Sei sulla pagina 1di 21

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN

BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA


Mutiara Latifa Ashari, Dra. Dyah Hariani, MM
Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id
mutiara.latifa@gmail.com

ABSTRACT
Agricultural development is expected to be able to prosper the community by
utilizing modern technology that is effective and sustainable. Agricultural
activities are dominated by fertilizer use which aims to increase land production
and commodity productivity. The reality that is often encountered by farmers is
scarcity of fertilizer. Scarcity of fertilizer results in the difficulty of farmers in
increasing land productivity. The government is working with Bank Rakyat
Indonesia (BRI) to present a farmer card that aims to overcome various problems
related to the availability of subsidized fertilizers while at the same time getting
convenience in banking services. The form of the farm card is the BRI co-
branding debit card, its use is done by swiping on the BRI EDC (Electronic Data
Capture) machine that is placed at the retail stand. This study uses a descriptive
method with a qualitative approach. The results of the program effectiveness
research use four indicators, namely the success of the target, the achievement of
overall goals, the availability of work facilities and infrastructure, and the system
of supervision and control that is educational in nature. In the effectiveness of the
farmer card program in Banjarnegara Subdistrict, Banjarnegara Regency there
are driving factors and inhibiting factors that affect the program's effectiveness,
namely technology, regional regulations, human resources, and the absence of a
special budget for farmer cards. Suggestions given includes regular socialization,
regeneration related to elderly human resources, procurement of budgets for
farmer card programs, and increased coordination between complete retailer
kiosks, farmers, and Banjarnegara District Agricultural Extension Center.
Keywords: Effectiveness of Program, Cards Farmer, Human Resource
PENDAHULUAN Pembangunan Jangka Menengah
Nasional yang berfungsi sebagai
Pembangunan di suatu Negara
bentuk pengawasan yang dilakukan
memiliki peran yang penting dalam
pemerintah dalam mengawasi alokasi
mengubah tatanan hidup masyarakat
pupuk bersubsidi. Berdasarkan
ke arah yang lebih baik. Salah satu
Petunjuk Pelaksanaan Penyediaan
sektor yang menjadi perhatian
dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
pemerintah dalam melaksanakan
TA 2018 yang dikeluarkan oleh
pembangunan ialah sektor pertanian,
Kementerian Pertanian RI tahun
Hal tersebut didukung oleh potensi
2017, pupuk bersubsidi adalah
sumber daya alam Indonesia yang
barang dalam pengawasan yang
melimpah sehingga diharapkan
pengadaan dan penyalurannya
pemerintah mampu mensejahterakan
mendapat subsidi dari Pemerintah
masyarakatnya melalui
untuk kebutuhan kelompok tani dan/
pembangunan di bidang pertanian.
atau petani di sektor pertanian.
Pembangunan pertanian
Berdasarkan Juklak Penyediaan
dilakukan dengan memanfaatkan
Pupuk Bersubsidi Tahun 2018
teknologi modern yang tepat guna
terdapat lima jenis pupuk bersubsidi
dan berkelanjutan. Kegiatan
yang dialokasikan untuk masyarakat
pertanian di dominasi oleh
yaitu urea, sp 36, za, npk, dan
penggunaan pupuk yang bertujuan
organik.
untuk menghasilkan kualitas dan
Pemerintah Provinsi Jawa
kuantitas dari hasil pertanian.
Tengah bekerja sama dengan Bank
Realitas yang seringkali ditemui oleh
Rakyat Indonesia (BRI),
petani adalah kelangkaan pupuk,
menghadirkan kartu tani sebagai
harga yang naik turun, ketika
sarana dalam mengoptimalkan
mendistribusikan pupuk untuk
kebijakan pupuk bersubsidi bagi
masyarakat mengalami masalah. Di
masyarakat. Kartu tani menurut
dalam mengatasi kelangkaan pupuk
Keputusan Sekretaris Daerah
yang terjadi, pemerintah menetapkan
Provinsi Jawa Tengah Nomor 521.1/
kebijakan yakni Peraturan Presiden
014725 tentang Petunjuk Teknis
No 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Kartu Tani Melalui Aplikasi Sistem sesuai kebutuhan diseluruh agen atau
Informasi Manajemen Pangan kios yang telah ditentukan, dimana
Indonesia di Provinsi Jawa Tengah, kegiatan pertanian dapat berjalan
merupakan kartu debit BRI co- aman tanpa terganggu oleh tidak
branding yang digunakan secara tersedianya pupuk bersubsidi. Kartu
khusus untuk membaca alokasi tani juga berfungsi sebagai tabungan
pupuk bersubsidi dan transaksi yang dapat digunakan petani untuk
pembayaran pupuk bersubsidi di memenuhi kebutuhan hidupnya.
mesin EDC (Electronic Data Berdasarkan tingkat peringkat
Capture) BRI yang ditempatkan di penggunaan kartu tani di Provinsi
pengecer serta dapat berfungsi untuk Jawa Tengah yang bersumber dari
melakukan seluruh transaksi Dinas Pertanian dan Perkebunan
perbankan pada umumnya. Provinsi Jawa Tengah 2018
Penggunaan kartu tani terintegrasi menunjukkan peringkat penggunaan
dengan Aplikasi Sistem Informasi kartu tani di Provinsi Jawa Tengah
Manajemen Pangan Indonesia berdasarkan Kabupaten/ Kota tahun
(SIMPI). Sistem tersebut berisikan 2018. Kabupaten dengan tingkat
data RDKK (Rencana Definitif penggunaan tertinggi adalah
Kebutuhan Kelompok) yang terdiri Kabupaten Temanggung dengan
dari nama petani, luas lahan, jenis alokasi lima jenis pupuk sebanyak
tanaman, dan alokasi pupuk yang 49.162 ton, realisasi 26.403 ton,
dibutuhkan petani persentase 54,82 % dan transaksi
Tujuan dari program Kartu berjumlah 178.451. Kabupaten
tani bagi masyarakat adalah dengan tingkat penggunaan terendah
penyaluran pupuk bersubsidi yang adalah Kabupaten Brebes yakni
tepat sasaran dengan berlandaskan alokasi pupuk sebanyak 79.864 ton,
pada enam asas yaitu Tepat jenis, realisasi 191 ton, presentase 0,24%
Tepat jumlah, Tepat mutu, Tepat dan jumlah transaksi 4.802 kali.
