Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
1 2 3
Melda Mayapia, Andi Reza Alief Chairin Nor, Mufida Kamaludin
meida.mayapia@yahoo.co.id
,12,3
Departement Administration Of Health Policy Faculty Of Public Health
Muhammadiyah Palu University
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Menurut Sudibyo (Dalam Bahyar N, teknologi informasi dan komunikasi
2010) memasuki abad ke-21 bidang berkembang pesat.Perkembangan ini
62
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 62-71 Artikel VIII
dipicu oleh temuan dalam bidang serta penyajian informasi. Saat ini Sistem
rekayasa material mikroelektronika. Informasi Kesehatan (SIK) masih
Perkembangan ini mempengaruhi terfragmentasi serta belum mampu
berbagai aspek kehidupan perilaku dan menyediakan data dan informasi yang
aktivitas manusia kini banyak tergantung handal, sehingga SIK masih belum
pada teknologi informasi dan menjadi alat pengelolaan pembangunan
komunikasi.Manusia memenuhi kesehatan yang efektif.Perkembangan
kebutuhannya dengan menciptakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
program-program atau sofwer sebagai (TIK) yang pesat memberikan
aplikasi pengganti kinerja kemudahan dalam pengguatan dan
manusia.Efektifitas dan efisiensi adalah pengembangan Sistem Informasi
hal yang menjadi pertimbangan Kesehatan. Saat ini sudah ada
seseorang untuk memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan untuk
teknologi informasi. Informasi yang memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth)
dimaksud disini adalah informasi yang agar dapat meningkatkan pengelolaan
berbasis pada teknologi komputer, baik dan penyelenggaraan pembangunan
1,5
itu dalam perangkat keras (hardware) kesehatan
maupun perangkat lunak Menurut WHO sistem informasi
(software),dimana dapat kita lihat bahwa kesehatan merupakan salah satu dari
perkembangan teknologi informasi dan building block atau komponen utama
komunikasi (TIK) yang pesat dapat dalam sistem kesehatan di suatu negara.
memberikan kemudahan dalam Keenam komponen (building block)
penguatandan pengembangan sistem sistem kesehatan tersebut adalah
informasi kesehatan.Saat ini sudah ada pelaksanaan pelayanan kesehatan
kebutuhan-kebutuhanuntuk (service delivery), produk medis(medical
memanfaatkan TIK dalam SIKagar dapat produc), vaksin (vaccine), dan teknologi
meningkatkanpengelolaandanpenyeleng kesehatan (technologies), tenaga medis
garaanpembangunan kesehatan. (health worksforce), sistem pembiayaan
Tantanganpembangunan kesehatan kesehatan (health system financing),
menuntut adanya dukungan sumber sistem informasi kesehatan (heath
daya yang cukup serta arah kebijakan information system),kepemimpinan dan
dan strategi pembangunan kesehatan pemerintah (leadership and governance).
yang tepat, namun seringkali para Sektor kesehatan yang merupakan
pembuat kebijakan di bidang kesehatan salah satu sektor pembangunan yang
mengalami kesulitan dalam hal sedang mendapat perhatian besar dari
pengambilan keputusan yang tepat pemerintah merupakan salah satu sektor
karena keterbatasan atau ketidak pembangunan yang sangat potensial
tersediaan data dan informasi yang untuk dapat di integrasikan dengan
akurat, tepat, dan cepat. kehadiran teknologi informasi. Salah satu
Data dan informasi merupakan contoh aplikasi teknologi dibidang
sumber daya yang sangat strategis kesehatan adalah dengan
dalam pengelolaan pembangunan mengimplementasikan suatu sistem
kesehatan yaitu pada proses jaringan kesehatan global dalam satu
manajemen, pengambilan keputusan, komunitas, yang dapat berbasis pada
kepemerintahan dan penerapan local area network , metropolitan area
akuntabilitas. Kebutuhan akan data dan network maupun wide area network.
