Sei sulla pagina 1di 10

583 SANDIJAL PUTRA, RAUDHATUL JANNAH, PENGEMBANGAN SENSOR GETARAN DUA ……………

Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi


Menggunakan Sistem Sensor Fluxgate

Sandijal Putra )* Abstract:In this study, Fluxgate made with a design 30 and 20 winding
MAN Lima Puluh Kota excitation coil pickups. Fluxgate used to measure vibrations in two
E-mail: sandhi_guru@yahoo.co.id dimensions. Vibration measurements performed indirectly by using two
mechanical pendulum to vibrate in the direction of axis x and y are
placed on the source of vibration. Fluxgate sensor working principle is
developed when there is vibration, then the magnetic mass at the end of
Raudhatul Jannah)* the pendulum arm will come to move in rhythm with the vibration. This
Jurusan Tadris IPA Fisika, Fakultas will result in the distance between the sensor with a magnetic mass
Tarbiyah dan KeguruanUIN Imam Bonjol changes. Changes in this distance will lead to changes in magnetic
PadangE-mail: induction at the core of the sensor. Because of the large magnetic field
raudhatuljannah74@yahoo.co.id intensity received by the sensor varies with the distance the vibration
amplitude changes that occur will result in a change in voltage generated
by the sensor. This means that the emf is happening is a function of the
distance between the sensor with a magnetic mass. Fluxgate sensor is
placed in the direction of axis x and y. Based on analysis of data obtained
sensitivity of the sensor x and y with the same value that is ± 39 mV / μT.
The range of frequencies that can be detected by sensors in this study
were 0.37 Hz to 1.81 Hz and amplitude range that has been carried out
ranging between 0.7 cm to 2.3 cm. Maximum absolute error and
maximum relative error in the characterization of the frequency obtained
is happening on the sensor y of 0.054 Hz and -2.18%. For amplitude
obtained is happening on the sensor x 0,005 volt and 3,28% .

Intisari:Pada penelitian ini, Fluxgate yang dibuat dengan desain 30 lilitan


eksitasi dan 20 lilitan pick up. Fluxgate digunakan untuk mengukur
getaran secara dua dimensi. Pengukuran getaran dilakukan secara tidak
langsung dengan memakai dua bandul mekanik yang dapat bergetar
dalam arah sumbu x dan y yang diletakkan pada sumber getar. Prinsip
kerja sensor Fluxgate yang dikembangkan adalah ketika terjadi getaran,
maka massa magnetik yang berada di ujung lengan bandul akan ikut
bergerak seirama dengan getaran. Hal ini akan berakibat jarak antara
sensor dengan massa magnetik mengalami perubahan, ini akan
mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada inti sensor. Perubahan
induksi magnetik. Karena besarnya intensitas medan magnet yang
diterima oleh sensor berubah terhadap jarak maka perubahan amplitude
getaran yang terjadi akan berakibat pada perubahan tegangan yang
dihasilkan oleh sensor. Ini berarti bahwa ggl yang terjadi merupakan
fungsi jarak antara sensor dengan massa magnetik. Sensor fluxgate
ditempatkan dalam arah sumbu x dan y. Berdasarkan analisa data
diperoleh sensitivitas sensor x dan y dengan nilai yang sama yaitu ±39
mV/ µT. Rentang frekuensi yang dapat dideteksi oleh sensor pada
penelitian ini adalah 0,37 Hz sampai 1,81 Hz dan rentang amplitude yang
telah dilakukan berkisar antara 0,7 cm sampai 2,3 cm. Kesalahan absolute
maksimum dan kesalahan relative maksimum pada karakterisasi terhadap
frekuensi yang didapat adalah terjadi pada sensor y sebesar 0,054 Hz dan
-2,18%. Pada karakterisasi alat terhadap amplitude didapat kesalahan
absolute maksimum dan kesalahan relative maksimum pada sensor x
sebesar 0,005 volt dan 3,28%.

