Sei sulla pagina 1di 12

“Koloid”

oleh:

Kadek Santiari Dewi (09 )

Kelas XI IPA 2

SMA NEGERI 1 GIANYAR

2010 / 2011

1
SIFAT-SIFAT KOLOID

Efek Tyndal

Gerak Brown

Adsorpsi

Koagulasi

Dialisis

Liofil dan Liofob

Hidrofil dan hidrofob

EFEK TYNDALL

Efek Tyndall, Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

Efek Tyndall merupakan salah satu cara yang sederhana untuk mengetahui suatu dispersi itu
merupakan koloid atau bukan

APLIKASI EFEK TYNDALL

Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna
biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada
sinar masuk melalui celah.

Cahaya

2
a. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok
sehingga gambar film yang ada di layar akan tampak jelas.

b. Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu,berasap dan berkabut akan tampak
jelas.

c. Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut
akan tampak jelas.

GERAK BROWN

Gerak Brown, Gerak zig-zag atau gerak acak pada koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan
nama penemunya seorang ahli Biologi Robert Brown. Gerak Brown juga dipengaruhi oleh
suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki
partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem
koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

ADSORPSI

3
Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka pertikel-
partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat padat tersebut.
Fenomena ini disebut adsorpsi. Beda halnya dengan absorpsi. Absorpsi adalah fenomena
menyerap semua partikel ke dalam sol padat bukan di atas permukaannya, melainkan di
dalam sol padat tersebut

KEGUNAAN

Proses menghilangkan bau badan. Pada produk roll on deodorant, digunakan zat yang akan
mengadsorpsi berupa Al-stearat. Jika
deodorant digosokkan pada anggota
badan, Al-stearat mengadsorpsi keringat
yang menyebabkan bau badan. (prinsip
adsorpsi)

Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan


sehari-hari antara lain :

a. Proses pemutihan gula pasir

Gula yang masih berwarna dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan melalui tanah
diatomae dan arang tulang. Zat- warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula
yang putih dan bersih.

b. Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit

Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus norit
membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun

c. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawa (Al2(SO4)3)

4
Dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air, aluminium sulfat akan
terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid yang dapat mengadsorpsi zat-zat
warna atau zat pencemar dalam air.

d. Penggunaan arang aktif

- Penggunaan arang halus pada masker, berfungsi untuk menyerap gas yang beracun

- Filter pada rokok, yang berfungsi untuk mengikat asap nikotin dan tar

KOAGULASI

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan


terjadinya endapan berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat
terjadi secara fisik seperti

Pembuatan youghurt. Susu dapat diubah menjadi youghurt melalui fermentasi. Pada
fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam. (prinsip
koagulasi)

a. Penjernihan air dengan penambahan


tawas (K2SO4.Al(SO4)3).
b. Proses pendinginan santan.
c. Pengolahan karet dari lateks.
d. Pembentukan delta di daerah muara
sungai.
e. Telur rebus dan pembuatan agar-agar.

DIALISIS

proses penghilangan ion-ion penggangu kestabilan koloid dengan menggunakan selaput


Semipermeabel.

5
Selaput semipermeabel adalah selaput yang hanya dapat dilewati oleh ion dan air, tetapi
tidak dapat dilewati oleh partikel koloid.

Aplikasi dalam kehidupan : Dalam proses cuci darah penderita gagal ginjal, proses dialisis
berfungsi untuk menghilangkan urea dari darah.

Gambar proses dialisis

ELEKTROFORESIS

Adalah pergerakan koloid di bawah pengaruh medan listrik.

6
Partikel koloid data bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan

Manfaat Elektroforesis

a. Untuk menentukan muatan partikel koloid

b. Untuk memproduksi barang barang industri yang terbuat dari karet

c. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
dengan alat yang disebut Cottrel

Tetes cat dalam penyemprotan aerosol, bermuatan. Jika badan mobil diberi muatan yang
berlawanan, semua bagian mobil yang diinginkan dapat dicat dengan hasil yang baik.
(prinsip elektroforesis)

Gambar pengendap cottrel

LIOFIL DAN LIOFOB

7
Koloid liofil yaitu koloid yang senang cairan (bahasa Yunani lyo = cairan ; philia = senang).
Partikel koloid akan mengadsorbsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling
partikel koloid. Jika medium pendispersinya air maka disebut dengan hidrofil (senang air).
Contoh koloid liofil adalah sabun, detergen,kanji, protein dan agar-agar.

