e
PENILAIAN KINERJA
SDM
DALAM MATA KULIAH
MSDM INTERNASIONAL
Dr. Ir. Kadarwati, MM, AAIJ.
PENGERTIAN KINERJA
> Kinerja merupakan tolok ukur untuk tingkat apa
dilakukan strategi manajemen sumber daya manusia
dan kontribusi kebijakan kepada karyawan dalam
kinerja pekerjaan dan produktivitas dan keuntungan,
perkembangan, juga keberhasilan organisasi secara
keseluruhan.
> Kinerja adalah hasil pekerjaan karyawan dalam
pelaksanaan tugas pekerjaannya dengan indikator:
kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, perilaku,
pencapaian tujuan, kemampuan bekerjasama, dan
potensi perbaikan.PENILAIAN KINERJA
» Proses penilaian kinerja dapat membantu organisasi
mengimplementasikan sasaran-sasaran organisasi.
> Proses penilaian kinerja menggambarkan bagaimana
rencana strategis dapat dihubungkan dengan
penilaian kinerja untuk karyawan individu maupun
untuk unit-unit usaha.
Penilaian Kinerja mengacu pada suatu sistem formal
dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan
mempengaruhi atribut, perilaku dan hasil, termasuk
tingkat ketidak-hadiran, yang dikaitkan dengan
pekerjaan karyawan.
Vv
PENILAIAN KINERJA.
> Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah
proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan
dengan seperangkat standar, dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada
karyawan.
> Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan
karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja,
evaluasi kinerja, dan penilaian hasil.
» Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk
mengelola upah dan gaji, memberikan umpan balik
kinerja, dan mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan karyawan individual.*
DEFINISI KINERJA
> Robin Stuart-Kotze mendefinisikan, Kinerja adalah
semua tentang melakukan hal yang benar pada
waktu yang tepat.
> Menurut Campbell et al., yang disampaikan oleh
Michael Armstrong, bahwa Kinerja sebagai perilaku
atau tindakan yang relevan untuk pencapaian tujuan
organisasi yang dapat ditingkatkan, dan yang dapat
diukur.
> Menurut Amstrong dan Baron, yang dikutip oleh
Wibowo, sebagai berikut: “Kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi ekonomi.
DEFINISI KINERJA
> Mathis dan Jackson mengungkapkan bahwa: "Kinerja
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh karyawan.
> Mathis dan Jackson mengungkapkan bahwa: “Kinerja
karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan
meliputi elemen sebagai berikut: 1) kuantitas dari
hasil, 2) kualitas dari hasil, 3) ketepatan waktu dari
hasil, 4)kehadiran, dan 5) kemampuan bekerjasama
> Colquitt, Lepine dan Wesson, mengungkapkan:
bahwa: “kinerja secara formal didefinisikan sebagai
nilai dari serangkaian perilaku karyawan yang
memberikan kontribusi, baik positif maupun negatif,
terhadap pencapaian tujuan organisasi.KOMPONEN KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
KINERJA INDIVIDUAL:
(termasuk kuantitas dan
DUKUNGAN ORGANISASI:
-Pelatihan dan
Pengembangan
-Peralatan dan teknologi
+ Standar Kinerja
:Manajemen dan
Rekan kerja
-Minat
- Faktor Kepribadian
EVALUASI KINERJA KARYAWAN
> Teknik pengendalian yang paling penting dan sulit adalah
evaluasi kinerja, karena manusia adalah sumber daya
paling penting pada setiap organisasi.
> Tujuan dasar dari setiap sistem penilaian kinerja adalah
untuk memelihara atau memperbaiki kinerja.
> Mengevaluasi kinerja karyawan sulit, karena:
1. Standar bagi kinerja, jarang bersifat obyektif dan jelas,
banyak pekerjaan manajerial dan non-manajerial tidak
menghasilkan output yang dapat dihitung, diberi bobot
dan dinilai dalam bentuk yang obyektif.
