Sei sulla pagina 1di 17

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 Juli 2008, Vol. 06, No.


2

Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi


Teknologi Pertanian di Desa Citarik Kabupaten
Karawang Jawa Barat
A. Saleh a) dan F.N Suwandab)
a)
Mayor Komunikasi Pembangunan, Gedung Departemen KPM IPB Wing 1 Level 5, Jalan Kamper Kampus IPB
Darmaga, Telp. 0251-420252, Fax. 0251-627797, b) Komp. BPTP No. 3 Jl. Tentara Pelajar Cimanggu Kel.
Ciwaringin-Bogor

Abstrak
This research is aiming to know the analyze of Prima Tani model communication effectiveness as a agricultural
technology disseminations in Citarik Village, Karawang Region, West Java Province. The analyze was formed to
find out personal characteristics, community of farmer institutions, accessibility, essential and support factors in
agricultural development, Prima Tani communication media, Prima Tani communication effectiveness in
agricultural business (planting rice) development model. This research was designed as a correlated descriptive
survey, and using cluster random sampling method for 80 farmer respondents. The analyze of correlations were
done by rank Spearman and chi-square. The results of research are: age, formal education, non-formal education,
farming experience, average income, agricultural business status, land usage, interpersonal communication
farming orientations, and farmer status that personal characteristics as an internal factors have a highly significant
correlation with spread out technology and Prima Tani clinic in usefull of communication media. Spread out
technology and Prima Tani clinic in usefull of communication media have a significant correlation with external
factors. The usefull of communication media have a highly significant correlation with Prima Tani communication
effectiveness in agricultural business development model, except affective. Internal factors have a significant
correlation to Prima Tani communication effectiveness in agricultural business development model, except affective.
External factors have a significant correlation to Prima Tani communication effectiveness in agricultural business
model
Keywords: Prima Tani, personal characteristics, usefull communication media, communication effectiveness

1. Pendahuluan melalui berbagai program penelitian dan


pengembangan. Namun, penerapannya
Penguasaan teknologi sumberdaya di tingkat petani seringkali sulit dilalahan pada
prinsipnya memahami sumkukan. Hal tersebut disebabkan oleh berdaya informasi
sistem usaha persalah satu di antaranya adalah proses tanian. Oleh sebab itu,
penguasaan diseminasi dan adopsi. Untuk meminformasi dan inovasi pertanian, sangat
percepat proses diseminasi dan aplidibutuhkan dalam upaya merumuskan kasinya di
tingkat petani, Badan kebijakan pembangunan pertanian,
Litbang Pertanian telah menyusun dan
mengantisipasi perubahan fundamental mencoba membuat model percepatan dalam
lingkungan biofisik pertanian, diseminasi teknologi pertanian yang politik dan sosial-
ekonomi. Informasi disebut model Prima Tani. Prima Tani dan teknologi komoditas
pertanian yang adalah program pembangunan pertanian diciptakan dan dikembangkan,
adalah berwawasan agribisnis berawal dari informasi dan teknologi yang memiliki
pedesaan dan berakhir di pedesaan. karakter, antara lain berdaya saing
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Prima Tani adalah suatu model atau
tinggi, produk unggulan dan kompetitif, konsep baru diseminasi teknologi yang
berwawasan lingkungan, terintegrasi dipandang dapat mempercepat
penyamdengan sektor-sektor lain, dan mepaian informasi dan bahan dasar inovasi
menuhi permintaan pasar.
yang dihasilkan Badan Litbang
Penciptaan inovasi teknologi per-
Pertanian.
tanian oleh Badan Litbang Pertanian
Penelitian ini secara umum
bertserta aplikasinya terus dilakukan
ujuan untuk mengetahui tingkat efek-
tivitas komunikasi model Prima usahatani padi, hubungan antara
Tani usahatani padi di Desa faktor eksternal dengan
Citarik Kabupaten Karawang. efektivitas komunikasi model
Secara khusus penelitian ini Prima Tani usahatani padi.
bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis: penampilan atau 2. Tinjauan Pustaka
profil petani di Desa Citarik Komunikasi secara umum
Kabupaten Karawang menurut adalah suatu proses penyampaian
sejumlah karakteristik personal pesan dari sumber kepada
yang diamati, keragaan penerima (Berlo, 1960). Namun
kelembagaan petani, keragaan demikian, dalam kehidupan nyata
aksessibilitas komunikasi petani, proses komunikasi tidak hanya
keragaan syarat mutlak dan terbatas sampai diterimanya
syarat pelancar pembangunan pesan oleh penerima, tetapi juga
pertanian petani, hubungan sampai pada kajian bagaimana
antara karakteristik personal pesan itu disampaikan dan
petani sebagai faktor internal diterima. Berlo (1960)
dengan pemanfaatan media menyebutnya dengan model
komunikasi Prima Tani, linear atau searah. Model
hubungan antara keragaan komunikasi linear masih
kelembagaan tani, aksessibilitas dianggap relevan, namun
komunikasi, syarat mutlak dan seringkali berujung dengan
syarat pelancar pembangunan ketidakpuasan dan ketimpangan.
pertanian di Desa Citarik Model komunikasi linear disebut
Kabupaten Karawang sebagai juga dengan model SMCRE
faktor eksternal dengan (source, message, channel,
pemanfaatan media komunikasi receiver dan effect).
Prima Tani, hubungan antara DeVito (1997) memberikan batasan
pemanfaatan media komunikasi definisi bahwa komunikasi mengacu
Prima Tani dengan tingkat pada suatu tindakan, oleh satu orang
efektivitas komunikasi model atau lebih, yang mengirim dan
Prima Tani usahatani padi di menerima pesan yang terdistorsi oleh
Desa Citarik Kabupaten gangguan (noise), terjadi dalam suatu
Karawang, hubungan antara konteks tertentu, mempunyai pengaruh
faktor internal dengan efektivitas
komunikasi model Prima Tani

