Sei sulla pagina 1di 29

PENEGAKAN HUKUM AKIBAT KELALAIAN APOTEKER DALAM MENJALANKAN

PEKERJAAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANYUMAS


BAEDI MULYANTO
mulyantobaedi@gmail.com

Abstract
The existence of the National Health Insurance Program organized by Healthcare
and Social Security Agency (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan or BPJS
Kesehatan) causing increased number of visits to health centers. However, the increase
patients were not followed by the increase of health human resources, especially
Pharmacists. Being limited number of pharmacists who became one of the factors of
negligence of pharmacist task in community healt centre.
This research aimed to analyze the implementation of Pharmaceutical care at the
health center. This research also aims to analyze law enforcement due to the negligence
of pharmacist task at the health center. This research methode is a qualitative by the
sociological juridical approach. Collecting data through observation and interviews to 10
Pharmacists who work in health centers and the head of health centers, also the head of
Indonesian Pharmacist Association (IAI) in Banyumas region
The pharmaceutical care in health centers are still not in accordance with the laws
and regulations that apply where the phramacist task in the health centre is still done by a
non-pharmacist staff and drug information to patient also incomplete in providing drug
services, it is becoming one of the factors the occurrence of negligence.
Law enforcement due to the negligence of the pharmacist in performing pharmacist
task at the health center willbe solved by take out-of-court action with promote the rights
of the patient or the victim, in which patients who experience the error due to the
negligence of the pharmacist then directly solved by replacing drug medications error and
in case undesirable of side effects from the use of drugs is carried out free medical
treatment in accordance with the provisions.
In increasing the phramaceutical care at the health center should be no additional
health human resources, especially pharmacists or pharmacy technical staff while
minimizing an increase in visits of patients will require an active role of other health
professionals to optimize preventive health efforts in the awareness level of health
awareness in the community. Staff pharmacist in health center should always increase
the knowledge, skills and behavior in order to maintain and improve their competence
through education and training.
Key words : Pharmacist, Negligence, Law Enforcement
Abstrak

Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, sebagai penyelenggaranya


adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), kunjungan pasien di Puskesmas
meningkat, peningkatan jumlah kunjungan tidak diiringi dengan kenaikan sumber daya
manusia kesehatan terutama Apoteker. Jumlah tenaga kesehatan Apoteker yang
terbatas menjadi faktor terjadinya kelalaian dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di
Puskesmas..
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa penegakan hukum akibat
terjadinya kelalaian apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis.
Pengambilan data dengan observasi dan wawancara kepada sepuluh apoteker yang
bekerja di Puskesmas dan Kepala Puskesmas serta informan ketua IAI cabang
Banyumas.
Pelaksanaan pelayanan kefarmasian di puskesmas dimana pelayanan
kefarmasian yang ada di Puskesmas masih belum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pekerjaan kefarmasian di puskesmas masih dikerjakan oleh
tenaga non farmasi dan informasi obat yang diberikan pasien juga belum lengkap
diberikan dalam memberikan pelayanan obat. Hal ini menjadi faktor terjadinya kelalaian.
417 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Penegakan hukum akibat terjadinya kelalaian apoteker dalam menjalankan pekerjaan


kefarmasian di Puskesmas diselesaikan dengan jalur di luar pengadilan dengan
mengedepankan hak-hak dari pasien atau korban, dimana pasien yang mengalami
kesalahan akibat kelalaian apoteker maka langsung diselesaikan dengan mengganti obat
yang salah dan apabila terjadi efek samping yang tidak diinginkan dari penggunaan obat
maka dilakukan pengobatan gratis sesuai dengan ketentuan.
Dalam meningkatkan pelayanan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas hendaknya
ada penambahan sumber daya manusia kesehatan terutama apoteker ataupun tenaga
teknis kefarmasian sedangkan untuk meminimalisir adanya peningkatan kunjungan
pasien maka diperlukan peran aktif tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan upaya
kesehatan preventif dalam menyadarkan tingkat kesadaran kesehatan di masyarakat.
Tenaga kefarmasian di Puskesmas harus selalu meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku dalam rangka menjaga dan meningkatkan kompetensinya
melalui pendidikan dan pelatihan.

Kata Kunci : Apoteker, Kelalaian, Penegakan Hukum

A. Pendahuluan
adil, aman, berkualitas dan
Pelayanan kesehatan
1
terjangkau. Dalam memenuhi
merupakan faktor penting dalam
kebutuhan akan pelayanan
meningkatkan derajat kesehatan
kesehatan, maka tersedia institusi–
dan kesejahteraan setiap warga
institusi Rumah Sakit, Puskemas
negara. Setiap warga negara
atau sarana kesehatan yang lain
mempunyai hak dalam pelayanan
baik yang disediakan oleh
kesehatan sesuai yang tertuang
pemerintah maupun oleh instansi
dalam Pasal 28 H ayat (1) Undang-
swasta.
Undang Dasar 1945 Amandemen
Puskesmas merupakan
kedua dinyatakan bahwa : Setiap
sarana pelayanan kesehatan strata
orang berhak hidup sejahtera lahir
pertama yang bertanggung jawab
dan batin, bertempat tinggal, dan
dalam menyelenggarakan upaya
mendapat lingkungan hidup yang
kesehatan perorangan danupaya
baik dan sehat serta berhak
kesehatan masyarakat di wilayah
memperoleh pelayanan kesehatan.
kerjanya harus ditunjang oleh
Kesehatan sebagai hak asasi
tenaga kesehatan yang profesional
manusia maka harus diwujudkan
dalam melaksanakan pelayanan
dalam berbagai pelayanan
kesehatan diantaranya dokter,
kesehatan
Apoteker, Perawat dan tenaga
melalui
2
kesehatan lainya .
penyelenggaraan pembangunan
Meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat baik
kesehatan di masyarakat,
dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dam
masyarakaat secara terarah, 1
UU Nomor 36 tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan, hal. 1
terpadu dan berkesinambungan, 2
KEPMENKES No. 857 tahun 2009 Tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya
Manusia Kesehatan di Puskesmas, hal.1.