2. Insentif didasarkan pada pencapaian standar, para
manajer mengalami perasaan yang tidak menyenangkan.
pada saat mereka memberikan hasil evaluasi yang rendah
kepada para karyawan.
3. Sistem kinerja atau evaluasi yang sama tidak efektif untuk
keanekaragaman di mana perusahaan beroperasi.PROSES EVALUASI KINERJA
TUIUAN
eae
PERENCANAAN
RASLKEUAT) EVALUASI |__| PERBAIKAN
Ea 3 rrneraa, |7) | saneRaa
TUJUAN EVALUASI KINERJA
1. Menyediakan masukan untuk berbagai keputusan penting,
seperti: promosi, perpindahan bagian, dan pemutusan
hubungan kerja;
. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan & pengembangan;
- Menunjukkan kecakapan dan kompetensi dari karyawan
yang saat ini kurang memadai tetapi bisa dikembangkan
melalui program pelatihan;
. Menjadi kriteria yang dengan evaluasi tersebut manajemen
memvalidasi seleksi dan program pengembangan;
Digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi
karyawan baru yang kinerjanya buruk;
Digunakan oleh organisasi untuk menentukan efektivitas
program pengembangen dan pelatihan dengan menilai
seberapa baik partisipan melakukan evaluasi kinerja.
. Menyediakan umpan balik bagi karyawan tentang
bagaimana organisasi melihat kinerja mereka;
8. Merupakan dasar bagi alokasi imbalan.
oN
oS
9
~DREN P
~~
TUJUAN EVALUASI KINERJA
Tujuan evaluasi kinerja menurut lvancevich, Konopaske
dan Matteson, adalah:
. Menyediakan dasar untuk alokasi penghargaan, termasuk
kenaikan gaji, promosi, transfer, pemberhentian, dan
sebagainya;
.. Mengidentifikasi karyawan yang berpotensi tinggi;
Memvalidasi efektivitas dari prosedur pemilihan karyawan;
. Mengevaluasi program penilaian sebelumnya;
Menstimulasi perbaikan kinerja;
. Mengembangkan cara untuk mengatasi hambatan dan
penghambat kinerja;
.. Mengidentifikasi kesempatan pengembangan & latihan;
.. Membentuk kesepakatan supervisor-karyawan mengenai
ekspektasi kinerja.
VVVV NVVVVVV
TUJUAN & MANFAAT PENILAIAN KINERJA
. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar
orang:
Administrasi Gaji
Pengakuan Kinerja Individu
Identifikasi kinerja yang Buruk
Keputusan Promosi
Keputusan Penahanan dan Penghentian
Pemutusan Hubungan Kerja
Perbandingan yang menekankan pada adanya
perubahan dalam diri seseorang sepanjang waktu:
Umpan balik Kinerja
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Individu
Penentuan Transfer dan Penugasan
Identifikasi Kebutuhan Pelatihan IndividuVVVEVVVVV VV?
TUJUAN & MANFAAT PENILAIAN KINERJA
Pemeliharaan sistem :
Pengembangan Tujuan Korporasi dari Individu
Evaluasi Penapaian Tujuan oleh Individu, Tim, dan
Unit Usaha Strategis
Perencanaan SDM
Penentuan Kebutuhan Pelatihan Organisasi
Pengokohan Struktur Wewenang
Identifikasi Kebutuhan pengembangan Organisasi
Audit Sistem SDM
Dokumentasi :
Dokumentasi Keputusan-keputusan MSDM
Pemenuhan Persyaratan Leg] MSDM
Kriteria untuk pengujian Validasi
KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
Kinerja para karyawan individual merupakan faktor
utama yang menentukan keberhasilan organisasi.
Seberapa baik para karyawan melakukan pekerjaan
mereka mempengaruhi produktivitas dan kinerja
organisasi secara signifikan.
