerja Sosial dari STPS Widuri, Jakarta, dan Magister Pekerjaan Sosial dari Asian Social Institute, Manila, Filipina.

Independent Commissioner member of the Companys Committee since 2007.

and Audit

Member of various organizations under the Jakarta Archdiocese, Vice Chairman of the Indonesian Forum for Orphanages, Special Staff and Bureau Head of the Daya Dharma Society, and National Examiner for Vocational Schools at the Ministry of National Education. Holds a bachelors degree in Social Work from Widuri Institute of Social Work (STPS), Jakarta, and a Masters degree in Social Work from the Asian Social Institute, Manila, the Philippines.

Sandra Hendharto Komisaris . Commissioner

Thomas Bambang Komisaris Independen . Independent Commissioner

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Laporan Direksi . Directors Report

Laporan Direksi . Directors Report

10

LAPORAN DIREKSI

Directors Report

Pemegang Saham yang Terhormat, Ketika dunia belum sepenuhnya pulih dari imbas Krisis Keuangan Global yang diakibatkan oleh Krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat, kita kembali disentak oleh krisis keuangan baru yang diakibatkan oleh krisis hutang di Eropa. Namun Indonesia bisa dikatakan tidak terimbas sama sekali oleh krisis tersebut. Sebaliknya, perekenomian tanah air justru menunjukkan indikator-indikator ekonomi yang cenderung semakin kuat. Hingga akhir semester pertama 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,8 persen, nilai tukar rata-rata mencapai Rp 9.193 per dollar AS, inflasi relatif terkendali di tingkat 5,05 persen, nilai kumulatif ekspor mencapai 157,8 miliar dolar AS, dan cadangan devisa meningkat menjadi 96,2 miliar dolar AS. Kinerja pasar properti juga mencatat peningkatan sepanjang tahun 2010 seperti yang diperlihatkan sejumlah indikator seperti: aktivitas konstruksi yang lebih dinamis, bertambahnya proyek baru yang masuk ke pasar, meningkatnya transaksi penyewaan dan penjualan di hampir semua sub-sektor properti, pergerakan positif rata-rata tingkat hunian dan penjualan, serta meningkatnya harga sewa dan harga jual. Rata-rata tingkat hunian perkantoran di Kawasan Niaga Terpadu (CBD) meningkat mencapai 87,8 persen dibarengi perbaikan dalam service charge. Kendati pasar ritel sewa diwarnai persaingan ketat dengan para pemilik berlomba menawarkan paket-paket sewa menarik, tetapi rata-rata tingkat hunian tetap mencapai 91,7 persen. Rata-rata tingkat hunian hotel bintang 4 dan 5 sudah semakin dekat dengan tingkat pra-krisis, yaitu 65,2 dan 56,5 persen, dengan tamu mancanegara yang didominasi tamu dari Malaysia, Singapura dan Cina. Apartemen sewa juga mengalami peningkatan, terutama apartemen servis dengan rata-rata tingkat hunian yang naik 8,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 83,8 persen. Sementara tingkat penjualan kumulatif kondominium atas pasokan yang ada naik 0,6 persen menjadi 98,0 persen di paruh kedua 2010. Mayoritas penjualan tersebut adalah untuk proyek-proyek yang baru saja rampung yang ditujukan kepada kelas menengah ke atas. Dengan demikian, kinerja positif Perseroan di tahun 2010, selain merupakan hasil kerja keras manajemen serta segenap karyawan Perseroan, juga merupakan buah dari kondisi perekonomian dalam negeri yang sehat. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 356 miliar di 2010, naik Rp 18 miliar atau 5 persen dibandingkan Rp 337 miliar tahun sebelumnya. Sama halnya dengan laba kotor yang meningkat 5 persen dari Rp 210 miliar menjadi Rp 221 miliar. Sementara laba usaha menurun 3 persen menjadi Rp 109 miliar dari Rp 111 miliar sehubungan dengan adanya peningkatan beban usaha. Laba bersih meningkat tajam sebesar 109 persen dari Rp 74 miliar di 2009 menjadi Rp 155 miliar.

Honored Shareholders, When the world has not fully recovered from the ravages of the Global Financial Crisis which grew out of the US Subprime Mortgage Crisis, we were once again aghast with the looming of a new financial crisis rooted in the European debt crisis. Indonesia, however, was largely spared from its adverse effects. On the contrary, the nations economy instead showed economic indicators that tend to grow stronger. At the close of the first half of 2010, Indonesias economy has grown by 5.8 percent, foreign exchange rate reached Rp 9,193 to the US dollar, inflation relatively controlled at the 5.05 percent level, cumulative export reached US$ 157,8 billion, and foreign exchange reserves grew to US$ 96,2 billion. The performance of the property market also recorded improvements throughout 2010 as shown by a number of indicators such as: more dynamic construction activities, the addition of new projects into the market, the increase in leasing and sales transactions in virtually all the property sub-sectors, the positive trend of average occupancy rates and sales, as well as the increases in rental rates and selling prices. Average occupancy rate of offices in the Central Business District (CBD) rose to 87.8 percent coupled with an improvement in service charges. Although the rental retail market was characterized by fierce competition with owners offer each other with attractive rental package offers, the average occupancy rate still reached 91.7 percent. Average occupancy rates for 4 and 5-star hotels grew even closer to pre-crisis levels, namely 65.2 and 56.5 percent, with foreign arrivals dominated by guests from Malaysia, Singapore and China. Rental Apartments also experienced an increase, primarily serviced apartments with an average occupancy rate that grew by 8.9 percent over the previous years 83.8 percent. Meanwhile, cumulative sales level for existing condominiums supply rose by 0.6 percent to 98.0 percent in the second half of 2010. The majority of these sales was for recently completed projects, targetted to the middle-to-upper class. Hence, the Companys positive performance in 2010, in addition to being attributed to the hard work of the Companys entire management and employees, was also the fruition of a robust domestic economy. The Company booked revenues of Rp 356 billion in 2010, up Rp 18 billion or 5 per cent from Rp 337 billion the previous year. Similarly, gross profit increased 5 percent from Rp 210 billion to Rp 221 billion. While operating income declined 3 percent to Rp 109 billion from Rp 111 billion due to an increase in operating expenses. Net profit soared by 109 percent from Rp 74 billion in 2009 to Rp 155 billion.

Tampak luar Galeri Marketing Ciputra World Exterior of Ciputra World Marketing Gallery

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

11

Laporan Direksi . Directors Report

Laporan Direksi . Directors Report

12

Secara keseluruhan kinerja Perseroan dipacu oleh kinerja unit-unit usahanya: Mal Ciputra Jakarta, Mal Ciputra Semarang, Hotel Ciputra Jakarta serta Hotel Ciputra Semarang, yang tumbuh stabil dari tahun ke tahun. Sedangkan Somerset Grand Citra Jakarta tidak dikonsolidasikan karena kepemilikan Perseroan yang hanya 39,9 persen. Seperti tahun sebelumnya penjualan Apartemen myHome, yang merupakan bagian dari proyek superblok Ciputra World Jakarta, pun memberi kontribusi yang lebih signifikan di 2010 dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar 6 persen. Selain itu, pendapatan non operasional seperti pendapatan bunga dan keuntungan modal dari penjualan investasi jangka pendek di obligasi juga memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp 75,4 miliar dan Rp 3,5 miliar. Jika di 2009 terdapat kerugian kurs yang signifikan, di 2010 kerugian kurs menurun tajam sebesar Rp 50,3 miliar atau 69,7 persen. Mal dan Hotel Ciputra Jakarta, melalui anak perusahaan PT Ciputra Sentra, mengkontribusikan pendapatan sebesar Rp 227 miliar di 2010. Sementara Mal dan Hotel Ciputra Semarang, melalui PT Ciputra Semarang, telah mencatat pendapatan sebesar Rp 105,6 miliar. Sedangkan Apartemen myHome yang mulai diluncurkan pada tahun 2008, membukukan penjualan sebesar Rp 22,8 miliar di 2010. Peningkatan pendapatan Perseroan terjadi dengan dukungan tingkat hunian Hotel dan Mal Ciputra, baik di Jakarta maupun Semarang, yang tercatat lebih tinggi dari rata-rata pasar. Tingkat Hunian Rata-rata Hotel Ciputra Jakarta dan Semarang masing-masing adalah 75 persen dan 73 persen. Sementara Tingkat Hunian Rata-rata Mal Ciputra Jakarta dan Semarang masingmasing adalah 94 persen dan 99 persen. Dan Somerset Grand Citra memiliki tingkat hunian sebesar 78 persen, naik drastis dari tahun lalu yakni 61 persen. Dengan adanya peningkatan laba bersih yang cukup fenomenal ini, atas nama segenap jajaran manajemen, saya benar bangga untuk dapat melaporkan kepada para Pemegang Saham bahwa Perseroan akan mengajukan usulan pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba bersih. Di 2010, Perseroan juga telah mengeksekusi sepenuhnya perjanjian untuk membeli saham NSL Properties Pte. Ltd. di PT Ciputra Adigraha (CAG) sebanyak 19 juta lembar saham yang bernilai USD 3,8 juta. Akuisisi 9,5 juta saham sudah dilakukan di 2009, dan sisanya dibeli tahun 2010 tanpa menunggu 2013 seperti yang awal direncanakan. Perseroan telah melunasi akusisi tersebut kepada NSL Properties Pte. Ltd. di bulan Agustus 2010. Dengan demikian kepemilikan saham Perseroan di CAG, hingga akhir tahun 2010, telah meningkat menjadi 98,33% dibandingkan 94,63% tahun sebelumnya. Sisa dana IPO Perseroan di 2007 masih akan digunakan secara bertahap sesuai dengan kemajuan pembangunan proyek Ciputra World Jakarta (CWJ) oleh anak perusahaan, PT Ciputra Adigraha. Namun demikian ada rencana untuk mendapatkan dana segar untuk menyelesaikan proyek yang hingga kini didanai sepenuhnya oleh kas internal yang terdiri sisa dana IPO dan hasil penjualan Apartemen myHome. Perseroan memilih pinjaman bank ketimbang obligasi dan rencananya akan mulai dilakukan di akhir 2011 nanti.

The Companys overall performance was driven by the performance of its business units: Ciputra Mall Jakarta, Ciputra Mall Semarang, Ciputra Hotel Jakarta as well as Ciputra Hotel Semarang, which grew steadily from year to year. Somerset Grand Citra Jakarta, meanwhile, was not consolidated due to the Companys ownership of only 39.9 percent. As in the previous year sales of myHome Apartment, which is part of the Ciputra World Jakarta superblock project, also contributed significantly more in 2010 than the previous year, at 6 percent. Additionally, non-operating income such as interest income and capital gains from sales of short-term investments in bonds also contributed Rp 75 billion and Rp 3.5 billion. If in 2009, there were significant losses on foreign exchange, loss on foreign exchange declined by Rp 50.3 billion or 69.7 percent in 2010. Ciputra Mall and Hotel Jakarta, by way of subsidiary PT Ciputra Sentra, contributed revenues amounting to Rp 227 billion in 2010. While Ciputra Mall and Hotel Semarang, through PT Ciputra Semarang, recorded revenues totalling Rp 105.6 billion. Whereas myHome Apartment that was first launched in 2008 booked revenues amounting to Rp 22.8 billion in 2010. The Company's revenues grew with the support of the occupancy rates of Ciputra Hotel and Mall, both in Jakarta and Semarang, which were posted higher than the market average. The Average Occupancy Rates of Ciputra Hotel Jakarta and Semarang, were 75 percent and 73 percent respectively. While the Average Occupancy Rates of Ciputra Mall Jakarta and Semarang, were 94 percent and 99 percent, respectively. And Somerset Grand Citra had an occupancy rate of 78 percent, soaring over the previous years 61 percent. With this quite phenomenal increase in net profit in mind, on behalf of the entire management, I am truly honored to be able to report to our shareholders that the Company will propose the disbursement of dividends amounting to 30 percent of net income. The Company fully executed the agreement to purchase 19 million shares in PT Ciputra Adigraha (CAG) from NSL Properties Pte. Ltd. valued at USD 3.8 million in 2010. The acquisition of 9.5 million shares was made in 2009, and the rest was purchased in 2010 instead of in 2013 as originally planned. The Company fully paid NSL Properties Pte. Ltd. for the acquisition in August 2010. Thus the Company's shareholding in CAG, as of the end 2010, increased to 98.33% compared to 94.63% the previous year. The remaining proceeds from the 2007 IPO will still be used gradually in accordance with the progress made on the Ciputra World Jakarta project by the Companys subsidiary, PT Ciputra Adigraha. Nonetheless, there are plans to acquire fresh funds to complete the project, which entirely funded by internal cash sourced from the remaining IPO proceeds and the collection of myHome Apartment. The Company has chosen to resort to bank loans rather than bonds issuance and plans to execute by the end of 2011.

Total aset Perseroan per 31 Desember 2010 naik sebesar 4,7 persen menjadi Rp 3.823 miliar. Perseroan juga tidak memiliki hutang bank. Selain itu tercatat pula, hingga akhir tahun 2010 nilai ekuitas Perusahaan telah mencapai Rp 3.480,2 miliar atau naik 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan juga memiliki neraca yang sangat sehat, selain karena tidak adanya pinjaman bank, juga adanya dana kas dan setara kas, serta investasi jangka pendek sebesar Rp 1.300 miliar. Di samping kinerja unit-unit usahanya sepanjang tahun 2010, Perseroan tetap memusatkan perhatiannya kepada kemajuan pembangunan proyek CWJ yang sempat sengaja diperlambat tahun sebelumnya. Seiring dengan proses pembangunan yang telah kembali berjalan dengan kapasitas penuh proyek CWJ telah mencapai 32,51 persen. Apartemen myHome pun mulai kembali dipasarkan di triwulan-3 tahun 2010 setelah sempat dihentikan sementara di 2009 karena menunggu kondisi pasar yang lebih kondusif. Dari segi ekspansi usaha, Perseroan akan mengembangkan proyek baru di Kaveling 11 yang luasnya 3,1 hektar dan terletak di sisi yang sama di Jl. Prof. Dr. Satrio dengan proyek CWJ. Di lahan yang kini sebagian dimanfaatkan untuk lokasi Galeri marketing CWJ akan dibangun 2 menara residensial untuk tahap pertama. Proyek ini akan dijalankan walaupun CWJ masih ini progress karena Perseroan menganggap perlu untuk memanfaatkan momentum perbaikan sektor properti seiring dengan upayanya untuk terus tumbuh dengan mengembangkan land bank yang dimilikinya. Selain itu, kami juga terbuka untuk menjajaki kemung-kinan bekerjasama dengan pemilik lahan di wilayah Jakarta Raya dalam suatu skema usaha bersama atau membeli putus lahan yang kami anggap sesuai. Akhir kata, atas nama Dewan Direksi dan seluruh jajaran manajemen, perkenankan saya untuk menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap karyawan kami, yang tanpa profesionalisme dan kerja kerasnya Perseroan tak mungkin mencapai prestasinya di 2010. Saya juga mengucapkan terima kasih setulustulusnya kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberi pengarahan dan masukan berharga dalam mengelola usaha Perseroan. Dan yang terakhir, namun terpenting, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para Pemegang Saham, mitra usaha, pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaannya yang sangat luar biasa kepada Perseroan. Semoga dengan berlanjutnya kepercayaan ini serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami akan tetap mampu memberikan yang terbaik dan mewujudkan target serta rencana Perseroan di masa mendatang.

The Companys total assets as of 31 December 2010 increased by 4.7 percent to Rp 3,823 billion. The Company also has no bank loans. Moreover, the Companys equity was recorded at Rp 3,480.2 billion as of 31 December 2010, or up 5.1 percent over the previous year. The Company also has a very robust balance sheet, due to the absence of loans as well as cash and cash equivalents plus short term investments totalling Rp 1,300 billion. In addition to the performance of its business units throughout 2010, the Company remains focused on the progress of the CWJ project development which was purposely decelerated the previous year. In line with the resumption of development to full capacity, the CWJ project has reached 32.51 percent completion. The sales of myHome Apartment was resumed in the 3rd quarter of 2010 after being suspended in 2009 pending more favorable market conditions. In terms of business expansion, the Company will develop a new project on Lot 11 which is 3.1 hectares in area and located on the same side as the CWJ project on Jl. Prof. Dr. Satrio. On the land that is now partially utilized by the CWJ Marketing Gallery two residential towers will be built in the initial phase. The project will be carried out even with CWJ still in progress as the Company deems it urgent to ride on the momentum of the improving property sector in line with its efforts to maintain growth by deve-loping its landbank. Moreover, we are also open to exploring the possibilities of working with land owners in the Greater Jakarta area in joint venture schemes or buy land deemed appropriate outright.

In closing, on behalf of the Board of Directors and the entire management, allow me to express our highest appreciation to all our employees, without whose professionalism and hard work the Company could not have made its achievements in 2010. I would also like to very sincerely thank the Board of Commissioners who without fail gave its valuable guidance and inputs on managing the Company. And last, but most importantly, I would like to express my heartfelt gratitude to the Shareholders, business partners, customers and other stakeholders for their extraordinary trust in the Company. Hopefully with this continued trust and by the grace of God Almighty we will be able to continue delivering the best and actualize the Company's targets and plansin the future.

Candra Ciputra Direktur Utama . President Director

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

13

Dewan Direksi . Board of Directors

Dewan Direksi . Board of Directors

14

DEWAN DIREKSI
Board of Directors

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1994. Juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk. sejak tahun 2002, Direktur PT Ciputra Surya Tbk. sejak tahun 1990 dan Wakil Komisaris Utama PT Metrodata Electronics Tbk. sejak tahun 2003 . Memegang gelar sarjana di bidang keuangan dari University of San Francisco, San Francisco, Amerika Serikat, dan gelar Master of Business Administration di bidang keuangan dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat.

President Director of the Company since 1994. Also President Director of PT Ciputra Development Tbk. since 2002, Director of PT Ciputra Surya Tbk. since 1990 dan Deputy Chief Commissioner of PT Metrodata Electronics Tbk. since 2003. Holds a Bachelor in Finance from University of San Francisco, San Francisco, United States, and a Master of Business Administration in finance from Golden Gate University, San Francisco, United States.

Candra Ciputra Direktur Utama . President Director

Artist Impression Ciputra World Jakarta Artist Impression of Ciputra World Jakarta

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

15

Dewan Direksi . Board of Directors

Dewan Direksi . Board of Directors

16

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 1994-2005. Menjabat sebagai Direktur PT Ciputra Development Tbk sejak tahun 2000 dan PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 1996, dan juga sebagai Presiden INTA (International Urban Development Association) periode 20092010. Memegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Plymouth Polytechnic, Plymouth, Inggris dan gelar Master of Business Administration dari Institut Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta.

Director of the Company since 2005. Previously served as Commissioner of the Company from 1994 until 2005. Director of PT Ciputra Development Tbk. since 2000 and PT Ciputra Surya Tbk. since 1996, and President of the International Urban Development Association (INTA) for the 2009-2010 period. Holds a Bachelor of Science in Civil Engineering from Plymouth Polytechnic, Plymouth, England and a Master of Business Administration from Prasetya Mulya Institute of Management, Jakarta. Budiarsa Sastrawinata Direktur . Director

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1994. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk. sejak tahun 1990 dan Wakil Ketua Komite Infrastruktur, Properti dan Perhubungan di Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sejak tahun 2005. Menjabat sebagai Direktur PT Ciputra Development Tbk sejak tahun 1990. Memegang gelar Sarjana Arsitektur dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat, dan gelar Master of Business Administration di bidang keuangan dan real estat dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat. Harun Hajadi Direktur . Director

Director of The Company since 1994. Also President Director of PT Ciputra Surya Tbk. since 1990 and Vice Chairman of the Infrastructure, Property and Transportation Committee at the Indonesia Public Listed Companies Association (AEI) since 2005. Director of PT Ciputra Development Tbk. since 1990. Holds a Bachelor of Arts in Architecture from University of California, Berkeley, United States, and a Master of Business Administration in finance and real estate from University of Southern California, Los Angeles, United States.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 19942007. Menjabat sebagai Direktur PT Ciputra Development Tbk sejak tahun 1993 dan PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 2002. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di Century 21 yang bergerak di bidang brokerage property. Memegang gelar Bachelor of Commerce dari University of Auckland, New Zealand, dan gelar Master of Business Administration dari Claremont Graduate School, Los Angeles, Amerika Serikat.

Director of the Company since 2007. Previously served as Commissioner of the Company from 1994 until 2007. Director of PT Ciputra Development Tbk.since 1993 and PT Ciputra Surya Tbk. since 2002. Also Managing Director of Century 21, a company that moves in the field of property brokerage. Holds a Bachelor of Commerce from University of Auckland, New Zealand, and a Master of Business Administration from Claremont Graduate School, Los Angeles, United States.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2007. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan dari tahun 1994-1996, dan sebagai Komisaris dari tahun 1996-2007. Menjabat sebagai Direktur PT. Ciputra Development Tbk sejak tahun 2001 dan PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 2002. Memegang gelar Sarjana Keuangan dari University of San Fransisco, Amerika Serikat, dan gelar Master of Business Administration dalam bidang keuangan dan real estat dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat. Junita Ciputra Direktur . Director

Director of the Company since 2007. Previously served as Director of the Company from 1994 until 1996, and as Commissioner from 1996 until 2007. Director of Pt Ciputra Development Tbk. since 2001 and PT Ciputra Surya Tbk. since 2002. Holds a Bachelor of Arts in Architecture from University of California, Berkeley, United States, and a Master of Business Administration in finance and real estate from University of Southern California, Los Angeles, United States.

Rina Ciputra Sastrawinata Direktur . Director

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

17

Dewan Direksi . Board of Directors

Dewan Direksi . Board of Directors

18

Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur PT Ciputra Development Tbk dan PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 1990. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Ciputra Semarang, Anak Perusahaan Perseroan, dan sebagai Direktur pada beberapa perusahaan afiliasi lainnya. Memegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari San Fransisco State University, Amerika Serikat. Cakra Ciputra Direktur . Director

Director of the Company since 1994. Also President Director of PT Ciputra Semarang, the Companys subsidiary, and Director at several other affiliated companies. Concurrently Managing Director of PT Ciputra Semarang, a Subsidiary of the Company and Director in other affiliated companies. Holds a Bachelor of Science in Civil Engineering from San Fransisco State University, United States.

Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2005. Bergabung dengan Ciputra Group pada tahun 1990, dan sempat menjabat sebagai Corporate Secretary dan kemudian sebagai Direktur PT Ciputra Development Tbk. Sempat meninggalkan Group pada tahun 2000-2005. Saat ini juga menjabat sebagai Ketua REI Bidang Kompartemen Pertokoan untuk DKI Jakarta. Memegang gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan dan gelar Master of Business Administration dari Institut Manajemen Prasetya Mulya.

Unaffiliated Director of the Company since 2005. Joined the Ciputra Group in 1990, and served as Corporate Secretary and then Director of PT Ciputra Development Tbk. Worked outside the Group from 2000 until 2005. Also REI Head of Shopping Complexes Compartment for the Jakarta Special Capital Region. Holds a Civil Engineering degree from Parahyangan Catholic University and a Master of Business Administration from Prasetya Mulya Insititute of Management.

Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2008. Bergabung dengan Ciputra Group pada tahun 1989 dan menangani berbagai proyek perumahan mulai dari CitraGarden City, Jakarta; CitraRaya, Tangerang; hingga Ciputra Hanoi International City, Vietnam. Juga menjabat sebagai Direktur yang fokus menangani pengembangan proyek perumahan di luar pulau Jawa, seperti Citra BukitIndah Balikpapan, Citraland City Samarinda, dan CitraGarden Banjarmasin sejak tahun 2005. Memegang gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan.

Unaffiliated Director of the Company since 2008. Joined Ciputra Group in 1989 and managed various housing projects from CitraGarden City, Jakarta; CitraRaya, Tangerang; to Ciputra Hanoi International City, Vietnam. Also Director dedicated to managing housing projects development outside the island of Java, such as Citra BukitIndah Balikpapan, Citraland City Samarinda, and CitraGarden Banjarmasin since 2005. Holds a Civil Engineering degree from Parahyangan Catholic University.

Artadinata Djangkar Direktur Tidak Terafiliasi/Sekretaris Korporasi Unaffliated Director/Corporate Secretary

Bing Sugiarto Chandra Direktur Tidak Terafiliasi . Unaffliated Director

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

19

Profil Perseroan . Company Profile


Visi & Misi . Vission & Mission

Profil Perseroan . Company Profile


Visi & Misi . Vission & Mission

20

Mengembangkan sebuah grup bisnis properti dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi secara terus menerus dalam menciptakan nilai tambah dalam penyediaan ruang kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat dan para stakeholder. To develop a property business group that is ceaselessly endowed with great innovations and creativity in delivering added value to the provision of better living space and increased prosperity for society and the stakeholders.

M I S S I O N

V I S I O N

Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam bisnis properti dengan mengembangkan pusat bisnis, komunitas dan gaya hidup yang paling unggul, profesional dan menguntungkan sehingga menjadi pilihan utama bagi para konsumen, menjadi tempat kerja yang paling menarik dan menantang bagi para karyawan, menjadi investasi yang paling menguntungkan bagi para pemegang saham dan menjadi berkat yang nyata bagi masyarakat dan tanah air.

To be the best and at the cutting-edge in the property business through the development of the best, most professional and most profitable business, community and lifestyle centers and hence become the first choice of consu-mers, the most attractive and challenging workplace for employees,

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

21

Profil Perseroan . Company Profile


Struktur Perseroan . Company Structure

Sekilas Perseroan . The Company in brief

Profil Perseroan . Company Profile

22

PROFIL PERSEROAN
Company Profile

Ciputra Development Tbk.

Public

54.72%

Ciputra Property Tbk.

45.28%

Perseroan didirikan pada tanggal 22 Desember 1994 di Jakarta dengan nama awal PT Citraland Property. Pada tanggal 5 Maret 1997 nama Perseroan berubah menjadi PT Ciputra Property, dan pada tanggal 7 November 2007 mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta (saat ini Bursa Efek Indonesia) dengan melepas saham ke publik sebesar 49%.
70%

The Company was incorporated on 22 December 1994 in Jakarta with the initial name of PT Citraland Property. On 5 March 1997 the Company was renamed PT Ciputra Property, and on 7 November 2007 listed for the first time in the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesian Stock Exchange) with the release of 49% of its shares to the public. The Company has determined early on the market niche that it wished to cultivate, that niche being commercial property. It now numbers among the biggest developers of mixed-use commercial properties in Indonesia as well as owns and operates five commercial property business units, namely: Ciputra Mall and Hotel in Jakarta and Semarang, and is building Ciputra World Jakarta, located on Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 3 and 5, in the heart of the South Jakarta Golden Triangle. The Companys total assets as of 31 December, 2010 amounted to Rp 3,823 billion. The Company's is now focused on its iconic project, Ciputra World Jakarta. After construction had been slowed down as a result of the global financial crisis, the project is now back to being developed at full capacity. The superblock will consist of a mall with retail space covering an area of 126 thousand square meters, office space covering an area of 66 thousand square meters, 88 units of luxury apartments, a hotel with 171 suites, 136 condominiums, and 170 units of serviced apartments. In addition, an art museum and an auditorium with a capacity of 1,200 seats will also be a part of this superblock. The Company will remain true to its commitment and dedication to continue being the leader and the best in developing residential and office buildings in the city center, which are not only comfortable and safe, but also classy and innovative. More than that, each and every effort by the Company to expand its business will always be accompanied by the clear boundaries set by its code of ethics and code of conduct, as well as management principles that are responsible and environmentally friendly, in order for those efforts to be a true contribution to the people of Indonesia.

66.7%

70%

70%

Buanasarana Sejatiindah

Dimensi Serasi

Kharismaka Pratama

Citra Dimensi Serasi

72.69%

13.04%

99.10%

33.81%

8.76% 2.78%

94.44%

99.71% 2.78%

99.84%

Ciputra Sentra
Ciputra Mall / Hotel Jakarta

Ciputra Semarang
Ciputra Mall / Hotel Semarang

Ciputra Liang Court


Somerset Grand Citra Serviced Residence Jakarta

Ciputra Adigraha
Ciputra World Lot 3&5 Jakarta

Subursejahtera Agungabadi
Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 6 Jakarta

Sarananeka Indahpancar
Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 11 Jakarta

Sejak awal Perseroan sudah menentukan ceruk pasar yang ingin digeluti, yaitu properti komersial. Kini Perseroan merupakan salah satu pengembang mixed-use properti komersial terbesar di Indonesia yang memiliki serta mengoperasikan lima unit usaha properti komersial yaitu Mal dan Hotel Ciputra di Jakarta dan Semarang, serta sedang membangun Ciputra World Jakarta yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3 dan 5, di jantung Segitiga Emas Jakarta Selatan. Jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.823 miliar. Perhatian utama Perseroan kini ditujukan kepada proyek ikonnya, Ciputra World Jakarta. Setelah sempat diperlambat pembangunannya sebagai akibat dari krisis keuangan global, proyek ini sudah kembali dikerjakan dengan kapasitas penuh. Superblok ini akan terdiri dari sebuah mal dengan ruang ritel seluas 126 ribu meter persegi, ruang perkantoran seluas 66 ribu meter persegi, 88 unit apartemen mewah, hotel dengan 171 kamar suite, 136 kondominium, dan 170 unit apartemen servis. Selain itu, sebuah museum karya seni dan sebuah auditorium berkapasitas 1.200 kursi juga akan menjadi bagian dari superblok ini. Perseroan akan senantiasa teguh kepada komitmen dan dedikasinya untuk terus menjadi yang terdepan dan terbaik dalam mengembangkan hunian dan perkantoran di tengah kota, yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga berkelas dan inovatif. Lebih dari itu, segala upaya pengembangan usaha Peseroan akan selalu dibarengi oleh batasan-batasan yang jelas dari kode etik dan kode perilaku yang dipegangnya, serta prinsip pengelolaan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, sehingga senantiasa menjadi kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia .

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

23

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

24

Tampak atas Mal Ciputra Jakarta A Birds eye view of Ciputra Mall and Hotel Jakarta

BIDANG USAHA

Line of Business

Hotel & Mal Ciputra Jakarta


Ciputra Hotel & Mall Jakarta

Hotel Ciputra Jakarta adalah hotel bintang-4 yang termasuk dalam jaringan hotel taraf internasional Swiss-Belhotel International. Lokasinya di Jalan Letjen S. Parman yang strategis, hanya beberapa menit dari pusat kota maupun Bandara Soekarno-Hatta, menjadikannya destinasi yang popular di antara para wisatawan dan usahawan, tidak hanya yang asal nusantara tetapi juga mancanegara. Dan terlebih lagi lokasinya di atas dan merupakan bagian dari Mal Ciputra Jakarta, salah satu mal terbesar di Jakarta dengan pengalaman belanja, kuliner, serta hiburannya yang unik, semakin menambah daya tarik hotel ini. Tamu mempunyai beberapa pilihan tipe kamar dari 333 kamar yang ada, yaitu: Deluxe, Superior Deluxe, Grand Deluxe, Grand Superior Deluxe, Cabana Family Suite, Executive Club, Executive Club Suite, dan Presidential Suite. Untuk kebutuhan rapat ataupun perjamuan, Hotel Ciputra Jakarta juga menawarkan 17 ruang perjamuan berbeda yang mampu menampung dari 10 hingga 1.800 tamu. Pada tahun 2010, Hotel Ciputra Jakarta mencapai Tingkat Hunian Rata-rata 75 persen, di atas Tingkat Hunian Rata-rata pasar dengan angka rata-rata lama menginap 1,92 hari. Tamu hotel didominasi tamu nusantara sepanjang tahun ini, diikuti oleh tamu mancanegara dari Jepang dan negara Asia lainnya, kemudian tamu dari Eropa, Amerika dan negara lainnya.

Hotel Ciputra Jakarta is a 4-star hotel that is part of the Swiss-Belhotel International chain of international hotels. Its strategic location on Jalan Letjen S. Parman, just minutes away from the city centre and Soekarno-Hatta Airport, makes it a popular destination among tourists and business travelers, not only from the country but also abroad. Moreover its location on top as well as being part of Ciputra Mall Jakarta, one of the biggest malls in Jakarta with a unique shopping, food and beverage, and entertainment experience, adds even more to the attraction of this hotel. Guests are afforded a variety of room types out of the 333 available, namely: Deluxe, Superior Deluxe, Grand Deluxe, Grand Superior Deluxe, Cabana Family Suite, Executive Club, Executive Club Suite, dan Presidential Suite. For meeting and banquet needs, Hotel Ciputra Jakarta also offers 17 different banquet rooms that can accomodate anywhere from 10 to 1,800 guests. In 2010, Hotel Ciputra Jakarta achieved an Average Occupancy Rate of 75 percent, higher than the market Average Occupancy with an average length of stay of 1.92 days. Hotel guests are dominated by domestic guests throughout the year, followed by guests from Japan and other Asian couuntries, and then Europe, the US and other countries. Salah satu restorannya yang terkenal di mana pecinta kuliner disuguhi pengalaman gastronomi yang berbeda dikeliling oleh karya-karya pelukis kenamaan Hendra Gunawan, The Gallery Restaurant, akan direnovasi dan mengusung nama baru The Art of Dining di tahun 2011. Sementara, renovasi kamar hotel secara keseluruhan dan executive lounge yang dimulai tahun 2009 akan selesai seluruhnya di tahun 2011. Mal Ciputra Jakarta mencatat Tingkat Hunian Rata-rata sebesar 94 persen pada tahun 2010, lebih tinggi dari rata-rata di Jakarta sebesar 92 persen. Dengan total area yang disewakan seluas 43,115 m dan terbagi antara 313 toko dan 60 restoran berkualitas, mal ini dikunjungi sekitar 65 ribu-70 ribu orang setiap hari kerja dan antara 70 ribu 80 ribu orang pada akhir pekan dan hari-hari libur. Hal ini disebabkan antara lain oleh tenant mix yang sesuai dengan segmen yang dilayani mal, segmen yang terdiri dari penduduk perumahan kelas menengah ke atas serta para mahasiswa dan dosen dari sejumlah universitas terkemuka yang berada di sekitar mal. Toko-toko utama atau anchor tenants yang termasuk dalam tenant mix tersebut adalah nama-nama yang tak asing lagi seperti Matahari Department Store, Hero Supermarket, Cineplex XXI, Gold's Gym, TB Gramedia, TB Gunung Agung, Playland, Fun City, NAV Karaoke, Restoran Solaria dan Restoran Dcost. Menyusul rampungnya renovasi di lantai 5 mal di tahun 2010, di mana kini berdiri Cineplex 21 yang sudah di-upgrade menjadi Cineplex XXI, ada rencana untuk memperbarui fasad mal. Belanja modal untuk fasad baru ini diperkirakan akan mencapai Rp 36 miliar dengan waktu konstruksi selama 2 tahun. Selain senantiasa berinovasi untuk dapat memenuhi segala kebutuhan belanja dan hiburan pengunjung, Mal Ciputra Jakarta rutin mengadakan acara-acara sepert jumpa fans, pertunjukan kesenian tradisional, pameran foto dan seni, lomba peragaan busana untuk menarik lebih banyak pengunjung ke mal. One of its more popular restaurants where culinary lovers are presented with a different gastronomic experience in the midst of paintings by renowned painter Hendra Gunawan, The Gallery Restaurant, will be renovated and rebranded as The Art of Dining in 2011. Meanwhile, renovations on hotel rooms and the executive lounge begun in 2009 will be fully completed in 2011. Ciputra Mall Jakarta recorded an average occupancy rate of 94 percent in 2010, higher than the Jakarta average of 92 percent. With a total leasable area of 43,115 m2 divided into 313 quality shops and 60 fine restaurants, the mall is visited by approximately 65 thousand to 70 thousand people each weekday and between 70 thousand to 80 thousand people on weekends and holidays. This is attributed to, among others, a tenant mix that matches the segment served by the mall, a segment that consists of residents of middleclass housing estates as well as students and lecturers from leading universities located around the mall. Anchor tenants included in the tenant mix are familiar names like Matahari Department Store, Hero Supermarket, Cineplex XXI, Gold's Gym, Gramedia Bookstore, Gunung Agung Bookstore, Playland, Fun City, NAV Karaoke, Solaria Restaurant and D'cost Restaurant. Following the completion of renovations on the fifth floor of the mal in 2010, where Cineplex 21 that has been upgraded to become Cineplex XXI now stands, there are plans to renew the malls facade. The capital expenditure for the facade is estimated to reach Rp 36 billlion with a construction time of 2 years. In addition to constantly innovating to meet all the shopping and entertainment needs of visitors, Ciputra Mall Jakarta regularly holds events such as celebrity meet and greet, traditional art performances, photo and art exhibitions and, and fashion competitions to attract more visitors to the mall.