67
A. Saleh dan F.N Suwanda

tertentu dan ada kesempatan untuk karakteristik personal petani Desa


melakukan umpan balik. Citarik dengan pemanfaatan media
komunikasi Prima Tani, H2 = terdapat
3. Kerangka Berpikir dan Hipotesis hubungan nyata antara keragaan
3.1 Kerangka Pemikiran kelembagaan tani petani Desa Citarik
Indikator efektivitas komunikasi dengan pemanfaatan media komunikasi
model Prima Tani usahatani padi dapat Prima Tani di Desa Citarik, H 3 =
dilihat dari tingkat pengetahuan terdapat hubungan nyata antara
(kognitif) petani tentang teknologi aksessibilitas komunikasi petani Desa
inovatif yang dikomunikasikan oleh Citarik Kabupaten Karawang dengan
penyuluh, sikap afektif petani terhadap pemanfaatan media komunikasi Prima
teknologi tersebut, serta adanya Tani di Desa Citarik Kabupaten
perubahan tindakan (konatif) pada Karawang, H4 = terdapat hubungan
petani terhadap teknologi inovatif nyata antara syarat mutlak dan pelancar
Prima Tani. pembangunan pertanian dengan
Pada Penelitian ini peubah pemanfaatan media komunikasi Prima
efektivitas komunikasi petani dalam Tani di Desa Citarik Kabupaten
kegiatan diseminasi model Prima Tani Karawang, H5 = terdapat hubungan
usahatani padi diduga tidak hanya nyata antara pemanfaatan media
dipengaruhi oleh faktor internal petani komunikasi Prima Tani dengan
dan faktor eksternal petani, melainkan efektivitas komunikasi model Prima
juga dipengaruhi oleh peubah Tani usahatani padi, H6 = terdapat
pemanfaatan media komunikasi Prima hubungan yang nyata antara faktor
Tani. internal dengan efektivitas komunikasi
model Prima Tani usahatani padi dan
H7 = terdapat hubungan yang nyata
3.2 Hipotesis
antara faktor eksternal dengan
Penelitian adalah proses efektivitas komunikasi model Prima
penyelidikan yang dilakukan secara Tani usahatani padi.
sistematis dan metodologis untuk
menguji kebenaran dan atau ketidak 4. Metodologi Penelitian
benaran hipotesis, sehingga dapat 4.1 Desain dan Sampel Penelitian
diperoleh suatu kesimpulan apakah
Penelitian ini di desain sebagai
hipotesis atau kesimpulan sementara
survey deskriptif korelasional dengan
itu ditolak atau diterima. Jika hipotesis
80 sampel (orang) yang diambil dari
yang ditetapkan menunjukkan
petani kooperator 20% dan
kesimpulan adanya hubungan sangat
nonkooperator 15%, dengan teknik
nyata (p<0,01) atau hubungan nyata
cluster random sampling, di Desa
(p<0,05), maka hipotesis yang diajukan
Citarik Kecamatan Tirtamulya
dapat diterima. Sedangkan jika
Kabupaten Karawang.
kesimpulan menetapkan tidak ada
4.2 Data dan Instrumentasi
hubungan sangat nyata (p>0,01) atau
hubungan nyata (p>0,05), maka Sumber data dan informasi
hipotesis tersebut dinyatakan ditolak. yang digunakan dalam penelitian
Terdapat tujuh hipotesis yang diuji ini meliputi data primer dan data
dalam penelitian ini: H1= terdapat sekunder. Data sekunder
hubungan yang nyata antara diperoleh dari kantor desa,

68
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
kelompok tani, UPTD Pertanian 4.5 Analisis Data
Kabupaten Karawang, BPTP Didasarkan pada tujuan penelitian,
Jawa Barat dan BB Padi dan model teoritis yang dikembangkan dan
BBSDL Departemen Pertanian. hipotesis yang diajukan, maka untuk
Data primer diperoleh melalui keperluan analisis deskripsi
wawancara dengan petani yang dipergunakan data kategori. Pada
dipandu dengan kuesioner yang penelitian ini dilakukan beberapa
teruji. analisis statistik deskriptif, di antaranya
perhitungan presentasi, rataan, rataan
4.3 Definisi Operasional
skor, crosstab (tabulasi silang). Untuk
Definisi operasional melihat hubungan antar peubah,
merupakan spesifikasi kegiatan dilakukan analisis chi-square untuk
penelitian dalam mengukur suatu korelasi data nominal, sedangkan data
peubah atau memanipulasinya ordinal analisis hubungannya
(Kerlinger, 2006). Menurut menggunakan rank
Kerlinger, definisi operasional Spearman (Riduwan, 2004).
meletakan arti dalam suatu
kontruk atau peubah dengan cara 5. Hasil dan Pembahasan
menetapkan kegiatan atau 5.1 Faktor Internal
tindakan yang perlu untuk
Dalam penelitian ini ada 11
mengukur konstruk atau peubah
indikator faktor internal
itu.
masyarakat yang dijadikan salah
satu fokus pengkajian, yaitu:
4.4 Validitas dan Reliabilitas
umur, pendidikan formal,
Instrumentasi
pendidikan non-formal,
Agar kuesioner memiliki uji pengalaman bertani, pendapatan
validitas tinggi (Singarimbun dan rata-rata, pola usahatani, status
Effendy, 2006): (1) usahatani, luas lahan, orientasi
mendefinisikan secara bertani, status sosial dan motivasi
operasional, (2) uji coba skala berusahatani. Umur responden
pengukur, (3) mempersiapkan petani di Desa Citarik, umumnya
tabel tabulasi jawaban dan (4) berumur 48-51 tahun (36,25%).
menghitung korelasi Pendidikan formal sebagian
menggunakan rumus teknik besar berpendidikan Tamat
korelasi product moment Sekolah Dasar (61,25%) dan
Pearson. Hasil uji validitas pendidikan non-formal selama
diperoleh nilai P-value sebesar 0,00 tiga tahun terakhir dengan
< level of significant (α) frekuensi keikutsertaaan satu
1%. Untuk mencapai reliabilitas sampai dengan tiga kali kegiatan
alat ukur yang maksimal (42,5%). Pengalaman bertani
dilakukan penyempurnaan sebagian besar 2950 tahun
instrumen melalui pengujian (42,5%). Pendapatan petani
terhadap 20 responden dengan responden perbulan sebagian
menggunakan rumus split-half besar berpendapatan Rp.751.000-
reliability test (Riduwan, 2004). Rp.1.305.000, dan diperoleh rata-
Dengan nilai rtabel (α = 5% dan db rata pendapatan Rp.1.348.000
= 19) adalah 0,456.

