Sei sulla pagina 1di 83

Functional Equations Through Examples

Ronald Widjojo1

October 13, 2018

1 Contact me: ronald widjojo@yahoo.com


Dedicated to my beloved teachers:

Pak Tridjoko Praswibowo (†)


and
Bu Retno Purwanti
Contents

0 Pengantar 4

1 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1 6

2 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2 18

3 Bilangan Real 1 31

4 Bilangan Real 2 39

5 Bilangan Real 3 48

6 Topik Lanjut 1 59

7 Topik Lanjut 2 70
Chapter 0

Pengantar

From the Author


The aim of this problem-oriented book is to present an overview of functional equations
problems, which is a one of the topic in Math Olympiad. The lack of Functional Equations
books/articles written in Bahasa made me wrote this book almost entirely in Bahasa, with
the exception of this chapter, because writing in English is also cool :)1 . To my perspec-
tive, based on how you approach a problem, Functional Equations problems, along with
Inequalities, is one of the most interesting topic on Math Olympiad.
So, who is the target reader of this book? If you understand Bahasa and would love to know
what Math-Olympiad-style Functional Equation problems, this book could be interesting.
Or, maybe you are one of the students preparing for OSN or even first phase of IMO Training
Camp, and don’t have any reference to learn Functional Equations, this book could be useful
for you.
I wrote this book in my free time, sometimes to escape the boredom of daily working life,
so please expect to see a lot of errors/typos in this book. This book is not, by any means,
having the complete overview of FE problems, but rather can be used as your supplementary
material. Your comments or feedback for this book are definitely welcomed! If you have one,
please drop me a mail at ronald widjojo@yahoo.com.

For the Readers


Here is the journey that one can expect by reading this book:
• The book starts with FE problems in integers. In chapter 1, you will start to learn
solving easy FE problems in integers. Injectivity property will be introduced in this
chapter. Going forward to chapter 2, you will face harder problems, but we are still
dealing with integers, sometimes we are dealing with rationals. Since we are dealing
with integers, you are expected to know the basic of induction principles, basic integer
properties, and properties of primes.
1
Note: This is the only part where English is used, the rest of book is written in Bahasa :)
Functional Equations Through Example 5

• Starting from chapter 3, the book continues with FE problems in real numbers. Ini-
tially you will face easy problems, just to give a grasp about the difference between the
method of solving FE problems in real numbers vs integers. You will also be greeted
with monotone functions, Cauchy Equations in this chapter.
Moving forward to chapter 4, you will be introduced to surjectivity property. You will
also see a lot of problems which have traps (Problems 4.1), which will cost you a lot of
points if you actually did the ’Beginner Mistake’. On chapter 5, you will be introduced
with fixed points concept. You first encountered this concept in problem 3.6, but the
usage was not much emphasized.

• Finally, the last part of this book, chapter 6 and 7, is filled with advanced problems.
They requires much more thought and ideas to solve compared to the previous problems.
Some problems will have weird solutions: for example, the process to obtain the injec-
tivity property would be quite different with what you see on chapter 1-3, you may find
functional inequality problems, substitution will be tricky, and some problems will have
partial solutions!
Even though the problem seems hard in this part, I can assure you that all of these
problems are solvable by elementary method. I am trying to present the solutions as
clearly as possible!

So, quickly get your pen and papers! And have fun!

Acknowledgement
I would like to present my deepest gratitude to:

• Rudi Adha Prihandoko, for dragging me back into math by forcing me to participate in
ONMIPA 2012.

• Fajar Yuliawan, for giving me proper preparation (along with Rudi) before I participated
in ONMIPA 2012.

• Aleams Barra, for keeping in touch me and growing my interest back in math.

• Math Community, who made me who I am today. This book is for you.
Chapter 1

Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

Kita mulai dengan dua contoh menarik yang akan memberikan banyak insight

Problem 1.1: Cari semua fungsi f : N → N yang memenuhi


(a) f (1) = 1 dan f (n + 1) = f (n) + 1, ∀n ∈ N
(b) f (1) = 2, f (2) = 4 dan f (n + 2) + f (n) = 2f (n + 1), ∀n ∈ N
(c) f (1) = 1 dan f (m + n) = f (m) + f (n), ∀m, n ∈ N
(d) f (f (m) + f (n)) = m + n ∀m, n ∈ N
(e) f (m + f (n)) = n + f (m), ∀m, n ∈ N
Solusi. Untuk item (a) kita mulai dengan f (1) = 1, dengan mudah kita dapatkan f (2) = 2,
f (3) = 3, dan seterusnya. Dengan induksi dapat dibuktikan bahwa

f (n) = n ∀n ∈ N

Untuk item (b), karena f (1) = 2, f (2) = 4, maka dengan mudah dapat dihitung bahwa
f (3) = 6, f (4) = 8. Juga dapat dibuktikan dengan induksi bahwa

f (n) = 2n ∀n ∈ N

(c) Substitusikan m = 1, maka kita peroleh f (n + 1) = f (n) + f (1) = f (n) + 1, yang sama
seperti soal pada bagian (a). Maka kita simpulkan bahwa

f (n) = n ∀n ∈ N

(d) Pertama, akan dibuktikan bahwa f injektif, yaitu f (a) = f (b) mengakibatkan a = b.
Sekarang perhatikan bahwa jika f (a) = f (b), maka kita dapatkan bahwa

a + b = f (f (a) + f (b)) = f (f (b) + f (b)) = b + b


Functional Equations Through Example 7

Maka kita simpulkan bahwa a = b. Jadi f (a) = f (b) =⇒ a = b. Sekarang perhatikan


bahwa
f (f (n + 2) + f (n)) = 2(n + 1) = f (f (n + 1) + f (n + 1))
Maka kita simpulkan bahwa f (n + 2) + f (n) = 2f (n + 1), atau

f (n + 2) − f (n + 1) = f (n + 1) − f (n)

Maka f (n) adalah barisan aritmatika, sehingga f (n) = an + b untuk suatu a, b bilangan asli.
Mensubstitusikan ke persamaan awal, kita dapatkan bahwa

a(am + an + 2b) + b = m + n =⇒ a = 1, b = 0

Maka kita simpulkan bahwa f (n) = n ∀n ∈ N.


Untuk item (e), perhatikan bahwa dengan mensubstitusikan n = p + f (q) dan m = 1 (trick
ini akan sering dipakai kedepannya), kita dapatkan bahwa

(p + f (q)) + f (1) = f (1 + f (p + f (q))) = f (1 + q + f (p)) = p + f (1 + q)

Jadi f (q) + f (1) = f (q + 1). Dari sini, menggunakan induksi, dapat kita buktikan dengan
mudah bahwa f (n) = nf (1) ∀n ∈ N. Mensubtitusikan ke soal, kita dapatkan

(m + nf (1))f (1) = m + nf (1) =⇒ f (1) = 1

Maka f (n) = n ∀n ∈ N.

Problem 1.2: Misalkan sebuah fungsi f : Z → Z memenuhi f (0) = 1 dan

f (f (n)) = f (f (n + 2) + 2) = n ∀n ∈ Z

(a) Buktikan bahwa jika f (a) = f (b) maka a = b. (Sifat ini disebut sifat injektif.)

(b) Buktikan bahwa f (1) = 0

(c) Buktikan bahwa f (n) = 1 − n ∀n ∈ Z

Solusi. Pertama, sifat dimana

f (a) = f (b) =⇒ a = b

disebut sifat injektif. Perhatikan bahwa menurut soal, f (f (n)) = n berlaku untuk semua
n ∈ Z. Jadi, apabila kita punya bahwa f (a) = f (b), maka tentunya kita dapatkan bahwa

a = f (f (a)) = f (f (b)) = b
8 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

sehingga poin pertama terbukti. Selanjutnya, karena

f (f (n)) = f (f (n + 2) + 2) ∀n ∈ Z
|{z} | {z }
=a =b

menggunakan poin pertama yang telah kita buktikan (fungsi f injektif), maka kita dapatkan
bahwa
f (n) = f (n + 2) + 2 =⇒ f (n + 2) = f (n) − 2 ∀n ∈ Z
Sekarang, karena diketahui bahwa f (0) = 1, maka tentunya kita dapat menghitung dengan
mudah f (2), f (4), . . . dan f (−2), f (−4), . . . dengan persamaan diatas. Perhatikan bahwa

f (2) = f (0) − 2 = −1, f (4) = f (2) − 2 = −3, f (6) = f (4) − 2 = −5

dan juga

f (−2) = f (0) + 2 = 3, f (−4) = f (−2) + 2 = 5, f (−6) = f (−4) + 2 = 7

Bagaimana dengan f (1), f (3), f (5), . . .? Substitusikan n = 0 di persamaan yang diberikan


soal, yaitu
f (f (n)) = n
kita dapatkan bahwa
f (f (0)) = 0 =⇒ f (1) = 0
Sekarang, karena kita sudah tahu bahwa f (1) = 0, maka dengan cara yang sama seperti di-
atas, kita juga dapat menghitung f (3), f (5), . . . dan juga f (−1), f (−3), . . .. Dengan mudah,
dapat disimpulkan bahwa f (n) = 1 − n untuk semua n ∈ Z

Problem 1.3: (OSN 2008) Cari semua fungsi f : N → N sehingga untuk setiap m, n asli
berlaku
f (mn) + f (m + n) = f (m)f (n) + 1
Solusi. Misalkan f (1) = a + 1. Karena f (1) > 1, maka a > 0. Substitusikan n = 1 ke
persamaan diatas untuk mendapatkan bahwa

f (m + 1) = af (m) + 1

Jadi kita bisa peroleh

f (2) = a2 + a + 1
f (3) = a3 + a2 + a + 1
f (4) = a4 + a3 + a2 + a + 1

Sekarang, substitusikan m = n = 2, kita peroleh bahwa f (4) + f (4) = f (2)2 + 1, atau

2(a4 + a3 + a2 + a + 1) = (a2 + a + 1)2 + 1 =⇒ a2 (a − 1)(a + 1) = 0


Functional Equations Through Example 9

Karena a ≥ 0, maka yang mungkin hanyalah a = 0 atau a = 1.


Sekarang apabila a = 0, maka kita peroleh bahwa f (1) = 1 dan f (m + 1) = 1 untuk setiap
bilangan asli m. Maka
f (n) ≡ 1 ∀n ∈ N
Selanjutnya apabila a = 1, maka f (1) = 2, dan f (m + 1) = f (m) + 1. Dengan induksi,
mudah dibuktikan bahwa
f (n) = n + 1 ∀n ∈ N
Jadi ada dua fungsi yang memenuhi yaitu f (n) = 1 untuk semua bilangan asli n atau
f (n) = n + 1 untuk setiap bilangan asli n.

Problem 1.4: Cari semua fungsi f : N → N sehingga


• f (n) adalah bilangan kuadrat untuk masing-masing n ∈ N
• f (n + m) = f (n) + f (m) + 2mn, untuk semua n, m ∈ N
Solusi. Substitusikan m = n = 1, kita dapatkan bahwa

f (2) = 2f (1) + 2

Selain itu, substitusikan m = n = 2 untuk mendapatkan bahwa

f (4) = 2f (2) + 8 = 4f (1) + 12

Karena f (n) adalah bilangan kuadrat untuk masing-masing n ∈ N, maka misalkan f (1) = a2
dan f (4) = b2 , kita dapatkan bahwa

b2 = 4a2 + 12 =⇒ (b − 2a)(b + 2a) = 12

Jadi (b − 2a) dan (b + 2a) adalah dua bilangan asli yang sama paritasnya (karena selisihnya
adalah 4a, bilangan genap) dan hasil kalinya adalah 12, sehingga satu satunya kemungkinan
adalah
b − 2a = 2, b + 2a = 6
Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa b = 4 dan a = 1, sehingga sekarang kita peroleh
bahwa f (1) = 12 dan f (4) = 42 . Selain itu

f (2) = 2f (1) + 2 = 4 = 22

dan juga
f (3) = f (2) + f (1) + 2 · 2 · 1 = 4 + 1 + 4 = 9 = 32
Oleh karena itu, jika f (n) = n2 , maka dapat disimpulkan bahwa

f (n + 1) = f (n) + f (1) + 2n = n2 + 1 + 2n = (n + 1)2

Sehingga dengan induksi dapat disimpulkan bahwa f (n) = n2 ∀n ∈ N.


10 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

Problem 1.5: Cari semua fungsi f : N → N sehingga f (2) = 2 dan

• f (mn) = f (m)f (n) untuk semua m, n ∈ N

• jika m < n, maka f (m) < f (n)

Solusi. Pertama, karena 1 < 2, maka berlaku bahwa

1 6 f (1) < f (2) = 2 =⇒ f (1) = 1

Selain itu, substitusikan m = n = 2 untuk mendapatkan bahwa

f (4) = f (2)2 = 22 = 4

Dari sini, kita peroleh bahwa

2 = f (2) < f (3) < f (4) = 4

sehingga haruslah f (3) = 3. Selanjutnya, substitusikan m = 3 dan n = 2 untuk mendapatkan


bahwa
f (6) = f (2)f (3) = 6
Perhatikan juga bahwa
4 = f (4) < f (5) < f (6) = 6
sehingga kita dapatkan bahwa f (5) = 5. Artinya, jika kita sudah membuktikan bahwa
f (1) = 1, f (2) = 2, f (3) = 3, . . . , f (2k) = 2k untuk suatu bilangan asli k, maka kita dapatkan
bahwa
f (2k + 2) = f (2)f (k + 1) = 2(k + 1) = 2k + 2
Sama seperti diatas, karena

2k = f (2k) < f (2k + 1) < f (2k + 2) = 2k + 2

maka haruslah f (2k + 1) = 2k + 1. Jadi secara induktif, dapat dibuktikan bahwa f (m) = m
untuk setiap bilangan asli m.
Soal berikut merupakan varian yang lebih susah dari soal diatas, dimana kondisi pertama
hanya berlaku untuk m dan n yang relatif prima.

Problem 1.6: Cari semua fungsi f : N → N sehingga f (2) = 2 dan

• f (mn) = f (m)f (n) untuk semua m, n ∈ N dimana gcd(m, n) = 1

• jika m < n, maka f (m) < f (n)


Functional Equations Through Example 11

Solusi. Pertama, sama seperti soal sebelumnya, kita dapatkan bahwa f (1) = 1. Namun
sayangnya, kita tidak bisa menyimpulkan f (4) = 4 dengan cara yang sama seperti soal
sebelumnya, karena substitusi m = n = 2 pada soal sebelumnya tidak memenuhi syarat
bahwa m dan n relatif prima. Perhatikan bahwa apabila kita dapat membuktikan bahwa
f (3) = 3, maka kita dapatkan bahwa f (6) = f (2)f (3) = 6, sehingga

3 = f (3) < f (4) < f (5) < f (6) = 6

yang berakibat bahwa f (4) = 4 dan f (5) = 5. Selanjutnya, apabila kita sudah berhasil
membuktikan bahwa f (n) = n dan f (n + 1) = n + 1 untuk suatu bilangan asli n > 2, maka
kita dapat menyimpulkan bahwa f (n(n + 1)) = f (n)f (n + 1) = n(n + 1). Sama seperti
diatas, kita akan mendapatkan bahwa

n = f (n) < f (n + 1) < f (n + 2) < · · · < f (n2 + n − 1) < f (n2 + n) = n2 + n

sehingga haruslah

f (n + 1) = n + 1, f (n + 2) = n + 2, · · · , f (n2 + n − 1) = n2 + n − 1

Jadi, secara induktif dapat dibuktikan bahwa f (n) = n untuk setiap bilangan asli n.
Jadi, sekarang problemnya hanya mencari membuktikan bahwa f (3) = 3 dan kita selesai.
Perhatikan bahwa
f (3)f (5) = f (15) < f (18) = f (2)f (9) = 2f (9)
Selain itu
f (9) < f (10) = f (2)f (5) = 2f (5)
sehingga dapat kita simpulkan bahwa

f (3)f (5) < 2f (9) < 4f (5) =⇒ f (3) < 4 =⇒ f (3) = 3

Karena f (3) = 3, berdasarkan argumen diatas maka kita dapatkan bahwa f (n) = n untuk
semua bilangan asli n.

Problem 1.7: Cari semua fungsi f : N → N yang memenuhi

f (f (f (n))) + f (f (n)) + f (n) = 3n

untuk semua bilangan asli n


Solusi. Substitusikan n = 1, kita peroleh bahwa

f (f (f (1))) + f (f (1)) + f (1) = 3

sehingga haruslah
f (f (f (1))) = f (f (1)) = f (1) = 1
12 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

Selain itu, akan dibuktikan juga bahwa f injektif. Perhatikan bahwa jika f (a) = f (b), maka
tentu f (f (a)) = f (f (b)) dan f (f (f (a))) = f (f (f (b))). Jadi, apabila kita punya bahwa
f (a) = f (b) untuk a dan b bilangan asli, maka berlaku bahwa

3a = f (f (f (a))) + f (f (a)) + f (a) = f (f (f (b))) + f (f (b)) + f (b) = 3b

sehingga a = b. Jadi dapat disimpulkan bahwa f injektif.


Sekarang, subsitusikan n = 2 pada persamaan awal untuk mendapatkan bahwa

f (f (f (2))) + f (f (2)) + f (2) = 6

Sekarang, perhatikan dua kasus berikut:

• jika f (2) < 2, maka f (2) = 1. Tapi hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa f (1) = 1 dan
f injektif.

• Jika f (2) > 2, maka hal ini berakibat bahwa

f (f (f (2))) + f (f (2)) 6 3

sehingga salah satu dari f (f (2)) atau f (f (f (2))) akan bernilai 1.


Jika f (f (2)) = 1, maka
f (f (2)) = 1 = f (1)
Karena f injektif, maka f (2) = 1. Hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa f (2) > 2.
Selain itu, jika f (f (f (2))) = 1, sama seperti sebelumnya, maka

f (f (f (2))) = 1 = f (1)

dan karena f injektif, maka f (f (2)) = 1. Namun, sudah dibuktikan diatas bahwa
f (f (2)) = 1 tidak mungkin.

Maka itu, haruslah berlaku bahwa f (2) = 2. Sekarang, misalkan kita sudah dapat mem-
buktikan bahwa f (1) = 1, f (2) = 2, . . . f (k − 1) = k − 1 untuk suatu bilangan asli k > 3.
Substitusikan n = k untuk mendapatkan bahwa

f (f (f (k))) + f (f (k)) + f (k) = 3k

• Jika f (k) < k, misalkan saja f (k) = a, maka karena f (l) = l untuk semua l 6 k − 1,
berlaku bahwa
f (f (k)) = f (a) = a = f (k)
Karena f injektif, maka kita simpulkan bahwa f (k) = k, yang kontradiksi dengan asumsi
bahwa f (k) < k.
Functional Equations Through Example 13

• Sekarang, misalkan f (k) > k. Maka kita dapatkan bahwa


f (f (f (k))) + f (f (k)) 6 2k − 1
sehingga f (f (f (k))) 6 k − 1 atau f (f (k)) 6 k − 1
Jika f (f (k)) 6 k − 1, misalkan f (f (k)) = a, maka dengan argumen yang mirip dengan
diatas, kita peroleh
f (f (f (k))) = f (a) = a = f (f (k))
dan karena f injektif, maka f (f (k)) = f (k) =⇒ f (k) = k, kontradiksi.
Jika f (f (f (k))) 6 k − 1, misalkan f (f (f (k))) = b, maka dengan argumen yang sama,
kita peroleh bahwa
f (f (f (f (k)))) = f (b) = b = f (f (f (k)))
Karena f injektif, maka kita dapatkan bahwa
f (f (f (k))) = f (f (k)) =⇒ f (f (k)) = f (k) =⇒ f (k) = k
Tentu hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa f (k) > k.
Jadi, haruslah berlaku bahwa f (k) = k. Artinya, secara induktif dapat dibuktikan bahwa
f (n) = n untuk semua bilangan asli n.

