Sei sulla pagina 1di 9

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS

TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN


(Studi di UPT. Puskesmas Maduran Lamongan)
Pudyartono
Al Asri Hasanah
e-mail : pudy64@yahoo.com
alasrihasanah81@gmail.com
Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan

Abstract : Influence Quality Service And Satisfaction Facilities Outpatient In


UPT.Puskesmas Maduran Lamongan. In the era of globalization, the dynamics of the
business world is getting harder and tighter, including in the field of health care in this
clinic. The higher the level of education and socio-economic condition of society, the
needs and demands of society will look increasingly health increase. To be able to meet
the needs and demands, no other efforts that can be done, except for health service
delivery are well . Industri health services not only on the issue of healing of an illness,
but also to focus on disease prevention measures and improving the quality of public
health direction even better. The purpose of research is to determine the quality of
services and facilities to the satisfaction of outpatients in health centers Maduran
Lamongan. This study uses multiple regression analysis and hypothesis testing (Test T
and F) with Likert scale. The population in this study were 993 consumer with a sample
size of 100 responden. methods Accidental sampling.simultaneous testing showed
variable quality of service and facilities together have a significant effect on satisfaction
of outpatients at UPT. Health centers Maduran Lamongan with Fhitung amounted to
49 123. By using partial test shows the variable quality of service (X1) of 5,551 and
Facilities (X2) is 2,844 significant effect on patient satisfaction outpatient. And the
variable quality of service (X1) which is the dominant influence on patient satisfaction
outpatient.
----------------------------------------------------------------------------------------
Keywords: Quality of service, amenities and Satisfaction Outpatients

1. PENDAHULUAN merupakan unit organisasi fungsional


Terwujudnya keadaan sehat adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan diberi
kehendak semua pihak.Tidak hanya oleh tanggung jawab sebagai pengelola
orang per orang, tetapi juga oleh kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah
keluarga, kelompok dan bahkan kecamatan dari kabupaten bersangkutan.
masyarakat. Dalam rangka mewujudkan Pada era globalisasi, dinamika
status kesehatan masyarakat yang kehidupan dunia usaha semakin keras
optimal, maka berbagai upaya harus dan ketat termasuk di bidang pelayanan
dilaksanakan, salah satu di antaranya kesehatan dalam hal ini puskesmas.
ialah menyelenggarakan pelayanan Dengan makin tingginya tingkat
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
kesehatan untuk masyarakat di tingkat masyarakat, maka kebutuhan dan
dasar di Indonesia adalah melalui Pusat tuntutan masyarakat akan kesehatan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tampak makin meningkat pula. Untuk
dapat memenuhi kebutuhan dan aktivitas-aktivitasnya sehingga kebutuhan
tuntutan tersebut, tidak ada upaya lain konsumen (pelanggan) dapat terpenuhi.
yang dapat dilakukan, kecuali Fasilitas yang disediakan oleh
menyelenggarakan pelayanan kesehatan Puskesmas merupakan sarana untuk
yang sebaik - baiknya. melengkapi dan mendukung kelancaran
Industri jasa kesehatan bukan hanya aktivitas pasien dalam menikmati jasa
mengenai masalah penyembuhan yang diberikan. Lengkapnya fasilitas
terhadap suatu penyakit namun juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien
fokus terhadap tindakan pencegahan itu sendiri. Hal ini mengharuskan
penyakit dan peningkatan kualitas Puskesmas maduran selaku salah satu
kesehatan masyarakat kearah yang lebih penyedia jasa pelayanan kesehatan harus
baik lagi. Maraknya penyakit menular mempunyai strategi pemasaran yang
yang masih menjadi masalah kesehatan tepat yaitu dengan meningkatkan
masyarakat di Indonesia akan sulit fasilitas dan kualitas pelayanannya.
diatasi apabila masyarakat dan penyedia Fasilitas adalah penyediaan
jasa kesehatan hanya fokus pada perlengkapan-perlengkapan fisik untuk
penyembuhan penyakit dari pada upaya memberikan kemudahan kepada para
menjaga kesehatan dan tamu dalam melaksanakan aktivitas
penanggulangan/pencegahan penyakit. aktivitasnya atau kegiatan-kegiatannya.
