Sei sulla pagina 1di 14

KOMUNIKASI POLITIK CALON LEGISLATIF PARTAI GOLONGAN KARYA

(GOLKAR) DALAM PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF


DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2014

Oleh:
Alkindi Fauzi 1& Isril 2

fauzialkindi@yahoo.com
1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru 2829
Abstract

Election is a key element of a democratic country, the election is an event that


involves many people, especially the people of Indonesia within a certain area. One of the
most important essence of democracy is the institution of political institutions as well as
political infrastructure that scope there are political parties as participants, each individual
or political party pursued a strategy of trying to compete and to win in the competition and
managed to sit in the seat of parliament, especially sitting in the Riau Provincial Parliament
legislative seats.
This research was conducted in the Office of Pekanbaru DPD Golkar Party, which is
addressed in Jl. Sudirman No. 464 Pekanbaru. This research is a descriptive qualitative
study using the case study method, in which the case studies used in this study is an intrinsic
case study, which is conducted as a case study of the first or the last to want to understand
someone. In this study were used as the subject is a person who knows and understands very
well regarded by researchers in providing information on the Strategy DPD Golkar Party
Pekanbaru in Riau Province Legislative Election 2014 Campaign.
From result of analysis Party faction of the party's work in Indonesia are still getting
great support darimasyarakat including in the city of Pekanbaru. In the 2014 legislative
elections the party faction works kembalimenempatkan candidate as the winner. Factors
affecting the Golkar party candidate winning legislative elections supported by Political Cost
measurable and produce victory in legislative elections in 2014.

Keywords: Political Communication Legislative Candidates

I. PENDAHULUAN melancarkan strategi untuk dapat menang


1. Latar Belakang dalam kompetisi tersebut dan berhasil
duduk di kursi parlemen, khususnya duduk
Pemilu merupakan kunci utama dari di kursi legislatif DPRD Provinsi Riau.
sebuah negara yang demokratis, Pemilu Undang-undang Nomor 8 Tahun
adalah suatu acara yang melibatkan 2012 merupakan sebuah terobosan bangsa
banyak orang, khususnya rakyat indonesia untuk mewujudkan negara yang
didalam suatu wilayah tertentu. Salah satu berkeadilan. Setelah disahkannya dalam
esensi terpenting dalam demokrasi adalah Rapat Paripurna DPR pada tanggal 12
adanya lembaga institusi politik seperti April 2012 menggantikan Undang-undang
halnya infrastruktur politik yang ruang nomor 10 Tahun 2008, undang-undang ini
lingkupnya terdapat partai politik sebagai diharapkan mampu menciptakan lembaga
pesertanya, masing – masing individu perwakilan yang berkualitas dan mampu
maupun parpol berusaha bersaing dan menjadi lembaga perwakilan yang benar-
JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 1
benar menjadi perwujudan seluruh rakyat Dapil Daerah
Calon Anggota
Indonesia. Dewan Perwakilan
– Wilayah
Rakyat Daerah
Dalam undang – undang tersebut Dapil Dapil
(DPRD)
juga di jelaskan bahwa partai politik yang Pekanbaru 2. Eri Sumarni
tidak memenuhi ambang batas perolehan Kota, (Demokrat)
suara pada Pemilu sebelumnya atau partai Limapuluh 3. Rustam Panjaitan
politik baru dapat menjadi Peserta Pemilu dan Senapelan (PDIP)
4. H. Fathullah
setelah memenuhi persyaratan yang lebih
(Gerindra)
berat dari UU Pemilu sebelumnya. 5. Darnil Simamora
Persyaratan tersebut antara lain: berstatus (Hanura)
badan hukum sesuai dengan Undang- 6. Ir. Nofrizal, MM
Undang tentang Partai Politik; memiliki (PAN)
7. Tarmizi Akhmad
kepengurusan di seluruh Provinsi;
(Nasdem)
memiliki kepengurusan di 75% (jumlah 8. Yusrizal
Kabupaten/Kota di Provinsi yang Simamora (PKB)
bersangkutan; memiliki kepengurusan di 9. Roem Diani Dewi,
50% (lima puluh persen) jumlah SE, MM (PKS
kecamatan di Kabupaten/Kota yang 1. Hj. Masny
Ernawati (Golkar)
bersangkutan; menyertakan sekurang- 2. Dapot Sinaga, SE
kurangnya 30% (tiga puluh persen) (PDIP)
keterwakilan perempuan pada Kecamatan 3. H. Wan Agusti
kepengurusan partai politik tingkat Pusat; Dapil Rumbai dan (Gerindra)
mempunyai kantor tetap untuk II Rumbai 4. Puji Daryanto
Pesisir Simamora (PAN)
kepengurusan pada tingkatan Pusat, 2. 5.Aidil Amri
Provinsi, dan Kabupaten/Kota sampai (Demokrat)
tahapan terakhir Pemilu; dan menyerahkan 3. 6. Samsul Bahri,
nomor rekening dana Kampanye Pemilu S.Pd (PPP)
atas nama partai politik kepada KPU 1. Sahril Simamora,
SH (Golkar)
(Pasal 8 ayat (2)). 2. Roslan Tarigan
Dengan adanya penetapan dapil – (PDIP)
dapil tersebut pada tanggal 13 Mei 2014, 3. Maspendri (PAN)
KPU Pekanbaru menggelar pleno terbuka 4. Heri Setiawan
Dapil Kecamatan
penetapan perolehan kursi partai politik (Demokrat)
III Sail dan
5. Kudus Kurniawan
dan calon anggota Dewan Perwakilan Tenanyan raya
Siahaan, S.Is
Rakyat Daerah (DPRD) pekanbaru periode (Hanura)
2014 – 2019. Berdasarkan rapat pleno 6. H. Marlis Kasim
yang digelar di aula KPU Pekanbaru itu (PKB)
maka diputuskan hasil perolehan kursi 7. Said Usman
Abdullah (PPP)
setiap partai dari lima daerah pemilihan 1. Tarmizi M
yang ada di Pekanbaru. Berikut hasil pleno (Golkar)
KPU Pekanbaru. 2. Erwan Nasri
Tabel 1 (Golkar)
Data Perolehan Masing – Masing 3. T. Aswendi
(Demokrat)
Parpol Pemilu Legislatif Kota Dapil
Marpoyan
4. Sri Rubianti
Pekanbaru Tahun 2014 Damai dan
IV (Gerindra)
Calon Anggota Bukit Raya
Dapil Daerah 5. Hotman Sitompul
Dewan Perwakilan (PDIP)
– Wilayah
Rakyat Daerah 6. Dian Sukheri
Dapil Dapil
(DPRD) (PKS)
Dapil Kecamatan 1. Roni Amriel, SH 7. Zaidir Albaiza
I Sukajadi, (Golkar) (PKB)

