Sei sulla pagina 1di 16

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

RESPON VARIETAS PADI TAHAN SALIN TERHADAP BEBERAPA DURASI


GENANGAN DENGAN TINGKAT SALINITAS BERBEDA

RESPONSE OF SALINE-RESISTANT RICE VARIETIES TO SOME SUBMERGENCE


DURATION WITH DIFFERENT LEVEL OF SALINITY
Erick Firmansyah1*), Budiastuti Kurniasih2), Didik Indradewa2)
1)
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
2)
Jurusan Budidaya Pertanian, Prodi Agronomi, Fakultas Pertanian UGM
E-mail korespondensi: erickfirmansyah92@gmail.com

ABSTRACT
Indonesia population predicted to reach 304.9 million in 2035 and requires 70% more rice as
food supply than today. The fulfillment of food supply experienced constraints such as
submergence and salinity caused by climate change. Salinity and submergence stresses may
occur in the same time, and the crop response to them has not been widely known. Research
has been done to find out the responses of rice to salinity and submergence. The submergence
level as the first factor consists of three levels (without submergence (R0); one-week
submergence (R1); And two-week submergence (R2)}, salinity level as a second factor
consists of two levels {non saline (S1); And saline (S2) to obtain six combinations and each
combination is repeated three times. Observations were made on the ratio of the leaf area ratio,
the typical leaf area, the canopy -root ratio, the typical leaf weight and the canopy growth rate
of the canopy. The weight of grain per clump becomes the observed production parameter at
the end of the generative phase. The results showed that there was interaction between
submergence duration and salinity level on leaf area ratio, typical leaf area, and canopy-root
ratio. Observation of typical leaf weight and relative growth rate showed the treatment of
submergence and salinity gave an individual effect. Two weeks of submergence cause plant to
death. The saline treatment in all submergence levels resulted in a decrease in the weight of
grain per hill. Plants survived one-week non-saline submergence, but two weeks non-saline
submergence caused the plant to die.

Keywords: Rice, salinity, submergence

PENDAHULUAN harian, dan 39% protein (Silalahi et al.,

2012). Hasil proyeksi menunjukkan bahwa


Konsumsi beras rata-rata penduduk
jumlah penduduk Indonesia selama 25
Indonesia mencapai 139,15 kg per kapita
tahun mendatang terus meningkat, yaitu
per tahun yang menyediakan 49% kalori
51

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

dari 238.5 juta pada 2010 menjadi 304.9 salin menyebabkan pengurangan hasil padi

juta pada 2035 (Sukamdi et al., 2010). lebih dari 50% (Fahad et al., 2014).

Peningkatan jumlah penduduk sebesar itu Cekaman salinitas dan genangan

membutuhkan pasokan bahan pangan 70% dapat berlangsung secara bersamaan. Hal

lebih banyak dibandingkan saat ini (Fahad tersebut merupakan akibat dari intrusi air

et al., 2014). Permintaan beras sebagai laut dan luapan dari badan–badan air yang

bahan pangan pokok akan mengalami berhubungan langsung dengan laut. Oleh

kenaikan mengikuti pertumbuhan karena itu, permasalahan cekaman kondisi

penduduk tersebut. salin dan genangan dapat dipandang

Pemenuhan kebutuhan pangan sebagai kesatuan permasalahan. Meskipun

termasuk beras menghadapi tantangan demikian, belum banyak diketahui tentang

yang semakin berat akibat adanya interaksi kedua jenis cekaman tersebut

perubahan iklim yang mengancam dalam mempengaruhi pertumbuhan dan

keberlanjutan dan produktivitas sistem hasil padi.

produksi pertanian (Fahad et al., 2014). Genangan (submerge) adalah

Perubahan iklim menyebabkan padi suatu kondisi di mana lahan tergenang

terpapar pada berbagai cekaman abiotik di banjir hingga terbentuk lapisan air yang

bawah kondisi lapangan, termasuk di relatif stagnan di atas tajuk tanaman.

