Sei sulla pagina 1di 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


BERDASARKAN PERINGKAT PROPER DI RSUD UNGARAN

Bella Arieza Andriyana Putri*, Tri Joko**, Hanan Lanang Dangiran**

*) Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Diponegoro
**) Dosen Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Kota Semarang 50239, Indonesia
*) Email: bellaarieza29@gmail.com

ABSTRACT
The hospital is one of the agencies that must perform the assessment for
PROPER, this is because it has risks in water pollution, air pollution, and the
management of B3 waste generated from health service activities in the hospital.
RSUD Ungaran is a type C hospital that has not received PROPER assessment
in B3 waste management. The management is still not in accordance with
Government Regulation No. 101 in 2014, Health Minister Decision No. 1204 in
2004, Environment and Forestry Minister No 56 in 2015 and Environment
Minister Decision 03 in 2014. The purpose of this research is to know the
management of Hazardous and Toxic Waste based on PROPER rate in RSUD
Ungaran. This research is a qualitative research with cross sectional approach.
The sample uses a total sampling technique consisting of 3 main informants and
1 triangulation informant. The results showed that the source of the waste came
from 14 hospital service rooms with the volume of B3 waste produced per day
average of 91.65 kg/day. Assessment of waste management related to sorting,
storage, and transportation got percentage of 57,1% which mean still less than
requirement that is 100%. The result of PROPER assessment get red rating with
percentage 32,26%.

Keyword : management of hazardous and toxic waste, PROPER

PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai sarana lingkungan dengan kesehatan.
upaya kesehatan yang Rumah sakit bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya pelayanan untuk mengelola limbah medis
kesehatan yang meliputi pelayanan dengan benar dan sesuai
rawat jalan, rawat inap, pelayanan persyaratan demi menjaga
gawat darurat, pelayanan medik, kesehatan lingkungan sekitarnya
pelayanan medik dan non medik sebagai sarana pelayanan
yang dalam pelaksanaannya akan kesehatan.1
menimbulkan dampak positif Limbah yang dihasilkan oleh
maupun negatif. Oleh sebab itu rumah sakit berupa limbah bahan
rumah sakit wajib memperhatikan dan beracun (B3) dan juga non B3.
keterkaitan antara masalah Oleh sebab itu perlu dilakukannya
514
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pengelolaan limbah agar tidak pengendalian pencemaran udara,


memberikan dampak buruk pengendalian pencemaran air, dan
kesehatan lingkungan di sekitarnya2. pelaksanaan AMDAL.8penilaian
Berdasarkan PP No 101 PROPER terdapat tingkatan yaitu
Tahun 2014 tentang Pengelolaan untuk yang paling rendah hitam,
Limbah Bahan Berbahaya dan merah, biru, hijau dan emas. Kriteria
Beracun menjelaskan bahwa peringkat PROPER kandidat emas
pengelolaan limbah B3 adalah dapat dicapai apabila telah
kegiatan yang meliputi pengurangan, memperoleh peringkat hijau 2 (dua)
penyimpanan, pengumpulan, kali berturut-turut dan dipilih sebagai
pengangkutan, pemanfaatan, kandidat peringkat emas pada
pengolahan, dan atau penilaian tahun berjalan.7
penimbunan.5Pengelolaan limbah Rumah sakit merupakan salah
rumah sakit di Indonesia tergolong satu instansi yang wajib melakukan
pada kategori masih belum baik. Hal penilaian untuk PROPER, hal ini
ini terlihat dari di Indonesia dikarenakan memiliki risiko dalam
presentase limbah medis mencapai pencemaran air, pencemaran udara,
23,3%, melakukan pewadahan dan pengelolaan limbah B3 yang
20,5% dan pengangkutan 72,7%. dihasilkan dari kegiatan pelayanan
Sedangkan untuk pengelolaan kesehatan yang ada di rumah sakit
limbah dengan insenerator untuk tersebut. Rumah Sakit Umum
limbah infksius 62%, limbah Daerah Ungaran merupakan rumah
citotoksin 51,1%, limbah radioaktif di sakit tipe C yang berada di
Batam 37%. Padahal berdasarkan Kabupaten Semarang. RSUD
kriteria WHO, pengelolaan limbah Ungaran merupakan salah satu
rumah sakit yang baik bila instansi yang menghasilkan limbah
presentase limbah medis sebesar B3 yang apabila tidak dikelola
15%.6 dengan baik akan memberikan
Berdasarkan Peraturan Menteri dampak yang merugikan dan
Lingkungan Hidup Republik berbahaya bagi kesehatan manusia
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 maupun lingkungan.
Tentang Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam METODE PENELITIAN
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jenis penelitian yang dilakukan
Program Penilaian Peringkat Kinerja adalah observasional deskriptif
Perusahaan dalam Pengelolaan dengan pendekatan cross sectional.
Lingkungan Hidup atau yang biasa Penelitian ini dilakukan di RSUD
disebut PROPER adalah evaluasi Ungaran. Teknik sampling yang
ketaatan dan kinerja melebihi digunakan adalah teknik total
ketaatan penanggung jawab usaha sampling yang merupakan teknik
dan/ atau kegiatan dibidang penentuan sampel sama dengan
pengendalian pencemmaran dan/ jumlah populasi.17 Sampel yang
atau kerusakan lingkungan hidup, dipilih sebagai subjek penelitian
serta pengelolaan limbah bahan yaitu Kepala Bidang Sarana dan
berbahaya dan beracun.7Dalam Sanitasi sejumlah 1 (satu) orang,
penilaian PROPER terdapat 7 Kepala Seksi Higiene Sanitasi
tingkatan yang dinilai berdasarkan sejumlah 1 (satu) orang, staf Higiene
penilaian tata kelola air, kerusakan Sanitasi sejumlah 1 (satu) orang,
lahan, pengendalian pencemaran dan tenaga pengelola limbah B3
laut, pengelolaan limbah B3, sejumlah 1 (satu) orang.

