Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstrak
This research is aiming to know the analyze of Prima Tani model communication effectiveness as a agricultural
technology disseminations in Citarik Village, Karawang Region, West Java Province. The analyze was formed to
find out personal characteristics, community of farmer institutions, accessibility, essential and support factors in
agricultural development, Prima Tani communication media, Prima Tani communication effectiveness in
agricultural business (planting rice) development model. This research was designed as a correlated descriptive
survey, and using cluster random sampling method for 80 farmer respondents. The analyze of correlations were
done by rank Spearman and chi-square. The results of research are: age, formal education, non-formal education,
farming experience, average income, agricultural business status, land usage, interpersonal communication
farming orientations, and farmer status that personal characteristics as an internal factors have a highly significant
correlation with spread out technology and Prima Tani clinic in usefull of communication media. Spread out
technology and Prima Tani clinic in usefull of communication media have a significant correlation with external
factors. The usefull of communication media have a highly significant correlation with Prima Tani communication
effectiveness in agricultural business development model, except affective. Internal factors have a significant
correlation to Prima Tani communication effectiveness in agricultural business development model, except affective.
External factors have a significant correlation to Prima Tani communication effectiveness in agricultural business
model
Keywords: Prima Tani, personal characteristics, usefull communication media, communication effectiveness
67
A. Saleh dan F.N Suwanda
68
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
kelompok tani, UPTD Pertanian 4.5 Analisis Data
Kabupaten Karawang, BPTP Didasarkan pada tujuan penelitian,
Jawa Barat dan BB Padi dan model teoritis yang dikembangkan dan
BBSDL Departemen Pertanian. hipotesis yang diajukan, maka untuk
Data primer diperoleh melalui keperluan analisis deskripsi
wawancara dengan petani yang dipergunakan data kategori. Pada
dipandu dengan kuesioner yang penelitian ini dilakukan beberapa
teruji. analisis statistik deskriptif, di antaranya
perhitungan presentasi, rataan, rataan
4.3 Definisi Operasional
skor, crosstab (tabulasi silang). Untuk
Definisi operasional melihat hubungan antar peubah,
merupakan spesifikasi kegiatan dilakukan analisis chi-square untuk
penelitian dalam mengukur suatu korelasi data nominal, sedangkan data
peubah atau memanipulasinya ordinal analisis hubungannya
(Kerlinger, 2006). Menurut menggunakan rank
Kerlinger, definisi operasional Spearman (Riduwan, 2004).
meletakan arti dalam suatu
kontruk atau peubah dengan cara 5. Hasil dan Pembahasan
menetapkan kegiatan atau 5.1 Faktor Internal
tindakan yang perlu untuk
Dalam penelitian ini ada 11
mengukur konstruk atau peubah
indikator faktor internal
itu.
masyarakat yang dijadikan salah
satu fokus pengkajian, yaitu:
4.4 Validitas dan Reliabilitas
umur, pendidikan formal,
Instrumentasi
pendidikan non-formal,
Agar kuesioner memiliki uji pengalaman bertani, pendapatan
validitas tinggi (Singarimbun dan rata-rata, pola usahatani, status
Effendy, 2006): (1) usahatani, luas lahan, orientasi
mendefinisikan secara bertani, status sosial dan motivasi
operasional, (2) uji coba skala berusahatani. Umur responden
pengukur, (3) mempersiapkan petani di Desa Citarik, umumnya
tabel tabulasi jawaban dan (4) berumur 48-51 tahun (36,25%).
menghitung korelasi Pendidikan formal sebagian
menggunakan rumus teknik besar berpendidikan Tamat
korelasi product moment Sekolah Dasar (61,25%) dan
Pearson. Hasil uji validitas pendidikan non-formal selama
diperoleh nilai P-value sebesar 0,00 tiga tahun terakhir dengan
< level of significant (α) frekuensi keikutsertaaan satu
1%. Untuk mencapai reliabilitas sampai dengan tiga kali kegiatan
alat ukur yang maksimal (42,5%). Pengalaman bertani
dilakukan penyempurnaan sebagian besar 2950 tahun
instrumen melalui pengujian (42,5%). Pendapatan petani
terhadap 20 responden dengan responden perbulan sebagian
menggunakan rumus split-half besar berpendapatan Rp.751.000-
reliability test (Riduwan, 2004). Rp.1.305.000, dan diperoleh rata-
Dengan nilai rtabel (α = 5% dan db rata pendapatan Rp.1.348.000
= 19) adalah 0,456.
