Sei sulla pagina 1di 15

PENGEMBANGAN MODUL PRODUKSI PAKAN IKAN BUATAN BERBASIS

e-book KELAS X BUDIDAYA PERIKANAN SMK LAMPUNG

Oleh : Ismargono, Adelina Hasyim, Riswandi


FKIP Unila, Jl. Dr. Sumantri Brojonegoro No 1 Bandar Lampung
e-mail : is_margono@yahoo.co.id
HP. 081379185066

Abstract : the module development of artificial fish feed production based on e-book of
tenth grade of fisheries aquaculture of vocational high school lampung
The purposes of this research and development were (1) to describe the potential and
condition of module development, 2) to analyze the steps and the way of module
development, 3) to examine the effectiveness of the use of module, 4) to examine the
efficiency of the use of module, 5) to explain the attractiveness of the use of module.
The method of this research used development and research design. The population sample
of this research was the tenth grade student and the teacher of artificial fish feed production
of Vocational High School Lampung. Data was gained by observation, questionnaire and
test, data was processed by t test.
The result of this research were : 1) learning condition was not optimal, e-book modul was
needed for student as media , 2) Prosessing e-book module development was validated by
media, design and conten expert, 3) e-book modul more effectiveness than control class, 4)
learning module based on e-book more efficient by the ratio of 1,5 based on time, 5) e-book
module attractiveness by the 3,425 score (very interesting).
Key words : module, e-book, artificial fish feed production

Abstrak : pengembangan modul produksi pakan ikan buatan berbasis e-book kelas x
budidaya perikanan smk lampung
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan, (1) mendeskripsikan kondisi dan potensi
pengembangan modul, (2) menganalisis langkah-langkah dan cara pengembangan modul, (3)
menguji efektifitas penggunaan modul, (4) menguji efisiensi penggunaan modul, dan
(5) menjelaskan tingkat kemenarikan penggunaan modul.
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan. Populasi sampel
uji coba adalah siswa kelas X dan guru Produksi Pakan Ikan Buatan SMK Lampung. Data
dikumpulkan melalui observasi, angket, dan test., data yang diperoleh dianalisis dengan uji t
Hasil penelitian menunjukkan (1) kondisi pembelajaran belum optimal, media yang
dibutuhkan siswa adalah modul e-book, (2) proses pengembangan modul e-book divalidasi
oleh ahli media, desain, dan materi, (3) efektivitas modul e-book lebih besar dari kelas
kontrol, (4) modul pembelajaran berbasis e-book lebih efisien dengan rasio 1,5 berdasarkan
waktu dan (5) kemenarikan modul e-book dengan skor 3,425 (sangat menarik).
Kata kunci: modul, e-book, produksi pakan ikan buatan
2

PENDAHULUAN macam-macam kebutuhan nutrisi pakan


buatan, 2) Menganalisis sistem fisiologi
Kompetensi Keahlian Budidaya Perikanan
nutrisi pada biota air, 3) Menganalisis
merupakan kompetensi yang di buka di
perhitungan formulasi pakan buatan, 4)
beberapa sekolah SMK khususnya di
Menerapkan pembuatan pakan, 5)
Lampung. Terdapat 8 sekolah SMK yang
Menerapkan penyimpanan pakan buatan,
membuka Kompetensi Budidaya
6) Menganalisis pengujian mutu (fisika,
Perikanan di Lampung. Keberadaan
kimia, biologi) pakan buatan.
Kompetensi Budidaya Perikanan
didukung oleh tingginya potensi dan Menurut pengamatan lapangan, buku
banyaknya DU/DI (Dunia Usaha dan pegangan guru dalam mata pelajaran
Dunia Industri) di bidang perikanan. Produksi Pakan Ikan Buatan masih
Perkembangan usaha dan teknologi dalam sangat minim. Padahal, kenyataan
bidang perikanan menuntut tersedianya pengetahuan yang diperoleh siswa sangat
tenaga kerja yang handal dalam dipengaruhi oleh berkualitas tidaknya
pengetahuan, ketrampilan dan sikap bahan ajar yang dipergunakan. Jika
mental, yang harus terbentuk dalam kemudian sekolah (guru) mematok satu
pembelajaran di SMK yang menerapkan jenis buku pelajaran saja sebagai satu
Kurikulum 2013. satunya sumber belajar yang akan
digunakan dalam pembelajaran Produksi
Pada Kurikulum 2013, mata pelajaran
Pakan Ikan Buatan, serta guru juga hanya
Produksi Pakan Ikan Buatan diajarkan
memiliki buku itu sebagai referensi, maka
kepada siswa SMK Kelas X Kompetensi
lengkaplah proses pengerdilan ilmu
Keahlian Budidaya Perikanan. Pengertian
pengetahuan siswa. Salah satu media
Mata Pelajaran Produksi Pakan Ikan
pembelajaran yang seharusnya digunakan
Buatan adalah Mata Pelajaran yang
guru dalam mewujudkan siswa yang
mempelajari teknik produksi pakan ikan
memiliki keterampilan Budidaya Ikan
secara buatan, berbeda dengan produksi
adalah media pembelajaran berupa modul
pakan ikan alami. Ruang lingkup Mata
dalam tampilan e-book . Buku cetak yang
Pelajaran ini adalah pada Kompetensi Inti
tersedia tidak semua mengarahkan siswa
Produksi Pakan Ikan Buatan meliputi
untuk dapat memahami dan menerapkan
beberapa KD antara lain : 1)Menganalisis
keterampilan budidaya perikanan.
3