lokasi, Tepat waktu, Tepat harga. Kabupaten Banjarnegara sendiri
Petani yang menggunakan kartu tani menduduki peringkat 32, artinya
mendapatkan pupuk bersubsidi penggunaan kartu tani masih sangat
rendah yakni dengan alokasi 43.579 yang dibentuk atas dasar kesamaan
ton, realisasi 295 ton, presentase kepentingan, kesamaan kondisi
0,68% dan transaksi sebanyak 3.745. lingkungan (sosial, ekonomi,
Berdasarkan data yang diperoleh dari sumberdaya) dan keakraban untuk
KJF Dinas Perikanan dan Peternakan meningkatkan dan mengembangkan
Kabupaten Banjarnegara, dapat usaha anggota.
diketahui bahwa jumlah keseluruhan Pelaksanaan kartu tani yang
penerima kartu tani di Kabupaten dilakukan di Kecamatan
Banjarnegara adalah 93.496 jiwa Banjarnegara masih mengalami
yang terbagi ke dalam 20 kecamatan. permasalahan yakni tidak
Kecamatan dengan jumlah penerima berfungsinya kartu tani dikarenakan
kartu tani terbanyak adalah keengganan masyarakat untuk
Kecamatan Wanayasa dengan jumlah menabung di bank BRI sehingga
6907 jiwa yang berasal dari 84 saldo yang ada di tabungan masih
kelompok tani dan alokasi pupuk nol. Program kartu tani yang
sebesar 4.453.517,74 ton, sedangkan dilaksanakan di Kecamatan
kecamatan dengan jumlah terkecil Banjarnegara diharapkan tepat
adalah Kecamatan Banjarnegara sasaran dalam mewujudkan
yakni 1689 jiwa yang berasal dari 49 pendistribusian pupuk bersubsidi dan
kelompok tani dan alokasi pupuk pemanfaatan layanan perbanka bagi
bersubsidi sebanyak 2.046.145,25 para petani. Dengan demikian dapat
ton. Dengan demikian, Kecamatan dilakukan penelitian mengenai
Banjarnegara merupakan wilayah efektivitas program kartu tani di
dengan jumlah pengguna kartu tani Kecamatan Banjarnegara untuk
terkecil dalam satu kabupaten. mengetahui sejauh mana keseuaian
Program kartu tani banyak antara tujuan dan hasil dari program
bersinggungan dengan keberadaan yang telah dilaksanakan.
kelompok tani yang menurut
Rumusan Masalah
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
1. Bagaimana efektivitas program
273 Tahun 2007 merupakan
Kartu Tani di Kecamatan
kumpulan petani/ peternak/ pekebun
Banjarnegara Kabupaten kegiatan pemerintah di dalam
Banjarnegara? melaksanakan kekuasaan politiknya.
2. Apa faktor penghambat Jadi dapat disimpulkan bahwa
efektivitas Program Kartu Tani definisi dari administrasi publik
di Kecamatan Banjarnegara adalah suatu studi yang berhubungan
Kabupaten Banjarnegara? dengan kegiatan pemerintah dalam
menjalankan kegiatan politiknya
Tujuan Penelitian
dimana negara sebagai sebuah
1. Untuk menganalisis efektivitas organisasi demi mencapai tujuan-
program Kartu Tani di tujuan yang bersifat kenegaraan. Di
Kecamatan Banjarnegara dalamnya terdapat orang-orang yang
Kabupaten Banjarnegara diorganisasikan dan digerakkan demi
2. Untuk mengetahui penghambat tercapainya proses pencapaian tujuan
efektivitas Program Kartu Tani untuk masyarakat. Hal tersebut
di Kecamatan Banjarnegara ditunjukkan dengan pelaksanaan
Kabupaten Banjarnegara. kebijakan.
2. Paradigma Administrasi
Kajian Teori
Publik
1. Administrasi Publik
Pemerintah dalam
Prajudi Atmosudirjo (dalam
menyelenggarakan pemerintahannya
Inu Syafiie Kencana, 2006: 24)
terus berupaya untuk memperbaiki
mengemukakan bahwa Administrasi
tatanan yang ada untuk memajukan
Publik adalah administrasi dari
kesejahteraan umum sehingga
negara sebagai organisasi, dan
dengan adanya prinsip good
administrasi yang mengejar
governace atau tata pemerintah yang
tercapainya tujuan-tujuan yang
baik maka menjadi pola yang
bersifat kenegaraan. Menurut
menghasilkan tindakan dan interaksi
Marshall E. Dimock, Glayds O.
antara negara, masyarakat dan swasta
Dimock dan Louis W. Koening,
(pihak ketiga). Prinsip dari good
(dalam Inu Syafiie Kencana, 2006:
governance menurut Sedarmayanti
25) Administrasi Publik adalah
dalam buku Konsep Dasar Kebijakan
Publik oleh Suwitri (2009: 16-17) kepentingan masing-masing
yang meliputi: pihak.