Karena itu perlu dilakukan tindakan Pelayanan yang telah diterapkan di
yang mengutamakan pencegahan Puskesmas ini yaitu dengan memberikan
sebagai perwujudan semangat mencegah senyum, salam, sapa, sopan dan santun
lebih baik dari pada mengobati. (5 S) kepada setiap pasien yang datang
Memahami kebutuhan dan keinginan ke puskesmas, memberikan pelayanan
pasien adalah hal penting yang pemeriksaan yang baik pada setiap
mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien pasien yang datang berobat sehingga
yang puas merupakan aset yang sangat memberikan kesan yang akrab dan
berharga karena apabila pasien merasa nyaman serta tidak menimbulkan rasa
puas mereka akan terus melakukan kekhawatiran bagi pasien terhadap
pemakaian terhadap jasa pilihannya, penyakit yang diderita serta berusaha
tetapi jika pasien merasa tidak puas memberikan pengobatan yang terbaik
mereka akan memberitahukan dua kali terhadap penyakit pasien, memberi
lebih hebat kepada orang lain tentang pelayanan secara cepat, tepat
pengalaman buruknya. Untuk berkwalitas.
menciptakan kepuasan pasien, Dalam hal ini peneliti bertemu
puskesmas harus menciptakan dan dengan pemegang program RJG (rawat
mengelola suatu sistem untuk jalan gratis) untuk bertanya-tanya
memperoleh pasien yang lebih banyak tentang pelayanan dan kondisi yang ada
dan kemampuan untuk di Puskesmas dan memberikan data
mempertahankan pasiennya. pasien rawat jalan tahun 2015 dalam satu
Fasilitas penunjang merupakan tahun yaitu terdiri dari pelayanan
perlengkapan yang memberikan umum, poli gigi dan poli KIA dan
kemudahan kepada para konsumen datanya dapat dilihat dalam table
(pelanggan) untuk melaksanakan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Data Pasien Rawat Jalan di UPT.Puskesmas Maduran Tahun 2015
Pasien Pasien
Bulan Pasien Gigi Jumlah
Umum KIA/KB
Januari 408 Jiwa 45 Jiwa 257 Jiwa 710 Jiwa
Februari 456 Jiwa 48 Jiwa 260 Jiwa 764 Jiwa
Maret 495 Jiwa 41 Jiwa 254 Jiwa 790 Jiwa
April 586 Jiwa 26 Jiwa 307 Jiwa 919 Jiwa
Mei 563 Jiwa 38 Jiwa 250 Jiwa 851 Jiwa
Pasien Pasien
Bulan Pasien Gigi Jumlah
Umum KIA/KB
Juni 665 Jiwa 41 Jiwa 237 Jiwa 943 Jiwa
Juli 402 Jiwa 28 Jiwa 225 Jiwa 655 Jiwa
Agustus 596 Jiwa 39 Jiwa 300 Jiwa 935 Jiwa
September 496 Jiwa 40 Jiwa 274 Jiwa 810 Jiwa
Oktober 508 Jiwa 35 Jiwa 289 Jiwa 832 Jiwa
November 557 Jiwa 48 Jiwa 318 Jiwa 923 Jiwa
Desember 560 Jiwa 77 Jiwa 356 Jiwa 993 Jiwa
Sumber : UPT.Puskesmas Maduran

UPT. Puskesmas Maduran merupakan diterima oleh semua pasien yang


pusat kesehatan masyarakat yang berkunjung di Puskesmas tersebut.