515
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan jenis bahannya


dengan melakukan observasi atau yaitu bersifat korosif, eksplosif,
pemeriksaan terhadap fasilitas yang oksidator, flammable/dapat
digunakan dalam pengelolaan terbakar, toksik/beracun,
limbah B3 di RSUD Ungaran. Selain iritan/mengiritasi dan bahan
itu juga dilakukan wawancara berbahaya bagi lingkungan.
mendalam kepada informan. Jenis-jenis limbah B3 lain yang
Terdapat beberapa variabel yang dihasilkan oleh RSUD Ungaran
diperiksa pada lembar observasi adalah bekas wadah obat,
antara lain aspek pengelolaan bekas spuit, perban, sisa infus,
limbah meliputi pemilahan, cairan-cairan laboratorium,
penyimpanan dan pengangkutan reagen, bekas suntik, pil, kasa
serta aspek penilaian pengelolaan pembalut dan sludge IPAL B3.
limbah berdasarkan PROPER yang Bahan atau alat-alat yang
meliputi Aspek Penilaian PROPER terkontaminasi oleh pasien
Pengelolaan Limbah B3 yang berpotensi sebagai limbah B3.
meliputi pendataan dan identifikasi 3. Volume Limbah
jenis dan volume limbah, perizinan Penimbangan volume limbah
pengelolaan limbah B3, pelaporan tidak dilakukan per hari
kegiatan pengelolaan limbah B3, melainkan setiap pengangkutan
pemenuhan ketentuan izin, dumping dari pihak ke-3. Jumlah limbah
terbuka (open dumping), pemulihan yang dihasilkan dipengaruhi
lahan terkontaminasi limbah B3, oleh jumlah pasien yang ada di
jumlah limbah B3 yang dikelola, RSUD Ungaran. Besarnya
pengelolaan limbah B3 oleh pihak timbulan limbah medis
ke-3, dumping pembakaran terbuka dipengaruhi oleh aktivitas
(open burning), dan pengelolaan kegiatan medis, banyaknya
limbah B3 cara tertentu. kunjungan baik jumlah pasien
maupun keluarga pasien29.
HASIL DAN PEMBAHASAN Selain itu jumlah limbah yang
Karakteristik Limbah B3 RSUD dihasilkan oleh rumah sakit juga
Ungaran dipengaruhi oleh tingkat hunian
1. Sumber Limbah (BOR) dan jenis pelayanan yang
Hampir dari semua ruangan diberikan30. Dalam sehari rata-
menghasilkan limbah B3 baik rata volume limbah yang
yang berhubungan langsung dihasilkan sebesar 91,65kg.
dengan pasien maupun yang
tidak. Ruangan-ruangan yang Pengelolaan Limbah B3 di RSUD
menghasilkan limbah B3 berasal Ungaran
dari apotek, bangsal, IBS, Pengelolaan limbah B3 yang
laboratorium, radiologi, IGD, dilakukan oleh RSUD meliputi
HD, ICU, poliklinik, gudang obat, pemilahan, penyimpanan dan
laundry, VK, gizi dan sanitasi. pengangkutan. RSUD Ungaran
2. Jenis Limbah belum memiliki izin terkait
Di RSUD Ungaran terdapat pengelolaan limbah bahan
berbagai jenis limbah B3 yang berbahaya dan beracun (B3).
dihasilkan, meliputi limbah B3 Berdasarkan Kepmenkes Nomor
medis dan non medis. Jenis 1204/MENKES/SK/2004, penilaian
limbah B3 yang dihasilkan oleh pengelolaan limbah B3 yang
RSUD Ungaran diklasifikasikan dilakukan oleh RSUD belum

