Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Dalam dunia menulis, titik adalah tanda yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat, tetapi didalam dunia
matematika, titik adalah sesuatu yang memiliki kedudukan tetapi tidak mempunyai ukuran
Kesamaan titik didunia menulis dan dunia matematika adalah titik dipresentasikan dengan sebuah noktah “ . “
hanya saja didalam dunia matematika, titik diberi nama dengan menggunakan huruf capital, missal A, B, C dan lain –
lain.
2. Garis
Garis merupakan suatu himpunan titik – titik yang anggotanya lebih dari satu titik. Dan titik – titik tersebut berderet
ke dua arah yang berlawanan hingga jauh tak terhingga. Garis hanya memiliki ukuran yang panjang, berbeda dengan
titik yang diberi nama menggunakan satu buah huruf capital, tetapi garis diberi nama dengan menggunakan sebuah
huruf kecil seperti g, h, k dan seterusnya ataupun dua huruf capital misalkan AB, AC, BC dan seterusnya
3. Bidang
Bidang merupakan kumpulan dari garis – garis yang anggotanya juga terdiri dari lebih satu garis. Bidang memiliki
ukuran panjang dan juga lebar. Bidang diberi nama dengan menyebutkan sebuah huruf capital di titik – titik sudut
dari bidang tersebut atau huruf Yunani, missal α, β, Ω.
B. Kedudukan titik terhadap garis dan bidang
a. Titik terletak pada garis
Sebuah titik dikatakan terletak pada garis, jika titik tersebut dapat dilalui oleh garis
b. Titik diluar garis
Sebuah titik dikatakan terletak di luar garis, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh garis
c. Titik terletak pada bidang
Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang α, jika titik tersebut dapat dilalui oleh bidang α atau ada pada bidang α
d. Titik diluar bidang
Sebuah titik dikatakan berada di luar bidang α, jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh bidang α.
C. Kedudukan garis terhadap garis
1. Dua garis berpotongan
Dua garis dikatakan berpotonga, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan memiliki sebuah titik
persekutuan. Titik persekutuan ini disebut titik potong
2. Dua garis sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan tidak memiliki satupun titik
persekutuan
3. Dua garis bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan ( tidak berpotongan dan tidak sejajar ), jika kedua garis itu tidak terletak pada
sebuah bidang
4. Dua garis berimpit
Dua buah garis dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada garis yang satu juga terletak pada garis yang
lain.
Secara umum yang dimaksud jarak pada dimensi tiga atau bangun ruang adalah jarak terdekat. Jarak terdekat akan
kita peroleh ketika terbentuk saling tegak lurus, sehingga perhitungannya bias menggunakan teorema Pythagoras
( jumlah kuadrat sisi – sisi terpendeknya sama dengan kuadrat sisi terpanjangnya )
1. Jarak antara dua titik
Jarak antara dua titik dihitung dengan menggunakan teorema Pythagoras biasa, hanya saja kita harus jeli dan
pintar dalam memilih segi tiga siku – siku yang melibatkan kedua titik tersebut.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan permasalahan jarak antara titik dan garis, diantaranya adalah
a. Perbandingan luas segi tiga
Cara ini digunakan jika segi tiga yang terbentuk siku – siku di A atau panjang semua segi tiganya adalah
bilangan bulat
b. Teorema Pythagoras
Cara ini biasa digunakan untuk semua tipe soal jarak antara titik dan garis
c. Aturan cosinus
Cara ini digunakan sebagai alternative lain dari dua cara sebelumnya.
Cara I
Menggunakan Perbandingan Luas segitiga
Luas segitiga AEG dapat dihitung dari dua cara, yaitu dengan alasnya AG dan tingginya EP serta alasnya EA dan
tingginya EG, yang keduanya memiliki luas yang sama.
Luas AEG (alas AG) = Luas AEG (alas EA)
½ x AG x EP = ½ x EA x EG
AG x EP = EA x EG
8 √ 3 x EP = 8 x 8 √ 2
8 x8√2
EP =
8 √3
8 √2
EP =
√3
8
EP = √6
3
Cara II
Menggunakan teorema Pythagoras
Cara III
Menggunakan aturan cosinus
Perhatikan segitiga EAG, kita terapkan aturan cosinus pada sudut A
3. Jarak antara titik dan bidang
Perhatikan gambar di samping