Tampak dalam kamar tipe Cabana di Hotel Ciputra Jakarta Interior of Cabana Room at Ciputra Hotel Jakarta

Tampak dalam Dian Ballroom di Hotel Ciputra Jakarta Interior of Dian Ballroom at Ciputra Hotel Jakarta

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

25

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

26

Tampak atas Hotel Ciputra Semarang A Birds eye view of Ciputra Hotel Semarang

Hotel & Mal Ciputra Semarang


Ciputra Hotel & Mall Semarang

Tampak dalam kamar tipe Deluxe di Hotel Ciputra Semarang Interior of Deluxe room at Ciputra Hotel Semarang

Hotel Ciputra Semarang yang berbintang 5 juga termasuk dalam jaringan hotel taraf internasional Swiss-Belhotel International. Lokasinya yang sangat strategis, di tengah kawasan bisnis dan pemerintahan Simpang Lima, dan hanya 15 menit berkendara dari Bandara Ahmad Yani, membuatnya sebagai destinasi pilihan di kota ini. Lebih lagi karena hotel berlokasi di atas Mal Ciputra Semarang, mal yang popular dan padat pengunjung. Dari 200 kamar yang tersedia, para tamu tamu hotel dapat memilih untuk menginap di Deluxe Room, Superior Room, Grand Deluxe Room, Executive Room, Junior Suite atau Presidential Suite. Untuk kebutuhan rapat, konferensi ataupun acara gala resmi, Hotel Ciputra Semarang memiliki 5 banquet suite elegan yang dapat disesuaikan ukuran serta fasilitasnya. Pada tahun 2010, Hotel Ciputra Semarang mencapai Tingkat Hunian Rata-rata 73 persen, di atas Tingkat Hunian Rata-rata pasar hotel bintang-5 dengan angka rata-rata lama menginap 1,39 hari. Tamu hotel didominasi tamu nusantara sepanjang tahun ini dan diikuti oleh tamu mancanegara. Mal Ciputra Semarang berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektar dan memiliki area disewakan seluas 20.600 m2 yang terbagi antara 153 toko terbaik dan disukai pengunjung. Tingkat Hunian Rata-rata mal berlantai tiga dan beroperasi sejak tahun 1994 ini adalah sebesar 99 persen. Tenant mix yang meliputi toko-toko antara lain Gelael Supermarket, Robinson Department Store, KFC, Fantasia, McDonalds, TB Gunung Agung dan Cineplex 21 merupakan salah satu alasan mengapa mal adalah yang terfavorit dan paling banyak dikunjungi di Semarang. Mal dikunjungi lebih kurang 39.500 orang per hari atau sekitar 14.428.330 orang per tahun. Selain itu sepanjang tahun 2010 jumlah kendaraan pengunjung yang terhitung adalah 592.822 mobil dan 1.018.409 motor.

The 5-star Ciputra Hotel Semarang is also part of the Swiss-Belhotel International chain of international hotels. It is strategically located in the middle of the Simpang Lima business and government district, and only 15 minutes drive from Ahmad Yani Airport, making it a choice destination in the city. More so with the hotel located on top of Ciputra Mall Semarang, a popular and crowded mall. Out of the 200 available rooms, hotel guests may choose to stay in the Deluxe Room, Superior Room, Grand Deluxe Room, Executive Room, Junior Suite or Presidential Suite. For meeting, conference or formal gala requirements, Ciputra Hotel Semarang has 5 banquet suites with size and facilities that can be adjusted. In 2010, Ciputra Hotel Semarang achieve an Average Occupancy Rate of 73 percent, higher than the market Average Occupancy Rate for 5-star hotels with an average length of stay of 1.39 days. Hotel guests were dominated by local guests throughout the year, followed by foreign guests. Ciputra Mall Semarang stands on 1.7 hectares of land and has a leasable area of 20,600 m2 that is divided into 153 of the best stores that are favored by visitors. The Average Occupancy Rate of the three-story mall that has been operating since 1994 is 99 percent. A tenant mix that includes stores such as Gelael Supermarket, Robinson Department Store, KFC, Fantasia, McDonalds, Gunung Agung Bookstore and Cineplex 21 is one of the reasons why the mall is the most favorite and most visited in Semarang. The mall is visited by around 39.500 people per day or around 14.428.330 per year. In addition, the number of visitor vehicles totalled 592.822 cars and 1.018.409 motorcycles throughout 2010.

Area kolam renang di Hotel Ciputra Semarang Swimming pool area Ciputra Hotel Semarang

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

27

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

28

Tampak luar Somerset Grand Citra Exterior of Somerset Grand Citra

Somerset Grand Citra Serviced Residence Jakarta

Berdiri di atas lahan seluas 1,1 hektar, Somerset Grand Citra sudah beroperasi sejak tahun 1995 di bawah pengelolaan operator internasional tempat tinggal servis terbesar di dunia, The Ascott Limited yang bermarkas di Singapura. Terdiri dari 2 menara, di mana yang satu merupakan apartemen servis dengan 163 unit, dan menara lainnya merupakan kondominium dengan 40 unit. Di apartemen servis tamu mempunyai pilihan mulai dari apartemen dengan 1 kamar tidur hingga griya tawang dengan 5 kamar tidur. Apapun pilihannya, semua unit akomodasi memiliki dapur moderen dengan perlengtkapan penuh, akses internet pita lebar, serta dekor interior kontemporer bergaya Neo-Classical. Para tamu dapat menikmati hidup dalam ruang lapang namun dengan privasi terjaga sementara berada dekat jantung aktivitas ibukota saat mereka melawat untuk keperluan usaha maupun berlibur. Tingkat Hunian Rata-rata apartemen ini mencapai 78 persen di tahun 2010, sebagian besar yang mana terdiri dari kalangan pekerja ekspatriat.

Standing on 1.1 hectares of land, Somerset Grand Citra has been in operatons since 1995 under the management of the biggest international serviced residence operators in the world, The Ascott Limited which is headquartered in Singapore. It consists of 2 towers, one a serviced apartment with 163 units, and the other a condominium tower with 40 units. Guests at the serviced apartment have a choice ranging from 1 bedroom apartments to a penthouse with 5 bedrooms. Whatever the choice, all accommodation units come fully equipped with a modern kitchen, broadband internet access, as well as a contemporary interior decor in the Neo-Classical style. Guests can enjoy spacious but private living yet with privacy maintained and all the while located in close proximity to the heart of the capital when they visit for business or on vacation. The Average Occupany Rate of the apartment reached 78 percent in 2010, the majority of which comprised expatriate workers.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

29

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

30

Artist Impression Ciputra World Jakarta Artist Impression of Ciputra World Jakarta

Ciputra World Kaveling 3 & 5 Jakarta Ciputra World Lots 3 & 5 Jakarta

Saat pembangunan proyek Ciputra World Jakarta (CWJ) yang berlokasi di Jl. Prof. Dr. Satrio kaveling 3 dan 5 selesai, superblok ini akan terdiri dari sebuah mal dengan luas bangunan 126 ribu meter persegi yang terbagi antara 200 outlet ritel dan 100 restoran dan kafe, ruang perkantoran seluas 66 ribu meter persegi, 88 tempat tinggal mewah menyandang nama Raffles Residences, Raffles Hotel yang terdiri dari hanya 171 kamar suite, 136 kondominium myHome, serta Ascott Serviced Residences dengan 170 unit apartemennya. Selain itu, ada fitur yang membedakan superblok ini dari yang lain adalah terdapatnya sebuah museum seni dan sebuah auditorium berkapasitas 1.200 kursi. Pada tanggal 10 Mei 2010, main contractor CWJ telah ditunjuk yakni joint operation PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Tatamulia Nusantara Indah dan PT Nusa Raya Cipta melalui proses tender untuk membangun struktur bangunan keseluruhan. Di akhir tahun 2010, pembangunan CWJ sudah mencapai 32,51 persen. Selain ruang perkantoran dan ruang ritel mal yang sudah mulai dipasarkan, myHome mulai dipasarkan tahun 2008. Pada pertengahan tahun 2009 sempat terhenti karena krisis global. Sampai akhir tahun 2010 telah terjual 75 unit, bahkan sudah mulai dibukukan pada tahun 2008 dan menyumbangkan 6 persen dari pendapatan bersih Perseroan tahun 2010. Direncanakan CWJ akan selesai secara bertahap mulai dari tahun 2012 untuk mal dan perkantoran dan tahun 2013 untuk Apartemen myHome, Ascott Service Residence, Hotel Raffles dan Raffles Residence.

When the construction of the Ciputra World Jakarta located at Jl. Prof. Dr. Satrio lots 3 and 5 is completed, this super block will consists of a mall with 126 thousand square meters of gross floor area divided into 200 retail outlet and 100 restaurants & cafes, 66 thousand square meters of office space, 88 luxury residences named Raffles Residences, a 171-suite Raffles Hotel, 136 myHome condominiums as well Ascott Serviced Residences with 170 apartment units. Moreover, the super block also has features that sets it apart from other similar developments, namely an art museum and a 1,200-seat auditorium. On 10 May 2010, the joint operations consisting of PT Jaya Konstruksi Mangala Pratama Tbk, PT Tatamulia Nusantara Indah and PT Nusa Raya Cipta was appointed as the main contractor for CWJ through a tender process to build the entire building structure. By the end of 2010, construction of CWJ has reached 32.51 percent. In addition to office and mall retail space that had already been introduced to the market, myHome which was first marketed in 2008, halted due to the global crisis in mid-2009, has sold 75 units had by the end of 2010. Sales of myHome had even begun to be booked in 2008 and contributed 6 percent of the Company's net revenues in 2010. CWJ is planned to be completed in stages beginning 2012 for malls and office buildings and in 2013 for myHome Apartments, Ascott Residence Service, Raffles Hotel and Raffles Residence.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

31

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

Profil Perseroan . Company Profile


Bidang Usaha . Line of Business

32

Jl. Prof. Dr. Satrio Kaveling 6 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 6 Jakarta

Jl. Prof. Dr. Satrio 11 Jakarta Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 11 Jakarta

Kav. 6 adalah lahan seluas 1,4 hektar dan berlokasi berseberangan dengan proyek Ciputra World Jakata yang sedang dibangun. Perseroan berencana membangun sebuah mixed-use development yang terdiri dari apartemen dan perkantoran, saat kondisi pasar, kondisi Perseroan, serta perekonomian tanah air kondusif.

Lot 6 is land 1.4 hectares in area and located across the ongoing Ciputra World Jakarta project. The Company plans to develop a mixed-use development comprising apartments and offices, when market conditions, the condition of the Company, and the nations economy are conducive.

Saat ini Kav. 11, seluas 3,1 hektar dan berlokasi di sisi jalan yang sama dengan proyek Ciputra World Jakarta, dimanfaatkan sebagai lokasi Ciputra World Jakarta Galeri marketing. Di tahun 2011 pembangunan suatu kawasan residensial bertingkat tinggi akan dimulai di kaveling ini. Kawasan ini akan terdiri dari 4 menara kondominium dan 1 menara apartemen servis yang akan dikelola oleh pengelola apartemen servis kenamaan asal Singapura, Frasers Hospitality. Untuk tahap pertama, baru 1 menara kondominium dan 1 menara apartemen servis yang akan dibangun, dan peluncuran direncanakan pada triwulan ke-3 2011 hingga 3 tahun ke depan. Perseroan sudah mempercayakan desain konsep hingga pengembangan kepada SCDA Architects asal Singapura sejak akhir tahun 2010. Melalui Anak Perusahaan, PT Sarananeka Indahpancar, Perseroan ingin mewujudkan hunian nyaman dan asri di tengah CBD bagi kalangan profesional dan enterpreneur.

Lot 11, 3.1 hectares in area and located on the same side of the road as Ciputra World Jakarta, is presently utilized as the location of Ciputra World Jakarta Marketing Gallery. In 2011, the construction of a high-rise residential district will begin here. This district will consist of four condominium towers and a serviced apartments tower that will be managed by leading service apartment operator and Singapore-based Frasers Hospitality. For the first phase, only 1 condominium tower and the serviced apartments tower will be constructed, and the launching scheduled to commence in the third quarter of 2011 and continue for the next 3 years. The Company has already entrusted its concept design till development to Singapore-based SCDA Architects since end of 2010. The Company through its subsidiary, PT Sarananeka Indahpancar, wishes to create a comfortable and beautiful living space in the heart of the CBD for professionals and entrepreneurs alike.

Artist Impression Jl. Prof. Dr. Satrio Kaveling 11 Artist Impression of Jl. Prof. Dr. Satrio lot. 11

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

33

Profil Perseroan . Company Profile

Prestasi Perseroan . Company Achievements

Prestasi Perseroan . Company Achievements

Profil Perseroan . Company Profile

34

Prestasi Perseroan Company Achievements

Di tahun 2010, anak perusahaan Perseroan, PT Ciputra Adigraha, pengembang Ciputra World Jakarta (CWJ) meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pemrakasa dan Penyelenggara Pengecoran Mass Concrete / Raft Foundation dengan Volume terbesar dalam Satu Kali Pengecoran (15,015 m3). Ini juga merupakan rekor dunia versi MURI.

In 2010, the Companys subsidiary, PT Ciputra Adigraha, developer of Ciputra World Jakarta (CWJ) won an awards from the Museum of Indonesian Records (MURI) as the Initiator and Organizer of Mass Concrete / Raft Foundation Casting with the largest volume in One Casting (15,015m3). This is also a world record according to MURI.

Pada tanggal 12 Mei 2010, Mal Ciputra Semarang kembali menerima Piagam Penghargaan MURI untuk aktivitas pembuatan lumpia dengan peserta terbanyak. Acara yang diselenggarakan dalam rangka HUT Kota Semarang ke-463 itu diikuti oleh 1001 peserta. Dalam acara ini Hotel Ciputra Semarang juga meraih Piagam Penghargaan MURI yang sama sebagai rekan penyelengara.

On 12 may 2010, Ciputra Mall Semarang once again received a MURI Certificate of Award for a spring roll making event with the most participants. The event that was held on the occasion of the 463rd Anniversary of the City of Semarang was participated by 1,001 people. Hotel Ciputra Semarang also won a MURI Certificate of Award as a co-organizer of the event.

CWJ juga memenangkan anugerah dalam acara The Fifth Property & Bank 2010, suatu perhelatan tahunan yang diadakan Majalah Property & Bank, pada tanggal 29 Juli 2010. Anugerah yang diraih adalah untuk kategori Superblok & Apartemen Terbaik.

CWJ also won an award at The Fifth Property & Bank Awards 2010, an annual event held by Property & Bank Magazine, on 29 July 2010. The award won was in the Best Superblock & Apartment category.

Sementara, anak perusahaan Perseroan, Mal Ciputra Semarang juga mencetak sejumlah rekor MURI. Dalam rangka perayaan Imlek, Mal Ciputra Semarang menyelenggarakan kegiatan penulisan nama dengan aksara Cina pada tanggal 16 Februari 2010. Acara tersebut menghasilkan 2.561 tulisan nama kaligrafi, jumlah yang terbanyak se Indonesia, sehingga dianugerahi Piagam Penghargaan MURI.

While, the Companys subsidiary, Ciputra Mall Semarang also set a number of MURI records. On the occasion of the Lunar New Year, Mal Ciputra Semarang held a Chinese character name-writing event on 16 February 2010. The event produced a total of 2,561 calligraphic inscriptions, the largest number in Indonesia, hence awarded a MURI Certificate of Award. Sementara bulan Desember 2010, menghasilkan tiga penghargaan MURI, yaitu untuk pembuatan replika kijang Sinterklas dari es yang terbesar, pembuatan replika Sinterklas dari kolase batik Semarangan terbesar, dan untuk penampilan band yang beranggotakan penyandang autis yang pertama di Indonesia. Meanwhile December 2010, brought three MURI awards, namely for the construction of the biggest Santa Claus reindeer replica in ice, the construction of the biggest Santa Clause replika made of a collage of Semarangan batik, and for the appearance of the first band in Indonesia with autism-afflicted members.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

35

Profil Perseroan . Company Profile

Prestasi Perseroan . Company Achievements

Akuntan Perseroan . Company Accountant

Profil Perseroan . Company Profile

36

PT Ciputra Adigraha, anak perusahaan yang mengembangkan Ciputra World Jakarta, mendapat Piagam Penghargaan dari Walikota Jakarta Selatan karena telah membayar Pajak dan Bumi Bangunan tepat waktu (PBB) Anak perusahaan Perseroan, Mal Ciputra Jakarta mencetak sejumlah rekor MURI. Mal Ciputra Jakarta (MCJ) meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pemrakasa dan Penyelenggara Pembuatan Replika Pagoda dari Rangkaian Kue Keranjang Terbanyak, sebuah rekor dunia. The Companys subsidiary, Ciputra Mall Jakarta set a number of MURI records. Ciputra Mall Jakarta won an award from the Museum of Indonesian Records (MURI) as the Initiator and Organizer of the Construction of a Pagoda Replica out of the Most Number of Basket Cakes, a world record. Demikian pula dengan satu lagi Anak Perusahaan Perseroan, PT Subur Sejahtera Agung Abadi. Pemilik Kav. 6 Jl. Prof. Dr. Satrio ini juga mendapat penghargaan karena telah membayar PBB tepat waktu.

PT Ciputra Adigraha, the subsidiary developing Ciputra World Jakarta, received a certificate of Award from the South Jakarta Mayor for its timely payment of its land and Building Tax (PBB).

Likewise with another of the Companys subsidiary, PT Subur Sejahtera Agung Abadi. The owner of Jl. Prof. Dr. Satrio Lot 6 also received an award for its timely payment of its Land and Building Tax (PBB).

Satu lagi rekor dunia yang dibuat Mal ini adalah untuk Kolaborasi Pagelaran Barong Bali, Reog Ponorogo dan Barongsai.

Another world record set at the Mall was the first Collaboration between Balinese Dragon Dance, Ponorogo Lion Dance and Chinese Dragon Dance.

Akuntan Perseroan Corporate Accountant

Laporan keuangan Perseroan telah diaudit selama tiga periode oleh kantor akuntan publik/akuntan berikut ini: Tahun 2008 oleh Amir Abadi Jusuf & Mawar. Besar pembayaran untuk jasa audit laporan keuangan Perseroan yang dibayarkan kepada kantor akuntan publik senilai Rp 403 juta. Tahun 2009 oleh Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). Besar pembayaran untuk jasa audit laporan keuangan Perseroan yang dibayarkan kepada kantor akuntan publik senilai Rp 740 juta. Beberapa anak perusahaan Perseroan diaudit oleh KAP berbeda, yaitu: Chatim, Atjeng, Jusuf & Rekan serta Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan. Tahun 2010 oleh Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young). Besar pembayaran untuk jasa audit laporan keuangan Perseroan yang dibayarkan kepada kantor akuntan publik senilai Rp 814 juta. Beberapa anak Perseroan diaudit oleh KAP berbeda, yaitu: Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan. Hingga saat ini Perseroan tidak menggunakan jasa kantor akuntan publik/akuntan untuk jasa lain selain untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan.

Untuk rekor Indonesia, MCJ mendapat piagam penghargaan MURI sebagai Pemrakasa dan Penyelenggara Penyajian Bakso Terbanyak.

For Indonesian records, MCJ received a MURI certificate of award as the Initiator and Organizer of the Most Serving of Beef Balls.

The Companys finacial statements have been audited for three periods by the following public accounting offices/accountants: In 2008 by Amir Abadi Jusuf & Mawar. The payment made for the audit service on the Company's financial statements by the public accountiing office was valued at at Rp 403 million. In 2009 by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). The payment made for the audit service on the Company's financial statements by the public accountiing office was valued at at Rp 740 million. A number of the Companys subsidiaries were audited by different public accounting offices, namely Chatim, Atjeng, Jusuf & Partnes and Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partners. In 2010 by Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young). The payment made for the audit service on the Company's financial statements by the public accountiing office was valued at at Rp 814 million. A number of the Companys subsidiaries were audited by a different public accounting office, namely Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partners. To date the Company does not employ the services of public accounting offices/accountants for services other than to audit its financial statements.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

37

Informasi Saham . Share Information

Informasi Saham . Share Information

38

INFORMASI SAHAM

Share Information

Informasi Perdagangan Saham . Share Trading Information

Bulan

Harga Saham . Share Price

Perdagangan Saham . Share Trading

Month

Tertinggi . Highest (Rp)

Terendah . Lowest (Rp)

Penutupan . Closing (Rp)

Volume . Volume (Saham . Shares)

Nilai . Value (Rp)

998,122

250 724,911 200 343,354 290,627 150 100 50 0

995,258

2010 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

305 285 375 375 360 315 320 315 435 455 435 460

235 255 265 340 265 280 280 295 305 395 410 440

265 275 375 365 295 285 310 310 415 425 420 440

343,354,000 290,626,500 724,911,000 372,166,000 290,273,000 128,169,500 162,485,000 111,331,000 998,122,000 995,258,000 478,679,500 228,886,000

98,575,630,000 79,521,295,000 242,642,137,500 135,290,012,500 90,671,237,500 38,250,865,000 49,378,772,500 34,462,905,000 392,900,057,500 417,484,022,500 200,669,170,000 100,750,202,500

2010 January February March April May June July August September October November December

Harga Saham . Share Price (dalam Rupiah . in Rupiah)

Perdagangan Saham . Share Trading (dalam ribuan Rupiah . in thousand Rupiah)

500 450

1,400,000

1,200,000 400 350 300 1,000,000

800,000

478,679

600,000

2009 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

157 145 180 295 380 440 420 410 370 375 310 275

129 132 129 171 265 330 360 355 335 280 260 235

135 139 173 275 365 380 405 365 350 295 265 245

287,404,500 179,387,000 1,273,683,500 1,634,064,000 1,634,215,000 994,810,500 922,247,500 472,747,500 277,234,000 663,659,000 253,342,000 175,958,500

40,838,374,600 24,956,459,100 200,887,540,800 375,919,852,00 543,853,793,000 394,379,205,000 366,699,306,000 181,488,841,000 97,808,710,000 225,481,905,000 71,703,214,000 44,563,806,800

2009 January February March April May June July August September October November December

372,166

290,273

128,169

162,485

111,331

228,886

400,000

200,000

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Volume . Volume (in million Rupiah)

Terendah . Lowest (in Rupiah)

Penutupan . Closing (in Rupiah)

Tertinggi . Highest (in Rupiah)

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

39

Informasi Saham . Share Information

Informasi Saham . Share Information

40

Pemegang Saham

2010

Shareholders

Nama dan Alamat Lembaga dan atau Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Capital Market Supporting Institutions and/or Professions

Komposisi pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Number of Share 3,365,437,996 2,784,562,004 6,150,000,000

The Companys of shareholders as of 31 December 2010 is as follows:


Presentase Kepemilikan Percentage of Ownership 54.72% 45.28% 100.00% Shareholders

PT Ciputra Development Tbk. Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah

PT Ciputra Development Tbk. Public (less than 5%) Total

1. Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia Wisma SMR lt.10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Tel. +62 21 650 5829 Fax. +62 21 650 5987 2. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. +62 21 5289 5000 Fax. +62 21 5289 4100 3. Jasa Penilai Properti KJPP Rengganis , Hamid & Rekan Menara Kuningan Lt.8 blok. X-7 Jl. HR Rasuna Said Kav. 5 Jakarta 12940 Tel. +62 21 3001 6002 Fax. +62 21 3001 6003

1. Share Register PT EDI Indonesia Wisma SMR lt.10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Tel. +62 21 650 5829 Fax. +62 21 650 5987 2. Public Accounting Office Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. +62 21 5289 5000 Fax. +62 21 5289 4100 3. Property Appraiser KJPP Rengganis , Hamid & Rekan Menara Kuningan Lt.8 blok. X-7 Jl. HR Rasuna Said Kav. 5 Jakarta 12940 Tel. +62 21 3001 6002 Fax. +62 21 3001 6003

Pemegang Saham

2009

Shareholders

Komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Number of Share 3,191,188,996 2,958,811,004 6,150,000,000

The composition of shareholders as of 31 December 2009 is as follows:


Presentase Kepemilikan Percentage of Ownership 51.89% 48.11% 100.00% Shareholders

PT Ciputra Development Tbk. Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah

PT Ciputra Development Tbk. Public (less than 5%) Total

Sampai tanggal 31 Desember 2010, tercatat bahwa Dewan Komisaris maupun Direktur tidak memiliki saham Perseroan.

As of 31 December 2010, there are no records of share ownership in the Company by either the Board of Commissioners or the Board of Directors.

Kronologis Pencatatan Saham . Chronology of Share Listing

Saham Perseroan pertama kali tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 7 November 2007, dengan kode CTRP mengikuti , Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perseroan pada tanggal 5-7 November 2007. Saham yang ditawarkan sebanyak 3.010.000.000,00 (Tiga miliar sepuluh juta) dengan nilai nominal Rp 250,00 (Dua ratus lima puluh rupiah) dan harga penawaran Rp 700,00 (Tujuh ratus rupiah) setiap sahamnya. Sejak IPO hingga saat ini, tidak ada jenis tindakan korporasi apapun yang menyebabkan perubahan pada jumlah saham tersebut.

The Companys shares were first listed in the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on 7 November 2007, with the code CTRP following the Companys , Initial Public Offering (IPO) on 5-7 November 2007. As many as 3,010,000,000.00 (three billion ten million) shares, each with a nominal value of Rp 250.00 (two hundred rupiah), were offered at a price of Rp 700.00 (seven hundred rupiah) per share. No corporate actions of any kind , since the IPO till this day, have resulted in changes to the mentioned number of shares.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

41

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

42

DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN

Management Discussion and Analysis

Keterangan
Laporan Neraca Keuangan Aset Kas dan setara kas Investasi Jangka pendek Persediaan - aset pengembangan real estate Properti investasi Tanah untuk pengembangan Aset tetap Kewajiban Ekuitas - bersih Laporan Laba Rugi Pendapatan usaha Beban langsung dan beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan lain-lainnya - bersih Laba bersih

2010

2009

Shareholders
Balance Sheets

3,823,459 1,296,947 3,477 83,647 416,535 517,169 1,280,673 260,103 3,448,990

3,651,888 1,264,489 246,331 56,987 428,327 505,574 967,154 217,001 3,311,975

5% 3% -99% 47% -3% 2% 32% 20% 4%

Total Assets Cash and cash equivalent Short-term investments Inventories - real estate development assets Investment properties Land for development Fixed assets Liabilities Equity - net Income Statement

Analisa Kinerja Perseroan Company Performance Analysis


Aset
Aset Perseroan meningkat sebesar Rp 171.570 juta atau 5 persen dari Rp 3.651.889 juta pada 31 Desember 2009 menjadi Rp 3.823.459 juta pada 31 Desember 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut: Peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 32.459 juta sebagai hasil penjualan investasi jangka pendek yang kemudian ditempatkan di deposito berjangka. Investasi jangka pendek, oleh karena itu, mengalami penurunan signifikan sebesar 99 persen, dari Rp 246.331 juta miliar menjadi Rp 3.477 juta. Secara gabungan, kas dan setara kas serta investasi jangka pendek mengalami penurunan sebesar 14 persen atau Rp 210.396 juta. Jumlah tersebut sebagian besar disalurkan ke anak perusahaan, PT Ciputra Adigraha (CAG), untuk pembangunan Ciputra World Jakarta, sesuai dengan yang dijanjikan saat Penawaran Umum Perdana. Peningkatan persediaan aset pengembangan real estat sebesar Rp 26.660 juta, dari Rp 56.987 juta menjadi Rp 83.647 miliar. Jumlah ini merupakan alokasi biaya pembangunan CWJ yang telah dikeluarkan untuk porsi Apartemen myHome yang nantinya akan dibebankan ke beban pokok penjualan sesuai dengan persentase penyelesaian pada setiap tahap. Peningkatan tanah untuk pengembangan sebesar Rp 11.595 juta yang disebabkan oleh penambahan tanah di anak perusahaan, PT Sarananeka Indahpancar, sebesar 1.255 m2 dan kenaikan nilai wajar tanah di anak perusahaan, CAG, sebagai akibat dari transaksi akuisisi saham CAG dari NSL Properties Pte. Ltd pada 31 Agustus 2010 lalu. Peningkatan aset tetap sebesar Rp 313.519 juta yang sebagian besar disebabkan oleh bertambahnya aset dalam penyelesaian bangunan sebesar Rp 299.809 juta di CWJ dan belanja modal tahunan secara rutin di setiap proyek.

Assets

The Companys assets rose by Rp 171,570 million or 5 percent, from Rp 3,651,889 million as of 31 December 2009 to Rp 3,823,459 million as of 31 December 2010. The increase was due to the following factors: An increase in cash and cash equivalent by Rp 32,459 million due to the divestment of short-term investments and the proceeds placed in time deposits. Short-term investments, as a result, dropped significantly by 99 percent from Rp 264.331 million to Rp 3.477 million. Combined, cash and cash equivalent and short-term investments decreased by 14 percent or Rp 210.396 million. A major portion of the amount was allocated to subsidiary, PT Ciputra Adigraha (CAG), for the development of Ciputra World Jakarta (CWJ) as promised during the Initial Public Offering.

355,667 135,099 220,568 111,951 108,617 91,351 155,371

337,415 127,482 209,934 98,502 111,431 3,417 74,200

5% 6% 5% 14% -3% 2,573% 109 %

Revenues Direct expense and cost of sales Gross profit Total operating expense Income from operations Other income - net Net income

An increase in inventories - real estate development assets by Rp 26,660 million, from Rp 56,987 million to Rp 83,647 million. The amount represents the cost allocation for the development of CWJ that was expended for the myHome Apartment portion. This portiion will be posted to cost of sales based on the percentage of completion at each stage. An increase in land for development by Rp 11.595 million due to the addition of land 1,255 m2 in area at subsidiary, PT Sarananeka Indahpancar and an increase in the fair value of land at subsidiary, CAG, as a result of the CAG share acquisition transaction with NSL Properties Pte. Ltd. last 31 August 2010. An increase in fixed assets by Rp 313,519 million that was mostly attributed to the increase in buildings in progress assets by Rp 299,809 million at CWJ and routine annual capital expenditures at each project.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

43

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

44

Kewajiban

Kewajiban Perseroan meningkat sebesar Rp 43.102 juta atau 19,9 persen dari Rp 217.002 juta di tahun 2009 menjadi Rp 260.103 juta di tahun 2010 terutama dikarenakan adanya peningkatan hutang usaha dan hutang lain-lain masing-masing sebesar Rp 39,877 juta dan Rp 708 juta.

Liabilities

Company liabilities went up by Rp 43,102 million, or 19.9 percent from Rp 217,002 million in 2009 to Rp 260,103 million in 2010 primarily due to an increase in trade payables and other payables amounting to Rp 39.877 million and Rp 708 million, respectively.

oleh kenaikan tingkat hunian dari 98 persen menjadi 99 persen dan juga Harga Sewa Rata-rata serta Service Charge Rata-rata, masing-masing sebesar 7 persen dan 8 persen.

in occupancy rate from 98 percent to 99 percent as well as Average Rental Rate and Average Service Charge by 7 percent and 8 percent, respectively.

Hotel Ciputra Semarang

Ekuitas

Equity

Ekuitas-bersih per 31 Desember 2010 naik sebesar Rp 137.015 juta atau 4,1 persen dari Rp 3.311.975 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 3.448.990 juta pada tahun 2010. Seluruh kenaikan ekuitas berasal dari Laba bersih Perseroan tahun 2010 sehingga menaikkan saldo laba ditahan.

Net equity as of 31 December 2010 increased by Rp 137,015 million or 4.1 percent from Rp 3,311,975 million in 2009 to Rp 3,448,990 million in 2010. The entire increase in equity was attributed to the Companys net income in 2010 hence increasing retained earnings.

Peningkatan pendapatan Hotel Ciputra Semarang sebesar Rp 2.150 juta atau 7,64 persen, dari Rp 28.126 juta di tahun 2009 menjadi Rp 30.276 juta di tahun 2010, disebabkan oleh kenaikan jumlah kamar terjual per tahun dari 46.500 kamar menjadi 48.000 kamar dan juga naiknya Harga Kamar Rata-rata sebesar 3 persen.

Ciputra Hotel Semarang

The increase in Hotel Ciputra Semarangs revenues by Rp 2,150 million or 7.64 percent, from USD 28,126 million in 2009 to Rp 30,276 million in 2010, was due to an increase in rooms sold per year from 46,500 rooms to 48,000 rooms and also the increase in Average Room Rate by 3 percent.

Apartemen myHome

Pendapatan usaha

Revenues

Pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp 18.253 juta atau 5,4 persen dari Rp 337,415 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 355.668 juta pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan Pendapatan di Hotel Ciputra Jakarta, Hotel Ciputra Semarang, Mal Ciputra Semarang dan Apartemen myHome. Hampir seluruh segmen turut mengalami kenaikan, kecuali Mal Ciputra Jakarta yang mengalami sedikit penurunan. Berikut penjelasan masing-masing segmen usaha yang mengalami perubahan signifikan:

Company revenues increased by Rp 18,253 million, or 5.4 percent from Rp 337.415 million in 2009 to Rp 355,668 million in 2010. The increase was mainly due to higher revenues at Ciputra Hotel Jakarta, Ciputra Hotel Semarang, Ciputra Mall Semarang and myHome Apartment. Almost all segments also experienced increased revenues, except for Ciputra Mall Jakarta, which experienced a slight decline. The following is an explanation of each business segment that experienced significant changes:

CWJ kembali memberi kontribusi pendapatan kepada Perseroan melalui penjualan Apartemen myHome. Sampai 31 Desember 2010 sudah terjual sebanyak 75 unit apartemen, namun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia baru 64 unit yang dapat diakui sebagai penjualan dengan tingkat penyelesaian sebesar 32,51 persen. Jika dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2009, hanya 53 unit yang baru dapat diakui sebagai penjualan dengan persentase penyelesaian sebesar 24 persen, sehingga pendapatan meningkat sebesar Rp 5.862 juta dari Rp 16.911 juta di tahun 2009 menjadi Rp 22.773 juta di tahun 2010.

myHome Apartment

This business unit which operates under Subsidiary, PT Ciputra Adigraha, contributes to the the Company's revenues from its sale of apartments. As of 31 December 2010, 75 apartment units have been sold, but according to the accepted accounting principles in Indonesia only 64 units could be recognized as sales, with a completion rate of 32.51 percent. In comparison to 31 December 2009, when only 53 units could be recognized as revenue with a completion percentage of 24 percent, thus increasing revenue by Rp 5,862 million from Rp 16,911 million in 2009 to Rp 22,773 million in 2010.

Segmen Usaha . Business Segment Segmen Usaha


Mal Ciputra Jakarta Hotel Ciputra Jakarta Mal Ciputra Semarang Hotel Ciputra Semarang Apartemen myHome Jumlah pendapatan Usaha

2010
145,351 81,952 75,316 30,276 22,773 355,668

2009
145,570 76,420 70,388 28,126 16,911 337,415

%
0% 7% 7% 8% 35% 5%

Business Segment
9%

6%

Ciputra Mall Jakarta Ciputra Hotel Jakarta Ciputra Mall Semarang Ciputra Hotel Semarang myHome Apartment Total Revenues

41% 21%

Mal Ciputra Jakarta

Turunnya pendapatan pada Mal Ciputra Jakarta secara tipis sebesar Rp 219 juta atau 0,2 persen di tahun 2010, dari Rp 145.570 juta di tahun 2009 menjadi Rp 145.351 juta, disebabkan oleh penurunan tingkat hunian dari 96 persen menjadi 94 persen di tahun 2010. Hal ini terjadi karena salah satu anchor tenant, Cineplex 21, tutup selama 2 bulan untuk renovasi, dan kini sudah di-upgrade menjadi Cineplex XXI.

Ciputra Mall Jakarta

23%

The slight decline in Ciputra Mall Jakartas revenues amounting to Rp 219 million or 0.2 percent in 2010, from Rp 145,570 million in 2009 to Rp 145,351 was attributed to a decline in occupancy rate from 96 percent to 94 percent in 2010. The decline was due to the renovation carried out by the Malls anchor tenant, Cineplex 21, which closed for 2 months, and now has been upgraded to become Cineplex XXI.

Mal Ciputra Jakarta Ciputra Mall Jakarta

Hotel Ciputra Jakarta Ciputra Hotel Jakarta

Mal Ciputra Semarang Ciputra Mall Semarang

Hotel Ciputra Semarang Ciputra Hotel Semarang

Apartemen myHome myHome Apartment

Hotel Ciputra Jakarta

Ciputra Hotel Jakarta

Pendapatan Hotel Ciputra Jakarta mengalami peningkatan sebesar Rp 5.532 juta atau 7,24 persen dari Rp 76.420 juta di tahun 2009 menjadi Rp 81.952 juta di tahun 2010 sehubungan dengan naiknya tingkat hunian dari 73 persen di tahun 2009 menjadi 75 persen dan juga Harga Kamar Rata-rata sebesar 8 persen.