69
A. Saleh dan F.N Suwanda
70
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Pemanfaatan media media komunikasi Prima Tani
komunikasi Prima Tani adalah pada gelar teknologi dengan skor
aktivitas petani menggunakan rataan tertinggi sebesar (3,48) ,
dan mengikuti kegiatan promosi, pada penyuluhan sebesar (3,24)
sosialisasi dan informasi melalui dan pada klinik Prima Tani
gelar teknologi, penyuluhan dan sebesar (3,46) lihat pada Tabel 1.
klinik Prima Tani. Pemanfaatan
tinggi; 4,21-5 = sangat tinggi 5.5 Hubungan Faktor Internal dengan
Pemanfaatan Media Komunikasi
5.4 Efektivitas Komunikasi Model Prima
Prima Tani Usahatani Padi Tani
Komunikasi dikatakan efektif Hubungan antara
apabila pesan atau informasi yang karakteristik personal
disampaikan oleh komunikator responden dengan pemanfaatan
dimengerti, diterima dan dimanfaatkan media komunikasi Prima Tani
Skor rataan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani
No. Pemanfaatan Media Komunikasi Prima Tani Rataan Skor*)
1. Gelar Teknologi 3,48
2. Penyuluhan 3,24
3. Klinik Prima Tani 3,46
Total Rataan Skor 3,38
Keterangan: *) Kisaran 1-1,80 = sangat rendah; 1,81-2,60 = rendah; 2,61-3,40 = sedang; 3,41-4,20 =
oleh komunikan, sebaliknya ditunjukkan dengan 11 indikator
komunikator mengerti dan menerima yang menunjukkan adanya
yang disampaikan oleh komunikasi hubungan yang sangat kuat,
dalam bentuk umpan balik. Hasil terkecuali indikator pola
usahatani dengan pemanfaatan
penelitian menunjukkan rataan skor media komunikasi dan
untuk kognitif (pengetahuan) sebesar antara motivasi berusahatani
3,07, untuk afektif (sikap) sebesar 3,50 dengan pemanfaatan
dan untuk konatif (tindakan) sebesar media komunikasi gelar
3,27 lihat Tabel 2. Maka dapat teknologi dan klinik Prima Tani
disimpulkan bahwa diseminasi tidak terdapat hubungan nyata
dikatakan efektif, jika penerima paham, (p>0,05). Berdasarkan pada
Tabel 3 korelasi antara faktor
mengerti, mendukung, menerima internal petani dengan
Prima Tani, menyukai, antusias, sudah pemanfaatan media komunikasi
menerapkan dan puas karena sesuai Prima Tani lebih banyak yang
dengan apa yang dikehendaki oleh diterima dibandingkan dengan
sumber. yang ditolak. Dengan demikian
Tabel 2
Skor rataan efektivitas komunikasi model Prima Tani usahatani padi
No. Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Rataan Skor*)
1. Kognitif 3,07
2. Afektif 3,50
3. Konatif 3,27
Keterangan: *) Kisaran 1-1,80 = sangat rendah; 1,81-2,6 = rendah; 2,61-3,4 = sedang;
3,41-4,2 = tinggi; 4,21-5 = sangat tinggi
71
A. Saleh dan F.N Suwanda
Tabel 4
Hubungan faktor eksternal dengan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani
Pemanfaatan Media Komunikasi Prima s)
No. Faktor Eksternal Gelar Teknologi Tani(r Klinik Prima
Penyuluhan Tani
1. Keragaan Kelembagaan Tani
Tujuan Kelompok 0,311** 0,470** 0,407**
Fungsi Kelompok 0,363** 0,536** 0,345**
72
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Manfaat Rencana Kerja 0,477** 0,671** 0,523**
2. Aksessibilitas
Media Massa 0,580** 0,627** 0,555**
Penyuluhan 0,448** 0,471** 0,470**
73
A. Saleh dan F.N Suwanda
74
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Tani (cognitive) dan awareness tentang Prima Tani dengan efektivitas komuni-
inovasi Prima Tani yang disampaikan kasi petani padi, yang
melalui ketiga media tersebut, serta menyebutkan ada hubungan
menggiring petani untuk menerapkan dengan ranah kognitif dan
inovasi Prima Tani tersebut. Melihat konatif sebagian besar hipotesis
paparan korelasi hubungan lima (H5), diterima.
