Sei sulla pagina 1di 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/263393521

I Love My Body: Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan


Bibliotherapy dalam Meningkatkan Citra Tubuh Remaja Putri

Article · June 2013

CITATIONS READS

0 3,414

1 author:

Maria Helena Suprapto


Universitas Pelita Harapan
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Maria Helena Suprapto on 26 June 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

I Love My Body: Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy


(CBT) dan Bibliotherapy dalam Meningkatkan Citra Tubuh
Mahasiswi

Maria Helena Suprapto


Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan Surabaya
e-mail: helena.suprapto@uphsurabaya.ac.id

Abstract. Body dissatisfaction is one of the issues that need Fenomena ketidakpuasan citra tubuh di Surabaya
to be addressed as body dissatisfaction associated with low merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti lebih
self-esteem, eating disorders, suicide risk and depression. jauh. Pada tahun 2003, terdapat 40% mahasiswi yang
This research investigate about the effectiveness of berusia 18-25 tahun, yang sangat tidak puas terhadap
Cognitive Behavior Therapy (CBT) combined with
bibliotherapy to decrease the body image dissatisfaction.
citra tubuhnya (kategori tinggi), dan 38% mahasiswi
Participants were female undergraduate students, 18-20 yang tidak puas terhadap citra tubuhnya (kategori
years old, normal BMI (Body Mass Index), and moderate cukup)[11]. Tahun 2005, peneliti menemukan 40%
body image dissatisfaction's level. The data was collected mahasiswi yang berusia 19-21 tahun sangat tidak puas
with modified questionnaire from Body Shape terhadap citra tubuhnya (kategori tinggi dan sangat
Questionnaire (BSQ). The data was analyzed with t-test tinggi), dan 21% mahasiswi yang tidak puas terhadap
independent samples using SPSS for Windows versions citra tubuhnya (kategori cukup).
13.0. The result suggested that the therapy could not
decrease the body image dissatisfaction effectively (t = - Ketidakpuasan terhadap citra tubuh menimbulkan
2.345; p > 0.05). The discussion revealed about why the berbagai dampak negatif. Ketidakpuasan terhadap citra
treatment could not effective in order to decrease body tubuh dapat berkembang menjadi gangguan makan
image dissatisfaction. Further researches need to enhance yaitu anorexia nervosa dan bulimia nervosa, apabila
the duration of the treatments and add some sessions for tidak mendapatkan penanganan yang memadai[22][24].
addressing family and friend's issue, and enhancing
Ketidakpuasan terhadap citra tubuh juga berkaitan
interpersonal skills to make the therapy more effective.
dengan perasaan tidak berharga, depresi[8][9], dan risiko
bunuh diri pada remaja putri[7].
Keywords: body image, body dissatisfaction, cognitive Ketidakpuasan terhadap citra tubuh berkaitan
behavioral therapy, bibliotherapy dengan berbagai dampak negatif sehingga diperlukan
suatu intervensi yang efektif untuk mengurangi
ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Salah satu teknik
I. PENDAHULUAN terapi yang terbukti efektif untuk mengurangi
Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang ketidakpuasan terhadap citra tubuh adalah terapi
tidak bisa dipisahkan. Kecantikan seolah merupakan kognitif perilakuan (Cognitive Behavior Therapy,
tolak ukur dari ”nilai” seorang perempuan di CBT). Terapi kognitif perilakuan ini telah dibuktikan
masyarakat. Masyarakat menilai perempuan cantik dapat meningkatkan keseluruhan citra tubuh, kognisi,
lebih pintar, lebih menyenangkan, lebih menarik, lebih dan perasaan terkait citra tubuh[4][21].
tangguh, dan lebih sukses daripada perempuan Salah satu penelitian yang meneliti efektivitas terapi
lainnya[21]. Begitu banyaknya keuntungan menjadi kognitif dalam mengurangi ketidakpuasan terhadap
cantik, sehingga tidak mengherankan bahwa sebagian citra tubuh adalah penelitian yang dilakukan oleh
besar perempuan terobsesi pada kecantikan[2]. Indria[16]. Penelitian tersebut menerapkan terapi
Standar kecantikan yang ada sekarang yaitu kognitif kepada mahasiswi yang berusia 18-25 tahun
seorang perempuan dapat dikatakan cantik apabila dengan Indeks Massa Tubuh normal (18,5-22,9) dan
memiliki tubuh langsing, dilengkapi dengan kulit skor ketidakpuasan terhadap citra tubuh dalam kategori
putih-mulus dan wajah yang cantik seperti berhidung sedang. Hasil penelitian Indria menunjukkan bahwa
mancung, dan berbibir sensual[2]. Perbedaan antara terapi kognitif yang diberikan tidak efektif dalam
standar kecantikan yang berlaku dengan penampilan mengurangi ketidakpuasan terhadap citra tubuh [16]. Hal
fisik mahasiswi memicu timbulnya ketidakpuasan ini disebabkan oleh beberapa kelemahan dalam
terhadap citra tubuh. Ketidakpuasan terhadap citra penelitian tersebut yaitu: Pertama, tidak
tubuh ini merupakan suatu kontinum, dari sekedar dilaksanakannya survei awal untuk melihat kebutuhan
tidak puas terhadap bagian-bagian tubuh atau bentuk partisipan sehingga partisipan menganggap materi dan
tubuh secara keseluruhan, preokupasi terhadap berat sesi terapi kurang aplikatif. Kedua, keterbatasan waktu
badan, hingga obsesi yang berlebihan terhadap dalam melakukan proses terapi yang hanya
penampilan fisik [24]. berlangsung selama satu minggu. Ketiga, kurangnya
pengalaman terapis dalam memberikan terapi kognitif