6. Berkeadilan (Equity) Keadilan
1. Partisipasi (Participation) Setiap
dapat diperoleh pada setiap
warga negara memiliki hak suara
rakyat Indonesia dengan
yang sama dan setara dalam
pemerintah yang berupaya
proses pengambilan keputusan,
memberi kesempatan yang baik
baik secara langsung maupun
untuk meningkatkandan
melalui lembaga perwakilan.
memelihara kualitas hidupnya.
2. Aturan Hukum (Rule of Law)
7. Efektivitas dan Efisiensi
Hukum dan perundang-
(Effectiveness and
undangan yang ada sangat
Efficiency)Setiap proses kegiatan
dibutuhkan untuk mencapai
dan kelembagaan diarahkan
keadilan,ditegakkan dan dipatuhi
untuk menghasilkansesuatu yang
secara utuh.
sesuai dengan kebutuhan
3. Transparansi (Transparency)
masyarakat yang nantinya akan
Keterbukaan pada masyarakat
mengambil manfaat dari
harus dibangun dalam
pelayanan yang diberikan.
rangkakebebasan akses dan
8. Akuntabilitas (Accountability)
aliran informasi.
Pemerintah sebagai pihak yang
4. Daya Tanggap (Responsiveness)
menyelenggarakan
Melayani publik dalam
pemerintahannya diharuskan
prosesnya diarahkan pada upaya
memiliki pertanggungjawaban
melayani pihak yang
kepada publik.
membutuhkan stakeholders.
9. Visi Strategis (Strategic Vision)
5. Berorientasi Konsensus
Visi merupakan sesuatu yang
(Consensus Orientation) Peran
menjadi pedoman dalam
pemerintah sebagai penengah
mencapai tujuan, para pimpinan
bagi berbagai kepentingan yang
dan masyarakat memiliki
menyangkut publik bertujuan
rencana strategi yang
untukmencapai konsensus atau
disesuaikan dengan kebutuhan
kesempatan yang terbaik bagi
yang ada dan diselaraskan publik yang saling berhubungan dan
dengan pembangunan manusia. tumpang tindih dimana Manajemen
Pemerintah sebagai pihak publik merupakan proses
penguasa memiliki peran dan menggerakan SDM dan non SDM
kontrol yang besar dalam sesuai dengan perintah kebijakan
membawa masyarakat pada visi publik.
negara yang ada. 4. Efektivitas
10. Saling Keterbukaan Definisi efektivitas menurut
(Interrelated) Keterbukaan antar Miller (dalam Tangkilisan, 2005:
pihak yang terlibat dalam good 138) adalah: “Effectiviness be define
governance sangat dibutuhkan as the degree to which a social
karena antar pihak tersebut akan system achieves its goals.
membutuhan satu sama lain atau Effectiveness must be distinguished
tidak bisa berdiri sendiri dan from efficiency. Efficiency is mainly
berkoordinasi untuk mencapai concerned with goal attainments.
tujuan negara. Efektivitas dimaksud sebagai tingkat
3. Manajemen Publik seberapa jauh suatu sistem sosial
Pasolong (2007: 83) mencapai tujuannya. Efektivitas ini
mengemukakan bahwa manajemen harus dibedakan dengan efisiensi.
publik adalah Suatu studi Efisiensi terutama mengandung
interdisipliner dari aspek-aspek pengertian perbandingan antara biaya
umum organisasi, dan merupakan dan hasil, sedangkan efektivitas
gabungan antara fungsi manajemen secara langsung dihubungkan dengan
seperti planning, organizing, dan pencapaian suatu tujuan.)
controlling satu sisi, dengan SDM, 5. Efektivitas Program
keuangan, fisik, informasi dan politik Di dalam kaitannya dengan
di sisi lain. OTT, Hyde, dan Shafritz efektivitas, maka efektivitas program
(dalam Pasolong, 2007: 83) merupakan tingkat perwujudan
mengungkapkan bahwa manajemen sasaran yang menunjukkan sejauh
publik dan kebijakan publik mana sasaran program yang telah
merupakan dua bidang administrasi ditetapkan. Senada dengan hal
tersebut Campbell (dalam Mutiarin program yang dilaksanakan
Dyah dan Zainudin Arif, 2014: 97) dapat terwujud dan menyeluruh
efektivitas program dapat dijalankan ke semua lapisan yang ada di
dengan kemampuan dan operasional masyarakat, terutama bagi petani
dalam melaksanakan program- sebagai penerima kartu tani.
program kerja yang sesuai dengan Untuk mengetahui pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan tujuan menyeluruh dari Program
sebelumnya, secara komprehensif, Kartu Tani di Kecamatan
efektivitas dapat dikatakan sebagai Banjarnegara Kabupaten
tingkat kemampuan lembaga dalam Banjarnegara, peneliti melihat
melaksanakan tugas-tugas pokoknya tujuan dari adanya Program
atau dapat mencapai sasaran yang Kartu Tani yaitu mewujudkan
telah ditetapkan sebelumnya. distribusi pupuk agar tepat
1. Keberhasilan sasaran sasaran dengan memanfaatkan
Keberhasilan sasaran merupakan layanan perbankan bagi petani
sejauhmana tujuan dari program serta dampak yang ditimbulkan
kartu tani sudah tepat sasaran setelah pelaksanaan program
berdasarkan sasaran yang telah terutama bagi pihak-pihak yang
ditetapkan sebelumnya. Untuk terlibat dalam Program Kartu
mengetahui keberhasilan sasaran Tani
Program Kartu Tani di 2. Tersedianya sarana dan
Kecamatan Banjarnegara prasarana
Kabupaten Banjarnegara, Sarana dan prasarana kerja
peneliti akan melihat latar merupakan media yang
belakang dan sasaran dalam digunakan dalam melaksanakan
program kartu tani yakni petani program. Untuk mengetahui
yang merupakan pemilik tercapainya sarana dan prasarana
maupun penggarap lahan kerja Program Kartu Tani di
2. Pencapaian tujuan menyeluruh Kecamatan Banjarnegara
Pencapaian tujuan yang Kabupaten Banjarnegara peneliti
menyeluruh merupakan tujuan melihat ketersediaan sarana dan
prasarana serta pemanfaatan mempengaruhi efektifitas dan dari
yang dalam pelaksanaan suatu program yaitu sebagai berikut:
program. 1. Kondisi lingkungan, yakni
3. Sistem pengawasan dan menurut Fadil Ali, et al (2011)
pengendalian yang bersifat dapat berasal dari budaya,
mendidik kondisi ekonomi, kondisi sosial,
Pengawasan dan pengendalian hukum dan dari kondisi alam
yang bersifat mendidikdalam (geografis).