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian/Tes Formatif Mata pelajaran Produksi Pakan Ikan
Buatan Kelas X SMK Negeri 2 Kalianda 2013/2014

KD Kompetensi Dasar Belum Komp Kompeten Jumlah

Jml % Jml % Jml %

1 Menganalisis macam-macam 5 7,5 % 61 92,5 % 66 100 %


kebutuhan nutrisi pakan buatan

2 Menganalisis sistem fisiologi - - - - - -


nutrisi pada biota air *)

3 Menganalisis perhitungan 32 48,5 % 34 51,5 % 66 100 %


formulasi pakan buatan

4 Menerapkan pembuatan pakan 8 12 % 58 88 % 66 100 %

5 Menerapkan penyimpanan 2 3% 64 97 % 66 100 %


pakan buatan

6 Menganalisis pengujian mutu 5 7,5 % 61 92,5 % 66 100 %


(fisika, kimia, biologi) pakan
buatan

Sumber : Nilai Formatif Semester Ganjil Tp. 2013/2014 SMKN 2 Kalianda


*) KD tambahan pada Kurikulum 2013, belum diajarkan pada Kurikulum KTSP
Pada tabel 1.1 diketahui nilai formatif 2 Menganalisis Sistem Fisiologi Nutrisi
siswa pada tahun sebelumnya untuk mata Pada Biota Air.
pelajaran Produksi Pakan Ikan Buatan,
Penelitian dan pengembangan ini
dari 66 siswa yang terbagi menjadi 2
bertujuan (1) mendeskripsikan kondisi dan
rombongan belajar. Siawa yang mencapai
potensi pengembangan modul (2)
kriteria kompeten pada mata pelajaran
menganalisis langkah-langkah dan cara
Produksi Pakan Ikan Buatan untuk
pengembangan modul (3) menguji
masing-masing KD bervariasi antara
efektifitas penggunaan modul (4) menguji
51,5% - 92,5%. Pada KD 2 Menganalisis
efisiensi penggunaan modul (5)
Sistem Fisiologi Nutrisi Pada Biota Air
menjelaskan tingkat kemenarikan
terlihat bahwa belum ada nilai yang dapat
penggunaan modul.
dianalisis karena KD tersebut merupakan
materi baru pada Kurikulum 2013, oleh Pada penelitian ini,didasarkan pada teori
karenanya sangat mendesak untuk belajar behavior dan konstruktivistik, yang
dilakukan pengadaan bahan ajar untuk KD ada kaitannya dengan pembelajaran
4

menggunakan bahan ajar e-book pada reinforcement dari lingkungan. Dengan


kelas X Budidaya Perikanan. demikian dalam tingkah laku belajar
terdapat jalinan yang erat antara reaksi-
Teori belajar behaviorisme yang
reaksi behavioural dengan stimulusnya.
digunakan pada pembelajaran di SMK
Guru yang menganut pandangan ini
mengedepankan perubahan tingkah laku
berpendapat bahwa tingkah laku siswa
sebagai hasil dari pengalaman.
merupakan reaksi terhadap lingkungan
Behaviorisme merupakan salah satu
dan tingkah laku adalah hasil belajar.
pendekatan untuk memahami perilaku
Kaum behavioris menjelaskan bahwa
individu. Behaviorisme memandang
belajar sebagai suatu proses perubahan
individu hanya dari sisi fenomena
tingkah laku dimana reinforcement dan
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek
punishment menjadi stimulus untuk
mental. Dengan kata lain, behaviorisme
merangsang pebelajar dalam berperilaku.
tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,
Pendidik yang masih menggunakan
minat dan perasaan individu dalam suatu
kerangka behavioristik biasanya
belajar. Peristiwa belajar semata-mata
merencanakan kurikulum dengan
melatih refleks-refleks sedemikian rupa
menyusun isi pengetahuan menjadi
sehingga menjadi 16 kebiasaan yang
bagian-bagian kecil yang ditandai dengan
dikuasai individu. Teori kaum behavioris
suatu keterampilan tertentu. Kemudian,
lebih dikenal dengan nama teori belajar,
bagian-bagian tersebut disusun secara
karena seluruh perilaku manusia adalah
hirarki, dari yang sederhana sampai yang
hasil belajar. Belajar artinya perubahan
komplek.
perilaku organisme sebagai pengaruh
lingkungan. Behaviorisme tidak mau Guru selaku pendidik telah menggunakan
mempersoalkan apakah manusia baik atau teori belajar behavioristik. Namun dari
jelek, rasional atau emosional, semua teori yang ada, teori Skinnerlah
behaviorisme hanya ingin mengetahui yang paling besar pengaruhnya terhadap
bagaimana perilakunya dikendalikan oleh perkembangan teori belajar behavioristik.
faktor-faktor lingkungan. Program-program pembelajaran seperti
Teaching Machine, Pembelajaran
Pembelajaran di SMK yang menggunakan
berprogram. modul dan program-program
teori belajar behavioristik atau sering
pembelajaran lain yang berpijak pada
disebut S-R psikologis artinya bahwa
konsep hubungan stimulus-respons serta
tingkah laku manusia dikendalikan oleh
mementingkan faktor-faktor penguat
ganjaran atau reward dan penguatan atau
(reinforcement), merupakan program
5

