Sei sulla pagina 1di 8

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

FORMULASI MINUMAN SUPLEMEN DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicus Lour.)


UNTUK WANITA YANG MENDERITA PMS (PREMENSTRUAL SYNDROME)
(Supplement Drink Formulation from Torbangun Leaves (Coleus amboinicus Lour.) for
Premenstrual Syndrome Woman)

Pramadya Alfitra1, Budi Setiawan2, dan M Rizal Damanik2**

1
Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
2
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680.
2
* Alamat korespondensi: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor, Bogor 16680. Telp: 0251-8621258; Fax: 0251-8622276, Email: damanik31@yahoo.com

ABSTRACT

Torbangun (Coleus amboinicus Lour) is one of Labiatae family containing a lot of


micronutrients and active components. The plant is used as traditional medicine for
relieving premenstrual syndromes (PMS). Based on the results of previous studies, a capsule
containing 750 mg of dried Torbangun leaves can relieve PMS as well as commercial herbal,
and better than placebo. Capsule supplement form seems less acceptable because it tastes
like taking a drug. Therefore, it requires development for Torbangun supplement product in
other forms, and one of them is a supplement drink. The study is aimed to formulate a
supplement drink from Torbangun leaves as the basic ingredients. Supplement drink
formulation is made in trial and error by combining extract of torbangun leaves, sucrose,
and lemon, obtaining three formulas: DT1 contains 10 g extract of torbangun leaves and 16 g
sucrose, DT2 contains 10 g extract of torbangun leaves, 2 g lemon, 22 g sucrose, and DT3
contains 10 g extract of torbangun leaves, 4 g lemon, and 28 g sucrose. These formulas are
then tested by organoleptic, physical, and chemical. The results show that the formula DT3
has the highest average score. Blanching treatment improves organoleptic properties of
supplement drinks. Mean scores in color, aroma, and taste of the blanched supplement drink
are different (p<0.05) from non-blanched supplement drink.
Key words: Torbangun leaves, premenstrual syndrome, supplement drink, blanching.

PENDAHULUAN ngun segar dapat menurunkan keluhan sindrom


pramenstruasi.
Dewasa ini telah berkembang banyak in-
Secara khasiat, peranan daun Torbangun
dustri yang menyediakan makanan dan minum-
untuk mengurangi gejala PMS sudah terbukti,
an dalam bentuk suplemen yang bermanfaat
namun bentuk dari suplemen Torbangun yang
bagi kesehatan, namun masih sedikit yang ber-
berupa kapsul terkesan seperti obat. Oleh ka-
basis pangan tradisional. Padahal banyak sekali
rena itu, perlu dikembangkan bentuk suplemen
tanaman tradisional yang digunakan untuk pe-
torbangun yang lebih disukai dan dapat diteri-
ngobatan seperti tanaman torbangun. Keluarga
ma oleh masyarakat, terutama kaum wanita
dari tanaman torbangun mengandung zat aktif
yang sedang menderita PMS.
yang secara langsung memiliki efek terhadap
produksi hormon progesteron (Collins, 2006). Salah satu bentuk yang dapat dibuat
adalah minuman suplemen daun Torbangun.
Hasil uji fitokomia membuktikan bahwa
Penelitian ini diharapkan dapat melanjutkan
di dalam tanaman torbangun terkandung alka-
mata rantai penelitian yang telah dilakukan se-
loid, flavonoid, dan tanin. Stephenson (2001)
belumnya, khususnya dalam pembuatan suple-
mengemukakan bahwa tanaman yang mengan-
men dari daun Torbangun yang memiliki mutu
dung iridoid dan flavonoid serta kandungan fi-
organoleptik yang baik.
tokimia yang berhubungan dengan hormon rep-
roduksi dapat digunakan untuk pengobatan Tujuan dari studi adalah untuk melaku-
tradisional penderita sindrom pramenstruasi. kan formulasi minuman berbahan dasar daun
torbangun (Coleus amboinicus Lour.). Manfaat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang diharapkan adalah menghasilkan produk
oleh Devi (2009) diketahui bahwa pemberian
suplemen kesehatan berbasis pangan tradisi-
satu kapsul yang berisi 750 mg daun torbangun
onal. Selain itu diharapkan juga bermanfaat
kering atau setara dengan 10 gram daun torba-