diharapkan untuk berobat secara gratis Berdasarkan pada uraian diatas maka
tapi juga berkualitas dan dari situ akan penulis merasa tertarik untuk membahas
dapat memberikan penilaian tersendiri dan mengambil judul “KUALITAS
terhadap Puskesmas. Jika pelayanan dan PELAYANAN DAN FASILITAS
fasilitas yang diberikan sesuai dengan TERHADAP KEPUASAN PASIEN
yang dikehendaki, maka pasien akan RAWAT JALAN (Studi di UPT
puas, jika yang terjadi sebaliknya maka Puskesmas Maduran Lamongan)”
akan menyebabkan kehilangan minat 1.1. Rumusan Masalah
pasien untuk berobat dan ini akan 1. Apakah variabel kualitas pelayanan
menyebabkan pasien mempunyai image dan fasilitas berpengaruh secara
negative terhadap Puskesmas tersebut, simultan terhadap kepuasan pasien
yang akan mengakibatkan menurunnya rawat jalan?
jumlah pasien. Akhirnya akan 2. Apakah variabel kualitas pelayanan
menyebabkan pengurangan keuntungan dan fasilitas berpengaruh secara
dan banyaknya puskesmas yang ada di parsial terhadap kepuasan pasien
kabupaten Lamongan menyebabkan rawat jalan?
Puskesmas Maduran harus punya 3. Diantara variabel kualitas pelayanan dan
strategi pemasaran yang tepat. Dalam fasilitas manakah yang dominan
lingkungan global yang semakin ketat berpengaruh terhadap kepuasan pasien
dengan masuknya pelayanan yang rawat jalan pada UPT. Puskesmas
inovatif di pasaran disatu sisi dan Maduran?
kondisi pasar yang jenuh untuk
pelayanan-pelayanan yang monoton 2. KAJIAN PUSTAKA
disisi lain mengelola loyalitas pasien 2.1 Tinjauan Teori
menjadi tantangan manajerial 2.1.1.PengertianPemasaran
Puskesmas. Menurut Subagyo, (2010: 2) Pemasaran
Pada penelitian ini masalah yang akan adalah sebagai suatu proses social dan
diteliti tentang tingkat kualitas manajerialyang membuat individu dan
pelayanan dan fasilitas di puskesmas, kelompok membperoleh apa yang
disini peneliti untuk membuktikan mereka butuhkan dan inginkan lewat
kepuasan atau ketidakpuasan pasien penciptaan dan pertukaran timbal balik
rawat jalan atas kualitas pelayanan dan produk dan nilai dengan orang lain.
fasilitas yang diberikan oleh puskesmas. Menurut stanton yang dikutip dalam
Meskipun peneliti ini ruang lingkupnya buku Subagyo, (2010: 4) mendefinisikan
hanya puskesmas, tetapi sangat pemasaran dalam arti bisnis adalah
mempunyai potensi yang baik meliputi sebuah sistem bagian dari kegiatan bisnis
potensi Sumber Daya Manusia, yang dirancang untuk merencanakan,
Manajemen Puskesmas dan memberi harga, mempromosikan dan
Pelayanannya, sehingga potensi yang mendistribusikan jasa serta barang-
dimiliki oleh Puskesmas Maduran dapat barang pemuas keinginan pasar.
2.1.2. Pengertian Jasa berikan puskesmas. Pada sejumlah tipe
jasa, persepsi yang terbentuk dari
Menurut Kotler & Keller dalam (Fandy interaksi antara pelanggan dengan
Tjiptono, 2014:26) Sebagai salah satu fasilitas jasa berpengaruh signifikan
bentuk produk, jasa dapat didefinisikan terhadap kualitas jasa bersangkutan di
sebagai “setiap tindakan atau perbuatan mata pelanggan (Fandy Tjiptono
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ,2014:269).
kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) 2.1.5.Kepuasan Pelanggan
dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu” Kepuasan pelanggan telah menjadi
konsep sentral dalam teori dan praktik
2.1.3. Kualitas Layanan pemasaran, serta merupakan salah satu
tujuan esensial bagi aktivitas bisnis
Dalam industri jasa kesehatan, kualitas (Fandy Thiptono 2014:353).
pelayanan merupakan salah satu strategi
bisnis yang ditekankan pada pemenuhan 2.1.6. Cara Mengukur Kepuasan
keinginan konsumen.
