Sei sulla pagina 1di 9

Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran.......

PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEMBENTUK GENERASI


MUDA BERKARAKTER MELALUI PENDEKATAN HUMANIS
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI DESA TELAGA II
Mardawani, Lusiana
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang-Sintang
Email: mardawani113@yahoo.co.id, lusiana0707997@gmail.com

Abstract
This article based on the results conducted by the researcher on the students
related to their role in the effort to forming young generation of character based
on humanist approach local knowledge ofDayak in DesaTelaga II. The purpose of
this research is to know the role of students in an attempt to form the young
generation of character-based humanist approach through local knowledge of
Dayak. The methods used in this research is descriptive qualitative with the form
of research study is phenomenological approach. The results of research that has
been carried out is found a few things, including the following: 1). The role of
students in civic activities such as working bany'au (mutual assistance),
gawaidayak (thanks giving), beduruk (help each other), etcetera. 2). Providing
education related to the knowledge of comprehension the basic values of
indonesia country. 3 Student Participation) in the preservation of local cultural
terms the value of the character to the younger generation through the humanist
approach in DesaTelaga II such as investing activities in the form of cultural
values through the humanitarian approach is sourced from customary Customs or
customs of the local people.
Keywords: Youth, Character, Local Wisdom, Dayak Tribe.

Abstrak
Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada
mahasiswa terkait perannya dalam upaya membentuk generasi muda berkarakter
melalui pendekatan humanis berbasis kearifan lokalsuku Dayak di Desa Telaga II.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui peran mahasiswadalam upaya
membentuk generasi muda berkarakter melalui pendekatan humanis berbasis
kearifan lokal suku Dayak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian study fenomenologis.Hasil
penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan beberapa hal, diantaranya sebagai
berikut: 1). Peran mahasiswa pada kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bany’au
(gotong royong), gawai dayak (rasa syukur), beduruk (saling membatu yang
balas-membalas), dan lain-lain. 2). Memberikan pendidikan terkait pengetahuan
akan pemahamanan nilai-nilai dasar negara Indonesia. 3). Keikutsertaan
mahasiswa dalam pelestarian budaya lokal yang syarat nilai karakter kepada
generasi muda melalui pendekatan humanis di Desa Telaga II berupa kegiatan
penanaman nilai-nilai budaya melalui pendekatan kemanusiaan yang bersumber
dari adat istiadat atau kebiasaan masyarakat setempat.

Kata Kunci : generasi muda, berkarakter, kearifan lokal, suku Dayak.

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 2

A. Pendahuluan lain sebagainya. Nilai-nilai kebudayaan


DewasainiperkembanganIlmuPenget sebagai unsur pembentuk karakter dan
ahuandanTeknologiberjalandengansangat budi pekerti cenderung terancam
cepat, seiring dengan perkembangan eksistensinya.
kehidupan manusia.Tuntutan kemajuan Sebagaimana kita ketahui bersama
dan kebutuhan zaman menyebabkan mau keberagaman dan kemajemukan yang ada
tidak mau sebuah negara harus berbenah dapat menjadi modal dasar persatuan dan
diri dalam mempersiapkan Sumber Daya sekaligus dapat juga menyebabkan
Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap perpecaghan di Indonesia. Sementara itu
mengahadapi persaingan diberbagai keberagaman dihasilkan dari budaya
bidang khususnya dalam memasuki era bangsa Indonesia dihasilkan oleh
milenial 4.0. Tidak terkecuali di Indonesia, beberapa suku yang ada. Salah satunya
sebagai negara berkembang tentu adalah Suku Dayak yang mayoritas
Indonesia masih sangat minim SDM masyarakat suku Dayak berdomisili di
dibandingkan negara-negara maju di pulau Kalimantan. Khusus di Kabupaten
dunia. Untuk menghadapi era milenial ini, Sintang Provinsi Kalimantan Barat, Suku
agar dapat mempertahankan eksistensi Dayak memiliki kearifan lokal yang
sebuah negara diperlukan insan bermoral, bersumber dari adat istiadat berupa tradisi
kompeten, dan unggul. Dalam hal ini, budaya leluhur yang dimilikinya sejak
peran dunia pendidikan dianggap turun menurun. Budaya merupakan salah
merupakan lembaga yang paling strategis. satu unsur dasar dalam kehidupan
Melalui lembaga pendidikan dapat manusia. Budaya mempunyai peranan
terbentuk manusia yang mampu penting dalam membentuk pola berpikir
menghadapi perkembangan dan tantangan dan pola perilaku dalam masyarakat, yang
zaman. berarti jugaberkonstibusi membentuk
Di sisi lain pada era yang semakin kepribadian dan karakter masyarakat.
maju ini, Indonesia sebagai sebuah bangsa Upaya pembentukan karakter
yang majemuk, sering menghadapi dimasyarakat lokal perlu dilakukan dengan
tantangan baik dari dalam maupun dari pendekatan kearifan lokal khususnya
luar, yakni mulai lunturnya karakter pembentukan karakter generasi muda.
kebangsaan, terjadi perpecahan, Dalam kaitannya mencari pola penerapan
bergesernya nilai-nilai budaya sebagai pendidikan karakter, integritas kearifan
anutan, lunturnya rasa kekeluargaan dan lokal di masyarakat merupakan gagasan