Problem 1.8: Cari semua fungsi f : Z → Z yang memenuhi f (1) = 1 dan


n o n o
f (m + n) f (m) − f (n) = f (m − n) f (m) + f (n)

Solusi. Substitusikan m = n = 0 untuk mendapatkan bahwa


2f (0)2 = 0 =⇒ f (0) = 0
Substitusikan m = 0, n = k, untuk mendapatkan bahwa
−f (k)2 = f (−k)f (k) =⇒ f (k) f (k) + f (−k) = 0


Substitusikan m = 0, n = −k untuk mendapatkan bahwa


−f (−k)2 = f (k)f (−k) =⇒ f (−k) f (k) + f (−k) = 0


Jumlahkan kedua persamaan diatas untuk mendapatkan bahwa


2
f (k) + f (−k) = 0 =⇒ f (−k) = −f (k) ∀k ∈ Z
Perhatikan bahwa dengan fakta ini, kita cukup mencari nilai f (n) untuk n ∈ N saja.
Sekarang substitusikan m = 2, n = 1, untuk mendapatkan bahwa
  
f (3) f (2) − 1 = f (2) + f (1) =⇒ f (3) − 1 f (2) − 1 = 2
Dari sini, ada empat kasus yang perlu ditinjau:
14 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

• Kasus 1: Jika f (3) = 3 dan f (2) = 2


Untuk m = 3 dan n = 1, kita dapatkan bahwa

f (4) · (−2) = (−2) · 4 =⇒ f (4) = 4

Untuk m = 4 dan n = 1, kita dapatkan bahwa

f (5) · (−1) = (−1) · 5 =⇒ f (5) = 5

Untuk m = 4 dan n = 2, kita dapatkan bahwa

f (6) · (2) = (−2) · 6 =⇒ f (6) = 6

Sekarang, kita sudah membuktikan bahwa f (l) = l untuk 1 6 l 6 6, maka untuk


m = k > 4 dan n = 3, kita dapatkan bahwa
 
f (k + 3) f (k) − f (3) = f (k − 3) f (k) + f (3) =⇒ f (k + 3) = k + 3

Sehingga dapat kita simpulkan f (k) = k untuk k > 7. Maka itu, f (n) = n untuk semua
n ∈ N. Karena f (−n) = −f (n), maka di kasus ini kita dapatkan solusi bahwa f (n) = n
untuk semua n ∈ Z.

• Kasus 2: Jika f (3) = 2 dan f (2) = 3


Untuk m = 3 dan n = 1, kita dapatkan bahwa

f (4) · (−1) = 3 · 3 =⇒ f (4) = 9

Namun, untuk m = 4 dan n = 1, kita dapatkan bahwa


5
f (5) · 8 = 2 · 10 =⇒ f (5) = ∈
/Z
2
Jadi tidak ada solusi dalam kasus ini.

• Kasus 3: Jika f (3) = 0 dan f (2) = −1


So far kita baru memperoleh bahwa f (0) = 0, f (1) = 1, f (2) = −1, dan f (3) = −0.
Untuk m = 3, n = 1, kita dapatkan bahwa

f (4) · (−1) = (−1) · 1 =⇒ f (4) = 1

Untuk m = 3, n = 2, kita dapatkan bahwa

f (5) · 1 = 1 · (−1) =⇒ f (5) = −1


Functional Equations Through Example 15

Sampai sekarang, kita lihat bahwa nilai f berulang dengan pola 0, 1, −1, 0, 1, −1
Sekarang untuk m = k dan n = 1, kita dapatkan bahwa

f (k + 1)(f (k) − 1) = f (k − 1)(f (k) + 1)

Artinya, apabila nilai dari f (0), f (1), f (2), . . . , f (k) diketahui, kita dapat menghitung
6 1, dengan formula
nilai f (k + 1), asalkan f (k) =

f (k − 1)(f (k) + 1)
f (k + 1) =
f (k) − 1

Jadi, bagaimana jika f (k) = 1?.


Untuk m = k − 1 dan n = 2, kita dapatkan bahwa

f (k − 3)(f (k − 1) + 1)
f (k + 1) =
f (k − 1) + 1

Artinya, kita juga dapat menghitung nilai f (k + 1), asalkan f (k − 1) 6= −1, dengan
formula
f (k + 1) = f (k − 3)

Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah kita selalu bisa mendapatkan nilai f (k + 1)


secara induktif? Perhatikan bahwa metode induksi kita akan gagal, apabila kita mene-
mukan l sehingga
f (l) = 1 dan f (l − 1) = −1
Namun, perlu ditinjau bahwa nilai f akan berulang dengan pola 0, 1, −1, 0, 1, −1, . . .,
sehingga kita tidak akan pernah menemukan l yang seperti itu.
Jadi, secara induktif, kita dapat menghitung nilai dari f (k) untuk k > 6 dengan aturan
bahwa
 f (k − 1)(f (k) + 1) , jika f (k) 6= 1

f (k + 1) = f (k) − 1
f (k − 3) jika f (k) = 1

Solusi yang kita dapatkan dari kasus ini adalah



0,
 jika k ≡ 0 (mod 3)
f (k) = 1, jika k ≡ 1 (mod 3)

−1 jika k ≡ 2 (mod 3)

• Kasus 4: Jika f (2) = 0 dan f (3) = −1


So far kita baru memperoleh bahwa f (0) = 0, f (1) = 1, f (2) = 0, f (3) = −1.
16 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 1

Menggunakan cara yang mirip dengan kasus 3, solusi yang kita dapatkan dari kasus ini
adalah 
0, jika k ≡ 0 (mod 2)

f (k) = 1, jika k ≡ 1 (mod 4)

−1 jika k ≡ 3 (mod 4)

Dengan ini, maka ada 3 solusi yang mungkin dari persamaan fungsi diatas, yaitu

• f (n) = n untuk semua n ∈ Z

• f (3k) = 0, f (3k + 1) = 1, f (3k + 2) = −1 untuk semua k ∈ Z

• f (4k) = 0, f (4k + 1) = 1, f (4k + 2) = 0, f (4k + 3) = −1 untuk semua k ∈ Z

Dapat dicek bahwa ketiga fungsi diatas memenuhi persamaan fungsi pada soal.

Problem 1.9: Cari semua fungsi injektif f : N → N yang memenuhi

n + f (n)
f (f (n)) 6
2
Solusi. Pertama jelas bahwa f (f (n)) 6 max(n, f (n)), dengan kesamaan terjadi jika dan
hanya jika f (n) = n. Definisikan

f k (n) = f (f (f (· · · (n) · · · )))


| {z }
k kali

Pandang dua kasus

• Jika m > f (m) untuk suatu bilangan asli m, maka f (f (m)) < m. Dengan induksi dapat
dibuktikan bahwa
f k (m) < m (∗)
untuk setiap bilangan asli k.
Pandang bilangan bilangan m, f (m), f 2 (m), f 3 (m), · · · f m (m).
Terdapat (m + 1) bilangan asli yang semua nilainya kurang dari m. Akibatnya menurut
P HP , terdapat dua bilangan asli i < j sehingga f i (m) dan f j (m) yang nilainya sama,
atau dengan kata lain,
f i (m) = f j (m) = f i (f j−i (m))
Karena f injektif, maka haruslah berlaku

f j−1 (m) = m

Hal ini kontradiksi dengan (∗)


Functional Equations Through Example 17

• Akibatnya, untuk setiap bilangan asli m, berlaku bahwa f (m) > m. Substitusikan
m → f (m), kita dapatkan bahwa

f (f (m)) > f (m) ∀m ∈ N

Padahal, dari kalimat pertama di solusi, jelas berlaku bahwa f (f (m)) 6 f (m). Akibatnya
kita punya bahwa f (f (m)) = f (m) untuk setiap bilangan asli m, dan karena f injektif,
maka berlaku bahwa f (m) = m untuk setiap bilangan asli m

Mudah mengecek bahwa f (n) = n untuk setiap bilangan asli n memenuhi.


Chapter 2

Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Problem 2.1: Cari semua fungsi f : N → [1, ∞) sehingga f (2) = 2 dan


• f (mn) = f (m)f (n) untuk semua m, n ∈ N

• jika m < n, maka f (m) < f (n)


Solusi. Substitusikan m = n = 1 untuk mendapatkan bahwa

f (1) = f (1)2 =⇒ f (1) = 1

Substitusikan m = n = 2 juga untuk mendapatkan bahwa

f (4) = f (2)2 = 4

Sedikit berbeda dengan soal 1.5 dan 1.6, walaupun kita punya bahwa

2 = f (2) < f (3) < f (4) = 4

kita tidak dapat menyimpulkan bahwa f (3) = 3 karena terdapat tak hingga banyaknya
bilangan real diantara 2 dan 4.
Jadi, bagaimana langkah selanjutnya?
Dengan menggunakan induksi, dapat kita buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli k
berlaku
f (2k ) = 2k
Dengan cara yang sama, jika kita pilih sebarang bilangan asli c, dan misalkan f (c) = d,
maka dapat dibuktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku

f (cn ) = dn

Sekarang terdapat bilangan asli l sehingga

2l 6 cn < 2l+1
Functional Equations Through Example 19

Menurut syarat soal, akibatnya adalah

f (2l ) 6 f (cn ) < f (2l+1 )

Dapat pula dituliskan sebagai


2l 6 dn < 2l+1
Sehingga untuk setiap bilangan asli n kita dapatkan ketaksamaan berikut
1  c n
< <2
2 d
Jika c 6= d, ada dua kasus yang perlu ditinjau:
d
• Jika c > d, pilih n cukup besar sehingga n >, kita dapatkan bahwa
c−d
 c n  n  
c−d c−d
2> > 1+ >1+n >2
d d d
Kontradiksi!
c
• Jika c < d, pilih n cukup besar sehingga n >
, kita dapatkan bahwa
d−c
 n  n  
d d−c d−c
2> > 1+ >1+n >2
c c c
Kontradiksi!
Jadi untuk sebarang bilangan asli c sehingga f (c) = d, haruslah berlaku c = d. Sehingga
dapat kita simpulkan bahwa f (n) = n ∀n ∈ N.

Problem 2.2: Misalkan N0 menyatakan himpunan semua bilangan bulat non-negatif. Buk-
tikan bahwa tidak ada fungsi f : N0 → N0 sehingga

f (f (n)) = n + 2017

Solusi. Andaikan terdapat f sehingga

f (f (n)) = n + 2017

untuk semua n ∈ N0 . Substitusikan n → f (n) untuk mendapatkan bahwa

f (f (f (n))) = f (n) + 2017 =⇒ f (n + 2017) = f (n) + 2017

Maka itu, kita peroleh bahwa

f (n + 2017) = f (n) (mod 2017)


20 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Jadi, dalam mod 2017, kita cukup mencari nilai dari f (0), f (1), f (2), · · · , f (2016) saja. Se-
lain itu, perhatikan juga bahwa

f (f (n)) = n (mod 2017)

Untuk suatu bilangan bulat 0 6 a 6 2016, misalkan

f (a) = b (mod 2017), 0 6 b 6 2016

Jadi, menggunakan sifat bahwa f (f (n)) ≡ n (mod 2017), kita peroleh bahwa

f (b) ≡ f (f (a)) ≡ a (mod 2017)

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kita bisa memasangkan setiap bilangan k pada him-
punan X = {0, 1, 2, · · · , 2016} dengan sebuah bilangan l di X juga, dengan aturan

f (k) ≡ l (mod 2017) ⇐⇒ f (l) ≡ k (mod 2017)

Karena banyak anggota X adalah ganjil, maka haruslah terdapat sebuah bilangan bulat t
yang dipasangkan dengan dirinya sendiri, atau dengan kata lain

f (t) ≡ t (mod 2017)

Misalkan f (t) = t + 2017s untuk suatu bilangan bulat s, maka kita dapatkan bahwa
1
f (f (t)) = f (t + 2017s) = t + 4034s =⇒ t + 2017 = t + 4034s =⇒ s =
2
Hal ini tidak mungkin karena s bilangan bulat.

Problem 2.3: Misalkan fungsi f : N → N memenuhi

f (m2 + f (n)) = f (m)2 + n

untuk setiap m, n ∈ N. Buktikan bahwa

• f (f (1)) = 1 dan f (f (m)) = m, simpulkan juga bahwa f (n + 1) = f (n) + f (1)2

• f (n) = n untuk semua n ∈ N

Solusi. Perhatikan bahwa sisi kiri dari soal adalah f (k) dimana k = m2 + f (n) untuk
suatu bilangan asli m dan n. Dalam tipe soal seperti ini, cukup penting untuk mencoba
substitusi n = p2 + f (q) untuk suatu bilangan asli p dan q. Nilai variabel ini bisa dipilih
nanti. Sekarang, jika n = p2 + f (q), maka kita dapatkan bahwa

f (m2 + f (p2 + f (q))) = f (m)2 + p2 + f (q)


Functional Equations Through Example 21

mengingat bahwa f (p2 + f (q)) = f (p)2 + q, maka kondisi diatas dapat ditulis sebagai

f (m2 + f (p)2 + q) = f (m)2 + p2 + f (q)

Sekarang, substitusikan m = n = 1 di persamaan awal pada soal dan misalkan f (1) = k,


kita dapatkan bahwa
f (1 + k) = k 2 + 1
Kali ini, substitusikan m = k dan q = 1, maka kita dapatkan bahwa

f (k 2 + 1 + f (p)2 ) = f (k)2 + p2 + k

Perhatikan bahwa ruas kiri adalah

f (f (p)2 + k 2 + 1) = f (f (p))2 + f (1 + k)) = f (f (p))2 + 1 + k

Sehingga sekarang kita dapatkan bahwa

f (f (p))2 + 1 = f (k)2 + p2

Set p = 2, kita dapatkan bahwa

f (f (2))2 − f (k)2 = 3

Karena dua bilangan kuadrat yang selisihnya 3 hanyalah 22 dan 12 , maka kita simpulkan
bahwa f (f (2)) = 2 dan f (k) = f (f (1)) = 1. Dari sini kita dapatkan juga bahwa f (f (m)) =
m untuk semua bilangan asli m. Substitusikan m = 1 dan n = f (s), menggunakan fakta
bahwa f (f (s)) = s, maka kita dapatkan bahwa

f (s + 1) = f (s) + f (1)2 = f (s) + k 2

Dengan induksi, bisa dibuktikan bahwa

f (s) = k + (s − 1)k 2

Substitusikan s = k, maka kita dapatkan bahwa

f (k) = k 3 − k 2 + k =⇒ k 3 − k 2 + k = 1 =⇒ (k − 1)(k 2 + 1) = 0 =⇒ k = 1

Dari sini kita dapatkan bahwa f (1) = 1 dan f (s + 1) = f (s) + 1, yang artinya f (n) = n
untuk semua bilangan asli n.
Note: ada cara lain untuk mendapatkan f (f (1)) = 1, dari

f (m2 + f (p)2 + q) = f (m)2 + p2 + f (q)

kita substitusikan m = f (r) untuk suatu bilangan asli r, maka kita dapatkan bahwa

f (f (r)2 + f (p)2 + q) = f (f (r))2 + p2 + f (q)


22 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Perhatikan bahwa jika kita tukar r dan p, sisi kiri nilainya tetap, sehingga sisi kanan nilainya
juga akan sama jika r dan p ditukar. Akibatnya kita dapatkan bahwa
f (f (r))2 + p2 = f (f (p))2 + r2
Substitusikan r = 1 untuk mendapatkan bahwa
f (f (p))2 + 1 = f (k)2 + p2
Hal ini sama seperti yang kita dapat diatas :)

Problem 2.4: Cari semua fungsi f : Q → Q yang memenuhi


f (x + y) − f (x − y) = 2f (x) + 2f (y)
untuk x, y rasional
Solusi. Pertama, substitusikan x = y = 0 untuk mendapatkan bahwa
f (0) = 0
Lalu substitusikan x = 0 untuk mendapatkan bahwa
f (y) − f (−y) = 2f (y) =⇒ f (−y) = −f (y)
Dari sini, artinya kita cukup mencari nilai f (x) untuk x positif saja. Sekarang, substitusikan
x = y untuk mendapatkan bahwa
f (2y) = 4f (y)
Sekali lagi, substitusikan x = 2y, kita dapatkan bahwa
f (3y) + f (y) = 2f (2y) + 2f (y) =⇒ f (3y) = 9f (y)
Dengan induksi, dapat dibuktikan bahwa
f (ky) = k 2 f (y)∀k ∈ N, y ∈ Q
Substitusikan y = 1, maka kita dapatkan bahwa
f (k) = k 2 f (1)∀k ∈ N
Sejauh ini, kita baru mencari nilai f (x) untuk x bilangan bulat saja. Bagaimana dengan x
p
yang rasional tapi bukan bilangan bulat? Misalkan y ∈ Q dan y = =⇒ p = yq. Dari sini
q
kita dapatkan bahwa
 2
2 2 p
p f (1) = f (p) = f (yq) = q f (y) =⇒ f (y) = f (1) = y 2 f (1)
q
Jadi semua solusi untuk soal ini adalah f (x) = kx2 untuk suatu bilangan rasional k dimana
k = f (1).
Functional Equations Through Example 23

Problem 2.5: Misalkan f : N → N suatu fungsi sehingga


• jika m < n, maka f (m) < f (n);
• f (2n) = f (n) + n untuk semua n ∈ N;
• n bilangan prima jika f (n) bilangan prima
Buktikan bahwa f (n) = n untuk semua bilangan asli n.
Solusi. Substitusikan n = 1 dan n = 2 untuk mendapatkan bahwa

f (2) = f (1) + 1

dan
f (4) = f (2) + 2 = f (1) + 3
Karena f (2) < f (3) < f (4), maka haruslah berlaku bahwa f (3) = f (1) + 2.
Substitusikan n = 3, kita dapatkan bahwa

f (6) = f (3) + 3 = f (1) + 5

Karena f (4) < f (5) < f (6), maka haruslah berlaku bahwa f (5) = f (1) + 4. Menggunakan
cara yang sama seperti diatas, dapat dibuktikan bahwa

f (n) = f (1) + n − 1

berlaku untuk setiap bilangan asli n.


Misalkan f (1) = m > 1. Perhatikan bahwa bilangan-bilangan

(m + 1)! + 2, (m + 1)! + 3, (m + 1)! + 4, · · · , (m + 1)! + (m + 1)

semuanya komposit. Sekarang, misalkan p adalah bilangan prima terkecil yang lebih besar
dari (m + 1)! + (m + 1). Substitusikan n = p − m + 1, maka kita dapatkan bahwa

f (n) = m + n − 1 = p

Karena f (n) = p bilangan prima, maka haruslah n prima juga.