diperlukan adanya kerjasama kesehatan tidak menjadi monopoli


antara sumber daya manusia salah satu tenaga kesehatan saja,
kesehatan, karena pelayanan tenaga kesehatan lain yang turut
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 418

berperan penting dalam


Pelayanan kefarmasian di
mewujudkan derajat kesehatan Puskesmas meliputi dua kegiatan,
yang setinggi-tingginya adalah
antara lain kegiatan yang bersifat
profesi Apoteker dalam manajerial berupa pengelolaan
menjalankan pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai
kefarmasian.3Apoteker adalah dan kegiatan pelayanan farmasi
sarjana farmasi yang telah lulus
klinik. kegaitan tersebut
sebagai Apoteker dan telah harusdidukungoleh sumber daya
mengucapkan sumpah jabatan
manusia yang kompetenen.
Apoteker.4Profesi Apoteker harus Penyelenggaraan pelayanan
memiliki karakter sebagaimana ciri
kefarmasian di puskesmas minimal
profesi-profesi lain: (1) menjalankan harus dilaksanakan oleh 1 (satu)
pekerjaan yang memerlukan dasar
orang tenaga Apoteker sebagai
dari pendidikan tinggi, (2) bekerja penanggung jawab, yang dapat
berdasarkan perkembangan
dibantu oleh Tenaga Teknis
standar sesuai dengan kemajuan Kefarmsian. Rasio untuk
ilmu pengetahuan, (3) pekerjaan
menentukan jumlah Apoteker di
yang dilakukakan semata-mata Puskesmas adalah 1 (satu)
untuk kepentingan masyarakat atau
Apoteker untuk 50 (lima puluh)
kemanusiaan, (4) sadar akan kode pasien perhari.6Pelayanan farmasi
etik profesi dan kewenagan
klinik merupakan pelayanan
peradilanya dalam menjaga langsung yang berhubungan
kualitas pekerjaan,dan (5) menjalin
dengan pasien, dimana apoteker
hubungan baik dengan menerima resep dari pasien yang
asosiasi/organisasi profesi yang
ditulis oleh dokter, terdapat dua
berwenang menegakan norma kemungkinan obat yang harus
disiplin di lingkungan intern
diberikan oleh apoteker, yaitu
anggotanya.5 berupa obat jadi ataupun obat
racikan. Pekerjaaan apoteker
3
Bambang Poernomo, Hukum Kesehatan
sebelum memasukan obat jadi
Pertumbuhan Hukum Eksepsional di Bidang
Kesehatan. Aditya Media, Yogyakarta, 1977, kedalam kemasan, maka apoteker
hal 239.
4
Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 terlebih dahulu mencocokan
Tentang Pekerjaan Kefarmasian, hal 2.
5
Bambang Poernomo, loc, cit., apakah obat yang akan diberikan
tersebut sudah sesuai dengan yang
ditulis dalam resep, bagaimana
dengan kesesuaian jenis dan sifat

6
PERMENKES Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas, hal 8 – 19

obat, serta layakkah obat tersebut terhadap obat tersebut sebelum


dikonsumsi oleh pasien, kemudian diberikan kepada pasien, apoteker
apoteker harus juga juga berkewajiban memberikan
memperhatikan batas kadaluarsa informasi mengenai cara
419 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
penggunaan obat yang benar.
ide-ide yang sifatnya abstrak
Mengenai obat racikan sendiri,
diwujudkan menjadi
maka obatnya akan diracik terlebih 9
kenyataan. Sedangkan penegakan
dahulu oleh apoteker sesuai
hukum menurut Abdul Wahid dan
dengan permintaan dalam resep
M. Muhibin menuliskan bahwa
sebelum diberikan kepada pasien7.
penegakan hukum dapat dilakukan
Undang-Undang
dengan penindakan hukum
Kesehatan Nomor 36 tahun 2009,
menurut urutan sebagai berikut:10
pada Pasal 58 ayat (1) disebutkan
1. Teguran peringatan supaya
bahwa setiap orang berhak
menghentikan pelanggaran dan
menuntut ganti rugi terhadap
jangan berbuat lagi (percobaan)
seseorang, tenaga kesehatan, dan/
2. Pembenaan kewajiban tertentu
atau penyelenggara kesehatan
(ganti kerugian, denda)
yang menimbulkan kerugian akibat
3. Penyisihan atau pengucilan
kesalahan atau kelalaian dalam
(pencabutan hak-hak)
pelayanan kesehatan yang
4. Pengenaan saksi badan (pidana
diterimanya. Tuntutan ganti rugi
penjara, pidana mati)
terhadap tenaga kesehatan harus
direalisasikan melalui penegakan Mempertimbangkan adanya
hukum. Hukum berfungsi sebagai kelalaian tenaga kesehatan dalam
perlindungan kepentingan manusia. menjalankan pelayanan kesehatan
Agar kepentingan manusia terutama profesi apoteker, hal inilah
terlindungi8. yang menjadi urgensi perlu adanya
Penegakan hukum menurut penelitian guna mengetahui
Satjipto Raharjo hakikatnya adalah penegakan hukum atas kelalaian
setiap aktifitas dalam mewujudkan yang dilakukan oleh profesi
apoteker. Berdasarkan pemikiran
7
Dewina, Apotek dan Pelayanan Obat serta tersebut diatas maka peneliti tertarik
Implikasi Yuridis, Jurnal Hukum vol 112 edisi
September 2006, Fak Hukum UGM, untuk mengadakan suatu penelitian
Yogyakarta, hal 98.
8
Sudikno Mertokusumo, 2008, Mengenal dan menuangkanya dalam suatu
Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta,
hal 160.
penulisan hukum dalam bentuk tesis
yang diberi judul : Penegakan
Hukum Akibat Kelalaian Apoteker
Dalam Menjalankan Pekerjaan
Kefarmasian Di Puskesmas
Kabupaten Banyumas.

