Sei sulla pagina 1di 10

ISSN 2088 – 5369

PENGARUH PENAMBAHAN BAKING POWDER DAN AIR TERHADAP


KARAKTERISTIK SENSORIS DAN SIFAT FISIK BISKUIT MOCAF
(Modified Cassava Flour)

EFFECT OF ADDITION BAKING POWDER AND WATER ON SENSORY AND


PHYSICAL CHARACTERISTICS OF MOCAF (Modified Cassava Flour)
BISCUITS

Wuri Marsigit*, Bonodikun dan Lortina Sitanggang


Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Jl. W.R. Supratman, Kandanglimun, Bengkulu, Indonesia
*E-mail: wuri_marsigit@yahoo.com

ABSTRACT

The purposes of this study were to reveal the effect of addition of baking powder and water on
sensory characteristics (color, flavor, aroma and texture) and physical characteristics (expending,
porosity, and water content) and also value-added biscuit from Mocaf. This research was
conducted in Agricultural Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Bengkulu
The experimental design used was complete random sampling ith two factors included percentage
addition of baking powder (0.2 %, 0.4 % and 0.6 %) and percentage addition of watwr (2 %, 6 %
and 10 %), so it can be consisted of 9 treatment combination. Data were analyzed with ANOVA by
using SPSS 17.0. Data were presented in the form of tabel. Result of study found that there were
significant effects of addition baking powder dan water proportion on sensories and physics
characteristic of mocaf biscuits. Biscuits mocaf was most preferred by the panelists (color, aroma
and taste) were biscuit with addition of 10% water and 0.6 % baking powder, with physic
characteristics expanding (56.55%), porosity (60,44) and water content (3.97%). The value-added
biscuit mocaf were Rp 2,432 per 100 gram.
Keywords : biscuit, mocaf, baking powder, porosity, water, expands, and sensories

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh proporsi penambahan baking powder dan air
terhadap karakteristik sensoris (warna, rasa, aroma dan tekstur) karakteristik fisik (daya kembang,
porositas dan kadar air) biscuit yang menggunakan bahan baku Mocaf, serta sekaligus mendapatkan
nilai tambah produk yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan
acak lengkap (RAL), dengan dua faktor yaitu presentase penambahan baking powder (0.2 %, 0.4 %
dan 0.6%) dan presentase air (2 %, 6 % dan 10 %), sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakukam.
Metode pengolahan data dengan analisa varian (ANOVA) menggunakan SPSS 17.0, sedangkan
hasil analis disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan baking
berpengaruh pengaruhi secara signifikan terhadap karakteristik sensori dan fisik biscuit mocaf.
Biskuit mocaf yang paling disukai (warna, aromadan rasa) oleh panelis adalah dengan penambahan
air 10% dan penambahan baking powder 0,6 % dengan karakteristik daya kembang (56,5 %),
porositas (60.44), dan kadar air (3,97 %). Nilai tambah produk biskuit mocaf sebesar Rp2,432 per
100 gram.
Kata kunci : biskuit, mocaf, baking powder, air, daya kembang, porositas dan sensories.

Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10 | 1


W. Marsigit, Bonodikun, dan L. Sitanggang

PENDAHULUAN MOCAF mempunyai karakteristik


fisik dan organoleptik yang spesifik jika
Produk olahan dari tepung terigu dibandingkan dengan tepung ubi kayu pada
sangat diminati oleh konsumen, seperti umumnya, walaupun dari komposisi
mie, biskuit, crackers, roti, dan makanan kimianya tidak berbeda. Penampakan
lain. Sehingga penggunaan tepung terigu tepung putih seperti terigu, sehingga
terus meningkat. Menurut Kementerian digunakan untuk subsitusi terigu pada mie
perindustrian (2013) secara nasional instan dengan subsidi sampai 25 %, kue
konsumsi tepung terigu terus meningkat, kering 100 %, bakery 30 % dan lain-lain.
hingga semester I tahun 2013 mencapai 2,6 Kandungan gizi Mocaf bahan kering 87,99
juta metrik ton atau naik sekitar 1,08 % %, kadar air 12,01 %, kadar abu 1,44 %,
dibanding periode yang sama tahun 2012. bahan organik 98,56 %, protein kasar 3,42
Dalam rangka diversifikasi pangan dengan %, lemak kasar 0,83 %, serat kasar 2,39 %
memanfaatkan komoditi lokal maka (Brigita, 2013).
pengolahan tepung non terigu dapat Provinsi Bengkulu merupakan salah
digunakan sebagai subsitusi pembuatan satu daerah yang memproduksi tepung
produk pangan agar dapat mengatasi MOCAF yang terletak di daerah
ketergantungan terhadap tepung terigu. Kabupaten Kaur. Di daerah ini pengolahan
Salah satu komoditi yang dapat diolah mocaf sudah lumayan banyak diproduksi
menjadi tepung adalah ubi kayu atau yang seperti kue kering semprong dan kue basah
namun pada penelitian ini MOCAF sebagai
sering disebut sebagai MOCAF (Modified
pengganti tepung terigu akan diolah
Cassava Flour). menjadi biskuit. Produk biskuit dipilih
MOCAF adalah produk tepung dari karena hampir semua konsumen baik
singkong (Manihot utilisima) yang dewasa maupun bayi menyukai produk
diproses menggunakan prinsip fermentasi biskuit ini dengan jenis yang berbeda-beda.
asam laktat. Produk ini mempunyai serat Rasa dari biskuit yang renyah dan praktis
yang tinggi hingga mencapai 12%, membuat produk ini sangat digemari oleh
sebanding dengan serat dari tepung masyarakat luas, produk ini sering
gandum utuh (whole grain-wheat flour) digunakan sebagai sarapan.
(Mamentu, dkk 2012). Biskuit adalah produk makanan kering
Prinsip dasar pembuatan MOCAF yang dibuat dengan memanggang adonan
(Modified Cassava Flour) adalah dengan yang mengandung bahan dasar tepung
memodifikasi sel ubi kayu secara terigu, lemak dan bahan pengembang
fermentasi dengan bakteri asam laktat dengan atau tanpa penambahan bahan
(BAL). Beberapa penelitian yang mengung tambahan lain yang diizinkan. Sudah
kapkan bahwa mocaf memiliki banyak riset mengenai biskuit berskala
karakteristik yang hampir sama dengan laboratorium yang diteliti, baik dalam
tepung terigu sehingga mocaf dapat rangka reformulasi maupun formulasi
menjadi bahan substitusi tepung terigu produk baru seperti yang dilakukan oleh
dalam pembuatan produk pangan yang Mamentu dkk (2012). Biskuit banyak
berbahan baku tepung terigu oleh Devega disukai konsumen karena beberapa hal,
dkk (2010). Uji coba substitusi tepung antara lain rasanya yang enak dan
terigu dengan MOCAF yang menunjukkan bervariasi, harga relatif murah, cukup
bahwa untuk menghasilkan mie kering mengenyangkan, hingga kandungan gizi
mutu baik dapat digunakan tepung yang lengkap. Jenis dan bentuk biskuit
MOCAF hingga 25%-45% untuk yang beredar di pasaran pun beragam,
mensubstitusi tepung terigu (Hal, 2013). mulai dari yang sederhana, seperti