Hotel Ciputra Jakartas revenues increased by Rp 5,532 million or 7.24 percent from Rp 76,420 million in 2009 to Rp 81,952 million in 2010 in connection with an increase in occupancy rate from 73 percent in 2009 to 75 percent as well Average Room Rate by 8 percent.

Mal Ciputra Semarang

Ciputra Mall Semarang

Kenaikan pendapatan Mal Ciputra Semarang sebesar Rp 4.928 juta atau 7,0 persen, dari Rp 70.388 juta di tahun 2009 menjadi Rp 75.316 juta di tahun 2010 disebabkan

The increase in Ciputra Mall Semarangs revenues by Rp 4,928 million or 7.0 percent, from Rp 70,388 million in 2009 to Rp 75,316 million in 2010 was due to an increase

Mal Ciputra Jakarta tetap merupakan kontributor pendapatan terbesar bagi Perseroan, yaitu sebesar 41 persen di tahun 2010 dan 43 persen di tahun 2009. Sementara Apartemen myHome menyumbang pendapatan terkecil, yaitu sebesar 6 persen di tahun 2009 dan 5 persen di tahun 2009.

Ciputra Mall Jakarta remained the biggest revenue contributor to the Company, contributing 41 percent in 2010 and 43 percent in 2009. Whereas myHome Apartment contributed the smallest revenue, namely 6 percent in 2009 and 5 percent in 2010.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

45

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

46

Beban Langsung

Beban langsung sedikit meningkat sebesar 6,0 persen pada tahun 2010 sebagaimana biasanya bila terjadi peningkatan pendapatan.

Direct Costs

Direct costs slightly increased by 6.0 percent in 2010 as it normally does with an increase in revenues.

Pendapatan lain-lain meningkat sangat signifikan sebesar Rp 87.934 juta atau 2.573,3 persen dari Rp 3.417 juta di tahun 2009 menjadi Rp 91.351 juta di tahun 2010. Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh:

Other income rose very significantly by Rp 87,934 million or 2,573.3 percent from Rp 3,417 million in 2009 to Rp 91,351 million in 2010. The increase was attributed, among others, to:

Laba Kotor

Gross Profit

Penghasilan Bunga

Sejalan dengan pendapatan, laba kotor meningkat sebesar Rp 10.635 juta atau 5,1 persen dari Rp 209.934 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 220.568 pada tahun 2010.

As with revenues, gross profit increased by Rp 10,635 million or 5.1 percent from Rp 209,934 in 2009 to Rp 220,568 in 2010.

Beban Usaha

Operating Expenses

Penghasilan bunga terdiri dari pendapatan jasa giro dan bunga deposito berjangka milik Perseroan dan Anak Perusahaan. Penghasilan bunga naik sebesar Rp 7.617 juta atau 11,2 persen dari Rp 67.789 juta di tahun 2009 menjadi Rp 75.406 juta di tahun 2010.

Interest Income

Interest income consists of interest income on current accounts and time deposits belonging to the Company and its Subsidiaries. Interest income increased by Rp 7,617 million or 11.2 percent from Rp 67,789 million in 2009 to Rp 75,406 million in 2010.

Pada tahun 2010 beban usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 13.449 juta atau 13,7 persen dari Rp 98.502 juta di tahun 2009 menjadi Rp 111.951 juta. Hal ini sesuai dengan aktivitas pembangunan proyek CWJ yang telah kembali ke kapasitas penuh. Kegiatan pre-marketing PT Ciputra Adigraha, pengembang proyek CWJ, yang meliputi iklan dan promosi memberi kontribusi terbesar pada kenaikan ini, yaitu peningkatan sebesar 23,0 persen. Sementara sisanya merupakan kontribusi beban umum dan administrasi yang naik 11,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

Operating expenses increased by Rp 13,449 million, or 13.7 percent in 2010, from Rp 98,502 million in 2009 to Rp 111,951 million. This is in accordance with the resumption of project development activities at CWJ to full capacity. Pre-marketing activities at PT Ciputra Adigraha, the developer of the CWJ project, which include advertising and promotions contributed the most to this increase, namely an increase by 23.0 percent. While the remaining was contributed by general and administrative expenses, which increased by 11.6 percent over the previous year.

Laba atas Unit Penyertaan Reksa Dana dan Efek Hutang

Pada tahun 2010 Perseroan melepas penempatannya pada unit penyertaan reksadana sebesar Rp 3.165 juta, dan efek hutang sebesar Rp 199.154 juta yang terdiri dari Obligasi Republik Indonesia (INDON) 14-new dan Sukuk Syariah 14 dalam denominasi mata uang Dolar Amerika.

Income from Investment in Mutual Fund Units and Debt Securities

In 2010, the Company divested itself of Rp 3,165 million in mutual fund units, Rp 40,849 million in 3-month time deposit and Rp 199,154 million in debt securities consisting of Indonesia Sovereign Bonds (INDON) 14-new and Syariah Sukuk (Sharia Bonds) 14 denominated in US Dollar.

Rugi Selisih Kurs - Bersih

Laba Usaha

Income from Operations

Laba usaha pada tahun 2010 menurun sebesar Rp 2.814 juta atau 2,5 persen bila dibandingkan laba usaha tahun sebelumnya. Turunnya laba usaha dari Rp 111.432 juta di tahun 2009 menjadi Rp 108.617disebabkan oleh meningkatnya beban usaha sebesar Rp 13.449 juta.

The 2010 income from operations decreased by Rp 2,814 million or 2.5 percent compared to the previous years figure. The decrease in income from operations from Rp 111,432 million in 2009 to Rp 108,617 was due to an increase in operating expenses by Rp 13,449 million.

Turunnya posisi rugi bersih atas selisih kurs dari Rp 72.217 juta di tahun 2009 menjadi Rp 21.881 juta dikarenakan kurs tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika tidak sefluktuatif tahun lalu, dan Perseroan telah menjual seluruh investasi jangka pendek yang berdenominasi Dolar Amerika di semester kedua serta mengkonversi sebagian besar kas dan setara kas berdenominasi Dolar Amerika ke Rupiah. Saat ini dana kas dan setara kas Perseroan hampir semua dalam mata uang Rupiah.

Net Loss on Foreign Exchange - Net

The decrease in net foreign exchange loss position from Rp 72,217 million in 2009 to Rp 21,881 million was attributed to the less frequent occurrence of fluctuations in the rupiah to US dollar exchange rate, and the Companys divestment of all its US dollar denominated short-term investments in the second half of the year, as well as the conversion of a major portion of its US dollar denominated cash and cash equivalents into Rupiah. Almost all the Companys cash and cash equivalents are now denominated in Rupiah.

Laba bersih

Net Income

Pada tahun 2010, laba bersih Perseroan meningkat cukup signifikan sebesar Rp 81.171 juta atau 109,4 persen menjadi Rp 155.371 juta dari Rp 74.200 juta tahun sebelumnya.

In 2010, the Companys net income increased quite significantly by Rp 81,171 million or 109.4 per cent to Rp 155,371 million from Rp 74,200 million the previous year.

Beban Bunga

Interest Expense

Pendapatan dan Beban Lainnya . Other Income and Expenses Uraian


Penghasilan Bunga Laba atas unit penyertaan reksa dana dan efek hutang Jasa manajemen Rugi kurs - bersih Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Beban bunga dan keuangan lain Lain-lain - bersih (masing-masing di bawah Rp 500 Juta) Jumlah
dalam jutaan Rupiah

Beban bunga Perseroan di tahun 2009 adalah beban bunga atas hutang bank anak perusahaan, PT Ciputra Sentra, kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang telah dilunasi pada akhir tahun 2009. Sedangkan beban bunga di tahun 2010 merupakan efek dari penerapan PSAK 50 tentang penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan serta PSAK 55 tentang penyajian dan pengukuran instrumen keuangan. Dampak terhadap Perseroan ada pada kewajiban keuangannya yang berupa jaminan penyewa di 2 mal yang telah beroperasi.

The Company's interest expense in 2009 was interest expense on a bank loan acquired by subsidiary, PT Ciputra Sentra, from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. that was settled in late 2009. While interest expense in 2010 represents the effects of the implementation of SFAS 50 regarding the presentation and disclosure of financial instruments as well as SFAS 55 regarding the presentation and measurement of financial instruments. They had an impact on the Company's liabilities which in this case are the customers deposits from its 2 operating malls.

2010
75,406 33,195 2,010 (21,881) 2,775 (2,743) 2,589 91,351

2009
67,789 15,615 2,006 (72,217) (3,553) (4,635) (1,588) 3,417

%
11% 113% 0% -70% -178% -41% -263% 2,573%

Description
Interest income Income from investment in mutual fund units and debt securities Management fees Net loss on foreign exchange Equity in net earning (loss) of an associated company Interest expense Others - net (each below than Rp 500 million) Total
in million Rupiah

Likuiditas dan Sumber Daya Modal . Liquidity and Source of Fund Keterangan
Kas Bersih dari (untuk): - Aktivitas operasi - Aktivitas investasi - Aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
dalam jutaan Rupiah

2010

2009

Description
Net Cash flows from (for) : Operating activities Investing activities Financing activities Net (increase) in cash and cash equivalents
in million Rupiah

157,294 (78,775) (24,600) 53,919

138,746 (419,659) (58,000) (338,913)

Aktivitas Operasi

Arus kas bersih dari aktivitas operasi mengalami peningkatan sebesar Rp 18.548 juta dari posisi arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp 138.746 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 157.294 juta pada tahun 2010 yang terutama disebabkan meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 44.998 juta.

Operating Activities

Net cash flow from operating activities increased by Rp 18,548 million from Rp 138,746 million in 2009 to Rp 157,294 million in 2010 primarily due to an increased in cash receipts from customers amounting toRp 44,998 million.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

47

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Analisa Kinerja Perseoan . Company Performance Analysis

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Analisa Kinerja Perseroan . Company Performance Analysis

48

Aktivitas Investasi

Arus kas keluar bersih dari aktivitas investasi mengalami penurunan sebesar Rp 340.884 dari sebesar Rp 419.659 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 78.775 juta pada tahun 2010. Hal itu disebabkan terutama oleh pencairan reksadana sebesar Rp 279.526 juta.

Investing Activities

Net cash outflows from investing activities decreased by Rp 340,884 from Rp 419,659 million in 2009 to Rp 78,775 million in 2010. This was caused mainly by the withdrawal of mutual funds amounting to Rp 279,526 million.

Kejadian Luar Biasa dan Jarang Terjadi . Extraordinary and Unusual Events
Sampai dengan 31 Desember 2010 tidak ada kejadian luar biasa maupun yang jarang terjadi di Perseroan. As of 31 December 2010 there are no extraordinary nor unusual events occurring in the Company.

Aktivitas Pendanaan

Arus kas keluar bersih untuk aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar Rp 33.400 juta, dari Rp 58.000 juta di tahun 2009 menjadi Rp Rp 24.600 juta di tahun 2010. Hal ini terjadi karena walaupun sudah tidak ada lagi pembayaran hutang bank seperti tahun lalu, tetapi Perseroan membagikan dividen sebesar Rp 24.600 juta di tahun 2010.

Financing Activities

Net cash outflows for financing activities decreased by Rp 33,400 million, from Rp 58,000 million in 2009 to Rp Rp 24,600 million in 2010. This was attributed to fact that although there were no more bank loan payments unlike the previous year, the Company disbursed dividends amounting to Rp 24,600 million in 2010.

Informasi Material setelah tanggal Laporan Akuntan . Material Subsequent Events


Tidak ada transaksi atau kejadian material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan sampai dengan dicetaknya laporan tahunan ini. No material transactions nor events occurred after the date of the auditors' report until the publication of this annual report.

Perubahan Peraturan yang Berpengaruh Secara Signifikan . Regulatory Charges with Significant Effect Pengeluaran Modal . Capital Expenditures
Pengeluaran modal Perseroan selama tahun 2010 mencapai Rp 375.137 juta, naik sebesar 73,9 persen dibandingankan tahun 2009 yang mencapai Rp 215.982 juta. Hal ini sejalan dengan aktivitas pembangunan proyek Ciputra World Jakarta yang sudah kembali berjalan dengan kapasitas penuh. Porsi terbesar dari pengeluaran modal digunakan untuk proyek CWJ, sementara selebihnya untuk perawatan dan renovasi Hotel Ciputra Jakarta dan Hotel Ciputra Semarang. The Company's capital expenditures reached Rp 375,137 million during 2010, increasing 73.9 percent over the 2009 figure which reached Rp 215,982 million. This is in line with the resumption of development activities to full capacity at Ciputra World Jakarta. The largest portion of the capital expenditures was for the CWJ project, while the rest was for maintenance and renovation of Hotel Ciputra Jakarta and Hotel Ciputra Semarang. Sepanjang tahun 2010 tidak terdapat perubahan peraturan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Perseroan. There were no regulatory changes with significant effect on the Company throughout 2010.

Perubahan Kebijakan Akuntansi . Changes in Accounting Policy


Pada tahun 2010, Perseroan menerapkan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 dan No. 55 dalam penyajian laporan keuangan yang masingmasing mengatur sebagai berikut: PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrument keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pernyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan istrumen ekuitas; pengkla-sifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrument keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrument keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntantsi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. In 2010, the Company implemented Statement of Financial Accounting Satndard (SFAS) No. 50 and No. 55, which regulates the following matters, in the presentation of its financial statements: SFAS No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of fiinancial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information on matters that affect the amount, timing and certainty of an entitys future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. SFAS No. 55 establishes the principle for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments , recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

Kemampuan Membayar Hutang dan Kolektibilitas . Ability to Pay Debt and Collectibility
Kemampuan Perseroan untuk membayar kewajibannya tercermin dari rasio kewajiban terhadap aktiva maupun rasio pinjaman terhadap aktiva, yang masing-masing sebesar 0,1 dan 0,0 per 31 Desember 2010 tidak berubah dari posisi per 31 Desember 2009. Rasio-rasio ini menunjukkan kemampuan sangat baik Perseroan untuk membayar kewajibannya dan Perseroan tidak sedang memiliki pinjaman bank. Kemampuan ini juga terlihat dari besarnya saldo kas dan setara kas dan investasi jangka pendek Perseroan yang per 31 Desember 2010 dan 2009 yang masing-masing mencapai Rp 1.300.424 juta dan Rp 1.510.820 juta, jauh lebih besar dari total kewajiban Perseroan yang hanya sebesar Rp 260.103 juta dan Rp 217.002 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. The Company's ability to pay its debts reflected in the liabilities to assets and debts to assets ratios, which respectively amounted to 0.1 and 0.0 as of 31 December 2010 remaining unchanged from their 31 December 2009 positions. These ratios show the Companys excellent ability to meet its obligations and that it does not have outstanding bank loans. This ability is also evident from the Companys balance of cash and cash equivalents and short term investments as of 31 December 2010 and 2009 which reached Rp 1,300,424 million and Rp 1,510,820 million, respectively, far greater than the Companys total liabilities of only Rp 260,103 million and Rp 217,002 million on 31 December 2010 and 2009.

Ikatan Material untuk Barang Modal . Material Commitment for Capital Expenditure
Sampai dengan 31 Desember 2010 Perseroan memiliki ikatan untuk pembelian barang modal seperti yang tercantum di catatan atas laporan keuangan konsolidasi halaman 48. As of 31 December 2010 the Company had commitments to purchase capital goods as indicated in the notes to the consolidated financial statements in page 48.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

49

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

50

Prospek Usaha Perseroan Company Business Prospect

Umum

Dalam pidatonya di hadapan Wakil Rakyat Republik Indonesia (RI) membahas RAPBN 2011 dan Nota Keuangan, bulan Agustus lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakan bahwa negara kita termasuk antara tiga negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia, di samping Cina dan India, di tahun 2010. Selang beberapa bulan, Presiden lebih lanjut mengutarakan bahwa dengan laju pertumbuhan yang mencapai 5,8% Indonesia kini sudah berada di peringkat ke-3 dalam komunitas Group of Twenty (G-20) di bawah Cina dan India. Melihat kinerjanya sejak awal tahun, perekonomian Indonesia memang memperlihatkan perkembangan yang cukup mengesankan di tahun 2010. Seiring dengan kinerja ekonomi global yang menandakan kecenderungan bahwa pemulihan sudah di ambang pintu, terutama di negara-negara pilar perekonomian global seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina dan India, demikian pula halnya di negara-negara yang merupakan mitra dagangnya, termasuk Indonesia. Ekspor Indonesia sepanjang 2010 bahkan mencatat rekor baru. Jumlah ekspor Desember 2010 yang mencapai US$ 16,83 miliar merupakan tertinggi dalam sejarah. Ekspor keseluruhan untuk periode Januari Desember 2010 mencapai US$ 157,78 miliar, didominasi oleh ekspor non-migas yang mencapai US$ 129,68 miliar. Negara tujuan terbesar untuk ekspor non-migas untuk bulan Desember 2010 saja adalah Jepang dengan US$ 1,72 miliar, disusul oleh Cina yang mencapai US$ 1,70 miliar dan Amerika Serikat US$ 1,30 miliar. Sementara Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara, memberi kontribusi US$ 1,93 miliar. Tahun 2010 menjadi saksi peningkatan kinerja ekspor Indonesia sebesar 35,38%.

General

In his address before the Republic of Indonesia (RI) House of Representatives to discuss the 2011 Draft State Budget and Budget Notes, last August, President Susilo Bambang Yudhoyono stated that our country, numbered among the three countries with the best performing economy in the world, alongside China and India, in 2010. A few months later, the President further said that with a growth rate reaching 5.8%, Indonesia is now ranked 3rd in the Group of Twenty (G-20) community under China and India. Looking at its performance since the beginning of the year, the Indonesian economy undoubtedly showed a rather impressive growth in 2010. Along with the performance of the global economy that indicated a tendency towards an imminent recovery, particularly in countries considered as pillars of the global economy like the United States, Japan, China and India, so too are the countries that are their trading partners, including Indonesia. Indonesias export during 2010 even set a new record. Total exports for December 2010 which reached US$ 16,83 billion was the highest ever in history. Overall exports for the period of January - December 2010 reached US$ 157,78 billion, dominated by non-oil exports that reached US$ 129,68 billion. The largest destination country for non-oil exports for the month of December 2010 was Japan at US$ 1.72 billion, followed by China which reached US$ 1.70 billion and the United States US$ 1.30 billion. Whereas the European Union, which consists of 27 countries, contributed US$ 1.93 billion. The year 2010 witnessed the performance of Indonesia's export improving by 35.38%.

Tampak dalam Galeri Marketing Ciputra World Interior of Ciputra World Marketing Gallery

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

51

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

52

Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan di akhir tahun 2010 dengan Indeks Harga Saham (IHSG) pada posisi 3.699 - sebuah lonjakan signifikan dari 2.575 di awal tahun sehingga menempatkannya di posisi teratas dibandingkan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik. Majalah Times bahkan mencatat BEI sebagai bursa dengan pencapaian terbaik di dunia. Cadangan devisa negara yang mencapai US$ 70 miliar di awal tahun 2010 menjulang tinggi mencapai US$ 96,2 miliar di penutup tahun. Pencapaian ini, seperti halnya jumlah ekspor Desember 2010, merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Sementara, kurs rupiah terhadap dolar AS yang berkisar antara Rp 9.275 Rp 9.350 di bulan Januari 2010 terus menguat sepanjang tahun hingga mencapai level Rp 8.968 Rp 8.978 di bulan Desember 2010. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2010 meningkat sebesar 6,1% dibandingkan pencapaian tahun 2009. Pencapaian yang bahkan melampaui angka yang disebut Presiden bulan Agustus 2010. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2010 mencapai 6,9%, suatu pencapaian tertinggi sepanjang 2010 dan bahkan triwulan-triwulan sebelumnya sejak 2008. Krisis Hutang Eropa yang semula dikhawatirkan akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan global Indonesia ternyata tidak terbukti. Hal ini berkat ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap Eropa yang kecil (ekspor non-migas kurang dari 13%), ditambah dengan fundamental ekonominya yang cukup kuat. Imbas Krisis Hutang Eropa hanya sempat mencuat selama bulan Mei 2010, saat kecenderungan penguatan Rupiah sempat tertahan dengan terkoreksinya nilai tukar rupiah tehadap dolar AS sebesar 1,52% menjadi Rp 9.167 per dolar AS sebagai akibat dari aliran keluar dana asing secara besar-besaran. Indikator-indikator ekonomi makro di atas menegaskan perubahan yang dialami perekonomian Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. Perubahan yang membawa Indonesia semakin dekat ke total recovery. Perubahan yang membuktikan bahwa Indonesia benar pantas menyandang predikat yang disebut Presiden. Prospek Usaha dan Strategi ke Depan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)2011 mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%, nilai tukar rata-rata sebesar Rp 9.250 per dolar AS, suku bunga SBI 3-bulan sebesar 6,5%, target harga minyak sebesar US$ 80 per barel, dan target produksi minyak mentah sebesar 970.000 barel per hari. Sedangkan inflasi diharapkan dapat dikendalikan di kisaran 5,3% setelah terjadi deviasi di tahun 2010 karena dampak gejolak harga pangan. Anomali cuaca yang mempengaruhi waktu dan hasil panen pada kenyataannya mendorong inflasi yang semula ditargetkan di kisaran 51% hingga ke level 6,96%. Ada beberapa risiko yang mungkin muncul sehubungan dengan inflasi di tahun 2011. Di antaranya adalah kebijakan pengalihan konsumsi premium ke bahan bakar minyak (BBM) non subsidi untuk kendaraan pribadi, kenaikan harga minyak dunia, dan krisis pangan dunia akibat cuaca tak menentu seperti yang dilansir Food and Agriculture Organization (FAO), dan likuiditas berlebih sebagai akibat dari arus modal yang deras masuk dari luar negeri. Untuk risiko yang disebut terakhir, Pemerintah diharapkan akan meneruskan upayanya untuk memperlambat masuknya dana ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3-bulan, dan mengalihkannya ke Surat Berharga Negara

The Indonesia Stock Exchange (IDX) ended trading at the end of 2010 with a Composite Index of 3,699 a significant hike from 2,575 in the beginning of the year placing it in the top position among other bourses in the Asia Pacific region. Times magazine even touted the IDX as the best performing bourse in the world. Foreign exchange reserves which reached US$ 70 billion in the beginning of 2010 soared to US$ 96.2 billion at years end. This achievement, as with total exports in December 2010, was the highest ever in history. Meanwhile, the rupiah exchange rate against the U.S. dollar, which ranged from Rp 9,275- Rp 9,350 in January 2010 continued to strengthen throughout the year until it reached Rp 8,968 - Rp 8,978 in December 2010. Central Bureau of Statistics (BPS) data recorded a Gross Domestic Product (GDP) growth of 6.1% in 2010 over the 2009 achievement. An achievement that even exceeded the figure quoted by the President in August 2010. This was attributed to the economic growth in the fourth quarter of 2010 that reached 6.9%, the highest achievement throughout 2010 and even the previous quarters since 2008. The initial fear that the European Sovereign Debt Crisis would significantly impact Indonesias global trade balance proved unfounded. This was attributed to Indonesia's low economic dependence on Europe (less than 13% of non-oil exports), coupled with its relatively strong economic fundamentals. The impact of European Debt Crisis was only briefly felt in May 2010, when the strengthening rupiah trend was briefly halted when the rupiah exchange rate against the US dollar decreased by 1.52% to Rp 9,167 per US dollar as a result of the massive outflow of foreign funds. The above macroeconomic indicators underscored the change experienced by the Indonesian economy compared to the previous year. Change that is bringing Indonesia closer to total recovery. Change that testify to the fact that Indonesia truly deserves the accolades cited by the President. Future Business Prospect and Strategy The 2011 State Budget is targetting an economic growth of 6.4%, an average exchange rate of Rp 9,250 per US dollar, a 3-month Bank Indonesia Certificate interest of 6.5%, a target oil price of US$ 80 per barrel, and a target crude oil production of 970,000 barrel per day. Whereas inflation is expected to remain stable at approximately 5.3% after deviating in 2010 as a result of food price fluctuations. A climate anomaly that affected harvest time and results in reality pushed inflation that was originally targetted to hover at 51% to 6.96%. There are a number of risks that may arise with regard to inflation in 2011. Among these are the policy to transfer the consumption of premium gasoline to non-subsidized gasoline for private vehicles, increasing world oil prices, and a global food crisis due to erratic weather as reported by the UNs Food and Agriculture Organization (FAO), and excess liquidity brought about by rapid capital inflows from abroad. With regard to the last mentioned risk, the Government is expected to continue its efforts to slow down the influx of funds into 3-month Bank Indonesia Certificates (SBI), and redirecting them to Tradeable Government Securities (SBN) as was successfully done in 2010.

Kendati demikian, ada keyakinan bersama bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2011 akan lebih besar dari tahun sebelumnya. Bank Indonesia memprediksikan pertumbuhan di kisaran 6,3-6,5%, sementara beberapa ekonom menyebut kisaran 6,2-6.3%. Keyakinan ini berangkat dari kecenderungan positif yang tercermin dari pertumbuhan 6,9% di triwulan keempat 2010 yang menutup peningkatan bertahap yang terjadi sejak awal tahun. Prospek Usaha Properti Komersial Berikut ini adalah prakiraan kondisi pasar properti menurut laporan akhir tahun Knight Frank/PT Wilson Properti Advisindo: Sektor Ritel Permintaan untuk ruang ritel diprakirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan belanja konsumen serta pertumbuhan perumahan residensial. Permintaan terutama akan berasal dari peritel Makanan dan Minuman dan Mode. Tingkat hunian akan tetap stabil sehubungan dengan adanya surplus dalam pasokan ruang sewa. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan berperan penting dalam mendorong tarif sewa dan service charge relatif lebih tinggi. Meski demikian, tarif sewa efektif diperkirakan turun sebagai akibat dari maraknya paket-paket bebassewa dan fitting-out yang ditawarkan pengelola gedung karena ketatnya persaingan di sub-sektor properti ini. Mal-mal yang sudah mapan perlu mengupayakan perbaikan yang terus-menerus dan mencipta ulang diri mereka agar lebih sesuai dengan segmentasi selera konsumen bila berharap untuk tetap mampu bersaing dan menjaga tingkat hunian tetap tinggi. Hotel Pertumbuhan ekonomi serta citra Indonesia yang semakin baik di mata dunia akan memastikan bahwa tingkat kedatangan, baik tamu mancanegara maupun nusantara, tetap bertahan tinggi. Tamu hotel-hotel di Jakarta akan tetap didominasi oleh tamu MICE meetings, incentives, conventions and exhibitions. Mulai beroperasinya beberapa budget hotel atau hotel dengan tarif terjangkau dan lebih banyak lagi sepanjang tahun 2011, akan mendorong pengusaha hotel untuk menawarkan tarif bersaing dan beragam paket kreatif guna memikat tamu ke hotel mereka. Kondominium Proyek-proyek yang dalam perencanaan dan sedang dibangun di Jakarta akan memasok sekitar 28.835 unit baru antara tahun 2011 dan 2013. Besarnya pasokan baru itu akan membuat persaingan pasar kondominium semakin ketat dan berpengaruh besar pada tarif sewa dan tingkat hunian. Seperti tahun lalu, sebagian besar dari pasokan baru tersebut akan menyasar pasar menengah atas. Pengembangan baru yang menawarkan lokasi strategis, skema pembayaran menarik, serta sasaran pasar dan rekam jejak pengembang yang baik akan menikmati tingkat penjualan yang lebih tinggi. Perubahan pada kebijakan Pemerintah mengenai kepemilikan properti asing masih dalam penantian, namun saat perubahan tersebut terealisasi maka permintaan untuk kondominium diperkirakan akan melambung tinggi, terutama untuk kondominium kelas atas dan mewah.

Nevertheless, there is a collective confidence that Indonesias economic growth in 2011 will be even stronger than the previous year. Bank Indonesia predicts growth in the range of 6.3-6.5%, while several economists quoted a range of 6.2-6.3%. This confidence embarked from the positive trend reflected by the 6.9% growth in the fourth quarter of 2010, which concluded the gradual increase occurring since the beginning of the year. Business Prospects of Commercial Property The following is a forecast of property market conditions based on a year-end report by Knight Frank/PT Wilson Properti Advisindo: Retail Sector Demand for retail space is forecasted to increase in conjunction with increasing consumer spending and growing residential housing. Demand will primarily come from Food and Beverage and Fashion retailers. Occupancy will remain stable due to a surplus in retail space supply. The hike in base electricity rate plays an important role in pushing rental rates and service charge relatively higher. Nevertheless, effective rental rates are predicted to go down as a result of the plethora of free-rent and fitting-out deals offered by mall owners due to the tight competition in this particular property sub-sector. Established malls will need to exert continuous efforts to improve and re-invent themselves to appeal more to segmented consumer preferences if they expect to compete and maintain high occupancy. Hotel Indonesias economic growth and improving image in the eyes of the world will ensure that arrival, of both foreign and domestic guests, will remain high. Hotel guests in Jakarta will remain dominated by MICE guests.

The opening of several new budget hotels and many more throughout 2011, will push hoteliers to offer competitive rates and various creative packages in order to attarct guests to their hotels. Condominium Projects that are in the pipeline and being constructed in Jakarta will supply approximately 28,835 new units between 2011 and 2013. The sheer size of this new supply will make competition even tighter in the condominium market and will greatly affect rental and occupancy rates.

New developments offering strategic locations, attractive payments schemes, as well as good target markets and developer track records will enjoy higher sales levels. Revisions to the Government policy on foreign property ownership are still forth coming, however when they are realized the demand for condominiums is expected to soar, primarily for upper-class and luxury condominiums.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

53

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis


Prospek Usaha Perseroan . Company Business Prospect

Diskusi dan Analisa Manajemen . Management Discussion and Analysis

Prospek Usaha Perusahaan . Company Business Prospect

54

Apartemen Servis Transaksi sewa-menyewa apartemen servis diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional serta peningkatan arus masuk investasi langsung asing. Kendati demikian pengelola dan pengembang apartemen sewa akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari kondominium sewa yang akan berdampak menekan tarif sewa. Gedung Perkantoran Permintaan untuk ruang kantor akan terus meningkat di tahun 2011 seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin baik. Tingkat hunian secara menyeluruh diperkirakan akan membaik di akhir tahun sehubungan dengan pasokan baru yang lebih kecil di 2011 dibandingkan pasokan baru yang masuk ke pasar di tahun 2008-2009. Tarif sewa rata-rata bruto diproyeksikan meningkat sebagai akibat dari adanya sedikit peningkatan pada tarif sewa dasar dan kenaikan service charge. Perubahan pada tarif sewa dasar dan disebabkan oleh proyeksi kenaikan harga BBM menyusul rencana Pemerintah untuk menerapkan peralihan subsidi BBM di semester pertama 2011. Persaingan dan Keunggulan Kompetitif Sebagai salah satu pengembang/pengelola properti terkemuka di tanah air, Perseroan dihadapi persaingan untuk mendapat ceruk pasar terbesar. Dari segi pengembangan properti, Perseroan bersaing untuk mengakusisi tanah pengembangan di lokasi terbaik. Sedangkan dari segi pengelolaan properti, persaingan berkaitan dengan fasilitas, infrastruktur pendukung yang tersedia, serta kualitas pelayanan dan harga. Seperti halnya pengembang/pengelola properti terkemuka lainnya, Perseroan mengandalkan keunggulan kompetitifnya untuk memastikan kedudukannya dan prestasi uniknya di kancah persaingan sektor properti di Indonesia. Keunggulan kompetitif tersebut meliputi: Kinerja dan reputasi yang diakui industri sebagai salah satu yang terbaik. Tim manajemen berpengalaman yang berorientasi pada ekspansi usaha. Properti yang tersebar di berbagai lokasi utama yang strategis. Pendapatan utama yang berbasis recurring-income dari sewa. Rencana pengembangan superblok yang terarah untuk beberapa tahun ke depan. Strategi ke Depan Perseroan akan terus mengimplementasikan strategistrategi yang telah ditetapkan dalam upayanya merespon prospek usaha, persaingan di tahun-tahun mendatang, dan terus mengoptimalkan nilai perusahaan. Strategi-strategi tersebut meliputi: Meningkatkan persediaan lahan untuk pengembangan di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia. Mengutamakan pengembangan dan pengelolaan properti komersial. Mengoptimalkan sumber daya keuangan untuk pengbangan usaha. Meningkatkan pengendalian manajemen internal yang efektif. Membangun budaya kerja yang kondusif.

Serviced Apartment Leasing transactions on serviced apartments are predicted to continue increasing in line with the growth of the national economy as well as the increasing inflow of direct foreign investments. Nonetheless, rental apartment operators and developers will face an even tighter competition from rental condominiums which will put pressure on rental rates. Office Building The demand for office space willl continue to rise in 2011 in line with the improving growth of the national economy. Occupancy rates as a whole are predicted to improve by year-end due to the smaller new supply in 2011 as opposed to the new supply entering the market in 20082009. Gross average rental rates are projected to increase as a result of a slight increase in base rental rate and a hike in service charge. The change in base rental rate and service charge is attributed to the projected fuel price hike following the Governments plan to implement the fuel subsidy transfer in the first half of 2011. Compettion and Competitive Advantage As one of the foremost property developers/operators in the country, the Company is faced with the competition to secure the largest market share. In terms of property development, the Company competes to acquire development land in the best locations. Whereas in terms of property management, competition is related to facilities, available supporting infrastructure, as well as quality of service and price. Akin to other leading property developers/operators, the Company rely on its competitive advantages to secure its position and unique accompishments within the competition arena of Indonesias property sector. The competitive advantages comprise: Industry recognition for being one of the best in performance and reputation. An experienced and expansion-oriented management team. Properties spread in various strategic locations. A primary revenue that comes from recurring rental income. A superblock development plan targetted for the next few years. Strategy for the future The Company will continue to implement established strategies in its efforts to respond to business prospects, competition in the years to come, and continue to optimize its value. These strategies comprise: Increasing its inventory of land for development in Jakarta and other major cities throughout Indonesia. Prioritizing the development and operation of commercial properties. Optimizing financial resources for business development. Improving effective internal management control.
Fostering a conducive corporate culture.

Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham The Use of Initial Public Offering Proceeds

Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perseroan hingga tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The actual use of proceeds from the Companys Public Offering as of 31 December 2010 is as follows:

Uraian
Penerimaan dana penawaran umum perdana saham Biaya penawaran umum Penerimaan Bersih Akuisisi PT Ciputra Liang Court Akuisisi PT Subursejahtera Agungabadi Akuisisi PT Sarananeka Indahpancar Biaya konstruksi PT Ciputra Adigraha & PT Subursejahtera Agungabadi Modal kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan Jumlah dana yang telah digunakan Sisa dana

Jumlah . Amount
2,107,000 (73,996) 2,033,004 100,035 128,336 293,537 585,703 55,983 1,163,594 869,410

Description
Receipt from initial Public Offering Initial Public Offering Expenses Net Proceeds Acquisition of PT Ciputra Liang Court Acquisition of PT Subursejahtera Agungabadi Acquisition of PT Sarananeka Indahpancar Construction Cost of PT Ciputra Adigraha & PT Subursejahtera Agung Abadi Company and subsidiaries working capital Total fund used Remaining balance

Nilai sebesar Rp 869.410 juta, merupakan sisa dana penawaran umum, yang sebagian besar disimpan dalam bentuk penempatan deposito di beberapa bank di Jakarta.

A total of Rp 869,410 million, representing the remainder of the public offering proceeds, is secured in the form of time deposits in several banks in Jakarta.