program Kartu Tani di 2. Sumber daya merupakan sumber
Kecamatan Banjarnegara daya yang digunakan dalam
Kabupaten Banjarnegara, mendapatkan kebermanfaatan
bertujuan untuk mencegah dari pelaksanaan program
terjadinya penyimpangan dan 3. Karakteristik dan kemampuan
kesalahan dalam pelaksanan agen pelaksana; yakni sumber
program. Untuk mengetahui daya yang terlibat dalam proses
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program menjadi
yang bersifat mendidik peneliti penentu tercapainya tujuan
melihat bentuk pengawasan dan program. Para pelaksana
pengendalian dilakukan oleh program ini harus memiliki
pihak-pihak yang terlibat serta kemampuan dan kompetensi di
solusi apa yang dilakukan jika bidang yang sesuai dengan
terdapat kendala dalam program.:
pelaksanaan Program Kartu
Tani.
METODE PENELITIAN
Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Program Menurut G. Di dalam penelitian ini peneliti
Shabbir Cheema dan Dennis A. menggunakan desain penelitian
Rondinelli (1983) (dalam Mutiarin dekriptif kualitatif dengan situs
Dyah dan Zaenudin Arif, 2014:98- penelitian di Balai Penyuluhan
99) menyebutkan faktor yang Pertanian Kecamatan Banjarnegara
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kata-kata, pendistribusian pupuk bersubsidi
dokumen, dan gambar. Di dalam pada masyarakat khususnya para
menentukan subjek penelitian, petani. Sasaran merupakan
peneliti menggunakan teknik penjabaran tujuan yang lebih spesifik
purposive sampling. Penelitian ini dari adanya tujuan program. Di
bersumber pada data primer dan data dalam variabel ini diukur melalui
sekunder yakni dengan teknik sasaran pada petani yakni yang
pengumpulan data yang terdiri dari menggunakan kartu tani, dimana
wawancara, observasi, dan sasarannya adalah petani baik yang
dokumentasi. menggarap maupun yang memiliki
lahan sepenuhnya. Berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan tabel yang menunjukkan
Efektivitas Program Kartu Tani di jumlah penerima kartu tani di
Kecamatan Banjarnegara Kecamatan Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara Tabel 3.1
Daftar Desa/ Kelurahan Penerima
1. Keberhasilan Sasaran
Kartu Tani di Kecamatan
Keberhasilan Sasaran dilihat
Banjarnegara
berdasarkan latar belakang dan
No Kecamatan Jumlah
sasaran program. Latar belakang
Penerima
program kartu tani berasal dari 1 Ampelsari 110
berbagai permasalahan terkait 2 Argasoka 131
3 Cendana 357
dengan penyaluran pupuk bersubsidi 4 Karangtengah 309
yang tidak tepat sasaran juga menjadi 5 Krandegan 4
6 Kutabanjarnegara 11
latar belakang atau dasar penerapan
7 Parakancanggah 59
kartu tani untuk masyarakat. 8 Semampir 122
Program kartu tani dibuat atas dasar 9 Semarang 29
10 Sokanandi 89
berbagai permasalahan yang 11 Sokayasa 213
menyangkut kesejahteraan petani 12 Tlagawera 186
13 Wangon 102
dalam mendapatkan pupuk
Jumlah 1722
bersubsidi Dengan demikian adanya
kartu tani dapat mengontrol
Terkait dengan keberhasilan a. Sosialisasi Program Kartu Tani
sasaran dapat diketahui bahwa Sosialisasi bertujuan untuk
terdapat syarat-syarat yang harus memberikan informasi terkait dengan
dipenuhi oleh petani jika ingin gambaran umum program beserta
memiliki kartu tani yakni harus tata cara program. Informasi yang
tergabung menjadi anggota disampaikan dalam sosialisasi
kelompok tani, kemudian diharapkan dapat tersampaikan
mengumpulkan berkas-berkas dengan baik sehingga masyarakat
administrasi seperti fotocopy ktp, mampu menerima dan melaksanakan
kartu keluarga, dan sppt atau surat program yang ditentukan sebelumya.
pajak tanah. Kemudian jika lahan Sosialisasi program kartu tani di
tanah yang ingin digunakan untuk Kecamatan Banjarnegara dilakukan
kartu tani merupakan milik di semua wilayah di Kecamatan
pemerintah misalnya perhutani Banjarnegara. Pihak yang berperan
maupun PLTA maka harus memiliki dalam menyampaikan informasi
surat keterangan lewat kepala adalah pegawai BPP yang
kelurahan atau kepala desa. merupakan penyuluh tingkat
kecamatan. Sosialisasi tersebut
2. Pencapaian Tujuan dilakukan pada tahun 2017 dan
Menyeluruh bertempat di Balai Desa atau Kantor
Tujuan dari program kartu Kelurahan masing-masing yang
tani bagi masyarakat adalah sebagai tersebar di Kecamatan Banjarnegara.
