Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
The purpose of this study was to determine the significant differences on the students learning
achivement in social sciences between group of students who were taught by using snowball throwing
model and conventional method. The method used in this study was a quasy-experimental. The samples
were fourth grade students at SDN Ende 5 and SDI Ende 10 in 2018/2019 academic year as many as
95 students who were taken by using saturation sampling. The data was collected by written test which
was used to measure the students learning achivement in social sciences. The data was analyzed by
using descriptive statistics and independent-samples t-test. The results showed that the students
learning achivement in social sciences who were taught by using snowball throwing model has an
average score of 80,83 and the students using conventional method has an average score of 63,62. In
addition, the results of t-test at 5% significance level indicated that t-count (11,117) > t-table (1,985).
It indicated that there was a significant differences on the students learning achivement in social
sciences between group of students who taught by using snowball throwing model and conventional
method.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar IPS antara kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran snowball throwing
dan metode konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Ende 5 dan SDI Ende 10 tahun
pelajaran 2018/2019 sebanyak 95 siswa di mana sampel ditentukan menggunakan teknik sampling
jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes tertulis untuk mengukur hasil
belajar IPS. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar IPS pada kelompok siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran snowball throwing memperoleh skor rerata 80,83 dan siswa dengan metode konvensional
memperoleh skor rerata 63,62. Selain itu, hasil uji t dalam taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa t-
hitung (11,117) > t-tabel (1,985). Hal ini mengindikasikan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil
belajar IPS antara kelompok siswa yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
dan metode konvensional.
Histori artikel : disubmit pada 07 Juni 2019; direvisi pada 05 Juli 2019; diterima pada 22 Juli 2019
82
Mbudja, A. P., Walujo, D. A., & Sugito/Premiere Educandum 9(2) 2019 83
A. PENDAHULUAN
Di sekolah dasar, mata semeter (UAS) pada mata pelajaran
pelajaran social sciences atau ilmu IPS tahun pelajaran 2017/2018
pengetahuan sosial (IPS) merupakan diperoleh skor rata-rata kelas di SDN
salah satu mata pelajaran yang Ende 5 adalah 66 dengan skor kriteria
memuat beberapa materi antara lain: ketuntasan minimum adalah 68.
geografi, sejarah, sosiologi, dan Sementara di SDI Ende 10, skor rata-
ekonomi. Mata pelajaran IPS yang rata kelas pada pembelajaran IPS
diajarkan di sekolah dasar diberikan adalah 63 dengan skor kriteria
dengan maksud untuk ketuntasan minimum adalah 65. Hal
mengembangkan pengetahuan, sikap, ini menggambarkan bahwa perolehan
nilai-nilai moralitas dan keterampilan hasil belajar siswa pada pembelajaran
siswa sehingga melalui pembelajaran IPS di sekolah dasar khususnya pada
IPS di sekolah ssiswa diharapkan siswa kelas IV belum mencapai
dapat menjadi manusia dan warga tingkat ketuntasan yang diharapkan.
masyarakat yang baik. Terkait rendahnya capaian
Saat ini, tingkat antusiasme hasil belajar siswa maka perlu adanya
siswa terhadap mata pelajaran IPS di perubahan dalam penerapan model
tingkat sekolah dasar masih sangat pembelajaran. Model pembelajaran
rendah. Siswa kurang terlibat dalam yang dapat diterapkan pada
pembelajaran dan hanya menjadi pembelajaran IPS bagi siswa sekolah
pendengar selama proses dasar yaitu model pembelajaran
pembelajaran berlangsung. Salah satu snowball throwing.
faktor penyebabnya adalah penerapan Model bola salju bergulir atau
model atau strategi pembelajaran yang snowball throwing merupakan salah
kurang tepat atau sesuai dengan satu variasi atau tipe dari
kebutuhan dan karakteristik bagi pembelajaran kooperatif yang
siswa. mengadopsi permainan fisik yaitu
Penerapan model pembelajaran menggunakan kertas yang dibentuk
kurang tepat dengan karakteristik menyerupai bola kemudian secara
siswa menyebabkan rendahnya bergiliran dilemparkan kepada sesama
antusiasme siswa dalam belajar. anggota kelompok untuk menjawab
Rendahnya antusiasme atau minat pertanyaan.
