Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
This research purposed to evaluated the program of physical education learning that was viewed from the components
were (1) context (2) input (3) process and (4) the school output. The context component were consists of program
and purpose. The input component were consists of syllabus, lesson material, media or tool of learning, teacher,
student, infrastructure and the condition of learning environment. The component of process were consists of the
readiness of physical education learning, implementation and evaluation. Whereas, the product component was the
achievement or student’s value on the physical education learning in pondok pesantren Mu’alimin Muhammadiyah
Yogyakarta. This research was study of evaluation by using qualitative analysis and quantitative descriptive was
purposed to evaluate the physical education program. The population of study was all students of junior high school
(VII and VIII class) and senior high school (X and XI class) of pondok pesantren Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta
which amount 832 students. The sample of research were taken as much as 276 students, consists of 149 students
of junior high school and 127 students of senior high school. The data of research was gathered through interview,
observation, documentation and questioner, the result of this research founded that the management of physical
education learning program, if reviewed from the input form of the availability of the lesson material media, learning
media, teacher, infrastructure and the condition of environment, if was viewed from the process in good category. With
the average score was 2.60 (1-4 scale) according to student and 3.05 according to teacher was in good category. If
was seen from the achievement product or student’s value proved that the physical education was in good category.
Key Word: evaluation, context, input, process, product, learning, physical education.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembelajaran pendidikan jasmani yang ditinjau dari komponen-
komponen berikut: (1) konteks, (2) input, (3) proses, dan (4) output sekolah. Komponen konteks terdiri atas program
dan tujuan. Komponen iput terdiri atas silabus, materi pelajaran, media atau alat pembelajaran, guru, mahasiswa,
infrastruktur dan kondisi lingkungan belajar. Komponen proses terdiri atas kesiapan belajar pendidikan jasmani,
pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan, komponen produk adalah prestasi atau nilai siswa pada pembelajaran
pendidikan jasmani di Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
evaluasi dengan menggunakan analisis data kualitatif dan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengevaluasi
program pendidikan jasmani. Populasi penelitian adalah seluruh siswa sekolah SMP (kelas VII dan VIII) dan SMA
(kelas X dan XI) dari Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah yang berjumlah 832 siswa. Sampel penelitian
diambil sebanyak 276 siswa, terdiri atas 149 siswa dari SMP dan 127 siswa SMA. Data penelitian dikumpulkan
melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner, hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengelolaan program
pembelajaran pendidikan jasmani, jika ditinjau dari input ketersediaan media bahan pelajaran, media pembelajaran,
guru, infrastruktur dan kondisi lingkungan, jika dilihat dari proses dikategorikan dalam kategori baik. Dengan skor
rata-rata 2.60 (1-4 skala) menurut siswa dan 3.05 menurut guru masuk dalam kategori baik. Jika dilihat dari produk
prestasi atau nilai siswa terbukti bahwa pendidikan jasmani masuk dalam kategori baik.
Kata kunci: evaluasi, konteks, input, proses, produk, pembelajaran, pendidikan jasmani.
kehidupan bangsa. Namun, di satu sisi kebanyakan lokasi yang saling berdekatan satu dengan yang
para pengasuh pondok pesantren seringkali lainnya dengan 19 gedung permanen berupa gedung
melupakan pentingnya pendidikan jasmani dan pendidikan dan gedung-gedung penunjang lainnya.
olahraga. Adapun mengenai batas-batas wilayah Madrasah
Salah satu Madrasah di Yogyakarta yang saat tersebut adalah: Sebelah Utara dan Timur berbatasan
ini sedang melaksanakan kurikulum yang telah dengan kampung Ketanggungan, sedangkan
dirancangnya seiring dengan adanya kebijakan di sebelah Selatan berbatasa dengan kampung
pemerintah tentang otonomi daerah dan desentralisasi Sindurejan, dan di sebelah Barat berbatasan dengan
adalah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah kampung Patangpuluhan. Madrasah ini mempunyai
Yogyakarta. Pada saat ini Madrasah Mu’allimin lokasi yang strategis karena terletak di kota dan dapat
Muhammadiyah Yogyakarta sedang melaksanakan dijangkau dengan mudah, yaitu dengan bus kota jalur
Kurikulum Terpadu, yaitu dengan penggabungan 9, jalur 17 dan jalur Jogja-Tempel kemudian turun di
penggunaan Kurikulum Kemendiknas, Kurikulum depan Mu’allimin ataupun dengan kendaraan pribadi.