Keywords: Fluxgate, getaran, frekuensi, amplitudo, sensitivitas,induksi magnetic

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 4, Nomor 2, September, 2018, Page 583-592 584

PENDAHULUAN mempunyai kestabilan yang tinggi terhadap


temperatur dengan koefisien sensitivitas
Tantangan utama tehadap teknologi temperatur 30 ppm/0C dan koefisien offset
sensor masa kini adalah mengukur besaran- 0.1 nT (Ripka, P., 2001).Dalam penelitian
besaran yang selama ini sulit atau tidak bisa ini kami mencoba mengembangkan aplikasi
diukur dan meningkatkan nilai informasi lain dari sensor fluxgate yaitu
sensor. Untuk mendapatkan kemampuan Pengembangan Sensor Getaran Dua
sensor atau sistem sensor yang optimal perlu Dimensi Menggunakan Sistem Sensor
dipilih kombinasi yang tepat antara Fluxgate.
teknologi dengan sistem pengolah sinyal
sensor yang digunakan (Djamal, M., 2010). Getaran adalah gejala mekanika
dinamik yang mencakup periode gerak
Indonesia sebagai salah satu negara osilator di sekitar posisi referensi atau
yang memiliki potensi gempa yang cukup berupa gerakan bolak-balik yang
besar, perlu mengembangkan suatu sensor digambarkan sebagai amplitudo atau
yang dapat mendeteksi getaran, terutama simpangan terjauh dari titik setimbang.
getaran yang memiliki amplitudo cukup Untuk mendeteksi getaran suatu objek
kecil yang sangat sulit dideteksi dengan dengan memanfaatkan informasi getaran
menggunakan alat pendeteksi yang sudah diperlukan sensor getaran dengan resolusi
ada. Instrumen yang dapat mendeteksi tinggi (Poyhonen,dkk., 2003). Untuk
getaran gempa tersebut diharapkan dapat mendeteksi getaran dikembangkan berbagai
memberikan informasi secepat mungkin ke alat berupa sensor getaran.
pusat informasi seperti Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sensor fluxgate adalah sensor
sehingga korban jiwa akibat gempa dapat magnetik yang bekerja berdasarkan
diminimalisir. perubahan flux magnetik di sekitar elemen
sensor (Zorlu, O. dkk.,2007). Elemen sensor
Berdasarkan permasalahan di atas, fluxgate terdiri dari kumparan primer
maka perlu adanya sensor yang dapat (excitation coil), kumparan sekunder (pick-
mendeteksi suatu getaran yang sangat kecil up coil) dan inti ferromagnetik (core).
yang dapat diaplikasikan pada berbagai Kumparan primer berguna untuk
bidang terutama untuk mendeteksi gempa membangkitkan medan eksitasi (Hexc) yang
bumi. Berdasarkan prinsip dalam mengukur akan digunakan sebagai medan referensi,
getaran, maka sensor getaran dapat medan magnet referensi bisa berbentuk
dibedakan sebagai berikut: Proximeters, sinyal bolak-balik. Sinusoida, segitiga atau
Seismic-Velocity Pickups, Akselerometer persegi, yang di eksitasikan pada inti
dan Laser Vibration. Sensor ini pada saat ferromagnetik (core), sedangkan kumparan
mengukur getaran umumnya ditempelkan sekunder berguna untuk menangkap
pada objek yang akan diamati getarannya. perubahan flux magnetik yang dihasilkan
Fluxgate merupakan salah satu sensor oleh superposisi medan referensi dengan
magnetik yang dapat digunakan dalam medan magnet eksternal (Hext) dalam bentuk
mendeteksi getaran tanpa harus kontak tegangan gaya gerak listrik (ggl).
dengan objekyang bergetar, yang berkerja
dengan memanfaatkan perubahan medan
magnet yang ditimbulkan (Yulkifli, 2010).
Kelebihan lainfluxgate adalah ukurannya
kecil, kebutuhan daya rendah, dan

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
585 SANDIJAL PUTRA, RAUDHATUL JANNAH, PENGEMBANGAN SENSOR GETARAN DUA ……………

Bext ≠0; (c) Kurva magnetisasi dalam


keadaan saturasi pada Bext = 0; (d) Kurva
magnetisasi dalam keadaan saturasi pada
Bext ≠ 0; (e) Perubahan flux terhadap waktu
pada Bext = 0; (f) Perubahan flux terhadap
waktu pada Bext ≠ 0; (g) Tegangan keluaran
sensor pada Bext = 0;(h) Tegangan keluaran
sensor pada Bext≠0.