informasi disediakan melalui Yang menghubungkan beberapa pusat
penyelenggaraan Sistem Informasi pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Kesehatan, yaitu dengan cara Dengan kemajuan Puskesmas di
pengumpulan, pengolahan, analisis data Indonesia baik dari segi administratif
63
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 62-71 Artikel VIII
Medis (RM) adalah berkas yang sebanyak 7 orang penetuan informan ini
berisikan catatan dan dokumen tentang menggunakan teknik prosedur sampling
identitas pasien, pemeriksaan, yang mana yang terpenting dalam
pengobatan, tindakan dan pelayan lain penelitian ini adalah bagaimana
kepada pasien pada sarana pelayanan menentukan informan kunci, atau situasi
kesehatan. Rekam Medis mempunyai sosial yang sarat informasi sesuai fokus
tujuan untuk menunjang tercapainya penelitian.Pengumpulan data yang
tertib administrasi dalam rangka upaya dipergunakan dalam penelitian ini yaitu
peningkatan pelayan kesehatan di metode observasi, metode interview,
Puskesmas. Menurut peraturan Menteri metode dokumentasi dan telaah
Kesehatan Republik Indonesia Nomor dokumen, kemudian data diolah dengan
269/MenKes/PER/III/2008, Rekam Medis menggunakan pendekatan analisa isi
merupakan berkas yang berisikan (content anakisis) dengan teknik matriks
catatan dan dokumen tentang identitas dimana informasi diolah dalam tabel,
pasien, pemeriksaan, pengobatan, kemudian data yang telah diolah akan
tindakan dan pelayanan lain yang telah disajikan dalam bentuk narasi atau cerita.
diberikan kepada pasien. Oleh karena HASIL DAN PEMBAHASAN
itu, Rekam Medis merupakan catatan Hasil
yang mencerminkan segala informasi Input
penting yang menyangkut pasien, Dari hasil wawancara mendalam
menjadi dasar untuk menentukan yang peneliti lakukan terhadap informan
tindakan yang lebih lanjut dalam upaya bahwa untuk jenis tenaga non medis
8
pelayan medis. seperti lulusan dari (sarjana komputer)
Berdasarkan survey pendahuluan belum ada di Puskesmas Birobuli.
untuk sistem informasi kesehatan yang Pernyataan informan:
ada di Puskesmas Birobuli Palu belum “Sarjana komputer disini belum ada,
melakukan sistem komputerisasi yang ada itu sarjana kesehatan
sepenuhnya karena program aplikasi masyarakat rata-rata disini kesehatan
yang ada belum terbagi secara merata masyarakat, dan DIII Rekam Medis,
disetiap ruangan dan pengolahan kalau untuk rekam medis hanya DIII
datanya kebanyakan masih dilakukan Rekam medis, untuk pegawai rekam
secara manual, di ruang Rekam Medis medisnya hanya satu orang yaitu saya
sendiri baru ke BPJS yang sudah sendiri.” (ID 15 April 2016
menggunakan sistem jaringan dan Berikut pernyataan informan mengenai
terkomputerisasi sedangkan sistem pelatihan SIK di Puskesmas Birobuli
pelaporan lainnya masih dilakukan Palu:
secara manual, serta beberapa SDM “sosialisai ada Cuma pelatihanya belum
yang ada juga belum mampu ada disini, untuk sosialisasinya tidak, lalu
memberikan kerja yang optimal dalam pernah ada sosialisasi cuman belum ada
penggunaan program aplikasi di ini pelatihannya belum ada katanya lalu
Puskesmas serta masih kurangnya mau ada pelatihan Cuma sampai
pelatihan bagi tenaga Sik di Puskesmas. sekarang belum ada pelatihanya sampe
Tujuan yang ingin dicapai melalui sekarang belum ada ditunggu dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Dinaskan , dari dinas yang mengadakan
sistem informasi kesehatan diruang sudah ada computer masuk berapa unit
rekam medik Puskesmas Birobuli Palu. itu kompeter masuk termasuk ini ada
METODE limakah atau tujuh, tujuh unit computer
Penelitian ini dilakukan di itu rencananya untuk SIk Cuman sampe
Puskesmas Birobuli Palu pada tanggal sekarang belum ada pelatihanya, karena
30 februari s/d 16 April 2016. Informan dari Dinas yang melakukan pelatihan,
