Sei sulla pagina 1di 9

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA KEMAMPUAN SISWA

DALAM BACA TULIS AL-QUR’AN DI MTsN KEDURANG BENGKULU SELATAN

Gusman
Mts N Kedurang Bengkulu Selatan
Email: gusman68@gmail.com

Abstract: Problems faced in the learning process and what efforts are made in tackling obstacles in learning to read
Al-Quran in MTs N Kedurang South Bengkulu. In this study data collection is done through interviews, observation
and documentation, with informants are the Head of School, Waka Curriculum and Al-Qur’an reading teacher in
MTs Negeri Kedurang. While to analyze data using qualitative descriptive analysis technique, that is descriptive and
menginterprestasikan data that have been obtained so that will depict reality that actually in accordance with existing
phenomenon. The results of this study indicate Factors that inhibit the study of the Koran in accordance with among
others: (a) Less fulfillment of books and supporting learning media (b) Minimnya time of religious learning, especially
the Koran. (C) The level of student ability varies. Problematic faced by teachers are: a. Level of knowledge of students
who are not the same, b. The limited hours of teaching, c. The use of teaching methods in traditional learning makes
students quickly bored. D. Evaluation of the affective and psychomotor domains is rarely done due to limited time and
facilities. As for efforts to improve the literacy of Al-Qur’an students are: a. Increase hours of recitation after school
hours after b. Conducting cooperation with TPA in the area of origin of each student. C. Creating good conditions
during the teaching and learning process. D. Completing facilit ies and infrastructure of learning Al-Qur’an In MTs
Negeri Kedurang.
Keywords:

Abstrak: Problematika yang dihadapi dalam proses pembelajaran serta upaya apa yang dilakukan dalam menanggulangi
hambatan dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Quran di MTs N Kedurang Bengkulu Selatan. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan melalui interview, observasi dan dokumentasi, dengan informannya adalah Kepala Sekolah,
Waka Kurikulum dan guru baca tulis Al-Qur’an di MTs Negeri Kedurang. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterprestasikan data-data yang telah didapat sehingga
akan menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada. Hasil penelitian ini menuunjukkan
Faktor yang menjadi penghambat pembelajaran al-Quran sesuai dengan antara lain: (a) Kurang terpenuhinya buku-
buku dan media pembelajaran penunjang (b) Minimnya waktu pembelajaran agama khususnya al-Quran. (c) Tingkat
kemampuan siswa beragam. Problematika yang di hadapi oleh guru yaitu: a. tingkat pengetahuan anak didik yang
tidak sama, b. Terbatasnya jam mengajar, c. Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran tradisional menjadikan
siswa cepat bosan. d. Evaluasi dari ranah afektif dan psikomotorik jarang dilakukan disebabkan keterbatasan waktu
dan fasilitas yang ada. Adapun upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an anak didik yaitu: a. Menambah
jam mengaji setelah jam pelajaran usai b. Mengadakan kerjasama dengan TPA di daerah asal siswa masing-masing. c.
Menciptakan kondisi yang baik pada waktu proses belajar mengajar. d. Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran
Al-Qur’an Di MTs Negeri Kedurang.
Kata kunci:

Pendahuluan pada pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang


Kemajuan spiritual dapat dicamata pelajaran mendatangkan keimanan.”1
Al-Qur’an Hadits karena Al-Qur’an berusi Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan membaca
pedoman untuk menjalin komunikasi, dengan dan mengetahui Al-Qur’an, “manusia pada
Tuhan yang merupakan sumber ketenangan hakekatnya akan memahami ilmu Allah serta
spiritual bagi manusia. Di sisi lam kemajuan logika, atau proses berpikir yang terkandung
material dapat dicamata pelajaran Al-Qur’an dalam. kalam Allah yaitu firman-firman-Nya
Hadits karena Al-Qur’an merupakan sumber ilmu yang akhirnya akan mendapatkan ilmu dan
pengetahuan dan teknologi. Hal ini dijelaskan oleh mendapatkan iman sehingga terwujudlah manusia
Abdurrahman, yang menyatakan bahwa “Al-Qur’an 1
Abdurrahman, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta:
itu merupakan sumber informasi yang membawa Balai Pustaka, 2005), h. 35