Tegangan keluaran Vout dari elemen


Gambar 1. (a). Konfigurasi dasar kumparan elemen sensor diolah dengan menggunakan
fluxgate, (b) konfigurasi parallel fluxgate (Ando,
dkk., 2006) dan (b) konfigurasi orthogonalele men
rangkaian pengolah sinyal. Pengolah sinyal
fluxgate (Zorlu, 2008). sensor terdiri dari beberapa bagian, yaitu
differensiator, detektor, sinkronisasi fasa,
Kumparan primer dialiri arus eksitasi integrator, dan penguat akhir.
yang dikendalikan oleh sebuah osilator
frekuensi yang frekuensinya ditentukan oleh Untuk mengevaluasi tegangan
frekuensi kristal yang digunakan. Frekuensi keluaran sensor fluxgate digunakan fungsi
yang sering digunakan pada sensor mangetik transfer. Fungsi transfer suatu sensor
fluxgate adalah 1-20 kHz. Bentuk tegangan magnetik fluxgate menggambarkan
masukan dan keluaran harmonisa kedua hubungan antara tegangan keluaran V0
terlihat pada gambar di bawah. dengan medan magnet yang diukur. Fungsi
transfer dapat dihitung menggunakan
pendekatan polinomial kemudian mencari
komponen frekuensi yang ada di dalam
kerapatan fluks magnetik inti sensor.
Penggunaan pendekatan polinomial teknik
harmonisa kedua akan memudahkan untuk
menyederhanakan fungsi transfer ke dalam
komponen frekuensi (Nielsen, OV.
dkk.,1995). Perubahan fluks magnetik yang
berasal dari kumparan eksitasi ditangkap
oleh kumparan pick-up dalam bentuk
tegangan listrik. Komponen tegangan
keluaran harmonisa kedua Vout2h dari
kumparan pick-up adalah:

Vout2h = -3B0NAωa3hexth2refmax sin 2ωt (1)


Gambar 2. Prinsip Kerja Sensor Fluxgate (Grueger,
H., 2000) Dengan B0 adalah amplitudo medan
eksitasi, N jumlah lilitan pick-up, A luas
Prinsip kerja sensor Fluxgate ketika penampang inti, ω frekuensi sudut, hext
mengukur perubahan medan magnet luar medan eksternal dan hrefmax adalah medan
ditunjukkan pada gambar 2. Prinsip kerja referensi dari eksitasi. Persamaan (1) dapat
sensor magnetik fluxgate. (a) Medan eksitasi ditulis dalam bentuk sederhana menjadi
tanpa medan magnet luar Bext = 0; (b) persamaan (2)
Medan eksitasi dengan medan magnet luar

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 4, Nomor 2, September, 2018, Page 583-592 586