95
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

untuk kesehatan terutama dalam mengatasi tujuan untuk inaktivasi enzim, melunakkan ja-
masalah sindrom pramenstruasi. ringan, dan membunuh mikroorganisme. Proses
blanching dilakukan sebelum pengekstraksian
dengan cara merendam bahan baku dalam air
METODE panas (82 – 93 OC) selama tiga menit

Waktu dan Tempat Daun torbangun


(Coleus amboinicus Lour)
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April sampai bulan Agustus 2009. Tempat yang
digunakan untuk melakukan penelitian ini ada- Dicuci dan dibersihkan
lah Laboratorium Percobaan Makanan, Labora-
torium Analisis Pangan dan Gizi, serta Labora-
torium Organoleptik Departemen Gizi Masyara- Dipilih daun yang masih segar, tidak cacat atau
kat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertani- rusak, serta berwarna hijau cerah
an Bogor (IPB).
Dipetik sampai batas batang pertama
Bahan dan Alat setelah daun
Bahan utama yang digunakan dalam pe-
nelitian ini adalah daun torbangun (Coleus
Daun torbangun terpilih
amboinicus Lour). Bahan pendukung yang di-
gunakan adalah lemon dan gula pasir. Selain
itu juga digunakan bahan-bahan kimia yang Gambar 1. Prosedur Pemilihan Daun
akan dipakai untuk uji sifat kimia produk se-
perti kertas saring Whatman 42, HNO 3 dan Penentuan ekstrak daun torbangun non-
H2SO4 pekat. blanching dan blanching terbaik dilakukan de-
ngan membuat perbandingan antara daun tor-
Alat-alat yang digunakan untuk pembu-
bangun terpilih hasil pensortiran dengan air.
atan minuman suplemen daun torbangun ada-
Perbandingan yang digunakan adalah 1:5, 1:10,
lah peralatan dapur seperti sendok, pisau, ta-
1:15, dan 1:20. Hasil ekstraksi kemudian diba-
lenan, baskom, blender, panci serta alat-alat
ca nilai absorbansinya pada panjang gelom-
untuk melakukan analisis kimia seperti oven,
bang (λ) 675 nm. Selain itu dihitung pula total
tanur, timbangan analitik, spektrofotometer,
padatan terlarutnya.
Atomic Absorbsion Spectrofotometry (AAS), pH
meter, alat untuk uji sifat fisik yang digunakan Ekstrak terpilih didasarkan pada ekstrak
adalah Brookfield Viscometer dan Hand Ref- yang mempunyai nilai absorbansi dan total pa-
ractometer (0-39o Brix) serta alat untuk uji datan terbesar. Nilai absorbansi dan nilai total
organoleptik. padatan terlarut ekstrak lalu diuji statistik de-
ngan sidik ragam (ANOVA) untuk melihat per-
Tahapan Penelitian bandingannya. Berikut ini adalah proses pem-
buatan ekstrak daun torbangun (Gambar 2).
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
tahap. Tahap yang pertama adalah pembuatan
Pengolahan dan Analisis Data
ekstrak, pembuatan minuman, dan penyusunan
formula minuman suplemen daun torbangun Pengolahan data dilakukan mulai dari
serta penentuan tiga formula terpilih. Tahap editing, coding, entry, cleaning, dan selanjut-
kedua adalah menguji ketiga formula tersebut nya dianalisis. Rancangan yang digunakan da-
secara organoleptik, sifat fisik, dan kimia. lam penelitian ini adalah rancangan acak ke-
lompok (RAK). Adapun model matematisnya
Pembuatan minuman suplemen daun
sebagai berikut:
torbangun diawali dengan penentuan daun tor-
Yijk = µ + Ai + Bi + εij
bangun yang digunakan. Tahap pertama yang
Keterangan:
dilakukan adalah pemilihan dan pensortiran Yij = Nilai pengamatan pengaruh perlakuan pada
daun torbangun yang akan digunakan sebagai ulangan ke-j
bahan dalam pembuatan minuman suplemen µ = Nilai rata-rata uji sifat fisik dan kimia
(Gambar 2). A = Pengaruh perlakuan (formula)
B = Kelompok blanching dan nonblanching
Daun torbangun yang akan dibuat eks- εij = Galat percobaan karena pengaruh perlakuan
trak mendapatkan dua perlakuan yaitu non- I = Banyaknya perlakuan
blanching dan blanching. Proses blanching ber- J = Banyaknya ulangan