dalamnya genangan (Miro & Abdelbagi, Genangan menyebabkan cekaman abiotik

2013; Talpur, et al., 2013) dan cekaman yang kompleks terhadap tanaman

kondisi salin (Aref & Rad, 2012; Rao et (Pucciariello et al., 2014). Adapun tingkat

al., 2013). Cekaman genangan dan kondisi toleransi tanaman terhadap genangan

tergantung pada jenis dan tahap


52

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

perkembangan tanaman, kedalaman menunda pemasakan empat sampai enam

genangan, durasi genangan, suhu air dan hari lebih lambat dibandingkan tanpa

udara, dan tingkat penetrasi cahaya (Liao genangan (Juraimi et al., 2009). Cekaman

& Lin, 2001). genangan sebagaimana cekaman abiotik

Pada kondisi genangan, tanah yang lain akan menginduksi tanaman

berubah perlahan dari kondisi hipoksia untuk mempercepat fase vegetatif dan

menjadi anoksia (Kulkarni & Chavan, beralih ke fase generatif.

2013). Respirasi tanaman berubah menjadi Pembentukan anakan padi

respirasi anaerob (fermentasi) ketika tidak mengalami penurunan dari 878 anakan m-1

tersedia oksigen. Proses fermentasi pada perlakuan tanpa pegenangan menjadi

menyebabkan jumlah energi yang 625 anakan m-1 pada perlakuan genangan.

dihasilkan menjadi lebih sedikit karena Hal yang sama terjadi pada jumlah malai

pada fermentasi dihasilkan hanya 2 mol per rumpun dan jumlah gabah per malai,

ATP untuk setiap mol glukosa, sedangkan dimana terjadi penurunan antara 15–35%

pada proses metabolisme oksidatif pada perlakuan genangan 10 hari sejak

dihasilkan 36 mol ATP (Sakagami, 2012). pindah tanam dibandingkan tanpa cekaman

Cekaman genangan juga genangan (Juraimi et al., 2009).

menyebabkan terjadinya perubahan durasi Menurut Lyly (2013) cekaman

dari fase pembungaan dan pemasakan padi. genangan selama 10 hari menyebabkan

Perlakuan genangan dengan kedalaman 10 penurunan hasil antara 20–30%

cm di atas tajuk selama 10 hari dibandingkan perlakuan tanpa cekaman.

menyebabkan percepatan pembungaan Penurunan lebih tinggi dilaporkan oleh

empat sampai enam hari lebih awal, namun Juraimmi et al. (2013) yang menyatakan
53

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

terjadi penurunan hingga 3706,2 kg ha-1 kalium sulfat (K2SO4), dan kalsium

atau 56,57% pada tanaman yang karbonat (CaCO3) (Debez et al., 2004).

mengalami cekaman genangan dibanding Pada fase perkecambahan,

yang tidak mengalami cekaman. cekaman salin menghambat proses

Salinitas tanah diukur berdasarkan perkecambahan akibat masuknya ion

pada daya tanah menghantarkan listrik garam hingga tingkat toksik ke dalam

(electric conductivity, EC) dan dinyatakan embrio (Kronzucker et al., 2013).

dengan satuan mS cm-1 atau dS m-1 pada Kandungan ion garam yang tinggi dalam
o
suhu 25 C (Rusd, 2011). Konsentrasi sel tanaman juga dapat menyebabkan

garam yang tinggi ditunjukkan oleh perubahan dalam hidrasi dan presipitasi

konduktivitas listrik yang tinggi pula. protein (Swapna, 2003). Beberapa

Menurut Laboratorium Salinitas USDA, penelitian menunjukkan bahwa selama fase

tanah salin dapat didefinisikan sebagai perkecambahan, padi paling sensitif

tanah yang memiliki konduktivitas listrik terhadap cekaman salinitas dibandingkan

dari ekstrak pasta jenuh (ECe) lebih dari dengan fase lainnya. Toleransi padi

4,9 dS m−1 atau 49 mM NaCl yang diukur meningkat pada fase vegetatif, dan menjadi

pada suhu 25 oC (Redfern et al., 2014). sensitif kembali pada fase reproduktif (Rad

Jenis-jenis garam mineral yang dapat et al., 2013). Kepekaan padi pada cekaman

meningkatkan salinitas antara lain natrium salinitas terhadap cekaman salinitas

klorida (NaCl), natrium sulfat (Na2SO4), berbeda di antara beberapa varietas.

