Sei sulla pagina 1di 68

KESEHATAN

THE HEALTH MAGAZINE FOR INDONESIAN HEALTH WORKERS PUBLISHED BY AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE
MAJALAH KESEHATAN UNTUK PEKERJA KESEHATAN INDONESIA DIPUBLIKASIKAN OLEH AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE

ISSUE 3 / JULY 2006


EDISI 3 / JULI 2006
MATERNAL HEALTH:

KESEHATAN IBU:
Untuk Keselamatan Ibu
For a safe motherhood

NOT FOR SALE / TIDAK DIPERJUALBELIKAN


CONTENTS AND EDITORIAL

EDITORIAL
The first issue of Health Messenger was
dedicated to “Mental Health”. The second
Contents
one to “Communicable diseases”. The third News 02
one is focusing on “Maternal health”: we
do not pretend to cover this very important IN OUR COUNTRY 04
theme in just one issue, but it should enable Guidelines on drug donations
you to rely on basic elements of mother and
child health. You will be able to refer to it for PUBLIC Health 06
your consultations, but also in trainings, as Maternal health policy
Photo AMI 2006

well as during information and prevention Family planning


campaigns.
As for the previous issues of Health GENERAL Health 14
Messenger,­ this choice is a feedback from How to do ANC and PNC
the field: problems that have been identified by Acehnese health Danger signs during pregnancy
workers, by AMI’s medical staff, and by different actors of the public Instrument processing
health system of NAD. If primary health care is starting to be op- Management of normal delivery
erational, maternal health seems to be slower to be put into place, Danger signs during delivery
despite a growing number of trained midwives. Newborn assessment
With regards to maternal health, the Indonesian health system is Newborn resuscitation
very sophisticated: through Polindes and Posyandu, health workers Orthopaedic problems
are present in the most remote areas, whether it is for prevention or
for healing. Thus, for the Puskesmas, the link between the villages MEDICINE 34
is performed through the Polindes and the management of these Drugs to avoid during pregnancy
proximity structures and their teams is a major part of the work of
the Puskesmas. The challenge is now to totally rebuild this system, REPRODUCTIVE HEALTH 36
integrating former conflict-affected areas. What is reproductive health?
Several partners joined us for this third edition: International Res- Female genital cutting
cue Committee (IRC), UNFPA, Enfants réfugiés du monde (ERM),
­JHPIEGO, Handicap International (HI), Unicef, Aceh Partnerships In Health Education 40
Health (APIH), BRR Aceh and Nias, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Phar- Good hygiene principle
maciens sans frontières – Comité international (PSF-CI), and as usual, Tetanus immunization
the WHO office-Banda Aceh and the PHO who proofread the articles.
We thank them all for making this HM n°3 a really pluralist issue. NUTRITION 44
While distributing Health Messenger n°2, we did a first evalua- Iron and folic acid during pregnancy
tion of the efficiency of the distribution system, which enabled us to
know who reads our magazine and where. We would like here to
thank all the health workers who took the time to answer our ques- mother and child 46
tions, as well as those who, using the Questionnaire enclosed in the The arousal of the newborn
magazine, sent us their remarks and suggestions. Breastfeeding
What is significant for us is that the magazine definitely corre-
sponds to a need here in NAD, and is really appreciated by its read- To go deeper 50
ers and users: 82% of the interrogated persons (75% of them are Pregnancy and Malaria
working in Puskesmas) knew HM n°1. And 95% of those had read Pregnancy and AIDS
it,­ 65,67% had shared it with their colleagues ; 50% of our readers
have received HM by AMI’s distribution teams. The evaluation also society 56
shows that if HM does fulfill its role as a health information vector, it TBAs and the community
is still not used as we wish it would be for trainings. A delivery kit for TBAs
Many of you asked for Health Messenger to be published
monthly.­ As regards to the time needed for the production of one Viewpoint 62
magazine, it is so far impossible. Your suggestions for more illus- Improving maternal health
trations, and concrete cases, will be taken into account. Many of
you also mentioned that there is a need for information and training questionnaire 64
material on nutrition, HIV/AIDS, Bird Flue, which hopefully we will
tackle in our next issues. Enjoy your reading and we will meet again
in ­November 2006 with Health Messenger n°4.

Philippe Léger, Head of Mission AMI Indonesia


and Julie Chansel, Publication manager

 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


DAFTAR ISI DAN EDITORIAL

Daftar isi
03 Berita
EDITORIAL
Dedikasi edisi pertama Pembawa Pesan Kesehatan adalah pada
“Kesehatan Mental”. Yang kedua pada “Penyakit Menular”. Yang keti-
ga berfokus pada “Kesehatan Ibu”: kami tidak menutupi pentingnya
05 DI NEGARA KITA tema ini hanya dalam satu edisi, tapi akan sangat membantu Anda
Ketentuan Donasi Obat untuk mengetahui elemen dasar kesehatan ibu dan anak. Anda dapat
menggunakannya pada suatu konsultasi, training atau pelatihan pada
07 Kesehatan PUBLIk kampanye informasi.
Kebijakan Kesehatan Ibu Seperti pada edisi Pembawa Pesan Kesehatan sebelumnya, pilih­an
Keluarga Berencana itu merupakan tanggapan dari lapangan: berdasarkan masalah yang
ditemukan oleh petugas kesehatan Aceh, staf medis AMI dan berbagai
15 Kesehatan UMUM pelaku yang terlibat dalam sistem kesehatan di NAD. Jika kesehatan
Bagaimana Melakukan ANC dan PNC primer sudah dilaksanakan, kesehatan ibu sepertinya merupakan hal
Tanda Bahaya Selama Kehamilan yang lambat penerapannya padahal jumlah bidan yang terampil terus
Pemrosesan Alat bertambah.
Manajemen Partus Normal Terhadap kepentingan kesehatan ibu, sistem kesehatan di Indone-
Tanda Bahaya Saat Melahirkan sia sangatlah rumit: melalui Polindes dan Posyandu, petugas keseha-
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir tan hadir di pedalaman untuk mencegah dan mengobati penyakit. Jadi,
Resusitasi Bayi Baru Lahir untuk Puskesmas, hubungan antar desa dilakukan lewat Polindes dan
Masalah Ortopedis manajemen dari struktur yang terdekat dan tim ini adalah bagian terbe-
sar dari pekerjaan Puskesmas. Tantangan yang harus dihadapi adalah
35 OBAT pembangunan kembali sistem ini secara menyeluruh, menyatukan se-
Obat yang Harus Dihindari Selama Hamil mua area yang sebelumnya merupakan daerah konflik.
Beberapa rekan bergabung dalam edisi ketiga ini: International
37 Kesehatan Reproduksi Rescue Committee (IRC), UNFPA, Anak-anak pengungsi dunia
Apakah Kesehatan Reproduksi Itu? (ERM), JHPIEGO, Handicap International (HI), Unicef, Aceh Part-
Sunat Perempuan nerships In Health (APIH) , BRR NAD-Nias, Ikatan Bidan Indonesia
(IBI), Pharmaciens sans frontières – Comité international (PSF-CI),
41 Pendidikan Kesehatan dan seperti biasa, WHO Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Propinsi
Prinsip Higienitas yang Bagus yang telah membaca ulang semua artikel. Kami berterima kasih pada
Imunisasi Tetanus mereka semua karena telah membuat P2K no. 3 menjadi majalah
dengan beragam topik.
45 GIZI Selama pembagian Pembawa Pesan Kesehatan no. 2, kami
Zat Besi dan Asam Folat Selama Hamil melakukan evaluasi terhadap efisiensi sistem distribusi kami untuk
mengetahui siapa dan dimana pembaca majalah ini. Pada kesempat­
an ini, kami juga ingin berterima kasih pada semua pekerja kesehat­an
47 Ibu dan Anak yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab semua pertanyaan
Mendampingi Bayi Baru Lahir kami, dan juga mereka yang telah mengirimkan pendapat dan saran
Menyusui Bayi melalui Kuesioner­ dalam majalah ini.
Yang penting bagi kami adalah kenyataan bahwa majalah ini sa­
51 Lebih dalam lagi ngat sesuai dengan kebutuhan masyarakat NAD dan sangat dihar-
Kehamilan dan Malaria gai oleh pembacanya: 82% dari semua orang yang kami wawancara
Kehamilan dan AIDS (75% diantaranya bekerja di Puskesmas) mengetahui P2K no. 1. Dan
95% dari semua yang membaca, sebesar 65,67% membaginya den-
57 masyarakat gan rekan sekerja ; 50% dari pembaca menerima P2K dari tim distri-
Dukun Bersalin dan Masyarakat busi AMI. Hasil evaluasi juga mengatakan bahwa meskipun P2K telah
Paket Alat Kelahiran Untuk Dukun Bersalin menjalankan tugasnya sebagai sumber informasi kesehatan, tapi P2K
belum digunakan untuk training seperti yang diharapkan.
63 Sudut Pandang Banyak pihak meminta agar Pembawa Pesan Kesehatan dipu­
Meningkatkan Kesehatan Ibu blikasikan setiap bulan. Sejauh ini, hal itu sangatlah tidak mungkin
mengingat waktu produksi yang dibutuhkan. Saran Anda untuk me-
64 Kuesioner nambah ilustrasi dan contoh kasus akan dipertimbangkan. Banyak
dari Anda juga mengharapkan adanya informasi dan pelatih­an materi
mengenai gizi, HIV/AIDS dan flu burung yang semoga bisa direal-
isasikan pada edisi selanjutnya. Selamat membaca dan sampai jumpa
pada November 2006 di P2K no. 4.

Philippe Léger, Kepala Misi AMI Indonesia


dan Julie Chansel, Manajer Publikasi

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 


NEWS

A world strategy for reproductive


NEWS

and sexual health


Each year, complications due to sexually transmitted ­infections
(STI) and to a declining­ sexual health, endanger the life of
­almost 8 million pregnant women. Every year, around 529,000
women, mainly in developing countries, loose their life during
­pregnancy or delivery for reasons that are mainly avoidable.

T
he World Health Organiza- concern young people aged between WHO and UNFPA have identified
tion (WHO) and the United 15 and 24 years old. For sexually ac- several priority fields, among which:
Nations Population Fund tive youth (between 10 and 19 years • a coordinated action plan to im-
(UNFPA) have announced old), the main sexual and reproduc- plement the World strategy of
Friday 23rd of May that they would tive health related problems are, prevention and struggle against
now coordinate their efforts to strug- precocious pregnancies, abortion in sexually transmitted infections;
gle against the deterioration of sexual insalubrious conditions, STI including • support poor countries to increase
and reproductive health in the world. HIV, as well as sexual constraint and the number of qualified birth at-
violence. tendants in target countries;
Data show, due to inadequate According to Dr Nordström, tem- • coordinated work plans as re-
sexual and reproductive health servi- porary Director of the WHO and gards of improvement of repro-
ces, an increase of maternal mortality Thoraya Ahmed Obaid, Head of the ductive health for mothers, new
and sexually transmitted infections, UNFPA, there is a need to invest in born and youngsters;
especially in developing countries. “sexual and reproductive health”, if • promotion and defense of the
The main population groups affected the objectives 4 and 5 of the Mille- inclusion of sexual health in the
is mothers, babies and youngsters. nium are to be reached: reducing by planning of national economies,
According to the WHO, there are 2015 maternal and infant mortality. such as the strategies for poverty
each year 340 million new cases of “Prevention of non-wanted pregnan- reduction (SPR);
sexually transmitted bacterial infec- cies and reduction of non satisfied • Strengthening of the links
tions, such as chlamydia and go- needs as regards of family planning between HIV and sexual and re-
norrhoea, concerning people aged are major intervention to better mater- productive health by a coordina-
between 15 and 49 years. nal health and reduce perinatal mor- ted action in terms of cure, care
The sexually transmitted Human tality”, declared Mrs Obaid. and treatment.
Papillomavirus (HPV) infection is as- In developing countries, 200 million Dr Nordström underlined that it is
sociated to uterus cervix cancer, and is the estimated figure of women who essential, “in order to break the po-
diagnosed for more than 490 000 wo- do not have access to family planning. verty cycle, to invest in sexual and
men, causing the death of 240 000 Also, in certain cultures, 3 million little reproductive health, as well as ha-
yearly. Furthermore, several million girls and young women undergo each ving access to it, specially to family
of infection cases, mainly due to the year genital mutilations, according to planning. This allows to disengage
HIV, occur each year. recent WHO surveys. These mutila- resources, on a national level and for
More than 100 million curable tions are an accentuated risk of death families, hence enabling to invest in
sexually transmitted infections hap- and traumatism for the new born and health, nutrition and education, pro-
pen each year, and a large part of the their mothers before, during and after moting therefore economic growth
4,1 million new infections with the HIV the delivery. with tangible results”. l

 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


BERITA

Strategi Dunia untuk Masalah

BERITA
Reproduksi dan Kesehatan Seksual
Tiap tahunnya, komplikasi akibat Penyakit Menular Seksual
(PMS) dan kesehatan ­reproduksi mengancam kehidupan ham-
pir 8 juta wanita hamil. Sekitar 529.000 wanita tiap tahunnya,
terutama di negara berkembang, meninggal ketika sedang
me­ngandung atau saat melahirkan  KARENA alasan yang
­sebenarnya bisa dihindari.

W
Orld Health Organiza- baru HIV menyerang kaum muda WHO dan UNFPA mengidentifika-
tion (WHO) dan the Uni- ­ber­usia 15–24 tahun. Bagi mereka sikan langkah-lang­kah prioritas, yaitu:
ted Nations Population yang sering­ melakukan hubungan • pengaturan aksi untuk mengimple-
Fund (UNFPA) meng­ seksual (usia 10–19 tahun), masalah mentasikan strategi pencegahan­
umumkan pada hari Jumat 23 Mei, utama pada kesehatan reproduksi dan pengobatan kasus infeksi
bahwa mereka pada saat ini men- adalah kehamilan yang tidak diingin- hubungan seksual.
gkoordinasilan aksi baru untuk me- kan, aborsi yang tidak aman secara • mendukung negara miskin un-
lawan buruknya masalah kesehatan medis. PMS termasuk HIV, juga pe- tuk meningkatkan jumlah dukun
reproduksi dan seksual di dunia. maksaan dan kekerasan­ seksual. ­bersalin yang berkualitas.
Data menunjukkan, bahwa tidak Menurut Dr Nordström, direktur • mengkoordinasikan rencana ker-
memadainya pelayanan terhadap sementara WHO dan Thoraya Ah- ja untuk memperbaiki tingkat ke-
masalah seksual dan kesehatan re- med Obaid, Direktur UNFPA, ada sehatan reproduksi ibu, bayi yang
produksi mengakibatkan peningka- kecenderungan untuk berinvestasi baru lahir dan kaum muda.
tan angka kematian ibu dan jum­lah dalam “kesehatan seksual dan re- • promosi dan pertahanan termasuk
pasien terinfeksi PMS di negara ber- produksi”, jika tujuan Millenium ke 4 didalamnya kesehatan seksual
kembang. Kelompok yang paling ba- dan 5 tercapai: mengurangi angka sesuai dengan perencanaan eko-
nyak terserang adalah ibu, bayi dan kematian ibu dan anak pada tahun nomi nasional, misalnya melalui
kaum muda. 2015. “Pencegahan terhadap keha- strategi pengurangan kemiskinan.
Menurut WHO, tiap tahunnya ada milan yang tidak di­inginkan dan pe- Memperjelas hubungan antara
340 juta kasus baru infeksi bakteri menuhan kebutuh­an melalui KB ada- HIV dan kesehatan reproduksi mela-
lewat hubungan seksual, seperti chla- lah langkah besar menuju perbaikan lui aksi yang terkoordinir untuk tahap
mydia dan gonorrhea (penyakit ken- kesehatan ibu dan pengurangan an- penyembuhan, pengobatan dan pe-
cing nanah) terutama pada kelompok gka kematian bayi sebelum lahir” ujar rawatan.
umur 15–49 tahun. Infeksi Human Mrs. Obaid. Dr  Nordström  menekankan
Papilloma virus (HPV) yang terjangkit Pada negara berkembang, diper­ penting­nya, ”memutuskan siklus ke-
lewat hubungan seksual berhubung­ kirakan ada 200 juta wanita yang ti- miskinan, tingginya masalah seksual
an dengan kanker leher rahim, dan dak memiliki akses untuk mengikuti dan kesehatan reproduksi, dan juga
sudah menyerang 490.000 wanita, program KB. Disamping itu, menurut akses untuk melakukan hal itu, teru-
dengan angka kematian per tahun- survei WHO, dengan alasan budaya, tama berhubungan dengan keluarga
nya sebesar 240.000. Lebih jauh lagi, tiap tahunnya ada 3 juta gadis kecil berencana. Hal itu memerlukan sum-
ada berjuta kasus infeksi sehubungan dan wanita muda yang melakukan ber yang tidak terbatas pada level
dengan HIV, terjadi setiap tahunnya. pemotongan alat kelamin. Tindakan nasional dan keluarga, karena itu
Lebih dari 100 juta infeksi yang ini beresiko kematian dan trauma harus ada investasi pada bidang ke-
dapat disembuhkan karena hubung­ terhadap bayi baru lahir dan ibu se- sehatan, gizi dan pendidikan de­ngan
an seksual terjadi setiap tahun, dan belum, selama hamil dan setelah promosi sesuai pertumbuhan eko-
sebagian besar dari 4,1 juta infeksi ­melahirkan. nomi untuk hasil yang nyata”. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 


IN OUR COUNTRY / GUIDELINES ON DRUG DONATIONS

Importing special access drugs:


requirement for medicine donations
General principles the product/drug, active ingredient, strength, dosage form,
IN OUR COUNTRY

1. The requirements to accept of Medicines donations are packaging, batch number and expiry date (at least 1 year
described in article 2 of the Decree of the Head of the after arrival date), manufacturer and country of origin of the
National Agency of Drug and Food Control (BPOM) donation).
Number HK.00.05.3.00914 regarding the Importa- 3. Labeling of Medicines donations
tion of Special Access Drugs and following the WHO The information regarding the quantity, name and con-
(World Health Organization) Guidelines on Medicines centration of the active ingredients, dosage form, manufac-
donations. It is meant to maintain the quality of medi- turer, batch number, expiry date must be incorporated in
cines donations. the label. The incorporation of those items should be in a
2. Donations must provide the maximum benefit to the language that could be understood such as Indonesian or
recipient country and the use of medicines donations English.
must be in accordance with real needs and the rational Label claiming “Medicines Donation” incorporated in the
use of drugs. container or the drug packaging.
3. The importation of Medicines donations are subject- 4. Import Approval
ed to approval. A demand for an official authorization BPOM will issue an approval/recommendation required
needs to be submitted to get an import approval from for the importation of the medicines donation.
the Head of the BPOM. 5. Application for Duty Free
4. The imported medicines donations must be in complete Application for duty free can be submitted to the Ministry
and informative packaging (packaging must include: In- of Finance in accordance with the applicable regulation.
ternational Nonproprietary Name (INN) or generic name, 6. Quality Assessment
active ingredients, strength, batch number, expiry date, Sampling and assessment could be performed by the
storage instructions and the drug’s manufacturer). BPOM on any medicines donation. Laboratory assessment
5. The imported medicines donations need to fulfill the In- will be performed by the National Laboratory of Drug and
donesian quality requirements and can not use lower Food Control (PPOM: http://www.pom.go.id/profile/e_struk-
quality standards of medicines. tur_organisasi.asp).
6. In order to get the agreement for vaccine importation, 7. Distribution and usage
the recipient must do some preparation and planning, The recipient of the medicines donations is responsible
such as getting a recommendation, e.g. from IDAI’s (In- for its quality and distribution and for its usage which is with-
donesian Society for Pediatricians) or the Task Unit of in the therapeutic indication(s).
Immunization and management of vaccine. In addition, The recipient of medicines donations must be under co-
the donation recipient must have facilities to store and ordination and responsibility of a doctor or an organization
distribute the vaccines according to standard operating of medical doctors who will be responsible for the rational
procedures. use of the donated medicines, including for not being con-
Procedures tra-indicated in the government program and to avoid the
1. Early Notification risk of drug resistance in its administration.
An early notification needs to be submitted by the recipi- Medicines donations that are expired or are later found in-
ent body to the BPOM regarding the plan to receive dona- consistent with the quality requirements can not be used any
tions and the on-going preparation. more and must be destroyed in a standard procedure. l
2. Completeness of Documentation
The recipient body submits an application to import For further information, you may contact:
medicines donations to the BPOM together with the plan/ Directorate of Drug and Biological Production Evaluation
schedule of arrival and completed with the following docu- The National Agency of Drug and Food Control of RI
ments: Jl. Percetakan Negara No. 23
- Invoice Jakarta Pusat 10560, Indonesia
- Air Waybill (by air) or Bill of Loading (by sea) Phone : 021 – 4245459 ext. 115/116/Fax : 021 – 42885404
Information on medicines donations (quantity, name of E-mail : penilaian_obat@pom.go.id

 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


DI TANAH AIR KITA / KETENTUAN DONASI OBAT

Akses Khusus untuk Impor


Obat-Obatan: Ketentuan Donasi Obat
KETENTUAN UMUM - Informasi tentang obat yang akan disumbangkan (jum

DI TANAH AIR KITA


1. Peraturan penerimaan bantuan obat-obatan dideskrip- lah, nama produk/obat, bahan aktif, khasiat, dosis, nomor
sikan dalam artikel 2 Anggaran Dasar Badan pendaftaran dan tanggal kadaluarsa (setidaknya 1 tahun se-
­Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor jak tanggal kedatangan), pabrik dan negara asal donatur).
HK.00.05.3.00914 mengenai akses khusus untuk im- 3. Label pada Obat Sumbangan
portasi obat-obatan dan dalam buku pedoman tentang Informasi mengenai kuantitas, nama, komposisi obat,
donasi obat dari WHO (World Health Organization). dosis, pabriknya, nomor pendaftaran, dan tanggal kada-
Hal itu bertujuan untuk menjaga kualitas obat yang luarsa harus tertera pada label depannya. Keterangan
­disumbangkan. pada label itu harus dituliskan dalam bahasa yang pasti
2. Sumbangan obat harus memberikan manfaat maksi- dimengerti seperti bahasa Indonesia atau Inggris.
mal bagi negara penerima dan penggunaannya harus Klaim label “Obat Sumbangan” harus tertera pada kotak
sesuai dengan kebutuhan dan aturan pemakaiannya. atau paket obat yang bersangkutan.
3. Importasi suatu sumbangan obat harus mendapatkan 4. Izin Impor
izin dari pejabat yang berwenang. Persetujuan dan BPOM akan mengeluarkan surat izin/rekomendasi yang
otorisasi resmi dari Kepala BPOM adalah hal yang dibutuhkan untuk importasi sumbangan obat.
mutlak. 5. Aplikasi Bebas Pajak
4. Obat yang disumbangkan harus dalam paket yang Aplikasi Bebas Pajak dapat diajukan pada Departemen
lengkap dengan informasi yang cukup (paket harus Keuangan untuk mendapatkan formulir regulasi yang dibu-
mencakup: Nama Nonkepemilikan Internasional atau tuhkan.
nama generiknya, komposisi obat, khasiatnya, nomor 6. Pemeriksaan Kualitas
pendaftaran, tanggal kadaluarsa, instruksi penyimpan- Contoh barang dan pemeriksaan biasanya dilakukan
an dan pabrik pembuatannya). oleh BPOM terhadap semua sumbangan obat. Pemerik-
5. Sumbangan obat yang sudah diimpor harus memenuhi saan laboratorium akan dilakukan oleh PPOM: http://www.
standar kualitas obat di Indonesia dan tidak boleh me- pom.go.id/profile/e_struktur_organisasi.asp).
makai standar kualitas obat yang rendah. 7. Distribusi dan penggunaan
6. Untuk mendapatkan persetujuan bantuan vaksin, neg- Penerima sumbangan obat bertanggung jawab atas
ara penerima harus melakukan beberapa persiapan kualitas dan distribusi serta penggunaannya terutama pada
dan perencanaan, seperti memiliki surat rekomendasi indikasi terapeutik
dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau Unit Imunisasi Penerima obat-obatan bantuan harus berada di bawah
dan manajemen vaksinasi. Tambahan lagi, negara pe- koordinasi dan tanggung jawab seorang dokter atau dokter
nerima bantuan harus mempunyai fasilitas memadai pada suatu organisasi kesehatan yang dapat bertanggung
untuk menyimpan dan mendistribusikan vaksin itu se­ jawab atas penggunaan obat yang datang, termasuk tidak
suai dengan prosedur operasi standar. bertentangan terhadap program pemerintah dan untuk
PROSEDUR menghindari resiko resisten terhadap suatu obat.
1. Pemeriksaan Awal Bantuan obat-obatan yang sudah kadaluarsa atau yang
Notifikasi awal dari negara penerima diperlukan sebe- ditemukan tidak konsisten dengan persyaratan kualitas ti-
lum diajukan pada BPOM sesuai dengan rencana peneri- dak dapat dipergunakan lebih lanjut dan harus segera di-
maan sumbangan dan persiapan dalam pelaksanaannya. musnahkan sesuai prosedur standar. l
2. Kelengkapan Dokumentasi
Penerima bantuan harus mengajukan aplikasi tentang Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
donasi obat yang akan diimpor kepada BPOM dan juga Directorate of Drug and Biological Production Evaluation
rencana/jadwal kedatangannya dengan disertai dokumen The National Agency of Drug and Food Control of RI
berikut: Jl. Percetakan Negara No. 23
- Invoice (daftar barang) Jakarta Pusat 10560, Indonesia
- Air Waybill (lewat udara) or Bill of Loading (lewat laut) Phone : 021 – 4245459 ext. 115/116/Fax : 021 – 42885404
(label pengiriman) E-mail : penilaian_obat@pom.go.id

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 


PUBLIC HEALTH / MATERNAL HEALTH POLICY

Development strategy
for Mother and Child Health in NAD
services level. Some Puskesmas are

T
MATERNAL HEALTH POLICY The prevalence of bad nutrition for
here are some sensitive children under five is at the age 6-59 prepared to be the reference place for
health indicators to decide months, generally around 10-15% and it midwifery emergency cases and basic
the high level of health com- is found >15% in Simeulue island. The neonatal minimal 1 district 1 Puskes-
munity, such as Maternal lowest prevalence is in Gayo Luwes and mas. The hospitals as the reference
Death Rate (MDR), Baby’s Death Rate Bener Meriah. Meanwhile, for the high- center have also been given tmidwifery
(BDR), and the national status of com- est number for lack of nutrition is found in services and neonatal comprehensive
munity nutrition. MDR 304/100.000 Pidie and Aceh Tenggara. (PONEK) especially in the reference
Born Alive (BA), BDR 35/1000 Born Due to problems in health community hospital in the province and general
Alive, lack of nutrition is 27,5% and especially for Mother and Child’s health, hospitals in A.Barat, A.Selatan, Pidie
bad nutrition is 8,5%. In the province of the local government through the PHO A.Tengah, Bireun, Lhoksemawe and
PUBLIC HEALTH

NAD, the indicator shows 373/100.000 and DHO has done some efforts to im- Langsa.
for MDR Born Alive, for BDR id 42/1000 prove the quality services, such as devel-
Born Alive and the status for lack of nu- oping the health workers’ ability, provid- National strategy MPS in the
trition are 34,3% and bad nutrition is ing medical equipments, transportation, province level:
9,4%. National target until the year of program managements supports, and 1. The practice of Mother and
2009 is to reduce MDR to 226/100.000 medical technique management in the Child’s management is through the
Born Alive, 26/1000 BA, lack of nutri- health care service (Puskesmas, public approach planning to solve problems
tion becomes < 20%. hospitals, and provincial). in the district areas which is called
as “District Team Problem Solving for
Making Pregnancy Safer (DTPS for
MPS). See diagram below:
2. The strategy planning is made
with regards to 3 elements: supply, de-
mand and management.
• Supply: always refer to the im-
provement of quality service in health
and how to make a good access for the
targeted community to get the facilities
health services. The enhancement of
health workers especially in technical
field services is given through a train-
ing, technical counseling and on the
job training. Technical trainings are
adapted to the needs of local commu-
nity using the standards that had been
Source: Ministry of Health, 2005 agreed before. The competency test
for technical knowledge is one of indi-
In the year of 2015, MDR is target- At the moment, most of the health cators to decide the needs of human
ed until 125/100.000 BA the same with workers (Doctors, Midwives, and Vil- resources competency level.
the target of Millennium Development lage Midwives) have been trained to • Demand: the concept of
Goal (MDG). The national strategy do the normal delivery, infection pre- ready-village program has already
agreed to reduce MDR called Making vention, management for the sick chil- started to develop the community’s
Pregnancy Safer (MPS). The following dren, breastfeeding guidelines / coun- awareness for danger conditions in
information is about the nutrition con- seling ASI Exclusive and manage- the environment. Especially to reduce
dition of community in NAD.Source ment for bad nutrition cases in every the maternal death and sick rate in =>

 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN PUBLIK / KEBIJAKAN KESEHATAN IBU

Strategi Pembangunan Kesehatan Ibu dan Anak


di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

petugas, penyediaan peralatan me-

B
Kebijakan Kesehatan Ibu uai dengan target Millenium Devel-
eberapa indikator kese- opment Goal (MDG). Strategi yang dis, sarana transportasi, dukungan
hatan yang paling sensitif disepakati untuk menurunkan AKI manajemen program dan manaje-
untuk menentukan derajat secara Nasional dan dijabarkan men teknis medis di fasilitas pelay-
kesehatan masyarakat di pelaksanaannya di Provinsi adalah anan (puskesmas, RSU Kab/kota
suatu negara adalah Angka Kema- strategi Making Pregnancy Safer dan Provinsi). Pada saat ini seba-
tian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (MPS). Berikut informasi kondisi gian besar tenaga kesehatan (dok-
(AKB) dan Status Gizi Masyarakat. status gizi masyarakat di Provinsi ter, bidan Puskesmas, bidan desa)
Secara Nasional AKI 304/100.000 NAD. telah terlatih Asuhan Persalinan

KESEHATAN PUBLIK
Lahir Hidup, LH Normal (APN), pencegahan infeksi,
Prevalensi gizi buruk pada anak Manajemen Terpadu Balita Sakit
AKB sebesar 35/1000 Lahir Hidup­ balita umur 6-59 bulan, secara (MTBS), Manajemen Laktasi/kon-
dan Gizi Kurang sebesar 27,5% dan umum berkisar pada angka 10-15% seling ASI Eksklusif dan manaje-
Gizi Buruk 8,5%. Di Provinsi NAD dan terlihat kabupaten Simeulue men kasus gizi buruk di setiap level
indikator tersebut menunjukkan >15%. Prevalensi terendah terdapat pelayanan. Beberapa puskesmas
AKI sebesar 373/100.000 LH, AKB di Gayo Luwes dan Bener Meriah. sudah dipersiapkan sebagai rujukan
42/1000 LH dan status Gizi Kurang Sementara untuk gizi kurang ter- pelayanan kasus emergensi kebi-
34,3% dan Gizi Buruk sebesar 9,4%. tinggi di kabupaten Pidie dan Aceh danan dan neonatal dasar (PONED)
minimal 1 kabupaten 1 puskesmas.
Kemudian RS sebagai pusat ruju-
kan juga telah mampu melakukan
pelayanan kebidanan dan neonatal
komprehensif (PONEK) terutama di
RS Rujukan Provinsi dan RSUD Ka-
bupaten Aceh Barat, Aceh Selatan,
Pidie Aceh Tengah, Bireuen, Lhok-
seumawe dan Langsa.