Kebijakan Dividen Dividend Policy


Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penentuan pembayaran dividen tersebut, jika ada, akan tergantung pada: Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan Perseroan dan anak perusahaan; Kepatuhan pada hukum dan perundangan yang berlaku; dan Faktor lainnya yang relevan menurut Dewan Direksi dan RUPS. Rasio pembayaran dividen kas berkisar antara 30% hingga 60% dari laba bersih konsolidasi. Under the provision of the Articles of Association, if the Company posts a net income on a particular fiscal year, the Company may distribute dividends to shareholders based on the recommendation of the Board of Directors with the approval of the General Meeting of Shareholders (GMS). The determination of dividend payments, if any, will depend on: The operating results, cash flow, capital adequacy and financial condition of the Company and subsidiaries; Compliance with prevailing laws and regulations; and Other factors deemed relevant by the Board of Directors and GMS. The cash dividend payout ratio ranges from 30% to 60% of consolidated net income.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

55

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

56

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Corporate Governance

Sebagai warga korporasi (corporate citizen) yang baik Perseroan senantiasa menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip dan sistem tata kelola yang baik. Perseroan, oleh karena itu, memiliki Komite Audit, Sekretaris Korporasi dan Departemen Internal Audit sebagai perangkat dasar pelaksanaan prinsip tersebut. Perusahaan pun aktif memantau risiko-risiko usaha yang ada dan senantiasa berupaya mengantisipasi dan meminimalkan risiko tersebut sesuai dengan kebijakan dan strategi yang berlaku. Selain itu Perusahaan juga tidak lupa memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dan lingkungan sekitar dengan melakukan beberapa program sosial sebagai bentuk tanggung jawabnya.

As a good corporate citizen the Company continues to conduct its business in accordance with the principles and system of good governance. The Company, therefore, has an Audit Committee, Corporate Secretary and Department of Internal Audit as the basic tools for implementating these principles. The Company also actively monitors existing business risks and constantly strives to anticipate and minimize these risks in accordance with prevailing policies and strategies. The Company also does not forget to give a real contribution to the surrounding community and environment by organizing a number social programs as a form of its responsibility.

Uraian Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali. Hingga saat ini Perseroan memiliki 5 (lima) Komisaris, dua di antaranya yang mana adalah Komisaris Independen, yang bertugas mengawasi kebijakan dan kinerja Direksi dalam menjalankan rencana usaha Perseroan serta mendorong penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan. Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan penilaian atas pengelolaan Perseroan oleh direksi dan mengawasi komisi-komisi yang berada di bawah Dewan Komisaris. Profil Dewan Komisaris dapat dilihat pada halaman 6-8. Sesuai dengan aturan yang berlaku frekuensi Rapat Dewan Komisaris adalah minimal 2 (dua) kali dalam setahun. Pada tahun 2010, Dewan Komisaris telah mengadakan pertemuan sebanyak 6 (enam) kali yaitu pada tanggal 1 Februari 2010, 2 Maret 2010, 8 April 2010, 12 Agustus 2010, 12 November 2010 dan 6 Desember 2010 dengan rata-rata tingkat kehadiran 60 persen.

Description of the Board of Commisioners

In accordance with the Companys Articles of Incorporation, the Board of Commissioners and the Board of Directors are appointed by the General Meeting of Shareholders (GMS) for a term of 3 (three) years and may be reappointed. To date the Company has five (5) Commissioners, two of which are independent commissioners, who tasked with overseeing the policies and performance of the Board of Directors in carrying out the Company's business plan and encouraging the implementation of good governance within the Company. The Board of Commissioners is responsible for overseeing and assessing the management of the Company by the Board of Directors and oversee the commissions under the Board of Commissioners. The profile of the Board of Commisioners is available on pages 6-8. In accordance with the applicable regulations the frequency of the Board of Commissioners Meetings is at least 2 (two) times a year. In 2010, the Board of Commissioners met 6 (six) times namely on 1 February 2010, 2 March 2010, 8 April 2010, 12 August 2010, 12 November 2010 and 6 December 2010 with an average attendance rate of 60 percent.

Tampak luar Hotel Ciputra Semarang Exterior of Ciputra Hotel Semarang

Uraian Direksi

Direksi Perseroan terdiri dari 8 (delapan) Direktur, dua diantaranya yang mana adalah Direktur Tidak Terafiliasi. Tugas utama Direksi adalah memimpin dan menjalankan Perseroan sesuai dengan tujuan serta visi dan misi, dan juga rencana dan strategi usaha yang telah ditetapkan. Profil Direksi Perusahaan dapat dilihat pada halaman 13-18.

Description of the Board of Directors

The Board of Directors consists of 8 (eight) Directors, two of which are Unaffiliated Directors. The Board of Directors main duty is to lead and run the Company in accordance with established goals, vision and mission, and also plans and business strategies. The profile of the Board of Directors is available on pages 13-18.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

57

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

58

Frekuensi pertemuan Direksi sesuai aturan yang berlaku adalah 2 (dua) kali dalam setahun. Pada tahun 2010, Rapat Direksi diadakan sebanyak 6 (enam) kali, yaitu pada tanggal 1 Februari 2010, 2 Maret 2010, 8 April 2010, 12 Agustus 2010, 12 November 2010 dan 6 Desember 2010. Tingkat kehadiran rata-rata para Direktur dalam Rapat Direksi ini adalah 48 persen.

The frequency of the Board of Directors meetings according to the applicable regulationsis 2 (two) times a year. In 2010, the Board of Directors Meeting was held as many as 6 (six) times namely on 1 February 2010, 2 March 2010, 8 April 2010, 12 August 2010, 12 November 2010 and 6 December 2010. Attendance of the Directors in the Board of Directors' Meeting is 48 percent.

Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan

Uraian Mengenai Remunerasi Dewan Komisaris dan Direktur


Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 13,7 miliar dan Rp 11,9 miliar.

Description of the Remuneration of the Boards of Commisioners and Directors


The remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors during 2010 and 2009 is Rp 13,7 billion and Rp 11.9 billion, respectively.

Penerapan Manajemen Risiko secara terintegrasi dengan pendekatan multi aspek atau dikenal dengan istilah Enterprise Wide Risk Managemen (ERM), sudah dilaksanakan sejak tahun 2009. Progress penerapan di tahun 2010 sudah lebih baik dibandingkan tahun 2009, dimana dari awal tahun 2010 sejumlah proyek sudah menyusun daftar risiko yang sudah disaring menurut skala prioritas yang didiskusikan disetujui bersama Direktur Proyek masing-masing, termasuk tindakan mitigasi yang akan dilakukan selama tahun 2010. Dari daftar risiko dan rencana mitigasi yang sudah disusun tersebut, akan terlihat peta risiko awal tahun / bawaan yang dikenal dengan istilah inherent risk, yang akan dimitigasi dan dipantau implementasi mitigasinya sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat risikonya menjadi residual risk yang dapat diterima. Selain laporan tindakan mitigasi, proyek-proyek juga akan melaporkan kejadian insidentil baik yang biasa maupun kritis jika ada, yang dilaporkan setiap bulan. Kelancaran pelaporan dan monitoring tingkat risiko melalui peta risiko memang masih perlu terus mengalami penyempurnaan hingga dapat menjadi kebiasaan individu dan budaya Perusahaan serta menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan Manajemen di seluruh lini dan seluruh unit usaha.

The Companys Risk Management Policy

The integrated implementation of Risk Management through a multi-faceted approach or known as Enterprise Wide Risk Management (ERM), has been carried out since 2009. The progress of this implementation in 2010 was better than in 2009, wherein since the beginning of 2010 a number of projects have already made risk registers that were filtered according to a scale of priorities that was jointly discussed / approved by the respective Project Directors, including mitigation measures to be undertaken during the year 2010. From the prepared risk registers and mitigation plans, one can see a map of early year / carry over risks known as inherent risks, which will be mitigated and the implementation of mitigation monitored so that the level of risk is expected to be reduced to an acceptable residual risk. In addition to the mitigation reports, the projects will also report incidents whether regular or critical if any, on a monthly basis. The flow of reporting and ease of risk level monitoring through the risk maps still needs to be improved in order for them to become habitual for individuals and the corporate culture of the Company and become part of the Managements decisionmaking processes at all levels and all business units.

Komite Audit

Komite Audit dibentuk dan diangkat oleh Dewan Komisaris pada tanggal 8 November 2007. Tugas utamanya adalah membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam menjalankan rencana usaha Perseroan. Masa jabatan Komite Audit sama dengan Dewan Komisaris. Saat ini, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) anggota termasuk Ketua, dan wajib mengadakan rapat umum minimal satu kali dalam setahun. Sepanjang tahun 2010, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 1 Februari 2010 dan 12 Agustus 2010 dengan tingkat kehadiran rata-rata 100 persen. Ada pun susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Jabatan Lainnya di Perusahaan Komisaris Independen Komisaris Independen -

Audit Commitee

The Audit Committee was established and appointed by the Board of Commissioners on 8 November 2007. Its main task is to assist the Board of Commissioners oversee the Board of Directors in carrying out the Company's business plan. The Audit Committees term of office is the same as the Board of Commissioners. Currently, the Audit Committee consists of 3 (three) members including the Chairman, and must convene a general meeting at least once a year. During 2010, the Audit Committee held a meeting 2 (two) times, namely on 1 Februari 2010 and 12 August 2010, with an average attendance rate of 100 percent. The composition of the Audit Committee is as follows: Other position in the Company Independent Commisioner Independent Commisioner -

Pengawas Manajemen Risiko Perusahaan

Posisi dan Nama. Position and Name Ketua . Head : Widigdo Sukarman Anggota . Member : Thomas Bambang Anggota. Member : Lanny Bambang

Manajer Manajemen Risiko: Adi Subrata, 47 tahun. Saat ini juga merangkap sebagai Pengawas Keuangan Mal Ciputra Jakarta Semarang. Pengawas Manajemen Risiko: 1. Agung Trihendardoyo, 36 tahun. Merangkap sebagai Accounting Staff Hotel Ciputra Jakarta. 2. Rudy Sani Ramli, 42 tahun. Merangkap sebagai Pengawas Departemen Sumber Daya Manusia Hotel Ciputra Jakarta. 3. Veronica Ria E., 40 tahun. Merangkap sebagai Kepala Sumber Daya Manusia Mal Ciputra Semarang. 4. Setyoadhi Pratomo, 46 tahun. Merangkap sebagai Head of Engineering Hotel Ciputra Semarang. 5. Ibrahim Andi, 30 tahun. Merangkap sebagai Collection Officer Ciputra World Jakarta.

The Companys Risk Management Officers

Risk Management Manager: Adi Subrata, 47 years old. Concurrently serving as Controller at Ciputra Mall Jakarta and Semarang Risk Managemant Officers 1. Agung Trihendardoyo, 36 years old. Concurrently serving as Accounting Staff at Ciputra Hotel Jakarta. 2. Rudy Sani Ramli, 42 years old. Concurrently serving as Human Resources Department Supervisor at Ciputra Hotel Jakarta 3. Veronica Ria E., 40 years old. Concurrently serving as Head of Human Resources at Ciputra Mall Semarang. 4. Setyoadhi Pratomo, 46 years old. Concurrently serving as Head of Engineering Department at Ciputra Hotel Semarang. 5. Ibrahim Andi, 30 years old. Concurrently serving as Collection Officer at Ciputra World Jakarta.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Hingga tahun 2010, Perseroan belum mempunyai Komite Nominasi dan Remunerasi.

Remuneration and Nomination Commitee

Until 2010, the Company does not have a Nomination and Remuneration Committee yet.

Komite Pemantauan Risiko

Komite ini diketuai oleh Direktur Pengelola Sub-holding Sekretariat Komite yaitu Manajer Risiko. Anggota tetap terdiri dari: - Direksi Sub Holding/Direktur Proyek Anggota tidak tetap terdiri dari: - Manajer Umum Proyek yang terkait - Audit Internal

Risk Monitoring Commitee

The committee is chaired by the Managing Director of the Sub-holding Secretariat of the Committee namely the Risk Manager. Permanent members consist of: - Sub-Holding Board of Directors / Project Directors Temporary members consist of: - Related Projecct General Manager - Internal Audit

Visi dan Misi

Visi Mengelola Risiko untuk memaksimalkan kemampuan Perusahaan dalam mencapai sasaran Perusahaan yang mengarah pada maksimalisasi Nilai Perusahaan dan Kekayaan Pemegang Saham. Misi Mewujudkan visi Perusahaan dengan membangun sistem dan pendekatan Manajemen Risiko yang komprehensif untuk mengantisipasi, mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengelola risiko-risiko material terhadap pencapaian Sasaran Perusahaan.

Vision and Mission

Vision Managing risks to maximize the Companys capability to achieve the Companys objectives to maximize Company value and shareholders assets Mission Actualizing the Company;s vision by developing a comprehensive risk management system and approach to anticipate, identify, prioritize and manage material risks to the achievement of the Companys objective

Komite-komite Lain yang Dimiliki Perusahaan

Selain komite-komite di atas, Perseroan tidak memilki komite lain.

The Companys Other Committees Aside from the above mentioned, the Company does not have any other committees. Description of the Tasks and Duties of the Corporate Secretary

Uraian Tugas dan Fungsi Sekretaris Korporasi


Selain Komite Audit, Perseroan juga memiliki Sekretaris Korporasi yang berfungsi untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam hal keterbukaan informasi. Sekretaris Korporasi juga bertugas memastikan Perusahaan mematuhi segala ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, serta sebagai jembatan antara Perseroan dengan masyarakat.

Cakupan Risiko

Mencakup setiap kejadian-kejadian penting atau keadaan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran-sasaran Perseroan, termasuk risiko strategis, keuangan, operasional, hazard, maupun kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Scope of Risk

Covers every important events or circumstances that may affect the achievement of the Companys objectives, including strategic, financial, operational, hazard risks, as well as compliance with applicable laws and regulations.

In addition to the Audit Committee, the Company also has a Corporate Secretary that functions to implement good corporate governance, primarily in the matter of disclosure of information. The Corporate Secretary is also tasked to ensure the Company complies with all provisions of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency and the Indonesia Stock Exchange, as well as serve a bridge between the Company and the public.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

59

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

60

Uraian Mengenai Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Internal


Keterbukaan Informasi Perseroan tanpa lalai senantiasa menerapkan prinsip keterbukaan informasi kepada semua pihak yang membutuhkan dengan secara rutin melaporkan informasi mengenai laporan keuangan, hasil penggunaan dana IPO, transaksi material, hasil Rapat Umum Pemegang Saham, paparan publik serta informasi penting lainnya, sesuai dengan peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta Bursa Efek Indonesia. Sistem Pengendalian Internal Perseroan telah menyusun dan mempunyai Sistem Pengendalian Internal berupa serangkaian kebijakan dan prosedur standard dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya serta system informasi dan pelaporan untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terus mengalami penyempurnaan dan hingga saat ini dinilai cukup efektif untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko yang ada. Adalah tugas divisi Audit Internal untuk memastikan system pengendalian internal yang ada sudah baik dan efektif dijalankan di setiap lini usaha, sesuai dengan misi yang tercantum dalam Piagam Audit Internal, yaitu untuk memberikan penilaian yang obyektif dan independen serta memberikan layanan konsultatif dalam hal keefektifan dan kecukupan control, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Selama tahun 2010, Audit Internal telah melakukan hal-hal sebagai berikut: - Menyusun Rencana Audit tahunan untuk audit unit-unit usaha maupun kantor pusat, dan telah menyelesaikan seluruh penugasan audit sesuai rencana; - Lingkup audit meliputi pengujian dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan pelaksanaan sistem pengendalian internal; penilaian atas efektifitas dan efisiensi di bidang keuangan, akuntansi, pemasaran, sumber daya manusia, operasional, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya dengan pendekatan risiko (risk based audit), serta pendeteksian atas kemungkinan terjadinya pelanggaran atau kecurangan; - Memberikan saran perbaikan atas system pengendalian internal yang diperlukan, serta membahasnya bersama Direktur dan jajaran manajemen terkait; - Memantau tindak lanjut perbaikan yang telah disepakati; - Menyusun dan melaporkan hasil audit beserta tindaklanjutnya kepada Direktur Utama; - Melaporkan secara berkala progres dan hasil audit serta tindak lanjut Direksi dan manajemen kepada Komite Audit dan Dewan Komisaris; - Mengevaluasi mutu Audit Internal yang dilakukan dan melakukan penyempunaan program audit, audit teknik, sistem pelaporan maupun meningkatkan kompetensi para auditor.

Description of the Implementation of Internal Supervision and Control


Disclosure of Information Company without fail always apply the principle of information disclosure to all parties who need to routinely report information on the financial statements, the results of the use of IPO funds, material transactions, the General Meeting of Shareholders, the public exposure as well as other important information, in accordance with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions as well as the Indonesia Stock Exchange. Internal Control System The Company has formulated an Internal Control System in the form of a series of standard policies and procedures in carrying out its operational activities as well as an information and reporting system to support management decision-making. The system continues to be improved and is to date considered quite effective in controlling and minimizing present risks. It is the task of the Internal Audit division to ensure the existing internal control system is already well and effectively executed at every line of business, in accordance with the mission stated in the Internal Audit Charter, namely to provide objective and independent assessments as well as provide consultative services on matters pertaining to the effectiveness and adequacy of control, risk management and corporate governance. During 2010, Internal Audit carried out the following: - Formulated an annual Audit Plan to audit the business units and headquarters, and has completed all the assigned audits as planned; - The scope of audit included testing and evaluating the adequacy and effectiveness of the internal control system; assessment of the effectiveness and efficiency in the areas of finance, accounting, marketing, human resources, operations, information technology, and other activities using the risk approach of risk (risk based audit), and detection of possible violations or fraud; - Provided suggestions on the improvements required for the internal control system, and discussed it with the related Director and managers; - Monitored the follow-up on the agreed improvements; - Prepared and reported the audit findings and their follow-up to the President Director; - Regularly reported the progress and findings of its audits and the follow-up by the Board of Directors and management to the Audit Committee and Board of Commissioners; - Evaluated the quality of the Internal Audit it conducted and carried out improvements on its audit program, audit techniques, reporting system as well as improves the competency of the auditors.

Lingkup Tugas Memastikan apakah manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan Perseroan yang dirancang dan dijalankan manajemen sudah cukup dan berfungsi baik, meliputi: - Risiko telah cukup diidentifikasi dan dikelola. - Interaksi dengan para pihak pengelola berlangsung sesuai semestinya. - Informasi penting keuangan, manajerial, dan operasional adalah akurat, handal, dan tepat waktu. - Tindakan karyawan sesuai dengan kebijakan, standard, prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku. - Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien, dan cukup terlindungi. - Program, Rencana, dan Sasaran dapat dicapai. - Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan terpelihara di dalam proses pengendalian perusahaan. - Peraturan dan Undang-undang penting yang berpengaruh terhadap perusahaan telah diketahui dan diperhatikan secara layak. Potensi perbaikan atas pengendalian manajemen, profitabilitas, dan image perusahaan dapat ditemukan selama proses audit, dan akan dikomunikasikan ke level manajemen yang memadai. Audit Internal juga dapat menjadi mitra pemecahan masalah atas persoalan manajemen dan operasional yang dihadapi Perseroan. Struktur dan Kedudukan Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: - Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal. - Kepala Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. - Direktur Utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor internal sebagaimana diatur dalam piagam ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. - Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama. - Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal. - Larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Audit Internal dari pelaksanaan kegiatan operasional baik di Perseroan.

Scope of Duties Ascertain whether the risk management, control and management of the Company as designed and implemented by the management are sufficient and functioning well, including: - The risks have been sufficiently identified and managed. - Interactions with the managing parties are as they should be. - Important financial, managerial, and operational information is accurate, reliable, and timely. - Actions taken by employees are in accordance with prevailing policies, standards, procedures, laws and regulations. - Resources are acquired economically, used efficiently, and adequately protected. - Programs, Plans and Goals are achievable. - Quality and continuous improvements are maintained in the process of corporate control. - Important regulations and legislations affecting the company are known and given proper attention. Potential improvement of management control, profitability, and corporate image can be found during the audit process, and will be communicated to the appropriate management levels. Internal Audit can also be a partner in solving management and operational issues facing the Company. Structure and Status The strusture and status of the Internal Audit Unit is as follows: - The Internal Audit Unit is led by a head of the Internal Audit Unit - The head of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. - The President Director can dismiss the head of the Internal Audit Unit, after obtaining approval from the Board of Commissioners, if the head of the Internal Audit Unit does not meet the requirements of an internal auditor as set forth in this charter and / or fails or is not competent in performing his duties. - The head of the Internal Audit Unit is responsible to the President Director. - Auditors serving in the Internal Audit Unit are directly responsible to the head of the Internal Audit Unit. - Auditors and officers serving in the Internal Audit Unit are prohibited from having dual tasks and positions in the operational activities of both the Company and its subsidiaries. Duties and Responsibilities The Internal Audit Unit has the following duties and responsibilities: - Formulates and implements the Annual Internal Audit Plan; - Tests and evaluates the implementation of internal control and risk management system in accordance with company policy; - Conducts inspection and assessment of the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; - Provides recommendations for improvement and objective information on the activities examined at all levels of management; - Prepares reports on audit findings and submits the same to the President Director and the Board of Commissioners;

Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab: - Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Internal Tahunan; - Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; - Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; - Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan Manajemen; - Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

Uraian mengenai Unit Audit Internal


Misi Memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Description of the Internal Audit Unit


Mission Provide assurance and consultations that are independent and objective in order to enhance the value and improve the operations of the Company, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

61

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

62

- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; - Bekerja sama dengan Komite Audit; - Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; - Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. maupun anak perusahaan. Wewenang Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain: - Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya; - Melakukan komunikasi secara langsung dengan Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit serta anggota dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit; - Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit; - Melakukan koordinasi kegiatan audit dengan kegiatan auditor eksternal; - Mengalokasikan sumber daya manusia, menentukan frekuensi, memilih subyek, menentukan cakupan tugas, dan menerapkan teknik yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran audit.

- Monitors, analyzes and reports on the implementation of follow-ups on improvements it had suggested; - Works closely with the Audit Committee; - Develops a program to evaluate the quality of its internal audit activities; - Conduct special inspections when required. Authority The authority of the Internal Audit Unit includes among others: - Accessing all relevant information on the Company related to its duties and functions; - Communicating directly with the Board of Directors, the Board of Commissioners, and / or the Audit Committee and members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and / or Audit Committee; - Holding regular and incidental meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners, and / or Audit Committee; - Coordinating audit activities with the activities of external auditors; - Allocating human resources, determining the frequency, selecting the subjects, determining the scope of tasks, and applying the techniques required to achieve the objectives of the audit.

Objektifitas - Tidak akan mengambil bagian dalam setiap aktivitas atau hubungan apapun yang dapat merusak atau diduga merusak penilaian mereka yang tidak memihak. Keikutsertaan ini meliputi aktivitas atau hubungan yang mungkin akan bertentangan dengan kepentingan Perseroan. - Tidak akan menerima suatu apapun yang dapat merusak atau diduga merusak pertimbangan keahlian profesional mereka. - Akan mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahui oleh mereka yang jika tidak diungkapkan dapat merubah pelaporan aktivitas yang sedang diteliti. Kerahasiaan - Akan berhati-hati dalam menggunakan dan melindungi informasi yang diperoleh selama bertugas. - Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi apapun atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan hukum atau yang akan merugikan tujuan Perseroan yang sah dan etis. Kemampuan - Hanya akan melibatkan diri dalam pelayanan di mana mereka mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman yang diperlukan. - Akan melaksanakan pelayanan audit internal sesuai dengan Standar Praktek Profesional Audit Internal. - Secara terus menerus akan meningkatkan kemampuannya dan efektivitas serta kualitas pelayanannya. Pertanggungjawaban Kepala Unit Audit Internal dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memiliki akses ke Dewan Komisaris, untuk: - Menyampaikan hasil penelaahan tahunan atas kecukupan dan keefektifan pengendalian internal dan manajemen resiko dari proses operasi Perseroan / unit usaha yang ada. - Melaporkan issue penting sehubungan dengan pengendalian internal perusahaan / unit usaha, dan rekomendasi perbaikan yang dapat ditempuh. - Secara berkala menyampaikan status dan hasil atas Rencana Audit Tahunan dan kecukupan sumber daya Unit. - Berkoordinasi dan bekerjasama dengan fungsi pengendalian lainnya yang ada (komite audit, auditor eksternal, dll). Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh Kepala Unit Audit Internal yaitu Martin Rahardja, umur 31 tahun, seorang sarjana lulusan Fakultas Ekonomi/Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta.

Objectivity - Will not take part in any activity or any relationship that may damage or is expected to damage their impartial assessment. This involvement includes activities or relationships that may be contrary to the interests of the Company. - Will not accept anything that may damage or is expected to damage their professional expert opinions. - Will disclose all important facts that are known to them, which if not disclosed will affect the report on the activity under investigation.

Confidentiality - Will exercise caution in using and protecting information obtained during their assignment. - Will not use the information for any personal gain or in any way that would be contrary to the law or which would prejudice the legitimate and ethical objectives of the Company.

Kode Etik

Kode Etik Audit Internal meliputi dua unsur, yaitu (1) Prinsip Dasar dan (2) Aturan Perilaku. (1) Prinsip Dasar Auditor Internal diharapkan untuk menerapkan dan menegakan prinsip-prinsip sebagai berikut: Integritas Integritas auditor internal menetapkan kepercayaan dan dengan begitu menyediakan dasar bagi kepercayaan atas pertimbangan keahlian audit internal mereka. Obyektifitas Auditor Internal memperlihatkan tingkatan yang paling tinggi dari obyektifitas profesional di dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diuji. Auditor Internal membuat suatu penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidaklah terlalu dipengaruhi oleh kepentingannya sendiri atau oleh orang lain di dalam membentuk pertimbangan keahliannya. Kerahasiaan Auditor Internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa otoritas yang sah kecuali jika ada suatu kewajiban yang sah menurut hukum atau profesi untuk melakukannya. Kemampuan Auditor Internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan pelayanan/ jasa audit internal. (2) Aturan Perilaku Integritas - Akan melaksanakan pekerjaannya dengan jujur, rajin, dan bertanggung jawab. - Akan mengamati hukum dan membuat pengungkapan yang diharapkan oleh hukum dan profesi. - Dengan sadar tidak akan menjadi suatu bagian atas setiap aktivitas yang tidak sah, atau terlibat dalam tindakan yang dapat menghilangkan kepercayaan kepada profesi audit internal atau departemen Audit Internal. - Akan menghormati dan berperan untuk tujuan Perseroan yang sah dan etis.

Code of Ethics

The Internal Audit Code of Ethics consists of two elements, namely (1) Principles and (2) Rules of Conduct. (1) Principles Internal Auditors are expected to implement and enforce the following principles: Integrity The integrity of internal auditors establishes trust and thus provides a basis for the confidence in their expert internal audit opinions. Objectivity Auditor Internal memperlihatkan tingkatan yang paling tinggi dari obyektifitas profesional di dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diuji. Auditor Internal membuat suatu penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidaklah terlalu dipengaruhi oleh kepentingannya sendiri atau oleh orang lain di dalam membentuk pertimbangan keahliannya. Confidentially Internal auditors respect the value and ownership of information they receive and do not disclose information without valid authority unless there is a valid obligation by law or profession to do so. Competency Internal Auditors apply the necessary knowledge, skills and experience in performing its internal audit services. (2) Rules of Conduct Integrity - Will carry out their work honestly, diligently and responsibly. - Will observe the law and make disclosures expected by the law and their profession. - Will not willingly be a part of any unlawful activity, or engage in actions that can eliminate the trust to the profession of internal audit or the internal audit department. - Will respect and contribute to the Companys legitimate and ethical goals.

Competency - Will only involve themselves in service where they have the knowledge, skills and experience necessary. - Will perform internal audit services in accordance with the Standards for the Professional Practice of Internal Auditing. - Continuously improve their ability and the effectivenes and quality of their service.

Accountability In carrying out his duties the head of the Internal Audit Unit is responsible to the President Director and has access to the Board of Commissioners, to: - Submits the result of annual reviews of the adequacy and effectiveness of internal control and risk management of the Company's/existing business units operating processes / business units there. - Reports important issues relating to internal control of the Company / business unit, and recommendations for improvements that may be made. - Periodically conveys the status and results of its Annual Audit Plan and the adequacy of human resources. - Coordinates and cooperates with other existing control functions (audit committee, external auditors, etc.). The Companys Internal Audit Unit is led by the Head of the Internal Audit Unit, Martin Rahardja, age 31 years, a graduate of the Faculty of Economics / Accounting from Tarumanagara University, Jakarta.

Uraian Mengenai Manajemen Risiko Perseroan


Usaha Pengelolaan Risiko Perseroan dihadapi oleh risiko dalam berbagai aspek usahanya. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa meningkatkan upaya dan kemampuan pengelolaan risikonya. Segala hal atau kejadian yang berpotensi menjadi risiko dikaji secara seksama melalui penerapan ERM (Enterprise Wide Risk Management) agar tidak berkembang menjadi risiko. Dengan demikian, Perseroan dimungkinkan untuk menjalankan usahanya secara hati-hati, dan selalu waspada terhadap risiko-risiko yang terkandung dalam pengambilan keputusan dan aktivitas operasionalnya.

Description of the Companys Risk Management


Risk Management Efforts The Company is faced with risks in various aspects of its business. For this reason, the Company always strives to increase its efforts and improve its capabilities in risk management. All matters or incidents with risk potentials are carefully assessed through the implementation of ERM (Enterprise Wide Risk Management) in order for them not to develop and become risks. Thus, the Company is afforded the means to conduct its business prudently, and ever alert to the risks inherent in its decision-making and operational activities.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

63

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

64

Risiko Usaha

Setiap kegiatan usaha pasti memiliki faktor risiko yang melekat dan harus senantiasa diperhatikan dengan seksama karena apabila diabaikan faktor risiko tersebut dapat berdampak negatif terhadap operasional, pendapatan dan aset Perseroan. Beberapa risiko utama tersebut antara lain: Risiko Keterbatasan Lahan Kendati rencana pengembangan usaha Perseroan juga meliputi akuisisi lahan di daerah dengan tingkat pertumbuhan tinggi dan di sentra usaha Jakarta, namun ketersediaan tanah di daerah tersebut sangat terbatas. Tidak terealisasinya akuisisi tersebut akan berimbas pada rencana yang sudah ditetapkan dan berisiko mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan di masa mendatang. Risiko Kepastian Hukum Perseroan senantiasa berupaya mendapatkan Hak Guna Bangunan (HGB) dan hak pengembangan atas tanah yang diakuisisi. Namun demikian, tidak adanya kepastian penegakan hukum undang-undang pertanahan dan tidak seragamnya hak atas tanah di Indonesia membawa risiko terjadinya perselisihan atas hak kepemilikan tanah yang dibeli dari pemilik sebelumnya. Risiko Fluktuasi Pasar Properti IIndustri properti Indonesia memiliki siklus dan dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan kondisi ekonomi umum maupun lokal, seperti tingkat pengangguran, ketersediaan pembiayaan, suku bunga, tingkat kepercayaan konsumen dan permintaan produk properti, baik ritel, kantor, hotel maupun perumahan. Dengan demikian risikonya selalu ada di mana proyek baru bisa dipasarkan saat pasar sedang mengalami depresi, padahal pengembangan, pembiayaan dan penggunaan sumber daya lainnya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Tekanan semacam ini di industri properti Indonesia dapat mempengaruhi bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan. Risiko Keuangan/Pembiayaan Aktivitas pengembangan properti membutuhkan modal investasi yang besar. Perseroan mungkin saja perlu mencari pembiayaan tambahan atau eksternal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa pembiayaan tambahan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dapat tersedia untuk Perseroan, atau jika tersedia, pembiayaan tersebut bisa didapatkan dengan persyaratan yang menguntungkan bagi Perseroan. Risiko Persaingan Dalam beberapa tahun terakhir, industri properti di Indonesia semakin didominasi oleh persaingan yang ketat, tidak hanya antara pengembang properti lokal tetapi juga dengan pengembang mancanegara. Persaingan yang semakin ketat dapat menyebabkan peningkatan biaya untuk akuisisi tanah, berlebihnya persediaan lahan dan lambatnya proses persetujuan untuk pengembangan properti baru oleh yang berwenang. Semuanya dapat berpengaruh buruk terhadap usaha dan kinerja Perseroan. Risiko Ekonomi Industri properti dihadapi oleh risiko ekonomi yang mencakup faktor-faktor yang secara sendiri-sendiri maupun bersamaan dapat berdampak negatif terhadap para pelaku industri properti. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, tingkat suku bunga dan inflasi semuanya berdampak besar pada posisi keuangan Peseroan, daya beli konsumen, tingkat belanja konsumen dan permintaan pasar ritel.

Business Risk

Every business certainly has inherent risk factors that must be given due attention because if ignored these risk factors could adversely impact operations, revenues and assets of the Company. Some of the major risks include:

Risk of Land Scarcity Although the Company's business development plan also includes the acquisition of land in areas with high growth rates and in Jakartas business hub, but the availability of land in these areas is very limited. The non-fruition of these acquisitions will impact on plans that have already been determined and risks affecting the Companys financial condition and operating results in the future. Risk of Legal Uncertainties The Company always strives to secure the Right to Build (HGB) and the development rights over its land acquisitions. However, the absence of certainty in the legal enforcement of land laws and the inconsistency of land rights in Indonesia carry the risk of disputes over ownership rights on land purchased from previous owners. Risk of Property Market Fluctuations Indonesias property industry is cyclical and significantly affected by changes in general and local economic conditions, such as unemployment rates, availability of financing, interest rates, consumer confidence and demand for property, whether retail, office, hotel and housing. Thus the risk is always there where new projects can only be marketed when the market is depressed, whereas the development, financing and use of other resources have been carried out much earlier. This kind of pressure on the Indonesian property industry could affect the Companys business, financial condition and results of operations. Financial/Financing Risk Property development requires large capital investments. The Company may find it necessary to seek additional or external financing to meet those needs. However, there is no assurance that additional financing, both short and long term, will be available to the Company, or if available, such financing can be obtained with terms that are favorable to the Company.

Risiko Lainnya Kegiatan usaha Perseroan juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, sosial politik, bencana alam, serangan teroris, kebakaran dan risiko lainnya. Guna menghadapi dan memitigasi risiko-risiko tersebut, Perseroan telah melakukan berbagai langkah seperti selalu menjaga kualitas dan keunikan dari properti yang dibangun, mengasuransikan aset-aset utamanya, aktif mencari lahan untuk lokasi pengembangan baru, mencari pendanaan baik melalui perbankan maupun melakukan aksi korporasi di pasar modal untuk memenuhi kebutuhan dana yang besar dan berbagai program lainnya.

Other Risks The Companys business activities can also be affected by economic, socio-political conditions, natural disasters, terrorist attacks, fire and other risks. In order to face and mitigate those risks, the Company has taken various steps such as maintaining the quality and uniqueness of the properties it builds, insuring its main assets, actively seeking land for new development sites, seeks funding either through banks or corporate actions in the capital market to secure large fundings and various other programs.

Uraian Mengenai Kegiatan Pemasaran Perseroan

Selama tahun 2010, Perseroan telah mengeluarkan biaya untuk seluruh kegiatan promosi dan pemasaran seluruh unit usahanya sebesar Rp 22 miliar.

Description of the Companys Marketing Activities

During 2010, the Companys expenditure on all the promotional and marketing activities of all its business units amounted to Rp 22 billion.

Uraian Mengenai Aktivitas Perseroan yang Berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Perlindungan Konsumen

Description of the Companys Corporate Social Responsibility and Customer Care Related Activities
As part of its commitment to its social responsibility for consumer protection, the Company provides customer care service which can be accessed via telephone or e-mail 24 hours per day for each of the Companys line of business.

Sebagai bentuk komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perlindungan konsumen, Perseroan menyediakan layanan customer care yang dapat diakses melalui telepon atau e-mail 24 jam setiap harinya untuk masingmasing bidang usaha Perseroan.

Uraian Mengenai Tanggung Jawab Perseroan terhadap Lingkungan

Menjaga lingkungan dengan membangun dan mengelola tempat tinggal atau gedung perkantoran yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan dengan menerapkan konsep Go Green pada setiap proyek Perseroan, dengan semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi lingkungan yang dapat meminimalkan pemakaian energi. Semisal menyediakan ventilasi yang menghasilkan sirkulasi udara yang baik sehingga dapat mengurangi pemakaian AC dan penyediaan halaman yang dapat dipakai sebagai ruang terbuka hijau.

Description of the Companys Responsibility toward the Environment

The Company always strives to fulfill its social responsibility to participate in protecting the environment by building and operating residential or office buildings that are environmentally friendly. This is done by applying the concept of "Go Green" in each of the Companys project, by utilizing as much as possible environmental technologies that can minimize energy consumption. Such as providing ventilation that produces good air circulation so as to reduce the use of air conditioning and providing yards that can be used as green open space.

Perkara Hukum

Perseroan dan Anak Perusahaan tidak sedang terlibat dalam kasus dan perkara hukum di Indonesia maupun di luar negeri, baik berupa gugatan atau sedang dalam status penyelesaian perkara atau gugatan yang berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan, pendapatan, aset dan kelangsungan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan.

Legal Disputes

The Company and its subsidiaries are not currently involved in any legal suit or case in both Indonesia and abroad, whether in the form of a lawsuit or is in the process of settlement or a lawsuit with significant impact on the financial condition, revenues, assets and business continuity of the Company and its subsidiaries.