7
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

sehingga terapis dianggap kurang mampu dalam  Dampak Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh
membawakan materi yang ada. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh berkaitan
dengan beragam hal negatif. Individu yang tidak
Hasil penelitian tersebut menyebabkan peneliti ini
puas terhadap citra tubuh, memiliki harga diri
ingin menguji kembali keefektifan terapi kognitif
yang rendah pula (Frost & McKelvie, 2004).
perilakuan dalam mengurangi ketidakpuasan terhadap
Perempuan yang tidak puas dengan citra
citra tubuh dan memadukannya dengan biblioterapi.
tubuhnya berusaha untuk menurunkan berat
Penelitian ini menambahkan biblioterapi karena
badannya supaya dapat mencapai standar kurus
psikoedukasi yang tercakup dalam terapi kognitif
ideal dengan beragam cara yaitu: berdiet (Charles
perilakuan dianggap kurang cocok dan kurang efektif
& Kerr, sitat dalam Robinson, 2003),
dalam menambah pengetahuan dan mengubah
memuntahkan makanan, menyalahgunakan obat-
keyakinan maladaptif partisipan. Partisipan adalah
obatan laksatif, diuretik atau obat-obatan lain,
mahasiswi yang umumnya mudah merasa bosan
berolahraga berlebihan atau merokok (Crocker
dengan pemberian materi melalui ceramah, dan
dkk., 2001). Cara
usianya tidak berbeda jauh dengan fasilitator sehingga
Ketidakpuasan terhadap citra tubuh dapat
pemberian materi searah kurang efektif, maka
berkembang menjadi gangguan makan yaitu
biblioterapi dapat menjadi sarana psikoedukasi untuk
anorexia nervosa dan bulimia nervosa, apabila
membangkitkan insight-insight baru.
tidak mendapatkan penanganan yang
Biblioterapi adalah penggunaan literatur untuk memadai[22][24].
meningkatkan kesehatan mental[16]. Biblioterapi telah
terbukti dapat meningkatkan citra tubuh yang Tidak hanya Ketidakpuasan terhadap citra
positif[25]. Hasil penelitian Sukamto berbeda dengan tubuh dapat mempengaruhi kesehatan fisik,
hasil penelitian[12]. Hidayat membandingkan efektivitas kebahagiaan, dan pilihan gaya hidup individu
biblioterapi interaktif (interactive bibliotherapy) (Gideon, 1998). Selain itu, individu yang tidak
dengan biblioterapi membaca (reading bibliotherapy) puas dengan citra tubuhnya semakin
dalam mengurangi ketidakpuasan terhadap citra tubuh,
tetapi hasil penelitiannya tidak menunjukkan Ketidakpuasan terhadap citra tubuh juga
perubahan dalam ketidakpuasan terhadap citra tubuh. berkaitan dengan risiko bunuh diri pada
remaja putri (American Association of
Berangkat dari penelitian-penelitian tersebut, University Woman, dalam Dittrich, 2005).
peneliti ingin memadukan terapi kognitif perilakuan kesehatan psikologis. antara lain: Citra tubuh
dan biblioterapi, dan menguji apakah terapi kognitif yang negatif dapat mempengaruhi kesehatan
perilakuan yang mencakup biblioterapi mampu fisik, kebahagiaan, dan
mengurangi ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Dalam
mengurangi ketidakpuasan terhadap citra tubuh, terapi B. Terapi Kognitif Perilakuan (Cognitive Behavior
kognitif perilakuan membantu partisipan mengenali Therapy)
dan menguji distorsi kognitif, dan biblioterapi Terapi kognitif perilakuan adalah perpaduan
membangkitkan insight-insight baru yang membantu pendekatan kognitif dan behavioristik yang bersifat
partisipan dalam mengubah distorsi kognitif dan aktif, direktif, mempunyai batas waktu yang jelas, dan
keyakinan maladaptif, dan memunculkan komitmen terstrukstur. Terapi ini dilandasi asumsi bahwa
dalam diri sendiri. perasaan dan perilaku individu ditentukan oleh
bagaimana cara individu memandang dunia[11]. Terapi
ini bertujuan untuk mengenali pola-pola pemikiran
II. KAJIAN TEORETIS yang terdistorsi dan perilaku disfungsional.
A. Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh (Body Image
Dissatisfaction)
 Definisi Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh C. Biblioterapi
Citra tubuh (body image) adalah gambaran Biblioterapi adalah penggunaan literatur untuk
mental yang dimiliki individu terhadap meningkatkan kesehatan mental. Dalam biblioterapi
tubuhnya[1]. Citra tubuh yang negatif mencakup interaktif, fasilitator yang terlatih menggunakan diskusi
tiga aspek: 1) kognisi, yaitu pikiran dan terarah untuk membantu klien mengintegrasikan
keyakinan bahwa tubuhnya gemuk dan tidak respons kognitif dan perasaan terhadap literatur yang
menarik; 2) perasaan tidak puas terhadap tubuh, telah diseleksi[16].
dan ketiga; 3) perilaku, apa yang dilakukan
individu yang berkaitan dengan persepsi terhadap
penampilannya, seperti sering menimbang berat III. METODOLOGI PENELITIAN
badan, berolah raga, dan menghindari hal-hal
yang dapat membuatnya malu karena bentuk A. Variabel Penelitian
tubuhnya, misalnya berenang[1][18]. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah citra
tubuh yang negatif atau ketidakpuasan terhadap citra
tubuh (body image dissatisfaction) dan variabel