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 2


Dapil Daerah
Calon Anggota Golkar, Demokrat, Gerindra, PDIP, PKS,
Dewan Perwakilan PKB, PPP, Hanura, PAN, dan Nasdem.
– Wilayah
Rakyat Daerah
Dapil Dapil
(DPRD)
Untuk wilayah Dapil V terdapat 12 calon
8. Zulkarnain legislatif dengan partai politiknya yaitu
Simamora (PPP) Golkar, Demokrat, PAN, PKS, PKB,
9. Ali Suseno PDIP, Nasdem, Hanura, Gerindra, PPP,
(Hanura) dan Demokrat.
10. Sondia Warman
Berdasarkan rekapitulasi perolehan
(PAN)
11. Fikri Wahyudi suara partai politik (parpol) dan calon
(Nasdem) legislatif (caleg) yang dilakukan Komisi
1. Yose Saputra Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru,
(Golkar) Partai Golkar keluar sebagai pemenang
2. Ida Yulita Pemilu Legislatf (Pileg) 2014 ini.
Susandi, SH
(Golkar) Dari rapat pleno terbuka
3. Sigit Yuwono, ST penghitungan suara untuk Daerah
(Demokrat) Pemilihan (Dapil) I Kota Pekanbaru yang
4. Hj. Yurni (PAN) berlangsung hingga Senin (21/4) tengah
5. Mulyadi, Amd malam, suara sah Pileg mencapai 351.513
(PKS)
6. Suprianto suara. Setelah dibagi 9 kursi, nilai satu
Simamora (PKB) kursi DPRD Riau setara dengan 39.057
Dapil
Kecamatan 7. Jhon Romi suara.
Tampan dan Sinaga (PDIP) Perolehan suara Partai Golkar
V
Payung Sekaki 8. Zulfan Hafiz, ST mencapai 60.228 suara. Dari hasil itu,
(Nasdem)
9. Ferry Shandra parpol berlambang Pohon Beringin ini
Pardede, SE berhasil menempatkan dua calegnya, yakni
(Hanura) Erizal Muluk dan Nuraini. Sedangkan
10. Zainal Arifin, SE tujuh kursi lainnya, masing-masing diraih
(Gerindra) oleh caleg; Ade Hartati Rahmat (PAN),
11. Drs. Nasruddin
Nasution, MA Noviwaldy Jusman (Partai Demokrat),
(PPP) Kordias Pasaribu (PDIP), Yurnalis (PPP),
12. Desi Susanti M Yusuf (PKB), Mansur Hs (PKS) dan
Simamora, S.Sos Taufik Arrahman (Gerindra)..
(Demokrat). Berdasarkan hasil perolehan suara
pada Pemilu legislatif di Provinsi Riau
Berdasarkan dari data tahun 2014 lalu, daerah pemilihan Riau
terlihat bahwa Berdasarkan data tersebut terdiri atas Riau I meliputi Kabupaten
diatas, ditetapkan bahwa terdapat 9 calon Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu,
anggota DPRD untuk wilayah dapil I Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
dengan partai politiknya yaitu Golkar, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota
Demokrat, PDIP, Gerindra, Hanura, PAN, Pekanbaru dan Kota Dumai dan Dapil
Nasdem, PKB, dan PKS. Untuk wilayah Riau II meliputi Kampar, Indragiri Hulu,
Dapil II terdapat 6 calon anggota DPRD Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan
dengan partai politiknya yaitu Golkar, Singingi. Adapun perolehan suaranya
PDIP, Gerindra, PAN, Demokrat dan PPP. adalah sebagai berikut:
Untuk wilayah Dapil III terdapat 7 calon
anggota legislatif dengan partai politiknya
yaitu Golkar, PDIP, PAN, Demokrat,
Hanura, PKB, dan PPP. Untuk wilayah
Dapil IV terdapat 11 calon anggota
legislatif dengan partai politiknya yaitu

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 3


Tabel 2 (GOLKAR) Dalam Pemenangan Pemilu
Rekapitulasi jumlah perolehan suara Legislatif Di Kota Pekanbaru Tahun
sah partai politik Kota Pekanbaru 2014.”

4. Perumusan Masalah
Strategi kampanye dan pesan politik
yaitu proses penyampaian pesan – pesan
dari seorang kandidat atau caleg untuk
mempengaruhi seseorang dengan cara
apapun, untuk membuat masyarakat
pemilih menjadi berpihak kepada kandidat
tersebut. Sedangkan pesan politik adalah
Berdasarkan perolehan suara pada
pesan yang disampaikan dalam bentuk
tabel 1.2 menunjukkan bahwa Partai yang
mulai dari poster, spanduk, baliho, pidato,
memperoleh suara terbanyak adalah partai
diskusi, iklan sampai selebaran.
golongan karya dengan akumulasi sebesar
a. Bagaimana komunikasi politik para
61.393 suara. dan Partai Keadilan dan
calon legislatif Partai Golongan Karya
Persatuan Indonesia memperoleh jumlah
dalam memenangkan Pemilu legislatif
suara paling sedikit dengan akumulasi
2014?
sebesar 6.940 suara.
b. Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi calon
Adapun memilih, Partai Golkar
legislatif Partai Golongan Karya
sudah bertahun – tahun berdiri, namun
dalam memenangkan Pemilu legislatif
pada saat Golkar menjadi Partai Golkar
2014?
belum pernah memenangkan Pemilu
presiden, dikarenakan adanya persaingan
antar beberapa partai dan elektabilitas
5. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
partai yang berbeda dengan Partai Golkar.
Pada persiapan Pemilu 2014 terutama
a. Tujuan penelitian
Pemilu presiden memungkinkan terjadinya
Bedasarkan rumusan masalah
persaingan antara beberapa partai politik
tersebut diatas, maka tujuan dalam
meliputi; Partai NasDem, PKB, PKS,
penelitian ini adalah:
PDIP, Partai Gerindra, Partai Hanura,
1) Untuk mengetahui komunikasi
PKPI, PAN, PBB Partai Demokrat dan
politik calon legislatif Partai
terutama Partai Golkar. Oleh karena itu
Golongan Karya dalam
Partai Golkar harus bisa mengatur strategi
memenangkan Pemilu legislatif
untuk bisa dalam Pemilu presiden tahun
2014.
2014, dengan melalui bersosialisasi
2) Untuk mengetahui faktor yang
dengan masyarakat di berbagai daerah atau
mempengaruhi komunikasi calon
diseluruh Negara Indonesia.
legislatif Partai Golongan Karya
Dari fenomena tersebut diatas,
dalam memenangkan Pemilu
terpilihnya Partai Golkar sebagai
Legislatif 2014.
pemenang di pemilihan legislatif Kota
b. Manfaat penelitian
Pekanbaru tahun 2014 inilah yang menjadi
latar belakang penulis untuk mengadakan
Adapun hasil penelitian ini diharapkan
studi mengenai komunikasi politik yang
dapat memberikan manfaat :
diimplementasikan oleh para calon caleg
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
DPD Partai Golkar tahun 2014. Oleh
menjadi salah satu acuan secara
karena itu penulis mengadakan penelitian
akademis dalam memperkaya
mengenai “Komunikasi Politik Calon
khasanah ilmu pengetahuan dan ilmu
Legislatif Partai Golongan Karya

