Sei sulla pagina 1di 12

Jurnal Administrasi Publik

Implementasi Kebijakan Bantuan Kesejahteraan Lanjut Usia Di


Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

Ivo Rangkoly

ABSTRAK

A case study on the implementation of welfare policies in the District senior


South Tanimbar West Southeast Mollucas district. This study used qualitative
methods. Data sources / informants were interviewed as many as 16 people
consisting of 3 officers / employees of Department of Social Welfare and Labor.
Head South Tanimbar. 3 village heads and 6 elderly people are not potential
and the data collection process using interview techniques.
The results show that the implementation of welfare policies in the District
senior South Tanimbar. Southeast Moluccas regency west wanted not run well
there are some obstacles / barriers in the implementation process of budget
constraints. lack of technical guidance. lack of facilities and infrastructure for
implementing companion. and delays time. It can be concluded that the process
of policy implementation assistance in the District senior South Tanimbar West
Southeast Moluccas district has not been effective. So it can be suggested: (1)
Local Government or the Department of Social Welfare who directly carry out
the process of division in their local villages to prevent cuts or misappropriation
of find and on target. (2) need additional find for infrastructure supplicants
executive assistant in elderly aid policy implementation (3) the government
should work just as well with the post offices so that the process is not delayed
disbursements of time. (4) the government should provide special orphanage for
the elderly who are not potential in channeling funds to a more focused and
targeted in providing assistance.
Keyword: policy implementation elderly welfare assistance.
PENDAHULUAN akan terlepas dari peningkatan
Dalam perkembangan usaha kesejahteraan lanjut usia tidak
kesejahteraan masyarakat yang potensial.
dilakukan oleh pemerintah berupa Seperti yang dikatakan dalam
bantuan-bantuan yang dilaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
untuk tingkat lokal. nasional dan Republik Indonesia Tahun 1945
global demi terpenuhinya hak atas mengamanatkan negara untuk
kebutuhan dasar secara layak tidak melindungi segenap bangsa

39
Jurnal Administrasi Publik

indonesia dan seluruh tumpah darah tercipta hubungan sosial yang


Indonesia. memajukan kesejahteraan harmonis. Defenisi kebijakan publik
umum. mencerdaskan kehidupan diatas dapat dikatakan bahwa: (1)
bangsa. dan ikut melaksanakan kebijakan publik dibuat oleh
ketertiban dunia berdasarkan pemerintah berupa tindakan-tindakan
kemerdekaan. perdamaian abadi. dan pemerintah. (2) kebijakan publik
keadilan sosial bahwa untuk maksud harus berorientasi kepada
tertentu. diperlukannya implementasi kepentingan publik. dan (3)
kebijakan bantuan kesejahteraan kebijakan publik adalah tindakan
lanjut usia yang diamanatkan dalam pemilihan alternatif untuk
Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 dilaksanakan oleh pemerintah demi
Tentang Kesejahteraan Sosial Lanjut kepentingan publik. Sehingga dapat
Usia. dimana upaya peningkatan dikatan bahwa kebijakan pemerintah
kesejahteraan sosial lanjut usia pada dalam mengimplementasi kebijakan
hakikatnya merupakan pelestarian bantuan kesejahteraan lanjut usia
nilai-nilai keagamaan dan budaya khususnya yang tidak potensial harus
bangsa dan juga Peraturan ditindaklanjuti oleh pemerintah dan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 berorientasi pada lanjut usia yang
Tentang Pelaksanaan Upaya sudah tidak potensial karena seperti
Peningkatan Kesejahteraan Sosial yang kita ketahui bahwa Sejalan
Lanjut Usia. dengan perkembangan masalah dan
Kebijakan publik adalah kebutuhan lanjut usia tidak potensial
kewenangan pemerintah dalam masih dipandang perlu adanya suatu
pembuatan suatu kebijakan yang upaya yang dapat memberikan
digunakan kedalam perangkat perlindungan bagi mereka untuk
peraturan hukum. Chaisi Nasuca dapat mewujudkan dan memelihara
(dalam Pasolong 2007:39). taraf kesejahteraan sosialnya.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk Wijaya dan Suparto (dalam
menyerap dinamika sosial dalam Pasolong 2007:56). mengatakan
masyarakat. yang akan dijadikan bahwa implementasi adalah proses
acuan perumusan kebijakan agar mentransformasikan suatu rencana

