Sei sulla pagina 1di 10

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR FIQIH ANTARA SISWA

KELAS XI MAN BLORA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN,


KOS DAN RUMAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Syamsudin Aziz Saputra1, M.Syafiq Yunensa2, Alfain Vian Darussalam3,


Ahmad Riyadi4, Milatul Ulya5

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan, UIN Walisongo Semarang

ABSTRACT

Fiqh Learning achievement students who live in Pondok, Kos, and Home. The purpose of this
research is to know the students ' learning achievement in Fiqh's subjects who live in Pondok,
Kos, and home, and to know there is or not the difference in learning performance between
students who live Pondok, Kos, and Home. This method of research is a quantitative research
method based on the comparison Problema, that is to compare two or more phenomena. The
analysis used is a comparative analysis that is not collused or independent of samples that exist
with each other explicitly separate, meaning that the member of the sample is not a member of
the other sample. This research was conducted in MAN Blora on grade XI students in Semester
1 year of lesson 2019/2020. Data collected through the Cheklist poll and the report document
Recapitulation of the academic year 2019/2010 in the odd semester. The results of this study
show most of the learning achievements of students who live in Pondok in good category ie on
an average of 84, most of the student learning achievements that live on the Kos of good
category are on average of the 81 value, and most of the learning achievement students who
live in the Home are in good category that is on average 64. The results of this study showed
no differences in learning performance among students based on housing in 3 data groups with
acquired F count (0.766) < F Tables (3.26), so the zero hypothesis was received. The calculation
of advanced tests showed no significant differences between Pondok with Kos (0.99276642 <
6.52), between Home with Kos (1.520978139 < 6.52), and between Home with Pondok
(0.006245853 < 6.52).

Keywords: Learning Achievement, Grade XI Students, Shelter.

1
NIM: 1803016094
2
NIM: 1803016092
3
NIM: 1803016095
4
NIM: 1803016093
5
NIM: 1803016096
1
ABSTRAK

Prestasi Belajar Fiqih siswa yang tinggal di Pondok, Kos, dan Rumah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih yang tinggal di
pondok pesantren, kos, dan rumah, dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi
belajar antara siswa yang tinggal pondok pesantren, kos, dan rumah. Metode penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif yang berdasarkan problema komparasi, yaitu problema
untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Analisis yang digunakan adalah analisis
komparatif yang tidak berkolerasi atau independen yaitu sampel-sampel yang ada satu sama
yang lain terpisah secara tegas, artinya anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel
yang lain. Penelitian ini dilakukan di MAN Blora pada siswa kelas XI Semester 1 tahun
pelajaran 2019/2020. Data dikumpulkan melalui angket cheklist dan dokumen laporan
rekapitulasi nilai siswa tahun ajaran 2019/2010 pada semester ganjil. Hasil penelitian ini
menunjukkan sebagian besar prestasi belajar siswa yang tinggal di pondok pesantren pada
kategori baik yaitu pada rata-rata 84, sebagian besar prestasi belajar siswa yang tinggal di kos
pada kategori baik yaitu pada rata-rata nilai 81, dan sebagian besar prestasi belajar siswa yang
tinggal di rumah berada pada kategori baik yaitu pada rata-rata 64. Hasil penelitian ini
menunjukkan tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa berdasarkan tempat tinggal pada
3 kelompok data dengan diperoleh F hitung (0,766) < F tabel (3,26), sehingga hipotesis nol
diterima. Perhitungan uji lanjut menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara
pondok pesantren dengan kos (0,99276642 < 6,52), antara rumah dengan kos (1,520978139<
6,52), dan antara rumah dengan pondok pesantren ( 0,006245853< 6,52).

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Siswa Kelas XI, Tempat Tinggal.