96
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

100 gram Daun torbangun terpilih

Dicuci dan
Nonblanching dibersihkan

Dicuci, diperas, dan dibersihkan dengan air mengalir


Blanching

Dihaluskan dengan blender bersama air selama lima


menit sampai halus

Disaring menggunakan saringan

Ekstrak daun torbangun

1:5 1:10 1:15 1:20

Dibaca absorbansi dan nilai total padatan

Ekstrak terpilih

Gambar 2. Prosedur Pembuatan dan Penentuan Ekstrak Daun Torbangun

Data organoleptik, sifat kimia, dan sifat lase dan peroksidase) dan melunakkan jaringan
fisik yang diperoleh dianalisis dengan sidik ra- (Fardiaz e al. 1980).
gam (ANOVA). Jika hasil analisis menunjukan
Perbandingan daun torbangun dan air
perbedaan yang nyata (p<0.05) pada hasil ana-
yang digunakan untuk membuat ekstrak adalah
lisis yang telah dilakukan, maka dilanjutkan
1:5, 1:10, 1:15, dan 1:20. Ekstrak lalu diukur
dengan menggunakan uji lanjut Tukey.
nilai absorbansi dan total padatan terlarutnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa eks-
HASIL DAN PEMBAHASAN trak 1:20 menghasilkan nilai absorbansi dan
total padatan yang tertinggi. Hal ini menunjuk-
Pembuatan Ekstrak Daun torbangun kan bahwa semakin besar volume pelarut yang
digunakan untuk mengekstrak, semakin banyak
Pembuatan ekstrak daun torbangun dia-
pula zat-zat yang terekstrak. Menurut hukum
wali dengan pemilihan dan sortasi daun yang
Lambert – Beer, intensitas warna sebanding
akan digunakan. Daun torbangun yang diguna-
dengan konsentrasi senyawa yang diukur, se-
kan pada penelitian ini adalah daun torbangun
dangkan jumlah sinar yang diabsorpsi seban-
yang memiliki kualitas yang masih baik seperti
ding dengan intensitas warna, dengan demiki-
daun yang masih muda, berwarna hijau cerah,
an sebanding pula dengan konsentrasi bahan
tidak berlubang, batang berwarna hijau, me-
terlarut.
miliki bau yang masih segar, dan tidak terlalu
berbau langu. Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan
bahwa nilai total padatan terlarut ekstrak ber-
Daun torbangun yang dijadikan ekstrak
beda nyata (p<0.05). Hasil uji lanjut Tukey
terdiri dari dua macam yaitu daun torbangun
menunjukkan bahwa ekstrak 1:5 berbeda nyata
nonblanching dan blanching. Blansir atau
terhadap ketiga ekstrak lainnya, namun 1:10
blanching adalah proses perendaman bahan
tidak berbeda nyata dengan ekstrak 1:15 dan
baku dalam air panas (82 – 93 oC) selama 3-5
ekstrak 1:15 tidak berbeda nyata dengan eks-
menit. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
trak 1:20. Berdasarkan kedua hasil uji kedua
jumlah mikroba awal, inaktivasi enzim (kata-