9
Abdul Wahid, Moh Mubidin, 2009, Etika
Profesi Hukum, Banyumedia Publishing, hal
154.
10
Abdul Wahid, Moh Mubidin, op. cit, hal 151.
421 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

B. Perumusan Masalah Berdasarkan hasil


Berdasarkan latar belakang penelitian, diketahui bahwa ada
masalah tersebut, maka dapat beberapa permasalahan yang
dirumuskan permasalahan sebagai memang terjadi dan hal ini
berikut : mendukung terjadinya faktor
1. Bagaimana pelayanan kelalaian apoteker dalam
kefarmasian oleh apoteker di menjalankan pekerjaan
Puskesmas? kefarmasian di puskesmas.
2. Bagaimana penegakan hukum Jumlah kunjungan pasien yang
akibat terjadinya kelalaian tidak diimbangi dengan
apoteker dalam pekerjaan peningkatan jumlah sumber
kefarmasian di Puskesmas? daya manusia (SDM)
C. Metode Penelitian Kesehatan terutama apoteker,
1. Metode pendekatan : Yuridis dimana jumlah kebutuhan
Sosiologis apoteker di puskesmas harus
2. Spesifikasi Peneitian : dihitung berdasarkan rasio
Deskriptif kunjungan pasien, baik rawat
3. Lokasi Penelitian: Puskesmas inap maupun rawat jalan serta
Se-Kab.Banyumas memperhatikan pengembangan
4. Sumber Data : Primer puskesmas. Rasio untuk
dan Sekunder menentukan jumlah apoteker di
5. Pengumpulan Data : puskesmas adalah 1 (satu)
Purposive dan apoteker untuk 50 (lima puluh)
Snowball pasien perhari.
6. Penyajian Data Dari aspek Penanggung
: Teks Naratif Jawab Gudang Obat
D. Pembahasan Puskesmas terdapat 2 (20%)
1. Pelaksanaan pelayanan Puskesmas yang penanggung
kefarmasian oleh Apoteker di jawab gudang obatnya adalah
Puskesmas Kabupaten apoteker, 2 (20%) puskesmas
Banyumas. yang peanggung gudang
Data dikategorisasikan obatnya adalah tenaga teknis
menjadi beberapa aspek kefarmasian (TTK), 3 (30%)
sorotan, yaitu jumlah kunjungan puskesmas yang penanggung
pasien, penanggung jawab jawab gudang obatnya tenaga
gudang obat, penanggung kesehatan lain, dan ada 3 (30%)
jawab kamar obat, pelaksanaan puskesmas yang penanggung
pelayanan kefarmasian klinis, jawab obatnya bukan dari
dan pelayanan informasi dan tenaga kesehatan.
edukasi.
B s
er a
d r
a k
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 420

an K n h
e g a
penel p ja n
itian al w
diket a a m
ahui g b e
bahw u u d
a, d nt i
ada a u s
beber n k
apa g m h
perm o e a
asala b nj b
han at a i
yang di m s
mem p in
ang u te p
terjad sk rl a
i dan e a k
hal s k a
ini m s i
mend a a y
ukun s n a
g m a n
terjad e y g
inya m a
kelal p p b
aian u e a
apote n n i
ker y g k
dala ai el .
m tu ol K
menj g a e
alank a a g
an s n i
pelay d o a
anan a b t
kefar n at a
masi ta d n
an di n a
pusk g n p
esma g b e
s. u a n
421 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
gelol s a d
aan h p a
baha a e l
n bi m a
medi s e h
s p n
u
habis a u
n
pakai k h
t
melip ai a
u
uti:11 u n
k
Perta nt k
ma, u e
m
peren k b
e
cana ut
m n
an u
e d
kebut h
n a
uhan a
et p
obat n
u a
dan P
k t
baha u
a k
n s
n a
medi k
je n
s e
ni
habis s
s :
pakai m
d P
. a
a e
Pere s.
n r
ncan T
ju k
aan uj
m i
meru u
la r
paka a
h a
n n
o a
prose p
b n
s er
at
kegia e
j
tan n
d
e
selek c
al
n
si a
a
i
obat n
m
s
dan a
ra
baha a
n
d
n n
g
a
medi a
k
n
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 420

Kefarma
sian di Tu menja
jumla Puskes
mas, hal juan dari min
h 9.
pelayana efekti
obat
n vitas,
dan
farmasi keam
baha
klinik anan
n
menurut dan
medi
Permenk efisie
s
es nsi
habis
Nomor obat
pakai
30 tahun dan
yang
2014 baha
mend
tentang n
ekati
Standar medis
kebut
Pelayan habis
uhan,
an pakai.
meni
Kefarma Dan
ngkat
sian di ketiga
kan
Puskes menin
peng
mas gkatk
guna
adalah : an
an
yang
obat kerjas
pertama
secar ama
meningk
a deng
atkan
rasio an
mutu
nal, profe
dan
dan si
memperl
meni keseh
uas
ngkat atan
cakupan
kan lain
pelayana
efesi dan
n
ensi kepat
kefarma
peng uhan
sian di
guna pasie
puskesm
an n
as.
obat. yang
memberi
terkait
kan
dalam
11
Ibid, pelay
Permenkes kefarma
Nomor 30 anan
tahun 2014 sian
tentang kefar
yang
Standar
Pelayanan masia
dapat
421 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
n. dan puskesm
keempat as yang
melaksanak apoteker
an kebijakan nya
obat di dalam
puskesmas menjalan
dalam kan
rangka pelayana
meningkatka n
n kefarmas
penggunaan ian
obat secara farmasi
rasional. klinik
Dari
aspek
Pelaksanaan
Pelayanan
Kefarmasian
di
Puskesmas
terdapat 2
(20%)
puskesmas
yang
apotekernya
menjalankan