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 4


komunikasi, khususnya kajian dari setiap aktivitas dalam proses
komunikasi politik oleh partai politik kampanye yang dilakukan oleh kandidat/
dan para calegnya dalam menghadapi caleg dengan beberapa tim-nya.
Pemilihan Umum 2014. Iklan politik dan Media luar ruang
b. Penelitian ini diharapkan dapat adalah proses komunikasi melalui kandidat
memperlihatkan bagaimana atau partai politik yang mengambil
komunikasi politik calon legislatif kesempatan untuk mengekspos
dalam melakukan kampanye, sehingga komunikasi melalui saluran media massa
nantinya bisa memberikan gambaran dari pesan-pesan politik untuk
pelaksanaan strategi komunikasi mempengaruhi sikap, kepercayaan dan
(kampanye dan pesan) dalam perilaku politik khalayak. Media luar
memenangkan pemilihan calon ruang yaitu media yang berukuran besar
legislatif dalam Pemilu 2014. dipasang dipinggir jalan, dipusat
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat keramaian atau tempat yang strategis dan
menjadi acuan bagi masyarakat yang tempat khusus lainnya sehingga bisa
ingin mengetahui, bagaimana cara dilihat masyarakat yang melewatinya.
melakukan komunikasi politik Strategi Public Relations yaitu suatu
6. Kerangka Teoritis cara untuk mendapatkan opinion publik
Strategi komunikasi politik adalah yang baik kepada masyarakat, sehingga
keseluruhan keputusan kondisional tentang menimbulkan citra yang baik terhadap
tindakan yang akan dijalankan saat ini, caleg yang bersangkutan dalam
guna mencapai tujuan politik pada masa menyampaikan pesan-pesannya melalui
depan. Merawat ketokohan, memantapkan media, baik melalui media cetak maupun
kelembagaan politik, menciptakan elektronik.
kebersamaan dan membangun konsensus 7. Metode Penelitian
merupakan keputusan strategis yang tepat a. Jenis penelitian
bagi komunikator politik (Arifin, 2011;
236) Penelitian ini merupakan studi
Strategi kampanye dan pesan politik kualitatif deskriptif dengan menggunakan
yaitu proses penyampaian pesan – pesan metode studi kasus, Menurut Robert E
dari seorang kandidat atau caleg untuk Stake (2005) berkonsentrasi pada
mempengaruhi seseorang dengan cara pengalaman pengetahuan dari kasus dan
apapun, untuk membuat masyarakat perhatian yang intens pada konteks politik,
pemilih menjadi berpihak kepada kandidat sosial dan konteks lain. Bagi sebagian
tersebut. Sedangkan pesan politik adalah audien, untuk mengoptimalkan
pesan yang disampaikan dalam bentuk pemahaman pada kasus membutukan
mulai dari poster, spanduk, baliho, pidato, perhatian yang penuh pada aktivitas yang
diskusi, iklan sampai selebaran. terdapat di dalamnya. Menurut Robert K
Komunikasi persuasif adalah bentuk Yin (2005) studi kasus berupaya meneliti
penyampaian pesan yang dilakukan oleh dan melaporkan peristiwa sosial yang
komunikator yang diterima oleh rumit dengan cara yang lebih bermakna
komunikan atau target audiens bertujuan dan menyajikan arti tindakan individu
untuk mengubah atau mempengaruhi sebagai aktor sosial dalam berbagai situasi.
kepercayaan, sikap dan perilaku seseorang Studi kasus yang digunakan dalam
sehingga bertindak sesuai dengan apa yang penelitian ini adalah studi kasus intrinsik,
diharapkan oleh komunikator. Dalam yaitu studi dilakukan karena sebgai kasus
kampanye politik target audiens atau yang pertama atau yang terakhir ingin
penerima adalah masyarakat yang dipahami seseorang. Kasus tersebut diteliti
mempunyai hak pilih. Oleh karena itu bukan karena ingin mempresentasikan
masyarakat disini akan menjadi sasaran kasus yang lain atau karena