sarana akses layanan perbankan b. Pendataan dan Verifikasi Data
terintegrasi untuk mewujudkan Pendataan dan verifikasi data
pendistribusian pupuk bersubsidi merupakan kegiatan yang bertujuan
yang tepat sasaran. Di dalam untuk mendapatkan data dan
mencapai tujuan program kartu tani informasi yang nantinya akan
secara menyeluruh terdapat tahap- dimasukkan pada sistem SIMPI
tahap pelaksanaan program kartu tani (Sistem Manajemen Pangan
yang dilaksanakan di Kecamatan Indonesia). Data yang diperoleh
Banjarnegara yaitu sebagai berikut: ketika proses pendataan bersumber
dari RDKK (Rencana Definitif pihak yang menjalin kerja sama
Kebutuhan Kelompok) yang telah dengan pemerintah dalam pembuatan
disusun oleh masing-masing kartu debit dan tabungan simpedes.
kelompok tani. Penyuluh BPP BPP Kecamatan Banjarnegara lebih
melakukan pendataan secara berperan sebagai pihak yang
lapangan sehingga memperoleh luas membantu atau mendampingi
lahan, komoditas, jenis pupuk, serta terselarangganya kegiatan pembagian
data pribadi masing-masing petani kartu tani di karenakan petani
berdasarkan data RDKK yang telah memang lebih dekat penyuluh. Jika
disusun oleh kelompok tani petani yang bersangkutan tidak
sebelumnya. Keberadaan penyuluh di datang maka akan dilakukan
setiap wilayah binaan berperan pembagian jilid kedua atau termin
penting dalam proses pendataan kedua di kemudian hari.
karena setiap penyuluh akan
d. Penggunaan Kartu Tani
melakukan pertemuan yang telah
Kartu tani yang telah dibagikan
dijadwal sebelumnya dan akan
sebelumnya pada petani dapat
mendata per kelompok sebelum
dimanfaatkan dalam kegiatan
nantinya dimasukkan atau di entry
transaksi pembelian pupuk, selain itu
pada sistem oleh admin. Proses
juga berfungsi sebagai alat untuk
pendataan selain mendata nama
transaksi kebutuhan sehari-hari.
pemilik atau petani, juga mewajibkan
Pembelian pupuk bersubsidi dengan
anggota kelompok tani untuk
kartu tani dapat dilakukan pada kios-
mengumpulkan berkas persyaratan
kios yang telah ditunjuk secara resmi
seperti fotocopy ktp, kartu keluarga,
oleh pemerintah dengan
dan sppt.
menunjukkan kartu tani yang
c. Pendistribusian Kartu Tani
dimiliki kemudian penjual akan
Tahap pendistribusian atau
menggesek di mesin EDC, jika
pembagian kartu tani dilakukan di
terdapat kecocokan dalam data
desa/ kelurahan di Kecamatan
alokasi pupuk dengan mesin EDC
Banjarnegara. Pembagian kartu tani
maka terjadilah transaksi jual beli
dilakukan oleh Bank BRI sebagai
pupuk.
Berikut merupakan tabel yang kartu tani dan kios pupuk resmi
menunjukkan kios resmi di sebagai pihak yang menjual pupuk
Kecamatan Banjarnegara bersubsidi, sehingga kedua pihak
Tabel 3.2 tersebut melakukan kegiatan
KPL (Kios Pengecer Lengkap) transaksi jual beli. Sarana dan
Kecamatan Banjarnegara prasarana yang dibutuhkan oleh
No Nama Alamat Wilayah Kerja petani dan penjual kios adalah kartu
Kios Kios
tani, tabungan, mesin EDC (Electure
1. UD Kel. Semarang,
Kemuning Krandegan
Ampelsari Data Capture), dan pupuk. Sarana
2. UD Tani Kel. Semampir, dan prasarana menjadi faktor
Makmur SemampirWangon,
Karangtengah pendukung dalam menunjang
3. UD Tani Desa Cendana, program kartu tani. Di dalam hal ini
Sejahtera Cendana Sokayasa
4. UD Kel. Krandegan, pemerintah telah menyediakan
Langgeng Krandegan Argasoka, sarana dan prasarana yang baik bagi
Tani Tlagawera,
Kutabanjarnegara pihak-pihak yang melaksanakan
Berdasarkan tabel di atas program. Sarana dan prasarana
terdapat empat kios resmi yang tersebut diantaranya kartu tani itu
ditujukan untuk petani yang ingin sendiri, tabungan BRI, alat EDC dan
membeli pupuk. Proses penggunaan pupuk bersubsidi nyang tersedia di
kartu tani dilakukan dengan terlebih kios pengecer, dan pupuk. Untuk
dahulu mengisi saldo atau tabungan admin sebagai pihak yang melakukan
di bank, kemudian mendatangi kios pendataan dibutuhkan form rdkk
yang ada. Pemilik kios akan yang terdiri dari nama petani dan
mengecek kebutuhan pupuk yang luas lahan.
diterima oleh petani ketika 4. Sistem Pengawasan dan
menggesekkan kartu tani pada mesin Pengendalian yang bersifat
EDC. Mendidik
3. Tersedianya sarana dan Di dalam kaitannya dengan program
prasarana kartu tani, terdapat banyak
Pengguna dari kartu tani stakeholders yang mengawasi
adalah petani sebagai yang memiliki sehingga tidak hanya pihak
pemerintah saja namun pelaku yang Partipasi masyarakat dalam proses
bersinggungan langsung dengan pengawasan ditunjukkan oleh
pupuk bersubsidi. Pengawasan yang masukan atau laporan dari ketua
dilakukan oleh Balai Penyuluhan kelompok tani yang tersebar di
Pertanian Kecamatan Banjarnegara wilayah Kecamatan Banjarnegara.