2 | Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10


PENGARUH PENAMBAHAN BAKING POWDER DAN AIR

berbentuk kotak, bulat sampai berbentuk Penelitian ini bertujuan mendapatkan


binatang. Penyajiannya pun beragam, ada karakteristik sensoris dan mendapatkan
yang langsung dimakan hingga di- fisik yakni kadar air biskuit terbaik,
kombinasikan dengan coklat atau lainnya. sekaligus mendapatkan nilai tambah
Hal yang paling dianggap sebagai produk yang dihasilkan.
keuntungan menjual biskuit adalah
harganya yang murah dengan jumlah per BAHAN DAN METODE
kemasan cukup banyak (Hadi, 2007).
Bahan yang digunakan adalah
Setyowati (2014) menyatakan bahwa
MOCAF (Modified Cassava Flour), bahan
berdasarkan data asosiasi industri, tahun
pengembang (baking powder), susu bubuk
2012 konsumsi biskuit diperkirakan
coklat, telur ayam, margarin (blue band),
meningkat 5-8 % didorong oleh kenaikan
tepung gula, dan air mineral (aqua).
konsumsi domestik. Biskuit salah satu
Alat yang digunakan mixer,
makanan ringan jenis kue kering yang timbangan, oven listrik (merk maspion),
mempunyai rasa manis, berbentuk kecil loyang, baskom plastik, mangkok kecil,
dan diperoleh dari proses pengovenan sendok, serbet, ayakan,timbangan analitik,
dengan bahan dasar tepung terigu,
cawan, gelas ukur, nampan, plastik,
maragarin, gula halus, kuning telur dan
cetakan, stopwatch, jangka sorong,
baking powder. Baking powder merupakan penggaris, streo microscopes.
bahan tambahan makanan yang digunakan Pembuatan biskuit dilakukan dengan
untuk pembuatan berbagai jenis kue, roti, cara mencampur margarin, gula halus,
salah satu contoh penelitian yang di- telur, kemudian diaduk dengan
lakukan oleh Setyowati (2014) yaitu menggunakan mixer dalam waktu lima
formulasi biskuit tinggi serat (kajian menit. Setelah semua bahan tercampur
formulasi bekatul jagung:tepung terigu dan MOCAF (Modified Cassava Flour), susu
penambahan baking powder) dengan bubuk coklat dan baking powder
perlakuan terbaik dengan penambahan dimasukkan kedalam adonan tadi dan
baking powder 1 %. Aftasari (2003) dicampur sampai homogen. Adonan yang
menyatakan Baking Powder merupakan sudah homogen dipipihkan kurang lebih
bahan pengembang atau zat anorganik 0,5 cm, lalu dicetak. Kemudian diletakkan
yang ditambahkan ke dalam adonan (bisa di atas loyang yang sebelumnya telah
tunggal atau campuran) untuk meng- diolesi margarin. Loyang berisi adonan
hasilkan gas CO2 membentuk inti untuk dipanggang dengan oven pada suhu 1600C
perkembangan tekstur. Baking Powder selama 40 menit (Wulandari dan
dapat melepaskan gas hingga jenuh dengan Handarsasi 2010 dimodifikasi).
gas CO2 lalu dengan teratur melepaskan Rancangan penelitian yang diguna-
gas selama pemanggangan agar adonan kan adalah rancangan acak lengkap (RAL),
mengembang sempurna, menjaga dengan dua faktor yaitu presentase
penyusutan, dan untuk menyeragamkan penambahan baking powder (0.2 %, 0.4
remah. Selain itu baking powder dalam % dan 0.6%) dan presentase air (2 %, 6 %
pembuatan biskuit juga berfungsi dalam dan 10 %) yang digunakan. Kombinasi
pembentukan volume, mengatur aroma, perlakuan dengan persentase penambahan
mengontrol penyebaran dan hasil produksi baking powder dan air sebagai berikut :
menjadi ringan (Setyowati, 2014).
Dengan demikian sebagai salah satu A1B1 = 0,2 % baking powder dan 2% air
langkah pemanfaatan pangan lokal maka A1B2 = 0,2 % baking powder dan 6% air
peneliti melakukan penelitian mocaf pada A1B3 = 0,2 % baking powder dan 10% air
A2B1 = 0,4 % baking powder dan 2 % air
pembuatan biskuit.

Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10 | 3


W. Marsigit, Bonodikun, dan L. Sitanggang

A2B3 = 0,4 % baking powder dan 6 % air penolong dan input lainnya (Ni) (Debertin,
A2B3 = 0,4 % baking powder dan 10 % air 2012).
A3B1 = 0,6 % baking powder dan 2 % air Pengolahan data dilakukan dengan
A3B2 = 0,6 % baking powder dan 6 % air analisis keragaman (ANOVA) pada taraf
A3B3 = 0,6% baking powder dan 10 % air nyata 5 %, dengan menggunakan SPSS
17.0. Apabila terdapat beda nyata maka
Pengamatan karakteristik sensoris akan dilanjutkan dengan Duncan’s
dengan uji organoleptik meliputi warna, Multiple range test (DMRT).
aroma, rasa dan tekstur menggunakan
panelis (mahasiswa) sebanyak 30 orang
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Soekarto, 1985). Pengamatan karakteristik
fisik dengan mengukur parameter daya Penambahan konsentrasi baking
kembang, dan kadar air. Penghitungan powder dan air berpengaruh nyata terhadap
nulai tambah dengan menggunakan rumus warna, aroma, dan tekstur biskuit MOCAF
Nilai Tambah (NT) = Nilai produk akhir – (Tabel 1).
(Nilai bahan baku (Nb) dan Nilai bahan