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 5


menggambarkan persoal atau karakter d. Jenis dan Data Sumber
tertentu. Tetapi dengan kekhususan dan Dalam penelitian ini yang menjadi
kewajaran kasus tersebut menjadi menarik. subyek penelitiannya adalah informan
Namun peneliti untuk sementara yang terkait dengan kampanye calon
melakukan subordinasi rasa penasaran legislatif partai Golkar dalam
lain, sehingga mempunyai cerita lebih meningkatkan citra partai yang bermuara
hidup dalam kasus setidaknya dapat pada pemenangan pemilihan. Alasan
muncul hal baru. Tujuannya adalah bukan pemilihan sumber karena dianggap
untuk membangun teori meskipun sudah memiliki keterkaitan langsung maupun tak
ada juga peneliti yang melakukannya, langsung dengan pelaksanaan kampanye
tetapi penelitian ini dilakukan karena calon legislatif dari Partai Golkar,
tertarik dan adanya minat. diantaranya yaitu para Caleg DPR Daerah
b. Lokasi Dan Waktu penelitian Pemilihan (DAPIL) Pekanbaru. Sebagai
Penelitian ini dilaksanakan di kader yang dianggap memiliki kualitas
Kantor DPD Partai Golkar Pekanbaru, oleh Partai Golkar sebanyak 7 orang caleg.
yang beralamatkan di jalan Jl. Jendral Sedangkan obyek penelitiannya yaitu
Sudirman No. 464 Pekanbaru. Waktu komunikasi politik caleg dalam
penelitian adalah rentang waktu yang memenangkan Pemilu yang dilakukan para
digunakan selama proses penyusunan calon legislatif dari partai Golkar.
proposal hingga penelitian berlangsung, Berdasarkan sumber data yang digunakan
mulai dari tahap persiapan sampai pada oleh peneliti dapat dibagi dua, yaitu data
tahap penyusunan laporan sesuai dengan primer dan data sekunder.
sasaran penelitian. a) Data Primer
c. Informan penelitian Data Primer adalah data yang
Arikunto (2006: 145) berupa kata – kata dan perilaku data
mendefinisikan informan sebagai orang yang diperoleh langsung dari subjek
yang memberikan informasi. Pada penelitian. Sedangkan data priment
penelitian ini yang dijadikan sebagai dalam penelitian ini, dilakukan dengan
subjek adalah orang yang dianggap cara mewawancarai masing – masing
mengetahui dan memahami betul oleh kandidat caleg Partai Golkar Kota
peneliti dalam memberikan informasi Pekanbaru, yang menang dan kini
mengenai Strategi DPD Partai Golkar duduk di kursi parlemen serta
Provinsi Riau Kota Pekanbaru dalam melakukan observasi partisipan.
Pemenangan Pemilu Legislatif Tahun
2014. melalui Ketua DPD Partai Golkar b) Data Sekunder
Kota Pekanbaru, Sekretaris DPD Partai Data sekunder beruda data yang
Golkar Kota Pekanbaru, Bendahara DPD diperoleh (tidak langsung) diambil
Partai Golkar Kota Pekanbaru. dari sumber tertulis yang berkaitan
Tabel 3 Informan Penelitian dengan penelitian ini antara lain
No Informan Jumlah dokumen – dokumen. Calon legislatif
1 Ketua Harian DPD Partai Golkar 1 meliputi kegiatan pertemuan, foto,
Kota Pekanbaru dialog, dan data – data lain yang
2 Sekretaris DPD Partai Golkar 1
Kota Pekanbaru berkaitan. Sedangkan informan kunci
3 Bendahara DPD Partai Golkar 1 dalam penelitian adalah caleg yang
Kota Pekanbaru berhasil menang dan duduk di DPRD
4 Calon Legislatif Peserta Pemilu 5
Kota Pekanbaru.
Jumlah 8
e. Tekhnik Pengumpulan Data
Sumber Data : Data Olahan lapangan tahun 2014
a) Wawancara mendalam
Wawancara yang dilakukan
dengan berbicara langsung dengan

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 6


sumber informasi dengan cara mengatur gagasan atau tema dan
mewawancarai informan secara mengidentifikasikan arah konsep kunci
langsung dan tanya jawab dalam analitis. Penulis secara selektif juga
mendalam tentang hal-hal yag memperhatikan kasus yang
relevan dengan penelitian, dengan menggambarkan tema dan membuat
maksud untuk menggali lebih jauh perbandingan yang kontras setelah semua
fenomena yang terjadi. Sedangkan data terkumpul. Namun pada taha p ini
pertanyaan dalam wawancara dimulai setelah konsep dikembangkan dan
bersifat terbuka dengan mulai melakukan analisis secara
mengedepankan kreatifitas dalam keseluruhan pada beberapa gagasan inti.
menggali informasi yang
diinginkan. II. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
b) Dokumentasi 1. Sejarah Kota Pekanbaru
Teknik pengumpulan data Pekanbaru lahir sebelum masuknya
yang penulis pergunakan dengan penjajahan Belanda ke Indonesia. Pada
cara dokumentasi yakni waktu itu baru berupa dusun yang bernama
mengumpulkan dokumen yang : Dusun Payung Sekaki yang terletak di
tercetak seperti keputusan dan tepi Sungai Siak (di seberang pelabuhan
peraturan Pemerintah, kliping yang ada sekarang). Kemudian di zaman
media dan sebagainya dilakukan kerajaan Siak Sri Indrapura yang dipimpin
penulis untuk melengkapi oleh Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah
informasi yang diteliti. (wafat 1791), dusun ini berkembang dan
f. Tekhnik Analisis Data pusatnya berpindah keseberang (ke
Dalam melakukan analisa dan selatan) sekitar Pasar Bawah yang
interpretasi data, penelitian ini kemudian bernama Senapelan.
menggunakan proses coding yaitu open Selanjutnya berdasarkan
coding, axial coding dan selective coding musyawarah datuk-datuk empat suku
(Neuman, 1997). (Pesisir, Lima Puluh, tanah Datar dan
Open coding dilakukan pada awal- kampar), negeri Senapelan diganti
awal data terkumpul. Peneliti namanya menjadi Pekanbaru. Penggantian
menempatkan tema dan menetapkan kode- nama ini terjadi di masa Pemerintahan
kode inisial atau label sebagai usaha awal Sultan Mohamad Ali Muazan Syah (1684-
untuk meringkas data kedalam kategori 1801).
tertentu. Secara hati-hati peneliti membaca
catatan lapangan , sumber historis atau 2. Sejarah dan Visi Misi Partai Golkar
data lain, kemudia mencari istilah yang Partai Golongan Karya (Partai
penting, peristiwa kunci atau tema dicatat. Golkar), sebelumnya bernama Golongan
Melalui open coding, tema dibawa Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama
ke permukaan sehingga penting bagi Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah
peneliti untuk melihat konsep-konsep yang sebuah partai politik di Indonesia. Partai
abstrak dalam bentuk konkrit dan untuk GOLKAR bermula dengan berdirinya
memindahkan konsep abstrak dan detail Sekber GOLKAR pada masa-masa akhir
yang spesifik. Setelah melakukan open Pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya
coding peneliti membuat daftar tema. 1964 oleh Angkatan Darat untuk
Peneliti mulai dengan serangkaian kode menandingi pengaruh Partai Komunis
inisial atau konsep, bahkan lebih fokus Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam
pada tema dari pengkodean inisial perkembangannya, Sekber GOLKAR
dibanding data. Pada tahap ini peneliti berubah wujud menjadi Golongan Karya
melakukan evaluasi atas konsep yang telah yang menjadi salah satu organisasi peserta
dibuat sebelumnya, seterusnya mulai Pemilu.