pembelajaran yang menerapkan teori para pendidik mengembangkan kurikulum


belajar yang dikemukakan Skinner. yang terstruktur dengan menggunakan
standar-standar tertentu dalam proses
Menurut Suciati (2001: 41) bahwa aplikasi
pembelajaran yang harus dicapai oleh para
teori behavioristik dalam kegiatan
pebelajar. Begitu juga dalam proses
pembelajaran tergantung dari beberapa hal
evaluasi belajar pebelajar diukur hanya
seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi
pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati
pelajaran, karakteristik pebelajar, media
sehingga hal-hal yang bersifat tidak
dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
teramati kurang dijangkau dalam proses
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak
evaluasi.
pada teori behavioristik rnemandang
bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, Teori belajar konstruktivistik yang
tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah diterapkan di SMK merupakan usaha
terstruktur dengan rapi. sehingga belajar pemberian makna oleh siswa kepada
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan pengalamannya melalui asimilasi dan
mengajar adalah memindahkan akomodasi yang menuju pada
pengetahuan (transfer of knowledge) ke pembentukan struktur kognitifnya,
orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi memungkinkan mengarah kepada tujuan
mind atau pikfrnn adalah untuk menjiplak tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran
struktur pengetahuan yag sudah ada diusahakan agar dapat memberikan
melalui proses berpikir yang dapat kondisi teijadinya proses pembentukan
dianalisis dan dipilah, sehingga makna tersebut secara optimal pada diri siswa.
yang dihasilkan dari proses berpikir Proses belajar sebagai suatu usaha
seperti ini ditentukan oleh karakteristik pemberian makna oleh siswa kepada
struktur pengetahuan tersebut. Siswa pengalamannya melalui proses asimilasi
diharapkan akan memiliki pemahaman dan akomodasi, akan membentuk suatu
yang sama terhadap pengetahuan yang konstruksi pengetahuan yang menuju pada
diajarkan. Artinya, apa yang dipahami kemutakhiran struktur kognitifnya.
oleh pengajar atau guru itulah yang harus Teori belajar konstruktivistik yang
dipahami oleh murid.
dilaksanakan di SMK membantu siswa

Demikian halnya dalam pembelajaran, berpikir secara benar dengan

siswa dianggap sebagai objek pasif yang membiarkannya berpikir sendiri untuk

selalu membutuhkan motivasi dan menemukan jawaban dari persoalan yang

penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, sedang dihadapinya. Karakteristik