A. PENDAHULUAN begitupun antara sekolah dan madrasah.


Pendidikan Islam adalah proses transformasi
Pendidikan Agama merupakan salah
dan internalisasi ilmu pengetahuan dan
satu materi pelajaran yang wajib diberikan
nilai-nilai pada diri anak didik melalui
kepada pelajar baik itu tingkat siswa
pertumbuhan dan pengembangan potensi
maupun siswa, di samping materi Bahasa
fitrahnya guna mencapai keselarasan dan
Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan.
kesempurnaan hidup dalam segala
Sebagai seorang muslim maka materi
aspeknya.6
Pendidikan Agama Islam menjadi pelajaran
wajib untuk dipelajari. Porsi dan alokasi Materi Pendidikan Agama Islam pada
materi Pendidikan Agama Islam ditingkat madrasah aliyah lebih dibahas secara
sekolah berbeda dengan tingkat kuliah mendalam dan dikelompokkan ke dalam 4

6
Muzzaki dan Kholilah, Ilmu Pendidikan Islam, (Surabaya : Kopertais IV Press, 2011), hlm.13.

2
mata pelajaran yaitu Al-Qur’an Hadits, dipilihkan kepada siswa. Siswa yang
Fikih, Akidah Akhlak, dan Sejarah bertempat tinggal dengan kondisi
Kebudayaan Islam. Salah satunya menjadi lingkungan agamis cenderung memiliki
pokok sebagai materi yang membahas pemahaman agama yang lebih mendalam,
ibadah, muamalah, jinayah, dan beberapa begitupun sebaliknya.
praktek syariah Islam yaitu mata pelajaran
Kondisi tempat tinggal yang berbeda
Fiqih. Dalam implementasinya, mata
mempengaruhi siswa dalam memahami
pelajaran fikih menjadi mata pelajaran yang
materi fikih yang diberikan, siswa yang
sering dipraktekkan dalam keseharian
tinggal di pondok pesantren mendapatkan
dalam hubungan antara manusia dengan
porsi materi agama Islam lebih banyak
manusia (ibadah) dan hubungan manusia
terutama dalam materi fikih dengan
dengan manusia (muamalah) dan diharuskan
berbagai kegiatan rutinan yang di
mengetahui berbagai ketentuan-ketentuan
laksanakan di pondok pesantrennya. Tidak
yang telah di tetapkan dalam syariat. Siswa
hanya diajarkan teori mengenai dasar
akan dibekali dengan berbagai teori
ketentuan pelaksanaannya, namun di
ketentuan ibadah dan muamalah di
pondok pula siswa langsung mendapatkan
madrasah pada materi fikih. Siswa yang
pengajaran praktek terhadap segala materi
mendapatkan prestasi baik yang ditujukan
yang dipelajari. Berbeda dengan siswa yang
dengan skor baik bisa dikatakan telah
di kos dengan kehidupan yang cenderung
mengetahui berbagai teori mengenai materi
tanpa aturan ketat, kegiatan rutian, dan
fikih. Namun, banyak faktor yang dapat
pengawasan orangtua memberikan
mempengaruhi siswa dalam mendapatkan
kesempatan baginya untuk lebih bebas
prestasi mata pelajaran fikih tersebut.
mempelajari berbagai hal baik itu materi
Faktor yang mempengaruhi prestasi umum maupun materi agama Islam karena
belajar terdiri dua macam, yaitu faktor banyaknya waktu yang dimiliki. Sementara
internal dan faktor eksternal. Menurut itu siswa yang tinggal di rumah dengan
Muhibbin Syah dalam Fathurrahman (2012: pengawasan orangtua menjadikannya lebih
121). faktor internal meliputi aspek teratur dalam menjalankan berbagai
fisiologis dan aspek psikologis. Sedangkan aktivitas, ibadah dan muamalahnya namun
faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dalam pendalaman materi teori dan
dan lingkungan non sosial. Faktor eksternal pengajaran praktek tidak sebanyak seperti
yang tidak luput dari perhatian masyarakat di pondok pesantren yang telah
umum adalah kondisi tempat tinggal yang dilaksanakan secara rutin dan teratur.
3
Perbedaan kondisi tersebut seringkali oleh seseorang untuk memperoleh
berdampak terhadap hasil prestasi belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap
siswa, apalagi ditambah pandangan yang baik serta berguna bagi kehidupan.
masyarakat mengenai siswa yang tinggal di Lembaga pendidikan akan
pondok pesantren akan lebih berprestasi dikatakan berhasil apabila peserta
dalam mata pelajaran yang termasuk pada didiknya memiliki prestasi belajar yang
bidang keagamaan Islam seperti pada mata baik. Lembaga pendidikan
pelajaran fikih karena porsi pendalaman menggunakan prestasi belajar peserta
materi yang didapatkan lebih banyak di didik dan segala perangkat yang
pondoknya. berhubungan dengannya sebagai bahan
evaluasi. Jelas bahwa prestasi belajar
Dari penelitian terdahulu yang
siswa dapat diketahui setelah diadakan
dilakukan oleh Afif Ahmad (2017)
evaluasi. Hasil evaluasi dapat
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
memperlihatkan tentang tinggi
nilai prestasi belajar siswa jurusan
rendahnya prestasi belajar siswa. . Oleh
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
sebab itu prestasi belajar merupakan
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta
suatu hal yang penting dalam
semester 6 yang tinggal di pondok
pendidikan baik itu bagi lembaga
pesantren, kos dan rumah. Walaupun
penyelenggara pendidikan, maupun
demikian bisajadi hasil penelitian tersebut
bagi pendidik dan peserta didik untuk
berbeda karena dilakukan kepada
memaksimalkan proses pendidikan di
mahasiswa PAI dengan penelitian yang
lingkungan sekolah.
dilakukan kepada siswa Madrasah Aliyah
Menurut Sangalang dalam
kelas 11.
Fathurrahman (2012: 121) faktor-faktor
1. Prestasi Belajar yang mempengaruhi keberhasilan
Prestasi belajar merupakan suatu hal siswa dalam mencapai prestasi belajar
yang sering menjadi tolak ukur bagi yang baik terdiri dari :
masyarakat untuk menilai keberhasilan
a. Faktor Internal meliputi :
suatu lembaga dalam pengelolaan
1) Faktor kecerdasan
kurikulum pendidikan maupun menilai
kemampuan yang dimiliki oleh peserta 2) Faktor bakat