adalah dengan mengadakan Faktor Penghambat Program
pertemuan kelompok tani secara Kartu Tani di Kecamatan
rutin pada masing-masing wilayah Banjarnegara Kabupaten
sesuai dengan jadwal yang telah Banjarnegara
ditentukan. Pengawasan secara 1. Kondisi lingkungan
berkala juga dilakukan dengan Di dalam hal ini, dapat
membuat suatu grup online yaitu disimpulkan bahwa kondisi
grup whats app tingkat kabupaten lingkungan mempengaruhi
agar dapat memberikan masukan berjalannya suatu program itu
maupun memberikan laporan sendiri. Program kartu tani dapat
permasalahan terkait dengan kartu menimbulkan gesekan antara
tani. Pihak Balai Penyuluhan masyarakat yang satu dengan yang
Pertanian juga mendatangi kios lainnya jika pembagian kartu tani
pengecer lengkap untuk menanyakan tidak merata ke semua petani yang
stok pupuk maupun keberlangsungan seharusnya menerima kartu tani.
program kartu tani. Proses
2. Sumber Daya
pengawasan kartu tani tidak dapat
Pentingnya suatu anggaran
diawasi secara berkala, hanya saja
mempengaruhi terwujudnya tujuan
dilakukan pemantauan melalui
program. Tidak adanya anggaran
pertemuan kelompok petani dengan
khusus untuk Kartu Tani. Anggaran
BPP sesuai dengan jadwal yang telah
dalam proses pelaksanaan program
ditentukan. Di dalam proses
merupakan kebutuhan yang penting.
pengawasan juga dibutuhkan
Selama proses penerapan kartu tani
partisipasi masyarakat untuk
tidak ada biaya atau anggaran khusus
membantu mencari alternatif jalan
yang diberikan oleh pemerintah
keluar jika terdapat masalah.
kepada BPP sebagai pihak yang masyarakat dengan usia tidak
sangat berkaitan dengan petani dan produktif yakni rentang usia diatas
kartu tani. Hal tersebut 50 tahun sehingga sulit untuk
mengakibatkan hambatan dalam mengubah dan mengikuti program
proses pencapaian tujuan kartu tani. yang menggunakan teknologi
Pihak BPP menyatakan bahwa hanya terutama penggunaan alat transaksi
diberikan uang perjalanan ketika yang memanfaatkan teknologi
melakukan pendataan dan pembuatan modern, kemudian rasa sungkan
RDKK. masyarakat untuk menabung di Bank
BRI sehingga kartu tani yang
3. Karakteristik dan
dimiliki tidak berfungsi, sehingga
Kemampuan Agen Pelaksana
para petani lebih memilih untuk
Para pelaksana program ini
menggunakan uang cash sebagai
harus memiliki kemampuan dan
metode pembayaran daripada kartu
kompetensi di bidang yang sesuai
tani. Kendala lainnya adalah pada
dengan program. Diketahui bahwa
saat transaksi jika petani tetap
pengumpulan syarat-syarat seperti
membawa kartu tani namun saldo
fotocopy ktp, kartu keluarga, dan
tabungannya masih nol maka akan
sppt tersebut mengalami
ada tambahan biaya.
keterlambatan pengumpulan
dikarenakan anggota kelompok tani
tidak segera mengumpulkan pada KESIMPULAN
waktu yang telah ditentukan. Umur
Berdasarkan penelitian yang telah
anggota kelompok tani atau tingkat
dilakukan oleh penulis, efektivitas
pendidikan anggota kelompok tani.
Program Kartu Tani di Kecamatan
Tinggi atau rendahnya tingkat
Banjarnegara Kabupaten
pendidikan yang dimiliki oleh
Banjarnegara belum memenuhi
anggota kelompok tani akan
harapan. Berikut merupakan
mempengaruhi mudahnya
efektivitas Program Kartu Tani di
memahami program yang akan
Kecamatan Banjarnegara yang dapat
dilaksanakan. Sebagian besar
anggota kelompok tani adalah
dilihat dari empat fenomenayaitu maka harus memiliki surat
sebagai berikut: keterangan lewat kepala kelurahan
Efektivitas Program Kartu Tani di atau kepala desa.
Kecamatan Banjarnegara 2. Pencapaian tujuan yang
Kabupaten Banjarnegara menyeluruh
1. Keberhasilan sasaran Pencapaian tujuan yang
Keberhasilan sasaran dalam program menyeluruh dalam program kartu
kartu tani telah memenuhi harapan. tani dapat dilihat dari pencapaian
Hal tersebut ditunjukkan dengan tujuan dan dampak. Tujuan dari
target utama program yakni petani program kartu tani adalah sebagai
yang memiliki luas lahan seluas dua sarana akses perbankan dalam
hektar maupun penggarap. Di dalam mendapatkan kemudahan pupuk
fenomena ini diukur melalui sasaran bersubsidi bagi petani. Dampak
pada petani yakni yang positif yang dirasakan oleh petani
menggunakan kartu tani, dimana adalah mereka dapat memanfaatkan
sasarannya adalah petani baik yang kartu tani untuk layanan perbankan,
menggarap maupun yang memiliki bagi pemerintah memudahkan dalam
lahan sepenuhnya. Terkait dengan mendapatkan data pertanian yang
keberhasilan sasaran dapat diketahui lebih akurat serta bagi penjual pupuk
bahwa terdapat syarat-syarat yang adalah memudahkan pelayanan
harus dipenuhi oleh petani jika ingin karena telah sesuai dengan kuota
memiliki kartu tani yakni harus yang ada. Dampak negatif yang
tergabung menjadi anggota dirasakan adalah kebiasaan petani
kelompok tani, kemudian yang sebelumnya berhutang untuk
mengumpulkan berkas-berkas mendapatkan pupuk di penjual pupuk
administrasi seperti fotocopy ktp, kini dengan adanya kartu tani
kartu keluarga, dan sppt atau surat kesulitan berhutang. Pencapaian
pajak tanah. Jika lahan tanah yang tujuan program kartu tani
ingin digunakan untuk kartu tani dipengaruhi oleh faktor pendukung
merupakan milik pemerintah dan penghambat.