8
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

bebasnya adalah terapi kognitif perilakuan (Cognitive eksperimen. Kelompok eksperimen mendapatkan
Behavior Therapy) dan biblioterapi. perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak
mendapatkan perlakuan sama sekali atau dalam kondisi
waiting list. Pemilihan partisipan dilakukan
B. Partisipan berdasarkan tingkat ketidakpuasan terhadap citra tubuh
yang tergolong sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Tiap
Partisipan adalah tujuh orang mahasiswi yang
kelompok terdiri dari empat partisipan. Pembagian
berusia 18-20 tahun, dan memiliki IMT normal (18,5-
partisipan ke dalam kelompok eksperimen dan
22,9), dan memiliki tingkat ketidakpuasan terhadap
kelompok kontrol menggunakan random assignment.
citra tubuh dalam tingkat cukup. Dari hasil survei awal
didapatkan sembilan partisipan, satu orang dengan Penelitian ini mulanya menggunakan metode true
tingkat ketidakpuasan terhadap citra tubuh dalam eksperimen dengan membagi partisipan kelompok
kategori sangat tinggi, satu orang dengan tingkat eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan random
tinggi, dan tujuh orang dengan tingkat cukup. Namun, assignment, yaitu penelitian ini melibatkan empat
partisipan dengan tingkat ketidakpuasan terhadap citra orang sebagai kelompok eksperimen dan empat orang
tubuh yang sangat tinggi ternyata sedang mengikuti sebagai kelompok kontrol. Kemudian penelitian ini
penelitian lain yang bertujuan mengurangi mengalami kendala yaitu mortalitas partisipan
kecenderungan gangguan makan, sehingga tidak dapat penelitian yaitu keluarnya dua orang partisipan dari
menjadi partisipan dalam penelitian ini. Satu orang penelitian ini, sehingga dilakukan penambahan subjek
dengan tingkat ketidakpuasan tinggi dan dua orang tanpa random assignment. Dengan penambahan
dengan tingkat ketidakpuasan diri cukup partisipan, metode eksperimen penelitian ini menjadi
mengundurkan diri selama pelaksanaan penelitian, quasi eksperimen.
sehingga peneliti menambahkan dua orang partisipan,
yang memiliki tingkat ketidakpuasan terhadap citra Pengukuran ketidakpuasan terhadap citra tubuh
tubuh cukup. dilakukan dua kali yaitu saat pre-test (minggu pertama)
dan post-test (minggu keempat).
C. Teknik Pengumpulan Data
E. Rancangan Intervensi
Citra tubuh yang negatif atau ketidakpuasan
Perpaduan terapi kognitif perilakuan dan
terhadap citra tubuh ini akan diukur dengan
biblioterapi. Terapi kognitif perilakuan membantu
menggunakan modifikasi angket Body Shape
partisipan mengenali dan menguji distorsi kognitif.
Questionnaire (BSQ), yang dikembangkan oleh Terapi kognitif perilakuan ini mencakup psikoedukasi
Cooper, Taylor, Cooper, dan Fairburn[10] [15]. untuk menyampaikan konsep-konsep dasar yang harus
BSQ adalah self-report inventory berisi 34 butir dipahami oleh partisipan yaitu: hubungan pikiran,
