Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada tugas atau dasar teori yang tidak tercantum,
karena ada beberapa tugas dan dasar teori yang tidak saya simpan. Laporan ini dibuat
sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester algoritma pemograman.
Daftar isi
1
Bab I Pendahuluan
I.ii Tujuan
*. Tentang array.
Array merupakan kumpulan dari nilai-nilai data yang bertipe sama dalam urutan
tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau posisi dari elemen array
ditunjukkan oleh suatu index. Dilihat dari dimensinya, array dapat dibagi menjadi array
dimensi satu, array dimensi dua, atau array multi-dimensi.
Array satu dimensi merupakan tipe data yang sering digunakan pada pendeklarasian
variable yang sama tetapi memiliki indeks yang berbeda, serta pengisian elemen array
dilakukan melalui indeks. Indeks array secara default dimulai dari 0.
Artinya : pada data1, variable bertipe float, mempunyai 7 elemen yang masih kosong.
Sedangkan pada data2, variable bertipe integer, mempunyai 5 elemen, yang telah diisi
oleh data-data, dimulai dari indeks 0.
Array dua dimensi merupakan tipe data yang sering digunakan pada pendeklarasian
variable yang sama tetapi memiliki dua indeks yang berbeda, serta pengisian elemen
array dilakukan melalui indeks. Indeks array secara default dimulai dari 0.0. jumlah
elemennya adalah indeks1 x indeks2.
2
Contoh : float data1[2][2];
Int data2[2][3];
data2[1][3] = 5;
Artinya : pada array data1 bertipe float, mempunyai dua buah baris dan dua buah
kolom, sedangkan pada array data2 bertipe integer, mempunyai dua buah baris dan tiga
buah kolom, pada baris pertama, kolom ke-3, diisi dengan data 5.
*. Array multi-dimensi.
Array multi dimensi, digunakan untuk mengolah data dalam bentuk 3 dimensi (sisi).
Mempunyai karakteristik banyaknya indeks yang diperlukan adalah tiga. Array tiga
dimensi dapat diumpamakan sebuah balok dengan balok-balok satuan sebagai elemen
array. Tetapi, array multi dimensi ini jarang digunakan.
tipe_data variable[jumlah_elemen][jumlah_elemen][jumlah_elemen].
Artinya : sama seperti array dua dimensi, dan cara memasukkan datanya pun sama.
Memasukkan data (maks 5), kemudian menampilkan data yang dimasukkan, nilai
terbesar dan nilai terkecil.
Koding :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main()
int i[5],b,c,j,sementara;
for(b=1;b<=5;b++){
3
c=b-1;
scanf("%d",&i[c]);}
printf("\n");
printf("\n\n”);
for(b=0;b<=4;b++){
printf("%d",i[b]);printf("\n");}
for(b=0;b<=3;b++){
c=b;
for(j=b+1;j<=4;j++){
if(i[j]<i[c]){c=j; }
sementara=i[b];
i[b]=i[c];
i[c]=sementara;
printf("\n");
getch();
return 0;}
4
Bab IV Tugas Praktikum
Menentukan jumlah data yang akan dimasukkan, kemudian menampilkan kembali data
yang telah dimasukkan pada array. Menampilkan nilai terbesar, terkecil, dan rata-rata.
Lalu meminta user apakah ingin menampilkan kembali, atau mengulang kembali
memasukkan data.
Koding :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
int n,i[99],b,c,j,sementara;
float jml=0;
char z[1],y[1];
do{
scanf("%d",&n);
for(b=0;b<n;b++){
5
printf("Masukkan array ke %d:" " ",b);scanf("%d",&i[b]);}
for(b=0;b<=n-1;b++){
c=i[b];
jml=c+jml;}
jml=jml/2;
do{
printf("\n");
printf("\n\n");
for(b=1;b<=n;b++){
c=b-1;
printf("%d",i[c]);printf("\n");}
for(b=0;b<=n-2;b++){
c=b;
for(j=b+1;j<=n-1;j++){
if(i[j]<i[c]){c=j;}
sementara=i[b];
i[b]=i[c];
i[c]=sementara;
printf("\n");
printf("\n");
printf("\n");
}while(strcmp(y,"y")==0);
scanf("%s",&z);
jml=0;
}while(strcmp(z,"y")==0);
getch();
return 0;
Koding :
#include<stdio.h>
7
#include<conio.h>
main(){
int a[6]={4,6,1,5,2,8},b[6]={1,2,3,4,6,8},c[6],i;
for(i=0;i<=5;i++){
c[i]=a[i]+b[i];}
printf("\n");
printf("\n\n");
printf("\n");printf("\n");
printf("\n");
getch();
return 0;}
8
Menampilkan daftar Negara, kemudian meminta inputan kode Negara pada user
sehingga ibukota dari Negara tersebut dapat ditampilkan.
Koding :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
#include<stdlib.h>
main(){
char *ngr['n']['n'],*kota['n']['n'],y[1];
int i,kode;
ngr[0]['n']={"1. Indonesia"};
ngr[1]['n']={"2. Jerman"};
ngr[2]['n']={"3. Perancis"};
ngr[4]['n']={"5. Belanda"};
ngr[5]['n']={"6. Uruguay"};
ngr[6]['n']={"7. Jamaika"};
ngr[7]['n']={"8. Nigeria"};
ngr[8]['n']={"9. Argentina"};
ngr[9]['n']={"10. Brazil"};
kota[0]['n']={"Jakarta"};
kota[1]['n']={"Berlin"};
kota[2]['n']={"Paris"};
kota[3]['n']={"Dili"};
kota[4]['n']={"Amsterdam"};
kota[5]['n']={"Montevideo"};
kota[6]['n']={"Kingstown"};
kota[7]['n']={"Abuja"};
kota[8]['n']={"Buenos Aires"};
9
kota[9]['n']={"Brasilia"};
do{
system("cls");
for(i=0;i<10;i++){
printf("%s\n",ngr[i]['n']);}
printf("\n\n");
printf("\n\n");
switch(kode){
break;
break;
break;
break;
break;
break;
break;
10
break;
break;
break;}
printf("\n\n\n");
}while(strcmp(y,"y")==0);
system("cls");
printf("Sukses Selalu");
getch ();
return 0;}
Bab V Penutup
V.i Kesimpulan
11
Membuat program menggunakan algoritma harus sesuai dengan tatacara yang
tepat dan efisien, sehingga dapat membuat struktur sederhana yang menghasilkan
keluaran (output) seperti yang diinginkan.
V.ii Saran
Hati-hati dalam menulis pemograman, salah huruf atau kurang tanda baca dapat
menyebabkan kesalahan. Perhatikan logikanya, salah penempatan juga dapat
menyebabkan hasil yang berbeda. Kemudian, lihat kembali compiler yang
digunakan, source kode pada satu compiler, berbeda dengan compiler lainnya.
12