Strategi Nasional MPS ­


di level Provinsi:
1. Penerapan manajemen KIA me-
lalui pendekatan perencanaan ter-
padu pemecahan masalah yaitu
pendekatan pemecahan masalah
kesehatan di tingkat kabupaten
Sumber: DepKes tahun 2005 “District Team Problem Solving for
Making Pregnancy Safer (DTPS for
Target yang ditetapkan sampai ta- Tenggara. MPS).
hun 2009 secara Nasional menu- Melihat besarnya permasalah­
runkan AKI menjadi 226/100.000 an­ kesehatan masyarakat khusus- 2. Strategi perencanaan memper-
LH, 26/1000 LH, gizi kurang menjadi nya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), timbangkan 3 hal: supply, demand
< 20%. Pemerintah Daerah melalui Dinas dan manajemen.
Kesehatan telah melakukan upaya- • Supply: tetap mengacu pada
Kondisi tahun 2015 ditargetkan upaya peningkatan kualitas pelayan­ peningkatan mutu pelayanan ke­
AKI sebesar 125/ 100.000 LH ses- an melalui peningkatan kemampuan sehatan dan caranya supaya =>

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 


PUBLIC HEALTH / MATERNAL HEALTH POLICY

=> the community:­ it has to make every


single person in the community aware
of the health of pregnant women and
support them to have a safe delivery
through collecting some funds, vil-
lage ambulance, blood transfer if it is
necessary and of course the family or
ready-husband. The health campaign
information for Mother and Child, giv-
en by the health workers or those who
are concerned with MCH and also the
Posyandu revitalization are one of the
strategies to improve the community
actions in the health field.
• Management of maternal
health program: the purpose of this
activity is to improve the manageri-
PUBLIC HEALTH

al ability for MCH at both provincial


and district level. That improvement
is given through managerial train-
ings such as: DTPS, management
of family planning, management of
data, assistances or technical train-
ings from central office, workshop
and program evaluations to get an
accurate yearly mother and child’s
health profile in the province of
NAD.

3. The strategy of those pro-


gram activities are done according
to national policy and MSS (minimal
standard services).

4. The strategy for MCH pro-


grams in NAD are coordinated by
the Health Strategy Building Plan-
ning of the province. The aim is to
support people’s need through quick
and relevant actions, with high integ-
rity, team cooperation, accountability
and transparency. l
Photos AMI 2006

 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN PUBLIK / KEBIJAKAN DINKES

peningkatan kapasitas manaje-


rial pengelola KIA di level propinsi
dan kabupaten. Peningkatan itu
­dilaksanakan melalui pelatihan
manajemen seperti: DTPS, manaje-
men pengelolaan KB, manajemen
data, asistensi atau bimbingan tek-
nis dari pusat, workshop dan evalu-
asi program untuk mendapatkan
profil tahunan yang akurat tentang
pela­yanan KIA di NAD.

3. Strategi pelaksanaan ke­


giatan program tersebut berdasar-
kan pada kebijakan nasional dan
SPM (Standar Pelayanan Minimal).

KESEHATAN PUBLIK
4. Strategi kegiatan program
KIA di NAD telah terakomodir dalam
Sumber: DepKes tahun 2005 Rencana Strategi Pembangunan
Kesehatan Provinsi NAD. Tujuan-
=> fasilitas­ pelayanan bisa diakses posyandu­ telah mulai dilaksanakan nya pada misi Departemen adalah
oleh kelompok sasaran. Peningkatan sebagai salah satu strategi untuk me- untuk berpihak pada rakyat melalui
kapasitas tenaga kesehatan dilaku- ningkatkan peran serta masyarakat tindakan cepat dan tepat dengan
kan melalui pelatihan, bim­bingan dalam bidang kesehatan. integritas tinggi, kerja sama tim
teknis dan on the job training. Pela- • Manajemen program kesehatan­ ­secara sinergis, akuntabilitas serta
tihan teknis dilakukan sesuai dengan ibu: kegiatannya diarahkan pada transparan. l
kebutuhan setempat dan menggu-
nakan standar yang di­se­pakati. Uji
kompetensi terhadap ketrampilan
teknis juga merupakan salah satu
indikator untuk menentukan tingkat
Beberapa ukuran standar yang ­ digunakan untuk pelayanan KIA dan analisis
kompetensi tenaga yang tetap terus
situasi kesehatan ibu di NAD dapat dilihat pada tabel berikut:
diupayakan.
• Demand: konsep desa siaga Baseline tahun 2005 Target
sudah mulai diterapkan untuk mem- No Indikator
Absit 2005 2010
persiapkan masyarakat tanggap ter-
hadap kondisi yang membahayakan I Indikator Kesehatan:
• AKI 92 373/100.000 307 225/100.00
lingkungannya. Khusus untuk siaga • AKB 384 42 / 1000 35 / 1000 15 / 1000
• Anemia 65,4 25% 20%
terhadap upaya penurunan angka • Bumil Kek 37,5 24% 12%
kesakitan dan kematian ibu: setiap in- II Indikator Yan Kes:
dividu dilatih untuk menolong anggot- • K1 92.434 84.3% 90% 95%
• K4 80.087 73.04% 85% 90%
anya (khususnya ibu hamil) mendapat • Penangan Kompl Hamil 90%
proses persalinan yang aman melalui •

Persalinan Nakes
ASI Eksklusif
68.115 64.7% 80% 90%
90%
pengumpulan dana tabulin, ambulans • Kunjungan Neonatal 2 75.762 74.6% 80% 90%
• Jlh Akseptor KB ? 90%
desa, donor darah bila diperlukan
dan tentunya keluarga/suami siaga. III Indikator Input:
Penyuluhan KIA, baik yang dilaku- •

Kehamilan Risti
Puskesmas PONED
11.542
8
20% 18%
1 Pusk/Kab
6%
4 Pusk/Kab
kan oleh tenaga kesehatan maupun • RSU PONEK 13 21% 15 RSU 21 RSU
• Bidan APN 700 % % 50%
melalui kelompok KP KIA (Kelompok • Bidan tinggal di desa 2400 40% 50% 80%
Peminat Kesehatan Ibu dan Anak) • Bidan punya KIT 4800 70% 70% 100%
• Jumlah Bidan 6.425
yang terdiri dari kader kesehatan
terlatih/kader PKK serta revitalisasi Sumber: Data Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Provinsi NAD

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 


PUBLIC HEALTH / FAMILY PLANNING

Locally available contraceptive methods


SPECIAL
METHOD DESCRIPTION POSSIBLE SIDE EFFECT
PRECAUTION
To woman who:
• Small device that fits inside the • May be pregnant After insertion:
womb • Gave birth recently • Some cramps for several
• Very effective (more than 2 days days
• Keeps working up to 10 years, ago) • Some spotting for a few
depending on type • Is at high risk for weeks
• We can remove it for you STIs Others:
whenever you want • Had unusual • Longer and heavier periods
IUD • Very safe vaginal bleeding • Bleeding or spotting
• No protection against sexually recently between periods
transmitted infections (STIs) or • Has infection or • More cramps or pain
PUBLIC HEALTH

HIV/AIDS problem in female during periods


organs

To woman who:
• Smokes cigarettes
and is 35 or older
• Very effective if taken every
• Has high blood • Nausea
day
pressure • Spotting or bleeding
• Easy to stop
• Gave birth in the between periods
• Very safe
last 3 weeks • Mild headaches
• Helps reduce menstrual
• Is breastfeeding 6 • Tender breast
bleeding and cramps
Pill months or less • Dizziness
• No protection against STIs or
• May be pregnant • Slight weight gain or loss
HIV/AIDS
• Has some other
serious health
conditions

To woman who:
• Works mainly by stopping
• Has very high
ovulation
blood pressure
• Very effective • May experience monthly
• Is breastfeeding 6
• Often takes longer to get bleeding
weeks or less
pregnant after stopping • Weight gain
• May be pregnant
• Very safe
Injection • Has some other
• No protection against STIs or
serious health
HIV/AIDS
problems

• 6 small plastic tubes placed


under skin of upper skin to To woman who:
upper arm • Breast feeding 6
• Very effective weeks or less • Light spotting or bleeding
• Last up to 7 years, depending • May be pregnant • Irregular bleeding
on your weight • Have some other • No monthly bleeding
Implant • Very safe serious health
• No protection against STIs or conditions
HIV/AIDS

10 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN PUBLIK / KELUARGA BERENCANA

Metode Kontrasepsi Lokal yang Tersedia

METODE DESKRIPSI PENCEGAHAN KHUSUS EFEK SAMPING

Sesudah penempatan:
Bagi wanita yang: • Kejang selama
• Mungkin sedang hamil beberapa hari
• Alat kecil yang muat dalam
• Baru saja melahirkan • Timbul bintik-bintik
rahim
(lebih dari dua hari yang selama beberapa
• Sangat efektif
lalu) minggu
• Bisa bertahan lebih dari 10
• Memiliki resiko tinggi Gejala lainnya:
tahun, tergantung tipenya
terhadap STIs • Masa menstruasi lebih
• Dapat disingkirkan kapan saja
• Baru saja mengalami lama
IUD • Sangat aman
pendarahan vagina • Berdarah atau

KESEHATAN PUBLIK
• Tidak kebal terhadap STIs dan
• Mengalami infeksi atau timbul bintik selama
HIV/AIDS
ada masalah pada organ menstruasi
kewanitaannya • Kejang lebih sering dan
nyeri
Bagi wanita yang:
• Sangat efektif jika diminum • Merokok dan berusia
• Mual
setiap hari lebih dari 35 tahun
• Timbul bintik-bintik atau
• Mudah dihentikan • Tekanan darah tinggi
pendarahan selama
• Sangat aman • Baru saja melahirkan 3
menstruasi
• Sangat bermanfaat untuk minggu yang lalu
• Sakit kepala berat
mengurangi pendarahan saat • Menyusui selama 6 bulan
• Payudara terasa keras
Pil menstruasi dan kejang atau kurang
• Pusing
• Tidak kebal terhadap STIs dan • Mungkin sedang hamil
• Kehilangan berat badan
HIV/AIDS • Mengalami kondisi
kesehatan yang serius
• Terutama bermanfaat untuk
Bagi wanita yang:
menyumbat ovulasi
• Tekanan darahnya sangat
• Sangat efektif
tinggi • Terjadi pendarahan
• Seringkali membutuhkan
• Menyusui selama 6 setiap bulan
waktu lebih lama supaya bisa
minggu atau kurang • Berat badan bertambah
hamil setelah penyumbatan
• Mungkin sedang hamil
Injeksi • Sangat aman
• Mengalami kondisi
• Tidak kebal terhadap STIs dan
kesehatan yang serius
HIV/AIDS

• 6 tube plastik kecil yang


ditanam di bawah kulit pada
Bagi wanita yang: • Bintik-bintik kecil atau
lengan bagian atas
• Menyusui selama 6 pendarahan
• Sangat efektif
minggu atau kurang • Pendarahan yang tidak
• Berlangsung lebih dari 7
• Mungkin sedang hamil teratur
tahun, tergantung berat badan
• Mengalami kondisi • Tidak ada pendarahan
Implantasi • Sangat aman
kesehatan yang serius bulanan
• Tidak kebal terhadap STIs dan
HIV/AIDS

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 11


PUBLIC HEALTH / FAMILY PLANNING

SPECIAL POSSIBLE
METHOD DESCRIPTION
PRECAUTION SIDE EFFECT

• Contraceptive method based on breastfeeding To woman who:


• Means breastfeeding often, day, night, and • Has AIDS, or
giving baby little or no other food infected with
Lactational • Effective for 6 months after giving birth HIV
Amenorrhea • No protection against STIs or HIV/AIDS
Method

To woman who:
• A surgical procedure
• Gave birth
• Womb is not removed, will still have menstrual
between 1 and
periods
6 weeks ago
• Permanent, for women who will not want more
PUBLIC HEALTH

• May be
children
pregnant
• Very effective
• Has infection
Female • Very safe
or other
Sterilization • No long term side effect
problem in
• No protection against STIs or HIV/AIDS
female organs

To man who has:


• Any problems
with genitals
such as
• Simple surgical procedure
infection,
• Permanent, for men who will not want more
swelling,
children
injuries, lumps
• Very effective
in penis or
• Very safe
scrotum
• No effect on sexual ability
Vasectomy • Some other
• No protection against STIs or HIV/AIDS
serious
conditions or
infections

• Protect against both pregnancy and STIs


including HIV/AIDS
• Very effective when used every time you have
sex
• Can be used alone or with another family
Condom planning method
• Easy to get, easy to use
• Usually partners need to discuss

12 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN PUBLIK / KELUARGA BERENCANA

EFEK
METODE DESKRIPSI PENCEGAHAN KHUSUS
SAMPING

• Metode kontraseptif berdasarkan


kebiasaan menyusui
• Artinya sering menyusui: siang,
Bagi wanita yang:
malam dan tidak memberi bayi
• Menderita AIDS atau
makanan lainnya
terinfeksi HIV
Metode Amenore • Efektif untuk 6 bulan setelah
Laktasi melahirkan
• Tidak kebal terhadap STIs or HIV/
AIDS

• Suatu prosedur pembedahan


• Rahim tidak dipindahkan, dan

KESEHATAN PUBLIK
masih akan tetap mengalami
Bagi wanita yang:
periode menstruasi
• Melahirkan antara 1 dan 6
• Permanen, bagi wanita yang tidak
minggu yang lalu
lagi menginginkan anak
• Mungkin sedang hamil
• Sangat efektif
• Mengalami infeksi atau
• Sangat aman
Sterilisasi Alat masalah lainnya pada organ
• Tidak ada efek samping yang
Kewanitaan kewanitaan
berkepanjangan
• Tidak kebal terhadap STIs dan
HIV/AIDS

• Suatu prosedur pembedahan yang


Bagi wanita yang:
sederhana
• Memiliki masalah dengan
• Permanen, bagi pria yang tidak lagi
alat kelaminnya seperti
menginginkan anak
infeksi, bengkak, luka-luka,
• Sangat efektif
gumpalan pada penis atau
• Sangat aman
skrotum
• Tidak mempengaruhi kemampuan
• Beberapa kondisi kesehatan
Vasektomi dalam berhubungan seksual
serius lainnya atau infeksi
• Tidak kebal terhadap STIs dan
HIV/AIDS

• Perlindungan terhadap kehamilan


dan STIs termasuk juga HIV/AIDS
• Sangat efektif bila digunakan
setiap hendak melakukan
hubungan seksual
• Dapat digunakan bersama metode
keluarga berencana lainnya atau
Kondom digunakan sendirian
• Mudah didapatkan, mudah
digunakan
• Biasanya diskusi dengan pasangan
dibutuhkan sebelum pemakaian

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 13


GENERAL HEALTH / HOW TO DO ANC AND PNC

ANC and PNC: main things to do


Pregnancy examination (Antenatal Care)
Implementation of good
­antenatal care (ANC) and post- Visit Time Examination service for patient
natal care (PNC) by health
• General health check up and risks factors
workers, will help ­decreasing
measurement
maternal death raTE. • Pregnancy examination: gland size and
pregnancy stage
• Gynecologic assessment
ANC service in • Blood pressure examination
a basic health facility • Weight, height
Before • Do the HB test, if the patient had anemia
ANC I the 14th • Give additional FE supplement
Suggestions that need to be given
week • Urine test, blood type test, syphilis test
to the pregnant woman to avoid the
complication: stop smoking and con- • Tetanus toxoid immunization
sume medicines without any consul- • Explain about the danger signs and the
tation because it can disturb fetal place to go to get first aid help
growth. Avoid hard works because it • Remind her the next visit
can kill the fetal and in the advanced • Complete the ANC card with all data about
stage of pregnancy, it may cause pregnant woman
preterm birth (premature). Advise
pregnant woman to eat nutritious • Examine: pregnancy stage, gland size, fetal
and healthy food, to take care of her heart beat
hygiene, and do some light exercise • Anemia examination
such as walking, sewing, etc. • Blood pressure
• Weight especially for mothers who has
Handling patients complaints. lower weight than normal on the first visit
GENERAL HEALTH

Note them attentively and handle Between • Urine protein for nullipara or mothers who
ANC II 14th-28th have eclampsia history
it patiently. Lessen the worries with
week • Give additional FE supplement
good and clear explanations:
• Feeling nauseous, heat in the • Inform any danger signs and tell the right
chest at an early and advanced place to go for help
stage of pregnancy. It may be • Remind her the next visit
caused by a gastro intestinal re- • Complete the ANC card with all data about
flection, influenced by the abdo- pregnant woman
men pressure increasing. This
• Give the same service as the previous visits
case can be handled by postural
• Do the HB tests
therapist or antacid consumption
• Examine: pregnancy stage, gland size, DJJ,
and B6 vitamin.
and palpation abdominal (leopold I-IV) also
• Varicose veins and legs oede- to find out if there is the possibility to be
ma: it usually happens because Between twins
of the vena-cava inferior pres- ANC III 28th-36th • TT immunization for the second time
sure. It can be solved with find- week • Explain and suggest her to make plan about
ing a proper sleeping position, the delivery
putting the legs higher than the • Start to teach her how to nurse a baby,
body and give B6 vitamin as a preparation for breast feeding, and inform
natural diuretic. her about family planning program
• Pain around the waist and joints.
It is normal and usually caused • Give the same service as the previous visits
by ligament attraction that binds • Check the fetal position: upside down,
the uterus and relaxin hormon. After normal, against the grain or any other
Suggest the patient to take ANC IV
36th week position that need to be referred to hospital
paracetamol, it is enough to • Complete the ANC card
• reduce the pain.

14 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / BAGAIMANA MELAKUKAN ANC DAN PNC

Hal Penting untuk Dilaksanakan: ANC dan PNC


Pemeriksaan kehamilan (Ante-Natal Care)
Kunjungan Waktu Pelayanan Pemeriksaan yang Diberikan Pelaksanaan ANC dan PNC
yang baik oleh petugas
• Pemeriksaan kesehatan umum dan faktor
resiko
­kesehatan akan menurun­kan
• Pemeriksaan kehamilan: tinggi fundus dan ­angka kematian ibu.
usia kehamilan
• Pemeriksaan ginekologis
• Pemeriksaan tekanan darah Pelayanan ANC pada fasilitas
• Berat badan, tinggi badan ke­sehatan dasar.
Sebelum
• Bila anemia lakukan tes-HB
ANC I Minggu
• Pemberian suplemen Fe Pemberian saran penting untuk
Ke 14
• Tes urin, test golongan darah, test syphilis
mencegah komplikasi kehamilan:
• Imunisasi tetanus toxoid
­seperti menghilangkan kebiasaan
• Beritahukan tanda bahaya dan kemana
merokok atau mengkonsumsi obat
harus mencari pertolongan
tanpa konsultasi karena dapat menye-
• Ingatkan kunjungan berikutnya
• Lengkapi seluruh data pada kartu ANC babkan kelainan pertumbuhan janin.
Hindari pekerjaan berat karena pada
kehamilan muda karena dapat me-
• Pemeriksaan: usia kehamilan, tinggi micu abortus dan pada kehamilan tua
fundus, denyut jantung janin dapat menyebabkan prematur. Selalu
• Pemeriksaan anemia anjurkan untuk makan makanan ber-
• Tekanan darah gizi, menjaga higienitas diri dan laku-
• Berat badan bagi ibu yang berat badannya kan olahraga ringan seperti berjalan
kurang pada kunjungan awal kaki, menjahit, dan sebagainya.
Antara
• Protein urin bagi nullipara atau bagi ibu

KESEHATAN UMUM
ANC II Minggu
yang memiliki riwayat eklampsi Tanggapi keluhan pasien dengan
14-28
• Berikan suplemen Fe baik dan atasi kekhawatiran mereka
• Beritahukan tanda bahaya dan kemana dengan menjelaskan hal berikut:
harus mencari pertolongan • Perasaan mual, muntah dan pa-
• Ingatkan kunjungan berikutnya nas di dada karena adanya refluks
• Lengkapi seluruh data pada kartu ANC gastro intestinal yang dipengaruhi
oleh peningkatan tekanan abdo-
men. Dapat diatasi dengan terapi
• Berikan pelayanan yang sama seperti postural atau pemberian antasida
kunjungan lalu. dan Vitamin B6.
• Lakukan tes-HB. • Odema tungkai dan varises,
• Periksa: usia kehamilan, tinggi fundus, odem bila tidak bersamaan den-
DJJ dan palpasi abdominal (leopold I-IV) gan proteinuria dan peningkatan
Antara juga dapat untuk mengetahui bila ada tekanan darah bukanlah pre-
ANC III Minggu kehamilan ganda. eklampsi. ­ Biasanya odema dan
28-36 • Berikan imunisasi TT untuk kedua kalinya. varises ­terjadi karena penekanan
• Berikan penjelasan dan rencanakan
vena-cava inferior. Dapat diatasi
tentang kelahiran.
dengan posisi tidur meninggikan
• Ajarkan perawatan anak dan persiapan
kaki dan diberikan vit B6 sebagai
pemberian ASI, informasikan program KB.
natural diuretic.
• Nyeri pinggang dan sendi­ dise-
• Berikan pelayanan yang sama babkan pengaruh tarikan ligament
• Deteksi letak bayi yang tidak normal: yang mengikat rahim dan reaksi
Setelah kerja hormon relaxin. Pemberian
sungsang atau kondisi lain yang perlu
ANC IV Minggu paracetamol dianggap aman un-
dirujuk ke rumah sakit
Ke 36 tuk ibu hamil sebagai anti nyeri.
• Lengkapi kartu ANC

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 15


GENERAL HEALTH / HOW TO DO ANC AND PNC

Post-Natal Care
PNC starts when the placenta The examination and decision of risks factors
comes out and will end after the uter- Starting from the first visit and in every visits, ideally, as a health
us is back to normal size. It will take worker, we have to make a very good and detail diagnose concerning
about 6 weeks from the baby’s birth. those pregnancy risks factors that might come to a pregnant woman,
The main purpose of PNC is to ob- so that we will not be late in detecting and handling the emergency
serve mother and baby conditions: situation.
preventing, detecting, and handling
all problems. Health workers should
at least do 4 PNC examination to
Time PNC service and actions
make sure that mother and baby are
in a good and safe condition. • Prevent and detect any bleedings, and refer if
there is one.
PNC will be considered as a • Teach the mother and all family members to
handle the bleeding because of atonia uteri, and
normal one if the uterus involution, tell them where to go to get the right help.
lochia removal, breast milk produc- 2-8 • Examine the baby thoroughly: do APGAR score,
tion, physical body alteration and PNC I
hours weight, length, congenital upnormal.
psychological state are in normal • Keep the baby away from hypothermia, keep
condition. If during PNC there are the baby warm, and check the respiratory
some dangers signs for mother or organs and the ability to suckle.
baby, refer the patient as soon as • Make sure that mother and her baby are in the
stable condition.
possible to the adequate and near-
east health service. • Examine the uterus organs: make sure that the
uterus involution runs well, uterus contraction
become smaller, no smell on the lochia and
Emergency situation or danger
gland size is normal.
signs might be: vagina bleeding 6th
PNC II • Assess if there is any fever, infection and
GENERAL HEALTH

from the passage way, placenta res- day


abnormal bleedings.
idue and uteri atony. Any infection • Give counseling for new mothers on how to
because of untreated wounds, stiff- nurse the baby, take a good care of it, umbilical
ness, eclampsia, and puerperalis cord and hypothermia prevention.
can happen to new mothers. Other 2nd
PNC III • Give the same service as the previous visits
problems that could come are as- week
phyxia, birth way wounds, infections, • Give suggestions and advice to every new
sepsis and neonatorum tetanus. 6th mother’s problems.
PNC IV
Ideally, at least two hours after the week • Give counseling about family planning.
delivery, the health worker should
stay with the new mother to observe
the condition and make sure that the
mother and her baby are in a stable
condition. l GLOSSARY
Health education
Nullipara: a woman who has never given birth before
Good suggestions and health
Preterm: before time delivery; see Premature
education about the danger signs
Reflux gastro intestinal: a backward or return flow of the stomach
during delivery are very important
and duodenal content into the intestine
for mothers because it is often that
Uterus involution: retrograde changes of the uterus that result
the delivery takes place at home or
in normal size after delivery
that the patient goes home right af-
Uteri atony: uterus without contraction (faint)
ter the delivery. To avoid any infec-
Mastitis: inflammation of mammary gland or breast
tion, if there is delivery or operation
Congenital: conditions that are present at birth regardless
scar, health workers must tell moth-
the causation
ers to watch over their ­ hygiene,
Lochia: blood after delivery
­especially the genital area.

16 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / BAGAIMANA MELAKUKAN ANC DAN PNC

Perawatan masa nifas (PNC)


Pemeriksaan dan penentuan faktor resiko Masa nifas berlangsung sejak di-
Sejak kunjungan pertama dan di setiap kunjungan, idealnya kita se­ lahirkannya plasenta dan berakhir
bagai staf kesehatan melakukan anamnesa yang detail dan pemerik- setelah rahim kembali normal kira-
saan yang ketat terhadap faktor resiko yang mungkin dialami ibu hamil kira 6 minggu sejak kelahiran. Tujuan
agar tidak terlambat dalam mendeteksi dan mengatasi keadaan gawat melakukan perawatan nifas ini adalah
dalam kehamilan tersebut. untuk menilai keadaan ibu dan bayi
yang baru lahir: mencegah, mende-
teksi dan menangani masalah-ma-
Waktu Pelayanan dan Tindakan PNC salah yang terjadi. Petugas setida-
knya melakukan 4 kali pemeriksaan
• Mencegah dan mendeteksi perdarahan, PNC untuk memastikan keadaan ibu
merujuk bila ada perdarahan
dan bayi.
• Mengajari ibu dan keluarga mencegah
perdarahan akibat atonia uteri, dan memberi Masa nifas dinilai normal jika in-
tahu kemana mencari bantuan volusi uterus, pengeluaran lokhia, pen-
• Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada geluaran ASI dan perubahan sistem
PNC I 2-8 jam
bayi: APGAR score, berat badan, panjang tubuh termasuk keadaan psikologis
badan, kelainan kongenital berjalan normal. Bila selama masa
• Menjaga bayi dari hipotermi, jaga bayi nifas ditemukan tanda gawat atau ke-
tetap hangat, pernafasan bayi, kemampuan adaan buruk baik pada ibu maupun
menghisap/menyusu
• Memastikan keadaan ibu dan bayi stabil bayi maka segera atasi atau rujuk ke
pusat pelayanan yang sesuai.
• Pemeriksaan organ kandungan: memastikan
involusi uterus berjalan baik, uterus
berkontraksi, mengecil, lokhia tak berbau,
Keadaan bahaya dapat berupa:
fundus di bawah pusat perdarahan vagina baik dari robekan
Hari jalan lahir, sisa plasenta dan atonia
PNC II • Menilai tanda demam, infeksi atau

KESEHATAN UMUM
ke 6 uteri. Infeksi akibat perlukaan yang
perdarahan abnormal
• Memberi konseling pada ibu tentang cara tidak terawat baik, kejang karena
perawatan bayi, menyusui, perawatan tali eklampsi atau penyulit lainnya seperti­
pusat, pencegahan hipotermi mastitis.Beberapa  permasalahan
Minggu ­pa­da bayi adalah asfiksia, luka saat
PNC III • Melaksanakan hal seperti kunjungan ke 2
ke 2 lahir, berat lahir rendah dan infeksi,
Memberikan saran dan tanggapan tentang penyulit sepsis atau tetanus neonatorum.
Minggu
PNC IV yang dialami ibu Idealnya paling tidak dua jam
ke 6
Memberikan konseling tentang KB setelah kelahiran petugas yang me-
nolong kelahiran berada bersama ibu
dan bayi untuk memantau keadaan
ini, hingga dipastikan ibu dan bayi ber­
ada dalam kondisi yang stabil. l
Kosakata
pendidikan kesehatan
Saran untuk memperhatikan tanda
Nullipara: perempuan yang belum pernah melahirkan anak bahaya pada ibu dan anak penting
Preterm: persalinan yang belum cukup bulan; lihat Prematur untuk disampaikan supaya mereka
Refluks gastro intestinal: naiknya isi atau asam lambung ke mendapat penanganan yang cepat
arah distal saluran cerna. karena persalinan sering berlang-
Involusi uterus: pengecilan uterus menuju bentuk normal sung di rumah atau setelah bersalin
seperti semula sebelum melahirkan pasien langsung pulang dari pusat
Atonia uteri: uterus tanpa kontraksi (lemas) layanan kesehatan. Sarankan pula
Mastitis: infeksi kelenjar payudara untuk menjaga kebersihan diri,
Kongenital: kelainan bawaan dari lahir merawat area genital terutama bila
Lokhia: darah nifas. ada luka bekas persalinan agar ti-
dak terjadi infeksi.