natrium nitrat (NaNO3), magnesium sulfat Menurut Rusd (2011) pemberian

(MgSO4), magnesium klorida (MgCl2), 33 mM NaCl akan menurunkan lebih dari

20% bobot segar akar tanaman tomat dan


54

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

menghambat pelebaran daun pada kacang cekaman slain merupakan akibat dari

merah karena berkurangnya tekanan turgor perubahan tekanan osmotik pada larutan

sel. Cekaman salin pada fase vegetatif padi tanah dan toksisitas ion garam

menyebabkan penurunan yang signifikan (Kronzucker et al.; Fahad et al., 2014).

pada laju pertumbuhan dengan berbagai Pada kondisi normal tekanan osmotik

tingkat variabilitas. dalam sel tanaman lebih tinggi

Penurunan laju pertumbuhan akan dibandingkan dalam larutan tanah. Sel

diikuti oleh penurunan produktivitas tumbuhan menggunakan tekanan osmotik

tanaman (Shereen et al., 2005). Cekaman ini untuk menyerap air dan mineral hara

salinitas di zona perakaran menyebabkan melalui sel akar dari larutan tanah (Debez

penurunan hampir pada semua komponen et al., 2004). Pada kondisi cekaman salin,

hasil tanaman (Kanawapee et al., 2013). keseimbangan osmotik antara sel dan

Pada kondisi cekaman salinitas terus larutan tanah menjadi terganggu (Xu et al.,

menerus, kehilangan hasil gabah 2013), dimana tekanan osmotik dalam

merupakan kombinasi dari penurunan larutan tanah melebihi tekanan osmotik

performa habitus tanaman, peningkatan dalam sel-sel tumbuhan karena adanya

anakan non produktif, penurunan jumlah kandungan ion garam yang tinggi. Hal

dan panjang malai, kegagalan inisiasi demikian akan mengurangi kemampuan

malai, jumlah gabah per malai, fertilitas tanaman untuk mengambil air dan mineral

spikelet, dan indeks panen (Joseph & seperti K+ dan Ca2+. Gejala yang

Mohanan, 2013). ditunjukkan mirip dengan yang terjadi saat

Penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman mengalami kekeringan (Joseph &

tanaman secara umum ketika mengalami Mohanan, 2013).


55

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Toksisitas ion disebabkan oleh sekresi dan dilusi (Ul-Haq, 2009).

jumlah ion garam yang berlebihan. Ion Mekanisme adaptasi padi yang lain

garam masuk ke tanaman melalui aliran terhadap cekaman salin yaitu mensintesis

transpirasi. Ion–ion garam tersebut akan metabolit sekunder untuk penyesuaian

terakumulasi di tajuk dan seiring waktu osmotik (Pattanagul & Thitisaksakul,

akan mencapai konsentrasi yang toksik. 2008). Metabolit organik tersebut dikenal

Toksisitas ion dapat menyebabkan sebagai pengatur osmotik

penurunan fungsi membran sel (Munns & (osmoregulators) karena sifat–sifatnya.

Tester, 2008). Fungsi fisiologis dan Penyesuaian osmotik mengacu pada

metabolisme juga akan terganggu oleh aktivitas akumulasi zat terlarut dalam sel

toksisitas ion garam, antara lain penurunan sebagai tanggapan tanaman terhadap

laju fotosintesis, penurunan laju penurunan potensial air. Penyesuaian

transpirasi, penurunan laju sintesis protein, osmotik mampu mempertahankan

metabolisme lemak, pembelahan sel, potensial osmotik dan tekanan turgor sel.

ketidakseimbangan hormon, dan Mekanisme ini memungkinkan tanaman

penurunan aktivitas beberapa enzim seperti untuk mempertahankan laju penyerapan air

esterase, isocitric dehydrogenase, dan dan nutrisi pada kondisi cekaman osmotik.

catalase (Swapna, 2003; Xu et al., 2013). Mekanisme tersebut juga mencegah

Tanaman yang memiliki terjadinya plasmolisis pada sel tanaman,

ketahanan terhadap kondisi lingkungan sehingga metabolit organik tersebut

yang salin memiliki satu atau lebih disebut juga sebagai pelindung osmotik

mekanisme untuk mencegah terjadinya (osmoprotectants).

keracunan ion yaitu eksklusi, ekskresi,


56

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Pada tahun 1999 Balai Besar Padi digunakan adalah regosol yang sedikit

