Sei sulla pagina 1di 13

TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI

DALAM PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI


(M-KRPL) DI DESA TUALANG KECAMATAN TUALANG
KABUPATEN SIAK

THE LEVEL OF PARTICIPATION OF THE WOMEN FARMING


GROUP IN MODEL OF SUSTAINABLE FOOD HOUSES REGION
(M-KRPL) PROGRAM IN TUALANG VILLAGE TUALANG DISTRICT
SIAK REGENCY

Risky Nurjannah1, Roza Yulida2, Eri Sayamar2


Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jln. HR. Subrantas KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28294
E-mail : Risky_agb10pbud@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to identify the level of participation and participation
problems that faced KWT members in M-KRPL program in Tualang village. The
survey method was used in the study, while Simple Random Sampling was also
used as the sampling technique. The number of respondents were 28 samples. The
samples was taken of the KWT Cendana Wangi members who followed M-KRPL
program in Tualang village. Analysis level of participation and problem KWT
members that faced in the participation of this study was descriptive method. In
measured level of participation can be through participation in planning,
implementation, use of the results and evaluation. The level of participation data
members used questionnaire 6FDOH RI /LNHU¶V Summated Rating (LSR) was used.
The result showed the level of participation KWT members was categorized as
´high level´ with the score 3,88. The level of participation was categorized high
be supported the based high score of participation members such as planning,
implementation, use of the results and evaluation. M-KRPL program in Tualang
Village consist of participation KWT members problems in the development
program. The participation problems faced by members namely, problems of
production facilities, water availability, disclosure issues, the problems
participation of member KWT in the planning and implementation program.
Keywords: Participation, Sustainable Food Houses Region, Sustainable Food
Houses, Women Farming Group.

PENDAHULUAN
Pangan merupakan kebutuhan dan keterbatasan dalam memenuhi
pokok yang sangat penting bagi kebutuhan pangan menjadi
kelangsungan hidup manusia. pendorong untuk diadakannya
Pengadaan pangan yang tidak stabil upaya-upaya penanggulangan. Salah
satu upaya dalam pemantapan
ketahanan dan kemandirian pangan
1. Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanain Universitas Riau
2. Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Universitas Riau

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


ditingkat rumah tangga dapat awalnya terbentuk dari perpaduan
dilakukan melalui program Percepatan
penganekaragaman pangan. Penganekaragaman Konsumsi
Penganekaragaman pangan Pangan (P2KP) dan Gerakan
umumnya merupakan upaya yang Perempuan Optimalisasi Pekarangan
sangat penting dilakukan secara (GPOP). Kawasan ini merupakan
masal mengingat permintaan beras himpunan dari Rumah Pangan
semakin meningkat karena terdorong Lestari (RPL) yang pada dasarnya
dari pertumbuhan penduduk yang mendorong setiap rumah tangga
juga meningkat. Dengan adanya hal untuk memanfaatkan lahan
tersebut sebuah program Pelaksanaan pekarangannya. Dari segi
Kegiatan Percepatan sumberdaya alam, potensi agribisnis
Penganekaragaman Konsumsi di Riau cukup besar. Salah satu
Pangan (P2KP) merupakan kabupaten yang mempunyai potensi
implementasi dari Rencana Strategis ini adalah Kabupaten Siak.
Kementerian Pertanian yaitu Empat Desa Tualang Kecamatan
Sukses Pertanian.Salah satunya ialah Tualang Kabupaten Siak merupakan
mengenai peningkatan diversifikasi salah satu desa yang telah
pangan. melaksanakan Program Model
Program diversifikasi pangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-
merupakan kontrak kerja antara KRPL). Dikatakan sebagai model
Menteri Pertanian dengan Presiden dikarenakan Kelompok Wanita Tani
Republik Indonesia pada tahun 2009- (KWT) yang diberi nama KWT
2014. Hal ini juga didukung pada Cendana Wangi di Desa Tualang
acara Konferensi Dewan Ketahanan Kecamatan Tualang dipercaya dan
Pangan di Jakarta International diyakini oleh pihak Balai Pengkajian
Convention Center (JICC) pada Teknologi Pertanian (BPTP) dapat
bulan Oktober 2010 oleh Presiden menjadi model atau contoh Kawasan
Susilo Bambang Yudhoyono yang Rumah Pangan Lestari (KRPL)
menyatakan bahwa ketahanan dan berikutnya.
kemandirian pangan nasional dengan Program Kawasan Rumah
upaya diversifikasi pangan tersebut Pangan Lestari (KRPL) dilaksanakan
harus dimulai dari rumah tangga. dengan melibatkan semua elemen
Mewujudkan kemandirian pangan masyarakat dan instansi baik
pada rumah tangga dapat dilakukan ditingkat pusat maupun daerah, yang
melalui pengembangan pemanfaatan masing-masing bertanggung jawab
lahan pekarangan sehingga terhadap sasaran atau keberhasilan
menciptakan kemandirian pangan kegiatan. Dalam pelaksanaan
rumah tangga yang menarik dan kegiatan partisipasi dari anggota
potensial. sangat penting dan merupakan salah
Melalui pemanfaatan lahan satu faktor dari berhasil atau
pekarangan tersebut, Kementerian tidaknya pelaksanaan program KRPL
Pertanian telah meluncurkan sebuah tersebut. Partisispasi yang baik dari
program nyata yang disebut dengan anggota jika sebagian besar anggota
Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL sudah menjalankan kewajiban
(KRPL). Program Kawasan Rumah dan melaksanakan hak
Pangan Lestari (KRPL) ini keanggotaannya secara bertanggung
merupakan suatu program yang pada jawab. Namun terkadang masing-