Kemenag, dan Kurikulum Pesantren dalam kegiatan Visi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah
belajar mengajarnya dalam rangka mencapai tujuan Yogyakarta adalah sebagai institusi pendidikan
pendidikannya. Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Muhammadiyah tingkat menengah yang unggul
Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan dan mampu menghasilkan kader ulama, pemimpin,
yang berada di bawah naungan Pimpinan Pusat dan pendidik sebagai pembawa misi gerakan
Muhammadiyah, berbasis pondok pesantren dan Muhammadiyah. Adapun misi Madrasah Mu’allimin
berasrama. Seluruh siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dijabarkan sebagai
Muhammadiyah Yogyakarta, tidak tinggal bersama berikut:
orang tuanya masing-masing, tetapi tinggal bersama 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan
teman-teman di asrama serta dibimbing oleh pamong pendidikan Islam guna membangun kompetensi
asrama dan wali siswa atau musyrif yang telah dan keunggulan siswa di bidang ilmu-ilmu dasar
ditunjuk oleh Madrasah. Siswa Madrasah Mu’allimin keislaman, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
Muhammadiyah Yogyakarta merupakan kader budaya.
persyarikatan Muhammadiyah, sebagian merupakan 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan
utusan dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah pendidikan bahasa Arab dan bahasa Inggris
serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah tertentu sebagai alat komunikasi untuk mendalami agama
dari penjuru Indonesia. Dengan penggabungan dan ilmu pengetahuan.
penggunaan Kurikulum Kemendiknas, Kurikulum 3. Menyelenggarakan dan mengembangkan
Kemenag, dan Kurikulum Pesantren tersebut, pendidikan kepemimpinan guna membangun
diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikannya, kompetensi dan keunggulan siswa di bidang
yaitu terselenggaranya pendidikan madrasah yang akhlak dan keperibadian.
unggul dalam membentuk kader ulama, pemimpin 4. Menyelenggarakan dan mengembangkan
dan pendidik yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan keguruan guna membangun
Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyarakat Islam kompetensi dan keunggulan siswa di bidang
yang sebenar-benarnya. Output yang dihasilkan pendidikan.
memiliki ketiga aspek atau domain tujuan pendidikan: 5. Menyelenggarakan dan mengembangkan
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. pendidikan keterampila guna guna membangun
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kompetensi dan keunggulan siswa dibidang
terletak di jalan Letjend S. Parman Nomor 68 wirausaha.
Yogyakarta, tepatnya di tengah-tengah antara 6. Menyelenggarakan dan mengembangkan
Kampung Sindurejan, Kampung Patangpuluhan pndidikan kader muhammadiyah guna membangun
dan Kampung Ketanggungan. Madrasah tersebut kompetensi dan keunggulan siswa di bidang
menempati areal tanah seluas + 2,5 ha di sepuluh organisasi dan perjuangan Muhammadiyah.
dalam membentuk generasi atau kader yang unggul lain; angket, pedoman wawancara dan beberapa
seperti yang terkandung dalam visi tersebut, terlihat perlengkapan wawancara serta dokumentasi. Untuk
ketimpangan ketika tidak ada upaya optimal dalam penyusunan angket dalam rangka evaluasi program
mendukung program pendidikan Jasmani yang ada pendidikan jasmani di Pondok Pesantren Mu’allimin
di Pondok Pesantren Muallimin tersebut. Hal ini Muhammadiyah sendiri, peneliti menggunakan
terindikasi dari rendahnya minat para siswa ketika model CIPP (Contexs, Input, Process, Produk) dari
mengikuti pendidikan Jasmani. Selain munculnya Stufflebeam.
asumsi miring atau stigma negatif yang menganggap
bahwa pendidikan Jasmani tidak penting dalam .HASIL PENELITIAN
menentukan masa depan pembelajar yang lebih Subjek pada penelitian ini, terdiri dari dua
baik. Terlebih di lingkungan pondok pesantren seperti kelompok siswa, yaitu: kelompok siswa SMP dan
Pondok Mu’allimin Muhammadiyyah Yogyakarta. kelompok siswa SMA. Siswa SMP dengan jumlah
Permasalahan inilah yang selanjutnya memotivasi responden 149 siswa, yang terdiri dari 81 siswa
peneliti untuk melakukan penelitian evaluatif kelas VII dan 68 siswa kelas VIII; sedangkan
untuk bisa memberikan kontribusi positif terhadap responden pada siswa SMA dengan jumlah 127
keberlangsungan pendidikan Jasmani di Pondok siswa, yang terdiri dari 72 siswa kelas X dan 55
Mu’allimin Muhammadiyyah Yogyakarta. siswa kelas XI. Kelas IX SMP dan kelas XII SMA
tidak termasuk dalam populasi penelitian, karena
METODE PENELITIAN tidak diperkenankan untuk diteliti, dengan alasan
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi. menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi Data pada penelitian ini dambil dengan instrumen
yang akurat dan melakukan pengukuran dengan berupa angket, dan dilakukan pensekoran, sehingga
cermat terhadap hal-hal tertentu yang ada dalam data yang diperoleh merupakan data kuantitatif,
pembelajaran Pendidikan Jasmani di Pondok demikian juga analisis datanya digunakan deskriptif
Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta. kuantitatif dengan persentase (%). Skala pengukuran
Penelitian ini berlangsung selama lima bulan dimulai pada penelitian ini digunakan skala likert, dengan
bulan November 2013 sampai dengan Maret 2014. rentangan skor antara 1 sampai dengan 4; sehingga
Waktu penelitian ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu diperoleh mean ideal = 2,5 dan SD ideal 0,5. Dari
tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan mean dan SD ideal tersebut dapat ditentukan kriteria
tahap pengecekan data. Adapun tempat penelitian penilaian evaluasi pada penelitian ini, dan disajikan
ini di Pondok Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah pada tabel berikut ini.