65
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 62-71 Artikel VIII
perangkat LAN dan untuk pengiriman kerja disitu tidak kerja obat mau entri
datanya dilakukan dengan dua cara yaitu obatnya tidak bisa kan, harus disini dulu
secara online dan secara manual, ngentri, mangkanya kalu tidak tiap hari
sementara untuk hambatan dalam kasian unit lain kan jadi terhambat lagi
pengoperasian data di Puskesmas pekerjaannya bertambah terus tiap
Birobuli Palu cukup banyak hal ini harinya 100 dua hari 200 akhir bulan
diperjelas dengan mengamati keadaan di dikerja sudah tidak bisa dikerja, iyaa
loket pengimputan data secara manual he”eem kalau saya banyak manfaatnya
(pencatatan) pasien di data dengan cara kalu untuk orang lain repot, harus
manual sehingga bila ada pasien yang penambahan tenaga lagi.(ID 15 April
lupa membawa kartu berobat maka akan 2016)
memperlambata proses pelayanan di Berdasararkan hasil observasi,dapat
Puskesmas dan untuk aplikasi yang di disimpulkan bahwa program SIK untuk
terapkan di Puskesmas Birobuli palu SIMPUS bila sudah diterapkan banyak
yaitu aplikasi Program P_Care untuk sekali manfaaatnya bagi pengguna
BPJS. aplikasi Program SIMPUS karena sangat
Output membantu bagi pegawai Puskesmas
Hasil wawancara yang dilakukan antara lain dalam pengimputan data bisa
kepada informan tentang manfaat dan lebih mudah dan cepat, pengarsipan
perkembangan SIK di Puskesma data-data yang masuk setiap hari,
pernyataan Informan: memberi pelayan kepada pasien bisa
“manfaatnya kalau manfaatnya itu kita lebih cepat dan efisisen, dapat
bisa tau ya bisa tau secepatnya data membnatu dalam menghitung biaya
kepesertanya kita, kepeesertanya kita anggaran masuk dan keluar serta
berapa dalam ee setiap bulannya , setiap mengontrol pegawai yang tidak bekerja
bulannya kita bisa cepat tau karena kita diruangannya oleh server Puskesamas.
bisa lihat sendiri, iya manfaatnya itu kita Hasil wawancara mengenai harapan
tidak perlu lagi Tanya BPJS berapa dan pengembangan sistem informasi
kapitasinya birobuli begitu, jadi kita bisa kesehatan, pernyataan informan:
lihat sendiri. Kalau sik sudah jalan lebih “perlu sih perlu nyatanya sih siknya ini
mudah untuk saya tapi bagi mereka baru akan dijalankan tapi belum baru
ngomel-ngomel karena mereka nambah akan masih perencanaanya, harapnnya
pekerjaan layaiah karena tetep mereka semoga bisa lebih baik lagi supaya
tetep manual tidak bisa itu ditinngal emmmp kalau sudah ada sik sudah jalan
manual apalagi daerah palu sering mati sesuai yang kita harapkan untuk saya
lampu, lainilah laitu baru bagusnya lagi sendiri untuk buat laporanya saya tinngal
kalau ada pasien yang tidak bawa kartu ambil disitu tinggal print di situ kan sudah
ee langsung ngecek disitu langsung terekap, begitu, (ID 14 April 2016)
masuk dia, itu manfaatnya juga, baru Berdasarkan pernyataan diatas
kalau untuk saya pribadi buat-buat peneliti menarik kesimpulan bahwa
laporan tiap bulanan langsung print disitu penguatan SIK di Puskesmas Birobuli
lihat rekapannya kan,? Eee jadi lebih Palu belum dijalankan program SIK
gampang tidak lagi satu persatu untuk dalam program Puskesmas, hal ini
kunjungannya kalau untuk saya banyak disebabkan karena belum adanya
maanfaatnya tapi bagi orang lain banyak pelatihan bagi tenaga SIK dari Dinas
pekerjaan, karena itu satu satu selain Kesehatan, serta masih perlunya
yang hari ini yang ditulis manual mereka pembenahan dalam hal kualitas SDM
juga harus input sesuai pasien yang serta penambahan SDM di Puskesmas
datang tiap hari, kalau sekarang tidak Birobuli Palu, sehingga dengan adanya
dikerja besok misalnya ya saya disisni SDM yang berkualitas maka program
67
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 62-71 Artikel VIII
12
SIMPUS bisa berjalan sesuai manfaat lingkungan.