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


masing anggota secara individu Random Sampling. Sampel diambil
memiliki keterbatasan dan dari anggota Kelompok Wanita Tani
permasalahan yang dihadapi dalam (KWT) Cendana Wangi yang
partisipasinya pada program KRPL. mengikuti program Model Kawasan
Penelitian ini bertujuan untuk Rumah Pangan Lestari di Kecamatan
: (1) Mengidentifikasi tingkat Tualang Kabupaten Siak.
partisipasi anggota Kelompok Metode Pengumpulan Data
Wanita Tani (KWT) dalam program Metode pengumpulan data
Model Kawasan Rumah Pangan yang digunakan dalam penelitian ini
Lestari (M-KRPL) di Desa Tualang yakni data primer dan data sekunder.
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak; Data primer diperoleh dari lokasi
(2) Mengidentifikasi permasalahan penelitian melalui wawancara
yang dihadapi anggota Kelompok langsung kepada anggota kelompok
Wanita Tani (KWT) dalam program wanita tani (responden) dengan
Model Kawasan Rumah Pangan menggunakan kuesioner. Sedangkan
Lestari (M-KRPL) di Desa Tualang data sekunder diperoleh dari literatur
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. yang ada berdasarkan kesesuaian
topik penelitian, selain itu juga dapat
METODE PENELITIAN diperoleh dari pihak instansi terkait
Waktu dan Tempat yaitu Balai Pengembangan
Penelitian ini dilaksanakan di Tekhnologi Pertanian Provinsi Riau,
Desa Tualang yang terletak di Badan Ketahanan Pangan, Biro Pusat
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Statistik Provinsi Riau, Kantor
Pemilihan lokasi penelitian Camat, Kantor Kepala Desa, serta
dilakukan secara sengaja (purposive). literatur lainnya yang terkait.
Pertimbangan tempat penelitian ini Analisis Data
didasarkan bahwa di dua desa Menganalisis tingkat
tersebut memiliki potensi untuk partisipasi dan permasalahan yang
dilakukannya pengembangan Model dihadapi dalam berpartisipasi pada
Kawasan Rumah Pangan Lestari (M- penelitian ini adalah menggunakan
KRPL), selain itu juga didukung metode deskriptif yang merupakan
dengan adanya rekomendasi dari suatu metode dalam menganalisa dan
Balai Pengkajian Teknologi menjabarkan data-data penelitian
Pertanian (BPTP). Waktu penelitian dengan teori-teori yang berhubungan
dilakukan selama satu bulan dengan permasalahan guna
terhitung pada bulan Mei 2014. menjawab masalah dan dapat
Metode Penelitian menarik kesimpulan yang disajikan.
Metode penelitian yang Dalam mengukur tingkat partisipasi
dilakukan dalam penelitian ini dapat melalui (a) Partisipasi dalam
menggunakan metode survey. perencanaan; (b) Partisipasi dalam
Dengan meninjau serta mengamati pelaksanaan; (c) Partisipasi dalam
langsung di lapangan melalui pemanfaatan hasil; (d) Partisipasi
wawancara kepada responden. dalam evaluasi atau penilaian. Data
Jumlah sampel dalam penelitian ini tingkat partisipasi anggota diukur
adalah 28 orang yang diperoleh menggunakan skala ordinal yang
dengan menggunakan rumus Slovin. berpedoman pada Skala Likert.
Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan Simple

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Responden
Karakteristik Responden Umur merupakan salah satu
Kelompok Wanita Tani indikator produktif atau tidaknya
(KWT) Cendana Wangi di Desa seseorang dalam mengelola
Tualang adalah penerima program usahanya. Menurut Simanjuntak
M-KRPL pada tahun 2012. Anggota dalam Yasin (2003) penduduk yang
KWT Cendana Wangi adalah memiliki umur berada pada kisaran
kelompok yang memiliki 15-54 tahun termasuk ke dalam
keberanekaragaman suku. Suku yang golongan umur produktif, sedangkan
terdapat pada KWT tersebut yakni umur 0-14 tahun dan >54 tahun
Suku Batak, Jawa, Minang, dan termasuk kedalam golongan umur
Melayu. Namun KWT tersebut tidak produktif. Data mengenai
memiliki mayoritas suku, yakni Suku distribusi responden berdasarkan
Jawa. kelompok umur dapat dilihat pada
Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi sampel anggota KWT Cendana Wangi berdasarkan


kelompok umur
KWT Cendana Wangi
Kelompok Umur (Tahun)
No Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 < 15 0 0
2 15-54 28 100
3 > 54 0 0
Jumlah 28 100
Sumber: Data Olahan, 2014
Tabel 1 diatas menunjukkan kreatifitas, dan efisiensi serta
bahwa responden KWT Cendana keefektifan seseorang dalam
Wangi secara keseluruhan berada berusahatani. Kualitas sumberdaya
pada rentang kelompok umur yang tinggi dapat ditentukan dengan
produktif 15-54 tahun dengan jumlah tingkat pendidikan yang diperoleh
100%. oleh setiap responden. Tingkat
Tingkat Pendidikan pendidikan responden dapat dilihat
Tingkat pendidikan seseorang pada Tabel 2.
berpengaruh terhadap cara berfikir,

