Sei sulla pagina 1di 12

Kreatifitas dan Inovasi dalam Enterpreneurship

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Enterpreneurship

Dosen Pengampu: Achmad Zuhri, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Hidayatul Mukaromah (1940110039)


2. Ersa Alaya Amanullah (1940110040)
3. Anjany Muiz Liftitahiyatina (1940110058)
4. Rachma Amalya Fajar (1940110068)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha meurut


wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang
dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan
tanpa batas, selain itu, pengusaha juga dituntut agar dapat mengembangkan produk atau jasa
yang dimiliki untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, beragam dan
tidak terbatas. Memasuki abad ke-21, kebanyakan “futuris” menyebut perusahaan yang lebih
panjang cenderung lebih ramping. Artinya berdayakan bisnis untuk bekerja akan jauh lebih
efisien dan fleksibel, memungkinkan mereka untuk mengikuti masing-masing agar optimal.

Seorang wirausaha dalam mendirikan sebuah perusahaan tidak hanya berlangsung


beberapa tahun saja, tetapi usaha tersebut harus bisa berlangsung terus menerus, terlebih
usaha yang di tekuni saat ini bermanfaat dan dapat di wariskan kepada anak cucu. Untuk
mewujudkan hal itu maka dibutuhkan usaha dalam membuat kreativitas dan inovasi, agar
apa yang dihasilkan selalu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud Kreatifitas wirausaha?

2. Apa yang dimaksud Inovasi wirausaha?

3. Bagaimana cara mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam berwirausaha?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan antara lain:

1. Mampu memahami kreatifitas dalam wirausaha

2. Mampu memahami inovasi dalam wirausaha


3. Mampu mengetahui cara pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam berwirausaha

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kreatifitas Wirausaha
Kreatifitas sering disebut dengan berfikir kreatif atau inovatif. Kaitannya dengan
kemampuan individu, kreativitas biasanya disebut dengan daya cipta seperti halnya
dalam mengarang lagu, membuat lukisan, karena ini konteksnya wirausaha jadi
kreatifitasnya berupa menciptakan produk atau teknologi baru yang akan digunakan
dalam membuka sebuah usaha. Kreatifitas juga sering dikaitkan dengan kemampuan
individu dalam mencari alternatif. Individu yang mempunyai mental positif maka ia
menganggap kegagalan merupakan langkah awal dalam memperoleh kesuksesan,
individu memiliki persepsi tentang dirinya, kemampuannya dan sifat interaksi dengan
lingkungan dan individu lain, sehingga nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman,
objek, tujuan dan keinginannya akan berani dan siap dalam menghadapi sebuah resiko
kegagalan. 1

Ketika membicarakan Kreatifitas dalam bisnis adalah bagaimana cara menerapkan


kreatifitas dalam pekerjaan yang sedang kita lakukan agar dapat memunculkan produk,
prosedur dan struktur baru sekaligus meningkatkan cara kerja kita kearah yang lebih baik.
Apa yang dibutuhkan oleh bisnis adalah penerapan proses kreatif pada masalah isu,
kesempatan dan peluang yang ada pada saat ini. sementara produk kreatif, adalah
kemampuan untuk melahirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali
belum ada untuk dipergunakan (Affif, 2012).2 Ide yang kreatif dikaitkan dengan ide baru,
yaitu paling tidak untuk orang-orang yang bersangkutan ide kreatif ini dapat melibatkan
sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung. (Adair, 1996).3

Menurut Sahlan Sulaiman dan Wasman (1988:11) Adapun sumber dari kreativitas
adalah:

a. Imajinasi dan ide Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas,
misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan
menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih
penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

1
Suharnan, (2001). Kreativitas teori dan pengembangan. Surabaya: Laros.
2
Afiff, F. 2012. Kewirausahaan Dan Ekonomi Kreatif. Binus University
3
Adair, John. 1996. Effective Innovation: How to Stay Ahead of the Competition. London: Pan Books.
b. Pengalaman ide Tahap proses kreatif ini seringkali dianggap sebagai tahap yang paling
menyenangkan karena merupakan saat ditemukanya solusi atau ide yang di cari oleh
seseorang. Ada beberapa cara cepat terjadinya pengalaman ide:

1. Memikirkan impian tentang suatu rencana

2. Mengembangkan hobi

3. Mencatat setiap ide yang muncul

4. Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan.

c. Lingkungan Kreatif dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang tepat tidak ada
perusahaan yang mempunyai manajer dan pemilik yang kreatif jika lingkungan yang
mendukung berkembangnya kreatifitas tidak berbentuk ciri-ciri lingkungan kreatif
adalah sebagai berikut:

1. Manajemen yang dapat memberikan kepercayaan kepada karyawan tanpa


melakukan pengawasan yang berlebihan.