6

pembelajaran yang dilakukan dalam teori demikian dapat disimpulkan bahwa siswa
belajar konstruktivistik adalah: (1) belajar bagaimana ia menggunakan
membebaskan siswa dari belenggu pengetahuan dan keterampilan. Atas dasar
kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas itu, pembelajaran harus dikemas menjadi
yang sudah ditetapkan, dan memberikan proses ‘mengkonstruksi’ bukan
kesempatan kepada siswa untuk ‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses
mengembankan ide-idenya tersebut, serta pembelajaran, siswa membangun sendiri
membuat kesimpulan-kesimpulan; (2) pengetahuan mereka melalui keterlibatan
menempatkan siswa sebagai kekuatan aktif dalam proses pembelajaran.
timbulnya interest, untuk membuat Pembelajaran adalah kegiatan guru
hubungan diantara ide-ide atau dan siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
gagasannya, kemudian memformulasikan Menurut Nasution (2011:68) dalam
kembali ide-ide tersebut, serta membuat proses pembelajaran harus ada unsur
kesimpulan-kesimpulan; (3) guru tujuan, bahan ajar, metode dan penilaian
bersama-sama siswa mengkaji pesan- yang merupakan satu kesatuan yang tak
pesan penting bahwa dunia adalah dapat dipisahkan. Perbedaan individual
kompleks. Dimana terdapat bermacam- merupakan hal yang harus diperhatikan
macam pandangan tentang kebenaran dalam pembelajaran, dimana kemampuan
yang datangnya dari berbagai interpretasi; masing-masing induvidu siswa adalah
dan (4) gum mengakui bahwa proses tidak sama. Salah satu perbedaannya
belajar dan penilaiannya merupakan suatu
adalah kecepatan dalam memahami materi
usaha yang kompleks, sukar dipahami,
pelajaran yang disampaikan guru.
tidak teratur dan tidak mudah dikelola. Menurut Benyamin S. Bloom (1971)
Teori belajar konstruktivistik yang dalam Nasution (2011:62) yakin bahwa 90
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran % dari anak-anak sanggup mencapai
akan memberikan sumbangan besar dalam tujuan serupa asal diberikan waktu yang
membentuk siswa menjadi kreatif, cukup kepadanya, sekalipun 5-6 kali lebih
produktif dan mandiri. lama dari anak pandai. Ide Bloom ini
Esensi dari teori konstruktivis adalah ide dikenal dengan teori mastery learning atau
bahwa siswa harus menemukan dan belajar tuntas. Robert M Gagne dalam
mentransformasikan suatu informasi itu Nasution (2011:62) memandang fungsi
menjadi milik mereka sendiri, di samping pembelajaran sebagai pengendalian
itu belajar juga memerlukan pendekatan kondisi-kondisi ekstren dari situasi
dan teknik penilaian tertentu. Dengan belajar, sehingga berinteraksi dengan
7

kemampuan intern siswa secara optimal, tidak begitu cepat agar dapat bersama-
sehingga terjadi perubahan dalam sama mencapai tujuan pembelajaran.
kemampuan-kemampuan itu.
E-book (buku digital) adalah versi
Analisis tujuan dan urutan langkah elektronik (digital) dari buku. Jika buku
memegang peranan penting dalam proses pada umumnya terdiri dari kumpulan
pembelajaran menurut Skinner, Crowder, kertas yang dapat berisikan teks atau
Gagne dan lain-lain. Menurut B.F. Skinner gambar, maka E-book berisikan informasi
siswa dibimbing secara langkah demi digital yang juga dapat berwujud teks atau
langkah sampai mencapai tujuan. Setiap gambar. Pembelajaran menggunakan
langkah yang berhasil , yaitu respon yang e-book sendiri dapat dikategorikan sebagai
tepat atas stimulus tertentu, diberi pembelajaran e-learning (pembelajaran
reinforcement atau penguataan. Menurut elektronik) karena ada perangkat
Reigeluth variabel Pembelajaran ada 3 elektronik (device yang digunakan,
yaitu : (1) variabel Kondisi, (2) variabel bahkan sebagian besar e-bookdipublish
Metode dan (3) variabel Hasil sehingga dapat diunduh secara online di
Pembelajaran. Menurut Bruner internet. Menurut Soekarwati dalam
pembelajaran yang baik adalah Prawiradilaga (2012:197) mengemukakan:
pengalaman belajar melalui penemuan
E-learning is ageneric term for all
(discovery). Pada pembelajaran mata
technologically supported learning using
pelajaran produktif lebih tepat
an array of teaching and learning tools as
menggunakan metode metode eksperimen,
phone bridging, audio and video tapes,
discovery, atau inquiri approach yang
teleconferencing, satelite transmition, and
lebih menekankan pada metode ilmiah
the more recognized web-based training
(Sains) Nasution (2011:70).
or computer aided instruction also
Salah satu alternatif dalam meningkatan commonly reffered to as online courses
pencapaian tujuan pembelajaran adalah
Menurut Miarso (2013:671) Perpustakaan
memilih bahan ajar yang tepat yaitu
yang biasanya merupakan arsip buku-
modul. Modul disusun untuk dipelajari
buku, dengan dibantu teknologi informasi
anak secara individual, sehingga anak-
dan internet dapat dengan mudah
anak yang pandai dapat diberikan
mengubah konsep perpustakaan yang pasif
tambahan materi dengan modul sebagai
menjadi lebih agresif dalam berinteraksi
pengayaan, untuk menunggu siswa yang
dengan penggunanya.
8