Tabel 2. Distribusi sampel anggota KWT Cendana Wangi berdasarkan


tingkat pendidikan
KWT Cendana Wangi
No Tingkat Pendidikan
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Tamat SD 17 60,71
2 Tamat SMP 1 3,57
3 Tamat SMA 10 35,71
Jumlah 28 100
Sumber: Data Olahan, 2014

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


Tabel 2 diatas menunjukkan tanggungan keluarga akan
bahwa mayoritas tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat
responden pada KWT Cendana pendapatan dan pengeluaran untuk
Wangi di Desa Tualang yakni memenuhi kebutuhan hidup
tamatan SD dengan jumlah 17 jiwa keluarganya. Semakin banyak
yaitu persentase sebesar 60,71%. anggota keluarga yang ditanggung
Jumlah Tanggungan Keluarga maka akan semakin banyak
Jumlah anggota keluarga pengeluaran yang harus dipenuhi.
merupakan jumlah seluruh angota Data mengenai distribusi responden
keluarga yang berada dalam berdasarkan jumlah tanggungan
tanggungan keluarga. Jumlah keluarga dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi sampel anggota KWT Cendana Wangi berdasarkan


jumlah tanggungan keluarga
KWT Cendana Wangi
Jumlah Tanggungan
No
Keluarga Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 1-3 24 85,71
2 4-6 4 14,29
3 7-9 0 0,00
Jumlah 28 100
Sumber: Data Olahan, 2014
Tabel 3 diatas menunjukkan memiliki tanggungan keluarga lebih
bahwa anggota keluarga responden dari 6 jiwa.
terdiri dari istri dan anak, dimana Lama Menjadi Anggota Kelompok
kebutuhan sehari-harinya ditanggung Anggota KWT Cendana
oleh rumah tangga anggota yang Wangi di Desa Tualang sebagian
bersangkutan. Hasil penelitian di besar berprofesi sebagai ibu rumah
lapangan menunjukkan bahwa tangga. Pengalaman usahatani sudah
jumlah tanggungan keluarga mereka miliki sejak mereka
responden KWT Cendana Wangi di bergabung menjadi anggota Program
Desa Tualang sebanyak 24 jiwa (%). (M-KRPL). Deskripsi lama
Pada jumlah tanggungan keluarga responden menjadi anggota
antara 4-6 sebanyak 4 jiwa (%) kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.
anggota. Tidak ada responden yang

Tabel 4. Data sampel anggota KWT Cendana Wangi berdasarkan lama


menjadi anggota kelompok
KWT Cendana Wangi
Lama Menjadi Anggota
No Jumlah
Kelompok (Tahun) Persentase (%)
(Jiwa)
1 1-2 28 100
2 3-4 0 0
3 5-6 0 0
Jumlah 28 100
Sumber: Data Olahan, 2014