Daerah Istimewa Yogyakarta. Tabel 1. Kriteria Penafsiran Kecenderungan
Subjek penelitian ini adalah guru/ustadz sebagai Efektifitas pada Evaluasi Program Pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Pondok Pesantren
pemberi materi pendidikan jasmani dan satu orang
Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta.
pembina pondok pesantren atau kepala sekolah.
Demikian juga ada beberapa data yang diambil
secara purposive untuk mendapatkan data yang
diperlukan yaitu siswa sebagai penerima materi
pendidikan jasmani. Sedangkan objek penelitian
ini adalah evaluasi program pendidikan jasmai di
Pondok Pesantren Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengingat bahwa penelitian ini merupakan penelitian
Program pada pembelajaran Pendidikan Jasmani
evaluatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan
di Pondok Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah
data dalam penelitian ini adalah, observasi
Yogyakarta pada penelitian ini diukur dengan
(pengamatan), wawancara, angket dan dokumentasi.
instrumen yang berjumlah 58 item yang valid
Instrumen penelitian yang dipergunakan antara
pada ujicoba instrumen penelitian (uji validitas Tabel 2. Distribusi Hasil Evaluasi Pembelajaran
dan reliabilitas), dengan skor 1 sampai dengan Pendidikan Jasmani di Pondok Pesantren
Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta
4. Pensekoran akhir pada penelitian ini adalah
jumlah skor dibagi dengan jumlah pertanyaan,
sehingga semua aspek/indikator mempunyai rentang
yang sama, yaitu 1 sampai dengan 4. Skor akhir
merupakan rata-rata skor pada empat aspek (context,
input, process, dan product), hal ini ditempuh untuk
memudahkan dalam menginterpretasikan hasil
penelitian.
Berdasarkan analisis data dengan bantuan
software komputer diperoleh rerata (mean) sebesar
2,73; median 2,79; modus 3,05 dan standart deviasi Hasil perhitungan rerata tiap-tiap komponen
sebesar 0,387; skor terendah 1,77 dan skor tertinggi dari evaluasi pembelajaran Pendidikan Jasmani
3,69. Rerata skor tersebut berada pada interval di Pondok Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah
kelas 2,50 s.d. 3,25 kategori cukup baik. Dengan Yogyakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Pondok Pesantren Mu’alimin Tabel 3. Hasil Perhitungan Rerata pada Tiap-tiap
Muhammadiyah Yogyakarta berada pada kategori Aspek Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Pondok
cukup baik. Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta
Hasil analisis pada kelompok siswa SMP,
diperoleh rerata sebesar 2,71; median 2,78; mode
2,80; dan standart deviasi sebesar 0,397; serta
skor terendah 1,77 dan tertinggi 3,69. Rerata
tersebut berada pada interval kelas 2,51 s/d 3,25
kategori cukup baik; dengan demikian pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Pondok Pesantren Mu’alimin
Muhammadiyah Yogyakarta menurut pendapat siswa
SMP berada pada kategori cukup baik. Adapun
hasil analisis pada kelompok siswa SMA, diperoleh
rerata sebesar 2,75; median 2,79; mode 2,39; dan
standart deviasi sebesar 0,376; serta skor terendah
1,77 dan tertinggi 3,54. Rerata tersebut berada pada Secara visual pencapaian skor rerata pada setiap
interval kelas 2,51 s/d 3,25 kategori cukup baik; komponen evaluasi pelaksanaan pembelajaran
dengan demikian pembelajaran Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani di Pondok Pesantren Mu’alimin
di Pondok Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah Muhammadiyah Yogyakarta disajikan pada histogram
Yogyakarta menurut pendapat siswa SMA berada berikut ini.
pada kategori cukup baik.
Evaluasi pembelajaran Pendidikan Jasmani
di Pondok Pesantren Mu’alimin Muhammadiyah
Yogyakarta, berdasarkan pengkategoriannya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.