𝑉𝑜𝑢𝑡2ℎ = ℎ𝑒𝑥𝑡 𝐾𝑠𝑖𝑛2𝜔𝑡 (2) Prinsip kerja pengukuran getaran


berdasarkan perubahan posisi ini terlihat
Dengan K adalah konstan pada gambar di bawah:
Amp
2
𝐾 = −3𝐵0 𝑁𝐴𝜔𝑎3 ℎ𝑟𝑒𝑓𝑚𝑎𝑥 (3) Objek Sensor AD
frek
bergetar Fluxgat C
e
Terlihat dengan jelas pada
persamaan (3) bahwa tegangan keluaran Perub Teganga
harmonisa kedua dari sensor sebanding ahan n
dengan medan magnet yang diukur (ℎ𝑒𝑥𝑡 ) posisi Keluara
(x) n (V
(Djamal, M.,2005). (x))
Gambar 3. Prinsip kerja fluxgate sebagai sensor
Kerja sensor fluxgate dalam getaran
mendeteksi getaran adalah berdasarkan pada
perubahan posisi dari suatu objek yang Aplikasi sensor getaran berbasis
bergetar, perubahan posisi ini disebut fluxgate yang dilakukan menggunakan
amplitudo. Apabila objek yang bergerak itu teknik tidak langsung. Posisi sensor dengan
merupakan bahan magnet maka saat objek yang bergetar ditempatkan pada satu
bergerak akan terjadi purubahan fluk sistem kesatuan. Objek magnetik
magnetik disekitarnya. Perubahan fluks ditempatkan pada sebuah bandul mekanik
magnetik akibat berubahnya posisi dapat yang berfungsi mengubah getaran pada
dimanfaatkan untuk mendeteksi suatu benda objek menjadi gerakan massa magnetik yang
yang sedang bergetar. Fluxgate sebagai menganggu medan magnetik pada inti
sensor mempunyai konsep perubahan medan sensorfluxgate. Perubahan posisi atau jarak
magnet dalam mendeteksi suatu objek. antara massa magnetik (target) dengan
Berdasarkan kesamaan konsep ini, maka sensor akan menyebabkan perubahan
Fluxgate dapat dijadikan sebagai sensor medan magnet yang diterima oleh sensor.
getaran. Prinsip kerja pengukuran getaran
berdasarkan perubahan posisi ini telihat
Fluxgate bekerja dengan cara pada pada gambar di bawah:
membangkitkan medan magnet untuk
dirinya sendiri sebagai medan magnet acuan,
jika terdapat bahan magnet yang bergetar Massa
pada posisi x maka sensor akan mendeteksi Magnetik
perubahan posisi (x) dari getaran tersebut
melalui perubahan acuan medan magnetik
pada intinya (Hendro, 2007).
Fluxgate
Bandul

Gambar 4. Model mekanik sistem sensor getaran


berbasis fluxgate dengan teknik pengukuran tidak
langsung.

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
587 SANDIJAL PUTRA, RAUDHATUL JANNAH, PENGEMBANGAN SENSOR GETARAN DUA ……………

Sensor Fluxgate diletakkan dengan osilat Pengontrol ∫dt


jarak tertentu dari ujung bahan magnet yang or sinkronisasi
bergetar. Ketika benda magnet bergetar
maka medan eksternal yang ditangkap oleh buff
inti sensor mengalami perubahan. Perubahan er -
Output
+
ini menunjukkan tingkat frekuensi dan -
amplitudo getaran dalam bentuk keluaran +
sens
berupa sinyal listrik. or

Untuk dapat mengukur getaran


dalam arah dua dimensi maka Sensor Gambar 6. Diagram rangkaian sensor medan
Fluxgate dibuat dalam dua koordinat sumbu magnetik
x dan y dengan rancangan seperti gambar
Osilator akan membangkitkan sinyal
yang besarnya disesuaikan dengan
Buffer Osilator keperluan. Disini kita gunakan osilator
eksitasi
kristal dengan frekuensi 4.096 MHz.
Fluxgate
Pembangkit sinyal ini akan mengeluarkan
(x,y)
dua keluaran yang diatur oleh sebuah IC
Penguat Detektor
fase CD4060, yang pertama dihubungkan ke
bagian buffer dan yang kedua dihubungkan
Integrator
ke bagian pengontrol sinkronisasi. Sinyal
yang masuk ke bagian buffer akan diubah
ADC
menjadi frekuensi 4 KHz, yang kemudian
PC
sinyal ini menjadi masukan pada bagian
kumparan eksitasi sensor (kumparan
Gambar 5. Rancangan sistem sensor getaran Dua sekundernya). Jika terdapat medan magnet
dimensi
luar, maka semua sinyal yang masuk ke
Untuk satu sistem sensor Fluxgate kumparan sekunder ini akan dijumlahkan.
terdiri dari beberapa rangkaian dasar yang Selisih sinyal atau medan magnet pada
terintegrasi. Rangkaian tersebut adalah kedua kumparan sekunder akan terbaca pada
bagian osilator, buffer, pengolah sinyal, bagian kumparan pick-up. Kemudiansinyal
display dan bagian inti sensornya sendiri.
masuk kebagian penguat awal dan sekaligus
Semua bagian tersebut digabung menjadi
suatu bagian yang terintegrasi seperti sebagai integrator. Sinyal yang masuk
berikut: kedalam integrator diteruskan ke detektor
fasa. Detektor fasa akan membandingkan
sinyal masukan terhadap pengontrol
sinkronisasi menghasilkan sinyal harmonik
kedua dengan frekuensi dua kali dari semula
sekitar 8 KHz, sedangkan sinyal harmonik
ganjil akan ditapis. Sinyal diteruskan
kebagian integrator, disini semua sinyal