pertanyaan yang didesain untuk mengukur fenomena perilaku, dan perasaan; kategori distorsi kognitif; dan
pengalaman kepedulian terhadap bentuk tubuh bersama bagaimana melakukan tanggapan rasional.
anteseden dan konsekuensiya, terutama “perasaan Biblioterapi digunakan untuk membangkitkan
gemuk”. Individu yang memiliki skor lebih tinggi dari insight-insight baru yang membantu partisipan dalam
95 memiliki kepedulian terhadap bentuk dan ukuran mengubah distorsi kognitif dan keyakinan maladaptif,
tubuh yang kuat[27]. dan memunculkan komitmen dalam diri sendiri.
Kekuatan BSQ terletak pada kemampuannya Biblioterapi ini merupakan suatu sarana bagi partisipan
untuk mengukur sebuah dimensi psikologis yang untuk menemukan insight, mendorong partisipan untuk
diketahui sangat bervariasi intensitasnya baik di lebih memahami, dan menghargai dirinya sendiri.
populasi penderita anorexia nervosa dan bulimia Dengan kata lain, biblioterapi merupakan sarana
nervosa, dan di dalam sampel komunitas yang tidak psikoedukasi yang bekerja secara tidak langsung.
menderita gangguan makan. Dalam biblioterapi, reaksi perasaan partisipan jauh
BSQ memiliki validitas kriteria yang cukup untuk lebih penting daripada pemahaman intelektual makna
membedakan subjek klinis dari nonklinis dan individu literatur.
Terapi kognitif perilakuan dan biblioterapi dalam
yang diprediksi lebih atau kurang mempedulikan berat
penelitian ini dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan,
badan. BSQ juga mempunyai validitas konkuren untuk
setiap minggu dua kali pertemuan, masing-masing
sampel klinis dan non-klinis, dengan kemampuannya pertemuan berdurasi 90 menit. Penetapan frekuensi
membedakan sikap dan simtom negatif terhadap citra pertemuan ini mengacu pada Cash dan Lavallee (1997)
tubuh, mencakup kepedulian terhadap fitur penampilan yang menyatakan bahwa umumnya terapi kognitif
yang tidak terkait dengan berat badan[10]. BSQ perilakuan terdiri dari 6-12 pertemuan mingguan[4].
memiliki reliabilitas yang baik dengan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,904. Dalam penelitian ini terapi yang diberikan meliputi:
1) pencatatan self-monitoring situasi, pikiran, perasaan,
perilaku; 2) psikoedukasi menggunakan biblioterapi
tentang citra tubuh, berat badan normal menurut IMT,
D. Desain Penelitian citra tubuh negatif, dampaknya, penyebabnya (budaya,
Desain eksperimen penelitian ini adalah “pre-test media massa), bagaimana mengembangkan citra tubuh
post-test independent group design”. Dalam yang positif dan keuntungan yang diperoleh; 3) diskusi
eksperimen ini digunakan dua kelompok independen interaktif tentang materi bibliotherapy; 4) pengujian
yaitu satu kelompok kontrol dan satu kelompok distorsi kognitif; 5) pemberian pekerjaan rumah berupa
9
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