Tabel 1. Hasil Pengujian Sensoris Pengaruh Penambahan Baking Powder dan Terhadap
Warna, Aroma, Rasa dan Tekstur Biskuit Mocaf
Perlakuan Perlakuan
Warna Aro Rasa Tekstue
A1B1 2,97a 3,43a
maa 3,47ab 4,00ab
A1B2 3,40ab 3,27a 3,83bc 3,80ab
A1B3 3,30ab 3,43a 3,23a 3,63a
A2B1 3,30ab 3,43a 3,70abc 3,70a
A2B2 3,50bc 3,40a 3,83bc 3,87ab
A2B3 3,97cd 3,37a 3,67abc 3,83ab
A3B1 3,27ab 3,53a 4,00c 3,70a
A3B2 4,07d 4,37ab 3,70abc 3,67a
A3B3 3,60bcd 4,22ab 3,67abc 4,20b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata dengan uji Duncan dengan taraf nyata 5 %.

Warna dengan nilai 4,07 dan nilai terendah


Hasil analisis varians (ANOVA) diperoleh pada biskuit perlakuan A1B1
dari pengujian warna biskuit mocaf yang dibuat dengan konsentrasi baking
menunjukkan bahwa nilai signifikan warna powder 0,2% dan air 2% dengan nilai 2,97.
biskuit. Hal ini menunjukkan bahwa Warna biskuit yang dihasilkan selama
perbedaan proporsi penambahan baking pemanggangan adalah warna kuning-
powder dan air menyebabkan perbedaan kecoklatan. Warna kuning-kecoklatan yang
yang nyata terhadap warna biskuit mocaf terbentuk pada biskuit disebabkan karena
pada taraf signifikan 0,05. Nilai rata-rata terjadinya reaksi browning non enzimatis
tingkat kesukaan panelis terhadap warna selama pemanggangan (Mamentu 2012).
biskuit mocaf tertinggi diperoleh pada
biskuit perlakuan A3B2 yang dibuat Aroma
dengan penambahan konsentrasi baking Hasil analisis varians (ANOVA)
powder 0,4% dan konsentrasi air 10% dari pengujian warna biskuit mocaf

4 | Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10


PENGARUH PENAMBAHAN BAKING POWDER DAN AIR

menunjukkan bahwa nilai signifikansi penambahan baking powder yang


warna biskuit mocaf yaitu 0,0308. Hal ini digunakan maka tingkat kesukaan panelis
menunjukkan bahwa perbedaan proporsi terhadap produk biskuit berkurang. Hal
penambahan baking powder dan air tersebutdikarenakan dengan banyaknya
menyebabkan perbedaan yang nyata baking powder yang digunankan
terhadap aroma biskuit mocaf pada taraf menyebabkan rasa pahit pada produk
signifikansi 0,05. biskuit. Rasa memiliki peran yang sangat
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa penting dalam mutu suatu produk pangan.
perlakuan A3B3 menunjukkan nilai Perubahan tekstur atau viskositas bahan
tertinggi dengan penambahan konsentrasi pangan dapat mengubah rasa yang timbul
baking powder 0,6 % dan penambahan air karena dapat mempengaruhi rangsangan
10% dengan nilai 4,37 dan nilai terendah terhadap sel aseptor olfaktori dan kelenjar
berada pada perlakuan A3B2 dengan nilai air liur. Rasa dapat ditentukan dengan
3,23. Aroma pada biskuit yang dihasilkan cecapan, dan rangsangan mulut. Tekstur
hampir sama, dengan artian baking powder dan konsistensi suatu bahan akan
dan air yang digunakan dengan konsentrasi mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan
tertentu tidak ada pengaruh terhadap aroma oleh bahan tersebut (Sayangbati 1996).
biskuit yang dihasilkan, hal ini juga dapat
dikarenakan pada proses pemanggangan Tekstur
akan mendegradasi sejumlah besar Hasil analisis varians (ANOVA)
komponen aroma (Mamentu, 2012). Faktor dari pengujian warna biskuit mocaf
lain yang dapat mempengaruhi aroma menunjukkan bahwa nilai signifikansi
adalah kualitas komponen aroma, suhu, warna biskuit mocaf yaitu 0,0017. Hal ini
komposisi aroma, viskositas makanan, menunjukkan bahwa perbedaan proporsi
interaksi alami antar komponen dan penambahan baking powder dan air
komponen nutrisi dalam makanan tersebut menyebabkan pengaruh yang nyata
seperti protein, lemak dan karbohidrat (Aj- terhadap tekstur biskuit mocaf pada taraf
juwita, 2015). signifikansi 0,05.
Seperti terlihat pada tabel 1,
Rasa perlakuan paling tinggi adalah A3B3
Hasil analisis varians (ANOVA) dengan rata-rata nilai tingkat kesukaan 4,2
dari pengujian warna biskuit mocaf dengan perlakuan penambahan konsentrasi
menunjukkan bahwa nilai signifikansi baking powder 0,6% dan konsentrasi air 10
warna biskuit mocaf yaitu < 0,05. Hal ini %. Rata-rata yang paling rendah adalah
menunjukkan bahwa perbedaan proporsi perlakuan A1B3 dengan rata-rata nilai
penambahan baking powder dan air tingkat kesukaan panelis berada pada 3,63
menyebabkan pengaruh yang nyata dengan penambahan konsentrasi baking
terhadap rasabiskuit mocaf pada taraf powder 0,6 % dan konsentrasi air 2 %.
signifikansi 0,05. Semakin banyak penambahan baking
Perlakuan A3B1 adalah nilai powder maka produk biskuit yang
tertinggi dengan rata-rata angka tingkat dihasilkan akan semakin tinggi, hal
kesukaan 4, yaitu pada penambahan 0,2 tersebut dikarenakan baking powder
% baking powder dan 10% air, sedangkan merupakan bahan pengembang atau zat
yang paling rendah adalah perlakuan A1B3 anorganik yang ditambahkan kedalam
dengan nilai 3,23 yaitu biskuit yang dibuat adonan (bisa tunggal maupun campuran)
dengan konsentrasi 0,6% baking powder untuk menghasilkan gas CO2 membentuk
dan konsentrasi air 2%. Nilai tersebut inti untuk perkembangan tekstur
menunjukkan bahwa semakin banyak (Setyowati, 2014), sehingga produk

Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10 | 5


W. Marsigit, Bonodikun, dan L. Sitanggang

memiliki porositas yang tinggi karena yang digunakan, hal tersebut disebabkan
akibat dari gas CO2 yang mampu karena pada kuning telur mengandung
menghasilkan rongga-rongga dalam lemak yang tinggi (Setyowati 2014).
produk akibat banyaknya air yang
menguap. Fungsi baking powder adalah Analisis Karakteristik Fisik dan Kadar
melepaskan gas hingga jenuh dengan gas Air
CO2 lalu dengan teratur melepaskan gas Parameter yang diukur untuk
selama pemanggangan agar adonan mengamati karakteristik fisik meliputi daya
mengembang sempurna, menjaga kembang, porositas dan kadar air. Hasil
penyusutan, dan untuk menyeragamkan Pengujian Pengaruh Penamabahan Baking
remah. Selain di pengaruh baking powder Powder dan Air Terhadap Daya Kembang,
bahan tambahan pangan yang digunakan Porositas, dan Kadar Air Biskuit Mocaf
juga mempengaruhi tekstur pada produk dapat dilihat pada tabel 1.
biskuit salah satunya adalah kuning telur

Tabel 2. Hasil Pengujian Pengaruh Penamabahan Baking Powder dan Air Terhadap Daya
Kembang, Porositas, dan Kadar Air Biskuit Mocaf
Perlakuan Parameter

Daya Kembang (%) Porositas Kadar Air (%)


A1B1 27,01a 188,23abc 4,55ab
A1B2 58,05bc 132,02abc 2,49a
A1B3 53,41abc 46,38a 1,72a
A2B1 27,62a 69,44ab 6,26bc
A2B2 50,96abc 59,18ab 4,71ab
A2B3 67,48d 62,28ab 2,66a
A3B1 38,51ab 492,18d 7,13d
A3B2 48,89abc 142,44abc 5,20abc
A3B3 56,55bc 60,44ab 3,97ab
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata dengan uji Duncan dengan taraf nyata 5 %.
Daya Kembang
Hasil analisis varians (ANOVA) penambahan konsentrasi baking powder
biskuit mocaf menunjukkan bahwa 0,6% dan penambahan konsentrasi air 6%
besarnya nilai probabilitas atau dengan nilai daya kembang
signifikansi kadar biskuit mocaf yaitu 67,48%, sedangkan yang paling rendah
0,0391. Hal ini menunjukkan ada pada perlakuan A1B1 dengan
pengaruh yang nyata terhadap daya penambahan konsentrasi baking powder
kembangbiskuit mocaf pada taraf 0,05. 0,2% dan penambahan konsentrasi air 2%
Rata-rata daya kembang berada pada dengan nilai daya kembang 27% Dengan
rentang 27%-67,48%. Daya kembang demikian terdapat kecenderungan bahwa
biskuit tertinggi diperoleh pada perlakuan semakin banyak penambahan baking
A2B3 yaitu 67,48% sedangkan kadar air powder maka, daya kembang juga
terendah diperoleh pada perlakuan A1B1 semakin meningkat (Sayangbati, 1999).
yaitu 27%. Aftasari (2003) menyatakan Baking
Daya kembang yang paling tinggi Powder merupakan bahan pengembang
adalah pada perlakuan A2B3 dengan atau zat anorganik yang ditambahkan ke
dalam adonan (bisa tunggal atau
6 | Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10
PENGARUH PENAMBAHAN BAKING POWDER DAN AIR