Ada beberapa metode yang dapat
Menurut Subagyo (2010:11) Secara dipergunakan untuk mengidentifikasi,
sederhana, kualitas dapat diartikan mengukur dan memantau kepuasan
sebagai produk yang bebas cacat. pelanggan perusahaan. Menurut Kotler,
Dengan kata lain, produk sesuai dengan et al dalam buku Fandy Tjiptono
standar (target, sasaran, atau persyaratan (2008:34) mengemukakan beberapa
yang bisa didefinisikan, diobservasi dan metode yang bisa digunakan yaitu:
diukur). Menurut Wyckof dalam
Tjiptono (2014:268) kualitas jasa adalah 1. Sistem Keluhan dan Saran
tingkat keunggulan (excellence)yang 2. Ghost Shopping (Belanja samaran)
diharapkan dan pengendalian atas 3. Lost Customer Analysis (Analisis
tingkat keunggulan tersebut untuk 4. Survei Kepuasan Pelanggan
memenuhi keinginan pelanggan. Dengan
2.3 Kerangka Konseptual
kata lain ada dua faktor utama
mempengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa Gambar 2.1Kerangka Konseptual
yang diharapkan (expected service) dan
jasa yang dirasakan (perceived service). Validitas,Reliabilitas,Regresi Linier Berganda
Implikasinya baik buruknya kualitas jasa
tergantung kepada kemampuan
Kualitas
penyedia jasa memenuhi harapan
Pelayanan (X1)
pelanggannya secara konsisten. Untuk
dapat mengelola produk atau jasa Kepuasan Pasien
(Y)
dengan berkualitas, maka perusahaan
harus memperhatikan lima kesenjangan
Fasilitas (X2)
yang berkaitan dengan sebab kegagalan
perusahaan.
Uji Asumsi Klasik, Uji T, Uji F
2.1.4. Fasilitas
Keterangan:
Fasilitas adalah penyediaan
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
perlengkapan – perlengkapan fisik untuk
(Kualitas Pelayanan dan Failitas) terhadap
memberikan kemudahan kepada para
variabel terikat (Kepuasan Pasien) digunakan
tamu dalam melaksanakan aktivitas –
analisis Uji Validitas, Reliabilitas, Regresi
aktivitasnya atau kegiatan – kegiatannya.
Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji T dan
fasilitas merupakan segala sesuatu yang
Uji F.
mempermudah pasien dalam
memperoleh manfaat dari jasa yang di
2.4 Hipotesis 3.4 Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data dalam
a. Diduga bahwa Kualitas pelayanan penelitian ini, diperlukan teknik
dan Fasilitas berpengaruh secara pengumpulan data.Menurut Sugiyono
parsial terhadap kepuasan pasien (2014:137) pengumpulan data
rawat jalan di UPT.Puskesmas berdasarkan tekniknya, yaitu melalu
Maduran Lamongan. wawancara, angket, dan dokumentasi.
b. Diduga bahwa Kualitas pelayanan 3.5 Definisi Operasional danPengukuran
dan Fasilitas berpengaruh secara Variabel
simultan terhadap kepuasan pasien Variabel Indikator
rawat jalan di UPT.Puskesmas Kualitas 1. Professionalism and
Maduran Lamongan. Pelayanan Skills
c. Diduga Fasilitas yang paling (X1) 2. Attitudes and Behavior
berpengaruh terhadap kepuasan Desain
pasien rawat jalan di 3. Accessibility and
UPT.Puskesmas Maduran Flexibility
Lamongan. 4. Reliability and
trustworthiness
5. Recovery
3. METODE PENELITIAN Fasilitas 1. Sifat dan tujuan
3.1 Pendekatan Penelitian (X2) organisasi jasa.
Penelitian ini merupakan 2. Ketersediaan tanah
menggunakan metode kuantitatif. dan kebutuhan akan
Menurut Sugiyono, (2014:7) ruang/tempat.