aktivitas yang bertujuan membantu partisipan ditambah ada harapan bahwa terapi ini akan terbukti
memberikan tanggapan rasional terhadap distorsi efektif dan memenuhi standar signifikansi.
kognitifnya, misalnya: bercermin, memandang bagian
tubuh yang tidak disukai sambil mengatakan Alasan dibalik penurunan yang tidak signifikan ini
karakteristik netralnya, hingga rasa tidak suka yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain: Pertama,
dialami berkurang (mirror exposure); 6) pencegahan kepribadian seluruh partisipan yang diperoleh dari hasil
kekambuhan di masa mendatang. tes kepribadian yaitu tes grafis yang digunakan sebagai
tambahan data asesmen awal. Hasil tes menunjukkan
bahwa kepribadiannya cenderung tertutup dan menarik
diri dari lingkungan sosial merupakan suatu halangan
tersendiri bagi partisipan untuk banyak berubah dan
F. Analisis Data menggali manfaat dari perlakuan. Karakteristik
Peneliti melakukan uji hipotesis untuk mengetahui kepribadian semacam ini membutuhkan rasa nyaman
apakah ada perbedaan ketidakpuasan terhadap citra dan penghargaan yang besar sebelum mau membuka
tubuh sebelum dan sesudah mendapatkan terapi diri lebih jauh. Griset dan Norvell menyatakan bahwa
kognitif perilakuan dan biblioterapi dengan menguji individu yang mengalami gangguan makan mengalami
seluruh hipotesis minor terlebih dahulu yaitu: 1) kesulitan berhubungan sosial secara umum[3]. Individu
hipotesis minor pertama: untuk mengetahui apakah ada yang memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh
perbedaan ketidakpuasan terhadap citra tubuh saat pre- memiliki sensitivitas tentang bagaimana orang lain
test antara kelompok eksperimen dan kelompok memandangnya, dengan asumsi orang lain akan
kontrol, peneliti menggunakan uji t dua sampel mengevaluasinya secara negatif, dan hal ini akan
independen; 2) hipotesis minor kedua: untuk menghasilkan perasaan malu atau perasaan tidak
mengetahui apakah ada perbedaan ketidakpuasan menyenangkan lainnya[3].
terhadap citra tubuh saat post-test antara kelompok Kedua, lama keyakinan tentang tubuh ditanamkan,
eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti dengan kata lain partisipan telah lama mendapatkan
menggunakan uji t dua sampel independen; 3) hipotesis doktrinasi tentang tubuh yang ideal misalnya:
minor ketiga: untuk mengetahui apakah ada perbedaan perempuan yang menarik adalah perempuan yang
ketidakpuasan terhadap citra tubuh saat pre-test dan ideal, laki-laki tidak suka perempuan yang gemuk,
post-test pada kelompok eksperimen, peneliti keyakinan ini telah lama bercokol di pikiran partisipan
menggunakan uji t dua sampel berkorelasi; 4) hipotesis sehingga membutuhkan waktu bagi partisipan untuk
minor keempat: untuk mengetahui apakah ada menyakini tanggapan rasional yang dibuat dan
perbedaan gain score (selisih skor post-test-pre-test) menghilangkan keyakinan tersebut. Atlas menyatakan
ketidakpuasan terhadap citra tubuh antara kelompok bahwa keyakinan dan harapan bahwa kelangsingan dan
eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti diet menimbulkan peningkatan kualitas diri yang
menggunakan uji t dua sampel independen). Uji menyeluruh merupakan suatu hal yang dipelajari
hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS for melalui pengalaman atau observasi dan dikembangkan
windows versi 13.0. Pengujian yang dilakukan adalah dengan analisis untung-rugi dari hasil yang disadari[3].
pengujian dua arah dengan =0,05. Analisis data Keyakinan adalah suatu hal yang dipelajari melalui
dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows pengalaman dan observasi, sehingga membutuhkan
versi 13.0. waktu dan proses bagi partisipan untuk mengubah apa
yang telah dipelajari selama ini dan membuka diri
Peneliti juga melakukan perhitungan effect-size
untuk mulai belajar memandang pengalamannya
dengan menggunakan standar deviasi pooled (SD
dengan cara yang berbeda.
pooled) untuk mengetahui sejauh mana ukuran
kelompok berpengaruh terhadap signifikan atau Ketiga, faktor di luar individu yang memengaruhi
tidaknya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. ketidakpuasan terhadap citra tubuh yaitu media massa,
keluarga, dan teman sebaya yang memiliki peranan
penting dalam menyampaikan pesan sosiokultural
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN tentang bentuk tubuh ideal pada remaja[22]. Lingkungan
keluarga yang menganut paham standar kurus ideal.
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada Ayah, ibu, dan saudara perempuan merupakan agen
perbedaan ketidakpuasan terhadap citra tubuh setelah sosio-kultural yang penting dalam perkembangan
memperoleh pemberian terapi kognitif perilakuan dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh dan gangguan
biblioterapi, antara kelompok kontrol dan kelompok makan pada perempuan muda. Saudara perempuan
eksperimen (t = -2,345; p = 0,066; p>0,05). Hasil merupakan model acuan dan inisiator diet bagi
analisis statistik juga menunjukkan tidak adanya remaja[6]. Tekanan untuk menjadi kurus dari ayah dan
perubahan gain score sebelum dan sesudah pemberian saudara sebagian dimediasi oleh internalisasi dan
terapi kognitif perilakuan dan biblioterapi, antara perbandingan sosial, sedangkan tekanan dari ibu secara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (t = keseluruhan dimediasi oleh internalisasi dan
1,777; p = 0,136; p>0,05). Berdasarkan uji effect size perbandingan sosial. Lingkungan keluarga yang
dengan menggunakan standar deviasi pooled diketahui berfokus pada penampilan dan menyebarkan pesan
bahwa effect size yang mempengaruhi efektif atau sosial tentang pentingnya penampilan dan standar
tidaknya terapi ini tergolong besar (d = 1,791) sehingga kurus-ideal baik melalui gaya hidup orang tua atau
dapat disimpulkan bahwa apabila jumlah partisipan saudara yang berdiet, godaan, atau dorongan untuk
10
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