didik. Sedangkan arti kata belajar itu 3) Faktor minat dan perhatian
sendiri adalah kegiatan yang dilakukan 4) Faktor kesehatan

4
5) Faktor cara belajar 3. Pondok Pesantren, Kos atau indekos
b. Faktor Eksternal meliputi: dan Rumah
a. Pondok Pesantren
1) Faktor lingkungan keluarga
Pondok Pesantren terdiri dari dua
2) Faktor pergaulan
kata yaitu pondok dan pesantren.
3) Faktor sekolah
Hasbullah dalam Maimunah (2009: 18)
mengungkapkan bahwa pondok berasal
2. Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah dari bahasa Arab funduq, yang berarti
Aliyah hotel, asrama, rumah, penginapan, dan
Mata pelajaran Fiqih dalam tempat tinggal sederhana. Dari
kurikulum Madrasah Aliyah di pengertian tersebut dapat dipahami
definisikan sebagai salah satu bagian bahwa pondok hanyalah sebatas tempat
mata pelajaran Pendidikan Agama tinggal santri, tidak mengarah kepada
Islam yang di arahkan untuk muatan yang ada di dalamnya seperti
menyiapkan peserta didik untuk adanya pembelajaran dan pendidikan.
mempersiapkan anak didik untuk Pondok ini berfungsi sebagai tempat
mengenal, menghayati, memahami dan tinggal, baik bagi santri yang berada di
mengamalkan hukum islam, yang daerah yang dekat maupun jauh.
kemudian menjadi dasar pandangan Sedangkan akar kata pesantren
hidup (way of life) melalui kegiatan berasal dari kata “santri”, yaitu istilah
bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan yang pada awalnya digunakan bagi
pengalaman dan pembiasaan.7 orang-orang yang menuntut ilmu agama
Fokus dari mata pelajaran Fiqih di di lembaga pendidikan tradisional Islam
Madrasah Aliyah adalah dalam bidang- di Jawa dan Madura. Kata “santri”
bidang sebagai berikut, yaitu: mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”
a. Bidang fiqih ibadah yang berarti tempat para santri
b. Bidang fiqih Muamalah menuntut ilmu.
c. Fiqih Jinayah Dari paparan diatas, dapat diambil
d. Fiqih Siyasah kesimpulan bahwa pondok pesantren
adalah lembaga pendidikan Islam
tradisional yang digunakan oleh para