al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017 231


Gusman

yang pandai bersyukur.”2 Al-Quran dan Hadits merupakan salah satu


Mengingat pentingnya memahami dan meng- mata pelajaran Pendidikan Agama Islamdi
amalkan Al-Qur’an bagaimana dijelaskan di atas Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran Al-Quran dan
maka setiap, umat Islam mempunyai kewajiban Haditsmenekankan pada kemampuan membaca
untuk belajar membaca Al-Qur’an. Kewajiban dan menulis Al-Quran dan Hadits dengan benar,
mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an me- hapalan terhadap surat-surat pendek dalam Al-
rupakan kewajiban yang suci dan mulia. Dengan Quran, pengenalan arti atau makna secara
demikian dapat disimpulkan bahwa belajar AI-Quran sederhana dari surat-surat pendek dan hadits-hadits
itu merupakan kewajiban yang utama. Kewajiban ini tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam
diberikan bagi tiap-tiap keluarga mukmin mulai dan kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
anak-anak sammata pelajaran Al-Qur’an Hadits usia pembiasaan. Membaca dan menulis Al-Qur’an
tua. Belajar membaca, Al-Qur’an dalam pandangan sangat berbeda dengan membaca dan menulis
Islam diwajibkan semenjak anak berumur lima, dan latin. Dalam Pendidikan Agama Islam membaca
enam tahun, karena umur tujuh tahun anak sudah adalah dasar dari seluruh pintu terbukanya nilai
diwajibkan mengerjakan shalat. dan ilmu agama Islam.
Membiasakan anak-anak belajar Al-Quran Berdasarkan observasi awal peneliti ternyata
semenjak dini merupakan kewajiban orang tua kemampuan siswa-siswiMTs N Kedurang Bengkulu
masing-masing. Proses pembelajaran Al-Qur’an pada Selatan terhadap membaca dan menulis Al-Qur’an
anak-anak ditekankan pada, kemampuan membaca masih tergolong rendah, bahkanmasih banyak
dan menulisnya. Dengan demikian tidak ada tamatan MTs N Kedurang belum bisamembaca
umat Islam yang buta huruf Al-Qur’an.Setelahah dan menulis al-quran dengan baik dan benar.
anak memiliki kemampuan baca tulis Al-Qur’an Bahkan ketika penulis mengadakan tes mengaji
kemudian dilanjutkan pada fase yang kedua yakni terhadap 5 orang siswa kelas II, diketahui hanya
mempelajari makna yang terkandung di dalamnya. 1 orang yang menurut penulis yang sudah layak
di Al-Quran sementara 4 lainya masih di iqra’ 4
Meskipun belajar AI-Qur’an sejak anak-anak
dan 5. Cara membaca mereka masih banyak yang
secara syar’i menjadi kewajiban bagi orang
keliru terkhusus dalam bidang tajwidnya.Umumnya
tua, namun akhir-akhir ini diasumsikan bahwa
para siswa tidak mengetahui hukum bacaan nun
kewajiban tersebut seringkali terabadaikan seperti
mati dan tanwin ketika bertemu dengan huruf
minat orang tua untuk mengajrkan baca tulis
hijaiyah.4
Al-Qur’an, ketelahadanan membacanya dan
memotivasinya disinyalir cukup rendah, sekalipun Adapun yang dimaksud dengan membaca
ada potensi siswa untuk belajar Al-Qur’an, namun al-quran dengan baik dan benar adalah ketika
jika banyak faktor penyebab yang mempengaruhi, seseorang dapat menguasai makhrajulhuruf,
maka siswa tidak ada kesempatan untuk belajar menguasai hukum nun sukun atau tanwin
Al-Qur’an secara maksimal. bertemu dengan huruf hijaiyah dan penguasaan
mad (panjang pendeknya huruf). Sementara
“Faktor-faktor penyebab siswa kurangnya
kemampuan menulis al-quran yang baik adalah
kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an
ketika seorang murid meguasai penulisan huruf
secara umum adalah faktor lingkungan sosial,
hijaiyan dan pemenggalan kata/kalimat pada
dan faktor media elektronik.Faktor yang paling
huruf Al-Qur’an.
signifikan adalah keberadaan guru agama dan
materi cara baca Al-Qur’an (tajwid), jika hal ini Pada umumnya yang masuk ke MTs N Kedurang
tidak teratasi generasi remaja seperti pelajar dan berasal dari Sekolah Dasar bahkan sangat sedikit
mahasiswa akan buta baca tulis Al-Qur`an yang sekali yang berdasar dari Madrasah Intidaiyah
baik dan benar.”3 (MI). Di sampinglingkungan agamis yang kurang
mendukung, juga peranan orang tua yang
menurut mereka belajar menulis dan membaca
2
Abdurrahman, Paradigma Baru Pendidikan Nasional…, h. 37
3 4
As-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Obsevasi kepada para siswa MTs Negeri Kedurang pada 05
Pustaka Firdaus, 2009), h. 145. April 2015.