menjadi kurus, dapat meningkatkan ketidakpuasan


terhadap citra tubuh melalui penerimaan atau
penolakan keluarga terhadap tercapai tidaknya standar REFERENSI
tersebut[26][28]. Pengalaman digoda telah diasosiasikan [1] E. Abramson, “Body intelligence: menurunkan dan
dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh, gangguan menjaga berat badan tanpa diet!”, D. Prabantini,
makan, depresi, dan harga diri yang rendah pada Pengalih bhs, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007
mahasiswi[5].
[2] N. M. Agung, “Cantik itu sehat dan menerima
Ibu yang memiliki remaja putri yang mengalami diri.”, diunduh 7 Juli 2007 dari
gangguan makan ternyata mengalami gangguan makan http://kompas.com/kompascetak/0104/04/jatim/ca
juga. Ibu tersebut menganggap anaknya kurang nt26.htm, 2001
menarik daripada penilaian anaknya terhadap dirinya
sendiri, dan lebih berkeinginan agar anaknya [3] J. G. Atlas, “Interpersonal sensitivity, eating
menurunkan berat badan daripada ibu yang tidak disorders symproms, and eating/thinnes
memiliki anak yang mengalami gangguan makan [20]. expectancies”, Current Psychology:
Keempat, teman sebaya yang menganut paham standar Developmental, Learning, Personality, Social,
kurus ideal memengaruhi ketidakpuasan terhadap citra 22(4), 368-378, 2004
tubuh partisipan. Teman sebaya dapat memperkuat dan [4] T. F. Cash, & D. M. Lavallee, “Cognitive
memelihara pentingnya standar kurus-ideal dan behavioral body-image therapy: Extended
memperkuat pengaruh lain misalnya dari orang tua dan evidence of the efficacy of self-directed program”.
media massa tentang pentingnya menjadi kurus dan Journal of Rational-Emotive & Cognitive-
ideal, misalnya melalui godaan, sindiran, dorongan Behavior Therapy, 15(4), 281-294, 1997
untuk menguruskan badan, atau diet yang dilakukan
yang membuat partisipan ingin berdiet[26]. Teman [5] H. Cheng, “Body image dissatisfaction of college
sebaya juga menjadi acuan perbandingan sosial dalam women: Potential risk and protective factors.”,
hal berat badan, tinggi badan, inteligensi, dan retrieved June 28, 2007 dari
popularitas. Perempuan yang sering melakukan www.blackwellpublishing.com/content/BPL_Imag
perbandingan sosial memiliki ketidakpuasan terhadap es/Content_store/Sample_chapter/9780631233732
citra tubuh yang lebih tinggi karena perbandingan yang /Ogden.pdf, 2006
dilakukan membuat mereka merasa rendah diri[18]. [6] K. Coomber & R. M. King, “The role of sisters in
Lingkungan keluarga dan teman yang berdiet atau body image dissatisfaction and disordered eating”.
berfokus pada penampilan mendorong partisipan untuk Sex Roles 59 (1), 81-93, 2008
kembali ke distorsi kognitifnya yang lama. Pemaparan [7] L. Dittrich, “About-face: Facts on body image.”,
pesan yang terus menerus dalam keluarga dan diunduh 13 Desember 2005, dari
hubungan sebaya dapat menjadi dasar perasaan http://www.about-face.org/r/facts/bi.shtml, 2005
keberhargaan individu dan perkembangan skema
bahwa penampilan merupakan hal yang penting dalam [8] D. L Franko & R. H. Striegel-Moore, “The role of
kehidupan individu[26]. Partisipan membutuhkan waktu body dissatisfaction as a risk factor for depression
untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam in adolescent girls: Are the differences black and
menghadapi godaan dan kritikan dari lingkungannya. white?” Journal of Psychosomatic Research, 53(5),
975-983, 2002
V. KESIMPULAN
[9] L. Gideon, “Body image: Heterosexual females and
Terapi kognitif perilakuan dan biblioterapi yang gay males.”, diunduh 13 Desember 2005, dari
diterapkan dalam penelitian ini tidak mampu http://www.ssa.uchicago.edu/publications/advforu
menurunkan ketidakpuasan citra tubuh yang dialami m/v5n1/v5ila8.html, 1998
partisipan secara signifikan. Faktor yang menyebabkan
terapi kognitif perilakuan dan biblioterapi tidak [10] G. S. Goldfield, C. Moore, K. Henderson, A.
menghasilkan penurunan ketidakpuasan terhadap citra Buchholz, N. Obeid, & M. F. Flament, “Body
tubuh secara signifikan adalah karakteristik dissatisfaction, dietary restraint, depression, and
kepribadian partisipan, keyakinan seputar penampilan weight status in adolescents.”, Journal of School
yang telah lama dianut individu sehingga sukar Health, 80(4), 186-192, 2010
diubah, keluarga dan teman sebaya yang berdiet dan [11] K. S. W. Hansen, “Body shape dissatisfaction:
memberikan kritik seputar penampilan fisik. Patterns of concern among subgroups of college
Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu penelitian freshmen women.”, Thesis, Departement of
selanjutnya hendaknya: 1) melakukan uji coba materi Counseling Psychology and Special Education
biblioterapi sehingga materi lebih tepat guna dan sesuai Brigham Young University, retrieved September
bagi partisipan; 2) menambah durasi terapi sehingga 25, 2008 from
dapat lebih efektif dalam mengatasi keyakinan tentang http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd2471
tubuh yang telah lama dianut oleh partisipan; 3) .pdf, 2008
memberikan suplemen terapi bagi hubungan [12] K. Hawton , P. M. Salkovskis, J. Kirk, & D. M.
interpersonal, kepercayaan diri, dan memberikan Clark, “Cognitive behaviour therapy for
pelatihan juga kepada keluarga, dan teman sebaya.