40
Jurnal Administrasi Publik

kedalam praktik. Orang sering pelayanan sosial dan lembaga-


beranggapan bahwa implementasi lembaga yang bertujuan untuk
hanya merupakan pelaksanaan dari membantu individu dan kelompok
apa yang telah diputuskan legislatif untuk mencapai standar hidup dan
atau para pengambil keputusan. kesehatan yang memuaskan dan
Seolah-olah tahapan ini kurang relasi-relasi pribadi dan sosial yang
berpengaruh. Akan tetapi kenyataan memungkinkan mereka
dapat dilihat sendiri bahwa mengembangkan kemampuannya
betapapun baiknya rencana yang sepenuh mungkin dan meningkatkan
telah dibuat tetapi tidak ada gunanya kesejahteraannya secara selaras
apabila itu tidak dilaksanakan dengan dengan kebutuhan keluarga dan
baik dan benar. Sehingga untuk masyarakat. Hal menujukan bahwa
mengatasi masalah tentang perlu adanya upaya dari pemerintah
kesejahteraan lanjut usia khususnya dan masyarakat dalam menunjang
lanjut usia tidak potensial perlu kegiatan-kegiatan yang berkaitan
adanya pelaksanaan program dengan implementasi kebijakan
pelayanan dan jaminan sosial bagi bantuan kesejahteraan lanjut usia
lanjut usia yang tidak potensial. sehingga bantuan-bantuan yang
Untuk menjamin keberhasilan disalurkan dapat memenuhi
dan kesinambungan program kebutuhan para lanjut usia khususnya
pelaksanaan bantuan kesejahteraan yang tidak potensial.
lanjut usia tidak potensial diperlukan Agar upaya peningkatan
sebuah pedoman yang merupakan kesejahteraan lanjut usia tidak
acuan dalam pelaksanaan Program potensial dapat telaksana dengan
Jaminan Sosial Lanjut Usia (PJSLU) baik maka adanya kebijakan yang
agar dapat terlaksana sesuai dengan dikeluarkan pula oleh Pemerintah
tujuan dan tepat sasaran. Pusat seperti yang tertuang dalam
Menurut Walter A. dalam pasal 3 Undang-Undang
Friedlander. (dalam Muhidin 1982). Nomor 13 Tahun 1998. mengatakan
³Kesejahteraan sosial adalah sistem bahwa: Upaya peningkatan
yang terorganisir dari pelayanan- kesejahteraan sosial lanjut usia