Sukamandi telah melepas padi varietas asam dengan pH H2O 6.24. Tanah

Dendang yang memiliki sifat cukup toleran memiliki kandungan nitrogen, bahan

terhadap cekaman salin. Varietas Dendang organik, nilai KPK, C-organik, dan tingkat

merupakan hasil persilangan dari tetua salinitas yang rendah (Tabel 1).

jantan varietas Osok dan tetua betina Kekurangan unsur hara tanah diperbaiki

varietas IR56. Varietas Dendang memiliki melalui pemupukan yang cukup dengan

tinggi 90–100 cm dan berumur panen 123– mengikuti rekomendasi dari Balai

127 hari. Varietas ini mampu Penerapan Teknologi Pertanian (BPTP)

menghasilkan 15–20 batang anakan Yogyakarta, yaitu 15 t ha-1 pupuk organik,

produktif dengan potensi hasil mencapai 5 300 kg ha-1 NPK, dan 150 kg ha-1 Urea.

ton ha-1. Varietas Dendang Suhu udara lokasi penelitian

direkomendasikan untuk dibudidayakan di berkisar antara 25oC – 35oC. Kelembapan

lahan rawa, lahan pasang surut, dan lahan udara lokasi penelitian berkisar antara

sulfat masam. 42%–98%. Menurut Krishnan et al. (2011)

suhu yang sesuai untuk pertumbuhan padi

METODE PENELITIAN agar memberi hasil yang optimal berkisar

1. Lokasi Penelitian antara 22 oC–34 oC. Menurut Kulkarni &

Penelitian dilaksanakan di Desa Chavan (2013) kelembapan optimal bagi

Bantengan, Kecamatan Banguntapan, pertumbuhan padi berkisar antara 50–90%.

Kabupaten Bantul pada bulan Mei hingga Suhu dan kelembapan udara di lokasi

September 2015. Lokasi berada pada penelitian berada pada kisaran yang sesuai.

ketinggian 113 m dpl. Jenis tanah yang


57

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Tabel 1. Hasil analisis sifat fisika, kimia, dan biologi tanah


Sifat fisika dan kimia tanah Nilai Harkat
Tekstur
Pasir (%) 81.61
Debu (%) 12.97
Lempung (%) 5.42
Kelas Pasir Geluhan
BJ (g cm-3) 2.84
BV (g cm-3) 1.6
Porositas 43.76
Kadar Lengas (%)
Asli 12.62
Diameter 0,5 mm 0.56
Diameter 2 mm 0.72
KPK (me 100 g-1) 6.04 rendah
Bahan Organik (%) 1.62 rendah
C-Organik (%) 0.94 rendah
pH H2O 6.24 agak masam
N-tersedia (ppm) 70.95 Sangat rendah
EC larutan tanah (dS m-1) 0.30 rendah

2. Detail Perlakuan NaCl pada air tawar hingga nilai

Desain yang digunakan dalam konduktivitas listrik (EC) mencapai 4.9 dS

penelitian ini adalah desain petak terbagi m-1 sesuai dengan standar uji ketahanan

(split plot design). Durasi genangan (R) salinitas oleh IRRI dan USDA. Dari dua

sebagai petak utama terdiri dari tiga aras faktor tersebut diperoleh enam kombinasi

yaitu, tanpa genangan (R0); genangan yang diulang tiga kali. Pengamatan

seminggu (R1), dan genangan dua minggu destruktif dilakukan sebanyak empat kali,

(R2). Salinitas (S) sebagai anak petak yaitu pada umur 21 HST, 28 HST, 49

terdiri dari dua aras yaitu, salinitas rendah HST, dan saat panen. Varietas Dendang

(S1) dan salinitas tinggi (S2). Salinitas yang memiliki ketahanan terhadap salinitas

tinggi diciptakan dengan menambahkan tinggi dipilih sebagai bahan tanam.