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 3

yang perlu diimplementasikan. Kearifan tradisional dan masyarakat global.


lokal mengandung nilai-nilai luhur yang Pembentukan karakter generasi muda
perlu dilestarikan. Nilai-nilai luhur inilah dengan pendekatan humanis berbasis
yang menjadi suatu tolak ukur kebaikan kearifan lokal melalui pelestarian nilai-
yang berkenaan dengan hal-hal yang nilai budaya dipandang sebagai langkah
bersifat mendasar dan abadi dalam hidup strategis. Secara khusus di desa Telaga II
manusia, seperti cita-cita yang hendak yang mayoritas dihuni oleh suku Dayak
dicapainya dalam hidup manusia (Kaelan, memiliki nilai-nilai tradisi dan kearifan
2014: 102). lokal yang baik bagi pembentukan karakter
Dalam kondisi seperti tersebut di generasi muda.
atas, generasi muda dianggap adalah Berdasarkan paparan tersebut diatas,
generasi pertama yang harus mendapatkan maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
perhatian yang serius. Pembinaan dan mendalam lagi terkait judul “Peran
pendidikan karakter sangat diperlukan bagi mahasiswa dalam membentuk Generasi
mereka. Generasi muda adalah generasi Muda berkarakter melalui Pendekatan
yang berada pada tataran usia mencari jati Humanis Berbasis Kearifan Lokal Suku
diri. Oleh sebab itu maka generasi muda Dayak di Desa Telaga II”.
harus dibentuk karakter yang baik yang
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. B. Tujuan
Pembentukan karaketr generasi muda Tujuan penulisan artikel ini yaitu
merupakan tanggung jawab bersama baik untuk mengetahui peran mahasiswa dalam
keluarga, sekolah, pemerintah maupun upaya membentuk generasi muda
masyarakat. Sebagai bagian dari generasi berkarakter melalui pendekatan humanis
muda terdidik, disni peran mahasiswa berbasis kearifan lokal suku Dayak di desa
sebagai pelopor sangat strategis. Telaga II. Secara khusus untuk
Pendekatan melalui pembinaan teman mendeskripsikan secara mendalam tentang
sebaya dan pendekatan humanis berbasis peran mahasiswa diantaranya: 1). Peran
kearifan lokal diharapkan dapat menjawab pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan;
permasalahan yang terjadi dibangsa ini. 2). Peran memberikan pendidikan terkait
Disini peran mahasiswa sangat diperlukan, pemahaman nilai-nilai dasar negara
karena mereka merupakan generasi yang Indonesia; 3). Keikutsertaan mahasiswa
menjadi ujung tombak pelopor yang dalam pelestarian budaya lokal sebagai
menjembatani antara masyarakat sarana pembentukan karakter generasi