69
A. Saleh dan F.N Suwanda

perbulan. Petani responden pola iklim komunikasi termasuk tinggi


usahatani sebagian besar sebesar 3,41.
berusahatani monokultur (97%),
dengan status usahatani sebagian 5.2.2 Aksessibilitas
besar sebagai pemilik (81,25%) Aksessibilitas adalah perilaku
dan rata-rata luas lahan garapan komunikasi petani dalam
0,07-0,43 hektar (66,25%) dan meningkatkan komunikasi model
rata-rata luasan lahan garapan 1,3 Prima Tani baik dengan media massa,
hektar. Orientasi petani sebagian maupun melalui interpersonal seperti
besar bertani padi untuk penyuluh, peneliti, petugas lain dan
keperluan komersial (67,5%). petani lain yang samasama
Sebagian besar responden petani berkepentingan dalam kegiatan Prima
sebagai anggota aktif sebesar Tani usahatani padi. Aksessibilitas
(57,5%). Motivasi petani yang yang paling baik dan kredibel menurut
diukur berdasarkan motivasi responden yaitu: kontak dengan para
instrinsik dan ekstrinsik dalam peneliti sebesar 3,56 ini artinya adanya
skala ordinal, motivasi intrinsik kepercayaan yang tinggi dari petani
sebagian besar menyatakan kepada peneliti.
sedang (63,75%) dan motivasi
ekstrinsik sebagian besar 5.2.3 Syarat Mutlak dan Syarat
memilih sedang (71,25%). Pelancar
5.2 Faktor Eksternal Syarat mutlak dan syarat pelancar
adalah bermacam ragam faktor yang
Hubungan faktor eksternal ini mempengaruhi pembangunan pertanian
terdiri dari tiga indikator, yaitu: dan fungsi masing-masing faktor
keragaan kelembagaan tani, tersebut. Beberapa indikator syarat
aksessibilitas, syarat mutlak dan syarat mutlak ini adalah: pasar, teknologi,
pelancar. Faktor eksternal ini saprodi lokal, perangsang produksi dan
menggunakan skala ordinal antara satu pengangkutan. Responden yang merasa
sampai lima. Rataan skor keragaan cocok dengan varietas padi Prima Tani
kelembagaan tani sebesar 3,28, serta sesuai dengan kondisi tanah dan
aksessibilitas sebesar 3,05, syarat lahan, dan ketersediaan sarana
mutlak sebesar 3,28 dan syarat produksi lokal di pasaran termasuk
pelancar sebesar 3,27 dengan total tinggi sebesar 3,41. Indikator syarat
rataan faktor eksternal sebesar 3,22. pelancar ini adalah pendidikan
pembangunan, kredit produksi, gotong-
5.2.1 Keragaan Kelembagaan Tani
royong, lahan tanah pertanian dan
Kelembagaan tani adalah perencanaan pertanian
merupakan wadah kelompok tani yang
tingkat kedinamisannya terjadi dalam Tabel 1
situasi yang interaktif antara pelaksana dan perencanaan nasional.
Prima Tingginya antusiasme petani
Tani dengan para petani dalam responden sebesar 3,86 untuk
kesehariannya. Dalam keragaan memperluas lahan sawahnya.
kelembagaan tani yang dilihat dari
keeratan dan kenyamanan hubungan, 5.3 Pemanfaatan Media
Komunikasi Prima Tani

70
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Pemanfaatan media media komunikasi Prima Tani
komunikasi Prima Tani adalah pada gelar teknologi dengan skor
aktivitas petani menggunakan rataan tertinggi sebesar (3,48) ,
dan mengikuti kegiatan promosi, pada penyuluhan sebesar (3,24)
sosialisasi dan informasi melalui dan pada klinik Prima Tani
gelar teknologi, penyuluhan dan sebesar (3,46) lihat pada Tabel 1.
klinik Prima Tani. Pemanfaatan
tinggi; 4,21-5 = sangat tinggi 5.5 Hubungan Faktor Internal dengan
Pemanfaatan Media Komunikasi
5.4 Efektivitas Komunikasi Model Prima
Prima Tani Usahatani Padi Tani
Komunikasi dikatakan efektif Hubungan antara
apabila pesan atau informasi yang karakteristik personal
disampaikan oleh komunikator responden dengan pemanfaatan
dimengerti, diterima dan dimanfaatkan media komunikasi Prima Tani
Skor rataan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani
No. Pemanfaatan Media Komunikasi Prima Tani Rataan Skor*)
1. Gelar Teknologi 3,48
2. Penyuluhan 3,24
3. Klinik Prima Tani 3,46
Total Rataan Skor 3,38

