Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
EROSI TANAH
Disusun Oleh :
19312241046
2020
A. JUDUL
Erosi Tanah
B. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
3. Menerapkan upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana banjir dan longsor
akibat erosi tanah.
C. DASAR TEORI
Tanah merupakan hasil transfornamsi zat-zat mineral dan organik di muka daratan
bumi. Tanah terbentuk di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja dalam
masa yang sanagt panjang. Tanah mempunyai organisasi dan morfologi. Tanah merupakan
media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan hidup bagi hewan dan manusia
(Rachman, 2005: 18). Tekstur susunan tanah dapat dikelompokkan menjadi
(Kartosapoetra, 1991:67) :
1. Tekstur kasar, misalnya pasir dan pasir berlempung.
2. Tekstur agak ka sar, misalnya lempung berpasir.
3. Tekstur sedang, misalnya lempung berasir sangat halus dan lempung debu.
4. Tekstur halus, misalnya tanah liat berpasir dan debu.
2. Bahan
a. Tanah kering
b. Tanah basah
c. Pasit kering
d. Pasir basah
e. Air
f. Kerikil
g. Tumbuhan rumput
E. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1
Membuat lubang dengan ukuran sebesar sedotan pada salah satu sisi kardus
Meletakkan beberapa sampel tanah pada kardus pada jarak kira-kira 5 cm di depan
ujung sedotan yang masuk
Meniup masing-masing sampe tanah dalam kardus dengan sedotan dari bagian ujung
luar dengan tiupan keras dan tiupan biasa
Kegiatan 2
Mengisi dua nampan dengan susunan dari bawah ke atas kerikil, pasir, dan tanah humus
Meletakkan rumput secara acak pada nampan A yang sudah tersedia medianya.
Salah satu sisi nampan A dan B diberi pengganjal sehingga menjadi posisi miring
Siramkan air menggunakan gayung kecil dari sisi nampan yang lebih tinggi
Mengamati tingkat erosi tanah yang terjadi dan masukkan data pengamatan pada Tabel
2
F. DATA HASIL DAN ANALISIS
Tabel 1. Hasil pengamatan tingkat erosi tanah oleh angin
Pengamatan tingkat erosi
Tanah basah Tanah kering Pasir basah Pasir kering
Tiupan keras ++ +++ ++ +++
Tiupan biasa + ++ + ++
Keterangan :
+++ : banyak/cepat
++ : sedang
+ : sedikit/ lambat
- : tidak ada
G. PEMBAHASAN
Praktikum berjudul “Erosi Tanah” ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan erosi tanah oleh angin, menentukan tingkat kecepatan erosi
tanah oleh air dan menerapkan upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana banjir
dan longsor akibat erosi tanah. Alat dan bahan yang digunakan oleh praktikan yaitu kardus
bekas, sedotan minum, nampan plastik, gayung kecil, tanah kering, tanah basah, pasir
kering, pasir basah, air, kerikil, tumbuhan rumput.
Berdasarkan data pengamatan tingkat erosi angin, pada tiupan keras pada tanah basah
tererosi sedang, sedangkan pada tanah kering tererosi banyak. Pada tiupan biasa, tanah
basah tererosi sedikit dan tanah kering tererosi sedang. Berdasarkan data pengamatan
tingkat erosi angin dengan tiupan keras pada pasir basah terdapat erosi sedang dan pasir
kering tererosi banyak. Sedangkan pada tiupan biasa, pasir basah tererosi sedikit dan pasir
kering tererosi sedang.
Peristiwa tanah serta pasir yang terkikis karena angin ini disebut juga dengan erosi
angin atau defiasi. Praktikum ini sesuai dengan dasr teori yang dikemukakan oleh Tina
(2013 :13) yang menyatakan bahwa angin hanya dapat mengikis endapan yang halus
seperti pasir, lempung, dan tanah. Erosi oleh tenaga angin banyak terjadi di daerah gurun
atau kering. Hal ini juga di dukung oleh teori dari Syahrullah (2009:35) bahwa defiasi
hanya berlaku didaerah dengan tekstur tanah berpasir, misalnya pantai dan gurun.
Berdasarkan data yang ada, pada semua data bahwa terdapat perbedaan tingkat erosi
pada tiupan yang dilakukan praktikan. Perbedaan pengikisan yang terjadi disebabkan
karena faktor kuatnya angin yang ditiupkan oleh praktikan. Menurut data yang ada dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa semakin besar kuat angin maka erosi yang terjadi akan
semakin parah/ semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prakoso
(2012:19) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat erosi adalah kecepatan
angin. Semakin kecepatannya tinggi maka erosi semakin besar terjadi.