METODE PENELITIAN 36 orang kelas X Budidaya Perikanan


SMK Negeri 6 Bandar Lampung, SMK
Penelitian ini merupakan penelitian
Negeri 1 Ketapang dan SMK Negeri 2
pengembangan atau Research and
Kalianda.
Development (R&D) dengan mengikuti
model penelitian pengembangan menurut Ahli desain yang dilibatkan dalam
Brog dan Gall (2003:85) dijelaskan pengujian produk hasil pengembangan
Research Based Development merupakan adalah dosen ilmu komputer dari STMIK
riset yang dilakukan untuk Teknokrat Bandar Lampung, kemudian
mengembangkan dan mengevaluasi ahli materi, yang berasal dari Guru
produk untuk keperluan pendidikan. Budidaya Perikanan SMK Negeri 2
Tujuan dari riset ini adalah menghasilkan Kalianda Lampung selatan.
sebuah produk.
Langkah awal di dalam melakukan
Validasi ahli (expert judgement) penelitian pengembangan ini adalah
ditetapkan menggunakan teknik purposive melakukan studi pendahuluan, ada dua
sampling, yaitu oleh ahli desain kegiatan yang dilakukan dalam studi
pembelajaran, ahli materi Budidaya pendahuluan ini, yaitu: (1) kajian pustaka
Perikanan, dan untuk ahli media dan (2) analisis kebutuhan. Pada kegiatan
pembelajaran. kajian pustaka, yang dikaji adalah berupa
literatur-literatur yang berkenaan dengan
Untuk uji coba satu lawan satu, subjek uji
teori, konsep dan hasil-hasil penelitian
cobanya adalah sembilan (9) orang
yang relevan untuk mendukung studi
responden yaitu masing-masing tiga (3)
pendahuluan.Kegiatan analisis kebutuhan
orang siswa kelas X Budidaya Perikanan
produk, bertujuan untuk mengetahui
SMK Negeri 6 Bandar Lampung, SMK
potensi terhadap kemungkinan produk
Negeri 1 Ketapang dan SMK Negeri 2
yang akan dikembangkan, instrumen
Kalianda Untuk uji coba kelompok kecil,
yang dipergunakan untuk keperluan ini
subjek uji cobanya adalah delapan belas
berupa angket (dapat dilihat pada
(18) orang responden yaitu masing-masing
lampiran) yang disebar kepada subjek
enam (6) orang siswa kelas X Budidaya
penelitian yaitu siswa dan guru,
Perikanan SMK Negeri 6 Bandar
penentuan guru sebagai responden
Lampung, SMK Negeri 1 Ketapang dan
ditentukan secara purposive sampling
SMK Negeri 2 Kalianda. Untuk uji coba
yaitu pengambilan sampel dengan tujuan
kelas terbatas, subjek uji cobanya adalah
dan pertimbangan tertentu.
9

Studi kelayakan dilakukan dengan dengan modul e-book, pengujian


melakukan survei lapangan terhadap efektifitas dilihat dari perbedaan hasil
ketersediaan bahan ajar terutama fasilitas belajar pada pretest dan posttest. Kelas
laboratorium komputer yang menjadi kontrol sebanyak satu (1) kelas dari kelas
salah satu prasarat dikembangkannya X Budidaya Perikanan diberi
produk ini. Survei dilakukan terutama pembelajaran dengan bahan ajar lama
yang ada di lingkungan sekolah, dan yaitu print out Buku BSE
diseluruh sekolah yang digunakan
Sama seperti uji efektifitas, subjek uji
penelitian.
coba pengujian efisiensi tiga (3) kelas dari
Merevisi produk pembelajaran dilakukan siswa kelas X Budidaya Perikanan di
sesuai data yang diperoleh dari evaluasi SMKN 6 Bandar Lampung, SMK 1
formatif, yaitu penilaian perseorangan, Ketapang dan SMKN 2 Kalianda,
penilaian kelompok kecil dan hasil akhir dilakukan dengan melihat lama waktu
uji coba lapangan. Menurut Hamzah B. pembelajaran.
Uno (2011:98) Merevisi bahan
Pada pengujian daya tarik, subjek uji
pembelajaran perlu dilakukan yaitu untuk
cobanya adalah tiga (3) kelas dari siswa
menyempurnakan bahan pembelajaran
kelas X Budidaya Perikanan di SMKN 6
sehingga lebih menarik dan efektif apabila
Bandar Lampung, SMK 1 Ketapang dan
digunakan dalam keperluan pembelajaran
SMKN 2 Kalianda, dilakukan dengan
sehingga memudahkan untuk mencapai
menghitung rata-rata skor penilaian angket
tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
daya tarik dari instrumen kemenarikan
Dick and Carey mengemukakan ada dua
yang dibagikan pada kelas eksperimen.
revisi yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1) Revisi terhadap isi atau substansi bahan HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran agar lebih cermat sebagai
alat belajar. 2) Revisi terhadap cara-cara Berdasarkan hasil kisioner dan analisis