pemanfaatan media korelasi
5.8 Hubungan Faktor Internal dengan usahatani, status lahan, luas lahan
Kognitif Afektif Konatif
75
A. Saleh dan F.N Suwanda
76
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Tabel 6
Hubungan faktor internal dengan efektivitas komunikasi model Prima Tani usahatani
padi
77
A. Saleh dan F.N Suwanda
2. Aksessibilitas
Media Massa 0,550** -0,134 0,447**
Penyuluhan 0,350** 0,099 0,360**
78
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
berumur produktif, tamat SD, komunikasi dan terdapat
sedikitnya pernah mendapatkan hubungan nyata antara faktor
pelatihan pertanian perta- internal pada luas lahan garapan,
hun, cukup pengalaman berusaha- orientasi usahatani dan status
3. tani, dengan rata-rata pendapatan petani dengan gelar teknologi
di atas income/kapita pemanfaatan media komunikasi.
Kabupaten Karawang, pola hubungan faktor internal terdapat
usahatani monokul-
hubungan sangat nyata antara
tur, status lahan usahatani tingkat pendidikan formal,
umumnya tingkat pendidikan non-formal,
4. sebagai pemilik, luas lahan sawah pengalaman bertani, pendapatan,
rata-rata di atas satu ha, sebagian luas lahan garapan dan orientasi
besar petani anggota aktif dalam usahatani dengan penyuluhan
kelompok, cukup memiliki pemanfaatan media komunikasi
motivasi mengembangkan Prima Tani dan terdapat
usahatani. Keragaan hubungan nyata antara umur,
kelembagaan tani pada iklim status lahan, status petani,
komunikasi dan perilaku motivasi instrinsik dan motivasi
kepemimpinan tergolong tinggi, ekstrinsik dengan dengan
sedangkan pada tujuan penyuluhan pemanfaatan media
kelompok, fungsi kelompok, komunikasi Prima Tani. Terdapat
fasilitas kelompok, manfaat hubungan sangat nyata antara
rencana kerja tergolong sedang. umur, tingkat pendidikan formal,
Aksessibilitas pada kontak tingkat pendidikan non-formal,
dengan peneliti tergolong tinggi pengalaman bertani, pendapatan,
dan media massa, penyuluhan, status lahan, luas lahan garapan
kontak dengan petani lain serta orientasi usahatani dengan
tergolong sedang. Syarat mutlak klinik Prima Tani pemanfaatan
pembangunan pertanian untuk media komunikasi Prima Tani
saprodi lokal tergolong tinggi dan dan terdapat hubungan nyata
pasar, teknologi, perangsang status usahatani dengan klinik
produksi, pengangkutan Prima Tani pemanfaatan media
tergolong sedang. Pada syarat komunikasi Prima Tani.
