Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
The accreditation process is largely seen as a quality assurance process, which is often included in
quality improvement activities if feedback is in line with organizational priorities. Storage must be
able to guarantee the quality and safety of pharmaceutical preparations, medical devices, and
medical materials after use in accordance with pharmaceutical requirements. This study aims to
determine how much the suitability of the drug storage system is based on the National Hospital
Accreditation standard (SNARS). This research was conducted by directly observing the storage
system in the hospital's drug storage room. Direct observation is carried out with a check list
system using observation tables, then calculated the percentage suitability of the storage system
based on SNARS. The results showed that the suitability of the Standard Operating Procedure
document was 100% (very good), the facilities and infrastructure conformity were 77.8% (good)
and the drug storage arrangements were 79.2% (good).
ABSTRAK
Proses akreditasi sebagian besar dipandang sebagai proses penjaminan kualitas, yang sering
diartikan sebagai kegiatan peningkatan kualitas jika umpan balik sejalan dengan prioritas Institusi.
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kesesuaian sistem penyimpanan obat berdasarkan Standar Akreditasi
Nasional Rumah Sakit (SNARS). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi langsung
sistem penyimpanan di ruang penyimpanan obat RS tersebut. Observasi langsung dilakukan
dengan sistem check list menggunakan tabel pengamatan, kemudian dihitung persentase kesesuaian
sistem penyimpanan berdasarkan SNARS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian
dokumen Standar Operasional Prosedur Penyimpanan sebesar 100% (Sangat baik), Sarana dan
Prasarana Penyimpanan kesesuaian sebesar 77,8% (Baik) dan Pengaturan penyimpanan obat
kesesuaian sebesar 79,2% (Baik).
Kata Kunci : Sistem Penyimpanan Obat, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Expire First Out (FEFO) dan Firts In Firts efektif dalam perawatan kesehatan selama
Out (FIFO), penyimpanan sediaan farmasi, hampir seratus tahun, tetapi baru mulai
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai menyebar di seluruh dunia sejak 1990-an
yang penampilan dan penamaan yang mirip (Fugedi et al., 2016)
=LASA ( Look Alike Sound Alike) tidak Proses akreditasi sebagian besar
ditempatkan berdekatan dan harus diberi dipandang sebagai proses penjaminan
penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kualitas, yang sering dimasukkan ke dalam
kesalahan pengambilan Obat. Hal yang sama kegiatan peningkatan kualitas jika umpan
disebutkan dalam SNARS dengan balik sejalan dengan prioritas organisasi.
penambahan elektrolit pekat dilarang Tindakan peningkatan kualitas terjadi ketika
disimpan di unit pelayanan, Obat yang dibawa organisasi mengambil tindakan yang
pasien dari rumah harus di catat dalam disengaja dalam menanggapi pengamatan,
formulir rekonsilasi dan Obat-obatan dan umpan balik atau refleksi diri yang dihasilkan
bahan kimia yang digunakan untuk dari proses akreditasi (Desveaux, et al., 2017)
mempersiapkan obat diberi label : isi, tanggal RSI Nashrul Ummah Lamongan
kadaluwarsa, dan peringatan. merupakan salah satu Rumah Sakit swasta di
Penelitian yang telah dilakukan oleh Kabupaten Lamongan Jawa Timur. RSI
Asyikin, 2018 menyatakan bahwa Nashrul Ummah didukung oleh unit Instalasi
Implementasi system penyimpanan obat yang Farmasi yang bertanggung jawab dengan
baik pada apotek di Makasar sebesar 77,78%, mengelola dan menyelenggarakan kegiatan
sehingga masih terdapat ketidaksesuaian yang mendukung ketersediaan obat dan alat
dalam penyimpanan obat sesuai dengan kesehatan. Unit Instalasi Farmasi bertanggung
standar operasional prosedur yang berlaku. jawab melaksanakan fungsi-fungsi logistic
Penelitian lain di Tangerang menunjukkan obat dan alat kesehatan, mulai dari
bahwa penyimpanan obat yang dilakukan oleh perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan
Gudang Farmasi Rumah Sakit masih belum penghapusan obat dan alat kesehatan.