dan fungsinya sehingga dapat Input
meciptakan pelayanan yang sesuai Sumber daya manusia merupakan
dengan harapan masyarakat. faktor intern yang paling utama di dalam
PEMBAHASAN setiap instansi yang menunjang
Menurut teori John F.Nash 2013 dari keberhasian sebuah organisasi untuk
artikel definisi dan pengertian sistem merealisasikan visi, misi dan tujuan yang
informasibahwa sistem informasi adalah hendak di capai. Termasuk dalam hal ini
kombinasi dari manusia, fasilitas atau Puskesmas untuk menunjang
alat teknologi, media, prosedur dan keberhasilan organisasi di dalam
pengendalian yang bermaksud menata melaksanakan visi, misi dan tujuan
jaringan komunikasi yang penting, proses organisasi diperlukan sistem rekrutmen
atau transaksi-transaksi tertentu dan pegawai yang baik agar diperoleh
rutin, membantu manajemen dan pegawai yang berkompeten di
pemakai intern dan ekstern serta bidangnya, dan untuk memperoleh
menyediakan dasar pengambilan pegawai yang berkompeten diperlukan
10
keputusan yang tepat. pelatihan dengan tujuan meningkatkan
Menurut Mc Leod sistem informasi kualitas dan kuantitas tenaga profesional
merupakan sistem yang mempunyai dibidang sistem/teknologi informasi agar
kemapuan untuk mengumpulkan dapat mendukung pembangunan sistem
informasi dari semua sumber dan informasi secara efektif dan efisien.
menggunakan berbagai media untuk Proses
menampilkan informasi.Puskesmas Proses pengolahan data yang
merupakan suatu organisasi yang sangat dilakukan di Puskesmas merupakan
kompleks yang menyelenggarakan bagian dari penyelenggaraan rekam
pelayanan kesehatan melalui medik, yaitu kegiatan proses mengubah
pendekatan pemeliharaan kesehatan data yang diperoleh baik dari
(promotif, preventif, kuratif, dan pengumpulan data primer, sekunder
rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menjadi bentuk-bentuk penyajian data
menyeluruh sesuai peraturan perundang- yang informatif. Kegiatan tersebut
undangan yang berlaku tana meliputi prakitan assembling (catatan
memandang agama, golongan, dan penggunaan formulir rekam medik, kartu
kedudukan. Untuk melakukan tugas dan kendali), filling (buku catatan peminjaman
fungsinya puskesmas harus mampu dok. Rekam medik), indeksing (indeks
membiayai hidupnya, sehingga citra penyakit, indeks kematian, indeks dokter,
Puskesmas bergeser dari fungsi sosial indeks bayi, indeks kebidanaan).Untuk
13
menjadi fungsi ekonomis. Puskesmas Birobuli penyusunan dan
Sistem informasi memiliki tiga pengolahan datanya dilakukan dengan
elemen utama yaitu data yang cara manual dan komputerisasi, begitu
menyediakan informasi, prosedur yang pula dengan pengiriman datanya
memeberitahu pengguna bagaimana dilakukan dengan dua cara yaitu secara
mengoperasikan sistem informasi, dan online dan secara manual dan jaringan
orang-orang yang membuat produk, yang digunakan yaitu menggunakan
menyelesaiakn masalah, membuat jaringan LAN dimana perangkat tersebut
keputusan, dan menggunakan sistem dapat membantu mengakses berbagai
informasi tersebut. Orang-orang dalam informasi kebutuhan puskesmas, dan
sistem informasi membuat prosedur menjalin komunikasi antar pegawai,
untuk mengolah dan memanipulasi data sementara untuk hambatan dalam
sehingga menghasilkan informasi dan pengoperasian datanya yaitu kualitas
menyebarkan informasi tersebut ke SDM dalam mengembangkan potensi
68
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 62-71 Artikel VIII
71