pelancar pembangunan pertanian 6. Hubungan faktor eksternal antara
untuk pendidikan pembangunan, keragaan kelembagaan tani
lahan dan tanah pertanian, (tujuan kelompok, fungsi
perencanaan nasional tergolong kelompok, manfaat rencana kerja,
tinggi dan pada gotong-royong iklim komunikasi kelompok,
tergolong sedang. perilaku kepemimpinan),
5. Hubungan faktor internal dengan aksesibilitas (media massa,
pemanfaatan media komunikasi penyuluhan, kontak dengan
yang berhubungan sangat nyata peneliti, kontak dengan petani
umur, tingkat pendidikan formal, lain dan kontak dengan petani di
tingkat pendidikan non-formal, luar kelompok), serta syarat
pengalaman bertani, pendapatan mutlak dan pelancar (teknologi,
dan status lahan dengan gelar saprodi lokal, perangsang
teknologi pemanfaatan media produksi, pengangkutan,
79
A. Saleh dan F.N Suwanda
80
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
pendidikan pembangunan, kredit Prima Tani, maka disarankan
produksi, gotong-royong dan sebagai berikut :
perencanaan nasional dengan 1) Untuk mempercepat
kognitif dalam efektivitas akselerasi model Prima Tani
komunikasi Prima Tani model ini penyuluh hendaknya
usahatani padi dan terdapat berperan aktif dan partisipatif
hubungan nyata antara fasilitas untuk selalu rutin dalam
kelompok, iklim komunikasi, memberikan penyuluhan
pengangkutan serta lahan dan terutama di luar Desa Citarik.
tanah pertanian dengan kognitif 2) Pada syarat mutlak dan syarat
dalam efektivitas komunikasi pelancar pembangunan
Prima Tani model usahatani padi. pertanian yang paling
Terdapat hubungan yang sangat menonjol adalah rendahnya
nyata antara fasilitas kelompok kredit produksi sebagai salah
dengan afektif dalam efektivitas satu faktor pelancar dalam
komunikasi Prima Tani model pembangunan pertanian.
usahatani padi dan terdapat Faktor penghambat
hubungan nyata antara gotong- pertumbuhan adalah
royong dengan afektif dalam pemberian kredit produksi
efektivitas komunikasi Prima usahatani yang menurut
Tani model usahatani padi. petani rumitnya proses
Terdapat hubungan sangat nyata administrasi untuk
antara tujuan kelompok, fungsi memperoleh kredit dari bank
kelompok, fasilitas kelompok, atau koperasi dan
manfaat rencana kerja, perilaku diperlukannya
kepemimpinan, media massa, jaminan/agunan, maka perlu
penyuluhan, kontak dengan dipermudah dalam hal proses
peneliti, kontak dengan petani pemberian kredit produksi
lain, kontak dengan petani di luar tani dan bebas jaminan untuk
kelompok, teknologi, saprodi para petani.
lokal, pendidikan pembangunan, 3) Peneliti hendaknya
lahan dan tanah pertanian serta disarankan lebih sering turun
perencanaan nasional dengan ke lapangan dan
konatif dalam efektivitas keberpihakan pada petani
komunikasi Prima Tani model dalam hal penyediaan
usahatani padi dan terdapat varietas bibit atau benih padi
hubungan nyata antara pasar, terbaru dan pupuk, tanpa
perangsang produksi dan harus melalui tangan orang
gotongroyong dengan konatif ketiga yaitu: perusahaan
dalam efektivitas komunikasi supplier bibit/benih, pupuk
Prima Tani model usahatani padi. dan sebagainya.
4) Untuk mempercepat tindakan
6.2 Saran petani dalam menerapkan
Dari kesimpulan di atas untuk teknologi inovatif dalam
lebih meningkatkan keberhasilan model usahatani padi dapat
dan efektivitas komunikasi model dilakukan melalui
pemanfaatan media model
81
A. Saleh dan F.N Suwanda
Daftar Pustaka
Berlo, D.K. 1960. The Process of
Communication: an Introductions to
Theory and Practice. Holt, Rinehart
and Winston, Inc. New York.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
DeVito, J.A. 1997. Komunikasi Antar
Manusia: Kuliah Dasar. Edisi
Kelima. Professional Books. Jakarta.
Kerlinger, F.N. 2006. Asas-Asas
Penelitian Beharivioral. Gajah Mada
University Press.Yogyakarta. Riduwan.
2004. Metode dan Teknik Menyusun
Tesis. Alfabeta. Bandung.
Singarimbun M dan S Efendi. 2006.
Metode Penelitian Survai. Cetakan
Keempat. LP3ES. Jakarta.
82