campuran) untuk menghasilkan gas CO2 dipatahkan dibandingkan pemberian


membentuk inti untuk perkembangan baking powder yang banyak (Setyowati,
tekstur. Baking Powder dapat melepaskan 2014).
gas hingga jenuh dengan gas CO2 lalu
dengan teratur melepaskan gas selama Kadar Air
pemanggangan agar adonan mengembang Hasil analisis varians (ANOVA)
sempurna, menjaga penyusutan, dan biskuit mocaf menunjukkan bahwa
untuk menyeragamkan remah. besarnya nilai probabilitas atau
signifikansi kadar air biskuit mocaf yaitu
Porositas 0,045. Hal ini menunjukkan ada pengaruh
Hasil analisis varian (ANOVA) yang nyata terhadap kadar air biskuit
pada taraf nyata 5% menunjukkan
mocaf pada taraf 0,05. Rata-rata kadar air
perlakuan rasio konsentrasi berpengaruh
berada pada rentang 1,72%-7,13%. Kadar
nyata terhadap porositas produk biskuit
air biskuit tertinggi diperoleh pada
mocaf pada taraf signifikan 0,05. Rerata
perlakuan A3B1 yaitu 7,13% sedangkan
jumlah nilai porositas produk biskuit
kadar air terendah diperoleh pada
adalah 188,23 - 492,18. Uji lanjut DMRT
perlakuan B6 yaitu A1B3.
menunjukkan bahwa perlakuan
Seperti terlihat pada Tabel 2 kadar
penambahan baking powder 0,2%, 0,4%
air yang paling tinggi berada pada
dan 0,6% berbeda nyata sedangkan
perlakuan A3B1 dengan nilai rerata
penambahan air 2% berbeda nyata denga
7,13%, dengan penambahan konsentrasi
6% dan 10% sedangkan 6% dan 10%
baking powder 0,2% dan penambahan
tidak berbeda nyata. Jumlah porositas
konsentrasi air 10%. Sedangkan kadar air
paling tinggi berada pada perlakuan
yang paling rendah berada pada perlakuan
A3B1 dengan jumlah nilai porositas
A1B3 dengan nilai rerata 1,72%, yaitu
492,18 dan yang paling rendah berada
dengan penambahan konsentrasi baking
pada perlakuan A1B3 dengan jumlah
powder 0,6% baking powder dan
porisitas 46,38. Jumlah porositas
penambahan konsentrasi air 2%.
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya
Kadar air pada biskuit mengalami
semakin kecil ukuran butiran maka
peningkatan pada saat diberi konsentrasi
rongga yang akan terbentuk akan semakin
air yang tinggi dan konsentrasi baking
kecil, sebaliknya jika ukuran butir besar
powder yang rendah dan kadar air akan
maka rongga yang terbebntuk juga
menurun dengan penambahan konsentrasi
semakin besar. Bentuk butiran biskuit
baking powder yang tinggi dan
dengan bentuk butir jelek akan memiliki
penambahan konsentrasi air yang rendah.
porositas yang besar, sedangkan jika
Hal tersebut dikarenakan baking powder
bentuk butir baik maka akan memiliki
dapat melepaskan gas hingga jenuh
porositas yang kecil.
dengan gas CO2 lalu dengan teratur
Penambahan baking powder yang
melepaskan gas selama pemanggangan
semakin banyak menyebabkan porositas
sehingga butiran biskuit mengembang
semakin sedikit tetapi pembentukan pori-
sempurna, menjaga penyusutan, dan
pori yang terjadi semakin membesar
untuk menyeragamkan remah. Selain itu
sehingga mudah untuk dipatahkan,
penambahan baking powder pada
sedangkan penambahan baking powder
pembuatan biskuit juga berfungsi dalam
yang sedikit akan menyebabkan porositas
pembentukan volume, mengatur aroma,
semakin banyak tetapi dengan pem-
mengontrol penyebaran dan hasil
bentukan pori-pori dengan ukuran kecil
produksi menjadi lebih ringan (Supriyadi,
sehingga butiran akan sedikit lebih sulit

Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10 | 7


W. Marsigit, Bonodikun, dan L. Sitanggang

2012). Kadar air mempunyai peranan mocaf dapat dilihat pada Tabel 3.
penting dalam ketahanan produk. Komponen tersebut meliputi bahan
/penyewaan alat per satuan harga dalam
Nilai Tambah rupiah.
Komponen-komponen penghitung
nilai tambah dalam pembuatan biskuit

Tabel 3. Komponen Penghitungan Nilai Tambah Pembuatan Biskuit Mocaf.

Bahan/penyewaan Harga Keterangan Harga/gram


Tepung mocaf Rp 8.000 Per 1000 gram Rp 8,00
Margarin Rp 9.000 Per 200 gram Rp 45,00
Gula tepung Rp 8.000 Per 500 gram Rp 16,00
Telur Rp 34.000 1 karpet (30 buah) Rp 56,6667
Susu bubuk Rp 20.000 Per 400 gram Rp 50,00
Air galon merek hanun Rp 20.000 Per liter Rp 0,789
Baking powder Rp 20.000 Per 30 gram Rp 83,3333
Penyewaan open Rp 20.000 Per 8 jam Rp 1.250
Penyewaan mixer Rp 20.000 Per 8 jam Rp 500/jam
Pembelian plastik PP Rp 20.000 Per 100 lembar Rp 100/lembar

Perhitungan nilai tambah di- lakukan lembar @100, sehingga total keseluruhan
dengan pengurangan Na (nilai produk sebear Rp 1.247.
akhir dari biskuit mocaf dalam rupiah) Dari rincian tersebut, maka Nilai
dengan nilai bahan baku (Nb) dan bahan Tambah (NT) dapat dihitung dengan cara
penolong dan input lain kecuali tenaga nilai produk akhir sebesar Rp. 13.000,
kerja dan penyusutan serta pajak dikurangi nilai bahan baku (Nb) sebesar
langsung. Nilai produk akhir biskuit Rp. 9.320,26, dikurangi dengan nilai
catemma sebesar Rp13.000. bahan penolong dan input lain sebesar Rp
Perhitungan Na= nilai bahan baku 1.247. Jadi nilai tambah yang diperoleh
biskuit mocaf per 100 g terdiri dari : (1) sebesar Rp. 2.432, 03 atau dibulatkan
Tepung mocaf 137,5 gram x Rp 8/gr = menjadi Rp. 2.432.
Rp1.100; (2) Gula tepung gram x Rp16/gr
= Rp1.000; (3) Susu 12,5 gram x Rp50/gr KESIMPULAN
= Rp625; (4) Margarin 112,5 gram x
Penambahan proporsi baking
Rp45/gr = Rp172,4931; (5) Baking
powder dan air berpengaruh nyata
powder 2,07 gram x Rp83,33/gr =
terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur
Rp5.062,5; (6) Air 34,5 gram x
biskuit mocaf. Penambahan proporsi
Rp0,789/gr = Rp26,91; (7) Kuning telur
baking powder dan air berpengaruh nyata
20 gram x Rp56,6t/gr = Rp1.133,33,
terhadap karakteristik fisik biskuit mocaf,
sehingga total sebesar Rp. 9.320,26.
Perhitungan Ni = nilai bahan yakni daya kembang dan porositas serta
penolong dan input lain kecuali tenaga berpengaruh nyata juga terhadap kadar air
kerja meliputi : (1) Penyewaan open biskuit mocaf.
pemanggangan 40 menit x Rp20,83 = Biskuit mocaf yang paling disukai
Rp833,2; (2) Penyewaan mixer 5 menit x oleh panelis dalam hal warna, aroma dan
Rp 62,5 = Rp312,5; (3) Plastik PP 1 rasa adalah dengan penambahan air 10 %
dan penambahan baking powder 0,6 %
8 | Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10
PENGARUH PENAMBAHAN BAKING POWDER DAN AIR

dengan karakteristik fisik daya kembang Kementerian Perindustrian. 2013.