farmasi klinik
seorang diri,
1 (10%)
puskesmas
yang
apotekernya
dalam
menjalankan

kefarmasian
farmasi klinik
dibantu oleh
tenaga
teknis
kefarmasian.
5 (50%)
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 422

dibantu oleh tenaga kesehatan Hal tersebut juga


lain, dan ada 2 (20%) termasuk dalam ketentuan
puskesmas yang apotekernya pidana seperti yang
dalam menjalankan pelayanan dicantumkan dalam Undang-
kefarmasian farmasi klinik unadang nomor 36 tahun 2009
dibantu oleh tenaga non tentang Kesehatan. Bahwa
kesehatan dimana ada yang Setiap orang yang dengan
latar belakangnya adalah sengaja memproduksi atau
administrasi dan ada juga yang mengedarkan sediaan farmasi
lulusan Sekolah Menengah dan/atau alat kesehatan yang
Pertama. Tenaga teknis tidak memenuhi standar
kefarmasian maupun tenaga dan/atau persyaratan
kesehatan lain keamanan, khasiat dan
yang kemanfaatan, dan mutu
menjalankan praktek sebagaimana dimaksud dalam
kefarmasian secara terbatas Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)
juga kenyataanya tidak dipidana dengan pidana penjara
melakukan seccara terbatas paling lama 10 (sepuluh) tahun
karena ketidakmapuan apoteker dan denda paling banyak Rp.
untuk melaksanakan kontrol 1.000.000.000,00 (satu miliar
12
pelayanan kefarmasian oleh rupiah) . Sanksi pidana untuk
tenaga teknis kefarmasian dan orang yang memproduksi atau
tenaga kesehatan lain secara mengedarkan dengan sengaja
bersamaan. Tidak jarang ada sesuai dengan pasal (197)
puskesmas yang memberikan dikatakan bahwa setiap orang
wewenang kepada tenaga yang yang dengan sengaja
latar belakangya bukan dari memproduksi atau
kesehatan bahkan ada yang mengedarkan sediaan farmasi
lulusan sekolah menengah dan/atau alat kesehatan yang
pertama melakukan pelayanan tidak memiliki izin edar
kefarmasian dan tidak dilakukan sebagaimana dimaksud dalam
kontrol pengkajian resep Pasal 106 ayat (1) dipidana
maupun kegiatan penyerahan dengan pidana penjara paling
obat yang seharusnya itu lama 15 (lima belas) tahun dan
kewenangan apoteker. Tenaga denda paling banyak Rp.
yang tidak berlatar belakang 1.500.000.000,00 (satu miliar
farmasi maupun kesehatan kefarmasian tentunya sangat
dalam menjalankan pekerjaan dis 12
Pasal
aya 196,
ngk Undan
g-
an. undan
g
nomor
36
tahun
2009
tentan
423 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
g eseha 108 m
K tan
dipida en
lima k
na gu
ratus u
denga ta
juta k
n m
rupia a
denda ak
h)13. n
paling an
Dan pr
banya da
untuk a
k Rp. n
orang kti
100.0 be
yang k
00.00 rp
tidak
k 0,00 eg
memi
ef (serat an
liki
ar us g
keahl
m juta te
ian
a rupiah gu
dapat
si ).14 h
diken
a S pa
akan
n etiap da
sank
s apote pri
si
e ker ns
pidan
b ditunt ip
a
a ut ke
sesu
g untuk m
ai
ai menja an
deng
m lanka us
an
a n ia
pasal
n profes an
(198)
a inya
dima da
di sesua
na la
m i
orang m
a denga
yang m
ks n
tidak en
u stand
memi jal
d ar
liki an
d komp
keahl ka
al etensi
ian n
a apote
dan
m ker
kewe ke
P Indon
nang w
a esia
an aji
s serta
untuk ba
al harus
mela ny
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 424

a. s nan
dilakukan
Kewa al kefar
oleh
jiban a masia
apoteker
apote h n.
untuk
ker s
Pelay memberik
terha at
anan an
dap u
inform informasi
pasie k
asi secara
n e
obat akurat,
sesu w
(PIO) jelas dan
ai aji
merup terkini
deng b
akan kepada
an a
kegiat dokter,
pedo n
an apoteker,
man s
pelay perawat,
penat e
aan profesi
alaks or
yang kesehata
anaa a
n lainya
n n 13
Pasal 197,
Undang-
dan
kode g undang pasien.
nomor 36
etik a tahun 2009 Tujuan
apote p tentang
14
Kesehatan dari
ker ot Pasal 198,
Undang- pelayana
terha e undang
nomor 36 n
dap k tahun 2009
tentang informasi
pasie er Kesehatan
obat
n d
15
Ikatan Apoteker
kepada
adala al Indonesia, tenaga
h:15 a 2011, Kode
Etik Apoteker kesehata
P m dan
Pedoman n lain
elaks m Pelaksanaan,
hal 27 dilingkun
anaa e
gan
n nj
puskesm
pelay al
as,
anan a
pasien
infor n
dan
masi k
masyarak
dan a
at, serta
eduk n
menyedia
asi
p kan
obat
el informasi
adala
ay untuk
h
a membuat
425 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
kebijakan pasien, yang berlatar dalam
yang aturan belakang memberik
berhubunga pakainya bukan an
n dengan tanpa kesehatan
obat dan disertai
obat memerluk
untuk informasi kepada an
menunjang yang
pasien perlakuan
penggunaan memadai biasany khusus
obat yang dan
a dalam
memberi berbaga minum
rasional.Pela
kan
i jenis tidak
yanan
informasi item dilakukan
informasi
terapi
obat oleh
dan edukasi
obat yang pasien.
obat
seadany
aturan Jika
sangatlah
a, hal pemakai keadaan
penting,
tersebut
anya ini
mengingat
memung sama dibiarkan
mereka
kinkan
dijadika terus
(pasien)
pasien n satu menerus
tidak tahu
mengala
dan maka
obat yang
mi hanya akan ada
mereka
kesalaha
diberi resistensi
minum,
n dalam satu antibiotik
kecuali jika
minum
etiket karena
dokter
obat serta ketidak
menjelaskan
sehingga
diberika tahuan
kepada
memperl n tanpa pasien
mereka.
ambat
keterang dalam
Apoteker di
an yang minum
puskesmas
penyemb memada obat dan
sering
uhan i yang
menyerahka
sehingg ditakutka
n obat yang
Pelayana a ada n lagi
diserahkan
n obat adalah
berdasarkan
informasi yang adanya
resep dari
yang harus dosis
dokter
diberikan diminum yang
kepada
oleh sampai berlebih
pasien
tenaga habis sehingga
dalam
kesehata dan obat ada
wadah yang
n lain yang tuntutan
hanya ditulis
ataupun harus terhadap
nama
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 426