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 7


3. DPD Partai Golkar Pekanbaru terpilih, tidak melakukan
(Komposisi dan Personalia kebohongan hanya untuk mencari
Pengurus) masa dan simpatisan namun
Sesuai dengan Keputusan Dewan mengutamakan kebenaran. Inilah
Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi kunci salah satu pemenangan yang
Riau Nomor : KEP- 80 /DPD/GOLKAR- kami tanamkan kepada para caleg
R/I/2015 tentang Perpanjangan Masa Bakti yang ikut bertarung pada Pemilu
Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah legislatif Tahun 2014. (Wawancara
Partai Golongan Karya Kota Pekanbaru Tanggal 25 November 2015)”.
Sampai Adanya Kebijakan Lebih Lanjut Untuk mengukur berhasil tidaknya
dari DPP Partai Golkar. fungsi dari Strategi Komunikasi Politik
dalam mendidik masyarakat terhadap arti
III Komunikasi Politik Calon Legislatif dan signifikansi fakta yang ada, sub
Partai Golongan Karya (GOLKAR) indikator yang digunakan penulis adalah
Dalam Pemenangan Pemilu bagaimana anggota parpol dan calon
Legislatif Di Kota Pekanbaru legislatif dapat membuktikan pesan atau
Tahun. janji-janji politik mereka
.
1. Strategi Internal Partai Golkar 2. Kampanye Politik
Partai golkar melakukan beberapa Kampanye adalah suatu tindakan
konsolidasi dalam upaya pemenangan untuk mempengaruhi seseorang dengan
Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang mana cara apapun untuk membuat komunikan
Partai Golkar diharapkan mampu hadir (masyarakat pemilih) berpihak kepada
dimasyarakat sebagai partai Politik komunikator. Kampanye yang berasal dari
terdepan yang mendengarkan dan bahasa inggris, yaitu campaign. Secara
menyampaikan aspirasi masyarakat serta umum kampanye diartikan sebagai suatu
ikut dalam pembangunan di Kota kegiatan komunikasi verbal dan nonverbal
Pekanbaru Khususnya, upaya awal yang secara persuasif. Kegiatan dalam
dilakukan oleh partai golkar adalah komunikasi politik yang paling menarik
penyampaian pesan baik secara langsung dan bisa menyemarakkan, adalah suasana
maupun melalui berbagai media cetak didalam lapangan yang melibatkan banyak
maupun elektronik kepada masyarakat orang. Kegiatan ini paling banyak
yang dapat berbentuk garis ideologi, dilakukan pada saat jadwal kampanye
kebijakan, dan program politik partai sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan
Peneliti Kemudian melakukan Umum (KPU), terutama pada pemilihan
wawancara demi menguatkan argumentasi umum anggota legislatif dalm pemilihan
diatas, Menurut Sahril, SH yang umum lainnya. Selain pemilihan anggota
merupakan Ketua Harian DPD Golkar parlemen yang tidak kalah pentingnya
Kota Pekanbaru menjelaskan : adalah pemilihan jabatan – jabatan politik,
“Segala informasi yang diberikan terutama pada pemilihan presiden,
oleh Partai Golkar kepada media gubernur dan bupati
maupun masyarakat adalah fakta dan Berdasarkan Jadwal diatas maka
benar, disampaikan saat peneliti merasa perlu mengetahui tentang
berkampanye maupun menjalankan strategi dan komunikasi politik yang
program terhadap konsituen partai dilakukan oleh Caleg Partai Golkar yang
golkar. Masyarakat Kota Pekanbaru memenangkan Pemilu legislatif dari setiap
dapat mengetahui dan melihat bahwa Dapil yang ada di Kota Pekanbaru,
Program dan upaya yang menurut Roni Amril SH, selaku caleg
disampaikan saat kampanye sesuai pemenang Pemilu dari Dapil I (Kecamatan
dengan yang ditujukkan saat mereka

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 8


Sukajadi, Pekanbaru Kota, Limapuluh dan Tenayan Raya) dari partai Golkar
Senapelan menyampaikan : menjelaskan :
“Saya selaku caleg incumbent yang “Sudah seharusnya upaya dalam
bertarung di Dapil I (Kecamatan kampanye politik ini dilakukan
Sukajadi, Pekanbaru Kota, sesuai dengan ketetapan dan
Limapuluh dan Senapelan) Saya prosedur yang di tetapkan oleh KPU,
berupaya memaksimalkan seluruh saya selalu memaksimalkan waktu
jadwal yang telah ditetapkan oleh yang diberikan oleh pihak KPU
pihak KPU. Maka harus dibutuhkan dalam pelaksanaan kampanye. Saya
Tim yang akan menjadwal persiapan dan tim melakukan beberapa konsep
dan pelaksanaan kampanye saya baik secara door to door,
kemasyarakat. Jauh sebelum hari H mengadakan pengajian, dan
saya sudah menyampaikan kepada membuat kegiatan yang bermanfaat
Tim sukses saya untuk bekerja bagi masyarakat khususnya dari
maksimal, dimulai dari penyerapan dapil III yang merupakan wilayah
aspirasi yang akan dirumuskan pemilihan saya bertarung untuk
menjadi program yang akan saya mendapatkan kursi. Maka seluruh
sampaikan saat pelaksanaan program dan konsep yang kami
kampanye, melakukan data base bawa kemasyarakat benar-benar
kembali bagi siapa saja konsituen harus sudah dapat tersampaikan
dan calon pemilih baru yang akan sesuai dengan perencanaan dan
menjadi target dari kampanye politik eksekusi sesuai jadwal dari KPU.
sesuai dengan jadawal dari pihak (Wawancara Tanggal 24 November
KPU (Wawancara Tanggal 24 2015)”.
November 2015)”. Peneliti terus mencoba menggali
Kemudian Menurut Hj. Masni informasi selanjutnya dari sisa daerah
Ernawati yang merupakan Caleg Pemilihan yaitu dapil IV (Marpoyan
Pemenang Pemilu Legislatif Kota Damai – Bukit Raya) yang mana hasil
Pekanbaru dari Dapil II (Kecamatan perolehan Pemilu legislatif mendudukkan
Rumbai dan Rumbai Pesisir) Menjelaskan 2 caleg yakni Tarmizi M dan Erwan Nasri.
“Pada Pemilu Legislatif tahun 2014 Dari dapil IV ini peneliti melakukan
merupakan pertarungan politik wawancara dengan bapak Erwan Nasri
ditingkat daerah Kota Pekanbaru yang merupakan salah satu caleg yang
yang mana saya juga ikut menang saat Pemilu legislatif Kota
berkompetisi pada ajang ini. Saya Pekanbaru Dapil IV tahun 2014
dan Tim melakukan beberapa kali menjelaskan :
pertemuan ke masyarakat khususnya “Hasil Pemilu legislatif Kota
dari dapil saya, dengan melihat pada pekanbaru tahun 2014 yang lalu dari
jadwal kampanye yang ditetapkan Dapil IV telah mendudukan 2 Kursi
oleh pihak KPU. Saya terus bagi partai Golkar yang mana tidak
berupaya mengadakan pertemuan hanya saya sendiri yang berhasil
dengan Tokoh mayarakat baik memenangkan perolehan suara
ditingkat RT/RW maupun Kelurahan namun juga ada saudara saya
dan Kampanye terbuka di Tarmizi M yang merupakan rekan
Kecamatan. (Wawancara Tanggal 24 satu partai saya bertarung pada dapil
November 2015)”. yang sama. Saya dan saudara
Menurut sahril, SH ketua harian Tarmizi M memiliki beberapa
DPD Golkar Kota Pekanbaru sekaligus kesamaan dalam melakukan
pemenang Pemilu legislatif Kota komunikasi politik khususnya pada
Pekanbaru Dapil III (Kecamatan Sail dan proses kampanye yaitu melakukan