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 4

muda melalui pendekatan humanis analisis data dilakukan secara simultan


berbasis kearifan lokal. yang mencakup klarifikasi, interpretasi dan
analisis data. Analisis data dilakukan
C. Metode secara deskriptif (descriptive analysis).
Metode yang digunakan dalam Dalam proses analisis data dilakukan
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif
dengan bentuk penelitian kualitatif interaktif (Milles & Huberman, 1992).
fenomenologi. Bentuk penelitian kualitatif
dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa D. Hasil Dan Pembahasan
data-data yang diperoleh berupa kata-kata Dari penelitian yang telah
atau lisan dari orang atau pelaku dilaksanakan tentang peran mahasiswa
(Moleong, 2004:3). Sedangkan bentuk dalam membentuk generasi muda
kualitatif fenomenologi atas pertimbangan berkarakter melalui pendekatan humanis
bahwa permasalahan yang dikaji berkaitan berbasis kearifan lokal Suku Dayak di
dengan fenomena yang terjadi di Desa Telaga II ini ditemukan beberapa hal,
masyarakat. antara lain sebagai berikut:
Dalam rangka membantu 1. Peran Mahasiswa Pada Kegiatan-
Kegiatan Kemasyarakatan Dalam
mekanisme kerja peneliti maka teknik
Upaya Membentuk Karakter
pengumpulan data yang digunakan adalah Generasi Muda Melalui Pendekatan
Humanis Berbasis Kearifan Lokal
teknik observasi langsung, teknik
Suku Dayak di Desa Telaga II.
komunikasi langsung dan teknik
Mahasiswa sebagai agen perubahan
komunikasi tidak langsung. Alat
(agent of change) memilikiperansetral di
pengumpul data berupa panduan observasi,
masyarakat, termasuk pada masyarakat
panduan wawancara dan studi
desa. Melalui penelitian ini ditemukan
dokumentasi.
peran mahasiswa pada kegiatan
Analis data kualitatif telah dilakukan
kemasyarakatan diantaranya pada kegiatan
dalam tiga tahapan, yakni tahap sebelum
kemasyarakatan di desa Telaga II seperti
kelapanagan, selama dilapangan dan
kerja bany’au (gotong royong), gawai
setelah kelapangan. Teknik analisis data
dayak (rasa syukur), beduruk (saling
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
membatu yang balas-membalas bergiliran),
memanfaatkan persentase hanya
dan lain-lain. Peran mahasiswa berupa
merupakan langkah awal dari proses
keikutsertaan atau partisipasi dalam setiap
analisis data (Arikunto, 2000, 352). Proses
kegiatan, mereka memberikan contoh
ISSN: 2540 - 8038
Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 5