7
Abuddin Nata,Masail al-Fiqhiyah (Bogor: Kencana,
2003),hlm.46
5
santri untuk belajar ilmu agama dan lingkungan rumah. Dalam hal ini rumah
membina diri agar menjadi manusia yang akan dibahas adalah rumah tempat
yang baik berdasarkan sistem asrama.8 tinggal siswa bersama orangtuanya atau
dalam istilahnya adalah lingkungan
b. Kos atau Indekos keluarga. Karena lingkungan keluarga
Menurut Kamus Besar Bahasa merupakan sistem sosial masyarakat
Indonesia indekos adalah tinggal di terkecil pertama yang siswa alami.
rumah orang lain dengan atau tanpa
makan (dengan membayar setiap B. METODE PENELITIAN

bulan). Mengindekoskan berarti Metode penelitian ini adalah penelitian


menumpangkan seseorang tinggal kuantitatif berdasarkan problema
dengan syarat membayar uang dalam komparasi untuk membandingkan dua
periode tertentu, dan syarat lainnya fenomena atau lebih. Dimana terdapat tiga
dengan kesepakatan bersama antara fenomena yang dibandingkan yaitu Prestasi
pemilik dan yang akan mengindekos. Belajar Fiqih siswa kelas XI yang tinggal di
Kos-kosan biasanya dibangun di pondok pesantren, Prestasi Belajar Fiqih
dekat sekolah, kampus, kawasan siswa kelas XI yang tinggal di kos, dan
industri atau lingkungan perkotaan. Prestasi Belajar Fiqih siswa kelas XI yang
Sasaran penawaran kos-kosan adalah tinggal di rumah. Dengan menggunakan
para pelajar, seperti siswa dan siswa, Analisis Varians satu jalur. Dengan tehnik
serta karyawan yang berasal dari luar pengumpulan dengan tehnik angket check
kota atau luar daerah. Orang-orang list data tempat tinggal dan dokumentasi
biasanya akan mencari kos yang dekat nilai rapor semester 1 siswa dengan diambil
dengan kawasan tempatnya bersekolah dari sampel acak berjumlah 40 orang dari
atau bekerja yang disesuaikan dengan populasi kelas XI MAN Blora yang
kemampuan keuangannya. berjumlah 248 siswa.

c. Rumah C. HASIL DAN ANALISIS HASIL


Faktor eksternal yang memengaruhi PENELITIAN
prestasi belajar adalah faktor
lingkungan salah satunya adalah

8
Ali Anwar, Pembaruan Pendidikan di Pesantren
Lirboyo Kediri, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),
hlm.22.
6
1. Analisis Unit Prestasi Belajar Fiqih diperoleh melalui hasil nilai akhir rapor
Siswa Kelas XI MAN Blora yang semester 1, maka diperoleh siswa yang
Tinggal di Kos tinggal di Pondok pesantren sebanyak 7
Berdasarkan hasil perhitungan siswa, nilai tertinggi diperoleh 94, nilai
analisis unit prestasi belajar fiqih yang terendah diperoleh 76, Mean diperoleh
diperoleh melalui hasil nilai akhir rapor adalah 84, Median yang diperoleh 84
semester 1, maka diperoleh siswa yang dan standar deviasi (SD) yang diperoleh
tinggal di Kos sebanyak 4 siswa, nilai 4,52061.
tertinggi diperoleh 86, nilai terendah
diperoleh 76, Mean diperoleh adalah 4. Pengujian Hipotesis
81, Median yang diperoleh 81, dan Pengujian hipotesis dalam
standar deviasi (SD) yang diperoleh penelitian ini menggunakan ANAVA
4,39697. satu arah dengan sampel yang berbeda
antara satu kelompok dengan kelompok
2. Analisis Unit Prestasi Belajar Fiqih yang lain. Dari perhitungan rumus
Siswa Kelas XI MAN Blora yang ANAVA didapatkan bahwa F hitung
Tinggal di Pondok Pesantren lebih kecil daripada F tabel maka
Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis nol diterima. Hal ini berarti
analisis unit prestasi belajar fiqih yang rata-rata nilai statistik bagi siswa yang
diperoleh melalui hasil nilai akhir rapor tinggal di Pondok Pesantren, kos, dan
semester 1, maka diperoleh siswa yang rumah tidak ada perbedaan. Hal ini
tinggal di Pondok pesantren sebanyak 7 mengandung implikasi bahwa tempat
siswa, nilai tertinggi diperoleh 95, nilai tinggal siswa tidak mempunyai efek
terendah diperoleh 78, Mean diperoleh terhadap prestasi hasil belajar mata
adalah 84, Median yang diperoleh 80 pelajaran fiqih.
dan standar deviasi (SD) yang diperoleh
7,151423. 5. Uji Lanjut