Selain karyawan dalam organisasi dapat menjadi
keunggulan bersaing, mereka juga bisa menjadi
liabilitas atau penghambat.
Ketika beberapa karyawan tahu bagaimana
melakukan pekerjaannya, ketika karyawan terus
menerus meninggalkan organisasi, dan ketika
karyawan tetap bekerja namun tidak efektif, SDM
merupakan masalah kompetitif yang menempatkan
organisasi dalam kondisi yang merugi.KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
> Kinerja individu, motivasi, dan retensi karyawan
merupakan faktor utama bagi organisasi untuk
memaksimalkan efektivitas SDM individual.
> Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
individual, meliputi : kemampuannya, usaha yang
dicurahkan, dan dukungan organisasi yang
diterimanya.
Sehubungan dengan fungsi manajemen mana pun,
aktivitas manajemen SDM harus dikembangkan,
dievaluasi, dan diubah bila perlu, sehingga mereka
dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif
organisasi dan individu di tempat kerja.
Vv
KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
» Stone mengungkapkan bahwa: “Pekerja berilmu-
pengetahuan (Knowledge workers) adalah
merupakan pencipta kekayaan utama.
> Hal ini sekarang merupakan modal produktivitas
‘tidak berbiaya’ yang pasti menentukan kinerja
organisasi.
> Menggabungkan bisnis dengan strategi SDM adalah
sebagai critical faktor dalam persaingan organisasi”
(Raymond J. Stone, Human Resource Management, 2005)KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
> Peningkatan kinerja perusahaan melalui pengelolaan
‘SDM dapat dicapai dengan pelaksanaan evaluasi
terhadap karyawan secara periodik.
>» Robbins dan Judge menjelaskan mengenai kriteria
manajemen dalam mengevaluasi kinerja karyawan,
sebagai berikut: “Kriteria yang dipilih oleh manajemen
untuk mengevaluasi ketika menilai kinerja karyawan
akan sangat mempengaruhi apa yang dilakukan
karyawan.
Tiga kriteria yang paling populer adalah hasil
pekerjaan individual, perilaku, dan sikap”.
(Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge, Organizational
Behavior, 2009)
v
KINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
> Gary Dessler mengemukakan perbedaan tujuan yang
terlalu mudah dan tujuan yang terlalu sulit, sebagai
berikut:
“Suatu tujuan mungkin terlalu mudah jika tidak ada
atau hanya terdapat sedikit sekali peningkatan pada
kondisi yang menguntungkan, atau jika tingkat
pencapaian kinerja jauh di bawah sebagian besar
karyawan dalam kondisi sebanding.
Tujuan mungkin terlalu sulit jika mensyaratkan
perbaikan kinerja yang besar pada situasi yang
memburuk, atau jika target peningkatan kinerja
berada jauh di atas orang-orang pada kondisi
sebanding’.
(Gary Dessler, Human Resource Management, 2008)
v
vKINERJA KARYAWAN INDIVIDUAL
> Para karyawan harus berharap bahwa mereka
memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas
dengan baik; mereka harus merasa bahwa kinerja
tinggi akan menghasilkan penghargaan; dan mereka
harus menghargai penghargaan tersebut.
Apabila terpenuhi, para karyawan akan termotivasi
untuk mencurahkan usaha yang lebih luas”. Motivasi
dan kemampuan untuk bekerja saling berinteraksi
dalam menentukan kinerja.
> Teori motivasi berusaha menjelaskan dan
meramalkan bagaimana perilaku dari individu
dibangun, dimulai, dipertahankan, dan dihentikan.
(John M. Ivancevich, Robert Konopaske & Michael T.
Matteson, Organizational Behavior and Management, 2008)
v
FOKUS EVALUASI
> Evaluasi kinerja berdasarkan kriteria kinerja sebagai
berikut:
KRITERIA BERDASARKAN SIFAT
vo
seseorang karyawan, misal loyalitas, keandalan,
kemampuan berkomunikasi, dan ketrampilan
memimpin.