97
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

parameter, ekstrak yang dipilih adalah ekstrak Formulasi Minuman Suplemen Daun
1:10. Torbangun
Formulasi minuman suplemen daun tor-
Pembuatan Minuman Suplemen Daun
bangun dilakukan secara trial and error sam-
Tobangun
pai didapatkan tiga formula terpilih yang da-
Pembuatan minuman suplemen daun pat diterima oleh konsumen. Penentuan for-
torbangun (Coleus amboinicus Lour) dimulai mula terpilih dilakukan berdasarkan campuran
dari persiapan dan pemilihan bahan-bahan ekstrak daun torbangun, gula pasir, dan lemon
yang akan digunakan. Bahan-bahan yang digu- yang menghasilkan minuman yang paling baik
nakan adalah ekstrak daun torbangun, gula pa- dari segi penerimaan warna, aroma, rasa, ke-
sir (sukrosa), dan ekstrak jeruk lemon. Bahan kentalan, dan secara keseluruhan. Jumlah tor-
utama yang digunakan dalam pembuatan mi- bangun yang digunakan dalam pembuatan mi-
numan ini adalah ekstrak dari daun torbangun numan adalah sebanyak 10 gram daun segar
(Coleus amboinicus Lour) yang masih segar dan yang setara dengan 750 mg berat kering. Ber-
memiliki kualitas yang masih baik. dasarkan penelitian yang dlakukan oleh Devi
(2009) diketahui bahwa pemberian kapsul yang
Bahan pendukung yang digunakan dalam
berisi 750 mg daun torbangun kering dapat
pembuatan ini adalah gula pasir (sukrosa) dan
mengurangi keluhan-keluhan pada sindrom
jeruk lemon. Penambahan sukrosa dalam mi-
pramenstruasi.
numan bertujuan untuk meningkatkan cita rasa
serta penerimaan dari minuman suplemen da- Penggunaan gula pasir dalam pembuatan
un torbangun. Sukrosa juga berkontribusi da- minuman bertujuan untuk menghindari peng-
lam memberikan mouthfeel pada makanan gunaan pemanis buatan. Hal ini mengacu pada
atau minuman. SNI 01-3719-1995 tentang minuman sari buah
bahwa penggunaan pemanis buatan tidak di-
Penambahan lemon dalam minuman ber-
izinkan. minuman. Penggunaan pemanis alami
tujuan untuk mengurangi bau langu dari daun
pada minuman lebih baik dan aman daripada
torbangun. Lemon berfungsi meningkatkan cita
menggunakan pemanis buatan.
rasa dan aroma yang segar pada minuman. Bila
dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya jeruk Lemon yang digunakan dalam formulasi
lemon memilki kandungan vitamin C yang ter- ini sedikit saja karena lemon yang digunakan
masuk tinggi yaitu sebanyak 256 mg per 100 merupakan hasil perasan langsung tanpa peng-
gram. Almatsier (2004) mengatakan bahwa vi- enceran dengan air. Menurut Sarwono (1994),
tamin C berperan dalam absorbsi dan meta- buah lemon sangat masam sehingga penam-
bolisme besi di dalam tubuh. Vitamin C mere- bahan lemon sedikit saja sudah dapat mem-
duksi besi feri menjadi fero dalam usus halus berikan aroma segar dan asam yang kuat pada
sehingga mudah diabsorbsi. Penambahan le- minuman.
mon diharapkan dapat meningkatkan absorbsi
Pada tahap trial and error dilakukan
besi di dalam tubuh sehingga resiko PMS dapat
pengkombinasian antara daun torbangun
berkurang. Selain itu lemon juga mengandung
(blanching dan nonblanching), gula pasir, dan
bioflavonoid, flavonoid, dan pektin yang ber-
lemon. Formula pertama (DT1) adalah cam-
manfaat untuk kesehatan. Menurut Sutomo
puran antara daun torbangun dan gula pasir.
(2008) beberapa kandungan bioflavonoid da-
Formula ini hanya mengkombinasikan daun tor-
lam lemon berperan sebagai antioksidan pen-
bangun dan gula pasir tanpa penambahan
cegah kanker sedangkan flavonoid berfungsi
lemon. Berdasarkan hasil trial dan error dike-
menghalangi oksidasi LDL sehingga ateroskle-
tahui bahwa jumlah gula pasir yang digunakan
rosis penyebab penyakit jantung dan stroke
pada formula minuman ini adalah sebanyak 16
dapat dihindari.
gram.
Setelah proses persiapan dan pemilihan
Formula kedua (DT2) adalah kombinasi
selesai dilanjutkan dengan proses pencampur-
antara daun torbangun, gula pasir dan lemon.
an ekstrak daun torbangun dan gula pasir serta
Kombinasi daun torbangun, gula pasir, serta
lemon oleh blender. Proses homogenisasi dan
lemon terpilih berdasarkan hasil trial and
penghalusan dilakukan selama empat menit
error adalah dengan komposisi gula sebanyak
karena berdasarkan standar blender dan hasil
22 gram dan lemon sebanyak dua gram.
trial and error diketahui bahwa waktu opti-
mum untuk menghasilkan minuman yang baik Formula ketiga (DT3) adalah kombinasi
adalah selama empat menit. antara daun torbangun, gula pasir, dan lemon.