nyata kepada generasi muda yang ada di tanggungjawab dan peduli kepada sesama.
desa tersebut bahwa kegiatan-kegiatan Dengan pendidikan ini, diharapkan
positif yang mengandung filosofi pesertadidik memiliki kepribadian, sifat,
kebersamaan dan kekeluargaan perlu tetap prilaku dan watak yang baik.Pendidikan
dilestarikan. Cara mahasiswa mengajak karakter yang merupakan jati diri bangsa
secara persuasif generasi muda dalam Indonesia adalah karakter asli yang
kegiatan ini misalnya mereka bersumber dari nilai-nilai anutan yang baik
berkomunikasi aktif dan berbaur dengan dimasyarakat yang ada pada kearifan lokal.
pemuda desa. Tujuan mereka adalah agar Kearifan berarti kebijaksanaan,
mereka memahmi dan dapat memaknaai pengetahuan atau kecakapan untuk
apa yang seharusnya mahasiswa lakukan mengetahui, mengenal, menyetujui,
sebagai wujud kepedulian dan perhatian membedakan, mencari tahu, menyelidiki,
untuk membina karakter generasi muda. dan mengakui yang benar atau salah
Pemberian pemahaman itu dipandang (Admaja, 2008). Ketika generasi muda
sebagai satu hal yang sangat penting memahami dan mampu mewujudkan nilai-
diberikan kepada generasi nilai kearifan lokal dalam tindakannya
muda.Pemahaman yang baik oleh generasi maka karakter mereka akan terbentuk
muda terhadap nilai-nilai budaya yang ada dengan baik. “Dengan menanamkan nilai-
di masyarakat Dayak secara tidak langsung nilai yang baik dan mengintegrasikan
turut membentuk karakter generasi muda, nilai-nilai kerarifan lokal akan
sejauh hasil kajianini menujukkan bahwa mencipatakan karakter anak yang bermoral
mahasiswa mampu mewujudkan peran baik dan berbudaya. Hasil dari penanaman
mereka. nilai-nilai yang berkarakter anak akan
Pendidikan karakter merupakan beriman, disiplin, mandiri, jujur,
proses pendidikan yang didalamnya bertanggung jawab, peduli sesama,
terdapat upaya penanaman nilai- mengharagai perbedaan, cinta tanah air
nilaikarakter yang bertujuan untuk dan budaya” (Mardawani & Lusiana,
membentuk karakter anak menjadi 2017).Selain itu, disisi lain pembentukan
individu, masyarakat dan warganegara karakter generasi muda lewat pendekatan
yang baik. Dalam mengembangkan teman sebaya dapat dijadikan sebagai
pendidikan karakter nilai-nilai yang harus alternative pola baru pendidikan karakter
dikembangankan adalah nilai religious, di Indonesia. Ketika mahasiswa yang
kejujuran, kebersamaan, toleransi, merupakan bagian dari generasi muda

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 6

memberikan pemahaman pengetahuan dan terdapat dalam kehidupan negara-bangsa


pengertian kepada sesama generasi muda Indonesia.
akan memungkinkan lebihcepatterjadinya Pilar Undang-Undang Dasar 1945.
transfer pengetahuan kepada generasi Melalui penyampaian pendapat dalam
muda hingga memudahkan mereka untuk diskusi dan sosialisasi kegiatan
menerima dan memahaminya. kepemudaan seperti temu remaja dan
2. Peran Mahasiswa Dalam persatuan pemuda desa Telaga II,
Memberikan Pendidikan Terkait
mahasiswa secara tidak langsung
Pemahamanan Nilai-Nilai Dasar
Kehidupan Berbangsa dan memberikan pemahaman akan pilarkedua
Bernegara RI.
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
Peran mahasiswa dalam memberikan bangsa Indonesia adalah Undang-Undang
pendidikan karakter terkait pemahaman Dasar 1945. Dalam rangka memahami dan
nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan mendalami UUD 1945, diperlukan
bernegara Republik Indonesia memahami lebih dahulu makna undang-
sebagaimana yang diperoleh dari temuan undang dasar bagi kehidupan berbangsa
penelitian dilapangan terbagi menjadi 4 dan bernegara dan prinsip-prinsip yang
nilai dasar yang merupakan pilar terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
kehidupan bebangsa Indonesia, yakni:1). Tanpa memahami prinsip yang terkandung
Nilai Pancasila; 2). Pilar Undang-Undang dalam Pembukaan tersebut tidak mungkin
Dasar 1945; 3)Pilar Negara Kesatuan mengadakan evaluasi terhadap pasal-pasal
Republik Indonesia; dan4). Pilar yang terdapat dalam batang tubuhnya dan
Bhinneka Tunggal IkaSebagai Perekat barbagai undang-undang yang menjadi
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. derivatnya.
Pada Nilai Pancasila peran Pilar Bhinneka Tunggal
mahasiswa memberikan pemahaman IkaSebagai Perekat Kehidupan
kepada generasi muda bagaimana Berbangsa dan Bernegara. Menyadarkan
penerapan sila-sila Pancasila sebagai nilai generasi muda akan keberadaan
dasar kehidupan bangsa Indonesia. keberagaman yang ada di dimasyarakat,
Sebagaimana Pancasila dinilai memenuhi menjadikan keberagaman sebagai perekat
syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia yang pluralistik dan cukup luas Sebagaimana dipahami bahwa bhinneka
dan besar ini. Pancasila mampu Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan
mengakomodasi keanekaragaman yang multikulturalistik dalam kehidupan yang