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 9


Door to Door, mendata base wilayah 2014 yang lalu caleg partai golkar yang
mana saja yang berpotensi bersaing dalam memperebutkan suara
menambah perolehan suara dan terus menggunkan berbagai media cetak dan
menyampaikan program elektronik. Media luar ruang pun juga
pembangunan apa saja yang kami dipergunakan untuk mensosialisasikan
bawa masing-masing. Terlepas dari program dan pesan pembangunan dari para
itu semua saya dan Tim sudah caleg yang melakukan kampanye. Media
berusaha maksimal dengan tidak dapat mempengaruhi khalayak dalam
hanya mengandalakan pertemuan memberikan tekan pada suatu peristiwa,
dengan masyarakat namun saya juga maka peran media sangat penting dalam
menggunakan media luar ruang membantu proses kampanye lebih dapat
sebagai strategi memperoleh disampaikan menyeluruh meski dengan
dukungan masyarakat. (Wawancara keterbatasan waktu yang ada. Erwan Nasri
Tanggal 24 November 2015)”. yang merupakan salah satu caleg yang
Tidak hanya dari dapil IV saja yang menang saat Pemilu legislatif Kota
mendudukkan 2 Kursi di DPRD namun Pekanbaru Dapil IV tahun 2014
dapil V juga berkontribusi hal yang sama menjelaskan :
dengan menempatkan saudara Yose “Saya dan tim menggunakan
Saputra dan Ida Yulita Susandi, SH. berbagai macam media yaitu media
Selanjutnya Menurut Yose Saputra caleg cetak yang terdiri dari koran dan
pemenang dari Dapil V (Kecamatan media elektornik seperti televisi dan
Tampan dan Payung Sekaki) Kota radio. Saya fikir bukan hanya saya
Pekanbaru menyampaikan : namun hampir seluruh caleg
“Setiap peserta Pemilu legisltaif menggunakan media kampanye
tahun 2014 telah menyiapkan masing-masing sesuai dengan
strategi dan upaya apa saja yang anggaran dan kemampuan caleg
harus dilakukan guna memenangkan dalam berkampanye diluar
pemilihan. Saya merasa bangga kampanye yang langsung menjumpai
menjadi kader partai golkar yang masyarakat. Namun sebelum kita
merupakan sebuah partai dominan di memasang iklan untuk sosialisasi ke
masyakat Riau khususnya Kota media, tim saya melakukan survey
Pekanbaru. Selain partai politik yang dulu. Kira-kira media mana saja
menjadi jembatan bagi saya untuk yang digemari masyarakat Kota
dapat duduk sebagai pemenang pekanbaru agar maksimal dengan
Pemilu dari dapil V saya juga sudah sasaran kampanye. (Hasil
menyiapkan program unggulan yang wawancara 24 November 2015)”.
saya sampaikan pada saat melakukan Dari hasil wawancara diatas
kampanye politik kepada masyarakat menyatakan bahwa penggunaan media
di Kecamatan Tampan dan Payung juga membutuhkan survey meskipun
Sekaki. Saya juga memiliki Tim dan seluruh media cetak dan elektronik di Kota
relawan yang solid mendukung saya Pekanbaru sebelum digunakan sebagai
pada mulai tahap persiapan, salah satu strategi dan upaya dalam
kampanye, pemilihan dan tentunya memaksimalkan sosialisasi. Dalam
perhitungan suara. (Wawancara membuat iklan politik diserahkan kepada
Tanggal 24 November 2015)”. tim ahli yang memiliki kapabilitas dalam
Media memiliki peran yang sangat dunia periklanan, supaya menghasilkan
besar dalam mengkampanyekan pesan- iklan yang persuasif dan menarik, setelah
pesan politik kepada masyarakat itu baru diterbitkan di media massa baik di
Pekanbaru. Dalam upaya memperoleh Kota Pekanbaru maupun skala Provinsi.
dukungan pemilih pada Pemilu legisatif