41
Jurnal Administrasi Publik

diarahkan agar lanjut usia tetap dapat berupa anggaran sebesar Rp. 81.
diberdayakan sehingga berperan 600.000.- dengan masing-masing
dalam kegiatan pembangunan orang mendapat Rp. 2.400.000.-
dengan memperhatikan fungsi. yang mana dalam tahap
kearifan. pengetahuan. keahlian. pembagiannya 4 bulan sekali dalam
ketrampilan. pengalaman. usia. dan setahun dengan jumlah lanjut usia
kondisi fisiknya. serta tidak potensial sebanyak 34 orang di
terselenggaranya pemeliharaan taraf kecamatan Tanimbar Selatan mula
kesejahteraan sosial lanjut usia dan sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Peraturan Bupati Maluku Tenggara Apabila kebijakan yang telah
Barat Nomor 20 Tahun 2012 ditetapkan tidak dapat ditindak
Tentang Penjabaran TUPOKSI lanjuti dengan baik maka cita-cita
Bidang Sosial. Dalam Pasal 10. dan harapan pemerintah untuk
(huruf a dan h). mengatakan bahwa mensejahterahkan kehidupan
Bidang Sosial mempunyai fungsi: masyarakat tidak mampu seperti para
Pelaksanaan usaha kesejahteraan. lanjut usia tidak potensial. tidak akan
Pelaksanaan bimbingan dan berhasil seperti yang diharapakan.
rehabilitasi social anak terlantar. Terdapat pula kondisi
anak jalanan. anak nakal. lanjut usia kehidupan lanjut usia yang semakin
terlantar. korban Napza. wanita tuna hari semakin bertambah yang mana
susila. gelandangan. pengemis. para anggota lanjut usia yang ada di
penyandang cacat mental dan fisik. Kecamatan Tanimbar Selatan rata-
bekas nara pidana. psikotik dan rata tergolong keluarga yang miskin
orang sakit jiwa. itupun tidak seluruhnya mendapat
Dalam rangka implementasi pelayanan bantuan kesejahteraan
kebijakan bantuan kesejahteran secara merata. dan juga semakin
lanjut usia tidak potensial. berkurangnya sumber pendapatan
pemerintah berupaya untuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-
mendukung pelaksanaan kebijakan hari yang untuk sekarang ini faktor
dengan memeberikan bantuan ekonomilah yang mempengaruhi
terhadap lanjut usia tidak potensial kehidupan dalam memenuhi

42
Jurnal Administrasi Publik

kebutuhan para lanjut usia sehingga Penelitian kualitatif menurut


kehidupan mereka selalu tergantung Flick (Gunawan. 2013:8) adalah
pada keluarga mereka. disamping itu keterkaitan spesifik pada studi
juga kurangnya mendapat pelayanan hubungan sosial yang berhubungan
kesehatan dari pemerintah. dengan fakta dari pluralisasi dunia
kurangnya pelayanan keagamaan dan kehidupan. Penelitian kualitatif
mental spiritual bagi lanjut usia. mengkaji perspektif partisipan
Itulah kondisi kehidupan yang dengan strategi-strategi yang bersifat
ditemui peneliti dalam kehidupan interaktif dan fleksibel. Penelitian
para lanjut usia. Dengan melihat kualitatif ditujukan untuk memahami
kondisi tersebut. maka penting untuk fenomena-fenomena sosial dari sudut
mengkaji tentang implementasi pandang partisipan. Dengan
kebijakan bantuan kesejahteraan demikian. penelitian kualitatif adalah
lanjut usia di Kecamatan Tanimbar penelitian yang digunakan untuk
Selatan Kabupaten Maluku Tenggara meneliti pada kondisi objek alamiah
Barat. dimana peneliti merupakan
METODOLOGI PENELITIAN instrumen kunci.
Penelitian ini dilakukakan
Penelitian kulaitatif tidak
berdasarkan metode penelitian
dimulai dari teori yang dipersiapkan
kualitatif yaitu sebuah metode
sebelumnya. tetapi dimulai dari
penelitian yang digunakan dalam
lapangan berdasarkan lingkungan
mengungkapkan permasalahan
alami. Data dan informasi lapangan
dalam kehidupan kerja organisasi
ditarik maknanya dan konsepnya.
pemerintah. swasta kemasyarakatan.
melalui pemaparan deskriptif
kepemudaan. perempuan. olah raga.
analitik. tanpa harus menggunakan
seni dan budaya. sehingga dapat
angka. sebab lebih mengutamakan
dijadikan suatu kebijakan untuk
proses terjadinya suatu peristiwa
dilaksanakan demi kesejahteraan
dalam situasi alami (Gunawan
masyarakat (Gunawan 2013:80)
2013:88). Dengan menggunakan
metode ini peneliti ingin melihat