516
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

mencapai 100%13. Persentase petugas dengan mengangkat


pengelolaan limbah B3 yang dikelola langsung plastik tempat limbah B3
sebesar 57,1%. atau menggunakan troli. RSUD
Di RSUD Ungaran pemilahan Ungaran memiliki jalur khusus dalam
dilakukan ketika di dalam ruangan pengangkutan limbah B3 ke TPS.
oleh petugas keperawatan. Jalur tersebut terpisah dari jalur
Pemilahan dilakukan dengan pasien dan pengunjung rumah sakit,
membedakan tempat sampah sehingga menghidari terjadinya
penampung limbah medis yaitu kontaminasi terhadap pasien
warna kuning untuk limbah B3 ataupun pengunjung. Setiap proses
dengan plastik berwarna kuning, pengangkutan limbah B3 memang
merah untuk sampah non B3 diharuskan terdapat jalur khusus
anorganik dengan plastik berwarna misalnya menggunakan koridor dan
hitam, hijau untuk sampah organik lift khusus34. Petugas yang
dan safety boxberwarna kuning melakukan pengangkutan limbah B3
untuk benda tajam. di RSUD Ungaran menggunakan
Tempat penyimpanan limbah alat pelindung diri (APD) berupa
B3 di RSUD Ungaran berupa masker dan sarung tangan. APD
bangunan TPS limbah B3 yang yang digunakan oleh petugas masih
dulunya adalah bekas tempat belum sesuai dengan persyaratan
insenerator. TPS limbah B3 RSUD yang ditentukan.
Ungaran masih belum memenuhi
syarat. TPS limbah B3 di RSUD Analisis Pengelolaan Limbah B3
Ungaran belum memiliki drainase RSUD Ungaran oleh Pihak Ke-3
yang baik. Selain itu juga tempatnya Sejak tahun 2015, RSUD
masih sulit diakses oleh kendaraan Ungaran memutuskan
untuk mengangkut limbah. Meskipun menggunakan pihak ke-3 sebagai
lantainya kedap air dan tersedia kran pengolah limbah B3 yang dihasilkan.
air serta dapat dikunci tetapi masih Sebelumnya RSUD Ungaran
banyak kekurangan dari TPS mengolah sendiri limbah B3 yang
tersebut. Tidak terdapat ventilasi dan dihasilkan dengan menggunakan
pencahayaan masih kurang insenerator. Tetapi dikarenakan
memadahi. Kemudian peralatan tidak mendapatkan izin dari BLH
pembersih dan pakaian pelindung kemudian RSUD Ungaran
tidak terletak dekat dengan TPS. menggunakan pihak ke-3. RSUD
Keadaan di dalam TPS masih Ungaran bekerjasama dengan PT.
berantakan dan tidak dalam Noor Annisa Kemikal yang berada di
keadaan bersih. Limbah B3 yang Tangerang dan juga PT. ARAH
disimpan di dalam TPS ditumpuk Environmental Indonesia yang
begitu saja di lantai. memilik cabang di Kota Semarang.
Proses pengangkutan limbah Pihak ke-3 yang bekerjasama
B3 ke TPS dilakukan lebih dari 2 dengan RSUD Ungaran sendiri
(dua) kali dalam sehari. Hal ini merupakan perusahaan yang telah
sesuai dengan persyaratan yang memiliki rekomendasi Kementrian
telah di tetapkan. Pengangkutan Lingkungan Hidup Republik
limbah B3 dari ruangan dilakukan Indonesia No. B-
ketika volume limbah B3 sudah ¾ 13224/Dep.IV/LH/PDAL/11/2013,
(tiga per empat) dari volume tempat No. B-
sampah. Pengangkutan biasa 14593/Dep.IV/LH/PDAL/12/2014,
dilakukan secara langsung oleh dan S-270/PSLB3-VPLB3/2015