98
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

Formula ini menggunakan penambahan gula Warna


sebanyak 28 gram dan empat gram lemon. Skor rataan penerimaan panelis terha
Formula DT1 menghasilkan minuman dap warna minuman nonblanching berkisar an-
yang berwarna hijau agak cerah, rasa cukup tara 3.73 – 4.44 (agak tidak suka) sedangkan
manis, dan aroma daun yang cukup kuat. skor rataan warna minuman blanching lebih
Warna hijau ini dihasilkan oleh pigmen klorofil baik dibandingkan dengan minuman non-
dari daun torbangun. Perbedaan antara Formu- blanching yaitu 4.91 - 5.14 (netral). Perlakuan
la DT1 nonblanching dan blanching terdapat blanching memperbaiki warna dari minuman
pada warna minuman yang dihasilkan dimana dimana warna hijau dapat dipertahankan.
warna minuman blanching lebih cerah dan Skor rataan mutu hedonik warna dari
relatif stabil. minuman suplemen daun torbangun nonblanch-
Formula DT2 menghasilkan minuman ing berkisar antara 2.75 – 5.32 (gelap – netral)
yang berwarna kecoklatan, aroma lemon yang dan blanching berada pada kisaran 4.01 – 5.53
cukup kuat, dan rasa yang cukup manis. For- (agak gelap – agak cerah). Perlakuan blanching
mula DT3 dengan penambahan gula dan lemon membuat mutu warna minuman menjadi lebih
yang paling banyak menghasilkan minuman baik.
yang berwarna kecoklatan, rasa manis dan
aroma lemon yang cukup kuat. Berbeda de- Aroma
ngan formula DT1, adanya penambahan lemon Skor rataan aroma minuman suplemen
pada formula DT2 dan DT3 membuat warna daun torbangun nonblanching berkisar antara
minuman menjadi kecoklatan. Selain itu per- 3.33 – 4.02 (tidak suka – agak tidak suka) se-
lakuan blanching menghasilkan warna minum- dangkan skor penerimaan minuman blanching
an yang lebih homogen, stabil, dan sedikit lebih baik yaitu berkisar antara 4.57 – 5.62
endapan. (netral – agak suka). Perlakuan blanching da-
pat meningkatkan rasa dan aroma yang
Penambahan gula selain meningkatkan
disukai.
cita rasa minuman juga mengurangi rasa pahit
dari daun torbangun sedangkan penambahan Hasil uji mutu hedonik menunjukkan
lemon mengurangi bau langu dari daun torba- bahwa skor rataan mutu aroma dari minuman
ngun, namun lemon menyebabkan terjadinya suplemen daun torbangun nonblanching berki-
perubahan warna minuman dari hijau menjadi sar antara 4.41 – 5.52 (agak tidak kuat – agak
kecoklatan. Hal ini dikarenakan lemon yang kuat) dan untuk minuman blanching yaitu ber-
bersifat asam. Gross (1991) mengemukakan kisar antara 4.64 – 5.28 (netral).
bahwa pada suasana asam ion Mg 2+ dalam
klorofil terdistribusi dengan ion H+. Hal ini me- Rasa
nyebabkan berubahnya warna klorofil menjadi Skor rataan penerimaan panelis terha-
hijau kecokelatan, yaitu warna dari feofitin. dap rasa minuman suplemen daun torbangun
Berikut ini adalah tiga formula terpilih: nonblanching berkisar antara 4.78 – 6.1 (netral
– agak suka). Skor rataan rasa minuman suple-
Tabel 1. Tiga Formula Terpilih men daun torbangun blanching jauh lebih baik
F
Ekstrak Daun Gula Lemon Air dibandingkan dengan minuman nonblanching
(g) (g) (g) (ml) yaitu berkisar antara 4.9 – 7.52 (netral – agak
DT1 10 16 - 174
sangat suka). Skor rataan tertinggi terdapat
DT2 10 22 2 166
pada DT3. Hasil ini menunjukkan bahwa sema-
DT3 10 28 4 158
kin banyak gula yang ditambahkan, semakin
Ket: F: Formula baik pula penerimaannya.