2. Saluran komunikasi yang terbuka untuk setiap anggota perusahaan.

3. Hubungan yang baik dengan pihak luar.

4. Kesedihan menerima perubahan.

5. Kesenangan mencoba ide baru.

6. Rasa takut yang tidak berlebihan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan
pekerjaan.

7. Seleksi dan promosi karyawan berdasarkan prestasi. 4

Sedangkan wirausaha sendiri yaitu memandang kehidupan, kegagalan dan


kesuksesan sebagai sesuatu yang wajar, dan bekerja keras. Wirausahawan selalu memiliki
mindset untuk maju, sehingga hal ini akan muncul ide-ide baru yang dapat mendorong

4
Sulaiman, Sahlan dan Wasman. 1988. Multi Dimensi Berkreativitas Manusia. Sinar Baru: Bandung.
untuk lebih bekerja keras. Karena tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan kalau kita yakin bisa dan mampu menyelesaikannya sendiri.5

Jadi, keterkaitan kreatifitas dalam wirausaha yaitu kemampuan dan pemahaman


individu atau wirausaha dalam menciptakan produk dan kreatif dalam meningkatkan cara
kerja agar menjadi lebih baik. Hal ini menjadi peluang besar untuk para wirausahawan
dalam meraih kesuksesan. 6

B. Inovasi Wirausaha

Inovasi tidak terlepas dari dua kriteria utama yakni kebaruan (novelty) dan perbaikan
(improvement). Kebaruan disini tidak harus berupa menciptakan sebuah produk baru,
melainkan bisa pada sisi nilai guna, kondisi dan aplikasinya. Kriteria improvement yang
dimaksudkan yaitu dalam hal pencarian alternative terbaik yang paling efisien dan efektif
untuk sebuah proses maupun sebuah produk

Definisi lain dari inovasi juga mempertimbangkan adanya proses penciptaan produk
incremental dan radical, kemudian ada juga yang mempertimbangkan adanya inovasi
yang bisa disebarkan (Diffused Innovation) dan inovasi yang diadopsi (Adopted
Innovation) (Helltrom, 2004).7

Kaitannya Inovasi dalam wirausaha adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang
baru dan menambah atau menciptakan nilai atau manfaat baru dalam perspektif sosial-
ekonomi. Untuk menghasilkan perilaku inovatif, seseorang harus melihat inovasi secara
mendaar sebagai proses yang dapat (Adair,1996),8 yang merupakan bagian penting dalam
keunggulan bersaing. Inovasi biasanya melibatkan lebih dari satu orang, yang
mengisyaratkan adanya kegunaan dan keuntungan yang ingin diraih dan dimiliki oleh
sebagian besar organisasi. Dalam penelitian ini usaha kreatif didefinisikan sebagai usaha
dalam industri kreatif.

5
Suryana, Y. & Bayu, K. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan karakteristik wirausahawan sukses. Jakarta: Kencana.
6
ibid
7
Helltrom, T, 2004, Innovation as Social Action., Denmark: Copenhagen Bussiness School
8
Adair, John. 1996. Effective Innovation: How to Stay Ahead of the Competition. London: Pan Books.
Cara meningkatkan kemampuan Inovasi menurut Rusdiana (2014) yaitu cara dalam
hal untuk meningkatkan kemampuan inovasi di bidang produk dan pelayanan dengan
cara:

1. Mempelajari inovasi dari pengalaman yang ada

2. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki gagasan inovasi

3. Berorientasi pada perilaku untuk berinovasi

4. Menetapkan tujuan berinovasi

5. Membuat produk penuh inovasi dengan cara cara yang sederhana

6. Memulai membuat produk dengan inovasi yang paling kecil

7. Melakukan percobaan dan perbaikan

8. Mengikuti alur jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovasi

9. Bekerja selalu dengan semangat dan mempunyai keyakinan yang kuat akan
inovasi dan resiko.

Setelah cara dalam meningkatkan kemampuan dalam berinovasi, ada tahapan-


tahapan dalam membuat Inovasi adalah:

1. Pengamatan dan penelitian terhadap lingkungan internal dan eksternal

2. Pilihan terhadap adanya pemicu inovasi

3. Ada banyak pilihan sumber daya dan pembuatan produk atau jasa melalui riset.9

C. Cara Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi dalam Berwirausaha

Wirausaha yang sukses pada umumnya yang memiliki kompetensi yaitu seseorang
yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu, yang meliputi
sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku untuk melaksanakan pekerjaan/ kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah managerial skill,

9
Rusdiana. (2014). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka .
conceptual skill, human skill, decision making skill, dan time managerial skill.
Managerial skill (keterampilan manajerial) merupakan kemampuan menjalankan fungsi-
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan agar usaha yang
dijalankan dapat mencapai tujuan. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan
kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Conceptual skill
merupakan kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha
merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Human skill merupakan
keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi. Supel, mudah bergaul,
simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat
mendukung wirausaha menuju keberhasilan usaha. Decision making skill merupakan
keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan. Wirausaha dituntut untuk
mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai
alternatif pemecahannya. Time managerial skill merupakan keterampilan mengatur dan
menggunakan waktu.

Pakar-pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Seorang wirausaha
harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar
pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.10

10
Megawati, Lea Emilia Farida, Strategi menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan inovatif, hal.301,
https://drive.google.com/file/d/1rEZg1ELmKkSmoKmSlmHXcDF1rpNbQnyD/view?usp=drivesdk
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kreatifitas juga sering dikaitkan dengan kemampuan individu dalam mencari


alternatif. Individu yang mempunyai mental positif maka ia menganggap kegagalan
merupakan langkah awal dalam memperoleh kesuksesan, individu memiliki persepsi
tentang dirinya, kemampuannya dan sifat interaksi dengan lingkungan dan individu lain,
sehingga nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman, objek, tujuan dan keinginannya
akan berani dan siap dalam menghadapi sebuah resiko kegagalan. Ide yang kreatif
dikaitkan dengan ide baru, yaitu paling tidak untuk orang-orang yang bersangkutan ide
kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara
langsung. (Adair, 1996).

Kaitannya Inovasi dalam wirausaha adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang
baru dan menambah atau menciptakan nilai atau manfaat baru dalam perspektif sosial-
ekonomi. Untuk menghasilkan perilaku inovatif, seseorang harus melihat inovasi secara
mendaar sebagai proses yang dapat (Adair,1996). Secara garis besar ada dua cara untuk
menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan
informal.Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Time managerial
skill merupakan keterampilan mengatur dan menggunakan waktu. Pakar-pakar psikologi
mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan
seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Seorang wirausaha harus terus belajar
mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan
pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

B. Saran

Demikianlah makalah ini disusun, kami menyadari bahwa dala pembuatan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi pemakalah khususnya agar kami dapat memperbaiki kesalahan
dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Afiff, F. 2012. Kewirausahaan Dan Ekonomi Kreatif. Binus University


Adair, John. 1996. Effective Innovation: How to Stay Ahead of the Competition. London: Pan
Books.
Helltrom, T, 2004, Innovation as Social Action., Denmark: Copenhagen Bussiness School
Rusdiana. (2014). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka

Sulaiman, Sahlan dan Wasman. 1988. Multi Dimensi Berkreativitas Manusia. Sinar Baru:
Bandung.

Suryana, Y. & Bayu, K. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan karakteristik wirausahawan


sukses. Jakarta: Kencana.
Suharnan, (2001). Kreativitas teori dan pengembangan. Surabaya: Laros.

Megawati, Lea Emilia Farida, Strategi menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif, hal.301,
https://drive.google.com/file/d/1rEZg1ELmKkSmoKmSlmHXcDF1rpNbQnyD/view?
usp=drivesdk

Potrebbero piacerti anche