517
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

serta izin Pengangkutan Barang No Aspek Hasil Penilaian


Berbahaya dari Kementerian Penilaian Peringkat
Perhubungan untuk mengangkut PROPER
limbah B3. Merah
Dalam pengangkutannya dari 1 Pendataan Tidak melakukan
TPS RSUD Ungaran ke dalam mobil jenis dan pendataan
box, petugas pengangkut limbah dari volume limbah limbah B3
secara lengkap
pihak ke-3 melakukan penimbangan
2 Pelaporan Pelaporan
terlebih dahulu, baru kemudian kegiatan dilakukan hanya
diangkut. Petugas selalu pengelolaan di tingkat
menggunakan alat pelindung diri limbah kabupaten
(APD) lengkap.Berdasarkan 3 Perizinan Tidak memiliki
PerMenKerTrans RI Nomor pengelolaan izin pengelolaan
PER.08/MEN/VII/2010 setiap limbah B3 dan limbah
pekerja wajib menggunakan APD masa berlaku
sesuai potensi bahaya yang ada40. izin (izin
Pengangkutan limbah B3 oleh kadalursa)
4 Pelaksanaan Tidak melakukan
pihak ketiga dilakukan dua kali
ketentuan izin pengecekan
dalam seminggu yaitu pada hari yaitu baku mutu emisi
rabu dan juga sabtu. RSUD Ungaran pemenuhan dan effluent,
sudah menjadwalkan pengangkutan terhadap karena
yang dilakukan oleh pihak ke-3. ketentuan pengelolaan
Pengangkutan dilakukan dua kali teknis dalam dilakukan pihak
dalam seminggu untuk menghindari izin selain baku ke-3
penumpukan limbah di dalam TPS. mutu
lingkungan
Penilaian Peringkat PROPER seperti emisi,
effluent, dan
dalam Pengelolaan Limbah B3
standar mutu
RSUD Ungaran 5 Open dumping, Tidak melakukan
Pada penilaian pentaatan pengelolaan open dumping
pengelolaan limbah B3 berdasarkan tumpahan dan
peringkat Program Penilaian Kinerja penanganan
Perusahaan dalam Pengelolaan media
Lingkungan Hidup (PROPER) yang terkontaminasi
dilakukan di RSUD Ungaran, 6 Jumlah limbah Volume limbah
diperoleh hasil peringkat merah. B3 yang B3 yang dikelola
Penilaian peringkat didapatkan dari dikelola sesuai 57,1% yaitu
peraturan kurang dari
hasil penaatan pengelolaan limbah
perundang- 100%
B3 meliputi 8 (delapan aspek) sesuai undangan (%)
dengan lampiran IV Peraturan 7 Pengelolaan Pihak ke-3
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 limbah B3 oleh memiliki izin
tahun 2014. pihak ke 3 yang masih
berlaku
Tabel Tabel 4.1Hasil Penilaian 8 Dumping, open Memiliki izin
Pengelolaan Limbah B3 RSUD burning, pengelolaan
Ungaran Berdasarkan Peringkat pengelolan limbah B3
PROPER limbah B3 dengancara
dengan cara tertentu dari
tertentu instansi yang
berwenang
Pembobotan 32,26%
518
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