Uji organoleptik Skor rataan terhadap mutu rasa minum-


an suplemen daun torbangun nonblanching
Uji organoleptik yang diuji meliputi uji berkisar antara 4.56 – 5.86 (netral – agak enak)
hedonik dan mutu hedonik. Atribut yang digu- skor minuman blanching lebih baik yaitu ber-
nakan mencakup warna, aroma, rasa, keken- kisar antara 3.89 – 7.21 (agak tidak enak –
talan, dan overall. Berikut adalah hasil uji or- enak). Perlakuan blanching dapat meningkat-
ganoleptik dari minuman suplemen daun kan kesukaan dan memperbaiki mutu dari mi-
torbangun. numan. Hariyadi (2000) menyatakan bahwa
blanching dapat menghilangkan rasa mentah
dan menghasilkan rasa yang disukai.

99
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

Kekentalan 6.51 – 12.1 oBrix dimana jumlah total padatan


Skor rataan kekentalan minuman suple- terlarut masing-masing formula berbeda.
men daun torbangun nonblanching berkisar an- Jumlah total padatan terlarut suplemen
tara 5.73 – 6.37 (agak suka). Penerimaan pa- daun torbangun blanching berkisar antara 8.9 –
nelis terhadap kekentalan dari minuman suple- 15.2 oBrix. Jumlah ini lebih tinggi daripada
men daun torbangun blanching tidak jauh ber- jumlah total padatan terlarut pada minuman
beda yaitu berkisar antara 5.91 – 6.83 (agak nonblanching. Hasil sidik ragam (ANOVA) me-
suka – suka). nunjukkan bahwa perlakuan formula membe-
Skor penerimaan terhadap mutu keken- rikan perbedaan nyata (p<0.05) terhadap jum-
talan minuman suplemen daun torbangun non- lah total padatan terlarut dari minuman suple-
blanching berkisar antara 4.8 – 5.8 (netral – men daun torbangun. Hasil uji lanjut Tukey
agak encer) sedangkan skor kekentalan mi- memperlihatkan bahwa formula DT, DT2, dan
numan blanching berkisar antara 5.95 – 6.46 DT3 memiliki jumlah total padatan terlarut
(agak encer). Hasil ini menunjukkan bahwa yang berbeda secara nyata.
perlakuan blanching tidak mempengaruhi ke-
sukaan dan mutu kekentalan minuman. Hasil Kekentalan
uji ANOVA menunjukkan bahwa Perlakuan Hasil analisis menunjukkan bahwa visko-
blanching dan formula pun tidak memberikan sitas minuman suplemen daun torbangun non-
perbedaan yang nyata (p<0.05) terhadap ke- blanching dan blanching sama yaitu sekitar
kentalan minuman. 3.50 – 4.00 cp. Hasil ini menunjukkan bahwa
tingkat kekentalan minuman tergolong sangat
Keseluruhan encer. Formula DT1 memiliki nilai viskositas
Skor rataan keseluruhan minuman suple- yang sama dengan formula DT2 yaitu sebesar
men daun torbangun nonblanching berkisar an- 3.5 cp sedangkan Formula DT3 memiliki nilai
tara 4.8 – 5.48 (netral) sedangkan skor minum- viskositas yang paling tinggi yaitu sebesar 4.00
an blanching berada pada kisaran 4.98 – 6.98 cp. Peningkatan konsentrasi gula mempenga-
(netral – suka). Penerimaan keseluruhan ter- ruhi viskositas atau kekentalan dari minuman
tinggi terdapat pada formula DT3. Perlakuan suplemen daun torbangun.
blanching dan formula meningkatkan peneri- Peningkatan viskositas ini terjadi karena
maan minuman secara keseluruhan. sifat higroskopis gula yang dapat mengikat air
Perlakuan lemon pada formula DT2 dan sehingga aktivitas air berkurang (a w) dan mi-
DT3 membuat formula ini secara keseluruhan numan menjadi semakin kental. Tingginya kon-
jauh lebih disukai dibandingkan dengan formu- sentrasi gula dan lemon meningkatkan visko-
la DT1. Perlakuan blanching membuat peneri- sitas atau kekentalan dari minuman. Hal ini se-
maan terhadap warna, aroma, rasa menjadi jalan dengan Faradian (2001) yang menyatakan
lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa gula bersifat menyempurnakan cita rasa
Irkiyanti (1998) bahwa blanching bermanfaat asam lainnya serta menambah kekentalan.
dalam pengolahan karena mampu memperbaiki
sifat bahan. Selain perlakuan blanching, pe- Analisis Sifat Kimia minuman Suplemen Daun
nambahan gula dan lemon juga mempengaruhi Torbangun
aspek warna, aroma, dan rasa sehingga mi- Sifat kimia yang diteliti pada minuman
numan menjadi lebih disukai. suplemen daun torbangun nonblanching dan
blanching ini meliputi derajat keasaman (pH),
Analisis Sifat Fisik Minuman Suplemen Daun kadar air, abu, kalsium (Ca), dan Besi (Fe). Be-
Torbangun rikut ini adalah hasil analisis sifat kimia dalam
Sifat fisik yang diteliti pada penelitian minuman suplemen daun torbangun.
ini meliputi kekentalan (viskositas) dan total
padatan terlarut. Kedua parameter tersebut Derajat Keasaman (pH)
dapat melihat sifat fisik minuman yang Hasil uji pH menunjukkan bahwa pH dari
dihasilkan. minuman suplemen daun torbangun nonblanch-
ing dan blanching berkisar antara 2.9 – 6.09
Total Padatan Terlarut (TPT) dan 2.98 – 6.12. Hal ini menunjukkan bahwa
Hasil analisis fisik menunjukkan bahwa minuman tergolong kedalam berasam tinggi
jumlah padatan terlarut minuman suplemen sampai rendah. Perlakuan blanching tidak
daun torbangun nonblanching berkisar antara memberikan perbedaan yang nyata terhadap
nilai pH dari minuman.