58

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

3. Parameter Pengamatan berat daun khas dan laju pertumbuhan

Pengamatan parameter pertumbuhan nisbi tajuk menunjukkan perlakuan

dilakukan pada saat tanaman mencapai genangan dan salinitas memberikan

fase vegetatif maksimum (49 HST). pengaruh yang saling lepas (Tabel 3). Dua

Parameter pertumbuhan terdiri terdiri dari minggu salinitas pegenangan rendah

nisbah luas daun, luas daun khas, nisbah menyebabkan kematian tanaman. salinitas

akar tajuk, berat daun khas, dan laju tinggi menginduksi perluasan daun di

pertumbuhan nisbi tajuk. Berat gabah per seluruh durasi penyelaman. Ini merupakan

rumpun menjadi parameter produksi yang adaptasi mekanisme memanggil

diamati pada akhir fase generatif. pengenceran, ketika ion natrium

4. Analisis Data didistribusikan ke jaringan tanaman dan

Data yang diperoleh dianalisis berada di bawah konsentrasi toksik.

dengan uji F untuk menentukan pengaruh Durasi genangan seminggu

perlakuan yang diujikan pada parameter menurunkan nisbah luas daun terutama

pengamatan. Jika ada perbedaan yang pada genangan salin. Genangan salin dua

signifikan antara pelakuan maka minggu meningkatkan nisbah luas daun,

dilanjutkan dengan uji jarak berganda sementara genangan non salin tetap

Duncan pada level 5%. menurunkan nisbah luas daun sebagaimana

PEMBAHASAN pada genangan seminggu. Durasi genangan

Terdapat interaksi antara durasi non salin yang lebih lama menurunkan luas

genangan dan salinitas terhadap nisbah daun khas. Genangan salin hanya

luas daun, luas daun khas, dan nisbah akar menurunkan luas daun khas hingga durasi

tajuk (Tabel 2). Pengamatan terhadap seminggu, sementara pada durasi genangan
59

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

dua minggu meningkatkan luas daun khas. salin tidak memberikan perbedaan yang

Perkembangan daun mengalami hambatan signifikan bila dibandingkan dengan

pada kondisi genangan, baik genangan salinitas rendah sebagaimana ditunjukkan

salin maupun non salin. Kondisi salin oleh analisis berat daun khas. Tidak

mampu mengkompensasi penurunan terdapat interaksi antara durasi genangan

perkembangan daun dibandingkan salinitas dan salinitas terhadap berat daun khas.

rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil Genangan dua minggu meningkatkan berat

analisis terhadap nisbah luas daun dan luas daun khas dibandingkan tanpa genangan.

daun khas (Tabel 2) yang menunjukkan Salinitas yang berbeda tidak berpengaruh

ketebalan daun. nyata terhadap berat daun khas. Daun yang

Ketebalan daun mengalami tebal merupakan indikasi jumlah organel

penurunan yang signifikan pada durasi fotosintesis dan ruang pertukaran gas yang

genangan dua minggu, sementara kondisi lebih banyak.

Tabel 2. Pengaruh kombinasi genangan dan salinitas terhadap nisbah luas daun (cm2 g-1), luas
daun khas (cm2 mg-1), dan nisbah akar tajuk
Perlakuan nisbah luas daun (cm2 g-1) luas daun khas (cm2 mg-1) nisbah akar tajuk
R0 S1 326 b 533 bc 1.61 a
R0 S2 455 b 710 b 1.50 a
R1 S1 245 b 337 bc 1.40 a
R1 S2 353 b 558 bc 0.91 a
R2 S1 0c 0d 0b
R2 S2 1061 a 1355 a 1.27 a
Interaksi (+) (+) (+)
CV (%) 28.81 5.74 3.89
Keterangan: (+) ada interaksi; Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%
60

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Durasi genangan salin dan non salin kondisi genangan dan kondisi salin

selama seminggu menurunkan nisbah akar akumulasi fotosintat menuju batang dan

tajuk. Pada durasi genangan dua minggu daun lebih tinggi dibandingkan menuju akar.

kondisi salin meningkatkan nisbah akar Diduga perubahan alokasi fotosintat tersebut

tajuk. Kondisi salin menurunkan nisbah akar merupakan mekanisme adaptasi tanaman

tajuk pada perlakuan tanpa genangan dan yaitu menghindar (avoidant) dan

genangan seminggu. Genangan dua minggu pengenceran (dilution). Pertumbuhan tajuk

menurunkan nisbah akar tajuk pada salinitas yang cepat memungkinkan tanaman

rendah. Kondisi salin meningkatkan nisbah mengakses udara bebas dan dalam waktu

akar tajuk pada perlakuan genangan dua yang sama menurunkan konsentrasi garam

minggu. di dalam sel tanaman.