misalnya perhutani maupun PLTA
3. Tersedianya Sarana dan maupun memberikan laporan
Prasarana permasalahan terkait dengan kartu
Tersedianya Sarana dan tani. Pihak Balai Penyuluhan
prasarana program kartu tani telah Pertanian juga mendatangi kios
disediakan dengan baik hal tersebut pengecer lengkap untuk menanyakan
dikarenakan petani telah menerima stok pupuk maupun keberlangsungan
kartu tani dan tabungan simpedes program kartu tani.
dari Bank BRI melalui proses
pendistribusian di Balai Desa atau Faktor Penghambat Program
Kantor Kelurahan masing-masing, Kartu Tani di Kecamatan
kemudian kios pengecer sebagai Banjarnegara Kabupaten
pihak yang menyediakan tempat Banjarnegara
transaksi juga telah dipilih oleh 1. Kondisi Lingkungan
pemerintah dengan tersedianya Kondisi lingkungan mempengaruhi
mesin EDC dan pupuk bersubsidi. berjalannya suatu program itu
4. Sistem Pengawasan dan sendiri. Program kartu tani dapat
Pengendalian yang Bersifat menimbulkan gesekan antara
Mendidik masyarakat yang satu dengan yang
Sistem pengawasan dan lainnya jika pembagian kartu tani
pengendalian yang bersifat mendidik tidak merata ke semua petani yang
yang telah dilakukan Balai seharusnya menerima kartu tani.
Penyuluhan Pertanian Kecamatan 2. Sumber Daya
Banjarnegara adalah dengan Sumber daya yakni anggaran
mengadakan pertemuan kelompok program kartu tani, dapat diketahui
tani secara rutin pada masing-masing bahwa tidak adanya anggaran khusus
wilayah sesuai dengan jadwal yang untuk Kartu Tani menjadi faktor
telah ditentukan. Pengawasan secara penghambat terwujudnya program
berkala juga dilakukan dengan kartu tani. Selama proses penerapan
membuat suatu grup online yaitu kartu tani tidak ada biaya atau
grup whats app tingkat kabupaten anggaran khusus yang diberikan oleh
agar dapat memberikan masukan pemerintah kepada BPP sebagai
pihak yang sangat berkaitan dengan SARAN
petani dan kartu tani.
Berdasarkan hasil penelitian dengan
3. Karakteristik dan
menggunakan empat fenomena serta
Kemampuan Agen Pelaksana
munculnya faktor penghambat dari
Karakteristik dan kemampuan agen
efektivitas program kartu tani. Saran
pelaksana Hal tersebut diakibatkan
yang dapat diberikan terkait dengan
oleh petani yang memilih tidak
efektivitas program kartu tani adalah
mengggunakan kartu tani dengan
Perlu dilakukannya pelatihan
alasan sungkan atau enggan untuk
mengenai cara penggunaan kartu tani
menabung di bank sehingga kartu
setiap pertemuan kelompok tani yang
tani yang dimiliki tidak berfungsi,
dilaksakan pada 35 hari sekali sesuai
kemudian banyak sekali anggota
dengan wilayah binaan penyuluh dari
kelompok tani yang sudah berumur.
Balai Penyuluhan Pertanian
Sebagian besar anggota kelompok
Kecamatan Banjarnegara, sehingga
tani adalah masyarakat dengan usia
pengguna kartu tani mengerti cara
tidak produktif yakni rentang usia
penggunaan kartu tani secara benar.
diatas 50 tahun sehingga sulit untuk
Hal tersebut dilakukan untuk
mengubah dan mengikuti program
memberikan pemahaman bagi
yang menggunakan teknologi
masyarakat agar mendapatkan
terutama penggunaan alat transaksi
manfaat penggunaan kartu tani bagi
yang memanfaatkan teknologi.
kebutuhan petani. Perlu
Keterlambatan pengumpulan
dilakukannya regenerasi terkait
persyaratan juga terjadi dikarenakan
dengan sumber daya dalam
anggota kelompok tani tidak segera
kelompok tani yang telah lanjut usia.
mengumpulkan pada waktu yang
Hal tersebut bertujuan untuk
telah ditentukan. Hal tersebut
memudahkan tercapainya tujuan
menghambat terlaksananya program.
program terutama ketika
memberikan pemahaman terkait
program kartu tani. Perlu adanya
anggaran khusus untuk
meningkatkan fasilitas program.
Pemerintah diharapkan dapat menyulitkan pelaksana program
membuat anggaran khusus untuk dalam memanfaatkan fasilitas.
program kartu tani agar tidak

DAFTAR PUSTAKA Pasolong, Harbani. 2013. Metode


Penelitian Administrasi
Buku: Publik. Bandung: Alfabeta
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Pasolong, Harbani. 2014. Teori
Administrasi Negara. Bandung: Administrasi Publik.
Pustaka Setia Bandung: Alfabeta
Handoko, T. Hani. 2009. P Siagian, Sondang. 2008.