RSUD Ungaran telah memenuhi Ungaran berdasarkan Peraturan


beberapa kriteria pentaatan dalam Menteri Lingkungan Hidup
pengelolaan limbah B3 sebesar Nomor 03 Tahun 2014
32,26%. Hal ini berarti RSUD memperoleh peringkat berwarna
Ungaran telah memenuhi merah dengan persentase
pembobotan peringkat PROPER penilaian sebesar 32,26%.
warna merah dengan skala 21% - Saran
40%. Dalam kriteria pentaatan 1. Bagi Bidang Sarana dan
pendataan dan pelaporan data Sanitasi RSUD Ungaran
pengelolaan limbah serta jumlah a. Melakukan identifikasi dan
limbah B3 yang dikelola sesuai pendataan jenis maupun
peraturan perundang-undangan jumlah limbah B3 yang
masih kurang dari 100% (<100%). masuk dan keluar dalam
Persentase pengelolaan limbah logbook secara lengkap
yang di dapatkan oleh RSUD untuk mengetahui jumlah
Ungaran sebesar 57,1%. dan jenis limbah B3 yang
terkelola.
KESIMPULAN DAN SARAN b. Memenuhi ketentuan teknis
Kesimpulan penyimpanan limbah B3 di
1. Sumber limbah B3 medis TPS dengan
berasal dari 14 ruang pelayanan memperhatikan kelayakan
rumah sakit dengan volume TPS serta persyaratan TPS
produksi limbah B3 yang yang benar seperti apa
dihasilkan rata-rata per hari dari sehingga memudahkan
semua ruangan sebesar 91,65 pengangkutan.
kg/hari. c. Memperhatikan kebersihan
2. Pengelolaan limbah B3 RSUD dari tempat penyimpanan
Ungaran masih belum sementara (TPS) limbah B3
memenuhi persyaratan dengan menghindari
berdasarkan PP No 101 Tahun penumpukan limbah B3
2014 tentang Pengelolaan yang berlebihan dan
Limbah Bahan Berbahaya dan mengurangi ceceran limbah
Beracun, Peraturan Menteri B3.
Lingkungan Hidup dan d. Melakukan pengelolaan
Kehutanan Republik Indonesia limbah B3 non medis sesuai
Nomor P.56/Menlhk- ketentuan
Detjen/2015 serta Keputusan e. Melaporkan salinan
Menteri Kesehatan Republik manifest lembar kedua
Indonesia Nomor terkait pengelolaan limbah
1204/MENKES/SK/X/2004 oleh pihak ke 3 ke
Tentang Persaryaratan Kementrian Lingkungan
Kesehatan Lingkungan Rumah Hidup sesuai peraturan
Sakit terkait teknis pemilahan, yang berlaku.
penyimpanan, dan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
pengangkutan limbah B3 yang Diharapkan di masa
memiliki persentase sebesar yang akan datang penelitian ini
57,1% yang berarti masih dapat digunakan sebagai salah
kurang dari 100% satu sumber data untuk
3. Hasil penilaian PROPER terkait penelitian selanjutnya dan
pengelolaan limbah B3 RSUD dilakukan penelitian lebih lanjut

519
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berdasarkan variabel yang 1204/MENKES/SK/X/2004


berbeda, tempat yang berbeda Tentang Persaryaratan
dengan desain penelitian yang Kesehatan Lingkungan Rumah
lebih tepat, dan dapat Sakit Jakarta, 2004.
dikembangkan untuk penilaian 9. Tsakona, E. Anagnostopou, and
PROPER dengan aspek E. Gidarakos. Hospital
penilaian yang lain. management and Toxocity
Evaluation: A Case Study.
Journal of Waste Management,
DAFTAR PUSTAKA 2007.
1. Badan Pengendalian Dampak 10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Lingkungan. Pedoman dan Transmigrasi Republik
Minimisasi Limbah. Jakarta: Indonesia Nomor
BAPEDAL, 1992. PER.08/MEN/VII/2010 Tentang
2. Kemenkes RI. Data Rekapitulasi Alat Pelindung Diri. Jakarta,
Rumah Sakit Tahun 2015. 2010.
Jakarta: Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, 2015.
3. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 101 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun. Jakarta. 2014.
4. Arifin, M. Pengaruh Limbah
Rumah Sakit Terhadap
Kesehatan. Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, 2008.

5. Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup Republik Indonesia
Nomor 03Tahun 2014 Tentang
Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Jakarta, 2014
6. Sekretariat PROPER
Kementrian Lingkungan Hidup.
Sosialisasi PROPER HTI.
Jakarta: Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, 2016.
7. Askarian, M., Vakili, M, dan
Kabir, G. Result of a Hospital
Waste Survey in Private
Hospital in Fars Province, Iran.
Waste Managemen, 24, 347-
352. 2011.
8. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
520

Potrebbero piacerti anche