Keterangan: *) Kisaran 1-1,80 = sangat rendah; 1,81-2,60 = rendah; 2,61-3,40 = sedang; 3,41-4,20 =
oleh komunikan, sebaliknya ditunjukkan dengan 11 indikator
komunikator mengerti dan menerima yang menunjukkan adanya
yang disampaikan oleh komunikasi hubungan yang sangat kuat,
dalam bentuk umpan balik. Hasil terkecuali indikator pola
usahatani dengan pemanfaatan
penelitian menunjukkan rataan skor media komunikasi dan
untuk kognitif (pengetahuan) sebesar antara motivasi berusahatani
3,07, untuk afektif (sikap) sebesar 3,50 dengan pemanfaatan
dan untuk konatif (tindakan) sebesar media komunikasi gelar
3,27 lihat Tabel 2. Maka dapat teknologi dan klinik Prima Tani
disimpulkan bahwa diseminasi tidak terdapat hubungan nyata
dikatakan efektif, jika penerima paham, (p>0,05). Berdasarkan pada
Tabel 3 korelasi antara faktor
mengerti, mendukung, menerima internal petani dengan
Prima Tani, menyukai, antusias, sudah pemanfaatan media komunikasi
menerapkan dan puas karena sesuai Prima Tani lebih banyak yang
dengan apa yang dikehendaki oleh diterima dibandingkan dengan
sumber. yang ditolak. Dengan demikian
Tabel 2
Skor rataan efektivitas komunikasi model Prima Tani usahatani padi
No. Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Rataan Skor*)
1. Kognitif 3,07
2. Afektif 3,50
3. Konatif 3,27
Keterangan: *) Kisaran 1-1,80 = sangat rendah; 1,81-2,6 = rendah; 2,61-3,4 = sedang;
3,41-4,2 = tinggi; 4,21-5 = sangat tinggi

71
A. Saleh dan F.N Suwanda

dapat ditarik kesimpulan, secara pemanfaatan media komunikasi


umum korelasi antara faktor Prima Tani (H1) diterima.
internal petani dengan
Tabel 3
Hubungan faktor internal dengan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani
No. Faktor Internal Pemanfaatan Media Komunikasi
Uji Prima
Korelasi Gelar Tani Klinik
Teknologi Penyuluhan Prima Tani
Karakteristik Personal

1. Umur (Tahun) 2 0,599** 0,609* 0,598**


2. Tingkat Pendidikan Formal 2 0,450** 0,397** 0,514**
3. Tingkat Pendidikan Non- 2 0,596** 0,621** 0,598**
Formal
4. Pengalaman Bertani (Tahun) 2 0,616** 0,607** 0,594**
5. Pendapatan/Bulan (Rupiah) 2 0,608** 0,621** 0,602**
6. Pola Usahatani 2 0,063 -0,021 0,170
7. Status Lahan 2 0,323** 0,256* 0,400**
8. Luas Lahan Garapan (hektar) 2 0,607* 0,619** 0,614**
9. Orientasi Usahatani 2 0,470* 0,503** 0,443**
10. Status Petani 2 0,446* 0,415* 0,498*
11. Motivasi Berusahatani
 Instrinsik Petani rs 0,073 0,187* 0,072
 Ekstrinsik Petani 0,104 0,194* 0,125
**
Keterangan: Korelasi pada taraf sangat nyata 0,01
* Korelasi pada taraf nyata 0,05
5.6 Hubungan Faktor Ekternal Dengan Pelancar Pembangunan Pertanian.
Pemanfaatan Media Komunikasi Hubungan antara faktor eksternal
Prima Tani petani dengan pemanfaatan media
Faktor eksternal yang diteliti meliputi komunikasi prima tani, diketahui
melalui uji korelasi rank Spearman
(Tabel 4).
keragaan kelembagaan tani, aksessibilitas, syarat
mutlak dan syarat

Tabel 4
Hubungan faktor eksternal dengan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani
Pemanfaatan Media Komunikasi Prima s)
No. Faktor Eksternal Gelar Teknologi Tani(r Klinik Prima
Penyuluhan Tani
1. Keragaan Kelembagaan Tani
 Tujuan Kelompok 0,311** 0,470** 0,407**
 Fungsi Kelompok 0,363** 0,536** 0,345**

 Fasilitas Kelompok 0,211* 0,158 0,312**

72
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
 Manfaat Rencana Kerja 0,477** 0,671** 0,523**

 Iklim Komunikasi Kelompok 0,481** 0,603** 0,365**

 Perilaku Kepemimpinan 0,491** 0,675** 0,443**

2. Aksessibilitas
 Media Massa 0,580** 0,627** 0,555**
 Penyuluhan 0,448** 0,471** 0,470**

 Kontak dengan Peneliti 0,612** 0,626** 0,529**

 Kontak dengan Petani Lain 0,565** 0,483** 0,415**

 Kontak dengan petani di Luar 0,311** 0,201* 0,157


kelompok
3. Syarat Mutlak dan Pelancar
 Pasar 0,136 0,240* 0,102
 Teknologi 0,333** 0,222** 0,281**