mengemukakan bahwa metodologi 3. Fleksibilitas
kuantitatif merupakan data penelitian 4. Faktor estesis
berupa angka – angka dan analisis 5. Masyarakat dan
menggunakan statistik. Jenis penelitian lingkungan sekitar
yang digunakan adalah pendekatan Cross 6. Biaya konstruksi dan
Sectional yaitu pendekatan silang tidak operasi.
menggunakan subyek yang sama Kepuasan 1. Sistem keluhan dan
(Arikunto, 2010:15). Pasien (Y) saran
2. Ghost Shopping
3.2Obyek Penelitian 3. Lost Customer Analysis
Penelitian ini tepatnya akan 4. Survei Kepuasan
dilakukan pada UPT. Puskesmas Pelanggan
Maduran Lamongan. Alasan dilakukan
penelitian ini adalah untuk mencari fakta 3.6 Metode Analisis Data
tentang ada atau tidaknya pengaruh Data yang diperoleh disusun kembali
kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap atau dikelompokkan kemudian dianalisis
kepuasan pasien rawat jalan di UPT. dengan menggunakan metode statistik.
Puskesmas Maduran Lamongan. Metode yang digunakan adalah analisis
1.3 Populasi dan Teknik Pengambilan kuantitatif, yaitu metode ini
Sampel menggunakan sistem perhitungan, rumus
Populasi yang digunakan dalam – rumus, angka – angka serta tabel yang
penelitian ini adalah 993 pasien yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini,
berobat di UPT.Puskesmas Maduran adapun metode yang digunakan untuk
Lamongan selama satu bulan pada bulan menganalisis data adalah :
desember 2015. Adapun sampel yang 1. Pengujian Instrumen Penelitian
diambil dalam penelitian ini a. Uji Validitas
menggunakan rumus Slovin.Dari hasil Uji validitas memenuhi syarat jika
perhitunga tersebut diketahui besar benar dapat mengindikasikan
sampel adalah 100 responden. variable, maka nilai loading factor
dan KMO MSA akan tinggi > 0,05.
Dengan degree of freedom (df) = n - k membentuk pola tertentu yang
dengan alpha 0,05. teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka
b. Uji Reliabilitas mengindikasikan telah terjadi
Suatu variabel dikatakan reliabel jika heteroskedastisitas. Jika tidak ada
memiliki alpha > 0,60. pola yang jelas, serta titik-titik
2. PengujianAsumsi Klasik menyebar di atas dan di bawah angka
Pengujian asumsi klasik bertujuan 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
untuk mengetahui dan meguji kelayakan heteroskedastisitas.
atas model regresi yang digunakan untuk d. Uji Autokorelasi
penelitian ini. Pengujian ini juga Uji autokorelasi bertujuan untuk
dimaksudkan untuk memastikan bahwa menguji apakah dalam model regresi
di dalam model regresi yang digunakan linier berganda ada korelasi antara
tidak terdapat autokorelasi, kesalahan penggangu pada periode t
multikolineritas, dan heteroskedastisitas dengan kesalahan penganggu pada
serta untuk memastikan bahwa data yang pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
dhasilkan berdistribusi normal (Ghozali, terjadi korelasi, maka dinamakan
2006). terdapat problem autokorelasi
a. Uji Normalitas (Ghozali, 2006). Autokorelasi timbul
Uji ini dilakukan sebelum data karena observasi yang berurutan
diolah.Pendeteksian normalitas data sepanjang waktu berkaitan satu sama
apakah terdistribusi normal atau lainnya. Autokorelasi dapat
tidak dengan menggunakan uji diketahui melalui uji Durbin-Watson
Kolmogorov-Smirnov. Residual (DW test) yaitu
dinyatakan terdistribusi normal jika a. Angka D-W dibawah -2, berarti
nilai signifikansi Kolmogorov- ada autokorelasi positif.