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 17


GENERAL HEALTH / DANGER SIGNS DURING PREGNANCY

Danger signs during pregnancy

1. Mother does not want to eat and 4. Swelling of hands/face, dizziness, mellitus has an elevated sugar rate in
vomits often seizure her blood that can disrupt fetal meta-
During pregnancy, the need for Can be a sign of preeclampsia, bolic function, give birth to a big baby,
nutrient is increased, as not only the the pregnancy induces hypertension. but not necessarily a healthy one: a
mother’s demand but also the one of Typically, preeclampsia occurs after big baby is more likely to have birth
the fetus has to be fulfilled. If the need 20 weeks gestation (in the late 2nd complications and need to be deliv-
of mother is unmeet, not only will she or 3rd trimesters), though it can oc- ered by forceps, vacuum or Cesar-
suffer from malnutrition, but the fetal cur earlier. Preeclampsia and other ean section. Very big newborns may
growth will be disturbed. hypertensive disorders of pregnancy have low blood sugar rate, develop
During labor, mother needs food to are a leading global cause of mater- jaundice or breathing problems and
produce energy that will be used dur- nal and infant illness and death. It is need to be observed in the high-risk
ing the delivery. (Malnutrition can be estimated that these disorders are nursery.
an obstacle in delivery because lack of responsible for 76,000 deaths each 7. Pre-labor rupture of membranes
energy). year in the world. If preeclampsia is Will make infection easier to oc-
During childbirth, a mother who suf- not detected and treated, it can result cur, lead to sepsis, and threat the
fers from malnutrition can have a prob- in seizures or convulsions, at which pregnancy and the mother.
lem in post delivery wound healing. point it is defined as eclampsia. 1 of 8. Prolonged/obstructed labor
Anemia is also possible, because there 50 women and 1 of 14 baby die be- Can occur due to inadequate con-
is an obstacle in replacing red blood cell cause of eclampsia. traction, mal position, cephalo pelvic
lost during delivery and childbirth. 5. Loss of fetal movement disproportion. Obstructed or pro-
GENERAL HEALTH

Pregnant women with severe vomit- At 5 months gestation, pregnant longed labor can also lead to severe
ing, known as hyperemesis gravidarum women should examine the fetal postpartum infections and increased
- is caused by mal adaptation of the movement. The movement is expect- risk of Pelvic Inflammatory Disease
hormonal change during pregnancy. ed to occur at least 3 times per hour. (PID), infertility, and neurological in-
Pregnant women can suffer from dehy- If a pregnant woman feels less move- juries. Woman with prolonged/ob-
dration and shock due to loss of fluid ment – an indication of an inactive fe- structed labor should be referred to
from the body. tus -,she should immediately consult hospital immediately.
2. Anemia a midwife or a doctor. 9. Vaginal Bleeding
Shown by the palor, weakness, diz- 6. Other diseases affecting preg- Early in pregnancy, bleeding could
ziness, headaches and frequent illness- nancy be a sign of miscarriage or tubal preg-
es. Anemia is one of the major indirect Before pregnancy, all patients with nancy. From the 4th to the 9th month,
causes of maternal death. A pregnant cardiac problems are encouraged to bleeding might mean that the placen-
woman with anemia cannot fulfill moth- have a full check-up, which includes ta is low in the uterus and may block
ers and fetal supply need of nutrient a medical history, physical examina- the birth canal. Late in pregnancy,
and oxygen, which then leads to a fetal tion, echocardiogram and electro- bleeding may be a sign that the pla-
growth problem. Anemic woman hav- cardiogram. A pregnant woman with centa has separated from the uterus.
ing delivery or childbirth can suffer from a heart disease risks to suffer more, If there is severe bleeding after de-
shock because of loss of blood supply because the heart needs to perform livery, mother can die in a matter of
and can lead to death. more effort to meet the blood de- hours: postpartum hemorrhage is the
3. Body weight not increasing mand during pregnancy. It has also leading cause of maternal death
During pregnancy, a pregnant wom- been shown that a heart disease in- 10. High Fever
an is expected to gain weight, at least creases the risk for delivering a low Can be due to infection or other
6 kilos. This can be an indicator of fe- birth weight baby. diseases, can lead to premature
tal growth. No increase of body weight Malaria can cause anemia (see ­delivery. High fever after labor can
shows the malnutrition condition and n°2) to a pregnant woman. ­indicate postpartum infection that can
can cause a problem in fetal growth. Pregnant woman with diabetes lead to sepsis and death. l

18 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Tanda Bahaya pada Kehamilan


1. Ibu tidak mau makan dan muntah badan yang diharapkan menunjuk- anemia (lihat no. 2) pada wanita
terus kan kondisi malnutrisi ibu dan mengin- hamil. Ibu hamil dengan kencing
Pada masa kehamilan, kebutuhan dikasikan pertumbuhan janin yang manis mempunyai kadar gula da-
nutrisi meningkat karena kebutuhan ­terhambat. rah yang tinggi dan beresiko meng-
gizi ibu dan janin harus dipenuhi. Bila 4. Bengkak tangan/wajah, pusing ganggu fungsi metabolisme janin.
kebutuhan nutrisi ibu selama kehami- dan kejang Janin berkembang besar namun
lan tidak tercukupi, tidak hanya ibu Dapat merupakan tanda adan- tidak sehat: janin yang besar bere-
hamil yang kekurangan gizi, tapi per- ya preeklamsi, yaitu meningkatnya siko mengalami komplikasi saat per-
tumbuhan janin juga dapat terhambat. tekanan darah pada kehamilan. Bi- salinan, dan biasanya memerlukan
Selama hamil, ibu membutuhkan asanya terjadi pada usia kehamilan bantuan forsep, vakum, atau operasi
makanan yang bergizi (kekurangan 20 minggu (akhir trimester 2 atau caesar. Bayi yang dilahirkan sangat
gizi dapat berbahaya saat kelahiran, pada trimester 3) walau juga dapat besar juga mempunyai kadar gula
karena tidak cukup tenaga). dijumpai lebih awal. Preeklamsi darah yang rendah, ikterik, gangguan
Selama proses melahirkan, ibu merupakan penyumbang angka pernafasan dan membutuhkan per-
yang kekurangan gizi dapat mengala- kematian ibu dan bayi yang tinggi. awatan intensif.
mi luka atau kelahiran prematur. Ane- Sekitar 76.000 kematian ibu dan bayi 7.Ketuban pecah dini
mia juga dapat terjadi karena tubuh pertahun di dunia disebabkan oleh Ketuban pecah dini mempermu-
kekurangan bahan penyusun darah preeklamsi. Preeklamsi dapat diikuti dah terjadinya infeksi pada kandun-
guna mengganti darah yang hilang terjadinya eklamsi yaitu kejang den- gan yang membahayakan jiwa ibu.
selama persalinan dan masa nifas. gan disertai peningkatan tekanan da- 8. Kehamilan tidak maju
Ibu hamil yang mengalami rah. Satu dari 50 wanita dan satu dari Dapat terjadi karena kontraksi
muntah-muntah hebat (hiperemesis 14 bayi meninggal dunia yang dise- yang tidak tepat, malposisi, cephalo
gravidarum), keadaan yang dise- babkan oleh eklamsi. pelvic disproportion. Kehamilan yang

KESEHATAN UMUM
babkan oleh kurang mampunya tu- 5. Gerakan janin berkurang atau terhambat ini dapat mengakibatkan
buh beradaptasi akan kadar hormon tidak ada infeksi postpartum yang berat dan
yang meningkat karena adanya janin Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu meningkatkan resiko penyakit radang
dalam kandungan. Muntah yang terus sebaiknya memantau gerakan janin. panggul, kemandulan dan luka neuro­
menerus dapat menyebabkan dehi- Gerakan janin diharapkan dirasakan logis. Wanita dengan kehamilan tidak
drasi dan syok karena kurangnya cai- oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu maju harus segera dirujuk ke rumah
ran dalam tubuh ibu. merasakan kurang dari itu, menun- sakit.
2. Kurang darah (anemia) jukkan bayi tidak aktif, harus berkon- 9. Perdarahan
Ditandai dengan pucat, lesu, le- sultasi dengan bidan atau dokter. Perdarahan pada awal kehamilan
mah, pusing dan sering sakit. Anemia 6. Penyakit Ibu yang berpengaruh dapat merupakan tanda keguguran.
atau kurang darah merupakan salah terhadap kehamilan Perdarahan pada usia kehamilan 4-
satu penyebab utama kematian ibu. Sebelum merencanakan kehami- 9 bulan dapat menunjukkan plasenta
Ibu hamil yang anemia tidak dapat me- lan, seorang ibu berpenyakit jantung letak rendah dalam rahim dan dapat
menuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin harus mempersiapkan diri dengan menutup jalan lahir.
akan nutrisi dan oksigen yang dibawa memeriksakan diri dan keadaan pe- Perdarahan pada akhir kehami-
dalam darah, sehingga pertumbuhan nyakit jantungnya pada dokter ahli lan dapat merupakan tanda plasenta
janin terganggu. Wanita yang men- jantung untuk mendapatkan pemerik- terlepas dari rahim. Perdarahan yang
gidap anemia saat melahirkan dapat saan fisik, rekam jantung, dan pena- hebat dan terus menerus setelah
mengalami syok karena kehilangan talaksanaan lengkap. Ibu hamil den- melahirkan dapat menyebabkan ibu
banyak darah dan dapat mengakibat- gan sakit jantung beresiko meningkat kekurangan darah dan merupakan
kan kematian. derajat penyakitnya karena pada tanda bahaya dimana ibu bersalin
3. Berat badan ibu hamil tidak naik. keadaan kehamilan jantung dituntut harus segera mendapat pertolongan
Selama kehamilan, ibu hamil di- bekerja lebih keras untuk memompa yang tepat dari bidan atau dokter.
harapkan mengalami penambahan darah. Ibu hamil dengan penyakit jan- 10. Demam tinggi
berat badan sedikitnya 6 kg. Ini seb- tung juga beresiko melahirkan bayi Dapat disebabkan karena ­ infeksi
agai petunjuk adanya pertumbuhan dengan berat badan lahir rendah. atau penyakit lain penyebab terjadinya­
janin. Tidak adanya kenaikan berat Malaria dapat mengakibatkan persalinan prematur. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 19


GENERAL HEALTH / INSTRUMENTS PROCESSING

Instruments processing

W
hy the instrument ­after How decontamination How to prepare chlorine solution
being used needs to be and cleaning are effective? for decontamination?
­processed? Decontamination is the first step in In Indonesia, chlorine is available
Healthcare workers are processing soiled instruments, gloves in a dilute solution and dry powders.
increasingly at risk of becoming in- and other items. More than 20 years Cleaning and rinsing are recom-
fected with serious blood borne virus- ago it was shown that decontamina- mended!
es such as HBV, HCV and HIV. The tion markedly reduces the level of Cleaning is an effective way to re-
biggest risk is for staff who: microbial contaminated of surgical duce the number of microorganisms
• Perform workers with surgical instrument. For example, in the study from soiled instruments and equip-
procedures (physicians, nurses, and of Nystrom (1981), 75 % of previously ments or after uses. Neither steril-
midwives). soiled instruments had fewer than 10 ization nor high –level disinfection is
• Process surgical instruments microorganisms and 98% had fewer effective without prior cleaning.
and equipment (staff); and than 100 after being decontami- After decontamination, instru-
• Perform housekeeping and nated prior to cleaning. Because of ments should be rinsed immediately
waste managements tasks, includ- this findings, it was strongly recom- with cool water to remove visible
ing disposal of infectious waste items. mended that if instruments are to be organic material before being thor-
(nurses, midwives and cleaning ser- cleaned by hand, they first should be oughly cleaned. For example, some
vices staffs) decontaminate these items by plac- healthcare facilities now keep two
We never know our clients who ing them in a 0,5 % chlorine solution buckets in delivery rooms, one filled
came to us, may be they have seri- for 10 minutes. This step rapidly in- with 0,5% chlorine solution and one
GENERAL HEALTH

ous problem with her health. May be activates HBV, HCV and HIV and bucket with water, so that the instru-
they have virus in their blood , that makes the items safer to handle by ments can be placed in the water
way all of health workers must pro- personnel who clean them (AORN after soaking in the chlorine solution
tect their self from contaminate by vi- 1990; ASHCSP 1986) for 10 minutes. Although this =>
rus, and health workers must protect
their client also. One way of protec-
tion with recommended instruments
processing. Formula for making a Dilute solution from a concentrated solution:
Why decontamination and clean-
ing are important step for contami-

Family Planning Service Providers, JHPIEGO, 1995


Source: Pocket Guide for
• Check concentration (% concentrate) of the chlorine product you
nated instruments processing? are using
Decontamination and cleaning are • Determine total parts water needed using the formula below.
two highly effective infection preven- % Concentrate
tion measures that can minimize the Total parts (Tp) of water = –––––––––––––––––––– – 1
risk of transmission of these viruses to
healthcare workers, especially clean- %
��������
dilute
ing and housekeeping staff, when they • Mix 1 part concentrate bleach with the total parts water required.
handle soiled medical instruments,
surgical , gloves that used for clean- Example; Make a dilute solution ( 0,5% ) from concentrated
ing injure and other items. These solution5.25% (such as BAYCLIN®):
measures are also important steps in 5.25%
breaking the infections transmission
cycle for patients. Both processes are 1.Calculate Tp water = ––––––– – 1 = 10 – 1 = 9,5
easy to do and are inexpensive ways 0.5%
of ensuring staff and patients at a low- 2.Take 1 part of concentrated solution and add to 9 part of water.
er risk of becoming infected from con-
taminated instruments and others.

20 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / PEMROSESAN ALAT

Pemrosesan Alat

M
engapa peralatan kesehat- Bagaimana efektifitas dekontami- Bagaimana menyiapkan larutan
an setelah dipakai perlu nasi dan pembersihan! klorin untuk dekontaminasi?
diproses? Dekontaminasi merupakan lang- Di Indonesia klorin tersedia dalam
Sebagai petugas kes- kah pertama dalam menangani instru- bentuk cair dan dalam bentuk bubuk
ehatan, kita menghadapi resiko terkena men bekas pakai, sarung tangan dan kering.
infeksi serius yang meningkat karena benda lainnya yang telah digunakan. Pencucian dan pembilasan yang di-
penularan virus lewat darah dan cairan Sudah lebih dari 20 tahun, dekontami- rekomendasi
tubuh lainnya seperti HBV, HCV dan nasi terbukti dapat mengurangi tingkat Pencucian adalah cara paling
HIV. Resiko terbesar bagi petugas terjadi kontaminasi mikrobial pada instrumen efektif untuk menghilangkan sejum-
pada saat melakukan atau membantu bedah. Misalnya, studi yang dilaku- lah mikro-organisme pada peralatan/
prosedur bedah (dokter, perawat dan kan oleh Nyström (1981) menemukan perlengkapan yang kotor atau yang
bidan); saat menangani instrumen op- kurang dari 10 mikroorganisme pada sudah digunakan. Sterilisasi maupun
erasi dan peralatan (petugas); dan saat 75% dari alat yang tadinya tercemar disinfeksi tingkat tinggi tidaklah efektif
membersihkan ruangan dan sampah, dan dari 100 mikroorganisme pada tanpa pencucian sebelumnya.
termasuk pembuangan sampah yang 98% alat yang telah dibersihkan dan Setelah dekontaminasi, instrumen
terinfeksi (perawat, bidan dan petugas didekontaminasi. Berdasarkan pen- harus segera dicuci dengan air dingin
kebersihan). emuan ini, hal penting sebelum mem- untuk menghilangkan bahan organik
Kita tidak pernah tahu bahwa pasien bersihkan adalah mendekontaminasi sebelum dibersihkan secara meny-
yang terlihat sehat yang kita layani me- alat tersebut dengan merendamnya eluruh. Misalnya, beberapa fasilitas

KESEHATAN UMUM
miliki masalah serius dengan virus yang di larutan klorin 0,5% selama 10 me- pelayanan kesehatan menaruh 2 em-
ada dalam tubuh atau darahnya. Oleh nit, segera setelah selesai digunakan. ber di ruang bersalin: satu ember diisi
karena itu semua petugas kesehatan Langkah ini dapat menon-aktifkan dengan larutan klorin 0,5% dan ember
perlu melindungi dirinya dari kemungkin­ HBV, HCV, dan HIV serta dapat men- yang satu lagi diisi dengan air sehing-
an tertular, serta melindungi klien lainnya gamankan petugas yang membersih- ga instrumen tersebut dapat ditempat-
yang menggunakan alat yang sama. kan alat tersebut (AORN 1990; ASHC- kan dalam air setelah direndam dalam
Salah satunya adalah dengan pemros- SP 1986). klorin selama 10 menit. Meski hal ini
esan alat yang direkomendasikan.
Mengapa dekontaminasi dan pem-
Rumus untuk membuat Larutan Klorin 0,5% dari Larutan Konsentrat
bersihan merupakan langkah awal
Berbentuk Cair
yang penting pada penanganan alat
yang terkontaminasi?
Dekontaminasi dan pembersihan Perhatikan konsentratnya untuk pembuatan larutan klorin 0,5 %.
merupakan dua tindakan pencegahan
% larutan konsentrat
yang sangat efektif meminimalkan re- Jumlah bagian air = ––––––––––––––––––––––––– – 1
siko penularan virus kepada petugas
pelayanan kesehatan, khususnya pada % larutan yang diinginkan
petugas kebersihan dan rumah tangga, Contoh: Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5.25%
ketika menangani alat, sarung tangan (misalkan BAYCLIN®):
operasi, sarung tangan yang digunakan
5.25%
�����
ketika membersihkan luka dan benda 1. Jumlah bagian air = ––––––– – 1 = 10 – 1 = 9,5
lainnya yang tercemar. Tindakan itu 0.5%
merupakan langkah penting untuk me- 2. Tambahkan 9 bagian (pembulatan ke bawah dari 9,5) air
mutuskan rantai penularan infeksi pada ke dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat (5.25%).
pasien. Kedua proses tersebut sangat
mudah dilakukan dan murah untuk me- Catatan: air tidak perlu dimasak.
mastikan penurunan resiko infeksi dari
peralatan dan alat yang terkontaminasi. Sumber: Pocket Guide for Family Planning Service Providers, JHPIEGO, 1995

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 21


GENERAL HEALTH / INSTRUMENT PROSESSING

=> will help to prevent corrosion, Formula to make Chlorine solution 0,5% from dry powders:
even leaving the instruments in plain
water for more than 1 hour can lead % dilute
to rusting. Total part (Tp) of water = –––––––––––––––––– X 1000

Rinsing is important because it ­­ % concentrate


is the effective way to reduce micro-
Example: To make chlorine solution 0,5% from dry powders available in
organism from soiled equipments Indonesia ( 35% chlorine):
and instrument, especially endho-
spore caused tetanus. 0.5%
1. Gram/liter = ––––––– X 1000 = 14,3 gram/liter
A thorough washing with soap 35%
and clean water also physically re- 2. Add 14 grams dry powders in to 1 liter of clean water .
moves organic material such as
blood and bloody fluids. This is im-
portant because dried organic ma-
terial can entrap microorganism, Processing instruments.
including endospores, in a residue
DECONTAMINATION
that protects them against steriliza- DEcONTAMINATION
tions or disinfection. Organic matter Soak in 0,5% chlorine
solution 10 minutes
also can partially inactivate some
high-level disinfectants, rendering
them less effective (AORN 1992;
Rutala dkk 1998).

Use of soap is important for ef- Thoroughly Wash and Rinse


GENERAL HEALTH

fective cleaning because water Wear gloves and other protective


alone will not remove proten, oils barriers
(glasses, visors, or google)
and grease (Nyström 1981). The
use of hand (bar) or powdered soap
is discouraged because the fatty ac-
ids is bar soap react with the miner-
als in hard water leaving a residue Acceptable
or scum (insoluble calcium salt), Methods
which is difficult to remove. Using
liquid soap, if available, is preferable
because it mixes more easily with STERILIZATION
water than bar or powdered soaps.
In addition, liquid soap breaks up
and dissolves or suspends grease,
oil and other foreign matter in solu- Chemical Boil or Steam Chemical
tion so that they can be removed Autoclave
106 k/pa tpressure Dry Heat
more easily by the cleaning process. Soak
(15 lbs/in²)
Lid on Soak
10-24 hours 20 min 20 min
Do not use abrasive cleaners (e.g. 121ºC (250ºF) 170ºC
Vim® or Comet®) or steel wool be- 20 min unwrapped 60 min
30 min wrapped
cause these products can scratch or
pit metal or stainless steel. These
scratches then become a nesting
place for microorganism, making
cleaning more difficult, as well as
COOL
increasing the chance of corrosion (Use immediatlely or Store)
(rusting) (Tietjen 2003). l

22 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / PEMROSESAN ALAT

membantu pencegahan korosi, instru- Rumus untuk Membuat Larutan Klorin 0,5% dari Serbuk Kering
men akan tetap berkarat bila direndam
selama 1 jam dalam air biasa. % larutan yang diinginkan
Tidak ada prosedur sterilisasi atau Jumlah bagian air = ––––––––––––––––––––––––––– X 1000
disinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang
efektif tanpa melakukan pencucian % konsentrat
terlebih dahulu (Porter 1987).
Contoh: Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari serbuk yang bisa
Pencucian yang benar dengan melepaskan klorin (seperti kalsium hipoklorida) yang mengandung 35%
menggunakan sabun dan air juga klorin:
dapat menghilangkan bahan organik
seperti darah dan cairan tubuh. Hal ini 0.5%
����
penting mengingat bahan organik ker- 1. Gram/liter = ––––––– X 1000 = 14,3 gram/liter
ing dapat menjebak mikroorganisme, 35%
termasuk endospora, yang sisanya 2. Tambahkan 14 gram (pembulatan kebawah dari 14,3) serbuk
bisa menghalangi proses sterilisasi kedalam 1 liter air mentah yang bersih.
atau disinfektan. Bahan organik juga
bisa menginaktivasi beberapa macam
disinfektan tingkat tinggi, sehingga
menjadi tidak efektif (AORN 1992; Ru-
tala dkk 1998). Skema pemrosesan peralatan
Penggunaan sabun penting un- DEKONTAMINASI
tuk pembersihan yang efektif karena Rendam dalam
air saja tidak dapat menghilangkan larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
protein, minyak, dan lemak (Nyström
1981). Penggunaan sabun (batangan)

KESEHATAN UMUM
tidaklah berguna karena asam lemak
dalam sabun bereaksi dengan min-
eral dalam air meninggalkan sisa atau KESELURUHAN
buih (garam kalsium yang tidak larut) DICUCI DAN DIBILAS
Pakai sarung tangan dan
yang sangat sukar untuk dihilangkan. pelindung lain
Gunakan sabun cair karena sabun (kacamata, visors, atau google)
ini dapat dengan mudah bercampur
dengan air daripada sabun bubuk.
Sebagai tambahan, sabun cair bisa
memecahkan dan menghilangkan Cara yang bisa
diterima
atau menyingkirkan lemak, minyak,
dan benda asing lainnya dalam laru-
tan sehingga dengan mudah dapat di-
musnahkan dalam proses pencucian. STERILISASI DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
(DTT)
Hindari menggunakan pembersih
yang bersifat mengikis (misalnya Vim®
atau Comet®), serat baja atau baja Kimiawi Didihkan/ Kimiawi
berlubang, dan baja stainless karena Otoklaf Uap tinggi
106 k/pa tekanan Panas kering
produk-produk ini bisa menyebabkan (15 lbs/in²)
Rendam Tutup Rendam
goresan. Goresan ini kemudian men- 10-24 Jam 121ºC (250ºF) 170ºC 20 menit 20 menit
20 menit tdk dibungkus
jadi sarang bagi mikro-organisme yang 60 menit
membuat proses pembersihan kian
sulit dan juga meningkatkan ­timbulnya
korosi (karat). l

DINGINKAN
(pakai segera/simpan)

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 23


GENERAL HEALTH / MANAGEMENT OF NORMAL DELIVERY

Management of normal delivery

N
ormal delivery is a sponta- Care in the term II bear the placenta. This step is often
neous baby delivery with (the expulsion of the baby) taken because there are some worries
the back head presentation This term starts when the cervix is that the uterus contraction is not strong
without any help from spe- completely open and we can see the enough.
cial equipment that can hurt the mother baby’s head. At this time, we can tell • To bear the placenta by doing the
and the fetus. It is normal to have the the mother to strain abdominal mus- tightening of umbilical cord:
delivery when the stage of pregnancy cles. Tell her to take the correct position Put one hand on top of the sim-
already passes 22 weeks. Even though and be ready to welcome the baby: phisis pubis right on the corpus uteri,
the delivery time is still immature or pre- • To bear the head: when there is contraction. Move the
mature, usually the delivery will take Ask the mother to strain abdomi- hand and do some dorso cranial push.
place between the 37th – 40th weeks. nal muscles as strongly as she can, The other hand holds the umbilical cord
in concurrence with the contractions. with a clamp about 5 cm in front of the
diagnosis to start a delivery Put one hand to hold the baby’s head vulva. Keep the light on the umbilical
If a pregnant woman complains and to keep it flexible. Your other hand cord. When the contraction comes, pull
about an intermittent stomach pain- is to hold the perineum (prepare to do the umbilical cord gently and regularly
ful together with mucus and blood and episiotomy when there is some worries with the same tension on the uterus.
also from early breaking waters, it can about the perineum rupture grade III). Do these steps every time the con-
be a serious sign that the delivery time Pull the baby’s head gently and clean traction comes until the placenta comes
is coming. But, those are also not a pre- the baby’s face from mucus or blood. out. After it comes out, according to the
determined signs that the delivery will Check thoroughly if there is any twist- way of delivery, turn the placenta to the
take place (inpartu). To make sure that ed umbilical cord. If you find one and it right to take the membrane fetal. Then
a pregnant woman is in inpartu situa- tightens the baby, liberate the baby by do a little massage on the mother’s
tion, we can see through the condition cutting it after a stitch on the both side. stomach / fundus to make some con-
of her cervix: if it is getting softer or not • To bear the shoulder and the traction and stop the bleeding.
and if there is dilatation (cervix opening). ­other ­­organs:
GENERAL HEALTH

If the cervix has not experienced dilata- Let the head do some paksi circle, Care in the term IV (PNC)
tion yet, it means that it is not the inpartu and put two hands on the both sides of
time. An incorrect diagnosis of the inpar- the head and neck. Pull it gently to the Two hours after delivery is a criti-
tu condition will cause nervousness and down side to bear the front shoulder cal time for the mother and also the
unnecessary health care. and another gently pulls upside to bear baby. At this moment, the midwives or
the back shoulder. Always slip one of doctors should stay with the mother
Delivery time divided into 4 terms: your hand between the shoulder and to make sure that they both are in a
arm back and the other hand on the good and stable condition. Do the fun-
Care in the term I (Opening term) back of the baby to bear the baby’s dus examination as often as possible.
whole body. Put the baby on top of Massage the mother’s uterus to create
Term I starts when the cervix has mother’s stomach, dry the baby and some contractions to avoid the post
been opened for + 14 hours, 8 hours check carefully the respiratory systems. partum hemorrhage. Do the general
in the latent term and 6 hours in the ac- Almost every baby cries and breathes check up and make sure that every-
tive term. It can only happen on the first spontaneously 30 seconds after birth. thing is in normal condition. Clean and
pregnancy. The next pregnancy could Stitch and cut the umbilical cord. Make change the mother’s dress. Give the
be shorter. At this moment, there are sure that the baby had contact with the baby to the mother, so she can start
good things to do: mother’s skin and then wrap the baby the breast feeding. Tell the mother to
• Do the regular check up and fill in to keep warm. practice a healthy diet. Teach her also
the partograf to watch over mother and the uterus massage, explain to her the
fetus. Care in the term III dangers signs after delivery and inform
• Give support and information about the (to pull out the placenta) her of the right place to get the right
pregnancy, to reduce the nervousness. help should there be any problems
• Explain the procedure that the Normally, 6 minutes after the baby (especially if the mother gave birth at
mother will experience and respect her is completely delivered, the placenta home).
privacy. will also come out. Placenta is coming Every health worker has to be able
• Suggest the mother to choose a out because of the existence of uterus to perform a normal, clean and safe
good position, take enough food and contraction. The use of Oxytocine 2 delivery for the mother and also for the
drink and take care of personal hygiene. minutes after the delivery will help to baby. l

24 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / MANAJEMEN PARTUS NORMAL

Manajemen Partus Normal


P
artus normal adalah kela- Penanganan II (Pengeluaran Bayi) • Melahirkan plasenta dengan
hiran bayi spontan dengan melakukan penegangan tali pusat ter-
presentasi belakang kepala Dimulai saat servik membuka lengkap kendali (PTT):
tanpa bantuan istimewa dan kepala telah tampak. Pada saat ini ibu Letakan satu tangan diatas simphi-
atau alat tertentu yang bisa melukai ibu baru diperbolehkan mengejan. Ajarkan sis pubis tepat pada korpus uteri saat
dan janin. Persalinan sudah dapat ter- posisi melahirkan yang benar, bersiaplah ada kontraksi. Tangan digerakkan dan
jadi sejak kehamilan berusia diatas 22 untuk menyambut kelahiran bayi: lakukan dorongan dorso kranial. Tan-
ming­gu. Walaupun persalinan itu bera- • Melahirkan kepala: gan satu lagi memegang tali pusat den-
da dalam kondisi immatur atau prema- Anjurkan ibu mengejan dengan gan kelm kira-kira 5 cm di depan vulva.
tur, normalnya persalinan akan berlang- tenaga penuh sesuai kontraksi. Letak- Jaga tahanan ringan pada tali pusat.
sung antara minggu ke 37-40. kan satu tangan untuk menjaga kepala Saat kontraksi, lakukan tarikan terk-
bayi agar fleksi. Tangan lainnya me- endali pada tali pusat terus menerus
Diagnosa memulai persalin­an nahan perinium (episiotomi dilakukan dengan tegangan yang sama dengan
Bila wanita hamil mengeluhkan bila ada kekhawatiran terjadi ruptur tegangan uterus.
nyeri perut yang intermiten disertai pen- perineum grade III). Lahirkan kepala Lakukan langkah-langkah PTT ini
geluaran lendir bercampur darah dan dan segera usap muka bayi dari len- setiap ada kontraksi sampai plasenta
pengeluaran air ketuban dapat dicurigai dir/darah, perhatikan apakah ada lilitan terlepas. Setelah plasenta terlepas
persalinan akan dimulai. Namun hal ini tali pusat. Bila terdapat lilitan dan terlalu keluarkan plasenta sesuai jalan lahir,
bukanlah tanda mutlak bahwa kelahiran ketat, bebaskan dengan menggunting- putar plasenta searah jarum jam untuk
akan segera dimulai (inpartu). Pemas- nya setelah diklem di kedua sisinya. mengeluarkan selaput ketuban, setelah
tian wanita hamil dalam keadaan inpar- • Melahirkan bahu dan anggota itu masase perut ibu di bagian fun-
tu bila servik terasa melunak dan ada badan lainnya: dus untuk menimbulkan kontraksi dan
dilatasi (pembukaan servik). Apabila Biarkan kepala melakukan putaran menghentikan perdarahan.
servik belum berdilatasi berarti belum paksi. Setelah itu tempatkan kedua
inpartu. Maka itu hanya sebuah per- Penanganan IV
tangan pada kedua sisi kepala dan le-
salinan semu maka tunggulah hingga (Pengawasan Pascamelahirkan)

