Sei sulla pagina 1di 5

Bronchopneumonia (Lobular Pneumonia)

Bronchopneumonia or lobular pneumonia is infection of the terminal bronchioles that ex-

tends into the surrounding alveoli resulting in patchy consolidation of the lung. The condi-

tion is particularly frequent at extremes of life (i.e. in infancy and old age), as a terminal

event in chronic debilitating diseases and as a secondary infection following viral respira-

tory infections such as influenza, measles etc,

ETIOLOGY. The common organisms responsible for bronchopneumonia are

staphylococci, streptococci, pneumococci, Klebsiella pneumoniae, Haemophilus

influenzae, and gram-negative bacilli like Pseudomonas and coliform bacteria.

G/A Bronchopneumonia is identified by patchy areas of red or grey consolidation affect-

ing one or more lobes, frequently found bilaterally and more often involving the lower

zones of the lungs due to gravitation of the secretions. On cut surface, these patchy consol-

idated lesions are dry, granular, firm, red or grey in colour, 3 to 4 cm in diameter, slightly

elevated over the surface and are often centred around a bronchiole. These patchy areas are

best picked up by passing the fingertips on the cut surface.

M/E i) Acute bronchiolitis, ii) Suppurative exudate, consisting chiefly of neutrophils, in

the peribronchiolar alveoli, iii) Thickening of the alveolar septa by congested capillaries

and leucocytic infiltration, iv) Less involved alveoli contain oedema fluid.

COMPLICATIONS. The complications of lobar pneumonia may occur in

bronchopneumonia as well. However, complete resolution of bronchopneumonia is un-

common. There is generally some degree of destruction of the bronchioles resulting in foci

of bronchiolar fibrosis that may eventually cause bronchiectasis.

CLINICAL FEATURES. The patients of bronchopneumonia are generally infants or el-


derly individuals. There may be history of preceding bed-ridden illness, chronic debility,

aspiration of gastric contents or upper respiratory infection.

The salient features of the two main types of bacterial pneumonias are contrasted in Table:

Contrasting Features of Lobal Pneumonia and Bronchopneumonia.


Bronkopneumonia adalah peradangan umum dari paru-paru, juga disebut sebagai pneumonia bronkial,
atau pneumonia lobular. Peradangan dimulai dalam tabung bronkial kecil bronkiolus, dan tidak teratur
menyebar ke alveoli peribronchiolar dan saluran alveolar.

Penyakit bronkopneumonia ini seringkali bersifat sekunder, mengikuti infeksi dari saluran nafas atas,
demam pada infeksi spesifik dan penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh. Pada bayi dan
orang-orang yang lemah, pneumonia dapat muncul sebagai infeksi primer. Bronkopneumonia sering
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Gejala

- Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan. Bisa berupa nyeri pleuritik, nafas dangkal dan mendengkur,
takipnea.

- Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi. Mengecil, kemudian menjadi hilang, Krekels, bunyi
ronki, egofoni.

- Menggigil dan demam 38C sampai 41C, Bila berlanjut bisa terjadi delirium.

- Diafoesis

- Gerakan dada tidak simetris

- Baruk produktif, kental

- Sianosis

- Gelisah

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada bronkopneumonia untuk menegakkan diagnosis


diantaranya yaitu:

- Rontgen dada: Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan
abses luas/ infiltrat, empiema (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau
penyebaran/ perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih. Foto
thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada
pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.

- Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test
resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya, tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.

- Pemeriksaan fungsi paru. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan volume paru mungkin menurun
(kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain paru menurun,
terjadi hipoksemia.
- Analisa gas darah. Pada pemeriksaan darah ini biasanya akan didapatkan hasil yang tidak normal
mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.

Pengobatan

- Terapi oksigen. Pemberian oksigen umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk kasus yang berat.

- Hidrasi cairan. Bila ringan hidrasi oral, tetapi jika berat dehidrasi dilakukan secara parenteral.
(menggunakan infus)

- Simptomatik terhadap batuk.

- Bila terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir serta ada febris, diberikan bronkodilator

Komplikasi

Penyakit bronkopneumonia ini selain terjadi pada dewasa, seringkali juga terjadi bronkopneumonia
pada anak. Berikut beberapa komplikasi dari penyakit bronkopneumonia yaitu:

- Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat
kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.

- Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.

- Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu
tempat atau seluruh rongga pleura.

- Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.

- Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

- Infeksi sitemik

Potrebbero piacerti anche