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 4, Nomor 2, September, 2018, Page 583-592 588

berfrekuensi tinggi dan noise diredam Untuk mengetahui karakteristik


sehingga hanya tinggal sinyal berfrekuensi sistem sensor magnetik dilakukan
rendah. Sinyal ac frekuensi lemah di pengukuran dengan memberikan medan
magnet yang berasal dari kumparan kalibrasi
masukan kedalam penyearah dc dan
dengan cara memberikan arus pada
dikuatkan kembali dibagian display. kumparan kalibrasi.
Sinyal Keluaran dari ADC diolah Ketika terjadi getaran, maka massa
dengan menggunakan perangkat lunak magnetik yang berada di ujung lengan
Visual Basic 2008 untuk didisplay kan di bandul akan ikut bergerak seirama dengan
komputer. Dengan menggunakan perangkat getaran. Hal ini akan berakibat jarak antara
lunak akan terlihat bentuk keluaran dari sensor dengan massa magnetik mengalami
sensor dan data yang di dapat langsung perubahan. Perubahan jarak ini akan
terekam ke dalam komputer dalam format mengakibatkan perubahan induksi magnetik
Microsoft excel. Sehingga akan lebih pada inti sensor. Hasil dari perubahan
memudahkan pengguna dalam mengolah induksi magnetik ini akan diubah menjadi
data yang didapat sesuai dengan keinginan. ggl induksi oleh kumparan pick-up. Karena
besarnya intensitas medan magnet yang
diterima oleh sensor berubah terhadap jarak
maka perubahan amplitude getaran yang
terjadi akan berakibat pada perubahan
tegangan yang dihasilkan oleh sensor. Ini
berarti bahwa ggl yang terjadi merupakan
fungsi jarak antara sensor dengan massa
magnetik.

HASIL DAN PEMBAHASAN:

Produk dari penelitian ini adalah


sebuah prototipe alat ukur getaran dua
Gambar 7. Sistem sensor getaran Dua dimensi dimensi berbasis fluxgate, dengan desain
elemen sensor menggunakan dua kumparan
primer (excitation coil) yang dililitkan pada
METODE: inti ferromagnetik secara simetris, dan satu
kumparan sekunder.
Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metoda eksperimen, terdiri
dari 5 tahap. Adapun langkah-langkah yang excitasi Pick up
diambil adalah; (1) Mendesain probe sensor
(2) Mendesain rumah sensor yang dapat
mendeteksi dan mengukur getaran secara
dua dimensi, (3) Mendesain rangkaian
pengolah sinyal, (4) mendesain perangkat
lunak untuk membaca hasil keluaran dari
sensor ke komputer. (5) melakukan uji Gambar 8. Desain sensor fluxgate
kepresisian alat.

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
589 SANDIJAL PUTRA, RAUDHATUL JANNAH, PENGEMBANGAN SENSOR GETARAN DUA ……………

Tiga buah Sensor fluxgate yang getar sumber. Langkah ini dimaksudkan
dibuat memiliki sensitivitas sebesar ±39 untuk mengetahui seberapa besar frekuensi
mV/μT daerah kerja dari -10 μT sampai getar sumber yang mampu di respon sensor
+10 μT. Kesalahan mutlak dan relatif
dengan baik. Dari pengukuran yang telah
maksimum untuk masing-masing sensor Fx
adalah -0,229 µT dan -1,172 % dan Fy dilakukan didapatkan respon sensor terhadap
adalah 0,0168 µT dan 0,086 %. Konfigurasi frekuensi cukup baik dengan penyimpangan
sensor fluxgate yang dibuat adalah 30 lilitan terbesar adalah -2,18 % pada sensor Fy.
eksitasi dan 20 lilitan pick-up.
2,5
0,4 y = 1,0297x + 0,0432