apoteke farmasi
ketera juga
r dalam di turan, harus
menjala puskesm
keutu berorie
nkan as han, ntasi
kefarma tentunya
ketero kepada
sian akan rganis tujuan.1
selaku melihat 6
asian,
yang bagaima keterh H
bertang n hukum
ubung ukum
gung bekerja. an dipand
jawab Pengerti
komp ang
dalam an onen sebaga
mengon sistem
satu i
trol sebagai sama suatu
pemberi mana
lain maka
an obat didefinisi dan untuk
oleh kan oleh
keterg memah
tenaga beberap antun aminya
kesehat a ahli,
gan perlu
an lain antara komp penggu
kepada lain
onen naan
pasien. Bertalanf satu pendek
M fy,
sama atan
encerm Kenneth lain. sistem.
ati Building,
Shrod
Peratur ternyata Berbag
e
an mengund ai
dan
Pemeri ang penger
Voich
ntah implikasi tian
mena
Nomor yang hukum
mbah
51 sangat sebaga
kan
tahun berat i
pula
2009 terhadap sistem
bahw
tentang hukum, hukum
a
Pekerja terutama dikemu
selain
an berkaitan kakan
Kefarm dengan antara
sebag
asian aspek : lain
aiman
pada keintegra oleh
a
fasilitas sian, Lawren
terseb
pelayan ce M
ut,
an Friedm
siste
sediaan an,
m
427 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
bahw m keputu
a fungsi san-
huku dalam keputu
m itu rangka huku san
meru mendu m,
paka kung berup 16
Esmi Warassih,
2005, Pranata
n bekerj a Hukum
Sebuah Telaah
gabu anya peratu Sosiologis,
Semarang, hal.
ngan sistem ran- 29
17
Ibid, Esmi
antar peratu Warassih., hal 30.
terseb
a ran,
ut.
komp yang at
Komp
onen digun au
onen
strukt akan ol
dimun
ur, baik eh
gkinka
subst oleh La
n
ansi pihak wr
untuk
dan yang en
dilihat
kultur meng ce
17 bagai
atur M.
mana
. maup Fri
sistem
komp un ed
hukum
onen yang m
itu
strukt diatur. an
memb
ur Komp di
erikan
berup onen se
pelaya
a kultur bu
nan
kele al t
tehada
mbag terdiri se
p
aan dari ba
pengg
yang nilai- ga
arapan
dicipt nilai i
bahan-
akan dan ku
bahan
oleh sikap- ltu
hukum
siste sikap r
secara
m yang hu
teratur
huku memp ku
.
m itu engar m.
Komp
deng uhi Ku
onen
an bekerj ltu
substa
berba anya r
ntif
gai huku hu
yaitu
maca m, ku
berupa
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 428

m di s dan ut
inilah b judge Ke
yang e s, dan lal
berfu d exter ai
ngsi a nal an
seba k legal m
gai a cultur ed
jemb n yaitu ik
atan a kultur ad
yang nt huku al
meng ar m ah
hubu a masy se
ngka in arakat bu
n te luas. ah
antar rn 2. Pene sik
a al gakan ap
perat il Huku at
uran e m au
huku g akibat tin
m al terjadi da
deng c nya ka
an ul kelala n
tingk tu ian ya
ah re Apote ng
laku y ker dil
huku ai dalam ak
m tu menja uk
selur k lanka an
uh ul n ol
warg tu pekerj eh
a r aan do
masy h kefar kt
araka u masia er/
t. k n di do
Kom u Puske kt
pone m smas. er
n p M gi
kultur ar enuru gi
huku a t M. at
m ini la Nass au
hend w er te
akny y yang na
a er diseb ga
429 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
kese y
melakukan kunjunga
hatan a
sesuatu n pasien
lainn n
yang yang
ya g
seharusnya begitu
yang ti
dilakukan. banyak
meru d
Berd dan
gikan a
asarkan masing-
pasie k
hasil masing
n18. s
penelitian puskesm
Menu e
diketahui as hanya
rut m
bahwa, ada memiliki 1
kepu e
beberapa (satu)
staka sti
kelalaian apoteker
an n
yang yang
ada y
memang menjalan
beber a
terjadi dan kan
apa dil
hal ini pekerjaan
pand a
tentunya kefarmasi
anga k
mendukung an di
n u
terjadinya puskesm
tenta k
kerugian as.
ng a
kepada Tuntutan
kelal n
pasien dalam pasien
aian at
mendapatka yang
medi a
n ingin
k. u
segera
Seca ti pelayanan
mendapat
ra d kefarmasian
kan obat
umu a di
dan
m k Puskesmas.
kurangny
kelal Kelalaian
a
apoteker
aian 18
M Nasser, kesadara
Sengket dalam
medi a Medis
n pasien
Dalam menjalankan
k dalam
Pelayan
an pekerjaan
dima mengantri
Kesehat
kefarmasian
knai an,http:// untuk
kebijaka berupa salah
seba nkeseha mendapat
tanin obat, salah
gai kan obat
pasien dan
mela sebagai
salah nama
kuka salah
pasien
n satu
diakibatkan
sesu faktor
tingkat
atu penyebab
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 430