232 al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017


Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa dalam Baca Tulis Al-Qur’an

Al-Qur’an cukup di sekolah saja termasuk ilmu lengkap.Menurut Nasution penelitian kualitatif
agama orang tua yang sangat kurang, sehingga pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam
anak dibiarkan saja untuk belajar Al-Qur,an. Di lingkungan kehidupan berinteraksi dengan mereka
sekolahpun guru Al-Qur’an kurang menguasai berusaha memahami bahasa dan penafsiran
methode pembelajaran, kurang berkompeten tentang dunia di sekitarnya.Sedangkan Bogdan
dalam mengajarkan Al-qur’an, dan juga kurangnya dalam Sugiyono mengemukakan bahwa penelitian
alat peraga yang mendukung untuk belajar Al- kualitatif adalah penelitian yang memberikan
Qur’an. perhatian untuk memahami perilaku, pandangan,
Perkembangan minat baca tulis dan ke- persepsi, sikap dan lainnya.”
mampuan baca tulisAl-Qur’an terutama siswa MTs
N Kedurang kita memang sangat memprihatinkan. Pembahasan
Hal ini disebabkan metode yang diberikan Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran
terhadap siswa bersifat monoton sehingga kurang Baca Tulis Al-Quran
bahkan tidak menyenangkan. Sebagian besar Berdasarkan hasil obser vasi penulis dan
metode yang ada hanya berorientasi pada hasil wawancara terhadap beberapa guru di MTs Negeri
bukan pada proses. Rendahnya kemampuan baca Kedurang, ada beberapa kendala atau hambatan
tulis Al-Qur’an siswaMTs N Kedurang menjadikan yang menyebabkan pembelajaran kurang begitu
kebiasaan membaca dan menulis yang rendah, dan maksimal. Kendala atau hambatan tersebut antara
kebiasaan membaca dan menulis yang rendah ini lain: faktor iternal dan eksternal.
menjadikan kemampuan membaca dan menulis Faktor-faktor tersebut menjadi sebuah pen-
Al-Qur’an rendah. dukung atau penghambat.Melihat kondisi di MTs
Negeri Kedurang Bengkulu Selatan, intelegensi
Tujuan Penelitian yang berada dalam faktor Psikologis adalah
Berdasarkan rumusan di atas, penelitian ini salah satu faktor pendukung dalam upaya guru
dilakukan bertujuan untuk: meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an
1. Mengetahui faktoryang menyebabkan kurang- anak didik.Hal itu juga diakui oleh guru agamaMTs
nya kemampuan siswa dalam baca tulis al- Negeri Kedurang, bahwa kemampuan rata-rata
Qur’an di MTs N Kedurang Bengkulu Selatan siswa dalam hal baca tulis Al-Qur’an adalah bagus.
Meskipun juga tidak menutup kemungkinan masih
2. Mengetahui apa saja problematika yang
ada sebagian siswa yang kurang mampu dalam hal
dihadapi guru mata pelajaran Al-qur’an pada
baca tulis Al-Qur’an.5
MTsN Kedurang Bengkulu Selatan
3. Mengetahui Usaha apa saja yang dilakukan Kemampuan bagus dari para siswa dalam
sekol ahu nt uk m eng ata si pro blem at ika hal baca tulis Al-Qur’an juga tidak terlepas dari
pembelajaran Al-Qur’an di MTsN Kedurang adanya hasil kerja sama dengan pihak Diniyah/
Bengkulu Selatan TPA. Karena mengingat jam pelajaran disekolah
yang sedikit, maka diperlukan tambahan jam
baik didalam maupun diluar sekolah. Demikian
Metode Penelitian
merupakan penjelasan dari Bapak Isarno selaku
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah Kepala SekolahMTs Negeri Kedurang.
penelitian lapangan (Field research) yaitu penyusun
Secara teori, pantauan yang dilkaukan oleh
terlibat langsung di lapangan untuk memperoleh
pihak sekolah (guru agama) ke TPA lebih mudah
data yang sesungguhnya dengan objek penelitian.
dilakukan.Karena TPA yang salah satunya lokasinya
Adapun pendekatan yang digunakan dalam
tepat berada didepan rumah Bapak Isarno selaku
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
Kepala SekolahMTs Negeri Kedurang sendiri.
dikatakan kualitatif karena secara data yang
Sedangkan untuk di desa Suka Nanti TPA diasuh
digunakan pada penelitian ini digunakan untuk
oleh Ibu Siti Kholifah, di desa Durian Sebatang
menggali makna dan fenomena yang ada pada
subyek penelitian yang digambarkan secara 5
Observasi di MTs Negeri Kedurang, tanggal 23 Mei 2015