100
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

Formula DT1 memiliki nilai pH tertinggi ekstraksi dan penyaringan diduga menyebab-
(berasam rendah) sedangkan formula DT2 dan kan terjadinya penurunan kadar abu. Kadar
DT3 memiliki pH yang cukup rendah (berasam abu rendah menunjukkan bahwa minuman ini
tinggi). Hasil uji nilai pH menunjukkan bahwa aman untuk dikonsumsi. Hasil sidik ragam
penambahan lemon berbanding terbalik de- (ANOVA) menunjukkan bahwa ada perbedaan
ngan nilai pH dari minuman. Semakin banyak nyata (p<0.05) terhadap kadar abu dari ketiga
lemon yang ditambahkan, pH minuman akan formula minuman.
semakin rendah.
Kadar Kalsium
Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan
bahwa nilai pH dari ketiga minuman berbeda Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar
secara nyata (p<0.05). Hal ini ditunjukkan dari kalsium minuman suplemen daun torbangun
nilai signifikansi sebesar 0.000 (Lampiran 35). berkisar antara 10.9 – 14.6 mg. Kadar kalsium
Hasil uji lanjut Tukey memperlihatkan bahwa yang rendah menunjukkan bahwa minuman
nilai pH formula DT1, DT2, dan DT3 berbeda suplemen daun torbangun tidak dapat dijadi-
nyata. Hasil ini menunjukkan bahwa perlakuan kan sebagai minuman sumber kalsium. Pening-
lemon mempengaruhi nilai pH dari ketiga for- katan kadar kalsium dalam minuman dapat di-
mula. Perlakuan blanching tidak memberikan lakukan dengan cara fortifikasi atau penam-
perbedaan yang nyata (p>0.05) terhadap nilai bahan bahan pangan tinggi kalsium.
pH minuman. Nilai pH kelompok blanching dan Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan
nonblanching cenderung sama. bahwa kadar kalsium ketiga formula minuman
suplemen daun torbangun tidak berbeda nyata
Kadar Air (p>0.05).
Berdasarkan hasil analisis kimia, diketa-
hui bahwa kadar air minuman suplemen daun Kadar Besi
torbangun nonblanching sekitar 82 – 89.6% se- Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar
dangkan kadar air minuman blanching berkisar besi dalam minuman suplemen daun torbangun
antara 83.38 – 88.92%. Nilai ini tergolong tinggi berkisar antara 0.31 – 0.65 mg. Hasil ini me-
sehingga minuman ini cenderung mudah rusak. nunjukkan bahwa kadar besi dalam minuman
Kadar air minuman blanching dan non- suplemen daun torbangun tergolong rendah.
blanching yang tidak jauh berbeda menun- Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa
jukkan bahwa perlakuan blanching tidak mem- kadar besi ketiga formula minuman tidak me-
pengaruhi kadar air dari minuman. Kadar air nunjukkan perbedaan yang nyata (p>0.05).
tertinggi terdapat pada formula DT1 dan
terendah terdapat pada formula DT3. Kadar air
dipengaruhi oleh perlakuan formula dimana KESIMPULAN
semakin banyak gula dan lemon yang ditam-