yang dipakai dalam menggunakan bahan situasi (lampiran ) diperoleh informasi

pembelajaran. sebagai berikut : 1) Dukungan positif dari


faktor sosial. Kebijakan pemerintah daerah
Untuk uji efektifitas, subjek uji cobanya beserta Dinas Pendidikan dan Masyarakat
adalah tiga (3) kelas dari siswa kelas X pada intinya mendukung pembelajaran
Budidaya Perikanan di SMKN 6 Bandar menggunakan modul e-book sebagai
Lampung, SMK 1 Ketapang dan SMKN 2 konsekuensi penerapan kebijakan tentang
Kalianda. Ketiganya diberi pembelajaran Kurikulum 2013. 2) Faktor lembaga
10

(sekolah) sangat mendukung. Pimpinan mendesain modul adalah : 1) microsoft


sekolah merespon baik penggunaan modul word 2007, adalah program aplikasi
e-book dalam pembelajaran, mengingat microsoft office digunakan untuk
kondisi sarana dan prasarana yang penyusunan pengembangan modul yang
mencukupi. 3)Pembelajaran menggunakan berbasis teks, 2) corel draw X3 digunakan
modul e-book sangat baik diterapkan pada untuk mengedit tampilan gambar, 3) html
siswa SMK dengan kondisi siswa yang digunakan untuk mengubah aplikasi MS
homogen, motivasi tinggi, mandiri, dan Word ke Aplikasi Calibre, 4) calibre,
memiliki kemampuan IT yang cukup 4) adalah aplikasi untuk pembuatan e-book ,
Guru memiliki peran penting dalam 5) aldiko, adalah aplikasi pembacaan
pembelajaran. Tanggapan guru sangat baik (reader) e-book pada fasilitas Android.
jika pembelajaran menggunakan modul
Hasil pengembangan format, organisasi,
e-book . Guru lebih fokus pada
daya tarik, bentuk dan ukuran huruf, ruang
pengembangan penilaian aspek spiritual,
dan konsistensi. Format, menggunakan
sikap, pengetahuan dan ketrampilan (KI 1-
format kolom tunggal dan telah
KI 4).
disesuaikan dengan bentuk dan ukuran
Perencanaan merupakan tindak lanjut dari kertas yang digunakan, menggunakan
analisis kebutuhan. Berdasarkan analisis format kertas vertikal dan telah
tersebut kemudian ditentukan tujuan dan memperhatikan tata letak dan format
kompetensi yang akan dicapai, pengetikan, menggunakan tanda-tanda
menentukan materi pokok yang akan (icon) yang mudah ditangkap yang
dituangkan dalam silabus dan membuat bertujuan untuk menekankan pada hal-hal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dianggap penting atau khusus.
(RPP). Kompetensi Inti dan kompetensi Tanda-tanda tersebut berupa gambar,
Dasar (KIKD) diaambil dari cetak tebal, cetak miring, atau lainnya,
Permendiknas No. 70 tentang Kurikulum
Organisasi peta/bagan menggambarkan
2013. Perencanaan merupakan kegiatan
cakupan materi yang akan dibahas dalam
dalam menentukan tujuan dan kompetensi
modul. Organisasi isi materi pembelajaran
yang akan dicapai, materi pokok yang
sudah sesuai urutan dan susunan yang
akan dituangkan dalam silabus dan RPP.
sistematis, sehingga memudahkan siswa
Setelah modul dipetakan langkah memahami materi pembelajaran. Susunan
berikutnya adalah penyusunan buram naskah, gambar dan ilistrasi memberikan
modul. Program yang digunakan untuk informasi yang mudah dimengerti.
11