43
Jurnal Administrasi Publik

bagaimana proses implementasi sampling/probability sampling:


kebijakan bantuan kesejahteraan teknik pengambilan sampel dimana
Sosial lanjut usia sesuai Peraturan semua individu dalam populasi baik
pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 secara sendiri-sendiri atau bersama-
Tentang Pelaksanaan Upaya sama diberi kesempatan yang sama
Peningkatan Kesejahteraan Sosial untuk dipilih sebagai anggota
Lanjut Usia Di Kecamatan Tanimbar sampel. (2) Sampel tidak
Selatan Kabupaten Maluku Tenggara acak/nonrandom
Barat. sampling/nonprobability sampling:
cara pengambilan sampel yang tidak
Fokus penelitian dalam
semua anggota sampel diberi
penelitian ini adalah bagaimana
kesempatan untuk dipilih sebagai
Implementasi Kebijakan Bantuan
anggota sampel. Dari kedua macam
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di
sampel tersebut maka yang paling
Kecamatan Tanimbar Selatan
cocok dengan pengambilan data
Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
yaitu sampel acak (random
Untuk mengetahui implementasi
sampling). Oleh karena itu dari 11
kebijakan tersebut. maka akan
(sebelas) desa yang ada di Kec.
digunakan konsep yang
Tanimabr Selatan penulis mengambil
dikemukakan oleh Grindle. maka
3 (tiga) desa yaitu desa Kabiarat.
hal-hal yang perlu diteliti adalah (1)
desa Ilngei dan desa Wowonda.
jenis manfaat yang akan dihasilkan.
Mengapa penulis mengambil ketiga
(2) (siapa) pelaksana program. (3)
desa ini. karena dari ketiga desa ini
sumber daya yang dikerahkan. (4)
telah mendapat bantuan lanjut usia
kekuasaan. kepentingan. dan strategi
khususnya lanjut usia yang tidak
aktor yang terlibat.
potensial.
Dalam pengambilan sampel
Untuk mendapatkan data
ada dua macam pengambilan sampel
yang diperlukan dalam penelitian
menurut Sugiyono
nanti. maka teknik pengumpulan data
(Wibowo.2003:74-78). yaitu: (1)
yang dilakukan ialah melalui:
Sampel acak/random

44
Jurnal Administrasi Publik

(1) Menggunakan wawancara dikumpulkan dan memungkinkan


adalah kegiatan tanya jawab menyajikan apa yang ditemukan.
antara dua orang atau lebih Teknik pengumpulan data dan
secarah langsung. (Pasolong analisis data pada praktiknya tidak
2012:137). secara mudah dipisahkan. kedua
(2) Menggunakan observasi kegiatan tersebut berjalan serempak.
adalah merupakan suatu Artinya analisis data memang
pengamatan secara langsung seharusnya dikerjakan bersamaan
dengan sistimatis terhadap dengan pengumpulan data. dan
gejalah-gejalah yang hendak kemudian dilanjutkan setelah
diteliti. (Pasolong 2012:131). pengumpulan data selesai dikerjakan.
(3) menggunakan studi kepustakaan Adapun langkah-langkah dalam
yaitu studi kepustakaan analisis data menurut Kinclom dan
merupakan langkah yang Guba (dalam Moleong 2007:112)
penting dimana seorang peneliti sebagai berikut :
menetapkan topik penelitian. (a) Data Reduksi;
langkah selanjutnya adalah merupakan proses seleksi.
melakukan kajian yang berkaitan pemfokusan. penyederhanaan.
dengan teori yang berkaitan abstraksi data (kasar) yang ada
dengan topik penelitian.(Nazir dalam Fieldnote (catatan
1998:112) lapangan). Proses reduksi data
adalah proses yang dilakukan
Analisis Data. Menurut
secara terus-menerus sampai
Bogdan dan Biklen (dalam
pada proses penulisan laporan
Gunawan. 2013:210) menyatakan
akhir selesai dilakukan.
bahwa analisis data adalah proses
(b) Sajian data;
pencarian dan pengaturan secara
pada tahapan penyajian data
sistematik hasil wawancara. catatan-
penulis mengelompokan data
catatan dan bahan-bahan yang
berdasarkan kelompok informan
dikumpulkan untuk meningkatkan
berdasarkan pokok masalah dan
pemahaman terhadap semua hal yang
sumber (informan).