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


Tabel 4 menunjukkan bahwa kegiatan pencapaian tujuan dapat
lama menjadi anggota merupakan terealisasikan. Partisipasi dalam hal
berapa lamanya responden ini merujuk kepada keikutsertaan
bargabung dalam Program anggota dalam mengembangkan
pemanfaatan lahan pekarangan yaitu benih tanaman, ternak, berperan aktif
Model Kawasan Rumah Pangan dalam pengambilan keputusan, dan
Lestari (M-KRPL). Dari tabel terlihat berpartisipasi dalam menjalankan
bahwa rata-rata responden menjadi berbagai kegiatan dalam program M-
anggota sejak Program (M-KRPL) KRPL. Sangat tinggi sampai kepada
dibentuk dan disahkan oleh Balai sangat rendahnya partisipasi anggota
Pengkajian Teknologi Pertanian Riau dipengaruhi dari pengetahuan
(BPTP) Riau. Lama menjadi anggota anggota akan fungsi dari
kelompok pada KWT yakni 1-2 pemanfaatan lahan pekarangan
tahun. Kelompok Wanita Tani sehingga menimbulkan rasa
(KWT) Cendana Wangi di Desa ketergantungan yang positif dan
Tualang, program M-KRPL dimulai menguntungkan dalam pemenuhan
pada tahun 2012 dan semua kebutuhan pangandengan pola
responden yang berjumlah 48 orang konsumsi yang sehat sesuai harapan.
(100%) bergabung pada program M- Tingkat partisipasi dalam
KRPL. penelitian ini dilihat dari tiga tahap
Tingkat Partisipasi Anggota KWT atau bentuk untuk mewujudkan
Cendana Wangi dalam Program partisipasi yang diuraikan oleh Kaho
M-KRPL di Desa Tualang (2002:40) dalam Kali (2011),dan 1
Partisispasi merupakan suatu dimensi atau bentuk yang diuraikan
bentuk khusus dari interaksi dan oleh Tjokroamidjojo (1996:207)
komunikasi yang berkaitan dengan dalam Kali (2011) sehingga
pembagian kewenangan, tanggung diperoleh empat dimensi atau bentuk
jawab, dan manfaat (Verhangen, dalam mewujudkan partisipasi, yaitu
1979 dalam Mardikanto, 2012). partisipasi dalam bentuk
Partisipasi adalah kerjasama antara perencanaan, pelaksanaan,
rakyat dan pemerintah dalam pemanfaatan hasil, dan yang terakhir
merencanakan, melaksanakan, evaluasi atau penilaian. Penelitian ini
melestarikan dan mengembangkan dituju kepada Kelompok Wanita
hasil pembangunan (Soetrisno, Tani (KWT) Cendana Wangi di Desa
1995:207 dalam Kali, 2012). Oleh Tualang Kecamatan Tualang
sebab itu partisipasi merupakan Kabupaten Siak.
faktor yang paling penting dalam Uraian dari penilaian tingkat
mendukung keberhasilan atau partisipasi berdasarkan partisipasi
perkembangan suatu program. anggota dalam perencanaan,
Suatu program dalam partisipasi anggota dalam
pengembangannya maupun dalam pelaksanaan, partisipasi anggota
menjalankan seluruh kegiatannya dalam pemanfaatan hasil dan
mutlak memerlukan sebuah partisipasi anggota dalam evaluasi
partisipasi dari seluruh lapisan yang atau penilaian di Desa Tualang
terdapat dari anggota maupun Kecamatan Tualang Kabupaten Siak
instansi pendukung lainnya. Melalui dapat dilihat pada Tabel 5.
partisipasi, segala aspek yang
berhubungan dengan pelaksanaan

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


Tabel 5. Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)
Cendana Wangi dalam Program M-KRPL di Desa Tualang
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.
No. Sub-Variabel Skor Kategori
1 Partisipasi dalam Perencanaan 3,81 Tinggi
2 Partisipasi dalam Pelaksanaan 3,79 Tinggi
3 Partisipasi dalam Pemanfaatan Hasil 3,91 Tinggi
4 Partisipasi dalam Evaluasi atau Penilaian 3,99 Tinggi
Tingkat Partisipasi 3,88 Tinggi
Sumber: Data Olahan, 2014 dikategorikan sangat tinggi. Hal ini
Tabel 5 menunjukkan dikarenakan perolehan skor sebesar
perolehan skor tingkat partisipasi 4,36. Hal tersebut dikarenakan sangat
anggota KWT Cendana Wangi tingginya partisipasi anggota dalam
secara keseluruhan 3,88. Perolehan menghadiri kegiatan sosialisasi yang
skor tersebut menunjukkan bahwa dilakukan 1 kali pertemuan.
partisipasi anggota KWT dalam Kehadiran anggota dalam sosialisasi
program Model Kawasan Rumah tersebut didasari atas keinginan
Pangan Lestari (M-KRPL) di Desa sendiri, karena anggota merasa
Tualang Kecamatan Tualang bahwa sosialisasi penting untuk
Kabupaten Siak berada pada kategori dilakukan sebelum dilaksanakannya
penilaian partisipasi tinggi. program M-KRPL tersebut. Anggota
Tingginya partisipasi anggota dalam juga telah merasakan manfaat atas
program M-KRPL dikarenakan partisipasi anggota dalam menghadiri
tingginya partisipasi anggota dalam kegiatan sosialisasi, dimana anggota
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, mengerti maksud dan tujuan program
pemanfaatan hasil dan evaluasi atau M-KRPL melalui keikutsertaan
penilaian program. dalam kegiatan sosialisasi.
Partisipasi Dalam Perencanaan Tingkat partisipasi anggota
Perencanaan menjadi suatu KWT program M-KRPL di Desa
tahap awal yang secara sistematis Tualang dalam menghadiri kegiatan
akan menjadi pedoman bagi pelatihan yang dilaksanakan setelah
keberlangsungan pelaksanaan suatu dilakukannya kegiatan sosialisasi,
kegiatan. Melalui suatu perencanaan, dikategorikan pada partisipasi
semua pelaksanaan kegiatan akan anggota sangat tinggi. Hal ini
berjalan terstruktur sesuai dengan dikarenakan perolehan skor sebesar
rencana kerja yang telah ditetapkan 4,46. Kehadiran anggota dalam
bersama-sama oleh kelompok dalam kegiatan pelatihan memperoleh
perencanaan tersebut. Tingginya kategori sangat tinggi dikarenakan
Partisipasi anggota pada kegiatan anggota menghadiri kegiatan
perencanan dengan perolehan skor pelatihan atas dasar keinginan sendiri
3,81 dilihat dari partisipasi anggota tanpa adanya unsur paksaan.
dalam kehadiran sosialisasi, Anggota juga merasa kegiatan
pelatihan, keaktifan, dan pelatihan tersebut penting dilakukan
pengambilan keputusan. disamping untuk memperoleh
Tingkat partisipasi anggota pengetahuan yang lebih dalam
KWT dalam program M-KRPL di berusahatani, juga merasa bahwa
Desa Tualang berdasarkan kehadiran pengetahuan-pengetahuan yang
anggota dalam sosialiasi diberikan pada saat pelatihan adalah