Risk of Competition In recent years, the Indonesian property industry is increasingly dominated by intense competition, not only among local property developers, but also with foreign developers. Tightening competition can lead to increased land acquisition costs, excessive land inventory, and the slow approval process for new property development by the authorities. Everything can adversely affect the Companys business and performance.

Akses Informasi dan Data Perusahaan

Perseroan memiliki situs yang memuat berbagai informasi penting dan dapat diakses oleh public, www.ciputraproperty.com. Investor dan publik juga bisa mendapatkan informasi dan penjelasan lebih lanjut mengenai Perseroan melalui alamat dan e-mail Perseroan di investor@ciputraproperty.com.

Access to Company Information and Data

The Company has a site that contains a variety of important information and can be accessed by the public, www.ciputraproperty.com. Investors and the public can also obtain information and further explanation regarding the Company via e-mail address and the Company in investor@ciputraproperty.com.

Etika dan Kode Perilaku Perseroan

Economic Risk The property industry is faced with economic risks that include factors that both separately and jointly could adversely affect the property industry players. Fluctuations in the exchange rate of the rupiah against the U.S. dollar, interest rates and inflation all have a major impact on the financial position of the Company, the purchasing power of consumers, consumer spending and retail market demand.

Kode Perilaku merupakan seperangkat Praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang menjelaskan nilai dan standar praktik usaha yang dijalankan oleh Perseroan dan menjadi acuan bagi setiap individu yang bergabung di dalamnya, dan sekaligus memberi penjelasan kepada pihak yang paling berkepentingan (Pemegang Saham) bagaimana Perseroan menjalankan usahanya. Filosofi yang mendasari Kode Perilaku Perseroan adalah Integritas, yaitu usaha untuk menjunjung tinggi kejujuran, etika, dan moral dalam bekerja untuk menciptakan iklim bekerja yang kondusif dan mengoptimalkan nilai bagi Pemegang Saham sesuai dengan visi dan misi Perseroan.

Company Ethics and Code of Conduct

The Code of Conduct is a set of Corporate Governance practices that describes the values and standards of business practice adopted by the Company and is a reference for every individual who joins it, and at the same time describes to the party most interested (Shareholders) how the Company runs its business. The philosophy underlying the Company's Code of Conduct is Integrity, which is the effort to uphold honesty, ethics, and morals at work to create a conducive working climate and optimize value for shareholders in accordance with the vision and mission of the Company.

65

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

66

Kunci keberhasilan implementasi Kode Perilaku adalah Kerja Sama dan Peran Serta dari seluruh pengurus dan karyawan. Ketiga hal ini juga merupakan penyataan atas budaya Perseroan yang diharapkan mampu menjadi etos kerja dan citra positif di hati individu maupun publik. Setiap pengurus dan karyawan Perseroan menerima salinan Kode Perilaku. Semua pasal dan aturan dalam Kode Perilaku Perseroan berlaku bagi semua individu tanpa kecuali. Perseroan akan menjatuhkan sanksi bagi pengurus dan karyawan yang melanggar aturan yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

The key to the success in implementing the Code of Conduct is the Cooperation and Participation of the entire management and all employees. The three points are also statements of the Company culture that are expected to become work ethics and present a positive image in the hearts of individuals and the public. Every director and employee of the Company received a copy of the Code of Conduct. All articles and rules in the Company's Code of Conduct applies to all individuals without exception. The Company will impose sanctions on managers and employees violating the stipulated regulations in accordance with prevailing Company Regulations and laws.

Artpreneurship adalah sebuah proses penciptaan nilai tambah dalam dunia seni yang didorong oleh kreativitas yang dimiliki oleh seniman. Seiring dengan prosesnya diharapkan tujuan dari Artpreneurship ini tercapai, yaitu meningkatkan nilai dan martabat karya seni Indonesia di mata dunia. Dengan bimbingan Ibu Rina Ciputra S., event Artpreneurship ini telah berhasil dilaksanakan pada 24 April 2010 22 Mei 2010. Pameran ini telah dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo dengan menampilkan 82 karya seni anak bangsa baik dalam bentuk lukisan ataupun installasi. Selain pameran seni terdapat juga acara lain seperti: Art Classes Kami mengundang beberapa tutor yang ahli di bidangnya untuk memberikan kelas kepada anak-anak. Contohnya mereka dapat berkreasi membuat karya seni dengan keramik, tanah liat dan lain-lain. Nama seperti F. Widayanto sudahlah tidak asing dalam karya seni keramik, seorang seniman keramik yang sangat terkenal. Mendapatkan pengajaran dari tutor di bawah bimbingannya dan proses pembuatannya tidaklah murah, oleh karena itu kita memberikan subsidi khusus untuk pesertanya, bukan hanya kelas dari F. Widayanto tetapi dari kelas kelas yang diselenggarakan di hari lainnya.

Artpreneurship is a process of creating added value in the world of art that is perpetuated by the creativity in herent in artists. In line with the process the objective of Artpreneurship to improve the value and dignity of Indonesian works of art in the eyes of the world. With the patronage of Rina Ciputra S., the Artpreneurship event was successfully held on 24 April 2010 22 May 2010. The exhibition was inaugurated by DKI Jakarta Governor Fauzi Bowo with the showing of 82 pieces by local artists in the form of either paintings or installations. In addition to the art exhibition there were other events such as: Art Classes We inivited several tutors who are experts in their fields to give classes for children. They are able to create work of arts in ceramics, clay and other mediums. Names like F. Widayanto practically a household name for ceramic artwork, a renowned ceramic artis. Instructions by tutors under his wings and the creative process it slef are certainly not cheap, thus we provide special subsidies for participants, not only for F. Widayanto classes but also for classes held on other days.

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai perusahaan yang mendedikasikan usahanya pada kepentingan masyarakat, Perseroan tidak lupa untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sosialnya dalam memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dengan mengadakan berbagai program yang bertujuan membantu masyarakat dalam berbagai bidang kegiatan. Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program sosial, antara lain, sebagai berikut: Artpreneurship Seperti yang telah kita ketahui, Dr. (HC) Ir. Ciputra adalah seorang yang penuh dengan kreatifitas dan kepedulian tinggi. Dengan kreatifitas dan kepeduliannya, sejak tahun 2005 Beliau mulai memperkenalkan gagasan baru yaitu Artpreneurship. Gagasan ini mempertemukan dua dunia yaitu Art dan Entrepreneurship.

Corporate Social Responsibility Programs

As a company that dedicates its business to the public interest, the Company does not fail to fulfill its social obligations and responsibilities in providing real contribution to community by organizing various programs aimed at helping people in various fields of activities.

During 2010, the Company held various social programs, among others, as in the following: Artpreneurship As known to many, Dr. (HC) Ir. Ciputra is a man brimming with creativity and social concern. With this creativity and social concern, he has been promoting a new concept, dubbed Artpreneurship since 2005. The concept amalgamates two worlds, the world of Art and the world of Entrepreneurship.

Art Performances Merupakan pengalaman menarik menyaksikan performance yang disuguhkan berbeda-beda setiap minggunya. Performer tersebut adalah siswa siswi yang didatangkan dari berbagai sekolah dan juga tentunya para artis profesional. Kami menyuguhkan kepada masyarakat tontonan secara cuma-cuma, dengan bertujuan untuk menghibur dan mendekatkan masyara-

Art Performances To watch different performances every week certainly sound like an attractive proposition. The performers are students from various schools as well as professional artists. These performances are held free for the public, with the sole intention of entertaining the public and bringing them closer to art.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

67

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

68

Anak Perusahaan Perseroan, Mal Ciputra Jakarta, mengalokasikan dana sebesar Rp 93,7 juta untuk kegiatan Tanggung Jawab Sosialnya sepanjang tahun 2010.

The Companys Subsidiary, Ciputra Mal Jakarta, allocated funds totalling Rp 93.7 million for its Corporate Social Responsibility activities throughout 2010.

Waktu Acara . Time of Event 22 Februari 2010 22 February 2010 29 Maret 2010 29 March 2010 2 Agustus 2010 2 August 2010 Seminar Seminar-seminar yang diadakan merupakan suatu sarana komunikasi bagi para ahli di bidang seni dengan para pecinta seni. Beberapa seminar kami adakan dengan mengundang pembicara yang sangat ahli di bidangnya, contohnya : Handi Irawan, seorang marketing consultant dari banyak perusahaan di Indonesia. Beliau membawakan seminar dengan tema Artpreneurship. Selain itu nama Entang Wiharso, Chris Dharmawan, Dominique Lora ,Deddy Kusuma & dr Oei Hong Djien adalah nama yang sangat kita kenal di dunia seni, mereka adalah artis, kolektor, pemilik galery, kurator yang berada di kelas pertama. Selain itu kami juga menghadirkan beberapa ahli dari interior design dan lighting yaitu Lori Rose, Paul Gunawan, Eko Prawoto & Giovanni D'Ambrossio. Beberapa dari mereka adalah pembicara yang kami undang dari Eropa. Semua itu dapat diikuti oleh semua pecinta seni dengan cuma-cuma. Cita-cita kami adalah memberikan pengetahuan seni kepada mereka langsung dari pakarnya. Banyaknya acara yang dihadirkan selain pameran seni membuktikan bahwa event perdana Artpreneurship ini ingin mendekatkan seni ke semua lapisan usia. Mulai dari anak-anak yang bisa mengikuti artclass, beberapa sekolahpun diundang untuk mengikuti tur dan menyuguhkan kempampuannya di bidang seni, misalnya tari, face painting , rampak gendang dan lainnya. Hingga pengetahuan yang bisa didapatkan dari seminarseminar. Total biaya yang dikeluarkan untuk program ini adalah sebesar Rp 922 juta. Seminar The seminars are communicating tools for experts in the field of art to reach art lovers. Some of our seminars showcased speakers who are experts in their fields, such as: Handi Irawan, a marketing consultant for many Indonesian companies. He led a seminar on Artpreneurship. There are also names like Entang Wiharso, Chris Dharmawan, Dominique Lora, Deddy Kusuma and dr Oei Hong Djien, names very well known in the art community, they are first-class artists, collectors, gallery owners, and curators. Additionally, we also presented a number of interior design and lighting experts such as Lori Rose, Paul Gunawan, Eko Prawoto & Giovanni D'Ambrossio. We invited them from Europe to speak. All this is available to all art lovers for free. It is our goal to provide knowledge in art straight from the mouths of experts. 19 November 2010 19 November 2010 21 Desember 2010 21 Desember 2010 Donor Darah Penuh Kasih Love Blood Drive

Acara . Event

Realisasi Bantuan untuk warga Poncol (sembako dalam event Imlek) Chinese New Year Staple Goods Donation Donor Darah Penuh Kasih Love Blood Drive Bantuan Bencana Alam untuk korban Gunung Merapi Mt. Merapi Disaster Relief Partisipasi Perbaikan Jalan Daan Mogot Raya Donation for Roadworks on Jalan Daan Mogot Raya

Satu lagi Anak perusahaan Perseroan, Hotel Ciputra Semarang, mengalokasikan dana sebesar Rp 138 juta untuk kegiatan Tanggung Jawab Sosialnya sepanjang tahun 2010.

Another of the Companys subsidiary, Ciputra Hotel Semarang, allocated funds totalling Rp 138 million for its Corporate Social Responsibility activities throughout 2010.

Waktu Acara . Time of Event 8-13 Februari 2010 8-13 February 2010

Acara . Event Chinese Painting Exhibition di Lobi Hotel Ciputra Semarang Chinese Painting Exhibition at the lobby of Ciputra Hotel Semarang. Balinese Art Exhibition di Lobi Hotel Ciputra Semarang Balinese Art Exhibition at the lobby of Ciputra Hotel Semarang. Batik Exhibition Pesona Batik Pesisir di Lobi Hotel Ciputra Semarang Balinese Art Exhibition at the lobby of Ciputra Hotel Semarang. Lumpia Festival Semarang 463th Anniversary di Atrium Mall Ciputra Semarang Lumpia Festival on the ocassion of Semarang 463rd Anniversary at the Ciputra Mall Semarang Atrium. Learn to Act di Puri Suite 4, Hotel Ciputra Semarang Learn to Act at Puri Suite 4, Ciputra Hotel Semarang. Berbagi Kiat di Bidang Manajemen Perhotelan di Universitas Diponegoro Sharing Tips on Hotel Management at Diponegoro University. Hari Anak Nasional di Tempat Pembuangan Sampah Akhir National Childrens Day at a Landfill. Photo Exhibition di Lobi Hotel Ciputra Semarang Photo Exhibition at the lobby of Ciputra Hotel Semarang. Berbuka Puasa bersama Anak Yatim Piatu/Panti Asuhan di The Gallery Restaurant, Hotel Ciputra Semarang Breaking fast Meal with Orphans/Orphanage at The Gallery Restaurant. Sahur on the Road di Kota Semarang Pre-dawn Meal on the Road in Semarang. Ciputra Choir di Lobi Hotel Ciputra Semarang Ciputra Choir at the lobby of Ciputra Hotel Semarang. Berbuka Puasa Bersama Kaum Dhuafa di Kampung Dhuafa Gunungpati, Semarang Breaking fast with indigents at Kampung Dhuafa Gunungpati, Semarang.

The sheer number of programs presented in addition to the art exhibition proved that the Artpreneurship premier event intended to bring art closer to poeple of all ages. From children who can join art classes, school tours where students can show off their talents like dancing, face painting and the such, to knowledge that can be culled from the seminars.

8-13 Maret 2010 8-13 March 2010 19-25 April 2010 19-25 April 2010 12 Mei 2010 12 May 2010 31 Mei 2010 31 May 2010 12 Juni 2010 12 June 2010 23 Juli 2010 23 July 2010 24 Juli - 1 Agustus 2010 24 July - 1 August 2010 10 Agustus - 9 September 2010 10 August - 9 September 2010 14, 21, 28 Agustus 2010 14, 21, 28 August 2010 27 Agustus 2010 27 August 2010 1 September 2010 1 September 2010

Total expenditure for this program amounted to Rp 922 million.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

69

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan . Corporate Governance

70

Aktivitas Hubungan Investor

Perseroan selalu menjaga keterbukaan informasi dan kelancaran komunikasi dengan para pemangku kepentingannya, seperti para pemegang saham, calon investor, analis dan media. Informasi umum tersedia dalam bentuk pertemuan langsung dengan manajemen, panggilan konferensi, surat elektronik, mailing list, roadshow, pengarahan dan situs perusahaan. Data dan laporan keuangan, siaran pers dan data presentasi dapat diakses di IDXnet and juga tersedia bagi para pemegang saham, calon investor, baik perorangan maupun institusi, serta analis dan pers melalui situs www.ciputraproperty.com. Informasi mengenai Direksi Perseroan, Manajemen dan portfolio juga tersedia dalam situs perusahaan. Perseroan telah mengeluarkan siaran pers dan mengadakan konferensi pers mengenai kegiatan penting dan kondisi keuangan Perseroan sepanjang tahun 2010. Berikut adalah perincian kegiatan-kegiatan tersebut:

Investor Relation Activities

The Company always maintain disclosure of information and smooth communication with its stakeholders, such as shareholders, potential investors, analysts and the media. General information is available in the form of a face-toface meetings with management, conference calls, electronic mail, mailing lists, roadshows, briefings and the corporate website. Financial data and reports, press releases and presentation data can be accessed from IDXnet and are also available for shareholders, potential investors, both individual and institutional, as well as analysts and the press through www.ciputraproperty.com. Information regarding the Companys Board of Directors, Management and portfolio is also available in the corporate website. The Company has issued press releases and held press conferences on important activities and financial condition of the Company throughout 2010. The following are the details of those activities:

Waktu Acara . Time of Event 3 September 2010 3 September 2010 24 September 2010 24 September 2010 1 Oktober - 30 November 2010 1 October - 30 November 2010 30 Oktober 2010 30 Oktober 2010 4 November 2010 4 November 2010 12 November 2010 12 November 2010

Acara . Event Berbuka Puasa bersama para Santri di Hotel Ciputra Semarang Breaking fast with students from islamic boarding schools at Ciputar Hotel Semarang. Donor Darah di Puri Suites Lobby, Hotel Ciputra Semarang Blood Drive at Puri Suites Lobby, Ciputra Hotel Semarang. Paket Kamar Kasih Sayang di Hotel Ciputra Semarang Care Room Package at Ciputra Hotel Semarang. Kunjungan dan Pendistribusian Sumbangan ke Merapi di wilayah pengungsi sekitar Gunung Merapi Visit and donation to victims of the Mt. Merapi erruption. Penyaluran Dana Bantuan ke Wasior, Mentawai dan Merapi via Bank Transfer ke PT Ciputra Development Cash donation to the Waisor, Mentawai, and Mt. Merapi disaster victims via Bank Transfer to PT Ciputra Development. Penyaluran Bantuan Pompa Air di wilayah banjir di area Mangkang, Semarang Donation of water pumps to the flooded areas of Mangkong, Semarang. Penyaluran Dana Bantuan ke Wasior, Mentawai dan Merapi via bank transfer ke Swiss-Belhotel Internasional Indonesia Cash donation to the Waisor, Mentawai, and Mt. Merapi disaster victims via Bank Transfer to Swiss-Belhotel International Indonesia.

Tanggal . Date
10 Mei 2010 10 May 2010 2 Agustus 2010 2 August 2010

Kegiatan . Activities
Konferensi Pers Press Conference Siaran Pers Press Release

Mengenai . About
Penunjukkan main contractor untuk Ciputra World Jakarta Awarding main contract of Ciputra World Jakarta Kerjasama dengan PT Bank Central Asia Tbk dalam fasilitas KPA untuk pembelian myHome Apartment di Ciputra World Jakarta Cooperation with PT Bank Central Asia Tbk to provide KPA facility for buyers of myHome Apartments at Ciputra World Jakarta Kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk Information and Communication Technology (ICT) di Ciputra World Jakarta Cooperation with PT Telekomunikasi Indonesia Tbk for Information and Communication Technology (ICT) at Ciputra World Jakarta. Pemaparan prediksi kinerja keuangan tahun 2010 Expose on Projected Financial Performance 2010.

27 Oktober 2010 27 October 2010

Siaran Pers Press Release

13 November 2010 13 November 2010 19 November 2010 19 November 2010 2 Desember 2010 2 Desember 2010 5 Desember 2010 5 Desember 2010 11 Desember 2010 11 Desember 2010 17 - 22 Desember 2010 17 - 22 Desember 2010 26 Desember 2010 26 Desember 2010

Menyumbang Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha di Masjid Baiturrahman Donation of animals to be sacrificed on the occasion of Eid al-Adha at Baiturrahman Mosque. Charity Jazz Untukmu Indonesia di Lobby Lounge, Hotel Ciputra Semarang Charity Jazz For You Indonesia at the Lobby Lounge, Ciputra Hotel Semarang. Berkunjung ke Rumah Buku di Rumah Buku, Jl. Badak, Semarang Visit to a house of books at Rumah Buku, Jl. Badak, Semarang. Nikah Massal di Hotel Ciputra Semarang Mass Marriage at Ciputra Hotel Semarang. Natal Bersama Anak-anak di kolong jembatan pemukiman kumuh Cakrawala, Semarang Christmas with children from the slums of Cakrawala, Semarang. Christmas Carol di Lobby Lounge Hotel Ciputra Semarang Christmas carolling with the choldren from the slums of Cakrawala, Semarang. Penyaluran Bantuan bagi karyawan di Rumah karyawan Hotel Ciputra Semarang Donation to staff living at Ciputra Hotel Semarang Staff Mess.

14 Desember 2010 14 December 2010

Konferensi Pers Press Conference

Perseroan telah bertemu lebih dari 64 manajer pendanaan dan analis sepanjang tahun 2010 melalui pertemuan one on one dan small group meeting, sebagai berikut:

The Company has met more than 64 fund managers and analysts throughout 2010 through one on one and small group meetings, as in the following:

Acara . Event
Citi Asia Pacific Property Conference Daiwa Financial & Property Conference Citi Indonesia Investor Conference Credit Suisee Conference

Lokasi . Location
Four Season Hotel, Singapore Marina Bay Sand Hotel, Singapore Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Conrad Centennial, Singapore

Tanggal . Date
27 April 2010 4 June 2010 4 August 2010 26 August 2010

Kunjungan ke kantor dan proyek-proyek Perseroan juga tersedia dan dapat dilakukan oleh para analis dan investor institusi sesuai permintaan. Melalui berbagai program yang aktif diterapkan untuk para pemangku kepentingan, manajemen dapat meningkatkan pengenalan dan pemahaman atas strategi, pengembangan usaha dan kinerja keuangan Perseroan.

Visits to the Companys office and projects are also available and can be made by analysts and institutional investors on request. Through various programs that are actively inplemented for the stakeholders, management can improve the recognition and understanding of the Companys strategy, business development and financial performance.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

71

Sumber Daya Manusia . Human Resources

Sumber Daya Manusia . Human Resources

72

SUMBER DAYA MANUSIA

Human Resources

Pengelolaan dan Strategi

Perseroan paham benar bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah fondasi dari segala sukses yang mampu dicapai suatu usaha. Derap langkah Perseroan menuju cita-cita seberapa agung pun tidak akan laju bila tidak dibarengi oleh SDM handal yang sehati dan sepaham. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengerahkan upaya terbaiknya untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas karyawannya. Dalam nafas yang sama, Perseroan juga tak pernah lelah menekankan harapannya agar perilaku karyawannya selalu mencerminkan nilai dan reputasi Perseroan sebagai warga korporasi (corporate citizen) yang baik. Program Pelatihan Pengembangan kemampuan dan kualitas SDM akan selalu membawa manfaat eksponensial kepada perusahaan. Perkembangan SDM di tingkat individu/personil sekalipun akan berdampak positif pada perusahaan. Perseroan, dengan demikian, senantiasa berupaya mengembangkan potensi penuh semua karyawannya. Di samping menyediakan jenjang karir yang jelas, Perseroan secara teratur mengadakan program pelatihan dan pendidikan yang dipandu oleh fasilitator yang sangat kompeten. Program diberikan baik secara in-house maupun melalui pihak eksternal. Untuk karyawan tertentu, Perseroan juga memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang lebih tinggi, dari D3 ke S1 dan dari S1 ke S2. Kesejahteraan dan Tunjangan Karyawan Perseroan pun menyadari bahwa kesejahteraan karyawan merupakan kunci dari kualitas kerja karyawan. Salah satu cara Perseroan meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus memotivasi dan memupuk loyalitas karyawan adalah melalui penyediaan berbagai tunjangan yang layak, seperti asuransi kesehatan, Jamsostek, dan Dana Pensiun. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional. Sepanjang tahun 2010, biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan adalah sebesar Rp 4,2 miliar.

Management and Strategy

The Company truly believes that human resources (HR) are the foundation of the successes that a business is able to achieve. As a company strides on the path toward its goals even noble as those goals may be, the journey will not be as swift if not accompanied by capable HR that are of like heart and mind. Thus, the Company continuously strives to develop the capabilities and quality of its employees. In the same breath, the Company also untiringly underscores its desire that its employees conduct themselves in a manner that reflects the values and reputation of the Company as a good corporate citizen. Training Programs The development of HR capability and quality always delivers exponential benefits to a company. Even development at the individual / personnel level will have a positive impact on a company. The Company, therefore, always strives to develop the full potential of all its employees. Besides providing a clear career path, the Company regularly holds training and education programs that are led by highly competent facilitators. These programs are provided in-house as well as through third parties. The Company also provides certain employees with the opportunity to further their studies, from Diploma to Bachelors degree and from Bachelors to Masters degree. Employee Welfare and Benefits The Company believes too that the welfare of employees is key to the quality of their work. One way the Company seeks to improve the employee welfare as well as to motivate and foster employee loyalty is through the provision of various appropriate benefits, such as health insurance, Social Security and Pension Fund. In addition, the Company also continues to meet the Regional Minimum Wage requirement. Throughout 2010, the expenditure made by the Company to develop its employee competencies and welfare amounted to Rp 4.2 billion.

Tampak dalam kamar tipe Executive Club Suite Hotel Ciputra Jakarta Interior of Executive Club Suite room at Ciputra Hotel Jakarta

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

73

Sumber Daya Manusia . Human Resources

Sumber Daya Manusia . Human Resources

74

Berdasarkan Jabatan . By Management Level Kegiatan Internal Perusahaan Perseroan juga teratur mengadakan acara-acara seperti outing, employee gathering, penghargaan atas prestasi dan masa kerja karyawan, karena percaya bahwa kegiatan tersebut dapat mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan meningkatkan loyalitas karyawan. Komposisi Karyawan Hingga saat ini, Perseroan dan anak perusahaan mempekerjakan 781 karyawan. Tabel berikut menunjukkan perkembangan jumlah karyawan dalam 5 tahun terakhir.
2010 2009 2008 810 karyawan 810 employee

Internal Corporate Activities The Company also regularly holds events such company outings, employee gathering, awards for achievements and years of service, because it believes that such activities foster the creation of a conducive working environment and increases employee loyalty. Employee Composition To date, the Company and subsidiaries has a total of 781 employees. The following table shows the changes in the number of employees over the past 5 years.
2007 877 karyawan 877 employee 2006 819 karyawan 819 employee

Keterangan

Ciputra Sentra Mall Hotel

Ciputra Semarang Mall Hotel

Ciputra Adigraha

Ciputra Property Tbk.

Total

Description

2010 Direksi Manajer umum Manajer Staff Administrasi / Teknisi 1 8 61 44 114 1 12 69 256 338 3 14 42 59 1 10 143 50 204 2 12 37 4 55 8 3 11 9 4 45 327 396 781 1% 1% 6% 42% 51% 100%

2010 Director General Manager Manager Staff Administration/Technician Total 2009 1 9 60 45 115 1 13 73 269 356 2 12 42 56 1 10 150 51 212 1 11 29 4 45 8 3 11 8 4 45 327 411 795 1% 1% 6% 41% 52% 100% Director General Manager Manager Staff Administration/Technician Total

Total
781 karyawan 787 karyawan 781 employee 787 employee

2009 Direksi Manajer umum Manajer Staff Administrasi / Teknisi

Per 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki 689 karyawan tetap dan 92 karyawan sementara.

As of 31 December 2010, the Company has 689 permanent employees and 92 temporary employees.

Total

Komposisi Karyawan 2010 PT Ciputra Property Tbk. Employee Composition 2010 of PT Ciputra Property Tbk.

Berdasarkan Umur . By Age Ciputra Sentra Mall 2010 17-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-55 tahun 18 58 36 2 114 90 171 76 1 338 22 24 12 1 59 66 100 38 204 19 18 16 2 55 2 6 3 11 215 373 184 9 781 28% 48% 24% 1% 100% Hotel Ciputra Semarang Mall Hotel 2010 17-30 years old 31-40 years old 41-50 years old 51-55 years old Total Ciputra Adigraha Ciputra Property Tbk.

Pada tahun 2010, jumlah karyawan yang menjabat sebagai Direksi bertambah 1 orang dari tahun sebelumnya. Untuk jenjang Manajer Umum dan Manajer sama dengan tahun sebelumnya. Demikian pula halnya dengan karyawan dengan jabatan staf sama dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk level teknisi atau administrasi berkurang 15 orang. Total % Description

In 2010, the number of employees holding Director position increased by 1 person over the previous year. At the General Manager and Manager levels the number was the same as the previous year. Likewise with the number of employees holding staff position. Whereas for technician or administration levels, the number decreased by 15 people.

Keterangan

Berdasarkan Pendidikan . By Education Level Keterangan Ciputra Sentra Mall 2010 Strata 2 Strata 1 Diploma Sekolah Lanjutan 3 17 15 79 114 22 111 205 338 1 17 11 30 59 20 104 80 204 3 39 6 7 55 6 3 1 1 11 13 118 247 402 781 2% 15% 32% 51% 100% Hotel Ciputra Semarang Mall Hotel 2010 Master Degree Bachelor Degree Diploma High School Total 2009 3 17 16 79 115 23 118 215 356 1 15 13 27 56 22 100 90 212 3 33 5 4 45 6 3 1 1 11 13 113 253 416 795 2% 14% 32% 52% 100% Master Degree Bachelor Degree Diploma High School Total Ciputra Adigraha Ciputra Property Tbk. Total % Description

Total 2009 17-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-55 tahun

2009 15 60 38 2 115 109 180 66 1 356 19 27 9 1 56 72 111 29 212 22 13 10 45 2 6 3 11 237 393 158 4 795 30% 49% 20% 1% 100% 17-30 years old 31-40 years old 41-50 years old 51-55 years old Total

Total

Total

2009 Strata 2 Strata 1 Diploma Sekolah Lanjutan

Pada tahun 2010 jumlah karyawan berumur 17-30 tahun berkurang sebanyak 22 orang dibanding tahun sebelumnya. Karyawan yang berumur 31-40 tahun berkurang 20 orang, yang berumur 41-50 tahun bertambah 26 orang dan yang berumur di atas 51 tahun bertambah 2 orang.

In 2010, the number of employees in the 17-30 years old bracket decreased by 22 people over the previous year. Employees in the 31-40 years old bracket decreased by 20 people, the 41-50 years old bracket by 26 people, and the above 51 years old bracket increased by 2 people.

Total

Di tahun 2010, Perseroan mencatat jumlah karyawannya yang lulusan S2 masih tetap sama dengan tahun lalu yaitu sebanyak 13 orang. Lulusan sarjana bertambah 5 orang, dan karyawan dengan gelar diploma berkurang 5 orang. Sementara lulusan sekolah lanjutan berkurang 14 orang.

In 2010, the Company noted that the number of employees holding post-graduate degrees was the same as the year before, 13 people. Those with bachelors degree increased by 5 people, and employees with Diploma degrees decreased by 5 people. While high school graduates decreased by 14 people.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

75

Sumber Daya Manusia . Human Resources

Sumber Daya Manusia . Human Resources

76

Saat ini Perseroan mempekerjakan 2 (dua) orang tenaga kerja asing untuk Hotel Ciputra Jakarta, dan 1 (satu) orang tenaga kerja asing untuk proyek Ciputra World Jakarta, antara lain: Nama : Darren Martin Earle Warga negara : Australia Umur : 49 tahun Jabatan : Manajer umum Hotel Ciputra Jakarta Keputusan Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat Propinsi DKI Jakarta No. 162/1.756.9/2010 tanggal 11 Februari 2010 tentang Pemberian Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari keputusan Menakertrans No.Kep. 03037/MEN/B/IMTA/2010 berlaku 30 November 2010 s/d 21 December 2011. Kartu izin tinggal terbatas (KITAS) yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi DepartemenKehakiman berlaku hingga 21 Desember 2011.

The Company currently employs 2 (two) expatriate workers for Ciputra Hotel Jakarta, and 1 (one) expatriate worker for the Ciputra World Jakarta as follows: Name Citizenship Age Position : Darren Martin Earle : Australian : 49 years old : General Managert Hotel Ciputra Jakarta

Decree of the Head of the West Jakarta Office of Manpower and Transmigration for the Province of DKI Jakarta No. 162/1.756.9/2010 dated 11 February 2010 regarding the Granting of Extension for Employment of Foreign Workers Permit (IMTA) from Minister of Manpower and Transmigration Decree No. Kep. 03037/MEN/B/IMTA/2010 valid from 30 November 2010 until 21 December 2011. Temporary Resident Permit (KITAS) issued by the Ministry of Justice and Human RightsDirectorate General of Immigration is valid until 21 December 2011. Name Citizenship Age Position : Patrice Eugene Marcel Bouttier : French : 44 years old : Executive Chef Hotel Ciputra Jakarta

Struktur Organisasi . Chart Organization

Commisioners Audit Commitee President Director Commisioners

Komisaris

Komite Audit

Nama : Patrice Eugene Marcel Bouttier Warga negara : Perancis Umur : 44 tahun Jabatan : Juru masak eksekutif Hotel Ciputra Jakarta Keputusan Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat Propinsi DKI Jakarta No.694/1.756.9/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pemberian Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari keputusan Menakertrans No.Kep. 28315/MEN/B/IMTA/2010 berlaku 21 September 2010 s/d 2 September 2011. Kartu izin tinggal terbatas (KITAS) yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman berlaku hingga 2 September 2011.

Direktur Utama

Komisaris

Internal Audit
Internal Audit

Decree of the Head of the West Jakarta Office of Manpower and Transmigration for the Province of DKI Jakarta No.694/1.756.9/2010 dated 5 November 2010 regarding the Granting of Extension for Employment of Foreign Workers Permit (IMTA) from Minister of Manpower and Transmigration Decree No. Kep. 28315/MEN/B/IMTA/2010 valid from 21 September 2010 until 2 September 2011. Temporary Resident Permit (KITAS) issued by the Ministry of Justice and Human Rights Directorate General of Immigration is valid until 2 September 2011. Name Citizenship Umur Jabatan : Brian Vincent Laurence : British : 59 years old : Senior Project Manager Ciputra World Jakarta

Direktur Operasional
Director of Operation

Direktur SDM & Umum Director of Human Resources


Personnel Affairs

Direktur Pemasaran
Director of Marketing

Direktur Keuangan Direktur Pengembangan Usaha


Director of Finance Director of Business Development

Direktur Hubungan Investor


Director of Investor Relations

Hukum
Legal

Personalia Umum

Penjualan
Sales

Keuangan
Finance

Research & Survey

Riset & Survei

Hubungan Investor
Investor Relations

Management Information System

Sistem Informasi Manajemen

General Affairs

Penyewaan
Leasing

Accounting

Akunting

Studi Kelayakan
Feasibility Study

Publication

Publikasi

Operasional Proyek
Projects Operation

Nama : Brian Vincent Laurence Warga negara : Inggris Umur : 59 tahun Jabatan : Manajer Proyek Senior Ciputra World Jakarta Keputusan Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat Propinsi DKI Jakarta No.09342/MEN/B/IMTA/2010 tanggal 27 April 2010 tentang Pemberian Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari keputusan Menakertrans No.Kep. 1661/PPTK/PTA/2010 berlaku Th. 2010 s/d 30 April 2011. Kartu izin tinggal terbatas (KITAS) yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman berlaku hingga 28 Februari 2012.

Decree of the Head of the West Jakarta Office of Manpower and Transmigration for the Province of DKI Jakarta No.09342/MEN/B/IMTA/2010 dated 27 April 2010 regarding the Granting of Extension for Employment of Foreign Workers Permit (IMTA) from Minister of Manpower and Transmigration Decree No. Kep. 1661/PPTK/PTA/2010 valid from 2010 until 30 April 2011. Temporary Resident Permit (KITAS) issued by the Ministry of Justice and Human Rights Directorate General of Immigration is valid until 28 Februari 2012.

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

77

Pernyataan Manajemen Laporan Keuangan 2010 . The Managements Statement on 2010 Annual Report

PERNYATAAN MANAJEMEN LAPORAN KEUANGAN 2010


The Managements Statement on 2010 Annual Report

Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menelaah dan mempelajari dengan seksama isi Laporan Tahunan 2010 ini dan menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan tersebut. Laporan ini telah disetujui untuk disampaikan kepada para Pemegang Saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

The Board of Commisioners and Directors of the Company have studied and scrutinizied carefully the content of 2010 Annual Report and therefore stated to be responsible for the correctness and truthfulness of the content. This report has been approved to be distributed to the Shareholders and other concerning parties.

Dewan Komisaris . Board of Commisioners

Dr. Hc. Ir. Ciputra Komisaris Utama . President Commisioner

Dian Sumeler Komisaris . Commisioner

Sandra Hendharto Komisaris . Commisioner

Widigdo Sukarman Komisaris Independen . Independent Commisioner

Thomas Bambang Komisaris Independen . Independent Commisioner

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

Dewan Direksi . Board of Directors

Candra Ciputra Direktur Utama . President Director

Artadinata Djangkar Direktur Tidak Terafiliasi . Unaffiliated Director Sekretaris Korporasi . Corporate Secretary Harun Hajadi Direktur . Director

Budiarsa Sastrawinata Direktur . Director

Bing Sugiarto Chandra Direktur Tidak Terafiliasi . Unaffiliated Director

Junita Ciputra Direktur . Director Rina Ciputra Sastrawinata Direktur . Director Cakra Ciputra Direktur . Director

PT. Ciputra Property Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

PT Ciputra Property Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries


Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors report years ended December 31, 2010 and 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi

Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi.. Laporan Laba Rugi Konsolidasi. 1-2 3 Independent Auditors Report ... Consolidated Balance Sheets ... Consolidated Statements of Income Consolidated Statements of Changes in ........Stockholders Equity ... Consolidated Statements of Cash Flows ..... Notes to the Consolidated Financial Statements

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.. Laporan Arus Kas Konsolidasi Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi..