Jenis kriteria ini, memusatkan diri pada bagaimana
v
seseorang, bukan apa yang dicapai atau tidak dicapai
seseorang dalam pekerjaannya.
KRITERIA BERDASARKAN PERILAKU
N
Kriteria ini memusatkan diri pada karakteristik pribadi>
v2
FOKUS EVALUASI
Kriteria ini terfokus pada bagaimana pekerjaan
dilaksanakan dan penting sekali bagi pekerjaan yang
membutuhkan hubungan antar personal.
Contoh keramahan kasir dalam melayani pelanggan.
Hal ini berperan penting bagi citra sebuah toko.
KRITERIA BERDASARKAN HASIL
Kriteria yang berfokus pada apa yang telah dicapai
atau dihasilkan, daripada bagaimana sesuatu dicapai
atau dihasilkan.
Kriteria ini, walaupun makin populer, sering dikritik
karena meninggalkan aspek kritis pekerjaan yang
penting, seperti kualitas. 5
oa
FOKUS EVALUASI
KAPAN MELAKUKAN EVALUASI
Penetapan waktu pengukuran kinerja juga harus
mencerminkan pertimbangan strategis.
Dua aspek penetapan waktu adalah lamanya siklus
dan tanggal penilaian.
Sebagian organisasi membutuhkan sesi-sesi
peninjauan kinerja formal dengan interval enam bulan
sampai satu tahun, sesuai dengan ritme alami
organisasi.
14FOKUS EVALUASI
> Beberapa pakar berpendapat, bahwa periode
evaluasi harus berhubungan dengan rentang waktu
pekerjaan yang alami, yaitu lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengenali tingkat kinerja
seseorang yang sedang melaksanakan pekerjaan.
» Periode evaluasi juga tergantung pada tujuan
penilaian, untuk tujuan komunikasi dan evaluasi,
harus fokus pada kinerja karyawan saat ini selama
satu periode kinerja.
SIAPA YANG HARUS MELAKUKAN EVALUASI
» Hal terpenting dalam menentukan siapa yang harus
melaksanakan penilaian adalah jumlah dan jenis
hubungan kerja yang dimiliki penilai dengan orang
yang dievaluasi.
» Kualitas dan kuantitas pengetahuan tugas
kemungkinan besar bervariasi sesuai dengan tingkat
organisasi, dan juga kedekatan pekerja dengan
penilai.SIAPA YANG HARUS MELAKUKAN EVALUASI
> ADA BEBERAPA PIHAK YANG BERTINDAK
SEBAGAI PENILAI, yaitu:
Atasan Langsung
Penilaian oleh Diri Sendiri
. Penilaian oleh Rekan Sejawat atau Anggota Tim
. Penilaian Ke atas atau Penilaian Terbalik
. Penilaian Pelanggan
Pemantauan Komputer
OnhRON-=
. ATASAN LANGSUNG
» Banyak perusahaan beranggapan, atasan lebih
mengetahui pekerjaan & kinerja bawahan dari
siapapun, karena itu perusahaan memberikan
‘seluruh tanggung jawab penilaian kepadanya.
>» Keunggulan:
a) Meningkatkan keandalan dan keadilan yg dirasakan
dari proses penilaian
b) Menciptakan keterbukaan yang lebih besar dalam
sistem penilaian kinerja
c) Mempertinggi kualitas hubungan atasan-bawahanATASAN LANGSUNG
Banyak perusahaan beranggapan, atasan lebih
mengetahui pekerjaan & kinerja bawahan dari
siapapun, karena itu perusahaan memberikan
seluruh tanggung jawab penilaian kepadanya.