Durasi genangan dan salinitas yang Tidak terdapat interaksi antara durasi

berbeda tidak menyebabkan perubahan genangan dan salinitas terhadap laju

nisbah akar tajuk, kecuali genangan non pertumbuhan nisbi tajuk (mg g-1 BK

salin selama dua minggu (Tabel 2). Durasi minggu-1). Salinitas yang berbeda tidak

genangan yang lebih lama dan kondisi salin berpengaruh nyata terhadap laju

cenderung menurunkan nisbah akar tajuk. pertumbuhan nisbi tajuk. Laju pertumbuhan

Hasil ini sesuai dengan pendapat Effendi nisbi menurun secara signifikan pada

(2008) yang melaporkan bahwa pada perlakuan genangan dua minggu. Tingkat

kondisi mengalami cekaman abiotik terjadi salinitas yang berbeda memberikan

perubahan alokasi fotosintat antara tajuk dan pengaruh yang sama terhadap laju

akar. Penelitian ini menunjukkan pada pertumbuhan nisbi tajuk.


61

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Tabel 3. Pengaruh kombinasi genangan dan salinitas terhadap berat daun khas (mg cm-2) dan
Laju pertumbuhan nisbi tajuk (mg g-1 BK minggu-1)
Laju pertumbuhan nisbi tajuk (mg
Perlakuan Berat daun khas (mg cm-2)
g-1 BK minggu-1)
Genangan
Tanpa genangan 0.17 a 2065 a
Genangan 1 minggu 0.26 a 1996 a
Genangan 2 minggu 0.05 b 274 b

Salinitas
Non salin 0.17 p 1365 p
Salin 0.15 p 1524 p
Interaksi (-) (-)
CV (%) 4.47 13.59
Keterangan: (-) tidak ada interaksi; Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%

Tabel 4. Pengaruh kombinasi genangan dan salinitas terhadap berat gabah per rumpun (g)
Berat gabah per rumpun (g)
Genangan Salinitas (dS m-1)
Rerata
0.3 4.9
Tanpa genangan 26.87 a 12.23 b 19.55
Genangan 1 minggu 29.59 a 15.13 b 19.03
Genangan 2 minggu 0d 5.81 c 2.91
Rerata 18.82 8.83 (+)
CV (%) 3.24
Keterangan: (+) ada interaksi; Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%
berat gabah per rumpun (Tabel 4).
Berat gabah per rumpun merupakan
Tanaman mampu bertahan pada genangan
komponen hasil paling penting yang dapat
non salin selama seminggu, namun
menunjukkan besarnya tingkat cekaman
genangan non salin selama dua minggu
terhadap padi. Cekaman salin pada seluruh
menyebabkan tanaman mati. Hasil ini
durasi genangan berakibat pada penurunan
menunjukkan bahwa Dendang bukan
62
Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

merupakan varietas yang memiliki didukung oleh berbagai faktor fisiologis

ketahanan terhadap kondisi genangan. yang tergambar melalui analisis terhadap

Menurut standar penilaian parameter pertumbuhan dan hasil. Durasi

ketahanan padi yang diterbitkan oleh genangan salin seminggu tampak tidak

International Rice Research Institute merubah performa hasil tanaman,

(IRRI), suatu varietas dikatakan memiliki sementara genangan dua minggu

sifat tahan genangan bila mampu bertahan menurunkan performa tanaman. Berat

menghadapi genangan selama dua minggu gabah per rumpun berhubungan erat

dan tahan kondisi salin bila mampu dengan jumlah gabah per rumpun. Berat

bertahan pada kondisi salin (Singh, 1996). gabah per butir merupakan komponen yang

Hanya tanaman pada perlakuan genangan spesifik varietas.

non salin selama dua minggu yang tidak Cekaman abiotik berupa genangan

dapat mencapai fase generatif. Tanaman dan kondisi salin menyebabkan penurunan

pada genangan salin selama dua minggu berat gabah per rumpun. Nilai berat gabah

tidak saja mampu bertahan hidup namun per rumpun yang cukup rendah tersebut

mampu mencapai fase generatif dan dikarenakan adanya komponen gabah

menghasilkan gabah. Pada durasi genangan hampa. Durasi genangan yang lebih lama

yang lama, genangan non salin menekan dan kondisi salin juga menurunkan berat

pertumbuhan dan perkembangan lebih gabah per rumpun lebih tinggi

tinggi dibandingkan genangan salin. dibandingkan salinitas rendah. Kondisi

Kemampuan tanaman untuk salin mengurangi hasil padi melalui

bertahan pada kondisi mengalami cekaman


63

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

pengurangan jumlah gabah total dan gabah KESIMPULAN

isi per malai.