KESEHATAN UMUM
her. Lakukan tarikan lembut ke bawah
servik berdilatasi. Kesalahan mendiag- untuk melahirkan bahu depan, dan lalu Dua  jam  setelah  melahirkan
nosis keadaan inpartu akan menyebab- tarikan lembut ke atas untuk melahirkan adalah masa kritis bagi ibu dan bayi.
kan timbulnya kegelisahan dan pena­ bahu belakang. Selalu selipkan satu Dalam masa ini, dianjurkan penolong
nganan yang tidak perlu. tangan di antara bahu dan lengan be- (bidan) tinggal bersama ibu untuk me-
lakang, dan satu tangan lagi menyusuri mastikan ibu dan bayi dalam kondisi
EMPAT TAHAP PERSALINAN punggung bayi untuk melahirkan kese- stabil. Lakukan pemeriksaan fundus
luruhan anggota badan. Letakkan bayi ­sesering mungkin.  Timbulkan kon-
Penanganan I (Kala Pembukaan) di atas perut ibu, keringkan bayi, bersi- traksi dengan memasase uterus agar
hkan dan nilai pernafasannya. Seba- ­terhindar dari perdarahan post partum.
Kala I dimulai bila servik telah mem- gian besar bayi menangis dan bernafas Periksa keadaan umum ibu dan bayi
buka dan dapat berlangsung selama + spontan 30 detik setelah lahir. Klem dan dan pastikan semua dalam keadaan
14 jam, 8 jam pada fase laten dan 6 jam potong tali pusat. Pastikan bayi berkon- normal dan baik. Bersihkan dan ganti
fase aktif. Hal ini terjadi pada kehamilan tak dengan kulit ibu lalu bungkus bayi pakaian ibu. Berikan bayi pada ibu su-
pertama saja. Kehamilan selanjutnya untuk menjaga supaya tetap hangat. paya pemberian ASI dapat dimulai. An-
dapat lebih singkat. Pada saat ini ada jurkan ibu untuk makan dan minum yang
beberapa hal yang dapat dilakukan: Penanganan III (Pengeluaran Plasenta) cukup. Ajarkan cara masase uterus.
• Periksa secara berkala dan isi partograf Jelaskan tanda-tanda bahaya paska
untuk memantau kondisi ibu dan janin. Normalnya sekitar 6 menit setelah persalinan dan informasikan tempat
• Berikan dukungan dan informasi bayi dilahirkan lengkap, plasenta yang tepat untuk mendapatkan per-
­tentang kemajuan persalinan agar ibu tidak akan lahir pula. Plasenta lahir karena tolongan (terutama bila melahirkan di
gelisah. kontraksi uterus masih ada. Peng- rumah).
• Jelaskan prosedur yang akan dijalani gunaan oksitosin 2 menit setelah bayi Setiap penolong kelahiran profe-
ibu dan jaga privasinya. lahir bayi akan membantu melahirkan sional (bidan/dokter) harus mampu
• Anjurkan ibu memilih posisi yang baik, plasenta. Ini sering dilakukan karena memberikan pelayanan persalinan
cukup makan minum dan membersihkan kekhawatiran­ akan uterus yang tidak normal yang bersih dan aman bagi
tubuh. baik kontraksinya. ibu dan anak. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 25


GENERAL HEALTH / DANGER SIGNS DURING DELIVERY

The importance of detecting


­danger signs during delivery
Dangers signs
Identification method Solutions
during delivery
Handle the patient’s shock first, assess the vital
Through a good diagnose and there are blood
Bleeding on delivery signs, and refer the patient to a higher level health
from vagina
service

Headache, stiff, Take care of the patient like in the other emergency
Through a diagnose and vital signs assessment.
comma and high blood cases. Observe the respiratory organs, vital signs,
Patient must be observed
pressure and refer the patient to hospital
Watch the mother and fetal vital signs, check
Too long delivery Through a diagnose and obstetrical assessment carefully the partograf, check general health, and
refer the patient
Observe fetal and mothers’ vital signs check any
Bad positioning and
During obstetrical assessment bad possibility from the fetal condition, uterical
deformities
rupture and refer the patient to hospital
Upright mother, check the stage of pregnancy,
Bigger uterus delivery and if the baby is big be ready for distosia risk on
Through a diagnose and obstetrical assessment
(distention) shoulder, refer the patient if there is no adequate
facilities
Give an infusion or intravenous feeding, check any
Uterus scar history
Through a diagnose and physical examination bad possibility of uterical rupture, and refer the
GENERAL HEALTH

(operation scar)
patient

Tilted the patient’s body to the left, give oxygen,


Bad fetal condition on
Obstetrical assessment stop the oxytocine infusion (if it was given before),
delivery
refer the patient

Give the mother 4-6 liter oxygen, manage the


position, do manipulation by pushing the fetal to
Umbilical cord uterus and not pressing the umbilical cord until there
Obstetrical assessment
prolapsed is a reposition for the umbilical cord. Or refer the
patient and give tocolithic, get ready for caesarian if
it is necessary
Good enough rest, take plenty of water, and applied
Fever on delivery time Vital signs assessment and observation a compress to her head, and, look for the cause of
the fever
Prevent and handle the shock, give some infusion,
Stomach painful Complain diagnoses and physical examination
observe the vital signs, and refer the patient
Observe for vital signs, give 4-6 liter oxygen, check
Difficulty in breathing Through a diagnose and physical examination
Hb ,and refer the patient

Cannot feel the fetal Make sure that the mother doesn’t use sedative, re-
Through a diagnose and obstetrical assessment
movement check baby’s heart rate with Doppler

Confirm the stage of pregnancy (with the USG if it


is possible), the fetal membrane liquid. If there is
Early break fetal a bleeding history, never do vagina examination.
Through a diagnose and obstetrical assessment
membrane Make sure if there is an infection history or not,
observe the vital signs, decide inpartu or not, or
refer the patient

26 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / TANDA BAHAYA SAAT PERSALINAN

Pentingnya Mendeteksi Tanda


Bahaya Saat Persalinan
Tanda bahaya
dalam Metode pemeriksaan Penatalaksanaan
persalinan
Cegah dan atasi bila terjadi syok, berikan cairan,
Perdarahan saat Melalui anamnesa dan ada darah segar keluar dari
awasi tanda vital, rujuk pasien ke pelayanan lebih
persalinan vagina
tinggi

Nyeri kepala, Berikan perawatan seperti kasus darurat pada


Anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.
kejang, koma dan umumnya, awasi jalan nafas dan pernafasan, awasi
Pengawasan pasien
darah tinggi tanda vital, rujuk pasien segera

Persalinan Awasi tanda vital ibu dan janin, kaji ulang partograf,
Anamnesa dan pemeriksaan obstetrik
terlantar perbaiki keadaan umum, rujuk pasien

Malpresentasi Awasi tanda vital ibu dan janin, periksa kemungkinan


Pemeriksaan obstetrik
dan malposisi gawat janin dan ruptur uteri, rujuk pasien

Persalinan
Tegakkan ibu, pastikan umur kehamilan, bila bayi
dengan uterus
Anamnesa dan pemeriksaan obsterik besar bersiaplah untuk resiko distosia bahu, rujuk
yang lebih besar
pasien bila fasilitas yang ada tidak mendukung
(distensi)

KESEHATAN UMUM
Riwayat parut
Berikan infus, awasi kemungkinan ruptur uteri, rujuk
uterus (bekas Anamnesa, pemeriksaan fisik
pasien
operasi)
Gawat janin Pasien dimiringkan ke kiri, berikan oksigen, hentikan
Pemeriksaan obstetrik
dalam persalinan infus oksitosin (bila diberi), rujuk pasien

Berikan oksigen 4-6 liter pada ibu.Atur posisi ibu,


lakukan manipulasi dengan mendorong bagian
Prolapsus tali janin ke arah rahim atas agar tidak menekan tali
Pemeriksaan obstetrik
pusat pusat sampai terjadi reposisi tali pusat atau seksio
dilakukan. Rujuk, beri tokolitik, siapkan seksio
sesarea bila prolapsus tetap terjadi

Demam dalam Istirahat, minum yang banyak, dan kompres, lalu cari
Pemeriksaan tanda vital dan pengawasan
persalinan penyebab demam

Cegah dan atasi bila terjadi syok, berikan cairan,


Nyeri perut Anamnesa keluhan dan pemereksaan fisik
awasi tanda vital, rujuk pasien

Awasi tanda vital, berikan oksigen 4-6 liter, cek Hb,


Sukar bernafas Anamnesa dan pemeriksaan fisik
rujuk pasien

Gerak janin tidak Pastikan ibu tidak dalam penggunaan sedatif, nilai
Anamnesa dan pemeriksaan obstetrik
dirasakan ulang Djj dengan doppler

Konfirmasi usia kehamilan (kalau dapat dgn USG),


nilai cairan ketuban. Bila pernah perdarahan jangan
Ketuban pecah
Anamnesa dan pemeriksaan obstetrik lakukan Vagina Toucher. Tentukan ada tidaknya
dini
infeksi, awasi tanda vital, tentukan inpartu atau tidak,
rujuk pasien

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 27


GENERAL HEALTH / NEWBORN ASSESSMENT

T
he first part is the immediate assessment of the A score of 4-6 at one minute is suggests moderate de-
newborn’s ability to adapt to extrauterine life pression requiring some degree of resuscitation.
while simultaneously assessing for gross abnor- A score of 0-3 at one minute suggests severe respira-
malities. The second and equally important as- tory depression requiring immediate resuscitative efforts.
sessment is a thorough physical examination. Although this Procedure:
physical examination is usually carried out within the first • Prior to delivery assure that there is an appropriate,
hour of the birth it is delayed if the newborn is cold or in warm surface and adequate light with which to carry out the
poor condition. newborn assessment and possible resuscitative efforts.
This purpose of this physical examination is to rule out • Check the resuscitation equipment prior to each deliv-
obvious abnormalities. It is important to keep the newborn ery and set it up for immediate use.
warm at all times as many of the newborn’s systems of • Conduct a newborn rapid assessment
adapting to extrauterine life are negatively impacted by hy- • Commence with immediately with necessary interven-
pothermia.. Keep in mind that it is the healthcare provider’s tions for compromised births
responsibility to facilitate the attachment process between • Note time of delivery.
infant, mother and family. The physical examination is con- • Proceeding quickly and efficiently carry out an assess-
ducted in the presence of the parents. It is a good oppor- ment at 1 minute totaling as you assess each variable.
tunity for the midwife to explain her finding to the parents, • Repeat APGAR score at 5 minutes.
reassure them, and respond to their questions. Within 36- • Repeat APGAR as required by local protocol
48 hours another thorough examination is conducted to as- Physical examination
sess the heart, lungs and hips. Instead key points are presented to remind the health-
Immediate Assessment care provider of the components of a physical assessment.
Using the mnemonic APGAR score the five variables as Assure that a draft-free, well lighted and warm surface
a means of assessing extrauterine adaptability. See box be- is available.
low. While the Apgar method is subjective and influenced Explain the procedure to the parents and allow them to
by practitioner bias it is widely used and accepted. observe and ask questions.
A score is assigned at 1 minute of delivery and again Begin by allowing the parents to see you wash your
GENERAL HEALTH

at 5 minutes. Additional assessment can be made at 10 hands and donning gloves.


minutes to assess improvement in infants with previously Uncover only those parts of the infant that are being ex-
low scores. However, noted that low scores at one minute amined to assure that the infant remains warm.
require immediate intervention. Systematically examine the infant head-to-toe. During
the examination consider the rationale for checking each
Sign 0 1 2 part of the body. Always check for symmetry! l
Blue, Body pink, Completely
Appearance (color)
pale limbs blue pink Head – Measure the Occipital-frontal circumference
Trauma-Moulding-Caput succedaneum-Sutures-Fontanelles
Pulse (heart rate) Absent <100 >100
Face – check the size and position-Eyes-Ears -Nose-Mouth-Chin
Grimace (response to No Cry, cough, Neck – check for webbing, redundant folds
Grimace Clavicles – intact or fractured
stimuli) response sneeze
Arms-Movement-Digits - webbing-Palm-how many creases-Nails
Some Chest – symmetry with respirations-Respiratory rate-Respiratory
Active, well
Activity (muscle tone) Limp flexion of distress-Sterna;-Intercostal-Nipples and areola – symmetry.
flexed
limbs Accessory structures
Slow Good or Abdomen – synchronous movement with breathing chest
Respiratory effort None Umbilical stump
irregular crying
Genitalia
Adapted from Taber’s Cyclopedic Medical Dictionary 17th Edition Male-Size of penis-Location of urethral meatus-Scrotum
Female-Vulva-Clitoris-Urethral orifice-Vaginal orifice
The variables are assigned a score. The total score in- Legs- symmetry, size, shape, posture
dicates the baby’s status and need for additional attention. Toes – webbing, polydactyli, syndactyli
Spine-Swelling-Dimpling-Hairy patches
Ten (10) is the maximum score. An infant with a score be-
Curvature-Anal sphincter-Rectal patency
low 7 requires resuscitative efforts. Skin-color, rashes, marks
A score of 7-10 at one minute suggests that the baby is in Mongolian spot-Elimination-Urine-Meconium
not in need of respiratory support and is in good condition. Weight and Length

28 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

B
agian pertama adalah penilaian dalam waktu sing- Variabel menentukan skornya. Jumlah total skor mengin-
kat terhadap kemampuan bayi yang baru lahir untuk dikasikan status dan kebutuhan bayi terhadap suatu per-
­beradaptasi dengan kehidupan di luar kandungan ibu awatan khusus. Sepuluh (10) adalah skor maksimum. Bayi
dan pada saat yang sama juga mengecek bila ada yang baru lahir dengan skor dibawah 7 membutuhkan ban-
sesuatu yang tidak normal. Bagian kedua yang sama pen­ tuan pernafasan. Skor 7-10 pada menit pertama berarti bayi
tingnya adalah pemeriksaan secara fisik. Pemeriksaan fisik tidak membutuhkan bantuan pernafasan dan berada dalam
ini biasanya dilakukan satu jam setelah kelahiran, tapi dapat kondisi yang bagus. Skor 4-6 pada menit pertama berarti ada
ditunda apabila kondisi bayi tidak memungkinkan. gangguan moderat dan disarankan perawatan khusus. Skor
Tujuan dari pemeriksaan fisik ini adalah untuk mengatasi 0-3 pada menit pertama berarti adanya gangguan pernafasan
sesegera mungkin apabila ditemukan suatu kecacatan. San- yang parah dan membutuhkan bantuan pernafasan sesegera
gatlah penting untuk menjaga kehangatan tubuh bayi yang mungkin.
baru lahir karena sistem tubuh bayi menyesuaikan dengan Prosedur:
kondisi baru di luar kandungan yang dapat dipengaruhi hipo- • Yang harus diprioritaskan saat kelahiran adalah memas-
termia. Ingatlah selalu bahwa pekerja kesehatan bertanggung tikan ada tempat yang memadai, hangat dan cukup cahaya
jawab untuk memfasilitasi proses pendampingan bayi, ibu dan untuk menyambut kedatangan bayi dan jika diperlukan mem-
keluarganya. Pemeriksaan fisik dilakukan bersama dengan berikan bantuan pernafasan.
kedua orang tuanya. Itu merupakan suatu kesempatan bagus • Periksa peralatan pernafasan sebelumnya untuk setiap
bagi para bidan untuk menjelaskan penemuannya kepada kelahiran dan susun penempatannya untuk penggunaan saat
orang tua dan menjawab semua pertanyaan mereka. Dalam darurat.
36-48 jam, pemeriksaan yang lebih cermat harus dilakukan • Lakukan pemeriksaan cermat dan menyeluruh pada bayi.
untuk mengetahui kondisi jantung, paru-paru, dan pinggul. • Sesegera mungkin berikan perawatan tambahan jika di-
Pemeriksaan Segera perlukan pada kelahiran yang sudah disepakati sebelumnya.
Dengan menggunakan sistem APGAR yang mudah diin- • Catat waktu kelahiran.
gat untuk memeriksa kemampuan penyesuaian diri dengan • Lakukan pemeriksaan secara cepat dan efisien terhadap
situasi di luar kandungan. Lihat kotak di bawah ini. Walaupun setiap kelahiran pada menit 1 pada setiap variabel.
metode APGAR subyektif sifatnya dan banyak dipengaruhi • Ulangi penilaian APGAR pada menit ke 5.

KESEHATAN UMUM
prasangka pekerja medis, metode ini seringkali digunakan dan • Ulangi APGAR jika dibutuhkan dalam protokol setempat.
bisa diterima secara luas. Pemeriksaan Fisik
Penilaian dimulai 1 menit setelah kelahiran dan 5 menit Pastikan kain bersih, cahaya cukup dan permukaan yang
setelahnya. Pemeriksaan tambahan dapat dilakukan pada hangat tersedia. Mulailah dengan membiarkan orang tua meli-
menit ke 10 untuk anak yang skor nilainya rendah. Bagaimana hat Anda mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
pun, ingatlah bahwa skor yang rendah pada menit pertama Lepaskan sarung tangan hanya untuk memastikan bahwa
membutuhkan penanganan segera. badan bayi tetap hangat.
Periksa bayi secara sistematis dari kepala sampai ujung
kaki. Selama pemeriksaan gunakan pemikiran rasional untuk
Tanda 0 1 2
melihat setiap anggota tubuh. Cek simetrisitasnya! l
Badan
Kepala – Ukur lingkar kepala bagian depan dan belakang
merah Trauma-Bentuk-Caput suksedaneum-Sutura-Fontanela
Appearance Biru, Semuanya
muda, Muka –cek ukuran dan posisi-Mata-Telinga -Hidung-Mulut-Dagu
(warna kulit) pucat merah muda
tungkai/ Leher
lengan biru Klavikula – utuh atau retak
Pulse Denyut Lengan- Gerakan-Digit –selaput -Telapak- periksa jari yang menyatu(jari
Absen <100 >100 bebek)- jari berlebih-Kuku
(detak jantung)
Dada – simetri dengan respirasi-Pernafasan rata-rata-Tekanan per-
Grimace nafasan-Sternum-Interkostal-Puting dan areola – simetris.
– Seringai Tidak ada Menangis, Struktur tambahan
Menyeringai
(respon terhadap respon batuk, bersin Perut – gerakan sinkron dengan pernafasan dada-Ujung tali pusar
rangsangan) Alat Kelamin
Laki-laki-Ukuran penis-Lokasi lubang saluran kencing-Kantung kemaluan
Activity Beberapa Aktif, Perempuan-Vulva-Klitoris-Lubang saluran kencing-Lubang vagina
– Aktifitas Timpang gerakannya geraknya Kaki-simetri, ukuran, bentuk, postur
(gerakan otot) timpang bagus Telapak kaki – selaput, polidaktili (adanya jari yang berlebih), sindaktili
Respiratory Tulang belakang-Bengkak-Lesung-Tambahan rambut-Lekukan-Anal
Lambat dan Bagus atau sphincter-Rectal patency
effort – Usaha Tidak ada
tidak teratur menangis Kulit - warna, ras, tanda lahir
pernafasan
Mongolian spot-Eliminasi-Urin-Mekonium
Diadaptasi dari Kamus Kedokteran Taber’s Cyclopedic Edisi ke 17 Berat dan Panjang

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 29


GENERAL HEALTH / NEWBORN RESUSCITATION

Newborn Resuscitation

T
here is a plethora of textbooks and manuals that Checking the equipment when the mother is at 5-7 centi-
focus on maternal and newborn health. Yet we meters of dilatation should be part of the hospital routine. The
know that greater than 500,000 women die each necessary equipment should include but not be limited to:
year from complications of pregnancy and child- • flat surface (resucitation bed)
bearing. Many more babies die in their first week of life. • radiant heat source/lamp
As skilled providers it is our goal to safeguard the lives of • towels
our patients by providing quality care. A vital aspect of provid- • self-inflating resuscitation bag
ing quality health care is anticipating and recognizing prob- • clear, soft masks in sizes for newborn and premie (00
lems. or 0/1)
Birth preparedness and complication readiness is a re- • suction apparatus with catheters in appropriate sizes
sponsibility shared with women, families, communities, poli- • stethoscope
cymakers and healthcare facility staff. Working together much • gloves
can be achieved to provide evidence-based care and insure • cord clamps
that life-saving measures are available in a timely manner. Note that this equipment list is limited to items used for
One area that requires skills, knowledge of risk factors and ventilation. Items for intubations should also be available at
early detection of complications is newborn resuscitation. the resuscitation table or portable home delivery kit.
The ultimate goal of resuscitation in the newborn is to Breathing can often be initiated by gentle stimulation and
help initiate or sustain the breathing efforts for extrauterine clearing of the airway. Sometimes directing a flow of oxygen
life. It is an emergency situation. The risk factors for newborn over the baby’s face is all that is needed to stimulate breath-
resuscitation are many. However, the need for resuscitation ing. However, these efforts should not used as a means to
can occur without warning. For this reason a skilled provider resuscitate the newborn. Instead they are the first steps tak-
is always prepared and able to administer these life saving en to ventilate the newborn.
GENERAL HEALTH

skills. In the presence of an anoxic newborn resuscitative ef- Remember that keeping the newborn warm is important.
fort must be taken within 1 minute. Hypothermia can exacerbate the effects of hypoxia and has
To avoid delays the equipment used for resuscitation a negative impact on many of the infant’s systems. Sufficient
• must be maintained in working order number of towels should be stacked (2-3) on the resuscita-
• always available for immediate use tion table prior to delivery to assure that the infant can be
• must be checked prior to each delivery dried and the wet towels easily removed. Ideally the infant is
Routine in-service training programs should maintain per- wrapped and dried in pre-warmed towels that cover the head
sonnel that are well-practiced in the use of the equipment but leave the chest exposed for visibility during ventilation
and resuscitative techniques. Ventilating by using a face mask is the most effective
The healthcare provider is aware of the potential for de- means of inflating the lungs. In the hands of an experienced
livery of a compromised newborn. There are many common and well-practiced provider ventilating is relatively risk free
maternal and fetal risk factors such as: and effective.
• fetal distress as indicated by abnormal fetal heart tones Important points to remember:
• obstetric complications e.g. eclampsia, prolapsed cord, • keep the newborn in warm towels leaving only the chest
dystocia, hemorrhage exposed
• prematurity, • proper positioning of the head in what is termed the
• malpresentation, “sniff” position
• meconium • placement of small towel under the shoulders to assure
Minimal equipment is needed to successfully resuscitate proper head position
the newborn. In either the hospital or clinic setting the equip- • correct placement of mask over nose and mouth creat-
ment can easily be stored and kept accessible for use. A flat ing a good seal
surface is of prime importance. In the hospital or clinic setting • ventilate at a rate of 40 respirations per minute
a resuscitation table should be available at point of use. This • avoid applying pressure to the soft tissue under the chin
table can contain all the necessary equipment needed. In or the eyes
the homebirth setting any strong flat surface can be used These recommendations are made to help you make
e.g. a table, or chest of drawers. A basic portable kit can be timely responses which will improve the delivery of care and
adapted for home deliveries. the adequacy of your responses. l

30 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Resusitasi Bayi Baru Lahir

U
mumnya buku pelajaran dan buku acuan terfokus sebagai tempat bersalin, semua bidang datar dapat digunakan
pada kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir. Pa- seperti meja, laci, dst. Perlengkapan dasar dapat digunakan un-
dahal kita tahu bahwa lebih dari 500.000 ibu me- tuk suatu kelahiran di rumah.
ninggal tiap tahunnya akibat komplikasi saat hamil Memeriksa peralatan saat ibu mengalami pembukaan 5-7
dan melahirkan. Tidak sedikit pula bayi yang meninggal dalam cm merupakan suatu keharusan rutin. Peralatan yang wajib ada
minggu pertama kehidupannya. tidak hanya terbatas pada:
Sebagai pekerja kesehatan yang profesional, adalah tu- • Tempat berbaring yang datar
gas kita untuk menjamin kehidupan pasien dengan mem- • sumber cahaya/lampu
berikan pelayanan yang berkualitas. Aspek vital pemberian • handuk
pelayanan yang berkualitas adalah dengan mengantisipasi • alat resusitasi dengan kantung sendiri
dan mengenali segala permasalahan. • masker yang bersih, lembut untuk bayi yang baru lahir dan
Persiapan menghadapi kelahiran dengan berbagai resik- bayi prematur (00 atau 0/1)
onya adalah tanggung jawab bersama antara sang ibu, ke- • selang penghisap dengan kateter yang sesuai ukurannya
luarganya, masyarakat dan petugas kesehatan. Adanya kerja • stetoskop
sama untuk memberikan pelayanan dasar yang dalam waktu • sarung tangan
singkat sangatlah penting. Salah satu hal yang membutuhkan • klem (pengikat) tali pusat
ketrampilan, pengetahuan akan resiko dan deteksi dini terha- Selalu ingat bahwa peralatan tersebut terbatas sebagai item
dap komplikasi adalah resusitasi pada bayi yang baru lahir. untuk ventilasi saja. Item untuk intubasi juga harus disiapkan di
Tujuannya adalah untuk mendukung usaha bayi yang meja resusitasi atau peralatan di rumah.
baru lahir terhadap dunia barunya setelah keluar dari rahim. Itu Pernafasan seringkali dimulai dengan perangsangan lem-
adalah situasi darurat. Bayi yang baru lahir rentan terhadap ban- but dan pembersihan saluran nafas. Terkadang, hanya dibutuh-
yak resiko. Bagaimanapun, berbagai hal dapat terjadi tanpa ada kan pemberian oksigen langsung pada bayi untuk menstimu-

KESEHATAN UMUM
peringatan sebelumnya. Untuk alasan inilah, pekerja kesehatan lasi pernafasan. Akan tetapi, tindakan ini tidak boleh dianggap
yang profesional harus selalu waspada dan siap melakukan sebagai tindakan penyelamatan. Itu hanyalah suatu cara untuk
tindakan penyelamatan darurat. Jika terjadi anoksia, tindakan merangsang bayi untuk bernafas.
penyelamatan harus dilakukan dalam waktu 1 menit. Ingatlah bahwa menjaga bayi tetap hangat sangat penting.­
Beberapa saran untuk menghemat waktu yang sangat ber- Hipotermia bisa mengakibatkan hipoksia dan berefek negatif
harga saat resusitasi: pada sistem pernafasan bayi. Jumlah handuk yang tersedia
• harus menguasai urutan kerja. juga harus selalu dijaga (2-3) di meja resusitasi untuk memasti-
• siap untuk segala situasi. kan bahwa bayi bisa langsung dikeringkan dan handuk yang ba-
• selalu cek prioritas yang dibutuhkan untuk setiap kelahir­an. sah bisa langsung disingkirkan. Bila memungkinkan, bayi yang
Program training petugas kesehatan harus diberikan secara baru lahir dikeringkan dan dibungkus sampai ke kepala dengan
rutin dan personal, dan dilatih sampai mahir cara penggunaan handuk yang sudah dihangatkan sebelumnya tapi dada jangan
dan teknik penyelamatannya. dibungkus untuk menolong kemampuan ventilasinya.
Petugas kesehatan harus selalu waspada dengan kelahiran Ventilasi menggunakan masker wajah adalah cara paling
bayi yang bermasalah. Ada banyak faktor resiko yang biasa ter- efektif untuk menginflasi paru-paru. Bagi petugas ke­sehatan
dapat dalam kandungan ibu seperti: yang sudah berpengalaman, ventilasi tidak beresiko dan sangat­
• Gawat janin, terindikasi melalui detak jantung bayi yang efektif.
abnormal. Beberapa poin untuk diingat:
• Komplikasi obstetrik, contoh eklampsi, tali pusat membum- • bungkus bayi yang baru lahir dengan handuk hangat, tapi
bung, distosia, pendarahan. biarkan dada terbuka.
• Prematur. • letakkan kepala bayi pada posisi ekstensi.
• Malpresentasi. • tempatkan handuk kecil di bawah bahu untuk menjaga te-
• Mekonium. patnya posisi kepala.
Kelengkapan peralatan sangatlah diperlukan untuk tindakan • pasang masker di hidung dan mulut dengan tepat.
penyelamatan. Baik di rumah sakit maupun klinik, pengaturan • untuk ventilasi normalnya adalah 40 respirasi per menit.
peralatan sangatlah penting supaya selalu siap digunakan. Di • hindari adanya tekanan pada jaringan lunak di bawah pipi
rumah sakit atau klinik, meja resusitasi harus tersedia sebagai atau di mata.
peralatan utama. Meja ini dapat digunakan untuk menyimpan Rekomendasi ini dapat membuat Anda memberikan respon
semua peralatan yang dibutuhkan. Untuk rumah yang dipakai yang tepat dan cepat saat menolong suatu kelahiran. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 31


GENERAL HEALTH / ORTHOPAEDIC PROBLEMS

Orthopaedic problems
of the newborn
Examination of the feet is an essential part of the newborn screening. A thorough examination can be performed
quickly, by nurses or midwives, at least to properly identify the gravity of the condition and be able to give proper
advices to the mother.
Examination plan:
• General aspect comparing both of the feet
• Skin – Aspect and colour, unusual creases or folds, tautness or loss
• Range of motion – forefoot, hind foot. Normally, the newborn foot is hyper flexible, especially in dorsal flexion

Type Problem What are the Signs? How to treat?