Perhatikan bahwa m > 1 sehingga n = p − m + 1 < p. Selain itu, perhatikan pula bahwa

n = p − m + 1 > (m + 1)! + (m + 1) − m + 1 > (m + 1)! + 2

Karena bilangan-bilangan

(m + 1)! + 2, (m + 1)! + 3, (m + 1)! + 4, · · · , (m + 1)! + (m + 1)

semuanya komposit, maka artinya n adalah bilangan prima yang lebih besar dari (m + 1)! +
(m + 1), namun lebih kecil dari p. Hal ini kontradiksi dengan pemilihan p, yaitu bilangan
prima terkecil yang lebih besar dari (m + 1)! + (m + 1). Jadi haruslah f (1) = m = 1, yang
artinya f (n) = n untuk setiap bilangan asli n.
24 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Problem 2.6: Cari semua fungsi f : Q+ → Q+ yang memenuhi


• f (x + 1) = f (x) + 1 untuk semua x ∈ Q+
• f (x3 ) = f (x)3 untuk semua x ∈ Q+
Solusi. Pertama, subsitusikan x = 1 di kondisi kedua, kita dapatkan bahwa

f (1) = f (1)3 =⇒ f (1) = 1

Menggunakan f (1) = 1 dan kondisi pertama, kita dapatkan bahwa

f (n) = n∀ n ∈ N

Bagaimana dengan x rasional? Cukup mirip seperti diatas, kali ini kita substitusikan
 
p 2 p
x = + q dan y = f
q q
Kita dapatkan bahwa
 3 !  3
p p
f + q2 =f + q2
q q
Sekarang, perhatikan bahwa ruas kiri adalah
 3 !  3 !
p p
f + q2 =f + 3p2 + 3pq 3 + q 6 = y 3 + 3p2 + 3pq 3 + q 6
q q

Sedangkan sisi kanan adalah


 3    3
p 2 p 2
f +q = f +q = (y + q 2 )3 = y 3 + 3y 2 q 2 + 3yq 4 + q 6
q q
Dari sini kita dapatkan bahwa

p2 + pq 3 = y 2 q 2 + yq 4 =⇒ (p − yq)(p + yq) = q 3 (yq − p) =⇒ (p − yq)(p + yq + q 3 ) = 0

Sehingga satu-satunya kemungkinan adalah


 
p p
p = yq =⇒ y = f =
q q
Maka kita simpulkan bahwa f (x) = x untuk semua x ∈ Q+

Problem 2.7: Misalkan f : N → N adalah sebuah fungsi yang memenuhi

gcd(f (a), b)) = gcd(b, f (a))

Buktikan bahwa untuk dua bilangan a, b yang relatif prima, berlaku bahwa f (ab) = f (a)f (b)
Functional Equations Through Example 25

Solusi. Misalkan P (a, b) adalah pernyataan bahwa gcd(f (a), b) = gcd(f (b), a).
Sebagai contoh, P (1, f (1)) adalah pernyataan

gcd(f (1), f (1)) = gcd(f (f (1)), 1)

Akibatnya haruslah f (1) = 1


Ambil bilangan prima berbeda p1 , p2 , · · · , pk . P (pa11 × pa22 × · · · × pakk , x) adalah

gcd(f (pa11 × pa22 × · · · × pakk ), x) = gcd(f (x), pa11 × pa22 × · · · × pakk )

Sisi kanan dapat ditulis sebagai

gcd(f (x), pa11 ) × gcd(f (x), pa22 ) × · · · × gcd(f (x), pakk )

karena pa11 , pa22 , . . . , pakk sepasang-sepasang relatif prima. Menurut syarat soal, hal ini dapat
ditulis sebagai
gcd(x, f (pa11 )) × gcd(x, f (pa22 )) × · · · × gcd(x, (pakk ))
karena sifat dari soal.
Maka itu kita dapatkan bahwa

gcd(f (p1a1 × pa22 × · · · × pakk ), x) = gcd(f (pa11 ), x) × gcd(f (pa22 ), x) × · · · × gcd(f (pakk ), x)

Substitusikan

x = f (pa11 × pa22 × · · · × pakk ) × f (pa11 ) × f (pa22 ) × · · · × f (pakk )

menghasilkan

f (pa11 × pa22 × · · · × pakk ) = f (pa11 ) × f (pa22 ) × · · · × f (pakk )

Sekarang, misalkan a, b dua bilangan relatif prima. Misalkan faktorisasi prima a dan b adalah
k
Y m
Y
a= pαi i dan b = qiβi
i=1 i=1

Kita tahu bahwa pi 6= qj untuk setiap pasang i dan j karena a dan b relatif prima. Maka itu
k m
! k m k
! m
!
Y Y Y Y Y Y
f (ab) = f pαi i qiβi = f (pαi i ) f (qiβi ) = f pαi i f qiβi = f (a)f (b)
i=1 i=1 i=1 i=1 i=1 i=1

Jadi terbukti bahwa f (ab) = f (a)f (b) jika gcd(a, b) = 1.

Problem 2.8: Cari semua fungsi f : N → N sehingga untuk semua m, n asli


 
f f (m) + 2f (n) = m2 + 2n2
2 2
26 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Solusi. Misalkan f (a) = f (b) untuk suatu bilangan asli a, b. Maka kita peroleh bahwa
   
3a = f f (a) + 2f (a) = f f (b) + 2f (b) = 3b2 =⇒ a = b
2 2 2 2 2

Artinya f injektif. Selain itu, misalkan f (1) = k. Substitusikan m = n = 1, kita dapatkan


bahwa
f (3k 2 ) = 3
Perhatikan bahwa 52 + 2 · 12 = 32 + 2 · 32 , sehingga kita dapatkan bahwa
 
f f (5k 2 )2 + 2f (k 2 )2 = (5k 2 )2 + 2 · (k 2 )2 = (3k 2 )2 + 2 · (3k 2 )2 = f (3f (3k 2 )2 ) = f (27)

Karena f injektif, maka


f (5k 2 )2 + 2f (k 2 )2 = 27 =⇒ f (5k 2 ) = 5, f (k 2 ) = 1
Lagi, perhatikan bahwa 12 + 2 · 42 = 52 + 2 · 22 , sehingga kita dapatkan bahwa
   
f f (k 2 )2 + 2f (4k 2 )2 = (k 2 )2 + 2 · (4k 2 )2 = (5k 2 )2 + 2 · (2k 2 )2 = f f (5k 2 )2 + 2f (2k 2 )2

Karena f injektif, maka


1 + 2f (4k 2 )2 = 25 + 2f (2k 2 )2 =⇒ f (4k 2 )2 − f (2k 2 )2 = 12 =⇒ f (4k 2 ) = 4, f (2k 2 ) = 2
Sekarang, pernahkah Anda melihat/mendengar identitas yang sangat keren yang bernama
Euler’s Four-Square Identity atau Brahmagupta-Fibonacci Identity? Jika tidak, maka Anda
adalah salah satu orang yang beruntung karena pernah membacanya disini:
(Brahmagupta-Fibonacci Identity) Untuk sebarang bilangan real a, b, c, d, x berlaku
bahwa
(a2 + xb2 )(c2 + xd2 ) = (ac − xbd)2 + x(ad + bc)2 = (ac + xbd)2 + x(ad − bc)2
Untuk soal ini, substitusikan x = 2, a = b = d = k dan c = (s + 2)k, maka kita dapatkan
bahwa
(sk 2 )2 + 2((s + 3)k 2 )2 = ((s + 4)k 2 )2 + 2((s + 1)k 2 )2
Dengan cara yang sama seperti diatas, kita dapatkan bahwa
f ((s + 4)k 2 )2 = 2f ((s + 3)k 2 )2 + f (sk 2 )2 − 2f ((s + 1)k 2 )2
Dengan induksi dan fakta yang sudah kita kumpulkan diatas, mudah mendapatkan bahwa
f (nk 2 ) = n∀ n ∈ N
Substitusikan n = k, kita dapatkan bahwa
f (k 3 ) = k = f (1) =⇒ k 3 = 1 =⇒ k = 1
Akibatnya adalah f (n) = n untuk semua bilangan asli n.
Functional Equations Through Example 27

Problem 2.9: Cari semua fungsi f : N0 → N0 dengan f (1) > 0 sehingga untuk semua m, n
cacah berlaku
f (m2 + n2 ) = f (m)2 + f (n)2
Solusi. Substitusikan m = n = 0, kita dapatkan bahwa

f (0) = 2f (0)2 =⇒ f (0) = 0

Substitusikan m = 0, kita dapatkan bahwa

f (n2 ) = f (n)2

Persamaan awal dapat kita tuliskan kembali sebagai

f (m2 + n2 ) = f (m2 ) + f (n2 )

Selain itu untuk m = 0, n = 1, kita dapatkan bahwa

f (1) = f (1)2 =⇒ f (1) = 1

Akibatnya kita bisa menghitung beberapa nilai f (n) untuk n kecil:

f (2) = f (12 + 12 ) = 2f (1)2 = 2


f (4) = f (22 ) = f (2)2 = 4
f (5) = f (12 + 22 ) = f (1)2 + f (2)2 = 5
f (8) = f (22 + 22 ) = 2f (2)2 = 8

Selain itu, perhatikan pula bahwa

25 = f (5)2 = f (52 )
= f (32 + 42 ) = f (3)2 + f (4)2 = f (3)2 + 16

Sehingga kita simpulkan bahwa f (3) = 3. Dari sini pula kita simpulkan bahwa

f (9) = f (32 ) = f (3)2 = 9


f (10) = f (12 + 32 ) = f (1)2 + f (3)2 = 10

Untuk menghitung f (6), kita gunakan fakta bahwa

102 = f (102 ) = f (62 + 82 ) = f (6)2 + f (8)2 = f (6)2 + 64

sehingga haruslah f (6) = 6.


Untuk menghitung f (7), kita gunakan fakta bahwa

f (7)2 + f (1)2 = f (72 + 12 ) = f (50) = f (52 + 52 ) = 2f (5)2 = 50


28 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

sehingga haruslah f (7) = 7. Jadi kita sudah membuktikan bahwa f (n) = n untuk n 6 10.
Sekarang perhatikan identitas-identitas berikut:

(5k + 1)2 + 22 = (4k + 2)2 + (3k − 1)2


(5k + 2)2 + 12 = (4k + 1)2 + (3k + 2)2
(5k + 3)2 + 12 = (4k + 3)2 + (3k + 1)2
(5k + 4)2 + 22 = (4k + 2)2 + (3k + 4)2
(5k + 5)2 = (4k + 4)2 + (3k + 3)2

Semisal, untuk k = 2, maka kita peroleh bahwa

112 + 22 = 102 + 52
122 + 12 = 9 2 + 82
132 + 12 = 112 + 72
142 + 22 = 102 + 102
152 = 122 + 92

Dengan menggunakan ide yang sama dengan yang kita gunakan untuk mencari nilai f (7),
identitas-identitas dapat digunakan untuk menentukan bahwa

f (11) = 11, f (12) = 12, f (13) = 13, f (14) = 14, f (15) = 15

Sekarang, perhatikan bahwa bilangan terbesar di sisi kanan identitas adalah 4k + 4 dan
bilangan terkecil di sisi kiri adalah 5k + 1, dan untuk k > 3, jelas berlaku bahwa

5k + 1 > 4k + 4

Maka itu, secara induktif, untuk setiap bilangan asli n, nilai f (n) dapat dicari dengan meng-
gunakan nilai dari f untuk bilangan-bilangan yang lebih kecil daripada n. Kita simpulkan
bahwa solusi yang memenuhi adalah f (n) = n ∀n ∈ N0 .

Problem 2.10: Misalkan f : N → N suatu fungsi sehingga f (m) + f (n) − mn adalah


bilangan bulat tak nol yang membagi mf (m) + nf (n). Buktikan bahwa

• f (1) = 1 dan f (p) = p2 untuk p prima yang cukup besar.

• Untuk n asli dan p prima cukup besar, berlaku bahwa p2 − pn + f (n)|p(p2 − pn + n2 )

• f (n) = n2 untuk semua n asli.

Solusi. Substitusikan m = n = 1 untuk mendapatkan bahwa

2f (1) − 1|2f (1) =⇒ 2f (1) − 1|1 =⇒ 2f (1) − 1 = 1


Functional Equations Through Example 29

Sehingga kita simpulkan bahwa f (1) = 1.


Misalkan p > 7 adalah bilangan prima. Untuk m = p dan n = 1, kita dapatkan bahwa

f (p) − p + 1|pf (p) + 1 =⇒ f (p) − p + 1|pf (p) + 1 − p(f (p) − p + 1)

Sehingga kita dapatkan bahwa

f (p) − p + 1|p2 − p + 1

• Jika f (p) − p + 1 = p2 − p + 1, maka f (p) = p2 .

• Jika tidak, karena p2 − p + 1 ganjil, maka berlaku


1
p2 − p + 1 > 3(f (p) − p + 1) =⇒ f (p) 6 (p2 + 2p − 2)
3
Substitusikan m = n = p, kita dapatkan bahwa

2f (p) − p2 |2pf (p) =⇒ 2f (p) − p2 |2pf (p) − p(2f (p) − p2 )

Atau kita simpulkan bahwa 2f (p) − p2 |p3 . Dapat dicek bahwa untuk p > 7, berlaku
bahwa
2
p2 > 7p > 7p − 4 =⇒ (p2 + 2p − 2) − p2 < −p
3
Karena f (p) > 1, maka kita dapatkan bahwa
2
−p2 < 2f (p) − p2 6 (p2 + 2p − 2) − p2 < −p
3
Artinya, 2f (p) − p2 adalah faktor dari p3 yang berada diantara −p2 dan −p. Namun hal
ini jelas tidak mungkin karena p3 tidak memiliki faktor diantara −p2 dan −p.
Jadi untuk p > 7. haruslah berlaku bahwa f (p) = p2 . Fix bilangan asli k. Substitusikan
n = k, m = p, kita dapatkan bahwa

p2 + f (k) − pk|p3 + kf (k) =⇒ p2 + f (k) − pk|p3 + kf (k) − k(p2 + f (k) − pk)

Atau dapat disimpulkan bahwa

p2 + f (k) − pk|p(p2 + k 2 − kp)

Pilih p yang lebih besar f (k), sehingga gcd(p, f (k)) = 1. Akibatnya gcd(p, p2 +f (k)−pk) = 1.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa

p2 + f (k) − pk|p2 + k 2 − kp =⇒ p2 + f (k) − pk|p2 + k 2 − kp − (p2 + f (k) − pk)

Jadi kita dapatkan bahwa


p2 + f (k) − pk|k 2 − f (k)
30 Bilangan Asli dan Bilangan Bulat 2

Misalkan k 2 − f (k) = z, maka kita dapatkan bahwa

p2 + k 2 − pk − z|z

untuk setiap bilangan prima p. Hal ini hanya mungkin berlaku ketika z = 0, atau dengan
kata lain
f (k) = k 2
Maka itu solusi yang mungkin adalah f (n) = n2 untuk setiap bilangan asli n. Selain itu,
jika f (n) = n2 untuk setiap n, maka perhatikan bahwa

f (m) + f (n) − mn = m2 + n2 − mn

dan
mf (m) + nf (n) = m3 + n3 = (m + n)(m2 + n2 − mn)
Jelas bahwa f (m) + f (n) − mn tak nol dan membagi mf (m) + nf (n).
Chapter 3

Bilangan Real 1

Problem 3.1: Apakah terdapat fungsi f : R → R yang memenuhi


f (1 + f (x)) = 1 − x dan f (f (x)) = x ∀x ∈ R
Solusi. Jawabannya adalah tidak ada. Misalkan ada fungsi f yang memenuhi kondisi pada
soal. Maka kita peroleh
1 + f (x) = f (f (1 + f (x))) = f (1 − x)
Mensubstitusikan x = 21 , kita peroleh bahwa
   
1 1
1+f =f =⇒ 1 = 0
2 2
Kontradiksi. Maka tidak ada f yang demikian.

Problem 3.2: Carilah semua fungsi f : R → R yang memenuhi


x2 f (x) + f (1 − x) = 2x − x4
untuk semua x ∈ R
Solusi. Perhatikan bahwa dengan menggeser variabel dari x ke (1 − x), kita peroleh
(1 − x)2 f (1 − x) + f (x) = 2(1 − x) − (1 − x)4
Selanjutnya, dengan metode eliminasi biasa, akan kita eliminasi f (1 − x). Sehingga kita
dapatkan bahwa
((1 − x)2 x2 − 1)f (x) = (1 − x)2 (2x − x4 ) − 2(1 − x) + (1 − x)4 =⇒ f (x) = 1 − x2
Maka
f (x) = 1 − x2 ∀x ∈ R
Mudah mengecek bahwa solusi memenuhi persamaan pada soal.
32 Bilangan Real 1

Problem 3.3: Misalkan f sebuah fungsi yang monoton tegas. Buktikan bahwa f injektif.
Solusi. Untuk membuktikan bahwa f injektif, maka cukup dibuktikan bahwa
jika x 6= y, maka f (x) 6= f (y)
Asumsikan f monoton naik tegas (untuk f monoton turun tegas bisa dibuktikan dengan
cara yang serupa). Jika x 6= y, maka ada dua kemungkinan:
• Jika x > y maka karena f monoton naik tegas, maka f (x) > f (y)
• Jika x < y maka karena f monoton naik tegas, maka f (x) < f (y)
Di semua kasus, kita telah membuktikan bahwa jika x 6= y, maka f (x) 6= f (y). Artinya f
injektif.

Problem 3.4: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi f (x + y) = f (x) + f (y) dan f
monoton naik.
Solusi. Pertama, substitusikan x = y = 0 untuk mendapatkan bahwa
f (0) = 0
Selain itu substitusikan juga x = −y untuk mendapatkan bahwa
f (0) = f (x) + f (−x) =⇒ f (−x) = −f (x)
Misalkan f (1) = c. Dengan induksi, dapat dibuktikan dengan mudah bahwa
f (kx) = kf (x)∀k ∈ Z =⇒ f (k) = ck∀z ∈ Z
Karena f monoton naik, maka
f (2) > f (1) =⇒ 2c > c =⇒ c > 0
p
Jika r rasional dan r = , maka kita dapatkan bahwa
q
cp = f (p) = f (qr) = qf (r) =⇒ f (r) = cr∀r ∈ Q
Kita claim bahwa f (x) = cx untuk semua bilangan real x. Untuk membuktikan ini, akan
kita bagi kedalam dua kasus:
• Jika f (z)
c
> z untuk suatu bilangan real z. Karena Q padat di R, maka terdapat bilangan
rasional q sehingga
f (z)
>q>z
c
Karena q > z dan f monoton naik maka f (q) > f (z)
f (z)
Karena c
> q, maka f (z) > cq = f (q).
Akibatnya f (q) > f (z) > f (q), kontradiksi.
Functional Equations Through Example 33

• Jika f (z)
c
< z untuk suatu bilangan real z. Karena Q padat di R, maka terdapat bilangan
rasional q sehingga
f (z)
<q<z
c
Karena q < z dan f monoton naik maka f (q) 6 f (z)
f (z)
Karena c
< q, maka f (z) < cq = f (q).
Akibatnya f (q) 6 f (z) < f (q), kontradiksi juga.

Jadi kita simpulkan bahwa f (x) = cx untuk semua x ∈ R.