 Saprodi Lokal 0,361** 0,162 0,093

 Perangsang Produksi 0,339** 0,072 0,067

 Pengangkutan 0,256** 0,185* 0,267**

 Pendidikan Pembangunan 0,325** 0,439** 0,396**

 Kredit Produksi 0,245** 0,341** 0,345**

 Gotong-Royong 0,228** 0,322** 0,274**

 Lahan dan Tanah Pertanian 0,332** 0,210* 0,094

 Perencanaan Nasional 0,521** 0,416** 0,233*


**
Keterangan: Korelasi pada taraf sangat nyata 0,01
* Korelasi pada taraf nyata 0,05
Dari Tabel 4 ditunjukkan, bahwa Dengan demikian pemanfaatan media
hampir semua indikator komunikasi Prima Tani sangat
keragaan kelompok tani, aksessibilitas dipengaruhi oleh keragaan
dan syarat mutlak dan syarat kelembagaan tani, aksessibilitas
pelancar pembangunan pertanian terhadap informasi dan syarat mutlak
berhubungan sangat nyata dan pelancar pembangunan pertanian.
(p<0,01) dan nyata (p<0,05) Artinya hipotesis dua (H2), hipotesis
dengan gelar teknologi, tiga (H3) dan hipotesis empat (H4) yang
penyuluhan dan klinik Prima Tani. diajukan sebagian besar diterima.
Terutama indikator kontak
dengan peneliti berhubungan sangat
nyata (p<0,01) dengan gelar teknologi, 5.6.1Hubungan Keragaan
manfaat rencana kerja, iklim Kelembagaan Tani dengan
komunikasi dan perilaku Pemanfaatan Media
kepemimpinan berhubungan sangat Komunikasi Prima Tani
nyata (p<0,01) dengan penyuluhan.

73
A. Saleh dan F.N Suwanda

Keberadaan kelembagaan Tani. Terlihat hubungan nyata


tani telah mampu mendorong (p<0,05) pada pasar,
petani untuk lebih aktif dan pengangkutan, lahan dan tanah
partisipatif dalam setiap kegiatan pertanian dengan pemanfaatan
yang dilaksanakan oleh petugas media komunikasi penyuluhan
Prima Tani (Tabel 4). Artinya Prima Tani. Terlihat juga
hipotesis kedua (H2) yang hubungan nyata (p<0,05) pada
diajukan dapat diterima, kecuali perencanaan nasional dengan
pada fasilitas kelompok dengan pemanfaatan media komunikasi
pemanfaatan media komunikasi klinik Prima Tani.
penyuluhan ditolak. Pada Tabel 4 menunjukkan antara
pasar dengan gelar teknologi tidak
5.6.2 Hubungan Aksessibilitas terdapat hubungan yang signifikan
dengan Pemanfaaatan (p>0,05). Tidak terdapat hubungan
Media Komunikasi Prima signifikan antara sarana produksi lokal
Tani dan perangsang produksi dengan
Pada hipotesis tiga (H 3) pada penyuluhan. Tidak terdapat hubungan
korelasi antara sebagian besar yang signifikan antara pasar, sarana
indikator aksessibilitas (media produksi lokal, perangsang produksi,
massa, penyuluhan, kontak lahan dan tanah pertanian dengan
dengan peneliti dan kontak klinik Prima Tani. Dari hasil uji
dengan petani lain) dengan korelasi syarat mutlak dan pelancar
pemanfaatan media komunikasi dengan pemanfaatan media komunikasi
gelar teknologi, penyuluhan dan Prima Tani ini sebagian besar hipotesis
klinik Prima Tani dapat diterima, empat (H4) diterima.
kecuali pada aksessibilitas
kontak dengan petani di luar 5.7 Hubungan Pemanfaatan Media
kelompok tani dengan Komunikasi Prima Tani dengan
pemanfaatan media komunikasi Efektivitas Komunikasi Model
klinik Prima Tani ditolak. Prima Tani Usahatani Padi
Berdasarkan hasil uji korelasi rank
5.6.3 Hubungan Syarat Mutlak Spearman, terlihat bahwa pemanfaatan
dan media komunikasi gelar teknologi,
Pelancar Pembangunan penyuluhan dan klinik Prima Tani
Pertanian dengan berhubungan sangat nyata (p<0,01)
Pemanfaatan Media dengan efektivitas komunikasi petani
Komunikasi Prima Tani padi pada ranah kognitif dan konatif,
Hasil pengujian signifikansi sedangkan tidak terdapat hubungan
pada hipotesis empat terlihat yang signifikan (p>0,05) antara tingkat
bahwa antara syarat mutlak dan pemanfaatan media komunikasi Prima
pelancar seperti teknologi, Tani dengan ranah afektif petani.
pendidikan pembangunan, kredit Artinya, adalah perilaku petani
produksi dan gotong-royong responden memanfaatkan media
berhubungan sangat nyata komunikasi Prima Tani, berupa gelar
(p<0,01) dengan gelar teknologi, teknologi, penyuluhan dan klinik Prima
penyuluhan dan klinik Prima Tani, mampu meningkatkan
pengetahuan tentang inovasi Prima

74
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Tani (cognitive) dan awareness tentang Prima Tani dengan efektivitas komuni-
inovasi Prima Tani yang disampaikan kasi petani padi, yang
melalui ketiga media tersebut, serta menyebutkan ada hubungan
menggiring petani untuk menerapkan dengan ranah kognitif dan
inovasi Prima Tani tersebut. Melihat konatif sebagian besar hipotesis
paparan korelasi hubungan lima (H5), diterima.
pemanfaatan media korelasi
5.8 Hubungan Faktor Internal dengan usahatani, status lahan, luas lahan
Kognitif Afektif Konatif

1. Gelar Teknologi 0,505** 0,062 0,518**


2. Penyuluhan 0,633** 0,026 0,533**
3. Klinik Prima Tani 0,410** 0,120 0,309**
garapan, orientasi usahatani,
Tabel 5
Hubungan pemanfaatan media komunikasi Prima Tani dengan efektivitas komunikasi
model Prima Tani usahatani padi

No Pemanfaatan Media Komunikasi Efektivitas Komunikasi Model


. Prima Tani Prima Tani Usahatani Padi (rs)
**
Keterangan: Korelasi pada taraf sangat nyata 0,01