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


sebagai dasar penunjang Partisipasi Dalam Pelaksanaan
pengembangan program M-KRPL Partisipasi masyarakat dalam
tersebut, sehingga dari kegiatan pelaksanaan program merupakan
pelatihan tersebut anggota banyak bagian kelanjutan dari rencana yang
memperoleh manfaat yang diberikan telah disepakati sebelumnya, baik
oleh pihak BPTP. yang berkaitan dengan perencanaan,
Tingkat partisipasi anggota pelaksanaan maupun tujuan (Cohen
KWT dalam program M-KRPL di dan Uphoff, 1979 dalam Irene,
Desa Tualang berdasarkan keaktifan 2011). Tingginya Partisipasi anggota
anggota dalam suatu pertemuan pada kegiatan pelaksanaan dengan
dikategorikan rendah. Hal ini perolehan skor 3,79 dilihat dari
dikarenakan perolehan skor sebesar partisipasi anggota dalam kehadiran
2,42. Rendahnya partisipasi anggota rapat, gotong royong, sumbangan
berdasarkan keaktifan dikarenakan tenaga, sumbangan pemikiran, dan
dalam kegiatan sosialisasi dan sumbangan materi.
pelatihan, anggota tidak terlalu Tingkat partisipasi anggota
banyak yang memberikan ide, kritik KWT dalam program M-KRPL di
maupun saran kepada pemateri Desa Tualang berdasarkan kehadiran
selama kegiatan berlangsung. anggota dalam kegiatan rapat
Anggota juga kurang berani dalam dikategorikan partisipasi anggota
menanyakan bantuan yang akan tinggi. Hal ini dikarenakan perolehan
diterima kepada PPL, anggota hanya skor sebesar 4,12. Tingginya
berani menanyakan hal tersebut partisipasi anggota berdasarkan
kepada ketua anggota saja karena kehadiran anggota dalam rapat yang
ketua yang telah memperoleh dikarenakan anggota selalu
informasi dari PPL. menghadiri kegiatan pertemuan rutin
Tingkat partisipasi anggota tersebut, anggota hadir dalam rapat
KWT dalam program M-KRPL di karena keinginan sendiri, anggota
Desa Tualang berdasarkan merasa bahwa rapat penting
pengambilan keputusan dilakukan untuk pengembangan
dikategorikan partisipasi anggota pelaksanaan program M-KRPL serta
tinggi. Hal ini dikarenakan perolehan merasa kehadiran dalam rapat dapat
skor sebesar 4,02. Tingginya bermanfaat bagi anggota karena yang
partisipasi anggota berdasarkan terutama anggota memperoleh
pengambilan keputusan yang sendiri informasi terbaru atas
dilaksanakan pada saat kegiatan kehadirannya tersebut dalam rapat.
sosialisasi berlangsung dikarenakan Tingkat partisipasi anggota
anggota semuanya setuju dan KWT dalam program M-KRPL di
mengetahui alasan pihak BPTP serta Desa Tualang berdasarkan kehadiran
Kepala Desa dalam penetapan lokasi anggota dalam kegiatan gotong
Kebun Bibit Desa (KBD), anggota royong dikategorikan partisipasi
juga ikut terlibat dalam penentuan anggota tinggi. Hal ini dikarenakan
struktur kelompok dan penentuan perolehan skor sebesar 4,12.
program kerja yang akan Tingginya partisipasi anggota
dilaksanakan serta anggota juga taat berdasarkan kehadiran dalam gotong
dalam menjalankan keputusan royong yang dilihat dari tingginya
kelompok yang telah ditetapkan antusias terhadap kegiatan gotong
tersebut. royong dalam mengurus kebun bibit