> Kelemahan:
a) Bawahan akan merasa terancam, karena atasan
memiliki kekuasaan untuk memberikan imbalan dan
hukuman
b) Evaluasi merupakan proses satu arah yang membuat
bawahan defensif
cc) Atasan kemungkinan tidak mempunyai kemampuan
interpersonal yang diperlukan untuk memberikan
umpan balik yang baik.
v=
2. PENILAIAN OLEH DIRI SENDIRI
Penggunaan penilaian diri sendiri, knususnya melalui
partisipasi bawahan dalam menetapkan tujuan,
dipopulerkan sebagai komponen management by
objective (MBO). Bawahan yang berpartisipasi dalam
proses evaluasi, lebih terlibat dan punya komitmen
pada tujuan. Partisipasi bawahan juga membantu
menjelaskan peran karyawan dan mengurangi konflik
peran.
> Merupakan perangkat efektif untuk program-program
yang berfokus pada pengembangan diri,
pertumbuhan pribadi & komitmen pada tujuan
Vvnv
PFONS>
a
PENILAIAN OLEH DIRI SENDIRI
Terdapat 7 pertanyaan yang perlu ditanyakan
karyawan pada dirinya :
. Dengan skala 1 s/d10, berapa nilai kinerja saya?
. Unsur apa yang paling kuat dalam kerja saya?
. Unsur-unsur apa yang paling lemah?
. Mengapa saya tidak memperoleh angka 10 (rating
tertinggi)?
. Kemana arah jabatan/karir saya 18 bulan s/d 4 tahun
mendatang?
. Keterampilan, pelatihan/pendidikan apa yang saya
perlukan untuk mencapai?
. Apa yang bisa kita sepakati secara khusus & bisa
saya lakukan mulai besok?.
PENILAIAN REKAN SEJAWAT ATAU ANGGOTA TIM
Penilaian teman sejawat terlinat sebagai alat prediksi
masa mendatang yang bermanfaat,
Penilaian kinerja secara individu tidak memberikan
kontribusi kepada upaya-upaya pembinaan tim yang
merupakan unsur penting dalam gaya manajemen
partisipatif.>
Dimensi kinerja yang evaluasinya dilakukan anggota
tim, mencakup:
Kehadiran dan ketepatan waktu (menghadiri rapat-
rapat kelompok terjadwal)
Kemampuan antar personal (bersedia memberi dan
menerima persoalan, tidak keras kepala)
. Sikap mendukung kelompok (memberi gagasan atau
saran bagi kelompok utk digunakan pada proyek,
mendukung keputusan kelompok)
. Perencanaan dan koordinasi (memberikan masukan
guna membantu anggota tim lainnya melaksanakan
tugas mereka)
ve
PENILAIAN KE ATAS atau TERBALIK
Sistem penilaian yang ditakukan bawahan yaitu
dengan cara memberikan penilaian terhadap
atasannya dalam hal bagaimana pimpinan mereka
menjalankan manajemen untuk memperbaiki operasi,
merampingkan hirarki organisasi mereka, dan
mengembangkan manajer-manajer yang lebih baik.
Sistem tersebut mencakup pengisian kuesioner oleh
karyawan dengan sukarela untuk mengumpulkan
umpan balik mengenai kepemimpinan partisipatif,
kreativitas, dan manajemen kinerja atasan langsung.
Salah satu kekurangan sistem ini adalah
kemungkinan bawahan tidak selalu mengevaluasi
kinerja secara obyektif atau jujur.5. PENILAIAN PELANGGAN
>Penilaian pelanggan dalam berbagai konteks tepat.
>Misalnya, Rumah sakit secara rutin meminta pasien
utk memberikan penilaian tentang pelayanan perawat
>misainya perilaku mereka seperti sopan santun,
kecepatan, kepedulian, dan kualitas perawatan.
6. PEMANTAUAN KOMPUTER
Dengan memiliki teknologi baru, makin mudah
perusahaan mengumpulkan data kinerja dengan
menggunakan komputer.
