Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dea Stivani Suherman, S.Pd., M.Pd
Oleh: Kelompok 1
PEMBAHASAN
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta
fungsi yang sama. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan
sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan
yaitu organ akar, organ batang maupun daun.
A. Jaringan Meristem
Jaringan pada tumbuhan yang selalu menhgalami pembelahan diri secara terus
menerus. Jaringan maristem berdasarkan posisinya dibedakan menjadi:
Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta
ujung akar.
Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya
meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-
rumputan
Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya . Contoh cambium dan cambium gambus (folagen)
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1
Meristem
B. Jaringan Dewasa
Jaringan yang sudah mengalami diferensiasi.
Sifat- sifat jaringan dewasa :
Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri,
Mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem,
Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan
selaput yang menempel pada dinding sel,
Kadang-kadang selnya telah mati
Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya,
Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.
2
epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel
gabus.
i. Stomata
Stoma (stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada
epidermis organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang
disebut sel penutup.
Epidermis daun
ii. Trikoma
3
b) Jaringan Parenkim
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda.
Ciri - ciri:
- Memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.
- Berbentuk kubus atau memanjang
- Mengandung vakuola sentral yang besar.
- Sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya
membulat.
- Dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang
memiliki fungsi khusus.
- Biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu
disebut jaringan dasar.
Jenis jaringan parenkim berdasarkan fungsinya:
i. Parenkim Asimilasi
Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ. Di dalam selnya
terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis.
ii. Parenkim Penimbun
4
Jaringan parenkim
Kolenkim
Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan dibedakan atas:
5
ii. Sklerenkim
Merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya
mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan
sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu
sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri
atas sel-sel pendek, sedangkan serabut sel-selnya panjang.
Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal
dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat diberbagai bagian
tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras. Serabut
berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut
sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
6
membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat
panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung
kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara
keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-
lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang
menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.
ii.
Floem
Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis,
sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem juga
dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada
batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk,
yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya
memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat
menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
7
Floem
e) Jaringan Sektori
Disebut juga kelenjar internal karena senywa yang dihasilkan
tidak keluar dari tubuh. Penyusun jaringan sekretori adalah :
a. Sel Kelenjar, sel minyak dalam endosperma bijik jarak
b. Saluran Kelenjar, saluran kelenjar pada daun jeruk, senyawa yang
dihasilkan ditimbun dalam ruangan penyimpan, misalnya minyak
atsiri, lender, dan damar
c. Saluran getah, sel-sel yang mengalami fusi membentuk suatu
8
Organ dan Jaringan Tumbuhan
1) Akar
Merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat
pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar
memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ
lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer
dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari
perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa
selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan
batang.Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem
perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar,
sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa
rambut dan berukuran relatif sama.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai
dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh
tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat
zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan
turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona
pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona
pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula,
pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk
meristem) ke depan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung
9
dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel–sel jaringan akar
menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.
Struktur Akar
Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat
struktur sel dan jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis,
korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).
Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel
yang tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan
memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan
selulosa dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis.
Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut
atau bulu akar.
Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif
renggang dan sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan
epidermis sering terdapat selapis atau beberapa lapis sel membentuk jaringan
padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang dinding selnya
mengandung suberin dan lignin.
Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung
membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut
di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Sel-sel endodermis
10
membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial.
Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.
2) Batang
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran
sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam
lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran.
Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan dikotil.
Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam
pertumbuhan sekunder. Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan
sekunder tumbuhan dikotil, yaitu
a. Kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan
xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah
luar,
b. Kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu
penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada
batang dan akar.
11
Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
3) Daun
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda.
Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari,
melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat,
lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi,
beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing,
tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun
(runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan
(licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).
12
Struktur Daun
4) Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah
organ pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama
yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan
dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Bagian dasar
bunga dan tangkai bunga merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak
dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya
berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi
akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses
reproduksi.
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan
sifat daun. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum
bunga mekar. Mahkota bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang
dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain. Benang sari
merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga,
benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya
serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai
13
sari).
Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat
kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat
menempelnya serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai
putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal
Struktur Bunga
14
Kesimpulan
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga.
meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel,
dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan.
(vaskuler).
15