Metatarsus adductus
Hindfoot normal, forefoot
(MTA)
in Adduction
Simple observation
C-shaped lateral foot
Mild congenital Bad In more severe cases,
border
position stretching exercises,
Prominent styloid
Frequent: 1-2 / 1000 casting
process of fifth
Bad births Medial deviation of Usually resolved by itself
metatarsal
positioning the forefoot Because of Splay between the great
within few months
It’s a wrong the foot position during and 2nd toes
position of pregnancy
the bones
within the “Up”, or “Up & Out” foot Stretching exercises by
GENERAL HEALTH

Calcaneo-talus
foot. Extreme dorsal flexion the Physiotherapist and
Calcaneo-valgus
Heel bone (Calcaneum) the mother
in correct position If severe, Splinting or
Mild congenital Bad posi-
Difficulties to put the foot serial casting
tion
in plantar flexion
Due to the foot position
Skin tensed on the front Usually resolved by itself
during pregnancy
of the foot within few months

Reversed arch.
Congenital vertical talus Orthopaedic specialist
The foot looks “broken”,
Rare, but severe Referral +++
between hind foot and
congenital deformity Physiotherapy to stretch
forefoot
Can give permanent soft tissues
Difficult to feel the Heel
disability Surgical correction later
bone (calcaneum)
Deformities
It’s a The foot looks bench on
deformity of Club Foot the side
the bones Forefoot blocked in 2
within the Severe congenital Adduction (1)
foot deformity Hind foot blocked in
More Frequent: 1/1000 plantar flexion (2) and 3
births inversion (3)
Can give permanent 2 to 3 visible folds, in the
disability internal side the foot, 1
where it is the most stiff

Polydactyly can give


Polydactyly
functional problems
Digital Supernumerary digits
Synactyly gives no Surgery only
deformities Synactyly
functional problem, only
Webbed toes
cosmetic problem

32 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN UMUM / MASALAH ORTOPEDIS

Masalah Ortopedis
pada Bayi yang Baru Lahir
Pemeriksaan kaki merupakan bagian penting saat pengecekan fisik bayi yang baru lahir. Pemeriksaan yang cer-
mat dapat dilakukan dalam waktu singkat oleh perawat atau bidan, setidaknya mereka yang mampu mengidenti-
fikasi kondisi ibu dan bisa memberi saran yang tepat.
Tahap pemeriksaan:
• Aspek umum membandingkan kedua kaki.
• Kulit – aspek dan warnanya, lipatan atau bentuk yang tidak biasa, kerapian dan kelengkapannya.
• Jarak gerakan – kaki bagian depan dan belakang. Biasanya, bayi yang baru lahir sangat fleksibel, terutama
kelenturan pada bagian belakang.
Tipe Kelainan Apa tanda-tandanya? Penatalaksanaan
Metatarsus adductus
(MTA)
Observasi ringan
Kelainan kaki bawaan Telapak kaki normal, punggung kaki
Pada kasus berat,
ringan aduksi
dibutuhkan latihan
Frekuensi: 1-2 / 1000 Bentuk C-tampak dari samping kaki
peregangan
angka kelahiran Prosesus stytloideus dari
Telapak kaki deviasi metatarsal ke 5
Biasanya sembuh
(melengkung) ke arah Splay antara ibu jari dan jari telunjuk
sendiri dalam
Malposisi medial karena posisi kaki
beberapa bulan
Adalah suatu buruk selama dalam
posisi tulang kandungan
yang salah pada

KESEHATAN UMUM
Latihan peregangan
kaki. Calcaneo-talus “atas”, atau “atas dan arah luar” kaki
oleh fisioterapi dan
Calcaneo-valgus Dorsum fleksi yang berat
ibunya. Pada kasus
berat, Spalk atau
Kelainan kaki bawaan Mata kaki (Calcaneum) pada posisi
bidai serial
ringan normal
Kesulitan membengkokkan kaki
Sering sembuh
karena posisi buruk pada posisi telapak kaki. Kulit
sendiri dalam
selama dalam rahim tertarik ke punggung kaki
beberapa bulan
Congenital vertical
Rujuk ke ahli bedah
talus
Reversed arch tulang +++
Kasus jarang,
Kaki seperti “patah”, antara telapak Fisioterapi untuk
tetapi merupakan
kaki dan punggung kaki peregangan jaringan
kelainan bawaan yang
Sulit menemukan mata kaki lunak.
berat
(calcaneum) Terapi pembedahan
Deformities Dapat mengakibatkan
pengobatan definitif
Merupakan kecacatan permanen 2
kecacatan Club Foot
Kaki terlihat bengkok dari samping.
tulang pada kaki
Punggung kaki kaku dan adduksi
Kelainan bawaan yang Rujuk ke ahli bedah 3
(1)
berat tulang +++
Telapak kaki kaku dan fleksi (2) dan
Lebih sering: 1/1000
inversi (3)
angka kelahiran 1
2 hingga 3 terlihat, pada sisi dalam
Dapat mengakibatkan
kaki yang paling kaku
kecacatan permanen
Polidaktili Polidaktili dapat menyebabkan
Jumlah jari yang masalah fungsi
Kecacatan Dengan
berlebih Sinaktili tidak menyebabkan
jari-jari pembedahan.
Sinaktili masalah fungsi, hanya masalah
Kaki bebek (menyatu) kosmetik

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 33


MEDICINE / DRUGS TO AVOID DURING PREGNANCY

Drugs to avoid during pregnancy

Some drugs can harm your baby during different stages


of your pregnancy. At these times, your doctor might tell
you to stop taking your regular medicine and put you on
a different medicine that is safer for your baby.

S
ome drugs are known to aspartame (artificial sweetener), may not be recommended, vagi-
induce malformations in famotidine, prednisone (cortisone), nal douches may also increase the
newborn. They should be insulin. risk of vaginal infections.
avoided in any time of the Women wanting to give birth or
pregnancy: Vitamine A, anti-co- pregnant women with a preexist- Infections:  Many  antibiotics
agulants (warfarin, coumadin), lith- ing condition such as HIV/AIDS, (Amoxycillin,  Ampicillin,  Cephalo-
ium and some anti-convulsivants diabetes, asthma, high blood pres- sporins) have been widely and safely­
(carbamazepin, phenytoin). sure should seek medical advice used in pregnancy without been
on the appropriate way to continue ­associated to any malformations.
Other medicines can be harmful their treatment as these conditions Tetracyclines (vibramycin, doxycy-
to the baby depending on the dos- if untreated could be harmful for cline) are not recommended during
age, the time of pregnancy they are the baby. pregnancy.
taken at, or because there is only a
limited knowledge on their conse- Safe medicines to use during Herbal remedies, Vitamins and
quences on pregnant women. This pregnancy Minerals: do not assume that these
MEDICINE

includes anti-inflammatories (aspi- are safe just because they are


rin, ibuprofen, naproxen), anti-de- Pain/fever/cold/flu - paracetamol natural. Natural product may con-
pressants, anti-nausea medicines, (acetaminophen) is thought to be tain chemical components close
many anti-hypertensive medicines safe for short-term use for pain to those found in medicines (Vit A
(propranolol), many mental health and fever in pregnancy and breast for example). A vitamin or mineral
medicines (diazepam, chlorproma- feeding. Avoid anti-inflammatories complement should be taken with
zine, haloperidol…) and also many such as ibuprofen, ketoprofen, di- physician/midwife advice.
anti-allergic medicines. clofenac and aspirin, especially in
the third trimester. In a general way, only very
Some other medicines have few drugs can be taken without a
been used a lot during pregnancy Allergies: dexchlorpheniramine medical advice. Physicians and
and do not appear to cause ma- is now considered to be safe. midwifes are the most appropri-
jor birth defects. This includes Vaginal Thrush: clotrimazole do ate person to provide a clear and
drugs such as some antibiotics, not seem to cause any problems ­appropriate information to their
acetaminophen/paracetamol, ­ in pregnancy, using an applicator ­patients. l

34 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


OBAT / OBAT YANG HARUS DIHINDARI SELAMA HAMIL

Obat yang Harus Dihindari


Selama Kehamilan

Plasenta tidak berfungsi sebagai “perisai” terhadap bahaya kare-


na tidak bisa melindungi janin dari zat-zat yang dikonsumsi ibu.
Kebanyakan obat dapat dengan mudah menembus plasenta dan
mencapai janin. Semua obat yang diminum ibu juga diminum
oleh bayi lewat peredaran darah.

B
eberapa obat dapat mem- tidak berefek negatif saat kelahi- aplikator lebih tidak disarankan
bahayakan janin tergan- ran. Misalnya beberapa antibio- karena pemakaian obat semprot di
tung usia kehamilannya. tik, acetaminophen/paracetamol, vagina beresiko timbulnya infeksi
Itulah sebabnya, dokter aspartame (pemanis artifisial), fa- pada vagina.
memerintahkan pemberhentian motidine, prednisone (cortisone), Infeksi: beberapa antibiotik
minum beberapa obat dan mem- insulin. (Amoxycillin, Ampicillin, Cepha-
berikan resep obat lain yang lebih Wanita yang hendak melahir- losporins) telah digunakan oleh
aman untuk bayi. kan atau wanita hamil dengan masyarakat umum dan dinyatakan
Beberapa obat dikenal dapat kondisi tertentu seperti HIV/AIDS, aman untuk ibu hamil tanpa ada
menyebabkan malformasi pada diabetes, asma, dan tekanan da- kekhawatiran terhadap malformasi
bayi yang baru lahir. Obat yang rah tinggi harus mencari saran me- saat kelahiran. Tetracyclines (vi-
harus dihindari selama kehamilan: dis untuk mendapatkan perawatan bramycin, doxycycline) tidak dian-
vitamin A, anti-koagulan (warfarin, yang tepat dan melindungi janin. jurkan selama masa hamil.
coumadin), litium dan beberapa Obat Herbal, vitamin dan
anti-konvulsan/anti kejang (carba- ­m i­ n e r a l :   j a n g a n   l a n g s u n g
mazepin, phenytoin). Obat yang aman selama hamil ­berasumsi bahwa produk ini aman

OBAT
Beberapa obat lainnya dapat hanya karena natural. Produk
berbahaya bagi bayi tergantung do- Nyeri/demam/pilek/flu-para­ ­natural dapat mengandung bebe­
sisnya, usia kehamilan, dan kare- cetamol  (acetaminophen)  dinilai rapa komponen kimia yang ­serupa
na terbatasnya pengetahuan akan aman untuk mengobati nyeri dan dengan obat (contohnya Vit A).
konsekuensi obat terhadap wanita demam saat kehamilan dan me- Suatu vitamin atau komplemen
hamil. Sebagai contoh adalah anti- nyusui. Hindari anti-inflamatori mineral harus diminum sesuai
radang (aspirin, ibuprofen, naprox- (anti radang) seperti ibuprofen, dengan ­resep dokter/bidan.
en), anti-depresi, obat anti-mual, ketoprofen, diklofenak dan aspirin Secara umum, hanya sedikit
obat anti-hipertensi (propranolol), terutama pada trimester ketiga. saja obat yang dapat dikonsumsi
obat kesehatan mental (diazepam, Alergi: dechlorpheniramine se­ tanpa resep dokter. Para dokter
klorpromazine, haloperidol) dan karang sudah dinyatakan aman. dan bidan adalah orang-orang
beberapa obat anti-alergi. Luka pada vagina: clotrimazole ­pa­ling tepat yang dapat menye-
Ada beberapa obat lain yang tidak menimbulkan efek nega- diakan informasi jelas bagi para
biasa diminum selama hamil dan tif pada kehamilan. Penggunaan pasien. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 35


REPRODUCTIVE HEALTH / WHAT IS REPRODUCTIVE HEALTH?

What is reproductive health?


3. Other concerns in RH:
Reproductive health is defined as a complete • Prevention and management of
physical, mental and social well being and not abortion complication
• Prevention and management of in-
merely absence of reproductive disease or fertility
infirmity.­ Reproductive health deals with the • Early detection and management
­reproductive processes, functions and systems of breast cancer and cervix cancer
• Cancer in elderly and osteoporosis
at all stages of life.
NATIONAL TARGET ON REPRO-
LIFE CYCLE APPROACH cancer, prevention and manage- DUCTIVE HEALTH 2010
Reproductive health (RH) service is ment of infertility 1. Maternal and neonatal health care
using life cycle approach. This means 5. Elderly: focus on the problem of • Decrease of maternal mortality
consider the reproductive health needs menopose/andropose, degenera- rate to 125/100.000 life birth
specifically for every stages of life cy- tive diseases including osteoporo- • Decrease of infant mortality rate to
cle and the continuation between the sis, early detection of cervix cancer 35/1000 life birth
stages. By that, the reproductive health and prostate cancer. • Increase coverage of 1st antenatal
problem in every life cycle can be iden- care to 95%
tified and managed according to the SCOPE OF REPRODUCTIVE HEALTH • Coverage of assisted delivery to 90%
needs. 1. Essential Reproductive Health • Proportion of obstetric complica-
There are five life cycle and the prob- (ERH), the priorities of RH tion management 80% minimum
lems may face in every stages, which is: services in Indonesia, including: out of estimated cases
1. Conception: the same way of treat- • Maternal and neonatal health care: • Coverage of post natal care 90%
ing male/female infant, antenatal antenatal care, delivery assisted by • Decrease of anemia prevalence in
care, safe delivery and postnatal trained staff, postnatal care, emer- pregnant women to 35%
care also neonatal care gency obstetric care, exclusive • Decrease prevalence of low birth
2. Baby and child: exclusive breast breast feeding, treatment of diseas- weight to 5%
feeding, proper and comfort wean­ es that can influence pregnancy 2. Family Planning
ing, child growth and development,­ like anemia, Malaria, TB, etc • Contraceptive prevalence rate among
nutrition, immunization, integrated • Family Planning: prior to couple in reproductive age couple 70%
management of child illnesses, reproductive age, information about • Decrease of “4 too” pregnancy to
prevention and response to child the contraceptive methods, empha- 50%
violence size that family planning is a respon- 3. Adolescent RH
3. Adolescent: nutrition, information sibility of both husband and wife Decrease of anemia prevalence
and education regarding adolescent • Adolescent sexual and RH: infor- among adolescent to <20%
reproductive health, prevention and mation and knowledge concerning • Coverage of adolescent reproduc-
response of sexual violence, pre- healthy life style including preven- tive health services through school
vention of drug abuse and addic- tion of drug abuse, unsafe sexual 85%, and through non school min-
tion, marriage in a proper age behavior, and adolescent preg- imum 20%
4. Reproductive age: safe pregnancy nancy 4. Management of sexually trans-
and delivery, prevention of preg-
REPRODUCTIVE HEALTH

• Prevention and control of sexually mitted diseases including HIV/


nancy and delivery related mor- transmitted infections including HIV/ AIDS
bidity and mortality, birth spacing AIDS: universal precaution, preven- • Gonorrhoea prevalence among
by using contraceptive methods tion of unsafe sexual behavior the high risk population <10% and
(family planning), prevention of • Prevention, detection and early for Syphilis <1%
sexual transmission disease/HIV/ management of cervical cancer • HIV infection prevalence among
AIDS, quality reproductive health • Reduction of female genital mutila- the high risk population <1%
services, prevention and manage- tion, domestic and sexual violence 5. Reproductive health in elderly
ment of unsafe abortion, early de- 2. Comprehensive  RH, consists of­ • Coverage of reproductive health in
tection of breast cancer and cervix ERH plus RH in elderly elderly services minimum 60%. l

36 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN REPRODUKSI / APAKAH KESEHATAN REPRODUKSI ITU?

Apakah Kesehatan Reproduksi itu?


2. Paket Pelayanan KR
Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai suatu Komprehensif (PKRK), terdiri dari:
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial­ secara PKRE ditambah KR usia lanjut.
3. Masalah lain ke­sehatan reproduksi
utuh; bebas dari segala penyakit dan ­kecacatan • Pencegahan dan penanggulang­an
termasuk juga sistem reproduksi, fungsi dan komplikasi aborsi
prosesnya. • Pencegahan dan penanganan
­infertilitas
• Kanker payudara dan leher rahim
Pendekatan Siklus Hidup leher rahim, pencegahan dan • Kanker pada usia lanjut dan osteo-
Pelaksanaan kesehatan repro­duksi manajemen infertilitas porosis
(KR) menggunakan pendekatan siklus 5. Usia lanjut: perhatian pada prob-
hidup. Itu berarti memperhatikan kebutu- lem menopouse/andropouse, per- Target Nasional Program
han khas penanganan sistem reproduksi hatian pada penyakit degeneratif ­Ke­sehatan Reproduksi 2010
pada setiap tahap siklus hidup dan termasuk osteoporosis, deteksi dini 1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
­kesinambungan antar tahap siklus hidup kanker rahim dan kanker prostat. • Penurunan angka kematian ibu men-
tersebut. Dengan begitu masalah KR jadi 125/100.000 kelahiran hidup.
pada setiap siklus hidup dapat diperki- Ruang Lingkup Kesehatan Re- • Penurunan angka kematian bayi
rakan dan ditangani dengan baik se­suai produksi menjadi 35/1000 kelahiran hidup.
kebutuhan tahap tersebut. 1. Paket Pelayanan Kesehatan • Peningkatan cakupan antenatal K1
Ada 5 tahap siklus hidup dan ma- Reproduksi Esensial (PKRE) menjadi 95%.
salah kesehatan reproduksi, yaitu: merupakan prioritas pelayanan­ • Cakupan pertolongan persalinan oleh
1. Konsepsi: perlakuan sama terhadap KR di Indonesia, meliputi: tenaga kesehatan menjadi 90%.
janin laki-laki/perempuan, pelayan- • Kesehatan ibu dan bayi baru lahir: • Proporsi penanganan komplikasi/
an ANC, persalinan aman dan nifas pemeriksaan kehamilan, persalinan kasus obstetri minimal 80% dari
serta pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan, pelayan­an perkiraan kasus komplikasi.
2. Bayi dan anak: ASI eksklusif dan nifas, pertolongan kegawat-daru- • Cakupan pelayanan nifas 90%.
penyapihan yang layak, tumbuh ratan kebidanan dan bayi baru • Penurunan prevalensi anemia
kembang anak, pemberian makan- lahir, pemberian ASI eksklusif, pe­ pada ibu hamil menjadi 35%.
an dengan gizi seimbang, imunisa- ngobatan penyakit seperti anemia, • Penurunan prevalensi BBLR 5%.
si dan manajemen terpadu balita TB, Malaria dan lain-lain. 2. Keluarga Berencana
sakit, pencegahan dan penanggu- • Keluarga Berencana: prioritas • Cakupan pelayanan KB pada pa­
langan kekerasan terhadap anak pelayanan terutama pada pasang­ sangan usia subur 70%.
3. Remaja: gizi seimbang, informasi an usia subur, pemberian informasi • Penurunan prevalensi kehamilan
tentang kesehatan reproduksi, lengkap mengenai metode kon- ”lebih dari 4” menjadi 50%.
pencegahan kekerasan seksual, trasepsi, menekankan bahwa KB 3. Kesehatan Reproduksi Remaja
pencegahan ketergantungan NAP- merupakan tanggung jawab ber- • Penurunan prevalensi anemia
ZA, perkawinan pada usia matang sama antara suami dan istri. pada remaja menjadi <20%.
4. Usia subur: kehamilan dan per- • KR remaja: pemberian informasi • Cakupan pelayanan kesehatan
salinan yang aman, pencegahan dan pengetahuan yang berhubun- remaja melalui jalur sekolah 85%,
kecacatan dan kematian akibat gan dengan perilaku hidup se- dan luar sekolah minimal 20%.
KESEHATAN REPRODUKSI

kehamilan pada ibu dan bayi, men- hat remaja termasuk pencega- 4. Penanggulangan penyakit menular
jaga jarak kelahiran dan jumlah ke- han penggunaan NAPZA, perilaku seksual termasuk HIV/AIDS
hamilan dengan penggunaan alat seksual yang tidak sehat, dan • Prevalensi Gonore di kalangan
kontrasepsi (KB), pencegahan ter- kehamilan­ remaja. kelompok berresiko tinggi menjadi
hadap PMS/HIV/AIDS, pelayanan • Pencegahan dan penanggulang­an <10% dan untuk Sifilis <1%.
kesehatan reproduksi berkualitas, penyakit menular seksual termasuk • Prevalensi infeksi HIV di kalangan
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS: upaya kewaspadaan kelompok beresiko tinggi <1%.
masalah aborsi secara rasional, umum,  promosi  pencegahan 5. Kesehatan Reproduksi usia lanjut
deteksi dini kanker payudara dan perilaku seksual yang tidak sehat. • Cakupan pelayanan usia lanjut < 60%. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 37


REPRODUCTIVE HEALTH / FEMALE GENITAL CUTTING

Female genital cutting


according to medical viewpoint

C
ircumcision (medical term) is a general and nor- clitoris as well as the symbolic cutting without leaving any
mal action that is often done in Indonesia. Typi- wounds. Some regular actions from the medical staffs to
cally, circumcision procedure is taken when a fulfill the parents requests are comprise in the Type IV such
boy experienced his puberty period. Although the as scratching or stabbing on the external genital organs.­
normal thing is to do the circumcisions to a boy, but on a
certain region in Indonesia, such as Madura, Java, Su- The benefit of FGM according to medical
matera include Aceh and some other areas, circum­cision viewpoint
also done to women. According to the medical and health viewpoint, there
CIrcumcision, according to the etiology, means a cut- is no use or any benefits from FGM to one’s health. The
ting procedure and form a circle. Generally, it is experi- thing will be different if it is compared to the use or benefit
enced to men by cutting a prepuce or the penis epidermis from Men Genital Cutting, which is to keep the hygiene of
in circle according to the anatomic shape. the external sexual organs.
Internationally, feminal cutting is known as Female
genital cutting (FGM)/Genital mutilation. According to the Complications of FGM
etiology, genital cutting is the cutting of sexual organs; a. Direct complication
while genital mutilation is more identical to the manually It is possible to experience a sharp pain, shock, bleed-
damaging of sexual organs. ing, urine retention, ulcus on genital area and wounded,
infection, infection of urethra, fever and sepsis. Severe
Definition of FGM: hemorrhage and infection can cause death.
FGM is any procedure to lose half or the whole part b. Long term complication
of the female external sexual organs or any other injury Marked with a scar/wound, abscess, damage on ure-
act to female genital organs because of cultural reasons thra that can cause incontinence (disability to control
or non-medical reasons (source: FGM - joint statement urine), dispareunia (painful when having sex), and also
WHO/UNICEF/UNFPA) sexual problems. The act of infibulations can also cause
problems when urinate, menstruation problems, urethra
Type and classification of FGM repeated infections, and also sterility.
According to WHO, there are 4 types of FGM:
1. Type I is the excision from prepuce with or without ex- Medicalization of FGM
cision on half or all part of clitoris. Although not justified by any medical reason, there is
2. Type II is the excision from clitoris with the excision on nowadays a medicalization of FGM. It means that FGM
half or all part of minor labium. has been done by health workers in health facilities, with
3. Type III is the excision from half or all part of the ex- the aim of reducing the health risk that occurs when done
ternal genital and sewing or constriction of the vagina by the traditional or indigenous medical practitioners.
(infibulations). The medicalization of FGM becomes a danger as, ac-
4. Type IV: declassified. cording to the research done by the Population council
Such as stab, pierce, scratch, slice the clitoris and/or in cooperation with the Parliament (2001-2003), it takes
labia, cauterization or burning the clitoris and its surround- equipment such as hypodermic needle, knife and scissor
REPRODUCTIVE HEALTH

ings, put in some corrosive components or any plants and to do 22% of incision and 72% of scratch . The Minister of
cause bleedings in order to tighten or reduce the size of Woman Welfare, Dr Meutia Hatta, said on May 31, 2005,
vagina hole and any other procedure that doesn’t include in a seminar on “Prevention and surveillance of violence
to any type mentioned above. against women”, that the Ministry of Health has to for-
Type I and Type III is the most common type in every bid medical staffs and paramedics, including government
country. While in Indonesia, according to a research by health workers, to practice medicalized FGM.
Citizen’s Study Centre and Policy from the University of The Minister of Health itself officially stated that FGM,
Gajah Mada in Madura and Yogyakarta 2002, the most according to national standards of Health services, is not
familiar procedure is Type II which is the excision from allowed. l

38 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


KESEHATAN REPRODUKSI / SUNAT PEREMPUAN

Sunat Perempuan dari Sudut


Pandang Medis dan Kesehatan

S
unat atau sirkumsisi (istilah yang dikenal di kalang­ s­ imbolis tanpa adanya perlukaan juga ditemukan. Tindakan
an medis) adalah suatu tindakan yang umum di- yang sering dilakukan oleh tenaga medis untuk ­memenuhi
lakukan oleh tenaga medis di Indonesia. Prose- ­permintaan dari orang tua adalah tipe IV.
dur sirkumsisi biasanya dilakukan sebagai suatu Manfaat FGM dari segi medis dan kesehatan
tindakan saat anak lelaki menjelang umur pubertas. Meski Apabila ditinjau dari segi medis dan kesehatan, sunat
pada umumnya sunat dilakukan pada anak laki, tapi pada perempuan tidak ada manfaat atau kegunaannya. Hal ini ber-
beberapa daerah di Indonesia se­perti Madura, Jawa, Su- beda bila dibandingkan dengan manfaat sunat pada lelaki yaitu
matera termasuk Aceh dan daerah lainnya, sunat juga di- berguna untuk menjaga kebersihan dari alat kelamin luar.
lakukan pada kaum wanita. Komplikasi dari FGM
Sirkumsisi apabila dilihat dari arti katanya adalah prose- a. Komplikasi segera
dur pemotongan yang dilakukan secara melingkar. Umum­ Dapat terjadi nyeri hebat, shock, perdarahan, retensi urin,
nya prosedur sunat berlaku pada lelaki yaitu de­ngan memo- ulcus pada area genital dan perlukaan jaringan sekitar, luka in-
tong preputium atau kulit luar dari penis secara melingkar feksi, infeksi saluran kencing, demam dan sepsis. Perdarahan
sesuai bentuk anatomisnya. hebat dan infeksi dapat mengakibatkan kematian.
Secara international sunat perempuan lebih dikenal b. Komplikasi jangka panjang
dengan istilah Female Genital cutting/Genital mutilation. Terjadi bekas luka, abses, kerusakan pada urethra
Menurut arti katanya: genital cutting adalah pemotongan yang dapat menyebabkan inkontinesia (tidak bisa mengen­
dari alat kelamin sedangkan genital mutilation lebih diiden- dalikan kencing), dispareunia (nyeri saat berhubungan
tikkan dengan perusakan dari alat kelamin. seksual) dan gangguan seksual. Tindakan infibulasi dapat
Definisi FGM: juga menyebabkan kesulitan saat kencing, kesulitan saat
Segala prosedur menghilangkan sebagian atau seluruh menstruasi dan dapat menyebabkan infeksi saluran ken­
bagian dari alat kelamin luar perempuan atau tindakan per- cing­ berulang dan kemandulan.
lukaan organ genital perempuan baik karena didasari oleh Medikalisasi sunat perempuan
alasan kebuda­yaan atau alasan non medis lainnya (sum- Terlepas dari berbagai alasan, latar belakang dan kon-
ber: FGM - joint statement WHO/UNICEF/UNFPA) troversi pelaksanaan sunat perempuan, ­belakangan ini su-
Tipe dan jenis FGM dah terjadi medikalisasi sunat perempuan. Hal itu berarti
Menurut WHO, ada 4 jenis FGM yaitu: bahwa prosedur sunat perempuan sudah dilaksanakan
1. Tipe I yaitu eksisi dari prepusium dengan atau tanpa oleh tenaga kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan
eksisi sebagian atau seluruh bagian dari clitoris. meskipun hal itu dilakukan untuk me­ngurangi resiko kes-
2. Tipe II yaitu eksisi dari clitoris dengan eksisi sebagian ehatan jika dilakukan oleh dukun bayi atau tukang sunat.
atau seluruh bagian dari labium minora. Medikalisasi sunat perempuan menjadi berbahaya
3. Tipe III yaitu eksisi dari sebagian atau seluruh bagian karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Population
dari genital luar dan menjahit atau mempersempit lu- Counsil bekerja sama dengan Meneg PP (tahun 2001-
bang vagina (infibulasi). 2003) dipergunakan bebagai jenis peralatan seperti jarum,
4. Tipe IV: tidak diklasifikasikan. pisau dan gunting untuk melakukan irisan sebanyak 22%
Seperti menusuk, menembus, menggores klitoris dan dan pengupasan seba­nyak 72%.
labia, kauterisasi atau membakar klitoris dan sekitarnya, Berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang sunat
KESEHATAN REPRODUKSI

memotong vagina, memasukkan bahan korosif atau tum- perempuan yang dilakukan di Indonesia, Meneg PP Dr.
buhan untuk menimbulkan perdarahan atau untuk memper­ Meutia Hatta dalam lokakarya “Pencegahan dan Penang-
sempit lubang vagina dan prosedur lainnya yang tidak ter- gulangan Kekerasan terhadap Perempuan” tanggal 31
masuk klasifikasi yang tersebut di atas. Mei 2005 mengharapkan Depkes melarang tenaga medis
Tipe I dan tipe III adalah tipe yang paling sering dilaku- dan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta untuk
kan di berbagai negara. Di Indonesia, berdasarkan pene- melakukan medikalisasi sunat pada perempuan. Menkes
litian Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM di dalam sambutan tertulisnya menyatakan bahwa sunat
Madura dan Yogyakarta 2002, prosedur yang paling sering perempuan tidak pernah ada dalam standar pelayanan
dilakukan adalah tipe II. Namun pemotongan secara ­kesehatan. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 39


HEALTH EDUCATION / GOOD HYGIENE PRINCIPLES

Good hygiene principles


Health Education

Housekeeping or environmental hygiene in healthcare settings has at least two


main purposes. First, it serves to reduce the number of microorganisms that
may in contact in with patients, visitors, staff and the community.­ ­Se­condly,
it serves to provide pleasant atmosphere for the patients and staff.

I
t should be mentioned that hospital, clinics and associated­ with disease transmission their appear-
other health service centers must serve as the role ance impacts on the esthetics of the environment.
models to the community. An observant patient • Never mix chlorine containing solutions with other
should have the desire to mimic behaviors and disinfectant or cleaning solutions containing an acid
practices in their own home environment. such as phosphoric acid or ammonia or ammonium
Health service centers can be divided into low risk chloride as the resultant solution is toxic to the clean-
and high risk areas. Most of the areas fall into the low ing staff.
risk area. These areas are waiting rooms, administrative • When cleaning any area work from top (ceiling) to
rooms, and reception areas and nurses stations. High bottom (floor).
risk areas are those where heavy contamination can and • Include all surfaces when thoroughly cleaning a
occurs often e.g. bathrooms, surgical areas, and delivery room. This means windows, wall, fans, wall clocks
rooms. and light fixtures etc.
Another area subject to heavy contamination is pa- • Remember that disinfectants can be inactivated by
tient rooms which contain the items that are used by exposure to organic contaminants. Keep solutions
both patient and staff. Low risk areas can be effectively clean and fresh.
cleaned with soap or detergent and water. High risk ar- • To keep cleaning and disinfectant solutions fresh
eas, however, must be cleaned with a disinfectant solu- when doing large jobs change rinse water often and
tion. Because of availability, ease of use and economy prepare new solution as needed.
chlorine is commonly used as the disinfectant of choice • Adding too much or too little water to a disinfectant
in many institutions. Unfortunately, it is a common be- can cause it to become inactivate
lief that cleaning or janitorial staff do not require train- Proper use of PPE is important. Misuse can result in
ing. Nothing could be more wrong! To achieve the goals waste. Lack of use can endanger the health of clean-
of housekeeping clean staff must be trained in proper ing/janitorial staff by unnecessary exposure to contami-
cleaning methods, use of cleaning materials and clean- nants.
ing equipment. Cleaning staff must be instructed in the Chlorine is available in many concentrations. Read-
dangers of exposure to contaminated items or surfaces ing the label is vital to knowing how to use the chlorine
when carrying out their cleaning responsibility. It is also solution available in your region. Then it is important to
important for all institutions to have in place guidelines or know how to prepare a chlorine solution.
protocols regarding the use of personal protective equip-
ment (PPE). “Accumulation of dust, soil and microbial contami-
According to JHPIEGO’s well known manual, Infec- nants on environmental surfaces is both aesthetically dis-
tion Prevention: Guidelines for Healthcare Practices with pleasing and a potential source of nosocomial infections.
Limited Resources, written by Linda Tietjen Etal, there Effective and efficient cleaning methods and schedules
are ideas to keep in mind: are, therefore, necessary to maintain a clean and healthy
• Although  environmental  surfaces  are  rarely environment in healthcare settings.” (Chou 2002). l

40 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


PENDIDIKAN KESEHATAN / PRINSIP HIGIENITAS YANG BAGUS

Pendidikan Kesehatan
Prinsip Higienitas yang Bagus
Pemeliharaan kesehatan lingkungan dalam pusat pelayanan kesehatan me-
miliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mengurangi jumlah mikroorganisme
yang bisa menyerang pasien, pengunjung, staf dan masyarakat. Kedua, un-
tuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pasien dan staf.