Smirnov > 0,05 dan sebaliknya. b. Angka D-W diantara -2 sampai
b. Uji Multikolineritas +2, berarti tidak ada
Uji multikolinearitas bertujuan autokorelasi.
untuk menguji apakah dalam model c. Angka D-W diatas +2, berarti
regresi ditemukan adanya korelasi ada autokorelasi negatif.
antar variabel bebas dalam model
regresi (Ghozali, 2006). Melihat
tolerance dan variance inflation factor 3. Analisis Regresi Linier Berganda
(VIF), suatu model regresi yang bebas Berdasarkan metode penelitian dan
dari masalah multikolineritas apabila untuk menjawab rumusan masalah yang
mempunyai nilai tolerance dari 0,1 ada, disini penulis menggunakan statistik
dan nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali, dengan perhitungan regresi linier
2006). berganda. Penghitungan analisis regresi
c. Uji Heteroskedastisitas dalam hal ini menggunakan bantuan
Uji Heteroskedastisitas komputer dengan program SPSS. sebelum
bertujuan menguji apakah dalam dilakukan pengujian hipotesis terlebih
model regresi terjadi ketidaksamaan dahulu ditentukan estimasi model
variance dari residual satu regresinya yaitu :
pengamatan ke pengamatan yang Y=a+b1x1+ a+b2x2+a+b3x3+a+b4x4+e
lain. Jika variance dan residual satu
pengamatan ke pengamatan lain 4. PengujianHipotesis
tetap, maka disebut a. Uji F
Homoskedasitisitas dan jika berbeda Tujuan dari Uji F adalah untuk
disebut Heteroskedastisitas. Model mengetahui pengaruh signifikan
regresi yang baik adalah yang secara keseluruhan dari variabel
Homoskesdatisitas atau tidak terjadi bebas terhadap variabel terikat.
Heteroskedastisitas. Jika ada pola Dengan menggunakan program
tertentu, seperti titik-titik yang ada spss.18
b. Uji T
Untuk melihat atau menguji b. Uji multikolinearitas
pengaruh tiap-tiap variabel bebas nilai Variance Inflation Factor
secara individual terhadap variabel (VIF) dari masing-masing
terikat. Dengan menggunakan variabel independent tidak
program spss.18 memiliki nilai yang lebih dari 10
atau hanya 1,668 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model
4. HASIL DAN PEMBAHASAN regresi dalam penelitian ini tidak
4.1.1 Analisis data mengandung multikolinearitas.
1. Hasil Uji Validitas c. Uji Heteroskedastisitas
a. nilai KMO pada variabel Kualitas Dari gambar Scatterplot
Pelayanan (X1) sebesar 0,518 Dependent Variable diatas dapat
menandakan bahwa dilihat titik-titik tidak
instrumenvalid karena memenuhi membentuk pola tertentu dan
batas 0,5 (0,518> 0,5) sehingga titik-titik menyebar diatas dan
layak untuk dianalisis lebih dibawah angka nol pada sumbu
lanjut. Y sehingga dapat disimpulkan
b. nilai KMO pada variabel Fasilitas bahwa model regresi dalam
(X2) sebesar 0,669 menandakan penelitian ini tidak mengandung
bahwa instrumen valid karena heteroskedastisitas. Karena
sudah memenuhi batas 0,5 tingkat residu yang diambil
(0,669> 0,5) sehingga layak untuk berdistribusi normal.