1. Genangan salin dan non salin seminggu
Cekaman genangan dan kondisi
tidak menyebabkan perubahan yang
salin menyebabkan peningkatan gabah
signifikan terhadap pertumbuhan dan
hampa melalui beberapa mekanisme.
hasil padi
Gabah hampa dapat disebabkan oleh
2. Durasi genangan dua minggu
gagalnya pembuahan dan rendahnya
menurunkan pertumbuhan dan hasil
translokasi fotosintat menuju gabah.
padi, baik pada genangan salin maupun
Cekaman salinitas diduga menyebabkan
non salin
penurunan viabilitas polen karena tidak
3. Kondisi salin menyebabkan penurunan
mampu berkecambah sehingga gagal
pertumbuhan dan hasil padi, terutama
membuahi putik. Genangan menyebabkan
pada perlakuan tanpa genangan
terputusnya akses tanaman dalam
4. Pada durasi genangan dua minggu,
memperoleh oksigen. Oksigen digunakan
genangan salin memberikan
tanaman untuk proses metabolisme yang
pertumbuhan dan hasil padi yang lebih
menghasilkan energi di dalam sel, sehingga
baik dibandingkan non salin.
konsentrasi oksigen yang sangat rendah di

perakaran menyebabkan menurunnya


DAFTAR PUSTAKA
aktivitas metabolik dan produksi energi
Aref, F. dan H.E. Rad. 2012. Physiological
(Sakagami, 2012). Kombinasi kedua jenis characterization of rice under salinity
stress during vegetative and
cekaman tersebut menyebabkan rendahnya reproductive stages. Indian Journal of
Science and Technology, Vol. 5, No.
berat gabah per rumpun tanaman. 4. hal 33-38.
64

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Debez, A., K. B. Hamed, C. Grignon & C. Kronzucker, H. J., D. Coskun, L. M.


Abdelly. 2004. Salinity effects on Schulze, J. R. Wong & D. T. Britto.
germination, growth, and seed 2013. Sodium as nutrient and
production of the halophyte Cakile toxicant. Plant Soil. 369: 1–23.
maritima. Plant and Soil. 262: 179– Kulkarni, S. & P.Chavan. 2013. Influence
189. of Waterlogging on Carbohydrate
Effendi, Y. 2008. Kajian Resistensi Metabolism in Ragi and Rice Roots.
Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Journal of Stress Physiology &
sativa L.) terhadap Cekaman Biochemistry. 9 (2): 199-205.
Kekeringan. Tesis Program Studi Liao, C. & C. Lin. 2001. Physiological
Agronomi. Program Pascasarjana
Adaptation of Crop Plants to
Universitas Sebelas Maret. Tidak Flooding Stress. Proceeding National
dipublikasikan. Science Council. 25 (3): 148-157.
Fahad, S., S. Hussain, A. Matloob, F. A. Lyly, S. 2013. The Study on Flood’s
Khan, A. Khaliq, S. Saud, S. Hassan, Impact on Rice Production in Sandek
D. Shan, F. Khan, N. Ullah, M. Faiq, Commune Bathay District Kampong
M. R. Khan, A. K. Tareen, A. Khan, Cham. International Journal of
A. Ullah, N. Ullah & J. Huang. 2014. Environmental and Rural
Phytohormones and plant responses Development. 4 (1): 142-146.
to salinity stress: a review. Plant
Growth Regulation: 1-14. Miro, B. & M. I. Abdelbagi, 2013.
Tolerance of anaerobic conditions
Joseph, E. A. & K. V. Mohanan. 2013. A caused by flooding during
study on the effect of salinity stress germination and early growth in rice
on the growth and yield of some (Oryza sativa L.). Frontiers in Plant
native rice cultivars of kerala state of Science. 4 (269): 1-18.
india. Agriculture. Forestry and
Fisheries. 2 (3): 141-150. Munns, R. & M. Tester. 2008. Mechanisms
of salinity tolerance. Annual Review
Juraimi, A. S., A. H. M. Saiful, M. Begum, of Plant Biology. 59: 651–681.
A.R. Anuar & M. Azmi. 2009.
Influence of Flooding Intensity and Pattanagul, W. & M. Thitisaksakul. 2008.
Duration on Rice Growth and Yield. Effect of salinity stress on growth
Pertanika Journal of Tropical and carbohydrate metabolism in three
Agriculture Science. 32 (2): 195-208. rice cultivars differing in salinity
tolerance. Indian Journal on
Experimental Biology. 46: 736-742.
Krishnan, P., B. Ramakrishnan, K. R. Pucciariello, C., Laurentius, A.C.J.
Reddy & V. R. Reddy. 2011. High- Voesenek, P. Perata & R. Sasidharan.
temperature effects on rice growth, 2014. Plant responses to flooding.
yield, and grain quality. In: Donald Frontiers in Plant Science. 5 (226): 1-
L. Sparks. Advances in Agronomy. 2.
Academic Press. Burlington. 1-121.
65