Problem 3.5: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

2f (xy) + 2f (xz) ≥ 4f (x)f (yz) + 1

untuk semua bilangan real x, y, z


Solusi. Substitusikan x = y = z = 1, kita dapatkan bahwa
1
4f (1) > 4f (1)2 + 1 =⇒ 0 > (2f (1) − 1)2 =⇒ f (1) =
2
Substitusikan x = y = z = 0, kita dapatkan bahwa
1
4f (0) > 4f (0)2 + 1 =⇒ 0 > (2f (0) − 1)2 =⇒ f (0) =
2
Substitusikan x = 0, y = 1, kita dapatkan bahwa
1
4f (0) > 2f (z) + 1 =⇒ f (z) 6 ∀z ∈ R
2
Substitusikan x = 1, kita dapatkan bahwa

2f (y) + 1 > 2f (y) + 2f (z) > 2f (yz) + 1 =⇒ f (yz) 6 f (y) ∀y, z ∈ R

Substitusikan y = yz, z = z1 di f (yz) 6 f (y), kita dapatkan bahwa


 
1
f yz · 6 f (yz) =⇒ f (y) 6 f (yz) ∀y, z ∈ R
z

Akibatnya kita dapatkan bahwa

f (y) = f (yz) ∀y, z ∈ R =⇒ f (z) = f (1) ∀z ∈ R

1
Jadi satu-satunya fungsi yang memenuhi adalah f (z) = ∀z ∈ R.
2
34 Bilangan Real 1

Problem 3.6: Misalkan f : R+ → R+ suatu fungsi yang memenuhi

x2 (f (x) + f (y)) = (x + y)f (yf (x)) ∀x, y ∈ R+

• Buktikan bahwa f injektif.

• Buktikan bahwa f (1) = 1


1
• Buktikan bahwa f (x) = untuk setiap x ∈ R+
x
Solusi. Misalkan f (a) = f (b) untuk suatu a, b ∈ R+ . Maka kita peroleh bahwa

yf (a) yf (b)
f (a) = f (b) =⇒ yf (a) = yf (b) =⇒ =
f (y) + f (a) f (y) + f (b)

Berdasarkan syarat soal, dapat disimpulkan bahwa

a2 b2
= =⇒ a2 b + a2 y = ab2 + b2 y =⇒ (a − b)(ay + by + ab) = 0
a+y b+y

Maka dapat disimpulkan bahwa, jika f (a) = f (b), maka a = b. Dengan kata lain f injektif.
Substitusikan x = y = 1, mengingat bahwa f injektif, kita dapatkan bahwa

2f (1) = 2(f (f (1)) =⇒ f (1) = f (f (1)) =⇒ f (1) = 1

Substitusikan x = y, kita dapatkan bahwa

2x2 f (x) = 2xf (xf (x)) =⇒ xf (x) = f (xf (x))

Sekarang, misalkan terdapat t ∈ R+ sehingga f (t) = t. Substitusikan x = t dan y = 1, kita


dapatkan bahwa

t2 (t + 1) = (t + 1)f (f (t)) = t2 + t =⇒ t3 = t =⇒ t = 1

Karena f (xf (x)) = xf (x) untuk semua bilangan real positif x, maka dapat kita simpulkan
bahwa xf (x) = 1 =⇒ f (x) = x1 ∀x ∈ R+ .
1
Jadi semua solusinya adalah f (x) = ∀x ∈ R+ .
x

Problem 3.7: Misalkan f : R+ → R+ suatu fungsi tak konstan yang memenuhi

f (x)f (yf (x)) = f (x + y) ∀x, y ∈ R+

• Buktikan bahwa tidak terdapat p sehingga f (p) > 1

• Buktikan bahwa f (x) < 1 untuk setiap x ∈ R+


Functional Equations Through Example 35

1
• Buktikan bahwa f (x) = untuk suatu konstanta c
1 + cx
Solusi. Misalkan terdapat bilangan real positif p sehingga f (p) > 1, maka f (p) − 1 > 0.
Pilih
p
y=
f (p) − 1
Maka y > 0 dan yf (p) = p + y. Substitusikan x = p, maka kita dapatkan bahwa
f (p)f (yf (p)) = f (p + y) =⇒ f (p) = 1
Hal ini kontradiksi dengan asumsi bahwa f (p) > 1.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap bilangan real positif x, berlaku bahwa
f (x) 6 1 =⇒ f (x + y) = f (x)f (yf (x)) 6 f (x)
Artinya, f monoton tidak naik.
Sekarang, jika terdapat q > 0 sehingga f (q) = 1, maka
f (q)f (yf (q)) = f (y + q) =⇒ f (y) = f (y + q)
Jadi f periodik dengan periode q. Karena f periodik dan f monoton tidak naik, maka
haruslah f konstan. Hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa f tak konstan.
Akibatnya f (q) < 1 ∀q ∈ R+ sehingga
f (x) > f (x + y) ∀x, y ∈ R+ =⇒ f monoton turun tegas
Berdasarkan soal sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa f injektif.
1
Sekarang, substitusikan x = a, y = f (a) , kita dapatkan bahwa
 
1
f (a)f (1) = f a +
f (a)
a
Lalu, substitusikan x = 1, y = f (1)
,
kita dapatkan bahwa
 
a
f (1)f (a) = f 1 +
f (1)
Jadi, kita peroleh bahwa
   
a 1
f 1+ = f (a)f (1) = f a +
f (1) f (a)
Karena f injektif, maka kita dapatkan bahwa
a 1 1
1+ =a+ =⇒ f (a) =
f (1) f (a) 1 + ak
1 1
Jadi, f (x) = untuk suatu konstanta k = −1
1 + kx f (1)
36 Bilangan Real 1

Problem 3.8: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi


• f (x + y) = f (x) + f (y) untuk semua x, y ∈ R

• f (xy) = f (x)f (y) untuk semua x, y ∈ R


Solusi. Pertama, substitusikan x = y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (0) = 0

Selain itu substitusikan juga x = −y untuk mendapatkan bahwa

f (0) = f (x) + f (−x) =⇒ f (−x) = −f (x)

Karena nilai f (−x) bisa ditentukan dari nilai f (x), artinya kita cukup mencari nilai f (x)
untuk x positif saja. Substitusikan x = y untuk mendapatkan

f (x2 ) = f (x)2 > 0

Artinya, f (a) > 0 untuk a > 0 dan f (b) 6 0 untuk b 6 0. Jika x > y, maka x − y > 0.
Perhatikan bahwa
f (x) = f (x − y) + f (y) > f (y)
Artinya, f monoton naik. Dari soal sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

jika f (x + y) = f (x) + f (y) dan f monoton naik =⇒ f (x) = cx ∀x ∈ R

Karena f (xy) = f (x)f (y), maka haruslah

cxy = cx · cy =⇒ c = 0 ∨ c = 1

Maka, hasil dari soal ini sangat menarik: Apabila kita menemukan fungsi f sehingga f aditif
dan multiplikatif di R, maka

f (x) ≡ 0 ∀x ∈ R atau f (x) = x ∀x ∈ R

Mudah dicek bahwa kedua fungsi yang diberikan memenuhi syarat soal.

Problem 3.9: Cari semua f : R → R yang memenuhi

f (y + zf (x)) = f (y) + xf (z) ∀x, y, z ∈ R

Solusi. Perhatikan bahwa jika f konstan, maka f (x) ≡ 0 adalah solusi. Sekarang, asumsikan
f tidak konstan. Maka terdapat bilangan real t sehingga f (t) 6= 0.
Substitusikan y = 0, kita dapatkan bahwa

f (zf (x)) = f (0) + xf (z)


Functional Equations Through Example 37

Misalkan f (x) = f (y) untuk suatu bilangan real x, y. Kita dapatkan bahwa
tf (x) = tf (y) =⇒ f (tf (x)) = f (tf (y)) =⇒ xf (t) = yf (t) =⇒ x = y
Jadi f injektif.
Substitusikan x = y = 0, z = 1, kita dapatkan bahwa
f (f (0)) = f (0) =⇒ f (0) = 0
Akibatnya kita peroleh bahwa
f (zf (x)) = xf (z) |=⇒
{z } f (f (1)) = f (1) =⇒ f (1) = 1
x=z=1

Selain itu, untuk z = 1, maka f (f (x)) = x. Jadi kita peroleh bahwa


f (zx) = f (zf (f (x)) = f (x)f (z)
Substitusikan x = 1 di kesamaan awal, kita dapatkan bahwa
f (y + z) = f (y) + f (z)
Akibatnya f multiplikatif dan f aditif. Dari soal sebelumnya, mudah dicek bahwa semua
fungsi f yang memenuhi adalah f (x) ≡ 0 ∀x ∈ R atau f (x) = x ∀x ∈ R

Problem 3.10: Cari semua f : R → R yang memenuhi


f (xf (z) + f (y)) = zf (x) + y ∀x, y, z ∈ R
Solusi. Jelas bahwa f tak konstan.
Substitusikan x = z = 0, kita dapatkan bahwa
f (f (y)) = y
Dari sini jelas bahwa f injektif.
Substitusikan x = y = 0, kita dapatkan bahwa
f (f (0)) = zf (0) =⇒ 0 = zf (0) =⇒ f (0) = 0
Substitusikan x = z = 1, y = 0, kita dapatkan bahwa
f (f (1)) = f (1) =⇒ f (1) = 1
Substitusikan y = f (y), z = 1, kita dapatkan bahwa
f (x + f (f (y)) = f (x) + f (y) =⇒ f (x + y) = f (x) + f (y)
Substitusikan z = f (z), y = 0, kita dapatkan bahwa
f (xf (f (z))) = f (z)f (x) =⇒ f (xz) = f (x)f (z)
Akibatnya f multiplikatif dan f aditif. Dari soal sebelumnya, mudah dicek bahwa semua
fungsi non-konstan f yang memenuhi adalah f (x) = x ∀x ∈ R
38 Bilangan Real 1

Problem 3.11: Cari semua f : R → R yang memenuhi

f (f (x) + yz) = x + f (y)f (z) ∀x, y, z ∈ R

Solusi. Jelas bahwa f tak konstan.


Substitusikan y = z = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (x)) = x + f (0)2

Dari sini, jelas bahwa f injektif.


Substitusikan y = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (x)) = x + f (0)f (z) = x + f (0)2 =⇒ f (0)(f (z) − f (0)) = 0

Bagi kedalam dua kasus:

• Jika f (0) = 0, maka f (f (x)) = x. Substitusikan x = 0, kita dapatkan bahwa

f (yz) = f (y)f (z)

Substitusikan y = z = 1, kita dapaktan bahwa f (1) = f (1)2 .

– Jika f (1) = 0, maka substitusikan x = 0, y = 1, kita dapatkan bahwa

f (z) = f (z)f (1) = 0 =⇒ f konstan

Hal ini kontradiksi dengan statement awal bahwa f tidak mungkin konstan.
– Jika f (1) = 1, maka substisutikan x = f (x), y = 1, kita dapatkan bahwa

f (f (f (x)) + z) = f (x) + f (z) =⇒ f (x + z) = f (x) + f (z)

Akibatnya f multiplikatif dan f aditif. Dari soal sebelumnya, mudah dicek bahwa
fungsi non-konstan f yang memenuhi adalah f (x) = x ∀x ∈ R

• Jika f (0) 6= 0, maka f (z) = f (0) untuk semua z ∈ R. Hal ini kontradiksi dengan
statement awal bahwa f tidak mungkin konstan.

Jadi semua fungsi yang memenuhi adalah f (x) = x ∀x ∈ R.


Chapter 4

Bilangan Real 2

Dalam chapter ini akan dikenalkan sifat surjektivitas suatu fungsi. Suatu fungsi f : A → B
dikatakan surjektif apabila untuk setiap b ∈ B, maka terdapat a ∈ A sehingga f (a) = b.

Problem 4.1: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x2 + f (y)) = xf (x) + y

Solusi. Substitusikan x = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (y)) = y

Mudah dilihat bahwa f injektif.


Substitusikan x = f (x), kita dapatkan bahwa

f (f (x)2 + f (y)) = f (x)f (f (x)) + y = xf (x) + y = f (x2 + f (y)) =⇒ f (x)2 = x2

Dari sini dapat disimpulkan bahwa f (0) = 0.

Beginner mistake: Dari f (x)2 = x2 lalu langsung menyimpulkan bahwa f1 (x) = x ∀x ∈ R


atau f2 (x) = −x ∀x ∈ R

Apa yang salah dari statement diatas? Perhatikan contoh berikut:

Fungsi g(x) = x untuk x 6= 1 dan g(1) = −1 memenuhi g(x)2 = x2 . Namun perhatikan


bahwa g(x) 6= f1 (x) dan juga g(x) 6= f2 (x).

Jadi, apa langkah selanjutnya?

Misalkan terdapat bilangan real a 6= 0, b 6= 0 sehingga f (a) = a dan f (b) = −b.

Mengapa disyaratkan a, b 6= 0?

Perhatikan bahwa f (0) = 0, sehingga f (c) = c dan f (c) = −c keduanya berlaku untuk c = 0.
40 Bilangan Real 2

Lanjut ke solusi:

Substitusikan x = b, y = a, kita dapatkan bahwa

f (b2 + a) = −b2 + a

Karena f (x)2 = x2 , maka dari sini ada dua kasus

• Jika f (b2 + a) = b2 + a, maka 2b2 = 0 =⇒ b = 0, kontradiksi!

• Jika f (b2 + a) = −b2 − a, maka 2a = 0 =⇒ a = 0, kontradiksi!

Jadi, kasus dimana terdapat bilangan real a 6= 0, b 6= 0 sehingga f (a) = a dan f (b) = −b
tidak akan mungkin terjadi.
Dari sini, baru dapat kita simpulkan bahwa f (x) = x ∀x ∈ R atau f (x) = −x ∀x ∈ R.
Mudah mengecek bahwa kedua fungsi memenuhi persamaan yang diberikan.

Problem 4.2: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f ((x − y)2 ) = f (x)2 − 2xf (y) + y 2

Solusi. Substitusikan x = y, kita dapatkan bahwa

f (0) = (f (x) − x)2

Substitusikan x = y = 0, kita dapatkan bahwa

f (0) = f (0)2 =⇒ f (0) = 0 ∨ f (0) = 1

Ada dua kasus yang perlu ditinjau:

• Jika f (0) = 0, maka


(f (x) − x)2 = 0 =⇒ f (x) = x ∀x ∈ R

• Jika f (0) = 1, maka


(f (x) − x)2 = 1
Jadi untuk setiap bilangan real x, nilai f (x) = x+1 atau f (x) = x−1. Misalkan terdapat
bilangan real r sehingga f (r) = r − 1:
Substitusikan x = r, y = 0, kita dapatkan

f (r2 ) = f (r)2 − 2r = r2 − 4r + 1

Substitusikan x = 0, y = r, kita dapatkan

f (r2 ) = 1 + r2
Functional Equations Through Example 41

Akibatnya
r2 − 4r + 1 = 1 + r2 =⇒ r = 0 =⇒ f (0) = −1
Kontradiksi dengan fakta bahwa f (0) = 1
Akibatnya, tidak mungkin ada bilangan real x sehingga f (x) = x − 1. Jadi untuk setiap
bilangan real x, berlaku bahwa f (x) = x + 1.
Mudah mengecek bahwa f (x) = x dan f (x) = x + 1 memenuhi soal.

Problem 4.3: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi


• f (−x) = −f (x) untuk semua x

• f (x + 1) = f (x) + 1 untuk semua x


 
1 f (x)
• f = 2 untuk semua x 6= 0
x x
Solusi. Pertama substitusikan x = 0 kita dapatkan bahwa

f (0) = 0

Sekarang, perhatikan bahwa untuk x 6= 0,


   
1 1 f (x)
f 1+ =1+f =1+ 2
x x x
Kita bisa menyatakan nilai di ruas kiri dengan cara lain:
!
x

f
 
1 1 x+1
f 1+ =f x
 = 2
x x+1
x
x+1

Sekarang perhatikan bahwa


     
x 1 1 f (x + 1)
f =f 1− =1−f =1−
x+1 x+1 x+1 (x + 1)2
Dari banyak persamaan diatas, kita simpulkan bahwa
f (x) (x + 1)2 − 1 − f (x)
1+ = =⇒ f (x) = x, x 6= 0
x2 x2
Maka solusinya adalah f (x) = x ∀x ∈ R

Problem 4.4: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi


• f (x + y) = f (x) + f (y) untuk semua x, y ∈ R
42 Bilangan Real 2

 
1 f (x)
• f = 2 untuk semua x 6= 0
x x

Solusi. Substitusi x = y = 0, kita dapatkan bahwa

f (0) = 0

Perhatikan bahwa untuk x 6= 0, 1, berlaku:


1 1 1
− =
x−1 x x(x − 1)

Sehingga kita peroleh bahwa


     
1 1 1
f −f =f
x−1 x x(x − 1)

Dengan kondisi kedua, hal diatas sama dengan

f (x − 1) f (x) f (x(x − 1)) f (x2 ) − f (x)


− = =
(x − 1)2 x2 x2 (x − 1)2 x2 (x − 1)2

Akibatnya kita peroleh bahwa

x2 f (x) − x2 f (1) − (x − 1)2 f (x) = f (x2 ) − f (x)

Sehingga kita dapatkan identitas

f (x2 ) + x2 f (1) = 2xf (x) (∗)

1
Substitusikan x → , kita dapatkan bahwa
x
   
1 1 2 1
f + f (1) = f (∗∗)
x2 x2 x x

1
Substitusikan x → x + , kita dapatkan bahwa
x
       
2 1 2 1 1 1
f x + 2 + 2 + x + 2 + 2 f (1) = 2 x + f (x) + f (∗ ∗ ∗)
x x x x

Kurangkan (∗ ∗ ∗) dengan (∗∗) dan (∗), kita dapatkan bahwa


 
1 2f (x) 4f (x)
f (2) + 2f (1) = 2xf + =
x x x
Functional Equations Through Example 43

Jadi, kita dapatkan bahwa


 
f (2) + 2f (1)
f (x) = x, ∀x 6= 0, 1
4

Untuk x = 2, kita dapatkan bahwa f (2) = 2f (1). Maka itu, karena f (0) = 0, dapat kita
simpulkan bahwa f (x) = f (1)x untuk setiap x.

Solusi Alternatif: Misalkan f (x) = f (1)g(x), maka kondisi pertama soal adalah

f (1)g(x + y) = f (1)g(x) + f (1)g(y) =⇒ g(x + y) = g(x) + g(y)

Dan juga kondisi kedua soal adalah


   
1 f (1)g(x) 1 g(x)
f (1)g = 2
=⇒ g = 2
x x x x

f (1)
Namun perhatikan pula bahwa g(1) = =1
f (1)
Substitusikan y = 1 di kondisi pertama g, kita dapatkan bahwa

g(x + 1) = g(x) + 1

Selain itu, karena g(x + y) = g(x) + g(y), maka dengan mudah kita dapatkan g(0) = 0,
sehingga substitusi y = −x memberikan

g(−x) = −g(x)

Jadi, apa yang menarik disini? Ternyata fungsi g memenuhi syarat yang sama persis
dengan problem 4.3, sehingga dapat kita simpulkan bahwa g(x) = x, atau dengan kata lain,
f (x) = f (1)x untuk setiap x.

