Sei sulla pagina 1di 8

PENGARUH KEBISINGAN MESIN LAS DISEL LISTRIK

TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA BENGKEL


LAS DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

1
Ivana Anggelia Koagouw
2
Wenny Supit
3
Jimmy F Rumampuk

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: ivanaanggelia@yahoo.co.id

Abstrac: Noise is unwanted sound such as noise that comes from. Noise at high intensity that
long exposes to people can cause interference both on auditory and also on non-auditory
functions. The purpose of this study is to determine the effect of noise diesel electric welding
machine to the auditory function, both subjective and objective.This research is an analytic survey
with a cross-sectional design. The Population samples are from 30 people that wasobtained
through questionnaire. Then performedin the examinationofauditory function using audiometer in
Prof. dr.R. DKandou General Hospital Manado. Previous measurement of noise levels welding
workshop conducted by measuring the Sound Level Meter. Data were analyzed using the
Statistical Product and Service Solution Program (SPSS) and using Fisher's Exact test.The results
show that workers with exposure noise > 90 dB, a total of 27 workers with a percentage (90%)
have hearing loss and 3 workers with the percentage (10%) do not hearing loss. Analytical results
obtained by Fisher’s Exact show that there is a significant relationship between the effect of noise
on hearing function (p = 0,002). Conclusion: Based on these results it can be concluded, that
there is a significant relationship between the effect of noise on significan hearing function.
Key Words: Noise, Hearing Function

Abstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki seperti suara yang bersumber dari
bising mesin las disel listrik. Kebisingan pada intensitas tinggi dan dipaparkan dengan jangka
waktu yang lama pada orang dapat menimbulkan gangguan fungsi pendengaran dan juga pada
fungsi non pendengaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kebisingan
mesin las disel listrik terhadap fungsi pendengaran, baik subjektif dan objektif.Penelitian ini
bersifat survey analitik dengan desain potong lintang.Populasi sebanyak 30 orang yang di peroleh
melalui kuesioner.Kemudian dilakukan fungsi pendengaran di RSUP. Prof. dr. R. D. Kandou
Manado yaitu pemeriksaan audiometer. Sebelumnya pengukuran tingkat kebisingan bengkel las
dilakukan dengan pengukuran Sound Level Meter. Data dianalisis dengan menggunakan
Statistical Program Product and Service Solution (SPSS) dan menggunakan uji Fisher Exact.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27 pekerja mengalami paparan kebisingan 90 dB,
dengan presentrase (90%) mengalami gangguan pendengaran dan 3 pekerja (10%) tidak

379
380 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 379-386

mengalami gangguan pendengaran. Hasil analisis Fisher Exact menyatakan terdapat hubungan
yang signifikan antara pengaruh kebisingan terhadap fungsi pendengaran (p = 0,002). Simpulan:
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengaruh kebisingan terhadap fungsi pendengaran.
Kata Kunci : Kebisingan, Fungsi Pendengaran