Erick Firmansyah et al.: Respon Varietas Padi Tahan Salin terhadap………………………...………....

Rad, H. E., F. Aref, M. Khaledian, M. International Conference on Stress


Rezaei, E. Amiri & O. Y. Falakdehy. Physiology of Rice. Lucknow. India.
2013. The effects of salinity at 252p.
different growth stage on rice yield. Sukamdi, A. J. P., E. Kiswanto & M. A. F.
Tehran. 1-11. Alfana. 2010. Executive summary:
Rao, P. S., B. Mishra & S. R. Gupta. 2013. Proyeksi penduduk & kebutuhan
Effects of soil salinity and alkalinity pangan Indonesia. Pusat Studi
on grain quality of tolerant, semi- Kependudukan dan Kebijakan
tolerant and sensitive rice genotypes. Universitas Gadjah Mada.
Rice Science. 20 (4): 284−291. Yogyakarta. 11p.
Redfern, S. K., N. Azzu & J. S. Binamira. Swapna, T. S. 2003. Salt stress induced
2014. Rice in Southeast Asia: facing changes on enzyme activities during
risks and vulnerabilities to response different developmental stages of
to climate change. Food and rice. Indian J. of Biotech.. 2: 251-
Agriculture Organization. Roma. 258.
295-314. Talpur, M.A., J. Changying, S.A. Junejo,
Rusd, A. M. I. 2011. Pengujian toleransi A.A. Tagar & B.K. Ram. 2013.
padi (Oryza sativa L.) terhadap Effect of different water depths on
salinitas pada fase perkecambahan. growth and yield of rice crop.
Skripsi. Departemen Agronomi dan African J. of Agri. Res.. 8 (37): 4654-
Hortikultura Institut Pertanian Bogor. 4659.
Bogor. 57p. Ul-Haq, T., J. Akhtar, S. Nawaz & R.
Sakagami, J. 2012. Submergence tolerance Ahmad. 2009. Morpho-physiological
of rice species Oryza glaberrima S. response of rice (Oryza sativa L.)
InTech. 353-365. varieties to salinity stress. Pak. J. of
Botany. 41 (6): 2943-2956.
Shereen, A., S. Mumtaz, S. Raza, M.A.
Khan & S. Solangi. 2005. Salinity Xu, S., S. Zhu, Y. Jiang, N. Wang, R.
effects on seedling growth and yield Wang, W. Shen & J. Yang. 2013.
components of different inbred rice Hydrogen-rich water alleviates salt
lines. Pakistan Journal of Botany. 37 stress in rice during seed
(1): 131-139. germination. Plant Soil. 370: 47–57.
Silalahi, N.E., Salmiah & M. Jufri. 2012.
Tingkat konsumsi dan pola konsumsi
beras masyarakat kota Medan.
Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera
Utara. Medan. 13p.
Singh, V. 1996. Physiology of stress
tolerance in rice. Proceedings of the

Potrebbero piacerti anche