dianalisis lebih lanjut. d. Uji Autokorelasi
c. nilai KMO pada variabel Kualitas Durbin Waston (D-W)
Pelayanan (Y) sebesar 0,694 sebesar 1.268. jadi angka D-W
menandakan bahwa instrumen diantara -2 sampai +2 ini berarti
valid karena sudah memenuhi tidak terjadi autokorelasi dalam
batas 0,5 (0,694> 0,5) sehingga penelitian ini
layak untuk dianalisis lebih lanjut 4.1.3 Hasil UjiRegresi Linier Berganda
2. Hasil Uji Reliabilitas Y = 3,474 + 0,368X1 + 0,184X2
a. nilai Cronbach Alphavariabel
kualitas pelayanan (X1) sebesar Analisis atas hasil tersebut dapat
0.770 menandakan bahwa dinyatakan sebagai berikut:
variabel kualitas pelayanan a. Konstanta (a)
dinyatakan reliabel karena>0,60 a = 3,474 mengandung pengertian
(0,770>0,60). bahwa perpotongan garis regresi
b. nilai Cronbach Alphavariabel pada sumbu vertical (Y) Terletak
Fasilitas (X2) sebesar 0,729 pada 3,474, nilai ini tergantung
menandakan bahwa variabel pada nilai variabel bebas (X1, X2).
fasilitas dinyatakan reliabel >0,60 Nilai 3,474 juga berarti bahwa
(0,729>0,60). meskipun puskesmas tidak
c. nilai Cronbach Alphavariabel melakukan kebijakan kualitas
Kepuasan Pasien (Y) sebesar 0,619 pelayanan dan fasilitas maka
menandakan bahwa variabel perusahaan masih meraih kepuasan
kepuasan pasien dinyatakan pasien sebesar 3,474 satuan.
reliabel >0,60 (0,619>0,60).
4.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik b. Kualitas pelayanan (X1) terhadap
a. Uji Normalitas kepuasan pasien.
Kepuasan pasien b1 = 0,368 nilai mengandung
mempunyai nilai signifikan pengertian bahwa apabila X1
kolmogorov-smirnov (p value) = (kualitas pelayanan) naik sebesar
0,271> α = 0,05. Dapat diartikan satu satuan, maka akan diikuti
data terdistribusi normal. peningkatan kepuasan pasien
sebesar 0,368 satuan dengan asumsi ditolak dan Ha diterima artinya
bahwa variabel fasilitas (X2) koefisien regresi berganda adalah
konstant. signifikan. Jadi dari hasil analisis
regresi berganda dan Uji F ini dapat
c. Fasilitas (X2) terhadap kepuasan diketahui bahwa Kualitas Pelayanan
pasien. dan Fasilitas berpengaruh secara
b2 = 0,184 nilai mengandung simultan, dari hasil uji koefisien
pengertian bahwa apabila X2 ( determinasi diketahui bahwa
Fasilitas) naik sebesarsatu satuan, variabel bebas (kualitas pelayanan
maka akan diikuti peningkatan dan fasilitas) memiliki kontribusi
kepuasan pasien sebesar 0,184 terhadap variabel terikat (Kepuasan
satuan. Dengan asumsi bahwa Pasien) dan sisanya dipengaruhi
X1(kualitas pelayanan) konstant. oleh variabel lain diluar variabel
bebas yang telah diteliti.
4.1.4 Hasil uji Hipotesis
2. Dari hasil Uji T (Parsial) diketahui
a. Uji F (simultan)
bahwa variabel bebas (kualitas
hasil Uji ANOVA atau UJI F
pelayanan dan fasilitas) memiliki
didapat Fhitung yaitu 49,123 dengan
pengaruh signifikan terhadap
tingkat signifikan 0,000 karena
kepuasan pasien
probabilitas (0,000) lebih kecil dari
3. Dari hasil Uji Parsial (Uji T)
0,05 maka model regresi bisa dipakai
diketahui dari kualitas pelayanan
untuk memprediksi peningkatan
dan fasilitas yang paling dominan
Kualitas pelayanan dan Fasilitas
terhadap kepuasan pasien adalah
terhadap kepuasan pasien rawat
variabel kualitas pelayanan (X1).