Menurut Syahrullahh (2009:35), erosi oleh angin dapat terjadi jika kekuatan angin
cukup besar dan kuat untuk memindahkan partikel-partikel tanah. Selain itu, teori yang
dikemukakan Tina (2013:13) menyatakan bahwa erosi dapat terjadi karena angin yang
bertiup membawa butiran kerikil atau pasir dan berusaha mengikis batuan yang
dilewatinya.
a b
Menurut interpretasi data yang sudah dijelaskan diatas dapat kita ketahui bahwa tingkat
erosi pada pada tanah lebih rendah dibandingkan dengan pasir. Selain karena faktor
kekuatan angin yang ditiupkan, hal ini juga disebabkan oleh karakteristik tanah yang
melekat. Berdasarkan ciri tanah yang digunakan oleh praktikan dalam percobaan ini, tanah
tersebut merupakan jenis tanah berlempung. Tanah berlempung merupakan tanah denga
proporsi pasir, debu, dan liat sedemikian rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah
berpasir dan berliat (Andi, 2018:6). Dimana dalah satu sifat tanah berliat menurut Andi
(2018:6) yaitu tanah berliat memiliki daya serap air tinggi sehingga lebih melekat.
a b
Gambar 2. (a) Erosi Angin pada Pasir kering (b) erosi angin ada pasir basah
Sedangkan pada defiasi pasir, tingkat kikisan yang disebabkan pada tiupan kencang
atau biasa lebih tinggi dari tanah. Hal ini disebabkan karena pasir memiliki pori yang besar
sehingga airasi nya baik. Sesuai dengan dasar teori yang dikemukakan oleh Andi (2018:6)
bahwa pasir merupakan tanah dengan kandungan pasir >70%, prositasnya rendah (<40%),
sebagian ruang pori berukuran besar sehingga airasinya baik serta daya hantar air cepat.
Hal ini menyebabkan pasir disebut juga tanah ringan.
a b
Gambar 2. (a) erosi padan tanah subur (b) Erosi pada tanah tandus
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yag telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor yang mempengaruhi kemampuan erosi tanah oleh angin yaitu kelembapan
tanah, topografi, kecepatan/ kekuatan angin, iklim, dan ilfiltrasi tanah.
2. Kecepatan erosi tanah pada tanah subur lambat, sedangkan pada tanah tandus cepat.
3. Upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana banjir dan tanah longsor akibat
erosi tanah yaitu dengan melakukan reboisasi, pembuatan terasering, mengenali
potensi bencana yang merupakan ancaman, mengurangi dampak bencana atau mitigasi
bencana, dan membuat action plan termasuk rute dan peta evakuasi serta simulasi
bencana.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada tanah basah atau kering kah tingkat erosi oleh angin yang lebih besar terjadi?
2. Pada pasir basah atau kering kah tingkat erosi oleh angin yang lebih besar terjadi?
Erosi lebih besar terjadi pasa pasir kering.
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat erosi tanah oleh angin?
Faktor yang memepengaruhi tingkat erosi angin yaitu angin, kelembapan tanah, iklim,
dan ilfiltrasi tanah.
4. Pada tanah subur atau tandus kah kecepatan erosi oleh air yang lebih besar terjadi?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan erosi tanah oleh air?
Faktor yang mempengaruhi kecepatan erosi tanah yaitu topografi, curah hujan,
vegetasi, sifat tanah, dan manusia.
6. Upaya apa sajakah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi erosi tanah?
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulani erosi tanah yaitu dengan
melakukan penananman hutan gundul, rbeoisasi, membuat terasering, serat konservasi
tanah.
7. Erosi dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir, jelaskan upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko dari adanya bencana banjir!
8. Erosi yang memindahkan tanh dalam volume yang besar dan dalam waktu yang
singkat dapat menyebabkan terjadinya bencana longsor, jelaskan upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko dari adanya bencana longsor!
Pengurangan risiko bencana tanah longsor yaitu dengan mengenali potensi
bencana yang merupakan ancaman, mengurangi dampak bencana atau mitigasi
bencana, dan membuat action plan termasuk rute dan peta evakuasi serta simulasi
bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Rahim, SE. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tina. 2013. Identifikasi Tanah dan Angin. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogayakarta.
Andi Maudilja. 2018. Pengaruh Sifat Fisik Tanah dan Sistem Perakaran Vegetan Terhadap
Laju Filtrasi. Makassar : Universitas Hassanudin.
Prakso. 2012. Jenis-Jenis Erosi. Diakses pada www.kompas.com pada Selasa 03 November
2020 pada 14.57 WIB.
Ir. I Nyoman Puja, Ms. 2016. Bahan Ajar Fisika Tanah. Denpasar: Universitas Udayana.