al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017 233


Gusman

diasuh oleh Bapak Fuad.Demikian penjelasan yang masuk tepat pada waktunya, siswa yang
yang peneliti dapatkan dari hasil observasi.Seperti aktif, tidak bandel dan rajin.
yang dijelaskan oleh Bapak Kepala Sekolah, ada c. Sarana dan prasarana
kerjasama yang baik antara TPA dengan pihak Dalam hal ini yang menjadi faktor pendukung
sekolah saling mendukung proses belajar para utama adalah adanya kitab-kitab iqra’, alat
siswa.Misalnya pembagian jadwal antara jadwal les peraga dan media belajar lainnya sudah
dengan mengaji.Karena tempat les para siswaMTs tersedia langsung di MTs Negeri Kedurang
Negeri Kedurang ini dekat juga dengan TPA, meskipun belum lengkap.Artinya para siswa
maka mereka digilir untuk saling bergantian. tidak perlu membeli di luar, karena siswa sudah
Ketika mereka selesai les maka langsung diteruskan dapat membeli di pengurus sendiri, disamping
mengaji di TPA, dan yang sudah menjadi ganti itu kitab qiroati tidak di jual secara bebas.
untuk jadwal les, begitu setiap hari. Hal ini semua berkat para guru yang sudah
bersyahadah, jadi pengadaan qiroati langsung
1. Faktor Pendukung di koordinir dari guru.
Dari hasil interview dan observasi yang penulis
lakukan dengan dewan guru, dalam hal ini juga 2. Faktor Penghambat
dijelaskan oleh kepala MTs Negeri Kedurang, Adapun yang menjadi faktor penghambat
bahwasannya dalam meningkatkan kemampuan dalam upaya meningkatkan kemampuan baca
baca tulis al-qur’an di MTs Negeri Kedurang itu tulis Al-Qur’an anak didik adalah kurangnya
juga mempunyai faktor pendukung yaitu: variasi metode yang digunakan oleh guru-guru
a. Guru PAI, kurangnya motivasi dari orangtua terkait
Faktor yang mendukung keberhasilan pe- dengan upaya tersebut, dan kurangnya sarana dan
laksanaan proses kegiatan belajar mengajar prasarana.Ada beberapa penyebab penghambat
qiroati ini di dukung oleh kemampuan para proses pembelajaran al-Qur’an baik yang berupa
guru-gurunya yang sudah lulus tashih dan juga metode maupun strategi, di antaranya adalah:
mengikuti penataran diklat/diklat Kementerian (a) Dari sisi kualitas, sebagian sekolah sudah
Agama Kabupaten Bengkulu Selatan, disamping banyak yang mampu memenuhi persyaratan
itu, para guru mengikuti pembinaan yang sarana dan prasarana. Sebagaian lagi masih
diadakan oleh majlis pembinaan Kecamatan ada yang seadanya baik pergedungan dan
Kedurang untuk meningkatkan kualitas para ruangan kelasnya, apalagi pada sarana
guru. Sebelum guru menyampaikan materi pembelajaran yang lain, seperti labortorium,
maka para guru terlebih dahulu mempersiapkan perpustakaan, ruangan ketrampilan, ruang
media apa yang harus di gunakan dalam ibadah, halaman bermain dan media serta alat
proses kegiatan belajar mengajar, dan tiap peraga pendidikan.Hal ini dapat dimaklumi,
seminggu sekali juga belajar bersama yang di terutama di sekolah-sekolah yang berada di
koordinir oleh kepala MTs Negeri Kedurang. pedalaman terutama pengadaan pendidikan
Semua itu dilakukan agar dalam proses belajar dan sarana pendidikan adalah hasil dari
mengajar para ustadz-guru tidak datang dengan swadaya masyarakat sedang bantuan dari
pikiran kosong dan proses belajar mengajar pemerintah sangat kecil.
bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah Dengan kasus seperti itu memang sekolah atau
ditetapkan dalam visi misi TPQ. stake holder sekolah harus mengupayakan
b. Siswa untuk mengadakan semua sarana tersebut
Dalam pelaksanaan baca tulis al-qur’an siswa kerena lembaga pendidikan bersifat nirlaba
juga merupakan faktor pendukung, tiada yang sesuai dengan UU Pendidikan.Untuk
artinya bilamana dalam suatu proses belajar MTs Negeri Kedurang ini, sebenarnya
mengajar hanya tediri dari beberapa guru tapi untuk segi sarana prasarana sudah terbilang
tidak mempunyai siswa sama sekali. Adapun bagus dibandingkan dengan MTs/SMP lain
siswa yang menjadi pendukung adalah siswa yang sederajat dengannya. Meskipun dalam