Perkembangan dunia industri dewasa ini terpapar bising antara lain intensitas bising
membawa suatu perubahan terhadap per- yang lebih tinggi, berfrekuensi tinggi, lebih
ekonomian negara maupun terhadap kese- lama terpapar bising,kepekaan individu dan
jahteraan pekerja. Penggunaan peralatan faktor lain yang dapat menimbulkan
yang modern di satu sisi akan memberi ketulian.6,7
kemudahan terhadap proses produksi dan Gangguan kebisingan sangat berten-
produktivitas pekerja. Akan tetapi di sisi tangan dengan prisip ergonomi.8 Ergonomi
lainnya memiliki kemungkinan untuk me- merupakan suatu cabang ilmu yang
ningkatkan resiko keselamatan dan kesehatan sistematis untuk memanfaatkan informasi-
pekerja yang timbul akibat hubungan kerja.1 informasi mengenai sifat, kemampuan dan
Banyak aktivitas kerja yang dapat keterbatasan manusia merancang suatu
dilakukan.Salah satunya yaitu membuat sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup
pagar besi.Pembuatan pagar dapat dilakukan dan bekerja pada sistem itu dengan baik,
dengan menggunakan mesin las disel yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
listrik.Pagar besi yang indah mempunyai melalui pekerjaan dengan efektif, aman dan
kepuasan tersendiri bagi pekerja. Akan nyaman.9 Permasalahan ergonomi merupakan
tetapi, penggunaan mesin ini mempunyai salah satu faktor yang dapat menyebabkan
dampak yang tidak baik yaitu tingkat turunya hasil produksi, hilangnya jam kerja,
kebisingan yang cukup tinggi.2,3 tingginya biaya pengobatan dan material,
Kebisingan dari peralatan kerja maupun rendahnya kualitas kerja, meningkatnya
lingkungan tempat kerja merupakan salah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.10
satu faktor fisik yang berpengaruh terhadap Data World Health Organization (WHO)
keselamatan kerja.4 Gangguan yang ditimbul- mengenai angka gangguan pendengaran dan
kan oleh kebisingan pada mesin las antara ketulian sungguh mengejutkan. Pada tahun
lain gangguan saat mendengar, gangguan 2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk
dalam berkomunikasi dan gangguan pada dunia yang menderita gangguan pendengaran
saat berkonsentrasi.3,5 dan lebih kurang setengahnya (75-140 juta)
Gangguan pendengaran akibat bising terdapat di Asia Tenggara yang mempunyai
(noise induced hearing loss / NHL) ialah prevalensi ketulian cukup tinggi yaitu 4,6%
gangguan pendengaran yang disebabkan termasuk Indonesia, angka ini meningkat
akibat terpajan oleh bising yang cukup keras terus.11
dalam jangka waktu yang cukup lama dan Data Indonesia berdasarkan Survei Ke-
biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan sehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
kerja. Secara umum bising adalah bunyi yang tahun 1994-1996 juga menunjukan morbidi-
tidak diinginkan.3 Bising ini memiliki tas yang tinggi mencapai 38,6%, penyakit
intensitas 85 desibel (dB) atau lebih sehingga telinga adalah 18.5 %, prevalensi gangguan
dapat menyebabkan kerusakan reseptor Corti pendengaran adalah 16,8% sedangkan
pada telinga dalam. Sifat ketuliannya yaitu ketulian didapatkan pada 0,4.%.11,12
tuli saraf cochlea dan biasanya terjadi pada Berdasarkan uraian yang diatas, peneliti
kedua telinga.3,6 Banyak hal yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mempermudah seseorang menjadi tuli akibat judul “Pengaruh Kebisingan Mesin Las Disel
Koagouw, Supit, Rumampuk; Pengaruh Kebisingan Mesin Las Listrik... 381

Listrik Terhadap Fungsi Pendengaran pada gangguan pendengaran. Pada kelompok


Pekerja Bengkel Las di Kecematan usia>35 tahun (60%) dimana didapatkan 18
Mapanget Kota Manado”, yang kemung- subjek yang tidak ada gangguan pendengaran
kinan besar ada kecenderungan terkena (Tabel 1). Setelah dilakukan pemeriksaan
gangguan pendengaran akibat kebisingan menggunakan audiometer didapatkan hasil,
mesin las disel listrik. yang mengalami gangguan pendengaran
terbanyak terdapat pada usia >35 tahun
dimana terdapat 23 orang pekerja yang
METODE PENELITIAN
mengalami gangguan pendengaran dengan
Jenis Penelitian yang digunakan yaitu jumlah prensentasi 76,7% (Tabel 2).
penelitian yang bersifat survey analitik Berdasarkan data lama bekerja sebangai
dengan menggunakan desain potong lintang pekerja bengkel las, gangguan pendengaran
(Cross Sectional), dimana pengukuran hanya terbanyak pada kelompok yang telah ber-
dilakukan hanya satu kali pada satu saat dari profesi sebagai pekerja bengkel las selama
populasi di wilayah atau daerah.13Penelitian 11-20 tahun dengan jumlah sampel sebanyak
ini dilakukan di Kecamatan Mapanget pada 18 orang dengan prensentase 60 % (Tabel 3).
bulan Oktober-Desember 2012. Sampel yang Berdasarkan data frekuensinya 3-6 hari
digunakan yaitu pekerja bengkel las di seminggu bekerja, memiliki gangguan
Kecamatan Mapanget yang berusia 20-60 terbanyak dengan jumlah 26 orang dan
tahun yang bersedia ikut serta dalam dengan presentase sebanyak 86,7%, serta
penelitian dengan mendatangani informed dalam kelompok ini tidak di temukannya
consent, mengisi kuesioner dan melakukan pekerja yang tidak mengalami gangguan
pemeriksaan audiometer di Poliklinik THT pendengaran, dibandingkan dengan frekuensi
BLU RSUP. Prof. Kandou. Untuk bekerja <3 hari dan >6 hari (Tabel 4).
menjelaskan pengaruh kebisingan mesin las Berdasarkan data frekuensi kerja dalam
disel listrik terhadap fungsi pendengaran sehari, didapatkan hasil pekerja yang
pada pekerja bengkel las, untuk menganalisa mengalami gangguan pendengaran terbanyak
karakteristik (umur, lama bekerja, frekuensi yaitu kelompok pekerja yang frekuensi
menggunakan mesin dalam hari per minggu, bekerjanya 4-8 jam sebanyak 80%.
rata-rata menggunakan mesin dalam jam Kemudian gangguan pendengaran terbanyak
perhari, ada atau tidak gangguan diikuti kelompok yang frekuensi bekerjanya
pendengaran, ada atau tidak penggunakan lebih dari 8 jamperhari dengan jumlah
alat keselamatan) pekerja bengkel las di presentase sebanyak 6,67 % (tabel 5).
Kecamatan Mapanget, dan untuk Berdasarkan data penggunaan alat
menganalisa pengaruh intensitas kebisingan keselamatan menunjukkan bahwa gangguan
terhadap fungsi pendengaran pada pekerja pendengaran terdapat pada pekerja yang ti-
bengkel las di Kecamatan Mapanget. dak menggunakan alat keselamatan sebanyak
27 orang dengan presentase 90 %, dan se-
HASIL PENELITIAN banyak 3 orang tidak mengalami gangguan
pendengaran dengan presentase 10% (Tabel
Berdasarkan data usia yang diambil 6).
secara subjektif dengan menggunakan Berdasarkan data intensitas bunyi (dB)
kuesioner sebelum dilaksanakan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan fungsi pendengaran
yang lebih lanjut, sebanyak 30 orang (100%) didapatkan 90-95 dB sebanyak 16,7%
tidak ada gangguan pendengaran. Terbanyak sedangkan 95-100 sebanyak 83,3%. Hasil
pada kelompok usia 20-35 tahun (40%) Fisher Exact Test didapatkan p = 0,002
didapatkan juga 12 subjek yang tidak ada (Tabel 7).
382 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 379-386