45
Jurnal Administrasi Publik

(c) Penarikan Kesimpulan; dievaluasi dari sudut kemampuan


dalam pengumpulan data. secara nyata dalam
peneliti sudah harus mulai meneruskan/mengoperasionalkan
mengerti apa arti dari hal-hal program-program yang telah
yang ia teliti dengan melakukan dirancang sebelumnya.
pencatatan peraturan-peraturan. Berdasarkan hal tersebut hasil
pola-pola. pertanyaan- penelitian menunjukan bahwa.
pertanyaan. konfigurasi yang pelaksanaan kebijakan bantuan
mungkin. arahan sebab akibat kesejahteraan lanjut usia di wilayah
dan proposisi sehingga Kecamatan Tanimbar Selatan
memudahkan dalam Kabupaten Maluku Tenggara Barat
pengambilan kesimpulan. belum berjalan dengan baik. dimana
sejak tahun 2008 s/d 2014 kebijakan
PEMBAHASAN
ini masih terus berjalan serta proses
Sesuai dengan ketentuan yang penyaluran anggaran masi tetap
tercantum dalam Peraturan berlangsung tetapi masih
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 menimbulkan kendala-kendala yang
Tentang Pelaksanaan Upaya mengakibatkan hal-hal yang tidak
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut diinginkan bisa terjadi dalam
Usia yaitu tertuang dalam Pasal 1 pelaksanaan kebijakan ini. Hal itu
(Ayat 5) menyatakan bahwa Lanjut membuktikan bahwa tingkat
Usia tidak Potensial adalah lanjut keberhasilan dalam implementasi
usia yang tidak berdaya yang kebijakan yang dikemukakan oleh
mencari nafkah sehingga hidupnya Merilee S. Grindle tentang jenis
tergantung pada bantuan orang lain. manfaat yang akan dihasilkan di Kec.
Untuk mengevaluasi keberhasilan Tanimbar Selatan belum
atau kegagalan dalam pelaksanaan memberikan hasil yang baik. Hal
kebijakan. dimana menurut tersebut memberikan sedikit
Abdulwahab (1990:125) pemahaman bahwa dalam mengatasi
keberhasilan atau kegagalan berbagai macam kendala yang
implementasi sebagai demikian dapat terajadi baik itu kendala yang

46
Jurnal Administrasi Publik

dihadapi oleh pendamping pelaksana. implementasi program dengan


serta kendala yang dihadapi oleh memfokuskan pada peranan
dinas teknis maupun masalah waktu birokrasi. dan berdasarkan hasil
pelaksanaan dalam proses penelitian bahwa peran pemerintah
implementasi kebijakan bantuan baik Pemerintah Daerah maupun
kesejahteraan lanjut usia. pemerintah Pemerintah Desa telah berperan serta
harus memilik strategi yang menfasilitasi pelaksanaan program
bijaksana agar dapat digunakan untk bantuan lanjut usia ini sudah
mengatasi permasalahan yang terjadi maksimal dan perlunya pengawasan
seperti yang dikatakan oleh yang lebih khususnya di desa-desa
Raksasata ( Lubis 2007:7) bahwa tertentu karena sering terjadi
kebijakan merupakan suatu taktik kesalapaham antara pemerintah desa
dan trategi yang diarahkan untuk dengan para lanjut usia terkait proses
mencapai suatu tujuan. pembagian bantuan lanjut usia. Hal
Hasil penelitian menunjukan itu membuktikan bahwa tingkat
bahwa tingkat kesejahteraan lanjut keberhasilan dalam implementasi
usia khususnya yang tidak potensial kebijakan yang dikemukakan oleh
lewat implementasi kebijakan Merilee S. Grindle tentang Pelaksana
bantuan kesejahteraan lanjut usia Program di Kec. Tanimbar Selatan
sampai saat ini masih sangat telah memberikan hasil yang baik.
membutuhkan perhatian lebih dari Berdasarkan hasil penelitian
pemerintah baik Pemerintah Pusat menunjukan bahwa yang
maupun Pemerintah Daerah menyebabkan kendala/hambatan
mengenai pengalokasian dana karena yang muncul dalam pelaksanaan
mengingat dana yang dialokasikan kebijakan bantuan kesejahteraan
dalam implementasi kebijakan ini lanjut usia yaitu keterbatasan
masih sangat terbatas. Menurut Jones anggaran dalam pelaksanaan
(Suradinata 1994:44) aktivitas kebijakan dan keterlambatan waktu
fungsional dari sudut pandang dalam pembagian dana bantuan
organisasi dapat dilihat dari aktor kesejahteraan lanjut usia dan
atau badan yang berperan dalam minimnya sarana dan prasarana