> Perusahaan dapat memantau karyawan untuk
mengecek alur kerja, menyelidiki pencurian, melihat
kembali kinerja jabatan, mencegah pelecehan,
mencegah penggunaan perangkat lunak untuk
kepentingan pribadi, dan menyelidiki spionase industri
EVALUASI dari MULTI SUMBER
20METODE PENILAIAN KINERJA
> Metode-metode penilaian kinerja antara lain berguna
untuk pengambilan keputusan kenaikan upah,
promosi, dan berbagai bentuk penghargaan
organisasional
Berbagai metode penilaian kinerja, sebagai berikut:
. Penetapan Tujuan (Goal Setting) atau manajemen
berdasarkan sasaran (MBO), dengan proses sebagai
berikut:
> Vv
METODE PENILAIAN KINERJA
PENETAPAN TUJUAN (GOAL SETTING) ATAU
MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN (MBO),
DENGAN PROSES SEBAGAI BERIKUT:
Penetapan tujuan atau sasaran yang jelas
Mengembangkan suatu rencana tindakan yang
menunjukkan bagaimana sasaran dicapai
> Mengijinkan para karyawan untuk menerapkan
rencana tindakan
Mengukur pencapaian sasaran
Melakukan tindakan koreksian bila diperlukan
Menetapkan sasaran-sasaran baru untuk masa yang
akan datang
vv
vVVV
241MBO ( Management By Objective )
Bawahan yang berhasil mencapai sasaran yang
ditetapkan bisa diperkenankan berpartisipasi lebih
banyak dalam proses penetapan sasaran di masa
mendatang.
Manajemen harus mempunyai komitmen yang jelas
terhadap proses agar sistem MBO dapat terlaksana
efektif.
Rata-rata sistem MBO membutuhkan waktu 2 tahun
sesudah penerapannya, baru efektif.
Sasaran hanya penuntun yang memudahkan
komunikasi dua arah.
>
>
MBO ( Management By Objective )
Sasaran-sasaran tersebut dapat dan harus diubah
jika pekerjaan berubah atau situasi berubah.
Atasan dan bawahan bekerjasama untuk
menetapkan sasaran.
Sasaran-sasaran tersebut dapat dikaitkan dengan
kegiatan rutin yang merupakan tugas sehari-hari atau
dengan identifikasi dan pemecahan masalah yang
menghambat keefektifan individu dan organisasi.
222.
>
>
METODE PENILAIAN KINERJA
MULTI-RATER ASSESSMENT (OR 360-DEGREE
FEEDBACK)
Metode penilaian prestasi adalah salah satu metode
yg populer.
Dengan metode ini, para manajer (atasan langsung),
teman kerja, pelanggan, pemasok atau kolega
diminta untuk mengisi kuesioner yang diperuntukkan
pada karyawan yang dinilai.
Karyawan yang dinilai juga diminta untuk mengisi
kuesioner.
Hasilnya akan diberikan oleh departemen SDM
kepada karyawan, agar karyawan dapat melihat
bagaimana opini mereka berbeda dari yang lain.
METODE PENILAIAN KINERJA
PENDEKATAN STANDAR KERJA
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi karyawan
di bagian produksi, meliputi penerapan standar atau
‘suatu tingkat output yg diharapkan, dan kemudian
prestasi masing-masing karyawan dibandingkan dgn
satandar yg telah ditetapkan, secara obyektif.
|. PENILAIAN BERBENTUK URAIAN
Metode penilaian prestasi yang pihak penilai
mempersiapkan suatu pernyataan berbentuk tulisan
yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, dan
prestasi masa lalu setiap karyawan.
23METODE PENILAIAN KINERJA
PENILAIAN PERISTIWA KRITIS
Metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-
catatan penilai yang menggambarkan perilaku
karyawan yang memuaskan atau tidak memuaskan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan.
Catatan-catatan tersebut disebut peristiwa kritis.