Tabel 1. Distribusi Hasil Berdasarkan Usia Pekerja Secara Subjektif


Ada Tidak ada Total
Kelompok
No gangguan % gangguan %
Usia Jumlah %
pendengaran pendengaran
1 < 20 tahun 0 0 0 0 0 0
2 20-35 tahun 0 0 12 40 12 40
3 > 35 tahun 0 0 18 60 18 60
Total 0 0 30 10 30 100

Tabel 2. Distribusi hasil pemeriksaan fungsi pendengaran berdasarkan usia


Ada Tidak ada Total
Kelompok
No gangguan % gangguan %
Usia Jumlah %
pendengaran pendengaran
1 < 20 thn 0 0 0 0 0 0
2 20-35 thn 4 13,3 3 10 7 23,3
3 > 35 thn 23 76,7 0 0 23 76,7
Total 0 90 30 10 30 100

Tabel 3. Distribusi hasil pemeriksaan fungsi pendengaran lama bekerja

Hasil Pemeriksaan
Total
Kategori Lama Fungsi Pendengaran
Bekerja (Tahun)
Gangguan % Normal % Jumlah %

< 10 tahun 6 20 3 10 9 30
11-20 tahun 18 60 0 0 18 60
>20 tahun 3 10 0 0 3 10
Total 27 90 3 10 30 100
Koagouw, Supit, Rumampuk; Pengaruh Kebisingan Mesin Las Listrik... 383

Tabel 4. Distribusi hasil pemeriksaan fungsi pendengaran berdasarkan frekuensi


bekerja (hari) dalam seminggu

Hasil Pemeriksaan Fungsi


Kategori Frekuensi Total
Pendengaran
Bekerja Seminggu (Hari)
Gangguan % Normal % Jumlah %
< 3 hari 0 0 0 0 0 0
3-6 hari 26 8,7 3 10 29 9,7
>6 hari 1 3,3 0 0 1 3,3
Total 27 90 3 10 30 100

Tabel 5. Distribusi hasil pemeriksaan fungsi pendengaran berdasarkan frekuensi


bekerja (jam) dalam sehari

Hasil Pemeriksaan Fungsi


Total
Kategori Frekuensi Kerja Pendengaran
Sehari (Jam)
Gangguan % Normal % Jumlah %

< 4 jam 1 3,3 0 0 1 3,3


4-8 jam 24 80 2 6,7 26 8,7
> 8 jam 2 6,7 1 3,3 3 10

Total 27 90 3 10 30 100

Tabel 8. Distribusi hasil pemeriksaan fungsi pendengaran berdasarkan ada


atau tidak mengguanakan alat keselamatan (pelindung telinga)