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 10


Menurut Sahril, SH yang merupakan keluarkan beberapa diantaranya
Ketua harian DPD Partai Golkar Kota adalah untuk mempersiapkan biaya
Pekanbaru Tahun 2010-2015 menjelaskan sovenir saat berkampanye,
“Saya melihat persaiangan politik dalam menyiapkan tenda dan konsumsi
pentas Pemilu legislatif tahun 2014 begitu dalam pertemuan dengan
terasa baik secara konsep dan program masyarakat, mencetak spanduk,
yang dibawa oleh para caleg namun juga buletin, membayar media lain nya
pada media kampanye. Sudah menjadi dan tentunya menghonor SDM atau
strategi dan upaya yang harus dilakukan Tim yang bekerja dengan saya dalam
oleh para caleg menggunakan media upaya pemenangan kursi pada
kampanye di era yang sudah maju Pemilu legislatif. Saya perkirakan
tekhnologi. Maka saya selaku ketua harian untuk maju sebagai caleg yang
menghimbau saat konsolidasi agar setiap bertarung pada Pemilu legislatif
caleg yang maju harus transparan dan harus menyiapkan anggaran minimal
menggunakan media kampanye untuk Rp.500.000.000,- yang mana dana
tidak menyindir atau membuat kampanye ini bisa mencapai milyaran sesuai
yang menyimpang. Karena akan dengan kebutuhan kampanye. (Hasil
merugikan partai Golkar itu sendiri. (Hasil wawancara Tanggal 24 November
wawancara Tanggal 24 November 2015)”. 2015)”.
Dari hasil wawancara diatas penulis
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi melihat kebutuhan anggaran yang cukup
Komunikasi Calon Legislatif Partai besar harus disiapkan oleh setiap caleg
Golongan Karya. yang memutuskan maju dalam Pemilu
1. Anggaran Politik (Cost Politic) legislatif tahun 2014. Untuk Anggaran
Disetiap kampanye baik itu besar yang digunakan berupa biaya kampanye
ataupun kecil pasti membutuhkan dana, baik pertemuan, konsumsi, peralatan
apalagi untuk konteks Pemilu legislatif, pendukung, Media kampanye (Koran,
menuntut para caleg harus menyiapkan Buletin, Souvenir, media online, spanduk,
anggaran politik yang tidak sedikit guna banner, dll) dan SDM (tim ahli) yang
memaksimalkan sosialisasi politik dalam mendukung caleg yang maju.
proses kampanye. Menurut Roni Amril 2. Modal Sosial (Figur Calon Legislatif)
SH, selaku caleg pemenang Pemilu dari Modal sosial (legitimasi) adalah
Dapil I (Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru prinsip yang menunjukkan penerimaan
Kota, Limapuluh dan Senapelan keputusan pemimpin Pemerintah dan
menyampaikan : pejabat oleh (sebagian besar) publik atas
“Dalam proses sosialisasi politik dasar bahwa perolehan para pemimpin 'dan
sudah pasti memnggunakan pelaksanaan kekuasaan telah sesuai
Anggaran Politik (cost poitics) guna dengan prosedur yang berlaku pada
menyiapkan keperluan pada proses masyarakat umum dan nilai-nilai politik
berkampanye. Dengan konsep yang atau moral. Legitimasi mungkin akan
saya gunakan saat berkampanye baik diberikan kepada pemegang kekuasaan
itu door to door, menggunkan media dalam berbagai cara dalam masyarakat
cetak, media online, dan beberapa yang berbeda, biasanya melibatkan ritual
media luar ruang lainnya. Namun formal serius yang bersifat religius atau
saya tekankan saya dan tim tidak nonreligius, misalnya kelahiran kerajaan
melakukan money politics, Kita dan penobatan di monarki, pemilihan
harus membedakan cost politics umum dan "sumpah" dalam demokrasi dan
dangan money potics agar konotasi seterusnya. Hal ini sesuai sistem
dimasyarakat tidak negatif. Biaya pengelolaan yang berorientasi pada
atau anggaran politik yang saya keberpihakan masyarakat (society),

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 11


Pemerintah, individu dan kelompok memperbincangkan dan menyebarluaskan
masyarakat. rencanarencana dan kebijakan-kebijakan
Legitimasi dianggap penting bagi Pemerintah. Dengan demikian terjadi arus
pemimpin Pemerintahan baik Eksekutif informasi dan dialog dua arah. Sigmund
maupun Legislatif, karena para pemimpin Neuman dalam hubungannya dengan
Pemerintahan dari setiap sistem politik komunikasi politik, partai politik
berupaya keras untuk mendapatkan atau merupakan perantara yang besar yang
mempertahankannya. Dengan adanya menghubungkan kekuatan-kekuatan dan
legitimasi yang dimiliki oleh seorang ideologi- ideolgi sosial dengan lembaga
pemimpin dapat menimbulkan kestabilan Pemerintah yang resmi dan yang
politik dan memungkinkan terjadinya mengkaitkannya dengan aksi politik dalam
perubahan sosial dan membuka masyarakat yang lebih luas. Jadi disini
kesempatan yang semakin besar bagi fungsi dari komunikasi politik itu sendiri
Figur aktor politik di Kota adalah bagaimana aktor politik yang
Pekanbaru menjadi faktor besar dalam mempunyai legitimasi atau kepercayaan
pemenangan pemilihan legislatif di Kota dari masyarakat dapat lebih dipercaya lagi
Pekanbaru, karena selain melihat partai dengan menggunakan komunikasi dengan
politik kepercayaan aktor politik harus masyarakat sehingga hubungan emosional
dimiliki dalam masyarakat karena semakin tertanam dengan kuat. Selain
bagaimanapun juga aktor inilah yang akan partai memang aktor politik atau figurnya
menjalankan kebijakan yang ada dalam itu sendiri mendapatkan legitimasi dari
Pemerintahannya, sehingga masyarakat masayarakat. Hal ini disampaikan oleh
juga harus melihat hal ini dengan baik. Hal Erwan Nasri selaku pengurus partai
ini sesuai yang diungkapkan oleh Masni Golongan karya Kota Pekanbaru sekaligus
Ernawati Sekretaris DPD Partai Golkar Caleg yang menang pada Pemilu legislatif
Kota Pekanbaru partai golongan karya tahun 2014 :
Kota Pekanbaru : “Mempunyai figur yang baik yang
“Memang faktor figur ini sangat diusung oleh partai Golkar figur
menentukan jadi di partai lain yang diamanahkan oleh masyarakat
mereka juga punya figur-figur karena merupakan hasil survei dari
mungkin juga menjadi teladan bagi masyarakat jadi yang terpilih adalah
rakyat, menjadi panutan rakyat, orang-orang yang betul dipercayakan
menjadi publik figur untuk rakyat oleh masyarakat. (Hasil wawancara
kami tidak menutup mata untuk itu. tanggal 22 September 2015).
walaupun Tim Sukses dan keluarga Legitimasi memang harus
juga ada yang mensosialisasikan didapatkan oleh oleh aktor atau figur yang
sampai keluar dari dor to dor..” akan maju dalam Pemilu legislatif hal ini
(Hasil wawancara tanggal 20 dikarenakan yang memilih adalah
September 2015). Masyarakat banyak, yang menuntut harus
Dari pernyataan diatas mempunyai modal sosial yang telah siap
menggambarkan bahwa partai politik yang pula dalam masyarakat itu sendiri, figur-
ikut bersaing dalam Pemilu legislatif, figur dari partai Golkar itu sendiri
betul-betul harus mempunyai figur yang mempunyai hubungan emosional dengan
disenangi oleh masyarakat serta masyarakat. Karena sebelum jauh terpilih
mempunyai modal sosial terhadap daerah menjadi seorang Anggota Legislatif DPRD
pemilihannya. Selain modal sosial yang Kota Pekanbaru para calon Legislatif
harus dimiliki oleh para aktor politik, sering turun ke masyarakat. Sehingga
komunikasi politik harus juga dimiliki oleh terjadi hubungan emosional terhadap
aktor untuk mendapatkan legitimasi dari mereka, selain sudah mempunyai
masyarakat. Karena untuk hubungan emosional dengan