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


desa. Peran serta anggota dalam hal penyampaian usulan dalam kegiatan
ini didukung oleh anggapan anggota rapat, memberikan usulan pemikiran
bahwa kegiatan gotong royong pada saat mengikuti kegiatan gotong
merupakan salah satu kegiatan yang royong dan kegiatan lainnya yang
penting untuk dilaksanakan sehingga memberikan kesempatan pada
manfaatnya akan dirasakan oleh anggota untuk dapat memberikan
anggota melalui kelestarian tanaman usulan pemikirannya.
yang dibudidayakan di kebun bibit Tingkat partisipasi anggota
desa. KWT dalam program M-KRPL di
Tingkat partisipasi anggota Desa Tualang berdasarkan partisipasi
KWT dalam program M-KRPL di anggota dalam sumbangan materi
Desa Tualang berdasarkan partisipasi dikategorikan partisipasi anggota
anggota dalam sumbangan tenaga tinggi. Hal ini dikarenakan perolehan
dikategorikan partisipasi anggota skor sebesar 4,06. Tingginya
tinggi. Hal ini dikarenakan perolehan partisipasi anggota KWT dalam
skor sebesar 4,17. Tingginya pemberian sumbangan materi
partisipasi anggota dalam sumbangan dikarenakan anggota dapat aktif
tenaga yang dikarenakan tingginya dalam menjaga keikutsertaannya
keikutsertaan anggota KWT dalam secara tidak langsung dengan
menanam bibit dan melaksanakan menyetujui aturan menyumbangkan
piket di Kebun Bibit Desa (KBD). makanan dan dana saat berhalangan
Partisipasi anggota dalam hadir sebagai pengganti kehadiran
sumbangan tenaga juga tinggi karena dalam kegiatan yang dilaksanakan
anggota aktif dalam melaksanakan oleh kelompok pada program M-
pemeliharaan tanaman yang KRPL.
dibudidayakan di pekarangan serta Partisipasi Dalam Pemanfaatan
anggota memanfaatkan hasil yang Hasil
diperoleh dengan melakukan Tidak kalah menariknya
pemanenan yang ada di pekarangan bahwa dalam setiap rencana kerja
untuk dapat dikonsumsi sebagai serta telah adanya pelaksanaan
sumber pangan keluarga maupun program M-KRPL yang dicanangkan
dijual sebagai tambahan pendapatan oleh pemerintah melalui Balai
keluarga. Pengkajian Teknologi Pertanian
Tingkat partisipasi anggota (BPTP) di pedesaan, maka akan tiba
KWT dalam program M-KRPL di giliran memanfaatkan hasil
Kabupaten Siak berdasarkan pelaksanaan program tersebut.
partisipasi anggota dalam sumbangan Tingginya partisipasi anggota pada
pemikiran dikategorikan partisipasi pemanfaatan hasil dengan perolehan
anggota rendah. Hal ini dikarenakan skor 3,91 dilihat dari partisipasi
perolehan skor sebesar 2,49. anggota dalam pemanfaatan saprodi
Rendahnya partisipasi anggota dan menikmati manfaat.
berdasarkan sumbangan pemikiran Tingkat partisipasi anggota
yang dikarenakan anggota jarang KWT dalam program M-KRPL di
memberikan usulan-usulan dalam Desa Tualang berdasarkan partisipasi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan anggota dalam pemanfaatan saprodi
dalam kelompok pada program M- dikategorikan partisipasi anggota
KRPL baik berupa penyampaian tinggi. Hal ini dikarenakan perolehan
usulan pada PPL atau Koordinator, skor sebesar 4,11. Tingginya

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


partisipasi anggota dalam yang berguna untuk meningkatkan
pemanfaatan saprodi dikarenakan produktivitas pada kinerja
anggota KWT secara maksimal berikutnya. Tingginya partisipasi
mempergunakan bantuan sarana anggota pada evaluasi program
produksi yang diberikan oleh BPTP dengan perolehan skor 3,99 dilihat
seperti rak, polibag, bibit dan pupuk. dari partisipasi anggota dalam
Bantuan tersebut dimanfaatkan oleh penilaian terhadap pelaksanaan M-
anggota untuk dapat mendukung KRPL.
kelancaran pelaksanaan program Tingkat partisipasi anggota
sehingga dapat tercapainya tujuan KWT dalam program M-KRPL di
dari program M-KRPL itu sendiri Desa Tualang berdasarkan partisipasi
yaitu kelestarian penganekaragaman anggota dalam evaluasi atau
pangan untuk konsumsi rumah penilaian dikategorikan partisipasi
tangga dan penghematan anggota tinggi. Hal ini dikarenakan
pengeluaran rumah tangga. perolehan skor sebesar 3,99.
Tingkat partisipasi anggota Tingginya partisipasi anggota dalam
KWT dalam program M-KRPL di evaluasi atau penilaian dikarenakan
Desa Tualang berdasarkan partisipasi anggota aktif dalam melakukan
anggota dalam menikmati manfaat penilaian atau mengamati kegiatan
program dikategorikan partisipasi secara pribadi dan ikut terlibat dalam
anggota tinggi. Hal ini dikarenakan memberikan penilaian terhadap hasil
perolehan skor sebesar 3,72. kegiatan yang telah dilaksanakan
Tingginya partisipasi anggota dalam oleh kelompok. Aktifnya anggota
menikmati manfaat progam KWT dalam melakukan evaluasi atau
dikarenakan anggota telah dapat penilaian terhadap kegiatan yang ada
menikmati hasil yang diberikan dari pada program M-KRPL untuk dapat
keikutsertaannya menjadi anggota mendukung jalannya program agar
KWT dalam Program M-KRPL tetap sesuai dengan perencanaan
seperti hasil panen yang didapatkan yang telah ditetapkan secara
dari tanaman yang dibudidayakan di bersama. Evaluasi atau penilaian
pekarangan dapat mencukupi dilakukan untuk dapat memperbaiki
keanekaragaman kebutuhan pangan kekurangan-kekurangan yang ada
keluarga. Program M-KRPL yang pada KWT, untuk meningkatkan
diikuti oleh anggota melalui kegiatan kinerja anggota dan mempertahankan
pemanfaatan pekarangan mampu pencapaian-pencapaian yang telah
memberikan kepuasan rohani kepada berhasil diperoleh oleh anggota.
anggota melalui keindahan tanaman Permasalahan yang dihadapi
yang dibudidayakan sehingga anggota KWT Cendana Wangi
memberikan kepuasan kepada dalam berpartisipasi pada
anggota khususnya dan keluarga program M-KRPL di Desa
pada umumnya baik secara jasmani Tualang
maupun rohani. Program Model Kawasan
Partisipasi Dalam Evaluasi Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di
Penilaian pelaksanaan juga Desa Tualang Kecamatan Tualang
merupakam suatu proses umpan Kabupaten Siak juga terdapat
balik atas kinerja anggota dalam beberapa permasalahan yang
pelaksanaan yang telah dilakukan berkaitan dengan terkendalanya
sebelum dilakukannya penilaian pengembangan program M-KRPL