Organisasi antar bab, antar unit dan antar Konsistensi, menggunakan bentuk huruf
paragraf dengan susunan dan alur secara konsisten dari halaman ke halaman
memudahkan siswa memahaminya. dan tidak terlalu banyak variasi,
Organisasi antar judul, sub judul dan mengunakan jarak spasi konsisten jarak
uraian mudah diikuti oleh siswa. antar judul dengan baris pertama, antara
judul dengan teks utama, antara baris atau
Daya Tarik, bagian sampul (cover) depan,
spasi yang sama, menggunakan tata letak
mengkombinasikan warna, gambar
pengetikan yang konsisten, baikpola
(ilustrasi) , bentuk dan ukuran huruf yang
pengetikan maupun margin/batas-batas
serasi. Bagian isi modul menempatkan
pengetikan.
rangsangan berupa gambar atau ilustrasi ,
pencetakan huruf tebal, miring, garis Uji oleh ahli media pengembangan modul
bawah dan warna, tugas dan latihan e-book bertujuan untuk mendapatkan
dikemas sedemikian rupa sehingga masukan terhadap ketepatan desain dan
menarik kesesuaian materi pembelajaran yang
disusun berdasarkan keilmuan. Penilaian
Bentuk dan ukuran huruf menggunakan
Ahli media memberikan skor 2,9 dengan
bentuk dan ukuran huruf yang mudah
kriteria baik. Saran dari ahli media
dibaca sesuai dengan karakteristik umum
adalah instruksi pada latihan diperjelas,
siswa. Huruf yang digunakan adalah
kegiatan latihan dilakukan di rumah atau
Times New Roman ukuran 12.
di sekolah, kelompok atau mandiri. Kata-
Menggunakan perbandingan huruf yang
kata operasional pada latihan diperbaiki.
proporsional antar bab, sub judul dan isi
Rekomendasi dari ahli desain produk hasil
naskah. Menghindari penggunaan huruf
pengembangan layak digunakan.
kapital untuk seluruh teks, yang dapat
membuat proses membaca menjadi sulit Uji materi menggunakan instrumen yang
dihasilkan isian berupa Aspek penilaian,
Ruang (spasi kosong), penempatan ruang
indikator, penilaian ahli materi dapat
kosong dilakukan dibeberapa tempat
dilihat pada lampiran.Hasil penilaian dari
seperti : ruangan sekitar judul bab dan sub
ahli materi pembelajaran dan Media
bab, batas tepi (marjin) , batas tepi tidak
adalah merekomendasikan bahwa produk
luas, spasi antar kolom sudah sesuai,
berupa modul e-book layak utnuk
pergantian antar paragraf dan dimulai
digunakan. Penilaian ahli materi
dengan huruf capital.
mendapatkan skor 3,2 dengan kriteria
sangat baik, adapun masukan-masukan
12

antara lain : 1) Modul hendaknya disusun Sedangkan rerata skor postes pada kelas
dari tingkat kesulitan yang paling rendah kontrol adalah 67.41 lebih rendah dari
ke yang paling sulit, 2) Cakupan materi skor postes kelas eksperimen dengan
harusnya cukup luas dan sedapat mungkin jumlah siswa yang mencapai KKM adalah
dapat mencapai target kompetensi siswa 15 orang atau 44,12 %. Berdasarkan
yang diharapkan seperti penggunaan analisis statistik untuk Aspek
bahasa yang tepat Berdasarkan masukan Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap,
dari ahli materi maka dilakukan perbaikan maka dapat disimpulkan bahwa
modul pembelajaran Menganalisis Sistem Efektivitas peda peningkatan kemampuan
Fisiologi Nutrisi Pada Biota Air dengan pembelajaran dengan menggunakan
menyusun ulang isi materi berdasarkan modul e-book lebih besar dibandingkan
tingkat kesulitan. Materi yang lebih dengan menggunakan modul lama.
mudah diberikan terlenih dahulu. Agar Penelitian oleh Dewanta Arya Nugraha.
kompetensi masing-masing pokok (2014:6) juga mengemukakan bahwa
bahasan tercapai secara maksimal maka pengembangan e-book Bahan
diberikan penambahan materi dimana Pembelajaran Tentang sistem pengendali
siswa dapat belajar secara mendalam elektromagnetik pada Platform Android
tentang topik yang telah dipelajari. telah dikembangkan dengan baik dan
layak sebagai media pembelajaran untuk
Skor rata-rata dari angket yang diberikan
suplemen belajar siswa. Dari hasil
adalah 3,2 dan termasuk pada kriteria
penelitian modul e-book Produksi Pakan
sangat baik, namun masih terdapat catatan
Ikan Buatan sangat efektif dikarenakan
dari ahli desain pembelajaran yang perlu
meningkatkan minat siswa dalam
diperhatikan oleh pengembang, yaitu
pembelajaran sesuai pendapat Hamzah B.
sebagai berikut: 1) pada halaman depan
Uno (2012:98) apabila semua tujuan telah
moduk e-book diberikan petunjuk
tercapai, maka efektifitas kegiatan
penggunaan media, sebagai panduan bagi
pembelajaran dalam mata pelajaran
pengguna, 2) pada soal evaluasi dibuat
tertentu dianggap berhasil dengan baik .
beberapa paket soal dengan bobot yang
sama Dalam penelitian ini aspek efisiensi yang
diukur berdasarkan waktu yang
Berdasarkan hasil postest diketahui rata-
dibutuhkan ntuk mencapai tujuan
rata skor postest kelas eksperimen adalah
pembelajaran. Peneliti berasumsi secara
77,06 dengan prosentase siswa yang
rasional berdasarkan waktu yang
mencapai KKM 75 adalah 83,33 %.
13