Koloid liofob yaitu koloid yang benci cairan (phobia =


benci).

Partikel koloid tidak mengadsorbsi molekul cairan. Jika mediumnya air maka disebut dengan
hidrofob (benci air). Contoh koloid hidrofob: sol belerang, sol Besi (III) Hidroksida atau
Fe(OH)3, dan beberapa sol logam

Sol Fe(OH)3 termasuk Koloid Liofob

HIDROFIL

8
koloid liofil jika cairannya berupa air disebut hidrofil. Koloid hidrofil mempunyai gugu ionik
atau gugus polar di permukaannya sehingga mempunyai interaksi yang baik dengan air.
Butir-butir koloid liofil/hidrofil dapat mengadsorpsi molekul mediumnya sehingga
membentuk suatu selubung. Hal tersebut disebut solvatasi/hidratasi sehingga kolid
terhindar dari agregasi (pegelompokkan). Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada
penambahan sedikit elektrolit. Zat padat yang dipisahkan dari sol hidrofil dicampurkan
kembali dengan air maka dapat membentuk kembali sol hidrofil, atau dengan kata lain
bersifat reversible. Contoh sol hidrofil : kanji, protein dan agar-agar

HIDROFOB

Koloid hidrofob adalah sistem koloid yang gaya tarik-menarik antar zat terdispersi dengan
mediumnya sangat lemah atau tidak ada. Partikel-partikel koloid tidak mengadsropsi
caoran. Jikan cairannya berupa air maka disebut hidrofob. Koloid hidrofob tidak akan stabil
dalam medium polar seperti air tanpa kehadiran zat pengemulsi atau koloid pelindung. Zat
pengemulsi membungkus partikel koloid sehingga tidak terjadi koagulasi. Sol hidrofob dapat
mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi dipisahkan,
tidak akan membentuk sol kembali dengan air. Contoh sol hidrofob : sol sulfida dan sol-sol
logam.

PEMBUATAN KOLOID

Cara Kondensasi

Cara Dispersi

CARA KONDENSASI

9
Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan
partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:

 Redoks
 Hidrolisis

REDOKS

Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi. Dalam reaksi redoks, proses oksidasi dan reduksi terjadi secara bersamaan.
Artinya, pada saat suatu reaktan mengalami oksidasi, maka reaktan lain mengalami
reduksi.

Contoh pembuatan sitem koloid dengan reaksi redoks adalah pembuatan sol belerang dan
sol emas.

HIDROLISIS

Reaksi Hidrolisis merupakan reaksi suatu zat dengan air.

Contoh pembuatan sistem koloid dengan reaksi hidrolisis sebagai berikut.

Pembuatan sol Fe (OH)3

Pembuatan sol Fe (OH)3 dilakukan dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air
mendidih. Reaksi: FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH3)(s) + 3HCl (aq)

Pembuatan sol Al(OH3)

10
Pembuatan sol Al(OH3) dilakukan dengan cara menambahkan tawas ke dalam air

Reaksi: AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH3)(s) + 3HCl (aq)

DISPERSI

Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara memecah partikel kasar
menjadi partikel koloid.

Pemecahan itu dapat dilakukan dengan cara:

Cara peptisasi

Cara loncatan bunga listrik (cara busur Bredig)

PEPTISASI

Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit)
untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses pencernaan
makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan
mengalirkan gas asam sulfida, agar-agar dipeptisasi oleh air.

BUSUR BREDIG

11
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam seperti Ag,Au, dan Pt. Logam yang
akan dibuah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai elektrode. Dua elektrode
logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling dingin) sedemikian sehingga
kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian kedua elektrode diberi loncatan listrik. Panas
yang timbul akan menyebabkan logam menguap. Uapnya kemudian akan terkondensasi
dalam medium pendispersi dingin.  Hasil kondensasi ini berupa partikel -partikel koloid.

Oleh karena logam diubah menjadi partikel sol melalui uap logam, maka metode ini
dikategorikan sebagai metode dispersi.

12

Potrebbero piacerti anche