234 al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017


Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa dalam Baca Tulis Al-Qur’an

kurikulumnya sudah diberikan jam pelajaran tantangan serta permasalahan yang dihadapi.
dalam setiap minggunya pelajaran Rumpun Terkadang permasalahan yang ditemui merupakan
Agama Islam, namun masih ada juga problem- permasalahan yang sepele, terkadang juga
problem yang menjadikan kendala atau ditemui permasalahan yang cukup pelik hingga
penghambat khusunya dalam materi al-Qur’an. mengganggu proses pembelajaran.
(b) Salah satu penyebab terjadinya problematika Berbagai problema yang dihadapi oleh pihak
pembelajaran al-Qur’an di MTs Negeri MTS Negeri kedurang dalam meningkatkan
Kedurang adalah alokasi waktu yang disediakan kemampuan baca tulis al-quran yaitu:
di sekolah dan pememerintah dalam me- 1. Problematika yang berhubungan dengan tingkat
rancang sebuah kurikulum karena hanya pengetahuan anak didik. Berdasarkan hasil
2X35 setiap minggu. Masalah inilah yang penelitian, problematika tingkat pengetahuan
dianggap sebagai salah satupenyebab timbulnya anak didik adalah tingkat pengetahuan anak
kekurangan para pelajar dalam memahami, didik yang tidak sama, yang mengakibatkan
menghayati dan mengamalkan ajaran yang ada semangat belajar dan pola belajar yang tidak
dalam materi pelajaran. berimbang. Hal ini terkait dengan latar
(c) Banyaknya siswa yang belum mengenal ilmu belakang keluarga siswa, kesehatan anak,
tajwid karena banyak di antara siswa kelas makanan, usia, keadaan sosial ekonomi orang
VII kurang memperhatikan pelajaran yang tua, di samping faktor intern yakni intelegensi,
disampaikan oleh guru Al-Quran ketika perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan
Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) berlangsung. dan kesiapan. Hal itu terlihat jelas dari pe-
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil nguasaan siswa terhadap materi Yanbu’a dan
penelitian menurut peneliti sebab-sebab atau terhadap materi tambahan.Sehingga dalam satu
faktor yang menjadi penghambat pembelajaran kelas ada berbagai macam jilid yang berbeda-
al-Quran sesuai dengan antara lain: (a) Kurang beda.
terpenuhinya buku-buku dan media pembelajaran 2. Problematika yang berhubungan dengan
yang menunjang dalam pembelajaran al- Islam penguasaan dan pengembangan materi
khususnya dalam pembelajaran baca tulis al- Penguaasaan dan pengembangan materi dapat
Qur’an, (b) Minimnya waktu pembelajaran agama menjadi penghambat keberhasilan proses belajar
khususnya al-Quran. (c) Banyak siswa yang belum mengajar. Gurusemestinya mengupayakan
mengenal ilmu tajwid. Faktor inilah yang tentunya jalan keluar agar guru lebih profesional dalam
harus diperhatikan oleh pihak sekolah terutama mengajar. Hal ini bisa disebabkan terbatasnya
guru-guru agama selaku pembimbing siswa di jam mengajar, terlalu banyak materi yang
sekolah dalam pembelajaran al-Qur’an dan juga dipelajari, kurangnya buku-buku penunjang
orang tua selaku pembimbing di rumah. Kalau dan sarana fasilitas yang sangat terbatas serta
pun orang tua juga tidak bisa mengaji, paling tidak kemampuan siswa yang berbeda-beda.
orang tua harus terus memotivasi anak-anaknya 3. Problematika yang berhubungan dengan
untuk belajar membaca dan menulis al- Qur’an pengelolaan kelas dan metode mengajar. Yang
dengan jalan berguru ke orang lain atau kepada menjadi masalah dalam pembelajaran diMTs
siapapun yang bisa membimbing anaknya agar Negeri Kedurang adalah penggunaan metode
lancar dan fasih dalam membaca dan menulis al- mengajar dalam pembelajaran materi tambahan
Qur’an.6 dikarenakan kurangnya motivasi, baik dari latar
belakang anak didik (siswa), fasilitas maupun
Problematika Pembelajara Baca Tulis Al-Quran di guru itu sendiri.Mengenai sumbersumber
MTs Negeri Kedurang belajar siswa masih terbatas karena belum ada
Dalam meraih keberhasilan suatu organisai alat peraga.
atau lembaga selalu menemui hambatan dan 4. Problematika yang berhubungan evaluasi
6
Evaluasi yang sering dilakukan pada siswa
Hasil observasi di MTs Negeri Kedurang, tanggal 23-28 Mei
2015 adalah penilaian hasil belajar yang biasanya