Problem 4.5: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x2 + yf (x)) = x(f (x) + f (y))

Solusi. Jika f konstan, maka f (x) = 0 ∀x ∈ R adalah salah satu solusi.


Sekarang asumsikan f tak konstan. Substitusikan x = y = 0, kita dapatkan

f (0) = 0

Substitusikan y = 0, kita dapatkan

f (x2 ) = xf (x)
44 Bilangan Real 2

Maka itu, kita peroleh bahwa

xf (x) = f (x2 ) = f (−x)2 = (−x)f (−x) =⇒ f (−x) = −f (x) ∀x ∈ R




Substitusikan y = −x, kita peroleh bahwa

f x2 − xf (x) = 0 ∀x ∈ R


Misalkan s = x2 − xf (x) dan u adalah bilangan real sehingga f (u) 6= 0 (u pasti ada karena
f tak konstan). Kita dapatkan bahwa

sf (s) = f (s2 ) = f (s2 + uf (s)) = sf (s) + sf (u) =⇒ sf (u) = 0 =⇒ s = 0

Artinya adalah x2 − xf (x) = 0 berlaku untuk setiap x ∈ R. Karena f (0) = 0, maka kita
simpulkan bahwa f (x) = x ∀x ∈ R.

Problem 4.6: Cari semua f : R0 → R0 yang memenuhi


√ √
f (x + y − z) + f (2 xz) + f (2 yz) = f (x + y + z) ∀x, y, z ∈ R0

Solusi. Substitusikan x = y = z = 0, kita dapatkan bahwa

f (0) = 0
√ √ √
Misalkan a = x + y − z, b = 2 xz, c = 2 yz. Perhatikan bahwa x + y + z = a2 + b2 + c2 .
Selain itu,
x b2 b2
= 2 =⇒ x = 2 y
y c c
dan juga
c2
z=
4y
Perhatikan bahwa dari persamaan-persamaan diatas, x, y dan z semuanya memiliki tanda
yang sama. Substitusikan bentuk x dan z ini, kita dapatkan bahwa
 2
c2
 2
c2
 
b 2 b
y 2 +1 − = a =⇒ y + 1 − ay − =0
c 4y c2 4
Bentuk diatas adalah persamaan kuadrat dalam y dengan diskriminan
 2  2
2 b c
∆=a +4 2 +1 · = a2 + b 2 + c 2 > 0
c 4
Artinya persamaan tersebut memiliki solusi

a± ∆
y1,2 = 2
2 cb2 + 1

Functional Equations Through Example 45

Dari sini kita simpulkan bahwa untuk sebarang a, b, c > 0 maka persamaan
√ √
a = x + y − z, b = 2 xz, c = 2 yz

memiliki solusi non-negatif y. Karena x, y, z semua bertanda sama, jadi dapat disimpulkan
bahwa untuk sebarang a, b, c > 0, terdapat x, y, z > 0 yang memenuhi persamaan diatas.
Akibatnya, persamaan awal pada soal bisa ditulis sebagai

f (a) + f (b) + f (c) = f ( a2 + b2 + c2 ) ∀a, b, c ∈ R0

Substitusikan b = 0, dan misalkan f (x) = g(x2 ), kita dapatkan bahwa

g(a2 ) + g(c2 ) = g(a2 + c2 ) =⇒ g(x + y) = g(x) + g(y) ∀x, y > 0



Karena g(x) = f ( x) > 0, maka

g(x + y) = g(x) + g(y) =⇒ g(x + y) > g(y) =⇒ g monoton tidak turun

Pada soal sebelumnya sudah dibahas bahwa jika g aditif dan g monoton tidak turun, maka
haruslah g(x) = cx untuk suatu bilangan real x. Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa
fungsi f yang memenuhi soal diatas adalah f (x) = cx2 untuk setiap x.

Problem 4.7: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (xf (x) + f (y)) = f (x)2 + y

Solusi. Substitusikan x = 0, maka kita dapat

f (f (y)) = f (0)2 + y

Mudah dilihat bahwa f injektif. Selain itu, f juga surjektif, karena untuk  setiap bilangan
2
asli y ∈ R, maka terdapat s ∈ R sehingga f (s) = y, yaitu s = f y − f (0) .
Maka itu, terdapat bilangan real a sehingga f (a) = 0. Substitusikan x = a, maka kita
dapatkan
f (f (y)) = y
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa f (0) = 0.
Substitusikan y = 0, kita dapatkan bahwa

f (xf (x)) = f (x)2

Maka itu kita bisa simpulkan bahwa


2
x2 = f (f (x)) = f f (x)f (f (x)) = f (xf (x)) = f (x)2


Maka kita peroleh bahwa


f (x)2 = x2 ∀x ∈ R
46 Bilangan Real 2

Sama seperti sebelumnya, misalkan terdapat bilangan real a 6= 0, b 6= 0 sehingga f (a) = −a


dan f (b) = b.
Substitusikan x = a, y = b, kita dapatkan bahwa

f (−a2 + b) = a2 + b

Ada dua kasus:

• Jika f (−a2 + b) = −a2 + b, maka 2a2 = 0 =⇒ a = 0, kontradiksi.

• Jika f (−a2 + b) = a2 − b, maka 2b = 0 =⇒ b = 0, kontradiksi.

Jadi kita simpulkan bahwa f (x) = x ∀x ∈ R atau f (x) = −x ∀x ∈ R. Mudah mengecek


bahwa kedua fungsi memenuhi persamaan yang diberikan.

Problem 4.8: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

xf (x) − yf (y) = (x − y)f (x + y)

Solusi. Biasanya, attempt pertama yang dilakukan untuk soal ini adalah mencari nilai-nilai
f yang kecil, seperti f (0) atau f (1).
Perhatikan bahwa substitusi x = y, tidak menghasilkan apa-apa. Namun, perhatikan trik
berikut
  
x f (x) − f (0) + y f (y) − f (0) = xf (x) − yf (y) − (x − y)f (0) = (x − y) f (x + y) − f (0)

Jadi, jika kita misalkan g(x) = f (x) − f (0), maka kita peroleh bahwa

xg(x) − yg(y) = (x − y)g(x + y) dan g(0) = 0

Artinya fungsi g memenuhi syarat yang sama dengan fungsi f dengan tambahan g(0) = 0.
Substitusikan y = −x untuk mendapatkan bahwa

xg(x) + xg(−x) = 0 =⇒ −xg(−x) = xg(x) ∀x ∈ R

Akibatnya adalah

(x − y)g(x + y) = xg(x) − yg(y) = xg(x) − (−y)g(−y) = (x + y)g(x − y)

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa

g(x + y) g(x − y)
= = constant. =⇒ g(x) = cx
x+y x−y

Akibatnya, f (x) = g(x) + f (0) = cx + d untuk suatu bilangan real c dan d.


Functional Equations Through Example 47

Problem 4.9: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi


(x − y)f (x + y) − (x + y)f (x − y) = 4xy(x2 − y 2 )
Solusi. Misalkan x − y = a dan x + y = b. Maka 2x = a + b dan 2y = b − a. Persamaan
diatas dapat ditulis sebagai
af (b) − bf (a) = ab(a + b)(b − a) =⇒ a f (b) − b3 = b f (a) − a3
 

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa


f (a) − a3 f (b) − b3
= = constant. =⇒ f (x) = x3 + cx
a b
Mudah mengecek bahwa fungsi f (x) = x3 + cx untuk suatu bilangan real c memenuhi syarat
soal.

Problem 4.10: Buktikan bahwa hanya terdapat sebuah fungsi f : R0 → R0 yang memenuhi
f (f (x)) = 12x − f (x)
Solusi. Untuk suatu bilangan real a ∈ R0 , misalkan b0 = a, b1 = f (a), b2 = f (f (a)) dan
juga
bn = f (bn−1 ), n ≥ 3
Artinya, syarat soal adalah
b2 = 12b1 − b0
dan bn ≥ 0 untuk setiap n. Dengan induksi, kita dapatkan dengan mudah bahwa
bn+2 = 12bn − bn+1 , n ≥ 0
Perhatikan bahwa persamaan di atas adalah relasi rekurensi yang persamaan karakteristiknya
adalah
x2 + x − 12 = 0 =⇒ (x + 4)(x − 3) = 0
Berarti dapat disimpulkan bahwa
bn = p · 3n + q · (−4)n ∀n ∈ N
Perhatikan bahwa  n
bn −4
n
=p+q·
3 3
Jika q 6= 0, untuk setiap kombinasi tanda p dan q, dan untuk k yang cukup besar, bk bisa
bernilai negatif atau positif. Hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa bn ≥ 0 untuk setiap n.
Akibatnya q = 0 dan bn = p · 3n . Jadi, a = b0 = p · 30 = p, sehingga kita dapatkan bahwa
f (a) = b1 = 3a
Dari sini kita simpulkan bahwa satu-satunya solusi adalah f (x) = 3x untuk setiap x.
Chapter 5

Bilangan Real 3

Problem 5.1: Carilah semua bilangan real a sehingga terdapat fungsi f : R → R yang
memenuhi
x + f (y) = af (y + f (x))
Solusi. Subsitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

af (f (x)) = x + f (0)

Sekarang, perhatikan bahwa

ax + af (f (y)) = a2 f f (y) + f (x) = ay + af (f (x))




Jadi kita peroleh bahwa

ax + y + f (0) = ay + x + f (0) =⇒ (a − 1)(x − y) = 0

Karena persamaan diatas berlaku untuk sebarang x, y, maka kita simpulkan bahwa a = 1.
Jika a = 1, maka x + f (y) = f (y + f (x)), yang setidaknya punya solusi f (x) = x. Maka
semua bilangan real a yang memenuhi syarat soal adalah a = 1.

Problem 5.2: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x + y) = f (x)f (y)f (xy)

Solusi. Misalkan terdapat bilangan real a sehingga f (a) = 0, maka substitusikan y = a,


dan x = s − a maka kita dapatkan bahwa

f (s) = 0 ∀s ∈ R

Sekarang, asumsikan bahwa f (x) 6= 0 untuk setiap bilangan real x.


Trik berikut juga berguna: menambah variabel. Perhatikan bahwa

f (x + y + z) = f (x)f (y + z)f (xy + xz) = f (x + y)f (z)f (xz + yz)


Functional Equations Through Example 49

Akibatnya kita dapatkan bahwa


f (x)[f (y)f (z)f (yz)]f (xy + xz) = [f (x)f (y)f (xy)]f (z)f (xz + yz)
Atau setara dengan
f (yz)f (xy + xz) = f (xy)f (xz + yz)
Mengunakan syarat soal, kesamaan ini menjadi
f (yz)f (xy)f (xz)f (x2 yz) = f (xy)f (xz)f (yz)f (xyz 2 ) =⇒ f (x2 yz) = f (xyz 2 )
1
Pilih y = untuk mendapatkan bahwa
xz
f (x) = f (z) ∀x, z, ∈ R
Artinya f konstan. Jika f (x) = c, cek kembali ke syarat soal, maka c harus memenuhi
c = c3 =⇒ c = −1, 0, 1
Mudah mengecek bahwa f (x) ≡ −1, f (x) ≡ 0, f (x) ≡ 1 ketiganya memenuhi syarat soal.

Titik a dinamakan fixed point dari f apabiila f (a) = a.

Problem 5.3: Apakah terdapat f : R → R sehingga f (f (x)) = x2 −2 untuk setiap bilangan


real x?
Solusi. Kita akan membuktikan statement yang lebih general.
Lemma. Misalkan g : R → R suatu fungsi dimana g(x) memiliki 2 fixed points {a, b} dan
g(g(x)) memiliki 4 fixed points {a, b, c, d}. Maka tidak ada fungsi f : R → R sehingga
g(x) = f (f (x))
Untuk melihat mengapa membuktikan lemma diatas dapat menyelesaikan soal, perhatikan
bahwa fungsi
g(x) = x2 − 2 memiliki 2 fixed points yaitu x = 2 dan x = −1
dan juga
√ √
−1 + 5 −1 − 5
g(g(x)) = (x2 − 2)2 − 2 memiliki 4 fixed points yaitu x = 2, −1, dan x =
2 2
2
Sehingga, menurut lemma, tidak terdapat fungsi f sehingga f (f (x)) = g(x) = x − 2.
Sekarang, kembali ke pembuktian lemma diatas. Pertama, perhatikan bahwa
f (g(x)) = f (f (f (x))) = g(f (x))
Misalkan g(c) = k, maka kita dapatkan bahwa
g(k) = g(g(c)) = c =⇒ g(g(k)) = g(c) = k
Akibatnya k adalah fixed point dari g(g(x))
50 Bilangan Real 3

• Jika k adalah salah satu dari a atau b, misalkan saja k = a, maka kita dapatkan bahwa

a = g(a) = g(k) = c

Kontradiksi karena c 6= a

• Jika k = c, maka c = g(k) = g(c), sehingga c adalah fixed point g(x). Kontradiksi.

Akibatnya g(c) = d dan dengan cara yang sama, g(d) = c.


Selanjutnya, perhatikan bahwa

f (a) = f (g(a)) = g(f (a))

yang artinya adalah f (a) adalah fixed point dari g(x). Hal yang sama juga bisa disimpulkan
untuk f (b). Kita dapatkan bahwa

{f (a), f (b)} = {a, b}

Selain itu juga

f (c) = f (g(g(c))) = f (f (f (g(c)))) = f (f (g(f (c)))) = g(g(f (c)))

yang artinya adalah f (c) adalah fixed point dari g(g(x)). Hal yang sama juga bisa disim-
pulkan untuk f (d). Kita dapatkan bahwa

{f (c), f (d)} = {a, b, c, d}

Akan dibuktikan bahwa hal ini tidak mungkin. Pandang kasus-kasus berikut:

• Apabila f (c) salah satu dari a atau b, misalkan f (c) = a, maka kita dapatkan bahwa

c = g(g(c)) = g(f (a)) = f (g(a)) = f (a) ∈ {a, b}

Kontradiksi.

• Apabila f (c) = c, maka


g(c) = f (f (c)) = c
kontradiksi dengan fakta bahwa c bukan fixed point dari g(x).

• Apabila f (c) = d, maka

f (d) = f (f (c)) = g(c) = d =⇒ g(d) = f (f (d)) = d

Kontradiksi dengan fakta bahwa d bukan fixed point dari g(x).

Dari sni kita simpulkan bahwa tidak ada fungsi f : R → R sehingga f (f (x)) = g(x).
Functional Equations Through Example 51

Problem 5.4: Cari semua fungsi f : R+ → R+ yang memenuhi


• f (xf (y)) = yf (x) untuk semua x, y ∈ R+
• f (x) → 0 as x → ∞
Solusi. Pertama, jelas bahwa f injektif. Substitusikan x = y = 1, maka kita dapatkan
bahwa
f (f (1)) = f (1) =⇒ f (1) = 1
Akibatnya, substitusi x = 1 memberikan f (f (y)) = y untuk setiap y ∈ R+ .
Substitusikan y → f (y), kita dapatkan bahwa
f (xy) = f (x)f (y) (∗)
1
Substitusikan x = , kita dapatkan bahwa
f (y)
 
1 1
f =
f (y) y
Akibatnya     
1 1 1
f =f f =
y f (y) f (y)
Jika y → ∞, maka y1 → 0. Karena f (y) → 0, berdasarkan statement diatas, dan kondisi
kedua soal, maka kita juga dapatkan bahwa
f (x) → ∞ jika x → 0 (∗∗)
Sekarang, substitusikan x = y, kita dapatkan bahwa
f (xf (x)) = xf (x)
Artinya, untuk setiap x > 0, xf (x) adalah fixed point dari f .
Misalkan a adalah salah satu fixed point dari f . Dari (∗), dapat kita simpulkan bahwa
f (a2 ) = a2 . Dengan induksi, dapat pula dibuktikan bahwa
f (ak ) = ak
Jika a > 1, maka untuk k yang sangat besar, maka ak → ∞. Akibatnya f (ak ) → ∞. Hal
ini kontradiksi dengan syarat kedua dari soal.
Jika a < 1, maka untuk k yang sangat besar, maka ak → 0. Akibatnya f (ak ) → 0. Hal ini
kontradiksi dengan (∗∗)
Akibatnya, haruslah a = 1, atau dengan kata lain f hanya memiliki 1 fixed point, yaitu
x = 1. Karena xf (x) adalah fixed point dari f untuk setiap x > 0, maka dapat disimpulkan
bahwa
xf (x) = 1 ∀x ∈ R+
1
Jadi solusinya adalah f (x) = ∀x ∈ R+
x
52 Bilangan Real 3

Problem 5.5: Cari semua fungsi f : R → R sehingga untuk semua x, y real

f (x + y) + y 6 f (f (f (x)))

Solusi. Substitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (x) 6 f (f (f (x))) ∀x ∈ R

Substitusikan y = f (f (x)) − x untuk mendapatkan bahwa

f (f (x)) 6 x ∀x ∈ R

Substitusikan x → f (x) pada kondisi diatas, maka kita dapatkan bahwa

f (f (f (x))) 6 f (x) ∀x ∈ R

Jadi kita dapatkan bahwa f (f (f (x))) = f (x) ∀x ∈ R. Sehingga soal menjadi

f (x + y) + y 6 f (x)

Substitusikan y → y − x, kita dapatkan bahwa

f (y) + y 6 f (x) + x ∀x, y ∈ R

Jadi dapat kita simpulkan bahwa

f (y) + y = f (x) + x ∀x, y ∈ R =⇒ f (x) = c − x

Mudah mengecek bahwa f (x) = c − x memenuhi.