Frekuensi alat (Hz)


0,3 2
R² = 0,9972
0,2
Tegangan Keluaran (Volt)

0,1
1,5
0
1
-10 -7,5 -5 -2,5-0,1 0 2,5 5 7,5 10
-0,2 0,5
-0,3
-0,4 0
-0,5 0 0,4 0,8 1,2 1,6 2
y = -4E-06x3 - 0,0003x2 + 0,0394x + 0,0013
R² = 1 Frekuensi sumber (Hz)
Medan Magnet (µT)

Gambar 9. Kurva uji kalibrasi sensor Fx di dalam Gambar 10. Kurva respon frekuensi FFT alat terhadap
ruang Faraday frekuensi sumber getar pada sensor Fx

0,5
2,5
Tegangan Keluaran (Volt)

0,4 y = 1,0692x + 0,0074


0,3
2 R² = 0,9984
Frekuensi Alat (Hz)

0,2
0,1
1,5
0
-10 -7,5 -5 -2,5 -0,1 0 2,5 5 7,5 10
1
-0,2
-0,3
0,5
-0,4
-0,5 0
y = 1E-06x3 - 6E-06x2 + 0,0394x + 0,0012
R² = 1 0 0,4 0,8 1,2 1,6 2
Frekuensi Sumber (Hz)
Medan Magnet (µT)

Gambar 11. Kurva respon frekuensi FFT alat


Gambar 10. Kurva uji kalibrasi sensor Fy di dalam
terhadap frekuensi sumber getar pada sensor Fy
ruang Faraday
Selanjutnya pengukuran dilakukan
Berdasarkan pengukuran yang telah
dengan menvariasikan amplitudo getar
dilakukan bahwa alat yang dibuat mampu sumber. Langkah ini dimaksudkan untuk
merespon perubahan frekuensi rendah mulai mengetahui hubungan antara amplitude
dari 0.37 Hz sampai 1.81 Hz. Pengukuran sumber getar dengan amplitude yang
dilakukan dengan menvariasikan frekuensi dihasilkan alat. Dari pengukuran yang telah
ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 4, Nomor 2, September, 2018, Page 583-592 590

dilakukan didapatkan respon sensor terhadap 0,08


amplitudo dengan penyimpangan terbesar
0,07
adalah 3,28 % pada sensor x.

Amplitudo FFT total (volt)


0,06
0,05
0,12 y = 0,043x + 0,0051
0,04
R² = 0,9973
0,1
0,03
Amplitudo alat (volt)

0,08 0,02
0,06 0,01

0,04 0
0 50 100 150 200
0,02 Sudut Datang Sumber getar terhadap Fx(0)
0
0 1 2 3
Gambar 14. Kurva respon amplitude FFT total
Amplitudo Sumber (cm) kedua sensor terhadap arah datangsumber getar

Untuk mengetahui pengaruh arah


Gambar 12. Kurva respon amplitude FFT alat datang sumber getar terhadap keluaran
terhadap amplitude sumber getar pada sensor Fx sensor secara dua dimensi maka dilakukan
pengukuran dengan cara mengatur frekuensi
dan amplitude konstan, sedangkan arah
0,12 sumber getar di variasikan mulai dari sudut
y = 0,043x + 0,0051
0,1 00 sampai dengan 1800 terhadap sensor X
Amplitudo alat (volt)

R² = 0,9973
(Fx). Dari pengukuran di dapatkan hasil
0,08
seperti gambar
0,06
0,07
0,04
0,06
Amplitudo FFT alat (volt)

0,02
0,05
0
0,04
0 1 2 3
0,03
Amplitudo Sumber (cm)
0,02

Gambar 13. Kurva respon amplitude FFT alat 0,01


terhadap amplitude sumber getar pada sensor Fy
0
0 50 100 150 200
Selanjutnya dilakukan pengujian
arah sumber getar terhadap Fx (0)
dengan cara menvariasikan arah datang
getaran pada kedua sensor. Pada eksperimen Gambar 15. Kurva hubungan antara amplitude FFT
ini frekuensi dan amplitude sumber getar alat dengan arah sumber getar pada saat frekuensi
diatur tetap. dan amplitude sumber konstan.