al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017 235


Gusman

dilakukan di setiap akhir pembahasan satu misalnya buku iqra’, juz amma, dan alat peraga
pokok bahasan. Selain itu adalah tengah Al-Barqy.
semester dan akhir semester.Evaluasi dari ranah Demikian penjelasan dari Ibu Aris guruMTs
afektif dan psikomotorik jarang dilakukan Negeri KedurangBengkulu Selatan. Meskipun
disebabkan keterbatasan waktu dan fasilitas masih menggunakan media yang sederhana
yang ada.7 tetapi beliau optimis bahwa apabila kegiatan
seperti ini rutin dilaksanakan, maka tidak
Upaya Guru dalam meningkatkan kemampuan menutup kemungkinan akan membantu
Baca Tulis Al-Qur’an sekali dalam meningkatkan kemampuan baca
Dalam hal yang berkaitan dengan Upaya Guru tulis Al-Qur’an anak didik. Karena anak didik
dalam meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an maka tidak ubahnya selembar kertas putih.Apa yang
penulis berusaha untuk mendapatkan data secara pertama kali ditorehkan, maka itulah yang
langsung dan sumber data yang ada di MTs Negeri akan membentuk karakter dirinya. Bila yang
Kedurang, Sumberdata tersebut meliputi data-data pertama ditanamkan adalah warna agama dan
hasil wawancara dengan Kepala sekolah, Guru Al- keluhuran budi pekerti, maka akan terbentuk
Qur’an, serta guru Agama lainnya. Wawancara antibodi (zat kebal) awal pada anak akan
yang bersifat santai dan berlangsung dalam pengaruh negative, seperti benci kesombongan,
kegiatan sehari-hari, tanpa menganggu aktivitas rajin beribadah, tidak membnagkang pada
subyek.Selain data hasil wawancara peneliti juga orangtua, dan sebagainya.
menggunakan data dan hasil observasi dan b. Mengadakan kerjasama dengan TPA di
dokumentasi, baik dokumentasi dari lembaga yang daerah asal siswa masing-masing. Pada zaman
berkaitan dengan upaya pembelajaran Baca Tulis nabi Muhammad SAW dan sahabat istilah
Al-Qur’an maupun dokumentasi yang diperoleh Kuttab, yaitu difungsikan untuk memberikan
sendiri oleh peneliti pada saat pengumpulan data. pelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an
Kemampuan atau keprofesionalan guru dalam bagi anak-anak.Anak-anak duduk membentuk
baca tulis Al-Qur’an juga sangat penting sekali. lingkaran mengelilingi guru yang disebut
Mengingat mempelajari Al-Qur’an tidak boleh dengan system halaqah, sistem belajar metode
sembarangan, ada aturan-aturan tajwidnya, salaf (tradisional), sebelum dikenal metode
makharijul hurufnya, dan sebagainya.Maka modern, yang disebut sistem klasikal atas sistem
sudah seharusnya seorang guru yang mengajar madrasah. Orang yang mulai mengembangkan
Al-Qur’an profesional dalam bidangnya. Dalam bentuk pengajaran khusus kearah pembentukan
baca tulis Al-Qur’an anak didik bukanlah suatu kuttab umum ialah Hajjaj bin Yusuf pada
hal yang begitu saja berjalan tanpa proses. Tetapi mulanya menjadi Muaddib anak-anak Sulaiman
memerlukan suatu upaya-upaya guru yang konkrit. Bin Naim yang menjadi wazir raja Abdul malik
Begitu juga diMTs Negeri Kedurang, ada beberapa bin Marwan.
upaya yang harus dilakukan guru PAI dalam upaya Kalau pada mulanya di Kuttab hanya diajarkan
meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an membaca dan menulis AlQur’an, maka ketika
anak didik yaitu: kuttab itu telah bertambah dikembangkan
a. Menambah jam mengaji setelah jam pelajaran pula kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
usai atau waktu istirahat di mushalla sekolah. masyrakat. Pada abad ke-2 Hijriyah, ketiak
Kegiatan mengaji yang dilaksanakan diluar jam kuttab telah meluas di negeri-negeri muslim,
pelajaran ini dilaksanakan di musholla selama kurikulumnya ditekankan pada pengajaran Al-
setengah jam atau dalam waktu istirahat (09.00- Qur’an dan hadits yang menyangkut keimanan
09.30). Dan lebih difokuskan kepada siswa yang dan akhlak, di samping diajarkan membaca dan
kurang mampu dalam membaca Al-Qur’an. menulis serta dasr-dsasar bahasa Arab.
Selain itu digunakan media pembelajaran, Semenjak abad ini termasyhurlah Kuttab
di dunia Islam sebagai jenjang pendidikan
7
Hasil observasi di MTs Negeri Kedurang, tanggal 23-28 Mei 2015
pertama yan ditempuh oleh kanak-kanak kaum

