Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
20
JLPD, Vol. 1, No. 1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
23
Dari hasil penelitian, pelaksanaan ke jurnal, (4) mencatat kekuatan dan
penilaian sikap siswa dilakukan saat kelemahan peserta didik dalam buku
pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang catatan harian secara cermat dan objektif,
dilakukan guru-guru saat melaksanakan (5) guru mengkaji hasil penilaian dengan
penilaian sikap siswa dengan jurnal data dan catatan-catatan peserta
menggunakan jurnal, antara lain: didik secara cermat dan objektif, (6)
menyiapkan instrumen penilaian, menyampaikan umpan balik kepada
menyampaikan butir-butir sikap yang akan peserta didik berdasarkan hasil kajian
dinilai dan mengisi instrumen penilaian. terhadap penilaian dengan menggunakan
Instrumen yang digunakan guru saat jurnal, (7) membuat kesimpulan terhadap
melakukan penilaian adalah catatan hasil penilaian dengan menggunakan
pendidik (jurnal). Guru mengisi jurnal jurnal berkaitan dengan pencapaian
penilaian sikap dengan mencatat sikap kompetensi sikap spiritual dan sosial dari
positif atau negatif yang ditunjukkan siswa peserta didik, dan (8) melakukan tindak
saat pembelajaran berlangsung. Setelah lanjut dengan mengacu pada hasil
mengisi jurnal, guru mengkaji hasil penilaian melalui wawancara.
penilaian dengan jurnal data siswa secara Dari penjelasan di atas, dapat
cermat dan objektif dan menyampaikan disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian
umpan balik kepada siswa. sikap siswa di SDI Mbongos belum
Selanjutnya, guru membuat berjalan dengan baik karena belum
kesimpulan terhadap hasil penilaian sepenuhnya sesuai dengan tuntutan
berkaitan dengan pencapaian kompetensi kurikulum 2013, di mana dalam kurikulum
sikap spiritual dan sosial dari siswa. 2013 penilaian sikap dapat dilakukan
Kesimpulan tersebut dijadikan sebagai dengan beberapa teknik seperti observasi,
bukti pencapaian sikap siswa selama satu penilaian diri, penilaian antarteman dan
semester. Kesimpulan tersebut jurnal. Di SDI Mbongos, guru-guru masih
disampaikan saat rapat dewan guru dan monoton menggunakan satu teknik
dijadikan sebagai bukti fisik bagi orang penilaian. Guru-guru hanya menggunakan
tua. Saat rapat dewan guru, hasil penilaian jurnal dalam menilai sikap siswa,
sikap siswa dipaparkan untuk mengetahui sedangkan teknik lainnya tidak digunakan.
perkembangan sikap siswa. Sedangkan Guru-guru merasa bahwa teknik penilaian
hasil penilaian sikap siswa yang dijadikan sikap selain jurnal sangat tidak objektif,
bukti fisik bagi orang tua agar orang tua tetapi sebenarnya teknik-teknik tersebut
siswa mengetahui perkembangan sikap membuat penilaian sikap siswa lebih
anaknya di sekolah. objektif. Hal tersebut karena keempat
Berdasarkan hasil penelitian, guru teknik penilaian sikap saling berkaitan satu
kelas (I, II, IV dan V) dan guru agama di sama lain atau dengan kata lain saling
SDI Mbongos sudah melaksanakan melengkapi. Hasil penilaian sikap yang
penilaian sikap menggunakan jurnal menggunakan teknik observasi dapat
dengan baik. Langkah-langkah yang dihubungkan dengan hasil penilaian sikap
ditempuh guru-guru secara umum sudah menggunakan teknik penilaian diri,
sesuai dengan langkah-langkah penilaian antarteman maupun jurnal. Guru dapat
sikap menggunakan jurnal. Kunandar menyimpulkan perkembangan sikap siswa
(2014: 156) menyebutkan ada delapan dengan menganalisis sikap siswa yang
langkah yang perlu dilakukan dalam dinilai menggunakan teknik yang
penilaian sikap siswa menggunakan jurnal. bervariasi, sehingga kesimpulan yang
Langkah-langkah tersebut antara lain: (1) didapatkan lebih objektif dan dapat
menentukan aspek kemampuan yang dipercaya.
