Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ARTIKEL
Oleh :
Lungguh Triastuti M
12.302.0066
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan, Jl. Dr.
Setiabudhi No. 193, Bandung, 40153, Indonesia.
ABSTRACT
1 The purpose of this research is to find out the characteristics of diversification
product of instant flour that was made with raw material hanjeli rice and marinated
with phosphate. The preliminary research was done to determine the best phosphate
as a reference in main research. The main research was done to determine the
concentration of phosphate and the comparison of boiling water for hanjeli instant
flour manufacturing. The consentration of phosphate that was used ia 0,1%, 0,3% and
0,5%, whereas the comparison of boiling water that was used is 1:10, 1:11 and 1:12.
The main research response included chemical response that consisted of water
content and starch content and sensory response to colours, flavor and texture. The
selected sample was analyzed with crude fiber content, fat content and protein
content.
Based on the result of research, it can be concluded that phosphate
consentration affected colour and texture of hanjeli instant flour. The comparison of
boiling water did not affect the characteristic of hanjeli instant flour, the interaction of
phosphate consentration and the comparison of boiling water was affected to
rehydration time, water content and starch of hanjeli flour. Selected phosphate from
the preliminary research is Natrium Tripoliphosphate (Na5P3O10) and based on the
main research, the best result could be seen from the chemical response of starch,
water content and rehydration time was the treatment of a2b1, that was the
consentartion of Na5P3O10 0,3% and the comparison of boiling water 1:10. Selected
product had crude fiber content 4,00%, fat contant 5,00% and protein content 10,00%.
tinggi hak atas pangan sebagai hak relatif singkat.Salah satu sifat pangan
dasar manusia dan kearifan lokal. instan adalah memiliki sifat hidrofilik,
Keberadaan pangan lokal hasil yaitu sifat mudah menyerap air
pertanian di Indonesia cukup banyak (Hartomo dan Widiatmoko, 1992).
dan beragam juga dapat dijadikan Senyawa phospat merupakan zat
sebagai pangan alternative sebagai yang dapat meningkatkan daya serap
sumber karbohidrat, diantaranya ketela, pada bahan karena dapat mengakibatkan
ubi, talas, jawawut, millet, hanjeli dan struktur fisik bahan seperti beras
lain-lain (Nurmala, 2003). menjadi lebih porous atau berpori dan
Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) penambahan senyawa phospat pada
merupakan tanaman serealia dari famili produk yang berasal dari pati dapat
gramineae yang keberadaanya jarang mengakibatkan granula pati produk
dimanfaatkan sebagai produk olahan tersebut tahan terhadap retrogadasi
pangan, padahal hanjeli memiliki selama pendinginan dan peningkatan
potensi untuk diolah menjadi produk suhu setelah pendinginan.Jenis-jenis
pangan dengan kandungan gizi yang senyawa phospat yang sering digunakan
cukup tinggi. Hanjeli dapat menjadi adalah Di-Natrium Hidrogen Phospat
pangan alternatif sebagai salah satu (Na2HPO4) dan Sodium Tripoliphospat
usaha diversifikasi pangan karena (Na5P3O10) (Hubeis, 1984).
memiliki sumber karbohidrat yang Penambahan senyawa phospat
cukup tinggi, dimana dalam 100 gram dalam konsentrasi yang cukup tinggi
hanjeli terkandung karbohidrat sebesar akan berdampak pada pecahnya butir
76,4%, protein 14,1%, lemak 7,9%, beras dan berpengaruh terhadap rasa
vitamin B1 0,48 mg, kalsium 54 mg dan yang dihasilkan. Berdasarkan aturan
serat 0,9% (Grubben dan Partohardjono, dari United States Departement of
1996). Agriculture (USDA) batas penggunaan
Data produksi hanjeli di Indonesia alkali phospat adalah 0,5%, sementara
belum diketahui dengan pasti, walaupun itu Departemen Kesehatan RI
begitu hanjeli selama ini sudah cukup membatasi 3% per penggunaan STPP
banyak dimanfaatkan sebagai campuran sesuai adonan bahan campurannya
beras, campuran makanan sereal, tape (Hubeis, 1984).
ketan dan bubur hanjeli. Pemasakkan Daya absorpsi air dari pati perlu
bubur biasanya memerlukan waktu diketahui karena perbandingan air yang
cukup lama, dan seiring dengan ditambahkan pada pati mempengaruhi
perkembangan zaman yang menuntut sifat pati.Granula pati utuh tidak larut
segala sesuatu yang serba cepat dan dalam air dingin, granula pati dapat
praktis, hanjeli berpotensi pula untuk menyerap air dan membengkak, tetapi
dapat dibuat menjadi tepung yang tidak dapat kembali seperti semula.Air
sifatnya instan sehingga dapat yang terserap dalam molekul
dimanfaatkan dalam pembuatan bubur menyebabkan granula mengembang
dimana penyajiannya dilakukan hanya (Koswara, 2009).