R
umah sakit, klinik dan semua pusat pelayanan • Jangan pernah mencampur klorin dengan disinfek-
kesehatan harus dapat menjadi panutan bagi ma- tan atau cairan pembersih lainnya yang mengandung
syarakat. Pasien yang suka memperhatikan me- asam seperti asam fosfor atau amonium klorida yang
miliki keinginan meniru perilaku petugas kesehat- dapat membahayakan jiwa.
an dan menerapkannya di lingkungan tempat tinggalnya. • Selalu mulai dari atas (langit-langit) baru ke bawah
Pusat pelayanan kesehatan terbagi menjadi area bere- (lantai) saat membersihkan suatu area.
siko tinggi dan area beresiko rendah. Sebagian besar area • Jangan lupa bersihkan semua permukaan dengan
merupakan area beresiko rendah. Misalnya ruang tunggu, cermat saat membersihkan suatu ruangan. Termasuk
tata usaha, area registrasi dan perawatan. Beberapa area di dalamnya adalah jendela, tembok, kipas angin, jam
beresiko tinggi dimana kontaminasi biasa terjadi adalah dinding dan lampu-lampu.
kamar mandi, ruang operasi dan kamar bersalin. Area lain • Ingatlah bahwa disinfektan dapat menjadi non-aktif
yang juga memiliki kontaminasi tinggi adalah ruang pasien karena terkontaminasi berbagai organik jika dibiarkan
yang terdiri dari berbagai item yang digunakan oleh pasien terbuka. Oleh karena itu, jaga larutan tetap tertutup dan
dan staf. Area beresiko rendah dapat secara efektif dibersi- bersih.
hkan dengan air dan sabun atau deterjen. Sementara untuk • Untuk menjaga supaya larutan pembersih dan disin-
area beresiko tinggi harus dibersihkan dengan disinfektan fektan tetap segar saat melakukan pekerjaan berat,
(obat pembasmi kuman) khusus. Klorin adalah salah satu sering bilas dengan air dan siapkan cairan baru yang
disinfektan yang biasa digunakan banyak institusi karena diperlukan.
gampang ditemukan, mudah penggunaannya dan harg- • Menambahkan terlalu banyak air pada suatu larutan
anya terjangkau. disinfektan atau terlalu sedikit air dapat menyebabkan
Sangatlah disayangkan, ada banyak anggapan bahwa larutan kehilangan fungsinya.
petugas kebersihan atau janitor tidak membutuhkan train- Penggunaan PPP yang tepat sangatlah penting.
ing. Itu salah! Untuk mencapai tujuan kesehatan dalam ­Kesalahan dalam penerapannya dapat menyebabkan
rumah tangga, staf kebersihan haruslah mendapat pela- sampah. Kekurangan pengetahuan untuk penggunaannya
tihan mengenai metode pembersihan yang baik, penggu- dapat membahayakan petugas kebersihan karena kon-
naan secara tepat materi dan alat-alat kebersihan. Staf ke- taminasi dari kuman terhadap alat yang terbuka.
bersihan harus diinstruksikan akan adanya kemungkinan Klorin tersedia dalam beberapa bentuk. Membaca label
kontaminasi terhadap peralatan yang dipakai untuk mem- keterangannya sangatlah penting untuk mengetahui cara
bersihkan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah adanya penggunaan klorin yang cocok untuk daerah Anda. Lang-
buku pegangan dan protokol pada semua institusi tentang kah-langkah persiapan pemakaian suatu klorin juga tidak
perlindungan peralatan pribadi (PPP). kalah pentingnya.
Menurut buku pegangan JHPIEGO, Infection Preven-
tion: Guidelines for Healthcare Practices with Limited Re- “Akumulasi debu, tanah dan kontaminasi berbagai ku-
sources ditulis oleh Linda Tietjen dkk. man di lingkungan secara estetika tidaklah indah dan meru-
Beberapa hal yang penting untuk diingat: pakan sumber potensial dari infeksi nosokomial. Metode
• Meskipun hal-hal di permukaan lingkungan sangat ja- dan jadwal pembersihan yang efektif dan efisien sangatlah
rang dihubungkan dengan penularan penyakit, kehadi- diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ling-
ran mereka mempengaruhi keindahan lingkungan. kungan pusat pelayanan kesehatan.” (Chou 2002). l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 41


HEALTH EDUCATION / TETANUS IMMUNIZATION

Immunization for pregnant women


Health Education

against Tetanus

In 1999, the World Health Organization  (WHO) ­ estimated that 4,100 new born
­babies die each year in Indonesia, because of neonatal Tetanus. These deaths
can be prevented by improvements in delivery techniques and immunizing
the mothers­ against Tetanus.

T
etanus is a disease caused by an exotoxin pro-
duced by the bacterium Clostridium tetani. The First As early as possible
symptoms of Tetanus are rigidity and convul- dose in pregnancy
sive spasm of the skeletal muscles. This begins
with the muscle stiffness of the jaw and neck and gives
4 weeks after the 1st dose,
Second
rise to the common name lockjaw. The first signs of no later than 2 weeks before
dose
problems are when children stop sucking properly dur- delivery
ing breastfeeding and become irritable. During the later Third 6-12 months after the 2nd dose,
stages the spasms become more generalized and con-
vulsions begin with increasing frequency and intensity.
dose or during the next pregnancy
Even with proper treatment the case fatality rates are 1 year after the 3rd dose,
high and without treatment 95% of the babies will die. Fourth
or during a subsequent
dose
The bacterium is sensitive to heat and will not survive
pregnancy
in the presence of oxygen. However, spores form and 1 year after the 4th dose,
are able to remain in the soil and intestines of animals Fifth
or during a subsequent
and humans. Anyone who has an untreated wound is dose
at risk of Tetanus if not vaccinated. Newborn babies are
pregnancy
especially at risk as the Tetanus can infect them through
the cutting of the umbilical cord. The risk of Tetanus is If the woman is vaccinated properly as advised, she
heightened if deliveries are carried out in unhygienic lo- is protected for her lifetime. Her newborn baby will also
cations or with unclean practices causing improper care be protected against neonatal Tetanus. l
of the umbilical cord. To prevent Tetanus we need to en-
sure all deliveries are carried out in a clean environment,
sterile equipment is used in cutting the cord, and that the GOOD TO REMEMBER:
cord stump is kept clean and dry following delivery.

Tetanus is a vaccine-preventable disease. The vac-


Tetanus  is  a  vaccine-preventable
cine, called Tetanus Toxoid (TT), is safe for pregnant disease.­ The vaccine, called Teta-
mothers. Once given to the mothers, the antibodies pass nus Toxoid (TT), is safe for pregnant
to the fetus across the placenta and protects against mothers.­ Once given to the mothers,­
neonatal Tetanus. To be fully protected, women should
receive 5 doses as scheduled: the antibodies pass to the fetus across
the placenta and protects against
neonatal tetanus.

42 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


PENDIDIKAN KESEHATAN / IMUNISASI TETANUS

Pendidikan Kesehatan
Imunisasi Tetanus pada Ibu Hamil
Tahun 1999 WHO memperkirakan 4.100 bayi baru lahir di Indonesia meninggal­
karena tetanus. Kematian ini dapat dihindari dengan meningkatkan teknik
­persalinan dan memberikan imunisasi pencegah tetanus pada ibu hamil.

T
etanus adalah penyakit yang disebabkan oleh
eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clos- Sesegera mungkin pada awal
TT 1
tridium tetani. Gejala yang tampak adalah kehamilan.
kekakuan dan kejang pada otot-otot rangka.
Gejala awal tampak adanya kekakuan otot daerah rah- 4 minggu setelah TT 1,
ang dan leher yang biasanya disebut lockjaw atau “rah- TT 2 tidak lebih dari 2 minggu sebelum
ang terkunci”. Tanda awal adanya suatu masalah terlihat persalinan.
ketika pada saat menyusu, bayi tidak dapat menghisap
dengan baik dan menjadi rewel. Pada tahap lebih lan- 6-12 bulan setelah TT 2, atau pada
jut kekakuan menjadi lebih menyeluruh dan mulai terjadi TT 3
saat kehamilan berikutnya.
kejang. Walaupun mendapatkan perawatan yang baik,
angka kematiannya tetap tinggi dan tanpa penanganan
95% diantaranya bisa meninggal. 1 tahun setelah TT 3, atau pada
TT 4
saat kehamilan berikutnya.
Bakteri tetanus sensitif terhadap panas dan tidak
akan bertahan dengan adanya oksigen. Bagaimana 1 tahun setelah TT 4, atau pada
TT 5
pun, bakteri ini dapat membentuk spora dan spora dapat saat kehamilan berikutnya.
bertahan di dalam tanah dan usus binatang dan manu-
sia. Setiap orang yang tidak terlindungi dengan vaksi-
nasi tetanus akan berisiko jika mendapatkan luka yang Jika wanita mendapatkan imunisasi tetanus sesuai
kotor. Khususnya pada bayi baru lahir, mereka dapat anjuran, dia akan mendapatkan perlindungan terhadap
terkena tetanus melalui pemotongan tali pusat. Bahaya tetanus untuk seumur hidup. Bayi yang dilahirkannya
ini ada jika persalinan dilakukan dengan cara-cara yang juga akan kebal terhadap tetanus. l
tidak bersih dan perawatan pusar dan tali pusat tidak op-
timal. Untuk mencegah tetanus, harus dipastikan bahwa
semua persalinan dilakukan dalam keadaan dan ling- PENTING UNTUK DIINGAT:
kungan yang bersih, penggunaan alat yang steril saat
memotong tali pusat dan penjagaan pusat bayi tetap Tetanus adalah penyakit yang dapat
kering dan bersih sampai luka benar-benar sembuh. dicegah melalui imunisasi. Vaksin
Tetanus adalah penyakit yang dapat dicegah melalui
yang digunakan adalah Tetanus
imunisasi. Vaksin yang digunakan adalah Tetanus Toxoid Toxoid (TT) dan vaksin ini aman un-
(TT) dan vaksin ini aman untuk wanita hamil. Jika diberi- tuk wanita hamil. Jika diberikan pada
kan pada ibu hamil, antibody yang dihasilkan oleh ibu akan ibu hamil, antibody yang dihasilkan
masuk ke dalam tubuh janin dengan melintasi plasenta
dan melindungi janin dari tetanus. Untuk mendapatkan oleh ibu akan masuk ke dalam tubuh
perlindungan penuh, wanita harus mendapatkan 5 dosis janin dengan melintasi plasenta dan
vaksin dengan jadwal sebagai berikut: melindungi janin dari tetanus.

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 43


NUTRITION / IRON AND FOLIC ACID DURING PREGNANCY

Iron and Folic Acid


during pregnancy

I
ron and folic acid are important
NUTRITION

vitamin and mineral for pregnant


women to help prevent severe
malformations in the develop-
ment of the newborn fetus and mater-
nal death from severe anaemia.
Iron and folic acid is found in high
concentrations in the dark green
leaves vegetables, dark yellow fruits
and vegetables, beans peas and nuts.
Iron is also found in red meats. The
requirement for iron and folic acid in-
creases in pregnancy.
Folic acid is needed to ensure
the central nervous system develops
in the fetus during the first weeks of
gestation. The neural tube becomes
the spinal cord should close by day

Photo AMI 2006


23 of this does not happen children
will be born with spina bifida or anae-
cepahly both serious malformations.
A lack of folate can keep the neural
tube from closing properly, resulting reach there full potential in terms of who is newly married or in early preg-
in neural tube defects. Since neural physical and mental development and nancy the health services staff should
tube development is complete before will have low immunity so will be sick recommend that the mother begins
most women are aware that they are more often. taking iron and folic acid and be given
­pregnant. To prevent iron deficiency anae- education on eating foods high in fo-
To prevent neural tube defects mia in mothers and newborn babies, lic acid. This will assist in reducing the
women should begin taking 0.4 milli- mothers should be encouraged to risk of neural tube defects. Iron and fo-
grams of folic acid daily. Ideally this take iron tablets in the pre-pregnancy lic acid should be continued through-
should be taken at least one month period and through out pregnancy. out pregnancy to prevent perinatal
before pregnancy and then during the The recommended dose is1 tablet and maternal mortality and morbidity
first three months of pregnancy. (60mg iron + 0.25mg folic acid) per and also recommended for at least 6
However if the women has had a day. If a woman comes to the clinic weeks postpartum. l
child with a spine of skull defect they
need to be given a higher dose of 4
milligrams daily, as they are more GOOD TO REMEMBER:
likely to have another child with neural
tube defects. To prevent iron deficiency anaemia in mothers and
Iron is needed to reduce the peri- new born babies, mothers should be encouraged
natal and maternal mortality. In In-
donesia 2,700 maternal deaths are
to take iron tablets in the pre-pregnancy period and
caused by severe aneamia, the pri- through out pregnancy. The recommended dose is
mary cause is iron deficiency. A child 1 tablet (60 mg iron + 0.25 mg folic acid) per day.
who has an iron deficiency will not

44 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


GIZI / ZAT BESI DAN ASAM FOLAT DALAM KEHAMILAN

Zat Besi dan Asam Folat


dalam Kehamilan
Zat Besi dan Asam folat merupakan vitamin dan mineral penting bagi wanita hamil
untuk mencegah kecacatan pada perkembangan bayi baru lahir dan kematian ibu

GIZI
yang disebabkan oleh anemia berat gravis.

Z
at besi dan asam folat dite- jumlah asam folat tersebut dikonsumsi Untuk mencegah kekurangan zat
mukan dalam jumlah besar minimal selama satu bulan sebelum besi pada ibu dan bayi baru lahir,
dalam sayuran berdaun hijau kehamilan dan selama tiga bulan per- seorang wanita harus mengkomsum-
tua, buah dan sayur berwar- tama kehamilan. Bagaimana pun, jika si tablet zat besi sebelum hamil, sela-
na kuning tua, buncis, dan kacang-ka- seorang wanita telah memiliki anak ma dan sesudah melahirkan. Dengan
cangan. Zat besi juga dapat ditemu- dengan cacat tulang belakang atau ca- menganjurkan dosis 1 tablet (60 mg
kan dalam daging merah. Kebutuhan cat tulang tengkorak akan menyebab- zat besi + 0,25 mg asam folat) setiap
zat besi dan asam folat meningkat se- kan mereka memerlukan dosis asam hari.
lama masa kehamilan. folat yang lebih tinggi – 4 milligram per Jika seorang wanita yang baru
Asam folat sangat dibutuhkan janin hari karena mereka cenderung memi- menikah atau wanita yang hamil
untuk perkembangan sistem saraf pu- liki anak dengan cacat yang sama. muda datang ke tempat pelayanan
sat selama min- kesehatan maka
ggu pertama ke- pekerja kesehat-
hamilan. Tabung PENTING UNTUK DIINGAT: an harus mer-
neural yang akan ekomendasikan
menjadi urat saraf Untuk mencegah anemia pada ibu dan bayi wanita tersebut
tulang belakang yang baru lahir, para ibu harus didukung ­untuk untuk mengkon-
akan menutup di sumsi zat besi
hari ke 23 gestasi. minum zat besi pada periode pra-kehamilan dan dan asam folat
Kekurangan folat selama kehamilan. Dosis yang dianjurkan adalah ­­ serta memberi-
dapat menyebab- 1 ­tablet (60 mg iron + 0.25 mg zat besi) per hari. kan penyuluhan
kan penutupan supaya mereka
tidak sempurna makan makanan
pada sumsum tulang belakang dan Zat besi sangat dibutuhkan untuk yang banyak mengandung asam
mengakibatkan cacat sumsum tulang mengurangi angka kematian ibu dan folat. Hal ini akan membantu pen-
belakang atau spina bifida dan anen- anak. Di Indonesia 2700 kematian ibu gurangan resiko kecacatan pada tu-
cepalus karena perkembangan urat disebabkan oleh anemia berat dengan lang belakang.
saraf tulang belakang telah lengkap penyebab utama adalah kekurangan Zat besi dan asam folat harus
sebelum kebanyakan wanita me- zat besi. Seorang anak yang kekuran- selalu dikonsumsi ­ selama masa
nyadari bahwa mereka hamil. gan zat besi tidak mampu mencapai kehamilan untuk mencegah kesaki-
Untuk mencegah terjadinya ca- perkembangan fisik dan mental se- tan dan kematian pada ibu dan bayi
cat tulang belakang, seorang wanita cara optimal dan mempunyai daya baru lahir, serta selama masa nifas
harus mengkonsumsi 0,4 milligram tahan tubuh yang lemah sehingga atau setidak­nya 6 ming­gu sesudah
asam folat setiap harinya. Idealnya sering mengalami sakit. melahirkan. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 45


MOTHER AND CHILD / THE AROUSAL OF THE NEWBORN

How to facilitate the arousal


of the infant in Aceh?
Acehnese mothers are particularly attentive and adaptive to their baby,
­especially in their holding.They have developed a traditional know-how that
is an inheritance from their mothers, and the utensils they use, such as the
­traditional cloth to carry their babies and the hammock,­ are full of qualities.

R
MOTHER AND CHILD

ecognising and encouraging this traditional requires from health professionals to sensitize the
“know-how” is essential, since it is a basic mothers to the specific hygiene of infant’s toys, that
support of the “couple mother-baby”.  This often need to be cleaned, and shall no be used by
strengthens­ the mother’s self-esteem and gives others nor lay on the ground.
value to her intuitive skills. This also raises an opportu- • Propose to let the baby lie on the floor, in front or
nity to sensitize them about the fundamental needs of back position. This will open new experience fields,
their babies, and create a meeting point. which are impossible when the infant is held by the
Indeed, the infant skills are often under identified and mother. In such a position, the baby can play at dis-
therefore not enough used. tance from the mother, but physically and emotion-
Let’s remember that an infant can: ally secured, and fulfil its fundamental inclination to
• See, and would particularly be interested in human explore. This more comfortable and suitable posi-
faces, attracted by the sight and mouth expression tion is an alternative to upright position, and actively
• Smell and distinguish its mother’s breast milk participates to a proper psycho motor development
• Taste and recognise the 4 basic flavours (sweet, of­ the infant.
salty, sour and bitter)
• Hear and identify the intimate voices, that he was Mothers shall be encouraged to bear with this dis-
already perceiving during its life “in utero” tance and propose properly chosen and positioned
• Feel and often seek for all the tactile and moving games, avoiding putting the toys directly in the hands
feeling on its body of the child. This fulfils his fundamental pleasure to try
Its field of abilities is mainly within a sensory domain. and succeed by himself. This also facilitates the infant’s
However, since its neurological equipment is not yet ma- good arousal, in its body control as well as in its psycho-
ture, it cannot develop its own skills if the environment logical construction and reasoning.
is not adapted
That is why it is important to sensitize the mothers to That is what we call “arousal of the infant”. In short,
their baby’s abilities. let’s encourage the mother to realize that:
Being aware of these abilities, we can: • Her baby not only needs to be fed, but also
• Identify the attractive qualities of a toy, observing the needs contact and fulfilment of its natural curi-
situation osity ­regarding its environment.
• Introduce a toy within the visual field of the baby, • The baby becomes a developing person, with its
but not too close to its eyes. The baby will see it, be own needs. The fulfilment of these needs do not only
interested and will be stimulated to grab and ma- ­occurs through external stimulation by others
nipulate it
• Recognize and accept the baby’s habit to bring To encourage the mother in her traditional know-how
things to its mouth, as a natural satisfaction of its is essential. We also need to stimulate her to recognize
suction need, and its inclination for exploration (the her baby’s abilities. The baby will hence be able to fully
mouth remains an archaic organ of feeling). This reveal and express them. l

46 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


IBU DAN ANAK / MENDAMPINGI BAYI BARU LAHIR

Bagaimana Mendampingi Bayi


Baru Lahir di Aceh?
Para ibu di Aceh sangat perhatian dan mudah menyesuaikan diri dengan
­bayinya, terutama saat menggendongnya. Para ibu menerapkan kebiasaan/
tradisi lama. Hal ini merupakan warisan dari ibu mereka seperti juga peralatan
yang digunakan, misalnya selendang tradisional untuk menggendong bayi
dan tempat tidur bayi yang bagus.

M
engetahui dan menerapkan “keterampilan” kuno). Oleh para ahli kesehatan, hal itu berguna untuk
lama itu sangatlah penting, karena merupa­ meningkatkan sensitifitas ibu akan kebersihan mainan
kan dasar dari hubungan “ibu dan bayi”. Hal bayinya, sehingga tidak sembarangan diberikan ke

IBU DAN ANAK


itu akan memberikan rasa percaya diri ibu, orang atau diletakkan begitu saja.
meningkatkan kemampuan intuitifnya terhadap sang bayi, • Membaringkan bayi di lantai, posisi tidur atau tengkurap.
memperbesar sensitifitas ibu terhadap keperluan bayinya Ini akan membuka wawasan baru bagi bayi, yang ­tidak
dan memberikan pertemuan yang bermutu. mungkin didapat saat digendong. Pada posisi itu, bayi
Sebenarnya, bayi memiliki kemampuan yang seringkali dapat bermain sendiri mengikuti dorongan hatinya
tidak disadari, sehingga jarang dimanfaatkan. menjelajah segala sesuatu, tapi tetap aman secara fisik
Harap diingat bahwa bayi bisa: dan emosi. Posisi yang nyaman dan mudah ini sebaik­
• Melihat, dan akan selalu tertarik pada wajah manusia nya memang dilatih sebelum belajar berdiri, karena
melalui pengamatan dan ekspresi suara. dapat mengaktifkan pertumbuhan saraf motorik bayi.
• Mencium dan membedakan air susu ibunya.
• Merasakan dan mengenali 4 rasa dasar (manis, asin, Para ibu harus didukung untuk juga menjaga jarak dan
asam dan pahit). melakukan permainan yang aman dengan bayinya, hindari
• Mendengar dan mengidentifikasi suara yang sudah in- menaruh langsung mainan ke tangan si bayi. Hal itu akan
tim dengannya sejak dia masih di “dalam kandungan”. memberikan rasa senang dan kepuasan sendiri pada bayi
• Merasakan dan mengingat semua sentuhan pada tu- atas usaha yang dilakukan untuk mendapatkannya. Lebih
buhnya. jauh lagi, hal itu merupakan didikan awal yang baik pada
Ruang kompetensi bayi terbatas pada kemampuan pengendalian gerak tubuh bayi dan juga perkembangan
panca indranya. Bagaimana pun, karena sistem syarafnya psikososialnya.
belum sempurna, bayi tidak bisa membangun keterampil­
annya jika lingkungannya tidak beradaptasi. Itulah yang disebut “pendidikan awal bayi” Kesimpulan-
Itulah sebabnya mengapa kompetensi rasa sensitifitas nya, mari mendukung ibu untuk menyadari bahwa:
ibu terhadap bayinya sangat penting. • Bayi tidak hanya butuh makan, tapi juga kontak dan
Untuk meningkatkan kompetensi, kita bisa: pemenuhan kebutuhan akan rasa ingin tahunya ter-
• Memilih mainan dengan kualitas yang bermutu, hadap lingkungan.
­mengamati situasi. • Bayi akan bertumbuh besar dengan kebutuhan
• Mengenalkan mainan dalam jarak pandang bayi, pribadinya. Pemenuhan kebutuhan itu tidak hanya
tapi jangan terlalu dekat dengan matanya. Bayi terjadi melalui stimulasi eksternal saja.
akan melihatnya, merasa tertarik dan tergerak untuk
­menjamahnya. Adalah penting untuk mendukung ibu menguasai kete­
• Menyadari dan menerima kebiasaan bayi yang suka rampilan mengasuh anak. Kita juga harus mendorong
memasukkan barang-barang ke mulutnya sebagai para ibu untuk lebih jauh lagi mengenali kompetensi bayi­
kepuasan alami dari kebutuhan dan rasa ingin tahunya nya. Dengan demikian, bayi akan mampu mengungkap-
(mulut selalu merupakan alat perasa walaupun sudah kan dan mengekspresikan dirinya. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 47


MOTHER AND CHILD / BREASTFEEDING

Breastfeeding
Every inexperienced breast- Patients should be advised to al- baby to nurse as often and for as
feeding mother needs some low the baby to nurse for ten minutes long as he wants. This will increase
on the first breast and for as long as the milk supply to accommodate the
basic information and sup-
they want on the second breast. Also growth. To insure that the milk sup-
port. Listed below are three start with the second breast from ply will increase maximally offer the
of the questions patients are the previous nursing session. This baby both breasts at each feeding.
most likely to ask. insures that both breasts are being Drain the first breast by allowing the
stimulated sufficiently. baby to nurse for at least 10 minutes
How do I know that my baby If it is hard to remember advise before offering the second. Allow the
is getting enough milk? the patients to use a safety pins at- baby to decide when it is time to stop
We can not see or measure the tached to the brassiere to indicate nursing.
amount of milk the baby is getting. which breast will be used first in the The infant should only suckle
For the first 2-3 days the baby next nursing session. the breast. Pacifiers decrease the
receives the immune booster, colos- amount of time the infant suckles
trums, which is thick. During this time Is there a way to increase my milk at the breast and therefore can im-
the infant will probably only wet 1 or supply? pact on milk production. The more
2 diapers per day. If there is a concern regarding the the baby suckles the more milk the
MOTHER AND CHILD

Mother’s milk usually comes in on milk supply the mother should re- breast will produce.
the 3rd or 4th day. At this time the fer to the question above. How do I Advise patients that when in
baby will begin to wet 6-8 cloth dia- know that my baby is getting enough doubt they can do the following:
pers per day. Tell your patients to re- milk? However, there are times when • Take a couple of days off from
member 7-7-7. That means that from a mother feels that she wants to normal activities.
7AM to 7AM the baby will wet 7 dia- boost her milk supply. This is actually • Increase the frequency and
pers. easy if you remember the following. length of nursing sessions.
Patients should mark a piece of The more you breastfeed the baby • Rest when the baby rests.
paper or the calendar each time the the more milk you will produce. Re- • Nap in the afternoon.
baby wets a diaper. When the baby mind mothers that their bodies make • Drink plenty of water.
reaches 7 wet diapers stop counting. milk in response to baby’s nursing • Eat a balanced diet.
Start counting again the next morn- demand.
ing. Babies often wet more than 7 One way that mothers know they Should I breastfeed according
diapers but you don’t have to count are producing milk is that they can to a schedule?
after 7! feel their breasts are “full”. When this Babies are unpredictable. They
Positioning is important to as- feeling of ‘fullness’ subsides moth- should be allowed to follow their own
sure proper milk intake. Baby’s can schedules and rhythm. That means
not conduct food to the back of their that initially one baby might nurse ev-
Breastfeeding positively impacts
throats thus, the baby must latch on ery hour while others babies will thrive
the baby, the mother, the family
by taking in the breast and placing on every three or even four hours.
and the community.
his lips as far back as the areola, the (Remember that every three hours is
dark skin behind the nipple. considered the longest time that op-
To be assured that her baby is ers often worry. Remind mothers that timal hydration and adequate breast
getting enough milk, the mother can the body knows how much milk to stimulation can be maintained.)
ask herself the following questions: produce. The lack of “fullness” only Mother’s milk is ideal for the baby.
means the body knows how much It is easily and quickly digestible. Fre-
1. Is the baby nursing every 2-3 and when to produce the milk. quency is the only way to supply the
hours around the clock? Is the Growth spurts are other times needs of the newborn and to assure
baby nursing 8-12 times every when mothers are concerned with the quality of the milk. Babies should
24 hrs? their milk supply. While a growth neither have the frequency of nursing
2. Can you hear the baby swal- spurt can occur at any time they typi- sessions limited nor their time at the
lowing while he nurses? cally occur at 2-3 weeks, 6-8 weeks breast restricted. Initially the mother
3. Is the baby nursing at least and at 3 months. During these times might feel she is always nursing but
10 minutes on each breast at the infant will begin to breastfeed soon the frequency spaces out as
each feeding? more frequently. It is natural to imag- the baby’s stomach grows and the
4. Is the baby active? Does he ine that insufficient milk is the cause amount of milk taken at each session
appear to be healthy? of the increased nursing. Allow the increases. l

48 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


IBU DAN ANAK / MENYUSUI BAYI

Menyusui Bayi
Ibu yang belum terbiasa menyusui bayi­ ­ enyusui berikutnya, lakukan seba-
m yang mereka butuhkan. Ini akan menin-
nya memerlukan informasi dan dukung­ liknya. Lakukan itu untuk menjaga cu- gkatkan persediaan susu yang bagus
an. Berikut ini adalah tiga ­pertanyaan kup stimulasi pada payudara ibu. untuk pertumbuhan. Untuk memastikan
yang paling sering ditanyakan. Jika mereka sulit untuk mengingat- bahwa persediaan susu akan bertam-
nya, nasehati para ibu untuk menggu- bah secara maksimal, berikan ASI dari
Bagaimana saya tahu bayi saya nakan pin/sesuatu yang bisa disematkan kedua payudara setiap kali menyusui.
mendapatkan cukup susu? di BH untuk bisa tahu payudara mana Kosongkan payudara pertama dengan
Memang kita tidak bisa mengukur yang akan digunakan untuk menyusui membiarkan bayi menyusu sedikitnya
jumlah susu yang diperoleh bayi. pada sesi berikutnya. selama 10 menit sebelum pindah ke
Pada 2-3 hari pertama bayi meneri- payudara kedua. Biarkan bayi yang me-
ma penyokong daya tahan tubuh dan Apakah ada jalan untuk menambah mutuskan kapan saatnya ­ berhenti me-
kolostrum yang tebal. Selama masa ini persediaan ASI? nyusu.
bayi biasanya hanya memerlukan 1-2 Jika ada kekhawatiran seputar perse- Bayi baru lahir sebaiknya hanya
popok setiap harinya. diaan ASI, maka pertanyaan pertama di menyusu dari payudara ibu. Dot hanya
Susu ibu biasanya datang pada hari atas akan muncul kembali. Bagaimana akan mengurangi kebersamaan antara
ke 3 atau ke 4. Pada saat ini, bayi mu- saya tahu bayi saya mendapat cukup ibu dengan bayinya dan juga mempen-
lai memerlukan 6-8 popok per harinya. susu? Bagaimana pun, ada saat-saat garuhi produksi susu. Kalau masih ada
Katakan pada pasien untuk selalu dimana ibu merasa ingin menambah keraguan, katakan pada pasien hal beri-
mengingat 7-7-7. Artinya, dari jam 7 pagi persediaan air susunya. Hal ini sebetul- kut ini:
sampai jam 7 pagi lagi, bayi biasanya nya mudah jika diingat bahwa. Semakin