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 12


konstituennya, mereka juga diajukan oleh mempertimbangkan seluruh konsep
partai politik khususnya golkar karena yang akan dibawa kemasyarakat
sesuai dengan hasil survei masyarakat dengan memanfaatkan Data Base,
Pekanbaru itu sendiri yang masih memiliki Media Cetak, Media Elektronik,
kepercayaan lebih terhadap Partai Golkar. Media Online dan Media Luar Ruang
Sehingga akhirnya Partai Golkar berhasil (Baliho dan banner).
menempatkan tujuh caleg dari 45 kursi di 2. Faktor yang mempengaruhi caleg
DPRD Kota Pekanbaru. partai golkar pada pemenangan
Sosialisasi politik juga penting Pemilu legislatif didukung dengan
dilakukan oleh aktor politik karena hal ini Cost Politik yang terukur dan
sesuai yang diungkapkan oleh dirumuskan menghasilkan kemenangan pada
oleh ahli sosiologi politik M. Rush (1992) Pemilu Legislatif tahun 2014.
:Sosialisasi politik adalah proses yang Kemudian modal sosial (legitimasi)
melaluinya orang dalam masyarakat Aktor-Aktor Politik Partai Golkar
tertentu belajar mengenali sistem menjadi salah satu faktor kemenangan
politiknya. Proses ini sedikit banyak lainnya dalam Pemilu Legislatif di
menentukan persepsi dan reaksi mereka Kota Pekanbaru tahun 2014, hal ini
terhadap fenomena politik. Dari dikarenakan masyarakat Pekanbaru
pernyataan tersebut maka sosialisasi selain melihat partai juga melihat
politik harus dikembangkan dalam aktor atau figurnya yang mempunyai
Masyarakat, terutama aktor-aktor politik hubungan emosional serta modal
karena bagaimana pun, selain partai politik sosial yang tertanam dalam
yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat itu sendiri.
memenangkan Pemilu aktor dari calon b. Saran
partai itu juga mempunyai peranan yang Dari hasil penelitian yang penulis
kuat. lakukan maka dapat diberikan saran
beberapa poin sebagai berikut :
IV Penutup 1. Sebagai partai besar yang ada di
a. Kesimpulan Indonesia yang masih mempunyai
Dari hasil penelitian yang penulis kepercayaan besar oleh masyarakat
lakukan maka dapat disimpulkan beberapa partai ini tidak bisa berdiam diri tetapi
poin sebagai berikut : memang harus menggalakkan lagi
1. Partai golongan karya merupakan kepercayaan yang ada dalam
partai besar di Indonesia Indonesia masyarakat dengan lebih berbaur ke
yang masih mendapatkan dukungan masyrakat serta mengajarkan
besar dari masyarakat termasuk di pendidikan politik ke masyarakat
Kota Pekanbaru karena tujuannya sesuai dengan ideologi dan cita-cita
sama dengan tujuan negara bangsa. Bagi para caleg yang terpilih
berdasarkan UUD 1945 yakni untuk agar dapat menjalankan tugasnya
mensejahterahkan rakyat. Pada dengan maksimal, terus
pemilihan Legislatif tahun 2014 partai memperjuangkan aspirasi masyarakat
golongan karya kembali menempatkan Kota Pekanbaru secara.
calonnya sebagai pemenang. Hal ini 2. Kemudian kepercayaan yang telah
dikarenan partai golongan karya masih dimiliki oleh masyarakat harus dijaga
mendapat kepercayaan karena partai dengan berprilaku politik bersih dan
ini mempunyai kompetisi yang kuat santun, karena sekarang banyak
dalam masyarakat, selain itu yang masyarakat memilih partai politik
memenentukan adalah komunikasi yang hampir tidak bermasalah.
politik para calon legislatif yang telah Legitimasi itulah yang harus benar-
terprogram dengan baik dan benar dipegang oleh para caleg yang

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 13


terpilih karena kelak tidak hanya Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi ;
memenuhi dan menampung aspirasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
konsituen saja namun juga seluruh Rosda karya.
masyarakat Kota Pekanbaru.
Moleong, Lexy, 2006, Metode Kualitatif,
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution. (2004). Metode Research.
Agung Silih Wasesa. (2011).Strategi Jakarta:Bumi Aksara.
Public Relation, Jakarta: Gramedia.
Neuman, 1997. Pendekatan Komunikasi
Anwar Arifin. Komunikasi Politik Interpretatif. Jakarta: Alfabeta.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011)
Rogers dan Lawrence 1981. Pengertian
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Komunikasi. Jakarta: Alfabeta.
Pendidikan: Metode dan Paradigma
Baru. Bandung: PT Remaja Stake, Robert E., (2005). The Art of Case
Rosdakarya Study. London: Sage Publications,
Inc.
Ardianto, Elvinaro, 2004. Komunikasi
Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
Simbiosa Rekatama Media. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Bandung: Alfabeta.
Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi
VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Venus, Antar. 2007. Manajemen
Jakarta. Kampanye. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Budiardjo, Miriam, 2008. Dasar-Dasar
Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Yin, Robert K., (2009). Studi Kasus:
Pustaka Utama. Desain dan Metode. Jakarta:
Penerbit Raja Grafindo Persada.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.

Efriza, 2012, Political Explore: Sebuah


Kajian Ilmu Politik, Bandung:
Alfabeta.

Firmanzah, 2008. Mengelola Parpol:


Komunikasi dan Positioning
Ideologi Politik di Era Demokrasi,
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 14

Potrebbero piacerti anche