jalan. Sedangkan Ftabel dengan 5.2 Saran
signifikan 0,05 df1 = 2 df2 = 97 (N-K- Sebagai akhir dari penulisan
1) sebesar 3,09, hal ini berarti Fhitung > skripsi ini penulis dapat menyampaikan
Ftabel. Jadi dari pengujian diatas dapat saran dengan harapan dapat
dijelaskan bahwa Ho ditolak dan H1 memberikan manfaat demi
diterima. berkembangnya UPT. Puskesmas
b. Uji T (Uji Parsial) Maduran Lamongan.
Nilai Thitung untuk kualitas 1. Bagi UPT. Puskesmas Maduran
pelayanan (X1) adalah 5,551 Diharapkan bagi pihak UPT.
sedangkan nilai Thitung untuk fasilitas Puskesmas MaduranUntuk Kualitas
(X2) adalah 2,844 sedangkan nilai pelayanan, maka disarankan pada
Ttabel dengan tingkat signifikan 0,05 UPT.Puskesmas Maduran
dan derajat kebebasan df = (n-k-1) Lamongan, untuk meningkatkan
adalah 1,66071. Sehingga Thitung > kualitas pelayanan yang terbaik
Ttabel. Jadi secara parsial fasilitas pada masyarakat pasien rawat jalan,
memiliki pengaruh yang signifikan dan mengutamakan keselamatan
terhadap Kepuasan pasien rawat pada pasien yang berobat dan untuk
jalan yang ada di UPT.Puskesmas fasilitas maka disarankan pada
Maduran UPT.Puskesmas Maduran
Lamongan, untuk mengganti semua
5. PENUTUP alat-alat medis dan fasilitas yang
5.1 Simpulan kurang layak, agar pasien dapat
Berdasarkan uraian-uraian berobat dengan nyaman.
yang telah diungkapkan pada 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
pembahasan, maka dapat diambil Untuk melengkapi hasil penelitian
beberapa kesimpulan yaitu : ini, sebaiknya dilakukan penelitian
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat serupa dengan sampel dan obyek
diketahui Fhitung lebih besar dari Ftabel yang berbeda agar memperoleh
. Berdasarkan kriteria pengambilan kesimpulan yang lebih lengkap dan
hipotesis, jikaFhitung>Ftabel maka Ho dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR RUJUKAN

Ahmad Subagyo (2010), Marketing In Business, Suryanti, Margono (2010), Analisis Pengaruh
Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Jakarta. TerhadapKepuasan Pasien Rawat
Jalan Di Puskesmas Gesi Kecamatan
Fandy Tjiptono (2008), Strategi Pemasaran, GesiKabupaten Sragen, Jurnal EMBA
Edisi ketiga, CV. ANDI OFFSET, Vol.1 No.2 Edisi Juni 2010
Yogyakarta.
Sudjana (2013), Metode Statistika, Edisi ke
Fandy Tjiptono, ph.D (2014), Pemasaran Jasa- tujuh, PT. Tarsito, Bandung.
Prinsip,Penerapan,Penelitian, Edisi
Pertama,CV. ANDI OFFSET, Sugiyono (2014), Metode Penelitian Kuantitatif
Yogyakarta. Kualitatif dan R&D, Cetakan ke-20,
Alfabeta, Bandung.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008),
Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1, Sugiyono (2015), Statistika Untuk Penelitian,
Erlangga. Cetakan ke-26, Alfabeta, Bandung.

Yunus, Budiyanto (2014), Pengaruh Kualitas Suharsimi Arikunto (2010), Prosedur Penelitian
dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi,
Pelanggan di Narita Hotel Surabaya, Rineka Cipta, Bandung.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3
No. 12 (2014) http://junaidichaniago.wordpress.com, 2010

Potrebbero piacerti anche