bahkan, kadar air akan semakin tinggi. Ekstrak terpilih yang digunakan dalam
pembuatan minuman adalah ekstrak 1:10. Pe-
Hasil sidik ragam (ANOVA) menunjukkan nerimaan panelis terhadap minuman suplemen
bahwa perlakuan formula memberikan perbe- daun torbangun blanching lebih baik daripada
daan yang nyata (p<0.05) terhadap kadar air minuman nonblanching. Hasil sidik ragam me-
dari minuman. Hasil uji lanjut Tukey menun- nunjukkan bahwa skor penerimaan warna, aro-
jukkan bahwa kadar air formula DT1, DT2, dan ma, rasa, dan keseluruhan minuman suplemen
DT3 berbeda secara nyata. daun torbangun blanching berbeda nyata (p <
0.05) terhadap minuman nonblanching. Perla-
Kadar Abu kuan formula memberikan perbedaan nyata (p
Kadar abu dalam minuman nonblanching < 0.05) terhadap nilai pH, kadar air, dan kadar
dan blanching berkisar antara 0.04 – 0.07% Hal abu namun tidak memberikan perbedaan yang
ini menunjukkan bahwa perlakuan blanching nyata (p>0.05) terhadap kadar Ca dan Fe dari
tidak berpengaruh terhadap kadar abu dalam minuman. Sifat kimia minuman suplemen daun
minuman. Kadar abu tertinggi terdapat pada torbangun blanching tidak berbeda nyata (p >
formula DT3 sebesar 0.07% sedangkan teren- 0.05) dengan minuman nonblanching.
dah terdapat pada formula DT1 sebesar 0.04%.
Jumlah ini jauh lebih sedikit bila diban-
DAFTAR PUSTAKA
dingkan dengan jumlah di dalam 10 gram daun
torbangun segar (0.17%) pada daftar komposisi
Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT
bahan makanan. Proses pengolahan seperti
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

101
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2010 5(2): 95 – 102

Sarwono B. 1994. Jeruk dan Kerabatnya. Pene-


Collins JJ. 2006. Phytotherapeutic Manage- bar Swadaya, Jakarta.
ment of Endocrine Dysfunctions. http://
www.douglaslabs.com [7 April 2009]. Saryono & Sejati W. 2009. Sindrom Pramens-
truasi. Nuha Medika, Jakarta
Devi M. 2009. Suplemen kapsul serbuk daun
torbangun (Coleus amboinicus Lour) un- Stephenson J. 2001. Fruit extract for PMS.
tuk menanggulangi keluhan sindrom pra- Journal American Medical Association
menstruasi pada remaja putri. Disertasi 285, 6.
Magister. Sekolah Pascasarjana, IPB,
Bogor. Sutomo B. 2008. Buah Jeruk Cegah Kanker dan
Serangan Jantung. http://myhobbyblogs
Fardiaz D, S Tandian, & FG Winarno. 1980. Pe- .com/food [2 Desember 2009].
ngantar Teknologi Pangan. PT Gramedia
Pustaka, Jakarta. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi
Revisi. M-BRIO PRESS, Bogor.
Gross J. 1991. Pigment in Vegetables: Chloro-
phyl and Carotenoids. Van Nostrand Wiseman G. 2003. Nutrition and Health. New
Reinhold, New York. York: Taylor & Francis Inc, 29 West 35th
Street, New York.

102

Potrebbero piacerti anche