efektif, karena masih ada beberapa komponen Berdasarkan hasil observasi awal
yang masih belum sesuai dengan standar yang dilakukan peneliti pada bulan februari
operasional yang berlaku (Palupiningtyas, 2019, ditemukan bahwa masih ada obat-
2014). Kesalahan dalam pemberian obat obatan yang tidak disusun secara alfabetis.
disebabkan oleh prosedur penyimpanan obat Penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat
yang kurang tepat khususnya untuk obat meningkatkan terjadinya Medication Error
LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat- dan lamanya waktu pelayanan.
obatan yang bentuk/rupanya dan Tujuan penelitian ini adalah untuk
pengucapannya/namanya mirip (Bayang, et mengetahui berapa besar kesesuaian sistem
al., 2014). Selain itu, dalam penelitian Silvia penyimpanan Obat Berdasarkan Standar
et. al (2011) disebutkan lebih dari satu Nasional Akreditasi Farmasi Rumah Sakit.
kesalahan peresepan, total 1.632 kesalahan,
ditemukan dalam obat yang perlu METODE PENELITIAN
kewaspadaan tinggi/high alert, maka dari itu
sangat penting bagi tenaga kefarmasian untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mengelola penyimpanan yang sesuai untuk observasional yang bersifat deskriptif, yang
obat-obat high alert agar meminimalisir bertujuan untuk melihat kesesuaian system
kesalahan pada saat pemberian obat high penyimpanan obat di Instalasi Farmasi RSI
alert. Berdasarkan penelitian sebelumnya Nashrul Ummah Lamongan Berdasarkan
yang pernah terjadi dalam hal pemberian obat Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit.
yang salah karena faktor penyimpanan obat Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
yang tidak sesuai. Cara yang paling efektif 2018 di RSI Nashrul Ummah Lamongan.
untuk menangani permasalahan kesalahan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pemberian obat yaitu dengan cara obat yang tersedia di Instalasi Farmasi RSI
memperbaiki sistem penyimpanannya. Nashrul Ummah Lamongan, sedangkan
Akreditasi adalah alat yang terbukti metode pengambilan sampel dalam penelitian
secara ilmiah untuk meningkatkan ini adalah dengan menggunakan metode total
keselamatan pasien, telah digunakan secara sampling, sehingga sampel dari penelitian ini
adalah seluruh obat yang ada di Instalasi IFRS Islam Nashrul Ummah dapat dilihat
Farmasi RSI Nashrul Ummah Lamongan. pada Tabel 1.
Pengumpulan data dilakukan melalui Tabel 1 Standar Operasional Prosedur
pengisian lembar check list dengan Penyimpanan yang ada di IFRS Islam
pengamatan dan wawancara bebas terpimpin. Nashrul Ummah Lamongan
Obat-obat yang disimpan tidak sesuai dicatat. No Variabel Operasional
Hasil
Data check list diskoring dan di Ya Tidak
persentasekan, kemudian disajikan dalam 1 Diskripsi Kerja Petugas √
bentuk table. Skor empiric (skor perolehan) Gudang
dihitung berdasarkan kriteria berikut: 2 Diskripsi Kerja √
Penanggung jawab
Ya : skor 1
Gudang
Tidak : skor 0 3 Prosedur Penerimaan √
Persentase kesesuaian dihitung dengan Obat
skor empirik 4 Prosedur Penyusunan √
rumus : x 100%
total skor dan Penyimpanan Obat
Selanjutnya data dianalisa secara 5 Prosedur Pengeluaran √
diskriptif, persentase kesesuaian system Obat
penyimpanan obat yang baik terbagi menjadi 6 Prosedur Permintaan √
Obat
lima kriteria, yaitu Sangat baik : 81-100%,
7 Prosedur Stok Opname √
Baik : 61-80%, Cukup baik 41-60%, Kurang Obat
baik 21-40%, dan sangat kurang 1-20%. Total 7 0
Berdasarkan hasil observasi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN telah dilakukan terhadap Dokumen Standar
Operasional Prosedur Penyimpanan di IFRS
Hasil observasi dan telaah dokumen Islam Nashrul Ummah Lamongan sangat baik
yang dilakukan oleh peneliti menjunjukkan yaitu dengan skor 100% ada. Hal tersebut
bahwa sudah terdapat prosedur penyimpanan diharapkan agar seluruh SDM yang sedang
obat di Instalasi Farmasi RSI Nashrul bertugas dapat menjalankan system
Ummah. Prosedur penyimpanan itu sudah di penyimpanan obat dan bahan medis habis
dokumentasikan dalam bentuk buku standar pakai dengan benar sehingga dapat
prosedur operasional pelayanan Instalasi mengurangi terjadinya kesalahan dalam
Farmasi RSI Nashrul Ummah Lamongan, dan melaksanakan pelayanan kefarmasian.