47
Jurnal Administrasi Publik

pendamping dalam melaksanakan yang bisa digunakan untuk


tugas. Hal itu membuktikan bahwa melancarkan kebijakan yang akan
tingkat keberhasilan dalam dijalankan
implementasi kebijakan yang KESIMPULAN
dikemukakan oleh Merilee S. Berdasarkan hasil penelitian
Grindle tentang sumber daya yang dan pembahasan sebagaimana telah
dikerahkan di Kec. Tanimbar Selatan diuraikan diatas. implementasi
belum memberikan hasil yang baik. kebijakan bantuan kesejahteraan
Hal ini disebabkan karena lanjut usia di Kec.Tanimbar Selatan
kondisi Pendapatan Asli Daerah Kab. Maluku Tenggara Barat. yang
pemerintah Kabupaten Maluku berorientasi pada lanjut usia yang
Tenggara Barat masih sangat terbatas tidak potensial dapatlah ditarik
sehingga menyebabkan kesimpulan sesuai fokus penelitian
ketergantungan pada pemerintah sebagai berikut:
pusat sehingga sebagian besar dana Implementasi kebijakan
diambil dari APBN (Anggaran bantuan kesejahteraan lanjut usia di
Pendapatan Belanja Negara) dalam Kec. Tanimbar Selatan Kab. Maluku
menunjang kehidupan lanjut usia Tenggara Barat pada umumnya
yang sudah tidak potensial. Menurut sudah efektif dilihat dari empat aspek
Chandler dan Plano (Pasolong penting dari proses implementasi
2007:38) bahwa pemanfaatan yang kebijakan sebagaimana yang
strategis terhadap sumber-sumber dikemukakan oleh Grindle. yakni
daya yang ada untuk memecahkan dari aspek
masalah publik atau masalah (1) Jenis manfaat yang akan
pemerintah. Hal itu dimaksudkan dihasilkan;
bahwa pemerintah harus bantuan tentang kesejahteraan
memanfaatkan serta mengelolah lanjut usia belum berjalan
sumber daya yang ada sehingga dengan baik sesuai dengan
dapat memberikan kontribusi bagi mekanisme penyaluran asistensi
daerah sehingga dalam pelaksanaan sosial lanjut usia tidak potensial
kebijakan pemerintah ada anggaran karena dalam proses penyaluran