Dapat dilihat bahwa amplitudo total


dari kedua sensor pada saat arah getaran

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
591 SANDIJAL PUTRA, RAUDHATUL JANNAH, PENGEMBANGAN SENSOR GETARAN DUA ……………

divariasikan hampir mendekati dan amplitude kalibrator bisa ditingkatkan


konstan.Kesalahan relative maksimum agar diketahui daerah maksimal kerja
terdapat pada sudut datang sumber getar 120 sensor. Selain itu, penggunaan sensor juga
0
sebesar 6,4 %.
bisa dikembangkan untuk mengukur
Penyimpangan yang terjadi menurut frekuensi getaran gempa untuk
analisa penulis disebabkan karena pengaruh mengevaluasi getaran gempa yang memiliki
noise dari kalibrator dan rumah sensor alat frekuensi rendah.
itu sendiri.

UCAPAN TERIMA KASIH


KESIMPULAN DAN SARAN
Telah berhasil dibuat dua buah Terima kasih penulis ucapkan
kepada Dosen Pembimbing serta ITB yang
Sensor fluxgate yang memiliki sensitivitas
telah memberikan fasilitas kepada penulis
sebesar ±39mV/μT daerah kerja dari -10 μT dalam melakukan penelitian.
sampai +10 μT. Kesalahan mutlak dan
relatif maksimum untuk masing-masing
sensor Fx adalah -0,229 µT dan -1,172 %, DAFTAR PUSTAKA
Fy adalah 0,0168 µT dan 0,086 % . Djamal, M. (2010): Sensor dan Sistem
Konfigurasi sensor fluxgateyang dibuat Sensor: State of the Art, Kontribusi
adalah 30 lilitan eksitasi dan 20 lilitan pick- dan Perspektif Pengembangannya di
up. Masa Depan, Pidato Ilmiah Guru
Besar Institut Teknologi Bandung.
Pada pengujian karakterisasi sensor
Djamal, Mitra. R. N. Setiadi. (2006) :
terhadap frekuensi hanya dapat dilakukan
Pengukuran Medan Magnet Lemah
pada range frekuensi 0,37 Hz sampai dengan Menggunakan Sensor Magnetik
1,81 Hz karena keterbatasan alat kalibrator Fluxgate dengan satu kumparan pick-
yang digunakan. Dari hasil karakterisasi up, Journal Proceddings ITB.
terhadap frekuensi, sensor yang dibuat
hanya mampu mendeteksi dengan baik pada Djamal,Mitra., Setiadi,R.N., Yulkifli.
(2008): Preliminary study of Vibration
range frekuensi 0,37 Hz sampai 1,81 Hz.
Sensor Based on Fluxgate Magnetic
Dan dari karakterisasi sensor terhadap Sensor, Proc. ICMNS, Indonesian.
perubahan amplitude maksimum sumber
telah dilakukan pada range 0,7 cm sampai Gopel,W., Hesse, J., Zemel, J.N.(1989):
dengan 2,3 cm sesuai dengan ketersediaan Sensors A Comprehensive Survey
pada alat kalibrator yang digunakan telah Volume 5 Magnetic Sensor. VCH,.
Weinhein. 154-201.
mampu di deteksi oleh sensor dengan cukup
baik. Yulkifli. (2010) : Pengembangan Elemen
Fluxgate dan Penggunaannya untuk
Untuk penelitian lebih lanjut, dapat Sensor-sensor Berbasis Magnetik dan
dilakukan kajian ulang untuk sensor getaran Proksimiti. Disertasi S3 Program Studi
dalam arah sumbu z. Juga daerah frekuensi

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 4, Nomor 2, September, 2018, Page 583-592 592

Doktor Fisika Institut Teknologi


Bandung.

ISSN 2477– 6181 Pengembangan Sensor Getaran Dua Dimensi Menggunakan Sistem Sensor………… .

Potrebbero piacerti anche