kelalaian seharusn yang oleh


apoteker ya dikaji seharus apoteker
puskesmas. oleh nya dalam
Kelalaian apoteker dikontrol pengkajia
berupa tidak terlebih n resep
alergi obat dilaksana dahulu. terutama
dan aturan kan Alergi dalam
pakai obat dengan obat persyarat
diakibatkan baik, yang an klinis
apoteker apoteker terdapat yang
tidak dapat biasanya pada meliputi
menjalankan hanya pasien ketepatan
seccara membac seharus indikasi,
optimal a resep nya dosis dan
pekerjaan dan waktu
apoteker
kefarmasian langsung penggun
menany
dipuskesma menyiap aan obat,
akan
s, resep kan obat duplikasi
kepada
datang yang pengobat
pasien
an, alergi,
tanpa dan cara
tentang
interaksi
memper penggun
riwayat
dan efek
hatikan aan dan
pengob
samping
dengan inkompa
atan
obat,
teliti billitas,
pasien
kontra
persyar selain
karena
indikasi
atan menyam
dokter
dan efek
farmase pingkan
tidak
sedatif.
tik pengkaji
selaman
A
berupa an
ya
da dua
bentuk farmaseti
menaya
jenis
dan k
kan atau
hubunga
kekuata apoteker
tidak
n hukum
n juga
mengeta
antara
sediaan tidak
hui
pasien
, dosis melakuk
riwayat
dan
dan an
alergi
tenaga
jumlah dengan
obat
kesehata
obat, baik
pada
n dalam
stabilita persyarat
pasien.
melakuka
s dan an klinis
Karena
n
keterse yang ada
tidak
pelaya
diaan, dalam
ada
kesehata
aturan resep
kontrol
431 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
n, yaitu dalam masing
undan
berupa huku organis
gan.
hubung m ada asi
Kedua
an penga profesi1
hubun
9
karena dila .
gan
terjadin perdat K
terseb
ya a, elalaia
ut
kontrak penga n oleh
melahi
terapeut dilan apotek
rkan
ik dan pidan er
tanggu
hubung a, dan dalam
ng
an yang penga menjal
jawab
terjadi dilan ankan
profesi
karena admin pekerja
dan
adanya istrasi an
tanggu
peratur f. kefarm
ng
an Selain asian
jawab
perunda itu dapat
etika
ng- juga ditarik
dari
tenag kedala
seoran
a m
g
keseh klausul
tenaga
atan perbua
keseh
juga tan
atan.
dapat melaw
Seora
diperh an
ng
adapk hukum
tenaga
an yang
keseh
pada merugi
atan
penga kan
yang
dilan orang
melak
etik lain.
ukan
pada Hal itu
pelang
organi diatur
garan
sasi dalam
dapat
profes Pasal
saja
i dan 1365
dituntu
penga KUHPe
t
dilan rdata,
dalam
disipli dikatak
penga
n oleh an
dilan,
masin bahwa
misaln
g- setiap
ya
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 432

perbu untuk oleh a


atan mengg seseo tia
yang antika rang p
mela n yang or
nggar karen an
kerugi
huku a g
an
m salah ha
terseb
dan nya ru
ut20.
mem telah s
Menur
bawa meni be
ut
kerug mbulk rta
Pasal
ian an ng
1365
kepa kerugi gu
KUHP
da an ng
erdata
oran bagi ja
yang
lain, orang w
dimak
mew lain. ab
sud
ajibka Pene ,
denga
n gakan bu
n
orang huku ka
perbua
yang m n
tan
meni atas ha
melaw
mbul perbu ny
an
kan atan a
kerug mela at
19
M Nasser,
ian Sengketa wan as
Medis Dalam
itu Pelayanan huku ke
Kesehatan,htt
karen m ru
p://kebijakank
a esehatanin karen gi
donesia.net/sit
kesal es/default/files a an
/file/2011/M
ahny %20 kelalai ya
Nasser.pdf
a 20
Pasal 1366, an ng
KUHPerdata
telah di
huku y
diatur se
m a
dalam ba
adala n
Pasal bk
h g
1367 an
perbu dil
KUHP pe
atan a
erdata rb
yang k
, ua
mela u
dikata ta
wan k
kan n-
huku a
bahw pe
m n
433 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
rbuat um Se
an, di secar se
melai p a or
nkan u langs an
juga sk ung, g
atas e sedan tid
kerug s gkan ak
ian m untuk ha
yang a Kepal ny
diseb s a a
abka di Puske be
n at smas rta
kelal a sebag ng
aian s ai gu
m pimpi ng
kese er nan ja
mbro u merup w
noan p akan ab
21
ya. a tangg ,
Tang k ung at
gung a jawab as
jawa n perbu ke
b ta atan ru
atas n mela gi
kelal g wan an
aian g huku ya
yang u m ng
dilak n secca di
ukan g ra se
oleh ja tidak ba
apote w langs bk
ker a ung an
dala b sesua pe
m p i yang rb
menj er tercan ua
alank b tum ta
an u menur ny
at ut a
pekerj
a Pasal se
aan
n 1367 nd
kefar
h KUHP iri,
masi
u erdata m
an
k : el
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 434