IBU DAN ANAK


berganti popok 7 kali. banyak ibu menyusui bayinya maka se- • Ambil beberapa hari libur dari ak-
Pasien sebaiknya menandai sebuah makin banyak juga susu yang dihasil- tifitas normal.
kertas atau kalender setiap kali bayi kan. Ingatkan ibu bahwa tubuh mereka • Tingkatkan frekuensi dan lama
ganti popok. Pada saat bayi sudah 7 kali memproduksi susu sesuai kebutuh­an waktu untuk menyusui.
berganti popok berhentilah menghitung. bayi. • Istirahatlah saat bayi beristirahat.
Mulai hitung kembali pagi hari berikut- Satu cara bagi para ibu untuk me­ • Tidur siang.
nya. Seringkali terjadi bayi ganti popok ngetahui bahwa mereka menghasil- • Banyak minum air putih.
lebih dari 7 kali dalam sehari tapi Anda kan air susu adalah dengan merasakan • Lakukan diet sehat dan seimbang.
tidak perlu menghitung kelebihannya! bahwa dada mereka menjadi “penuh”.
Posisi sangatlah penting untuk Ketika perasaan ‘penuh’ ini mereda, Haruskah  saya  menyusui  sesuai
mendapatkan susu yang dibutuhkan. seringkali para ibu merasa khawatir. ­jadwal?
Bayi tidak bisa mengatur makanannya Ingatkan lagi para ibu bahwa tubuh me­ Para bayi tidak bisa diduga. Mereka
untuk sampai ke bagian belakang teng- reka mengetahui caranya memproduksi memiliki jadwal dan ritme sendiri. Artinya
gorokannya; bayi harus sejauh mungkin bahwa beberapa bayi perlu menyusu
memasukkan payudara ibu dan me­ Pemberian ASI ibu secara benar setiap jam sementara pada bayi lain se-
nempatkan bibirnya sampai jauh ke are- tiap tiga atau empat jam. (Ingatlah bah-
akan mempengaruhi bayi, ibu,
ola ibu, daerah gelap di sekitar puting. wa setiap tiga jam adalah waktu terlama
­keluarga dan masyarakat sekitar.
Ada jalan lain untuk meyakin­kan ibu yang bisa diterima untuk menghindari
bahwa bayi mereka mendapatkan cu- terjadinya dehidrasi dan stimulasi air
kup susu. Tanyakan pada mereka per- susu. Berkurangnya perasaan “penuh” susu ibu yang memadai).
tanyaan berikut ini: itu hanya berarti bahwa tubuh tahu se- Air susu ibu adalah yang terbaik ­untuk
1. Apakah bayi menyusu setiap 2-3 berapa banyak dan kapan susu harus bayi karena mudah dan bisa dengan­
jam? Apakah bayi menyusu 8-12 diproduksi. cepat dicerna oleh bayi.  Frekuen­si ada­
kali dalam 24 jam? Dorongan pertumbuhan adalah saat lah satu-satunya cara untuk menam-
2. DapatkahAnda mendengar bayi mene­ dimana ibu mengkhawatirkan persedia­ bah persediaan dan menjamin kualitas
lan susu saat Anda menyusui­nya? an susunya. Saat ini bisa terjadi kapan susu. Oleh karena itu, sesi menyusui
3. Apakah bayi menyusu setidaknya saja biasanya pada minggu ke 2-3, ming­ bayi ­tidak boleh dibatasi atau ditentukan
10 menit pada tiap payudara ibu? gu ke 6-8 dan pada bulan ke 3. Selama lama waktunya. Secara oto­matis, ibu
4. Apakah bayi bergerak aktif? masa ini, bayi akan mulai menyusu lebih akan merasa bahwa dia selalu menyu-
Apakah ia terlihat sehat? sering. Adalah suatu hal yang wajar un- sui tapi seiring dengan frekuensi pem-
Nasehati para ibu untuk menyusui tuk membayangkan bahwa susu yang berian susu dan ukuran perut bayi yang
bayinya selama 10 menit pada payuda- tidak cukup merupakan penyebab bayi semakin membesar maka wajar­lah jika
ra pertama dan selama yang diperlu- ingin menyusu lebih sering. Izinkan bayi kebutuhan bayi akan susu semakin
kan bayi pada payudara kedua. Saat untuk menyusu sesering dan selama ­meningkat. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 49


TO GO DEEPER / PREGNANCY AND MALARIA

The importance of Insecticide


Treated Nets during pregnancy
The distribution of insecticide treated­ nets (ITNs) targets pregnant woman
as they are 3 times more likely to die than non pregnant women. There is
also increased risk of miscarriage, still birth and neonatal death.

T
he Malaria campaign on-going at present in In areas of low transmission, single Malaria infection
many districts also target under five year old may have serious consequences to both mother and
children as they are the other group with high fetus.­ It is therefore important to use the ITN every night
mortality to Malaria. In recent years, ITNs to reduce the risk of infection.
have been shown to be very effective in reducing Ma-
laria mortality and morbidity in endemic areas but are An untreated net will provide a physical barrier but an
not an appropriate response during an outbreak. ITN ITN is more effective as they repel mosquitoes and kill
are most effective when net coverage is high. them so the person is less likely to be bitten.

In Aceh the transmission of Malaria is thought to be The long lasting nets as they now remain effective for
low or unstable. This means that women either have no many years that are being distributed are an advance
immunity or are semi immune to Malaria, depending on on the traditional ITN’s that needed to be frequently re-
how often they have had Malaria. treated to remain effective.

In women who are semi-immune, the women often All routine antenatal care should provide care for
have asymptomatic with no fever and negative blood women at risk of Malaria. Mothers should be provided
slides. The main maternal effect will be severe anae- with ITNs or at least health education on the importance
mia. In these areas prompt diagnosis and treatment of of using them.
Malaria and prevention is the main strategies to reduce
mortality. Malaria disease identified should be treated accord-
ing to national protocols. Iron supplementation for pre-
ITNs should be provided to pregnant women as early vention of anaemia should be given.
in pregnancy as possible. Their use should be encour-
TO GO DEEPER

aged for women throughout pregnancy and during the Any moderate or severe Malaria should be managed
post partum period. according to national reproductive health guidelines. l

GOOD TO REMEMBER:
Community education is essential to ensure that ITNs are used correctly.
The important messages that should be given are:
• Pregnant women and young children should use the nets
• Nets should be used all the time
• Nets should be suspended and supported well
• Do not wash nets frequently
• Keep them out of the sunlight and rain

50 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


LEBIH DALAM LAGI / KEHAMILAN DAN MALARIA

Pentingnya Penggunaan Kelambu


Berinsektisida untuk Wanita Hamil
Pembagian kelambu berinsektisida ditargetkan pada wanita hamil karena­
mereka mempunyai kemungkinan meninggal 3 kali lebih besar dibanding­
yang tidak hamil. Selain itu mereka juga beresiko tinggi terhadap keguguran,­
kematian bayi dalam kandungan dan kematian bayi baru lahir.

K
ampanye malaria yang dewasa ini dilakukan Di daerah yang penyebarannya rendah, infeksi ma-
juga ditargetkan untuk anak balita sebab kelom- laria tunggal dapat mengakibatkan konsekuensi yang
pok ini juga mempunyai risiko tinggi mengalami serius terhadap ibu dan janin. Oleh karena itu penggu-
kematian akibat malaria. Beberapa tahun tera- naannya tiap malam sangat penting untuk mengurangi
khir, kelambu berinsektisida telah terbukti sangat efektif risiko infeksi.
menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat ma- Kelambu yang tidak berinsektisida akan memberikan
laria di daerah endemis walaupun bukan merupakan re- perlindungan fisik namun yang berinsektisida akan lebih
spon yang dianjurkan untuk kejadian luar biasa. Penggu- efektif karena dapat menolak nyamuk dan membunuh-
naannya sangat efektif jika daerah penyebarannya luas. nya sehingga mengurangi kemungkinan untuk digigit.
Di Aceh, penularan malaria dianggap rendah atau ti- Kelambu berinsektisida jangka panjang yang seka-
dak stabil. Artinya, wanita tidak mempunyai kekebalan rang ini didistribusikan tetap efektif selama bertahun-
atau setengah kebal terhadap malaria, tergantung se- ­tahun. Ini merupakan kemajuan dari ITNs tradisional
berapa sering mereka terkena malaria. yang perlu diberi obat ulang agar tetap efektif.
Pada wanita yang mempunyai setengah kekebalan Setiap pemeriksaan kehamilan sebaiknya menye-
sering tidak ada gejala, tidak ada demam dan pemerik- diakan penanganan untuk wanita beresiko terhadap
saan darah negatif. Efek maternal utama adalah anemia malaria. Semua ibu hamil sebaiknya diberikan kelambu
berat. Dalam hal ini, diagnosis dan penanganan yang berinsektisida atau paling sedikit pengetahuan kesehat-
cepat adalah strategi utama untuk menurunkan angka an mengenai pentingnya penggunaan kelambu.
kematian. Penyakit malaria yang telah teridentifikasi harus
Kelambu berinsektisida harus tersedia untuk wanita diterapi sesuai dengan protokol standar nasional.

LEBIH DALAM LAGI


hamil sesegera mungkin. Wanita hamil dianjurkan un- Suplemen zat besi untuk mencegah anemia sebaik­
tuk terus menggunakannya selama kehamilan bahkan nya diberikan dan semua malaria ­harus diterapi sesuai
sampai setelah melahirkan. dengan pedoman nasional kesehatan reproduksi. l

PENTING UNTUK DIINGAT:


Penyuluhan kepada masyarakat penting untuk memastikan kelambu berinsek-
tida dipergunakan dengan tepat. Pesan-pesan penting yang harus diberikan:
• Wanita hamil dan anak-anak harus tidur di bawah kelambu.
• Kelambu harus digunakan setiap saat.
• Kelambu harus digantung dan ditopang secara baik.
• Kelambu jangan dicuci terlalu sering.
• Jauhkan dari sinar matahari langsung dan hujan

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 51


TO GO DEEPER / PREGNANCY AND AIDS

What can women do to reduce the


risk of HIV infection for their baby?
It is important for you to know that there is a new disease spreading in Indonesia.
The disease is AIDS, it causes chronic illness and death, and there is no cure.

T
he AIDS virus, HIV, What affects this risk? • There is only a small risk that the
spreads through sex, and virus will pass to the baby from
when people inject drugs The chance that HIV will pass an HIV infected woman who is
together and share the to the baby depends most on how well, has no other infections, es-
needle or syringe. It can also pass much HIV is in the mother’s blood. pecially no sexually transmitted
from a mother to her baby during The level of HIV is high a few weeks infections, and eats well, includ-
pregnancy or afterwards through after infection with the virus. After ing fruits and vegetables.
breastfeeding. this the body starts to fight the virus
and the level in the blood becomes Even if a woman is already in-
But it is easy to protect your very low. It usually stays very low for fected with HIV, she can become
baby, and yourselves, from this dis- several years, although the virus is infected again with a different strain
ease. It does not spread between slowly damaging the defense sys- of HIV. This will increase the level of
people through touching or kissing, tem of the body. Then the amount of HIV in the blood and the risk to the
or coughing, or sharing cups and HIV in the blood begins to rise again, baby. So it is important to have only
bowls. It spreads through sex, and and the person develops symptoms safe sex during pregnancy and when
if you use a condom, you will be pro- and signs of AIDS. This means: breastfeeding. Safe sex means sex
tected. with a condom, or sex without pen-
• The virus is much more likely to etration.
Perhaps you know that you have pass to the baby if the woman
HIV, or perhaps you don’t want to becomes infected with HIV dur- Antenatal care can help you to
be tested. You might have tested ing the pregnancy, or while she have a healthy pregnancy. All preg-
negative for HIV but still be at risk of is breastfeeding. nant women and their babies ben-
infection. Whether you have HIV or efit from having good food and the
not, you need to know how you can Pregnancy doubles the risk that chance to rest. Husbands can help
TO GO DEEPER

help to protect your baby from HIV. a woman will become infected with to make this possible.
HIV. It is important for men to know
What is the risk to the baby? that they put their baby, their wife, At the time of delivery midwives
and themselves at high risk of AIDS can help to lower the risk by not
Not all babies born to HIV-in- if they have unprotected sex with breaking the bag of waters around
fected women become infected with someone else. the baby.
HIV. When the baby is growing in
the womb the blood of the mother • The virus is much more likely to The risk that HIV will pass to the
and baby come close - but they do pass to the baby if the woman baby through breastfeeding is higher
not usually mix. If 100 HIV-infected has HIV-related illness (for ex- if the baby receives any fluid or food
women each have a baby, on average ample, a chronic cough, loss of other than breastmilk.
about 35 of the babies will become weight, repeated diarrhea).
infected with HIV. Some of these Babies do not need water or any
babies will become infected during If you have a chronic illness seek other milk or food until they are six
the pregnancy, but most will become medical help and try to avoid becom- months old. Exclusive breastfeed-
infected during the delivery, or after- ing pregnant until you have been ing protects all babies against diar-
wards through breastfeeding.­ well for six months. rhoea and other infections.=>

52 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


LEBIH DALAM LAGI / KEHAMILAN DAN AIDS

Apa yang Dapat Dilakukan Wanita untuk


Mengurangi Resiko Infeksi HIV pada Bayi?

Sangatlah penting untuk disadari bahwa pada saat ini ada penyakit baru yang menye-
bar di Indonesia. AIDS, penyebab sakit kronis dan kematian, dan tidak ada obatnya.

V
irus AIDS, HIV menyebar Faktor apa yang mempenga- Bayi dari ibu yang terinfeksi HIV
lewat hubungan seksual ruhi resiko itu? sangat kecil resikonya akan tertular
dan pemakaian jarum sun- jika ibunya tidak menderita infeksi
tik atau alat semprot yang Kemungkinan bahwa HIV akan lain, terutama infeksi lewat hubung­
sama. Juga dapat ditularkan dari ibu menulari bayi bergantung pada bera- an seksual dan selalu makan teratur
pada bayinya di dalam kandungan pa banyak virus HIV dalam darah ibu. termasuk buah dan sayuran.
atau saat menyusui. Beberapa minggu setelah terinfeksi,
level virus HIV biasanya tinggi. Pada Seorang wanita yang sudah ter-
Akan tetapi sangatlah mudah un- saat itu, tubuh mulai melawan virus infeksi HIV, masih bisa terinfeksi lagi
tuk melindungi bayi Anda dan juga dan jumlahnya dalam darah menu- oleh virus HIV lainnya. Hal itu akan
diri Anda sendiri dari penyakit ini. run, meskipun virus secara perlahan meningkatkankan virulensi HIV dalam
AIDS tidak menular lewat sentuhan, mulai merusak sistem pertahanan darah dan resiko penularan terhadap
ciuman, batuk atau memakai piring tubuh. Lalu jumlah virus HIV dalam bayi. Jadi, sangatlah penting untuk
dan gelas yang sama. Penyakit ini ­darah mulai meningkat lagi dan hanya melakukan seks yang aman
menular lewat hubungan seksual tapi orang itu akan menunjukkan gejala- selama kehamilan dan saat menyu-
Anda akan terlindungi jika menggu- gejala AIDS. Hal itu berarti: sui. Seks yang aman berarti seks
nakan kondom. dengan menggunakan kondom atau
• Virus sangat mungkin menulari seks tanpa penetrasi.
Mungkin Anda menyadari bahwa bayi melalui wanita yang positif
Anda terkena HIV atau Anda tidak HIV selama dalam kandungan, ANC sangat bermanfaat un-
mau dites. Anda mungkin mendapat- atau saat ia menyusu. tuk menjaga kehamilan tetap sehat.
kan hasil negatif untuk HIV tapi ma- Semua wanita hamil dan bayinya ­harus
sih ada kemungkinan terinfeksi. Jadi, Kehamilan meningkatkan resiko mendapat makanan yang bergizi dan

LEBIH DALAM LAGI


baik Anda mengidap virus HIV atau pada wanita terhadap infeksi HIV. cukup istirahat. Untuk terwujudnya hal
tidak., Anda harus mengetahui cara­ Sangatlah penting bagi para pria ini, para suami dapat menolong.
nya melindungi bayi Anda dari HIV. ­untuk mengetahui bahwa mereka me­
nempatkan bayi, istrinya dan dirinya Pada saat kelahiran, bidan dapat
Apa resikonya terhadap bayi? sendiri dalam bahaya apabila mereka menolong mengurangi resiko baha-
melakukan hubungan seksual yang ya dengan tidak memecahkan ketu-
Tidak semua bayi yang lahir dari ­tidak aman dengan wanita lain. ban sebelum waktunya.
wanita dengan HIV positif menderita
HIV. Ketika bayi masih di dalam ra- • Virus dapat menulari bayi jika ibu- Resiko bahwa HIV akan tertular
him, darah ibu dan bayi memang nya menderita penyakit yang ber- pada bayi pada saat menyusui lebih
berdekatan – tapi biasanya tidak hubungan dengan HIV (batuk kro- besar jika bayi menerima cairan atau
tercampur. Dari 100 wanita hamil nis, penurunan berat badan, diare makanan selain ASI.
dengan HIV positif, umumnya hanya yang berulang).
35 bayi saja yang terinfeksi HIV. Be- Bayi tidak membutuhkan air atau
berapa diantaranya terinfeksi sejak Jika Anda menderita sakit kro- susu lain atau makanan lainnya sam-
dalam kandungan, tapi biasanya nis, segera cari pertolongan medis pai mereka setidaknya berusia enam
mereka terinfeksi pada saat kelahi- dan hindari kehamilan sampai Anda bulan. ASI ekslusif melindungi bayi
ran atau saat menyusui. ­sehat total selama enam bulan. dari diare dan infeksi lainnya. =>

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 53


TO GO DEEPER / PREGNANCY AND AIDS

=> Mastitis and cracked nipples also increase the risk. If you are already pregnant
Avoid these by breastfeeding the baby soon after de-
livery, make sure that the baby is well attached to the Consider having an HIV test. Counseling can help
breast, and feed the baby frequently. you to decide whether this is the right thing to do. If pos-
sible, ask your partner to attend for counseling with you.
If you know that you have HIV An advantage of knowing your HIV status is that you can
make decisions about how you will feed your baby, and
Follow the advice above – in addition ask your nurse you can seek medical advice about the ways to reduce
or doctor about: the risk of HIV for the baby that we have mentioned.
• the availability of anti-retroviral drugs which reduce
the risk to the baby Sex during pregnancy
• the possibility of having the baby delivered by Cae-
sarean section before you go into labour When a woman is pregnant she may feel anxious.
• infant feeding choices that will be safe for your baby. She needs her husband to be especially loving. Sex dur-
ing pregnancy will not harm the baby. When a woman is
If you already have HIV-related illness think carefully getting big because the baby is growing, sex will be dif-
before becoming pregnant. The risk that the baby will ferent. You will both feel less shy if you can laugh about
become infected is high. You may become more ill and this. Try to find a position for sex that is comfortable for
find it hard to care for a baby who may also often be ill. both of you. Sexual intercourse is safe right up until the
You need support and good advice about contraception. baby is born.
It may be helpful if your husband attends for counselling
too so that he is able to understand the situation and Pregnancy affects a woman’s feelings. Some wom-
help you. en enjoy sex more during pregnancy. Some women
enjoy sex less during pregnancy. Some men find their
Planning for pregnancy wife more beautiful during pregnancy. Some men find
their wife less beautiful ­ during pregnancy. Remember
It is a good idea to think that pregnancy is a short time
about and plan for pregnancy. in your lives together. Men
If you don’t want to get preg- should respect the feelings of
nant yet, make sure you use their wife during pregnancy.
an effective form of contracep- After a baby is born it takes
tion. Always have safe sex. If a few weeks for the body of
you  want to become pregnant a woman to return to nor-
make sure that you are well- mal, and she will have some
nourished and healthy. It is a bleeding. It is safe to have
good idea for both partners to
TO GO DEEPER

sex after the bleeding stops.


have screening and treatment This might take between two
for any sexually transmitted to six weeks. During this
infections.  Consider  having time, when you are not hav-
counseling about whether to ing sexual intercourse, you
have an HIV test, together with can get sexual pleasure in
your partner. different ways.

Sometimes a man is infected with HIV and his wife is un- Some men have sex with someone else when
infected. Of course, to protect the woman they should always their wife is pregnant or in the weeks after the baby
use a condom when they have sex. But if they are very keen is born. If the man has sex with someone else at this
to have a baby the woman can learn how to tell the days time there is a risk that he will become infected with
in the month when she is most likely to become pregnant. the AIDS virus. Then, when he has sex with his wife
Then it is possible to minimize the risk that HIV will pass to again, there is a high risk that he will pass the virus to
the woman by having sex without a condom only once each her. There is then a high risk that the virus will pass
month. It is important to be sure that both partners are well to the baby during pregnancy, childbirth, or through
and have no sexually transmitted infections. breastfeeding. l

54 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


LEBIH DALAM LAGI / KEHAMILAN DAN AIDS

Mastitis dan puting ibu yang luka juga menambah Jika Anda sudah terlanjur hamil
resiko. Hindari dengan memberi ASI pada bayi segera
setelah kelahiran; pastikan bayi ada di posisi yang tepat Lakukan tes HIV. Konseling dapat menolong Anda
dan lakukan secara teratur. untuk memilih yang benar. Jika memungkinkan, mintalah
pasangan Anda untuk melakukan konseling bersama.
Jika Anda tahu Anda terinfeksi HIV Dengan memastikan status HIV Anda, Anda lebih dapat
memutuskan dengan benar bagaimana cara menyusui
Lakukan saran berikut – sebagai tambahan, kon- bayi Anda dan Anda dapat mencari saran/pendapat me-
sultasi dengan perawat/atau dokter tentang: dis tentang cara memperkecil resiko infeksi HIV terha-
• Kemungkinan obat anti-retroviral yang dapat me­ dap bayi, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
ngurangi resiko penularan pada bayi
• Kemungkinan untuk melahirkan secara Caesar Seks selama kehamilan
• Pilihan makanan khusus untuk bayi baru lahir yang
akan bermanfaat untuk bayi Anda Ketika seorang wanita hamil, dia mungkin merasa
gelisah. Dia membutuhkan suaminya untuk menunjuk-
Jika Anda sudah menderita penyakit yang berhubung­ kan cintanya.
an dengan HIV, pikir masak-masak sebelum mengan­ Seks selama kehamilan tidak akan melukai bayi.
dung. Resiko bayi akan terinfeksi sangatlah tinggi. Pe- Saat perut seorang wanita membesar karena bayi di
nyakit Anda dapat menjadi semakin parah dan akan dalamnya tumbuh, seks akan berbeda. Rasa malu Anda
sulit untuk merawat bayi yang sakit-sakitan. Anda mem- berdua akan berkurang jika bisa melihat sisi lucunya
butuhkan dukungan dan saran yang tepat mengenai dan tertawa bersama. Cobalah menemukan posisi seks
kontrasepsi. Akan sangat menolong jika suami Anda yang nyaman untuk Anda berdua. Seks bisa dilakukan
juga mengikuti konseling sehingga ia mengerti situasi­ sampai bayinya lahir.
nya dan menolong Anda.
Kehamilan mempengaruhi perasaan wanita. Bebera-
Rencana Kehamilan pa wanita lebih menikmati seks selama hamil. Beberapa
Adalah ide yang bagus untuk berpikir masak-masak lainnya kurang menikmati seks saat hamil. Beberapa
dan merencanakan kehamilan. Jika Anda belum mau lelaki berpendapat istri mereka lebih cantik saat hamil.
hamil, pastikan Anda memakai alat kontrasepsi yang Beberapa lainnya berpikir istri mereka berkurang ke-
efektif. Lakukan hubungan seksual yang aman. cantikannya ketika hamil. Ingatlah, kehamilan hanyalah
suatu masa yang singkat. Para suami harus menghar-
Jika Anda ingin hamil, pastikan Anda dalam keadaan gai perasaan istrinya selama masa hamil.
cukup gizi dan sehat. Melakukan pengecekan dan pe­ Setelah kelahiran bayi, diperlukan waktu beberapa
rawatan terhadap semua kemungkinan infeksi penyakit minggu bagi wanita untuk mendapatkan kembali ben-
seksual adalah ide yang baik. Ingatlah, lebih baik untuk tuk normal tubuhnya, dan akan ada pendarahan (masa

LEBIH DALAM LAGI


melakukan konseling dan tes HIV bersama dengan pa- nifas). Lebih baik melakukan hubungan seksual setelah
sangan Anda. masa nifas berhenti. Hal itu mungkin butuh waktu dua
sampai enam minggu. Selama masa itu, saat Anda tidak
Terkadang dapat terjadi, pihak prialah yang terinfeksi bersetubuh, Anda bisa mendapatkan kesenangan sek-
HIV dan istrinya tidak. Sudah jelas, mereka harus selalu sual lainnya dengan cara yang berbeda.
menggunakan kondom saat melakukan hubungan sek- Ada beberapa suami yang melakukan hubungan
sual untuk melindungi pihak wanita. Akan tetapi, jika me­ seksual dengan wanita lain pada saat istrinya sedang
reka sangat menginginkan kehadiran seorang bayi, pi- hamil atau pada minggu setelah kelahiran sang bayi.
hak wanita harus mengetahui masa suburnya yaitu saat Jika seorang pria bersetubuh dengan wanita lain pada
dia memiliki kemungkinan paling besar untuk bisa hamil. periode itu, ada resiko dia akan terinfeksi virus AIDS.
Dengan demikian resiko terhadap infeksi HIV dapat di- Dengan demikian, saat dia bersetubuh kembali dengan
minimalisasi karena melakukan hubungan seksual tanpa istrinya, ada resiko besar dia akan menulari virus itu
kondom hanya sekali dalam sebulan. Sangatlah penting pada istrinya. Hal itu akan meningkatkan resiko infeksi
untuk memastikan bahwa kedua pihak dalam keadaan pada bayi selama dalam kandungan, saat kelahiran dan
prima dan tidak menderita infeksi apa pun. menyusui. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 55


SOCIETY / TBAs AND THE COMMUNITY

Role of TBAs in the community


The Traditional Birth Attendant (TBA) is a public figure who is trusted ­capable
enough to help a delivery or to cure any kind of diseases in the community,
such as diarrhea or high fever.

T
BAs have a big role in the
community’s social life, es-
pecially for things related
to pregnant women during
the pregnancy, on the delivery time
and for the newborn. Almost every
words, advices or even commands
from the TBAs are obeyed by the
new mothers and the community.­
In the delivery process, a TBA
can accompany the patient at home
and they often live together for sev-
eral days until everything is over
and the mother is feeling better. The
TBA takes care of the new mother by
giving her massages and also doing
all the housekeeping tasks such as
cooking for for her and washing her
clothes.
Opening of the Polindes of Tuwi Peuriya, Aceh Jaya. Photo AMI 2006
Such services provided by a TBA
are very good, but she does not water. A pregnant woman and a new having­ any infection, as she always
have the knowledge or the medi- mother should eat healthy foods and uses a sterile equipment with clean
cal qualifications that are required drink lots of water, at least 8 glasses hands according to the standards of
to facilitate the pregnancy and to or 2 liters of water every day, so she the Department of Health. It is much
make it safe, and to pay attention to can have enough milk when she better if a pregnant woman who will
the needs of a pregnant woman. If breastfeed their baby. soon give birth is treated by a mid-
a TBA is able to have such a place wife or a professional health worker,
in the community, it is because she A TBA doesn’t have any legacy or to ensure a safe and sterile delivery.
obtained her knowledge from a pre- any license to practice a profession.
vious TBA. So, if there is any wrong deed (mal- During the delivery process, the
practice), she is not responsible of patient should be taken to the near-
Sometimes there are many ac- the consequences. A midwife is a est Polindes (Pondok Bersalin Desa)
tions or suggestions from the TBA well educated health worker who or Puskesmas. It is acceptable if a
that are contrary to elementary and is competent to help and look TBA wants to accompany the mid-
SOCIETY

necessary medical principles. For after­ a pregnant woman and a wife during the delivery process.
example, the diet that is in general new mother. Especially for the edu- Health professionals will regu-
recommended by TBAs to a preg- cation about infection prevention, so larly check up the pregnancy, from
nant woman or a new mother is not that a new mother and a pregnant the very beginning to the delivery
healthy at all: they are forbidden to woman can be safely and medi- process, to make sure that both the
eat vegetables, fish, eggs and they cally looked after. A midwife will also mother and the baby are safe and
are not allowed to drink too much prevent the pregnant woman from they are in a good ­condition. l

56 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


MASYARAKAT / DUKUN BERSALIN DAN MASYARAKAT

Peran Dukun Bersalin di Masyarakat


Dukun bersalin adalah seorang figur masyarakat, seseorang yang dianggap
dapat menolong persalinan bahkan mungkin mengobati semua penyakit di
masyarakat, seperti diare atau demam.