Untuk menghitung uji lanjut


3. Analisis Unit Prestasi Belajar Fiqih
ANAVA satu jalur dengan sampel
Siswa Kelas XI MAN Blora yang
berbeda menggunakan Uji Scheffe: Dan
Tinggal di Rumah
didapatkan hasil bahwa tidak adanya
Berdasarkan hasil perhitungan
perbedaan nilai prestasi belajar fiqih
analisis unit prestasi belajar fiqih yang
antara pondok pesantren dengan kos
7
termasuk tidak signifikan dengan tabel maka hipotesis nol ditolak. Hasil dari
didapat F hitung lebih kecil dari F tabel uji tersebut didapatkan F hitung (0,766) <
yaitu 0,99276642 < 6,52, tidak adanya F tabel (3,26). Dengan demikian, diperoleh
perbedaan prestasi belajar fiqih antara kesimpulan bahwa rata-rata nilai statistik
rumah dengan kos termasuk tidak mata pelajaran fiqih bagi siswa yang
signifikan dengan didapat F hitung lebih tinggal di pondok pesantren, kos, dan
kecil dari F tabel yaitu 1,520978139< rumah tidak ada perbedaan prestasi belajar.
6,52, dan tidak adanya perbedaan Hal ini, mengandung implikasi bahwa
prestasi belajar fiqih antara rumah tempat tinggal siswa tidak mempunyai efek
dengan pondok pesantren termasuk terhadap prestasi belajar pada mata
tidak signifikan dengan didapat F hitung pelajaran fiqih.
lebih kecil dari F tabel yaitu
Uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak
0,006245853< 6,52.
adanya perbedaan nilai prestasi belajar
mata pelajaran fiqih antara pondok
D. PEMBAHASAN pesantren dengan kos termasuk tidak
Berdasarkan analisis unit prestasi signifikan dengan didapat F hitung lebih
belajar siswa yang tinggal di pondok kecil dari F tabel yaitu 0,99276642 < 6,52,
pesantren, kos dan rumah maka diperoleh tidak adanya perbedaan prestasi belajar
penjelasan bahwa sebagian besar prestasi fiqih antara rumah dengan kos termasuk
belajar pada mata pelajaran fiqih siswa tidak signifikan dengan didapat F hitung
yang tinggal di Pondok Pesantren berada lebih kecil dari F tabel yaitu 1,520978139<
pada kategori yang baik, sebagian besar 6,52, dan tidak adanya perbedaan prestasi
prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih belajar fiqih antara rumah dengan pondok
siswa yang tinggal di kos pada kategori pesantren termasuk tidak signifikan
yang baik, dan sebagian besar prestasi dengan didapat F hitung lebih kecil dari F
belajar pada mata pelajaran fiqih siswa tabel yaitu 0,006245853< 6,52.
yang tinggal di rumah pada kategori yang
Berdasarkan kesimpulan uji hipotesis
baik.
diatas, hipotesis pertama dari peneliti yang
Uji hipotesis dengan ANAVA satu jalur menyatakan adanya perbedaan prestasi
dengan sampel yang berbeda, jika F belajar antara siswa yang tinggal di pondok
hitung < F tabel maka hipotesis nol pesantren, kos, dan rumah berbeda dengan
diterima, sedangkan jika F hitung > F hasil perhitungan yang menyatakan tidak