sudah disosialisasikan kepada seluruh SDM Penelitian terkait sarana dan
(sumber Daya Manusia) di Instalasi Farmasi prasarana pada IFRS Nashrul Ummah
RSI Nashrul Ummah.Adapun Standar Lamongan dapat dilihat pada Tabel 2.
Operasional Prosedur yang terdapat dalam
Tabel 2 Kondisi Sarana dan Prasarana pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah
Lamongan
Hasil
No Variabel Operasional Keterangan
Ya Tidak
Gudang Penyimpanan obat terpisah dari ruang
1 √
pelayanan atau INstalasi Farmasi
Luas gudang cukup besar untuk menyimpan semua
2 persediaan obat dan aman untuk pergerakan √ (4x4)m
petugas
Terdapat ruang penyimpanan obat yang terpisah
3 √
dengan alat kesehatan
4 Atap gudang dalam keadaan baik dan tidak bocor √
5 Lantai dibuat dari segel/semen √
6 Dinding gudang dibuat licin √
7 Gudang memiliki ventilasi √ Ruangan ber AC
8 Gudang memiliki jendela yang bertralis √
9 Penerangan gudang yang cukup √
AC dengan suhu
10 Adanya pengaturan suhu ruangan √
24-250C
Dari hasil observasi di IFRS Islam debu. Ruang penyimpanan tidak memiliki
Nashrul Ummah Lamongan kesesuaian sarana ventilasi udara karena ruangan ini di desain
dan prasarana di ruang penyimpanan obat dan untuk ruangan ber AC (Air Conditioner)
Bahan Medis Habis Pakai dengan Standar sehingga suhu dalam ruang penyimpanan
Akreditasi sebesar 77,8%, yang berarti baik. senantiasa terjaga antara 24-15oC. Pengaturan
Gudang penyimpanan obat di RSI Nashrul suhu pada ruang penyimpanan ini bertujuan
Ummah Lamongan tidak terpisah dengan untuk menjaga mutu obat selama proses
ruang pelayanan farmasi karena Sistim penyimpanan, karena obat akan rusak atau
distribusi sediaan Farmasi dan Bahan Medis hilang khasatnya jika terjadi perubahan suhu
Habis Pakai di RSI Nashrul Ummah yang fluktuatif. Selain dilengkapi dengan
Lamongan menggunakan metode sentralisasi. pengatur suhu berupa AC, ruang penyimpanan
Sentralisasi berarti semua obat yang di IFRS Islam Nashrul Ummah juga
diperlukan untuk pengobatan di dispensing dilengkapi dengan pengatur kelembaban
dari IFRS (Siregar, 2004). Hal ini berarti sehingga mutu obat senantiasa terjaga. Ruang
penyimpanan dan pendistribusian obat dan penyimpanan produk obat harus dikontrol
bahan medis habis pakai terpusat di satu suhu dan kelembabannya untuk menghindari
tempat yaitu IFRS. Ukuran ruang kontaminasi silang dari obat satu dengan yang
penyimpanan atau gudang Farmasi di RSI lain.