Manajemen. Yogyakarta: BPFE- Manajemen Sumber Daya
Yogyakarta Manusia. Jakarta: Bumi
Ghony, M. Djunaidi, Almanshur, Aksara
Fauzan. 2016. Metode Steers, Richard M. 1985. Efektivitas
Penelitian Kualitatif. Organisasi. Jakarta: Erlangga
Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kementerian Pertanian. 2017. Kuantitatif Kualitatif Dan
Petunjuk Pelaksanaan R&D. Bandung: Alfabeta
Penyediaan dan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi TA 2018. Suwitri, Sri. 2009. Konsep Dasar
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebijakan Publik. Semarang:
Prasarana dan Sarana Badan Penerbit Universitas
Pertanian RI Diponegoro
Makmur. 2015. Efektivitas Kebijakan Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.
Kelembagaan Pengawasan. Manajemen Publik. Jakarta:
Bandung: Refika Aditama Grasindo
Moloeng. 2016. Metodologi Jurnal:
Penelitian Kualitatif.
Arib Hilmy Raihan, Dr. Muh. Jamal
Bandung: Pt Remaja
Amin, M.Si, Melati Dama,
Rosdakarya
S.Sos., M.Si.2017. Efektivitas
Mutiarin, Dyah, Arif, Zaenudin. Kebijakan Penerapan
2014. Manajemen Birokrasi Aplikasi Sistem Informasi
dan Kebijakan Penelusuran Desa dan Kelurahan (Si-
Konsep dan Teori. Daleh) Di Desa Rapak
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lambur Kecamatan
Tenggarong Kabupaten Kutai
Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Kertanegara.E-journal Ilmu
Administrasi Publik Edisi Pemerintahan Volume 5 (3 ):
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
1205-1218 ISSN 2477-2458 Reza Khodaee Mahmoodi,Sadegheh
Universitas Mulawarman Hosseinzadeh Nojedeh. 2016.
Investigating the
Fathoni, Muhammad Rosyidin. 2014.
Effectiveness of E-
Efektivitas Implementasi
Program Gerakan Nasional government Establishment in
Pelopor Keselamatan Berlalu Government Organizations.
Lintas di Daerah Istimewa ScienceDirect. Procedia -
Yogyakarta. Skripsi Ilmu Social and Behavioral
Administrasi Negara Sciences 230 Pages 136 –
Universitas Negeri 141 Azad University
Yogyakarta
Rizcah, Amelia .2015. Efektivitas
Marlina Nina, Nurasa Heru, Pelaksanaan Program
Pancasilawan Ramadhan. Penanganan Anak
2017. Efektivitas Program Jalanan.Tesis Ilmu
Pengembangan Destinasi Administrasi Universitas
Pariwisata DiKabupaten Hasanuddin Makassar
Ciamis (Studi Pada Objek
Sea-Hong Oha , Hee Young Limb ,
Wisata Situ Lengkong).Jurnal
Byoungsoo Kimc. 2016.
Administrasi Negara Vol 2
Strategy to Promote the
No 1 ISSN 2086-1338
Effectiveness of Technology
Universitas Padjadjaran
Transfer of National R&D
Noto, Mashari Joyo. 2017. Programs in Korea: Seen
Efektivitas Implementasi through the G7 Leading
Program Gerakan Technology Development
Membangun Ekonomi Rakyat Program. Volume 91, Pages
Lamongan Berbasis 221-229 Korea Institute of
Pedesaan (Gemerlap) Di Public Administration
Desa Soko, Kecamatan
Peraturan:
Glagah, Kabupaten
Lamongan (2012-2015). UU No 18 Tahun 2012 tentang
Kebijakan dan Manajemen Pangan
Publik Volume 5 Nomor 2
ISSN 2303-341X Universitas Peraturan Presiden No. 77 Tahun
Airlangga 2005 tentang Penetapan
Pupuk Bersubsidi Sebagai
Rafidah Ismail, Norfaridatul Barang Dalam Pengawasan
Akmaliah Othman. 2014. The sebagaimana telah diubah
Effectiveness Of Government- dengan Peraturan Presiden
Support Programmes Toward RI No. 15 Tahun 2011
Business Growth.
International.Journal Of Peraturan Menteri Pertanian No.
Social Science and 69/Permentan/SR.310/12/201
Management Vol 3 Issue 3 6 tentang Alokasi dan HET
ISSN 2091-2986 University Pupuk Bersubsidi untuk
Of Dhaka Bangladesh Sektor Pertanian TA 2017
Peraturan Menteri Perdagangan No. VIII/PRG/05/2015, Nomor
15/M- Dag/Per/4/2013 B.2002 KW-
tentang Pengadaan dan VII/PRG/05/2015, Tanggal 8
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Mei 2015, tentang Kartu Tani
Untuk Sektor Pertanian sebagai alat penebusan dan
pembayaran pupuk
Kesepakatan Bersama Gubernur bersubsidi bagi petani di
Jawa Tengah dan Direktur Provinsi Jawa Tengah
PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Nomor Keputusan Sekretaris Daerah
004/2015, Nomor B.122- Provinsi Jawa Tengah
DIR/KPM/03/2015, Tanggal Nomor : 521.1 / 014723,
4 Maret 2015, tentang Kartu Tanggal 21 September 2015,
Tani sebagai alat penebusan tentang Petunjuk Teknis
dan pembayaran pupuk Kartu Tani melalui Aplikasi
bersubsidi bagi petani di Sistem Informasi Manajemen
Provinsi Jawa Tengah Pangan Indonesia di Provinsi
Jawa Tengah
Perjanjian Kerjasama antara
Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Tengah dengan
Pimpinan Wilayah PT. Bank
Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Kantor
Wilayah Semarang dan
Kantor Wilayah Yogyakarta,
Nomor 049/2015, Nomor
B.137 KW-

Potrebbero piacerti anche