8
ada perbedaan. Hasil ini tidak serta-merta wadah untuk melatih kemandirian,
mengindikasikan bahwa latar belakang kedisiplinan, bertanggung jawab, dan lebih
tempat tinggal tidak ada sedikitpun bebas. Rumah merupakan tempat
pengaruhnya pada prestasi belajar siswa. pendidikan keluarga dengan kebiasaan
Jika kesimpulan berhenti pada hasil uji masing-masing, seperti pola asuh
hipotesis maka teori-teori mengenai faktor- perlindungan tinggi, pemanjaan, pilihan,
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar otoriter, demokratis, tertutup, masa bodoh,
tidak berlaku. Oleh sebab itu, diperlukan dan lain-lain.
analisis yang lebih lanjut mengenai
Jika dihubungkan dengan hasil uji
penyebab tidak adanya perbedaan prestasi
lanjut, dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar berdasarkan latar belakang tempat
tidak adanya perbedaan prestasi belajar
tinggal.
yang tidak signifikan antara siswa yang
Sebagaimana telah disinggung dalam tinggal di pondok pesantren dengan siswa
landasan teori mengenai faktor yang yang tinggal di kos, antara siswa yang
mempengaruhi prestasi belajar, peneliti tinggal di rumah dengan pondok pesantren
menyimpulkan bahwa faktor yang dan antara siswa yang tinggal di kos
mempengaruhi prestasi belajar ada dua, dengan rumah menandakan bahwa faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. tempat tinggal tidak terlalu berpengaruh,
Adakalanya prestasi belajar yang baik atau tetapi ada faktor yang lain di luar tempat
buruk di pengaruhi oleh faktor internal tinggal seperti faktor psikologis, yaitu
saja, ada kalanya karena faktor eksternal bakat, motivasi belajar yang tinggi,
saja, serta adakalanya karena pengaruh disiplin, minat dan perhatian yang cukup.
faktor internal dan eksternal secara Jadi, apabila prestasi belajar siswa yang
bersama-sama. Pondok pesantren, kos, dan tinggal di pondok pesantren dibandingkan
rumah merupakan faktor eksternal yang dengan siswa yang tinggal di kos dan
berupa lingkungan sosial. Kondisi ketiga rumah dapat sama-sama tergolong baik
lingkungan tersebut memiliki budaya yang adalah karena faktor psikologis turut
berbeda-beda yang akan menyebabkan memberikan banyak pengaruh.
pengaruh yang tidak sama. Pondok
Berdasarkan analisis tersebut, dapat
Pesantren merupakan tempat bagi siswa
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
untuk menimba ilmu agama, melatih jiwa
yang tinggal di Pondok Pesantren, kos, dan
spiritual dan bekal keilmuan agama serta
rumah dapat sama baik atau sama
tidak bebas. Indekos atau kos merupakan
9
buruknya. Tidak adanya perbedaan prestasi dengan kos dan rumah dengan pondok
belajar ini dikarenakan faktor yang pesantren termasuk tidak signifikan.
mempengaruhi belajar terdiri dari faktor
Hendaklah tidak memandang bahwa
internal dan faktor eksternal. Adakalanya
pondok pesantren, kos, dan rumah
prestasi belajar yang baik atau buruk di
mempunyai pengaruh yang berbeda pada
pengaruhi oleh faktor internal saja, ada
prestasi belajar, karena prestasi belajar di
kalanya karena faktor eksternal saja, serta
pengaruhi oleh berbagai macam faktor.
adakalanya karena pengaruh faktor internal
Tidak adanya perbedaan prestasi belajar
dan eksternal secara bersama-sama.
pada siswa di MAN Blora dalam penelitian
Namun, hal yang paling penting adalah
ini belum tentu sama dengan tempat yang
prestasi belajar akan maksimal jika faktor
lain.
internal dan eksternal sama-sama
mendukung, dan prestasi belajar tidak akan F. DAFTAR PUSTAKA
maksimal jika kedua faktor tersebut tidak Ahmad, Afif. 2017. Studi Komparasi
mendukung. Prestasi Belajar Antara Siswa
Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah
E. KESIMPULAN DAN SARAN dan Keguruan IAIN Surakarta

Sebagian besar prestasi belajar siswa Semester 6 yang Tinggal di Pondok

kelas XI MAN Blora tahun ajaran Pesantren, Kos dan Rumah Tahun

2019/2020 semester 1 pada mata pelajaran Akademik 2016/2017. Skripsi IAIN

Fiqih yang tinggal di pondok pesantren, kos Surakarta.

dan rumah tergolong dalam kategori yang Anwar, Ali. 2011. Pembaruan Pendidikan

baik. Serta tidak ada perbedaan prestasi di Pesantren Lirboyo Kediri.

belajar mata pelajaran fiqih antara siswa Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

kelas XI MAN Blora tahun pelajaran Muzzaki dan Kholilah. 2011. Ilmu

2019/2020 yang tinggal di Pondok Pendidikan Islam. Surabaya :

Pesantren, kos, dan rumah. Tidak adanya Kopertais IV Press.

perbedaan nilai prestasi belajar antara Nata, Abuddin. 2003. Masail al-Fiqhiyah.

pondok pesantren dengan kos, rumah Bogor: Kencana.

10

Potrebbero piacerti anche