dengan menambahkan air panas Perbandingan air dalam
ataupun susu (Fellows dan Ellis, 1992). pembuatan bubur akan mempengaruhi
Produk pangan instan sangat tekstur bahan yang dihasilkan, dalam
mudah disajikan dalam waktu yang pembuatan bubur beras untuk
3
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
4
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
5
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
6
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
7
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
terdiri dari uji kadar air, kadar pati, fisik meliputi waktu rehidrasi, respon
kadar protein dan kadar lemak, serta kimia meliputi kadar air dan kadar pati,
respon organoleptik. respon organoleptik uji hedonik
III HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap atribut warna, aroma, tekstur
3.1 Penelitian Pendahuluan dan kadar protein, kadar lemak, kadar
3.1.1 Penentuan Jenis Senyawa Phospat serat pada sampel terpilih.
Penelitian pendahuluan yang 3.2.1. Respon Fisik (Waktu Rehidrasi)
dilakukan pada pembuatan tepung Berdasarkan hasil ANAVA faktor A
instan hanjeli adalah penentuan jenis (konsentrasi senyawa phospat), faktor B
senyawa phospat dan analisis bahan (perbandingan air perebusan) dan
baku. Jenis senyawa phospat yang interaksi keduanya berpengaruh
digunakan adalah Di-Natrium Hidrogen terhadap waktu rehidrasi. Pengaruh
Phospat (Na2HPO4) dan Natrium interaksi
Tripoliphospat (Na5P3O10) dengan faktor AB
konsentrasi 0,1%, respon yang diuji
adalah waktu rehidrasi. Analisis bahan
baku yang dilakukan adalah kadar pati,
kadar lemak, kadar protein dan kadar
serat kasar pada beras hanjeli. Dalam
penentuan senyawa phospat, N5P3O10
terpilih karena memiliki waktu rehidrasi
paling singkat yaitu 11,35 detik,
(konsentrasi senyawa phospat dan
sedangkan NaHPO4 memiliki waktu
perbandingan air perebusan) dapat
rehidrasi 19,95 detik. Pada analisis
dilihat pada Tabel 4.
bahan baku didapatkan hasil bahwa
Tabel 3. Pengaruh Interaksi Faktor AB
beras hanjeli memiliki kadar pati
Terhadap Waktu Rehidrasi Tepung
68,215%, kadar protein 11,81%, kadar
Instan Hanjeli.
lemak 4,54% dan kadar serat kasar
4,84%.
membentuk ester pati. Ester pati ini bersifat hidrofilik. Ketika air tersebut
yang nantinya akan menghambat menjadi air kristal yang sulit diuapkan,
retrogradasi pati sehingga tingkat maka sisa air yang teruapkan semakin
penyerapan air menjadi tinggi, selain itu sedikit. Selain itu pemakaian suhu dan
Na5P3O10 memiliki 10 atom oksigen, waktu pengeringan pun bisa menjadi
dimana atom oksigen tersebut memiliki faktor menurun atau meningkatnya
pasangan elektron bebas yang akan kadar air pada tepung, dan
mengikat atom hidrogen dari air yang perbandingan air perebusan, semakin
menyebabkan daya penyerapan air yang banyak air yang digunakan maka
tinggi. semakin encer pasta yang dihasilkan,
3.2.2. Respon Kimia dan saat penggilingan dengan frekuensi
3.2.2.1. Kadar Air yang lama menyebabkan adanya
Berdasarkan hasil ANAVA faktor A gesekan oleh bahan dan menimbulkan
(konsentrasi senyawa phospat), faktor B panas sehingga menghasilkan uap pada
(perbandingan air perebusan) dan penggilingan yang bercampur dengan
interaksi keduanya berpengaruh tepung.
terhadap kadar air tepung instan hanjeli. 3.2.2.2. Kadar Pati
Pengaruh interaksi faktor AB Berdasarkan hasil ANAVA faktor A
(konsentrasi senyawa phospat dan (konsentrasi senyawa phospat), faktor B
perbandingan air perebusan) dapat (perbandingan air perebusan) dan
dilihat pada Tabel 5. interaksi keduanya berpengaruh
Tabel 4. Pengaruh Interaksi Faktor AB terhadap kadar pati tepung instan
Terhadap Kadar Air Tepung Instan hanjeli. Pengaruh interaksi faktor AB
Hanjeli. (konsentrasi senyawa phospat dan
Keterangan : Huruf kecil dibaca perbandingan air perebusan) dapat
horizontal, huruf besar dibaca vertikal dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan hasil penelitian, Tabel 5. Pengaruh Interaksi (AB)
kadar air pada tepung instan hanjeli Terhadap Kadar Pati Tepung Instan
setiap perlakuan masih memenuhi Hanjeli.
standar yaitu dibawah 12%. Perlakuan
a2b3 memiliki kadar air paling tinggi
dengan nilai 10% dan kadar air paling Keterangan : Huruf kecil dibaca
rendah adalah6,50% terdapat pada horizontal, huruf besar dibaca vertikal
perlakuan a3b2. Analisis kadar air Berdasarkan hasil penelitian kadar
dilakukan dengan metode gravimetric pati mengalami penurunan dari kadar
dimana persen air yang terhitung adalah pati pada analisis bahan baku, hal ini
air bebas yang teruapkan. Rendahnya disebabkan karena ketika dilakukan
kadar air pada perlakuan a3b2 diduga perebusan dengan perbandingan air
disebabkan karena pemakaian tertentu menyebabkan pati terhidrolisis
konsentrasi Natrium Tripoliphospat menjadi glukosa yang sifatnya mudah
yang tinggi, dimana semakin tinggi larut dalam air, maka kadar pati
konsentrasi Natrium Trripoliphospat semakin menurun. Namun semakin
yang digunakan akan semakin banyak tinggi konsentrasi Natrium
fosfat yang menarik air, karena gugus Tripoliphospat yang digunakan
polar pada Natrium Tripoliphospat menghasilkan pati lebih stabil, hal ini
10
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
12
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
14
Lungguh Triastuti M ( 12.30.20.066)
Pengaruh Konsentrasi Senyawa Phospat dan Perbandingan Air Perebusan Terhadap Karakteristik Tepung
Instan Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
15