(56,5 %), porositas (60.44), dan kadar air Menperin Pastikan Stok Tepung
(3,97 %). Nilai tambah produk biskuit Terigu & Minyak Goreng Aman.
mocaf adalah Rp 2,432 per 100 gram. http://www.kemenperin.go.id/Sum
ber: Harian Ekonomi Neraca.
DAFTAR PUSTAKA Diakses 2 Februari 2016

Aftasari, F. 2003. Sifat Fisikokimia dan Mamentu A.K., E. Nurali, T. Langi, T.


Organloleptik Sponge Cake yang Koapaha. 2012. Analisis Mutu
Ditambah Tepung Bekatul Rendah Sensoris, Fisik, Kimia Biskuit
Lemak. Skripsi. Jurusan Gizi Balita yang Dibuat dari Campuran
Masyarakat dan Sumberdaya Tepung MOCAF (Modified
Keluarga. Fakultas Pertanian IPB. Cassava Flour) dan Wortel
(Daucus Carota). Program Studi
Brigita,M.. 2013. Tepung Mocaf Pengganti Ilmu dan Teknologi Pangan
Tepung Terigu. http://brigitamirs. Unsrat
blogspot.co.id/2013/04/tepung-mo
caf-pengganti-tepun erigu.html. Brigita, M. 2013. Tepung Mocaf
Diakses 2 Februari 2016. Pengganti Tepung Terigu.
http://brigitamirs.blogspot.co.id
Debertin. 2012. Agricultural Production /2013/04/tepung-mocaf-
Economic. Department of Agric pengganti-tepun terigu.html.
ultural Economics. University of Diakses 2 Februari 2016
Kentucky. Lexington.
Sayangbati F. 1996. Karakteristik
Devega M., M. Islamiah., K. Ulfah. 2010. fisikokimia biskuit berbahan baku
Peranan Modified Cassava Flour tepung pisang goroho (Musa
(Mocaf) sebagai Bahan Substitusi acuminate, SP). Jurnal Teknologi
Tepung Terigu pada Proses Pertanian. Fakultas Pertanian
Pembuatan Mie dalam Upaya Universitas Sam Ratulangi.
Mengurangi Impor Gandum
Nasional. PKM-GT. Institut Setyowati W.T., Nisa F.C. 2014.
Pertanian Bogor. Formulasi Biskuit Tinggi Serat
(Kajian Proporsi Bekatul Jagung :
Hadi, M.N. 2007. Kajian Formulasi Lighter Tepung Terigu dan Penambahan
Biscuit dalam Rangka Baking Powder).Jurnal Pangan
Pengembangan Produk Baru di dan Agroindustri 2(3): 224-231.
PT. Arnoti’s Indonesia Bekasi.
Skripsi. Fakultas Teknologi Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Uji
Pertanian. Institut Pertanian Organoleptik untuk Industri
Bogor. Bogor Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Hal F.L., B. Susilo, N. Komar. 2013. Uji
Karakteristik Mie Instan Supriyadi, D. dan Sugiyono. 2012.
Berbahan-Baku Tepung Terigu Pengaruh Rasio Amilosa-
dengan Substitusi Mocaf. Jurnal Amilopektin dan Kadar Air
Bioproses Komoditas Tropis Terhadap Kerenyahan dan
Vol.1 No.2. Jurusan Keteknikan Kekerasan Model Produk
Pertanian. Fakultas Teknologi Gorengan. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Brawijaya. Teknologi Pertanian. Jurusan Ilmu

Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10 | 9


W. Marsigit, Bonodikun, dan L. Sitanggang

dan Teknologi Pangan. Institut Terhadap Kadar Protein dan Sifat


Pertanian Bogor. Bogor. Organoleptik Biskuit. Jurnal Gizi,
Fakultas Ilmu Keperwatan dan
Wulandari, M dan E. Handarsasi. 2010. Kesehatan Universitas Muham-
Pengaruh Penambahan Bekatul madiyah Semarang

10 | Jurnal Agroindustri, Vol. 7 No. 1 Mei 2017 : 1 - 10

Potrebbero piacerti anche