belajar siswa mengakibatkan Menurut Akhiriyah (2011),
pencapaian hasil belajar kurang pembelajaran melalui model snowball
memuaskan. Dengan demikian, throwing aktivitas guru dan siswa
penting bagi pendidik atau guru untuk dalam pembelajaran IPS meningkat.
merancang dan merencanakan suatu Pembelajaran snowball throwing ini
model atau strategi pembelajaran yang mampu menciptakan iklim atau
inovatif dan menarik. suasana pembelajaran yang
Berdasarkan hasil supervisi menyenangkan dan meningkatkan
peneliti sebagai pengawas sekolah motivasi siswa. Siswa mampu
dasar, hasil capaian ujian akhir meningkatkan pemahaman terkait
84 Mbudja, A. P., Walujo, D. A., & Sugito/Premiere Educandum 9(2) 2019
konsep-konsep dasar dan ide-ide belajar mata pelajaran IPS pada siswa
melalui adanya pemberian informasi kelas IV yang pembelajarannya
pengetahuan yang dilakukan oleh menggunakan model pembelajaran
siswa. snowball throwing dan metode
Model snowball throwing konvensional?.
merupakan model pembelajaran yang Tujuan dari penelitian ini
memiliki kemampuan dalam adalah untuk mengetahui perbedaan
menciptakan pembelajaran yang hasil belajar mata pelajaran IPS pada
komunikatif, terintegrasi, serta siswa kelas IV yang pembelajarannya
mengandalkan keterampilan proses. menggunakan model pembelajaran
Melalui model snowball throwing ini snowball throwing dan metode
suasana kelas yang dinamis dapat konvensional.
terbentuk dan mampu memberikan
pengalaman belajar kepada siswa B. METODE PENELITIAN
untuk mengembangkan keterampilan Penelitian ini dilaksanakan di
dalam menyimpulkan suatu informasi SDN Ende 5 dan SDI Ende 10
dalam konteks nyata dan keadaan Kabupaten Ende semester genap tahun
yang kompleks (Dewi, dkk, 2017). pelajaran 2018/2019. Penelitian ini
Snowball throwing bertujuan merupakan penelitian eksperimen
untuk melatih siswa agar tidak takut semu (kuasi eksperimen) di mana
untuk memberikan pertanyaan kepada subjek penelitian tidak dipilih secara
siswa lain dalam bentuk menyerupai acak sehingga setiap subjek
bola salju yang terbuat dari kertas dan memperoleh kesempatan yang sama
menyampaikan pesan atau pertanyaan untuk dijadikan sampel penelitian.
tersebut kepada sesama anggota Selain itu, penelitian ini dibagi
kelompok (Azzahrah, dkk, 2016). menjadi dua kelompok perlakuan yaitu
Pada prinsipnya, pembelajaran kelompok eksperimen di mana
snowball throwing melibatkan peran kegiatan pembelajarannya
aktif siswa dalam kelompok belajar. menggunakan model pembelajaran
Menurut Isnawan dan Zahroni snowball throwing dan kelompok
(2016), penerapan model snowball kontrol dibelajarkan menggunakan
throwing secara baik dan benar metode konvensional.