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 7

terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik 1 menyebutkan bahwa Pemuda adalah


bukan pluralisme, suatu faham yang warga negara Indonesia yang memasuki
membiarkan keanekaragaman seperti apa periode penting pertumbuhan dan
adanya. Membiarkan setiap entitas yang perkembangan yang berusia 16 (enam
menunjukkan ke-berbedaan tanpa peduli belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Secara
adanya common denominator pada normatif memang disebutkan dalam usia,
keanekaragaman tersebut. Dengan faham tetapi dari sudut pandang lain bisa
pluralisme tidak perlu adanya konsep yang dikatakan pemuda adalah seseorang yang
mensubstitusi keanekaragaman. Demikian mempunyai jiwa yang muda.
pula halnya dengan faham Temuan pada hasil penelitian
multikulturalisme. Masyarakat yang menemukan bahwa mahasiswa ikut
menganut faham pluralisme dan berperanserta dalam membentuk karakter
multikulturalisme, ibarat onggokan generasi muda melalui pelestarian budaya
material bangunan yang dibiarkan lokal di desa setempat. Adapun wujud dari
teronggok sendiri-sendiri, sehingga tidak keikutsertaan mahasiswa dapat dilihat pada
akan membentuk suatu bangunan yang kegiatan seperti pendidikan, sosialisasi dan
namanya rumah. partisipasi dalam kegiatan langsung yang
3. Keikutsertaan Mahasiswa Dalam dilaksanakan. Pelestarian budaya lokal di
Pembentukan Karakter Generasi
desa Telaga II tergolong masih baik, ini
Muda Melalui Pelestaraian Budaya
Lokal DiDesa Telaga II dibuktikan dari masih tetap
dilaksanakananya kegiatan-kegiatan yang
Sebagai alternatif pembinaan
merupakan bagian dari kebudayaan
generasi muda, pendekatan humanis
setempat, meskipun diera yang sudah
berbasis kearifan lokal dipandang sebagai
semakin maju dimana masyarakat ditempat
langkah strategis dalam membina karakter
lain mulai meninggalkan adat isiadat dan
generasi muda saat ini. Diperlukan
budaya yang merupakan kebudayaan asli
kerjasama yang baik dari pemerintah,
masyarakat.
sekolah dan masyarakat dalam pembinaan
karakter. Kehadiran budaya-budaya yang
E. Kesimpulan
beragam diharapkan akan menjadi tolak
Temuan pada hasil penelitian
ukur bagi masyarakat dalam membangun
menyimpulkan bahwa mahasiswa ikut
SDM yang lebih berkarakter ke-Indonesia-
berperanserta aktifdalam membentuk
an. Dalam Undang-Undang No 40 Tahun
karakter generasi muda melalui pelestarian
2009 tentang Kepemudaan, Pasal 1 angka