11
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol.2, No.1, Juni 2013

psychiatric problems: A practical guide.”, New diunduh 8 Agustus 2007 dari


York: Oxford Medical Publications, 1991 http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.f
cgi?artid=1540456, 2001
[13] V. Herawati, “Hubungan antara kecerdasan
emosional dengan body dissatisfaction.”, Skripsi, [22] L. A. Ricciardelli, & M. P. McCabe, “Self-esteem
tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas and negative affect as moderators of sociocultural
Surabaya, Surabaya, 2003 influences on body dissatisfaction, strategies to
decrease weight, and strategies to increase
[14] W. Hidayat, “Konstruksi sosial tentang kecantikan muscles among adolescent boys and girls-
fisik seorang perempuan (penerapan statistical data included”, retrieved December 6,
bibliotherapy pada remaja perempuan yang 2005 from
mengalami body dissatisfaction).”, Skripsi, tidak http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m2293
diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas /is_2001_Feb/ai_78178126, 2001
Surabaya, 2008
[23] C. Rice, “Promoting healthy body image: A guide
[15] C. L. F. Hudson, “The relationship of body image, for program planners”, retrieved January 13, 2009
body mass index, and self-esteem to eating from http://www.carlarice.ca/Body95.pdf, 1995
attitude in a normal sample”, Thesis Master of
Arts in Psychology. University of Canterburry, [24] E. Ruutel, “Sociocultural context of body
retrieved November 7, 2008 from www.diva- dissatisfaction and possibilities of vibroacustic
portal.org/diva/getDocument?urn_nbn_se_oru_di therapy in diminishing body dissatisfaction”,
va-2119-2__fulltext.pdf, 2008 diambil 13 Desember 2005, dari
http://66.102.7.104/search?q=cache:P1-
[16] A. M. Hynes & M. Hyness-Berry, “Biblio/poetry PDkaFuUQJ:www.tlulib.ee/files/arts/24/ryytedf
therapy: The interactive process: A handbook”, a6015a9c11951b72bca83fafa32ef6.pdf+objectifi
Illinosis: North Star Press of St. Cloud, Inc, 1994 cation%2Bbodt+dissatisfaction&hl=en, 2004
[17] Indria, “Tubuhku adalah harta terindah bagiku:
[25] M. E. Sukamto, “Efektivitas bibliotherapy dalam
Efektivitas terapi kognitif terhadap penurunan mengurangi ketidakpuasan terhadap citra tubuh
tingkat body image dissatisfaction pada (body dissatisfaction) pada siswi SMU”, Tesis,
mahasiswi universitas Surabaya”, Skripsi, tidak tidak dipublikasikan. Universitas Gajah Mada,
diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Jogjakarta, 2005
Surabaya, Surabaya, 2007
[26] M. M. Sinton, & L. L. Birch, “Individual and
[18] D. Jade, “Body image in our time from a feminist sociocultural influences on pre-adolescent girls’
perspective”, diunduh 28 Desember 2007, dari apprearance schmeas and body dissatisfaction”,
www. eating- Journal of Youth and Adolescence, 35(2), 165-
disorders.org.uk/docs/bodyimage.doc, 1999 175, 2006
[19] D. C. Jones, “Social comparison and body image: [27] T. M. Stewart, & D. A. Williamson, “Body
Attractiveness comparisons to models and peers positive: A new treatment for persistens body
among adolescent girls and boys”, Sex Roles image disturbances in partially recovered eating
45(9), 645-665, 2001 disorders”, Clinical Case Studies, 2(2), 154-166,
[20] H. L. Littleton, & T. Ollendick, “Negative body 2003
image and disordered eating behavior in children [28] Victorian Government Department of Human
and adolescents: What places youth at risk and Service, “Shapes: Body image program planning
how can these problems be prevented?” Clinical guide”, diunduh 28 Juni 2007 dari
Child and Family Psychology Review, 6(1), 51-66, www.health.vic.gov.au/healthpromotion/downloa
2003 ds/shapes_final.pdf, 2002
[21] K. Moldenhauer, A. Callicut, & G. Leddick,
“Body image among female college students”,

12

View publication stats

Potrebbero piacerti anche