Problem 5.6: Cari semua fungsi f : (−1, ∞) → (−1, ∞) sehingga


• f (x + f (y) + xf (y)) = y + f (x) + yf (x) untuk semua x, y ∈ (−1, ∞)
f (x)
• monoton naik tegas di interval (−1, 0) dan (0, ∞)
x
Solusi. Substitusikan x = y pada syarat pertama soal, kita dapatkan bahwa

f (x + f (x) + xf (x)) = x + f (x) + xf (x)

Artinya, terdapat bilangan real a sehingga f (a) = a, atau f punya fixed point.
f (x)
Sekarang, perhatikan bahwa karena monoton naik tegas di interval (−1, 0) dan (0, ∞),
x
f (x)
maka injektif di interval (−1, 0) dan (0, ∞)
x
Artinya, hanya terdapat maksimal 1 solusi untuk f (x) = x di masing-masing interval (−1, 0)
dan (0, ∞). Selain itu, f (x) = x juga mungkin berlaku di x = 0.
Functional Equations Through Example 53

• Misalkan terdapat bilangan real a ∈ (−1, 0) sehingga f (a) = a, atau dengan kata lain a
fixed point dari f di (−1, 0). Substitusikan x = y = a pada syarat pertama soal, kita
dapatkan bahwa
f (2a + a2 ) = 2a + a2
Sekarang, perhatikan bahwa a2 + 2a = (a + 1)2 − 1, sehingga untuk a ∈ (−1, 0) maka
berlaku bahwa
−1 < 2a + a2 < 0
Jadi 2a + a2 juga fixed point dari f di (−1, 0). Karena diatas sudah dibuktikan bahwa f
memiliki maksimal 1 fixed point di (−1, 0), maka haruslah berlaku bahwa

2a + a2 = a =⇒ a = 0 ∨ a = −1

Kontradiksi dengan fakta bahwa a ∈ (−1, 0)

• Sekarang, misalkan terdapat bilangan real b ∈ (0, ∞) sehingga f (b) = b, atau dengan
kata lain b fixed point dari f di (0, ∞). Substitusikan x = y = b pada syarat pertama
soal, kita dapatkan bahwa
f (2b + b2 ) = 2b + b2
Sekarang, perhatikan bahwa b2 + 2b = (b + 1)2 − 1, sehingga untuk b ∈ (0, ∞) maka
berlaku bahwa
0 < 2b + b2 < ∞
Jadi 2b + b2 juga fixed point dari f di (0, ∞). Karena diatas sudah dibuktikan bahwa f
memiliki maksimal 1 fixed point di (0, ∞), maka haruslah berlaku bahwa

2b + b2 = b =⇒ b = 0 ∨ b = −1

Kontradiksi dengan fakta bahwa b ∈ (0, ∞)

Karena f mempunyai setidaknya 1 fixed point, maka satu-satu kemungkinannya adalah


x = 0. Karena x + f (x) + xf (x) adalah fixed point dari f untuk setiap x, maka kita
simpulkan bahwa
x
x + f (x) + xf (x) = 0 =⇒ f (x) = −
1+x
x
Mudah mengecek bahwa f (x) = − untuk setiap bilangan real x memenuhi soal.
1+x

Problem 5.7: Cari semua fungsi f : R+ → R+ sehingga

f (a)2 + f (b)2 a2 + b 2
=
f (c2 ) + f (d2 ) c2 + d2

untuk bilangan real positif a, b, c, d dimana ab = cd


54 Bilangan Real 3

2
Solusi. Substitusikan a = b =
√ c = d = 1, kita peroleh bahwa f (1) = f (1) =⇒ f (1) = 1.
Substitusikan a = 1, c = d = b untuk mendapatkan bahwa

1 + f (b)2 1 + b2
= =⇒ bf (b)2 + b = b2 f (b) + f (b)
2f (b) 2b
Bentuk diatas dapat difaktorkan menjadi

(bf (b) − 1)(f (b) − b) = 0

Maka itu, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap bilangan real x > 0, berlaku bahwa
1
f (x) = atau f (x) = x
x
Jelas bahwa jika
1
f (x) = x untuk semua x > 0, atau f (x) = untuk semua x > 0
x
maka syarat pada soal terpenuhi.
Selain kedua fungsi tersebut, akan dibuktikan tidak ada fungsi lain yang memenuhi.
Andaikan tidak demikian, maka terdapat bilangan real positif p, q 6= 1 dengan f (p) = p dan

f (q) = 1q . Subtitusikan ke soal dengan a = p, b = q, c = d = pq, kita dapatkan bahwa
1
p2 + q2 p2 + q 2 pq(p2 + q −2 )
= =⇒ f (pq) =
2f (pq) 2pq p2 + q 2
1
Perhatikan bahwa f (pq) hanya memiliki dua kemungkinan nilai, yaitu pq atau . Jadi, ada
pq
dua kasus yang perlu ditinjau:
• Jika f (pq) = pq, maka kita dapatkan bahwa

p2 + q −2 = p2 + q 2 =⇒ q = 1

1
• Jika f (pq) = pq
, maka kita dapatkan bahwa

p2 q 2 (p2 + q −2 ) = p2 + q 2 =⇒ q 2 = p4 q 2 =⇒ p = 1

Kedua kasus kontradiksi dengan fakta bahwa p, q 6= 1.


Jadi semua fungsi yang memenuhi adalah
1
f (x) = x untuk semua x > 0, atau f (x) = untuk semua x > 0
x
Bukti selesai.
Functional Equations Through Example 55

Problem 5.8: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (f (x − y)) = f (x) − f (y) + f (x)f (y) − xy

Solusi. Substitusikan x = y, dan misalkan f (0) = c kita dapatkan bahwa

f (c) = f (x)2 − x2 (∗)

Khusunya, untuk x = 0, kita dapatkan bahwa f (c) = c2


Selain itu, apabila kita ganti x → −x, maka kita dapatkan bahwa

f (x)2 = f (−x)2

Untuk y = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (x)) = f (x) − c + cf (x)

Dan untuk x = 0, y = −x, kita dapatkan bahwa

f (f (x)) = c − f (−x) + cf (−x)

Jadi kita dapatkan bahwa

2c = (f (x) + f (−x)) + c (f (x) − f (−x))

Apabila terdapat suatu bilangan real tak nol z sehingga f (−z) = f (z), maka substitusi
x → z pada persamaan diatas, kita dapatkan bahwa

2c = 2f (z) =⇒ f (z) = c

Substitusikan x = z di (∗), kita dapatkan bahwa

c2 = f (c) = f (z)2 − z 2 = c2 − z 2 =⇒ z = 0

Kontradiksi dengan z 6= 0.
Akibatnya, untuk semua bilangan real x, berlaku bahwa f (−x) = −f (x), atau dengan kata
lain,
2c = 2cf (x) =⇒ c = 0 =⇒ f (0) = 0
Jadi kita dapatkan bahwa f (x)2 = x2 , jadi f (x) = x atau f (x) = −x.
Namun karena c = 0, kita juga peroleh bahwa f (f (x)) = f (x). Artinya dapat kita simpulkan
bahwa f (x) = −x tidak mungkin. Jadi hanyalah f (x) = x yang merupakan solusi soal.

Problem 5.9: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x2 + f (y)) = f (x)2 + y


56 Bilangan Real 3

Solusi. Misalkan f (0) = k. Substitukan x = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (y)) = y + k 2

Untuk x = y = 0, kita dapatkan bahwa

f (k) = k 2

Seperti problem 2.3, mari kita coba untuk substitusikan y = r2 + f (s) untuk mendapatkan
bahwa
f (x2 + f (r2 + f (s))) = f (x)2 + r2 + f (s)
Berdasarkan kondisi soal, sisi kiri dapat diubah menjadi

f (x2 + f (r)2 + s) = f (x)2 + r2 + f (s)

Set x → f (x), kita dapatkan bahwa

f (f (x)2 + f (r)2 + s) = f (f (x))2 + r2 + f (s)

Jika kita tukar posisi x dan r, sisi kiri bernilai tetap, sehingga sisi kanan harusnya bernilai
sama, atau dengan kata lain

f (f (x))2 + r2 = f (f (r))2 + x2

Untuk r = 0, dan mengingat bahwa f (f (x)) = x + k 2 dan f (k) = k 2 , kita dapatkan bahwa

(x + k 2 )2 = f (k)2 + x2 =⇒ 2xk 2 = 0 =⇒ k = 0

Jadi f (0) = 0. Akibatnya

f (f (x)) = x dan f (x2 ) = f (x)2 > 0

Jadi f memetakan bilangan non-negatif ke bilangan non-negatif. Substitusikan y → f (y)


pada soal, kita dapatkan bahwa

f (x2 + y) = f (x2 ) + f (y)

Akibatnya, jika kita punya dua bilangan real r, s dimana r > s, maka berlaku bahwa
 √ 2 
f (r) = f (s) + f r−s > f (s)

Jadi f monoton tidak turun.


• Jika f (x) > x untuk suatu bilangan real x, maka karena f monoton tidak turun, maka
f (f (x)) > f (x). Jadi kita punya

x = f (f (x))) > f (x) > x

kontradiksi!
Functional Equations Through Example 57

• Jika f (x) < x untuk suatu bilangan real x, maka karena f monoton tidak turun, maka
f (f (x)) 6 f (x). Jadi kita punya

x = f (f (x))) 6 f (x) < x

kontradiksi!
Karena tidak mungkin berlaku bahwa f (x) > x atau f (x) < x, maka haruslah berlaku
bahwa f (x) = x untuk setiap bilangan real x.

Problem 5.10: Cari semua fungsi f : R+ → R yang memenuhi


f (x + y) f (x) f (y) f (x + y)
f (x) + f (y) 6 , + >
2 x y x+y
Solusi. Substitusikan x = y pada kedua syarat untuk mendapatkan bahwa f (2x) > 4f (x)
dan juga 4f (x) ≥ f (2x). Akibatnya, kita simpulkan bahwa

f (2x) = 4f (x)
f (x)
Dengan induksi, bisa didapatkan bahwa f (2n x) = 4n f (x). Sekarang misalkan g(x) = ,
x
maka sifat g(x) adalah

g(x) + g(y) > g(x + y) dan g(2n x) = 2n g(x)

Jelas bahwa untuk k asli, berlaku bahwa g(kx) 6 kg(x). Sekarang, akan dibuktikan bahwa
g(kx) = kg(x). Misalkan r, s dua bilangan asli sehingga r + s = 2n , maka berlaku bahwa

2n g(x) = g(2n x) = g(rx + sx) 6 g(rx) + g(sx) 6 (r + s)g(x) = 2n g(x)

Kesamaan terjadi, maka haruslah g(rx) = rg(x) untuk setiap bilangan asli r dan g(x + y) =
g(x) + g(y)
Sekarang perhatikan bahwa

10f (x) = 2(f (x) + f (2x)) 6 f (3x) = 9f (x) =⇒ f (x) 6 0 =⇒ g(x) 6 0

Selain itu perhatikan bahwa

g(x + y) 6 g(x) + g(y) 6 g(x) =⇒ g monoton turun


w
Karena g(rx) = rg(x), maka untuk t rasional dan t = dapat disimpulkan bahwa
z
wg(1) = g(w) = g(zt) = zg(t) =⇒ g(t) = tg(1)

Akan dibuktikan bahwa g(x) = g(1)x = ax dimana a 6 0. Jika tidak, pandang dua kasus
berikut
58 Bilangan Real 3

• g(x) < ax, karena Q padat di R, maka terdapat bilangan rasional r sehingga

g(x) < ar = g(r) < ax

Karena a 6 0, maka r > x. Dan karena g(x) < g(r) dan g monoton turun, maka haruslah
x > r. Jadi kita dapat r > x > r. Kontradiksi.

• Kasus g(x) > ax dapat dibuktikan bahwa tidak mungkin dengan cara serupa.

Akhirnya, kita simpulkan bahwa satu-satunya kemungkinan adalah g(x) = ax, mengingat
bahwa
f (x) = xg(x)
Maka dengan kata lain, f (x) = ax2 ∀x ∈ R untuk suatu bilangan real a 6 0.
Chapter 6

Topik Lanjut 1

Problem 6.1: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi


 
f (x) = max 2xy − f (y)
y∈R

Solusi. Perhatikan bahwa


f (x) > 2xy − f (y) ∀x, y ∈ R
Dan untuk x = y, kita dapatkan bahwa f (x) > x2 . Misalkan f (x) = x2 + g(x) dengan
g(x) > 0.
Pernyataan pada soal menyebutkan bahwa, untuk setiap bilangan real x, terdapat bilangan
real z sehingga
f (x) = 2xz − f (z) =⇒ g(x) + g(z) = −(x − z)2
Karena g(x), g(z) > 0, maka haruslah x = z dan g(x) = 0. Akibatnya, kita peroleh bahwa
f (x) = x2 untuk semua bilangan real x, yang jelas memenuhi soal.

Problem 6.2: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (f (x) + y) = f (x2 − y) + 4f (x)y

x2 − f (x)
Solusi. Substitusikan y = , yang artinya f (x) + y = x2 − y, untuk mendapatkan
2
bahwa
f (x) x2 − f (x) = 0


Artinya, untuk setiap bilangan real s, nilai dari f (s) adalah 0 atau s2 . Jelas juga bahwa
f (0) = 0. Substitusikan x = 0, kita dapatkan bahwa

f (y) = f (−y) ∀y ∈ R

Sekarang, misalkan terdapat bilangan real a, b 6= 0 sehinnga f (a) = 0 dan f (b) = b2 .


60 Topik Lanjut 1

Substitusikan x = a dan y = b, kita dapatkan bahwa

b2 = f (a2 − b)

Dari sini, mengingat bahwa untuk setiap bilangan real s, nilai dari f (s) adalah 0 atau s2 ,
maka ada dua kasus yang perlu dicek
• Jika f (a2 − b) = 0, maka akibatnya b2 = 0. Kontradiksi dengan asumsi bahwa b 6= 0.

• Maka f (a2 − b)2 = (a2 − b)2 , maka kita dapatkan bahwa

b2 = (a2 − b)2 =⇒ a2 (a2 − 2b) = 0 =⇒ a2 = 2b

Substitusikan x = a, y = −b, dan mengingat bahwa f (−b) = b2 , kita dapatkan bahwa

b2 = f (a2 + b)

Lagi, sama seperti diatas, apabila f (a2 + b) = 0, maka akan berakibat b = 0, yang tidak
mungkin. Artinya f (a2 + b) = (a2 + b)2 , sehingga kita dapatkan bahwa

b2 = (a2 + b)2 =⇒ a2 (a2 + 2b) = 0 =⇒ a2 = −2b

Artinya kita dapatkan bahwa a2 = 2b = −a2 =⇒ a = 0. Kontradiksi dengan a 6= 0


Jadi solusi yang mungkin adalah f (x) = 0 ∀x ∈ R atau f (x) = x2 ∀x ∈ R

Problem 6.3: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x3 + y 3 ) = xf (x2 ) + yf (y 2 )

Solusi. Substitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (x3 ) = xf (x2 )

Artinya persamaan dalam soal dapat dituliskan sebagai

f (x3 + y 3 ) = f (x3 ) + f (y 3 ) =⇒ f (x + y) = f (x) + f (y) ∀x, y ∈ R

Untuk x = z + 1 dan x = z − 1, kita dapatkan bahwa

f ((z + 1)3 ) = (z + 1)f ((z + 1)2 ) dan f ((z − 1)3 ) = (z − 1)f ((z − 1)2 )

Kedua persamaan diatas dapat dituliskan sebagai

f (z 3 ) + f (3z 2 ) + f (3z) + f (1) = (z + 1) f (z 2 ) + f (2z) + f (1)




f (z 3 ) − f (3z 2 ) + f (3z) − f (1) = (z − 1) f (z 2 ) − f (2z) + f (1)



Functional Equations Through Example 61

Menjumlahkan kedua persamaan diatas, kita dapatkan bahwa

2f (z 3 ) + 2f (3z) = 2zf (z 2 ) + 2zf (1) + 2f (2z)

Mengingat bahwa f (z 3 ) = zf (z 2 ) dan f (3z) = f (2z) + f (z), maka dari persamaan diatas,
dapat disimpulkan bahwa
f (z) = zf (1)
Jadi solusi problem diatas adalah f (x) = xf (1) untuk setiap bilangan real x.

Problem 6.4: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi


y
xf (y) − yf (x) = f
x
Solusi. Pertama, substitusikan x = y, untuk mendapatkan bahwa f (1) = 0.
Substitusikan y = 1 untuk mendapatkan bahwa
 
1
f = −f (x)
x

Selain itu, substitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

xf (0) = f (0) =⇒ f (0) = 0

Untuk x, y 6= 0, substitusikan pula x → x, y = −x untuk mendapatkan bahwa

xf (−x) + xf (x) = f (−1)

dan juga x → −x, y = x untuk mendapatkan

−xf (x) − xf (−x) = f (−1)

Membandingkan kedua persamaan diatas, kita dapatkan bahwa

2xf (−x) = −2xf (x) =⇒ f (−x) = −f (x) ∀x ∈ R

Sekarang, perhatikan bahwa


!
y 1    
x 1 1 1 1 1 1
xf (y) − yf (x) = f =f 1 = f − f = f (y) − f (x)
x y
y x x y x y

Akibatnya kita dapatkan bahwa


   
1 1 f (x) f (y)
x− f (y) = y − f (x) =⇒ =
x − x1
  
x y y−y 1
62 Topik Lanjut 1

 
1
Jadi, untuk x 6= −1, 0, 1, maka f (x) = c x − untuk suatu konstanta c. Karena kita
x
tahu f (1) = f (0) = f (−1) = 0, fungsi yang memenuhi syarat soal adalah

0,  jika x = 0
f (x) = 1
c x − , jika x 6= 0
x

Mudah mengecek bahwa fungsi tersebut memenuhi.

Problem 6.5: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x + y) + f (x)f (y) = f (xy) + 2xy + 1

Solusi. Substitusikan x = y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (0)2 = 1 =⇒ f (0) = ±1

Jika f (0) = 1, maka substitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (x) + f (x) = 2 =⇒ f (x) ≡ 1

Mudah mengecek bahwa fungsi diatas tidak memenuhi persamaan pada soal.
Maka kita simpulkan bahwa f (0) = −1. Substitusikan x = 1 dan y = −1, kita dapatkan
bahwa
−1 + f (1)f (−1) = f (−1) − 1 =⇒ f (−1) (f (1) − 1) = 0
Terdapat dua kasus yang perlu ditinjau

• Jika f (1) = 1, maka substitusikan y = 1 untuk mendapatkan bahwa

f (x + 1) + f (x) = f (x) + 2x + 1 =⇒ f (x + 1) = 2x + 1

Dari sini kita dapatkan solusi f (x) = 2x − 1 ∀x ∈ R. Dapat pula dicek bahwa solusi ini
memenuhi syarat soal.

• Misalkan f (1) = c 6= 1. Maka f (−1) = 0. Substitusikan x = y = 1 untuk mendapatkan


bahwa
f (2) + c2 = c + 3 =⇒ f (2) = c + 3 − c2
Substitusikan x = y = 2, kita dapatkan bahwa

f (2)2 = 9 =⇒ f (2) = ±3

Dari sini, ada dua subkasus


Functional Equations Through Example 63

– Jika f (2) = 3, maka kita dapatkan bahwa c − c2 = 0 =⇒ c = 0, 1.


Karena f (1) 6= 1, maka haruslah f (1) = 0. Substitusikan x = 1, y = y, kita
dapatkan bahwa
f (y + 1) = f (y) + 2y + 1
Substitusikan x = −1, y = −y, kita dapatkan bahwa

f (−y − 1) = f (y) + 2y + 1

Dari dua persamaan diatas, kita simpulkan bahwa untuk sebarang bilangan real y,
berlaku bahwa

f (y + 1) = f (−y − 1) =⇒ f (x) = f (−x) ∀x ∈ R

Sekarang, substitusikan y = −x, kita dapatkan bahwa

f (0) + f (x)2 = f (−x2 ) − 2x2 + 1

Substitusikan y = x untuk mendapatkan bahwa

f (2x) + f (x)2 = f (x2 ) + 2x2 + 1

Kurangkan kedua persamaan tersebut untuk mendapatkan bahwa

f (2x) − f (0) = 4x2 =⇒ f (2x) = 4x2 − 1 =⇒ f (x) = x2 − 1

Jadi di kasus f (2) = 3, kita dapatkan solusi f (x) = x2 − 1 ∀x ∈ R. Dapat dicek


bahwa solusi ini memenuhi soal.
– Jika f (2) = −3, maka kita dapatkan bahwa c + 6 − c2 = 0 =⇒ c = −2, 3.
Jika c = f (1) = 3, untuk y = 1, kita dapatkan bahwa

f (x + 1) + 3f (x) = f (x) + 2x + 1 =⇒ f (x + 1) = −2f (x) + 2x + 1

Menggunakan persamaan diatas, secara berturut-turut dapat kita hitung

f (3) = 11, f (4) = −15, f (5) = 39, f (6) = −67

Namun, substitusikan x = 2 dan y = 3, kita dapatkan bahwa

f (5) + f (2)f (3) = f (6) + 13 =⇒ 39 + (−3) · 11 = −67 + 13 =⇒ 6 = −54

Yang tidak mungkin.