ainka wali. Majikan bawah


menjadi
n dan orang pengawa
tanggung
juga yang sanya.
anya
atas mengangkat Tanggung
atau
kerug orang lain jawab
disebabk
ian untuk yang
an
yang mewakili disebutka
barang-
diseb urusan- n diatas
barang
abka urusan berakhir,
yang
n mereka, jika orang
berada
perbu bertanggung tua, guru
bawah
atan- jawab atas sekolah,
pengawa
perbu kerugian atau
sanya.
atan yang kepala
Orang
orang disebabkan tukang itu
tua dan
- oleh pelayan membukti
wali
orang atau kan
bertangg
yang bawahan bahwa
ung
mereka mereka
21
Pasal 1367, dalam masing-
KUHPerdata jawab
melakukan masing
atas
pekerjaan tidak
kerugian
yang dapat
yang
ditugaskan mencega
disebabk
kepada h
an oleh
orang-orang perbuata
anak-
itu. Guru n itu atas
anak
sekolah atau mana
yang
kepala mereka
belum
tukang seharusn
dewasa,
bertanggung ya
yang
jawab atas bertangg
tinggal
kerugian ung
pada
yang jawab.
mereka
disebabkan P
dan
oleh murid- enegakan
terhadap
muridnya hukum
siapa
atau tukang- apoteker
mereka
tukangnya yang
melakuk
selama telah
an
waktu orang- melakuka
kekuasa
orang itu n
an orang
berada di kelalaian
tua atau
435 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
tidak hanya pidana P Disampi
berdimensi menganu enyeles ng itu
t azas aian karena
Hukum sengket pertemu
a yang an para
tiada tercantu
diangga pihak
pidana m
p ideal bersifat
tanpa dalam
bagi tertutup
kesalah Pasal
para maka
an atau 359
pihak akan
KUHP
sering adalah memberi
bahwa
disebut penyele kan
Barang
dengan saian perasaa
siapa
istilah melibatk n
geen karena an nyaman,
straft kesalah kedua aman
zonder anya belah kepada
schuld. (kealpa pihak para
22
. Kelal anya) yang pihak
aian menyeb berperk yang
merupa abkan ara terlibat
kan orang secara sehingg
langsun a
salah lain
g kekhawa
satu mati,
tiran
sehingg
terbukan
jenis dianca
a
ya
kesalah m
memun
rahasia
an, dengan
gkinkan
dan
sehingg pidana
dialog
nama
a penjara
terbuka,
baik
kelalaia paling
dengan
yang
n yang lama
demikia
sangat
dilakuk lima
n
dibutuhk
an tahun
keputus
an oleh
apotek atau
an
tenaga
er bisa pidana
bersam
kesehat
juga kurunga
a
an
berdim n
kemung
maupun
ensi
kinan
paling sarana
pada
besar
lama pelayan
pidana,
dapat
satu an
seperti
tercapai
tahun.23 kesehat
yang
.
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 436

an. ut naan
Upaya
Umum pelayan
22
Bahder Johan penyel
Nasution, maupu an
Hukum esaian
Kesehatan
n kefarm
Pertanggungja sengke Hakim asian di
waban Dokter,
Rineka Cipta, ta untuk Puskes
Jakarta, hal. 73
23
Pasal 359, KUHP melalui membu mas
peradil ktikan Kabupa
an adanya ten
umum 3 (tiga) Banyu
yang kesala mas,
selama han masih
ini tenaga belum
ditemp keseha sesuai
uh tan. dengan
tidak Undang
dapat Kesulit
-
memu an
undang
askan pembu
Nomor
pihak ktian
36
pasien, dikaren
Tahun
karena akan
2009
putusa minimn
Tentan
n ya
g
hakim penget
Keseha
diangg ahuan
tan dan
ap mereka
Peratur
tidak menge
an
meme nai
Pemeri
nuhi ntah
permas
rasa Nomor
alahan-
keadila 51
permas
n pihak Tahun
alahan
pasien. 2009
tehnis
Hal ini Tentan
sekitar
diseba g
pelaya
bkan Pekerja
nan
sulitny an
medik.
a
E. Penutup
pasien Kefarm
1. Kesimpu
atau asian.
lan
Jaksa Pekerja
P
Penunt an
elaksa
kefarm
437 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
asian dalam yang dengan
di memb mengala ketentuan
puske erikan mi .
smas pelaya kerugian Apoteker
masih nan akibat yang
dikerja obat, kelalaia terbukti
kan hal ini n melakuka
oleh menjad apoteker n
tenaga i salah dalam kelalaian
non satu menjala dalam
farmas faktor nkan menjalan
i dan terjadin pekerjaa kan
inform ya n pekerjaan
asi kelalai kefarmasi
kefarma
obat an oleh an di
sian,
yang apotek berikan
langsun
diberik er sanksi
g
an dalam administr
diselesa
pasien menjal atif,
ikan
juga ankan perdata
dengan
belum pelaya bahkan
mengga
lengka nan bisa
nti obat
p kefarm masuk
yang
diberik asian. ranah
salah
an pidana
dan
2. Saran
P mas apabila
Berdasar
enegak diselesai terjadi
kan
an kan efek
kesimpul
hukum dengan samping
an diatas
akibat jalur di yang
maka
terjadin luar tidak
dapat
ya pengadil diingink
disaranka
kelalaia an, an dari
n sebagai
n dengan penggu
berikut :
apoteke mengede naan
a. Upay
r dalam pankan obat a
menjala hak-hak maka
untu
nkan dari dilakuka k
pekerja pasien n mem
an atau pengob aksim
kefarma korban, atan alkan
sian di dimana gratis peker
Puskes pasien sesuai jaan
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 438