236 al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017


Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa dalam Baca Tulis Al-Qur’an

muslimin. Di Indonesia, pengejawantahan sesuatu di bawah kuasa-Nya, sekaligus merupakan


dari tradisi Kuttab ialah berdirinya Taman bukti perwujudan rasa syukur kepada Allah
Pendidikan Al-Qur’an (TPA), yang bagian kecil- SWT.15 Upaya menciptakan kondisi yang
nya juga berdiri diwilayahwilayah kabupaten baik ini juga bisa dalam bentuk memberikan
Bengkulu Selatan. Yang sekarang ini menjadi sebuah metode yang menarik bagi siswa dalam
temnpat belajr siswa-siswiMTs Negeri Kedurang pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. Seperti yang
Kabupaten Bengkulu Selatan.Siswa-siswi MTs dilakukan oleh Ibu Aris tentang pembelajaran
Negeri Kedurang yang beragama Islam diharap- menulis arab beliau menggunakan metode
kan dan dianjurkan sekali untuk megaji di permainan short card, yaitu dengan langkah-
Diniyah/TPA.Kegiatan itu baik langsung langkah: pertama membentuk kelompok,
maupun tidak langsung dipantau oleh guru kedua pengambilan kartu perkelompok, ketiga
agamaMTs Negeri Kedurang sendiri. kerja kelompok untuk memisahkan kartu yang
Dalam arti guru agama menginterview para bertuliskan ayat Al-Qur’an tersebut untuk dipisah
siswanya tentang keaktifan mengaji mereka menjadi perhuruf dengan ditulis. Kemudian
di TPA juga ikut trejun langsung mengajar dipresentasikan yang diteruskan dengan
di Diniyah tersebut.Dari kedua upaya di atas, penilaian.
terlihat dua upaya yang berbeda tetapi satu d. Mengadakan sarana dan prasarana pem-
tujuan.Upaya pertama lebih bersifat intern, belajaran Al-Qur’an DiMTs Negeri Kedurang
artinya guru di lingkungan sekolah.Sedangkan sudah ada beberapa fasilitas yang mendukung
upaya kedua lebih bersifat ekstern, artinya pembelajaran Al-Qur’an. Jadi, pengadaan ini
bentuk upaya guru agama dengan pihak sifatnya hanya penambahan.DiMTs Negeri
luar sekolah yang dalam hal ini berbentuk Kedurangini sudah ada musholla yang
kerjasama antara pihak sekolah dengan guru digunakan untuk kegiatan pelajaran agama.
TPA didaerah tinggal siswa masing-masing. Seperti praktek sholat, mengaji tambahan waktu
c. Menciptakan kondisi yang baik pada waktu istirahat, latihan rebana persiapan latihan untuk
proses belajar mengajar. Dalam mneingkatkan PHBI, dsb.
kemampuan baca tulis Al-Qur’an anak didik,
guru agama diMTs Negeri Kedurang juga Penutup
berusaha menciptakan kondisi belajar yang 1. Faktor yang menjadi penghambat pem-
baik pada siswa-siswanya.Anak-anak ditekankan belajaran al-Quran sesuai dengan antara
unutk berwudlu dulu sebelum pelajaran agama lain:(a) Kurang terpenuhinya buku-buku
berlangsung. Karena pada waktu proses belajar dan media pembelajaran yang menunjang
mengajarnya akan membaca surat-surat pendek dalam pembelajaran al- Islam khususnya
dalam Al-Qur’an dan selalu diawali pada waktu dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an,
sholat. (b) Minimnya waktu pembelajaran agama
Seorang guru, ketika proses belajar mengajar khususnya al-Quran. (c) Tingkat kemampuan
akan dimulai atau diakhiri harus bisa mengajak siswa beragam sehingga susah untuk me-
para muridnya agar berdo’a terlebih dahulu, nyampaikan materi yang beragam(d)Banyak
Karena ilmu yang akan diperoleh merupakan siswa yang belum mengenal ilmu tajwid.
nikmat dari Allah SWT. Ini merupakan tanda 2. Problematika yang di hadapi oleh guru yaitu:
syukur kepada-Nya dan Allah SWT pasti akan a. tingkat pengetahuan anak didik yang tidak
menambahnya apa yang telah diterimnya. sama, yang mengakibatkan semangat belajar
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami dan pola belajar yang tidak berimbang. b.
bahwa do’a merupakan sesuatu yang sangat Terbatasnya jam mengajar, terlalu banyak
penting dalam proses belajar mengajar. materi yang dipelajari, kurangnya buku-buku
Dengan do’a, ilmu yang diperoleh akan ber- penunjang dan sarana fasilitas yang sangat
manfaat, dan dengan do’a pula kita telah me- terbatas serta kemampuan siswa yang berbeda-
nunjukkan sebentuk kesadaran bahwa segala beda. c. Penggunaan metode mengajar dalam