Pengguanaan Alat Keselamatan Hasil Pemeriksaan Fungsi Total


(Pelindung Telinga) Pendengaran
Gangguan % Norm % Jumlah %
al
Menggunakan 0 0 0 0 0 0
Tidak menggunakan 27 90 3 10 30 100
Total 27 90 3 10 30 100

Tabel 9.Distribusi Intensitas bunyi (dB) dan Hasil pemeriksaan fungsi pendengaran
384 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 379-386

Gangguan Pendengaran Fisher


Intensitas Bunyi Total
Telinga Exact Test
(dB)
Gangguan % Normal % Jumlah %
90-95 2 6,7 3 10 5 16,7 0,002
96-100 25 8,3 0 0 25 83,3
Total 27 90 3 10 30 100

BAHASAN dalam sehari, didapatkan pekerja pada


kelompok >4 jam banyak mendapat gang-
Hasil penelitian menyatakan bahwa
guan pendengaran dengan presentase 86,7%.
kelompok usia produktif yang banyak
Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan
mengalami gangguan pendengaran yang
bahwa semakin lama menggunakan mesin
dikelompokkan yang berusia > 35 thn dengan
disel las listrik besi maka berisiko mendapat
presentase 76,7%. Arini EY dalam
gangguan pendengaran lebih besar.6
penelitiannya mendapatkan bahwa pekerja
Pemakaian alat pelindung telinga
yang berusia 30-40 tahun dengan presentase
merupakan salah satu cara uintuk
58,3% berisiko mengalami gangguan
mengurangi besarnya paparan intensitas
pendengaran tipe sensorineural pada Unit
kebisingan terhadap pekerja.15Dari hasil
Produksi di PT. Kurnia Jati Utama.14
penelitian ditemukan 100% pekerja bengkel
Menggunakan mesin las disel listrik
las tidak menggunakan alat keselamatan
dalam jangka waktu yang lama, maka akan
(pelindung telinga) dengan presentase 90%.
semakin besar dampak yang akan dialami
Pajanan bising yang dianggap cukup
oleh pekerja. Menurut hasil penelitian
aman adalah pajanan sehari dengan intensitas
gangguan pendengaran yang cukup tinggi,
tidak melebihi 85 dB selama 8 jam sehari
terdapat kelompok yang berprofesi sebagai
pekerja bengkel las yang sudah bekerja atau 40 jam seminggu. Jika melebihi batas
selama >11 tahun sebanyak 21 subjek dengan yang diperkenankan maka akan timbul
presentase total yang mengalami gangguan gangguan pendengaran.16Menurut hasil
sebanyak 70%. Hal ini membuktikan bahwa penelitian ditemukan bahwa intensitas 90-
pajanan dalam jangka waktu lama (tahun), 100 dB (>85 dB) dengan frekuensi bekerja
menurut teori lebih dari 5 tahun terpapar >4 jam sehari.
bising dapat menyebabkan gangguan Pada pengukuran fungsi pendengaran
poendengaran.3Apabila dilihat dari frekuensi dengan menggunakan alat audiometer
didapatkan 3 orang pekerja tidak memiliki
bekerja selama seminggu, maka pekerja yang
gangguan pendengaran dengan presentase
frekuensi bekerja >3 hari seminggu memiliki
sebanyak 10% dan 27 orang pekerja
gangguan pendengaran yang terbanyak
mengalami gangguan pendengaran dengan
dengan presentase 90% dibandingkan
presentase sebanyak 90%. Pada intensitas
frekunsi bekerja <3 hari seminggu,
bunyi didapatkan 90-100 dB. Tingkat
sedangkan dilihat dari frekuensi bekerja
Koagouw, Supit, Rumampuk; Pengaruh Kebisingan Mesin Las Listrik... 385

ketulian ditentukan dengan menggunakan Produktivitas Line Assembling PT. X.