kef asian
k opt
arm .
u im
asia Upay
nj al
n di a
u dar
Pus
mem n i
kes
inima g ten
ma
lisir a ag
s
meni n a
hen
ngka p kes
dak
tnya a eh
nya
jumla si ata
dila
h e n
kuk
n lain
an
y ,
pen
a ter
am
n uta
bah
g ma
an
d
su kes
at
mb eh
a
er ata
n
day n
g
a ma
k
ma sya
e
nusi rak
P
a at
u
kes unt
sk
eha uk
e
tan me
s
teru mb
m
tam eri
a
a ka
s,
apo n
di
tek kes
p
er ad
er
ata ara
lu
u n
k
ten ma
a
aga sya
n
tek rak
p
nis at
er
kef ten
a
arm tan
n
439 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
g . ya
a b. Se p me
rt m er lalu
i ua ila i
p te k pe
e na u ndi
n ga d dik
ti kef al an
n ar a da
g m m n
y asi ra pel
a an n ati
k di g ha
e Pu k n.
s sk a F. Daftar
Pustaka
e es m
h m e Afdal, A.F.
2011
a as nj .
t ha a Farm
asi
a ru g Sosi
n s a al
Mem
d sel d buka
a alu a Sisi
Baru
n m n Farm
s eni m asi.
Pene
el ng e bar
al kat ni Swa
daya,
u ka n Jakar
m n g ta.
Amirudin
e pe k dan
nj ng at Z.
Asiki
a et k n.
g ah a 2004
.
a ua n Peng
k n, k antar
Pene
e ket o litian
s ra m Huku
m.
e m p PT.
h pil et Raja
wali
a an e Pers.
t n Budianto,
da Agus
a si .
n n 2010
n
.
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 440

As todo Citr
pek ligis a,
Jas Kear Adit
a ah ya
Pel Pen Bak
aya gua ti,
na saa Ban
n n dun
Ke Mod g.
seh al Jayanti, N.
ata Apli 200
n kasi. 9.
Dal PT. Pen
am Raja yele
Per Grafi saia
spe ndo n
ktif Pers Huk
ada, um
Per Jaka dal
lind rta. am
un Fajar, Mal
ga Mukt apr
n i dan akti
Pa A.Yu k
sie liant
n. o.
Kar 2010
ya .
Put Dual
ra isme
Dar Pen
wat elitia
i, n
Ba Huk
ndu um,
ng. Nor
Bugin,Bur mati
han f &
. Emp
200 iris.
3. Pust
An aka
alis Pelaj
a ar,Y
Dat ogya
a karta
Pe .
neli Fuadi,Muni
tian r.
2013
Ku .
alit Perb
atif, uata
Pe n
ma Mel
ha awa
ma n
n Huk
Filo um
sofi Pen
s dek
da atan
n Kont
Me emp
orer.
Penegakan Hukum Akibat Kelalaian Apoteker... | 430

Kedokteran. Pustaka Yustisia, tentang Pedoman Penilaian


Yogyakarta. Kinerja Sumber Daya Manusia
Mertokusumo,Sudikno. 2008. Kesehatan di Puskesmas.
MengenalHukumSuatuPenga Indonesia, Keputusan Menteri
ntar. Liberty, Yogyakarta. Kesehatan No 128 tahun 2004
Nasution, BJ. 2015. tentang Kebijakan Dasar
Hukum Kesehatan Puskesmas.
Pertanggungjawaban Dokter. Ikatan Apoteker Indonesia, Kode
Rineka Cipta, Jakarta. Etik Apoteker dan Pedoman
Poernomo,B. Pelaksanaan.
Tim Penyusun Kamus Pusat
1977.Hukum Kesehatan Pembinaan & Pengembangan
Pertumbuhan Hukum Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Eksepsional di Bidang Indonesia, Balai Pustaka,
Kesehatan. Aditya Media, Jakarta.
Yogyakarta. Dewina, Apotek dan Pelayanan
Rahardjo, S. 1980. Hukum dan Obat serta Implikasi Yuridis,
Masyarakat. Angkasa, Jurnal Hukum vol 112 edisi
Bandung. September 2006, Fak Hukum
Machmud, S. 2008. Penegakan UGM, Yogyakarta.
Hukum dan Perlindungan Naser, M. Sengketa Medis Dalam
Hukum bagi Dokter yang Pelayanan Kesehatan,
diduga Melakukan Medikal http://kebijakan
Praktek. Mandar Maju, kesehatanindonesia.net/sites/d
Bandung. efault/files/file/2011/M%20Nas
Soekanto, S. 2007. Faktor-faktor ser.pdf, diakses pada 10 April
yang 2016.
Daerah.Sindonews.com/read/9503
Mempengaruhi Penegakan 44/kunjungan-ke-puskesmas-
Hukum. PT. Raja Grafindo, naik-drastis-1421208128. di
Jakarta. akses pada 9 Oktober 2015.
Sudarto, 1990. Hukum Pidana I.
Yayasan Sudarto, Semarang.
Susanto, IS. 2002. Pembinaan
Lembaga dan Pranata
Hukum. Bahan Kuliah
Mahasiswa Program MIH
UNDIP Semarang 2002 dan
Program MIH UNSOED
Purwokerton 2003.
Wahid, A dan M. Mubidin. 2009.
Etika Profesi Hukum.
Banyumedia Publishing.
Widjaja, Gunawan &M. Kartini. 2003.
Perikatan yang Lahir dari
Undang-Undang. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Sumber Lain:
Indonesia, Undang-Undang Nomor
36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Indonesia, Peraturan Pemerintah
Nomor 51 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
Indonesia, Permenkes RINo 30
tahun 2014 tentang standar
pelayanan kefarmasian di
puskesmas.
Indonesia, Keputusan Menteri
Kesehatan No 857 tahun 2009

Potrebbero piacerti anche