Peristiwa-peristiwa diklasifikasikan menjadi berbagai
kategori, seperti pengendalian bahaya keamanan,
pengawasan sisa bahan atau pengembangan
karyawan.
> Metode ini sangat berguna dalam memberikan
umpan balik kepada karyawan, dan mengurangi
kesalahan terakhir.
vo
VV
FOKUS EVALUASI
» Ada 2 model/sistem yg digunakan untuk penilaian:
1. ANNIVERSARY MODEL : Karyawan dievaluasi sejak
mulai bergabung.
>» KELEMAHAN
a) Tidak mengikat kinerja individu atau tim terhadap
keseluruhan kinerja organisasi, sehingga mengurangi
manfaat strategis penilaian;
b)Hasil penelitian menunjukkan, nilai yang diberikan
kepada karyawan pada awal lebih tinggi/lebih rendah
daripada nilai yang diberikan sesudahnya;
¢) Organisasi tidak mengetahui bagaimana penyelia
(atasan langsung) menilai kinerja, dan tidak dapat
menentukan seberapa baik kinerja yang dimiliki
keseluruhan organisasi sampai akhir tahun itu dan
seluruh evaluasi terselesaikan “es
24FOKUS EVALUASI
2. FOCAL POINT SYSTEM: Seluruh karyawan dinilai
pada waktu yang kira-kira sama, pada akhir tahun
fiskal atau tahun kalender.
> KEUNGGULAN :
a) Penyelia dapat bertemu dengan seluruh individu;
b) Dapat memberi tahu karyawan kapan akan dinilai
c) Memahami bagaimana perbandingan kinerja mereka
dalam periode waktu yang sama.
> KELEMAHAN :
a) Dapat menghasilkan beban kerja yang sangat besar
dalam satu waktu;
b) Menciptakan siklus produktivitas artifisial yang
semata-mata mencerminkan waktu penilaian.
«
MEMPERBAIKI EVALUASI
> Evaluasi Kinerja merupakan fungsi sumber daya
manusia yang paling penting dalam sebuah
organisasi.
> Mengembangkan sistem evaluasi yang efektif
merupakan tugas yang penting dan sulit bagi
manajemen.
> Memaksimalkan penggunaan dan penerimaan dari
evaluasi, akan meminimalkan ketidakpuasan
terhadap aspek apapun dari sistem.
» Memaksakan penggunaan peringkat dalam evaluasi
kinerja, tidak diterima dengan baik oleh banyak
manajer atau karyawan.
25MEMPERBAIKI EVALUASI
> Cara dan metode untuk memperbaiki masalah
evaluasi kinerja, untuk hampir semua sistem evaluasi
secara efektivitas, sebagai berikut:
1. Tingkat PARTISIPASI KARYAWAN, yang lebih tinggi
dalam proses evaluasi, menghasilkan kepuasan yang
lebih besar terhadap sistem.
2. Menetapkan TUJUAN KINERJA SPESIFIK
menghasilkan perbaikan kinerja yang lebih baik
daripada membahas tujuan yang lebih unum.
3. Evaluasi kinerja yang sistematis tidak akan
menghasilkan banyak hal, jika hasilnya tidak
DIKOMUNIKASIKAN dengan karyawan.
MEMPERBAIKI EVALUASI
4. Mengevaluasi kinerja karyawan merupakan bagian
yang penting dari pekerjaan SUPERVISOR, para
bawahan seharusnya MENERIMA PELATIHAN
mengenai proses tersebut, dan mereka seharusnya
dievaluasi berdasarkan SEBERAPA EFEKTIFNYA
mereka melaksanakan bagian dari tanggung jawab
mereka itu.
5. Umpan balik Evaluasi kinerja seharusnya tidak hanya
berfokus pada bidang masalah, kinerja yang baik,
seharusnya SECARAAKTIF DIAKUI dan
DIPERKUAT.
26