digunakan, (2) menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, (3) Hambatan Penilaian Sikap Siswa
merumuskan format penilaian, data berupa Dari hasil penelitian, peneliti
aspek positif/ negatif yang mau dimasukan menemukan bahwa guru-guru SDI
24
JLPD, Vol. 1, No. 1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
Mbongos memiliki beberapa hambatan penilaian sikap menyita waktu dan
(kesulitan) dalam menerapkan penilaian memberi beban kerja yang merepotkan
sikap siswa. Hambatan tersebut antara bagi tugas mereka.
lain: Pertama, guru-guru belum memahami
secara baik karakteristik penilaian dalam Upaya Mengatasi Hambatan Penilaian
kurikulum 2013 khususnya penilaian Sikap Siswa
sikap. Hal ini dibuktikan dengan Ada beberapa upaya yang
penggunaan teknik penilaian sikap siswa ditempuh guru-guru dalam mengatasi
yang masih monoton yaitu hanya kendala penilaian sikap antara lain:
menggunakan jurnal. Pertama, mengajukan permohonan kepada
Kedua, guru-guru tidak ingin pihak dinas pendidikan setempat agar
merepotkan diri untuk menyusun dan mengadakan pelatihan khusus tentang
mengembangan instrumen penilaian sikap penilaian sikap dalam kurikulum 2013.
siswa. Guru-guru beralasan bahwa aka Hal ini bertujuan agar guru-guru dapat
nada banyak waktu dan tenaga yang tersita memahami karakteristik penilaian dalam
untuk membuat dan mengembangkan kurikulum 2013 khususnya penilaian
instrument-instrumen yang lainnya. sikap, sehingga dari kegiatan tersebut
Contohnya, jika guru menggunakan teknik guru-guru mampu melaksanakan penilaian
observasi maka guru harus membuat sikap dengan maksimal sesuai dengan
lembar observasi yang terdiri dari tuntutan standar penilaian yang berlaku.
observasi sikap spiritual dan sosial untuk Kedua, mencari sumber-sumber
masing-masing siswa. Demikianpun terpercaya untuk membantu guru-guru
berlaku juga jika guru menggunakan dalam mengembangkan instrumen
teknik penilaian diri atau antarteman. Oleh penilaian sikap. Sumber-sumber
karena itu, guru lebih memilih jurnal untuk terpercaya tersebut dapat berupa dokumen-
menilai sikap siswa. Penggunaan jurnal dokumen tentang penilaian sikap ataupun
tidak merepotkan guru karena guru hanya orang yang menguasi penilaian sikap
menulis kejadian positif/ negatif yang dengan baik (instruktur). Dari sumber-
ditunjukkan siswa saat pembelajaran sumber tersebut guru dapat mempelajari
berlangsung. cara mengembangan instrumen penilaian
Ketiga, guru merasa kekurangan sikap dengan baik yang sesuai dengan
waktu. Kekurangan waktu yang dirasakan situasi dan kondisi siswa.
guru adalah dalam mengalokasi waktu Ketiga, melakukan penilaian sikap
pembelajaran dan melaksanakan penilaian setelah pembelajaran berlangsung dan
sikap siswa. Guru kesulitan jika harus menggunakan teknik yang bervariasi.
mengobservasi siswa dalam jumlah yang Tujuan melakukan penilaian sikap setelah
banyak sehingga waktu untuk mengajar pembelajaran adalah agar guru tidak
semakin berkurang. Guru memilih lebih terganggu saat sedang mengajar,
fokus mengajar dibandingkan menilai sedangkan penggunaan teknik yang
sikap siswa saat pembelajaran bervariasi bertujuan untuk mengetahui
berlangsung. perkembangan sikap siswa secara objektif.