4 5-6 7-58

***************************

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors Report

Laporan No. RPC-717/PSS/2011

Report No. RPC-717/PSS/2011

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Ciputra Property Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Ciputra Property Tbk (Perusahaan) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasi, perubahan ekuitas konsolidasi, dan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak Perusahaan tertentu, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aset masing-masing sebesar 22,26% dan 41,09% dari jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta jumlah pendapatan sebesar 29,69% dan 34,21% dari jumlah pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan PT Ciputra Liang Court (CLC), perusahaan asosiasi, dimana penyertaan saham pada perusahaan asosiasi tersebut disajikan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Nilai tercatat investasi dalam perusahaan asosiasi tersebut masing-masing sebesar 3,10% dan 3,26% dari jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi tersebut masing-masing sebesar Rp2.775.012.216 dan (Rp3.552.701.389) pada tahun 2010 dan 2009. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan untuk perusahaan-perusahaan tersebut di atas, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.

The Stockholders, Boards of Commissioners and Directors PT Ciputra Property Tbk We have audited the consolidated balance sheets of PT Ciputra Property Tbk (the Company) and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, and the related consolidated statements of income, changes in stockholders equity and cash flows for years then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Companys management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of certain Subsidiaries, which financial statements reflect combined total assets accounting for 22.26% and 41.09%, respectively, of the consolidated total assets as of December 31, 2010 and 2009, and combined total revenues accounting for 29.69% and 34.21% of the consolidated total revenues for the years then ended. We also did not audit the financial statements of PT Ciputra Liang Court (CLC), an associated company, the investment in which is accounted for using the equity method. The carrying value of investment in this associate represents 3.10% and 3.26%, respectively, of the consolidated total assets as of December 31, 2010 and 2009, and the equity in net gain (loss) from this associate amounted to Rp2,775,012,216 and (Rp3,552,701,389) in 2010 and 2009, respectively. Those financial statements were audited by other independent auditors whose reports, expressed an unqualified opinion have been furnished to us, and our opinion, insofar as it relates to the amounts included for those entities, is based solely on the reports of the other independent auditors.

The original report included herein is in Indonesian language.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the

dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Ciputra Property Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits and the reports of the other independent auditors provide a reasonable basis for our opinion. In our opinion, based on our audits and the reports of the other independent auditors, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Ciputra Property Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia. As discussed in Note 2s to the financial statements, starting January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopt Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement which supersedes PSAK No. 50, Accounting for investments in Certain Securities and PSAK No. 55, Accounting for Financial Instruments and Hedging Activities. These revised PSAKs have been applied prospectively.

Seperti dijelaskan pada Catatan 2s atas laporan keuangan, mulai 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, menggantikan PSAK No. 50, Akuntansi Efek Tertentu dan PSAK No. 55, Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktifitas Lindung Nilai. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

Purwantono, Suherman & Surja

Benyanto Suherman Izin Akuntan Publik No. 05.1.0973/Public Accountant License No. 05.1.0973 21 Maret 2011/March 21, 2011

The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdiction other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp268.618.901 pada tahun 2010 dan Rp241.054.939 pada tahun 2009 Piutang lain-lain Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan Pajak dibayar di muka dan aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR 1.296.947.271.675 3.476.802.563

Catatan/ Notes

2009 ASSETS CURRENT ASSETS

2e,2p 3,22 2f,2p 4,22

1.264.488.715.978 246.331.009.178

Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net of allowance for impairment losses of Rp268,618,901 in 2010 and Rp241,054,939 in 2009 Other receivables Due from related parties Inventories Tax prepayment and other current assets TOTAL CURRENT ASSETS

12.471.855.087 8.592.157.341 3.662.845.329 3.046.847.775 61.002.194.348 1.389.199.974.118

2g,5

8.801.674.382 8.669.839.391 2.535.651.919 2.865.390.605 26.949.385.559 1.560.641.667.012

2h,20 2i,6 2j

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Persediaan - aset pengembangan real estat Penyertaan saham Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp205.126.844.332 pada tahun 2010 dan Rp191.376.700.158 pada tahun 2009 Tanah untuk pengembangan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp179.759.462.011 pada tahun 2010 dan Rp162.001.416.900 pada tahun 2009 Peralatan operasi hotel Aset tidak lancar lain-lain JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET

256.540.806 83.646.652.952 122.115.721.005

2q,12c 2i,6 2b,7

156.905.860 56.987.316.852 119.340.708.789

NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Inventories - real estate development assets Investments in shares of stock Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp205,126,844,332 in 2010 and Rp191,376,700,158 in 2009 Land for development Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp179,759,462,011 in 2010 and Rp162,001,416,900 in 2009 Hotel operating equipment Other non-current assets TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASSETS

416.534.966.907 517.169.316.362

2k,8,23 2i,9,23

428.327.457.659 505.574.405.928

1.280.672.973.337 2.098.960.359 11.763.664.339 2.434.258.796.067 3.823.458.770.185

2l,10,23 2j

967.153.873.018 2.394.031.458 11.312.245.417 2.091.246.944.981 3.651.888.611.993

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha, pihak ketiga Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Pendapatan yang ditangguhkan Uang muka pelanggan JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Jaminan penyewa Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Kewajiban tidak lancar lainnya JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Catatan/ Notes

2009 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY

54.848.610.467 992.711.208 10.771.275.906 8.341.229.228 56.436.391.083 46.233.978.728 177.624.196.620

11 2q,12a 2n,13

14.971.939.850 284.279.075 11.147.718.725 7.431.749.632 56.093.358.814 40.578.694.918 130.507.741.014

CURRENT LIABILITIES Trade payables, third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Unearned income Advances from customers TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES Customers deposits Due to related parties Deferred tax liabilities - net Estimated liability for employee benefits Other non-current liabilities TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES TOTAL LIABILITIES MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES

33.453.161.550 35.592.266.607 10.601.341.451 2.832.478.470 82.479.248.078 260.103.444.698 114.364.885.705 2b,14 2h,20 2q,12c 2o,15

38.117.029.673 4.772.089.056 35.319.898.306 5.452.617.106 2.832.478.470 86.494.112.611 217.001.853.625 122.911.426.914

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar 12.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 6.150.000.000 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya EKUITAS - BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1.537.500.000.000 1.280.504.312.470 267.269.918.496

16 1b 2d

1.537.500.000.000 1.280.504.312.470 267.269.918.496

(113.922.745.382) 15.000.000 477.623.954.198 3.448.990.439.782 3.823.458.770.185

2c 16

(113.922.745.382) 10.000.000 340.613.845.870 3.311.975.331.454 3.651.888.611.993

STOCKHOLDERS EQUITY Capital stock - Rp250 par value per share Authorized 12,000,000,000 shares Issued and fully paid 6,150,000,000 shares Additional paid-in capital Difference arising from changes in the equity of Subsidiaries Difference in value of restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated STOCKHOLDERS EQUITY - NET TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2010 PENDAPATAN USAHA BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba atas unit penyertaan reksa dana dan efek hutang Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Jasa manajemen Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Lain-lain Pendapatan lain-lain - bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA PER SAHAM 355.667.588.781

Catatan/ Notes 2n,17

2009 337.414.915.317 REVENUES DIRECT COSTS AND COST OF SALES GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Total operating expenses INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Income from investment in mutual fund units and debt securities Equity in net earnings (loss) of an associated company Management fee Interest expense Loss on foreign exchange - net Others Other income - net INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE - NET INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES NET INCOME EARNINGS PER SHARE

135.099.221.458 220.568.367.323 21.869.854.648 90.081.428.342 111.951.282.990 108.617.084.333

2n,18

127.481.152.224 209.933.763.093

2n,19 23 23

17.777.702.849 80.724.515.829 98.502.218.678 111.431.544.415

75.405.822.023 33.195.036.253 2.775.012.216 2.010.384.933 (2.743.221.091) (21.880.631.498) 2.588.694.003 91.351.096.839 199.968.181.172 (30.772.184.586)

2f 2f 2f,7 21b 2p

67.789.048.164 15.615.288.585 (3.552.701.389) 2.005.981.272 (4.634.807.263) (72.217.139.164) (1.588.443.644) 3.417.226.561 114.848.770.976

2q,12b

(27.010.349.347)

169.195.996.586

87.838.421.629

(13.824.897.257) 155.371.099.329 25

2b

(13.638.069.183) 74.200.352.446

2r

12

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2008 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Dampak penerapan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Saldo 1 Januari 2010 setelah dampak atas penerapan awal PSAK No. 55 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Pembayaran dividen Laba bersih tahun 2010 Saldo 31 Desember 2010

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 1.537.500.000.000

Agio Saham/ Additional Paid-in Capital 1.280.504.312.470

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference Arising from Changes in the Equity of Subsidiaries 267.269.918.496

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Saldo Laba/ Difference in Value Retained Earnings of Restructuring Transactions of Telah Ditentukan Belum Ditentukan Entities under Penggunaannya/ Penggunaannya/ Common Control Appropriate Unappropriate (113.922.745.382) 5.000.000 266.418.493.424

Ekuitas - Bersih/ Stockholders Equity - Net 3.237.774.979.008 Balance as of December 31, 2008

16

1.537.500.000.000

1.280.504.312.470

267.269.918.496

(113.922.745.382)

5.000.000 10.000.000

(5.000.000) 74.200.352.446 340.613.845.870

74.200.352.446 3.311.975.331.454

Appropriated retained earnings Net income for 2009 Balance as of December 31, 2009 Effect of applying Statement of Accounting Standard No. 55 (Revised 2006) Financial Instruments: Recognition and Measurement Balance as of January 1, 2010 after effect of applying PSAK No. 55

6.244.008.999

6.244.008.999

1.537.500.000.000

1.280.504.312.470

267.269.918.496

(113.922.745.382)

10.000.000

346.857.854.869

3.318.219.340.453

16 16

1.537.500.000.000

1.280.504.312.470

267.269.918.496

(113.922.745.382)

5.000.000 15.000.000

(5.000.000) (24.600.000.000) 155.371.099.329 477.623.954.198

(24.600.000.000) 155.371.099.329 3.448.990.439.782

Appropriated retained earnings Payments of dividends Net income for 2010 Balance as of December 31, 2010

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Kontraktor, pemasok dan lainnya Karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Pajak penghasilan Beban bunga Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan reksa dana Penghasilan bunga efek hutang Hasil penjualan aset tetap Kenaikan nilai aset bersih reksa dana Penempatan efek hutang Perolehan aset tetap Peningkatan kepemilikan saham pada Anak Perusahaan Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen Pembayaran hutang bank Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

Catatan/ Notes

2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 343.900.473.690 Cash receipts from customers Cash payments to: (197.943.496.426) Contractors, suppliers and others (39.542.710.662) Employees 106.414.266.602 Cash provided by operations Receipts from (payments for): Interest income Income taxes Interest expense Net Cash Provided by Operating Activities

388.898.614.910 (224.900.049.161) (42.633.990.722) 121.364.575.027

66.165.844.313 (30.236.146.964) 157.294.272.376 23

81.234.176.572 (44.267.539.018) (4.634.807.263) 138.746.096.893

279.526.045.431 9.241.692.477 688.080.719 263.378.521 (333.170.722.791) (35.323.533.994) (78.775.059.637)

10 4 10 21a 23

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal of mutual funds 26.666.768.716 Interest income from debt securities 820.876.986 Proceeds from sale of fixed assets Increase in net value 328.102.876 of mutual funds (225.935.547.500) Placement debt securities (183.558.666.641) Acquisitions of fixed assets Increase of share ownership (37.981.000.000) in Subsidiaries (419.659.465.563) Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of dividends Repayments of bank loans Net Cash Used in Financing Activities

(24.600.000.000) (24.600.000.000)

16

(58.000.000.000) (58.000.000.000)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2010

Catatan/ Notes

2009 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS Addition of fixed assets through acquisition of Subsidiary Addition of land for development through acquisition of Subsidiary Borrowing cost

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

53.919.212.739

(338.913.368.670)

PENGARUH PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aset tetap melalui akuisisi Anak Perusahaan Penambahan tanah untuk pengembangan melalui akuisisi Anak Perusahaan Beban pinjaman

(21.460.657.042)

(64.313.101.211)

1.264.488.715.978

1.667.715.185.859

1.296.947.271.675

1.264.488.715.978

1.095.550.119

10 9

17.195.496.954

5.759.754.874 2.743.221.091

3.399.326.828 -

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Ciputra Property (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Citraland Property berdasarkan Akta Notaris R. Arie Soetardjo, S.H., No. 119 tanggal 22 Desember 1994, yang diperbaharui dengan Akta Notaris yang sama No. 27 tanggal 3 Februari 1995, dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2447. HT.01.01.TH.95 tanggal 16 Februari 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8, Tambahan No. 471, tanggal 28 Januari 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H. MH. MKn. LLM, No. 202 tanggal 15 Agustus 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan di bidang Pasar Modal, telah diterima dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-65787.AH.01.02.TH.08 tanggal 18 September 2008. 1.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

GENERAL a. Establishment of the Company PT Ciputra Property (the Company) was established under the name PT Citraland Property based on the Notarial Deed No. 119 of R. Arie Soetardjo, S.H., dated December 22, 1994, which was amended by Notarial Deed No. 27 dated February 3, 1995 of the same notary, and approved by the Ministry of Justice Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-2447.HT.01.01.TH.95 dated February 16, 1995 and published in State Gazette No. 8, Supplement No. 471, dated January 28, 2000. The Companys Articles of Association has been amended from time to time. The latest amendment of which was covered by the Notarial Deed No. 202 dated August 15, 2008 of Dr. Misahardi Wilamarta, S.H. MH. MKn. LLM, concerning the alignment of the entire Articles of Association changes of Companys Article of Association with the Law No. 40 Year 2007 of the Republic of Indonesia on Limited Liability Company and Capital Market Regulation, which were received and approved by the Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-65787.AH.01.02.TH.08 dated September 18, 2008. The Company is engaged mainly in establishing and running real estate business, managing and leasing hotel and apartments, offices, shops, commercial and recreation centers and related facilities.

Kegiatan utama Perusahaan meliputi mendirikan dan menjalankan usaha-usaha pembangunan, pengelolaan, dan penyewaan di bidang perhotelan, rumah susun (apartemen), perkantoran, pertokoan, pusat niaga, dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 6, Jakarta.

The Companys head office is located at Prof. Dr. Satrio Street Kav. 6, Jakarta.

b.

Penawaran Umum Pada tahun 2007, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 3.010.000.000 saham kepada masyarakat pada harga penawaran sebesar Rp700 per saham. Penawaran tersebut sesuai dengan Surat No. S-5423/BLJ.2007 tertanggal 30 Oktober 2007 yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

b.

Public Offerings In 2007, the Company offered 3,010,000,000 shares to the public at an offering price of Rp700 per share. Such offering was in accordance with Letter No. S-5423/BLJ.2007 dated October 30, 2007 issued by the Head of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum (lanjutan) Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham setelah memperhitungkan biaya penerbitan saham dicatat sebagai Agio Saham yang disajikan pada bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. 1.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

GENERAL (continued) b. Public Offerings (continued) The excess of the share offer price over the par value per share net of stock issuance costs was recognized as Additional Paid-in Capital, which is presented under the Stockholders Equity section of the consolidated balance sheets. The Company has registered all of its shares on the Indonesia Stock Exchange. c. Boards of Commissioners and Directors, and Employees The composition of the Companys Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: : : : : : : : : : : : : : Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Director Director

c.

Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : : : : : : : :

Dr. Ir. Ciputra Dian Sumeler Sandra Hendharto Widigdo Sukarman Thomas Bambang Candra Ciputra Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Harun Hajadi Junita Ciputra Cakra Ciputra Artadinata Djangkar Bing Sugiarto Chandra

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Widigdo Sukarman Thomas Bambang Lanny Bambang

The members of the Companys audit committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: : : : Audit Committee Head Member Member

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp10.252.161.580 dan Rp10.442.305.902 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing memiliki 697 dan 754 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

Salaries and other compensation benefits incurred for the Companys and Subsidiaries commissioners and directors amounted to Rp10,252,161,580 and Rp10,442,305,902 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries had approximately 697 and 754 permanent employees, respectively (unaudited).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi meliputi akunakun Perusahaan dan Anak Perusahaan berikut:

1.

GENERAL (continued) d. Structure of the Company and Subsidiaries The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries:
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan Rupiah)/ Total Assets Before Elimination (in Millions of Rupiah) 2010 66,67 94,63 70,00 99,10 81,38 70,00 70,00 99,71 99,84 99,99 99,99 70.071 1.099.863 27.771 291.269 622.530 18.147 27.881 143.081 296.373 100 7.199 2009 42.132 745.264 7.126 248.484 566.799 18.162 7.236 142.100 284.149 100 7.278

Anak Perusahaan/ Subsidiaries PT Buanasarana Sejatiindah (BSSI) PT Ciputra Adigraha (CAG) PT Citradimensi Serasi (CDS) PT Ciputra Semarang (CSM) PT Ciputra Sentra (CSN) PT Dimensi Serasi (DS) PT Kharismasaka Pratama (KP) PT Subursejahtera Agungabadi (SSAA) PT Sarananeka Indahpancar (SNIP) PT Citra Karya Kreasi Mandiri (CKKM) PT Ciputra Balai Property (CBP)

Kedudukan/ Domicile Jakarta Jakarta Jakarta Semarang Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

Tahun Awal Operasi/Start of Operations a) b) a) 1993 1993 a) a) a) a) a) a)

Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 2010 66,67 98,33* 70,00 99,10 81,38 70,00 70,00 99,71 99,84 99,99 99,99 2009

a. b. *

Masih belum beroperasi Masih dalam tahap pengembangan Sisanya dimiliki oleh KP dan CDS

a. b. *

Still inactive Still under development stage Remaining is owned by KP and CDS

Kegiatan utama semua Anak Perusahaan yang beroperasi meliputi, dan untuk yang masih belum beroperasi/masih dalam tahap pengembangan akan meliputi pengembangan dan pengelolaan pusat niaga, hotel dan bangunan komersial lainnya. Pada bulan Maret 2009, Perusahaan membentuk CKKM, Anak Perusahaan, dengan nilai investasi awal sejumlah Rp99.999.000 dengan persentase kepemilikan saham 99,99%. Pada bulan September 2009, Perusahaan membentuk CBP, Anak Perusahaan, dengan nilai investasi awal sejumlah Rp7.087.499.000 dengan persentase kepemilikan saham 99,99%. Pada bulan Juli 2009, Perusahaan membeli tambahan 9.500.000 saham CAG senilai AS$3.800.000 (setara dengan Rp37.981.000.000) dari Natsteel Properties Pte. Ltd (Catatan 21a). Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membeli tambahan 9.500.000 saham CAG senilai AS$3.800.000 (setara dengan Rp35.323.533.994) dari Natsteel Properties Pte. Ltd (Catatan 21a). Kepemilikan Perusahaan di CAG meningkat menjadi 98,33%.

All the operating Subsidiaries are engaged and those still inactive/in the development stage will engage mainly in the development and management of shopping centers, hotels and other commercial buildings.

In March 2009, the Company established CKKM, as a 99.99%-owned Subsidiary, with an initial capitalization of Rp99,999,000.

In March 2009, the Company established CBP, as a 99.99%-owned Subsidiary, with an initial capitalization of Rp7,087,499,000.

In July 2009, the Company acquired additional 9,500,000 shares of CAG at US$3,800,000 (equivalent with Rp37,981,000,000) from Natsteel Properties Pte. Ltd (Note 21a).

In August 2010, the Company acquired additional 9,500,000 shares of CAG at US$3,800,000 (equivalent with Rp35,323,533,994) from Natsteel Properties Pte. Ltd (Note 21a). The Companys share ownership in CAG increased to 98.33%.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Konsolidasi Laporan Keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation of The Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are based on Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and accounting regulation as stipulated in the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) regulation No. VIII.G.7 (Revised 2000) concerning Guidelines for Presentation of Financial Statements and circular letter of the Chairman of BAPEPAMLK No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 concerning Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures for Publicly-listed Companies Engaged in the Real Estate Industry. The consolidated financial statements have been prepared based on the accrual basis using the historical cost method, except for investments in mutual funds which are carried at market value of net assets value, inventories and land for development which are carried at the lower of cost or net realizable value, and certain investment in shares of stock which are accounted for using the equity method.

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran ketua BAPEPAMLK No. SE-02/PM/202 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan metode akrual menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi dalam reksa dana yang dicatat berdasarkan nilai pasar dari nilai aset bersih, persediaan dan tanah untuk pengembangan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), dan penyertaan saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akunakun Perusahaan dan Anak Perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai Grup), yang secara langsung atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar-perusahaan telah dieliminasi. Penyertaan saham dimana persentase kepemilikan Perusahaan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). 10 b.

The consolidated statements of cash flows classify receipts and payments of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah, which is the functional currency of the Company and its Subsidiaries. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the Group) which are more than 50% owned directly or indirectly. All significant inter-company accounts and transactions have been eliminated. Investments in shares of stock in which the Company maintains ownership interests below 20% are carried at cost (cost method).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Penyertaan saham dimana persentase kepemilikan Perusahaan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode ekuitas, dimana investasi dinyatakan sebesar harga perolehan dan nilai tercatat disesuaikan untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan. Pembagian laba (dividen) yang diterima dari perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi. 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of Consolidation (continued) Investments in shares of stock in which the Company maintains ownership interests of 20% to 50%, directly or indirectly owned, are accounted for under the equity method, wherein the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize the investors share of the profits or losses of the associated company after the date of acquisition. Profit distributions (dividends) received from the associated company reduced the carrying amount of the investment. The proportionate shares of the minority stockholders in the equity of the Subsidiaries are reflected as Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries in the consolidated balance sheets. When cumulative losses applicable to minority interests exceed the minority stockholders interest in the Subsidiaries capital stock, the loss in excess of the minority stockholders interests is charged against the majority stockholders interest and is not reflected as an asset, except when the minority stockholders have a binding obligation to cover such losses and they can fulfill their obligation. Subsequent profits earned by the Subsidiaries that are applicable to the minority interests shall be allocated first to the majority interest to the extent of the losses applicable to the minority interests which were previously absorbed by such majority interest. Any excess in the acquisition cost over the Companys interest in the fair value of the identifiable assets and liabilities acquired as at the acquisition date is allocated to the acquired non-monetary assets by reference to their fair values at the acquisition date. When the acquisition cost is less than the Companys interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the acquisition date, the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated.

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan pada neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Pada tahun selanjutnya, laba Anak Perusahaan milik pemegang saham minoritas harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan pada tanggal perolehan dialokasikan ke aset non-moneter berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi.

11

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Restructuring transactions between entities under common control in the form of transfer of assets, liabilities, shares or other ownership instruments conducted within the framework of reorganization of entities under the same business segment do not constitute a change of ownership within the meaning of economic substance, so that such transactions would not result in a gain or loss to the company group or to the individual entity within the same group.

c.

Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali

Restrukturisasi

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan, dan oleh karena itu transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun bagi entitas individu dalam kelompok perusahaan tersebut. Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", transaksi tersebut harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests method). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas-entitas yang direstrukturisasi untuk tahun terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk tahun perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah tergabung sejak permulaan tahun perbandingan yang disajikan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dalam akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi. Jika substansi sepengendalian antara entitas yang pernah melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi konsolidasi.

In accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), Accounting for Restructuring Transactions of Entities under Common Control, the transactions must be recorded at book values similar to a business combination using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the financial statement items of the restructured entities for the year in which the restructuring occurs and for any comparative period presented, should be presented in such a manner as if they had been combined from the beginning of the year presented. Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control is recorded in the account Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control which is presented as part of Stockholders Equity in the consolidated balance sheets. If the substance among entities who have been involved in the restructuring transactions of entities under common control has been lost or the underlying assets, liabilities, shares or other ownership instruments which previously resulted in the difference in value of restructuring transactions of entities under common control account is disposed to another party not under common control, the difference in restructuring transactions of entities under common control is recognized as a realized gain or loss in the consolidated statements of income.

12

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.

ACCOUNTING

d.

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Sesuai dengan PSAK No. 40, Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat pada akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Difference Arising from Changes in the Equity of Subsidiaries In accordance with PSAK No. 40, Accounting for the value of Equity of a Change in Subsidiary/Associates Company, the difference between the Companys share in the equity of a Subsidiary and the proportionate share in the book value of the Subsidiarys net assets resulting from a change in the equity of a Subsidiary which is not caused by transactions between the Company and Subsidiary is recognized as Difference Arising from Changes in the Equity of Subsidiaries, which is presented under the Stockholders Equity section of the consolidated balance sheets.

e.

Setara Kas Setara kas meliputi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan. SBI disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi.

e.

Cash Equivalents Cash equivalents consist of Bank Indonesia Certificates (SBI) and time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months from the time of placement and which are not collateralized. SBI are presented at nominal amount, net of unamortized interest.

f.

Investasi Jangka Pendek Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatannya disajikan sebesar nilai nominal. Penempatan pada reksa dana diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan dicatat berdasarkan nilai pasar dari nilai aset bersih reksa dana, dan selisih antara nilai aset bersih dengan biaya perolehan reksa dana dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan sebagai laba dari investasi. Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan nilai perolehan, disesuaikan dengan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian yang timbul dilaporkan dalam operasi tahun berjalan sebagai penurunan atas nilai tercatat dari efek hutang tersebut. Klasifikasi efek hutang dan reksa dana ditentukan berdasarkan keputusan dan rencana manajemen pada awal penempatan atau pembelian. Pengaruh setiap perubahan kelompok investasi diperlakukan sesuai dengan ketentuan di dalam PSAK No. 50. 13

f.

Short-term Investments Time deposits with maturity date more than three months but not more than one year from the time of placement are stated at nominal amount. Placement of mutual funds are classified as trading and stated at market value of net assets value of mutual funds, and difference between the net assets value and the cost of mutual funds is recognized in current years consolidated statements of income and reported as income from investments. Investments in debt securities held to maturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or unamortized discount. A loss is recognized in the current operations for the impairment in the carrying amount of the security. The classification of debt securities and mutual funds is based on the management decision and intention at the time of their placement or purchase. The effects of any subsequent change in classifications of the securities are accounted for in accordance with the relevant provisions of PSAK No. 50.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.

ACCOUNTING

g.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Cadangan kerugian penurunan nilai ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Allowance for Impairment Losses Allowance for impairment losses is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

h.

Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa

yang

h.

Transactions with Related Parties

Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. i. Persediaan dan Pengembangan Tanah untuk i.

The Group has transactions entities, which are regarded as having related party relationships as defined under PSAK No. 7, Related Party Disclosures.

Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those conducted with third parties, are disclosed in the appropriated notes herein.

Inventories and Land for Development

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), Persediaan, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), Persediaan. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata, kecuali untuk persediaan lainnya seperti makanan, minuman, dan lain-lain ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah untuk pengembangan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.

Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 (Revised 2008), Inventories, which supersedes PSAK No. 14 (1994), Inventories. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect on the consolidated financial statements. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the average method, except for other inventories such as food, beverages, and others, the cost of which is determined using the first-in, first-out method.

The cost of land under development consists of cost of land for development, direct and indirect development costs related to real estate development activities and borrowing costs. Land under development is transferred to lots available for sale when the land development is completed. Total project cost is allocated proportionately to the saleable lots based on their respective areas.

14

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

ACCOUNTING

i.

Persediaan dan Tanah Pengembangan (lanjutan)

untuk

Inventories and Land for Development (continued) The cost of land development, including land which is used for roads and infrastructure or other unsaleable area, is allocated to the saleable area.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan, atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai. j. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sepanjang masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar Lain-lain pada neraca konsolidasi. k. Properti Investasi Grup menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), Properti Investasi, dimana Grup telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran properti investasi. k. j.

The cost of buildings under construction is transferred to apartments (strata title) available for sale when the construction is substantially completed. For commercial property project, upon the completion of development and construction of infrastructure, this account either remains as part of inventories, or is reclassified to fixed assets or investment property, whichever is more appropriate. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the years benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is shown as part of Other Non-Current Assets in the consolidated balance sheet. Investment Property The Group has applied PSAK No. 13 (Revised 2007), Investment Property, whereby the Group has chosen the cost model for their investment property measurement. Investment property is defined as property (land or a building or part of a building or both) held by the Group to earn a rental income or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai Grup untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Penyusutan bangunan dan pengembangan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat ekonomisnya selama 50 tahun.

Depreciation of buildings and improvements is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of 50 years.

15

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Investment Property (continued) Investment property should be derecognized on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of investment property is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.

k.

Properti Investasi (lanjutan) Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development. Transfers from investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell. For a transfer from investment property to owner-occupied property, the Group uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use. l. Fixed Assets Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any, in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), Fixed Assets. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred.

Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya. l. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

16

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Fixed Assets (continued) Depreciation is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

l.

Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan dan pengembangan bangunan Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. 5 - 50 5 5

Buildings and improvements Furniture and fixtures Transportation equipment Landrights is stated at cost and is not depreciated. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.

Any consolidatied gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statements of income in the year the asset is derecognized. The assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aset, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat dipulihkan. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Grup diharuskan untuk menentukan nilai yang terpulihkan (recoverable value) dari aset yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aset sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. In accordance with PSAK No. 48, Impairment of Asset Values, asset values are reviewed for any impairment and/or possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recovered. If any such indication exists, the Group is required to determine the recoverable value of the assets and recognize the impairment in asset values as a loss in the consolidated statements of income for the current year.

17

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997), Biaya Pinjaman, beban bunga, rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas penting dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat aset dalam penyelesaian tersebut ditangguhkan atau ditunda atau saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan aset tersebut siap digunakan. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan unit aset pengembangan real estat yang diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: (i) Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terlampaui;

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Capitalization of Borrowing Costs In accordance with PSAK No. 26 (Revised 1997), Borrowing Costs, interest charges, foreign exchange differences on borrowings and other costs incurred to finance the construction of qualifying assets are capitalized. Capitalization of these borrowing costs ceases when the development or construction of the asset is deferred or postponed or when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use. n. Revenue and Expense Recognition Revenues from sales of real estate development assets, are recognized using the percentage of completion method if all of the following criteria are satisfied:

(i)

The construction process has already commenced, that is the building foundation has beed completed and all of the requirements to commence construction have been fulfilled;

(ii) Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan (iii) Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal. Jika ada salah satu kriteria diatas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Pendapatan hotel dari hunian kamar diakui pada tanggal terhuninya sedangkan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan. Uang sewa pusat niaga diterima dimuka dicatat dalam akun Pendapatan yang Ditangguhkan pada neraca konsolidasi.

(ii) Total payments by the buyer is at least 20% of the agreed sale price and that amount is not refundable; and

(iii) The amount of revenue and the cost of the property can be reliably estimated. If any of the above conditions is not satisfied, the payments received as deposits received until all of the criteria are satisfied.

The method used to determine the percentage of completion is the proportion of actual costs incurred to the estimated total development cost of the real estate project.

Hotel room revenue is recognized based on room occupancy while other hotel revenues are recognized when the goods are delivered or the services are rendered to the customers. Rental payments received in advance from tenants of shopping centers are recorded under Unearned Income in the consolidated balance sheets. 18

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Revenue and (continued) Expense Recognition

n.

Pengakuan (lanjutan)

Pendapatan

dan

Beban

Pendapatan sewa ditangguhkan tersebut diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu sewa. Uang jaminan yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun Jaminan Penyewa pada neraca konsolidasi. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan Grup menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran dana pensiun yang ditanggung oleh Grup dan karyawan masingmasing sebesar 2,5% dan 3,0% dari penghasilan karyawan. o.

Such unearned income is recognized as income over the terms of the lease contracts. Deposits received from customer are recorded under Customers Deposits in the consolidated balance sheets. Expenses are recognized when incurred. Estimated Liability for Employee Benefits The Group has defined contributory retirement plan covering all of their qualified permanent employees. Contributions are funded by the Group as well as the employees based on certain percentage of the employees basic salaries, and are computed at rates 2.5% and 3.0%, respectively of the employees monthly salaries. In accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), Employee Benefits, the Group recognize provision for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 (the Labor Law). Under the Labor Law, the Company are required to pay separation, appreciation and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja, Grup mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Berdasarkan UU tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UU tersebut terpenuhi. Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode penilaian aktuaria Projected-UnitCredit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui dengan basis garis lurus selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja dari program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.

The cost of providing post employement benefits is determined using the ProjectedUnit-Credit actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the year until the benefits concerned become vested.

19

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk yang dikapitalisasikan ke dalam tanah untuk pengembangan dan aset dalam penyelesaian. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan, dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
2010 Dolar AS Dolar Australia Yuan Cina 8.991 9.143 1.358

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Foreign Currency Balances Transactions and

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect Bank Indonesias middle rates of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year, except for those capitalized to land for development and construction in progress. As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used were computed based on rates of exchange as published by Bank Indonesia at the respective dates, as follows:
2009 9.400 8.432 1.377 US Dollar Australian Dollar Chinese Yuan

q.

Pajak Penghasilan Pada tanggal 4 November 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Grup mengajukan keberatan. Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak. 20

q.

Income Tax On November 4, 2008, the Government has issued new Regulation No. 71 year 2008 concerning Income Tax over Transfer of Ownership of Land and/or Buliding. This regulation stated that revenue from transfer of ownership of land and/or building are subject to final income tax. This regulation is effective since January 1, 2009 Adjustment on a tax obligation is recorded when a Tax Assessment Letter is received and accepted or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Final income tax The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the consolidated statements of income is recognized as prepaid tax or tax payable.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak penghasilan tidak final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak yang dikenakan pajak penghasilan tidak final dalam tahun yang bersangkutan dan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasi atau ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang sama disaling hapuskan untuk penyajian dalam neraca konsolidasi, kecuali apabila merupakan entitas legal yang berbeda. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 6.150.000.000 saham masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Tidak terdapat laba per saham dilusian pada tahun 2010 dan 2009. Instrumen keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang menggantikan PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut sebesar Rp6.244.008.999, dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010. 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Income Tax (continued) Non-final income tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year which is subject to non-final income tax and computed using prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements with their respective tax bases at balance sheet date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated tax losses can be utilized. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged or credited to the consolidated statements of income or directly to equity if the tax relates to items that are credited or charged directly to stockholders equity. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities. r. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year, 6,150,000,000 shares in 2010 and 2009, respectively. No diluted earnings per share recognized in 2010 and 2009. Financial instruments Starting January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement which replaced PSAK No. 50 Accounting for Certain Investments in Securities and PSAK No. 55 Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. These revised PSAKs, have been applied prospectively. The net cumulative effects of the adoptions of these revised PSAKs amounting to Rp6,244,008,999, was reflected in the balance of retained earnings as of January 1, 2010.

r.

s.

s.

21

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Financial instruments (continued) PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entitys future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. Financial assets Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition.

s.

Instrumen keuangan (lanjutan) PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan dan Pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Recognition and Measurement Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

22

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi dan penyertaan saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan pembayaran. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. 23

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) Financial assets (continued) Recognition and Measurement (continued) The Groups financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables and due from related parties are classified as financial assets at fair value through profit or loss and investment in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% is classified as AFS financial assets. Accounts receivable are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in balance sheets. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognized in the statements of income. Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and repayment. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate. Derecognition The Group derecognises a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan Setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran, kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. 24 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) Financial assets (continued) Impairment of financial assets The Group assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred loss event) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

For financial assets carried at amortized cost, the Group assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Group includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of income. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of income.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Instrumen keuangan (lanjutan) Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya. Kewajiban keuangan Grup terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan jaminan penyewa yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Dalam hal kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam Beban bunga pada laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan diakui melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. 25 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) Financial liabilities Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities in initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value. The Groups financial liabilities consist of trade payables, other payables, accrued expenses and customers deposits classified as financial liabilities measured at amortized cost.

In the case of a financial liabilities measured at amortized cost, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within Interest expense in the statements of income. Gains and losses are recognized in the statement of income when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value in balance sheets. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the statements of income. A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of income.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

ACCOUNTING

s.

Instrumen keuangan (lanjutan) Kewajiban keuangan (lanjutan) Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.

Financial instruments (continued) Financial liabilities (continued) Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

t.

Informasi Segmen Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), Pelaporan Segmen, yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Grup serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda.

t.

Segment Reporting The Group follows PSAK No. 5 (Revised 2000), Segment Reporting, which requires the presentation of financial information based on business segment and geographical segment. In accordance with the Group organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segment as the risk and return are dominantly affected by their different business activities. The secondary segment reporting is defined based on geographical location of the Group business activities.

Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha Grup. u. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah estimasi tersebut. 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
2010 Kas Rupiah Dolar AS Yuan Cina Sub-jumlah 651.523.611 77.340.581 20.364.150 749.228.342

u.

Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future years might be based on amounts which differ from those estimates.

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2009 333.452.600 9.766.600 343.219.200 Cash on hand Rupiah US Dollar Chinese Yuan Sub-total

26

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

3.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Kas dan setara kas terdiri dari (lanjutan):
2010 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash and cash equivalents consist of (continued):
2009 Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Others (each below Rp100 million)

24.224.256.276 5.996.834.026 3.410.023.042 3.091.749.795 2.934.429.547 1.894.498.917 840.797.326 773.258.515 91.630.234 43.257.477.678

16.021.894.744 35.997.111.946 1.507.668.750 8.341.675.263 3.417.029.212 2.361.151.441 1.241.940.843 1.364.932.615 114.388.713 48.816.253 70.416.609.780 1.786.449.978 5.857.300.552 557.051.802 8.200.802.332 54.412.330 93.647.499 148.059.829 78.765.471.941

Dolar AS Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)

3.593.522.431 118.918.383 8.899.562 1.991.597 3.723.331.973

US Dollar Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others (each below Rp100 million)

Dolar Australia PT Bank Commonwealth Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)

310.968.581 652.135 311.620.716

Australian Dollar PT Bank Commonwealth Others (each below Rp100 million)

Sub-jumlah Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta

47.292.430.367

Sub-total Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank PaninTbk PT Bank Commonwealth PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta

373.009.704.265 250.770.549.537 225.058.863.505 134.237.201.824 103.864.597.628 47.932.919.603 31.296.039.456 18.974.835.668 17.283.227.920 15.664.571.886 10.244.694.833 7.628.678.929 5.588.413.616 1.241.554.298.670

459.550.926.594 6.128.243.483 227.054.802.862 8.987.015.525 17.185.000.000 6.312.406.084 97.456.318.665 15.582.606.087 4.165.616.464 8.512.659.088 4.699.909.695 55.433.210 855.690.937.757

27

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

3.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Kas dan setara kas terdiri dari (lanjutan):
2010 Dolar AS PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk UBS Bank, Singapura PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.495.500.000 1.527.159.381 1.328.654.915 7.351.314.296 Dolar Australia PT Bank Commonwealth Sub-jumlah Jumlah

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash and cash equivalents consist of (continued):
2009 168.790.348 US Dollar PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk UBS Bank, Singapore PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

129.832.005.829 67.872.809.980 42.378.422.711 4.868.175.344 1.093.458.641 246.213.662.853

1.248.905.612.966 1.296.947.271.675

83.475.424.227 1.185.380.024.837 1.264.488.715.978

Australian Dollar PT Bank Commonwealth Sub-total Total

Tingkat suku bunga per tahun untuk setara kas adalah sebagai berikut:
2010 Deposito berjangka - Rupiah Deposito berjangka - Dolar AS Deposito berjangka - Dolar Australia Sertifikat Bank Indonesia 4,50%-8,00% 0,06%-3,25% 2,25%-3,60% -

The cash equivalents earned interest at the following range of annual rates:
2009 5,75%-14,00% 0,01%-4,00% 3,16%-4,16% 7,95%-11,15% Time deposits - Rupiah Time deposits - US Dollar Time deposits - Australian Dollar Bank Indonesia Certificates

4.

INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal penempatannya, reksa dana dan efek hutang dengan perincian sebagai berikut:
2010 Deposito berjangka Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Commonwealth

4.

SHORT-TERM INVESTMENTS This account consists of time deposits with maturity date more than 3 months from the placement date, mutual funds and debt securities with detail as follows:
2009 Time deposits Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Commonwealth

12.831.364.634 9.064.526.014 6.241.410.890 5.091.289.680 4.088.479.811 2.171.022.903 39.488.093.932 1.360.575.176 40.848.669.108

Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub-jumlah

213.424.042 213.424.042

US Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Sub-total

28

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

4.

INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Akun ini terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal penempatannya, reksa dana dan efek hutang dengan perincian sebagai berikut (lanjutan):
2010 Unit penyertaan reksa dana - diperdagangkan Bahana B Optima Protected Fund BNP Paribas Kapital VIII (dahulu Fortis Kapital VIII) Mandiri Investa Atraktif BNP Paribas Ekuitas (dahulu Fortis Ekuitas) BNP Paribas Pesona (dahulu Fortis Pesona) FSI IndoEquity Sectoral Fund Manulife Saham Andalan Manulife Tumbuh Berimbang Kenaikan nilai aset bersih Sub-jumlah Efek hutang - dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN0005 Dolar AS Obligasi Republik Indonesia 2014 Sub-jumlah Jumlah

4.

SHORT-TERM INVESTMENTS (continued) This account consists of time deposits with maturity date more than 3 months from the placement date, mutual funds and debt securities with detail as follows (continued):
2009 Mutual fund units - trading Bahana B Optima Protected Fund BNP Paribas Kapital VIII (previously Fortis Kapital VIII) Mandiri Investa Atraktif BNP Paribas Ekuitas (previously Fortis Ekuitas) BNP Paribas Pesona (previously Fortis Pesona) FSI IndoEquity Sectoral Fund Manulife Saham Andalan Manulife Tumbuh Berimbang Increase in net asset value Sub-total Debt securities - held to maturity Rupiah Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN0005 US Dollar Bond - Republic of Indonesia 2014 Sub-total Total

1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 3.000.000.000 263.378.521 3.263.378.521

1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 6.000.000.000 328.102.876 6.328.102.876

3.476.802.563

14.835.006.734 184.319.230.460 199.154.237.194 246.331.009.178

Tingkat suku bunga per tahun untuk investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:
2010 Deposito berjangka - Rupiah Deposito berjangka - Dolar AS Efek hutang 0,20% 7,95%-10,38%

The short-term investments earned interest at the following range of annual rates:
2009 6,25%-13,50% 0,03%-4,00% 8,80%-10,38% Time deposits - Rupiah Time deposits - US Dollar Debt securities

5.

PIUTANG USAHA Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:


2010 Pendapatan hotel Pendapatan kondominium Pendapatan pusat niaga Lain-lain Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 6.002.526.364 3.950.536.568 2.437.411.056 350.000.000 12.740.473.988 (268.618.901) 12.471.855.087

5.

TRADE RECEIVABLES This account represents receivables as follows:


2009 7.265.919.283 1.704.721.377 72.088.661 9.042.729.321 (241.054.939) 8.801.674.382 Hotel revenues Revenues from condominium Revenues from shopping centers Others Total Less allowance for impairment losses Net

29

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

5.

PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian umur piutang adalah sebagai berikut:


2010 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah 9.546.523.720 1.600.617.976 615.489.819 977.842.473 12.740.473.988

5.

TRADE RECEIVABLES (continued) Aging schedule of trade receivables is as follows:


2009 4.725.880.280 3.235.736.447 112.624.876 968.487.718 9.042.729.321 Current Over due 1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days Total

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:


2010 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 241.054.939 39.343.964 (11.780.002) 268.618.901

The movements of the allowance for impairment losses are as follows:


2009 156.143.445 92.261.494 (7.350.000) 241.054.939 Balance at beginning of year Provision during the year Receivable written-off during the year Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
2010 Persediaan pusat niaga dan hotel Suku cadang dan bahan bakar Makanan, minuman dan lainnya Perlengkapan hotel dan lainnya Jumlah Aset pengembangan real estat Persediaan apartemen dalam penyelesaian 1.470.567.210 807.219.022 769.061.543 3.046.847.775

Based on the review of the status of the individual trade receivables at the end of the year, the management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.

6.

INVENTORIES Inventories consist of:


2009 1.451.823.644 906.713.988 506.852.973 2.865.390.605 Inventories of shopping centers and hotel Spare parts and fuel Food, beverages and others Hotel supplies and others Total Real estate development assets

83.646.652.952

56.987.316.852

Apartments under construction

Mutasi persediaan apartemen dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:


2010 Saldo awal Biaya pembangunan Pembebanan beban pokok penjualan Jumlah 56.987.316.852 40.045.208.537 (13.385.872.437) 83.646.652.952

The movements of apartments under construction are as follows:


2009 37.744.749.571 30.465.747.176 (11.223.179.895) 56.987.316.852 Beginning balance Construction costs Charged to cost of sales Total

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan tersebut.

The management believes that there are no changes in circumstances that indicate material impairment of the inventories.

30

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

7.

PENYERTAAN SAHAM Akun ini terdiri dari penyertaan saham kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 PT Ciputra Liang Court Harga perolehan Bagian laba tahun lalu Bagian atas laba (rugi) bersih tahun berjalan Nilai tercatat PT Ciputra Adicakra PT Ciputra Bangunutama Jumlah 15% 7,5% 15% 7,5% 33,81% 2009

7.

INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK This account consists of investments in shares of related parties stock with details as follows:
Jumlah/ Total 2010 2009 PT Ciputra Liang Court Cost Gain from prior years Equity in net earnings (loss) of an current year Carrying value PT Ciputra Adicakra PT Ciputra Bangunutama Total

33,81% 116.981.085.323 116.981.085.323 2.078.373.466 5.631.074.855 2.775.012.216 (3.552.701.389)

121.834.471.005 119.059.458.789 187.500.000 93.750.000 187.500.000 93.750.000

122.115.721.005 119.340.708.789

8.

PROPERTI INVESTASI
2010 Harga Perolehan Tanah Bangunan dan pengembangan bangunan Saldo Awal/ Beginning Balance 26.649.703.939 Penambahan/ Additions -

8.
Pengurangan/ Deductions -

INVESTMENT PROPERTY
Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance 26.649.703.939 2010 Acquisition Cost Land Buildings and improvements

593.054.453.878 619.704.157.817

1.921.400.032 1.921.400.032 13.750.144.174

36.253.390 36.253.390 -

595.012.107.300 621.661.811.239 205.126.844.332 416.534.966.907

Akumulasi Penyusutan Bangunan 191.376.700.158 Nilai Buku 428.327.457.659 Saldo Awal/ Beginning Balance

Accumulated Depreciation Buildings Net Book Value

2009 Harga Perolehan Tanah Bangunan dan pengembangan bangunan

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

2009 Acquisition Cost Land Buildings and improvements

26.649.703.939

26.649.703.939

585.599.022.309 612.248.726.248

1.958.357.800 1.958.357.800 13.401.538.942

5.497.073.769 5.497.073.769 -

593.054.453.878 619.704.157.817 191.376.700.158 428.327.457.659

Akumulasi Penyusutan Bangunan 177.975.161.216 Nilai Buku 434.273.565.032

Accumulated Depreciation Buildings Net Book Value

Properti investasi terutama merupakan investasi pada tanah dan bangunan pusat belanja di CSN dan CSM, yang terletak di Jakarta dan Semarang. Properti investasi ini disewakan kepada pihak ketiga. Hasil dari sewa tersebut dicatat pada akun pendapatan pusat niaga pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 17). Pada tanggal 31 Desember 2010, properti investasi diasuransikan berdasarkan suatu paket polis gabungan dengan aset tetap (Catatan 10). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut. 31

Investment property mainly represents investment in land and shopping center building owned by CSN and CSM, located at Jakarta and Semarang. These investment property have rented to the third parties. Rental income of this investment is recorded under revenues from shopping centers in consolidated statements of income (Note 17). As of December 31, 2010, investment property were covered by insurance under a blanket policy with fixed assets (Note 10). Management believes that the insured amount is adequate to cover possible losses for such risk.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar properti investasi berdasarkan laporan penilai independen KJPP Rengganis, Hamid & Partners adalah sebesar Rp1,29 triliun. 9. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Rincian dari tanah untuk pengembangan berdasarkan kepemilikan dan luasnya adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan/ Subsidiaries CAG SNIP SSAA Jumlah/Total Luas Tanah/ Land Area 9.480 m 29.300 m2 13.947 m2
2

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

8.

INVESTMENT PROPERTY (continued) As of December 31, 2010, fair value of investment property based on independent valuation report by KJPP Rengganis, Hamid & Partners are Rp1.29 trillion.

9.

LAND FOR DEVELOPMENT The details of land for development based on ownership and area are as follows:

2010 57.466.719.199 306.498.339.180 153.204.257.983 517.169.316.362

2009 56.371.169.080 295.998.978.865 153.204.257.983 505.574.405.928

Lokasi/Location Jl. Prof. DR. Satrio Kav.3-5, Jakarta Jl. Prof. DR. Satrio Kav.11, Jakarta Jl. Prof. DR. Satrio Kav.6, Jakarta

Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya perolehan kavling tanah CAG mencakup kenaikan nilai wajar sebesar Rp1.095.550.119 tanah akibat akuisisi saham dari NSL Properties Pte. Ltd. oleh Perusahaan pada tanggal 31 Agustus 2010 (Catatan 21a). Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya perolehan kavling tanah SNIP mencakup penambahan seluas 1.255 m2 dengan nilai perolehan Rp10.499.360.315. Tanah untuk pengembangan yang dimiliki oleh SSAA dan SNIP masih dalam proses untuk memperoleh status HGB. Management berkeyakinan bahwa hak-hak guna bangunan tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhir jangka waktu hak guna tersebut serta tidak ada indikasi penurunan nilai tanah untuk pengembangan tersebut. 10. ASET TETAP Mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut:
2010 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan pengembangan bangunan Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor Aset dalam Penyelesaian Bangunan Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan pengembangan bangunan Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions

As of December 31, 2010, the cost of land owned by CAG includes the increase in fair value of CAGs land amounting to Rp1,095,550,119 arising from the acquisition of CAG shares from NSL Properties Pte. Ltd. by the Company in August 31, 2010 (Note 21a). As of December 31, 2010, the cost of land owned by SNIP includes the increase of direct acquisition for 1,255 m2 amounted to Rp10,499,360,315. The transfer of titles of ownership or rights of land in SSAA and SNIP, are still in process for the ownership status of landrights. Management is of the opinion that such landrights can be obtained and extended upon their expiration and believes that there are no changes in circumstances that indicate material impairment of the land for development. 10. FIXED ASSETS The movements of fixed assets are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance 2010 Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings and improvements Furniture and fixtures Transportation equipment Construction in Progress Building Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership

279.102.131.751 329.613.339.142 87.962.603.622 1.910.921.310 698.588.995.825 430.566.294.093 1.129.155.289.918

5.264.073.655 408.197.268 4.409.044.677 12.583.636 10.093.899.236 323.076.823.555 333.170.722.791

1.838.963.971 18.360.000 1.857.323.971 1.857.323.971

16.296.980.106 6.934.408.161 23.231.388.267 (23.267.641.657)

284.366.205.406 346.318.516.516 97.467.092.489 1.905.144.946 730.056.959.357 730.375.475.991

(36.253.390) 1.460.432.435.348

99.287.719.334 61.461.778.416 1.251.919.150 162.001.416.900 967.153.873.018

8.211.094.066 11.086.313.289 275.495.420 19.572.902.775

1.796.497.664 18.360.000 1.814.857.664

107.498.813.400 70.751.594.041 1.509.054.570 179.759.462.011 1.280.672.973.337

Buildings and improvements Furniture and fixtures Transportation equipment Total Accumulated Depreciation Net Book Value

32

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

10. FIXED ASSETS (continued)


Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance

2009 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan pengembangan bangunan Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor

2009 Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings and improvements Furniture and fixtures Transportation equipment

263.114.026.428 310.925.564.970 77.473.457.599 1.870.081.310 653.383.130.307

15.988.105.323 329.072.310 4.578.967.306 381.400.000 21.277.544.939 162.281.121.702 183.558.666.641

267.145.120 1.945.345.523 340.560.000 2.553.050.643 7.968.361 2.561.019.004

18.625.846.982 7.855.524.240 26.481.371.222 (31.978.444.991)

279.102.131.751 329.613.339.142 87.962.603.622 1.910.921.310 698.588.995.825 430.566.294.093

Aset dalam Penyelesaian Bangunan Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan pengembangan bangunan Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

300.271.585.743 953.654.716.050

Construction in Progress Building Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership

(5.497.073.769) 1.129.155.289.918

91.344.810.406 53.441.979.407 1.327.693.562 146.114.483.375 807.540.232.675

8.077.102.830 9.921.818.481 264.593.948 18.263.515.259

134.193.902 1.902.019.472 340.368.360 2.376.581.734

99.287.719.334 61.461.778.416 1.251.919.150 162.001.416.900 967.153.873.018

Buildings and improvements Furniture and fixtures Transportation equipment Total Accumulated Depreciation Net Book Value

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:


2010 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku bersih aset tetap Laba penjualan aset tetap 688.080.719 (42.543.107) 645.537.612

The details of gain on sale of fixed assets are as follows:


2009 820.876.986 (184.437.270) 636.439.716 Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets Gain on sale of fixed assets

Pada tahun 2010 dan 2009, aset dalam penyelesaian sebagian besar merupakan akumulasi biaya pembangunan superblok yang dimiliki oleh CAG, Anak Perusahaan, dengan persentase penyelesaian masing-masing sekitar 32,51% dan 24%. Pada tahun 2009, aset dalam penyelesaian milik CSM sebesar Rp5.497.073.769 telah direklasifikasi ke dalam akun properti investasi (Catatan 8). Pada tahun 2010, aset dalam penyelesaian milik CSN sebesar Rp36.253.390 telah direklasifikasi ke dalam akun properti investasi (Catatan 8).

In 2010 and 2009, construction in progress, mostly represents the accumulated costs of constructing a superblock owned by CAG, a Subsidiary, wherein the percentage of completion is approximately 32.51% and 24%, respectively.

In 2009, construction in progress owned by CSM amounted Rp5,497,073,769 has been reclassified into investment property (Note 8). In 2010, construction in progress owned by CSM amounted Rp36,253,390 has been reclassified into investment property (Note 8).

Pada tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, penambahan aset tetap termasuk penambahan tanah masing-masing sebesar Rp5.264.073.655 dan Rp15.988.105.323 dan aset dalam penyelesaian masing-masing Rp495.681.219 dan Rp873.696.075 dari proses akuisisi saham CAG dari Natsteel Properties Pte. Ltd. (Catatan 21a).

For the years ended December 31, 2010 and 2009, there are additions to land each Rp5,264,073,655 and Rp15,988,105,323 and construction in progress each to Rp495,681,219 and Rp873,696,075, respectively, from the acquisition of CAGs shares from Natsteel Properties Pte. Ltd. (Note 21a).

33

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET TETAP (lanjutan) Tanah di atas termasuk tanah di properti investasi dan tanah untuk dikembangkan, berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Anak Perusahaan yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2029. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap (kecuali hak atas tanah), bersama dengan tanah dalam pengembangan dan kas diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi, pihakpihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko Iainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar Rp7,9 triliun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut.

10. FIXED ASSETS (continued) The land, including land in investment property and land for development accounts represents Building Use Rights or Hak Guna Bangunan (HGB) under the Subsidiaries names, which will expire on various dates between 2012 and 2029. Management is of the opinion that the rights can be renewed once they expire.

As of December 31, 2010, fixed assets (except landrights), together with land for development and cash are covered by insurance against risk from fire and other associated risks under blanket policies for Rp7.9 trillion with certain insurance companies, third parties. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.

Management believes that there are no changes in circumstances that indicate material impairment of the fixed assets. 11. ACCRUED EXPENSES This account consists of:

11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:


2010 Air, listrik dan gas Jasa manajemen dan pemasaran Jasa tenaga ahli Gaji dan tunjangan karyawan Biaya pelayanan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Jumlah 3.843.198.361 1.176.434.205 578.244.260 11.548.443 5.161.850.637 10.771.275.906

2009 3.530.670.568 1.256.278.126 593.000.000 1.132.486.247 332.118.154 4.303.165.630 11.147.718.725 Water, electricity and gas Management and marketing fee Professional fee Salaries and employees allowance Service charges Others (each below Rp200 million) Total

12. PERPAJAKAN a. Hutang pajak


2010 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Anak Perusahaan Pajak pembangunan I Pajak pertambahan nilai Pajak hotel dan restoran Jumlah 752.598.364 2.445.414.714 540.409.762 984.530.200 249.556.105 812.633.069 2.222.121.477 333.965.537 8.341.229.228

12. TAXATION a.
2009 597.877.774 2.108.707.492 764.420.634 1.002.738.031 2.422.606 1.129.421.273 1.826.161.822 7.431.749.632 Income tax: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Subsidiaries Development tax I Value added tax Total

Taxes payable

34

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban pajak penghasilan
2010 Beban pajak tahun berjalan Anak Perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan Bersih 30.598.492.870 (99.634.944) 273.326.660 30.772.184.586

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

12. TAXATION (continued) b.


2009 28.852.777.524 (156.905.860) (1.685.522.317) 27.010.349.347 Current tax expense Subsidiaries Deferred tax expense (benefit) Company Subsidiaries Net

Income tax expense

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba Anak Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Eliminasi Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan Perbedaan tetap: Representasi Amortisasi atas biaya penerbitan saham Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Bagian laba bersih Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi - bersih Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan tahun berjalan Koreksi fiskal berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Taksiran akumulasi rugi fiskal Perusahaan - awal tahun Taksiran rugi fiskal Perusahaan - akhir tahun 2009

A reconciliation between income before income tax expense as shown in the consolidated statements of income and estimated fiscal loss of the Company for the years ended December 31, 2010 and 2009, is as follows:

199.968.181.172 (148.481.159.570) 101.026.211.850

114.848.770.976 (143.269.050.200) 115.429.131.855

Income before income tax expense per consolidated statements of income Subsidiaries income before income tax expense Elimination Income before income tax expense of the Company Temporary differences: Provision for employee benefits Depreciation Permanent differences: Representation Amortization of stock issuance costs Income already subjected to final tax Equity in net earnings of Subsidiaries and associated company - net Others Estimated taxable income (fiscal loss) of the Company - current year

152.513.233.452

87.008.852.631

398.539.780 (4.083.742) 363.050 (7.804.232.669) (51.395.562.366) (89.252.669.286) 1.263.791.572

317.690.569 (3.149.081) 6.728.760 (10.405.643.559) (67.905.103.287) (93.310.499.388) 1.130.732.930

5.719.379.791

(83.160.390.425)

(78.617.612.796) (72.898.233.005)

4.542.777.629 (78.617.612.796)

Tax correction on Annual Tax Return Estimated tax loss carry forward of the Company - beginning balance Estimated fiscal loss of the Company ending balance

35

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 sesuai dengan taksiran rugi fiskal yang dinyatakan di atas. Taksiran pajak tahun 2009 di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT tahun 2009 yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak. c. Pajak tangguhan Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2010 Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Penyisihan kewajiban imbalan kerja karyawan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Anak Perusahaan

12. TAXATION (continued) b. Income tax expense (continued) In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a progressive tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

The Company will file its 2010 Annual Tax Return (SPT) based on the estimated fiscal loss as stated above. The amount of estimated taxable for 2009 as stated above conforms with the SPT filed by the Company to the Tax Office.

c.

Deferred tax The details of deferred tax assets and liabilities as presented in the consolidated balance sheets are as follows:

2009 Deferred tax assets - net Company

256.540.806 35.592.266.607

156.905.860 35.319.898.306

Provision for employee benefits Deferred tax liabilities - net Subsidiaries

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

13. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN Akun ini merupakan pendapatan sewa pusat niaga dan hotel yang diterima dimuka dari pihak ketiga masing-masing sebesar Rp56.436.391.083 dan Rp56.093.358.814 pada tanggal-tanggal 31 December 2010 dan 2009. Seluruh pendapatan sewa adalah dalam mata uang Rupiah.

13. UNEARNED INCOME This account represents lease rentals of shopping center and hotel paid in advance from third parties amounting to Rp56,436,391,083 and Rp56,093,358,814 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. All of the rental revenues are in Rupiah.

36

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih, termasuk jumlah kepemilikan pada laba (rugi) Anak Perusahaan yang dikonsolidasi. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan CSN BSSI KP CDS DS CSM SNIP SSAA CKKM CBP CAG Jumlah 2010 73.749.722.508 23.105.412.975 4.962.337.909 4.927.609.844 4.594.337.932 2.181.074.882 435.893.626 408.494.063 1.000 966 114.364.885.705

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

14. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES This account represents the equity interests of minority stockholders in the net assets, including their share in the net earnings (loss) of consolidated Subsidiaries. The details are as follows:
2009 65.747.906.842 20.245.445.095 3.487.098.746 3.432.764.766 4.598.267.932 1.808.983.814 436.565.088 407.498.913 1.000 1.000 22.746.893.718 122.911.426.914 Subsidiaries CSN BSSI KP CDS DS CSM SNIP SSAA CKKM CBP CAG Total

15. ESTIMASI KEWAJIBAN KARYAWAN

IMBALAN

KERJA

15. ESTIMATED BENEFITS

LIABILITY

FOR

EMPLOYEE

Grup menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan UU Tenaga Kerja No. 13, Grup harus menyediakan kekurangannya. Iuran dana pensiun yang ditanggung oleh Grup dan karyawan masingmasing sebesar 2,5% dan 3,0% dari penghasilan karyawan. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aset pada tanggal tersebut.

The Group has a defined contribution pension plans covering substantially all of their eligible employees and have recognized their unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law) and PSAK No. 24 (Revised 2004), Employee Benefits. The benefits under the Law have been calculated by comparing the benefits that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefits as stipulated under the Law, after deducting the accumulated employee contribution and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortfall. Contributions are funded by the Group as well as the employees based on certain percentage of the employees basic salaries, and are computed at rates 2.5% and 3.0%, respectively of the employees monthly salaries. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater between 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. 37

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ESTIMASI KEWAJIBAN KARYAWAN (lanjutan) IMBALAN KERJA

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)

FOR

EMPLOYEE

Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. Akun ini terdiri atas:
2010 Kewajiban imbalan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Penghargaan cuti besar Jumlah

Further, past service costs arising from the changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

This account consists of the following:


2009 Employee benefits liability based on Labor Law No. 13 Grand leave Total

10.430.222.671 171.118.780 10.601.341.451

5.452.617.106 5.452.617.106

Mulai tanggal 1 April 2003, Grup menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia (DPLK), yang pendiriannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan pada tanggal 17 Juni 2002. Iuran Grup untuk dana pensiun dihitung sebesar 2,5% 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan, sementara itu iuran bulanan karyawan besarnya sama dengan 3% - 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan. Grup memberikan tambahan minimal imbalan kerja sesuai dengan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13). Tambahan manfaat imbalan kerja sesuai UU Tenaga Kerja No. 13 tidak didanai. Iuran pensiun yang dibebankan sebagai beban operasi tahun berjalan adalah masing-masing sebesar Rp881.536.395 dan Rp592.037.616 pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Grup mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Rileos Pratama, aktuaris independen berdasarkan laporannya tertanggal 7 Februari 2011 dan 1 Februari 2010, dengan menggunakan metode Projected-Unit-Credit. Berikut adalah asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam perhitungan oleh aktuaris independen:

Starting from April 1, 2003, the Group has a defined contribution pension plan, covering substantially all of their eligible employees. The plan is administered by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia (DPLK), the establishment of which was approved by the Ministry of Finance on June 17, 2002. The Group contributions to the retirement fund were computed at 2.5% - 5% of the employees pensionable salaries while the employees made monthly contributions equal to 3% - 5% of their pensionable salaries. The Group provide additional minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). The additional benefits under the Law are unfunded.

Total pension contribution charged to operations amounted to Rp881,536,395 and Rp592,037,616, respectively, in 2010 and 2009.

As of December 31, 2010 and 2009, the Group recorded their estimated liability for employee benefits based on the actuarial computation performed by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT Rileos Pratama, an independent actuary, based on its reports dated on February 7, 2011 and February 1, 2010, respectively, using the Projected-Unit-Credit method. Below are the basic assumptions used in the computation by the independent actuary:

38

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15. ESTIMASI KEWAJIBAN KARYAWAN (lanjutan) Tingkat diskonto per tahun

IMBALAN

KERJA

15. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)

FOR

EMPLOYEE

Tingkat kenaikan tahunan Tingkat kematian Tingkat kecacatan Usia pensiun

upah

: 7,7% pada tahun 2010 dan 11% pada tahun 2009/7.7% in 2010 and 11% in 2009 : 7% pada tahun 2010 dan 8% pada tahun 2009/7% in 2010 and 8% in 2009 : Tabel Mortalita Indonesia 2/Indonesian Mortality Table 2nd : 10% dari table mortalitas/10% of mortality rate : 55 tahun kecuali untuk CSM unit hotel dan CSN unit hotel/55 years old except for CSM unit hotel and CSN unit hotel 45 dan 55 tahun untuk CSM unit hotel/45 and 55 years old for CSM unit hotel 50 dan 55 tahun untuk CSN unit hotel/50 and 55 years old for CSN unit hotel

Discount rate per annum

Annual salary increase Mortality Disability Retirement age

Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
2010 Beban jasa kini Beban bunga Koreksi Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan Amortisasi keuntungan aktuarial Pembayaran imbalan pasca kerja pada tahun berjalan Beban pesangon pemutusan hubungan kerja Jumlah 1.266.063.840 1.081.782.648 2.993.980.280 89.394.658 (9.312.828) 176.090.772 5.597.999.370

The provision of the employee benefits recognized in the consolidated statements of income consisted of the following:
2009 755.753.563 593.004.600 89.394.658 (67.060.608) 157.490.640 1.528.582.853 Current service cost Interest costs Adjustment Amortization of non-vested past service costs Amortization of actuarial gain Payment of post-employee benefits in current year Employee termination expense Total

Rekonsiliasi atas kewajiban diestimasi imbalan kerja adalah sebagai berikut:


2010 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan yang belum diamortisasi Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 14.832.328.199 (2.990.196.290)

The reconciliation of the estimated liability for employee benefits is as follows:


2009 6.742.821.042 39.981.180 Present value of defined benefit obligation Unrecognized actuarial gain (loss) Unamortized non-vested past service costs Estimated liability for employee benefits

(1.240.790.458) 10.601.341.451

(1.330.185.116) 5.452.617.106

Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2010 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir 5.452.617.106 5.597.999.370 (449.275.025) 10.601.341.451

The movements of the estimated liability for employee benefits are as follows:
2009 4.686.873.269 1.528.582.853 (762.839.016) 5.452.617.106 Beginning balance Provision during the year Payments during the year Ending balance

39

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. MODAL SAHAM

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

16. CAPITAL STOCK


31 Desember 2010/December 31, 2010 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 3.365.437.996 2.784.562.004 6.150.000.000

Pemegang saham PT Ciputra Development Tbk Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah

Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 54,72% 45,28% 100,00%

Jumlah/ Total 841.359.499.000 696.140.501.000 1.537.500.000.000

Stockholders PT Ciputra Development Tbk Public (less than 5% equity for each stockholder) Total

31 Desember 2009/December 31, 2009 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 3.191.188.996 2.958.811.004 6.150.000.000

Pemegang saham PT Ciputra Development Tbk Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah

Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 51,89% 48,11% 100,00%

Jumlah/ Total 797.797.249.000 739.702.751.000 1.537.500.000.000

Stockholders PT Ciputra Development Tbk Public (less than 5% equity for each stockholder) Total

Dari periode Mei sampai dengan Desember 2010, PT Ciputra Development Tbk (CD) memperoleh tambahan 174.249.000 lembar saham Perusahaan. Dengan pembelian saham ini, kepemilikan saham CD pada Perusahaan meningkat dari 3.191.188.996 lembar saham (51,89%) menjadi 3.365.437.996 lembar saham (54,72%). Berdasarkan pencatatan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat Komisaris dan Direktur Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui penambahan penyisihan laba bersih sebesar Rp5.000.000 sebagai saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 17 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp24.600.000.000 atau Rp4 per saham atas hasil usaha tahun buku 2009. Dividen ini dibayarkan pada tanggal 24 Agustus 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 17 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui penambahan penyisihan laba bersih sebesar Rp5.000.000 sebagai saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya. 40

From May to December 2010, PT Ciputra Development Tbk (CD) acquired additional 174,249,000 shares of the Company by purchasing such shares, CD ownership in the Company increased from 3,191,188,996 shares (51.89%) to become 3,365,437,996 shares (54.72%). Based on the records maintained by the shares register, PT EDI Indonesia, as of December 31, 2010, there is no Commissioner and Director of the Company held the Companys issued and fully paid shares as of December 31, 2010. Based on Annual Stockholders General Meeting of the Companys stockholders held on May 28, 2009, the stockholders approved the addition of appropriation of the Companys net income amounting to Rp5,000,000 as an appropriated of retained earnings. Based on Annual Stockholders General Meeting of the Companys stockholders held on May 17, 2010, the stockholders approved the distribution of cash dividend amounting to Rp24,600,000,000 or Rp4 per share from the 2009 results of operations. The dividend was paid on August 24, 2010. Based on Annual Stockholders General Meeting of the Companys stockholders held on May 17, 2010, the stockholders approved the addition of appropriation of the Companys net income amounting to Rp5,000,000 as an appropriated of retained earnings.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
2010 Pusat niaga Hotel Penjualan kondominium Jumlah 220.666.919.647 112.227.730.662 22.772.938.472 355.667.588.781

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

17. REVENUES Details of revenues are as follows:


2009 215.958.391.818 104.545.655.201 16.910.868.298 337.414.915.317 Shopping centers Hotels Condominium sales Total

Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat transaksi dengan pelanggan khusus berkaitan dengan pendapatan usaha yang melebihi 10% dari nilai pendapatan usaha konsolidasi. 18. BEBAN LANGSUNG PENJUALAN DAN BEBAN beban POKOK pokok
2010 Pusat niaga Hotel Penjualan kondominium Jumlah 70.625.519.668 51.087.829.353 13.385.872.437 135.099.221.458

There were no transactions with specific customers involving revenues which exceeded 10% of consolidated revenues for the years ended December 31, 2010 and 2009.

18. DIRECT COSTS AND COST OF SALES The details of direct costs and cost of sales are as follows:
2009 72.476.449.162 43.781.523.167 11.223.179.895 127.481.152.224 Shopping centers Hotels Condominium sales Total

Rincian beban langsung dan penjualan adalah sebagai berikut:

Rincian pemasok dengan transaksi pembelian melebihi 10% dari jumlah pembelian:
2010 JO Jakon Tata NRC PT Hamasa Steel Centre PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 79.000.000.000 47.353.491.366 39.800.477.315 38.985.524.215 205.139.492.896

Details of suppliers having transactions of more than 10% of total purchases:


2009 32.486.042.565 32.486.042.565 JO Jakon Tata NRC PT Hamasa Steel Centre PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:


2010 Penjualan Iklan dan promosi Jasa koordinasi (Catatan 21m) Penyusutan (Catatan 10 dan 23) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Komisi penjualan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Sub-jumlah 13.709.696.794 4.005.302.216 1.645.138.808 1.320.155.217 701.678.790 487.882.823 21.869.854.648

19. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:


2009 9.182.749.855 3.980.309.352 1.479.474.378 1.218.243.958 1.561.146.998 355.778.308 17.777.702.849 Selling Advertising and promotions Coordination fees (Note 21m) Depreciation (Notes 10 and 23) Salaries, wages and welfare Sales commision Others (each below Rp1 billion) Sub-total

41

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. BEBAN USAHA (lanjutan) Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2010 Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 10 dan 23) Jasa koordinasi (Catatan 21m) Jasa manajemen (Catatan 21c) Pajak dan perizinan Perjalanan dinas Tenaga ahli Asuransi Pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Sub-jumlah Jumlah beban usaha 41.313.835.505 17.927.763.967 3.580.906.438 3.417.926.514 2.633.781.621 1.786.509.522 1.572.971.535 1.334.120.442 1.262.639.991 15.250.972.807 90.081.428.342 111.951.282.990

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

19. OPERATING EXPENSES (continued) The details of operating expenses are as follows:
2009 36.148.073.269 16.790.166.255 3.912.214.150 3.900.000.000 1.923.173.448 1.860.572.771 1.917.973.304 1.432.478.684 1.162.394.054 11.677.469.894 80.724.515.829 98.502.218.678 General and Administrative Salaries and allowances Depreciation (Notes 10 and 23) Coordination fees (Note 21m) Management fee (Note 21c) Tax and license Traveling Professional fees Insurance Maintenance Others (each below Rp1 billion) Sub-total Total operating expenses

20. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi pembebanan biaya antar-perusahaan dan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan tidak ditentukan tanggal pembayarannya.
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Piutang dari pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Putraindah Jasabangun PT Apratima Sejahtera PT Ciputra Adicakra PT Ciputra Widjaja PT Intibantala Karya Jumlah Sebagai persentase terhadap jumlah aset 2010

20. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES

BALANCES

WITH

In the regular conduct of their business, the Group has engaged in financial transactions with related parties, which consist mainly of inter-company expense charges and non-interest bearing cash borrowings without fixed repayment dates.