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


yang dijalani. Terkendalanya sedikit terganggu oleh faktor keadaan
pengembangan program juga tidak alam tersebut meskipun demikian
terlepas dari permasalahan partisipasi program tetap terus berjalan.
anggota KWT pada program Permasalahan Ketiadaannya
tersebut. Adapun permasalahan yang Keterbukaan
dihadapi anggota dapat dilihat dari Permasalahan ketiadaannya
deskripsi masalah yang dijabarkan. keterbukaan timbul dari sisi
Permasalahan Sarana Produksi pemerintah. Kelompok M-KRPL di
Program M-KRPL di KWT Desa Tualang Kecamatan Tualang
Cendana Wangi Desa Tualang pernah mengikuti perlombaan-
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak perlombaan. Berdasarkan keterangan
masih tetap membutuhkan bantuan yang diperoleh dari masing-masing
campur tangan pemerintah dalam anggota, KWT tersebut memperoleh
bentuk sarana produksi. Kondisi penghargaan.Penghargaan yang
alam yang sempat melanda pada diperoleh berupa dana kemudian
akhir tahun 2013, mengakibatkan diserahkan melalui pemerintah
banyak segala jenis bibit-bibit setempat. Dana tersebut kemudian
tanaman yang mati karena asap yang tidak diberikan kepada KWT yang
melanda Riau beberapa bulan mengikuti perlombaan namun
terakhir, meskipun tidak semua mati langsung saja dibelikan barang
karena asap, faktor lainnya juga berupa alat pertanian yakni satu unit
karena musim asap yang berbarengan alat pemotong rumput untuk KWT
dengan musim kemarau pada tersebut, namun sudah dipastikan alat
beberapa bulan yang lalu, hal tersebut tidak berguna secara optimal
tersebut menyebabkan partisipasi karena rata-rata lahan pekarangan
anggota terhambat sehingga anggota anggota yang sempit. Hal tersebut
KWT tersebut sangat membutuhkan menimbulkan rasa tidak semangat
kembali benih ataupun bibit dari lagi bagi anggota untuk melakukan
BPTP ataupun pemerintah setempat. pengembangan program, namun PPL
Permasalahan Ketersediaan Air menyarankan agar pengurus tidak
Musim kemarau yang sempat terlalu ikut kecewa.
melanda Provinsi Riau khususnya Permasalahan Partisipasi Anggota
Desa Tualang Kecamatan Tualang KWT dalam Perencanaan
Kabupaten Siak sebagai pelaksana Partisipasi anggota dalam
program M-KRPL mengakibatkan perencanaan salah satu indikatornya
kegiatan pemeliharaan tanaman yakni keaktifan. Anggota KWT
menjadi terhambat. Sumber air yang Cendana Wangi memiliki keaktifan
telah hampir mengering melanda yang rendah dalam kegiatan
daerah pelaksana program M-KRPL sosialisasi. Anggota pada kegiatan
sehingga tidak adanya air yang tersebut banyak yang hanya
cukup untuk terus menyiram mendengarkan saja, namun sangat
tanaman di kebun bibit desa. sedikit yang memberikan tanggapan
Anggota KWT Cendana Wangi berupa ide, kritik, dan saran.
menjadi kurang bersemangat melihat kebanyakan hal ini terjadi karena
tanaman yang benar-benar telah anggota merasa tidak yakin atau
hampir mengering dan mati karena takut salah dengan apa yang akan
kurangnya sumber air. Semangat disampaikan, anggota juga masih
anggota dalam berpartisipasi sempat malu untuk berbicara didepan umum.