Efektivitas Komunikasi Model status petani dan motivasi


Prima Tani Usahatani Padi berusahatani dengan afektif
petani dalam efektivitas
Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa
komunikasi model Prima Tani
sebagian besar faktor internal, seperti
tidak terdapat hubungan yang
umur, tingkat pendidikan formal,
signifikan (p>0,05). Dengan
tingkat pendidikan non-formal,
demikian hipotesis enam yang
pengalaman bertani, pendapatan
menyatakan terdapat hubungan
ratarata, status lahan, luas lahan
nyata antara faktor internal
garapan, orientasi usahatani dan status
dengan efektivitas komunikasi
petani berhubungan sangat nyata
model Prima Tani usahatani padi,
(p<0,01) dengan tingkat efektivitas
sebagian besar diterima.
komunikasi petani responden pada
ranah kognitif dan konatif. Tidak
Terdapat hubungan yang signifikan
(p>0,05) pada pola usahatani dan
motivasi instrinsik dengan efektivitas
komunikasi ranah kognitif petani.
Pada korelasi hubungan
antara umur, tingkat pendidikan
formal, tingkat pendidikan non-
formal, pengalaman bertani,
pendapatan ratarata, pola

75
A. Saleh dan F.N Suwanda

76
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
Tabel 6
Hubungan faktor internal dengan efektivitas komunikasi model Prima Tani usahatani
padi

No. Karakteristik Personal Uji Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani


Korelasi Usahatani Padi
Kognitif Afektif Konatif

1. Umur (Tahun) 2 0,612** -0,045 0,466**


2. Tingkat Pendidikan Formal 2 0,463** 0,076 0,338**
3. Tingkat Pendidikan Non- 2 0,626** -0,016 0,427**
Formal
4. Pengalaman Bertani (Tahun) 2 0,611** -0,014 0,479**
5. Pendapatan/Bulan (Rupiah) 2 0,613** -0,30 0,455**
6. Pola Usahatani 2 0,140 -0,026 -0,098
7. Status Lahan 2 0,374** 0,130 0,261**
8. Luas Lahan Garapan 2 0,597** -0,037 0,436**
(hektar)
9. Orientasi Usahatani 2 0,505** 0,143 0,377**
10. Status Petani 2 0,491** 0,058 0,341**
11. Motivasi Berusahatani rs
0,100 -0,072 0,366**
 Instrinsik Petani
0,266** - 0,313**
 Ekstrinsik Petani 0,030
Keterangan: ** Korelasi pada taraf sangat nyata 0,01 rs rank Spearman 2 chi-square
5.9 Hubungan Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal
dengan seperti: keragaaan kelembagaan
Efektivitas Komunikasi Model Prima tani (fasilitas kelompok dan iklim
Tani Usahatani Padi komunikasi kelompok) serta
Pada Tabel 7 menunjukkan syarat mutlak dan pelancar
hubungan faktor eksternal (pengangkutan, lahan dan tanah
seperti: keragaan kelembagaan pertanian) terdapat hubungan
tani (tujuan kelompok, fungsi nyata (p<0,05) dengan efektivitas
kelompok, manfaat rencana komunikasi petani ranah kognitif.
kerja, perilaku kepemimpinan), Artinya semakin tinggi faktor
aksessibilitas (media massa, eksternal maka akan semakin
penyuluhan, kontak dengan tinggi pengetahuan efektivitas
peneliti, kontak dengan petani komunikasi model Prima Tani
lain), syarat mutlak dan pelancar ranah kognitif atau pengetahuan.
(pasar, teknologi, pendidikan Tidak terdapat hubungan
pembangunan, kredit produksi, signifikan antara aksessibilitas
gotong-royong dan perencanaan (kontak dengan orang di luar
nasional) dengan ranah kognitif kelompok) syarat mutlak dan
pada efektivitas komunikasi pelancar (saprodi lokal,
model Prima Tani usahatani padi perangsang produksi) dengan
terdapat hubungan yang sangat ranah kognitif pada efektivitas
nyata (p<0,01). komunikasi model Prima Tani
usahatani padi. Dengan demikian

77
A. Saleh dan F.N Suwanda

hipotesis tujuh yang menyatakan 6. Simpulan dan Saran


bahwa terdapat hubungan nyata 6.1 Simpulan
antarafaktor eksternal dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang
ranah kognitif pada efektivitas
2. telah dilaksanakan, maka dapat
komunikasi model Prima Tani
diambil beberapa kesimpulan
usahatani padi, sebagian besar
sebagai berikut: 1. Sebagian besar
diterima.
Tabel 7
Kognitif komunikasi
Hubungan faktor eksternal dengan efektivitas Afektif
model Prima TaniKonatif
usahatani
padi
1. Keragaan Kelembagaan Tani
Tujuan Kelompok 0,499** 0,184 0,575**
** Efektivitas Komunikasi Model
Fungsi Kelompok 0,588 0,174 0,278**
No. Faktor Eksternal Prima Tani Usahatani Padi (rs)
Fasilitas Kelompok
**
0,068* 0,399** 0,330**
Keterangan: Korelasi pada taraf sangat nyata 0,01 rs rank Spearman
Manfaat Rencana Kerja 0,673** 0,123 0,530**

Iklim Komunikasi Kelompok 0,067* 0,082 0,576**

Perilaku Kepemimpinan 0,618** 0,015 0,523**

2. Aksessibilitas
Media Massa 0,550** -0,134 0,447**
Penyuluhan 0,350** 0,099 0,360**

Kontak dengan Peneliti 0,613** 0,003 0,562**

Kontak dengan Petani Lain 0,408** 0,106 0,475**

Kontak dengan di Luar 0,142 0,155* 0,348**


Kelompok
3. Syarat Mutlak dan Pelancar
Pasar 0,318** 0,064 0,190*
Teknologi 0,293** -0,081 0,359**