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 8

budaya lokal di desa setempat. Adapun pendidikan karakter nilai-nilai yang


wujud dari keikutsertaan mahasiswa dapat harus dikembangankan adalah nilai
dilihat pada kegiatan seperti pendidikan, religious, kejujuran, kebersamaan,
sosialisasi dan partisipasi dalam kegiatan toleransi, tanggungjawab danpeduli
langsung yang dilaksanakan. Secara kepada sesama. Dengan pendidikan
khusus Peran Mahasiswa Dalam Upaya ini, diharapkan pesertadidik memiliki
Membentuk Generasi Muda Berkarakter kepribadian, sifat, prilaku dan watak
Melalui Pendekatan Humanis Berbasis yang baik. Dalam menerapkan
Kearifan Lokal Suku Dayak Di Desa pendidikan karakter, pendidik
Telaga II dapat disimpulkan beberapa hal harusmemberi kebebasan kepada anak
sebagai berikut: untuk mengembangkan kreatifitas dan
1. Melalui penelitian ini ditemukan peran potens ianak agar muncul rasa
mahasiswa pada kegiatan tanggungjawab didalam diri anak atas
kemasyarakatan diantaranya pada perkembangan dalam diri sendiri
kegiatan kemasyarakatan seperti kerja maupun orang lain.
bany’au (gotong royong), gawai dayak 2. Peran mahasiswa dalam memberikan
(rasa syukur), beduruk (saling pendidikan karakter terkait
membatu yang balas-membalas), dan pemahaman nilai-nilai dasar
lain-lain. Peran mahasiswa berupa kehidupan berbangsa dan bernegara
keikutsertaan atau partisipasi dalam Republik Indonesia sebagaimana yang
setiap kegiatan, mereka memberikan diperoleh dari temuan penelitian
contoh nyata kepada generasi muda dilapangan terbagi menjadi 4 nilai
yang ada di desa tersebut bahwa dasar yang merupakan pilar kehidupan
kegiatan-kegiatan positif yang bebangsa Indonesia, yakni sebagai
mengandung filosofi kebersamaan dan berikut: (1). Nilai Pancasila. (2). Pilar
kekeluargaan perlu tetap Undang-Undang Dasar 1945. (3).
dilestarikan.Pemahaman yang baik Pilar Negara Kesatuan Republik
oleh generasi muda terhadap nilai- Indonesia. Pilar Bhinneka Tunggal
nilai budaya yang ada di masyarakat IkaSebagai Perekat Kehidupan
Dayak secara tidak langsung turut Berbangsa dan Bernegara.
membentuk karakter generasi muda, 3. Keikutsertaan mahasiswa dalam
sejauh hasil kajian ini menujukkan pembentukan karakter generasi muda
bahwa dalam mengembangkan melalui pelestarian budaya lokal di

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 3 No. 1 Edisi April 2018 Mardawani & Lusiana, Peran....... 9

Desa Telaga II. Sebagai alternatif Miles, Mattew B dan Hubermen, Michael.
1992. Analisa Data Kualitatif: Buku
pembinaan generasi muda, pendekatan
Sumber Tentang Metode Baru,
humanis berbasis kearifan lokal Terjemahan Tjetjep Rohendy (2007),
Jakarta: UI Press.
dipandang sebagai langkah strategis
dalam membina karakter generasi Moleong, Lexy.J. 1990. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
muda yang berkarakter. Diperlukan
Karya.
kerjasama yang baik dari pemerintah,
Nugroho, Iwan. Nilai-Nilai Pancasila
sekolah dan masyarakat
Sebagai Falsafah Pandangan Hidup
dalampembinaan karakter. Kehadiran Bangsa Untuk Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia Dan
budaya-budaya yang beragam
Pembangunan Lingkungan Hidup.
diharapkan akan menjadi tolak ukur 2010. Mahkamah Konstitusi (MK)
dan Puskasi UniversitasWidyagama
bagi masyarakat dalam membangun
Malang. 3(2):107-127. ISSN 1829-
SDM yang lebih berkarakter ke- 7706.
Indonesia-an.
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi
Daftar Pustka MPR Periode 2009-2014. Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Bernegara. Jakarta: Sekretariat
ProsedurPenelitian:
Jendral MPR RI.
suatupendekatanPraktek. Jakarta:
RinekaCipta.

Asmaroini, Ambiro Puji. JPK: Jurnal


Pancasila Dan Kewarganegaraan,
Vol. 1, No. 2, Januari 2017 E-ISSN
2527-7057, P-ISSN 2545-2683

Admaja, N.B. 2008. Kearifan Lokal:


mendekatkan kesenjangangan teks
ideal dan teks sosial melalui pikiran
menyintesis dan multiperspektifisme.

Kaelan, Ms. 2014. Pendidikan Pancasila.


Yogyakarta, Paradigma

Mardawani dan Lusiana. (2017).


Pengembangan Karakter
Kebangsaan Berbasis Kearifan
Lokal Sebagai Alternatif Pada
Pendidikan Informal Di Kabupaten
Sintang. Jurnal Pekan. Vol. 2 No 2,
November 2017: 85-89.

ISSN: 2540 - 8038

Potrebbero piacerti anche