48
Jurnal Administrasi Publik

dana bantuan lanjut usia masih mencukupi kebutuhan para


mengalami keterlambatan waktu lanjut usia yang tidak potensial.
(2) (Siapa) Pelaksana Program; (4) Kekuasaan. Kepentingan. dan
kerja sama antara pemerintah Strategi Aktor Yang Terlibat;
daerah dengan pemerintah desa dilihat dari aspek peran
sudah baik. namun masih butuh pemerintah. kewenangan dari
banyak pengawasan langsung para pelaksana program.
dari pemerintah daerah untuk menunjukan bahwa semuanya
desa-desa tertentu karena ada sudah baik dan metode yang
yang menjalankan tugas dan dapat digunakan dalam
tanggung jawab mereka dengan pelaksanaan kebijakan ini hanya
kemauan mereka sendiri tanpa berdasarkan mekanisme serta
berdasarkan ketentuan yang prosedur yang telah ditetapkan
telah ditetapkan. dan juga bersama dan berkonsisten.
kurangnya bimbingan teknis SARAN
bagi para pendamping Berdasarkan kesimpulan diatas maka
pelaksana. Di Kec. Tanimbar dapat disarankan hal-hal sebagai
Selatan Kab. Maluku Tenggara berikut:
Barat. 1. Untuk proses pembagian
(3) sumber daya yang dikerahkan; bantuan lanjut usia ini.
dilihat dari aspek kapabilitas dan sebaiknya Pemerintah Daerah
tenaga kerja dalam atau pihak Dinas Sosial langsung
penyelenggara program ini. melaksanakan proses pembagian
semuanya belum berjalan kemasing-masing desa setempat
dengan baik karena pemerintah agar tidak terjadi pemotongan-
belum bisa mengatasi masalah pemotongan atau
keterlambatan waktu juga masih penyelewengan dana dan tetap
minimnya sarana dan prasarana terkontrol.
pendaping dalam melaksanakan 2. Menyangkut sarana dan
tugas tetapi anggaran yang prasarana pendamping
disalurkan ini suda bisa pelaksana. pemerintah perlu

49
Jurnal Administrasi Publik

mengajukan permohonan dana Gunawan. I. 2013. Metode Penelitian


bagi Pemerintah Provinsi Kualitatif (Teori dan Praktek).
Bumi Aksara. Malang.
menyangkut penambahan dana
Lubis. M. S.. 2007. Kebijakan
agar dapat mencukupi kebutuhan Publik. Mandar Maju.
dari para lanjut usia juga Bandung.
Moleong. L. J. 2007. Metode
keperluan pendamping
Penelitian Kualitatif. Remaja
pelaksana dalam implementasi Karya. Bandung
kebijakan bantuan lanjut usia di Muhidin. S. 1982. Pengantar
Kesejahteraan Sosial: Sekolah
Kecamatan Tanimbar Selatan.
Tinggi Kesejahteraan Sosial.
3. Dalam mengatasi masalah Bandung.
keterlambatan waktu pemerintah Nazir. 1998. Metode Penelitian.
harus bekerja sama dengan baik Rineka Cipta . Jakarta.
Pasolong. 2007. Teori Administrasi
bersama pihak PT Pos sehingga Publik. ALFABETA. cv.
proses penyaluran dana bisa Makassar.
tepat pada waktunya dan proses Pasolong. 2012. Metode Penelitian
Administrasi Publik.
pembagianpun sesuai dengan
ALFABETA. cv. Bandung.
waktu yang ditetapkan. Suradinata. E. 1994. Organisasi dan
4. Untuk meringankan beban Manajemen Pemerintahan.
Ramdhan. Bandung.
pemerintah dalam implementasi
Wibowo. 2003. Statistika Penelitian.
kebijkan bantuan lanjut usia. alfabeta. Bandung
alangkah baiknya pemerintah Sumber Lain:
Undang-Undang Nomor 11 Tahun
menyediakan Panti khusus bagi
2009 Tentang Kesejahteraan
lanjut usia yang tidak potensial Sosial
agar dalam penyaluran dana Undang-Undang Nomor 13 Tahun
lebih terfokus dan tepat sasaran 1998 Tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia
dalam memberikan bantuan.
Peraturan Pemerintah Nomor 43
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2004 Tentang
Abdulwahab. S.. 1990. Pengantar Pelaksanaan Upaya
Analisis Kebijakan Negara. Peningkatan Kesejahteraan
Rineka Cipta. Jakarta. Sosial Lanjut Usia

50

Potrebbero piacerti anche