Akibatnya, haruslah c = f (1) = −2. Untuk y = 1, kita dapatkan bahwa

f (x + 1) = 3f (x) + 2x + 1
64 Topik Lanjut 1

Substitusikan x = z − 1 untuk mendapatkan bahwa

f (z) = 3f (z − 1) + 2z − 1

Substitusikan pula x = z, y = −1 untuk mendapatkan bahwa

f (z − 1) = f (−z) − 2z + 1

Dari dua persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa

f (z) = 3f (−z) − 4z + 2

Tukar z → −z, kita dapatkan bahwa

f (−z) = 3f (z) + 4z + 2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

f (z) = 3f (−z) − 4z + 1 = 9f (z) + 8z + 8 =⇒ 8f (z) = −8z − 8

Maka itu, dalam kasus ini kita peroleh solusi f (x) = −x − 1 ∀x ∈ R. Dapat dicek
bahwa solusi ini memenuhi soal.
Jadi pada kasus f (1) 6= 1, terdapat dua solusi, yaitu f (x) = −x − 1 ∀x ∈ R atau
f (x) = x2 − 1 ∀x ∈ R
Secara total terdapat 3 solusi:
• f (x) = 2x − 1 ∀x ∈ R
• f (x) = −x − 1 ∀x ∈ R
• f (x) = x2 − 1 ∀x ∈ R
Dapat dicek bahwa ketiganya memenuhi syarat soal.

Problem 6.6: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x)f (y) ≤ f (xy) and f (x) + f (y) ≤ f (x + y)

Solusi. Pertama, jelas bahwa f (x) ≡ 0 merupakan solusi. Maka itu, mari mencari solusi
yang bukan konstan nol dari soal di di atas.
Misalkan P (x, y) adalah pernyataan bahwa

f (x)f (y) 6 f (xy)

Selain itu, Q(x, y) adalah pernyataan bahwa

f (x) + f (y) 6 f (x + y)
Functional Equations Through Example 65

Dari P (0, 0), kita dapatkan bahwa

f (0) > f (0)2 > 0

Dari Q(0, 0), kita dapatkan bahwa


f (0) 6 0
Artinya kita dapatkan bahwa f (0) = 0.
Karena f tidak konstan nol, maka terdapat bilangan real s sehingga f (s) 6= 0. Dari P (s, s),
kita dapatkan bahwa
f (s2 ) > f (s)2 > 0
Dari Q(s2 , −s2 ), kita dapatkan bahwa

f (−s2 ) < 0

Dari P (s2 , 1), kita dapatkan bahwa

f (s2 )f (1) 6 f (s2 ) =⇒ f (1) 6 1

Dari P (−s2 , 1), kita dapatkan bahwa

f (−s2 )f (1) 6 f (−s2 ) =⇒ f (1) > 1

Maka itu f (1) = 1.


Dari Q(−1, 1), kita dapatkan bahwa

f (−1) 6 −1

Dari P (−1, −1), kita dapatkan bahwa

f (−1)2 6 1

Maka itu f (−1) = −1.


Dari P (x, −1), kita dapatkan bahwa

−f (x) 6 f (−x)

Dari Q(x, −x), kita dapatkan bahwa

f (−x) 6 −f (x)

Maka itu f (−x) = −f (x).


Dari P (x, −y), kita dapatkan bahwa

−f (x)f (y) 6 −f (xy)


66 Topik Lanjut 1

Dari P (x, y), kita dapatkan bahwa


f (x)f (y) 6 f (xy)
Maka itu f (xy) = f (x)f (y). Artinya f multiplikatif.
Dari Q(−x, −y), kita dapatkan bahwa
−f (x) − f (y) 6 −f (x + y)
Dari Q(x, y), kita dapatkan bahwa
f (x) + f (y) 6 f (x + y)
Maka itu f (x + y) = f (x) + f (y). Artinya f aditif.
Kembali ke soal sebelumnya, jika f multiplikatif dan aditif dan f non-konstan, maka haruslah
berlaku bahwa f (x) = x. Mudah mengecek bahwa f (x) = x memenuhui soal.
Jadi semua solusi yang memenuhi adalah f (x) = 0 ∀x ∈ R dan f (x) = x ∀x ∈ R

Problem 6.7: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi


f (x + y)f (f (x) − y) = xf (x) − yf (y)
Solusi. Substitusikan y = 0, kita dapatkan bahwa
f (x)f (f (x)) = xf (x) =⇒ f (x)[x − f (f (x))] = 0
Substitusikan y = f (x), kita dapatkan bahwa
f (x + f (x))f (0) = 0
Dari sini, ada dua kasus yang perlu ditinjau:
• Jika f (0) = 0, maka untuk x = 0, kita dapatkan bahwa
f (y)f (−y) = −yf (y)
Tukar y → −y, kita dapatkan bahwa
−yf (y) = yf (−y) =⇒ f (−y) = −f (y)
Jadi dapat disimpulkan bahwa
f (y)2 = yf (y) =⇒ f (y) = 0 ∨ f (y) = y
Mudah mengecek bahwa f (x) = 0 ∀x ∈ R dan f (x) = x ∀x ∈ R.
Sekarang, andaikan terdapat u, v sehingga f (u) = 0 dan f (v) = v, tetapi u, v 6= 0.
Substitusikan x = v, y = u, kita dapatkan bahwa
f (u + v) = v

Jika f (u + v) = 0, maka v = 0, dan jika f (u + v) = u + v, maka u = 0. Kontradiksi


dengan fakta bahwa u, v 6= 0.
Jadi di kasus ini hanya terdapat dua solusi, yaitu f (x) = 0 ∀x ∈ R dan f (x) = x ∀x ∈ R.
Functional Equations Through Example 67

• Jika f (0) 6= 0, maka haruslah f (x + f (x)) = 0 untuk setiap bilangan real x.


Substitusikan x → x + f (x), y = x kita dapatkan
f (2x + f (x))f (−x) = −xf (x)
Substitusikan x = x, y = x + f (x) kita dapatkan
f (2x + f (x))f (−x) = xf (x)
Dari dua persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
2xf (x) = 0 =⇒ f (x) = 0, x 6= 0
Jadi dalam kasus ini, kita dapatkan solusi sebagai berikut
(
0, jika x 6= 0
f (x) =
c 6= 0, jika x = 0
Mudah mengecek bahwa solusi ini memenuhi syarat soal.
Maka itu, secara total ada 3 solusi yang memenuhi.

Problem 6.8: Buktikan bahwa untuk sebarang fungsi f : R+ → R+ terdapat bilangan real
positif x dan y sehingga
f (x + y) < yf (f (x))
Solusi. Asumsikan sebaliknya, andaikan terdapat fungsi f sehingga untuk setiap sebarang
x, y ∈ R+ , berlaku bahwa
f (x + y) > yf (f (x))
Dari syarat soal, jelas bahwa
lim f (x) = +∞ =⇒ lim f (f (x)) = +∞
x→∞ x→∞
+
Maka, ∃z ∈ R sehingga f (f (z)) > 1.
Untuk z tersebut, pilih w sangat besar sehingga
z+1
w> =⇒ wf (f (z)) > w + z + 1
f (f (z)) − 1
Dari sini, kita dapatkan bahwa
f (z + w) > wf (f (z)) > z + w + 1
Sekarang, substitusikan x = z + w dan y = f (z + w) − (z + w) > 1, kita dapatkan bahwa
f (f (z + w)) > (f (z + w) − (z + w)) f (f (z + w)) > f (f (z + w))
Kontradiksi!.
Maka, tidak mungkin terdapat f yang demikian.
Sehingga, untuk sebarang fungsi f , selalu terdapat x dan y sehingga f (x + y) < yf (f (x)),
dan kita selesai :)
68 Topik Lanjut 1

Problem 6.9: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (x − f (y)) = f (f (y)) + xf (y) + f (x) − 1

Solusi. Substitusikan x = f (y) untuk mendapatkan bahwa

f (0) = 2f (f (y)) + f (y)2 − 1

Jika f (y) = z, maka

1 + f (0) z 2
f (0) = 2f (z) + z 2 − 1 =⇒ f (z) = − , untuk z ∈ Range f
2 2
Artinya nilai f (x) sudah kita ketahui untuk x ∈ Range f
Untuk y = 0, kita dapatkan bahwa

f (x − f (0)) = f (f (0)) + xf (0) + f (x) − 1 =⇒ f (x − f (0)) − f (x) = xf (0) + f (f (0)) − 1

Jika f (0) = 0, substitusikan x = y = 0, kita dapatkan bahwa 0 = −1, kontradiksi. Maka


haruslah f (0) 6= 0.
Sekarang, jika f (0) 6= 0, maka kita tahu bahwa {xf (0) + f (f (0)) − 1|x ∈ R} = R, sehingga

{f (x − f (0)) − f (x)|x ∈ R} = R

Fix z ∈ R, menurut statement diatas, terdapat bilangan real y1 dan y2 sehingga

z = f (y1 ) − f (y2 )

Misalkan f (y1 ) = w1 dan f (y2 ) = w2 . Ingat bahwa w1 , w2 ∈ Range f


Perhatikan bahwa

f (z) = f (w1 − f (y2 )) = f (w1 ) + w1 f (y2 ) + f (f (y2 )) − 1


= f (w1 ) + w1 w2 + f (w2 ) − 1
1 + f (0) w12 1 + f (0) w22
= − + w1 w2 + − −1
2 2 2 2
(w1 − w2 )2
= f (0) −
2
2
z
= f (0) −
2
Maka itu kita dapatkan bahwa
1 + f (0)
f (0) = =⇒ f (0) = 1
2
x2
Solusi persamaan diatas adalah f (x) = 1 − 2
untuk setiap bilangan real x.
Functional Equations Through Example 69

Problem 6.10: Buktikan bahwa untuk sebarang fungsi f : R → R terdapat bilangan real
x dan y sehingga
f (x − f (y)) > yf (x) + x
Solusi. Asumsikan sebaliknya, andaikan terdapat fungsi f sehingga untuk setiap sebarang
x, y ∈ R, berlaku bahwa
f (x − f (y)) 6 yf (x) + x
Substitusikan x = f (y), maka kita dapatkan bahwa
f (0) 6 yf (f (y)) + f (y) (∗)
Substitusikan y = 0, kita peroleh bahwa
f (x − f (0)) 6 x =⇒ f (x) 6 x + f (0)
Dari kedua persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
f (0) 6 yf (f (y)) + f (y) 6 yf (f (y)) + y + f (0) =⇒ yf (f (y)) > −y
Akibatnya, dapat disimpulkan bahwa
f (f (y)) > −1 untuk y > 0
Dari sini, kita dapatkan bahwa
−1 6 f (f (y)) 6 f (y) + f (0) =⇒ f (y) > −1 − f (0) untuk y > 0
Sekarang, misalkan terdapat t sehingga f (t) > 0. Pilih s sehingga
−f (0) − t − 1
s < t − f (0) dan s <
f (t)
Perhatikan bahwa
t − f (s) > t − (s + f (0)) > 0
Maka itu kita peroleh bahwa
sf (t) + t < −f (0) − 1 6 f (t − f (s)) 6 sf (t) + t
| {z }
>0

Kontradiksi!
Namun perhatikan bahwa dari (∗), kita dapat
f (0) 6 f (f (1)) + f (1) 6 2f (1) + f (0) =⇒ f (1) > 0
Karena tidak mungkin berlaku bahwa f (1) > 0, maka haruslah f (1) = 0. Substitusikan
y = 1 untuk mendapatkan bahwa
f (x) 6 f (x) + x =⇒ x > 0 ∀x ∈ R
yang jelas tidak mungkin. Dan kita selesai :)
Chapter 7

Topik Lanjut 2

Problem 7.1: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (bxcy) = f (x)bf (y)c

Solusi. Substitusikan x = y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (0) = f (0)bf (0)c

Ada dua kasus yang perlu ditinjau:


• Jika f (0) 6= 0, maka bf (0)c = 1. Substitusikan y = 0 untuk mendapatkan bahwa

f (x) = f (0) =⇒ f konstan

Jika f konstan maka f (x) = c dimana 1 6 c < 2 memenuhi soal.

• Jika f (0) = 0, maka substitusikan x = y = 1 untuk mendapatkan bahwa

f (1) = f (1)bf (1)c

– Jika f (1) = 0, maka substitusikan x = 1, kita dapatkan bahwa

f (y) = f (1)bf (y)c = 0

Jadi f (x) = 0 untuk semua x


– Jika f (1) 6= 0, maka bf (1)c = 1. Subtitusikan y = 1, untuk mendapatkan bahwa

f (bxc) = f (x)
1
Artinya, untuk x = , kita dapatkan
2
   
1 1
f =f = f (0) = 0
2 2
Functional Equations Through Example 71

1
Sekarang, substitusikan x = 2 dan y = untuk mendapatkan bahwa
2
  
1
f (1) = f (2) f =0
2
Kontradiksi dengan fakta bahwa f (1) 6= 0.
Jadi jika f (0) = 0, maka f (x) = 0 untuk semua x.
Jadi, semua solusi yang mungkin adalah
• f (x) = 0 ∀x ∈ R
• f (x) = c ∀x ∈ R, dimana c konstanta yang memenuhi 1 6 c < 2.
Mudah mengecek bahwa kedua fungsi diatas memenuhi kondisi soal.

Problem 7.2: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi


|x|f (y) + yf (x) = f (xy) + f (x2 ) + f (f (y))
Solusi. Substitusikan x = y = 1 untuk mendapatkan bahwa
2f (1) = 2f (1) + f (f (1)) =⇒ f (f (1)) = 0
Substitusikan pula x = 0, y = 1, untuk mendapatkan bahwa
f (0) = 2f (0) + f (f (1)) =⇒ f (0) = 0
Sekarang, substitusikan y = 0, kita dapatkan
f (x2 ) = 0 =⇒ f (x) = 0 ∀x > 0
Substitusikan x = y, kita dapatkan bahwa
f (f (x)) = (|x| + x) f (x)
Jika x > 0, maka f (x) = 0, sehingga f (f (x)) = 0. Jika x < 0, maka |x| + x = 0, sehingga
f (f (x)) = 0. Kesimpulannya, kita dapatkan
f (f (x)) = 0 ∀x ∈ R
Substitusikan y = −1 dan x = c > 0, kita dapatkan bahwa
f (−c) = cf (−1)∀c > 0
Maka itu, solusi persamaan fungsinya adalah
(
0, jika x > 0
f (x) =
−xf (−1), jika x < 0
Mudah mengecek bahwa fungsi diatas memenuhi soal.
72 Topik Lanjut 2

Problem 7.3: Cari semua fungsi injektif f : N → N dimana f (1) = 2, f (2) = 4 dan
f (f (m) + f (n)) = f (f (m)) + f (n)
Solusi. Substitusikan n = 1 untuk mendapatkan bahwa
f (f (m) + 2) = f (f (m)) + 2
Substitusikan m = 1 untuk mendapatkan bahwa
f (2 + f (n)) = 4 + f (n)
Dari kedua persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
f (f (m)) = f (m) + 2
berlaku untuk setiap bilangan asli m.
Karena f (2) = 4, maka dengan mudah kita dapatkan bahwa
f (4) = 6, f (6) = 8, f (8) = 10 · · · , f (2k) = 2k + 2
Maka, berdasarkan hal diatas dan f (1) = 2, maka semua bilangan genap sudah menjadi range
f . Karena f injektif, maka f (3), f (5), f (7), · · · semuanya harus bernilai ganjil. Definisikan
A = {x | x > 1, x ganjil, f (x) = x + 2}
Karena semua f (3), f (5), f (7), · · · bernilai ganjil, maka pasti terdapat bilangan ganjil k
sehingga
f (k) = k + 2
Sehingga himpunan A tidak kosong, dan misalkan a adalah anggota terkecil dari A. Jadi a
adalah bilangan asli ganjil terkecil yang memenuhi f (a) = a + 2. Akan dibuktikan bahwa
haruslah a = 3.
Jika a > 3, maka untuk setiap bilangan asli ganjil q ∈ [3, a), berlaku bahwa f (q) ≥ a.
Perhatikan bahwa f (q) ganjil.
• Jika f (q) > a+2, maka f (q)−2 adalah bilangan asli ganjil dan f (q)−2 > a. Berdasarkan
definisi dari a, maka haruslah (f (q) − 2) ∈ A. Akibatnya
f (f (q) − 2) = f (q) |=⇒
{z } f (q) = q + 2
f injektif

Karena q < a, hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa a adalah bilangan asli terkecil
yang memenuhi sehingga f (x) = x + 2.
• Jadi haruslah f (q) = a berlaku untuk semua q ∈ [3, a).
Jika a > 5, maka setidaknya terdapat 2 nilai q sehingga f (q) = a, yang kontradiksi
dengan fakta bahwa f injektif. Jadi haruslah a = 5 dan f (3) = 5. Namun hal ini
kontradiksi dengan fakta bahwa a > 3.
Functional Equations Through Example 73

Kita simpulkan bahwa a = 3, dan artinya f (3) = 5. Dengan induksi, mudah dibuktikan
bahwa f (2k + 1) = 2k + 3 untuk k ≥ 1. Jadi solusi persamaan fungsi diatas adalah
(
2, jika x = 1
f (x) =
x + 2, jika x > 1

Mudah mengecek bahwa fungsi diatas memenuhi soal.

Problem 7.4: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (y + f (x)) = f (x)f (y) + f (f (x)) + f (y) − xy

Solusi. Substitusikan y → y + f (z), kita dapatkan bahwa


 
f (y + f (z) + f (x)) = 1 + f (x) f (y + f (z)) + f (f (x)) − x(y + f (z))
 n  o
= 1 + f (x) 1 + f (z) f (y) + f (f (z)) − yz + f (f (x)) − x(y + f (z))
  
= 1 + f (x) 1 + f (z) f (y) + f (f (x)) + f (f (z)) − y(x + z)
+f (x)f (f (z)) − yzf (x) − xf (z)

Perhatikan bahwa jika tukar x dan z, nilai f (y + f (z) + f (x)) tidak berubah. Akibatnya,
haruslah berlaku bahwa

f (x)f (f (z)) − yzf (x) − xf (z) = f (z)f (f (x)) − xyf (z) − zf (x)

Karena persamaan diatas berlaku untuk setiap bilangan real y, maka koefisien y di ruas kiri
dan kanan haruslah sama, yaitu

zf (x) = xf (z) ∀x, z ∈ R

Untuk z = 1, kita dapatkan bahwa

f (x) = kx ∀x ∈ R, dimana k = f (1)

Substitusikan ke persamaan awal, kita dapatkan k = ±1. Kita simpulkan bahwa

f (x) = x ∀x ∈ R atau f (x) = −x ∀x ∈ R

Mudah mengecek bahwa kedua fungsi tersebut memenuhi persamaan.