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


Sama halnya pada keaktifan anggota Pangan Lestari (M-KRPL) di Desa
KWT Cendana Wangi dalam Tualang Kecamatan Tualang
pelatihan yang memperoleh penilaian Kabupaten Siak berada pada kategori
rendah, hal ini disesabkan karena penilaian partisipasi tinggi.
anggota hanya menjalani atau Hal tersebut dikarenakan: (1)
mengikuti kegiatan praktik yang tingginya partisipasi anggota dalam
diberikan dan malas serta tidak perencanaan program, yang dilihat
percaya diri untuk banyak memberi dari kehadiran anggota dalam
tanggapan. Permasalahan terakhir sosialisasi, pelatihan, dan proses
dalam indikator keaktifan yakni pengambilan keputusan, namun
anggota tidak pernah mengajukan keaktifan anggota masih rendah; (2)
diri sebagai pengurus kelompok tingginya partisipasi anggota dalam
dengan alasan yakni dirinya tidak pelaksanaan, dilihat dari kehadiran
mampu menjadi pengurus program anggota dalam rapat, gotong royong,
M-KRPL menyumbangkan tenaga, dan
Permasalahan Partisipasi Anggota menyumbangkan materi, serta
dalam Pelaksanaan Program menyumbangkan pemikiran yang
Partisipasi dalam pelaksanaan masih termasuk rendah; (3) tingginya
memiliki indikator yakni mengenai partisipasi anggota dalam
sumbangan pemikiran, penilaian memanfaatkan hasil program, dilihat
yang diperoleh anggota KWT dari sarana produksi yang
Cendana Wangi yakni mengenai dimanfaatkan oleh anggota dan
keaktifan dalam mengeluarkan manfaat program yang telah dapat
gagasan memperoleh penilaian dinikmati oleh anggota; (4) tingginya
rendah, baik dalam rapat maupun partisipasi anggota dalam proses
gotong royong. Anggota seringnya penilaian program, dilihat dari
hanya menyetujui keputusan yang penilaian atau pengamatan kegiatan
dibuat dalam rapat begitu juga dalam yang dilakukan secara probadi oleh
gotong-royong, anggota hanya anggota, pelaksanaan program M-
menjalankan pekerjaan yang KRPL yang sesuai dengan
memang harus dijalankan dalam perencanaan, dan keikutsertaan
gotong royong. Sedikitpun jarang anggota dalam penilaian hasil
memberikan ide ide ataupun saran kegiatan kelompok.
untuk kebaikan Kebun Bibit Desa Program Model Kawasan
(KBD). Jadi intinya hadir hanya Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di
unuk bekerja menyumbangkan Desa Tualang Kecamatan Tualang
tenaga tetapi tidak untuk berbicara Kabupaten Siak juga terdapat
menyumbangkan pemikiran beberapa permasalahan yang
mengenai perkembangan KBD dan berkaitan dengan terkendalanya
program yang dijalani. pengembangan program M-KRPL
yang dijalani. Terkendalanya
KESIMPULAN DAN SARAN pengembangan program juga tidak
Perolehan skor tingkat terlepas dari permasalahan partisipasi
partisipasi anggota KWT secara anggota KWT pada program
keseluruhan 3,88. Perolehan skor tersebut. Adapun permasalahan yang
tersebut menunjukkan bahwa dihadapi anggota dapat dilihat dari :
partisipasi anggota KWT dalam (1) Permasalahan Sarana produksi;
program Model Kawasan Rumah (2) Permasalahan kurangnya sumber

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015


air; (3) Permasalahan ketiadaannya Badan Penelitian dan Pengembangan
keterbukaan; (4) Permasalahan Pertanian, 2012. Pedoman
partisipasi anggota KWT dalam Umum Pengembangan
perencanaan program; (5) Kawasan Rumah Pangan
Permasalahan partisipasi anggota Lestari (KRPL), Jakarta.
dalam pelaksanaan program. Balai Pengkajian dan Tekhnologi
Diperlukan adanya perhatian Pertanian, 2012. Petunjuk
yang lebih dari BPTP dan Teknis Model Kawasan
pemerintah setempat dalam Rumah Pangan Lestari,
mengawasi pelaksanaan program Riau.
serta PPL dalam memberikan Dwiningrum, Astuti Irene Siti. 2011.
penyuluhan dan mendampingi Desentralisasi dan
kelompok agar program M-KRPL Partisipasi masyarakat
dapat dikembangkan sehingga dapat dalam pendidikan. Pustaka
menjadi daya tarik masyarakat untuk Pelajar. Yogyakarta.
melakukan pemanfaatan lahan Kali, Agustinus, 2011. Analisis
pekarangan. PPL dapat lebih Partisipasi Masyarakat
berperan serta dalam membantu Terhadap perencanaan dan
meningkatkan keaktifan anggota Pembangunan PLTMH di
KWT melalui penyuluhan. Paneki Desa Pombewe
Permasalahan yang timbul dalam Kecamatan Biromaru
pelaksanaan program maupun Kabupaten Sigi. Majalah
partisipasi anggota KWT dapat Ilmiah Mektek 13, 161-168.
diselesaikan dengan musyawarah Mardikanto T. 2012. Pemberdayaan
bersama oleh anggota KWT, PPL, Masyarakat. Alfabeta,
pihak BPTP maupun pemerintah Bandung.
setempat sehingga didapatkan solusi Solahuddin, Soleh. 2009.
untuk menjaga keberlangsungan Pembangunan Pertanian
pengembangan program kedepannya. Awal Era Reformasi. PP
Mardi Mulyo. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Suhardi, dkk. 2002. Hutan dan
Badan Ketahanan Pangan, 2010. Kebun Sebagai Sumber
Modul 03 Pemanfaatan dan pangan Nasional. Kanisius.
Pengelolaan Pekarangan, Yogyakarta.
Jakarta.
Yasin A.Z.F. 2003. Masa Depan
Agribisnis Riau. Unri press.
Pekanbaru

Jom Faperta Vol 2 No 1 Februari 2015

Potrebbero piacerti anche