Saprodi Lokal 0,184 -0,173 0,330**

Perangsang Produksi 0,125 0,145 0,223*

Pengangkutan 0,208* -0,156 -0,003

Pendidikan Pembangunan 0,531** 0,182 0,511**

Kredit Produksi 0,317** -0,030 0,072

Gotong-royong 0,337** 0,229* 0,239*

Lahan dan Tanah Pertanian 0,222* -0,015 0,269**

Perencanaan Nasional 0,420** 0,071 0,461**


*
Korelasi pada taraf nyata 0,05 petani responden Desa Citarik

78
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
berumur produktif, tamat SD, komunikasi dan terdapat
sedikitnya pernah mendapatkan hubungan nyata antara faktor
pelatihan pertanian perta- internal pada luas lahan garapan,
hun, cukup pengalaman berusaha- orientasi usahatani dan status
3. tani, dengan rata-rata pendapatan petani dengan gelar teknologi
di atas income/kapita pemanfaatan media komunikasi.
Kabupaten Karawang, pola hubungan faktor internal terdapat
usahatani monokul-
hubungan sangat nyata antara
tur, status lahan usahatani tingkat pendidikan formal,
umumnya tingkat pendidikan non-formal,
4. sebagai pemilik, luas lahan sawah pengalaman bertani, pendapatan,
rata-rata di atas satu ha, sebagian luas lahan garapan dan orientasi
besar petani anggota aktif dalam usahatani dengan penyuluhan
kelompok, cukup memiliki pemanfaatan media komunikasi
motivasi mengembangkan Prima Tani dan terdapat
usahatani. Keragaan hubungan nyata antara umur,
kelembagaan tani pada iklim status lahan, status petani,
komunikasi dan perilaku motivasi instrinsik dan motivasi
kepemimpinan tergolong tinggi, ekstrinsik dengan dengan
sedangkan pada tujuan penyuluhan pemanfaatan media
kelompok, fungsi kelompok, komunikasi Prima Tani. Terdapat
fasilitas kelompok, manfaat hubungan sangat nyata antara
rencana kerja tergolong sedang. umur, tingkat pendidikan formal,
Aksessibilitas pada kontak tingkat pendidikan non-formal,
dengan peneliti tergolong tinggi pengalaman bertani, pendapatan,
dan media massa, penyuluhan, status lahan, luas lahan garapan
kontak dengan petani lain serta orientasi usahatani dengan
tergolong sedang. Syarat mutlak klinik Prima Tani pemanfaatan
pembangunan pertanian untuk media komunikasi Prima Tani
saprodi lokal tergolong tinggi dan dan terdapat hubungan nyata
pasar, teknologi, perangsang status usahatani dengan klinik
produksi, pengangkutan Prima Tani pemanfaatan media
tergolong sedang. Pada syarat komunikasi Prima Tani.
pelancar pembangunan pertanian 6. Hubungan faktor eksternal antara
untuk pendidikan pembangunan, keragaan kelembagaan tani
lahan dan tanah pertanian, (tujuan kelompok, fungsi
perencanaan nasional tergolong kelompok, manfaat rencana kerja,
tinggi dan pada gotong-royong iklim komunikasi kelompok,
tergolong sedang. perilaku kepemimpinan),
5. Hubungan faktor internal dengan aksesibilitas (media massa,
pemanfaatan media komunikasi penyuluhan, kontak dengan
yang berhubungan sangat nyata peneliti, kontak dengan petani
umur, tingkat pendidikan formal, lain dan kontak dengan petani di
tingkat pendidikan non-formal, luar kelompok), serta syarat
pengalaman bertani, pendapatan mutlak dan pelancar (teknologi,
dan status lahan dengan gelar saprodi lokal, perangsang
teknologi pemanfaatan media produksi, pengangkutan,