dipergunakan dan waktu yang diperlukan KESIMPULAN DAN SARAN


hasilnya 1,5 > 1, maka produk modul Kesimpulan
pembelajaran e-book hasil pengembangan
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian
lebih efisien dari pada modul
ini dapat diambil kesimpulan sebagai
pembelajaran lama. Hamzah B. Uno
berikut :
(2010:1020 berpendata bahwa apabila
keberhasilan siswa dicapai dalam rentang 1. Pemberlakuan Kurikulum 2013,
waktu yang relaif pendek maka dari segi khususnya di SMK menyebabkan
efisiensi pembelajaran dapat dicapai. terjadinya perubahan struktur
kurikulum, istilah Standar Kompetensi
Berdasarkan hasil instrumen yang berubah menjadi Kompetensi Inti, dan
dibagikan menunjukkan bahwa modul e- penempatan KD pada mata pelajaran
book Menganalisis Sistem Fisiologi produktif mengalami beberapa
Nutrisi Pada Biota Air sangat menarik. perubahan. Bahan ajar yang
Berdasarkan hasil perhitungan instrumen diterbitkan juga mengacu pada silabus
yang dibagikan skor kemenarikan adalah yang baru termasuk modul
3,427. berada pada kisaran Skala Likert
pembelajarannya. Mata pelajaran
3,25- 4,00 (sangat menarik), menunjukkan produktif kelompok C2 bersifat umum
bahwa modul e-book menganalisis ada beberapa mata pelajaran yang
Sistem Fisiologi Nutrisi Pada Biota Air disamakan untuk semua kompetensi
sangat menarik. Sesuai dengan penelitian keahlian.
oleh Reza Lesmana (2014:6) bahwa
2. Pengembangan modul e-book Produksi
aplikasi layanan ebook publisher yang Pakan Ikan Buatan menggunakan
dikembangkan dapat diakses secara model desain pembelajaran ASSURE
mobile. Sistem yang baik adalah sistem yang dikombinasikan dengan desain
yang dapat diakses dari mana saja, baik penelitian pengembangan Brog &
dari aplikasi mobile, aplikasi web, dan Gall.
juga aplikasi desktop, dengan kata lain, 3. Efektivitas pada peningkatan
dapat diakses dari patform mana saja. kemampuan pembelajaran Aspek
Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
dengan menggunakan modul e-book
lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan modul lama Produk
modul pembelajaran e-book hasil
14

pengembangan lebih efisien dari pada Hamzah B.Uno, 2011. Model


bahan ajar lama dengan perbandingan Pembelajaran : Menciptakan Proses
Belajar Mengajar yang Kreatif dan
waktu yang dipergunakan dan waktu Efisien. PT Bumi Aksara. Jakarta.
yang diperlukan hasilnya 1,5 > 1.
Miarso, Y., 2013. Menyemai Benih
4. Modul e-book Menganalisis Sistem
Teknologi Pendidikan. Kencana
Fisiologi Nutrisi Pada Biota Air Prenada Media Group. Jakarta.
berdasarkan hasil instrumen yang diisi
Nasution, S.M.A., 2011. Teknologi
pada kelas eksperimen menunjukkan Pendidikan. PT Bumi Aksara.
skor 3,425 (sangat menarik). Jakarta

Saran-saran Prawiradilaga, D.S dan Siregar, E., 2012.


Mozaik Teknologi Pendidikan.
1. Guru sudah waktunya meningkatkan Kencana Prenada Media Group.
kemampuan dalam bidang IT sehingga
Reza Lesmana (2011) dengan judul
mampu melaksanakan pembelajaran Pengembangan Modul Back-End
secara lebih baik Syatem Pada Ebook Publisher
Berbasis Web Menggunakan
2. Lembaga mengupayakan pengadaan
Framework Spring Dan Hibernate.
bahan ajar khususnya saran penunjang http://publication.gunadarma.ac.id/h
untuk e-book sebagai bahan ajar dalam andle/123456789/1371. Diunduh :
26 Januari 08.50
pembelajaran
3. Perlu adanya pengembangan lebih Suciati, 2001. Teori belajar dan Motivasi.
Dirjen Dikti. Jakarta. Depdiknas.
lanjut tentang pemanfaatan e-book
dalam pembelajaran yang lebih luas .

DAFTAR PUSTAKA

Borg & Gall, 2003.Education Research.


New York. Allyn and Bacon

Dewanta Arya Nugraha, 2014.


Pengembangan Media E-Book
Interaktif Bilingual Pada Materi
Pokok Kalor Untuk SMA Kelas X.
Jurnal Inovasi pendidikan Fisika.
Vol,03 No.01 Tahun 2014,1-7.
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php
/journal-of-chemical-
education/article/view/167.Diunduh
: 26 januari 2015
15

5. .

Potrebbero piacerti anche