D
ukun bersalin berperan
sangat besar terhadap
tatanan kehidupan sosial
terutama yang berhubung­
an dengan ibu hamil, saat mela-
hirkan dan bayi baru lahir. Hampir
semua kata-kata, petuah bahkan
perintah dukun bersalin dituruti oleh
ibu melahirkan dan masyarakat.
Dalam suatu proses persalin­
an, seorang dukun bersalin dapat
menunggui ibu di rumahnya ber-
hari-hari sampai persalinan selesai
dan ibu menjadi sehat. Dukun ber-
salin merawat ibu mulai dari men-
gelus dan memijit badan dan juga
mengerjakan segala pekerjaan
rumah tangga ibu misalnya mema-
sak makanan dan mencuci pakaian
si ibu. Pembukaan Polindes di Tuwi Peuriya, Aceh Jaya. Photo AMI 2006

Itu semua adalah pelayanan makanan bergizi dan minum se- alat-alat yang dipakai oleh bidan
yang bagus dari seorang dukun dikitnya 8 gelas atau 2 liter air se- steril dan tangannya bersih se­
bersalin, tapi mereka tidak mempu- hari supaya Air Susu Ibu (ASI)nya suai dengan standar Departemen
nyai pengetahuan atau kualifikasi banyak. ­Kesehatan Republik Indonesia. Ibu
medis yang diperlukan untuk me- yang akan melahirkan sebaik­nya
nolong dan merawat ibu bersalin. Dukun bersalin tidak mempu­ ditolong oleh bidan atau petugas
Mereka menjalankan pekerjaannya nyai legalitas hukum atau Surat Izin kesehatan yang profesional agar
karena pengalaman yang diperoleh Praktek. Jadi kalau ada semacam persalinannya aman dan steril.
dari dukun bersalin sebelumnya. kesalahan tindakan (malpraktek),­
tidak bisa dimintai pertanggung- Selama proses persalinan, an-
Terkadang ada beberapa tinda- jawaban. Bidan adalah seorang tarlah ibu ke Polindes (Pondok
kan atau saran dari dukun bersalin tenaga kesehatan yang kom- Bersalin Desa) yang terdekat dari
yang bertentangan dengan prinsip peten untuk menolong dan rumah atau Pus­kesmas. Boleh juga
MASYARAKAT

medis. Misalnya dalam hal makan- merawat wanita hamil dan ibu didampingi oleh dukun bersalinnya.
an bagi ibu hamil atau ibu baru yang baru melahirkan. Terutama
melahirkan: dukun bersalin mela- pendidikan tentang pencegahan Petugas kesehatan profesional
rang mereka makan sayur, ikan, infeksi agar ibu dan bayi baru lahir akan membantu ibu dengan senang
telur dan tidak boleh terlalu banyak dapat ditolong dengan cara medis hati untuk menjaga kehamilan ibu se-
minum. Padahal ibu hamil dan baru dan aman serta terhindar dari in- jak dini sehingga kondisi ibu dan bayi
melahirkan, harus ba­nyak makan feksi yang mungkin terjadi karena dapat dipastikan keselamatannya. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 57


SOCIETY / DELIVERY KIT FOR TBAs

A delivery kit
for traditional birth attendants
In Indonesia today many deliveries take place at home: women, feeling
confident enough, rely upon traditional birth assistants (TBAs) to help
them. But, the practices of the TBAs are sometimes contradictory with the
health of mothers and newborn.

T
he UNFPA has been work- Here is a presentation of the 3. Prevention of malnutrition, re-
ing for several years to bet- ­ elivery kit. Midwives in Polindes
d minding of the importance of breast-
ter the health of the mother and Puskesmas could use it when feeding
and child, and specifically of meeting with TBAs. The distribution
the pregnant woman. The UN agency of the kit should come with an expla- 4. Prevention of complications for
is paying a great attention to the health nation of what the kit is made of, its the mother which demand a transfer
system and habits of each country it is aims and its utilization. to a Puskesmas or a hospital. The
working in, by respecting, taking into signs are:
account and relying on existing cultural Contents of the kit a. Blocked labor
practices. b. Fever, violent headaches
Throughout Indonesia nowadays, 1. 1 soap c. Convulsions
many deliveries still take place at the 2. 1 plastic protection for the bed, d. Heavy bleedings
home of the pregnant woman and the for the mother during delivery
TBA is a key figure in the community. 3. 1 unique use sterile razor 5. Prevention of complications for
In Aceh Jaya for example, in the sub- 4. 1 string for the ombilic the baby which demand a transfer
district of Teunom where Aide Médicale 5. 2 explanation leaflets: to a Puskesmas or a hospital. The
Internationale (AMI) is working, over a. Prevention of complication for signs are:
80% of the deliveries are performed by the mother and baby at birth a. Fever
TBAs. b. First gestures at birth b. Breathing difficulties
TBAs  are  acknowledged  by i. Care of the umbilical cord c. Refusal of breastfeeding
­communities and are able to deliver ii. Importance of the intimate re- d. Cold, pale skin
pregnant women. They live in the ­villages lationship between mother and e. Convulsions, uncoordinated
and follow cultural traditions, which can child movements
be sometimes harmful to the health of iii. Breastfeeding f. Little weight, premature
the young mother and the baby. Aware
of this, UNFPA aims at strengthening the Objectives of the kit Step by step, some keys of how
link between TBAs and midwives, using to process. While distributing the kit,
mediators, such as the delivery kit. This kit has several objectives, the midwife describes its utilization.
Aimed at TBAs, it is distributed by but they all converge to the improve-
the midwives. Its use is not so much in ment of the health of the mother and 1. Washing of the TBA’s hands
the training of TBAs or in the develop- the new born. 2. Washing of the perineum by the
SOCIETY

ment of their medical skills, it is more- 1. Prevention of the infections TBA with soap, just before the
over to favor encounters between pro- a. For the mother expulsion
fessional health workers, the midwives, b. For the baby, especially for 3. New washing of the TBA’s
and the TBAS, as well the integration of the umbilical cord hands
the latter at the right place in the health 4. Disposal of the plastic under the
system. 2. Prevention of the baby’s hypothermia pregnant women’s bottom =>

58 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


MASYARAKAT / PAKET ALAT KELAHIRAN UNTUK DUKUN BERSALIN

Paket Alat Kelahiran


bagi Dukun Bersalin
Dewasa ini di Indonesia banyak kelahiran dilakukan di rumah: wanita
merasa nyaman dan mempercayakan kelahiran bayinya pada dukun
bersalin. Akan tetapi, pada prakteknya aturan dukun bersalin kadang
bertentangan dengan kesehatan bagi ibu dan bayi.

U
NFPA telah bekerja berta- untuk mempertemukan pekerja ke­ b. Untuk bayi terutama bagian tali
hun-tahun untuk mening- sehatan yang profesional, bidan dan pusat
katkan kesehatan ibu dan dukun bersalin, juga pada integrasi 2. Pencegahan hipotermia pada bayi
anak,   te r u t a m a   w a n i t a yang tepat dalam sistem kesehatan. 3. Pencegahan kekurangan gizi de­-
hamil.­ Agen PBB memberi perhatian ngan mengingatkan pentingnya
besar pada sistem kesehatan dan Berikut ini adalah presentasi alat pemberian ASI
tradisi di setiap negara dengan cara kelahiran.  Bidan  di  Polindes  dan 4. Pencegahan komplikasi pada ibu
menghormati, mengingatnya dan Puskesmas dapat menggunakannya yang memerlukan rujukan ke
percaya pada kebiasaan/tradisi yang saat bertemu dengan dukun bersa- Puskesmas atau rumah sakit.
berlaku di masyarakat setempat. lin. Sebaiknya saat distribusi, diser- Tanda-tandanya adalah:
tai dengan penjelasan akan bahan a. Partus macet
Dewasa ini di Indonesia, banyak dasar pembuatan, tujuan dan cara b. Demam, sakit kepala
kelahiran yang dilakukan di rumah pemakaiannya. c. Kejang
dan dukun bersalin adalah tokoh yang d. Pendarahan berat
dihormati di masyarakat. Mi­salnya di Isi dari paket 5. Pencegahan komplikasi pada bayi
Aceh Jaya, kecamatan Teunom di- 1. 1 sabun yang memerlukan rujukan ke
mana Aide Médicale Internationale 2. 1 pelindung – tempat tidur plas- Puskesmas atau rumah sakit.
(AMI) bekerja, lebih dari 80% kelahir­ tik untuk ibu saat melahirkan Tanda-tandanya adalah:
an didampingi oleh dukun bersalin. 3. 1 silet atau pisau cukur yang a. Demam
steril untuk sekali pakai b. Sesak nafas
Keberadaan dukun bersalin diakui 4. 1 tali untuk umbilicus c. Tidak mau disusui
dalam masyarakat dan dinilai mampu 5. 2 brosur penjelasan: d. Dingin, pucat
membantu kelahiran. Mereka tinggal a. Pencegahan komplikasi untuk e. Kejang, Gerakannya tidak teratur
di desa dan mengikuti budaya se- ibu dan bayi saat kelahiran f. Berat badan kurang, prematur
tempat yang kadang-kadang dapat b. Langkah pertama saat kelahiran
membahayakan kesehatan ibu muda i. Perawatan tali pusat Selangkah demi selangkah, be-
dan bayi. Waspada dengan hal ini, ii. Pentingnya hubungan intimasi berapa petunjuk cara prosesnya.
UNFPA bermaksud menjalin hubung­ antara ibu dan anak Saat membagikan paket itu, bidan
an antara dukun bersalin dan bidan iii. Pemberian ASI menjelaskan cara penggunaannya.
MASYARAKAT

dengan  menggunakan  perantara,


seperti paket alat kelahiran. Tujuan dari Paket 1. Dukun bersalin harus cuci ­tangan
Paket ini memiliki beberapa tu- terlebih dulu
Diarahkan pada dukun bersalin, juan, tapi semua tujuannya adalah 2. Pencucian perineum dengan
paket dibagikan oleh bidan. Peng- untuk meningkatkan kesehatan ibu sabun sebelum bayi keluar
gunaannya tidak untuk melatih du- dan bayi yang baru lahir. 3. Dukun bersalin harus cuci ­tangan lagi
kun bersalin atau untuk menambah 1. Pencegahan infeksi 4. Pembuangan plastik yang ada di
ketrampilan medis mereka, tapi lebih a. Untuk ibu bawah wanita hamil =>

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 59


SOCIETY / DELIVERY KIT FOR TBAs

5. Disposal of a clean field to wel-


come the baby on the mother’s Focus on AMI’s work in Aceh Jaya
stomach
6. Preparation of the string and the AMI works in the sub-district of promoting health structures and also
unique usage razor blade Teunom, in Aceh Jaya. One of to develop the interaction between
7. After the birth, first gestures to our objectives is the quality of midwives and TBAs, as these tradi-
the baby: the care before, during and after tional healers are key figures in the
a. Place the baby in the field on the delivery for the mother and community, culturally integrated in
the stomach of the mother the baby. In charge of 7 Polindes, the health system. UNFPA’s delivery
b. Ligature the umbilical cord AMI’s program concerns 37 vil- kit is distributed by the midwives of
c. Wipe the baby ( face, body) lages. Three midwives work in the Polindes and the Puskesmas to
with the field these Polindes and there is at the TBAs. This distribution comes
d. Wrap up the baby carefully least 1 TBA per ­village. together with information campaigns
8. Care of the mother on hygiene, and insisting on the ne-
a. Checking of the expulsion of In this subdistrict, the population cessity of referring the mothers and
the placenta , of all the blood is of 15 234 inhabitants with 686 mothers to be to the Puskesmas
clots, of eventual bleedings deliveries awaited in the year. In should any danger signs appear.
b. Give a massage to the May 2006, 30 deliveries ­occured at Our last information meeting was
uter­us­ (this brings a contrac- home, and 7 at the Pus­kesmas of attended by 25 TBAs of the sub-dis-
tion of the uterus, thus a va- Padang Kleng.  Child mortality (chil- trict of Teunom and they appeared
soconstriction and avoids any dren below 5) is nil in May. No ma- as very concerned and eager to
bleeding) ternal death have been registered. collaborate with the midwives. The
c. Remove the plastic sheet These data show that deliveries development of such a network -
from underneath the mother, are, for large majority taking place at TBA-Midwives-Polindes-Puskes-
keep her dry home, with a TBA. We have no fig- mas - turns out to be essential to
9. Care of the baby ure so far, showing the rate of post- improve the health of the mother and
a. Clean and dress him/her delivery complications. AMI aims at the baby. l
b. Wipe the cordon. l
SOCIETY

UNFPA’s delivery kit Photo AMI 2006

60 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


MASYARAKAT / PAKET ALAT KELAHIRAN UNTUK DUKUN BERSALIN

5. Pembersihan perut ibu untuk c. Usap/bersihkan bayi (muka, badan) kontraksi pada uterus, men
menaruh bayi di atasnya d. Bungkus bayi dengan cermat ciptakan vasokonstriksi dan
6. Persiapan tali dan pisau sekali 8. Perawatan ibu menghindari pendarahan)
pakai a. Awasi pengeluaran plasenta; c. Singkirkan sprei plastik dari
7. Setelah kelahiran, gerakan per- kelengkapannya, semua gum bawah tubuh ibu, jaga supaya
tama pada bayi: palan darah beku, dari penda tetap kering
a. Letakkan bayi pada daerah yang rahan terakhir 9. Perawatan bayi
tepat di atas perut ibu b. Lakukan pemijatan di sekitar a. Bersihkan bayi dan pakaikan baju
b. Ikat tali pusarnya uterus (untuk membuat b. Potong tali pusatnya. l

Fokus kerja AMI di Aceh Jaya

AMI bekerja di kabupaten Teunom, AMI bertujuan mempromosikan struk-


Aceh Jaya. Salah satu obyektifitas- tur kesehatan dan membangun inter-
nya adalah kualitas pelayanan pada aksi antara bidan dan dukun bersalin,
ibu dan bayi sebelum, selama dan karena mereka adalah figur yang dihor-
sesudah kelahiran. mati di masyarakat dan sudah menyatu
Bertanggungjawab atas 7 Polindes, dengan sistem kesehatan.
program AMI mencakup 37 desa ; tiga bi- Paket alat kelahiran UNFPA didistri-
dan yang bekerja di Polindes dan di setiap busikan untuk dukun bersalin oleh bidan
desa setidaknya ada 1 dukun bersalin. Polindes dan Puskesmas. Pembagian
Populasi di kecamatan ini adalah ini dilakukan bersamaan dengan kam-
15.234 penduduk dengan 686 kelahiran panye informasi higienitas, dan penting-
dinanti setiap tahunnya. nya merujuk ibu ke Puskesmas jika ada
Bulan Mei 2006, 30 kelahiran dilakukan tanda bahaya apa pun.
di rumah, dan 7 di Puskesmas Padang Pertemuan informasi kami yang ter­
Kleng. Tidak ada angka kematian anak akhir dihadiri oleh 25 dukun bersalin di
(balita) di bulan Mei. Laporan kematian kecamatan Teunom dan mereka sangat
ibu juga tidak ada. Data itu menunjukkan antusias untuk bekerjasama dengan
bahwa sebagian besar kelahiran dilaku- ­bidan.
kan di rumah, dengan dukun bersalin. Peningkatan  kerjasama  antara
Kami tidak mempunyai data untuk se- Dukun  Bersalin-Bidan-Polindes-Pus­
MASYARAKAT

mentara ini, yang mengatakan adanya kesmas menjadi suatu hal yang sangat
komplikasi setelah melahirkan. penting untuk kesehatan ibu dan bayi. l

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 61


VIEW POINT / IMPROVING MATERNAL HEALTH

Improving maternal health


VIEW POINT

in Aceh and Nias

T
he fertility rate in Aceh-Nias
is estimated at 6.8%, twice Through the world maternal mortality claims
the rate in the ­Indonesia as over 500,000 women’s lives each year and
a whole. Serious attention
needs to be paid to ante and post- ­neonatal deaths account for some 38% of all
natal care if the maternal and infant deaths of children under 5 years. Simultaneous
death rates are to ­improve. expansion of clinical and related care for babies
Most maternal deaths are caused
and mothers is essential to achieve the signifi-
by haemorrhage, obstructed labour, cant reductions in the maternal and neonatal
infection and eclampsia (pregnancy- deaths required by the Millennium Development
induced hypertension). Other con- Goals (Lancet 2005; 365:997-988).
tributing factors include Malaria, HIV
and anaemia. Illness or injuries can
also result from pregnancies. Compli- Antenatal care is an interven- pilot activity, facilitate development
cations cannot always be predicted, tion to improve both maternal and and strengthen the emergency care
and may not be able to be prevented, neonate health. Other interventions arrangements in Bireuen and Simue-
but they can be treated. may include Tetanus immunization, lue to improve maternal and neonate
prevention and treatment of Malaria, survival rates. The approach adopted,
Few life-threatening complica- management of anaemia and treat- which will include provision of neces-
tions can be prevented antenatally, ment of sexually transmitted infec- sary equipment and capacity building,
most requiring interventions at the tions which can significantly improve ­may serve as model which can be
time of delivery and the immediate foetal outcomes and improve mater- replicated elsewhere in Aceh. l
postpartum­ period. Safe motherhood nal health and advice on nutrition.
programmes therefore stress ensur- Some 15% of all pregnancies result
ing access to emergency obstetric in complications at the tome of birth-
care and ensuring the care of a skilled ing, and referral facilities for high-risk
health care professional during deliv- pregnancies and obstetric emergen-
ery and immediate neonatal care. cies are also required.

Ante-care is beneficial even if it BRR is supporting, with the Provin-


is not a good predictor of possible cial Heath Office (PHO), the revitaliza-
complications.. It provides opportu- tion and reconstruction of Polindes as
nities for reaching pregnant women means to ensure increasing access to
to inform them about danger signs, antenatal care and at the same time,
symptoms and risks of labour and promoting the development of effec-
delivery, for ensuring that delivery is tive basic emergency obstetric care
with the assistance of a skilled health at Puskesmas and comprehensive Mr Taqwallah is the Health
care provider, to provide information emergency care, including Caesarean­ Director of the BRR.
on birth spacing, and an understand- sections, at Districts hospitals.
Words expressed in Viewpoint
ing of foetal growth and development
reflect the personal ideas of the au-
and its relationship to the mother’s With the support of donors and thors and not necessarily the opinion
health. NGOs, BRR and the PHO will, as a of their organization or the editors.

62 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


MASYARAKAT / MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

SUDUT PANDANG
Meningkatkan Kesehatan Ibu
di Aceh dan Nias
Di seluruh dunia, angka kematian ibu mencapai 500.000 jiwa setiap tahun-
nya dan kematian bayi yang baru lahir sebesar 38% dari seluruh kema-
tian balita. Perluasan secara serempak pelayanan klinis dan perawatan
ibu dan bayinya sangatlah penting untuk memperkecil angka kematian
ibu dan anak yang signifikan sesuai target Millenium Development Goals
(Lancet 2005; 365:997-988).

A
ngka kelahiran di Aceh- pun tidak bisa memberikan prediksi ANC dan pada saat yang sama juga,
Nias diperkirakan sebe- tentang komplikasi yang mungkin mempromosikan pelayanan dasar
sar 6,8%, dua kali total timbul. Akan tetapi, ANC meru- obstetrik yang efektif di Pus­kesmas
kelahiran di Indonesia. pakan sumber informasi bagi para dan pelayanan darurat yang umum,
Perhatian yang serius harus di- wanita hamil mengenai tanda-tanda termasuk operasi Caesar di rumah
berikan pada perawatan sebelum bahaya, gejala dan resiko kehami- sakit tingkat kabupaten.
dan sesudah kelahiran jika kema- lan dan kelahiran, untuk menjamin
tian ibu dan anak meningkat. bahwa kelahiran didampingi oleh Dengan bantuan para donatur
petugas kesehatan yang terampil, dan NGO, BRR dan Dinkes, se-
Sebagian besar kematian dise- untuk memberi informasi tentang bagai pengendali aktifitas, akan
babkan karena pandarahan, partus kelahiran dan pertumbuhan janin memfasilitasi pembangunan dan
tidak maju, infeksi dan eklampsi dan hubungannya dengan kesehat- memperkuat pengaturan pelayan-
(hipertensi dalam kehamilan). Fak- an ibu. ANC adalah tindakan untuk an darurat di Bireuen dan Simeulue
tor penyebab lainnya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan untuk mengurangi angka kema-
malaria, HIV dan anemia. Penyakit bayi yang baru lahir. Tindakan lain- tian ibu dan bayi yang baru lahir.
dan luka juga dapat terjadi akibat nya antara lain imunisasi tetanus, Pendekatannya, yang akan mem-
kehamilan. Komplikasi tidak selalu pencegahan dan perawatan ma- butuhkan persedian peralatan yang
dapat diprediksi dan dicegah, tapi laria, manajemen anemia dan per- dibutuhkan dan bangunan berkapa-
komplikasi dapat dirawat. awatan PMS yang secara signifikan sitas, dapat dijadikan contoh untuk
dapat mempengaruhi janin dan me- ­seluruh Aceh. l
Beberapa komplikasi yang mem- ningkatkan kesehatan dan gizi ibu.
bahayakan jiwa dapat dicegah sebe-
lum kelahiran, kebanyakan memer- Sebesar 15% dari kehamilan
lukan intervensi saat kelahiran dan mempunyai komplikasi saat kela-
periode postpartum. Oleh karena itu, hiran sehingga fasilitas rujukan Taqwallah: Direktur Ke­sehatan
program keselamatan ibu memerlu- untuk kehamilan beresiko tinggi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
kan pelayanan darurat obstetrik dan dan pelayan­an darurat obstetrik (BRR) NAD-Nias.
pelayanan profesional dari petugas ­sa­ngatlah dibutuhkan. BRR ­bersama
Kata-kata pada kolom Sudut Pan-
kesehatan yang terlatih saat kelahi- Dinas Kesehatan Propinsi mendu-
dang adalah refleksi dan opini pribadi
ran dan segera setelah kelahiran. kung pembaharuan  dan  rekon- dari Penulis dan tidak berhubungan
Perawatan sebelum kelahir­an struksi Polindes dengan tujuan me- dengan organisa­sinya atau pun ­de­ngan
(ANC) sangat bermanfaat meski- mastikan peningkatan akses untuk editor.

KESEHATAN IBU: UNTUK KESELAMATAN IBU PEMBAWA PESAN KESEHATAN N° 03 63


QUESTIONNAIRE / KUESIONER

QUESTIONNAIRE KUESIONER

Your answers will help us to make this magazine more Jawaban Anda akan sangat menolong dalam pem-
useful and relevant: please try to rate every item and buatan majalah yang lebih baik: silahkan beri tanda
send it back to HM’s office (see address on the following pada pilihan yang paling tepat dan kirimkan ke redak-
page). si majalah P2K (lihat alamat di halaman berikutnya).

Name: ................................................................ Nama: ................................................................
QUESTIONNAIRE


KUESIONER

Age: ................................................................... Umur: .................................................................



Profession: ......................................................... Profesi: ..............................................................

Area: .................................................................. Daerah: ..............................................................



Email: ................................................................. Email: .................................................................

1. Do you work in ...? 1. Apakah Anda bekerja di ...?

a. General hospital? a. Rumah Sakit Umum?

b. Mental Health Hospital? b. Rumah Sakit Jiwa?



c. Puskesmas? c. Puskesmas?

d. Pustu? d. Pustu?

e. Polindes? e. Polindes?

f. For an NGO (if YES, please specify which f. Pada sebuah NGO (jika YA, tolong sebutkan
one): .................................................................? nama NGO-nya): ............................................?

2. Did you read HM n°1: qYes qNo 2. Apakah Anda membaca P2K no. 1: qYa qTidak
Did you read HM n°2: qYes qNo Apakah Anda membaca P2K no. 2: qYa qTidak

3. Comments/suggestions: 3. Komentar/saran:

....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

64 HEALTH MESSENGER N° 03 MATERNAL HEALTH: FOR A SAFE MOTHERHOOD


CONTRIBUTORS
Publication manager:
Julie CHANSEL
Phone: 0813 7033 5117
Email: indonesia.hm@amifrance.org

Contributors:
In our country: Pharmaciens sans frontières – Comité International (PSF – CI). Public health: Dr. Efi SAFRIDA , Provincial Office (PHO) ;
Dr Tira ASWITAMA, International Rescue Committee (IRC). General health : Dr. Irfan RISWAN, Aide Médicale Internationale (AMI) ;
Asmuyeni MUCHTAR (JHPIEGO) ; Dr Tira ASWITAMA (IRC) ; Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO) ; Thomas CALVOT, Handicap
International (HI). Medicine: Adrien BÈGUE (PSF-CI). Reproductive health: Dr Tira ASWITAMA (IRC) ; Dr Rosilawati ANGGRAINI (UNFPA).
Health education: Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO) ; Dr. Yulia WIDIATI (UNICEF). Nutrition: Rufina PARDOSI (UNICEF). Mother and
Child : Sylvane LÉVÊQUE, Enfants Réfugiés du Monde (ERM) ; Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO). To go deeper: Dr Martha TAMBUNAN
(UNICEF) ; Dr Wendy HOLMES, Aceh Partnerships In Health (APIH)/Burnet Institute. Society: Tuti Astiyah GUNADI, Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) ; Géraldine VENISSE and Jacqueline RICHARD (AMI). Viewpoint: Taqwallah, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR).
Thanks to AMI’s medical team and its former coordinator, Maria Isabel ORTIZ-SANCHEZ. Special thanks to Dr. Tomasz STAREGA and the
World Health Organization - Banda Aceh Office, Dr Efi SAFRIDA, deputy-director of the Provincial Health Office and Head of Sub-Division
General Health Family and Nutrition, for proofreading all the articles.

Assistant and translator: Illustrator: Lay out:


Amy LUMBAN-GAOL Mulyadi Edi IP
Phone: 0812 900 7896 Phone: 0813 6017 5700 Phone: 0812 697 4450
Email: amy2day@hotmail.com Email: mujadi2005@yahoo.com Email: langit22@yahoo.com

Medical Editor: Printed by: Distribution:


Dr. Sri MURDIATI PT. HASLY JAYA AMI and
Phone: 0813 600 38567 Jln. Mesjid No. 125 & 133 ATLAS LOGISTIQUE
Email: srimurdiati_aceh@yahoo.com Medan 20111
Phone: (061) 451 6050 / Fax: (061) 451 0225
Email: haslymdn@indosat.net.id
Donor: Humanitarian Aid Department of the European Commission (ECHO)

Health Messenger is published by Aide Médicale Internationale, www.amifrance.org


Jln Rukun Damai Utama No. 9, Kampung Pineung, Banda Aceh 23116 - NAD
Phone: 0651 7410 229

P A R T I S IP A N
Manajer Publikasi:
Julie CHANSEL
Telp: 0813 7033 5117
Email: indonesia.hm@amifrance.org

Partisipan:
Di Negara Kami: Pharmaciens sans frontières – Comité International (PSF – CI). Kesehatan Publik: Drg. Efi SAFRIDA, Dinas Kesehatan
Propinsi ; Dr. Tira ASWITAMA, International Rescue Committee (IRC). Kesehatan Umum: Dr. Irfan RISWAN, Aide Médicale Internationale (AMI);
Asmuyeni MUCHTAR (JHPIEGO) ; Dr. Tira ASWITAMA (IRC) ; Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO) ; Thomas CALVOT, Handicap International
(HI). Obat: Adrien BÈGUE (PSF-CI). Kesehatan Reproduksi: Dr. Tira ASWITAMA (IRC) ; Dr. Rosilawati ANGGRAINI (UNFPA). Pendidikan
Kesehatan: Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO) ; Dr. Yulia WIDIATI (UNICEF). Gizi: Rufina PARDOSI (UNICEF). Ibu dan Anak: Sylvane
LÉVÊQUE, Enfants Réfugiés du Monde (ERM) ; Marisabel GOUVERNEUR (JHPIEGO). Lebih Dalam Lagi: Dr. Martha TAMBUNAN (UNICEF)  ;
Dr. Wendy HOLMES, Aceh Partnerships In Health (APIH)/Burnet Institute. Masyarakat: Tuti Astiyah GUNADI, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ;
Géraldine VENISSE and Jacqueline RICHARD (AMI). Sudut Pandang: Taqwallah, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR).
Terima kasih juga untuk tim medis AMI dan koordinator medis terdahulu: Maria Isabel ORTIZ-SANCHEZ. Terima kasih khusus kepada Dr.
Tomasz STAREGA dan World Health Organization – Kantor Banda Aceh, Drg. Efi SAFRIDA M. Kes., deputi direktur Dinas Kesehatan Propinsi
dan Kepala Sub-Dinas Kesehatan Keluarga dan Gizi, yang telah membaca ulang semua artikel.

Asisten dan Penerjemah: Juru Gambar: Tata Letak:


Amy LUMBAN-GAOL Mulyadi Edi IP
Telp: 0812 900 7896 Phone: 0813 6017 5700 Phone: 0812 697 4450
Email: amy2day@hotmail.com Email: mujadi2005@yahoo.com Email: langit22@yahoo.com

Editor Medis: Percetakan: Distribusi:


Dr. Sri MURDIATI PT. Hasly Jaya AMI dan
HP: 0813 600 38567 Jln. Mesjid no. 125 & 133 ATLAS LOGISTIQUE
Email: srimurdiati_aceh@yahoo.com Medan 20111
Telp: (061) 451 6050 / Fax: (061) 451 0225
Email: haslymdn@indosat.net.id

Donatur: Humanitarian Aid Department of the European Commission (ECHO)

Pembawa Pesan Kesehatan dipublikasikan oleh Aide Médicale Internationale, www.amifrance.org


Jln. Rukun Damai Utama no. 9, Kampung Pineung, Banda Aceh 23116 - NAD
Telp: 0651 7410 229
Aide Médicale Internationale Aide Médicale Internationale
(AMI) is a French Non-Govern­ (AMI) adalah sebuah ­ organisasi
mental Organization established­ non-pemerintah dari ­ Perancis
in 1979. AMI intervenes in more yang berdiri pada ­ tahun 1979.
than 8 countries to ­ provide AMI bergerak­ dalam ­ bidang
medical­ assistance to the most ­kesehatan di lebih dari 8 negara
vulnerable populations in diversified­ dengan menyediakan ­ peralatan ke-
envi­ronments (war and armed ­ conflicts, sehatan ­untuk meng­atasi ber­bagai situasi­
bankruptcy of governments, natural disas- ­lingkungan yang tidak stabil (karena­
ters, epidemics,­ hungers etc.)­­ without any perang ­ dan konflik senjata,­ bangkrutnya­
political,­ ethnic, racial or religious discrimi- peme­rintah,­ ­ bencana alam, epi­demi,­
nation. AMI also commits itself to adjust kelaparan, dsb) tanpa­ membedakan ke-
its operations to the needs identified in pentingan politik,­­ suku, ras dan agama.
partnership with the civil population and to AMI berkomitmen untuk bekerjasama­
respect the ­local population’s dignity, their dengan ­ penduduk lokal dan menghor-
specific political, cultural and ­religious opin- mati kebiasaan me­reka, kepen­tingan poli-
ions, believes and practices. AMI operates tiknya, budaya, serta praktik kehidupan
as a ­neutral actor, with a spirit of solidarity, beragama masyarakat­ setempat.­ AMI
efficiency­ and quality (www.amifrance. bekerja­ secara­ netral de­ngan ­ semangat
org).­­­ AMI has been working in Indonesia solidaritas,­ efisiensi, dan kualitas­ tinggi
since March 2005. In complement to its (www.amifrance.org).­ AMI telah­ bekerja
activities in the field, AMI launched Health di Indonesia­ sejak Maret­ 2005. Untuk
Messenger in December­ 2005 to provide melengkapi aktifi­tasnya­ di lapangan,­ AMI
Indonesian health workers,­ in the province menerbitkan majalah ­ Pembawa Pesan
of Aceh, with a ­ continuous training tool Kesehatan bulan ­ Desember 2005­ un-
appropriate­ to improve their ­ knowledge tuk ­ menolong para ­ pekerja ­ ke­sehatan
and skills. ­Indonesia dan ­ menambah pengetahuan
serta keterampilan mereka.

Potrebbero piacerti anche