79
A. Saleh dan F.N Suwanda

pendidikan pembangunan, kredit pengangkutan, pendidikan


produksi, gotong-royong, lahan pembangunan, kredit produksi
dan tanah pertanian serta dan gotongroyong) dengan klinik
perencanaan nasional) dengan Prima Tani dalam pemanfaatan
gelar teknologi dalam media komunikasi Prima Tani
pemanfaatan media komunikasi dan terdapat hubungan nyata
Prima Tani terdapat hubungan antara hubungan nyata dengan
yang sangat nyata dan terdapat klinik Prima Tani dalam
hubungan nyata antara fasilitas pemanfaatan media komunikasi
kelompok dengan gelar teknologi Prima Tani.
dalam pemanfaatan media 7. Pemanfaatan media komunikasi
komunikasi Prima Tani. Terdapat dengan efektivitas komunikasi
hubungan sangat nyata antara model Prima Tani yaitu: gelar
keragaan kelembagaan tani teknologi, penyuluhan dan klinik
(tujuan kelompok, fungsi Prima Tani berhubungan sangat
kelompok, manfaat rencana kerja, nyata dengan kognitif dan
iklim komunikasi kelompok, konatif.
perilaku kepemimpinan), 8. Faktor internal dengan efektivitas
aksesibilitas (media massa, komunikasi model usahatani padi
penyuluhan, kontak dengan untuk : umur, tingkat pendidikan
peneliti, kontak dengan petani formal, tingkat pendidikan
lain), serta syarat mutlak dan nonformal, pengalaman bertani,
pelancar (teknologi, pendidikan pendapatan, status lahan, luas
pembangunan, kredit produksi, lahan garapan, orientasi
gotong-royong dan perencanaan usahatani, status petani dan
nasional) dengan penyuluhan motivasi ekstrinsik dengan
dalam pemanfaatan media kognitif berhubungan sangat
komunikasi Prima Tani dan nyata. Terdapat hubungan yang
terdapat hubungan yang nyata sangat nyata pada faktor internal
antara aksessibilitas (kontak seperti pada umur, tingkat
dengan petani di luar kelompok), pendidikan formal, tingkat
serta syarat mutlak dan pelancar pendidikan non-formal,
(pasar, pengangkutan serta lahan pengalaman bertani, pendapatan,
dan tanah pertanian) dengan status lahan, luas lahan garapan,
penyuluhan dalam pemanfaatan orientasi usahatani, status petani
media komunikasi Prima Tani. serta motivasi instrinsik dan
Terdapat hubungan sangat nyata ekstrinsik dengan konatif pada
antara keragaan kelembagaan tani efektivitas komunikasi model
(tujuan kelompok, fungsi Prima Tani usahatani padi.
kelompok, fasilitas kelompok, 9. Terdapat hubungan sangat nyata
manfaat rencana kerja, iklim pada faktor eksternal yaitu:
komunikasi kelompok, perilaku tujuan kelompok, fungsi
kepemimpinan), aksesibilitas kelompok, manfaat rencana kerja,
(media massa, penyuluhan, perilaku kepemimpinan, media
kontak dengan peneliti, kontak massa, penyuluhan, kontak
dengan petani lain), serta syarat dengan peneliti, kontak dengan
mutlak dan pelancar (teknologi, petani lain, pasar, teknologi,

80
Analisis Efektivitas Komunikasi Model Prima Tani Sebagai Diseminasi Teknologi
Pertanian di Desa Citarik Kabupaten Karawang Jawa Barat
pendidikan pembangunan, kredit Prima Tani, maka disarankan
produksi, gotong-royong dan sebagai berikut :
perencanaan nasional dengan 1) Untuk mempercepat
kognitif dalam efektivitas akselerasi model Prima Tani
komunikasi Prima Tani model ini penyuluh hendaknya
usahatani padi dan terdapat berperan aktif dan partisipatif
hubungan nyata antara fasilitas untuk selalu rutin dalam
kelompok, iklim komunikasi, memberikan penyuluhan
pengangkutan serta lahan dan terutama di luar Desa Citarik.
tanah pertanian dengan kognitif 2) Pada syarat mutlak dan syarat
dalam efektivitas komunikasi pelancar pembangunan
Prima Tani model usahatani padi. pertanian yang paling
Terdapat hubungan yang sangat menonjol adalah rendahnya
nyata antara fasilitas kelompok kredit produksi sebagai salah
dengan afektif dalam efektivitas satu faktor pelancar dalam
komunikasi Prima Tani model pembangunan pertanian.
usahatani padi dan terdapat Faktor penghambat
hubungan nyata antara gotong- pertumbuhan adalah
royong dengan afektif dalam pemberian kredit produksi
efektivitas komunikasi Prima usahatani yang menurut
Tani model usahatani padi. petani rumitnya proses
Terdapat hubungan sangat nyata administrasi untuk
antara tujuan kelompok, fungsi memperoleh kredit dari bank
kelompok, fasilitas kelompok, atau koperasi dan
manfaat rencana kerja, perilaku diperlukannya
kepemimpinan, media massa, jaminan/agunan, maka perlu
penyuluhan, kontak dengan dipermudah dalam hal proses
peneliti, kontak dengan petani pemberian kredit produksi
lain, kontak dengan petani di luar tani dan bebas jaminan untuk
kelompok, teknologi, saprodi para petani.
lokal, pendidikan pembangunan, 3) Peneliti hendaknya
lahan dan tanah pertanian serta disarankan lebih sering turun
perencanaan nasional dengan ke lapangan dan
konatif dalam efektivitas keberpihakan pada petani
komunikasi Prima Tani model dalam hal penyediaan
usahatani padi dan terdapat varietas bibit atau benih padi
hubungan nyata antara pasar, terbaru dan pupuk, tanpa
perangsang produksi dan harus melalui tangan orang
gotongroyong dengan konatif ketiga yaitu: perusahaan
dalam efektivitas komunikasi supplier bibit/benih, pupuk
Prima Tani model usahatani padi. dan sebagainya.
4) Untuk mempercepat tindakan
6.2 Saran petani dalam menerapkan
Dari kesimpulan di atas untuk teknologi inovatif dalam
lebih meningkatkan keberhasilan model usahatani padi dapat
dan efektivitas komunikasi model dilakukan melalui
pemanfaatan media model

81
A. Saleh dan F.N Suwanda

Prima Tani yaitu: gelar


teknologi, penyuluhan dan
klinik Prima Tani secara aktif
kepada individu, kelompok
tani dan sosialisasi perlu
ditingkatkan sikap (afektif)
para petani terhadap model
Prima Tani usahatani padi.

Daftar Pustaka
Berlo, D.K. 1960. The Process of
Communication: an Introductions to
Theory and Practice. Holt, Rinehart
and Winston, Inc. New York.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
DeVito, J.A. 1997. Komunikasi Antar
Manusia: Kuliah Dasar. Edisi
Kelima. Professional Books. Jakarta.
Kerlinger, F.N. 2006. Asas-Asas
Penelitian Beharivioral. Gajah Mada
University Press.Yogyakarta. Riduwan.
2004. Metode dan Teknik Menyusun
Tesis. Alfabeta. Bandung.
Singarimbun M dan S Efendi. 2006.
Metode Penelitian Survai. Cetakan
Keempat. LP3ES. Jakarta.

82

Potrebbero piacerti anche