2009

Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate

1.878.989.800 943.587.828 840.267.701 3.662.845.329

1.224.625.970 840.267.701 465.758.248 5.000.000 2.535.651.919

Due from related parties PT Putraindah Jasabangun PT ApratimaSejahtera PT Ciputra Adicakra PT Ciputra Widjaja PT Intibantala Karya Total

0,10%

0,07%

As a percentage to total asets

Hutang kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dr. Ir. Ciputra PT Apratima Sejahtera PT Ciputra Corporation Jumlah Sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban Komisaris utama/ President commissioner Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate 3.090.822.000 1.680.379.498 887.558 4.772.089.056

Due to related parties Dr. Ir. Ciputra PT Apratima Sejahtera PT Ciputra Corporation Total

2,20%

As a percentage to total liabilities

Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup tidak memiliki hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

As of December 31, 2010, the Group did not have outstanding amount due to related parties.

42

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan perjanjian jual beli bersyarat tanggal 1 Juli 2009 yang telah ditandatangani oleh Perusahaan dan Natsteel Properties Pte. Ltd. (NSL), Perusahaan membeli 19.000.000 lembar saham CAG yang dimiliki oleh NSL senilai AS$7.600.000 dalam 2 tahap. Tahap 1 pembelian 9.500.000 saham CAG senilai AS$3.800.000 (setara dengan Rp37.981.000.000) dibayarkan dalam tempo 30 hari setelah akta pengalihan saham tanggal 28 Juli 2009. Tahap 2 pembelian 9.500.000 saham CAG senilai AS$3.800.000 (setara dengan Rp35.323.533.994) dibayarkan pada tanggal 31 Agustus 2010 (Catatan 1d).

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Based on conditional sale and purchase agreement dated July 1, 2009, which were signed by the Company and Natsteel Properties Pte. Ltd (NSL), the Company bought 19,000,000 shares of stock of CAG that owned by NSL amounted US$7,600,000 which will be conducted in 2 tranches. Tranches 1 will comprise 9,500,000 shares at US$3,800,000 (equivalents to Rp37,981,000,000) fully payable by the Purchaser to the Seller no later than 30 days after Share Transfer Deed on July 28, 2009. Tranches 2, procurement of 9,500,000 shares at US$3,800,000 (equivalents to Rp35,323,533,994) was paid on August 31, 2010 (Note 1d). On September 30, 2008, the Company and PT Ascott International Management Indonesia (AIMI) entered in consulting services agreement, whereby the Company agreed to render consulting services including administration and general management services. As the compensation, the Company entitled to receive monthly retainer fee equivalents to 1.275% of total revenues and 3.4% of gross operating profit. This agreement shall commence on October 1, 2008 and and will be terminated after 10 (ten) after agreement date. On April 15, 2009, this agreement has been amended regarding the definition of AIMI property as Somerset Grand Citra. Total income from management fee is Rp2,010,384,933 and Rp2,005,981,272 in 2010 and 2009, respectively. c. On November 28, 2008, the Group entered into consulting services agreement with PT Ciputra Development Tbk, a stockholder, for management and operational of Human Resources, Finance, Management Information System, Tax, Internal Audit, Public Relations, and documentation of the Group activities. As a compensation, the Group bears management fee amounting to Rp3,417,926,514 and Rp3,900,000,000 recorded in general and administration expense in 2010 and 2009, respectively (Note 19).

b.

Pada tanggal 30 September 2008, Perusahaan dan PT Ascott International Management Indonesia (AIMI) menandatangani jasa konsultasi, dimana Perusahaan setuju untuk menyediakan jasa konsultasi mencakup jasa administrasi dan manajemen umum. Sebagai kompensasinya, Perusahaan berhak menerima pendapatan bulanan sebesar 1,275% dari seluruh jumlah pendapatan usaha dan 3,4% laba usaha dari AIMI. Perjanjian ini berlaku efektif pada tanggal 1 Oktober 2008 dan berakhir 10 tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 15 April 2009, diadakan perubahan atas perjanjian ini, dimana properti dari AIMI didefinisikan sebagai Somerset Grand Citra. Jumlah pendapatan dari jasa manajemen ini adalah masing-masing sebesar Rp2.010.384.933 dan Rp2.005.981.272 pada tahun 2010 dan 2009.

b.

c.

Pada tanggal 28 November 2008, Grup mengadakan perjanjian jasa konsultasi dengan PT Ciputra Development Tbk, pemegang saham, untuk pengelolaan dan operasional di bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen, Perpajakan, Audit Internal, Public Relations dan dokumentasi kegiatan usaha Grup. Atas jasa konsultasi ini Grup dikenakan biaya jasa manajemen masing-masing sebesar Rp3.417.926.514 dan Rp3.900.000.000 yang disajikan dalam beban umum dan administrasi pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 19).

43

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) d. Pada tanggal 25 Juni 2008, CAG menandatangani kontrak kerja jasa manajemen konstruksi Proyek Ciputra World dengan PT Jaya CM. PT Jaya CM menyetujui memberikan jasa manajemen konstruksi pada proyek yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan. Jangka waktu pelaksanaan terbagi atas tahap konstruksi selama 43 (empat puluh tiga) bulan terhitung tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 31 Januari 2012 dan tahap masa pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Februari 2012 sampai dengan tanggal 31 Januari 2013. Imbalan jasa konsultan manajemen konstruksi pada proyek ini adalah Rp15.950.000.000. Pada tanggal 1 Desember 2009, CAG menandatangani addendum atas kontrak kerja tersebut. Isi dari addendum tersebut mengenai jangka waktu pelaksanaan yang terbagi atas tahap konstruksi selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan 31 Desember 2012 dan tahap masa pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 dan imbalan jasa konsultan manajemen konstruksi menjadi Rp15.021.600.000. Pembayaran yang dilakukan di tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp1.547.181.215 dan Rp1.171.908.207 yang dikapitalisasikan ke dalam aset dalam penyelesaian. Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian manajemen pengelolaan hotel di kavling 3-5 dengan PT Raffles Hotels and Resorts Management dan Raffles International Limited dan CAG berkewajiban untuk membayar sebesar 0,5% dari total pendapatan. Perjanjian berlaku secara efektif pada tanggal 29 April 2008 dan berakhir 25 (dua puluh lima) tahun setelah opening date yakni tanggal 1 November 2011 atau tanggal lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian dengan Raffles International Limited dan Perhimpunan Penghuni Premium Residence Ciputra World Jakarta berkaitan dengan residential license agreement, dimana Raffles International Limited memberikan hak untuk menggunakan lisensi penggunaan lambang Raffles International Limited kepada CAG dan CAG berkewajiban untuk membayar 1% dari pendapatan kotor. Perjanjian ini berlaku secara efektif pada saat perjanjian dimulai tanggal 29 April 2008 dan akan berakhir saat perusahaan berhasil melakukan penjualan atau 5 (lima) tahun setelah perjanjian dilaksanakan. 44

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) d. On June 25, 2008, CAG signing construction management services contract for Ciputra World Project with PT Jaya CM. PT Jaya CM approved for giving construction management services for the project that will be held by the Company. Term period of contract are divided into construction stage for 43 (fourtythree) months commence on July 1, 2008 until January 31, 2012, and maintenance stage for 12 (twelve) months since February 1, 2012 until January 31, 2013. The construction management consulting service fee in this project is Rp15,950,000,000. On December 1, 2009, CAG has signed an addendum for the agreement. The addendum are term period of contract are divided into construction stage for 54 (fifty four) months since July 1, 2008 until December 31, 2012 and maintenance stage for 12 (twelve) months since January 2013 until December 2013 and the construction management consulting service fee in this project is Rp15,021,600,000. Payment made during 2010 and 2009 amounting to Rp1,547,181,215 and Rp1,171,908,207, respectively, which were capitalized into construction in progress.

e.

e.

On April 29, 2008, CAG has entered into hotel management agreement located at lots 3-5 with PT Raffles Hotels and Resorts Management and Raffles International Limited, wherein CAG has agreed to pay 0.5% from total revenues. The agreement has become effective since April 29, 2008 and will be terminated after 25 (twenty five) years from opening date on November 1, 2011 or other date that should be agreed by both parties. On April 29, 2008, CAG has entered into residential license agreement with Raffles International Limited and Perhimpunan Penghuni Premium Residence Ciputra World Jakarta, wherein Raffles International Limited is willing to grant a license to CAG to use the license marks of Raffles International Limited, CAG has agreed to pay 1% from gross revenue. The agreement has become effective since April 29, 2008 and will be terminated until the earlier to occur of sell-out or 5 (five) years following the effective date.

f.

f.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) g. Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian dengan Raffles International Limited berkaitan dengan Hotel License Agreement. Raffles International Limited memberikan hak untuk menggunakan lisensi penggunaan lambang Raffles International Limited dalam operasi hotel dan outlet lainnya. CAG berkewajiban untuk membayar 1% dari total pendapatan. Perjanjian ini berlaku secara efektif pada saat perjanjian dimulai dan akan berakhir setelah 25 (dua puluh lima) tahun dari opening date yakni tanggal 1 November 2011 atau tanggal lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 10 April 2008, Grup mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan CD, dimana Grup perusahaan bermaksud menyewa bangunan milik CD 2 seluas 250 m , dengan jangka waktu 1 September 2007 sampai dengan tanggal 28 Februari 2009. Beban sewa masing-masing sebesar Rpnol dan Rp497.786.100 dicatat dalam beban umum dan administrasi pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 19). Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian jasa manajemen dan pemasaran untuk residensial dengan Raffles International Limited (Raffles), dimana Raffles akan memberikan jasa penjualan, pemasaran dan administrasi umum kepada CAG, serta bantuan atas penjualan residensial. CAG berkewajiban membayar 3% dari pendapatan kotor jika pendapatan kotor 2 mencapai AS$3.000 per m atau 2,75% dari pendapatan kotor jika pendapatan kotor diatas 2 AS$3.000 per m . Perjanjian ini berlaku secara efektif pada tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian jasa konsultan teknik dengan Raffles International Limited (Raffles), dimana Raffles akan memberikan jasa konsultasi teknis kepada CAG serta jasa lain terkait dengan konseptual dan pengadaan perabot, dan residen. CAG berkewajiban membayar jasa konsultan sebesar AS$250.000 dan tambahan untuk setiap unit kamar hotel dan residensial sebesar AS$800. CAG juga berkewajiban untuk membayar jasa pengadaan peralatan dan perabot sebesar 5% dari nilai peralatan dan perabot. Perjanjian ini berlaku secara efektif pada tanggal 29 April 2008. Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rpnol dan Rp1.455.982.000. 45

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) g. On April 29, 2008, CAG has entered into hotel license agreement with Raffles International Limited, wherein Raffles International Limited is willing to grant a license to CAG to use the license marks of Raffles International Limited. CAG has agreed to pay 1% from gross operating income. The agreement has become effective since the agreement date and will be terminated after 25 (twenty five) years from opening date on November 1, 2011 or other date that should be agreed by the parties.

h.

h.

On April 10, 2008, the Group entered into rental agreement with CD, where the Group lease buildings belongs to CD around 250 sqm, for the period September 1, 2007 until February 28, 2009. Rent expense amounting to Rpnil and Rp497,786,100, respectively, recorded in general and administrative expense in 2010 and 2009 (Note 19).

i.

i.

On April 29, 2008, CAG has entered into residential sales marketing advisory agreement with Raffles International Limited (Raffles), wherein Raffles is willing to provide sales, marketing and general administrative advisory services to CAG and support for residential sales. CAG has agreed to pay 3% of gross sales revenues where the gross sales revenues is up to US$3,000 per sqm or 2.75% of gross sales revenue where such gross sales revenues is above US$3,000 per sqm. The agreement has become effective on April 29, 2008. On April 29, 2008, CAG has entered into technical agreement with Raffles International Limited (Raffles), wherein Raffles is willing to provide technical consultancy services to CAG and other services regard to conceptual, planning and furnishing of hotel and recidences. CAG has agreed to pay consultancy fee to the sum of US$250,000 plus an aggregate amount at the rate of US$800 for each hotel room or residence. CAG also agree to pay purchasing fee equal to 5% from gross amount of operating and equipment supplies. The agreement has become effective on April 29, 2008. Payment made during 2010 and 2009 amounting to Rpnil and Rp1,455,982,000, respectively.

j.

j.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) k. Pada tanggal 29 April 2008 CAG menandatangani perjanjian jasa pemasaran dan penjualan hotel dengan Raffles International Limited dimana Raffles akan memberikan jasa penjualan dan pemasaran kepada CAG. CAG berkewajiban membayar jasa pemasaran dan penjualan sebesar 1,5% dari total pendapatan. Perjanjian ini berlaku secara efektif pada tanggal 29 April 2008 dan akan berakhir setelah 25 (dua puluh lima) tahun dari opening date yakni tanggal 1 November 2011 atau tanggal lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 26 Februari 2008, CAG menandatangani perjanjian manajemen pengelolaan apartemen dan perjanjian bantuan teknis apartemen di kavling 3-5 dengan PT Ascott International Management Indonesia. CAG berkewajiban membayar jasa manajemen 3% dari total pendapatan ditambah 8% dari laba kotor usaha. Perjanjian ini berlaku efektif 1 Juli 2012 atau tanggal lain yang disepakati. Pada tanggal 9 Februari 2010, CAG menandatangani addendum atas perjanjian tersebut, dimana tanggal efektif perjanjian diubah menjadi tanggal 1 Juli 2013.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) k. On April 29, 2008 CAG has entered into hotel sales and marketing consultancy services agreement with Raffles International Limited, wherein Raffles is willing to provide hotel sales and marketing consultancy services. CAG has agreed to pay 1.5% of gross revenue. This agreement has become effective on April 29, 2008 and will be terminated after 25 (twenty five) years from opening date on November 1, 2011 or other date that should be agreed by the parties.

l.

l.

On February 26, 2008, CAG has signed the technical advisory agreement of services residence located at lots 3-5 with PT Ascott International Management Indonesia. CAG has agreed to pay management fee 3% of total revenues plus 8% from gross operating profit. The agreement has become effective on July 1, 2012 or other agreed date. On February 9, 2010, CAG has signed an addendum for that agreement wherein the effective date is changed into July 1, 2013.

m. CSN dan CSM mengadakan perjanjian koordinasi manajemen dan promosi dengan PT Swiss-Belhotel International Indonesia (Swiss) dan Club and Hotel International Management Company Limited, British Virgin Islands (CHIC). CSN dan CSM setuju untuk membayar kepada Swiss berupa honorarium tetap dan honorarium insentif untuk koordinasi manajemen hotel masing-masing sebesar 0,5% dari pendapatan usaha dan 1,5% dari laba usaha kotor; dan membayar kepada CHIC honorarium tetap dan honorarium insentif untuk koordinasi manajemen hotel masing-masing sebesar 0,5% dari pendapatan usaha dan 1,5% dari laba usaha kotor; dan membayar kepada CHIC honorarium tetap dan honorarium insentif untuk koordinasi pemasaran dan jasa hotel masing-masing sebesar 2,5% dari pendapatan usaha dan 6% dari laba usaha kotor. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah honorarium tetap dan insentif untuk koordinasi manajemen hotel yang dibayarkan kepada Swiss dan penggantinya masing-masing sebesar Rp3.580.906.438 dan Rp3.912.214.150 dicatat sebagai Beban Umum dan Administrasi - Jasa Koordinasi dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 19) dan jumlah honorarium tetap dan insentif untuk koordinasi pemasaran dan pelayanan hotel yang 46

m. CSN and CSM entered into management coordination and promotion agreements with PT Swiss-Belhotel International Indonesia (Swiss), and Club and Hotel International Management Company Limited, British Virgin Islands (CHIC). CSN and CSM agreed to pay Swiss, a fixed and incentive hotel management coordination fee amounting to 0.5% of the gross revenues and 1.5% of the gross operating profit, respectively. In addition, CSN and CSM also agreed to pay CHIC a fixed and incentive hotel marketing and service coordination fee amounting to 2.5% of the gross revenues and 6% of the gross operating profit, respectively. For the years ended December 31, 2010 and 2009, total fixed and incentive hotel management coordination fee due to Swiss amounting to Rp3,580,906,438 and Rp3,912,214,150, respectively, is recorded as General and Administration Expenses Coordination Fees in the consolidated statements of income (Note 19) and total fixed and incentive hotel management coordination fee due to CHIC amounting to Rp4,005,302,216 and Rp3,980,309,352, respectively, is recorded as Selling Expense - Coordination Fees in the consolidated statements of income (Note 19).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) dibayarkan kepada CHIC dan penggantinya masing-masing sebesar Rp4.005.302.216 dan Rp3.980.309.352 dicatat sebagai Beban Penjualan - Jasa Koordinasi dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 19). n. Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian pemakaian logo dengan PT Ciputra Corpora (CC), pihak afiliasi, pemegang merek dan logo Ciputra. Berdasarkan perjanjian tersebut, Grup diperbolehkan untuk menggunakan logo Ciputra sebagai atribut Grup dalam proyek pengembangan dan aktivitas Perusahaan tanpa kewajiban untuk membayar royalti kepada CC. Perjanjian ini berlaku efektif pada saat CC memperoleh dan menjadi pemegang saham atas merek dan logo tersebut sampai diakhiri dengan pemberitahuan tertulis dari CC ke Perusahaan. Pada tanggal 6 September 2007, CAG menandatangani perjanjian jasa konsultan biaya konstruksi Proyek Ciputra World dengan PT Reynolds Partnership. PT Reynolds Partnership menyetujui memberikan jasa konsultan biaya konstruksi atas proyek tersebut. Imbalan jasa konsultan yang disetujui adalah Rp6.000.000.000. Pada tanggal 5 Oktober 2009, CAG menandatangani addendum atas perjanjian jasa tersebut, di mana imbalan jasa konsultan menjadi Rp8.250.000.000 Pada tanggal 29 April 2008, CAG menandatangani perjanjian dengan Raffles International Limited berkaitan dengan hotel advisory service agreement, dimana Raffles International Limited bersedia menyediakan jasa pengawasan dan pengarahan hotel dan CAG berkewajiban untuk membayar jasa advisory sebesar 1,5% dari jumlah pendapatan hotel (basic advisory fee) dan jasa insentif berdasarkan presentase dari laba kotor sebagai berikut: i. jika presentase laba kotor antara 0% dan 25%, jasa insentif yang dibayarkan sebesar 7% dari jumlah laba kotor, ii. jika presentase laba kotor antara 25,1% dan 40%, jasa insentif yang dibayarkan sebesar 8% dari jumlah laba kotor, jika presentase laba kotor melebihi 40%, jasa insentif yang dibayarkan sebesar 9% dari jumlah laba kotor.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

n.

On August 1, 2007, the Company entered into a trademark and utilization agreement with PT Ciputra Corpora (CC), an affiliate, the register holder of the Ciputra trademark and brand intellectual property rights. Based on this agreement, the Group is permitted to use the Ciputra trademark and logo for its development projects and corporate activities without any obligation to pay royalty fees to CC. This agreement shall commance with effect from the time CC obtained regulatory approval in connection with the intellectual property rights until the written termination notice from CC and Company. On September 6, 2007, CAG had signed construction cost consultancy services for the Ciputra World Project with PT Reynolds Partnership. PT Reynolds Partnership is willing to provide construction cost consultancy services for that project. The consultant fee of this project is Rp6,000,000,000. On October 5, 2009, CAG has signed an addendum for this agreement, as a result the consultant fee was changed into Rp8,250,000,000.

o.

o.

p.

p.

On April 29, 2008, CAG has entered into hotel advisory service agreement with Raffles International Limited, wherein Raffles is willing to provide supervision and direction of the hotel and CAG has agreed to pay basic advisory fee 1.5% of total the total revenues of the hotel and incentive fee based on the following precentages of gross operating profit:

i.

ii.

iii.

iii.

if the achieved gross operating profit precentage is between 0% and 25%, the incentive fee shall be 7% of the total gross operating profit, if the achieved gross operating profit precentage is between 25.1% and 40%, the incentive fee shall be 8% of the total gross operating profit, if the achieved gross operating profit precentage is more than 40%, the incentive fee shall be 9% of the total gross operating profit.

47

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Perjanjian ini berlaku secara efektif pada tanggal 29 April 2008 dan akan berakhir setelah 25 (dua puluh lima) tahun dari opening date yakni tanggal 1 November 2011 atau tanggal lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. q. Pada tanggal 17 Mei 2010, CAG menandatangani perjanjian kontrak kerja konstruksi Proyek Ciputra World dengan JO Jakon Tata NRC. JO Jakon Tata NRC menyetujui untuk menyediakan jasa konstruksi pada proyek yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan. Jangka waktu pelaksanaan terbagi atas tahap konstruksi selama 34 (tiga puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Maret 2013. Jumlah imbalan jasa konstruksi pada proyek ini adalah Rp652.424.000.000 dan pembayaran yang sudah dilakukan di tahun 2010 adalah Rp79.000.000.000. Pada tanggal 24 Juni dan 30 November 2010, CAG menandatangani perjanjian jual beli besi beton dengan PT Hamasa Steel Center dengan nilai kontrak sebesar Rp55.532.500.000 yang akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2011. Pada tanggal 26 Maret dan 27 November 2010, CAG menandatangani perjanjian jual beli besi beton dengan PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills dengan nilai kontrak sebesar Rp48.256.250.000 yang akan berakhir pada bulan 31 Juli 2011.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) The agreement has become effective since April 29, 2008 and will be terminated after 25 (twenty five) years from opening date on November 1, 2011 or other date that should be agreed by both parties. q. On May 17, 2010, CAG signed a construction Contract for the Ciputra World Projectwith JO Jakon Tata NRC. JO Jakon Tata NRC agreed to provide construction services for the Companys project. The term of the contract consists of construction stage for 34 (thirty four) months commencing on June 1, 2010 until March 31, 2013. The total construction service fee in this project is Rp652,424,000,000 and payment made during 2010 amounted to Rp79,000,000,000.

r.

r.

On June 24 and November 30, 2010, CAG signed steel bar purchase agreement with PT Hamasa Steel Center with a contract value of Rp55,532,500,000, which will be end on March 31, 2011. On March 26 and November 27, 2010, CAG signed steel bar purchase agreement with PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills with a contract value of Rp48,256,250,000, which will be end on July 31, 2011.

s.

s.

22.

ASET DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo aset bersih moneter dalam mata uang asing untuk Grup adalah sebagai berikut:

22. ASSETS IN FOREIGN CURRENCIES As of December 31, 2010, the balances of the Group net monetary assets denominated in foreign currencies are as follows:
Jumlah ekuivalen Dalam Rupiah/ Total Equivalent in Rupiah Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Net Assets

Mata Uang Asing/Foreign Currencies

AS$ Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Aset bersih

AUD

YUAN

1.240.350 23.738 1.264.088

34.083 34.083

15.000 15.000

11.483.971.716 213.424.042 11.697.395.758

Tabel di bawah ini menunjukkan kurs tengah Rupiah dan mata uang asing lainnya berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia: 21 Maret 2010 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Yuan Cina

The table below shows the exchange rates of Rupiah to various foreign currencies based on foreign exchange rates published by Bank Indonesia: March 21 , 2010 1 United States Dollar 1 Australian Dollar 1 Chinese Yuan

8.751 8.758 1.333 48

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. ASET DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

22. ASSETS IN (continued)

FOREIGN

CURRENCIES

Jika aset bersih dan kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah tersebut, jumlah aset bersih akan mengalami penurunan sekitar Rp316,84 juta. 23. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010 dengan rincian sebagai berikut:
Disajikan Sebelumnya/ As Previously Reported Neraca Aset tetap Tanah untuk pengembangan Properti investasi Laporan Laba Rugi Beban penjualan Beban umum dan administrasi Arus Kas Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 967.078.302.762 505.643.850.810 428.333.583.033 16.298.228.471 82.203.990.207

If the net position of assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using such exchange rates, the total net assets will decrease by approximately Rp316.84 million.

23. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain reclassification of accounts and changes in presentation in the 2009 financial statements have been made to conform with the 2010 financial statement presentation, with details as follows:
Disajikan Kembali/ As Reclassified 967.153.873.018 505.574.405.928 428.327.457.659 17.777.702.849 80.724.515.829 Balance sheets Fixed assets Land for development Investment properties Statements of Income Selling expense General and administrative expense Cash Flow Net cash provided by operating activities Net cash used in investing activities

Reklasifikasi/ Reclassification 75.570.256 (69.444.882) (6.125.374) 1.479.474.378 (1.479.474.378)

138.676.652.011 (419.590.020.681)

69.444.882

138.746.096.893

(69.444.882) (419.659.465.563)

24. INFORMASI SEGMEN Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha pusat niaga, hotel dan lainnya. Divisi ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha.

24. SEGMENT INFORMATION For management reporting purposes, the Group is managed and classified into business divisions of shopping center, hotel and others. This segmentation is used as a basis for providing business segment information. Primary business segment information of the Group is as follows:

Bentuk primer informasi segmen Grup adalah sebagai berikut:

2010 (dalam ribuan Rupiah)/(in thousands of Rupiah) Pusat Niaga/ Shopping Center Pendapatan Pihak eksternal Hasil Hasil segmen Beban usaha Laba (rugi) usaha Beban bunga Penghasilan (beban) lainnya - bersih 220.666.920

Hotel/ Hotel 112.227.731

Lainnya/ Others 22.772.938

Jumlah/ Total 355.667.589

Eliminasi/ Elimination -

Bersih/ Net 355.667.589 Revenues External parties Results Segment results Operating expenses Income (loss) from operations Interest expenses Other income (expenses) - net

150.041.400 42.897.572 107.143.828 (2.743.221) 16.808.477

61.139.901 40.032.948 21.106.953 659.363

9.387.066 32.662.264 (23.275.198) 87.055.363

220.568.367 115.592.784 104.975.583 (2.743.221) 104.523.203

(3.641.501) 3.641.501 (10.428.885)

220.568.367 111.951.283 108.617.084 (2.743.221) 94.094.318

49

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Bentuk primer informasi segmen Grup adalah sebagai berikut (lanjutan):

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

24. SEGMENT INFORMATION (continued) Primary business segment information of the Group is as follows (continued):

2010 (dalam ribuan Rupiah)/(in thousands of Rupiah) Pusat Niaga/ Shopping Center Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba Bersih Informasi lainnya Aset segmen Kewajiban segmen Pendapatan: PT Ciputra Sentra PT Ciputra Semarang PT Ciputra Adigraha Jumlah

Hotel/ Hotel

Lainnya/ Others

Jumlah/ Total

Eliminasi/ Elimination

Bersih/ Net Income before income tax expense Income tax expense Income before minority interests Minority interests Net Income Other information Segment Assets Segment Liabilities Revenues: PT Ciputra Sentra PT Ciputra Semarang PT Ciputra Adigraha Total

121.209.084 21.218.431 99.990.653 99.990.653

21.766.316 7.840.444 13.925.872 13.925.872

63.780.165 1.713.310 62.066.855 62.066.855

206.755.565 30.772.185 175.983.380 175.983.380

(6.787.384) (6.787.384) (13.824.897) (20.612.281)

199.968.181 30.772.185 169.195.996 (13.824.897) 155.371.099

627.414.977 99.642.768

286.383.438 56.441.464

4.829.060.261 546.951.872

5.742.858.676 703.036.104

(1.919.399.906) (442.932.659 )

3.823.458.770 260.103.445

145.350.702 75.316.218 220.666.920

81.951.765 30.275.966 112.227.731

22.772.938 22.772.938

227.302.467 105.592.184 22.772.938 355.667.589

227.302.467 105.592.184 22.772.938 355.667.589

2009 (dalam ribuan Rupiah)/(in thousands of Rupiah) Pusat Niaga/ Shopping Center Pendapatan Pihak eksternal Hasil Hasil segmen Beban usaha Laba (rugi) usaha Beban bunga Penghasilan (beban) lainnya - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba Bersih Informasi lainnya Aset segmen Kewajiban segmen Pendapatan: PT Ciputra Sentra PT Ciputra Semarang PT Ciputra Adigraha Jumlah 215.958.392

Hotel/ Hotel 104.545.655

Lainnya/ Others 16.910.868

Jumlah/ Total 337.414.915

Eliminasi/ Elimination -

Bersih/ Net 337.414.915 Revenues External parties Results Segment results Operating expenses Income (loss) from operations Interest expenses Other income (expenses) - net Income before income tax expense Income tax expense Income before minority interests Minority interests Net Income Other information Segment Assets Segment Liabilities Revenues: PT Ciputra Sentra PT Ciputra Semarang PT Ciputra Adigraha Total

143.481.943 42.822.966 100.658.977 (3.105.321) 13.735.581 111.289.237 19.907.896 91.381.341 91.381.341

60.764.132 34.231.411 26.532.721 (1.529.486) (191.644) 24.811.591 6.408.773 18.402.818 18.402.818

5.687.688 28.351.036 (22.663.348) 23.529.923 866.575 693.680 172.895 172.895

209.933.763 105.405.413 104.528.350 (4.634.807) 37.073.860 136.967.403 27.010.349 109.957.054 109.957.054

(6.903.194) 6.903.194 (29.021.826) (22.118.632) (22.118.632) (13.638.069) (35.756.701)

209.933.763 98.502.219 111.431.544 (4.634.807) 8.052.034 114.848.771 27.010.349 87.838.422 (13.638.069) 74.200.353

547.667.305 102.320.438

267.519.765 52.339.536

4.302.813.082 163.588.172

5.118.000.152 318.248.146

(1.466.111.540) (101.246.292)

3.651.888.612 217.001.854

145.570.352 70.388.040 215.958.392

76.419.674 28.125.981 104.545.655

16.910.868 16.910.868

221.990.026 98.514.021 16.910.868 337.414.915

221.990.026 98.514.021 16.910.868 337.414.915

50

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Grup berdomisili di Jakarta dan Semarang. Pendapatan dan penjualan, laba bersih, aset dan kewajiban berdasarkan wilayah domisili/geografis sebagai berikut:
2010 Pendapatan usaha Jakarta Semarang Jumlah Laba bersih Jakarta Semarang Eliminasi Bersih Aset Jakarta Semarang Eliminasi Bersih Kewajiban Jakarta Semarang Eliminasi Bersih 250.075.404.997 105.592.183.784 355.667.588.781

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

24. SEGMENT INFORMATION (continued) The Group are domiciled in Jakarta and Semarang. The revenues, net income, assets and liabilities based on domicile/geographical location are as follows:
2009 238.900.894.801 98.514.020.516 337.414.915.317 Revenues Jakarta Semarang Total Net income Jakarta Semarang Elimination Net Assets Jakarta Semarang Elimination Net Liabilities Jakarta Semarang Elimination Net

137.099.690.935 38.883.689.040 175.983.379.975 (20.612.280.646) 155.371.099.329

71.667.051.041 38.290.003.054 109.957.054.095 (35.756.701.649) 74.200.352.446

5.451.590.158.717 291.268.518.171

4.869.516.538.455 248.483.613.126

5.742.858.676.888 5.118.000.151.581 (1.919.399.906.703) (1.466.111.539.588) 3.823.458.770.185 3.651.888.611.993

652.916.313.329 50.119.790.300 703.036.103.629 (442.932.658.931) 260.103.444.698

269.773.321.069 48.474.824.204 318.248.145.273 (101.246.291.648) 217.001.853.625

25. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010:

25. FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Group that are carried in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Nilai Wajar/ Fair Value Financial Assets Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Other receivables Due from related parties Non-current assets Investments in shares of stock Total

Nilai Tercatat/ Carrying Amount Aset Keuangan Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset tidak lancar Penyertaan saham Jumlah

1.296.947.271.675 3.476.802.563 12.471.855.087 8.592.157.341 3.662.845.329 122.115.721.005 1.447.266.653.000

1.296.947.271.675 3.476.802.563 12.471.855.087 8.592.157.341 3.662.845.329 122.115.721.005 1.447.266.653.000

51

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Kewajiban Keuangan Kewajiban lancar Hutang usaha, pihak ketiga Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Kewajiban tidak lancar Jaminan penyewa Jumlah

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

25. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


Nilai Wajar/ Fair Value Financial Liabilities Current liabilities Trade payables, third parties Other payables Accrued expenses Non-current liabilities Customers deposits Total

54.848.610.467 992.711.208 10.771.275.906 33.453.161.550 100.065.759.131

54.848.610.467 992.711.208 10.771.275.906 33.453.161.550 100.065.759.131

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Efek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainlain, piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, penyertaan saham, hutang usaha-pihak ketiga, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, jaminan penyewa mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Penyertaan saham dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya.

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Financial instruments presented in the balance sheet are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments: a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost Marketable securities are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values The fair value of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, due from related parties, investments in shares of stock, trade payables third parties, other payables, accrued expenses, customers deposit approximate their carrying values due to their short-term nature. Investment in shares of stock is carried at cost because there is no readily determinable fair value.

52

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kewajiban keuangan utama Grup terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan jaminan penyewa. Tujuan utama dari instrumen keuangan ini adalah untuk membiayai kegiatan operasional Grup. Grup juga mempunyai aset keuangan seperti kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, penyertaan saham dan piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko fluktuasi mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Berikut adalah penjelasan masingmasing risiko dan kebijakan yang disetujui Grup untuk mengelola risiko tersebut: a. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS. Grup akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Grup dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Grup tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. b. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. c. Risiko likuiditas Grup mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi hutang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Untuk itu, Grup secara berkala menyusun dan mengevaluasi anggaran atau proyeksi arus kas dan realisasinya.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES The Group principal financial liabilities consist of, trade payables, other payables, accrued expenses and customers deposits. These financial instruments are to fund the Group operation. The Group also have financial assets, such as cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, investments in shares of stock and due from related parties. The main risks arising from the Group financial instruments are foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. Following are the description for each risks and policy which has been agreed by the Group to manage the risks: a. Foreign currency risk The reporting currency is the Rupiah. The Group financial performance is influenced by the fluctuation in the exchange rate between the Rupiah and US Dollar. The Group has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the Group denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing. The Group does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. b. Credit risk Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligation under a customer contract, leading to a financial loss. The Group has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad bebt.

c.

Liquidity risk The Groups manage its liquidity in financing its working capital and repayment of matured loan by providing sufficient cash and cash equivalents. Therefore, the Group prepare and evaluate budget or cash flow projection and its realization on regular basis.

53

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Groups consolidated financial statements but not yet effective are summarized below: Effective on or after January 1, 2011:

a.

PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities. PSAK No. 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

b.

b.

c.

c.

d.

d.

PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating Segments, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

e.

e.

54

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): f. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Laporan, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994) Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi dan PSAK No. 40 (1997), Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset tak Berwujud, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Pernyataan ini mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan yang diisyaratkan tentang aset tak berwujud. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan, pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depannya akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara handal. Pernyataan ini mengidentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut. 55

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued):

f.

PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after the Reporting Period, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

g.

g.

PSAK No. 12 (Revised 2009), Interests in Joint Ventures, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.

h.

h.

PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in Associates, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994) Accounting for Investments in Associates and PSAK No. 40 (1997), Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates.

i.

i.

PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. This PSAK requires to recognized an intangible asset if, and only if, specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and requires specified disclosures about intangible assets.

j.

j.

PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue, revenue is recognized when it is probable that future economic benefits will flow to the entity and these benefits can be measured reliably. This standard identifies the circumstances in which these criteria will be met and, therefore, revenue will be recognized. It also provides practical guidance on the applications of these criteria.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): k. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued):

k.

PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

l.

l.

m. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. n. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.

m. PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

n. PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

o.

o.

ISAK No. 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57. ISAK No. 10, Customer Loyalty Programmes, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.

p.

ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

p.

56

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): q. ISAK No. 14 Aset Tak Berwujud-Biaya Situs Web, situs web yang mucul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued): q. ISAK No. 14, Intangible Asset-Web Site Costs, web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. 57

Effective on or after January 1, 2012: a. PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits, establish the accounting and disclosures for employee benefits. PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. PSAK No. 53 (Revised 2010), Share-based Payment, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction. PSAK No. 60, Financial Instruments: Disclosures, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

b.

b.

c.

c.

d.

d.

e.

e.

f.

f.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan): g. ISAK No. 13 - Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian. ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2012 (continued):

g.

ISAK No. 13 - Hedges of Net Investment in a Foreign Operation, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.

h.

h.

ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its stockholders.

Grup belum menerapkan interpretasi PSAK revisi ini. Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi.

The Group has not adopted early any of these revised PSAKs and interpretations. They are currently assessing and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements. 28. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS CONSOLIDATED

28. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Grup bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2011.

The management of the Group is responsible for the preparation of the accompanying consolidated financial statements that were completed on March 21, 2011.

58

Potrebbero piacerti anche