Problem 7.5: Cari semua f : R → R sehingga untuk semua bilangan real x, y berbeda
berlaku  
x+y f (x) + f (y)
f =
x−y f (x) − f (y)
74 Topik Lanjut 2

 injektif, maka terdapat bilangan real a 6= b sehingga f (a) = f (b), yang


Solusi. Jika f tidak
a+b
akibatnya f a−b tidak terdefinisi, kontradiksi. Maka f haruslah injektif.
Untuk y = 0, kita dapatkan bahwa
f (x) + f (0)
f (1) = =⇒ f (x)(f (1) − 1) = f (0)(f (1) + 1)
f (x) − f (0)
Jika f (1) 6= 1, maka f (x) = c untuk suatu konstanta c, yang jelas kontradiksi dengan fakta
bahwa f injektif. Akibatnya, haruslah f (1) = 1, dan f (0) = 0.
Sekarang, substitusikan y = xz, kita dapatkan bahwa
 
1+z f (x) + f (xz)
f =
1−z f (x) − f (xz)
Sedangkan substitusi x = 1, y = z, kita dapatkan bahwa
 
1+z 1 + f (z)
f =
1−z 1 − f (z)
Dari dua persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa f (xz) = f (x)f (z), atau dengan kata
lain f multiplikatif. Selain itu pula, kita punya

f (x)2 = f (x2 ) = f ((−x)2 ) = f (−x)2

Karena f injektif, haruslah f (−x) = −f (x). Akibatnya kita cukup mencari nilai f (x) untuk
x > 0. Selain itu, kita punya bahwa

f (x) = f ( x)2 > 0 ∀x > 0, dan juga f (x) < 0 ∀x < 0

Sekarang, perhatikan bahwa untuk x > y > 0, berlaku bahwa


 
f (x) + f (y) x+y
=f > 0 =⇒ f (x) > f (y)
f (x) − f (y) x−y
Artinya f monoton naik tegas di R+ . Maka itu jika kita definisikan

g(x) = log f (ex )

maka kita dapatkan bahwa

g(x + y) = log f (ex ey ) = log f (ex )f (ey ) = log f (ex ) + log f (ey ) = g(x) + g(y)

Artinya g(x) adalah fungsi monoton naik tegas dan aditif, sehingga dapat disimpulkan bahwa

g(x) = ax =⇒ f (x) = xα

Substitusikan ke persamaan di awal untuk mendapatkan bahwa α = 1, sehingga kita sim-


pulkan bahwa f (x) = x ∀x ∈ R.
Functional Equations Through Example 75

Problem 7.6: Cari semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (f (x) + y) = 2x + f (f (y) − x)

Solusi. Substitusikan y = −f (x), kita dapatkan bahwa


  
f f − f (x) − x = f (0) − 2x

Dari sini dapat disimpulkan bahwa f surjektif.


Klaim 1. Fungsi f injektif.
Untuk sebarang z ∈ R, karena f surjektif, terdapat u ∈ R sehingga f (u) = z. Sekarang,
misalkan a, b bilangan real sehingga f (a) = f (b). Substitusikan x = u, y = a, kita dapatkan
bahwa
f (z + a) = 2u + f (f (a) − u) = 2u + f (f (b) − u) = f (z + b)
Misalkan t = a − b. Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa

f (x + t) = f (x) = f (x − t) ∀x ∈ R

Subsitusikan x → x + t di persamaan awal, kita dapatkan bahwa

f (f (x + t) + y) = 2(x + t) + f (f (y) − x − t)

Karena f (x + t) = f (x) dan f (f (y) − x − t) = f (f (y) − x), kita dapatkan bahwa

f (f (x) + y) = 2(x + t) + f (f (y) − x) (∗)

Substitusikan x → x − t, kita dapatkan bahwa

f (f (x − t) + y) = 2(x − t) + f (f (y) − x + t)

Karena f (x − t) = f (x) dan f (f (y) − x + t) = f (f (y) − x), kita dapatkan bahwa

f (f (x) + y) = 2(x − t) + f (f (y) − x) (∗∗)

Dari (∗) dan (∗∗), kita simpulkan bahwa t = 0, atau artinya a = b. Jadi f injektif.
Klaim 2. f (x) = x + c ∀x ∈ R
Substitusikan x = 0, kita dapatkan bahwa

f (f (0) + y) = f (f (y)) |=⇒


{z } f (y) = f (0) + y
f injektif

Maka itu kita simpulkan bahwa f (x) = x + c ∀x ∈ R. Bisa dicek bahwa fungsi ini memenuhi
soal.
76 Topik Lanjut 2

Problem 7.7: Tentukan semua fungsi f : N → N sehingga untuk setiap bilangan asli a dan
b, terdapat segitiga non-degenerate dengan panjang sisi
a, f (b), dan f (b + f (a) − 1)
Solusi. Kita mulai dengan sebuah lemma.
Lemma 1. Jika 1, a, b adalah sisi-sisi segitiga yang panjang sisinya bulat, maka a = b.
Misalkan a > b, tulis a = b + k. Dengan ketaksamaan segitiga, kita dapatkan bahwa :
1 + b > a = b + k =⇒ k = 0 =⇒ a = b.
Substitusikan a = 1, menggunakan lemma 1, kita peroleh bahwa
f (b) = f (b + f (1) − 1)
Jika f (1) > 1, misalkan f (1) = 1 + r. Maka f (b) = f (b + r). Maka f fungsi periodik dengan
periode r dan nilai f adalah salah satu dari f (1), f (2), · · · , f (r). Misalkan f (p) adalah nilai
maksimum dari bilangan-bilangan tersebut.
Dengan ketaksamaan segitiga, kita dapatkan bahwa
f (b) + f (b + f (a) − 1) > a
Pilih a cukup besar sehingga a > 2f (p), kita dapatkan bahwa
2f (p) < a < f (b) + f (b + f (a) − 1) 6 2f (p)

Kontradiksi. Jadi haruslah f (1) = 1 .


Substitusikan b = 1, menggunakan lemma 1, kita peroleh bahwa
f (f (a)) = a
Jadi f injektif. Selain itu, jika f (d) = e, maka f (e) = d.
Sekarang, misalkan f (2) = c, maka f (c) = 2. Substitusikan a = 2, b = c, kita dapatkan
bahwa
f (2c − 1) < 4
- Jika f (2c − 1) = 1 = f (1), karena f injektif maka 2c − 1 = 1 → c = 1, kontradiksi!
- Jika f (2c − 1) = 2 = f (c), karena f injektif maka 2c − 1 = c → c = 1, kontradiksi!
Jadi f (2c − 1) = 3 dan f (3) = 2c − 1.

Sekarang, substitusikan a = 3, b = c, kita dapatkan bahwa


f (3c − 2) < 5
Argumen yang sama memberikan bahwaf (3c − 2) 6= 1, 2.
Jika f (3c − 2) = 3 = f (2c − 1), maka 3c − 2 = 2c − 1 ⇒ c = 1, kontradiksi!.
Jadi haruslah f (3c − 2) = 4 dan f (4) = 3c − 2.

Akan dibuktikan dengan induksi bahwa f (kc − k + 1) = k + 1 ∀k ∈ N.


Functional Equations Through Example 77

- Untuk k = 1, f (c) = 2 yang jelas benar.

- Misalkan pernyataan benar untuk semua j dimana 1 ≤ j ≤ l, yaitu f (jc − j + 1) = j + 1


dan f (j + 1) = jc − j + 1, 1 ≤ j ≤ l. Sekarang, misalkan terdapat bilangan asli s, t
sehingga f (sc − s + 1) = f (tc − t + 1). Karena f injektif, maka s = t. Artinya, jika s 6= t,
maka f (sc − s + 1) 6= f (tc − t + 1).
Sekarang, pernyataan akan dibuktikan untuk k = l + 1. Set a = l + 1 dan b = c, kita
dapatkan bahwa
l + 3 > f ((l + 1)c − (l + 1) + 1)
Dengan argumen yang sama seperti diatas, dapat ditunjukkan bahwa

f ((l + 1)c − (l + 1) + 1) 6= 1, 2

Sekarang, karena l + 1 tidak sama dengan 2, 3, 4, ..., l, dan f (jc − j + 1) = j + 1 untuk


j = 2, 3, · · · , l, maka f ((l+1)c−(l+1)+1) juga tidak akan pernah bernilai 3, 4, 5, ..., l+1.
Dari sini, kita simpulkan bahwa

f ((l + 1)c − (l + 1) + 1) = l + 2

Induksi selesai.

Sekarang, c ≥ 2 sehingga 2c − 2 ∈ N. Substitusikan k = 2c − 2 pada claim induksi, kita


dapatkan bahwa

f (2c2 − 4c + 3) = 2c − 1 = f (3) ⇒ 2c2 − 4c + 3 = 3 ⇒ c = 2

Substitusi c = 2 ke claim induksi, kita dapatkan bahwa

f (k + 1) = k + 1 ∀ k ∈ N, namun f (1) = 1

Maka dapat disimpulkan bahwa


f (n) = n ∀ n ∈ N
Mudah mengecek bahwa fungsi tersebut memenuhi soal.

Problem 7.8: Cari semua fungsi f : R+ → R+ yang memenuhi

f (1 + xf (y)) = yf (x + y)
1
Solusi. Pertama substitusikan x = untuk mendapatkan bahwa
f (y)
 
1
f (2) = yf y +
f (y)
78 Topik Lanjut 2

f (2)
Lalu, substitusikan y = untuk mendapatkan bahwa
t
 
f (2) 1
t=f +  
t f f (2)
t

Maka dapat disimpulkan bahwa f surjektif. Sekarang, akan dibuktikan bahwa f injektif.
Misalkan terdapat dua bilangan real positif a, b sehingga f (a) = f (b), namun a < b.
a
Misalkan r = dan c = b − a. Perhatikan bahwa untuk setiap x, berlaku
b
af (x + a) = f (1 + xf (a)) = f (1 + xf (b)) = bf (x + b) =⇒ f (x + b) = rf (x + a)

Hal ini bisa ditulis sebagai



f (x + a) + (b − a) = rf (x + a) =⇒ f (y + c) = rf (y) ∀y > a

Karena f surjektif, terdapat t ∈ R+ sehingga f (t) = 2. Substitusi y = t di persamaan awal,


kita dapatkan
f (1 + 2x) = tf (x + t)
Sekarang, pilih x cukup besar sehingga x > max a−1

2
, a − t , maka berlaku bahwa

r2 tf (x + t) = r2 f (1 + 2x) = rf (1 + 2x + c)
= f (1 + 2x + 2c) = tf (x + c + t) = rtf (x + t)

Akibatnya kita peroleh bahwa r = 1. Kontradiksi dengan a < b.


Jadi, untuk bilangan real a, b sehingga f (a) = f (b), haruslah a = b, atau dengan kata lain,
f injektif.
Substitusikan x = y = 1 pada persamaan awal, kita dapatkan bahwa

f (1 + f (1)) = f (2) =⇒ f (1) = 1

Substitusikan x = 1 pada persamaan awal, kita dapatkan bahwa

f (1 + f (y)) = yf (1 + y)

1 y
Substitusikan y → , x =   , kita dapatkan bahwa
y f y1
 
y 1
yf (1 + y) = f    + 
f y1 y
Functional Equations Through Example 79

Karena f injektif, maka haruslah berlaku bahwa


 
y 1 1 y
  + = 1 + f (y) =⇒ f = 1
f 1 y y 1 + f (y) − y
y

1
Tukar y dengan y
untuk mendapatkan bahwa

1 1
f (y) =    =  
1
y 1+f y
−y y 1+ y
−y
1+f (y)− y1

Yang bisa disederhanakan menjadi

y2
 
yf (y) 1 + −y −1=0
y + yf (y) − 1

Mengalikan persamaan dengan y + yf (y) − 1, kita dapatkan


h i
yf (y) y 2 f (y) − 2y − yf (y) + 1 + y + yf (y) − 1 = 0 ⇐⇒ (yf (y) − 1)2 (y − 1) = 0

1
Maka kita simpulkan solusinya adalah f (y) = ∀y ∈ R+
y

Problem 7.9: Cari semua fungsi f : R+ → R+ yang memenuhi

f (x)f (y) = 2f (x + yf (x))

Solusi. Lemma 1. f monoton tidak turun, yaitu

jika x > y, maka f (x) > f (y)

Andaikan sebaliknya, maka terdapat bilangan real positif a, b dimana

a > b, tetapi f (a) < f (b)


a−b
Perhatikan bahwa z = ∈ R+ dan juga z memenuhi
f (b) − f (a)

a + zf (a) = b + zf (b)

Akibatnya kita dapatkan bahwa

f (a)f (z) = 2f (a + zf (a)) = 2(b + zf (b)) = f (b)f (z) =⇒ f (a) = f (b)

Kontradiksi dengan fakta bahwa f (a) < f (b). Lemma 1 terbukti.


80 Topik Lanjut 2

Sekarang, karena f monoton tidak turun, maka f (x + yf (x)) > f (y), sehingga f (x) > 2
untuk setiap bilangan real x > 0.
Jadi, kita peroleh bahwa y + xf (y) > 2x, dan karena f monoton tidak turun, maka

f (2x) 6 f (y + xf (y)) = f (x + yf (x))

Untuk nilai y → 0 yang sangat kecil, kita dapatkan bahwa

f (x) > f (2x)

Karena f monoton tidak turun, maka haruslah berlaku bahwa f (x) = f (2x). Dari sini
kita simpulkan bahwa f konstan, sehingga satu-satunya fungsi yang memenuhi soal adalah
f (x) ≡ 2 ∀x ∈ R+ .

Problem 7.10: Tentukan semua fungsi f : R → R yang memenuhi

f (xf (x + y)) = f (yf (x)) + x2

Solusi. Substitusikan x = 0 untuk mendapatkan bahwa f (0) = f (yf (0)).


Jika f (0) 6= 0, maka {yf (0)|y ∈ R} = R, sehingga f (x) konstan. Namun tidak ada fungsi
konstan f yang memenuhi persamaan diatas. Akibatnya, haruslah f (0) = 0.
Klaim 1. Fungsi f surjektif, yaitu untuk setiap y ∈ R terdapat z sehingga f (z) = y.
Substitusikan y = 0 dan y = −x untuk mendapatkan bahwa

f (xf (x)) = x2 dan f (−xf (x)) = −x2

Dari sini kita simpulkan bahwa f surjektif.


Klaim 2. f (x) = 0 ⇐⇒ x = 0
Selanjutnya, misalkan t ∈ R sehingga f (t) = 0, substitusikan x = t, y = −t ke persamaan
fungsi pada soal, kita dapatkan bahwa t2 = 0 =⇒ t = 0. Jadi kita simpulkan bahwa

f (x) = 0 ⇐⇒ x = 0

Klaim 3. Fungsi f injektif, yaitu

jika a, r ∈ R sehingga f (a) = f (a + r) =⇒ r = 0

Substitusikan x = a dan y = r, kita dapatkan bahwa

a2 + f (rf (a)) = f (af (a + r)) = f (af (a)) = a2 =⇒ f (rf (a)) = 0

Karena f (rf (a)) = 0, kita simpulkan bahwa rf (a) = 0.

• Jika r = 0, maka claim terbukti.


Functional Equations Through Example 81

• Jika r 6= 0, haruslah berlaku bahwa f (a) = 0 =⇒ a = 0. Akibatnya

f (0) = f (0 + r) =⇒ f (r) = 0 =⇒ r = 0

Kontradiksi.

Klaim 3 terbukti.
Klaim 4. f ganjil, yaitu f (−x) = −f (x) ∀x ∈ R.
Fix z 6= 0. Sekarang, karena f surjektif, terdapat bilangan real u 6= 0 sehingga f (u) = −z 2 .
Pilih y ∈ R sehingga yf (−z) = u, kita dapatkan bahwa f (yf (−z)) = −z 2 . Akibatnya, kita
dapatkan bahwa

f (−zf (y − z)) = f (yf (−z)) + z 2 = 0 |=⇒


{z } zf (y − z) = 0
Klaim 2

Karena z 6= 0, kita simpulkan bahwa f (y − z) = 0, atau berdasarkan Klaim 2, haruslah


berlaku bahwa y = z. Maka itu, kita simpulkan bahwa

f (zf (−z)) = −z 2 = f (−zf (z))

Karena f injektif, maka kita simpulkan bahwa

f (−z) = −f (z) ∀z ∈ R

Klaim 5. f (1) = ±1.


Karena f surjektif, maka terdapat bilangan real w sehingga f (w) = 1, substitusikan x =
w, y = 0, kita dapatkan bahwa

f (w) = w2 =⇒ w2 = 1

Jika w = 1, maka f (1) = 1, dan jika w = −1, maka f (−1) = 1 dan berdasarkan klaim 4,
kita dapatkan bahwa f (1) = −1.
Klaim 6. f (x) = x ∀x ∈ R atau f (x) = −x ∀x ∈ R
Sekarang, asumsikan bahwa f (1) = 1 dan f (−1) = −1. Substitusi x = 1, kita dapatkan
bahwa
f (f (y + 1)) = f (y) + 1
Substitusi x = −1, y → y + 2, kita dapatkan bahwa

f (−f (y + 1)) = f (−y − 2) + 1 =⇒ f (f (y + 1)) = f (y + 2) − 1

Menggabungkan kedua persamaan diatas, kita dapatkan bahwa

f (y + 2) − f (y) = 2
82 Topik Lanjut 2


Substitusikan x = 2 pada persamaan awal, kita dapatkan bahwa
√  √   √   √  
f 2f y + 2 = f yf 2 + 2 = f yf 2 +2

Karena f injektif, maka kita dapatkan bahwa


√  √  √ 
2f y + 2 = yf 2 +2
√  √
Untuk y = 0, kita dapatkan bahwa f 2 = 2, sehinga kita simpulkan bahwa
 √  √
f y + 2 = y + 2 =⇒ f (x) = x ∀x ∈ R

Jadi, jika f (1) = 1, maka solusinya adalah f (x) = x. Dengan cara yang kurang lebih sama,
kasus f (1) = −1 akan memberikan solusi f (x) = −x.
Mudah mengecek bahwa f (x) = x ∀x ∈ R dan f (x) = −x ∀x ∈ R keduanya memenuhi
syarat soal.

Note: Meskipun substitusi x = 2 cukup natural karena kita punya f (y+2)−f (y) = 2, tapi
kita bisa menghindari hal tersebut supaya solusi kita lebih ”bersih”. Dari f (y +2)−f (y) = 2
bisa disimpulkan f (y + 4) − f (y) = 4. Selanjutnya, substitusikan x = 2 pada persamaan
awal, kita dapatkan

f (2f (y + 2)) = f (yf (2)) + 4 = f (yf (2) + 4)

Dengan cara yang sama, dapat disimpulkan bahwa

2f (y + 2) = yf (2) + 4 =⇒ f (2) = 2 =⇒ f (y + 2) = y + 2

Kita selesai.
Bibliography

[1] B J Venkatachala. Functional Equations - A Problem Solving Approach. Prism Books


PVT LTD, 2003.

[2] Amir Hossein Parvardi . 100 Functional Equations Problems. Mathlinks Forum. 2011.

[3] Adrian Tang. 2010 IMO Summer IMO Training : Functional Equations. USA IMO Train-
ing Camp. 2010.

[4] Pang-Cheng, Wu. Functional Equation - Part 1. 2018.

[5] IMO Official Website


https://imo-official.org

[6] Mathlinks Forum


http://mathlinks.ro

Potrebbero piacerti anche