Nashrul Ummah Lamongan ini kurang lebih Jika suhu ruang penyimpanan
4x4 m2, ukuran ini cukup untuk menyimpan fluktuatif potensi paparan dari obat-obatan di
semua obat dan bahan medis habis pakai yang ruangan tersebut akan meningkat. Apoteker
ada di IFRS dan masih terdapat ruangan untuk sebagai penanggung jawab di IFRS
pergerakan petugas jaga. Obat dan alat berkewajiban untuk mengintegrasikan
kesehatan di letakkan di rak terpisah tetapi manajemen pengelolaan obat mulai dari
masih satu ruangan, dan masing-masing penyimpanan sampai penggunaan obat di RS
tertata rapi. Ruang penyimpanan di IFRSI termasuk penyimpanannya sehingga produk
Nashrul Ummah Lamongan memiliki atap obat senantiasa berkualitas dan terjaga
dalam keadaan baik dan tidak bocor. Lantai mutunya (Ziance, et al., 2009).
terbuat dari semen dan keramik, dan dinding Ruang penyimpanan tidak memiliki
dibuat licin agar terhindar dari bakteri dan jendela yang berteralis, namun jendela
dilengkapi dengan gorden. Peneranagan pendingin untuk menyimpan jenis obat seperti
dalam gudang cukup terang untuk mendukung vaksin, suppositoria, insulin dan obat lainnya
kegiatan yang berlangsung di ruang yang bersifat termolabil, yaitu obat-obatan
penyimpanan. yang mudah rusak akibat perubahan suhu.
Pada ruang penyimpanan obat dan Untuk obat yang sudah rusak dan kadaluarsa
bahan medis habis pakai di IFRSI Nashrul disimpan di lemari tersendiri, untuk terhindar
Ummah Lamongan tersedia lemari khusus dari kesalahan dalam pengambilan obat. Agar
yang dilengkapi dengan kunci untuk mudah untuk memindahkan obat dalam ruang
penyimpanan obat Narkotika dan penyimpanan, Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Psikotropika. Selain itu ruang penyimpanan Islam Nashrul Ummah Lamongan
obat dan bahan medis habis pakai ini menyediakan alat bantu pemindahan obat
dilengkapi dengan lemari khusus untuk obat- seperti troli. Tersedia juga kartu stok untuk
obatan kategori High Alert Medication yaitu mencatat setiap pengambilan dan penambahan
obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi. obat di rak. Pallet/papan pengalas yang
Obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi tersedia di gudang berjarak dari lantai
menjadi perhatian khusus bagi para minimal 10 cm dan berjarak dari dinding
profesional kesehatan, karena mereka minimal 30 cm. Obat berbahaya dan obat
dikaitkan dengan peningkatan risiko yang mudah terbakar diberi keterangan pada rak
membahayakan pasien (Cajanding, 2017). agar mudah diketahui. Tersedia juga AC
Obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi sebagai pendingin ruangan sehingga dapat
adalah obat yang berhubungan dengan risiko mengontrol suhu didalam ruangan
bahaya serius yang tinggi jika digunakan penyimpanan.
secara tidak benar (Betaille, et al., 2015). Ruang Penyimpanan obat di IFRSI
Daftar obat-obatan dengan kewaspadaan Nashrul Ummah Lamongan tidak terdapat
tinggi menurut Permenkes 2016 tentang lemari atau ruang untuk obat yang mudah
Standar Pelayanan Kefarmasian di RS adalah terbakar dan tidak ada keterangan untuk obat-
Sitostatika, Sentinel Event, Obat-obat yang obat yang mudah terbakar seperti alcohol dan
memiliki efek Reaksi Obat Tidak Diinginkan, eter. Untuk obat-obat tersebut masih disimpan
LASA (Look Alike Sound Alike), dan bercampur dengan obat yang lain tanpa
Elektrolit dengan Konsentrasi Tinggi. penandaan khusus sehingga kurang sesuai
Ruang Penyimpanan IFRSI Nashrul dengan standar operasional prosedur yang
Ummah Lamongan dilengkapi dengan almari berlaku.
baik
17 Obat yg termolabil disimpan di kulkas √
18 Obat-obatan narkotika dan psikotropika selalu dikunci √
19 Obat narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terpisah √
Obat-obat yang bentuknya besar dan berat tidak diletakkan ditempat
20 √
yang tinggi
Obat-obatan yang bentuknya kecil tidak diletakkan ditempat yg
21 √
tersembunyi
22 Diberikan pelabelan (nama obat) pada rak penyimpanan √
23 Tinggi tumpukan barang max 2,5m √
24 Dilengkapi dengan kartu stok √
Total 19 5
Presentase Kekeliruan = 79,2