al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017 237


Gusman

pembelajaran tradisional menjadikan siswa Daradjat, Zakiah. Remaja Harapan dan Tantangan.
cepat bosan. d. Evaluasi dari ranah afektif dan Bandung: PT Remaja Rosda- karya Offset, 1994
psikomotorik jarang dilakukan disebabkan Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya.
keterbatasan waktu dan fasilitas yang ada. Bandung: CV. Diponogoro, 2006
3. Upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT.
Al-Qur’an anak didik yaitu: a. Menambah jam Rajagrafindo Persada, 2012
mengaji setelah jam pelajaran usai atau waktu
Kartono, Kartini. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja.
istirahat di mushalla sekolah. b. Meningkatkan
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013
kompetensi guru yang berkaitan dengan baca
tulis al-quran dengan pelatihan, diklat dan Koesoema A., Doni. Pendidikan Karakter. Jakarta:
pembinaan. c. Mengadakan kerjasama dengan PT. Grassindo, 2007
TPA di daerah asal siswa masing-masing.d. Kusuma, Herwin Wijaya. Pendidikan Keluarga Dalam
Menciptakan kondisi yang baik pada waktu Islam dan Relevansinya di Era Global (Analisis
proses belajar mengajar. e. Melengkapi sarana Terhadap Pemikiran Zakiah Daradjat). Bengkulu,
dan prasarana pembelajaran Al-Qur’an Di MTs Tesis IAIN Bengkulu, 2013
Negeri Kedurang. f. Mengadakan kerjasama M. Khalik. Konsepsi Fiqih Seksual Abdullah Nashih
dengan orang tua siswa dalam memantau Ulwan (Studi Analisis tentang Sistematika Materi
perkembangan kemampuan anak di rumah. Pendidikan Seks untuk Anak dalam Kitab Tarbiyat
al-Awlad fi al-Islam Pasal Mas’uliyat al-Tarbiyah
Daftar pustaka al-Jinsiyah. Tesis IAIN Sunan Ampel Surabaya,
Abdurrahman, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, 2011
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 35 Mahfudoh, Sitti Atiyatul. Pendidikan Sosial Anak
Abdurrahman, Paradigma Baru Pendidikan Perspektif Abdullah Nasih Ulwan Dalam Kitab
Nasional…, h. 37 Tarbiyah Al- Awlad Fi Al- Islam dan Relevansinya
dengan Tujuan Pendidikan Nasional. Tesis UIN
As-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an,
Sunan Ampel Surabaya, 2014
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009), h. 145.
Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam,
A.M, Nawawi. Ajaran Islam dalam Rumah Tangga.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Surabaya: Apollo Surabaya, 2007
Moleong, Lexy J. Metodologi Peneitian Kualitatif,
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu
Bandung, PT Remaja Rosda karya, 1994
Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1996

238 al-Bahtsu: Vol. 2, No. 2, Desember 2017

Potrebbero piacerti anche