disertai kemampuan guru dalam Populasi penelitian ini yaitu
mendorong keaktifan siswa seluruh siswa kelas IV SDN Ende 5
memyebabkan tingginya pencapaian dan SDI Ende 10 di mana masing-
hasil belajar siswa. Selain itu, masing sekolah terdiri dari dua kelas
penggunaan kertas dalam model paralel dengan jumlah total 95 orang
snowball throwing dapat dimodifikasi siswa. Sampel dalam penelitian ini
menjadi bentuk lain sehingga dapat ditentukan melalui teknik sampling
membuat suasana pembelajaran jenuh (saturation sampling). Teknik
menjadi menyenangkan. sampling jenuh merupakan teknik
Berdasarkan penjelasan di atas, pengambilan sampel di mana seluruh
maka rumusan masalah yang dibahas anggota populasi menjadi sampel
adalah apakah ada perbedaan hasil (Sugiyono, 2016). Adapun penentuan
Mbudja, A. P., Walujo, D. A., & Sugito/Premiere Educandum 9(2) 2019 85
hanya duduk diam dan mendengarkan dan pengetahuan siswa terkait materi
sehingga siswa merasa cepat bosan. pelajaran. Sehingga hal tersebut dapat
Hal ini berdampak pada rendahnya membantu keaktifan siswa dalam
minat belajar dan capaian hasil belajar kegiatan pembelajaran dan
IPS pada aspek kognitif siswa kelas memperoleh kompetensi pengetahuan
kontrol. Oleh karena itu, penting bagi yang lebih baik.
guru dalam merancang dan Studi yang dilakukan oleh
merencanakan pembelajaran yang Dewi, dkk (2017) dan oktaviani
dapat menciptakan iklim pembelajaran (2019) menghasilkan temuan yaitu
yang dapat meningkatkan antusiasme tingginya nilai rerata hasil belajar
dan keaktifan siswa dalam belajar. siswa yang dibelajarkan melalui model
Dalam penelitiannya, Hanum, snowball throwing dengan media
dkk (2015) menghasilkan temuan audiovisual dibandingkan dengan
penelitian yang menyatakan adanya kelompok siswa pada pembelajaran
perbedaan yang signifikan nilai hasil konvensional. Hal tersebut
belajar pada aspek pengetahuan antara mengindikasikan bahwa penggunaan
siswa yang diajarkan menggunakan model snowball throwing efektif
model pembelajaran snowball dalam meningkatkan hasil belajar
throwing dan siswa yang diajar siswa sekolah dasar. Pembelajaran
menggunakan model discovery snowball throwing dengan media
learning. Perbedaan ini dapat audiovisual menghadirkan
diketahui dari nilai rata-rata hasil pengalaman belajar yang berbeda bagi
belajar dengan model snowball siswa. Model ini mampu
throwing yang lebih tinggi daripada mengembangkan keterampilan dalam
model discovery learning. membuat kesimpulan dari informasi
Pembelajaran dengan model snowball yang diperoleh dalam konteks dan
throwing mampu menjadikan kegiatan situasi yang nyata dan kompleks.
pembelajaran lebih menyenangkan. Selain itu, pembelajaran melalui
Selain itu, pembelajaran yang penggunaan snowball throwing
dilakukan secara berkelompok dan mampu melatih kesiapan siswa dalam
kooperatif ini mampu meningkatkan upaya menjawab pertanyaan yang
semangat, antusisme dan keaktifan dilemparkan oleh teman lainnya.
siswa dalam belajar. Dengan demikian, melalui penerapan
Lestari, dkk (2017) model pembelajaran snowball
mengatakan bahwa model throwing siswa dapat dengan mudah
pembelajaran snowball throwing memahami materi pelajaran dan
berbasis lagu-lagu anak berpengaruh mampu meningkatkan kemampuan
terhadap kompetensi pengetahuan berpikir siswa sekolah dasar.
PKn siswa kelas III SD. Model Menurut Simarmata (2018)
pembelajaran snowball throwing peningkatan keaktifan dan hasil
berbantuan lagu anak diterapkan guna belajar siswa terjadi dalam kegiatan
memberikan pemahaman konsep bagi pembelajaran melalui penggunaan
siswa dan dapat dipergunakan untuk model snowball throwing. Snowball
mengetahui seberapa jauh kemampuan throwing merupakan salah satu tipe
88 Mbudja, A. P., Walujo, D. A., & Sugito/Premiere Educandum 9(2) 2019