kriteria ISO (International Standard Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik
Organization) yang ukuran normalnya 0-25 Universitas pancasila. 2008; 1.
dB.12 2. Hotniar P. Learning Process Of
Berdasarkan hasil pada penelitian ini, Production Women Shirt At PD.
didapatkan adanya hubungan yang bermakna Sonatajaya. Jurusan Teknik Industri
antara pengaruh intensitas bunyi dengan Fakultas Teknik Universitas Gunadarma.
fungsi pendengaranpada pekerja bengkel las, 2003; 3
karena uji fisher exact testdi dapatkan nilai 3. Christopher AP. Noise Induced
p= 0,002 (p= < 0,05). Hearing Loss (NIHL) (disertasi).
Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
2009; 1-17.
SIMPULAN
4. Masykuri M, Harjana I, Yahya I,
Dari penelitian ini menunjukkan hasil Legowo B, et al. Teknologi
signifikan (p = < 0,05), yang menyatakan PengendalianKebisingan Menggunakan
adanya pengaruh dalam hubungan intensitas DesainOpened-Cell Polyurethane Foam
kebisingan dengan fungsi pendengaran. (Ocpf). Program Studi Kimia PMIPA
FKIP Dan Jurusan Fisika FMIPA
SARAN Universitas Sebelas Maret. 2012; 45.
5. Tak NRM, Rumajar PD. Gambaran
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk Tingkat Ketulian Tenaga Kerja Ruang
mengetahui hubungan yang signifikan, dan Mesin PLTA Sektor Minahasa Wilayah
juga pengaruh lama pajanan kebisingan Suluttenggo. Fakultas Kesehatan
terhadap pekerja yang menggunakan mesin Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
las disel listrik.Bagi pekerja yang bekerja Manado Dan Politeknik Kementrian
pada tingkat kebisingan >85 dB disarankan Kesehatan Manado. 2012; 37.
menggunakan alat pelindung 6. Rambe AYM. Gangguan Pendengaran
keselamatan.Dan perlu diadakan penyuluhan Akibat Bising. Bagian Ilmu Penyakit
dan sosialisasi tentang pengaruh kebisingan Telinga Hidung Tenggorokan Fakultas
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
pada pekerja bengkel las. 2003; 1-6.
7. Luxson M, Darlina S, Makala T.
UCAPAN TERIMA KASIH Kebisingan Di Tempat Kerja. Program
Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat
Terima kasih kepada dr. Wenny Supit, STIK Bina Husada Palembang. 2010;
MRepro, SpAnd dan dr. Jimmy F. 76-85.
Rumampuk, MKes, AIFO yang telah 8. Hartoro S. Analisis Tingkat Kebisingan
memberikan saran/masukan yang sangat di Departement Permesinan dan
bermanfaat dalam penyelesaian penelitian Fabrikasi. Fakultas Teknik Universitas
ini. Dan juga tak lupa semua pihak yang Negeri Yogyakarta. 2003; 122.
secara langsung ataupun tidak langsung telah 9. Wignjosoebroto S, Gunani S,
menumbuhkan gagasan dalam artikel ini. Pawennari A. Analisis Ergonomi
Terhadap Rancangan Fasilitas Kerja
DAFTAR PUSTAKA Pada Stasiun Kerja Di Bagian Skiving
Dengan Antropometri Orang Indonesia
1. Hidayah NY, Dlenlyah L, Wulandhari
(Studi Kasus Di Pabrik Vulkanisir
R. Analisis Pengaruh Faktor Kebisingan
Ban).2010; 1
Dan Tingkat Kesulitan Kerja Terhadap
386 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 379-386

10. Asril AS. Industri Informal Pada Usaha Kerja Unit Produksi Di PT. Kurnia Jati
Penjahitan. Kesehatan Masyarakat Utama Semarang (disertasi). 2005; 55
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas 15. Bashiruddin J. Program Konservasi
Islam Negeri Alauudin Makasar. 2012;1. Pendengaran Pada Pekerja Yang
11. Soetjipto D.Selayang Pandang Komite Terpajan Bising Industri. Departemen
Nasional Penanggulangan Gangguan Telinga Hidung Tenggorokkan Fakultas
Pendengaran Dan Ketulian (KOMNAS Kedokteran Universitas Indonesia.
PGP Ketulian). Diakses: 03 Desember Majalah Kedokteran Indonesia, Volume:
2007 59, Nomor: 1 ; Januari 2009.
12. Adam GL, Boies LR, Higler PA. 16. Susilawati NK. Sudana W, Setiawan
Fakultas Kedokteran Indonesia. Buku EP. Pengaruh Bising Lalu Lintas
Ajar Penyakit THT Edisi 6. Penerbit Terhadap Penurunan Fungsi
Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 1997; Pendengaran Pada Juru Parkir Di Kota
27-119 Denpasar (Laporan Penelitian).
13. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Departemen Ilmu Penyakit Telinga
Metedologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4; Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran
2011. 130-145 Universitas Udayana Rumah Sakit
14. Arini AY. Faktor-Faktor Yang Sanglah Denpasar Bali–Indonesia.
Berhubungan Dengan Gangguan 2011;2
Pendengaran Tipe Sensorineural Tenaga

Potrebbero piacerti anche