Berdasarkan penjelasan di atas, Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa kendala utama dapat disimpulkan bahwa upaya yang
yang dialami guru-guru di SDI Mbongos dilakukan guru-guru dalam mengatasi
berkaitan dengan penilaian sikap siswa hambatan-hambatan yang berkaitan
adalah belum memiliki pemahaman yang dengan penilaian sikap siswa adalah
mendalam dan menyeluruh tentang sebagai berikut: Pertama, mengadakan
karakteristik penilaian sikap dan pelatihan khusus tentang penilaian sikap
praktiknya dalam kurikulum 2013. Hal ini dalam kurikulum 2013; Kedua, mencari
menjadi jelas ketika guru-guru beralasan sumber-sumber terpercaya untuk
bahwa pengembangan instrument membantu guru-guru dalam mengem-
25
bangkan instrumen penilaian sikap; dan setempat agar mengadakan pelatihan
Ketiga, melakukan penilaian sikap setelah khusus tentang penilaian sikap dalam
pembelajaran berlangsung dan meng- kurikulum 2013. Kedua, mereka harus
gunakan teknik yang bervariasi. mencari sumber-sumber terpercaya
untuk membantu guru-guru dalam
mengembangkan instrumen penilaian
PENUTUP sikap. Ketiga, mereka harus melakukan
penilaian sikap setelah pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian berlangsung dan menggunakan teknik
tentang penilaian sikap siswa dalam yang bervariasi.
kurikulum 2013 di SDI Mbongos, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
DAFTAR RUJUKAN
1. Pelaksanaan penilaian sikap siswa di
SDI Mbongos belum berjalan dengan Ali, M. 2014. Metodologi dan Aplikasi
maksimal karena belum pelaksanaan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
penilaian sikap sepenuhnya sesuai Aksara.
dengan tuntutan kurikulum 2013. Di Dirjen Dikdasmen. Panduan Penilaian
SDI Mbongos, guru-guru masih untuk Sekolah Dasar. Jakarta:
monoton dalam menggunakan satu Kemendiknas, 2016
teknik penilaian, padahal dalam Kunandar. 2014. Penilaian Autentik
kurikulum 2013 penilaian sikap dapat (Penilaian Hasil Belajar Peserta
dilakukan dengan beberapa teknik Didik Berdasarkan Kurikulum 2013.
seperti observasi, penilaian diri, Depok : Rajawali Pers.
penilaian antarteman dan jurnal. Guru- Majid, Abdul. 2015. Penilaian Autentik
guru hanya menggunakan jurnal dalam Proses dan Hasil Belajar. Bandung:
menilai sikap siswa, sedangkan teknik Remaja Rosdakarya.
lainnya tidak digunakan. Alasan guru- Maleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian
guru memilih jurnal dalam menilai Kualitatif. Bandung: Remaja
sikap siswa karena mudah digunakan Rosdakarya.
dan tidak menyita waktu. Di sisi lain, Peraturan menteri pendidikan dan
alasan guru-guru tidak menggunakan kebudayaan Republik indonesia
teknik observasi, penilaian diri dan Nomor 66 tahun 2013 Tentang
penilaian antarteman karena tidak Standar penilaian pendidikan
objektif dan tidak sesuai dengan situasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
dan kondisi siswa yang berada di SDI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Mbongos. perubahan atas peraturan pemerintah
2. Hambatan guru dalam pelaksanaan nomor 19 tahun 2005 tentang
penilaian sikap siswa adalah sebagai Standar Nasional Pendidikan.
berikut: Pertama, guru-guru belum Pramono, S. 2014. Panduan Evaluasi
memahami karakteristik penilaian sikap Kegiatan Belajar Mengajar.
dalam kurikulum 2013; Kedua, guru- Yogyakarta: Diva Press.
guru tidak ingin merepotkan diri untuk antrock, John W. Educational Psychology,
mengembangkan instrumen penilaian terjemahan Tri Wibowo B. S.
sikap; dan ketiga, guru-guru merasa Jakarta: Kencana, 2008.
kekurangan waktu. Slavin, Robert E. Educational Psychology:
3. Upaya guru dalam mengatasi hambatan Theory and Practice, terjemahan
pelaksanaan penilaian sikap siswa Marianto Samosir. Jakarta: PT
dalam kurikulum 2013 di SDI Mbongos Indeks, 2008.
adalah sebagai berikut. Pertama, Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
mereka harus mengajukan permohonan Kuantitatif. Kualitatif dan R&D.
kepada pihak dinas pendidikan Bandung: Alfabeta.
26
JLPD, Vol. 1, No. 1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Widoyoko, S.E.P. 2014. Penilaian Hasil
tentang sistem pendidikan nasional. Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
27